BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses produksi meliputi pembuatan prototype, komponen-komponen game

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses produksi meliputi pembuatan prototype, komponen-komponen game"

Transkripsi

1 BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab Implementasi Karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut merupakan penjelasan secara rincian tahap produksi dan tahap pasca produksi. 4.1 Produksi Proses produksi meliputi pembuatan prototype, komponen-komponen game seperti item dalam game, penambahan sound, dan tambahan cerita dalam game yang dapat dikemas dalam bentuk komik maupun ilustrasi Desain Karakter a. Karakter Sego Njamoer Gambar 4.1. Desain Karakter Sego Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil dan kertas. Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi. 51

2 52 Setelah gambar selesai di scan segera dibuat line artnya atau outline demi menunjang pengerjaan siluet dan Final. Siluet : Setelah selesai membuat line artnya segera membuat siluet guna menciptakan efek bayangan gelap terang menuju Final. Final : Dalam proses ini telah dihasilkan komposisi, bayangan gelap terang serta coloring dan shading yang memukau. Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.1 yaitu Karakter Sego Njamoer dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan. Di dalam menu Sego Njamoer terdapat 12 macam produk yang tersedia di berbagai outlet Sego Njamoer. b. Pentol Jamoer Gambar 4.2. Desain Karakter Pentol Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.2 yaitu Karakter Pentol Njamoer dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan.

3 53 c. Sego Njamoer Rendang Gambar 4.3. Desain Karakter Sego Njamoer Rendang. A: Sketsa. B: Lineart. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.3 yaitu Karakter Sego Njamoer Rendang dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan. d. Siomay Njamoer Gambar 4.4. Desain Karakter Siomay Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.4 yaitu Karakter Siomay Njamoer dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan.

4 54 e. Sego Njamoer Gulai Gambar 4.5. Desain Karakter Sego Njamoer Gulai. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.5 yaitu Karakter Sego Njamoer Gulai dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan. f. Pentol Njamoer Crips Gambar 4.6. Desain Karakter Pentol Njamoer Crips. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.6 yaitu Karakter Pentol Njamoer Crips dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan.

5 55 g. Sosis Njamoer Gambar 4.7. Desain Karakter Sosis Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.7 yaitu Karakter Sosis Njamoer dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan. h. Sosis Solo Njamoer Gambar 4.8. Desain Karakter Sosis Solo Njamoer. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.8 yaitu Karakter Sosis Solo Njamoer dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan.

6 56 i. Golden Rice Crispy Gambar 4.9. Desain Karakter Golden Rice Crispy. A: Sketsa. B: Lineart. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.9 yaitu Karakter Golden Rice Crispy dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan. j. Njamoer Crispy Gambar Desain Karakter Njamoer Crispy. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.10 yaitu Karakter Njamoer Crispy dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan.

7 57 k. Ice Cream Glamore Gambar Desain Karakter Ice Cream Glamore. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.11 yaitu Karakter Ice Cream Glamore dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan. Di dalam menu Sego Njamoer terdapat 10 macam produk yang tersedia di berbagai outlet Sego Njamoer. l. LingZee Gambar Desain Karakter LingZee. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Dari segi desain penulis berniat untuk mengacu pada desain pada setiap produk dalam sego njamoer contohnya pada gambar 4.12 yaitu Karakter LingZee dalam menunya sendiri juga hampir sama bentuk fisiknya serta tak luput juga pewarnaan.

8 58 Dan hasil akhirnya akan seperti Gambar 4.13 Gambar Karakter Sego Njamoer Berdasar Gambar 4.13 terlihat karakter utama game sego njamoer yang didesain semirip mungkin dengan menu sego njamoer di Gambar 4.14 menu Sego Njamoer tersebut tersedia di outlet Sego Njamoer. Gambar Menu Sego Njamoer Setelah mendesain karakter utama game selesai dilakukan, selanjutnya mendesain background sementara terlebih dahulu agar game dapat terlihat indah dan sesuai yang kita harapkan.

9 Desain Background Untuk background sendiri penulis menyesuaikan keberadaan outlet CV. Sego Njamoer yang Tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia dapat dilihat di bawah ini: Kota Surabaya Kota Sidoarjo Kota Gresik Kota Mojokerto Kota Malang Kota Kediri Kota Madiun Kota Yogyakarta Kota Bandung Kota Jakarta Kota Bogor Kota Palembang Total Terdapat 12 Kota yang disinggahi outlet CV. Sego Njamoer. Dari ke- 12 Kota tersebut penulis akan aplikasikan pada background game Sego Njamoer dengan menetapkan ciri setiap kota itu menggunakan monumen-monumen yang menandakan perbedaan di setiap masing-masing kota tersebut, atau bisa juga penulis menggunakan monumen sebagai ciri khas tiap kota tersebut. Background dimaksud disini adalah hanya bersifat sementara agar penulis bisa menyesuaikan tata letak dalam program Game Makernya. Monumen Simpang Lima Gumul atau biasa disingkat SLG lah yang akan dipilih menjadi

10 60 background sementara dalam menunjang tugas penulis. Simpang Lima Gumul adalah salah satu bangunan yang menjadi ikon Kabupaten Kediri yang bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang berada di Paris, Perancis. SLG mulai dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada tahun 2008, yang digagas oleh Bupati Kediri saat itu, Sutrisno. Bangunan ini terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tepatnya di pusat pertemuan lima jalan yang menuju ke Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten, Kediri. Seperti pada Gambar Gambar Simpang Lima Gumul Kediri Terlihat Foto Monumen Simpang Lima Gumul pada gambar 4.15 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background Kota Kediri.

