BELAJAR AKTIF MODEL MEMBERIKAN PERTANYAAN DAN MENDAPATKAN JAWABAN DAPAT MENGINGAT KEMBALI MATERI PELAJARAN MATEMATIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BELAJAR AKTIF MODEL MEMBERIKAN PERTANYAAN DAN MENDAPATKAN JAWABAN DAPAT MENGINGAT KEMBALI MATERI PELAJARAN MATEMATIKA"

Transkripsi

1 Belajar Aktif Matematika Model Pertanyaan dan Jawaban (Ali Nurdin) 119 BELAJAR AKTIF MODEL MEMBERIKAN PERTANYAAN DAN MENDAPATKAN JAWABAN DAPAT MENGINGAT KEMBALI MATERI PELAJARAN MATEMATIKA Ali Nurdin SMA Negeri 1 Sekaran alinurdin1965@gmail.com Abstrak: Guru harus mencari metode yang bisa untuk mengingatkan dan membangkitkan kembali memori peserta didik agar siswa tidak melupakan materi pelajaran yang telah diterimanya. Salah satu metode yang membuat siswa aktif sehingga bisa untuk mengingatkan dan membangkitkan kembali memori peserta didik adalah Metode Belajar Aktif Model Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan penguasaan materi pelajaran matematika siswa Kelas XII IPS-1 SMA Negeri 1 Sekaran. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan (action research) sebanyak dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (65,6%), siklus II (90,6%). Metode belajar aktif model tersebut di atas dapat berdampak positif terhadap motivasi belajar Siswa SMA Negeri 1 Sekaran, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran matematika. Kata Kunci: metode belajar aktif, memberi pertanyaan, mendapat jawaban Abstract: Teachers have to look for a good method to remind and to arose student s memory will be back so they don t forget to subject that their received. One of the method that make student active is active learning though giving question and receiving answer model. This study aim to increase mastering match subject student at the firsf social XII grade SMA Negeri 1 Sekaran. This study uses action research for two cycles. The resulf of this study indicated classical achievement from cycle I till cycle II that is, cycle I (65,6 %) cycle II (90,6%). Active learning method mentened above can influence positive forward student s motivation at SMA Negeri 1 Sekaran beside that this learning model can be used as one of match learning Keywords: active learning method, giving question, receiving answer PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi pada proses kegiatan belajar mengajar sekarang ini adalah kurang menggairahkannya minat siswa untuk belajar dan dalam mengikuti aktivitas pembelajaran. Ini terlihat dari tanda-tanda yang nampak pada siswa, diantaranya, hanya + 30% dari seluruh siswa di sebuah kelas yang mendengarkan, mengerti dan memahami apa yang telah diterangkan dan dijelaskan oleh guru dalam hal ini merupakan seorang pendidik. Dan mungkin yang lainnya hanya

2 120 HUMANIS, Vol. 6, No. 2, Juli 2014: mendengarkan namun tidak mengerti dan tidak paham apa yang dijelaskan oleh guru tersebut. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Undang-undang 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab IV pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 11 ayat (1) dinyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah daerah memberikan pelayanan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara tanpa deskriminasi. Salah satu metode pengajaran yang bisa membuat anak bisa dan harus mengingat kembali materi pelajaran yang telah mereka terima adalah cara belajar aktif model pembelajaran meninjau ulang kesulitan pada materi pelajaran. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif. Agar belajar manjadi aktif, siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka haru menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud). Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan tersebut di atas maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul Metode Belajar Aktif Model Memberikan Pertanyaan Dan Mendapatkan Jawaban Dapat Membantu Siswa Mengingat Kembali Materi Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas XII IPS-1 SMA Negeri 1 Sekaran Tahun Pelajaran 2014/2015. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah tingkat penguasaan materi pelajaran Matematika siswa Kelas XII IPS-1. tahun pelajaran 2014/2015? (2) Bagaimanakah pengaruh metode belajar aktif model memberi pertanyaan mendapat jawaban dalam mengingatkan kembali materi pelajaran matematika yang telah dipelajari pada siswa Kelas XII IPS-1 Tahun pelajaran 2014/2015? Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui tingkat pengusasaan materi pelajaran matematika yang telah dipelajari pada siswa Kelas XII IPS-1 tahun pelajaran 2014/2015. (2) Mengetahui pengaruh metode belajar aktif model memberi pertanyaan mendapat jawaban pada siswa Kelas XII IPS-1 tahun pelajaran 2014/2015. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:

