BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Buah Anggur Buah merupakan salah satu jenis makanan yang banyak mengandung vitamin serta mineral yang sangat dibutuhkan oleh manusia, buah anggur merah merupakan salah satu dari buah yang cara pengolahannya tidak dimasak. Buah anggur mengandung banyak gula sehingga sari dari buah anggur dapat diolah menjadi wine (minuman anggur merah) yang di fermentasi (Rukmana, 1999).

2 2.1.1 Manfaat Dan Kandungan Gizi Buah Anggur Buah anggur terkenal kaya antioksidan, didalamnya mengandung vitamin C, provitamin A, vitamin B1, B2, serat dan kadar air tinggi, mineral besi, fosfor, kalsium. Kandungan gizi buah anggur dalam 100 g terkandung protein 0,40 g, lemak 0,36 g, karbohidrat 19,70 g, kalsium 6,00 mg, fosfor 24,40 mg, serat 1,70 g, vitamin A 66,00 IU, vitamin B1 0,05 mg, vitamin B2 0,02 mg, vitamin C 3,00 mg. Selain itu, anggur sangat baik untuk menjaga kesehatan dan kerja ginjal, menenangkan sistem saraf sehingga tidak mengalami kekejangan. Kandungan polifenol dan vitamin C berfungsi untuk menonaktifkan virus dan tumor, serta dapat mencegah kerusakan gen sehingga mempunyai kemampuan untuk melawan kanker (Wirakusumah, E. S, 2003) Taksonomi Tanaman Buah Anggur Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Dikotiledoneae Ordo : Vitales Famili : Vitaceae Genus : Vitis Spesies : Vitis vinifera 2.2 Kulit

3 Kulit merupakan organ yang menutupi seluruh tubuh manusia yang terletak paling luar dan mempunyai permukaan yang paling luas. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, ras dan lokasi tubuh (Wasitaatmadja. S. M, 1997). Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 meter persegi, dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak. Kulit terbagi atas dua lapisan utama yaitu epidermis (sebagai lapisan yang paling luar) dan dermis (Tranggono. R.I.S dan Latifah. F, 2007) Anatomi Kulit a. Lapisan Epidermis Lapisan ini terletak paling atas, tahan akan air, tipis dan sebagian besar terdiri dari sel-sel mati. Lapisan epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetik dipakai pada epidermis ini. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter, misalnya pada telapak tangan, telapak kaki, dan lapisan yang tpis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Lapisan epidermis terdiri atas 5 lapisan (dimulai dari lapisan terluar sampai lapisan terdalam), yaitu :

4 1. Lapisan Tanduk (stratum corneum) Lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, jenis protein yang tidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahan- bahan kimia. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar. Secara alami, sel-sel yang sudah mati dipermukaan kulit akan melepaskan diri untuk berregenerasi. 2. Lapisan Jernih (stratum lucidum) Lapisan ini terletak tepat dibawah stratum corneum, merupakan lapisan yang tipis, jernih, sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. 3. Lapisan Berbutir-butir (stratum glanulosum) Lapisan ini tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti mengkerut. 4. Lapisan Malphigi (stratum spinosum) Lapisan ini memiliki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri. Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. 5. Lapisan Basal (stratum germinativum) Merupakan lapisan terbawah epidermis. Di dalam lapisan basal juga terdapat selsel melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami keratinisasi dan fungsinya hanya membenttuk pigmen melanin dan memberikannya kepada sel-sel keratinosit melalui dendrit-dendritnya. Satu sel melanosit melayani sekitar 36 sel keratinosit (Tranggono.R.I.S dan Latifah.F, 2007). b. Lapisan Dermis

5 Lapisan ini lebih tebal dibanding lapisan epidermis. Yang menyusun lapisan ini yaitu pembuluh darah, ujung syaraf, kelenjar minyak kulit, kelenjar keringat, otot penegak rambut, dan akar rambut. Lapisan dermis terletak didalam jaringan penunjang (kolagen) dan jaringan penghubung (elastin). Apabila jaringan ini rusak, kulit akan menjadi kendur dan keriput karena kulit tidak elastis lagi (Wirakusumah.E.S, 1999). c. Subkutis Merupakan lapisan di bawah dermis atau yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda- beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi (Wirakusumah.E.S, 1999) Fungsi Biologik Kulit Kulit manusia sangat kompleks dan berkaitan satu dengan yang lainnya di dalam tubuh manusia sehingga kulit mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Proteksi Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik maupun mekanik, gangguan panas atau dingin, gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri dan virus. Gangguan fisik dan mekanik ditanggulangi dengan adanya bantalan lemak subkutis, tebalnya lapisan kulit dan sebut penunjang yang berfungsi sebagai pelindung bagian luar tubuh (Wasitaatmadja. S. M, 1997). b. Absorbsi Beberapa bahan dapat diabsorbsi kulit masuk ke dalam tubuh melalui dua jalur yaitu melalui epidermis dan melalui kelenjar sebasea. Material yang mudah larut

