JURNAL SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V
|
|
- Shinta Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWI KELAS V SD NEGERI MANCASAN 01 SUKOHARJO TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : CICI NURVITASARI NIM : K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2015 to user
2 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWI KELAS V SD NEGERI MANCASAN 01 SUKOHARJO TAHUN 2014 CICI NURVITASARI K Pendidikan Kepelatihan Olahraga JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret cici.nurvitasari8616@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengaruh latihan senam kebugaran jasmani (SKJ) 2012 dan latihan senam jantung sehat (SJS) seri V terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswi kelas V SD Mancasan 01 Sukoharjo tahun 2014; (2) Pengaruh yang paling baik antara latihan senam kebugaran jasmani (SKJ) 2012 dan senam jantung sehat (SJS) seri V terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswi kelas V SD Mancasan 01 Sukoharjo tahun Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas V SD Negeri Mancasan 01 Sukoharjo tahun 2014 yang berjumlah 30 orang, tidak ada teknik sampling yang digunakan karena penelitian ini adalah penelitian populasi. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data kebugaran jasmani. Tes dan pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kebugaran jasmani yaitu TKJI (tes kebugaran jasmani indonesia). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji perbedaan (uji t) dengan melalui uji persyaratan terlebih dahulu seperti ujinormalitas, dan uji homogenitas. Setelah melakukan penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Kelompok dengan perlakuan SKJ 2012 atau kelompok 1, mengalami peningkatan rata-rata 34,41 atau 14,84% dari commit hasil to tes user awal 231,92 menjadi 266,33; (2)
3 Kelompok dengan perlakuan SJS seri V atau kelompok 2, mengalami peningkatan rata-rata 34,96 atau 14,95% dari hasil tes awal 233,9 menjadi 268,86. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 dan Senam Jantung Sehat (SJS) seri V terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswi kelas V SD Negeri Mancasan 01 Sukoharjo tahun 2014; (2)Latihan Senam Jantung Sehat (SJS) Seri V lebih baik peningkatannya dari pada latihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswi SD Negeri Mancasan 01 Sukoharjo tahun Kata kunci: kebugaran jasmani, SKJ 2012, SJS seri V. PENDAHULUAN penalaran, stabilitas emosional, Pendidikan sebagai suatu tindakan moral, aspek pola hidup pembinaan manusia yang sehat dan pengenalan lingkungan berlangsung seumur hidup, bersih melalui aktivitas jasmani, pendidikan jasmani olahraga dan olahraga dan kesehatan terpilih dan kesehatan yang diajarkan disekolah direncanakan secara sistematis dalam memiliki peran yang sangat penting, rangka mencapai tujuan Pendidikan yaitu memberikan kesempatan pada Nasional. Berdasarkan struktur anak didik untuk terlibat langsung program jumlah jam pelajaran dalam berbagai pengalaman belajar pendidikan jasmani dan kesehatan di melalui aktivitas jasmani olahraga Sekolah Dasat mulai dari kelas 1 dan kesehatan yang terpilih yang sampai kelas 6, masing-masing kelas dilakukan secara sistematika. masuk mata pelajaran pendidikan Mata pelajaran pendidikan jasmani selama 2 jam pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan setiap Minggu merupakan bagian integral dari Kebugaran jasmani siswa pendidikan secara keseluruhan, tentu sangat mempengaruhi pikiran, bertujuan untuk mengembangkan semangat dan hasil belajar siswa. aspek kebugaran jasmani, Dengan adanya kebugaran jasmani keterampilan gerak, keterampilan, yang baik, maka siswa akan mampu berfikir kritis, kemampuan sosial, berkonsentrasi penuh terhadap
4 pelajaran yang dipelajarinya, mampu hanya mempengaruhi kualitas fisik berfikir secara optimal serta saja, akan tetapi mempengaruhi memiliki gairah dalam belajar kemampuan anak secara sehingga siswa mampu mendapatkan menyeluruh, baik kemampuan hasil belajar yang optimal. berfikir, minat belajar yang dapat Kurikulum pendidikan meningkatkan kualitas belajar siswa. jasmani bertujuan meningkatkan Semakin tinggi kebugaran jasmani kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan penanaman sikap positif, serta kemampuan gerak dasar dan perkembangan jasmani, agar yang dimiliki siswa maka semakin mudah menerima pelajaran yang disampaikan bapak ibu guru dalam proses belajar mengajar. Karena itu dapat : (a) tercapainya pertumbuhan pemeliharaan dan peningkatan dan perkembangan jasmani kebugaran jasmani yang dimiliki khususnya tinggi dan berat badan, siswa harus tetap dipelihara. (b) terbentuknya