11 61 Gambar Desain Simpang Lima Gumul. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil dan kertas. Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi. Setelah gambar selesai di scan segera dibuat line artnya atau outline demi menunjang pengerjaan siluet dan Final. Siluet : Setelah selesai membuat line artnya segera membuat siluet guna menciptakan efek bayangan gelap terang menuju Final. Final : Dalam proses ini telah dihasilkan komposisi, bayangan gelap terang serta coloring dan shading yang memukau. Terlihat Desain sketsa, outline, siluet, dan desain final Monumen Simpang Lima Gumul atau dapat disingkat dengan SLG pada gambar Penulis menyelesaikan aset background di dalam game demi mendukung grafis game Sego Njamoer. Background yang dimuat mulai dari kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Jogja, Kediri, Madiun, Malang, Bandung, Bogor, Jakarta, dan Palembang. a. Monumen Sura dan Baya, Surabaya

12 62 Gambar Monumen Sura dan Baya Terlihat Foto Monumen Sura dan Baya pada gambar 4.17 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Surabaya. Gambar Desain Monumen Sura & Baya. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final. Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil dan kertas. Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi.

13 63 Setelah gambar selesai di scan segera dibuat line artnya atau outline demi menunjang pengerjaan siluet dan Final. Siluet : Setelah selesai membuat line artnya segera membuat siluet guna menciptakan efek bayangan gelap terang menuju Final. Final : Dalam proses ini telah dihasilkan komposisi, bayangan gelap terang serta coloring dan shading yang memukau. Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Monumen Sura dan Baya pada gambar Gambar Desain Pohon. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil dan kertas. Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi. Setelah gambar selesai di scan segera dibuat line artnya atau outline demi menunjang pengerjaan siluet dan Final. Siluet : Setelah selesai membuat line artnya segera membuat siluet guna menciptakan efek bayangan gelap terang menuju Final.

14 64 Final : Dalam proses ini telah dihasilkan komposisi, bayangan gelap terang serta coloring dan shading yang memukau. Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Pohon pada Gambar 4.19 yang akan menghiasi di setiap background pada ke-12 kota tersebut. Selanjutnya Monumen Sura dan Baya pada gambar Gambar Background Sura & Baya Patung Sura dan Buaya adalah sebuah patung yang merupakan lambang Kota Surabaya. Patung ini berada di depan Kebun Binatang Surabaya. Patung ini terdiri atas dua hewan yang menjadi inspirasi nama kota Surabaya: ikan sura dan buaya. Penulis menggunakan Patung Sura dan Buaya sebagai Referensi background utama Kota Surabaya terlihat pada gambar b. Monumen I LOVE GKB, Gresik Kota Baru Bagi warga Gresik tentu tahu ikon yang satu ini. I LOVE YOU GKB! Lahan kosong milik BLP (Bumi Lingga Pertiwi) Gresik ini ada sebuah bangunan yang sengaja dibangun dan memiliki kemiripan dengan I New

15 65 York di Amerika serikat. Meski ikon I Love You GKB Gresik ini bukan ikon khas gresik, namun ikon I Love You GKB yang berlokasi di jalan Jawa ini sangat dikenal, khususnya anak-anak muda dan orang tua di era modern. Ikon I Love You GKB no adalah sebuah taman di Gresik Kota Baru. Gambar Monumen I Love Gresik Kota Baru Terlihat Foto Monumen I Love GKB pada gambar 4.21 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Surabaya. Gambar Desain Monumen I Love Gresik Kota Baru. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Sketsa : Untuk sketsa masih menggunakan manual yaitu media pencil dan kertas.

16 66 Line-art : Setelah selesai membuat sketsa gambar, kemudian siap untuk scan melalu scanner yang tersedia dalam printer multifungsi. Setelah gambar selesai di scan segera dibuat line artnya atau outline demi menunjang pengerjaan siluet dan Final. Siluet : Setelah selesai membuat line artnya segera membuat siluet guna menciptakan efek bayangan gelap terang menuju Final. Final : Dalam proses ini telah dihasilkan komposisi, bayangan gelap terang serta coloring dan shading yang memukau. Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Monumen I Love GKB pada gambar Gambar Desain Background Gresik Kota Baru Hasil desain background Gresik Kota Baru pada Gambar 4.23 terlihat monumen serta pepohonan yang rindang guna memberikan efek ketertarikan di awal melihatnya.

17 67 c. Monumen Alun-alun Kota, Mojokerto Gambar Monumen Alun-alun Mojokerto Terlihat Foto Monumen Alun-alun Kota Mojokerto pada gambar 4.24 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Mojokerto. Gambar Desain Monumen Alun-alun Mojokerto. A: Sketsa. B: Lineart. C: Siluet. D: Final Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Monumen Alun-alun Kota Mojokerto pada gambar 4.25.

18 68 Gambar Desain Background Kota Mojokerto Hasil Akhir desain background Monumen Alun-alun Kota Mojokerto pada Gambar 4.26 terlihat monumen serta pepohonan yang rindang guna memberikan efek ketertarikan di awal melihatnya Monumen alun-alun kota Mojokerto ini adalah monumen yang menjadi ikon utama kota Mojokerto yang akan penulis jadikan referensi background Kota Mojokerto. d. Monumen Udang dan Ikan, Sidoarjo Gambar Monumen Udang dan Ikan Sidoarjo

19 69 Terlihat Foto Monumen Ikan dan Udang pada gambar 4.27 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Sidoarjo. Gambar Desain Monumen Ikan dan Udang Sidoarjo. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Monumen Udang dan Ikan Sidoarjo pada gambar Gambar Desain Background Kota Sidoarjo Ikan bandeng dan udang merupakan ikon Kota Sidoarjo membentuk hurus " S " melambangkan. Hasil tambak dalam daerah Kabupaten Sidoarjo. Bentuk

