1: SIKAP DASAR WIRAUSAHA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1: SIKAP DASAR WIRAUSAHA"

Transkripsi

1 A. Sikap dan Perilaku Wirausaha 1. Tujuan Peserta dapat Menganalisis Wirausaha. sikap dan perilaku untuk menjadi seorang 2. Uraian Materi Sikap dalam hal ini diartikan sebagai perbuatan yang berdasar pendirian. Tumbuhnya sikap berasal dari dalam diri individu. Perilaku adalah tindakan individu yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan sehari-hari. Sikap dan perilaku merupakan kesatuan sifat seseorang yang terbentuk karena kebiasaan seharihari. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR), kemampuan/ kompetensi (competency/ability, C), dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment, E). Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan Bertekat Bulat Ingin Berwirausaha Menyukai Menerapkan Sikap dan Perilaku Wirausaha WIRAUSAHA Memiliki Sikap Positif Berani Mandiri dan Memimpin Mau Belajar dari Pengalaman Gambar 1: SIKAP DASAR WIRAUSAHA

2 bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik. Berhitung Mengamankan Investasi Terhadap Resiko Berkreasi Menciptakan Nilai Tambah WIRAUSAHA Beroperasi sendiri atau Dalam Organisasi Berkomunikasi Mencari Informasi dan Relasi Berkembang Sebagai Wirausaha Gambar 2: PERILAKU WIRAUSAHA Sebagai Wirausaha memiliki sikap-sikap dasar yang spesifik. Seorang wirausaha memiliki sikap bertekat bulat ingin berwirausaha. Bukan karena terpaksa. Ia ingin mandiri dan ingin berhasil. Karena ingin berhasil maka ia bersikap positif. Positif terhadap diri sendiri maupun positif terhadap orang lain. Namun dmikian masih ada kemungkinan untuk gagal, tetapi ia tidak gentar. Karena itu ia mau belajar dari pengalaman, termasuk dari kegagalannya. Yang pasti ia berani mandiri dan memimpin. Bertolak pada adanya sikap dasar tersebut diatas kiranya terbentuknya perilaku wirausaha. Wirausaha memulai usahanya dengan berkomunikasi, dalam rangka mengumpulkan informasi, maupun menjalin relasi. Dalam situasi usaha pasti akan selalu terjadi perubahan. Untuk itu sebagai seorang wirausaha harus memiliki sikap terhadap perubahan, sekalipun Perubahan jarang dapat diterima secara total oleh setiap orang yang terlibat.

3 Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sikap dan Perilaku - Efisiensi. Efisiensi dapat dirumuskan sebagai suatu teknik operasional yang berdampak Pada pencapaian tujuan secara optimal dan efektif, sehingga sumber daya, waktu, potensi, dan modal termanfaatkan secara penuh tanpa terbuang. Sejalan dengan itu, suatu manajemen yang sukses dapat diartikan sebagai cara yang tidak saja efektif dalam mencapai tujuan, tetapi juga efisien dalam memanfaatkan sumber daya. - Perubahan lingkungan. Dinamika lingkungan ditunjukkan oleh perubahan yang sedemikian cepat terjadi di segala bidang. Perubahan lingkungan yang relevan dengan manajemen adalah polusi. Polusi lingkungan adalah akibat dari pengeksploitasian sumber daya dan industrialisasi. Banyak ahli Ekologi (Ilmuwan yang mempelajari hubungan manusia dan lingkungannya) melihat kemungkinan kerusakan sumber daya yang tidak dapat tergantikan kembali. Manajer dalam suatu organisasi sebagaimana masyarakat professi dan akademisi saat ini mulai menunjukkan minat terhadap ekologi. Telah disadari bahwa tindakan nyata harus diambil untuk meningkatkan kegiatan pengusaha sehingga mereka tidak menyebabkan perubahan lingkungan yang drastis dan merusak. - Perubahan social. Perubahan dalam masyarakat yang dapat muncul adalah pertumbuhan populasi, perubahan kebutuhan masyarakat dan variasi aspek-aspek pengembangan. Hasilnya, seorang pengusaha harus berubah untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. - Persaingan. Persaingan termasuk pada usaha yang menjual produk-produk sejenis dan memberikan layanan yang sama sehingga bersaing untuk mendapatkan pelanggan yang sama. Terlepas dari barang dan jasa yang ditawarkan, Anda akan selalu dihadapkan dengan persaingan, bahkan persaingan terjadi walaupun Anda menawarkan barang atau jasa yang tidak sama dengan pesaing Anda.. Dengan demikian, mengenali pesaingan akan membantu Anda mengerti secara toal lingkungan usaha dimana Anda berusaha. Jika Anda tidak tahu bagaimana pesaing Anda bereaksi terhadap

4 rencana Anda, Anda mungkin menjalankan bisis Anda secara tidak efisien. Persaingan membuat seorang pengusaha meningkatkan kualitas barang dan/atau jasanya secara berkelanjutan. Ini berarti mutu barang/jasa meningkat seiring dengan waktu. - Perubahan teknologi. Teknologi secara berkala berubah sesuai dengan permintaan konsumen. Pengembangan Teknologi baru dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa baru. Pengusaha seharusnya menyadari bahwa pengembangan teknologi baru akan mempengaruhi kegiatan usahanya. Ketergantungan Anda terhadap teknologi ditentukan oleh lingkungan dimana kegiatan usaha Anda beroperasi, dan kesuksesan usaha Anda tergantung pada produk itu sendiri, metode produksi dan strategi pemasarannya. Penerapan teknologi baru juga dipengaruhi oleh sifat dan keagresifan pesaing, ukuran keseluruhan industri dan tingkat pertumbuhan. - Perubahan Minat. Pengusaha menggunakan perilaku mereka untuk mengendalikan situasi. Sikap mental positif membantu untuk tetap fokus pada kegiatan yang paling diminati dan hasil yang ingin dicapai. Sebagai tambahan, pengalaman, ketekunan dan kerja keras adalah inti suksesnya seorang pengusaha. Konsekuensi Perubahan Saat ini, faktor-faktor yang disebutkan di atas telah mengarah pada perubahan radikal dalam segala aspek perdagangan, industri dan jasa publik. Hal ini termasuk: - Meningkatnya kompleksitas metode produksi - Pekerjaan berubah atau berulang-ulang bagi tenaga kerja - Kebutuhan terhadap tenaga kerja yang memiliki keahlian baru atau memperkaya kompetensi yang sudah dimiliki. - Relokasi industri dan perpindahan tenaga kerja secara geografis. - Ketergantungan terhadap komputer, teknologi informasi dan sistem pengambilan keputusan.

