BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan selsel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan selsel"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan selsel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar. Kulit merupakan organ terbesar, terluas pada tubuh kita. Kulit menutupi dan melindungi tubuh dari perusak eksternal dan dari kehilangan kelembaban (Tranggono dan Latifah, 2007). Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu: 1. Epidermis (kulit ari), sebagai lapisan paling luar. 2. Dermis (korium, kutis, kulit jangat) (Tranggono dan Latifah, 2007). Para ahli histologi membagi epidermis dari bagian terluar hingga ke dalam menjadi 5 lapisan, yakni: 1. Lapisan tanduk (Stratum corneum), sebagai lapisan yang paling atas. 2. Lapisan jernih (Stratum lucidum), disebut juga lapisan barrier. 3. Lapisan berbutir-butir (Stratum granulosum). 4. Lapisan malphigi (Stratum spinosum) yang selnya seperti berduri. 5. Lapisan basal (Stratum germinativum) yang hanya tersusun oleh satu lapis sel-sel basal (Tranggono dan Latifah, 2007).

2 2.1.1 Fungsi Biologik Kulit 1. Proteksi Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan gangguan kimiawi, seperti zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya), gangguan panas atau dingin, gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus (Wasitaatmadja, 1997). Serabut elastis yang terdapat pada dermis serta jaringan lemak subkutan berfungsi mencegah trauma mekanik langsung terhadap interior tubuh. Lapisan tanduk dan mantel lemak kulit menjaga kadar air tubuh dengan cara mencegah masuknya air dari luar tubuh dan mencegah penguapan air, selain itu juga berfungsi sebagai barrier terhadap racun dari luar. Mantel asam kulit dapat mencegah pertumbuhan bakteri di kulit (Tranggono dan Latifah, 2007). 2. Thermoregulasi Kulit mengatur temperatur tubuh melalui mekanisme dilatasi dan konstriksi pembuluh kapiler dan melalui perspirasi, yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Pada saat temperatur badan menurun terjadi vasokonstriksi, sedangkan pada saat temperatur badan meningkat terjadi vasodilatasi untuk meningkatkan pembuangan gas (Tranggono dan Latifah, 2007). 3. Persepsi Sensoris Kulit bertanggung jawab sebagai indera terhadap rangsangan dari luar berupa tekanan, raba, suhu dan nyeri melalui beberapa reseptor seperti benda Meissner, Diskus Merkell dan Korpuskulum Golgi sebagai reseptor raba, Korpuskulum Pacini sebagai reseptor tekanan, Korpuskulum Ruffini dan Benda Krauss sebagai reseptor suhu dan Nervus End Plate sebagai reseptor nyeri.

3 Rangsangan dari luar diterima oleh reseptor-reseptor tersebut dan diteruskan ke sistem saraf pusat dan selanjutnya diinterpretasi oleh korteks serebri (Tranggono dan Latifah, 2007). 4. Absorbsi Ada dua jalur absorpsi, satu melalui epidermis dan yang lainnya melalui kelenjar sebaseus pada folikel rambut. Senyawa larut air tidak mudah diabsorpsi melalui kulit karena adanya sawar (barier) terhadap senyawa larut air yang dibentuk oleh lapisan tanduk (Mitsui, 1997). Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun benda padat. Tetapi cairan yang mudah menguap lebih mungkin diserap kulit, begitu pula zat yang larut dalam minyak. Permeabilitas kulit terhadap gas CO 2 atau O 2 mengungkapkan kemungkinan kulit mempunyai peran dalam fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis vahikulum antarsel, saluran kelenjar atau saluran keluar rambut (Wasitaatmadja, 1997). 5. Ekskresi Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, asam urat, ammonia, dan sedikit lemak. Kelenjar lemak pada fetus, atas pengaruh hormon androgen dari ibunya, akan menghasilkan sebum untuk melindungi kulitnya terhadap cairan amnion yang pada waktu lahir disebut sebagai vernix caseosa. Sebum yang di produksi kelenjar palit kulit melindungi kulit dengan cara meminyaki kulit dan menahan penguapan yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produk kelenjar lemak dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada ph 5-6,5. Penguapan air dari dalam tubuh dapat pula terjadi secara difusi melalui

4 sel-sel epidermis, tetapi karena sel epidermis baik fungsi sawarnya, maka kehilangan air melalui sel epidermis (Wasitaatmadja, 1997). 6. Pembentukan Pigmen (Melanogenesis) Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak dilapisan basal epidermis. Sel ini berasal dari rigi saraf, jumlahnya 1:10 dari sel basal. Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin yang terbentuk menentukan warna kulit. Melanin dibuat dari sejenis protein, tirosin, dengan bantuan enzim tirosinas, ion Cu dan oksigen oleh sel melanosit di dalam melanosom dalam badan sel melanosit. Bila pajanan bertambah produksi melanin akan meningkat. Pigmen disebarkan ke dalam lapisan atas epidermis melalui tangan-tangan dendrit yang mirip kaki cumi-cumi pada melanosit ke arah dermis pigmen, disebarkan melalui sel melanofag. Selain oleh pigmen, warna kulit dibentuk pula oleh tebal tipisnya kulit, Hb-reduksi, Hb-oksidasi, dan karoten (Wasitaatmadja, 1997). 7. Keratinisasi Lapisan epidermis kulit orang dewasa mempunyai tiga jenis sel utama : keratinosit, melanosit dan sel Langerhans. Keratinisasi dimulai dari sel basal yang kuboid, bermitos ke atas berubah bentuk lebih polygonal yaitu sel spinosum, terangkat lebih ke atas menjadi lebih gepeng, dan bergranula menjadi sel granulosum. Kemudian sel tersebut terangkat ke atas lebih gepeng dan granula serta intinya hilang menjadi sel spinosum dan akhirnya sampai di permukaan kulit menjadi sel yang mati, protoplasmanya mongering menjadi keras, gepeng, tanpa inti disebut sel tanduk. Sel tanduk ini secara kontinu lepas dari permukaan kulit dan diganti oleh sel yang terletak di bawahnya. Proses keratinisasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama hari. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berguna untuk fungsi rehabilitasi kulit agar selalu dapat

5 melaksanakan fungsinya secara baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal, kasar dan kering (Wasitaatmadja, 1997). 8. Produksi Vitamin D Ternyata kulit juga dapat membuat Vitamin D dari bahan baku 7- dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari. Namun produksi ini masih lebih rendah dari kebutuhan tubuh akan Vitamin D sehingga diperlukan tambahan Vitamin D dari luar melalui makanan (Wasitaatmadja, 1997). 9. Ekspresi Emosi Hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan emosi yang terdapat dalam jiwa manusia. Kegembiraan dapat dinyatakan oleh otot kulit muka yang relaksasi dan tersenyum, kesedihan diutarakan oleh kelenjar air mata yang meneteskan air matanya, ketegangan dengan otot kulit dan kelenjar keringat, ketakutan oleh kontraksi pembuluh darah kapiler kulit sehingga kulit menjadi pucat dan rasa erotik oleh kelenjar minyak dan pembuluh darah kulit yang melebar sehingga kulit tampak semakin merah, berminyak, dan menyebarkan bau khas (Wasitaatmadja, 1997) Klasifikasi kulit Menurut (Wasitaatmadja, 1997), ditinjau dari sudut pandang perawatan, kulit umumnya terdiri dari atas 3 jenis, dengan tambahan jenis kulit kombinasi dan kulit bermasalah. 1. Kulit Normal Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak mengkilap atau kusam, segar dan elastis dengan minyak dan kelembapan cukup.

