PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA CISARUA, KECAMATAN NANGGUNG, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT FEMYLIA NUR UTAMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA CISARUA, KECAMATAN NANGGUNG, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT FEMYLIA NUR UTAMA"

Transkripsi

1 PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA CISARUA, KECAMATAN NANGGUNG, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT FEMYLIA NUR UTAMA DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perencanaan Desain Tangki Septik Komunal di Kampung Cihiris, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2016 Femylia Nur Utama NIM F

4

5 ABSTRAK FEMYLIA NUR UTAMA. Perencanaan Desain Tangki Septik Komunal di Kampung Cihiris, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh YUDI CHADIRIN dan YANUAR CHANDRA WIRASEMBADA. Mandi, cuci dan kakus (MCK) merupakan fasilitas sanitasi dasar yang wajib dimiliki oleh setiap rumah tangga guna terciptanya sanitasi lingkungan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah merencanakan desain tangki septik komunal di Kampung Cihiris, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Perencanaan dilakukan berdasarkan topografi lahan dan proyeksi jumlah penduduk untuk 10 tahun yang akan datang. Perencanaan desain tangki septik komunal terdiri dari 4 tahap, proyeksi jumlah penduduk, perhitungan dimensi tangki septik komunal, pemetaan lahan di lokasi perencanaan dan pembuatan detail engineering design (DED) tangki septik komunal. Diperkirakan jumlah penduduk Kampung Cihiris dalam 10 tahun yang akan datang sebanyak 5,165 jiwa. Maka, volume maksimum yang harus ditampung di tangki septik sebanyak m 3. Desain tangki septik terdiri dari 2 bak yaitu bak pengendapan pertama dengan dimensi tinggi 3.3 m, lebar 7.5 m dan panjang 15 m sedangkan bak kedua memiliki dimensi tinggi 3.3 m, lebar 9 m dan panjang 18 m. Kata Kunci: air limbah domestik, sanitasi lingkungan, tangki septik komunal, desain, Kampung Cihiris ABSTRACT FEMYLIA NUR UTAMA. Design of Communal Septic Tank in Cihiris Settlement, Cisarua Village, Nanggung Sub District, Bogor District, West Java. Supervised by YUDI CHADIRIN and YANUAR CHANDRA WIRASEMBADA. The basic sanitation facilities should be owned by every household in order to create a good environmental sanitation. The objective of this study is designing the communal septic tanks on Cihiris settlement, Cisarua Village, Nanggung Sub District, Bogor District. Design planning was conducted based on land topography and population estimation in the next 10 years. Communal septic tank planning was consisted of four steps i.e estimating the population, calculating the dimensions of communal septic tanks, land mapping at the site plan and creating detailed engineering design (DED) of communal septic tank. In the next 10 years population were estimated about 5,165 people. Then, the maximum volume that must be accommodated in septic tanks is m 3. Septic tank design consists of two settling ponds. The dimensions of depth, width and length for the first settling pond are 3.3 m, 7.5 m and 15 m respectively, while the second settling pond are 3.3 m, 9 m and 18 m respectively. Key word: Cihiris Settlement, communal septic tank, design, environmental sanitation, domestic wastewater

6

7 PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA CISARUA KECAMATAN NANGGUNG, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT FEMYLIA NUR UTAMA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

8

9

10

11 PRAKATA Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari hingga Mei 2016 ini ialah sanitasi lingkungan, dengan judul Perencanaan Desain Tangki Septik Komunal di Kampung Cihiris, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan atas dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada: 1. Dr. Yudi Chadirin, S.TP.,M.Agr dan Bapak Yanuar Chandra Wirasembada, S.T.,M.Si selaku komisi pembimbing yang senantiasa membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan skripsi serta memberikan masukan yang sangat bermanfaat. 2. Dr.Ir. Meiske Widyarti, M.Eng selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Orang tua, Bapak Zoherman dan Ibu Sukmadawati, adik, serta keluarga atas dukungan dan doanya. 4. Bapak H Idris selaku ketua RW 01 Desa Cisarua serta Bapak Udin, Bapak Nurdin dan Bapak Evi selaku ketua RT Kampung Cihiris yang telah memberikan izin penelitian dan membantu dalam pengambilan data kependudukan. 5. Tenaga Kependidikan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan dan Staf Tata Usaha Fakultas Teknologi Pertanian atas bantuan administrasi yang diberikan. 6. Rekan satu tim penelitian Lina Ariyani atas dukungan dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Teman-teman Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor Angkatan 49 (SIL 49) serta sahabat-sahabat lainnya atas bantuan, semangat dan dukungannya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknik Sipil dan Lingkungan Bogor, Agustus 2016 Femylia Nur Utama

12

13 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN x PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 Ruang Lingkup Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA 3 Sanitasi Lingkungan 3 Air Limbah Domestik 4 Tangki Septik Komunal 4 Bidang Resapan Tangki Septik Komunal 5 METODE PENELITIAN 6 Tempat dan Waktu 6 Alat dan Bahan 6 Prosedur Analisis Data 6 HASIL DAN PEMBAHASAN 15 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 15 Lahan Penempatan Tangki Septik Komunal 16 Desain Fungsional dan Struktural Tangki Septik Komunal 18 Tanaman Pereduksi Bau dan Gas Metan (CH 4 ) 24 Rancangan Anggaran Biaya Tangki Septik Komunal dan Bidang Resapan 26 SIMPULAN DAN SARAN 27 Simpulan 27 Saran 27 DAFTAR PUSTAKA 28 LAMPIRAN 31 RIWAYAT HIDUP 86

14 DAFTAR TABEL 1. Rata-rata aliran air limbah dari daerah pemukiman Data rincian jumlah penduduk setiap RT Kampung Cihiris Data hasil perhitungan dimensi tangkiseptik komunal Kampung Cihiris Data perhitungan beban dan struktur pelat tangki septik komunal Data dimensi bidang resapan tangki septik komunal Kampung Cihiris Data tebal setiap lapisan bidang resapan tangki septik komunal Rancangan Anggaran Biaya tangki septik komunal dan bidang resapan DAFTAR GAMBAR 1. Berbagai permasalahan sanitasi lingkungan perumahan Ilustrasi desain tangki septik komunal Ilustrasi bidang resapan tangki septik komunal Diagram alir skema penelitian Diagram alir pembuatan peta kontur Diagram alir desain rancangan tangki septik komunal Kondisi sanitasi lingkungan di Kampung Cihiris, Desa Cisarua Data jumlah penduduk kampung Cihiris Peta kontur 2 dimensi lahan tangki septik komunal Peta kontur 3 dimensi tangki septik komunal Peta lokasi penempatan tangki septik komunal Detail beton bertulang tangki septik komunal Bafel tangki septik 2 tampak samping Manhole tangki septik komunal Pipa Ventilasi dan pipa inspeksi Detail lapisan bidang resapan dan pipa peresap Bunga Tanjung Pohon Tanjung Tanaman Sansivieria sp... 25

15 DAFTAR LAMPIRAN 1. Koefisien momen pelat akibat beban Prosedur perhitungan proyeksi jumlah penduduk Kampung Cihiris Perhitungan dimensi tangki septik komunal Perhitungan beban dan kekuatan struktur pelat tangki septik komunal Peta jenis tanah Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Rincian Rancangan Anggaran Biaya (RAB) tangki septik komunal dan bidang resapan Layout tangki septik komunal dan bidang resapan Denah tangki septik komunal Denah tangki septik Denah tangki septik Potongan A-A tangki septik Potongan A-A tangki septik Potongan B-B tangki septik Potongan B-B tangki septik Potongan C-C tangki septik Potongan C-C tangki septik Potongan D-D tangki septik komunal Potongan E-E tangki septik komunal Potongan F-F tangki septik komunal Denah bidang resapan Denah tangki septik dan bidang resapan Potongan A-A bidang resapan Potongan B-B bidang resapan Detail lapisan bidang resapan dan pipa peresap Potongan layout tangki septik komunal dan bidang resapan Potongan A-A layout tangki septik komunal dan bidang resapan Potongan B-B layout tangki septik komunal dan bidang resapan Potongan C-C layout tangki septik komunal dan bidang resapan Potongan D-D layout tangki septik komunal dan bidang resapan Tampak samping tangki septik dan bidang resapan Gambar 3 dimensi tangki septik komunal Potongan memanjang gambar 3 dimensi tangki septik komunal Potongan melintang gambar 3 dimensi tangki septik komunal Potongan mendatar gambar 3 dimensi tangki septik komunal Gambar 3 dimensi bidang resapan Potongan memanjang gambar 3 dimensi bidang resapan Potongan melintang gambar 3 dimensi bidang resapan Gambar 3 dimensi tangki septik komunal dan bidang resapan Potongan melintang gambar 3 dimensi tangki septik komunal dan bidang resapan... 85

16

17 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan sanitasi lingkungan merupakan salah satu permasalahan yang masih sering ditemukan di Indonesia saat ini terutama mengenai akses terhadap sanitasi dasar seperti ketersediaan sarana mandi, cuci, kakus (MCK). Permasalahan yang sering dihadapi terkait MCK ini adalah tidak tersedianya tangki septik yang berfungsi untuk menampung limbah dari kegiatan MCK. Hal ini menyebabkan limbah langsung dibuang ke lingkungan sehingga dapat mencemari tanah dan air tanah. Permasalahan tentang tangki septik ini juga terjadi di Kampung Cihiris, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sarana sanitasi lingkungan di desa ini kurang memadai dan masih ada warga yang buang air besar (BAB) sembarangan di sungai maupun menggunakan WC cubluk, yaitu lubang yang dibuat di tanah untuk menampung limbah yang dihasilkan. Selain itu, Kampung Cihiris memiliki luas sebesar 6.97 Ha dengan jumlah penduduk saat ini sebanyak 1,539 jiwa sehingga kepadatan penduduk di Kampung ini adalah 221 jiwa/ha. Menurut SNI , kepadatan penduduk di Kampung Cihiris termasuk dalam kategori tinggi. Tingginya angka kepadatan penduduk tersebut menjadi indikasi bahwa penggunaan tangki septik pada setiap rumah tidak memungkinkan karena sebagian besar masyarakat di Kampung Cihiris menggunakan air sumur sebagai sumber air bersih sehingga penggunaan tangki septik pada setiap rumah akan berpotensi besar mencemari air tanah. Air tanah yang tercemar oleh limbah yang berasal dari tangki septik dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Kondisi ini semakin diperparah karena tangki septik yang digunakan warga saat ini tidak memenuhi standar sanitasi yang seharusnya. Buruknya sarana sanitasi lingkungan ini akan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia karena dapat menjadi penyebab timbulnya berbagai macam penyakit (Adisasmito 2007). Sanitasi lingkungan yang buruk berkaitan dengan penularan beberapa penyakit infeksi yaitu penyakit diare, kolera, typhoid fever dan paratyphoid fever, disentri, penyakit cacing tambang, ascariasis, hepatitis A dan E, penyakit kulit, trakhoma, schistosomiasis, cryptosporidiosis, malnutrisi dan penyakit yang berhubungan dengan malnutrisi (Salma 2001). Prevalensi penyakit akibat sanitasi buruk di Indonesia adalah penyakit diare sebesar 72%, cacingan 0,85%, scabies 23%, trakhoma 0,14%, hepatitis A 0,57%, hepatitis E 0,02% dan malnutrisi 2,5%, sedangkan kasus kematian akibat sanitasi buruk adalah diare sebesar 46%, cacingan 0,1%, scabies1,1%, hepatitis A 1,4% dan hepatitis E 0,04% (Kandun 2006). Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadi dampak negatif terhadap kesehatan akibat sanitasi lingkungan yang buruk di Kampung Cihiris perlu dirancang sistem tangki septik secara komunal. Sistem tangki septik komunal dapat diterapkan untuk mengurangi resiko terjadinya pencemaran air tanah yang akan berdampak pada kesehatan masyarakat Kampung Cihiris.