20 70 hurus " S " dari ikan bandeng dan ikan udang tersebut menunjukkan huruf pertama dari Sidoarjo. Seperti pada Gambar e. Stasiun Madiun Kota Madiun adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 160 km sebelah barat Surabaya, atau 111 km sebelah timur Surakarta, Jawa Tengah. Di kota ini terdapat pusat industri kereta api (INKA). Itulah sebabnya Penulis menggunakan Stasiun madiun sebagai ikon Kota Madiun. Gambar Stasiun Madiun Terlihat Foto Stasiun Madiun pada gambar 4.30 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Madiun. Gambar Desain Stasiun Madiun. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final

21 71 Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Stasiun Madiun pada gambar Gambar Desain Background Kota Madiun Terlihat Hasil Final Desain Background Kota Madiun pada gambar 4.32 yang menggunakan warna vektor tanpa gradasi pada stasiun kota Madiun. f. Tugu Bunder, Malang Tugu di kota Apel ini terletak tepat di pusat pemerintahan kota. Tugu ini juga sering disebut Alun-alun Bunder, Taman Tugu Bunder, dan Alun-alun Tugu. Tugu yang dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda ini masih terlihat kokoh hingga sekarang. Seperti pada gambar Gambar Monumen Tugu Bunder Malang

22 72 Terlihat Foto Monumen Tugu Bunder Kota Malang pada gambar 4.33 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Malang. Gambar Desain Tugu Bunder Malang. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Tugu Bunder pada gambar Gambar Desain Background Kota Malang g. Candi Prambanan, Yogyakarta Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah

23 73 Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten. Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia. Seperti Pada gambar Gambar Candi Prambanan

24 74 Terlihat Foto Candi Prambanan Kota Yogyakarta pada gambar 4.36 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Yogyakarta. Gambar Desain Candi Prambanan. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Candi Prambanan pada gambar Gambar Desain Background Yogyakarta h. Simpang Lima Gumul, Kediri Monumen Simpang Lima Gumul atau biasa disingkat SLG adalah salah satu bangunan yang menjadi ikon Kabupaten Kediri yang bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang berada di Paris, Perancis. Seperti pada Gambar 4.39.

25 75 Gambar Simpang Lima Gumul Kediri Terlihat Foto Simpang Lima Gumul Kota Kediri pada gambar 4.41 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Kediri. Gambar Desain Simpang Lima Gumul. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Simpang Lima Gumul Kota Kediri pada gambar 4.40.

26 76 i. Gedung Sate, Bandung Gambar Desain Background Kota Kediri Gedung Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat.

27 77 Gambar Gedung Sate Terlihat Foto Gedung Sate Kota Bandung pada gambar 4.42 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Bandung. Gambar Desain Gedung Sate. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Gedung Sate Kota Bandung pada gambar 4.43.

28 78 Gambar Desain Background Kota Bandung j. Istana Bogor, Bogor Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan faunanya. Salah satunya adalah keberadaan rusa-rusa yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang. Saat ini sudah menjadi trend warga Bogor dan sekitarnya setiap hari Sabtu, Minggu, dan hari libur lainnya berjalan-jalan di seputaran Istana Bogor sambil memberi makan rusa-rusa indah yang hidup di halaman Istana Bogor dengan wortel yang diperoleh dari petani-petani tradisional warga Bogor yang selalu siap sedia menjajakan wortel-wortel tersebut setiap hari libur. Seperti namanya, istana ini terletak di Bogor, Jawa Barat.

29 79 Gambar Istana Bogor Terlihat Foto Istana Bogor Kota Bogor pada gambar 4.45 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Bogor. Gambar Desain Istana Bogor. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Istana Bogor Kota Bandung pada gambar 4.46.

30 80 k. Jembatan Ampera, Kota Palembang Gambar Desain Background Kota Bogor Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Setelah menyelesaikan desain karakter utama dan background selanjutnya mengedit background untuk dipasang ke opening dan main menu. Gambar Jembatan Ampera Terlihat Foto Istana Bogor Kota Bogor pada gambar 4.49 yang akan dijadikan acuan referensi dalam mendesain background dan ikon Kota Bogor.

31 81 Gambar Desain Jembatan Ampera. A: Sketsa. B: Line-art. C: Siluet. D: Final Terlihat Desain sketsa, outline, siluet dan desain final Jembatan Ampera Kota Palembang pada gambar 4.50, dan Gambar Gambar Desain Background Kota Palembang Gambar Opening dan Main menu

32 82 Setelah selesai jadilah game Sego Njamoer the series ini dengan kemasan yang lebih menarik dari sebelumnya, seperti pada gambar 4.52, gambar 4.53, dan gambar Gambar Desain Pemilihan Menu Gambar Desain Background Gameplay

33 Penyusunan Gameplay Gameplay adalah cara tertentu di manapemain game berinteraksi dengan permainan. Gameplay adalah pola yang ditetapkan melalui peraturan dalam permainan, plot, dan hubungan antara pemain dengan permainan dimana pemain mengatasi tantangan dalam game. Opening terdapat pada background yang bergambarkan font Sego Njamoer The Series memiliki tombol play, dan tombol keluar. 1. Game Utama a. Level 1 diarea perkotaan tepatnya di Kota Surabaya, Bantu Pasukan Sego Njamoer menuju kubu lawan disisi kanan layar untuk mengalahkan Jemoy, capai kubu Jemoy sebelum timer habis. Jika timer habis dan belum ada pasukan yang sukses menyentuh kubu lawan, skor terbanyak lah yang menang. Seperti pada gambar Gambar Tutorial 1 Pada Tutorial 1 menjelaskan bagaimana cara untuk menang dalam permainan Sego Njamoer The Series. Seperti pada gambar 4.55.