6 Ciri-ciri yang terlihat pada kulit normal yaitu : Kulit tampak segar dan cerah Cukup tegang dan bertekstur halus Pori-pori kelihatan, tetapi tidak terlalu besar Kadang kelihatan berminyak di daerah dahi, dagu dan hidung (Tranggono dan Latifah, 2007). 2. Kulit kering Adalah permukaan kulit yang kurang atau sedikit sehingga pada perabaan terasa kering, kasar, retak, kaku atau tidak elastis dan mudah terlihat kerutan. Ciri-ciri yang terlihat pada kulit kering yaitu : Kulit kusam, bersisik,mulai tampak kerutan-kerutan Pori-pori tidak kelihatan (Tranggono dan Latifah, 2007). 3. Kulit berminyak Merupakan kulit yang mempunyai kadar minyak permukaan kulit yang berlebihan sehingga tampak mengkilat, kotor dan kusam, biasanya pori kulit lebar sehingga kesannya kasar dan lengket. Kulit berminyak banyak dijumpai pada kening, hidung, dan dagu. Ciri-ciri yang terlihat pada kulit berminyak yaitu : Tekstur kulit kasar, berminyak, dan pori-pori besar Mudah kotor dan berjerawat (Tranggono dan Latifah, 2007). 4. Kulit campuran atau kombinasi Yaitu kulit seseorang yang sebagian normal sebagian lagi kering atau berminyak. Jenis kulit ini biasanya berminyak pada kening, hidung, dan dagu (Tranggono dan Latifah, 2007).

7 2.2 Penuaan Dini Penuaan dini adalah proses penuaan kulit yang lebih cepat dari waktunya. Bisa terjadi saat umur kita memasuki usia tahun. Penuaan dini dapat terjadi kapan saja (Noormindhawati, 2013). Proses penuaan merupakan proses fisiologi yang tak terhindarkan yang pasti dialami oleh setiap manusia. Proses ini bersifat ireversibel yang meliputi seluruh organ tubuh termasuk kulit (Putro, 1997). Tipe kulit yang cenderung mengalami penuaan dini yaitu kulit kering yang secara alami lebih sedikit memproduksi sebum dan kulit sensitive karena kulit sangat tipis sehingga mudah terbentuk keriput. Walaupun kulit berminyak tampaknya tidak diinginkan ketika seseorang masih muda, kulit berminyak dapat menjadi berkat seiring dengan bertambahnya usia karena tipe kulit berminyak lebih lambat mengalami penuaan dibandingkan jenis kulit lainnya. Penyebab utama yang menyebabkan penuaan dini adalah aktivitas, makanan, dan gaya hidup (Beale dan Jensen, 2004) Tanda-tanda penuaan dini Perubahan yang terjadi di semua daerah tubuh (terlepas dari paparan sinar matahari) secara alamiah seiring waktu adalah sebagai berikut. a. Degenerasi serat elastin Perubahan dalam serat elastin adalah penyebab utama dari kehilangan elastisitas kulit dan terbentuknya keriput. Serat elastin akan menipis dan mengalami degenerasi sehingga menjadi tumpukan serat. b. Degenerasi serat kolagen Disamping degenerasi serat elastin, adanya degenerasi bertahap dan pengurangan jumlah serat kolagen pada lapisan dermis. Hal ini menyebabkan penurunan kekuatan elastisitas dengan pengenduran kulit.

8 c. Penipisan kulit Secara umum, mulai dari sekitar 45 tahun ke atas, terjadi penipisan bertahap semua lapisan kulit pada manusia termasuk epidermis, dermis, dan subkutis. Proses penipisan kulit ini lebih jelas terlihat pada wanita dibandingkan pada pria. Lapisan lemak subkutan menjadi lebih tipis dan menonjol penipisannya di beberapa daerah tertentu seperti pada wajah, tangan, dan betis. d. Kelembaban kulit Dengan bertambahnya usia, kulit akan menjadi lebih kering. Kulit kering ini terjadi disebabkan karena penurunan secara bertahap aktivitas kelenjar sebaseus pada seluruh permukaan kulit terutama wajah. Penurunan ini terjadi pada wanita setelah menopause dan pada pria usia lanjut. Penurunan produksi sebum menyebabkan kulit semakin kering. e. Perubahan pigmentasi Dengan bertambahnya usia menyebabkan penurunan jumlah melanosit pada kulit, sehingga produksi melanin mengalami penurunan yang mengakibatkan berkurangnya fungsi kulit sebagai pelindung dari radiasi sinar matahari. Selain itu kulit yang terkena sinar matahari akan mengalami proliferasi melanosit sehingga timbul noda hitam pada kulit. f. Pembesaran kelenjar sebaseus Pada daerah tertentu, meskipun terjadi penurunan jumlah produksi sebum kulit, ukuran kelenjar sebaseus meningkat. Akibatnya pori-pori kulit menjadi besar. Pembesaran kelenjar dapat terlihat dengan noda kekuningan pada kulit, lebarnya dapat mencapai 3 mm. karena tingginya densitas kelenjar sebaseus pada hidung (Shai, dkk., 2009).

9 2.2.2 Penyebab penuaan dini Banyak faktor yang ikut berpengaruh dalam proses penuaan dini, baik faktor intrinsik (dari dalam tubuh sendiri) maupun faktor ekstrinsik (lingkungan). Beberapa faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: a. Faktor intrinsik Proses penuaan alamiah yang terjadi sejalan dengan waktu. Penuaan intrinsik terjadi secara lambat, terus menerus dan degradasi jaringan yang ireversibel. Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah penuaan secara intrinsik. Ada berbagai faktor internal yang berpengaruh pada proses penuaan kulit, yaitu: 1. Umur Umur adalah faktor fisiologik yang menyebabkan kulit menjadi tua. Umur bertambah setiap hari dan secara perlahan tetapi pasti proses menua akan terjadi. 2. Ras Berbagai ras manusia mempunyai perbedaan struktural dan faal tubuh dalam perannya terhadap lingkungan hidup sehingga mempunyai kemampuan berbeda dalam mempertahankan diri, misalnya dalam jumlah pigmen melanin pada kulit. Orang kulit putih lebih mudah terbakar sinar matahari daripada kulit berwarna sehingga pada kulit putih lebih mudah terjadi gejala-gejala kulit menua secara dini. 3. Genetik Para ahli yakin bahwa faktor genetik juga berpengaruh terhadap proses penuaan dini. Pada umumnya faktor genetik juga sangat menentukan kapan menurunnya proses metabolik dalam tubuh dan seberapa cepat proses menua itu berjalan.