sikap dan prilaku Mengingat pentingnya disiplin, kejujuran, kerja sama dalam mengikuti peraturan dan ketentuan peranan kebugaran jasmani bagi siswa, maka kebugaran jasmani perlu yang berlaku, (c) menyenangi ditingkatkan. Cara yang paling aktivitas jasmani yang dipakai dalam efektif untuk meningkatkan pengisian waktu luang serta kebugaran jasmani adalah dengan kebiasaan hidup sehat, (d) berolahraga secara teratur. Aktivitas mempunyai kemampuan untuk olahraga yang dapat meningkatkan menjelaskan manfaat pendidikan kebugaran jasmani adalah olahraga jasmani dan kesehatan, serta yang cukup memberikan beban mempunyai kemampuan penampilan, kepada jantung dan paru.jenis keterampilan gerak yang efisien, (e) meningkatkan kesegaran jasmani dan olahraga ini adalah olahraga yang sifatnya erobik, diantaranya senam. kesehatan, serta daya tahan tubuh Latihan senam yang dapat terhadap penyakit. Siswa yang memiliki tingkat memberikan beban kepada jantung dan paru diantaranya adalah senam kebugaran jasmani yang tinggi tidak
5 kebugaran jasmani dan senam dan mempunyai tujuan yang sama jantung sehat. Senam kebugaran jasmani yaitu untuk meningkatkan kebugaran jasmaani siswa. Namun kedua jenis adalah salah satu aktivitas senam senam tersebut belum diketahui yang sebagian besar diterapkan tingkat keefektivitasannya terhadap disekolah sebagai senam rutin sekali dalam satu minggu. Melihat SKJ peningkatan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan adalah senam baku yang dibuat tiap olahraga bagi siswa. Untuk empat tahun sekali oleh ASKI mengetahui tingkat keefektifitasan (Asosiasi Kebugaran Indonesia) dalam meningkatkan kebugaran dibawah naungan Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga-Kementrian jasmani siswa, maka perlu dikaji dan diteliti secara teori maupun praktek. Pemuda dan Olahraga. Sehingga Sebagai sampel dalam diadakan pelatihan untuk guru-guru penelitian ini adalah siswi kelas V pendidikan jasmani dan para SD Mancasan 01 Sukoharjo, menarik instruktur senam seluruh indonesia. untuk diteliti karena Sekolah SD Senam jantung sehat adalah Negeri mancasan 01 Sukoharjo senam baku yang sebagian besar juga diterapkan di sekolah sebagai senam rutin sekali dalam satu minggu. Senam jantung sehat berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan kebugaran jasmani. secara umum telah memiliki sarana dan prasarana olahraga yang cukup memadai seperti adanya lapangan sepakbola, dan lapangan bermain lainnya yang dapat digunakan untuk mendukung aktivitas pembelajaran Senam kebugaran jasmani dan pendidikan jasmani dan aktivitas senam jantung sehat mempunyai olahraga lainnya di sekolah. tujuan yang sama yaitu untuk Pelaksanaan pembinaan kebugaran kebugaran jasmani siswa. jasmani siswapun sudah Kedua jenis senam tersebut menarik untuk diteliti karena senam dilaksanakan dengan berbagai hal diantaranya dengan adanya pelajaran kebugaran jasmani dan senam pendidikan jasmani selama 2 jam jantung sehat merupakan senam baku pelajaran selama satu minggu,
6 pelaksanaan kegiatan ekstra Tidak ada teknik sampling kurikuler 1 kali dalam satu minggu, yang digunakan karena penelitian ini namun demikian belum dapat adalah penelitian populasi.sampel dipastikan bagaimana tingkat dalam penelitian ini berjumlah 30 kebugaran jasmani siswa.selain itu orang. Pembagian kelompok senam merupakan olahraga yang identik dengan olahraga wanita dan mayoritas siswa kelas V SD Negeri Mancasan 01 Sukoharjo adalah anakanak yang berumur tahun. eksperimen didasaarkan pada hasil tes awal kebugaran jasmani. Setelah hasil tes awal dirangking, kemudian subyek yang memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan kedalam Permasalahan yang kelompok 1 (K 1 ) dan kelompok 2 dikemukakan diatas melatar (K 2 ). Dengan demikian kedua belakangi judul penelitian kelompok tersebut sebelum diberi Perbedaan Pengaruh Latihan Senam perlakuan merupakan kelompok Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 Dan Senam Jantung Sehat (SJS) Seri V Terhadap Peningkatan Kebugaran yang sama. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan Jasmani Siswi Kelas V SD Negeri yang diberikan. Pembagian Mancasan 01 Sukoharjo. kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing Untuk memperoleh data yang METODE PENELITIAN diperlukan dalam penelitian ini Penelitian ini menggunakan diadakan tes dan pengukuran. Untuk metode eksperimen. Dasar mengukur kebugaran jasmani adalah penggunaan metode ini adalah menggunakan TKJI (Tes Kebugaran kegiatan diawali dengan melakukan Jasmani Indonesi). tes awal kemudian memberikan perlakuan kepada subyek dan diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.