18 2 Perumusan Masalah Penelitian ini dilakukan untuk merencanakan desain tangki septik komunal berdasarkan data kontur tanah dan proyeksi jumlah penduduk untuk 10 tahun yang akan datang. Minimnya ketersediaan tangki septik yang memenuhi standar sanitasi dan tingginya angka kepadatan penduduk merupakan salah satu permasalahan sanitasi lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Kampung Cihiris, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat ini. Hal ini berpotensi dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat sarana sanitasi lingkungan yang buruk. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan tangki septik secara komunal di daerah ini untuk meminimalkan dampak yang buruk akibat sanitasi yang tidak baik. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan lokasi penempatan tangki septik komunal yang optimum dan efektif bagi penduduk di Kampung Cihiris, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 2. Menyusun desain dan rancangan (fungsional dan struktural) tangki septik komunal dan bidang resapan tangki septik komunal sesuai SNI Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian ini adalah: 1. Sebagai dasar atau panduan bagi pemerintah dan masyarakat serta pihak terkait untuk pembuatan tangki septik komunal yang sesuai standar sanitasi di Kampung Cihiris, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 2. Sebagai rujukan untuk perbaikan sanitasi lingkungan di Kampung Cihiris, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 3. Sebagai masukan bagi masayarakat dan pemerintah dalam menentukan dimensi tangki septik komunal yang efektif dan efisien. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini dideskripsikan secara singkat sebagai berikut: 1. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi:

19 a. Pengumpulan data kependudukan Kampung Cihiris untuk tahun 2014 hingga tahun b. Penentuan lokasi tangki septik komunal di daerah Kampung Cihiris. c. Pemetaan topografi dengan luas wilayah 6.97 Ha. d. Penyusunan desain fungsional dan struktural tangki septik komunal dan bidang resapannya terbatas pada fungsi dan dimensi masing-masing unit tangki septik komunal dan bidang resapan. e. Perhitungan struktur dan beban tangki septik komunal hanya pada bagian pelat atas dan bawah masing-masing tangki. f. Penyusunan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) menggunakan harga satuan pekerjaan Kabupaten Bogor Gas metan yang dihasilkan dalam proses pengolahan limbah tinja hanya dikeluarkan melalui pipa ventilasi atau tidak dibahas lebih lanjut mengenai pemanfaatannya. 3 TINJAUAN PUSTAKA Sanitasi Lingkungan Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyedian air bersih dan sebagainya (Notoatmojo 2007). Sanitasi lingkungan pemukiman meliputi pengelolaan sampah, air bersih, sarana pembuangan air limbah, dan jamban (Ma rufi et.al 2006). Ilustrasi sanitasi lingkungan yang baik dan yang buruk seperti pada Gambar 1(Ma rufi et.al 2006). Gambar 1 Berbagai permasalahan sanitasi lingkungan perumahan Persyaratan kesehatan perumahan dan permukiman adalah ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim di perumahan atau masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan kesehatan (Soedjadi dan Hari 2005).

20 4 Air Limbah Domestik Limbah cair domestik atau air limbah rumah tangga merupakan buangan manusia (tinja dan air seni) dan sullage, yaitu air limbah yang dihasilkan kamar mandi, pencucian pakaian dan alat-alat dapur serta kegiatan rumah tangga lainnya (Sugiharto 1987). Menurut (Sugiharto 1987) sumber utama air limbah rumah tangga dari masyarakat adalah berasal dari perumahan, daerah perdagangan, perkantoran, dan daerah rekreasi. Besarnya rata-rata air limbah yang berasal dari daerah hunian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Rata-rata aliran air limbah dari daerah pemukiman No Sumber Unit Rata-rata (liter/unit/hari) 1 Apartemen orang Hotel, penghuni tetap orang Tempat tinggal keluarga: - Rumah pada umumnya orang Rumah yang lebih baik orang Rumah mewah orang Rumah agak modern orang Rumah pondok orang Rumah gandengan orang 150 Karakteristik limbah cair domestik antara lain tingginya bahan organik (karbohidrat, protein, dan lemak), deterjen, dan partikel bahan anorganik. Hasil penelitian (Flint 1992) antara lain menginformasikan bahwa komposisi limbah domestik adalah lemak (33%), protein (25%), selulosa (8%), pati (8%), lignin (6%), abu (20%) dengan nilai BOD berkisar antara ppm. Tangki Septik Komunal Septic tank (tangki septik) adalah suatu bak berbentuk empat persegi panjang yang biasanya terletak di bawah muka tanah dan menerima atau menampung kotoran dan air penggelontor yang berasal dari kakus gelontor, termasuk juga segala buangan limbah rumah tangga. Periode tinggal (detention time) di dalam tangki adalah 1-3 hari. Walaupun proses pencernaan zat padat yang terendap berlangsung secara efektif, namun pengambilan lumpur yang terakumulasi perlu dilakukan secara periodik antara 1-5 tahun sekali. Walaupun pada umumnya tangki septik digunakan untuk mengolah air limbah rumah tangga secara individual, namun tangki septik juga dapat digunakan sebagai fasilitas sanitasi komunal atau umum (Kruijff 1987). Desain MCK sangat terkait dengan kebiasaaan atau budaya masyarakat setempat sehingga desain yang dibuat harus dimusyawarahkan dengan masyarakat pengguna dengan tetap menjaga kaidahkaidah MCK yang sehat (Nasrullah 2007). Pengolahan limbah MCK melibatkan

21 beberapa unit pengolahan, yaitu tangki septik, anaerobik baffel reaktor dan bidang resapan (Zuliyanto 2011). Ilustrasi gambar tangki septik ditampilkan pada Gambar 2 (BSN 2002). 5 Gambar 2 Ilustrasi desain tangki septik komunal Bidang Resapan Tangki Septik Komunal Bidang resapan merupakan unit yang disediakan untuk meresapkan air limbah yang telah terolah dari tangki septik ke dalam tanah. Air yang diresapkan ini merupakan air limbah yang telah dipisahkan padatannya (effluent dari tangki septik) namun masih mengandung bahan organik dan mikroba patogen. Dengan adanya bidang resapan ini, diharapkan air olahan dapat meresap ke dalam tanah sebagai proses filtrasi dengan media tanah ataupun jenis media lainnya. Terdapat 2 (dua) jenis bidang resapan yang dapat diaplikasikan bersama dengan tangki septik yaitu saluran peresapan ataupun sumur resapan (Sumardji dan Hamdi 2013). Ilustrasi gambar bidang resapan 1 jalur dan 3 jalur seperti pada Gambar 3 (Sumardji dan Hamdi 2013). Gambar 3 Ilustrasi bidang resapan tangki septik komunal

22 6 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kampung Cihiris, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan selama 2 bulan yaitu dari minggu ke 2 bulan Februari hingga minggu ke 2 bulan April tahun Setelah itu, dilanjutkan dengan proses pengolahan dan analisis data hingga bulan Mei Alat dan Bahan Pada penelitian ini dibutuhkan peta kontur untuk dapat mendesain layout tangki septik komunal dan bidang resapan. Peta kontur diperoleh berdasarkan hasil pemetaan lahan dengan menggunakan alat auto level, dengan alat tambahan berupa GPS, target rod, tripod, pita ukur dan kompas. Data yang selanjutnya diperlukan adalah data jumlah penduduk Kampung Cihiris untuk 2 tahun yang berbeda. Dalam penelitian ini juga digunakan beberapa jenis software yaitu software Surfer untuk membuat peta kontur, software Google Earth, Global Mapper dan ArcGIS untuk membuat layout tangki septik komunal dan bidang resapan serta software AutoCAD untuk membuat desain rancangan tangki septik komunal dan bidang resapan. Prosedur Analisis Data Perhitungan Dimensi Tangki Septik Komunal Menurut (Wardiha dan Prihandono 2015) waktu pengurasan yang ideal tangki septik komunal adalah 2 tahun. Sementara itu, masih menurut sumber yang sama diperoleh data rata-rata jumlah lumpur terkumpul adalah 40 liter/orang/tahun. Air limbah yang dihasilkan dalam kegiatan MCK adalah 10 liter/orang/hari sedangkan freeboard atau tinggi jagaan yang direncanakan untuk tangki septik komunal adalah 0.3 m (Sapei et.al 2011). Data yang diperoleh berdasarkan data hasil pengukuran dengan Auto Level adalah data variabel z atau elevasi sedangkan data yang diperoleh dari GPS berupa data koordinat Bujur Timur (x) dan koordinat Lintang Selatan (y). Selanjutnya data variabel x, y dan z ini diinput ke dalam program Surfer sehingga dihasilkan peta kontur. Selanjutnya untuk membuat layout pada lahan tersebut dilakukan dengan menggunakan software Google Earth, Global Mapper dan ArcGIS. Setelah itu, peta kontur yang diperoleh di overlay dengan layout yang dibuat. Berdasarkan data peta kontur atau elevasi lahan yang diketahui ditentukan lokasi penempatan tangki septik komunal dan bidang resapannya. Sementara itu data jumlah penduduk Kampung Cihiris untuk 2 tahun yang berbeda digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk di Kampung Cihiris untuk 10 tahun ke

23 depan yaitu pada tahun Perkiraan jumlah penduduk dilakukan dengan menggunakan metode eksponensial seperti pada Persamaan (1) dan (2) (Barclay 1970). 7 (1) ( ( ) ) (2) Pn : jumlah penduduk pada tahun ke n Po : jumlah penduduk pada tahun (penduduk dasar) awal r : angka pertumbuhan penduduk (%) n : waktu dalam tahun (periode proyeksi) Setelah itu proses perencanaan memasuki tahap perhitungan kapasitas penampung lumpur dan air (Sapei et.al 2011). Kebutuhan kapasitas penampung lumpur (A) dihitung dengan Persamaan (3). Kebutuhan kapasitas penampung air (B) dihitung dengan Persamaan (4) dan (5). (3) Keterangan P : Jumlah penduduk hasil proyeksi N : Waktu pengurasan tangki septik komunal S : Rata-rata lumpur terkumpul per orang per tahun ( ( )) (4) (5) Volume tangki septik dihitung dengan Persamaan (6). Volume tangki pengendapan pertama dihitung dengan Persamaan (7). Dimensi tinggi tangki septik ditentukan berdasarkan jumlah limbah yang akan ditampung (asumsi). Lebar dan panjang tangki septik komunal yang direncanakan dihitung dengan Persamaan (8). (6) ( ) (7) ( ) (8)

24 8 Perbandingan antara lebar dan panjang tangki septik komunal yang akan direncanakan adalah 1:2. Panjang tangki septik komunal yang akan direncanakan dihitung dengan Persamaan (9). Tinggi tangki bak pengendapan pertama ditentukan berdasarkan jumlah limbah yang akan ditampung (asumsi). Lebar dan panjang tangki bak pengendapan pertama yang direncanakan dihitung dengan Persamaan (10). (9) ( ) (10) Perbandingan antara lebar dan panjang tangki pengendapan pertama yang akan direncanakan adalah 1:2. Panjang tangki pengendapan pertama yang akan direncanakan dihitung dengan Persamaan (11). Setelah semua tahap perhitungan selesai dan diperoleh dimensi tangki septik komunal, selanjutnya dilakukan pembuatan detail engineering design (DED) tangki septik komunal dengan menggunakan program AutoCAD Setelah itu, ditentukan desain bidang resapan tangki septik komunal berdasarkan SNI dan peta jenis tanah Kecamatan Nanggung. Diagram alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 4. (11) Perhitungan Beban dan Kekuatan Struktur Tangki Septik Komunal Perhitungan beban diperlukan untuk mengetahui besar beban yang terjadi dan seberapa tebal pelat beton yang diperlukan untuk menahan beban yang dihasilkan. Beban pada struktur pelat bawah tangki septik berupa air dan lumpur sedangkan beban pada struktur pelat atas tangki septik hanya berupa beban sendiri. Perhitungan beban dilakukan berdasarkan Persamaan (12) hingga Persamaan (15) (Ticoalu et.al 2015). ( ) (12) Keterangan: Vair : volume air (m 3 ) ( ) (13) (14) (15)