3 Belajar Aktif Matematika Model Pertanyaan dan Jawaban (Ali Nurdin) 121 (1) Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. (2) Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa. (3) Membantu siswa mengingat kembali materi pelajaran khususnya pelajaran matematika guna menghadapi ujian. KAJIAN PUSTAKA Bagaimana Menjadikan Siswa Aktif Sejak Awal Dalam memulai pelajaran apapun, kita sangat perlu menjadikan siswa aktif semenjak awal. Jika tidak, kemungkinan besar kepasifan siswa akan melekat seperti semen yang butuh waktu lama untuk mengeringkannya. Susunlah aktivitas pembuka yang menjadikan siswa lebih leluasa, ikut berfikir, dan memperlihatkan minat terhadap pelajaran. Pengalaman-pengalaman ini bisa dianggap sebagai hidangan pembuka sebelum makana utama, pengalaman ini membuat siswa berselera untuk menikmati hidangan selanjutnya. Memang ada sebagian guru yang memilih untuk memulai pelajaran hanya dengan pengenalan singkat, namun menambahkan setidaknya satu latihan pembuka pada rencana pmbelajaran. Bagaimana Menjadikan Belajar Tidak Terlupakan Sebagian guru mengajar hingga batas akhir masa sekolah, semester, atau bidang studi. Mereka memungkin beranggapan bahwa pada saat saat akhir mereka dapat menjejalkan lebih banyak informasi dan menyelesaikan topik dan materi yang masih dalam agenda mereka. Makna dari meyelesaikan mata pelajaran masih perlu dipertanyakan, karena adakalanya guru hanya sekedar menyelesaikan materi yang masih tersisa. Memaksakan diri untuk mengajar hingga batas akhir sering kali berakibat pada terjadinya pengajaran yang tidak tertata, ada yang terlewatkan, atau ada yang masih belum jelas. Sebaliknya, bila kegiatan belajar bersifat aktif, ada peluang untuk terjadinya pemahaman. Bila kita menyediakan waktu untuk memantapkan apa yang telah dipelajari, maka ada peluang untuk terjadinya pengigatan. Pikirkanlah apa yang terjadi bila anda bekerja keras menggunakan computer, mencari informasi, memecahkan masalah, dan menyusun konsep namun, anda lupa menyimpan hasil pekerjaan anda. Tentu saja, semua pekerjaan anda aan hilang sia-sia. Demikian pula, hasil pembelajaran dapat menghilang bila siswa tidak diberi kesempatan untuk menyimpannya. Di samping menyimpan apa yang telah dipelajari, penting pula untuk menikmatinya. Seperti halnya pengalaman, pembelajaran akan dapat dinikmati bila ada kesempatan untuk mengingatnya dan memberinya sentuhan akhir yang menyentuh perasaan. Sebagaimana yang telah kita bicarakan tentang hidangan pembuka dan entri dari kegiatan belajar akatif, sekarang akan kita bahas adalah hidangan penutup. Metode Belajar Aktif Model Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban Uraian Singkat Ini merupakan strategi pembentukan tim untuk melibatkan siswa dalam peninjauan kembali materi pada