7 HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil analisis tes awal dan tes akhir kebugaran jasmani siswi kelas V SD Negeri Mancasan 01 Sukoharjo yang dilakukan dengan senam kebugaran jasmani (SKJ) 2012 pada kelompok I (K1) dan senam jantung sehat (SJS) seri V pada kelompok II (K2) disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Masingmasing Kelompok Kelom pok K1 K2 Tes N Aw al Ak hir Aw al Ak hir 1 5 Mea n 231, , , 9 268, 86 Peningk atan 34,41 34,96 Gambaran nilai rata-rata tes awal dan akhir pada kelompok 1 dan 2 dapat dibuat histogram perbandingannya sebagai berikut: Awal Awal Gambar 4.1 Histogram Data Tes Awal dan Akhir Masing-masing Kelompok Kelompok perlakuan dengan SKJ 2012 dan SJS seri V masing-masing memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kebugaran jasmani. Pada kelompok dengan SKJ 2012, memiliki peningkatan 34,41 atau 14,84%, sedangkan pada kelompok dengan SJS seri V, memiliki peningkatan 34,96 atau 14,95%. Peningkatan lebih besar terjadi pada kelompok dengan pemberian perlakuan SJS seri V. B. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas Sebelum dilakukan analisis data, perlu diuji distribusi kenormalannya. Hal ini bertujuan untuk menguji tingkat kenormalan Kelompok 1 Kelompok 2 distribusi rentangan data pada masing-masing kelompok. Uji
8 normalitas data pada penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kelom pok 1 2 Tes Aw al Ak hir Aw al Ak hir L hit ung 0, , , ,08 65 L ta bel 0,2 2 Kesimp ulan Normal Normal Normal Normal 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui kesamaan varians dari kedua kelompok. Uji homogenitas dilakukan untuk membandingkan hasil tes awal pada kelompok 1 dan 2. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan varians, kedua kelompok dipastikan berawal dari titik yang sama, maka apabila nantinya kedua kelompok memiliki perbedaan pada perlakuan yang berbeda pada masing-masing kelompok. Hasil uji homogenitas tes awal antara kelompok 1 (K1) dan tes awal kelompok 2 (K2) sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Tes Awa l F hitun tes akhir, maka perbedaan tersebut Berikut adalah hasilnya: disebabkan oleh pemberian g F tabe l Kesimpula n 1,053 2,48 Homogen C. Hasil Analisis Data 1. Uji Perbedaan Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 Sebelum diberi perlakuan yang berbeda, kedua kelompok yang dibentuk dalam penelitian ini diuji perbedaannya terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pada kedua kelompok tersebut, selama diberi perlakuan berangkat dari keadaan yang berbeda atau tidak. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kedua kelompok diberikan tes akhir, kemudian hasil tes akhir kedua kelompok juga diuji perbedaannya.