25 9 ρair : massa jenis air (kg/m 3 ) As : luas penampang pelat (m 2 ) Vlumpur : volume lumpur (m 3 ) ρlumpur : massa jenis lumpur (kg/m 3 ) ρbeton : massa jenis beton (kg/m 3 ) tb : tebal pelat (m) Perhitungan kekuatan struktur meliputi kontrol terhadap momen dan lendutan. Perhitungan dan kekuatan struktur dilakukan dengan menggunakan Persamaan (12) hingga Persamaan (39) (Ticoalu et.al 2015). Kontrol terhadap momen dilakukan untuk menentukan tebal pelat beton bagian bawah tagki septik sedangkan kontrol lendutan tidak dilakukan untuk pelat bagian bawah karena pelat ditopang langsung oleh tanah sehingga lendutan diabaikan atau diasumsikan mendekati nol. Dalam menentukan momen lapangan dan tumpuan pelat digunakan tabel momen pelat persegi akibat beban merata seperti pada Lampiran 1 untuk menentukan koefisien momen pelat. Pelat yang digunakan diasumsikan merupakan pelat yang terjepit penuh yang mana pada pelat atas dijepit oleh balok dan pada pelat bagian bawah dijepit atau ditahan langsung oleh tanah. Oleh sebab itu perhitungan momen lapangan arah x dilakukan berdasarkan Persamaan (16) dan Persamaan (17). ` (16) Sementara itu, momen tumpuan arah x dan y dihitung berdasarkan Persamaan (18) dan (19). Rasio tulangan pada kondisi balance dan faktor tahanan momen maksimum dihitung berdasarkan Persamaan (20) dan Persamaan (21). Sementara itu, nilai jarak tulangan terhadap sisi luar beton, tebal efektif pelat lantai, momen nominal rencana dan faktor tahanan momen dihitung dengan Persamaan (22) hingga Persamaan (25). (17) (18) (19) ( ) ( ) (20) ( ( ) (21) (22) (23) (24)

26 10 (25) Tebal pelat beton dikatakan aman dan cukup apabila nilai faktor tahanan momen (Rn) lebih besar daripada faktor tahanan momen maksimum (Rmax). Selanjutnya, untuk menentukan rasio tulangan, luas tulangan dan jarak tulangan yang diperlukan dilakukan perhitungan dengan Persamaan (26) hingga (28). Luas tulangan terpakai dihitung berdasarkan Persamaan (29). ( ) ( ( ( ) (26) (27) (28) (29) Pada pelat beton bagian atas selain dilakukan kontrol terhadap momen juga dilakukan kontrol terhadap lendutan untuk menentukan apakah lendutan yang terjadi yang diakibatkan oleh berat sendiri pelat lantai aman jika digunakan pelat dengan ketebalan tertentu. Dalam menentukan apakah lendutan yang terjadi aman atau tidak digunakan beberapa tahap perhitungan. Nilai modulus elastisitas baja tulangan, batas lendutan maksimum yang diijinkan dan momen inersia penampang pelat dihitung menurut Persamaan (30) hingga Persamaan (32). (30) (31) (32) Sementara itu nilai modulus keruntuhan lentur beton, nilai perbandingan modulus elastis, jarak garis netral terhadap sisi beton dan momen inersia penampang retak yang diinformasikan ke beton dihitung berdasarkan Persamaan (29) hingga Persamaan (32). Nilai lainnya yang juga harus dihitung untuk menentukan nilai lendutan adalah momen retak, momen maksimun akibat beban, inersia efektif untuk perhitungan lendutan dan lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup yang dihitung dengan Persamaan (33) hingga Persamaan (36). (33) (34)

27 11 (35) ( ) (36) ( ) (37) (38) ( ) ( ( ) ) (39) (40) Nilai rasio tulangan slab lantai, lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut serta lendutan total dihitung berdasarkan Persamaan (37) hingga Persamaan (39). Lendutan dikatakan aman dan tebal pelat dapat digunakan apabila lendutan total lebih kecil dari lendutan yang diijinkan. (41) (42) Keterangan: fc : kuat tekan beton (Mpa) fy : tegangan leleh baja untuk tulangan lentur (Mpa) Lx : panjang bentang pelat arah x (m) Ly : panjang bentang pelat arah y (m) h : tebal pelat lantai (mm) Cl : koefisien momen lapangan Ct : koefisien momen tumpuan Ɵ : diameter tulangan (mm) ts : tebal selimut beton (mm) Qu : beban (kn/m 2 ) β : faktor distribusi tegangan beton ϕ : faktor reduksi kekuatan lentur b : lebar pelat (ditinjau 1 m) Es : modulus elastis baja tulangan (Mpa) (43)

28 12 mulai - Pengambilan data jumlah penduduk - Proyeksi jumlah penduduk Perhitungan dimensi tangki septik komunal Perhitungan kekuatan struktur pelat tangki Surveying dan pembuatan peta kontur Tidak Lahan Cukup Ya Membuat layout lahan tangki septik komunal yang tersedia Membuat detail engineering design (DED) tangki septik komunal dan bidang resapan Menentukan volume galian dan volume gusur timbun Membuat Rancangan Anggaran Biaya (RAB) tangki septik komunal dan bidang resapan selesai Gambar 4 Diagram alir skema penelitian

29 Pembuatan Peta Kontur Data elevasi lahan atau peta kontur diperoleh berdasarkan hasil surveying di lapangan yang kemudian diolah dengan software Surfer sedangkan layout lahan tangki septik dibuat dengan menggunakan beberapa software yaitu Google Earth, Global Mapper dan ArcGIS. Diagram alir pembuatan peta kontur dan layout lahan tangki septik dapat dilihat pada Gambar mulai Penyiapan alat ( auto level, tripod, kompas, GPS, target rod dan pita ukur) Pengukuran atau pengambilan data (x,y,z) Data elevasi (z) diperoleh dari data di auto level Data koordinat x dan y diperoleh dari data di GPS Pengolahan data menggunakan program Surfer Peta kontur Membuat layout lahan Overlay peta kontur dan layout lahan selesai Gambar 5 Diagram alir pembuatan peta kontur

30 14 Desain Rancangan Tangki Septik Komunal Setelah pembuatan peta kontur selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah proses perhitungan dan desain rancangan tangki septik komunal yang akan direncanakan berdasarkan data-data yang telah diketahui. Proses perhitungan dan desain rancangan tangki septik komunal dapat dilihat seperti Gambar 6. mulai Proyeksi jumlah penduduk Penentuan asumsi untuk Tidak 1) Menentukan waktu pengurasan 2) Menentukan rata-rata lumpur terkumpul per orang per tahun 3) Menentukan air limbah yang dihasilkan per orang per hari Perhitungan: 1.kapasitas penampung lumpur 2. kapasitas penampung air 3. volume tangki septik 4. volume tangki pengendapan pertama Penetapan dimensi: 1. Dimensi tangki septik 2. Dimensi tangki pengendapan pertama 3. Dimensi bidang resapan tangki septik Dimensi sesuai dengan luas lahan Ya Desain struktur tangki septik komunal Pembuatan layout selesai Gambar 6 Diagram alir desain rancangan tangki septik komunal

31 15 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Gambar 7 Kondisi sanitasi lingkungan di Kampung Cihiris, Desa Cisarua Kampung Cihiris merupakan salah satu kampung dari 29 kampung yang ada di Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung. Desa Cisarua merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kerja PT Antam Pongkor Persero Tbk dari 3 desa yang berada di wilayah PT Antam yaitu desa Melasari, Desa Nanggung dan Desa Cisarua. Gambar 7 menunjukkan buruknya sistem sanitasi yang ada di Kampung Cihiris. Kampung Cihiris memiliki total luas wilayah 6.97 ha yang terbagi dalam 3 RT. Jumlah penduduk di Kampung Cihiris saat ini sebanyak 1,539 jiwa dengan rincian jumlah penduduk pada masing-masing RT seperti pada Tabel 2. Tabel 2 Data rincian jumlah penduduk setiap RT Kampung Cihiris RT Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah penduduk perempuan di Kampung Cihiris adalah sebanyak 746 jiwa lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk laki-laki yang berjumlah 793 jiwa. Kampung ini memiliki kepadatan yang tinggi yaitu 221 jiwa/ha. Kampung Cihiris termasuk dalam wilayah RW 01 dari 10 RW yang terdapat di Desa Cisarua. Sektor perekonomian di Kampung Cihiris ditopang oleh sektor pertanian dan perkebunan karena wilayah ini berada pada wilayah Gunung Halimun sehingga memiliki tanah yang subur. Selain kedua sektor tersebut, sektor lainnya yang juga menggerakkan perekonomian masyarakat Kampung Cihiris adalah sektor peternakan, perkebunan dan pertambangan.

32 16 Pada penelitian ini desain rancangan tangki septik komunal yang dibuat berdasarkan proyeksi penduduk untuk 10 tahun yang akan datang yaitu pada tahun Proyeksi penduduk Kampung Cihiris dilakukan dengan menggunakan metode matematika yaitu metode eksponensial. Sementara itu, data yang digunakan untuk proyeksi jumlah penduduk adalah data jumlah penduduk Kampung Cihiris selama 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 2014, 2015 dan 2016 seperti pada Gambar Gambar 8 Data jumlah penduduk kampung Cihiris laki-laki perempuan Berdasarkan data hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk untuk 10 tahun yang akan datang di Kampung Cihiris dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh laju pertumbuhan jumlah penduduk di Kampung Cihiris dari tahun 2014 hingga tahun 2016 adalah 12.1 persen sementara hasil proyeksi jumlah penduduk Kampung Cihiris pada tahun 2026 adalah 5,165 jiwa. Artinya, bahwa dengan asumsi laju pertumbuhan jumlah penduduk di Kampung Cihiris adalah konstan yaitu 12.1 persen dengan jumlah penduduk saat ini 1,539 jiwa maka pada tahun 2026 nanti jumlah penduduk di Kampung Cihiris akan bertambah menjadi 5,165 jiwa. Perhitungan proyeksi jumlah penduduk Kampung Cihiris ditampilkan pada Lampiran 2. Lahan Penempatan Tangki Septik Komunal Berdasarkan data hasil pemetaan pada lahan tangki septik komunal yang direncanakan diperoleh peta kontur dalam bentuk 2 dimensi seperti pada Gambar 9 yang dibuat dengan menggunakan program Surfer 9. Tanda panah yang terdapat pada Gambar 9 menunjukkan arah aliran air (flow net) pada lahan yang dipengaruhi oleh elevasi lahan. Air akan mengalir dari elevasi tertinggi menuju elevasi yang lebih rendah. Ilustrasi bentuk lahan yang sebenarnya dapat dilihat pada peta kontur 3 dimensi seperti pada Gambar 10.

33 17 m Gambar 9 Peta kontur 2 dimensi lahan tangki septik komunal Gambar 10 menunjukkan ilustrasi topografi lahan tangki septik komunal. Skala warna pada gambar tersebut menunjukkan kontur pada lahan, warna biru muda menunjukkan lahan yang memiliki kontur yang tinggi sedangkan warna abu menunjukkan kontur lahan yang rendah. m Gambar 10 Peta kontur 3 dimensi lokasi lahan tangki septik komunal Penempatan lokasi tangki septik komunal disesuaikan berdasarkan kondisi lapang dan peta kontur Kampung Cihiris yang diperoleh dari hasil pemetaan seperti pada Gambar 11. Tangki septik komunal yang didesain untuk Kampung Cihiris ditempatkan pada lokasi seperti pada Gambar 11 yaitu pada elevasi 450 mdpl. Pada lokasi tersebut terdapat lahan kosong yang memungkinkan untuk dibangun tangki septik komunal karena luas lahan cukup luas dan topografinya masih memungkinkan untuk dilakukan cut-fill.