34 84 Gambar Tutorial 25 Pada Tutorial 2 menjelaskan peraturan yang berlaku dalam game Sego Njamoer yaitu salah satunya adalah timer yang telah disediakan. Seperti pada gambar Gambar 4.56 Tutorial 3 Pada Tutorial 3 menjelaskan peraturan yang berlaku dalam game Sego Njamoer yaitu sistem skor jika pemain tidak bisa menyentuh kubu lawan masih bisa berharap untuk memenangkan permainan. Seperti pada gambar 4.57.

35 85 Gambar 4.57 Area Level 1 b. Level 2 Masih tetap diarea perkotaan yaitu Kota Surabaya, cara bermain sama dengan level sebelumnya, tapi disini level ini ditambah spawn musuhnya menjadi tambah banyak dan kecepatan meningkat. Seperti pada gambar Gambar Area Level 2 c. Level 3 Masih tetap diarea perkotaan yaitu Kota Surabaya, cara bermain sama dengan level sebelumnya, tapi disini level ini ditambah spawn.musuhnya menjadi tambah banyak dan kecepatan meningkat. Seperti pada gambar 4.60.

36 86 Gambar Area Level Desain Level Pada Pembuatan game ini ada 3 level, dimana ketiga level ini akan dibedakan menjadi beberapa tingkat kesulitan. a. Level 1 Pada level ini pemain berada diarea perkotaan yang di mana berisi background Monumen Sura & Baya, Pohon. Level 1 musuhnya ialah Jemoy Cabe. b. Level 2 Pada level ini pemain berada diarea perkotaan yang di mana berisi background Monumen Sura & Baya, Pohon. Level 2 musuhnya ialah Jemoy Cabe. c. Level 3 Pada level ini pemain berada diarea perkotaan yang di mana berisi background Monumen Sura & Baya, Pohon. Level 2 musuhnya ialah Jemoy Cabe.

37 Desain Antarmuka (User Interface) 1. Tombol Play Gambar Tombol Play Pada gambar 4.61, desain tombol Play ini menggunakan warna hitam dan putih agar terkesan elegan. 2. Tombol Keluar Gambar Tombol Keluar Pada gambar 4.61, desain tombol Keluar ini menggunakan warna merah dan gradasi. Dan ukuran cukup kecil agar pemain tidak cenderung menekan tombol keluar. 3. Tampilan Score Gambar Score Pada gambar 4.62, desain Score ini menggunakan warna putih agar terkesan Simpel. Dan cukup besar untuk ukuran score permainan penulis rasa sudah cukup untuk desain hasil score.

38 88 4. Tampilan Time Gambar Time Pada gambar 4.63, desain Time ini menggunakan warna hijau agar terkesan go green. Penulis berusaha untuk mendukung mencintai alam kita. Kalau bukan siapa lagi. 5. Tombol Panggil Karakter Sego Njamoer Gambar Tombol Kanan Pada gambar 4.64, desain Tombol Kanan ini menggunakan warna hijau agar terkesan go green. Penulis berusaha untuk mendukung mencintai alam kita. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melindungi hutan Indonesia. Tak luput gambar ikon tiap karakter Sego Njamoer akan ditampilkan di tombol ini guna memudahkan pemain untuk bermain game Sego Njamoer.

39 89 6. Tombol Main lagi Gambar Tombol Main Lagi Pada gambar 4.65, desain Tombol Main Lagi atau bahasa Inggrisnya restart ini menggunakan warna hijau agar terkesan go green. Penulis berusaha untuk mendukung mencintai alam kita. Kalau bukan kita siapa lagi. 7. Tombol Menu Gambar Tombol Menu Pada gambar 4.66, desain tombol menu ini menggunakan warna hijau agar terkesan go green. Penulis berusaha untuk mendukung mencintai alam kita. Kalau bukan kita siapa lagi yang melindungi hutan cagar alam Indonesia.

40 Audio SFX dan Komposer Musik Gambar Audio Efek Background musik yang saya pakai, ialah mengambil dari interner yang di mana download background lagu free ataupun gratis Nama musik Bahroo! Mr.Rogers. Ooze System Looping sebagai background musik opening masuknya menu, Racing Menu Looping sebagai background musik masuk game, dan Savage Law Looping sebagai background musik masuknya boss permainan level 1, level 2, dan level 3. Seperti pada gambar 4.67.

41 Publikasi Poster Gambar Poster Pada gambar 4.68, desain Poster ini menggunakan elemen warna yang sesuai dengan keyword yang telah disimpulkan yaitu modern, modern itu warnanya meliputi hijau,kuning, dan biru serta hitam Gantungan Kunci Gambar Gantungan Kunci Pada gambar 4.69, desain gantungan kunci ini menggunakan elemen warna putih agar orang fokus ke Logo game Sego Njamoer The Series.

42 Mug Gambar Mug Pada gambar 4.70, desain mug ini menggunakan elemen warna putih agar orang fokus ke Logo game Sego Njamoer The Series Label CD Gambar Label CD Pada gambar 4.71, desain label CD ini menggunakan elemen warna yang sesuai dengan keyword yaitu biru, kuning serta hitam.

43 Desain Cover Case Gambar Cover Case Pada gambar 4.72, desain cover case ini menggunakan elemen yang sesuai dengan keyword yaitu biru, hijau, kuning serta hitam.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut ini merupakan penjelasan secara rinci

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut merupakan penjelasan secara rinci tahap

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang Pernyataan Masalah.