9 Tabel 4.6 Hasil Uji Beda Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan Kelo mpo k Tes Awa l (seb elu m) Akh ir (Ses uda h) M ea n t hi tun g 23 1,9 2 0, 23 3, ,3 3 0, ,8 6 t ta bel 2, 14 5 Kesi mpul an Tidak Berbe da Tidak Berbe da Dapat dilihat bahwa pada hasil tes awal, tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan kelompok 2. Sedangkan pada tes akhir, juga tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan kelompok 2. Kelo mpo k 1 2 Te s A wa l Ak hir A wa l Ak hir Me an 23 1, , ,9 26 8,8 6 t hit ung 23,5 9 7, 78 t ta bel 2, 14 5 Kesi mpul an Berbe da Berbe da Dapat dilihat bahwa pada kelompok 1 terjadi peningkatan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhirnya, dan pada kelompok 2 juga terjadi peningkatan yang signifikan. Adapun koefisien nilai perbedaan lebih besar terjadi pada kelompok Uji Perbedaan Tes Awal dan 3. Uji Perbedaan Persentase Tes Akhir pada Kelompok 1 Peningkatan dan Kelompok 2 Untuk mengetahui besaran persentase peningkatan pada Tabel 4.7 Hasil Uji Beda Tes Awal kelompok 1 dan kelompok 2, dan Tes Akhir Masing-masing dilakukan penghitungan pada Kelompok
10 masing-masing kelompok. Berikut adalah tabelnya: Tabel 4.8 Hasil Uji Perbedaan Persentase Peningkatan Masingmasing Kelompok Kelo mpok 1 2 Me an Aw al 231,92 233,9 Me an Ak hir 266,33 268,86 Pening katan 34,41 34,96 Perse ntase 14,84 % 14,95 % Dapat dilihat pada tabel, bahwa kelompok 2 memiliki persentase peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok 1. diberi perlakuan dalam keadaan seimbang dan tidak ada perbedaan yang signifikan yang terjadi diantara keduanya. Antara kelompok I dan kelompok II berangkat dari titik tolak yang sama, yang berarti apabila setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan, hal itu terjadi karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan. Nilai t antara tes awal dan tes akhir pada kelompok I = 23,59, sedangkan t tabel = 2,145, berarti hipotesis nol ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok I. Nilai t antara tes awal dan tes akhir pada kelompok II = 7,78, sedangkan t tabel = 2,145, berarti hipotesis nol ditolak, dengan D. Pengujian Hipotesis demikian dapat disimpulkan bahwa 1. Hipotesis I terdapat perbedaan yang signifikan Dari data yang diperoleh, antara hasil tes awal dan tes akhir setelah dianalisis diperoleh nilai pada kelompok II. perbedaan (t) antara tes awal pada Dari hasil uji perbedaan yang kelompok I dan tes awal kelompok II dilakukan terhadap hasil tes akhir = 0,92, sedangkan t tabel = 2,145, pada kelompok I dan kelompok II, berarti tidak terdapat perbedaan yang diperoleh nilai t = 0,43, sedangkan signifikan, dengan demikian t tabel = 2,145. Berarti hipotesis nol kelompok I dan kelompok II sebelum diterima, dengan demikian dapat
11 disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan yang berbeda, tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara hasil tes akhir pada kelompok I dan kelompok II. Karena sebelum diberi perlakuan kedua kelompok berangkat dari titik tolak yang sama dan tidak terjadi perbedaan yang signifikan, yang menyatakan bahwa Latihan Senam Jantung Sehat (SJS) Seri V lebih baik pengaruhnya dari pada latihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswi SD Negeri Mancasan 01 Sukoharjo tahun 2014 dapat diterima. maka dapat disimpulkan bahwa Hal ini dikarenakan setiap pemberian perlakuan yang berbeda metode latihan tentu memiliki tidak menimbulkan perbedaan secara pengaruh yang berbeda-beda signifikan pada hasil tes akhir. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada perbedaan pengaruh latihan senam kebugaran jasmani 2012 dan senam jantung sehat seri V terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswi kelas V SD terhadap tujuan yang diinginkan. Pemberian latihan Senam Jantung Sehat (SJS) Seri V secara teratur dan kontinyu akan menghasilkan hasil yang optimal dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Kelebihan Senam Jantung Negeri Mancasan 01 Sukoharjo Sehat (SJS) Seri V adalah tahun 2014 tidak dapat diterima. memberikan pengaruh pada efisiensi kerja jantung, dan waktu yang 2. Hipotesis II Kelompok I yang diberikan digunakan lebih lama yaitu 17 menit yang terdiri dari 3 tahap, 5 menit perlakuan SKJ 2012 memiliki untuk pemanasan, 9.5 menit untuk peningkatan sebesar 34,41 atau inti dan 2.5 menit untuk mengalami peningkatan 14,84%. pendinginan. Selain itu senam Sedangkan pada kelompok II yang diberikan perlakuan SJS seri V jantung sehat seri V juga memiliki beberapa komponen yang dibutuhkan memiliki peningkatan sebesar 34,96 untuk meningkatkan kebugaran atau mengalami peningkatan jasmani, yaitu : kekuatan, ketahanan 14,95%. Dengan demikian hipotesis otot, kelentukan, koordinasi,