34 18 Gambar 11 Peta lokasi penempatan tangki septik komunal Selain itu, lokasi ini merupakan lokasi yang paling efektif dan optimum untuk dibangun tangki septik komunal karena hanya terdapat 2 blok layanan yang memiliki elevasi lebih rendah dari elevasi lahan tangki septik komunal. Artinya, limbah dari semua blok layanan dapat dialirkan secara gravitasi kecuali 2 blok layanan lainnya yang memiliki elevasi lebih rendah dari lahan tangki septik komunal. Total jumlah blok yang dapat terlayani adalah sebanyak 30 blok layanan. Desain Fungsional dan Struktural Tangki Septik Komunal Tangki septik komunal dan bidang resapan yang didesain terdiri dari beberapa unit fungsional yaitu tangki pengendapan pertama, tangki septik 2, baffel, manhole, pipa inspeksi dan pipa ventilasi. Tangki pengendapan pertama berfungsi untuk tahap awal pengendapan lumpur dan padatan serta tahap awal proses degradasi senyawa organik secara biologis. Sementara tangki septik 2 berfungsi sebagai unit pengolahan lanjutan terhadap senyawa-senyawa organik dengan menggunakan mikroorganisme. Baffel berfungsi sebagai sekat atau kompartemen di dalam tangki septik komunal. Fungsi sekat atau kompartemen ini adalah untuk menahan air limbah yang baru masuk dari pipa inlet baffel agar waktu detensi air limbah di dalam tangki septik lebih panjang sehingga pengolahan oleh mikroorganisme bisa berlangsung efektif. Komponen lainnya yang terdapat pada tangki septik komunal adalah manhole. Manhole adalah lubang inspeksi yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluar untuk kegiatan maintenance yaitu memeriksa, memperbaiki dan atau membersihkan tangki septik komunal. Selain manhole pada bagian atas tangki septik juga terdapat komponen lainnya yaitu pipa ventilasi dan pipa inspeksi. Pipa ventilasi merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pengolahan limbah dengan menggunakan tangki septik komunal karena pada pengolahan ini

35 akan dihasilkan gas metan sehingga apabila tidak terdapat pipa ventilasi akan memperbesar resiko terjadinya ledakan di dalam tangki septik komunal akibat terjadi penumpukan gas metan. Pipa inspeksi berfungsi sebagai lubang inspeksi secara visual dari luar tangki. Selain berfungsi untuk lubang inspeksi, pipa inspeksi juga berfungsi sebagai lubang untuk melakukan penyedotan lumpur. Sementara itu, bidang resapan tangki septik komunal terdiri atas beberapa lapisan yaitu lapisan kerikil yang berfungsi sebagai media infiltrasi air limbah pada bagian dasar, dan pada bagian atas selanjutnya berturut-turut lapisan ijuk yang berfungsi agar tanah urug tidak turun dan masuk ke dalam lapisan kerikil, lapisan pasir yang berfungsi untuk menyaring air hujan yang ikut terinfiltrasi agar tidak ada material lainnya seperti tanah ikut terinfiltrasi dan dapat menyumbat lubang resapan dan urugan tanah yang berfungsi untuk mengurangi infiltrasi air hujan pada bagian paling atas. Air limbah dari pipa outlet tangki septik komunal selanjutnya akan dialirkan melalui pipa penghubung menuju boks bagi. Boks bagi adalah sebuah kotak yang berfungsi untuk membagi penyaluran air limbah dari tangki septik komunal ke 3 jalur bidang resapan yang dirancang. 19 Perhitungan Dimensi Tangki Septik Komunal Berdasarkan hasil perhitungan dimensi tangki septik komunal di Kampung Cihiris menggunakan Persamaan (3) hingga Persamaan (11) diperoleh hasil seperti pada Tabel 3. Perhitungan dimensi tangki septik komunal dapat dilihat pada Lampiran 3. Oleh karena lahan kosong yang tersedia Kampung Cihiris sangat minim, maka waktu pengurasan lumpur yang digunakan sebagai kriteria desain di rancang setiap 2 tahun sekali. Tabel 3 Data hasil perhitungan dimensi tangki septik komunal Kampung Cihiris Kriteria Desain Nilai Satuan jumlah penduduk (P) 5,165 orang waktu pengurasan (N) 2.0 tahun lumpur yang dihasilkan (S) 40.0 liter/orang/tahun kebutuhan kapasitas penampung air (A) m 3 debit limbah kakus (Q) 10.0 liter/orang/hari waktu detensi (Th) 1.1 hari kebutuhan kapasitas penampung lumpur (B) 56.1 m 3 volume tangki septik m 3 volume tangki pengendapan pertama m 3 perbandingan panjang terhadap lebar 1:2 freeboard 0.3 m tinggi tangki septik 3.0 m tinggi keseluruhan tangki 3.3 m lebar tangki m panjang tangki m lebar tangki bak pengendapan pertama 7.5 m panjang bak pengendapan pertama 15.0 m

36 20 Berdasarkan SNI , perbandingan panjang terhadap lebar tangki septik komunal adalah 1:2 atau 1:3 sedangkan pada kriteria desain tangki septik komunal Kampung Cihiris digunakan perbandingan 1:2. Selanjutnya, masih menurut sumber yang sama kriteria desain untuk tinggi tangki septik komunal adalah 1-5 m dengan tinggi jagaan 0.3 m. Pada penelitian ini, tinggi tangki septik yang digunakan adalah 3 m sehingga tinggi total tangki septik komunal adalah 3.3 m. Selain itu, volume tangki pengendapan pertama adalah ¾ dari volume tangki seluruhnya. Tangki septik komunal terdiri dari 2 tangki yaitu tangki pengendapan pertama dan tangki septik 2 dengan menggunakan perbandingan lebar terhadap panjang 1:2 dan data volume masing-masing limbah yang akan ditampung sehingga diperoleh dimensi tangki septik 1 atau tangki pengendapan pertama dengan lebar sebesar 7.5 m dan panjang 15 m dan tangki septik 2 dengan lebar 9 m dan panjang 18 m. Pada rancangan tangki septik komunal dinding yang digunakan merupakan dinding batu bata dengan spesi 1:3 sedangkan pelat beton yang digunakan merupakan beton bertulang dengan tebal 8 cm pada pelat bagian atas dan 10 cm untuk pelat bagian bawah seperti pada Gambar 12. Gambar 12 Detail beton bertulang tangki septik komunal Selain itu, salah satu unit struktural lainnya adalah baffel. Berdasarkan SNI baffel diletakkan pada jarak 2/3 dari panjang tangki seperti pada Gambar 13. Baffel untuk tangki pengendapan pertama diletakkan pada jarak 10 m dari pipa inlet sedangkan baffel pada tangki septik kedua diletakkan pada jarak 12 m dari pipa inlet. Gambar 13 Bafel tangki septik 2 tampak samping

37 Unit struktral lainnya yaitu manhole yang didesain dengan diameter 60 cm seperti ditampilkan pada Gambar 14. Diameter manhole sangat penting diperhatikan karena akan mempengaruhi ukuran badan pekerja yang bisa masuk ke dalam tangki septik komunal. Jumlah manhole yang di desain tidak hanya 1 untuk setiap tangki karena besarnya volume tangki septik komunal sehingga untuk tangki 1 dibuat 6 manhole sedangkan untuk tangki septik 2 dibuat 8 manhole. 21 Gambar 14 Manhole tangki septik komunal Selain manhole pada bagian atas tangki septik juga terdapat komponen lainnya yaitu pipa ventilasi dan pipa inspeksi. Desain struktural pipa inspeksi dan pipa ventilasi terlihat seperti pada Gambar 15. Satuan yang digunakan pada Gambar 15 adalah cm. Gambar 15 Pipa Ventilasi dan pipa inspeksi Kedua pipa ini mempunyai diameter pipa yang sama yaitu 10 cm. Jumlah pipa ventilasi yang dirancang untuk tangki septik 1 dan tangki septik 2 masingmasing sebanyak 8 pipa. Pada tangki septik 1 jumlah pipa inspeksi yang dirancang sebanyak 6 pipa sedangkan pada tangki septik 2 tangki septik yang dirancang sebanyak 8 pipa. Perhitungan Beban dan Kekuatan Struktur Tangki Septik Komunal Dalam menentukan tebal pelat yang akan digunakan baik itu untuk struktur atas dan bawah tangki septik komunal dilakukan perhitungan struktur terlebih dahulu. Perhitungan yang dilakukan meliputi perhitungan beban yang bekerja atau besarnya nilai beban yang akan ditahan oleh pelat beton tersebut. Setelah ditentukan tebal pelat beton yang akan digunakan selanjutnya di lakukan kontrol terhadap momen dan lendutan untuk menentukan apakah tebal pelat yang digunakan mencukupi atau dapat menahan beban yang bekerja. Berdasarkan data

38 22 hasil perhitungan menggunakan Persamaan (12) hingga Persamaan (43) diperoleh hasil seperti pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa mutu beton yang digunakan adalah K250 dengan kuat tekan 21 Mpa sedangkan baja tulangan yang digunakan adalah BJTP24 yang memiliki tegangan leleh 24 Mpa. Perhitungan beban dan struktur pelat dibedakan atas struktur pelat bagian atas dan struktur pelat bagian bawah. Pada struktur pelat bagian atas untuk untuk tangki 1 dan tangki 2 hanya memikul beban sendiri sedangkan pada struktur pelat bagian bawah harus menahan gaya tekan dari beban air dan lumpur. Sementara itu, untuk struktur pelat bagian atas dilakukan pengecekan terhadap momen dan lendutan sedangkan pada struktur pelat bagian bawah hanya dilakukan pengecekan terhadap momen. Hal ini disebabkan karena struktur pelat bagian bawah ditopang langsung oleh tanah sehingga lendutan diabaikan. Tebal pelat beton yang direncanakan untuk bagian atas adalah 80 mm sedangkan tebal pelat beton yang direncanakan untuk bagian bawah adalah 100 mm. Tabel 4 Data perhitungan beban dan struktur pelat tangki septik komunal Parameter Nilai pelat atas pelat bawah pelat atas pelat bawah tangki 1 tangki 1 tangki 2 tangki 2 beban (kn/m 2 ) kuat tekan beton (Mpa) tegangan leleh baja (Mpa) panjang bentang x (m) panjang bentang y (m) tebal pelat beton (mm) perbandingan panjang bentang diameter tulangan (mm) tebal selimut beton (mm) faktor momen maksimum faktor tahanan momen lendutan izin maksimum (cm) lendutan terjadi total (cm) Berdasarkan hasil perhitungan tebal pelat yang direncanakan tersebut mampu menahan momen dan lendutan yang terjadi sehingga tebal pelat tersebut dapat digunakan. Pelat beton dikatakan dapat menahan momen apabila nilai faktor momen maksimum lebih besar dari nilai faktor tahanan momen sedangkan pelat beton dikatakan mampu menahan lendutan apabila nilai lendutan izin maksimum lebih besar dari nilai lendutan yang terjadi. Perhitungan lengkap beban dan struktur pelat beton dapat dilihat pada Lampiran 4. Bidang Resapan Tangki Septik Komunal Berdasarkan (Sumardji dan Hamdi 2013) terdapat beberapa kriteria desain dalam merancang bidang resapan diantaranya laju perkolasi pada lahan tersebut