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang Pernyataan Masalah. BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi.kompleks Candi Prambanan telah tercatat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut merupakan penjelasan secara rinci tahap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merupakan penjelasan secara rinci tahap produksi dan tahap pasca produksi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merupakan penjelasan secara rinci tahap produksi dan tahap pasca produksi BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab Implementasi Karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut merupakan penjelasan secara rinci tahap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Dalam bab ini penulis memaparkan tahapan dalam implementasi karya, meliputi produksi dan publikasi, dengan adanya bab ini penulis dapat menghasilkan karya yang tepat guna dan

Lebih terperinci

BAB 3: TINJAUAN LOKASI

BAB 3: TINJAUAN LOKASI BAB 3: TINJAUAN LOKASI 3.1. Tinjauan Kantor PT. Taman Wisata Candi Prambanan Borobudur dan Ratu Boko Yogyakarta 2.1.1 Profil Kantor PT. Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko PT. Taman Wisata

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Indonesia untuk anak sekolah dasar. Selanjutnya proses metode dan proses

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Indonesia untuk anak sekolah dasar. Selanjutnya proses metode dan proses BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagian rumusan masalah, bahwa Tugas Akhir ini akan membuat sebuah CD pembelajaran pengenalan budaya Indonesia untuk anak sekolah dasar.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI DAN IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV METODOLOGI DAN IMPLEMENTASI KARYA BAB IV METODOLOGI DAN IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek sesuai dengan yang ditetapkan oleh STIKOM Surabaya. Yaitu dengan beberapa tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab Implementasi Karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut merupakan penjelasan secara rincian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 1.1 Produksi Dalam tahapan ini, dibutuhkan beberapa perangkat lunak untuk membantu terciptanya desain dan prototype game. Perangkat lunak yang digunakan adalah Adobe Photoshop

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Metodologi dan perancangan karya adalah tahap menganalisa dan menyusun suatu karya yang nantinya akan menyelesaikan masalah, tentu dengan bantuan data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan Indonesia menduduki posisi 5 besar dengan pengguna aktif smartphone sebanyak 47 juta, atau sekitar 14% dari seluruh total pengguna ponsel [1]. Menurut Tim WeAreSocial

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA BAB V IMPLEMENTASI KARYA Laporan tugas akhir pada BAB V dijelaskan mengenai proses atau jalan cerita dalam desain dan pembuatan game bergenre rhythm untuk remaja. Sebelum memulai mendesain, terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. ada maka game tidak akan berjalan dengan baik. Elemen-elemen pembuatan game

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. ada maka game tidak akan berjalan dengan baik. Elemen-elemen pembuatan game BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Tahap produksi memiliki beberapa elemen yang penting untuk dikerjakan. Elemen-elemen ini mempunyai keterkaitan satu sama lain, apabila salah satu tidak ada maka game

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. media promosi digital bernama Advergame. Dalam kerja praktik ini penulis

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. media promosi digital bernama Advergame. Dalam kerja praktik ini penulis BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan kerja praktik di CV Sego Njamoer. Pada pelaksanaan kerja praktik, penulis merancang sebuah proyek

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai bangunan bersejarah di kawasan Dago adalah dengan merancang buku sebagai media informasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Elemen-elemen ini mempunyai keterkaitan satu sama lain, apabila salah satu tidak

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Elemen-elemen ini mempunyai keterkaitan satu sama lain, apabila salah satu tidak BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Tahap produksi memiliki beberapa elemen yang penting untuk dikerjakan. Elemen-elemen ini mempunyai keterkaitan satu sama lain, apabila salah satu tidak ada maka game

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Pengkonsepan (Concept) Jenis aplikasi ini adalah aplikasi action dan casual mengenai seorang petugas pemadam kebakaran yang tidak bertujuan untuk memadamkan api, tetapi

Lebih terperinci

BAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagian rumusan masalah, bahwa Tugas Akhir ini akan membuat sebuah Media Pembelajaran Interaktif Sebagai Pengenalan Aksara Jawa Sinau Bareng

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil dan Pembahasan Hasil dan Pembahasan merupakan merupakan tahapan setelah melakukan perancangan ilustrasi pada siklus rekayasa perangkat lunak, sehingga dari sini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan yang kini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di dunia. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Lebih terperinci

Cover buku terdiri dari brand name/judul buku, nama penulis, dan elemen.

Cover buku terdiri dari brand name/judul buku, nama penulis, dan elemen. 44 Gb 5. Contoh-contoh spread 5.3. Cover Cover buku terdiri dari brand name/judul buku, nama penulis, dan elemen. Elemen diambil dari ornamen dekoratif dari bangunan Hotel Preanger, salah satu ikon yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. a. Intel Pentium 4 2,34 Ghz. b. Memory (RAM) 512MB RAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. a. Intel Pentium 4 2,34 Ghz. b. Memory (RAM) 512MB RAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Bagian ini akan menjelaskan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

V ULASAN KARYA PERANCANGAN

V ULASAN KARYA PERANCANGAN V ULASAN KARYA PERANCANGAN 5.1 Hasil perancangan 5.1.1 Cover Kamus Ciung in English Kamus Visual Anak Ciung in English Eka Nur Eskandar Rusmanto Ciung in English Gambar 5.1 Cover depan & belakang Kamus

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Tahap Produksi meliputi pembuatan grafis baik 2 dimensi maupun 3 dimensi. Serta pembuatan desain antarmuka. Setelah semua elemen grafis diselesaikan, pemrograman

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Ide dan Gagasan Perancangan Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan media promosi, sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Taman Bungkul yang merupakan salah satu taman kota di Surabaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Taman Bungkul yang merupakan salah satu taman kota di Surabaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai macam aktivitas mulai rekreasi, olahraga maupun

Lebih terperinci

Untuk dapat memainkan game Ultang Dynasty, pemain harus menginstall flash player terlebih dahulu.