6 dalam lemak lebih mudah diabsorbsi dibanding air dan material yangn larut dalam air (Tranggono.R.I.S dan Latifah.F, 2007). c. Ekskresi Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea dan sedikit lemak. Penguapan air dari dalam tubuh dapat pula terjadi secara difusi melalui sel-sel epidermis, tetapi karena selo epidermis baik fungsi sawarnya, maka kehilangan air melalui sel epidermis dapat dicegah (Wasitaatmadja. S. M, 1997). d. Sensori Kulit bertanggu jawab sebagai indera terhadap rangsangan dari luar berupa tekanan, raba, suhu dan nyeri melalui beberapa reseptor seperti badan Meissner di lapisan dermis (Tranggono.R.I.S dan Latifah.F, 2007). e. Termoregulasi Kulit melakukan peran dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit. Pada keadaan suhu tubuh meningkat, kelenjar keringat mengeluarkan banyak keringat kepermukaan kulit dan dengan penguapan keringat tersebut terbuang kalori/ panas tubuh. Vasokonstriksi pembuluh darah kapiler kulit menyebabkan kulit melindungi diri dari kehilangan panas pada waktu dingin (Wasitaatmadja. S. M, 1997) Jenis Kulit Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kecantikan dan kesehatan kulit, kulit dapat dibedakan sebagai berikut : a. Jenis kulit sensitif

7 Kulit jenis ini mudah mengalami gangguan, baik dari luar maupun dari tubuh. Gangguan terhadap kulit yang sensitif akan menyababkan pembuluh darah kapiler bereaksi secara berlebihan serta kulit terasa tegang. Perubahan yang cepat pada kulit tersebut dikarenakan adanya perubahan lingkungan yang tidak biasa dialami, seperti perubahan temperatur. b. Jenis kulit reaktif Kulit jenis ini cepat mengalami perubahan secara tiba-tiba akibat adanya perubahan lingkungan. Reaksi ini dalam jangka waktu tidak terlalu lama akan kembali normal. Reaksi kulit karena perubahan/ pengaruh dari luar, misalnya kulit muka menjadi merah secara tiba-tiba karena pelebaran pembuluh kepiler di bawah kulit. c. Jenis kulit alergi Jenis kulit ini merupakan akibat dari fenomena yang sangat rumit dan berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh (Wirakusumah.E.S, 1999) Jenis- jenis Kulit Muka Tiap individu mempunyai jenis kulit muka yang berlainan. Jenis kulit ini dipengaruhi oleh kadar air di dalam lapisan kulit, produksi minyak dalam kulit, kondisi dan percepatan pergantian sel- sel lapisan tanduk, serta faktor lingkungan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang jenis- jenis kulit sangatlah penting karena akan membantu dalam perawatan kulit. Adapun perawatan kulit muka/ wajah dibedakan menjadi empat jenis yaitu : a) Kulit Normal

8 Pada jenis kulit normal, wajah akan terlihat lebih lembut, cerah, dan sehat. Keadaan kulit tidak kering, kelembaban cukup, dan pori- pori masih tampak, tetapi tidak terlalu besar b) Kulit Berminyak Jenis kulit ini mempunyai kadar minyak pada kulit wajah berlebih sehingga apabila diraba terasa berminyak, wajah terlihat mengkilap, dan pori- pori terlihat membesar c) Kulit Kering Jenis kulit kering sedikit memproduksi minyak sehingga kulit wajah terasa kencang dan kering, bahkan kulit menjadi bersisik halus. Jenis kulit menyebabkan kulit menjadi cepat berkeriput dengan garis- garis yang jelas (Wirakusumah.E.S, 1999). 2.3 Struktur Kulit Normal Gambar 8. Kulit Normal