39 ada di interval menit/cm, ketinggian muka air tanah minimum 0.6 m di bawah dasar rencana saluran peresap atau (1-1.5) m di bawah muka tanah dan jarak horizontal dari sumber air (seperti sumur) tidak boleh kurang dari 10 m. Berdasarkan data peta jenis tanah di Kecamatan Nanggung (Lampiran 5) diketahui bahwa jenis tanah di Kampung Cihiris adalah Komplek Latosol Merah Kekuningan sehingga menurut (Committee On Tropical Soils Agriculture Board National Research Council 1972) tanah jenis ini mempunyai laju perkolasi 1.65 menit/cm. Sementara itu, berdasarkan hasil analisis terhadap kedalaman sumur warga yang ada disekitar lahan tangki septik komunal yang mempunyai kedalaman 10 m maka dapat disimpulkan bahwa tinggi muka air tanah di daerah ini lebih dari 1.5 m dari permukaan tanah. Selanjutnya berdasarkan hasil survey lokasi, jarak sumur dari rumah warga yang terdekat yang ada disekitar lahan tangki septik komunal adalah 15 m. Berdasarkan hasil analisis terhadap kriteria desain bidang resapan diperoleh data dimensi tangki septik komunal seperti pada Tabel Tabel 5 Data dimensi bidang resapan tangki septik komunal Kampung Cihiris Parameter Nilai Satuan lebar dasar saluran 60 cm lebar atas saluran 90 cm diameter pipa peresap 10 cm jarak bukaan perforasi 0.5 cm diameter bukaan 1 cm jarak antar bidang resapan 160 cm lebar boks bagi 200 cm tinggi boks bagi 200 cm panjang boks bagi 200 cm Data di atas diperoleh berdasarkan kriteria desain menurut (Sumardji dan Hamdi 2013). Lebar dasar saluran digunakan 60 cm karena laju perkolasi pada lahan tersebut 1.65 menit/cm. Jarak bukaan perforasi setiap 3-6 mm dan diameter bukaan 1 cm dengan jarak antar bidang resapan harus lebih dari 150 cm. Bidang resapan terdiri dari 4 lapisan dengan material yang berbeda yaitu lapisan batu pecah pada lapisan paling bawah dan kemudian berturut-turut lapisan ijuk, pasir dan urugan tanah. Tebal setiap lapisan bidang resapan ditampilkan pada Tabel 6 sedangkan detail setiap lapisan bidang resapan dan pipa peresap seperti pada Gambar 16. Tabel 6 Data tebal setiap lapisan bidang resapan tangki septik komunal Jenis Bahan Nilai Satuan kerikil 40 cm ijuk 5 cm pasir 10 cm urugan tanah 30 cm

40 24 Gambar 16 Detail lapisan bidang resapan dan pipa peresap Berdasarkan data hasil perhitungan dimensi tangki septik komunal dan data analisis dimensi bidang resapan selanjutnya dibuat desain atau gambar rancangan tersebut dengan menggunakan program AutoCAD 2013 dan dibuat dalam bentuk detail engineering design. Gambar DED tangki septik komunal dan bidang resapan secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 7 hingga Lampiran 39. Tanaman Pereduksi Bau dan Gas Metan (CH 4 ) Pada proses pengolahan air limbah di tangki septik komunal akan dihasilkan berbagai senyawa kimia yang dapat menyebabkan bau tak sedap serta gas metan yang akan keluar melalui pipa ventilasi. Senyawa-senyawa kimia ini tentu akan menganggu kenyamanan terutama untuk masyarakat yang berada disekitar lahan tangki septik komunal. Selain itu, gas metan (CH 4 ) merupakan salah satu polutan gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya global warming. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat adanya bau yang tidak sedap yang berasal dari proses dekomposisi limbah tinja dan emisi gas metan yang dihasilkan untuk menjaga kenyamanan masayarakat yang tinggal disekitar wilayah tangki septik komunal dan untuk meminimalisir emisi CH 4 ke atmosfer. Tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan tanaman pereduksi bau dan gas metan. Pada penelitian ini tanaman yang digunakan adalah pohon Tanjung yang berfungsi untuk mereduksi bau dan tanaman Sansivieria sp yang berfungsi untuk menyerap gas metan (CH 4 ). Pohon Tanjung ditanam di sepanjang pagar pembatas lahan tangki septik komunal dan bidang resapan. Tanaman Tanjung (Mimusops elengi L.) merupakan salah satu jenis tanaman pohon yang menghasilkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk (Sarlina 2009). Gambaran bentuk pohon Tanjung dan bunganya seperti pada Gambar 17 dan Gambar 18. Tanaman Tanjung (Mimusops eiengi) berukuran sedang dan dapat juga kecil. Dapat tumbuh pada tanah berpasir, di dataran rendah yang terbuka. tumbuh baik pada ketinggian kurang dari 800 meter di atas permukaan laut (Suryowinoto 1997). Tanaman dapat menyerap bau secara langsung atau tanaman akan menahan gerakan angin yang bergerak dari sumber bau.

41 25 Gambar 18 Pohon Tanjung (Mimusops elengi) Gambar 17 Bunga Tanjung (Mimusops elengi) Akan lebih baik lagi hasilnya, jika tanaman yang ditanam dapat mengeluarkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk dan menggantinya dengan bau harum. Tanaman yang dapat menghasilkan bau harum antara lain cempaka (Michelia champaka) dan tanjung (Mimosops elengi) (Dahlan 1992). Sementara itu, tanaman yang digunakan untuk menyerap gas metan yang dihasilkan pada proses pengolahan limbah tinja pada tangki septik komunal adalah Sansivieria sp. Tanaman ini ditanam di atas bidang resapan dan disekitar tangki septik komunal. Bentuk fisik tanaman ini dapat dilihat pada Gambar 19. Tanaman Sansivieria merupakan jenis tanaman hias yang memiliki kemampuan untuk menyerap polusi. Mekanisme Sansivieria dalam menyerap polutan adalah saat tanaman bernafas akan menyerap polutan seperti CH 4 dan gas beracun lainnya. Gambar 19 Tanaman Sansivieria sp Sansivieria menggunakan stomata sebagai vacum cleanernya untuk menyedot polutan atau gas beracun dan akan memasuki sistem metabolisme dalam tubuh tanaman. Polutan yang telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi. Melalui proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman. Dalam proses pernafasan tersebut dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia yaitu berupa oksigen. Proses ini berlangsung terus menerus selama tanaman masih hidup (Pusporini 2009).

42 26 Rancangan Anggaran Biaya Tangki Septik Komunal dan Bidang Resapan Berdasarkan gambar detail engineering design yang telah dibuat dan data volume cut fill dapat ditentukan Rancangan Anggaran Biaya apabila rancangan tangki septik komunal dan bidang resapan di Kampung Cihiris akan direalisasikan. Rancangan anggaran biaya tangki septik komunal dan bidang resapan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Rancangan Anggaran Biaya tangki septik komunal dan bidang resapan No Uraian Satuan Volume Harga Satuan (Rp) Pekerjaan Persiapan A-04 1 m 2 Pengukuran dan Pasang Jumlah (Rp) Bouwplank m ,957 19,203,197 A-08 1 m 2 Membersihkan Lapangan m 2 & Perataan ,535 6,744,515 Pekerjaan Tanah B-02 Menggali 1 m 3 tanah biasa sedalam 2 meter m ,994,435 B-09 Mengurug kembali 1 m 3 galian m ,648 3,014,899 B-11 Mengurug 1 m 3 pasir urug B-14 Memasang 1 m 2 Lapisan Ijuk tebal 10 cm, untuk bidang resapan B-16 1 m 3 Pasangan Batu D- 31 D- 32 Membuat 1 m 3 balok beton bertulang (200 kg besi + bekisting) Membuat 1 m 3 Plat beton bertulang (150 kg besi + bekisting) m ,470 1,251,897 m , ,283 m ,900 6,684,111 Pekerjaan Beton m ,231,939 69,600,181 m ,435, ,975,239 Pekerjaan Dinding E-01 Memasang 1 m 2 Bata Merah tebal 1 Bata, 1pc : 3ps m , ,667,641 Pekerjaan Plesteran F-02 Membuat 1 m 2 Plesteran 1 PC : 2 PS, tebal 15 mm m ,464 92,400,916 Pekerjaan Sanitasi M-08 Memasang 1 m pipa penyalur air limbah jenis pipa tanah m ,642 4,117,013 M-16 1 M' Pipa PVC θ 4" (AW) m ,368 12,602,268 Pekerjaan Penanaman Pohon O-03 1 Lubang (40 x 40 x 40) cm, tanam pohon perdu pohon 31 34,798 1,078,751 TOTAL BIAYA 764,577,343

43 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dibuat dengan menggunakan data harga satuan pekerjaan Kabupaten Bogor 2016 dan disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilakukan pada proyek pembangunan tangki septik komunal dan bidang resapan di Kampung Cihiris. Sementara itu, jenis pekerjaan yang menyedot dana paling banyak yaitu pekerjaan beton yang menghabiskan dana mencapai Rp 387,575,420 atau 50 persen dari total dana yang harus dikeluarkan. Jenis pekerjaan pada pekerjaan beton ini meliputi pemasangan kolom, balok dan plat beton bertulang. Pekerjaan sanitasi meliputi pemasangan pipa sedangkan pekerjaan penanaman pohon merupakan pekerjaan finishing. Detail rincian biaya dan pekerjaan dapat dilihat pada Lampiran SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tangki septik komunal untuk Kampung Cihiris ditempatkan pada elevasi 450 mdpl. Total blok yang dapat terlayani adalah sebanyak 30 blok layanan. Tangki septik komunal terdiri atas beberapa unit fungsional yaitu tangki pengendapan pertama, tangki septik 2, baffel, manhole, pipa inspeksi dan pipa ventilasi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dimensi septik komunal yaitu lebar 7.5 m, panjang 15 m dan tinggi 3.3 m untuk tangki pengendapan pertama dan lebar 9 m, panjang 18 m dan tinggi 3.3 m untuk tangki septik 2. Bidang resapan terdiri dari beberapa lapisan yaitu lapisan kerikil pada bagian bawah dengan tebal 40 cm, lapisan ijuk dengan tebal 5 cm, lapisan pasir dengan tebal 10 cm dan yang terakhir adalah urugan tanah setebal 30 cm. Saran Terdapat beberapa tindakan lanjutan yang perlu dilakukan dalam menyempurnakan penelitian ini yaitu diperlukan uji kekuatan tanah pada lahan tangki septik komunal dan bidang resapan yang direncanakan di Kampung Cihiris untuk memastikan pada kedalaman berapa tanah masih bisa digali. Selain itu juga perlu dilakukan uji geolistrik atau uji geoscanner untuk mengetahui ketinggian muka air tanah untuk memastikan bahwa air hasil pengolahan yang diinfiltrasikan ke dalam tanah tidak akan mencemari air tanah. Selanjutnya diperlukan uji infiltrasi dan uji perkolasi tanah di wilayah lahan tangki septik komunal agar dapat diketahui kemampuan tanah dalam menginfiltrasikan air limbah.