5 Alasan Penolakan Perubahan Sikap dan Perilaku Salah satu alasan penolakan terhadap perubahan adalah karena biasanya perubahan memberikan manfaat kepada satu pihak dan sekaligus merugikan pihak lainnya. Kondisi ini benar apabila perubahan tersebut dilihat dapat merusak atau merugikan. Penolakan seperti ini dapat dibenarkan. Biasanya, perubahan juga ditolak bila hanya menguntungkan perorangan saja. Secara umum alasan penolakan terhadap perubahan digolongkan dalam beberapa kategori, yaitu masalah ekonomi, masalah waktu dan daya upaya, masalah keamanan, masalah ketidakmampuan, dan sifat kera kepala. Masalah Ekonomi. Banyak perubahan mengandung berbagai tingkat resiko keuangan, diantaranya keharusan menanamkan modal awal (investasi uang) atau kesulitan ekonomi jangka pendek sebelum keuntungan jangka panjang diraih. Dalam kondisi seperti ini, walaupun perubahan kemungkinan menguntungkan pemilik usaha kecil atau keharusan untuk mempertahankan sebuah usaha, perubahan masih juga ditentang. Sebagai contoh, perubahan lokasi usaha mensyaratkan investasi, tetapi diperlukan agar sebuah usaha. Dapat bertahan. Masalah Waktu dan Daya Upaya. Pemilik usaha kecil bertanggungjawab mengetahui kapan perubahan diperlukan dan kemudian membuat rencana serta melaksanakannya, oleh karena itu, waktu dan upaya adalah faktor utama. Investasi waktu dan upaya ini yang dapat menyebabkan penolakan terhadap perubahan walaupun usaha mereka berada pada kondisi puncak keberhasilan..sebagai contoh adalah adanya tuntutan menggunakan sistem pembukuan yang baru agar usaha berkembang. Perubahan ini menuntut upaya keras; tanpa itu, pengelolaan keuangan dapat membingungkan. Masalah Keamanan. Satu dari kebutuhan utama manusia adalah rasa aman. Ketika usaha masih kecil, tampaknya berjalan mulus, namun dengan adanya perubahan akan menghadirkan ancaman terhadap rasa aman tersebut. Tetapi kesemuanya itu, pada setiap perubahan terdapat berbagai tingkat ketidakpastian. Dalam menjalankan usaha, tidak ada kepastian yang benar-

6 benar aman dengan mempertahankan kondisi yang ada di dalam perusahaan ketika segala sesuatu di lingkungan luar mengalami perubahan. Masalah Ketidakmampuan. Sebagian orang menolak perubahan karena mereka merasa tidak mampu mengatasinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri, atau pencerminan rendahnya kepribadian, kemampuan, pendidikan atau pengalaman. Menolak perubahan tidak akan menghasilkan apapun. Rasa percaya diri dapat dibangun, dan ketidakmampuan dapat diatasi. Masalah sifat Keras Kepala. Sebagian orang merasa bangga atas penolakan mereka terhadap perubahan, keras kepala, dan tidak mau tergantung pada pihak lain. Tidak perduli akan bukti-bukti yang ada sudah mengarah kepada keharusan berubah namun mereka bertahan bahwa perubahan itu harus berasal dari ide, keputusan, cara mereka atau tidak berubah sama sekali. Orang-orang tersebut bersikukuh mempertahankan harga diri dan emosi mereka walaupun akan menghancurkan kegiatan usahanya. Masalah Faktor Perencanaan. Masalah perencanan berkaitan dengan tujuh faktor perencanaan wirausaha guna mengantisipasi perubahan, di masa depan, yaitu: 1). Modal, 2) Bahan baku, 3) Tenaga kerja, 4) Teknologi, 5) Situasi pasar, 6) Peraturan Pemerintah, dan 7) Manajemen. Modal merupakan hal yang sulit dan mahal (suku bunga pinjaman) untuk diperoleh dan kemungkinan tidak tersedia bagi usaha kecil. Bahan Baku akan mengalami kenaikan harga dan semakin sulit didapat. Usaha kecil harus mengandalkan ketersediaan bahan baku yang lebih banyak atau beralih pada bahan pengganti yang tersedia. Tenaga kerja adalah sumber daya utama dalam usaha. Tenaga kerja yang tersedia merupakan kekuatan dalam menutupi kelangkaan modal. Teknologi sangat penting bagi pengusaha kecil di masa yang akan datang dibandingkan dengan masa lalu. Usaha kecil akan mendapatkan manfaat