4 122 HUMANIS, Vol. 6, No. 2, Juli 2014: pelajaran sebelumnya atau pada akhir pelajaran. Prosedur (1)Berikan dua kartu indeks kepada masing-masing siswa, (2) Perintahkan tiap siswa untuk melengkapi kalimat berikut ini.kartu 1: Saya masih memiliki pertanyaan tentang.kartu 2: Saya bisa menjawab pertanyaan tentang. (3) Buatlah sub-sub kelompok dan perintahkan tiap kelompok untuk memilih pertanyaan paling relevan untuk diajukan dan pertanyaan paling menarik untuk dijawab dari kartu anggota kelompok mereka,(4)perintahkan tiap sub-kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk diajukan yang ia pilih. Pastikan apakah ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan itu. Jika tidak, guru harus menjawabnya. (5) Perintahkan tiap kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk dijawab yang ia pilih. Perintahkan anggota subsub kelompok untuk berbagai jawaban dengan siswa yang lain. (6) Variasi (a) Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu pertanyaan, dan bagikan kepada sub-sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu atau beberapa pertanyaan yang dapat mereka jawab. (b) Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu jawaban dan bagikan kepadasub-sub kelompok untuk memilih satu ata beberapa jawaban yang menurut mereka membantu dalam meninjau kembali apa yang telah mereka pelajari. METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sekaran pada siswa Kelas XII IPS-1 pada materi merancang model matematika dari masalah program linear Semester I tahun pelajaran 2014/2015 yang dilaksanakan dalam bulan September 2014 pada mata pelajaran Matematika. Sedangkan kelas yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kelas XII IPS-1 yang memiliki kemampuan homogen dengan nilai pada buku laporan hasil belajar, yang setiap kelasnya berjumlah 32 anak. Sedangkan guru sekaligus peneliti adalah guru bidang studi Matematika. Persiapan Penelitian (1)Bersama-sama kolaborator menetapkan kelas yang akan diteliti yaitu Kelas XII IPS-1, (2) Menetapkan siklus penelitian, dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan 4 5 kali tatap muka. Konsep yang dipelajari adalah Materi merancang model matematika dari masalah program linear. (3) Menyiapkan instrumen penelitian, (4) Menyamakan persepsi dan memperagakan pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan di kelas. Siklus Penelitian Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing meliputi : planning, acting, observing dan replecting. Masingmasing siklus terdiri dari 4 dan 5 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama Tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan pada siklus kedua. Hal tersebut dilakukan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas pada siklus pertama dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penerapan Model Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban

5 Belajar Aktif Matematika Model Pertanyaan dan Jawaban (Ali Nurdin) 123 dengan rencana pembelajaran sebagai berikut : Persiapan (1) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dengan Model Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban. (2) Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan Inti (1) Guru memberikan tantangan bagaimana mengenali materi merancang model matematika dari masalah program linear. (2) Siswa mengerjakan soal. Usahakan siswa banyak berperan dalam menentukan rumus tersebut. Untuk menuju ke arah tersebut siswa dibantu dengan memperlihatkan contoh (dalam buku LKS). (3) Siswa mengerjakan latihan LKS. (4) Beberapa siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya ke depan kelas (di tulis di papan tulis), siswa lain memperhatikan dan memberikan tanggapan atas pekerjaan temannya. (5) Guru beserta siswa mendiskusikan cara menemukan materi merancang model matematika dari masalah program linear. (6) Siswa mengerjakan beberapa soal latihan materi merancang model matematika dari masalah program linear. Penutup (1) Guru bersama-sama siswa membuat rangkuman semua materi yang dibahas. (2) Guru memberikan tugas rumah untuk soal-soal yang belum sempat dibahas di kelas dari buku LKS. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data penelitian digunakan instrumen sebagai berikut : (1) Lembar catatan lapangan, untuk mencatat atau merekam aktivitas yang berhubungan dengan perilaku siswa selama proses pembelajaran. (2) Lembar observasi kelas yang digunakan untuk pengamat selama proses pembelajaran. (3) Lembar respon / tanggapan siswa untuk mengetahui sejauh mana minat belajar siswa setelah diterapkan Model Memberikan Pertanyaan Dan Mendapatkan Jawaban. (4) Lembar tes akhir untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang disajikan. (5) Lembar kuis (pertanyaan) pada tiap pertemuan. LAPORAN HASIL PENELITIAN Persiapan Umum Sebelum melakukan penelitian membuat rencana persiapan umum sebagai berikut (1) Membuat Rencana Program Pembelajaran (RPP) menggunakan Model Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban yang memungkinkan guru dapat menerapkan prinsip-prinsip keterampilan memberi penguatan. (2) Rencana Program Pembelajaran yang telah dibuat selanjutnya didiskusikan dengan sejawat guru Matematika yang mengajar Kelas XII IPS-1 yang juga akan terlibat dalam penelitian, yaitu menjadi kolaborator (observer). (3) Membuat instrumen-instrumen yang digunakan, yaitu:lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran, Pedoman wawancara minat belajar siswa, Lembar soal test hasil belajar Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam penelitian tindakan ini peneliti melakukan tindakan sebanyak 2 kali, sehingga ada 2 siklus tindakan, masing-masing siklus