10 4. Hormonal Hormon tertentu dalam tubuh manusia mempunyai peran penting dalam proses pembentukan sel baru dan proses metabolik untuk mempertahankan kehidupan sel secara baik. Pada wanita yang menopause, penurunan produksi esterogen akan menurunkan elastisitas kulit. Hormon androgen dan progesteron meningkatkan proses pembelahan sel epidermis, waktu pergantian atau regenerasi sel, produksi kelenjar sebum, dan pembentukan melanin. Berkurangnya hormonhormon tersebut akan menunjukkan gejala penuaan dini yang lebih jelas. 5. Faktor-faktor lain Faktor-faktor lain yang dianggap dapat mempercepat proses penuaan kulit yaitu stress psikis dan penyakit-penyakit sistemik misalnya diabetes dan malnutrisi. b. Faktor ekstrinsik (extrinsic aging) Lingkungan hidup manusia yang tidak nyaman bagi kulit dapat berupa suhu, kelembapan, polusi, dan terutama sinar UV. Sinar matahari adalah faktor lingkungan terbesar yang dapat mempercepat proses penuaan dini karena dapat merusak serabut kolagen kulit dan matriks dermis sehingga kulit menjadi tidak elastis, kering dan keriput atau sering disebut dengan photoaging. Beberapa gaya hidup juga memicu terbentuknya kerutan pada wajah, diantaranya adalah konsumsi alkohol yang berlebihan menyebabkan kulit terdehidrasi sehingga mempermudah munculnya kerutan. Posisi tidur yang salah juga berperan dalam terbentuknya kerutan. Kerutan di area pipi dan dagu pada umumnya muncul akibat posisi tidur yang menyamping sedangkan posisi tidur telungkup dapat menyebabkan terbentuknya kerutan di area dahi. Banyaknya frekuensi kedipan mata serta kebiasaan menyipitkan mata menyebabkan otot-otot

11 di sekitar alis dan dahi bekerja lebih keras sehingga memperngaruh kerutan di area dahi (Putro, 1997 ; Wasitaatmadja, 1997 ; Setiabudi, 2014). 2.3 Anti-aging Sediaan anti-aging atau anti penuaan adalah sediaan yang berfungsi menghambat proses kerusakan kulit (degeneratif), sehingga mampu menghambat timbulnya tanda-tanda penuaan pada kulit (Muliyawan dan Suriana, 2013). Menurut Djuanda (2004) dan Noormindhawati (2013), ada dua jenis perawatan kulit untuk mencegah penuaan dini yaitu: a. Perawatan medis 1. Microdermabrasion Merupakan prosedur eksfoliasi pada wajah menggunakan Kristal mikro untuk mengangkat sel kulit mati dan merangsang produksi sel kulit baru. Efek samping dalam jangka pendek yaitu kemerahan pada kulit dan kulit menjadi lebih sensitif. 2. Chemical Peeling Merupakan tindakan pengelupasan kulit dengan menggunakan bahan kimia berbentuk cairan seperti asam alfa hidroksi (AHA) dan asam trichloro-acetate (TCA). Kekurangannya yaitu harus dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dan terkadang timbul rasa nyeri saat dikerjakan. 3. Botox Merupakan penyuntikan dengan menggunakan Botolinum Toxin untuk meremajakan wajah secara cepat (instant rejuvenation). Efek samping jangka pendek yaitu: menimbulkan kebiruan pada area yang disuntik, kelopak mata turun sebelah, dan alis asimetris.

12 b. Perawatan secara alami 1. Perawatan dari dalam dengan meminum jamu atau ramuan tradisional. 2. Perawatan dari luar a. Facial Merupakan perawatan kulit yang mencakup pembersihan wajah, eksfoliasi, steam, masker, dan moisturizing. Manfaat facial yaitu menjaga kulit agar tetap awet muda, mencegah kerutan pada wajah, melembutkan kulit, dan sebagainya. b. Body scrubbing Diaplikasikan ke seluruh kulit tubuh dan memberikan manfaat mengangkat sel kulit mati, mengatasi kulit kusam, dan menghilangkan selulit. Fungsi dan manfaat anti-aging Anti-aging atau anti penuaan adalah senyawa atau zat yang berfungsi mencegah proses kerusakan pada kulit (degeneratif). Adapun fungsi dari produk anti-aging, yaitu: 1. Menyuplai antioksidan bagi jaringan kulit. 2. Menstimulasi proses regenerasi sel-sel kulit. 3. Menjaga kelembaban dan elastisitas kulit. 4. Merangsnag produksi kolagen. 5. Melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet (Muliyawan dan Suriana, 2013). Manfaat dari produk anti-aging, yaitu: 1. Mencegah kulit dari kerusakan degeneratif yang menyebabkan kulit terlihat kusam dari keriput.

13 2. Kulit tampak lebih sehat, cerah, dan awet muda. 3. Kulit tampak kenyal, elastis, dan jauh dari tanda-tanda penuaan dini (Muliyawan dan Suriana, 2013). 2.4 Masker Masker adalah produk kosmetik yang menerapkan prinsip Occlusive Dressing Treatment (OTD) pada ilmu dermatologi yaitu teknologi absorpsi perkutan dengan menempelkan suatu selaput atau membrane pada kulit sehingga membentuk ruang semi-tertutup antara masker dan kulit untuk membantu penyerapan obat (Lee, 2013). Masker yang diaplikasikan pada wajah akan menyebabkan suhu kulit wajah meningkat (±1 C) sehingga peredaran darah pada kulit meningkat, mempercepat pembuangan sisa metabolisme kulit, meningkatkan kadar oksigen pada kulit maka pori-pori secara perlahan membuka dan membantu penetrasi zat aktif dalam essence ke dalam kulit. Penggunaan masker dapat meningkatkan penyerapan zat aktif 5-50 kali dibanding produk kosmetik lain (Lee, 2013) Jenis-jenis masker Menurut Lee (2013) dan Mitsui (1997), jenis-jenis masker sebagai berikut: 1. Tipe peel-off Prinsip masker peel-off yaitu dengan memanfaatkan filming agent yang melekat pada kulit sehingga saat masker kering akan terbentuk lapisan film tipis. Ketika dilepaskan, sel-sel kulit mati dan kotoran pada pori akan ikut terlepas bersama dengan lapisan film tersebut. Bahan yang digunakan: polyvinyl pyrolidine (PVP), polyvinyl acetate (PVA), dan carboxy methyl cellulose (CMC).