12 kelincahan, keseimbangan dan daya tahan. Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 cukup efektif untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Dengan melakukan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 secara bertahap, teratur dan memenuhi takaran yang diperlukan, maka akan memberikan perubahan pada kardiorespiratori dan perubahan peningkatan daya tahan otot. Kelebihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 adalah rangkaian gerakannya tidak terlalu rumit dan mudah dihafalkan, karena hanya terdapat 22 rangkaian gerakan yaitu 11 rangkaian gerakan pemanasan, 5 rangkaian gerakan inti, dan 6 rangkaian gerakan pada pendinginan. Serta memiliki beberapa komponen yang dibutuhkan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, yaitu: kekuatan, kecepatan, daya tahan umum dan khusus, kelincahan, keseimbangan dinamis dan statis, kelentukan dan koordinasi. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 dan Senam Jantung Sehat (SJS) seri V terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswi kelas V SD Negeri Mancasan 01 Sukoharjo tahun 2014, dengan t hitung = 0,43 < t tabel = 2, Latihan Senam Jantung Sehat (SJS) Seri V lebih baik pengaruhnya daripada latihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswi SD Negeri Mancasan 01 Sukoharjo tahun 2014, dengan peningkatan (SJS) Seri V = 14,95% > (SKJ) 2012 = 14,84%. B. Implikasi
13 Dari penelitian ini dapat meningkatkan kebugaran jasmani diketahui bahwa pada kelompok yang menggunakan SKJ 2012 maupun pada kelompok yang khususnya latihan senam yang benar, efektif dan efisien. Kepada guru maupun pelatih semakin menggunakan SJS Seri V meyakini bahwa kebugaran keduanya terbukti dapat jasmani dapat meningkat melalui meningkatkan kebugaran metode latihan yang diberikan, jasmani. Besarnya peningkatan baik menggunakan SKJ 2012 dari masing-masing metode maupun SJS Seri V. latihan tersebut juga berbeda dan sama-sama signifikan, hal ini Secara keilmiahan juga semakin memperkuat teori yang sudah ada dipengaruhi oleh karakteristik bahwa untuk meningkatkan metode latihan dan model gerak kebugaran jasmani dapat yang diberikan. Karakteristik menggunakan berbagai teori metode latihan yang berbeda menimbulkan efek pada tubuh yang berbeda, sehingga terjadilah yang ada, dan dalam penelitian ini membuktikan teori SKJ 2012 dan SJS Seri V. Dalam latihan perbedaan hasil yang signifikan. meningkatkan kebugaran Setiap jenis metode latihan jasmani, siswa atau guru maupun memiliki tipe kerja yang berbeda, pelatih harus memilih suatu perbedaan tipe kerja inilah yang bentuk metode latihan yang berpengaruh terhadap kebugaran sesuai, dilihat dari jasmani. kepraktisannya, waktu Implikasi yang ditimbulkan dari pelaksanaanya, dan yang paling penelitian ini diantaranya penting kegunannya. Metode kebugaran jasmani siswi SD Negeri Mancasan 01 Sukoharjo tahun 2014 meningkat, selain itu latihan mana yang paling baik pengaruhnya terhadap kebugaran jasmani, dilihat dari adaptasi juga memberikan gambaran tubuh saat menerima latihan, atau kepada siswa dan guru menyesuaikan dengan kondisi bagaimana latihan untuk siswa. Dalam penelitian ini,
14 ternyata SKJ 2012 maupun SJS Seri V keduanya mampu meningkatkan kebugaran jasmani dengan peningkatan yang signifikan. C. Saran Behubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang ditimbulkan, maka kepada para siswa, guru maupun pelatih, dan khususnya peneliti selanjutnya, disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Dalam memilih jenis metode latihan, khususnya untuk meningkatkan kebugaran jasmani, hendaknya memilih metode latihan yang lebih baik secara teori dari hasil penelitian ini. 2. Dalam upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani, guru maupun pelatih dapat menggunakan berbagai metode latihan, diantaranya SKJ 2012 maupun SJS Seri V yang dimana dalam penelitian ini keduanya terbukti dapat meningkatkan kebugaran jasmani, walaupun metode latihan dengan SJS Seri V lebih baik pengaruhnya daripada metode latihan SKJ DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan.(2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. Harsono.(2003). Panduan Gerakan Hidup Aktif Berolahraga. Direktorat Olahraga Masyarakat. Direktorat Jenderal Olahraga. Departemen Pendidikan Nasional. Iskandar Z. Saputra Dkk.(1999). Panduan teknis dan latihan kebugaran jasmani. Jakarta : pusat pengkajian dan pengembangan iptek olahraga. Djoko Pekik Irianto.(2004). Pedoman praktis berolahraga untuk kebugaran dan kesehatan. Yogyakarta : Ismaryati.(2011). Tes dan Ando Offset. Pengukuran Olahraga. Surakarta : UNS Pers.