6 124 HUMANIS, Vol. 6, No. 2, Juli 2014: dilaksanakan tindakan selama 4x45 menit. Setiap satu siklus selesai diamati kemudian diadakan refleksi. Siklus selanjutnya diberikan berdasarkan refleksi dari siklus sebelumnya yang merupakan perlakuan modifikasi menuju ke arah perbaikan. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I (1) Persiapan (Planning) Guru mempersiapkan kelas sebagaimana biasanya, tanpa pengaturan khusus, hanya saja guru memberitahukan bahwa pembelajaran akan dilakukan dengan Model Memberikan Pertanyaan Dan Mendapatkan Jawaban. Setelah kelas siap, observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan memantau seluruh aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. (2) Pelaksanaan (Acting) Guru membuka pelajaran, memberikan apersepsi serta menyampaikan pokok bahasan serta tujuan pembelajaran. Kemudian guru menjelaskan tahapan proses belajar yang akan dilalui siswa, dengan memberikan penegasan bahwa pembelajaran akan dilaksanakan dengan Model Memberikan Pertanyaan Dan Mendapatkan Jawaban, oleh sebab itu siswa diminta menununjukkan aktifitas yang positif. Selanjutnya guru memulai melaksanakan KBM sesuai yang direncanakan dalam RPP. (3) Pengamatan (Observing) Hasil wawancara minat belajar siswa. Pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan wawancara terhadap 5 siswa yang dipilih secara acak mengenai minatnya terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Hasilnya disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.1. Hasil Wawancara Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Selama Siklus I Nomor Skor Sampel Jumlah 10 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa berdasarkan hasil wawancara terhadap 5 siswa yang dipilih sebagai sampel diperoleh skor total = 10, jika dirata-rata adalah 10/5 = 2, berarti kategorinya adalah : SENANG. Perolehan hasil belajar siswa Selanjutnya mengenai data perbandingan nilai tes hasil belajar pada siklus I, disajikan dalam ringkasan pada tabel berikut: Tabel 4.2. Nilai tes hasil belajar siklus I N Total Skor Ratarata Ketuntasan , % Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa hasil belajar pada siklus I diketahui tingkat ketuntasan = 65.6%, berarti : Tidak Tuntas. (4) Refleksi Refleksi hasil wawancara minat belajar siswa. Meskipun hasil wawancara minat siswa terhadap pembelajaran sudah menunjukkan kategori senang. Namun demikian nampak belum maksimal juga, artinya sesungguhnya minat siswa masih dapat ditingkatkan.