14 Keuntungan dari tipe peel-off dapat dengan cepat membersihkan poripori, memutihkan, dan membersihkan komedo. Sedangkan kerugian tipe peel-off yaitu apabila daya lekat masker terlalu kuat, pada saat dilepaskan atau ditarik dari permukaan kulit maka folikel rambut akan ikut lepas bersama masker sehingga membuat pori kulit besar dan menimbulkan iritasi kulit. Kandungan alkohol yang tinggi pada tipe masker ini dapat menghilangkan kadar air. 2. Tipe wash-off Tipe makser ini tidak membentuk film pada kulit, terbagi 2 jenis yaitu: a. Tipe krim Merupakan tipe krim emulsi minyak dalam air. Kegunaan utamanya adalah untuk melembabkan kulit karena kandungan minyak tumbuhan serta mampu melunakkan sel kulit mati dan komedo. Adapun Keuntungan dari tipe krim yaitu dapat digunakan pada semua bagian kulit dan cocok digunakan untuk kulit yang berkeriput. Sedangkan kerugian dari tipe krim yaitu penggunaan kurang praktis, perlu dicuci dan penggunaan yang kurang tepat dapat menimbulkan masalah jerawat karena penimbunan minyak pada kulit. b. Tipe mud pack Kegunaan utama tipe ini adalah membersihkan dan melembabkan. Bahan yang digunakan adalah kaolin, bentonite, lumpur alami, serbuk kacang-kacangan, dan sebagainya. Adapun Keuntungan tipe mud pack yaitu mengandung surfaktan dan air sehingga mampu melunakkan dan membersihkan sebum kulit yang telah mengeras. Sedangkan kerugian tipe mud pack yaitu dapat terkontaminasi bakteri dan sulit untuk dibersihkan.

15 3. Tipe gel Merupakan gel transparan atau semi transparan yang dibuat menggunakan polimer-polimer larut air, jadi sering ditambahkan humektan seperti gliserin. Adapun Keuntungan dari tipe gel yaitu cocok untuk kulit sensitif sedangkan kerugian dari tipe gel yaitu penggunaan kurang praktis, perlu dicuci dengan air. 4. Tipe sheet Umumnya menggunakan bahan non woven yang diresapi dengan losion atau essence. Adapun Keuntungan dari tipe sheet yaitu memberikan efek dingin, melembapkan, merevitalisasi dan nyaman digunakan serta pemakaiannya praktis Masker sheet Masker sheet telah banyak digunakan di Asia Timur, lembaran masker umumnya terbuat dari kain non woven, serat kertas, bioselulosa, dan sebagainya. Masker sheet dapat meningkatkan efek melembabkan, memutihkan dan antiaging, tetapi kurang membersihkan dan mengangkat sel kulit mati (Lee, 2013). Jenis-jenis lembaran masker (Lee, 2013) akan dijelaskan sebagai berikut: a. Tipe non woven Menggunakan bahan tekstil seperti polypropylene, Bemliese fabric dan viscose rayon. Keuntungan: fleksibel, tidak mudah robek, bersifat hidrofil sehingga mampu meresap essence, dan tidak meninggalkan sisa essence di dalam kemasan. Kerugian: penggunaan yang terlalu lama dapat menyebabkan kulit kering. b. Tipe serat Kertas (pulp) Awalnya serat kertas marupakan bahan dasar pembuatan masker sheet, tetapi telah diganti dengan bahan non woven.

16 Keuntungan: tipis dan mampu melekat baik dengan kulit. Kerugian: tingkat peresapan essence terbatas dan mudah robek Karena tipis. c. Tipe bioselulosa Merupakan teknologi terbaru pembuatan masker sheet, menggunakan selulosa alami dari hasil fermentasi mikroorganisme, dan tidak mengiritasi kulit. Keuntungan: sangat mampu melekat pada kulit sehingga tidak mudah terlepas. Kerugian: biaya pembuatan relatif lebih mahal. d. Tipe charcoal Menggunakan serbuk arang dari bamboo moso yang endemik di Taiwan yang dicampurkan dengan bahan non woven dalam proses pembuatannya. Keuntungan: fleksibel, mampu meresapi essence dengan baik, kandungan serbuk arang dapat meningkatkan penyerapan essence ke dalamn kulit. Kerugian: karena penambahan serbuk arang, biaya pembuatan lebih mahal dibandingkan tipe non woven. e. Tipe jeli Dibuat dengan mencampurkan essence dan gelling agent, kemudian dicetak dengan cetakan masker menghasilkan jeli yang transparan. Keuntungan: penggunaannya lebih praktis dibanding tipe masker lainnya. Kerugian: kemampuan penetrasi essence ke dalam kulit lebih kurang dibandingkan jenis masker sheet lainnya. Masker sheet mempunyai sifat menutup atau melekat yang baik sehingga meningkatkan efek melembabkan, memutihkan serta anti-aging dari zat aktif.

17 2.5 Essence Essence tersedia dalam beberapa tipe seperti losion, emulsi, krim, dan minyak dengan teknologi pembuatan dan keistimewaan masing-masing. Alasan yang membuat essence laku di pasaran adalah perubahan gaya hidup konsumen, menyederhanakan rutinitas kosmetik harian mereka untuk menghemat waktu, memiliki efek yang lebih baik, nyaman digunakan karena pengembangan desain wadah, pengembangan fungsi bahan pelembab dan bahan farmasetik (Mitsui, 1997). Adapun tipe essence dapat dilihat pada tabel 2.1. Table 2.1 Tipe-tipe essence Tipe Teknologi Keistimewaan Tipe losion transparan/semi transparan Tipe emulsi Solubilisasi, mikroemulsi, liposom Tipe m/a Tipe a/m Tipe a/m/a Secara umum mengandung humektan lebih banyak dari losion. Teksturnya dapat diatur dengan pemilihan humektan dan polimer larut air serta variasi kombinasi keduanya. Tipe ini merupakan tipe essence paling umum. Tipe ini mengandung banyak emolien (komponen minyak), sangat cocok untuk sediaan yang mengandung banyak bahan penyerap UV dan bahan minyak lainnya. Tipe a/m cocok untuk sediaan yang waterproof. Tipe minyak - Tipe ini telah digunakan sejak lama. Teksturnya diatur kombinasi minyak padat atau semi-padat dan lemak hewan atau minyak tumbuhan dengan proporsi yang berbeda. Tipe ini tidak sebagus tipe essence lain sehingga sudah tidak ada di pasaran. Tipe lain Tipe losion dengan serbuk Tipe alkohol Essence untuk T zone yang banyak mensekresi sebum. Mengandung serbuk penyerap sebum agar riasan wajah bertahan lebih lama Essence yang mempunyai efek germisida untuk sediaan jerawat