15 Marta Dinata.(2003). Senam Aerobik dan Peningkatan kesegaran jasmani. Lampung: Cerdas Jaya. M. Sajoto.(1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Mulyono B.(2007). Tes dan Pengukuran dalam Sepak Bola. Surakarta : JPOK FKIP UNS. Nana Sudjana.(2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Rusli Lutan dan Adang Suherman.(2000). Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta : Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D-III. Suyati dan Agus Margono. (1992). Teori dan Praktek Senam Dasar. Surakarta : UNS Press. Sugiyanto.(1995). Metodologi Penelitian. Surakarta : UNS Pers. Suharno HP.(1993). Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta. IKIP Yogyakarta. Yusuf Adi Sasmita dan Aip Syarifuddin Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta : Depdikbud. Dirjendikti.proyek tingkat pendidikan akademik.
JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN
JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENKEPOR JPOK FKIP UNS TAHUN
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-KAKI
JURNAL SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP HASIL BELAJAR OPERAN BAWAH SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 203/204 (Studi
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN JARAK
JURNAL SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN JARAK DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMA NEGERI 3 SRAGEN TAHUN
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ)
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWI KELAS V SD NEGERI MANCASAN 01 SUKOHARJO TAHUN 2014 Oleh :
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data
49 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pencapaian tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini dilakukan tes sepak sila. Data yang dikumpulkan terdiri dari tes awal secara keseluruhan, kemudian dikelompokkan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA Aba Sandi Prayoga, M.Or. Penjaskesrek STKIP MODERN Ngawi aba_sandy@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mempunyai
Lebih terperinciRiono Agung Wibowo 1 *, Agustiyanto 2,
PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SMASH BULUTANGKIS PADA PEMAIN PUTRA UMUR 10-13 TAHUN KLUB BULUTANGKIS PURNAMA KADIPIRO SURAKARTA TAHUN
Lebih terperinciPerbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step
Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali Tahun
Lebih terperinciKata Kunci: SCBI 2013, Senam Aerobic, Kesegaran Jasmani. Jurnal Ilmiah PENJAS, ISSN : Vol.2 No.1, Januari
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM CERDAS BUGAR INDONESIA (SBCI) 2013 DAN SENAM AEROBIC TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS XI PADA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ABSTRAK
Lebih terperinciTINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI
TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN
Artikel Skripsi PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015 S K R I P S I Diajukan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:
Artikel Skripsi PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI TENIS MEJA UNP KEDIRI SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciKata Kunci: SCBI 2013, Senam Aerobic, Kesegaran Jasmani
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM CERDAS BUGAR INDONESIA (SBCI) 2013 DAN SENAM AEROBIC TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS XI PADA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ABSTRAK
Lebih terperinciARIAWAN DEWANTO WIBOWO K
1 JURNAL SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA- TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN BACKHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER V FKIP JPOK UNS SURAKARTA PROGRAM
Lebih terperinciOleh : Robert Donny Suryawan NIM. K BAB I PENDAHULUAN
Perbedaan pengaruh pendekatan bermain dan latihan terhadap hasil belajar servis bawah bolavoli pada siswa putra kelas IV SD Cemara Dua Surakarta tahun ajaran 2005/2006 Oleh : Robert Donny Suryawan NIM.
Lebih terperinciZANUAR BUDIANTO K
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013 /
Lebih terperinciARTIKEL. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek
Artikel Skripsi PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN PERMAINAN KECIL DAN KONVENSIONAL DALAM PEMANASAN TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMA PEMUDA PAPAR KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : AKHMAD HUSNI SYARIFUDIN NPM :
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA SCHNEPPER PADA SISWI PUTRI KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:
HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KETEPATAN TENDANGAN MELAMBUNG PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP NEGERI 3 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016. SKRIPSI
Lebih terperinciPENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN
PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciPENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI
PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Winarno Surahman NIM: 14.1.01.09.0380P Abstrak
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh : EDI SISWANTO NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN BOLA STANDAR DAN KOMBINASI BOLA SERTA KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA LPSB PERCADA SAKTI TULUNGAGUNG TAHUN 2015
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA KELAS X SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPENGARUH SENAM INDONESIA JAYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPONEN FISIK KELINCAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGARUH SENAM INDONESIA JAYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPONEN FISIK KELINCAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR IYANNURDIYAN HARIS, M.Pd. Email: Iyanharisss@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta
PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta ABSTRACT The purpose of this research was (1) to compare the difference
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh : LILIK EKO PRAYITNO P
PENGARUH METODE LATIHAN DISTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 3 BATEALIT JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 S
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA ATLET SSB GALASISWA USIA 12-14 TAHUN KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh : MOCHAMAD IWAN
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BAGIAN DAN KESELURUHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH NORMAL BOLA VOLI PADA SISWA EKSTRAKULIKULER BOLA VOLI SMA PGRI SRENGAT BLITAR TAHUN AJARAN 2015/2016 S K R I P S I Diajukan
Lebih terperinciKata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMUKUL DAN BOLA PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SUMBER IV BANJARSARI SURAKARTA Oleh: Ida Pawestri ABSTRAK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang memberi kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperincipembinaan manusia yang berlangsung PENDAHULUAN ini dapat dilihat dalam tujuan belajar melalui aktivitas jasmani,
PENDAHULUAN pembinaan manusia yang berlangsung Pendidikan jasmani olahraga seumur hidup. Pendidikan jasmani dan kesehatan mempunyai peran memberi kesempatan untuk terlibat terhadap keberhasilan pendidikan.