44 28 DAFTAR PUSTAKA Adisasmito W.2007.Faktor Resiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia: Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Makara Kesehatan.Vol 11(1):1-10. Barclay GW.1970.Techniques of Population Analysis.New York(US): John Wiley &Son. [BSN].Badan Standardisasi Nasional Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.SNI Jakarta(ID):Departemen Pekerjaan Umum. [BSN].Badan Standardisasi Nasional Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem Resapan. SNI Jakarta(ID):Departemen Pekerjaan Umum. [CTSABNRC].Committee On Tropical Soils Agricultural Board National Research Council Soils Of The Humid Tropics.Washington DC(US):National Academy Of Sciences. Dahlan EN Membangun Hutan Kota di Indonesia. Jurnal Media Konservasi.Vol IV (1): Flint KP.1992.Microbial Ecology of Domestic Waste.Oxford (UK): Blackwell Scientific Publication Isserman A.2007.Accuracy Of Populations For Sub-county Areas.Journal Of American Institute Of Planners.Vol 43(1): Kandun IN.2006.Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Jurnal Info Medika. Vol 65: Kruijff GJW.1987.Rencana Sistem Tangki Septik.Jakarta(ID):Cipta Karya Direktorat Penyehatan Lingkungan Permukiman. Ma rufi I, Keman S, Notobroto HB.2006.Faktor Sanitasi Lingkungan Yang Berperan Terhadap Prevalensi Penyakit Scabies. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol 2(1): Nasrullah.2007.Studi Kelayakan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Kota Salatiga.Jurnal Presipitasi.Vol 3(2): Notoatmojo.2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku.Jakarta(ID):Rineka Cipta. Pusporini LS.2009.Efektifitas Paket Kasih Ibu Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kecemasan Ibu [Skripsi].Jakarta(ID):Universitas Indonesia. Salma G.2001.Infection In Children Under 5 Years Old And Latrine Cleanliness.International Journal of Environmental Health Research.Vol 11: Sapei A, Purwanto MYJ, Sutoyo, Kurniawan A.2011.Desain Instalasi Pengolah Limbah WC Komunal Masyarakat Pinggir Sungai Desa Lingkar Kampus. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.Vol 16(2): Sarlina Studi morfologi buah, biji dan perkecambahan Tanjung (Mimusops elengi L) dan Sumbangannya Pada Pelajaran Biologi di Sekolah menengah Umum.[Skripsi].Palembang(ID):Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya Palembang.

45 Soedjadi K, Hari B.2005.Faktor Sanitasi Lingkungan Yang Berperan Terhadap Prevalensi Penyakit Skabies (Studi Pada Santri di Pondok Pesantren Lamongan).Jurnal Kesehatan Lingkungan.Vol 2(1): Sugiharto.1987.Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta (ID):Universitas Indonesia. Sumardji, Hamdi.2013.Tangki Septik dan Peresapannya Sebagai Sistem Pembuangan Air Kotor di Permukiman Rumah Tinggal Keluarga. Jurnal Teknik Sipil.Vol 9(2): Suryowinoto SM Flora Eksotika Tanaman Peneduh.Yogyakarta:Kanisius. Starkman ES.1969.Combustion-Generated Air Polution. New York(US):Plenum Press. Ticoalu PE, Pangouw JD, Dapas SP.2015.Studi Komparasi Perhitungan Struktur Bangunan dengan Menggunakan SNI dan British Standard Jurnal Sipil Statik.Vol 3(10): Wardiha MW, Prihandono A.2015.Efektifitas Biofilter dengan Media Kontak Batu Vulkanik untuk Mengolah Efluen Air Limbah Domestik Pada Tangki Septik. Jurnal Bumi Lestari.Vol 15(2): Zuliyanto A.2011.Strategi Pengolahan Air Limbah Domestik Di Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan.Jurnal Teknika.Vol 2(2):

46 30

47 LAMPIRAN 31

48 32

49 33 Lampiran 1 Koefisien momen pelat akibat beban Kondisi Pelat Nilai Momen Pelat Perbandingan Ly/Lx > 2,5 Lx Ly Mtx = q.Lx 2 x Mlx = q.Lx 2 x Mly = q.Lx 2 x Mty = q.Lx 2 x Mtx = q.Lx 2 x Mlx = q.Lx 2 x Mly = q.Lx 2 x Mty = q.Lx 2 x Mtx = q.Lx 2 x Mlx = q.Lx 2 x Mly = q.Lx 2 x Mty = q.Lx 2 x Mtx = q.Lx 2 x Mlx = q.Lx 2 x Mly = q.Lx 2 x Mty = q.Lx 2 x Mtx = q.Lx 2 x Mlx = q.Lx 2 x Mly = q.Lx 2 x Mty = q.Lx 2 x Mtx = q.Lx 2 x Mlx = q.Lx 2 x Mly = q.Lx 2 x Mty = q.Lx 2 x Mtx = q.Lx 2 x Mlx = q.Lx 2 x Mly = q.Lx 2 x Mty = q.Lx 2 x Mtx = q.Lx 2 x Mlx = q.Lx 2 x Mly = q.Lx 2 x Mty = q.Lx 2 x Mtx = q.Lx 2 x Mlx = q.Lx 2 x Mly = q.Lx 2 x Mty = q.Lx 2 x Catatan: = Terletak bebas = Terjepit penuh Sumber: merata (Ticoalu et.al 2015)

50 34 Lampiran 2 Prosedur perhitungan proyeksi jumlah penduduk Kampung Cihiris Pn : 1539 Po : 1208 n : 10 ( ( ) )

51 35 Lampiran 3 Perhitungan dimensi tangki septik komunal ( ) l a ( ) ( ) ( )

52 36 Lampiran 4 Perhitungan beban dan kekuatan struktur pelat tangki septik komunal 1. Perhitungan strukur pelat atas tangki septik 1 Diketahui : Vair : 180 m 3 ρair : 1000 kg/m 3 Vlumpur: m 3 ρlumpur: 721 kg/m 3 ρbeton : 2400 kg/m 3 fc : 21 Mpa Fy : 210 Mpa Lx : 7.5 m Ly : 15 m h : 80 mm Ly/Lx : 2 Clx : 83 Cly : 41 Ctx : 12 Cty : 57 Ɵ : 8 mm Ts : 20 mm Φ : 0.8 b : 1000 mm Es : Mpa Ƴ : 2 - Kontrol momen ( ) Digunakan nilai Mu yang terkecil yaitu nilai Mutx sebesar knm/m sedangkan untuk nilai fc 30 nilai β1 yang digunakan adalah 0.85 ( )

53 37 Lampiran 4 Lanjutan ( ) Struktur dinyatakan aman dan mampu menahan momen yang terjadi sehingga tebal pelat 80 mm dapat digunakan. ( ) ( ) ( ) - Kontrol lendutan

54 38 Lampiran 4 Lanjutan ( ) ( ) ( ( ) )

55 39 Lampiran 4 Lanjutan Struktur dinyatakan aman dan mampu menahan lendutan yang terjadi sehingga tebal pelat 80 mm dapat digunakan. 2. Perhitungan strukur pelat bawah tangki septik 1 Diketahui : Vair : 180 m3 ρair : 1000 kg/m3 Vlumpur: m3 ρlumpur: 721 kg/m3 ρbeton : 2400 kg/m3 fc : 21 Mpa Fy : 210 Mpa Lx : 7.5 m Ly : 15 m h : 100 mm Ly/Lx : 2 Clx : 83 Cly : 41 Ctx : 12 Cty : 57

56 40 Lampiran 4 Lanjutan Ɵ : 10 mm Ts : 20 mm Φ : 0.8 b : 1000 mm Es : Mpa Ƴ : 2 ( ) ( ) - Kontrol momen Digunakan nilai Mu yang terkecil yaitu nilai Mutx sebesar knm/m sedangkan untuk nilai fc 30 nilai β1 yang digunakan adalah 0.85 ( ) ( )

57 41 Lampiran 4 Lanjutan Struktur dinyatakan aman dan mampu menahan momen yang terjadi sehingga tebal pelat 100 mm dapat digunakan. 3. Perhitungan strukur pelat atas tangki septik 2 Diketahui : Vair : m3 ρair : 1000 kg/m3 Vlumpur: 0 m3 ρlumpur: 721 kg/m3 ρbeton : 2400 kg/m3 fc : 21 Mpa Fy : 210 Mpa Lx : 9 m Ly : 18 m h : 80 mm Ly/Lx : 2 Clx : 83 Cly : 41 Ctx : 12 Cty : 57 Ɵ : 8 mm Ts : 20 mm Φ : 0.8 b : 1000 mm Es : Mpa Ƴ : 2 - Kontrol momen ( )

58 42 Lampiran 4 Lanjutan Digunakan nilai Mu yang terkecil yaitu nilai Mutx sebesar knm/m sedangkan untuk nilai fc 30 nilai β1 yang digunakan adalah 0.85 ( ) ( ) Struktur dinyatakan aman dan mampu menahan momen yang terjadi sehingga tebal pelat 80 mm dapat digunakan. ( ) ( ) ( )

59 43 Lampiran 4 Lanjutan - Kontrol lendutan ( )

60 44 Lampiran 4 Lanjutan ( ) ( ( ) ) Struktur dinyatakan aman dan mampu menahan lendutan yang terjadi sehingga tebal pelat 80 mm dapat digunakan. 4. Perhitungan strukur pelat bawah tangki septik 2 Diketahui : Vair : m3 ρair : 1000 kg/m3 Vlumpur: 0 m3 ρlumpur: 721 kg/m3 ρbeton : 2400 kg/m3

61 45 Lampiran 4 Lanjutan fc : 21 Mpa Fy : 210 Mpa Lx : 9 m Ly : 18 m h : 100 mm Ly/Lx : 2 Clx : 83 Cly : 41 Ctx : 12 Cty : 57 Ɵ : 10 mm Ts : 20 mm Φ : 0.8 b : 1000 mm Es : Mpa Ƴ : 2 ( ) - Kontrol momen Digunakan nilai Mu yang terkecil yaitu nilai Mutx sebesar knm/m sedangkan untuk nilai fc 30 nilai β1 yang digunakan adalah 0.85 ( ) ( )

62 46 Lampiran 4 Lanjutan Struktur dinyatakan aman dan mampu menahan momen yang terjadi sehingga tebal pelat 100 mm dapat digunakan.

63 Lampiran 5 Peta jenis tanah Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 47

64 48 Lampiran 6 Rincian Rancangan Anggaran Biaya (RAB) tangki septik komunal dan bidang resapan NO URAIAN SATUAN VOLUME PEKERJAAN PERSIAPAN 1 m 2 Pengukuran dan Pasang Bouwplank HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp) Kayu 5/7 m ,592,000 31,104 Paku Biasa 2"-5" Kg , Kayu Papan 3/20 m ,734,000 12,138 A-04 Pekerja Oh ,000 10,600 Tukang Kayu Oh ,000 13,300 Kepala Tukang Oh ,000 1,600 Mandor Oh , Jumlah 69,957 1 m 2 Membersihkan Lapangan & Perataan A-08 Pekerja Oh ,000 10,600 Mandor Oh , Jumlah 11,535 PEKERJAAN TANAH Menggali 1 m 3 tanah biasa sedalam 2 meter B-02 B-09 Pekerja Oh ,000 95,400 Mandor Oh ,000 8,415 Jumlah 103,815 Mengurug kembali 1 m 3 galian Mengurug kembali 1 m 3 galian dihitung dari 1/3 kali dari indeks pekerjaan galian 18,648 Mengurug 1 m 3 pasir urug Pasir urug m , ,800 B-11 Pekerja Oh ,000 31,800 Mandor Oh ,000 1,870 B-14 Jumlah 245,470 Memasang 1 m 2 Lapisan Ijuk tebal 10 cm, untuk bidang resapan Ijuk kg ,500 81,000

65 Lampiran 6 Lanjutan NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN (Rp) 49 JUMLAH (Rp) Pekerja Oh ,000 15,900 Mandor Oh ,000 2,805 Jumlah 99,705 1 m 3 Pasangan Batu Batu Kali (Batu Bulat) Bronjol m , ,360 Pekerja Oh , ,000 B-16 Tukang Batu Oh ,000 26,600 Kepala Tukang Oh ,000 3,200 Mandor Oh ,000 3,740 Jumlah 402,900 Membuat 1 m 3 balok beton bertulang (200 kg besi + bekisting) Kayu kelas III m ,715, ,800 Paku 5-12 cm kg ,000 44,800 Minyak bekisting ltr ,401 31,042 Besi beton kg ,400 2,604,000 Kawat beton kg ,500 70,500 Semen Portland kg , ,912 Pasir beton m , ,988 D-31 Koral beton m , ,466 Kayu kelas II (balok) m ,974, ,360 Plywood 9 mm lbr , ,200 Dolken kayu galam, ф(8-10), panjang 4 m btg , ,800 Pekerja Oh , ,100 Tukang Batu Oh ,000 36,575 Tukang Kayu Oh , ,450 Tukang Besi Oh , ,200 Kepala Tukang Oh ,000 53,280 Mandor Oh ,000 59,466