18 2.6 Putih Telur Telur ayam kampung ukurannya lebih kecil dari telur ayam ras rata-rata g/butir. Didapatkan dari ayam yang dipelihara di kampung-kampung (pedesaan) atau pedalaman dengan asupan makanan yang tidak dikhususkan sehingga diyakini lebih banyak khasiatnya dan aroma telur pun lebih enak (tidak terlalu amis) (Wirakusumah, 2005). Kandungan vitamin pada telur juga bervariasi tergantung jenis makanan yang diberikan pada ternak. Rata-rata kandungan vitamin pada telur yaitu seperti vitamin A, D, E, kobalamin (B12), biotin (B8), choline, asam folat, asam nikotinak (B3), asam pentotenat (B5), pyridoxin (B6), riboflavin (B2) dan thiamin (B1) (Wirakusumah, 2005). Pengeringan telur bertujuan mengurangi dan mencegah aktivitas mikroorganisme sehingga dapat memperpanjang umur simpan. Pembuatan telur menjadi tepung telur dapat pula mengurangi ruang penyimpanan, mempermudah penanganan dan transportasi (Winarno dan Sutrisno, 2002). Menurut Romanoff dan Romanoff (1963) dan Berquist (1964) keuntungan pengeringan telur adalah mempermudah dan mengurangi ruang penyimpanan, menghemat biaya transportasi, memperpanjang daya simpan, mempermudah dalam penggunaannya. Metode pengeringan yang digunakan dalam pembuatan tepung telur yaitu pengeringan semprot (spray drying), foaming drying, pengeringan lapis (pan drying) dan pengeringan beku (freeze drying). Pengeringan semprot (spray drying) biasanya digunakan dalam membuat tepung telur dan tepung kuning telur tetapi tidak dapat digunakan dalam pembuatan tepung putih telur, karena dapat menyebabkan terjadinya penggumpalan (Berquist,1964). Freeze drying merupakan proses pengeluaran air dari suatu produk dengan cara sublimasi dari

19 bentuk beku menjadi uap. Metode ini banyak digunakan dalam proses pengeringan dan pengawetan bahan pangan untuk mempertahankan stabilitas, aroma, serta tekstur yang menyerupai bahan awal (Aman, dkk., 1992). Menurut Simon, Abustam, dan Said (2014) ada beberapa tahap-tahap pembuatan tepung putih telur : 1. Persiapan telur. Kulit telur dibersihkan terlebih dahulu dari kotorankotorannya. 2. Pemisahan isi telur dan homogenisasi. Telur dipecahkan kemudian dipisahkan bagian kuning dan putih telurnya, lalu putih telur dihomogenkan dengan mixer selama 3 menit hingga tercampur rata. 3. Putih telur dibekukan di freezer selama 24 jam pada suhu 30 C. 4. Putih telur yang telah dibekukan dan dimasukkan ke dalam freeze dryer. 5. Setelah kering, putih telur kemudian dihaluskan. 2.7 Uraian Bahan 1. Gliserin Pemerian : cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak), higroskopik, netral terhadap lakmus. Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dalam minyak menguap (Ditjen POM RI, 1995). 2. Aqua Demineral Air demineral dibuat dari air minum yang dimurnikan menggunakan penukar ion yang cocok (Ditjen POM RI, 1979).

20 3. Butilen Glikol Pemerian : tidak berwarna, cairan kental dengan rasa manis dan rasa pahit. Kelarutan : larut dengan aseton, etanol (95%), castor oil, dibutyl phthalate, eter, air, praktis tidak larut dalam minyak mineral, minyak biji rami, etanolamin, alipatik hidrokarbon, minyak essensial dan substansi sintetis (Rowe, dkk., 2009). 4. Butilen Glikol Pemerian : tidak berwarna, cairan kental dengan rasa manis dan rasa pahit. Kelarutan : larut dengan aseton, etanol (95%), castor oil, dibutyl phthalate, eter, air, praktis tidak larut dalam minyak mineral, minyak biji rami, etanolamin, alipatik hidrokarbon, minyak essensial dan substansi sintetis (Rowe, dkk., 2009). 5. PEG-40 Hydrogenated Castor Oil Pemerian : larutan kental bening dan tidak berbau, mudah larut dalam air, minyak dan alkohol (Rowe, dkk., 2009). 6. Xantan Gum Pemerian : terjadi sebagai krim berwarna, tidak berbau, mudah mengalir, serbuk halus bebas putih. Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol dan eter, larut dalam air panas dan air dingin (Rowe, dkk., 2009). 7. Nipagin Pemerian : hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau berbau khas lemah, mempunyai sedikit rasa terbakar. Kelarutan : sukar larut dalam air, dalam benzena dan dalam karbon tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan dalam eter (Ditjen POM RI, 1995).

21 8. Etanol 96% Pemerian : cairan bening, tidak berwarna, dan mudah menguap dengan sedikit bau yang khas dan terbakar rasa. Kelarutan : larut dalam kloroform, eter, gliserin, dan air (dengan temperatur dan konsentrasi tinggi) (Rowe, dkk., 2009). 2.8 Skin Analyzer Skin analyzer mempunyai sistem terintegrasi untuk mendukung diagnosis dokter yang tidak hanya meliputi lapisan kulit teratas, melainkan juga mampu memperlihatkan sisi lebih dalam dari lapisan kulit. Tambahan rangkaian sensor kamera yang terpasang pada skin analyzer menampilkan hasil dengan cepat dan akurat (Aramo, 2012). Menurut Aramo (2012), beberapa pengukuran yang dapat dilakukan dengan menggunakan skin analyzer, yaitu: moisture (kadar air), evenness (kehalusan), pore (pori), spot (noda), wrinkle (keriput), dan kedalaman keriput. Parameter hasil pengukuranskin analyzer dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Parameter hasil pengukuran dengan skin analyzer Pengukuran Parameter (%) Moisture Dehidrasi Normal Hidrasi (Kadar air) Evenness Halus Normal Kasar (Kehalusan) Pore Kecil Sedang Besar (Pori) Spot Sedikit Sedang Banyak (Noda) Wrinkle Tidak berkeriput Berkeriput Berkeriput parah (Keriput)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. massa tubuh dan yang memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. massa tubuh dan yang memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ terbesar dari tubuh, memiliki massa lebih dari 10% massa tubuh dan yang memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan lingkungannya (Walters, 2007).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kulit merupakan organ terbesar, terluas pada tubuh kita.rata-rata orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kulit merupakan organ terbesar, terluas pada tubuh kita.rata-rata orang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit merupakan organ terbesar, terluas pada tubuh kita.rata-rata orang dewasa memiliki luas kulit sekitar 170-200 cm 2 dengan berat antara 15-17 kg (Tabor dan Blair,

Lebih terperinci

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit FISIOLOGI KULIT Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir yang melapisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Buah Anggur Buah merupakan salah satu jenis makanan yang banyak mengandung vitamin serta mineral yang sangat dibutuhkan oleh manusia, buah anggur merah merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Buah Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) 2.1.1 Asal usul buah pisang ambon Pisang pertama kali ditemukan tumbuh di daerah tropis di negara berkembang seperti Indochina

Lebih terperinci

Proses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik

Proses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik Perbedaan gel dan emulgel? Emulgel merupakan terdiri dari 2 fase yang dimana gabungan antara fase emulsi dan fase gel.sedangkan gel merupakan terdiri dari satu fase saja yaitu terdiri dari basis gel dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Metode Baumann Metode Baumann adalah sebuah metode untuk menentukan tipe wajah berdasarkan kadar kandungan minyak pada wajah. Beberapa studi telah menunjukkan jika banyak pasien

Lebih terperinci

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang BAB II Penuaan Dini pada Wanita Jepang 2.1 Penuan Dini Banyak orang berfikir bahwa penuaan merupakan hal yang sangat biasa, bahkan bagi sebagian orang penuaan dianggap tidak terlalu penting untuk kesehatan

Lebih terperinci

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh.