9 2.3.1 Perbedaan Struktur Kulit Normal dan Kulit Menua Gambar 9. Perbedaan Kulit Normal dan Kulit Menua 2.4 Emulsi Emulsi adalah suatu dispersi dimana fase terdispers terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak tercampur. Dalam batasan emulsi, fase terdispers dianggap sebagai fase dalam dan medium dispersi sebagai fase luar atau fase kontinu (Ansel, 1989). Emulsi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. Zat pengemulsi (emulgator) merupakan komponen yang paling penting agar memperoleh emulsi yang stabil. Semua emulgator bekerja dengan membentuk film (lapisan) disekeliling butir- butir tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi agar mencegah terjadinya koalesen atau terpisahnya cairan dispers sebagai fase terpisah. Terbentuk dua macam tipe emulsi yaitu emulsi tipe m/a dimana tetes minyak terdispersi dalam fase air dan tipe a/m dimana fase dalam adalah air dan fase luar adalah minyak (Anief. M, 2003). Emulsi yang dipakai pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi m/a atau a/m, tergantung pada berbagai faktor seperti sifat zat terapeutik yang akan

10 dimasukkan ke dalam emulsi, keinginan untuk mendapatkan efek emolien atau pelembut jaringan (Ansel, 1989). Keuntungan dari tipe emulsi m/a adalah : 1. Mampu menyebar dengan baik pada kulit 2. Memberi efek dingin terhadap kulit 3. Tidak menyumbat pori- pori kulit 4. Bersifat lembut 5. Mudah dicuci dengan air sehingga dapat hilang dengan mudah dari kulit (Voight, 1995). 2.5 Krim Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60 % dan dimaksudkan untuk pemakaian luar (Ditjen POM, 1979). Ditinjau dari sifat fisiknya, krim dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu : a) Emulsi air dalam minyak atau emulsi A/M b) Emulsi minyak dalam air atau emulsi Ms/A Basis yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air, dan dikenal sebagai krim. Basis vanishing cream termasuk golongan ini (Lachman, 1994). Basis krim (vanishing cream) banyak disukai karena memiliki keuntungan yaitu memberikan efek dingin pada kulit, tidak berminyak serta memiliki kemampuan penyebaran yang baik. Vanishing cream mengandung air dalam persentase yang besar dan asam stearat. Humektan sering ditambahkan pada vanishing cream dan emulsi o/w untuk mengurangi penguapan air dari permukaan basis (Voigt, 1995).

11 2.6 Krim Tangan dan Badan Pada kondisi kulit tertentu pelembab diperlukan oleh kulit untuk mempertahankan struktur dan fungsinya. Berbagai faktor baik dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh dapat mempengaruhi struktur dan fungsi kulit tersebut, misal udara kering, sinar matahari terik, angin keras, umur lanjut, berbagai penyakit kulit maupun penyakit dalam tubuh. Oleh faktor- faktor tersebut kulit dapat menjadi kering akibat dari kehilangan air oleh penguapan yang tidak kita rasakan. Krim tangan dan badan adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk maksud melindungi kulit supaya tetap halus dan lembut, tidak kering, bersisik, dan mudah pecah. 2.7 Bahan-Bahan Sediaan Krim Tangan dan Badan bahan yang digunakan mencangkup emolien, zat sawar, zat humektan, zat pengemulsi, zat pengawet, parfum dan zat warna (Ditjen POM, 1985). a. Emolien Zat yang paling penting untuk bahan pelembut kulit adalah turunan dari lanolin dari darivatnya, hidrokarbon, asam lemak, lemak alkohol. b. Zat sawar Bahan- bahan yang biasa digunakan adalah parafin wax, asam stearat. c. Humektan Humektan adalah suatu zat yang dapat mengontrol perubahan kelembaban diantara produk dan udara, baik dalam kulit maupun diluar kulit. Biasanya bahan yang digunakan adalah gliserin yang mampu menarik air dari udara dan menahan air agar tidak menguap (Balsam,1972). d. Zat pengemulsi