7 Belajar Aktif Matematika Model Pertanyaan dan Jawaban (Ali Nurdin) 125 Refleksi hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh hasil tes pada siklus 1 nampak belum mencapai ketuntasan, hal ini sangat mungkin disebabkan oleh aktifitas pembelajaran yang dilakukan guru dengan penerapan keterampilan memberi penguatan yang juga belum optimal. (5) Rencana perbaikan tindakan Untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siklusi sebagaimana dikemukakan di atas, maka peneliti pada siklus I merencanakan untuk melakukan perbaikan/perubahan kegiatan sebagai berikut: (a) Memperbaiki aktitifitas guru dengan cara meningkatkan pemahaman/ penguasaan indikator atau komponen Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban yang belum dapat dilakukan secara optimal (b) Mengingatkan siswa agar mau mengambil peran yang lebih aktif dalam proses pembelajaran, salah satu caranya adalah dengan menunjukkan kemauan bertanya atau kemauan menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan guru atau siswa lain. Untuk ini guru akan memberikan reward (hadiah) bagi siswa yang menunjukkan aktifitas tersebut. (c) Menciptakan suasana kelas atau suasana selama KBM yang rileks, tidak kaku dan tidak tegang, yang pada siklus I terjadi mungkin akan melakukan pembelajaran dengan kesan yang santai, misalnya antar pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan tidak terlalu dekat atau tidak terlalu cepat. Pembelajaran Siklus II (1) Persiapan (Planning) Guru mempersiapkan kelas sebagaimana yang dilakukan pada siklus I. Setelah kelas siap, observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan memantau seluruh aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. (2)Pelaksanaan (Acting) Guru membuka pelajaran, memberikan apersepsi serta menyampaikan pokok bahasan serta tujuan pembelajaran. Kemudian guru menjelaskan tahapan proses belajar yang akan dilalui siswa, dengan memberikan penegasan bahwa pembelajaran akan dilaksanakan dengan metode Bermain Jawaban, oleh sebab itu siswa diminta menunjukkan aktifitas yang positif. Kemudian guru memberikan koreksi terhadap aktifitas siswa selama siklus I, sekaligus meminta siswa tidak tegang selama KBM berlangsung. Selanjutnya guru memulai melaksanakan KBM sesuai yang direncanakan dalam RPP. (3)Pengamatan (Observing) Hasil wawancara minat belajar siswa Pada akhir pembelajaran siklus 2 dilakukan wawancara terhadap 5 siswa yang dipilih secara acak mengenai minatnya terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Hasilnya disajikan dalam tabel sebagai berikut : Hasil Wawancara Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Selama Siklus II Tabel 4.3: Nomor Sampel Skor Jumlah 12 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa berdasarkan hasil wawancara terhadap 5 siswa yang dipilih sebagai sampel diperoleh skor total = 12, jika dirata-rata adalah 12/5 = 2,40 berarti kategorinya adalah : Senang. Perolehan hasil belajar siswa

8 126 HUMANIS, Vol. 6, No. 2, Juli 2014: Selanjutnya mengenai data perbandingan nilai tes hasil belajar pada siklus II, disajikan dalam ringkasan pada tabel berikut : Tabel 4.6 Nilai tes hasil belajar siklus II N Total Skor Ratarata Ketuntasan % Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa hasil belajar pada siklus II diketahui tingkat ketuntasan = 90.6%, berarti : Tuntas. (4)Refleksi Refleksi hasil wawancara minat belajar siswa. Meskipun hasil wawancara minat siswa terhadap pembelajaran sudah menunjukkan peningkatna dibandingkan pada siklus I, namun kategorinya adalah senang. Artinya belum maksimal juga, artinya sesungguhnya minat siswa masih dapat ditingkatkan. Refleksi hasil belajar siswa.sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa secara keseluruhan hasil belajar siswa telah mencapai taraf ketuntasan, yaitu sebesar : 90,6%. Hal ini diduga karena adanya peningkatan aktifitas guru, serta siswa juga sudah mulai menyenangi proses pembelajaran yang dilakukan. (5)Simpulan Berdasarkan hasil refleksi proses dan hasil pembelajaran selama 2 siklus dapat disimpulkan bahwa secara umum guru telah dapat menerapkan komponen Model Memberikan Pertanyaan Dan Mendapatkan Jawaban dengan baik, meskipun belum optimal. Sedangkan hasil wawancara minat belajar siswa juga sudah menunjukkan rasa senang terhadap proses pembelajaran, meskipun sesungguhnya juga belum optimal. Demikian pula dengan hasil belajar yang diperoleh siswa, secara keseluruhan juga sudah menunjukkan ketuntasan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Memberikan Pertanyaan Dan Mendapatkan Jawaban terbukti meningkatan efektifitas pembelajaran, minat belajar, dan dapat meningkatkan perolehan hasil belajar siswa. PEMBAHASAN Ketuntasan Hasil belajar Siswa Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode belajar aktif model memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru untuk menghadapi ujian akhir (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, dan II) yaitu masing-masing 65,6%, dan 90,6%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode belajar aktif model memberikan dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan metode belajar aktif model memberikan yang paling dominan adalah mendengarkan/memperhatikan