7 berkelanjutan dari keunggulan teknologi karena membantu memudahkan proses produksi, pemasaran, dan meningkatkan kinerja. Pasar berbasis produk yang menggunakan sumber daya mahal cenderung mengalami penurunan, sedangkan yang menggunakan sumber daya pengganti yang lebih murah akan berkembang. Pada situasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti, kecenderungan konsumen tertuju pada harga dan pada daya tahan. Situasi ini mendorong pembeli memilih barang yang murah dengan kualitas barang yang lebih tahan lama. Hal ini mendorong usaha ritel (retail) berfokus pada perbaikan, penggunaan ulang dan daur ulang, contohnya: - Perbaikan: mobil, barang elektronik, dan lain-lain - Penggunaan ulang : botol aqua, botol minuman ringan, dan lain-lain - Daur ulang: kerajinan tangan dari bahan kertas, mebel Peraturan pemerintah seringkali berubah sesuai dengan kondisi dan tuntutan lingkungan politik, ekonomi, usaha. sosial, dan budaya. Pengusaha harus menunjukkan profesionalisme yang tinggi dan memiliki wawasan ke masa depan dalam mengelola usaha kecil terutama pada saat situasi ekonomi yang sulit. Laba, menjadi hal yang sangat penting pada saat kondisi perkonomian menurun,karena dengan meningkatnya biaya bahan baku, enerji, dan biaya pengelolaan lingkungan akan mempengaruhi tingginya harga jual sementara konsumen tidak senang dengan harga tinggi. Masalah Faktor Lingkungan. Perubahan karena pengaruh lingkungan eksternal banyak terjadi dan itu harus dihadapi. Perubahan ini bisa bersifat positif yaitu yang menguntungkan bagi wirausaha. Disamping itu ada pula perubahan yang bersifat negatif yaitu merugikan bagi wirausaha dan bahkan bisa menyebabkan wirausaha tidak bisa bertahan. - Lingkungan Sosial. Perubahan yang terjadi di masyarakat mempengaruhi permintaan barang/jasa.

8 Contoh: Ketika daerah sekitar berubah dari sebagian besar keluarga berpenghasilan rendah ke keluarga berpenghasilan menengah, permintaan konsumen juga akan berubah. - Lingkungan Ekonomi. Bisnis merupakan bagian dari ekonomi, bukan sosial atau politik. dan sebagian besar orang menyadari faktor ekonomi berdampak langsung terhadap perkembangan usaha kecil. Contoh: Ketika tingkat pengangguran tinggi dan uang sulit diperoleh, konsumen mengurangi pengeluarannya, sementara itu pengeluaran untuk usaha terus meningkat. Biaya hidup semakin meningkat dan pegawai menginginkan gaji yang lebih tinggi. Akhirnya, berdampak pada semua kegiatan usaha. - Lingkungan Politik dan Pemerintahan. Iklim politik yang stabil akan membawa keberuntungan bagi usaha kecil. Meskipun demikian, usaha kecil harus menghadapi banyaknya aturan/prosedur dari pemerintah. Usaha kecil harus berurusan dengan pemerintah di tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi; dan pada beberapa kasus dengan pemerintah pusat. Sebagai tambahan, pemerintah menyediakan perwakilan yang terlibat dalam pengembangan usaha kecil. - Lingkungan Teknologi. Inovasi teknologi selalu membawa perubahan pada semua aspek kehidupan masyarakat. Di akhir dekade ini, inovasi teknologi telah mengalami peningkatan secara drastis/pesat. Semua hasil inovasi teknologi telah merubah gaya hidup manusia,. (kebutuhan keinginan dan kebiasaan). Pengusaha yang tidak tanggap terhadap inovasi teknologi akan dengan cepat menemukan barang dan jasanya menjadi usang. Sikap Mengatasi Perubahan. Beberapa sikap yang mampu mengatasi penolakan perubahan agar dapat membantu pengusaha mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha lebih efektif adalah:

9 Fleksibel dan Mudah Menerima. Sikap ini adalah lawan dari keras kepala dan pemikiran yang tertutup. Orang yang mau menerima ide baru dan tanggap terhadap kekuatan perubahan akan mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi perubahan tersebut. Ide baru dapat muncul atau didapat melalui membaca majalah dan atau literatur tentang perdagangan dan juga dengan mengamati usaha sejenis. Percaya diri. Pengusaha yang percaya diri menerima perubahan dengan terbuka untuk dapat mengatasi tantangan, mengimbangi kekurangan dan memperkuat kemampuan. Takut terhadap ketidakmampuan dan takut akan gagal dalam mencoba sesuatu yang baru biasanya menghambat pertumbuhan dan pada akhirnya mengarah pada kegagalan. Optimis dan semangat. Fokus pada aspek positif dari perubahan bukan pada aspek yang negatif, akan merubah cara pandang terhadap sesuatu. Setiap kejadian akan dilihat sebagai suatu tantangan bukan ancaman. Dengan demikian maka imbalan yang diterima akan lebih tinggi dibandingkan dengan biayanya, Ketika kita antusias melakukan sesuatu, akan lebih mudah menginvestasikan waktu, upaya dan uang untuk memperoleh dampak seperti yang kita inginkan. Tegas dan mampu mengendalikan diri. Mengatasi perubahan mensyaratkan kejernihan pikiran, dan memerlukan tindakan. Keadaaan yang melingkupi perubahan biasanya tidak seperti yang diharapkan, tidak adil, membuat frustasi, mengecewakan, menakutkan atau tidak menyenangkan. Pengendalian emosi sangat diperlukan pada saat melakukan tindakan agar dapat mengatasi perubahan. Ingin Selalu Bersaing. Berdayasaing berarti menemukan cara yang lebih baik untuk memperbaiki situasi saat ini. Perbaikan adalah salah satu faktor yang selalu harus dipertimbangkan ketika merencanakan perubahan. Ingin tahu dan berani mecoba. Tidak semua ide baru selalu ide yang bagus. Untuk menemukan ide yang bagus, Anda harus mencermati beberapa kemungkinan. Orang yang senang mencoba sesuatu yang baru dapat