12 Zat pengemulsi adalah bahan yang memungkinkan tercampurnya semua bahan- bahan secara merata, misalnya gliserin monostearat, trietanolamin (Wasitaatmadja, 1997). e. Pengawet Pengawet adalah bahan yang dapat mengawetkan kosmetik dalam jangka waktu selama mungkin agar digunakan lebih lama. Pengawet dapat bersifat antikuman sehingga menangkal terjadinya tengik oleh aktivitas mikroba sehingga kosmetik menjadi stabil. Selain itu juga dapat bersifat antioksidan yang dapat menangkal terjadinya oksidasi (Wasitaatmadja, 1997). f. Parfum Pemilihan parfum yang digunakan pada sediaan krim biasanya didasarkan atas nilai keindahan, tetapi sudah pasti jika wangi yang ditimbulkan dari parfum menambah daya tarik dari konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan produsen (Lachman, 1994). 2.8 Silika Gel Silika gel merupakan suatu bentuk dari silika yang dihasilkan melalui penggumpalan sol natrium silika (NaSiO 2 ). Silika gel mencegah terbentuknya kelembaban yang berlebihan sebelum terjadi. Silika gel merupakan produk yang aman digunakan untuk menjaga kelembaban makanan,obat- obatan, bahan sensitif, elektronik. Di dalamnya terdapat granula yang menghubungkan pori- poris mikroskopik yang akan menangkap dan menahan uap air. Silika gel yang siap digunakan berwarna biru, sedangkan jika silika gel sudah menyerap uap air, maka silika gel akan berubah warna menjadi pink. Bahan pengering tersebut dapat diaktifkan lagi dengan cara pemasaran pada suhu 110º C sehingga warna semula tampak lagi (Anonim, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Meksiko Selatan, Amerika Tengah, dan benua Amerika yang beriklim tropis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Meksiko Selatan, Amerika Tengah, dan benua Amerika yang beriklim tropis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Buah Jambu Biji Tanaman jambu biji bukan merupakan tanaman asli indonesia. Dari berbagai sumber pustaka menyebutkan bahwa tanaman jambu biji diduga berasal dari Meksiko

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lobak mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500 SM. Lobak sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lobak mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500 SM. Lobak sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Lobak Lobak mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500 SM. Lobak sering disebut dengan lobak cina/lobak oriental. Tanaman lobak memiliki akar tunggang dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Buah Labu Kuning Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima, Cucurbita ficifolia, Cucurbita mixta, Cucurbita moschata, dan Cucurbita pipo L (Anonim,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk berupa spiral pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk berupa spiral pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Pepaya 2.1.1 Pepaya (Carica papaya L.) Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang hijau (Phaseolus radiatusl.) merupakan salah satu komoditas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang hijau (Phaseolus radiatusl.) merupakan salah satu komoditas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Kacang Hijau 2.1.1 Tanaman kacang hijau Kacang hijau (Phaseolus radiatusl.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi oleh

Lebih terperinci

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit FISIOLOGI KULIT Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir yang melapisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak canola telah dipopulerkan beberapa ribu tahun yang lalu, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak canola telah dipopulerkan beberapa ribu tahun yang lalu, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Canola Minyak canola telah dipopulerkan beberapa ribu tahun yang lalu, dan semakin meningkat penggunaan serta pengolahannya pada tahun 1960 (Rieger, dkk., 2002).Canola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji

BAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji tumbuhan canola, yaitu tumbuhan asli Kanada Barat dengan bunga berwarna kuning. Popularitas dari

Lebih terperinci

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis KULIT MANUSIA FUNGSI KULIT Membantu mengontrol temperatur tubuh Melindungi tubuh dari kuman Melindungi struktur dan organ vital dari perlukaan Terlibat dalam proses pembuangan sampah sisa metabolisme tubuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang, umurnya dapat mencapai 600 tahun. Satu pohon zaitun bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang, umurnya dapat mencapai 600 tahun. Satu pohon zaitun bisa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Zaitun Pohon zaitun memiliki keistimewaan yaitu mempunyai umur yang panjang, umurnya dapat mencapai 600 tahun. Satu pohon zaitun bisa membuahkan 15-20 kg zaitun

Lebih terperinci

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Kompetensi Dasar : Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Indikator : 1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Asam Laktat Rumus Bangun Asam Laktat Rumus Kimia C 3 H 6 O 3 BM 90,08 Asam laktat terdiri dari campuran asam laktat dan hasil kondensasinya seperti laktoil asam laktat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenis yang dikenal saat ini. Strawberry yang dibudidayakan sekarang ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenis yang dikenal saat ini. Strawberry yang dibudidayakan sekarang ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Buah Strawberry Tanaman strawberry telah dikenal sejak zaman Romawi, tetapi bukan jenis yang dikenal saat ini. Strawberry yang dibudidayakan sekarang ini disebut strawberry