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh. KULIT KULIT Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh. Kulit terdiri dari tiga lapisan : 1. Lapisan Epidermis 2. Lapisan

Lebih terperinci

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut: Histologi kulit Kulit merupakan organ tubuh paling luar dan membatasi bagian dalam tubuh dari lingkungan luar. Luas kulit pada orang dewasa sekitar 1.5 m 2 dan beratnya sekitar 15% dari berat badan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut sejarahnya, tanaman anggur diduga sudah ada sejak zaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut sejarahnya, tanaman anggur diduga sudah ada sejak zaman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Anggur (Vitis vinifera) 2.1.1 Asal usul tanaman anggur Menurut sejarahnya, tanaman anggur diduga sudah ada sejak zaman Miosen yaitu 23 juta tahun yang lalu. Dugaan ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: YUSTINI MARIS

Lebih terperinci

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis KULIT MANUSIA FUNGSI KULIT Membantu mengontrol temperatur tubuh Melindungi tubuh dari kuman Melindungi struktur dan organ vital dari perlukaan Terlibat dalam proses pembuangan sampah sisa metabolisme tubuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak canola telah dipopulerkan beberapa ribu tahun yang lalu, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak canola telah dipopulerkan beberapa ribu tahun yang lalu, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Canola Minyak canola telah dipopulerkan beberapa ribu tahun yang lalu, dan semakin meningkat penggunaan serta pengolahannya pada tahun 1960 (Rieger, dkk., 2002).Canola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Meksiko Selatan, Amerika Tengah, dan benua Amerika yang beriklim tropis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Meksiko Selatan, Amerika Tengah, dan benua Amerika yang beriklim tropis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Buah Jambu Biji Tanaman jambu biji bukan merupakan tanaman asli indonesia. Dari berbagai sumber pustaka menyebutkan bahwa tanaman jambu biji diduga berasal dari Meksiko

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. luas. Ketebalan kulit bervariasi di berbagai bagian tubuh. Sel-sel kulit yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. luas. Ketebalan kulit bervariasi di berbagai bagian tubuh. Sel-sel kulit yang paling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ terbesar dari tubuh dan meliputi wilayah yang sangat luas. Ketebalan kulit bervariasi di berbagai bagian tubuh. Sel-sel kulit yang paling tipis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji

BAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji tumbuhan canola, yaitu tumbuhan asli Kanada Barat dengan bunga berwarna kuning. Popularitas dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Wasitaatmadja, 1997). Ketebalan kulit berbeda-beda untuk tiap individu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Wasitaatmadja, 1997). Ketebalan kulit berbeda-beda untuk tiap individu, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lobak mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500 SM. Lobak sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lobak mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500 SM. Lobak sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Lobak Lobak mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500 SM. Lobak sering disebut dengan lobak cina/lobak oriental. Tanaman lobak memiliki akar tunggang dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Buah Labu Kuning Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima, Cucurbita ficifolia, Cucurbita mixta, Cucurbita moschata, dan Cucurbita pipo L (Anonim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan v vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan luar. Kulit berfungsi untuk melindungi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persea america sinonim dengan P.gratissima Gaertin atau P.drymifolia Schlect

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persea america sinonim dengan P.gratissima Gaertin atau P.drymifolia Schlect BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Alpukat (Persea americana Mill) 2.1.1 Asal usul tanaman alpukat Alpukat berasal dari kawasan Amerika Tengah, buah ini ditaman dikawasan tropis dan subtropis, termasuk

Lebih terperinci

Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne)

Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne) Modul Hybrid Learning PPG Tata Rias Dalam Jabatan Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne) DISUSUN OLEH : Nurul Hidayah, M.Pd 1 A. PENDAHULUAN Modul ini akan menjelaskan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi (Materia Medika Indonesia, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi (Materia Medika Indonesia, 1989) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Delima 2.1.1 Klasifikasi (Materia Medika Indonesia, 1989) Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Bangsa Suku Famili Marga Jenis : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae

Lebih terperinci

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini. a. Minyak almond dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah.

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini. a. Minyak almond dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: a. Minyak almond dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah. b. Perbedaan konsentrasi minyak almond dalam sediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor 1 2 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di bidang kosmetika saat ini sangatlah pesat. Kosmetika berdasarkan penggunaannya dapat digunakan sebagai tata rias dan juga sebagai perawatan kulit

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang hijau (Phaseolus radiatusl.) merupakan salah satu komoditas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang hijau (Phaseolus radiatusl.) merupakan salah satu komoditas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Kacang Hijau 2.1.1 Tanaman kacang hijau Kacang hijau (Phaseolus radiatusl.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh sinar UV atau disebut photoaging pada kulit atau produk yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh sinar UV atau disebut photoaging pada kulit atau produk yang dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anti Penuaan ( Anti-aging ) Anti-aging atau anti penuaan adalah produk kosmetik yang digunakan secara topikal yang mampu mengobati/menghilangkan gejala yang disebabkan oleh

Lebih terperinci

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh 14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh Written by Rosalia in Beauty Tips Sebelum membahas lebih lanjut mengenai berbagai cara menghilangkan komedo, terlebih dahulu kita harus tahu

Lebih terperinci

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total.