10 mengatasi kekecewaan karena mereka menyeimbangkannya dengan imbalan yang diperoleh pada saat menemukan dan melaksanakan ide yang bagus. Pengendalian Untuk Menghadapi Perubahan Pengendalian Internal Untuk Menghadapi Perubahan. Suatu kenyataan bahwa kita semua tergantung pada dunia di sekitar kita. Usaha kecil, seperti usaha perorangan lainnya dalam masyarakat, harus menghadapi perubahan lingkungan di sekitar mereka. Terdapat beberapa cara agar pengusaha kecil dapat mempengaruhi lingkungan eksternal untuk kepentingan mereka sendiri, meskipun sebagian besar lingkungan itu di luar kendali mereka. Contoh : Bersama dengan pengusaha lain di lingkungan sekitar melakukan pembaharuan model yang dapat meningkatkan tampilan lingkungan yang menarik sehingga memicu tumbuhnya minat pelanggan. Pengusaha kecil hendaknya mendukung dan mematuhi peraturan pada semua tingkatan pemerintahan. Mereka juga dapat terlibat dalam masyarakat agar tercipta suatu daerah/tempat yang layak untuk melakukan usaha. Mengantisipasi Perubahan. Aspek yang paling penting dalam menghadapi perubahan, adalah mengantisipasinya, dan membuat rencana untuk masa depan. Metode yang efektif untuk penyesuaian dan pengadopsian memerlukan waktu dalam penerapannya dan lebih lama lagi untuk mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan. Contoh: Semakin lama seseorang menunggu untuk Berperilaku ketika perubahan dapat diantisipasi, semakin banyak pilihan tersedia dan tindakan.lebih efektif. Ketika antisipasi terhadap perubahan lingkungan eksternal dipertimbangkan, maka keputusan harus dibuat agar rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang menjadi satu kesatuan. Apapun isi rencana yang dibuat, langkah-langkah berikut harus diikuti: - Tentukan sasaran,, tujuan jangka pendek dan jangka panjang. - Pertimbangkan beberapa pilihan dalam mencapai sasaran dan tujuan. - Pilih metode dan prosedur pelaksanaan.

11 - Cermati kembali dan evaluasi hasil untuk memperbaiki kesalahan. Menanggapi perubahan. Terdapat tiga pola dalam menghadapi perubahan, yakni: 1) Ketika situasi sudah kritis Anda dituntut untuk menenangkan diri beberapa saat..2) Solusi cepat dengan hasil segera biasanya dipilih, daripada melakukan tindakan yang memerlukan waktu lama walaupun dalam jangka panjang. Kemungkinan membawa hasil yang lebih baik, 3) Menanggapi perubahan pada saat perubahan telah terjadi, ini merupakan pola yang paling tidak dapat dietrima diantara pola lainnya. Memahami dinamika perubahan. Pengusaha kecil umumnya menolak perubahan. Ketika perubahan terjadi, dapat saja diabaikan, namun tekanan terhadap penolakan akan berkembang terus dan pada saat bertemu dengan tekanan perubahan dari luar.,konsumen hilang dan laba menurun.. Pada akhirnya tekanan akan perubahan mengatasi penolakan, dan si pengusaha berubah namun sudah terlambat. Sifat alami mendorong pengusaha kecil untuk berubah. Pada sisi lain, pengusaha kecil dengan sifat alamiahnya menuntun mereka untuk berubah. Para pengusaha kecil ini perlu tahu bahwa ada manfaat yang dapat diraih dari perubahan, kemudian siap untuk bergerak. Jangan menunggu dunia luar berubah, lihat ke depan dan antisipasi perubahan sebagai kekuatan. Sebagian besar pengusaha kecil gagal diantara dua keadaan ekstrem tersebut.. Dengan memahami bagaimana semua faktor yang berlainan saling mempengaruhi untuk membawa perubahan, akan dapat dibuat keputusan yang lebih berarti tetentang bagaimana menangani perubahan pada usaha yang digeluti. Teknik Mengatasi Perubahan. Perubahan mengandung konsekuensi stress pada tingkatan tertentu. Sebagian dari stress merupakan proses pembelajaran, karena perubahan mempengaruhi kebiasaan, perilaku dan gaya hidup seseorang. Sebagian dari stress berhubungan dengan kebimbangan dan kebingungan menentukan sikap terhadap perubahan. Cara yang paling efektif untuk mengurangi stress

12 berkenaan dengan perubahan adalah dengan memahami sikap penolakan kita dalam terhadap perubahan dan secara sadar membangun sikap lebih kondusif untuk berubah. Langkah berikutnya adalah mengurangi kebimbangan dan kebingungan kita berproses dalam perubahan. Jangan biarkan perubahan mengendalikan diri Anda. Empat teknik dasar pengambilan keputusan dapat digunakan untuk mengatasi perubahan. Keempat langkah tersebut adalah: - Memahami situasi. Kita perlu memahami kekuatan apa yang mendorong dan kekuatan apa yang mengendalikan, apakah hal tersebut akan meningkat atau menurun, dan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi usaha dalam jangka pendek dan jangka panjang. Coba cermati contoh perubahan situasi berikut dan ikuti satu persatu dari empat langkah proses pembuatan keputusan.. Asumsikan Anda sukses menjalankan sebuah toko di sebuah kota di kabupaten. Situasi berubah dengan berdirinya sebuah pusat perbelanjaan baru di pinggiran kota. Sekarang, langkah pertama dalam proses pengambilan keputusan adalah memahami situasi melalui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Perubahan apa yang dapat Anda antisipasi sebagai daya penggerak dan pengendali kekuatan usaha Anda? 2. Apakah pusat perbelanjaan baru tersebut akan menarik konsumen dari daerah pertokoan Anda sekarang? 3. Apakah perusahaan yang memiliki sebagian besar konsumen akan dipindahkan? 4. Apakah usaha di daerah Anda sekarang menunjukkan tanda-tanda kurang terurus? 5. Apakah konsumen sudah memperlihatkan tanda ketidaknyamanan dengan pelayanan pusat perbelanjaan yang sekarang? 6. Jika Anda tidak mengambil tindakan apapun, kemungkinan apa saja yang dapat terjadi yang mengakibatkan penurunan laba dan akhirnya gulung tikar?