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Sebagai pelindung utama tubuh dari kerusakan fisika, kimia dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Sebagai pelindung utama tubuh dari kerusakan fisika, kimia dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Habitat asli srikaya berasal dari daerah tropis di Amerika, Karibia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Habitat asli srikaya berasal dari daerah tropis di Amerika, Karibia, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Srikaya 2.1.1 Tanaman srikaya Habitat asli srikaya berasal dari daerah tropis di Amerika, Karibia, Jamaika, India dan Pakistan. Buah ini ditemukan oleh para pelaut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk Indonesia. Tanaman anggur merupakan tanaman tropis bertipe iklim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk Indonesia. Tanaman anggur merupakan tanaman tropis bertipe iklim BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Anggur Anggur diduga berasal dari sekitar Laut Hitam dan Laut Kaspi. Kemudian, menyebar ke amerika utara, amerika selatan, dan eropa, selanjutnya ke Asia termasuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2 1. Berikut ini merupakan kandungan keringat, kecuali?? SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2 Air NaCl Urea Glukosa Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Kulit mengeluarkan

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diduga berasal dari Amerika Selatan. Pada waktu bangsa Spanyol menduduki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diduga berasal dari Amerika Selatan. Pada waktu bangsa Spanyol menduduki BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Kentang Tanaman kentang telah banyak dibudidayakan di berbagai benua, negara, provinsi, dan daerah. Menurut beberapa literatur dan catatan, tanaman kentang diduga berasal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bagian yang bersentuhan langsung dengan lingkungan, Fungsi utama kulit adalah

TINJAUAN PUSTAKA. bagian yang bersentuhan langsung dengan lingkungan, Fungsi utama kulit adalah TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia sehingga menjadi bagian yang bersentuhan langsung dengan lingkungan, Fungsi utama kulit adalah sebagai pelindung. Fungsi perlindungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Buah tomat (Solanum lycopersicum) berasal dari Amerika tropis, ditanam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Buah tomat (Solanum lycopersicum) berasal dari Amerika tropis, ditanam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tomat Buah tomat (Solanum lycopersicum) berasal dari Amerika tropis, ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1-1600 m

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. batang, benang sari kuning kehijauan, kelopak hijau, mahkota lonjong berwarna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. batang, benang sari kuning kehijauan, kelopak hijau, mahkota lonjong berwarna BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Lobak Merah 2.1.1 Lobak merah Lobak merupakan herba semusim, tinggi lebih kurang 1 meter, batang lunak membentuk umbi. Daun tunggal, lonjong, tepi daun bergigi,

Lebih terperinci

Struktur Anatomi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatomi Kulit.

Struktur Anatomi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatomi Kulit. Struktur Anatmi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatmi Kulit. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan kulit terluar biasa disebut lapisan ari atau epidermis, di bawah lapisan ari adalah lapisan jangat

Lebih terperinci

Luka dan Proses Penyembuhannya

Luka dan Proses Penyembuhannya Luka dan Proses Penyembuhannya Anatomi Kulit Epidermis Dermis Subkutan 1 Epidermis Merupakan lapisan kulit terluar, tidak terdapat serabut saraf maupun pembuluh darah Berupa sel-sel berlapis gepeng yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persea america sinonim dengan P.gratissima Gaertin atau P.drymifolia Schlect

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persea america sinonim dengan P.gratissima Gaertin atau P.drymifolia Schlect BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Alpukat (Persea americana Mill) 2.1.1 Asal usul tanaman alpukat Alpukat berasal dari kawasan Amerika Tengah, buah ini ditaman dikawasan tropis dan subtropis, termasuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut sejarahnya, tanaman anggur diduga sudah ada sejak zaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut sejarahnya, tanaman anggur diduga sudah ada sejak zaman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Anggur (Vitis vinifera) 2.1.1 Asal usul tanaman anggur Menurut sejarahnya, tanaman anggur diduga sudah ada sejak zaman Miosen yaitu 23 juta tahun yang lalu. Dugaan ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut

Lebih terperinci

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru O R G A N P E N Y U S U N S I S T E M E K S K R E S I K U L I T G I N J A L H A T I P A R U - P A R U kulit K ULIT K U L I T A D A L A H O R G A

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 2: INTEGUMEN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 2: INTEGUMEN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 SISTEM EKSKRESI MANUSIA 2: INTEGUMEN by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta INTEGUMEN 2 Terletak di paling luar tubuh 15 % dari berat tubuh Luasnya sekitar 1,5 1,75 m Memiliki ketebalan 400 600