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. WIJUMA wt Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Kulit memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, diantaranya:

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2 1. Berikut ini merupakan kandungan keringat, kecuali?? SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2 Air NaCl Urea Glukosa Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Kulit mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian kulit yang kelihatan dari luar yang disebut epidermis beratnya 0,05-0,5 kg

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian kulit yang kelihatan dari luar yang disebut epidermis beratnya 0,05-0,5 kg BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit merupakan bagian paling luar dari tubuh dan merupakan organ yang terluas, yaitu antara 1,5-2,0 m 2 dengan berat kurang lebih 20 kg, sedangkan bagian kulit yang kelihatan

Lebih terperinci

Hubungi Kami: LINE : brtcofficial. SMS Pin BB : : 2AF92EE7

Hubungi Kami:   LINE : brtcofficial. SMS Pin BB : : 2AF92EE7 Hubungi Kami: Email : order@brtc.co.id LINE : brtcofficial SMS Pin BB : 0858 5273 5934 : 2AF92EE7 AQUA RUSH PEEL GEL AQUA RUSH SERUM AQUA RUSH LINE Gel peeling yang hipoalergenik untuk mengangkat sel kulit

Lebih terperinci

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru O R G A N P E N Y U S U N S I S T E M E K S K R E S I K U L I T G I N J A L H A T I P A R U - P A R U kulit K ULIT K U L I T A D A L A H O R G A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki dapat jatuh dan bertekuk lutut di

BAB I PENDAHULUAN. laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki dapat jatuh dan bertekuk lutut di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecantikan adalah anugerah terindah bagi wanita. Kecantikan memiliki kemampuan magnetik luar biasa yang mampu meruntuhkan dunia laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk berupa spiral pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk berupa spiral pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Pepaya 2.1.1 Pepaya (Carica papaya L.) Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk

Lebih terperinci

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Kompetensi Dasar : Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Indikator : 1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.

Lebih terperinci

Luka dan Proses Penyembuhannya

Luka dan Proses Penyembuhannya Luka dan Proses Penyembuhannya Anatomi Kulit Epidermis Dermis Subkutan 1 Epidermis Merupakan lapisan kulit terluar, tidak terdapat serabut saraf maupun pembuluh darah Berupa sel-sel berlapis gepeng yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetika merupakan suatu sediaan yang telah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Salah satu kegunaan sediaan kosmetika adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Sebagai pelindung utama tubuh dari kerusakan fisika, kimia dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Sebagai pelindung utama tubuh dari kerusakan fisika, kimia dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bagian yang bersentuhan langsung dengan lingkungan, Fungsi utama kulit adalah

TINJAUAN PUSTAKA. bagian yang bersentuhan langsung dengan lingkungan, Fungsi utama kulit adalah TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia sehingga menjadi bagian yang bersentuhan langsung dengan lingkungan, Fungsi utama kulit adalah sebagai pelindung. Fungsi perlindungan

Lebih terperinci

KULIT SEBAGAI ORGAN PROTEKSI DAN ESTETIK

KULIT SEBAGAI ORGAN PROTEKSI DAN ESTETIK Modul KJP KULIT SEBAGAI ORGAN PROTEKSI DAN ESTETIK Dr. Sri Linuwih Menaldi, Sp.KK(K) PENDAHULUAN kulit merupakan organ tubuh terluar berhubungan dengan lingkungan perubahan lingkungan berdampak pada kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk Indonesia. Tanaman anggur merupakan tanaman tropis bertipe iklim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk Indonesia. Tanaman anggur merupakan tanaman tropis bertipe iklim BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Anggur Anggur diduga berasal dari sekitar Laut Hitam dan Laut Kaspi. Kemudian, menyebar ke amerika utara, amerika selatan, dan eropa, selanjutnya ke Asia termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetika adalah bahan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkena polusi dan zat zat yang terdapat di lingkungan kita. Kulit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terkena polusi dan zat zat yang terdapat di lingkungan kita. Kulit merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Sehingga kulit adalah organ tubuh yang pertama kali terkena polusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah digunakan oleh manusia yang hidup

Lebih terperinci

Bila dulu scrubbing hanya dapat dilakukan sekali-sekali saja, namun, zaman sudah mulai berubah. Sehingga scrubbing dapat dilakukan kapan saja,

Bila dulu scrubbing hanya dapat dilakukan sekali-sekali saja, namun, zaman sudah mulai berubah. Sehingga scrubbing dapat dilakukan kapan saja, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara alamiah regenerasi kulit berlangsung hingga 28 hari sekali. Dimana kulit mengalami pergantian kulit dengan yang baru setiap 28 hari. Proses regenerasi atau penggantian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. xerosis yang akan menyebabkan berkurangnya elastisitas kulit sehingga lapisan

BAB I PENDAHULUAN. xerosis yang akan menyebabkan berkurangnya elastisitas kulit sehingga lapisan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumit pecah adalah suatu keadaan klinis yang di tandai dengan terdapatnya fisura pada tumit. Fisura yang terjadi pada tumit pecah akibat dari kulit kering atau xerosis

Lebih terperinci

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air TINJAUAN PUSTAKA Telur Telur merupakan bahan pangan asal hewan yang mempunyai daya pengawet alamiah yang paling baik, karena memiliki suatu pelindung kimia dan fisis terhadap infeksi mikroba. Mekanisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang menutupi permukaan tubuh. Fungsi kulit secara keseluruhan adalah antara lain kemampuannya sebagai penghadang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penampilan adalah hal yang penting, berbagai cara dilakukan demi menciptakan penampilan yang menarik. Bagian tubuh yang sering menjadi perhatian dalam setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenis yang dikenal saat ini. Strawberry yang dibudidayakan sekarang ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenis yang dikenal saat ini. Strawberry yang dibudidayakan sekarang ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Buah Strawberry Tanaman strawberry telah dikenal sejak zaman Romawi, tetapi bukan jenis yang dikenal saat ini. Strawberry yang dibudidayakan sekarang ini disebut strawberry

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina. Menurut laporan, kedelai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina. Menurut laporan, kedelai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Kacang Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina. Menurut laporan, kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. massa tubuh (Walters, 2007). Luas permukaan kulit orang dewasa adalah sekitar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. massa tubuh (Walters, 2007). Luas permukaan kulit orang dewasa adalah sekitar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh, yang mencakup 10% dari total massa tubuh (Walters, 2007). Luas permukaan kulit orang dewasa adalah sekitar 1,6 m 2. Ketebalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Minyak Kelapa Murni (VCO) 2.1.1 Minyak Kelapa murni ( VCO ) Selama sekitar 3960 tahun yang lalu, dari 4000 tahun sejak adanya catatan sejarah, telah diketahui penggunaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan kosmetika dekoratif digunakan sehari-hari untuk mempercantik diri. Salah satu contoh kosmetika dekoratif yang sering digunakan adalah lipstik. Lipstik merupakan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae, I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

Struktur Anatomi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatomi Kulit.