13 Anda perlu melakukan penilaian terhadap setiap aspek dari situasi tersebut sebelum Anda dapat menetapkan masalah. - Menetapkan masalah. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu kebutuhan untuk mengambil tindakan yang memiliki salah satu dari empat pengaruh yang berbeda, yaitu: 1) Cegah daerah pasar yang baru dari kegagalan usaha. 2) Kurangi dampak negatif di daerah pasar Anda semaksimal mungkin. 3) Jika mungkin, Berperilakulah secara positif untuk langsung mengatasi munculnya pasar yang baru. 4) Ambil keuntungan dari pasar yang baru dengan memindahkan usaha atau memperluas usaha ke daerah tersebut. - Menemukan alternatif. Langkah ini sangat kompleks dan kritis dalam proses pengambilan keputusan. Anda perlu mencermati secara teliti guna memastikan bahwa Anda tidak menghilangkan alternatif yang mungkin saja merupakan alternatif terbaik. Kemudian ambil alternatif yang realistis dan gali potensinya, identifikasi keuntungan dan kekurangannya, biaya dan manfaatnya, jangka pendek dan jangka panjang, dan faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi keefektifan dari alternatif tersebut. Keempat tindakan alternatif di atas, menggambarkan tingkat keterlibatan terhadap perubahan ketika masalah sudah dirumuskan. Salah satu dari keempat alternatif memiliki tindakan alternatif spesifik untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh, alternatif keempat, mengambil keuntungan dari pasar yang baru, menunjukkan beberapa alternatif tindakan. yaitu mengalihkan toko ke pasar baru ketika pusat perbelanjaan tersebut sudah dibuka, tetap mempertahankan toko yang sekarang dan membuka toko tambahan di pusat perbelanjaan baru, menutup usaha yang sekarang dan melakukan investasi ulang pada beberapa jenis usaha di pusat perbelanjaan baru, dan lainnya. Alternatif yang ketiga, secara langsung Berperilaku positif atas munculnya pusat perbelanjaan baru, dengan menawarkan beberapa pilihan. Pertama,

14 bekerja dengan Pemerintah Kota untuk memperbaiki penampilan dan kenyamaan pusat perbelanjaan yang lama. Pemerintah kota akan kehilangan pendapatan dari pajak apabila pusat perbelanjaan lama rusak dan ditutup. Cara lainnya, adalah bekerja dengan pengusaha lain yang berdekatan untuk merancang sebuah model proyek pertokoan yang lebih menarik bagi konsumen. Pengusaha kecil dapat mengganti dampak negatif muculnya pasar yang baru dengan berbagai cara yang tidak bertentangan. Toko dapat didekorasi ulang atau ditata sedemikian rupa menjadi lebih menyenangkan. Lini produk dapat ditambah untuk menarik konsumen baru atau menyediakan pilihan yang lebih baik atau juga menambahkan layanan baru. Secara singkat, lakukan upaya khusus untuk mempertahankan konsumen tetap puas. - Memilih tindakan. Sekali pilihan sudah ditetapkan dan dampak serta peluang dari setiap pilihan sudah dipelajari, inilah saatnya untuk memilih tindakan yang paling baik yang sesuai dengan tujuan, kemampuan dan keterbatasan Anda dalam menjalankannya. 3. Rangkuman Lima sikap dasar wirausaha, yaitu; 1. Bertekat bulat ingin berwirausaha, 2.Menyukai resiko sedang; 3. Memiliki sikap positif; 4. Berani mandiri dan memimpin; 5. Mau belajar dari pengalaman. Dengan sikap wirausha tersebut terbentuklah lima perilaku wirausaha yang spesifik, yaitu; 1. Berkomunikasi mencari informasi dan relasi; 2. Berkreasi menciptakan nilai tambah; 3. Berhitung mengamankan investasi terhadap resiko; 4 Beroperasi sendiri atau dalam kelompok; dan 5. Berkembang sebagai wirausaha. Berkaitan dengan kondisi tersebut maka wirausaha akan mungkin menghadapi perubahan yang harus disikapi. Seorang wirausaha harus Fleksibel dan Mudah Menerima, Percaya diri, Optimis dan semangat, Tegas dan mampu mengendalikan diri, Ingin Selalu Bersaing, dan selalu Ingin tahu serta berani mecoba. Oleh karena itu perlu dipahami bagaimana mengatasi perubahan dan sadar bahwa sikap penolakan terhadap perubahan merupakan penghambat bagi wirausaha untuk

15 menuju sukses. Tentunya dengan teknik mengatasi perubahan, yaitu Memahami situasi, Menetapkan masalah, Menemukan alternatif, dan memilih tindakan dengan mengingat adanya berbagai fakor yang mempengaruhi terjadinya perubahan. 4. Tugas Dudi adalah seorang pemuda yang belum memilki pekerjaan tetap. Untuk menopang hidupnya masih mengandalkan belas kasih orang tua. Sekalipun demikian kemampuan memijit yang dimiliki sering diminta tolong orang dengan imbalan yang tidak seberapa. Kebutuhan biaya hidup semakin meningkat, dengan tanggungan istri dan anak yang masih kecil. Apa daya ekonominya semakin sulit. Tidak mempunyai kompetensi lain selain memijit. Diimbangi dengan sifatnya yang keras kepala tidak mudah menerima pendapat orang lain, tidak suka membaca dan kesehariannya hanyalah tidur, bermain, nonton TV, jika tidak ada orang yang memerlukan tenaganya untuk memijit. Nampaklah kehidupan yang remang-remang menutupi harapan gemilang. Apalagi situasi ekonomi didaerahnya dirasakan sulit untuk mendapatkan uang dan situasi keamanan yang sangat tidak menguntungkan bagi siapapun yang akan mengembangkan usaha. Sebenarnya dia sudah pernah diajak oleh salah satu pasiennya yang bernama Reza untuk menjalankan usaha pemasaran langsung (MLM), tetapi dia tidak yakin apakah bisa dia melakukannya, mengingat dia hanyalah tamatan sekolah dasar dan belum sampai selesai. Padahal usaha MLM itu sangat dekat dengan profesi memijit, yaitu menjual produk suplemen kesehatan. Dia merasa memiliki penampilan yang tidak representatif untuk menghadapi pelanggannya. Dia susah berbicara dengan baik atau boleh dikata berbicaranya kurang normal. Namun Reza tidak putus asa dan selalu mencoba untuk mengajak dan merubah Dudi menjadi seorang wirausaha agar bisa menjadi orang yang tidak lagi merasakan kesulitan dalam hidupnya. Dengan kerja keras Reza akhirnya Dudi berhasil menjadi orang yang kaya. Dudi menjalankan usahanya dengan begitu mudahnya bagaikan seorang pemain sirkus memainkan bola pimpongnya. Dudi sudah merasakan bebas finansial.