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Buah Mangga 2.1.1 Buah mangga Buah mangga termasuk kelompok buah yang berdaging. Panjang buah 2,5 cm sampai 30 cm. Bentuk buah ada yang bulat, bulat telur atau

Lebih terperinci

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut: Histologi kulit Kulit merupakan organ tubuh paling luar dan membatasi bagian dalam tubuh dari lingkungan luar. Luas kulit pada orang dewasa sekitar 1.5 m 2 dan beratnya sekitar 15% dari berat badan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang menutupi permukaan tubuh. Fungsi kulit secara keseluruhan adalah antara lain kemampuannya sebagai penghadang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Buah Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) 2.1.1 Asal usul buah pisang ambon Pisang pertama kali ditemukan tumbuh di daerah tropis di negara berkembang seperti Indochina

Lebih terperinci

Proses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik

Proses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik Perbedaan gel dan emulgel? Emulgel merupakan terdiri dari 2 fase yang dimana gabungan antara fase emulsi dan fase gel.sedangkan gel merupakan terdiri dari satu fase saja yaitu terdiri dari basis gel dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Minyak Kelapa Murni (VCO) 2.1.1 Minyak Kelapa murni ( VCO ) Selama sekitar 3960 tahun yang lalu, dari 4000 tahun sejak adanya catatan sejarah, telah diketahui penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor 1 2 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)

Lebih terperinci

Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne)

Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne) Modul Hybrid Learning PPG Tata Rias Dalam Jabatan Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne) DISUSUN OLEH : Nurul Hidayah, M.Pd 1 A. PENDAHULUAN Modul ini akan menjelaskan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai masa kehidupan pertama ekstrauterin sampai dengan usia 28

BAB 1 PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai masa kehidupan pertama ekstrauterin sampai dengan usia 28 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Neonatus bearti baru saja dilahirkan. Dalam dunia kedokteran, neonatus didefenisikan sebagai masa kehidupan pertama ekstrauterin sampai dengan usia 28 hari atau 4 minggu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. vital serta merupakan cermin kesehatan dari kehidupan.kulit juga sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. vital serta merupakan cermin kesehatan dari kehidupan.kulit juga sangat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan merupakan pembatas dari lingkungan hidup manusia.kulit merupakan organ esensial dan vital serta merupakan cermin

Lebih terperinci

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total.

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. WIJUMA wt Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Kulit memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, diantaranya:

Lebih terperinci

KULIT SEBAGAI ORGAN PROTEKSI DAN ESTETIK

KULIT SEBAGAI ORGAN PROTEKSI DAN ESTETIK Modul KJP KULIT SEBAGAI ORGAN PROTEKSI DAN ESTETIK Dr. Sri Linuwih Menaldi, Sp.KK(K) PENDAHULUAN kulit merupakan organ tubuh terluar berhubungan dengan lingkungan perubahan lingkungan berdampak pada kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina. Menurut laporan, kedelai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina. Menurut laporan, kedelai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Kacang Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina. Menurut laporan, kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak,

Lebih terperinci

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh.

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh. KULIT KULIT Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh. Kulit terdiri dari tiga lapisan : 1. Lapisan Epidermis 2. Lapisan

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets I. Formula Asli R/ Krim Kosmetik II. Rancangan Formula Nama Produk : Jumlah Produk : 2 @ 40 g Tanggal Pembuatan : 16 Januari 2013 No. Reg : No. Bets : Komposisi : Tiap 40 g mengandung VCO 15% TEA 2% Asam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah digunakan oleh manusia yang hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan oleh beberapa industry pengolahan pangan dalam menciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Durian 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Rahmat Rukmana ( 1996 ) klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi

Lebih terperinci

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi - - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl1ekskresi Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang BAB II Penuaan Dini pada Wanita Jepang 2.1 Penuan Dini Banyak orang berfikir bahwa penuaan merupakan hal yang sangat biasa, bahkan bagi sebagian orang penuaan dianggap tidak terlalu penting untuk kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. luas. Ketebalan kulit bervariasi di berbagai bagian tubuh. Sel-sel kulit yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. luas. Ketebalan kulit bervariasi di berbagai bagian tubuh. Sel-sel kulit yang paling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ terbesar dari tubuh dan meliputi wilayah yang sangat luas. Ketebalan kulit bervariasi di berbagai bagian tubuh. Sel-sel kulit yang paling tipis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan bahan minuman yang terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga terkenal di seluruh dunia. Hal ini karena seduhan kopi memiliki aroma yang khas yang