Untuk dapat memainkan game Ultang Dynasty, pemain harus menginstall flash player terlebih dahulu. Prosedur Penggunaan untuk Pemain Untuk dapat memainkan game Ultang Dynasty, pemain harus menginstall flash player terlebih dahulu. Berikut merupakan langkah-langkah untuk menginstall flash player : 1.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN KARYA

BAB IV PERANCANGAN KARYA BAB IV PERANCANGAN KARYA Pada bab ini penulis akan menjabarkan tahapan dalam merancang karya Tugas Akhir ini. Gambar 4.1 adalah bagan perancangan karya. Terdapat tiga tahap yakni pra produksi, produksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL Proyek yang direncanakan dalam Studio Konsep Perancangan Arsitektur (SKPA) berjudul Boyolali Historical Park sebagai Pengembangan Taman Sonokridanggo. Maksud dari

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Peranan Praktikan di Kecamatan Cisarua Peranan praktikan sebagai mahasiswa DKV UNIKOM yang sedang melaksanakan kerja praktek di Kecamatan Cisarua adalah sebagai desainer

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahan Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang muncul dalam mengembangkan relief candi menjadi sebuah motif. Pertama, permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Verbal IV.1.1 Konsep Strategi Komunikasi Verbal Konsep strategi verbal ini diharapkan dapat meningkatkan minat kesadaran masyarakat kota Kudus tentang pentingnya melestarikan

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. keseluruhan mengenai buku Aku dan Bola Basket.

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. keseluruhan mengenai buku Aku dan Bola Basket. 54 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN Pada Bab ini berisi mengenai hasil dan pembahasan desain berdasarkan teori-teori dan konsep yang telah dibahas di beberapa Bab sebelumnya yang digunakan dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Game sudah menjadi bentuk hiburan yang umum dan dimainkan oleh berbagai macam usia, dari anak-anak hingga orang tua. Menurut survei yang dilakukan oleh Nielsen Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. diterapkan dirancang dengan berdasarkan keyword dan analisa warna yang telah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. diterapkan dirancang dengan berdasarkan keyword dan analisa warna yang telah BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab IV laporan tugas akhir ini menjelaskan tentang proses dan latar belakang pembuatan desain serta implementasi CD Interaktif ini. Desain yang diterapkan dirancang dengan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Pada Animasi Edukasi ini, penulis menggunakan 2 jenis font yang berbeda. Untuk kata "A Beautiful" penulis menggunakan jenis font San Serif yaitu Champagne

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Budaya Lokal Betawi Ondel-ondel Sejarah Ondel-ondel Bentuk Ondel-ondel Ornamen pada ondel-ondel dan pakaiannya. Data Ondel-ondel Boneka besar Topeng Rambut (kembang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Hasil Karya BAB V IMPLEMENTASI KARYA Selama proses kerja praktek dengan kurun waktu satu bulan, memperoleh hasil sebagai berikut: 1. Desain Iklan Rumah Sakit PHC Surabaya Gambar 5.1 : Desain Iklan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Bab ini membahas tentang proses produksi sarana komunikasi visual yang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Bab ini membahas tentang proses produksi sarana komunikasi visual yang BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Bab ini membahas tentang proses produksi sarana komunikasi visual yang telah dirancang sesuai dengan konsep ekowisata dengan keyword fresh and nature. Dalam hal ini pembahasan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. merupakan penjelasan secara rincian tahap produksi dan tahap pasca produksi.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. merupakan penjelasan secara rincian tahap produksi dan tahap pasca produksi. BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini membahas tentang bagaimana penerapan rancangan pemrograman terhadap pengembangan game tower defense ini. Berikut merupakan penjelasan secara rincian tahap produksi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Implementasi Aplikasi 4.1.1. Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan game Panic Disorder, pengguna harus memenuhi spesifikasi hardware dan software sebagai berikut: - Hardware

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN BAB III DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan Data Data objek a. Profil Monumen Pancasila Sakti b. Foto c. Video Data referensi a. Buku tentang Monumen Pancasila Sakti b. Beberapa cindera mata Monumen

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Stop Motion Dalam pembuatan animasi ini maka akan ada penggabungan antara stop motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Deskripsi konsep aplikasi game adalah sebagai berikut:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Deskripsi konsep aplikasi game adalah sebagai berikut: BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Konsep Deskripsi konsep aplikasi game adalah sebagai berikut: Tujuan dibuatnya aplikasi ini adalah sebagai media pembelajaran mengenai tata letak dan fungsi organ tubuh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Keunikan yang dimiliki Indonesia tak hanya merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau, namun juga

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN HURUF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS III VI SEKOLAH DASAR BERBASIS GAME EDUKASI

MEDIA PEMBELAJARAN HURUF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS III VI SEKOLAH DASAR BERBASIS GAME EDUKASI MEDIA PEMBELAJARAN HURUF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS III VI SEKOLAH DASAR BERBASIS GAME EDUKASI Amin Fahrul, Edi Mulyanto, Godham Eko Saputro Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Visual IV.1.1 Tone and Maner Menarik, Lucu dan Edukatif IV.1.2 Strategi Visual Strategi visual dalam perancangan ingin menampilkan kesan yang menarik, dan kreatif sehingga

Lebih terperinci

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Cari Kata Indonesia ini adalah semua umur, sehingga segala usia dapat memainkan game ini.