Lebih terperinciOleh : Aditya Haryanto NPM :
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TANGAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLLY PADA SISWI PUTRI KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENJASKESREK FKIP UNS JOURNAL OF PHEDHERAL
PENJASKESREK FKIP UNS JOURNAL OF PHEDHERAL http://jurnal.fkip.uns.ac.id http://penjaskesrek.fkip.uns.ac.id PENDEKATAN LATIHAN MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BOLA BAWAH
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat perbedaan
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI GASANG 1 DI DATARAN TINGGI DENGAN SISWA SD NEGERI PAGUTAN DI DATARAN RENDAH
PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI GASANG 1 DI DATARAN TINGGI DENGAN SISWA SD NEGERI PAGUTAN DI DATARAN RENDAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENGARUH METODE AUDIO VISUAL
PERBEDAAN PENGARUH METODE AUDIO VISUAL DAN KONVENSIONAL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SERVIS PANJANG BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Ditulis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :
PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SERVIS DENGAN SASARAN TETAP DAN SASARAN BERUBAH TERHADAP PENINGKATAN KETRAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR TAHUN 2015 SKRIPSI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses mendidik seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Artikel Ilmiah
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:
PENGARUH PEMANASAN MENGGUNAKAN PERMAINAN KECIL UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA MATERI BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 NGADILUWIH SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan keseluruhan, oleh karena itu pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Oleh : ANDIKA NUR KUSUMA
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA SCHNEPPER PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lapangan Mojosongo, Jebres, Surakarta. Jalan Tangkuban Perahu, Surakarta. 2. Waktu Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH METODE MENGAJAR DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VI SD NEGERI PROPPO 1 PAMEKASAN
PENGARUH METODE MENGAJAR DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VI SD NEGERI PROPPO 1 PAMEKASAN SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Oleh : EKO FERI RENDI
PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DISTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMA KATOLIK SANTO AUGUSTINUS KEDIRI TAHUN 2015
Lebih terperinciARTIKEL S K R I P S I
PENGARUH PENDEKATAN LATIHAN DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SMP NEGERI 1 PAPAR TAHUN 2015 ARTIKEL S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Disusun oleh : AGUS SUTRISNO NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.
JURNAL PENELITIAN PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SECARA INDIVIDU DAN BERKELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN HEADING SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA INDONESIA MUDA SRAGEN KELOMPOK UMUR 12-13
Lebih terperinci85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)
85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI MENOLAK BOLA TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA SMA N 1 MUARA BUNGO SKRIPSI
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI MENOLAK BOLA TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA SMA N 1 MUARA BUNGO SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Jambi untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG BAGI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 KEDIRI SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG BAGI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI TAHUN PELAJARAN Marwati
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI TAHUN PELAJARAN 0-0 Marwati SD Negeri Cepoko II Kecamatan Sumber Kabupaten.Probolinggo Abstrak: Penelitian ini berlatar belakang untuk ()
Lebih terperinciKata Kunci: Pembelajaran bermain, konvensional, ADDIE.