Lebih terperinci

Bila dulu scrubbing hanya dapat dilakukan sekali-sekali saja, namun, zaman sudah mulai berubah. Sehingga scrubbing dapat dilakukan kapan saja,

Bila dulu scrubbing hanya dapat dilakukan sekali-sekali saja, namun, zaman sudah mulai berubah. Sehingga scrubbing dapat dilakukan kapan saja, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara alamiah regenerasi kulit berlangsung hingga 28 hari sekali. Dimana kulit mengalami pergantian kulit dengan yang baru setiap 28 hari. Proses regenerasi atau penggantian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan membuat sediaan lipstik dengan perbandingan basis lemak cokelat dan minyak jarak yaitu 60:40 dan 70:30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara tropis memungkinkan berbagai tanaman buah tropis dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini menyebabkan buah tropis banyak dimanfaatkan

Lebih terperinci

Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan untuk maksud

Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan untuk maksud CLEANSING CREAM Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan untuk maksud perawatan kulit agar kulit menjadi bersih dan sehat terlindung dari kekeringan~an sengatan cuaca, baik panas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap awal formulasi, dilakukan orientasi untuk mendapatkan formula krim yang baik. Orientasi diawali dengan mencari emulgator yang sesuai untuk membentuk krim air

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang

Lebih terperinci

PENGERTIAN KOSMETIKA. PENGERTIAN : Sediaan/paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan

PENGERTIAN KOSMETIKA. PENGERTIAN : Sediaan/paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan I.TEORI PENGERTIAN KOSMETIKA PENGERTIAN : Sediaan/paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir &organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut untuk : membersihkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan v vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan luar. Kulit berfungsi untuk melindungi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang berlebih sehingga berisiko tinggi terhadap berbagai kerusakan kulit (Misnadiarly, 2006). Salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh sinar UV atau disebut photoaging pada kulit atau produk yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh sinar UV atau disebut photoaging pada kulit atau produk yang dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anti Penuaan ( Anti-aging ) Anti-aging atau anti penuaan adalah produk kosmetik yang digunakan secara topikal yang mampu mengobati/menghilangkan gejala yang disebabkan oleh

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. 2 bagian yaitu kulit luar (epidermis) dan kulit bagian dalam (dermis). Saat tubuh

I PENDAHULUAN. 2 bagian yaitu kulit luar (epidermis) dan kulit bagian dalam (dermis). Saat tubuh I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh kita manusia sebagai sebuah sistem, terdiri dari berbagai bagian yang berbeda fungsi dan saling melengkapi. Selain berfungsi sebagai organ panca indra, jaringan kulit

Lebih terperinci

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini. a. Minyak almond dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah.

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini. a. Minyak almond dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: a. Minyak almond dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah. b. Perbedaan konsentrasi minyak almond dalam sediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Metode Baumann Metode Baumann adalah sebuah metode untuk menentukan tipe wajah berdasarkan kadar kandungan minyak pada wajah. Beberapa studi telah menunjukkan jika banyak pasien

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI LKS IPA TERPADU -SMP KELAS IX/1 1

SISTEM EKSKRESI LKS IPA TERPADU -SMP KELAS IX/1 1 SISTEM EKSKRESI Standar kompetensi : 1. Memahami berbagai system dalam kehidupan manusia Kopetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan system ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Ringkasan

Lebih terperinci

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil daripada jaringan kulit lainnya. Dengan demikian, sifat barrier stratum korneum

BAB I PENDAHULUAN. kecil daripada jaringan kulit lainnya. Dengan demikian, sifat barrier stratum korneum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara anatomi, kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi pada umumnya kulit dibagi menjadi tiga lapis jaringan yaitu epidermis, dermis dan lapis lemak di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan kosmetika dekoratif digunakan sehari-hari untuk mempercantik diri. Salah satu contoh kosmetika dekoratif yang sering digunakan adalah lipstik. Lipstik merupakan