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Cari Kata Indonesia ini adalah semua umur, sehingga segala usia dapat memainkan game ini. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game Cari Kata Indonesia ini bergenre puzzle kata. Pada game ini pemain ditugaskan untuk mencari

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA INTERAKTIF DAN GAME UNTUK KOMPETENSI MENGELOMPOKKAN DI PAUD. Oleh : Muhammad Ta yinul Karim ABSTRAK

PERANCANGAN MEDIA INTERAKTIF DAN GAME UNTUK KOMPETENSI MENGELOMPOKKAN DI PAUD. Oleh : Muhammad Ta yinul Karim ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA INTERAKTIF DAN GAME UNTUK KOMPETENSI MENGELOMPOKKAN DI PAUD Oleh : Muhammad Ta yinul Karim ABSTRAK Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Samuel Poernomo Putra Program Studi Multimedia Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Prototype Pada tahap ini pengembang bekerja sama dengan beberapa tester untuk menentukan seberapa baik prototype game yang telah dibuat memenuhi kebutuhan dan kesenangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Video game adalah sebuah permainan elektronik yang diciptakan untuk manusia dan masih berkembang hingga saat ini. Dalam memainkan video game terdapat beberapa komponen

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rancangan yang sudah dibuat dalam proses perancangan game ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rancangan yang sudah dibuat dalam proses perancangan game ini. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini, menjelaskan tentang penerapan semua rancangan yang sudah dibuat dalam proses perancangan game ini. 4.1 Produksi Pada proses ini terbagi beberapa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan karya terhadap pengembangan game simulasi ini. 4.1 Produksi Untuk tahapan pembuatan game ini dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pahlawan kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. khususnya Ilustrasi untuk game flash Yo!Ice Cream.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. khususnya Ilustrasi untuk game flash Yo!Ice Cream. BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini, penulis akan menjelaskan tentang penerapan semua rancangan yang telah dibuat dalam proses perancangan karya khususnya Ilustrasi untuk game flash

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game Tangkap Koruptor ini adalah permainan yang dimainkan oleh 1 orang (single player). Player akan berlari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game Konsep Dasar Game

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game Konsep Dasar Game BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game The Legend Of Diponegoro Chapter II : Purwodadi Warfare ini adalah game yang menceritakan perlawanan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras yang disarankan sebagai berikut: Tabel 4.1 Spesifikasi Game

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras yang disarankan sebagai berikut: Tabel 4.1 Spesifikasi Game BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Game 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Agar game ini dapat dijalankan dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras yang disarankan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Gambar 4.1 Title Screen. Akhir ini, peneliti menuliskan kreator game dan judul secara bersamaan dengan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Gambar 4.1 Title Screen. Akhir ini, peneliti menuliskan kreator game dan judul secara bersamaan dengan 4.1 Produksi 1. Interface dan grafis BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Berikut merupakan beberapa unsur-unsur grafis yang dipergunakan dalam pembuatan proyek Tugas Akhir ini. Gambar 4.1 Title Screen Title Screen

Lebih terperinci

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Pangeran Diponegoro ini adalah semua umur.

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Pangeran Diponegoro ini adalah semua umur. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game Pangeran Diponegoro ini bercerita tentang perjalanan perjuangan seorang Pangeran Diponegoro

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1. Format Teknis Buku 5.1.1. Struktur Buku Spesifikasi dari buku yaitu: Ukuran : 21,5 cm x 21,5 cm Tebal Buku : 2,2 cm Jenis cover Material : Hardcover : Kertas Art

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DESAIN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP DESAIN DAN PERANCANGAN 4.1 Strategi dan Konsep Desain Media yang digunakan pada pembuatan company profile PT. Bardie Puritama adalah media interaktif. Keunggulan media interaktif, adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA REFERENSI KARYA Gambar 4.1 Referensi website Analisa mengenai website Cheese Cake Factory, website dengan bentuk Potrait memanjang kebawah sehingga semua icon/ produk bisa terlihat semua

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada:

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Buku Publikasi buku merupakan salah satu industri yang berkembang saat ini, begitupun juga penerbit-penerbit baru yang bermunculan dan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Visual dalam perancangan identitas Susi Air secara umum menggunakan supergraphic sebagai elemen visual. Supergraphic tersebut dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Penjelasan konsep dan pokok pikiran dalam game ini akan menjadi dasar

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Penjelasan konsep dan pokok pikiran dalam game ini akan menjadi dasar BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab III ini akan dijelaskan dengan metode yang digunakan dalam pembuatan dan pengolahan data serta perancangan dalam pembuatan game ini. Penjelasan konsep

Lebih terperinci

Body Copy Ilustrasi/ Gambar. Gambar III.1 Anatomi papan tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali

Body Copy Ilustrasi/ Gambar. Gambar III.1 Anatomi papan tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali BAB III PEMAPARAN ANATOMI PADA PAPAN TANDA III.1 Papan Tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali Papan tanda yang berada di Bantaran Sungai Cikapundung di daerah Jalan Naripan Bandung yang berguna untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

Berikut merupakan langkah langkah instalasi game Di sini ada Hantu. 1. Copyfile Di sini ada Hantu.xap ke dalam folder aplikasi Windows Phone

Berikut merupakan langkah langkah instalasi game Di sini ada Hantu. 1. Copyfile Di sini ada Hantu.xap ke dalam folder aplikasi Windows Phone 1 Petunjuk Instalasi Berikut merupakan langkah langkah instalasi game Di sini ada Hantu. 1. Copyfile Di sini ada Hantu.xap ke dalam folder aplikasi Windows Phone kamu. Gambar 4.1 File aplikasi 4.2.2 Petunjuk

Lebih terperinci

Wilangan 17 Kota Emas

Wilangan 17 Kota Emas Wilangan 17 Kota Emas RANI BUKANLAH PECINTA CERITA FANTASI. Dia tidak pernah bermimpi untuk masuk ke dunia kerajaan raja singa yang bisa bicara di balik lemari atau dunia sekolah sihir di balik tembok