Struktur Anatomi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatomi Kulit. Struktur Anatmi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatmi Kulit. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan kulit terluar biasa disebut lapisan ari atau epidermis, di bawah lapisan ari adalah lapisan jangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang, umurnya dapat mencapai 600 tahun. Satu pohon zaitun bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang, umurnya dapat mencapai 600 tahun. Satu pohon zaitun bisa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Zaitun Pohon zaitun memiliki keistimewaan yaitu mempunyai umur yang panjang, umurnya dapat mencapai 600 tahun. Satu pohon zaitun bisa membuahkan 15-20 kg zaitun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organ tubuh (termasuk kulit) secara perlahan untuk memperbaiki atau mengganti

BAB I PENDAHULUAN. organ tubuh (termasuk kulit) secara perlahan untuk memperbaiki atau mengganti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan atau aging adalah suatu proses menghilangnya kemampuan seluruh organ tubuh (termasuk kulit) secara perlahan untuk memperbaiki atau mengganti diri dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Munculnya kerutan halus pada wajah, timbul spot-spot hitam, merupakan ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Munculnya kerutan halus pada wajah, timbul spot-spot hitam, merupakan ciri-ciri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses normal seiring dengan pertambahan usia, kulit akan mulai mengendur dan berkerut. Hal ini disebabkan fungsi fisiologis dari organ terutama kulit mulai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan TINJAUAN PUSTAKA Daging Kerbau Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan mempunyaikebiasaan berendam di sungai dan lumpur. Ternak kerbau merupakan salah satu sarana produksi yang

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai masa kehidupan pertama ekstrauterin sampai dengan usia 28

BAB 1 PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai masa kehidupan pertama ekstrauterin sampai dengan usia 28 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Neonatus bearti baru saja dilahirkan. Dalam dunia kedokteran, neonatus didefenisikan sebagai masa kehidupan pertama ekstrauterin sampai dengan usia 28 hari atau 4 minggu

Lebih terperinci

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK PERLAKUAN SEBELUM

Lebih terperinci

Hidrokinon dalam Kosmetik

Hidrokinon dalam Kosmetik Hidrokinon dalam Kosmetik Kita ketahui bahwa kosmetik sangat beragam jenisnya, mulai dari kosmetik untuk wajah, kulit, rambut, hingga kuku. Namun diantara ragam jenis kosmetik tersebut, yang sering menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Asam Laktat Rumus Bangun Asam Laktat Rumus Kimia C 3 H 6 O 3 BM 90,08 Asam laktat terdiri dari campuran asam laktat dan hasil kondensasinya seperti laktoil asam laktat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Hasil Evaluasi Sediaan a. Hasil pengamatan organoleptis Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan krim berwarna putih dan berbau khas, gel tidak berwarna atau transparan

Lebih terperinci

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN SEBAGAI PELUANG USAHA Oleh : Andi Mulia, Staff Pengajar di UIN Alauddin Makassar Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Latifah, 2007; Bariqina dan Ideawati, 2001). Batang-batang rambut

BAB I PENDAHULUAN. dan Latifah, 2007; Bariqina dan Ideawati, 2001). Batang-batang rambut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rambut adalah sesuatu yang tumbuh dari akar rambut yang ada dalam lapisan dermis dan melalui saluran folikel rambut ke luar dari kulit (Tranggono dan Latifah, 2007;

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kaum wanita banyak yang menggunakan berbagai macam sediaan kosmetika baik yang berfungsi untuk merawat kulit maupun untuk tata rias. Adapun sediaan kosmetika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama kulit. Seiring bertambahnya usia, fungsi kulit ikut menurun. Sel kulit yang mati melekat lebih lama

Lebih terperinci

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT >> PENDAHULUAN Pedoman Cara Ritel Pangan yang Baik di Pasar Tradisional adalah acuan yang digunakan dalam melakukan kegiatan ritel pangan di pasar tradisional dan dalam rangka pengawasan keamanan pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan tingkat ekonomi di Indonesia menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan tingkat ekonomi di Indonesia menyebabkan banyak 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan tingkat ekonomi di Indonesia menyebabkan banyak masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi menengah ke atas. Hingga nilai beli terhadap sesuatu yang sekunder

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tumbahan kesumba keling dengan nama lain Bixa orellana L. ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tumbahan kesumba keling dengan nama lain Bixa orellana L. ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Kesumba Keling Tumbahan kesumba keling dengan nama lain Bixa orellana L. ini adalah termasuk suku Bixaceae. Tumbuhan ini dapat hidup dengan baik di tempat-tempat

Lebih terperinci

Triple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3.

Triple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3. TRIPPLE STEMCELL Triple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3. Sel induk argan ( Argan stemcell ) Serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan sediaan yang digunakan di luar badan guna membersihkan, menambah daya tarik, dan memperbaiki bau badan tetapi tidak untuk mengobati penyakit (Tranggono

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. batang, benang sari kuning kehijauan, kelopak hijau, mahkota lonjong berwarna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. batang, benang sari kuning kehijauan, kelopak hijau, mahkota lonjong berwarna BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Lobak Merah 2.1.1 Lobak merah Lobak merupakan herba semusim, tinggi lebih kurang 1 meter, batang lunak membentuk umbi. Daun tunggal, lonjong, tepi daun bergigi,

Lebih terperinci

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau

Lebih terperinci

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web :

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web : 1. PENGERTIAN RAMBUT Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku dan bibir. Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan untuk maksud

Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan untuk maksud CLEANSING CREAM Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan untuk maksud perawatan kulit agar kulit menjadi bersih dan sehat terlindung dari kekeringan~an sengatan cuaca, baik panas

Lebih terperinci

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi penanganan pasca panen Penanganan pasca panen dilakukan untuk memperbaiki cita rasa dan meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat certificate of analysis vitamin E (dl α-tocopherol acetate)

Lampiran 1. Surat certificate of analysis vitamin E (dl α-tocopherol acetate) Lampiran 1. Surat certificate of analysis vitamin E (dl α-tocopherol acetate) 61 Lampiran 2. Gambar bahan dan alat A B C D Keterangan: A. Cetakan kaca B. Pemotong bentuk masker C. Viskometer Brookfield

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang berlebih sehingga berisiko tinggi terhadap berbagai kerusakan kulit (Misnadiarly, 2006). Salah

Lebih terperinci

Manfaat Minum Air Putih

Manfaat Minum Air Putih Manfaat Minum Air Putih "Teman-teman, mungkin banyak dari kita yang malas minum air putih...padahal manfaatnya banyak banget...yuks kita kupas manfaatnya!" Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie adalah produk pasta atau ekstruksi yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia (Teknologi Pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem penghantaran obat dengan memperpanjang waktu tinggal di lambung memiliki beberapa keuntungan, diantaranya untuk obat-obat yang memiliki absorpsi rendah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Buah Mangga 2.1.1 Buah mangga Buah mangga termasuk kelompok buah yang berdaging. Panjang buah 2,5 cm sampai 30 cm. Bentuk buah ada yang bulat, bulat telur atau

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll Manfaat Terapi Ozon Sebagai Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer untuk berbagai penyakit. Penyakit yang banyak diderita seperti diabetes, kanker, stroke, dll. Keterangan Rinci tentang manfaat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tubuh manusia terbentuk atas banyak jaringan dan organ, salah satunya adalah kulit. Kulit adalah organ yang berfungsi sebagai barrier protektif yang dapat mencegah

Lebih terperinci