Lebih terperinci

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN SEBAGAI PELUANG USAHA Oleh : Andi Mulia, Staff Pengajar di UIN Alauddin Makassar Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biji nangka merupakan salah satu limbah organik yang belum dimanfaatkan secara optimal, padahal biji nangka memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu karbohidrat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga kosmetika menjadi stabil (Wasitaatmadja,1997).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga kosmetika menjadi stabil (Wasitaatmadja,1997). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengawet Bahan Pengawet adalah bahan yang dapat mengawetkan kosmetika dalam jangka waktu selama mungkin agar dapat digunakan lebih lama. Pengawet dapat bersifat antikuman sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan luar, baik berupa sinar matahari, iklim maupun faktor-faktor kimiawi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan luar, baik berupa sinar matahari, iklim maupun faktor-faktor kimiawi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kulit sebagai lapisan pembungkus tubuh senantiasa mengalami pengaruh lingkungan luar, baik berupa sinar matahari, iklim maupun faktor-faktor kimiawi dan mekanisme kulit tidak saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama dalam penyimpanannya membuat salah satu produk seperti keripik buah digemari oleh masyarat. Mereka

Lebih terperinci

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web :

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web : 1. PENGERTIAN RAMBUT Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku dan bibir. Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kembang gula atau yang biasa disebut dengan permen merupakan produk makanan yang banyak disukai baik tua maupun muda karena permen mempunyai keanekaragaman rasa, warna,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radiasi sinar matahari yang mengenai permukaan bumi merupakan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkena polusi dan zat zat yang terdapat di lingkungan kita. Kulit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terkena polusi dan zat zat yang terdapat di lingkungan kita. Kulit merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Sehingga kulit adalah organ tubuh yang pertama kali terkena polusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae, I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Hasil Evaluasi Sediaan a. Hasil pengamatan organoleptis Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan krim berwarna putih dan berbau khas, gel tidak berwarna atau transparan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan jaman memicu perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup telah terbukti secara tidak langsung beresiko terhadap paparan senyawa radikal bebas.

Lebih terperinci

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh 14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh Written by Rosalia in Beauty Tips Sebelum membahas lebih lanjut mengenai berbagai cara menghilangkan komedo, terlebih dahulu kita harus tahu

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran gas, perlindungan terhadap patogen, dan memiliki fungsi barrier untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran gas, perlindungan terhadap patogen, dan memiliki fungsi barrier untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cerminan kesehatan. Kulit terletak paling luar dan membatasi dengan lingkungan hidup manusia. 1 Kulit

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh kita yang melindungi bagian dalam tubuh dari gangguan fisik maupun mekanik, gangguan panas atau dingin, dan gangguan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. massa tubuh dan yang memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. massa tubuh dan yang memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ terbesar dari tubuh, memiliki massa lebih dari 10% massa tubuh dan yang memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan lingkungannya (Walters, 2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk daerah beriklim tropis yang merupakan tempat endemik penyebaran nyamuk. Dari penelitiannya Islamiyah et al., (2013) mengatakan bahwa penyebaran nyamuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tubuh manusia terbentuk atas banyak jaringan dan organ, salah satunya adalah kulit. Kulit adalah organ yang berfungsi sebagai barrier protektif yang dapat mencegah

Lebih terperinci

KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU

KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU Oleh Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Makalah ini Disusun Oleh Sri Hastuti (10604227400) Siti Khotijah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Latifah, 2007; Bariqina dan Ideawati, 2001). Batang-batang rambut

BAB I PENDAHULUAN. dan Latifah, 2007; Bariqina dan Ideawati, 2001). Batang-batang rambut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rambut adalah sesuatu yang tumbuh dari akar rambut yang ada dalam lapisan dermis dan melalui saluran folikel rambut ke luar dari kulit (Tranggono dan Latifah, 2007;

Lebih terperinci

Studi Biofarmasetik Sediaan melalui Kulit

Studi Biofarmasetik Sediaan melalui Kulit Studi Biofarmasetik Sediaan melalui Kulit Dewa Ayu Swastini ANATOMI FISIOLOGI KULIT FUNGSI KULIT : Pembatas terhadap serangan fisika kimia Termostat suhu tubuh Pelindung dari serangan mikroorganisme dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Hidroponik Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam (soilless culture). Media tanam

Lebih terperinci

B. Struktur Kulit Ikan

B. Struktur Kulit Ikan B. Struktur Kulit Ikan 1. Struktur Kulit Kulit adalah lapisan luar tubuh hewan yang merupakan suatu kerangka luar dan tempat bulu hewan tumbuh atau tempat melekatnya sisik (Sunarto, 2001). Kulit tidak

Lebih terperinci