66 50 Lampiran 6 Lanjutan NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp) Jumlah 7,231,939 Membuat 1 m 3 Plat beton bertulang (150 kg besi + bekisting) Kayu kelas III m ,715, ,800 Paku 5-12 cm kg ,000 44,800 Minyak bekisting ltr ,401 31,042 Besi beton kg ,400 1,953,000 Kawat beton kg ,500 52,875 Semen Portland kg , ,912 Pasir beton m , ,988 D- 32 Koral beton m , ,466 Kayu kelas II (balok) m ,974, ,880 Plywood 9 mm lbr , ,200 Dolken kayu galam, ф(8-10), panjang 4 m btg , ,600 Pekerja Oh , ,800 Tukang Batu Oh ,000 36,575 Tukang Kayu Oh , ,900 Tukang Besi Oh , ,650 Kepala Tukang Oh ,000 42,400 Mandor Oh ,000 49,555 Jumlah 6,435,443 PEKERJAAN PLESTERAN Membuat 1 m 2 Plesteran 1 PC : 2 PS, tebal 15 mm Semen Portland kg ,592 16,276 Pasir pasang m ,600 4,232 F-02 Pekerja Oh ,000 31,800 Tukang Batu Oh ,000 19,950 Kepala Tukang Oh ,000 2,400 Mandor Oh ,000 2,805

67 Lampiran 6 Lanjutan NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN (Rp) 51 JUMLAH (Rp) Jumlah 77,463 PEKERJAAN DINDING Memasang 1 m 2 Bata Merah tebal 1 Bata, 1pc : 3ps Bata Merah buah , ,000 Semen Portland kg ,592 52,456 Pasir pasang m ,600 19,255 E-01 Pekerja Oh ,000 68,900 Tukang Batu Oh ,000 26,600 Kepala Tukang Oh ,000 3,200 Mandor Oh ,000 5,610 Jumlah 386,022 PEKERJAAN SANITASI Memasang 1 m pipa penyalur air limbah jenis pipa tanah Pipa Tanah buah ,935 19,096 semen portland kg ,592 1,082 pasir pasang m ,600 2,750 M-08 pasir urug m ,500 19,415 pekerja Oh ,000 6,360 Tukang batu Oh ,000 3,990 Kepala tukang Oh , Mandor Oh , Jumlah 53,641 1 m' Pipa PVC θ 4" (AW) Pipa PVC θ 4" (RUCIKA) m' , ,640 M-16 Pekerja Oh ,000 8,586 Tukang Pipa Oh ,000 17,955 Kepala Tukang Oh ,000 1,524 Mandor Oh ,

68 52 Lampiran 6 Lanjutan NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp) Perlengkapan 35% harga pipa lot , ,895 O-03 Jumlah 679,367 1 Lubang (40 x 40 x 40) cm, tanam pohon perdu Pupuk Kandang kg , Furadan m , Pohon Perdu oh ,029 32,029 Pekerja oh ,000 2,120 Mandor oh , Jumlah 34,798

69 86 RIWAYAT HIDUP Femylia Nur Utama lahir di Bengkulu Selatan, 18 Januari 1994 dari pasangan Bapak Zoherman Hamzah dan Ibu Sukmadawati sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Penulis memulai pendidikan di SD Negeri 16 Padang Lebar Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan ( ). Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Bengkulu Selatan ( ), dan SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan ( ). Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswi di Institut Pertanian Bogor, pada program studi Teknik Sipil dan Lingkungan, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama kemahasiswaan, penulis pernah aktif dalam kegiatan organisasi, penulis menjadi staf Departemen Riset dan Teknologi Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan IPB (HIMATESIL IPB) pada tahun serta pernah menjadi Sekretaris Departemen Research and Education Development (RED) Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan (HIMATESIL) IPB. Selain itu, penulis juga pernah mengikuti kegiatan kepanitiaan seperti Masa Perkenalan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (PONDASI) 2014, Indonesian Civil and Environmental Festifal (ICEF) IPB pada tahun 2013 dan Selain itu, penulis pernah menjadi Asisten Praktikum untuk matakuliah Polusi Tanah dan Air Tanah dan matakuliah Teknik Pengendalian Kualitas Udara di Departemen SIL. Penulis telah melaksanakan kegiatan Pelatihan K3 OHSAS pada tahun 2015, Pelatihan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi tahun 2015 dan Pelatihan Software Autocad tahun Selain itu, penulis telah melaksanakan kegiatan Praktik Lapangan pada tahun 2015 pada Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dan berkesempatan untuk melaksanakan kegiatan Praktik Lapangan di Offshore Central Plant PHE ONWJ. Laporan Praktik Lapangan yang disusun penulis di bawah bimbingan Dr. Yudi Chadirin, S.TP.,M.Agr dan Muhammad Ekky Rizkiyadi S.T berjudul Mempelajari Skema Proses Produksi Gas Alam dan Parameter Pencemaran Udara di Offshore Central Plant PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA CISARUA KECAMATAN NANGGUNG, BOGOR

PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA CISARUA KECAMATAN NANGGUNG, BOGOR Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA CISARUA KECAMATAN NANGGUNG, BOGOR Femylia Nur Utama 1,

Lebih terperinci

PERENCANAAN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI DESA SUWARU, KECAMATAN PAGELARAN, KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR

PERENCANAAN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI DESA SUWARU, KECAMATAN PAGELARAN, KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN Vol. 1 No. 3 Desember 2016 PERENCANAAN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI DESA SUWARU, KECAMATAN PAGELARAN, KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR (Communal Septic Tank Design in Suwaru

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK

PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK Masykur Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email : masykur@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK 286 12.1 PENDAHULUAN 12.1.1 Permasalahan Masalah pencemaran lingkungan di kota besar misalnya di Jakarta, telah

Lebih terperinci

Pengelolaan Air Limbah Domestik

Pengelolaan Air Limbah Domestik Pengelolaan Air Limbah Domestik Rekayasa Lingkungan Universitas Indo Global Mandiri NORMA PUSPITA, ST.MT. Dasar Hukum UU no 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup PP no 82

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang lingkup Tatacara ini meliputi ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan bangunan utama

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang lingkup Tata cara ini memuat pengertian dan ketentuan umum dan teknis dan cara

Lebih terperinci

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB ) PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB ) [C]2010 : M. Noer Ilham A. DATA BAHAN STRUKTUR PLAT LENTUR DUA ARAH (TWO WAY SLAB ) Kuat tekan beton, f c ' = 20 MPa Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, f y = 240

Lebih terperinci

TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN

TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN COPY SNI 03-2398 - 2002 Pendahuluan Tat cara ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dalam pembangunan septik dengan sistem resapan. Tata

Lebih terperinci

TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. DETAIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT (On site system 1)

TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. DETAIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT (On site system 1) TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE DETAIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT (On site system 1) Penempatan Pengolahan Air Limbah 1. Pengolahan sistem terpusat (off site) 2. Pengolahan sistem di tempat

Lebih terperinci

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap hari manusia menghasilkan air limbah rumah tangga (domestic waste water). Air limbah tersebut ada yang berasal dari kakus disebut black water ada pula yang

Lebih terperinci

septic tank Septic tank

septic tank Septic tank septic tank Septic tank Pengertian Septic Tank Septic Tank atau sering disebut sebagai tangki septik adalah bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat (onsite) dengan menggunakan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja, RAB, Dimensi Hidrolis, Dimensi Struktur TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci: Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja, RAB, Dimensi Hidrolis, Dimensi Struktur TINJAUAN PUSTAKA PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 106 STUDI PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT) DI KOTA KUALA KAPUAS KABUPATEN KAPUAS Oleh: Ainun Hasanah 1), Dwi Anung Nindito 2), dan I Made Kamiana 3)

Lebih terperinci

PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN

PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS A. DATA SLAB LANTAI JEMBATAN Tebal slab lantai jembatan t s = 0.35 m Tebal trotoar t t = 0.25 m Tebal lapisan aspal + overlay

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa salah satu

Lebih terperinci

ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971

ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971 ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-97 Modul-3 Sistem lantai yang memiliki perbandingan bentang panjang terhadap bentang pendek berkisar antara,0 s.d. 2,0 sering ditemui. Ada

Lebih terperinci

EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI DENGAN UJI ANALISIS DAN UJI BEBAN (STUDI KASUS GEDUNG SETDA KABUPATEN BREBES)

EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI DENGAN UJI ANALISIS DAN UJI BEBAN (STUDI KASUS GEDUNG SETDA KABUPATEN BREBES) EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI DENGAN UJI ANALISIS DAN UJI BEBAN (STUDI KASUS GEDUNG SETDA KABUPATEN BREBES) Himawan Indarto & Ferry Hermawan ABSTRAK Gedung Sekretaris Daerah Brebes yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah genangan pasang adalah daerah yang selalu tergenang air laut pada waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran rendah di dekat

Lebih terperinci

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya proses industrialisasi jasa di DKI Jakarta, kualitas lingkungan hidup juga menurun akibat pencemaran. Pemukiman yang padat,

Lebih terperinci

JENIS DAN KOMPONEN SPALD

JENIS DAN KOMPONEN SPALD LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PRT/M/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK JENIS DAN KOMPONEN SPALD A. KLASIFIKASI SISTEM PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya

Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya D25 Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya Zella Nissa Andriani dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori

Perancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori BAB II Dasar Teori 2.1 Umum Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya beberapa rintangan seperti lembah yang dalam, alur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi umum Desain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses perencanaan bangunan. Proses desain merupakan gabungan antara unsur seni dan sains yang membutuhkan

Lebih terperinci

TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. Small Bore Sewer (Sistem Riol Ukuran Kecil)

TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. Small Bore Sewer (Sistem Riol Ukuran Kecil) TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE Small Bore Sewer (Sistem Riol Ukuran Kecil) 1 System Small Bore Sewer ( Sistem Riol Ukuran Kecil ) Sistem penyaluran air effluen tangki septik dan/atau dari limbah cair cucian

Lebih terperinci

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan Industri Tahu 1. Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran

Lebih terperinci

Dinding Penahan Tanah

Dinding Penahan Tanah Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 SKS : 3 SKS Dinding Penahan Tanah Pertemuan - 7 TIU : Mahasiswa dapat mendesain berbagai elemen struktur beton bertulang TIK : Mahasiswa dapat mendesain

Lebih terperinci

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG TUGAS AKHIR 1 HALAMAN JUDUL PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas Teknik Program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Survei Dari survei menggunakan metode wawancara yang telah dilakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar RT 01,02,03 yang disebutkan dalam data dari

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Dalam perancangan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku sehingga diperoleh suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi. Struktur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Prosedur Penelitian Untuk mengetahui penelitian mengenai pengaruh tingkat redundansi pada sendi plastis perlu dipersiapkan tahapan-tahapan untuk memulai proses perancangan,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH David Bambang H NRP : 0321059 Pembimbing : Daud Rachmat W., Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya

Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya F144 Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya Hutomo Dwi Prabowo dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI LEMBAR PERYATAAN ORIGINALITAS LAPORAN LEMBAR PERSEMBAHAN INTISARI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR 3.1. ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR PELAT Struktur bangunan gedung pada umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang merupakan

Lebih terperinci

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN 1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN Topik kajian dalam modul ini hanya terbatas pada Instalasi Plambing Air Bersih, Air Panas, Uap, Air Kotor/Air Kotoran, Ven dan Air Hujan. Sebelum tahapan