16 Apa yang dia inginkan sudah tercapai hanya dalam waktu tiga tahun. Rumah mewah, Menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi, Pergi ke tanah suci bersama semua keluarga, jalan-jalan ke luar negeri, dsb. Sebenarnya rahasia apa yang dilakukan oleh kedua orang tersebut (Reza dan Dudi) sehingga mereka menjadi seorang yang sukses dalam berwirausaha bidang MLM? Lakukan analisis tentang sikap dan perilaku Reza dan Dudi sehingga mereka bisa sukses dibidang pemasaran langsung MLM! Gunakan format analisis seperti contoh dibawah ini. Kebiasaan sikap dan perilaku saat ini, sebelum menjadi wirausaha sukses Kebiasaan sikap dan perilaku seorang wirausaha sukses Alternatif teknik upaya merubahnya 0. Kebiasaan bangun siang 0. Bangunnya pagi hari, karena selalu mengefektifkan pemanfaatan waktu 0. Menemukan motivasi yang palng kuat mengapa harus bangin pagi. Mencari cara bagaimana agar bisa selalu bangun pagi. 00. Tidak suka bertemu orang atau malu-malu 00. Suka menemuai siapa saja untuk bertukar ilmu dan pengalman. Berkeyakinan bahwa manusia ditakdirkan sama 00. Meyakinkan diri bahwa saya bisa dan saya pemenang. Untukitu harus selalu belajar dan mencoba n. n. n.

17 5. Evidence of learning dan indikatornya Bukti Belajar Lembar analisis sikap dan perilaku seorang yang belum menjalankan usaha dan alternatif merubahnya untuk menjadi orang yang sukses. Indikator a. Ada uraian sikap dan perilaku awal sebelum menjadi seorang wirausaha b. Ada uraian sikap dan perilaku seorang wirausaha yang sukses c. Ada alternatif cara merubah sikap dan perilaku untuk menjadi seorag wirausaha yang sukses

18

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!. 01. Saat kita merasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis ritel di indonesia khususnya swalayan menunjukkan angka yang cukup signifikan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya

Lebih terperinci

REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis)

REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis) REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis) Oleh: Kartika Nur Fathiyah, M.Si Disampaikan dalam acara seminar tentang Revitalisasi Usaha Pedagang

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pengantar Dosen Pengampu : Dyna Herlina Suwanto, M.Sc Disusun Oleh : Muh.

Lebih terperinci

Lampiran 1. A. Biodata Responden (Pemilik Usaha) : 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Lama bekerja :

Lampiran 1. A. Biodata Responden (Pemilik Usaha) : 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Lama bekerja : LAMPIRAN 79 Lampiran 1 A. Biodata Responden (Pemilik Usaha) : 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Lama bekerja : B. Pernyataan : Beri tanda cek ( ) pada jawaban yang paling sesuai dengan kondisi

Lebih terperinci

Aspek ekonomi dan sosial

Aspek ekonomi dan sosial Aspek ekonomi dan sosial Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan, khususnya dibidang perekonomian masyarakat tempatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri /

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI PROFIL DAN CIRI-CIRI WIRAUSAHA 1. KEPERCAYAAN DIRI a. Keyakinan b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / individualitas) c. Optimisme (Keyakinan akan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi timbal-balik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Memulai suatu hubungan atau

Lebih terperinci

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A DAFTAR ISI Pengantar: Lomba Debat Nasional Indonesia 1. Lembar Penilaian hal.4 a. Isi hal. 4 b. Gaya hal.5 c. Strategi hal.5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia memulai babak perkembangan baru sejak digulirkannya Paket Deregulasi 1 Juni 1983. Paket Deregulasi ini memberikan kewenangan kepada bank-bank

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA Dosen Pengampu: Dra.Hj.Machmuroh., M.S. Disusun oleh : Asfani Erviyanto (K2514011) PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan yang lainnya pasti membutuhkan kerjasama. Ketergantungan manusia satu dengan yang lain merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan maupun perusahaan, baik di Indonesia maupun diluar negeri. Definisi asuransi menurut

Lebih terperinci

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M Nama : Mizha zhulqurnain NIM : 10.12.5327 Jurusan : S1.SI.M 1.Pendahuluan Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan memasuki era perdagangan bebas saat ini, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang bermunculan, sehingga

Lebih terperinci

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Landasan berpikir penelitian ini dimulai dari pemikiran bahwa setiap insan manusia termasuk petani memiliki kemampuan dalam melaksanakan suatu tindakan/perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang

BAB I PENDAHULUAN. apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hampir sebagian besar orang mungkin pernah mendengar istilah akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, tetapi belum tentu dapat memahami makna apalagi memisahkan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit pelayanan. Berbagai unit tersebut terdiri dari sekumpulan individu yang berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut, bukan saja dari masukannya yang bervariasi, melainkan dari proses pembelajaran yang diselenggarakan

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Dalam Usaha Percetakan

Peluang Bisnis Dalam Usaha Percetakan Peluang Bisnis Dalam Usaha Percetakan Adityas Widayani Dewi S1-SI-08 ( 11.12.5911 ) ABSTRAKSI Peluang bisnis dapat ditemukan dimana-mana. Salah satunya adalah usaha percetakan. Usaha percetakan banyak

Lebih terperinci

BAB V RENCANA BISNIS. pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana

BAB V RENCANA BISNIS. pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana BAB V RENCANA BISNIS 5.1. Waktu dan Kegiatan Kegiatan implementasi untuk rencana bisnis ini dibuat dalam kurun waktu terlampir pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN PERUBAHAN, DAN PRIORITAS UNTUK PENGADILAN FEDERAL. 30 September 2011

KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN PERUBAHAN, DAN PRIORITAS UNTUK PENGADILAN FEDERAL. 30 September 2011 KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN PERUBAHAN, DAN PRIORITAS UNTUK PENGADILAN FEDERAL 30 September 2011 1. Ketua Mahkamah Agung RI Harifin Tumpa dan rekan-rekan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia. 2. Terima kasih

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY KEBIJAKAN PENDUKUNG KEBERLANJUTAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR DAN KOTA MALANG)

EXECUTIVE SUMMARY KEBIJAKAN PENDUKUNG KEBERLANJUTAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR DAN KOTA MALANG) EXECUTIVE SUMMARY KEBIJAKAN PENDUKUNG KEBERLANJUTAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR DAN KOTA MALANG) Peneliti: SAHAT ADITUA FANDHITYA SILALAHI PUSAT PENELITIAN BADAN KEAHLIAN SETJEN

Lebih terperinci

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS MORAL INTELLIGENCE Nilai, filosofi, dan kumpulan kecerdasan moral memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap bisnis. Hal tersebut merupakan dasar dari visi, tujuan, dan budaya organisasi. Tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan perusahaan bidang jasa yang penting dalam membantu masyarakat. Jasa-jasa perbankan sangat berperan dalam membantu masyarakat melakukan transaksi. Menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia perlu untuk bekerja. Setiap manusia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau disebut pula adalah

BAB 2 TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau disebut pula adalah BAB 2 TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Sejarah Singkat Handphone Menurut Wikipedia 2012 handphone adalah telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau

Lebih terperinci

Ciri dan Karakter Technopreneur. by: AGB

Ciri dan Karakter Technopreneur. by: AGB Ciri dan Karakter Technopreneur by: AGB CIRI UMUM MIMPI KETEGASAN PEKERJA KERAS KETETAPAN HATI DEDIKASI KESETIAAN TERPERINCI NASIB UANG SOSIAL WATAK UMUM Percaya Diri Berorientaskan Tugas dan Hasil Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi

Lebih terperinci

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 DISIPLIN ORGANISASI

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 DISIPLIN ORGANISASI DISIPLIN ORGANISASI Disiplin adalah tindakan para manajer untuk menegakkan standar organisasi, yang apabila para pekerja tidak mengetahui dan memahami standar tersebut, maka perilaku mereka akan tidak

Lebih terperinci

MANAGEMENT. (Chapter 2)

MANAGEMENT. (Chapter 2) MANAGEMENT (Chapter 2) SUMMARY MID TERM EXAM 2013/2014 Chapter 2 Pandangan Omnipotent (Mumpuni) dan Simbolis terhadap Manajemen Omnipotent View of Management Pandangan bahwa para manajer bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi persaingan antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, peran pemerintah untuk ikut serta

Lebih terperinci

NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri.

NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. Pilihan jawaban sebanyak empat buah, yaitu: SS : Bila pernyataan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

A. Proses Pengambilan Keputusan

A. Proses Pengambilan Keputusan A. Proses Pengambilan Keputusan a) Definisi Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) ada pilihan atas dasar

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan sangat penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri retail yang berkembang saat ini adalah restaurant dan cafe. Pemilik bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri retail yang berkembang saat ini adalah restaurant dan cafe. Pemilik bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri retail saat ini sangat diminati oleh masyarakat karena sifatnya yang dinamis. Salah satu industri retail yang berkembang saat ini adalah restaurant

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan tabel gambaran umum responden pada penelitian ini: Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan tabel gambaran umum responden pada penelitian ini: Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden penelitian ini yaitu meliputi: usia, jenis kelamin, lama usaha dan pendidikan terakhir. Berikut adalah tabel yang akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Modal sosial memiliki peran penting dalam perkembangan industri. Bangsal. Dalam perkembanganya norma, kepercayaan, resiprositas dan

BAB V PENUTUP. 1. Modal sosial memiliki peran penting dalam perkembangan industri. Bangsal. Dalam perkembanganya norma, kepercayaan, resiprositas dan BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari analisis data pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Modal sosial memiliki peran penting dalam perkembangan industri batu bata, karena

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perpindahan dari satu tempat ketempat lain. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perpindahan dari satu tempat ketempat lain. Dengan adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia karena transportasi berkontribusi besar pada kehidupan dalam kaitannya dengan aktivitas

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

BAB. III PEMASARAN SOSIAL DAN HIJAU

BAB. III PEMASARAN SOSIAL DAN HIJAU BAB. III PEMASARAN SOSIAL DAN HIJAU Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan; 1) Perkembangan permasalahan sosial 2) Pelaksanaan Pemasaran Hijau 3) Implementasi Pemasaran Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat dibutuhkan untuk membawa organisasi kepada tujuan yang akan ditetapkan. Berbagai gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Disarikan dari buku: [BUKAN] DOSA-DOSA ORANGTUA TERHADAP ANAK DALAM HAL FINANSIAL, oleh Agus Arijanto (2015) MENYIASATI DUIT ( UANG ) BAGAIMANA

Lebih terperinci

KEGIATAN DAN LINGKUNGAN BISNIS

KEGIATAN DAN LINGKUNGAN BISNIS KEGIATAN DAN LINGKUNGAN BISNIS Week-9 By: Dr. Ida Nurnida Contents 1 Konsep Lingkungan Organisasi 2 Peran Lingkungan Perekonomian Bagi Bisnis 3 Peran Lingkungan Teknologi Bagi Bisnis 4 Peran Lingkungan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 5 TAHUN : 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN PRODUK LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan keberadaannya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lingkungan tempat kita hidup kini merupakan lingkungan yang berubah dengan cepat. Pertumbuhan penduduk, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Konsumen Motivasi berasal dari kata latin mavere yang berarti dorongan/daya penggerak. Yang berarti adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan kehidupannya sehari-hari. Begitu pun dalam organisasi, manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM :

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM : PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM : 125020306111001 MACAM-MACAM LINGKUNGAN ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUSAHAAN Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring dengan peningkatan peradapan manusia menyebabkan persaingan semakin katat. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan