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 38 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Name Plate Buku Gambar 5.1. Name plate buku Menamakan judul buku dengan nama seperti di atas menjelaskan bahwa kata "True" di ambil dari makna nama saya yaitu benar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan yaitu Personal Computer dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan yaitu Personal Computer dan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Untuk tahapan pembuatan game ini dibutuhkan perangkat keras maupun perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan yaitu Personal Computer dan perangkat lunak yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil dan Pembahasan Hasil dan Pembahasan merupakan merupakan tahapan setelah melakukan perancangan ilustrasi pada perangkat lunak, sehingga dari sini akan diketahui apakah

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. sebagai brand name-nya. Nama ini dipilih karena mewakili konsep dari buku yang

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. sebagai brand name-nya. Nama ini dipilih karena mewakili konsep dari buku yang BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Brand Name Untuk Serial buku wisata ini, Penulis memilih Seri Wisata Nusantara sebagai brand name-nya. Nama ini dipilih karena mewakili konsep dari buku yang memperkenalkan

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Pada title, penulis menggunakan font Ahnberg Hand. Dikarenakan animasi pendek ini keseluruhan karakternya merupakan anak-anak,

Lebih terperinci

3. Pernahkah anda bermain game pada smartphone anda? a. Pernah b. Tidak pernah

3. Pernahkah anda bermain game pada smartphone anda? a. Pernah b. Tidak pernah Lampiran 1: Kuesioner Analisis User 1. Apakah jenis kelamin anda? a. Laki-laki b. Perempuan 2. Berapa umur anda? a. 24 tahun 3. Pernahkah anda bermain game

Lebih terperinci

BAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS BAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS 6.1. Hasil Karya Digital 1. POSTER ALBUM EMAS ANUGERAH DANGDUT INDONESIA Gambar 6.1: Karya Poster Album emas Dangdut Indonesia Jenis Media: Dalam Ruang Ukuran:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Destinasi pariwisata merupakan daya tarik bagi kedatangan wisatawan.

BAB I PENDAHULUAN. Destinasi pariwisata merupakan daya tarik bagi kedatangan wisatawan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Destinasi pariwisata merupakan daya tarik bagi kedatangan wisatawan. Ketertarikan wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata berbeda satu dengan yang lainnya. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 24 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 5.1 Logo Lawang Sewu Gambar 5.2 Sketsa Logo Lawang Sewu 25 Konsep Visual : Logo Lawang Sewu ini memiliki konsep Art Deco. Berawal dari ide untuk menyatukan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN ELEMEN 1. Ikon Logo Ikon logo Candra Buana dibuat menggunakan gaya lettering yang meliuk-liuk agar mendapat kesan luwes dan tidak kaku, ketebalan pada hurufnya dibuat

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV RANCANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV RANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TAHAPAN RISET Dalam tahapan riset dilakukan dengan survei lokasi yakni di daerah Gedawang. Selanjutnya pernyataan diberikan kepada responden dalam rentang usia 15-50

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Item Utama 5.1.1. Logo Judul Gambar 5.1.1- Logo Huruf dari logo judul ini menggunakan font Denne Milk Tea yang merupakan font yang menyerupai tulisan tangan sehingga

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 60 5.1 Logo Brand BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Gambar 5.1a Logo utama Gambar 5.1b Logo gedung Logo utama digunakan untuk cover buku, sedangkan logo gedung digunakan untuk menjelaskan spesifikasi masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI GAME

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI GAME BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI GAME 4.1. Implementasi Asset dan Seni 4.1.1. Implementasi Konsep Seni Pada Game Puzzle Qur an Juz 30 ini pemain tidak langsung diarahkan bermain game tetapi ditampilkan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE. Berikut ini pembahasan dan tampilan-tampilan pada Game Edukasi.

BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE. Berikut ini pembahasan dan tampilan-tampilan pada Game Edukasi. BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE 4.1 Pembahasan Rancangan User Iterface Berikut ini pembahasan dan tampilan-tampilan pada Game Edukasi. 4.1.1 Halaman Menu Utama Game Edukasi Halaman menu utama game edukasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Konsep Dengan menggunakan konsep Epic yang dikemas dengan visual modern, maka upaya untuk mengenalkan superhero Indonesia, akan tergambar jelas dalam sebuah buku. Pengambilan

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN

IV KONSEP PERANCANGAN IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Skema Perancangan Gb. 1. Skema Perancangan. Merupakan Alur/Bagan proses perancangan desain 27 4.2. Strategi Komunikasi Secara umum, komunikasi memiliki pengertian yaitu menyampaikan

Lebih terperinci

Pembahasan cara pengoperasian aplikasi game Let s Help the Piglets dibagi menjadi dua bagian yaitu client dan Admin.

Pembahasan cara pengoperasian aplikasi game Let s Help the Piglets dibagi menjadi dua bagian yaitu client dan Admin. Cara Pengoperasian Aplikasi Client dan Admin Pembahasan cara pengoperasian aplikasi game Let s Help the Piglets dibagi menjadi dua bagian yaitu client dan Admin. a. Cara Pengoperasian Aplikasi Client 1.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Game development life cycle adalah sebuah metode pembangunan dan pengembangan game, dimana di dalamnya ada tahapan initiation, pre-production, production, testing,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP RANCANGAN

BAB IV KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP RANCANGAN Pada perancangan kemasan tempoyak Endong dengan menggunakan unsur budaya Palembang memiliki keterhubungan Fisik. Pemilihan bahan kemasan utama yang berupa

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Item Utama 5.1.1 Logo Judul Gambar 5.1.1 Logo Judul Huruf dari logo judul buku interaktif ini menggunakan font Anabelle Script. Pemilihan font script didasari pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai.

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. Walaupun dalam proses pembuatannya mengalami perubahan-perubahan konsep yang sudah dirancang sebelumnya.

Lebih terperinci