Lebih terperinci

PERANCANGAN REAKTOR ACTIVATED SLUDGE DENGAN SISTEM AEROB UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK

PERANCANGAN REAKTOR ACTIVATED SLUDGE DENGAN SISTEM AEROB UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK PERANCANGAN REAKTOR ACTIVATED SLUDGE DENGAN SISTEM AEROB UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK TUGAS AKHIR Oleh: I Gusti Ngurah Indra Cahya Hardiana 0704105029 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Air Kualitas air secara biologis ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen dan penghasil toksin. Banyak mikroba yang sering bercampur

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai 8 BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Pada Pelat Lantai Dalam penelitian ini pelat lantai merupakan pelat persegi yang diberi pembebanan secara merata pada seluruh bagian permukaannya. Material yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada penelitian ini, Analisis kinerja struktur bangunan bertingkat ketidakberaturan diafragma diawali dengan desain model struktur bangunan sederhanan atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Tuladenggi adalah salah satu Kelurahan dari lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan

Lebih terperinci

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK Rumah merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

Jarak Ideal Septic Tank Dengan Sumber Air Bersih. terkontaminasi dengan air tangki septic oleh bakteri patogen yang dapat mengganggu

Jarak Ideal Septic Tank Dengan Sumber Air Bersih. terkontaminasi dengan air tangki septic oleh bakteri patogen yang dapat mengganggu Jarak Ideal Septic Tank Dengan Sumber Air Bersih Jarak 10 meter antara tangki septic (septic tank) dan sumur telah menjadi pengetahuan umum dan populer di masyarakat. Alasannya, agar air sumur tidak terkontaminasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto (1983), sampah adalah sisa-sisa bahan yang mengalami perlakuan-perlakuan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN i ii iii iv vii xiii xiv xvii xviii BAB

Lebih terperinci

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya D31 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Haristia Damayanti dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE TL 4001 Rekayasa Lingkungan 2009 Program Studi Teknik Lingkungan ITB Pendahuluan o Sekitar 80% air minum yang digunakan oleh manusia dibuang atau menjadi air limbah

Lebih terperinci

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE MI 3205 Pengetahuan Lingkungan 2013 D3 Metrologi ITB Pendahuluan o Sekitar 80% air minum yang digunakan oleh manusia dibuang atau menjadi air limbah o Air limbah

Lebih terperinci

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Simokerto Kota Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Simokerto Kota Surabaya D4 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Simokerto Kota Surabaya Ragil Tri Setiawati dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS L1-L4 PADA GEDUNG S POLITEKNIK NEGERI MEDAN

ANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS L1-L4 PADA GEDUNG S POLITEKNIK NEGERI MEDAN ANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS L1-L4 PADA GEDUNG S POLITEKNIK NEGERI MEDAN LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai kota besar di dunia, diantaranya adalah akibat bertambahnya permintaan dan meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Limbah merupakan sisa suatu kegiatan atau proses produksi yang antara lain dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, industri, pertambangan dan rumah sakit. Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : Heroni Wibowo Prasetyo NPM :

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI AIR KEMASAN (STUDI KASUS : INDUSTRI AIR KEMASAN XYZ)

PERENCANAAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI AIR KEMASAN (STUDI KASUS : INDUSTRI AIR KEMASAN XYZ) PERENCANAAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI AIR KEMASAN (STUDI KASUS : INDUSTRI AIR KEMASAN XYZ) Oleh : Zulisnaini Sokhifah 3306 100 105 Dosen Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Simokerto Kota Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Simokerto Kota Surabaya Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia, 2016 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Simokerto Kota Surabaya Ragil Tri Setiawati a, Ipung

Lebih terperinci

Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan

Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan Pt T-22-2000-C PETUNJUK TEKNIS Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH 1 KATA PENGANTAR Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012 Oleh : Rr. Adistya Chrisafitri 3308100038 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc. JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

Lebih terperinci

MODUL 4 STRUKTUR BAJA II S E S I 1 & S E S I 2. Perencanaan Lantai Kenderaan. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

MODUL 4 STRUKTUR BAJA II S E S I 1 & S E S I 2. Perencanaan Lantai Kenderaan. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution STRUKTUR BAJA II MODUL 4 S E S I 1 & S E S I Perencanaan Lantai Kenderaan Dosen Pengasuh : Materi Pembelajaran : CONTOH SOAL PERENCANAAN LANTAI JEMBATAN Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mengetahui dan memahami

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu pengujian mekanik beton, pengujian benda uji balok beton bertulang, analisis hasil pengujian, perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERENCANAAN

BAB IV DASAR PERENCANAAN BAB IV DASAR PERENCANAAN IV.1. Umum Pada bab ini berisi dasar-dasar perencanaan yang diperlukan dalam merencanakan sistem penyaluran dan proses pengolahan air buangan domestik di Ujung Berung Regency yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berfikir Sengkang merupakan elemen penting pada kolom untuk menahan beban gempa. Selain menahan gaya geser, sengkang juga berguna untuk menahan tulangan utama dan

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5 Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 SKS : 3 SKS Pondasi Pertemuan - 5 TIU : Mahasiswa dapat mendesain berbagai elemen struktur beton bertulang TIK : Mahasiswa dapat mendesain pondasi telapak

Lebih terperinci

MODUL 4 STRUKTUR BAJA II S E S I 1 & S E S I 2. Perencanaan Lantai Kenderaan. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

MODUL 4 STRUKTUR BAJA II S E S I 1 & S E S I 2. Perencanaan Lantai Kenderaan. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution STRUKTUR BAJA II MODUL 4 S E S I 1 & S E S I Perencanaan Lantai Kenderaan Dosen Pengasuh : Materi Pembelajaran : CONTOH SOAL PERENCANAAN LANTAI JEMBATAN Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mengetahui dan memahami

Lebih terperinci

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia, 2016 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Haristia Damayanti a, Ipung

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Data dan asumsi ang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Dimensi pelat lantai Dimensi pelat lantai ang dianalisa disajikan pada Tabel 4.1 berikut

Lebih terperinci

UMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS

UMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS UMY Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS www.umy.ac.id PENDAHULUAN Pada perencanaan sistem sanitasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... ii iii iv vi ix xi xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1

Lebih terperinci

Kata kunci: Balok, bentang panjang, beton bertulang, baja berlubang, komposit, kombinasi, alternatif, efektif

Kata kunci: Balok, bentang panjang, beton bertulang, baja berlubang, komposit, kombinasi, alternatif, efektif ABSTRAK Ballroom pada Hotel Mantra di Sawangan Bali terbuat dari beton bertulang. Panjang bentang bangunan tersebut 16 meter dengan tinggi balok mencapai 1 m dan tinggi bangunan 5,5 m. Diatas ballroom

Lebih terperinci

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Titik Poerwati Leonardus F. Dhari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAKSI

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG Irmawati Indahriani Manangin Marthin D. J. Sumajouw, Mielke Mondoringin Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. : PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : KEVIN IMMANUEL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1. Diagram Alir Perencanaan Struktur Atas Baja PENGUMPULAN DATA AWAL PENENTUAN SPESIFIKASI MATERIAL PERHITUNGAN PEMBEBANAN DESAIN PROFIL RENCANA PERMODELAN STRUKTUR DAN

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA SKALA INDIVIDUAL

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA SKALA INDIVIDUAL BAB VI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA SKALA INDIVIDUAL TANGKI SEPTIK - FILTER UP FLOW 132 Nusa Idaman Said VI.1 PENDAHULUAN Masalah pencemaran lingkungan di kota besar misalnya di Jakarta, telah menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi Penelitian dan Kondisi Umum Kualitas Air Limbah Penelitian ini terletak di Perumahan Mutihan RT 03/ RW X, Sondakan, Laweyan, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Operasi IPAL Mojosongo Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Mojosongo di bangun untuk mengolah air buangan dari kota Surakarta bagian utara, dengan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia, termasuk untuk menunjang pembangunan ekonomi yang hingga saat ini

Lebih terperinci

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek DAFTAR NOTASI A g = Luas bruto penampang (mm 2 ) A n = Luas bersih penampang (mm 2 ) A tp = Luas penampang tiang pancang (mm 2 ) A l =Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi (mm 2 ) A s = Luas

Lebih terperinci

MODUL 6. S e s i 4 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

MODUL 6. S e s i 4 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution STRUKTUR BAJA II MODUL 6 S e s i 4 Struktur Jembatan Komposit Dosen Pengasuh : Materi Pembelajaran : 8. Kekuatan Lentur Gelagar Komposit Keadaan Ultimit. 8.1. Daerah Momen Positip. 8.. Daerah Momen Negatip.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRUKTUR

BAB IV ANALISA STRUKTUR BAB IV ANALISA STRUKTUR 4.1 Data-data Struktur Pada bab ini akan membahas tentang analisa struktur dari struktur bangunan yang direncanakan serta spesifikasi dan material yang digunakan. 1. Bangunan direncanakan

Lebih terperinci

STUDI DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA UNTUK BENTANG PANJANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER

STUDI DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA UNTUK BENTANG PANJANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER STUDI DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA UNTUK BENTANG PANJANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER Andi Algumari NRP : 0321059 Pembimbing : Daud Rachmat W., Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah. Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton berlulang merupakan bahan konstruksi yang paling penting dan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton berlulang merupakan bahan konstruksi yang paling penting dan merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Beton berlulang merupakan bahan konstruksi yang paling penting dan merupakan suatu kombinasi antara beton dan baja tulangan. Beton bertulang merupakan material yang kuat

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu sarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : Yusup Ruli Setiawan NPM :

Lebih terperinci

Tata cara Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah

Tata cara Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah PETUNJUK TEKNIS Tata cara Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Daftar isi 1 Umum 1 2 Sistem penanganan air limbah domestik.... 1 2.1 Sistem pembuangan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI MASYARAKAT SEKITAR IPAL KOMUNAL SENGKAN

BAB IV KONDISI MASYARAKAT SEKITAR IPAL KOMUNAL SENGKAN BAB IV KONDISI MASYARAKAT SEKITAR IPAL KOMUNAL SENGKAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian 4.1.1. Kondisi Fisik Lingkungan Dusun Sengkan merupakan salah satu lokasi pembangunan IPAL Komunal dari program SANIMAS

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Pada penelitian ini, perencanaan struktur gedung bangunan bertingkat dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan perhitungan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh: Cinthya Monalisa

Lebih terperinci

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN 4.1 Perencanaan Awal (Preliminary Design) Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi rencana struktur, yaitu pelat, balok dan kolom agar diperoleh

Lebih terperinci

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) BPPT 1

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) BPPT 1 Bab i pendahuluan Masalah pencemaran lingkungan oleh air limbah saat ini sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan seperti halnya di DKI Jakarta. Beban polutan organik yang dibuang ke badan sungai atau

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Lebih terperinci

Pedoman Perencanaan MCK (Mandi Cuci Kakus) Komunal Untuk Proyek REKOMPAK - JRF

Pedoman Perencanaan MCK (Mandi Cuci Kakus) Komunal Untuk Proyek REKOMPAK - JRF (Mandi Cuci Kakus) Komunal Untuk Proyek REKOMPAK - JRF 1. Umum Jenis MCK yang ada dalam proyek REKOMPAK JRF dibagi menjadi 2 (dua) terkait dengan fungsinya pelayanannya yaitu: MCK lapangan evakuasi/penampungan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan

Lebih terperinci

Jl. Banyumas Wonosobo

Jl. Banyumas Wonosobo Perhitungan Struktur Plat dan Pondasi Gorong-Gorong Jl. Banyumas Wonosobo Oleh : Nasyiin Faqih, ST. MT. Engineering CIVIL Design Juli 2016 Juli 2016 Perhitungan Struktur Plat dan Pondasi Gorong-gorong

Lebih terperinci