Lebih terperinci

Berpikir Benar, Berpikir Positif Oleh Elsa Sakina http://inspirasi-motivasi.blogspot.com

Berpikir Benar, Berpikir Positif Oleh Elsa Sakina http://inspirasi-motivasi.blogspot.com Berpikir Benar, Berpikir Positif Oleh Elsa Sakina http://inspirasi-motivasi.blogspot.com Hak Cipta 2008 oleh Elsa Sakina Produk ini boleh Anda sebar-luaskan secara cuma-cuma alias gratis. Dilarang keras

Lebih terperinci

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia memberikan peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pasar global akan terus memperluas produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat, bidang usaha atau jenis bisnis mencakup bidang yang luas, baik barang maupun jasa. Salah satu

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku

Lebih terperinci

PERANAN ORANGTUA DAN PENDIDIK DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA)

PERANAN ORANGTUA DAN PENDIDIK DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA) PERANAN ORANGTUA DAN PENDIDIK DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA) Oleh Rochmat Wahab PENDAHULUAN SETIAP ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA) MEMBUTUHKAN UNTUK TUMBUH DAN BERKEMBANG ORANGTUA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.

Lebih terperinci

Bisnis dan Lingkungannya

Bisnis dan Lingkungannya Bisnis dan Lingkungannya Putu Semaradana, S.Pd A. PENGERTIAN BISNIS Secara terminologis, bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha. Bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

Materi Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 11 Materi Minggu 3 Pengambilan Keputusan dalam Organisasi 3.1 Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 :

Lebih terperinci

Proposal Bisnis untuk Investor

Proposal Bisnis untuk Investor Proposal Bisnis untuk Investor Modul ke: 06 Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Proposal Bisnis untuk Investor Langkah yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena untuk hidup makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, dan manusia sangat membutuhkan air. Jadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi seperti sekarang, keadaan menuntut kita segera

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi seperti sekarang, keadaan menuntut kita segera BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa globalisasi seperti sekarang, keadaan menuntut kita segera mempersiapkan diri untuk bersaing dalam segala bidang khususnya dalam pemulihan setelah

Lebih terperinci

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik 45 LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING Pemilik Bagian admin Bagian desain Bagian produksi Keterangan: Pemilik membawahi karyawan bagian administrasi, desain dan bagian produksi. Dan pemilik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat masyarakat sekarang ini lebih selektif dan menuntut dalam pemenuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi

I. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi penduduk Indonesia, baik dilihat secara nasional maupun pada tingkat regional, termasuk penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat, dan proses dalam

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia saat ini menciptakan persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI

BABII LANDASAN TEORI BABII LANDASAN TEORI 1.1 Perkembangan Bisnis Persaingan adalah satu kata penting di dalam menjalankan perusahaan pada saat ini. Hal ini ditunjang dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Saat ini, seorang pebisnis tidak hanya dituntut untuk. penting bagi perusahaan untuk mengenali dan memahami

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Saat ini, seorang pebisnis tidak hanya dituntut untuk. penting bagi perusahaan untuk mengenali dan memahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari manusia melakukan kegiatan bisnis. Bisnis tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, bahkan bisnis merupakan salah satu kegiatan yang populer

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Mengamati dinamika perkembangan bisnis pada saat ini, baik di tingkat local maupun nasional, nampaknya masih menyimpan harapan yang cer

KATA PENGANTAR Mengamati dinamika perkembangan bisnis pada saat ini, baik di tingkat local maupun nasional, nampaknya masih menyimpan harapan yang cer KARYA ILMIAH ENTREPRENEUR BERWAWASAN DAPAT MEREBUT PELUANG BISNIS MASA DEPAN Nama : Anis Sya ban Dwijaya NIM : 10.11.4450 Kelas : 2L SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Kuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan

Kuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan Kuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan Selamat Datang di Kuesioner Gaya Hidup yang Berkelanjutan Cara kita menjalani hidup kita sehari-hari pilihan-pilihan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH TENTANG LINGKUNGAN BISNIS

KARYA ILMIAH TENTANG LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH TENTANG LINGKUNGAN BISNIS NAMA : RANDHIKA INDRAD ADMAJA NIM : 10.12.4692 BAB I PENDAHULUAN Pengertian Lingkungan bisnis Dalam merumuskan strategi, maka terlebih dahulu harus melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Usaha Soto Pak Sipit pertama kali didirikan tahun 2001 oleh Pak Sipit sendiri. Tempat usahanya terletak di jalan Kartini Raya. Hingga saat ini usahanya masih

Lebih terperinci

PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA USIA DINI

PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA USIA DINI PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA USIA DINI Danu Hoedaya Ilustrator: Didin Budiman Kementerian Negara Pemuda & Olahraga Republik Indonesia Bidang Peningkatan Prestasi dan Iptek Olahraga Pengembangan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MANAJER DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN

KEPUTUSAN MANAJER DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN KEPUTUSAN MANAJER DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN Qurbani Ismail, Abdurrahman Qurbani.ismail@gmail.com Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Narotama ABSTRAK Tujuan dari studi ini adalah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri sepatu di era globalisasi seperti sekarang ini berada dalam persaingan yang semakin ketat. Terlebih lagi sejak tahun 2010 implementasi zona perdagangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, asal kota, dan karier.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, asal kota, dan karier. BAB IV HAIL DA PEMBAHAA 4.1 Identitas Responden Penelitian ini terdapat 21 responden, yang terdiri dari 7 pemilik warung bubur kacang hijau dan 14 karyawan dari masing-masing warung burjo. Identitas responden

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan ####

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan #### Lingkarilah pilihan identitas yang sesuai dengan keadaan Anda: Apakah Anda mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang? Apakah Anda tidak memiliki usaha secara mandiri? Apakah Orangtua Anda tidak memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemandirian Pribadi Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang mengarah kepada kedewasaan, sehingga dia mampu

Lebih terperinci