9 Belajar Aktif Matematika Model Pertanyaan dan Jawaban (Ali Nurdin) 127 penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas isiwa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah metode belajar aktif model memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar. PENUTUP Simpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan : (1) Pembelajaran dengan metode belajar aktif model memberikan memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (65,6%), siklus II (90,6%). (2) Penerapan metode belajar aktif model memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode belajar aktif model memberikan sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar, (3) Penerapan metode belajar aktif model memberikan efektif untuk mengingatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa selama ini, sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi ujian akhir yang segera akan dilaksanakan. Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh agar proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut : (1)Untuk melaksanakan metode belajar aktif model memberikan memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mempu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode belajar aktif model memberikan proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal, (2) Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran yang sesuai, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta Ali, Muhammad Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.

10 128 HUMANIS, Vol. 6, No. 2, Juli 2014: Johanes, dkk, 2005, Matematika Program Ilmu Alam Kelas XII, Jakarta: Yushistira Lee, W.R Language Teaching Games and Contests. London: Oxfortd University Press. Melvin, L. Siberman, Aktif Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa. Riduawan., Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sukmadinata, Nana Syaodih., Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Surakhmad, Winarno Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars. Weed, Gretchen, E Using Games in Teaching Children. ELEC Bulletin No. 32. Winter. Tokyo. Japan. Zaelani Ahmad dkk, 2006, 1700 Bank Soal, Bimbingan Pemantapan Matematika, Bandung: Yrama Widya.

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013 UPAYA MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL SERTA PEMECAHAN MASALAH LEWAT METODE BELAJAR AKTIF MODEL AIR PADA SISWA KELAS 7-1 SMP NEGERI 4 WARU TAHUN

Lebih terperinci

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok Upaya Membantu Siswa Mengingat Kembali Materi Pelajaran Matematika Lewat Metode Belajar Aktif Model Kelompok Pada Siswa Kelas XII IPA 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. ABSTRAK Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi

Lebih terperinci

Oleh : Darsih Windarwanti Guru SMP Negeri 1 Paron ABSTRAK

Oleh : Darsih Windarwanti Guru SMP Negeri 1 Paron ABSTRAK Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Geometri Dengan Metode Kontekstual Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII SMPN Paron Tahun Pelajaran 0/05 ABSTRAK Oleh : Darsih Windarwanti Guru SMP Negeri

Lebih terperinci

Jus Sulastri SDN 009 Tanjung Palas

Jus Sulastri SDN 009 Tanjung Palas 190 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF MODEL MENINJAU KEMBALI KESULITAN DI KELAS II SDN 009 TANJUNG PALAS jus.sulastri009@gmail.com SDN 009 Tanjung

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD Sunarti SDN 3 Depok Kec. Bendungan Kab. Trenggalek Email: ssunarti7@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 89 APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MATERI SISTEM BILANGAN PADA SISWA KELAS XI RPL 3 SMK NEGERI 6 MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Zuraidah 1, Salmah Unaizatin 2 1 STAIN Kediri,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR Disampaikan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Bagi guru SD di wilayah Cabang Dinas P & K Yogyakarta Barat Tanggal 2 Agustus