APLIKASI METODE PEMBELAJARAN BERMAIN DAN KONVENSIONAL MELALUI DESAIN ADDIE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SPRINT 60 METER DALAM MENYONGSONG KURIKULUM 2013., S.Pd, M.Or Program Studi Pendidikan Kepelatihan
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh : RIDZAL DWI SEPTIAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PENGARUH METODE LATIHAN DISTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMKN 1 GROGOL KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 S K R I P
Lebih terperinciA. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani di sekolah adalah membantu siswa dalam peningkatan kesegaran Jasmani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan salah satu bidang studi yang cukup penting dalam rangka peningkatan kesegaran jasmani siswa di sekolah. Tujuan pendidikan jasmani
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh : LUTFI ZAKARIA NPM:
Artikel Skripsi PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN MENGGUNAKAN SARANA STANDAR DAN MODIFIKASI SERTA KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GROUNDSTROKE BACKHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA PENJASKESREK
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian yang diajukan dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Artikel Skripsi PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL DENGAN LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN VO2Max PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 7 KEDIRI TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pengamatan pada indikator kerjasama sebagai berikut: dimana rata-rata sentuhan siklus I sebanyak 1,59 sentuhan, sehingga
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dan analisis data di lapangan diperoleh hasil pengamatan pada indikator kerjasama sebagai berikut: 1. Atlet sudah mampu kerjasama dengan pemain lain
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI OLEH : FRANSESAR YUSUF PRADANA NPM :
Artikel Skripsi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TANGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII MTs. AN NAHAR POGAR TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinci: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :
Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN ATAS, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN FREE THROW PADA PESERTA EKSTRA KURIKULER BOLA BASKET DI SMAN 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : KONTRIBUSI, PERMAINAN KECIL, MODIFIKASI, MINAT, TINGKAT KESEGARAN JASMANI
KONTRIBUSI PERMAINAN-PERMAINAN KECIL MODIFIKASI TERHADAP MINAT DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI ANAK-ANAK DESA di DESA PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2016 Rima Febrianti 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Oleh: JUWANDA A1D408033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Lebih terperinciD. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1
82. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Pendidikan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: PURNA ADITYA NPM:
HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA OBRIEN PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU PACITAN TAHUN PELAJARAN 015/016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciKata kunci : ketepatan lemparan atas bola softballl, metode pembelajaran massed practice dan distributed practice.
PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MASSED PRACTICE DANDISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP HASIL KETRAMPILAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS BOLA SOFTBALL EKSTRAKURIKULER SOFTBALL KELAS X SMK BHINA KARYA KARANGANYAR
Lebih terperinci62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : RONY FEBRIANTORO NPM :
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAYA TAHAN OTOT PERUT DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN DENGAN JAUHNYA LEMPARAN DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA EKSTRA SMP NEGERI 2 BESUKI TULUNGAGUNG 2015/2016 SKRIPSI
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH METODE PENGAJARAN DIRECT DAN INDIRECT TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI BODY MASS INDEX
PERBEDAAN PENGARUH METODE PENGAJARAN DIRECT DAN INDIRECT TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI BODY MASS INDEX (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putra Program Studi Pendidikan Jasmani,
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
Journal of Sport Sciences and Fitness () () Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN HIGH IMPACT TERHADAP KESEGARAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses mendidik seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tujuan dari pendeskripsian data pada penelitian ini ialah untuk menggambarkan kondisi fisik yang dimiliki oleh atlet sepak bola PS. FKIP UNIB. Perolehan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki oleh seseorang, baik itu orang dewasa maupun anak-anak.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesegaran jasmani merupakan modal utama yang semestinya dimiliki oleh seseorang, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Kesegaran jasmani dapat diperoleh dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan di lapangan bola voli Jatisrono Putra Tahun 2016. 2. Waktu penelitian Waktu
Lebih terperinciPENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN TEKNIK DASAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI
Artikel Skripsi PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN TEKNIK DASAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN
i PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DENGAN MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN GROUNDSTROKE FOREHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA PENKEPOR ANGKATAN 2013 JPOK FKIP UNS
Lebih terperinciAkong Antonius, Kaswari, Ahmad Atiq Penjaskesrek, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak
UPAYA PEMBERIAN PEMBELAJARAN LOMPAT TALI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH SISWA KELAS V SD 35 SEBETUNG KEC. TEBAS KAB. SAMBAS TAHUN 2013AJARAN 2012/2013. Akong Antonius, Kaswari, Ahmad Atiq
Lebih terperinciHUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016
HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinci62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Widya Wacana Surakarta, Jl.Mertolulutan nomer 26 Purwodiningratan
Lebih terperinciPERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO
HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA 14-16 TAHUN DI SSB DESA KETRO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS
1 PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS RINGKASAN Bola voli merupakan olahraga beregu yang banyak digemari
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : IWAN MUSLIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
Artikel Skripsi PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH TIDAK LANGSUNG DAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : MAHENDRA BAYU PRASETYO NPM :
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, DAYA TAHAN OTOT PERUT DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN DENGAN JAUHNYA LEMPARAN DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SSB SAPORO FC TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisani
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Desember 2015
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN MIX IMPACT TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN (FPOK) IKIP PGRI BALI TAHUN PELAJARAN 2015
Lebih terperinciPENGARUH BERMAIN SHUTTLE RELAY TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI
PENGARUH BERMAIN SHUTTLE RELAY TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
Lebih terperinciPENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan
Lebih terperinci