Yayat Hidayat, Ir. MSi Sopandi Sunarya, Ir. MSi Susana P. Dewi, Ir. MSi Alimudin Yusuf, Ir. MP

Transkripsi

1 TIM PENGAJAR : Yayat Hidayat, Ir. MSi Sopandi Sunarya, Ir. MSi Susana P. Dewi, Ir. MSi Alimudin Yusuf, Ir. MP

2 POKOK BAHASAN 1. KONSEP UMUM PEMULIAAN POHON 2. KERAGAMAN GENETIK DAN KEGUNAANNYA 3. POLYPLOIDI 4. SELEKSI 5. POHON PLUS 6. SUMBER BENIH 7. UJI GENETIK DAN UJI PERTANAMAN 8. PEMULIAAN POHON UNTUK TUJUAN PRODUKSI 9. HIBRIDISASI 10. KUALITAS KAYU DAN PEMULIAAN POHON

3 KONSEP UMUM PEMULIAAN POHON (PENDAHULUAN) SUB POKOK BAHASAN PENGERTIAN PEMULIAAN POHON APAKAH PEMULIAAN POHON ITU KAPAN DAN DIMANA ILMU PEMULIAAN POHON DIPAKAI PENTINGNYA PROGRAM PEMULIAAN POHON TUJUAN PEMULIAAN POHON KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN PEMULIAAN POHON SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RUANG LINGKUP PERANAN PEMULIAAN DALAM PEMBANGUNAN HUTAN

4 Ilegal loging Deforestasi Konversi Populasi Keragaman hayati Prod. Hutan Prod. hutan Ketimpangan S-D Supply Ekstensifikasi Intensifikasi Riap Demand Hutan tanaman Industri/perumahan Jumlah Penduduk Silvikultur Intensif Material Unggul

5 KONDISI HUTAN SAAT INI (data Dephut tahun 2000) Luas hutan produksi di Indonesia: ,10 Ha, terdiri dari: Hutan primer ,50 Hutan sekunder ,50 Hutan tanaman ,4 Areal tidak berhutan ,50 Tertutup awan ,20 Laju degradasi hutan sebesar 1,6 juta ha/th Luas areal kritis yang perlu direhabilitasi 46,3 juta ha

6 Pengertian Pemuliaan pohon Pemuliaan pohon adalah penerapan azas-azas genetika pada penanaman hutan untuk memperoleh pohon yang memiliki sifat/karakter/fenotif dan hasil yang lebih tinggi nilainya Tiga istilah yang perlu diketahui (Zobel and Talbert, 1984) 1. Forest genetics Adalah kegiatan-kegiatan yang terbatas pada studi genetika pohon hutan 2. Forest Tree breeding Kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk khusus seperti pohon dengan sifat kayu tertentu (tahan hama, batang lurus, dsb) 3. Forest tree improvement kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hutan (kuantitas dan kualitas) dengan mengendalikan/mengetahui asal usul pohon dipadukan dengan kegiatan pengelolaan hutan (silvikultur) Oleh karena itu perlu: Dukungan pengetahuan prinsip-prinsip genetika modifikasi metode & teknik pemuliaan pohon, karena ukuran yang tinggi & besar, umur panjang, dan lokasi sulit dijangkau.

7 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN DI DUNIA Perkembangan sangat lambat, th 1950-an baru dilakukan secara intensif (Wright, 1976) Beberapa alasan: Pada awalnya, forester tidak memandang bahwa pohon juga memiliki sistem pewarisan sifat variabilitas genetik diabaikan karena menganggap bahwa perkembangan pohon hanya dipengaruhi faktor lingkungan. Mulai berkembang setelah memahami bahwa asal-usul pohon penting untuk diketahui karena berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pohon

8 PERKEMBANGAN DI INDONESIA Th 1930 penelitian tentang jati oleh Lembaga Penelitian Hutan (LPH) Th , studi biologi bunga jati oleh Coster (1931) Th 1932; percobaan tempat tumbuh (provenance trial) dari Myanmar, Thailand, India, Muna, Indochina, Cepu, Pati, Gundi, Ponorogo) ditanam di berbagai tempat di Jatim,& Jateng (Coster & Eidman, 1934). Percobaan varietas, doreng, gladsatm, knoble dll Th : penelitian tusam/pinus oleh LPH Th : penelitian pinus oleh Indonesia dan FAO Kesimpulan: Pemuliaan pohon periode th tidak jelas, karena rancangan tidak tepat, perawatan kurang, kegiatan tidak kontinyu sehingga tidak ada hasil yang nyata. Th 1975, Prof Wright ke UGM membangun KB Pinus di Cijambu, Baturaden dan Jember ( ) Th 1981: pemuliaan jati secara intensif Pemuliaan jenis pohon tropis basah (meranti putih, meranti merah dan kruing) mulai dilakukan.

9 RUANG LINGKUP Menentukan sumber-sumber jenis dan asal-usul tempat tumbuhnya (provenance trial) Meneliti jumlah, macam dan penyebab keragaman dlm suatu jenis Seleksi (memilih pohon dengan sifat yang diinginkan) Menyimpan genotif dlm individu yang telah dimuliakan/kebun benih Perbanyakan pohon yang telah dimuliakan untuk reforestasi Uji keturungan hasil persilangan /breeding Membangun dan memelihara dasar genetik populasi yang luas untuk kegiatan pemuliaan pada generasi berikutnya. Kegiatan penunjang: Menguasai fenologi pembungaan dan pembuahan Biologi pembungaan dan pembuahan Metode penyimpanan serbuk sari Teknik penyerbukan terkendali Pembiakan vegetatif

10 Pemuliaan tanaman Pertanian Vs Kehutanan Intensitas seleksi tanaman tinggi, peluang perbaikan genetik relatif kecil Perlu pembaharuan benih karena penurunan viabilkitas sehingga genotif tertentu sulit dipertahankan karena faktor rekombinasi genetik Tanaman masih liar sehingga peluang perbaikan sifat genetik besar Genotif yang diinginkan dapat terus dipertahankan dengan pembiakan vegetatif

11 Hasil-hasil pemuliaan pohon Hybrid klon Eucalyptus, mencapai 70 m3 /ha/th (Champinos Jr, 1993) Pinus radiata di Australia selatan meningkat dari m3/ha/th menjadi 25-33m3/ha/th Pinus patula di Swaziland, meningkat dari m3/ha menjadi m3/ha Acacia mangium di Sumsel, meningkat produktifitasnya menjadi: 31,6 m3/ha/th (bahan organik dan tumbuhan bawah di bersihkan) 35,0 m3/ha/th (sisa panen diangkut ke luar tapak) 37,0 m3/ha/th (sisa panen tetap ditapak) 39,3 m3/ha/th (sisa panen diduakali lipatkan)

12 LITERATUR Zobel & Tarbert Applied Forest Tree Improvement. John Wiley & Sons M. Naiem, dkk Proseding Seminar Nasional: visi silvikulturis Indonesia menyongsong kehutanan Wright, J.W Genetics of Forest Tree Improvement. FAO. Sinnot, Dun & Dobzhansky Principles of Genetics. McGraw-Hill Book Company INC. London Allard Pemuliaan Tanaman Jilid 1 dan 2 Rineka Cipta