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELAPORKAN ISI BACAAN MELALUI METODE DISKUSI. Karyadi

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELAPORKAN ISI BACAAN MELALUI METODE DISKUSI. Karyadi PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELAPORKAN ISI BACAAN MELALUI METODE DISKUSI Karyadi SDN 3 Depok Kec. Bendungan Kab. Trenggalek Email: karyadi574@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH Oon Rehaeni oon_rehaeni@gmail.com SMK Negeri I Majalengka ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni. JKKP : Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan http://doi.org/10.21009/jkkp DOI: doi.org/10.21009/jkkp.041.03 E-ISSN : 2597-4521 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MOTIVASI CETEMAT DASAHIL PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SDN 1 KENDALREJO

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MOTIVASI CETEMAT DASAHIL PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SDN 1 KENDALREJO Agus Susilo, Peningkatan Motivasi Belajar Matematika... PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MOTIVASI CETEMAT DASAHIL PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 06/07 SDN KENDALREJO Oleh:

Lebih terperinci

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA PESERTA DIDIK KELAS IX B SMP NEGERI 1 RANUYOSO LUMAJANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jarianto SMP Negeri 01

Lebih terperinci

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran PE Premiere Educandum 7(1) 87 94 Juni 2017 Copyright 2017 PGSD Universitas PGRI Madiun P ISSN: 2088-550/E ISSN: 2528-517 Available at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/pe

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG Edi Suarto 1) 1 STKIP PGRI Padang Email: edisoearto@gmail.com

Lebih terperinci

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA DENGAN MENERAPKAN PENGAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA SISWA KELAS 2 SDN KANDAT 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SRI WINARNI SDN Kandat

Lebih terperinci

Suminem dan Siti Khaeriyah MAN 2 Kota Pontianak, Dinas Pendidikan Kota Pontianak

Suminem dan Siti Khaeriyah MAN 2 Kota Pontianak, Dinas Pendidikan Kota Pontianak 15 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Pemahaman Konsep Tentang Teori Kinetik gas dengan Metode Diskusi dan Tanya Jawab pada Siswa Kelas XI IPA MAN 2 Pontianak Tahun 2009 Suminem dan Siti Khaeriyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Dwi Kuncorowati SMA Negeri 1 Trenggalek Email: dwikuncorowati@yahoo.com Jl. Soekarno-Hatta 13 Trenggalek

Lebih terperinci

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PROYEK/TUGAS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SDN 2 TAMANSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Minarlin Listiani 12 Abstrak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan

Seminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan PENERAPAN PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION) PADA MATERI MEKANIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 MAN 15 JAKARTA Intan Irawati MAN 15 Jakarta Jl. Inayah No.24,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian Persiklus 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve the learning outcomes of Civics

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENGAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA SISWA KELAS VII.3 SMP NEGERI 2 PEUSANGAN BIREUEN

MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENGAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA SISWA KELAS VII.3 SMP NEGERI 2 PEUSANGAN BIREUEN MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENGAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA SISWA KELAS VII.3 SMP NEGERI 2 PEUSANGAN BIREUEN Meutiana Guru SMP Negeri 2 Peusangan, Kabupaten Bireuen Abstract

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Tada Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Mata Pelajaran IPA Asfian, Lestari, dan Jamaluddin

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH.

MODEL PEMBELAJARAN TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH. MODEL PEMBELAJARAN TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH Wulyaningsih Kepala SDN Bendung I Kec. Jetis Kab. Mojokerto Email: wulyaningsih@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar

PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar Jurnal PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA NANANG PBU MAN Tlogo Blitar Abstrak; Saat ini proses belajar mengajar pelajaran matematika

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING Mangita Panjaitan SD Negeri 173569 Hutanamora kec. Silaen, kab. Toba Samosir Abstract: The purpose of this

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab. Imam Rosyidi UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab. Lamongan Abstrak: Tujuan penelitian tindakan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk mempermudah dalam menganalisa data kami menggunakan tabel. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa yang secara

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program PENERAPAN METODE ACCELERATED LEARNING PADA POKOK BAHASAN PROGRAM LINIER KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 4 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 Ida Rahmawati 20, Dinawati Trapsilasiwi 21, Didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan 34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Elly Suryani SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: m.ellysuryani@gmail.com Abstract: The purpose of this study to

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA (Ngatono) UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Ngatono Sekolah Dasar Negeri Kranji I Kecamatan Paciran, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP N 2 SURUH pada kelas VIII D semester II, tahun pelajaran 2015-2016. Penelitian akan diadakan dalam dua siklus,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD Nurliza SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: nurlizaroesdi@gmail.com Abstract: This study aims to determine the increase

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN TEKNIK UTAK-ATIK OBYEK MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SMPN 1 SUELA TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

Asmawaty Guru PJOK SD negeri Surel:

Asmawaty Guru PJOK SD negeri Surel: UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATERI TEKNIK BERMAIN SEPAK BOLA MELALUI METODE GABUNGAN ANTARA METODE CERAMAH DAN TANYA JAWAB KELAS IV SD NEGERI 16091 TEBING TINGGI Asmawaty Guru PJOK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B Habibah Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan Surel : habibah@gmail.com

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU Oleh : Abstrak Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan aktifitas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PELAJARAN KOOPERATIF

UPAYA MENINGGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PELAJARAN KOOPERATIF UPAYA MENINGGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVITION ( STAD ) SISWA KELAS IX-1 SMP NEGERI 8 KOTA TEBING TINGGI Sempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2) BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Data yang didapat sebelum melaksanakan penelitian, ditemukan permasalahan yang perlu diberikan solusi untuk

Lebih terperinci

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

RICO RASMARA NIM : A54 A100158 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN 01 PLUMBON KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas VII C MTs NU Banat Kudus tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah peserta didik sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Index Card Match di Kelas X 7 SMAN 5 Bukittinggi Elisastri SMAN 5 Bukittinggi Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah swasta terbaik yang ada

Lebih terperinci

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO Buyung Kunar 1) 1 SD N 01 Luhak Nan Duo email: buyungkunar@gmail.com

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM. i PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMPN 1 LABUAPI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PADA PEMBELAJARAN LINGKARAN DENGAN MENERAPKAN MODEL DISCOVERY LEARNING JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK Varianita SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan Kota Bengkulu e-mail: anidemsiretatasya@gmail.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB (QUESTIONS ANSWER) PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SUNGAI LIMAU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB (QUESTIONS ANSWER) PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SUNGAI LIMAU UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB (QUESTIONS ANSWER) PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SUNGAI LIMAU Hayati 1) 1 SDN 26 Sungai Limau Email: hayati@gmail.com

Lebih terperinci

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Yelma Yenti 1, Erman Har 1, Muhammad Sahnan 1. 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Maryanto ABSTRACT More than 60% of students in SMP Negeri 2 Pulosari

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS Anik Andriyani SMA Negeri 2 Jember Email: andria83@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING Rusmin SMP Negeri 1 Air Joman, kab. Asahan Abstract: The purpose of this study was to determine the

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru Yuli Kurniati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan niat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok 29 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok pikiran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN Raihanah Sari Universitas Lambung Mangkurat Email: reyhana89.rss@gmail.com

Lebih terperinci

p BAB III METODE PENELITIAN

p BAB III METODE PENELITIAN p BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang hendak dilaksanakan adalah merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH 1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH Syamswisna, M.Si 1, Titin, M.Pd 2, Evi Salvia Murdiana 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A MTs NU Miftahut Tolibin Kudus yang berjumlah 43 peserta didik terdiri dari 23 peserta didik laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran 201/2015 pada MTs. Raudhatusshibyan Martapura Barat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci