PELAKSANAAN BIMBINGAN PRIBADI DI MAN 3 MULAWARMAN BANJARMASIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN BIMBINGAN PRIBADI DI MAN 3 MULAWARMAN BANJARMASIN"

Transkripsi

1 PELAKSANAAN BIMBINGAN PRIBADI DI MAN 3 MULAWARMAN BANJARMASIN Oleh: Ridhatul Hafidzah Abstrak Pelaksanaan bimbingan pribadi di MAN 3 Banjarmasin meliputi beberapa tahapantahapan, yaitu: Perencanaan yang meliputi: melakukan perencanaan pertemuan dengan wali kelas dan orangtua siswa dengan tujuan memperoleh informasi mengenai peserta didik. Pelaksanaan, dilakukan setelah adanya pertemuan dengan wali kelas dan orangtua siswa. Meliputi: Penerimaan yang ramah terhadap peserta didik. Membahas masalah. Menyelenggarakan pemecahan masalah. Melakukan penilaian. Dengan tujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh peserta didik, sehingga guru BK dapat membantu mencarikan jalan keluar bersama-sama. Evaluasi, Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan bimbingan pribadi yang diberikan sudah cukup baik atau tidak, apakah sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik yang mendapatkan layanan/belum. Dalam hal ini guru BK melihat bagaimana tingkah laku, sikap dan perkembangan siswanya. Apakah ada perubahan kearah yang lebih baik, dan apakah sudah efektif metode yang diberikan terhadap peserta didik. Dari evaluasi tersebut akan tergambar bagaimana hasil akhir setelah layanan bimbingan pribadi dilakukan/diberikan kepada peserta didik. Hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan bimbingan pribadi di MAN 3 Banjarmasin, antara lain pendidikan, pengalaman dan keahlian. Apabila pelaksanaan bimbingan konseling khususnya dalam hal layanan bimbingan pribadi tidak dilakukan oleh orang yang tidak ahli dalam bidangnya, tidak berpengalaman, dan juga tidak pada bidangnya maka ditakutkan hasil yang akan dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sarana dan prasarana, tersedianya sarana dan prasarana juga mempengaruhi jalannya pelaksanaan bimbingan pribadi, termasuk didalammya yaitu ruang BK untuk tempat konsultasi, meja-kursi, dan lain sebagainya. Dukungan dari pihak sekolah, dengan adanya dukungan penuh dari pihak sekolah maka akan tercapai juga hasil yang optimal dalam pelaksanaan bimbingan pribadi, akan tetapi apabila sebaliknya maka dikhawatirkan tidak akan mencapai hasil yang optimal. Kata Kunci: Pelaksanaan, Bimbingan, Pribadi, Perencanaan dan Evaluasi A. Pendahuluan Pendidikan adalah suatu proses yang mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk menciptakan pola-pola tingkah laku tertentu pada kanak-kanak atau orang yang sedang dididik. Setiap suasana pendidikan mengandung tujuan-tujuan, maklumat-maklumat berkenaan dengan pengalaman-pengalaman yang dapat dinyatakan sebagai kandungan, dan metode yang sesuai untuk mempersembahkan kandungan itu secara berkesan. Teori pendidikan harus melibatkan perbincangan tentang tiga komponen utama, yaitu tujuan-tujuan, kandungan, dan metode. Tujuan pendidikan merupakan perkara terpenting, sebab ia menentukan kandungan dan metode pendidikan. Tetapi ini janganlah diartikan bahwa dua komponen lain, kandungan dan metode, tidak penting. Sebab kekurangan dalam metode atau kandungan akan merusak proses pendidikan itu sendiri walaupun [ 86 ] Jurnal: Guidance and Counseling, Volume 1 Issue 2, ISSN X

2 tujuannya baik. (Hasan Langgulung, 1989: 32) Perbincangan tentang tujuan pendidikan mengharuskan kita berbicara tentang sifat-sifat asal ( nature) manusia menurut pandangan Islam, sebab pada manusia itulah dicita-citakan sesuatu yang ditanamkan oleh pendidikan. Dengan kata lain, manusia seperti apa yang ingin dibentuk dengan pendidikan itu. Pendidikan juga sebagai usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat hendaknya dilaksanakan seumur hidup dan secara terpadu, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Agar tujuannya tercapai, ketiga-tiganya harus seiring dan sejalan, tidak bisa hanya ditumpukkan pada salah satunya. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertamatama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah didalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. (Hasbullah 2009: 38) Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang kedua setelah pendidikan keluarga, bersifat formal namun tidak kodrati. Kendatipun demikian banyak orangtua (dengan berbagai alasan) menyerahkan tanggung jawab pendidikan anaknya kepada sekolah. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas. Ada pernyataan bahwa bimbingan identik dengan pendidikan. Artinya apabila seseorang melakukan kegiatan mendidik berarti ia juga sedang membimbing, Ridhatul Hafidzah, Pelaksanaan Bimbingan... sebaliknya apabila seseorang melakukan aktivitas membimbing (memberikan pela - yanan bimbingan), berarti ia juga sedang mendidik. (Tohirin, 2011: 1) Pada penjajakan awal di Madrasah Aliyah Negeri 3 Mulawarman Banjarmasin, bimbingan pribadi sudah cukup baik dilaksanakan dan mendapatkan respon yang positif dari siswa dan siswi di sana. Pengembangan pribadi siswa melalui pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah bisa diwujudkan melalui layanan bimbingan pribadi. Bimbingan pribadi adalah jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalahmasalah pribadi, baik yang berkenaan dengan Tuhannya dan juga berkenaan dengan dirinya sendiri. Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup keduanya, yakni mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan Tuhan dan diri sendiri. Masalah atau problem individu yang berhubungan dengan Tuhannya seperti sulit untuk menghadirkan rasa takut (takwa), rasa taat, dan rasa bahwa Dia selalu mengawasi perbuatan setiap individu. Akibat selanjutnya dari problem itu adalah timbul rasa malas dan enggan melakukan ibadah dan ketidakmampuan untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah Swt. Problem individu yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya kegagalan bersikap disiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nurani yang selalu mengajak menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan kebenaran Tuhannya. Akibat lanjutnya adalah timbul sikap was-was, ragu-ragu, berprasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam melakukan segala hal. Di sekolah, kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan oleh pejabat fungsional yang secara resmi dinamakan guru pembimbing (atau guru kelas di sekolah dasar). Dengan demikian, kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan kegiatan atau pelayanan Jurnal: Guidance and Counseling, Volume 1 Issue 2, ISSN X [ 87 ]

3 fungsional yang bersifat profesional atau keahlian dengan dasar keilmuan dan teknologi. Dengan adanya pelayanan bimbingan pribadi para siswa diharapkan bisa mengatasi kesulitan yang ada dalam diri sendiri, apabila kesulitan tertentu tersebut berlangsung terus dan tidak mendapat penyelesaiannya terancamlah kebahagiaan hidup, malah akan timbul gangguangangguan mental. Tergolong disini juga kesukaran-kesukaran yang timbul dalam pergaulan dengan orang lain, karena kesukaran semacam ini biasanya dirasakan dan dihayati sebagai kesulitan pribadi. Perlunya jenis bimbingan ini kiranya tidak perlu dibuktikan, setiap manusia, muda dan tua, tahu dari pengalamannya sendiri bagaimana rasa hatinya, bila masalah tertentu tidak dibereskan. (W.S. Winkel, 1978: 35) Oleh sebab itu, bimbingan dan konseling (bimbingan pribadi) merupakan keharusan yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan pada umumnya. Apalagi dalam situasi sekarang ini, dimana fungsi sekolah atau lembaga pendidikan formal itu tidak hanya membekali para siswa dengan setumpuk ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mempersiapkan peserta didik untuk memenuhi tuntutan perubahan serta kemajuan yang terjadi di lingkungan masyarakat. B. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research) pendekatan kualitatif yaitu metode yang menggambarkan secara objektif tentang bagaimana aktifitas guru BK dalam melaksanakan bimbingan pribadi di sekolah dalam bentuk uraian. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di Madrasah Aliyah Negeri 3 Mulawarman Banjarmasin yang beralamat di Jl. Batu Benawa I RT. 12 No. 61 Banjarmasin. 3. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru BK yang ada di sekolah tersebut. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah kegiatan layanan bimbingan pribadi yang ada di sekolah tersebut. 4. Data Penelitian Data yang digali dalam penelitian ini terdiri dari data pokok dan data penunjang. Data pokok berkenaan tentang pelaksanaan bimbingan pribadi yang meliputi: Masalahmasalah yang biasa dialami oleh siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas atau pelaksanaan bimbingan pribadi di sekolah: 1) faktor guru BK yang melatarbelakangi pendidikan, pengalaman, dan keahlian dalam bidang bimbingan pribadi, 2) Faktor sarana dan prasarana, dan 3) Dukungan dari pihak sekolah. Sedangkan data penunjang, yaitu data tentang gambaran umum lokasi penelitian, meliputi: Gambaran umun sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 3 Mulawarman Banjarmasin, Keadaan kepala sekolah, guru dan staf TU dan Keadaan peserta didik. 5. Sumber Data Untuk mendapatkan sumber-sumber data di atas, baik data pokok maupun data penunjang, penulis menggunakan sumber data sebagai berikut: 1) Responden, yaitu guru BK yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 3 Mulawarman Banjarmasin. 2) Informan, yaitu kepala sekolah, dewan guru, dan staf TU di Madrasah Aliyah Negeri 3 Mulawarman Banjarmasin. 3) Dokumen, yaitu data-data yang diperoleh dari arsiparsip sekolah sebagai kelengkapan informasi dalam penelitian ini yang berhubungan dengan bimbingan pribadi. 6. Teknik Pengumpulan Data Untuk menggali data-data pokok dan data penunjang di atas, maka penelitian ini menggunakan teknik-teknik pengumpulan data seperti yang tersebut di bawah ini: Wawancara, teknik ini menggunakan cara tanya jawab langsung dengan respon berdasarkan pedoman wawancara, adapun data-data yang ingin dikumpulkan melalui [ 88 ] Jurnal: Guidance and Counseling, Volume 1 Issue 2, ISSN X

4 teknik ini adalah data tentang aktifitas guru BK dalam melaksanakan bimbingan pribadi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Teknik ini ditujukan langsung kepada guru BK dan kepala sekolah. Observasi, teknik ini digunakan agar penulis dapat melihat secara langsung aktifitas bimbingan pribadi, keadaan lokasi penelitian dan untuk melengkapi sebagian data-data pokok yang diperlukan tanpa melalui perantara. Dokumenter, dipergunakan untuk mengumpulkan data pelengkap yang berkaitan dengan gambaran umum lokasi penelitian, keadaan guru, kepala sekolah, staf TU dan juga peserta didik. 7. Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengolahan data yang digunakan, yaitu sebagai berikut: Editing, teknik ini digunakan untuk mengecek atau menyunting kembali data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui apakah semua jawaban responden dapat dimengerti dan mengetahui lengkap tidaknya data yang telah dikumpulkan dengan tujuan mengurangi kesalahan semaksimal mungkin. Klasifikasi, dilakukan dengan cara mengelompokkan masing-masing data atau pembagian data sesuai dengan jenis permasalahannya, sehingga mudah dianalisis dan dikumpulkan dalam penelitian 8. Analisis Data Setelah data disajikan, kemudian dilanjutkan dengan analisis data. Untuk menganalisis penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu teknik pengumpulan data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang berpisah-pisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Dan data yang sudah diolah, di analisis, kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode induktif yaitu menarik kesimpulan dari halhal yang bersifat khusus menuju hal-hal yang bersifat umum. Ridhatul Hafidzah, Pelaksanaan Bimbingan... C. Temuan Penelitian 1. Data Bimbingan Pribadi Berikut ini hasil penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan pribadi di MAN 3 Banjarmasin. Layanan bimbingan pribadi adalah suatu layanan atau bantuan yang diberikan oleh guru BK kepada peserta didik dalam mengatasi dan memecahkan masalah pribadi. Sebagai akibat dari kurang mampu dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keluarga, teman-teman, belajar, dan juga diri sendiri secara baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK yang ada di MAN 3 Banjarmasin, gambaran pelaksanaan layanan bimbingan pribadi yang diberikan kepada peserta didik yaitu melalui konseling individual yang cara penyampaiannya meliputi beberapa tahapan, yaitu: Perencanaan berupa pertama-tama mengadakan rencana pertemuan dengan wali kelas dan guru BK, dengan tujuan untuk mencari informasi serta data-data yang berkaitan dengan peserta didik seperti alamat rumah, dengan siapa peserta didik tinggal, dan lain-lain. Setelah itu baru merencanakan pemanggilan terhadap peserta didik, dan menanyakan secara halus masalah yang sedang dihadapinya. Dengan cara pertama-tama membuka percakapan dengan menanyakan beberapa pertanyaan ringan setelah itu baru menanyakan masalah yang sedang dihadapi si peserta didik. Cara ini sangat penting dan perlu dilakukan, karena dengan melakukan pemanggilan akan memudahkan guru BK dalam melaksanakan proses selanjutnya. Pelaksanaan berupa melakukan percakapan ringan dengan cara ngobrol santai pada waktu jam istirahat, sehingga kesan yang terlihat lebih santai seperti tidak sedang melakukan konseling individual. Dengan cara seperti ini guru BK dapat mengarahkan sekaligus dapat mencarikan jalan keluar untuk membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi peserta Jurnal: Guidance and Counseling, Volume 1 Issue 2, ISSN X [ 89 ]

5 didik tersebut. Adapun untuk waktu pertemuan ini tidak ditetapkan. (flexibel). Mengenali karakter peserta didik, sehingga setelah itu dapat diambil tindakan selanjutnya untuk memberikan penanganan terhadap peserta didik yang sedang mengalami masalah. Menceritakan kisah-kisah kehidupan/ pengalaman hidup, dengan tujuan peserta didik dapat merubah pola pikir dari yang awalnya berimbas negatif menjadi positif. Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik dengan tujuan untuk mencari informasi yang lebih akurat dan terpercaya. Percakapan lewat ponsel, ini dilakukan karena terkadang peserta didik merasa malu untuk berhadapan langsung dan juga karena tempat dan situasinya yang kurang memungkinkan. Untuk masalah-masalah yang biasa dihadapi oleh peserta didik, berdasarkan wawancara masalah yang diperoleh adalah: 1) Sering terlambat masuk sekolah, 2) Masalah dalam keluarga seperti bertengkar dengan orang tua, kurangnya pengawasan, dengan kakak, 3) Teman-teman sebaya, 4) Kurangnya rasa percaya diri, masalah dengan pacar, dan 5) Di lingkungan masyarakat seperti kurang bisa bergaul dengan tetangga. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Layanan Bimbingan Pribadi Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi aktifitas guru BK dalam melaksanakan bimbingan pribadi di MAN 3 Banjarmasin. Pendidikan, Pengalaman dan Keahlian. Pendidikan yang melatarbelakangi guru BK diharapkan yang memang benarbenar ahli dalam bidang bimbingan konseling, karena hal ini akan mempengaruhi jalannya pelaksanaan program bimbingan konseling apakah terselenggara dengan baik atau tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling di MAN 3 Banjarmasin dapat diketahui ada 3 orang guru BK, yaitu: 1) Abdul Gani, S. Ag. Latar belakang pendidikan beliau yaitu S. Ag (PAI) S1 IAIN Antasari Banjarmasin, lulus pada tahun 1999, dan sekarang sedang menjalani kuliah semester 3 jurusan bimbingan konseling di Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin (UNISKA). Dan untuk pengalaman kerja, sebelumnya beliau pernah mengabdikan diri sebagai guru BK di sekolah PGRI 6 Banjarmasin dan sebagai pembimbing atau pengasuh di panti asuhan Al Amin Banjarmasin selama 7 tahun. Kemudian pada tahun 2009 baru mulai ditugaskan di MAN 3 Banjarmasin. 2) Nor Laila, S. Pd. Latar belakang pendidikan beliau yaitu S1 Bimbingan konseling (UNISKA Banjarmasin). Mulai bekerja di MAN 3 Banjarmasin pada pertengahan tahun ) Muhammad Yusuf S. Pd. Latarbelakang beliau yaitu S1 Bimbingan Konseling (UNISKA Banjarmasin). Lulus pada tahun Untuk pengalaman kerja pada tahun 2000 beliau pernah menjadi penjaga perpustakaan, dan juga pernah menjadi satpam di MAN 3 Banjarmasin. Dan mulai ditempatkan dalam bidang BK pada tahun Sarana dan Prasarana. Untuk dapat terlaksananya layanan BK dengan baik maka perlu adanya perlengkapan yang memadai. Adapun sarana yang ada di MAN 3 Banjarmasin yang penulis dapatkan tentang alat pengumpul data berupa buku catatan pemanggilan siswa, angket, dan alat untuk menyimpan data berupa laptop, rak lemari, dan juga map. Sedangkan perlengkapan administrasi bimbingan yang ada di MAN 3 Banjarmasinn berupa alat tulis seperti buku, pulpen, laporan harian, laporan bulanan, laporan semester dan laporan tahunan. Dan untuk prasarana yang ada di MAN 3 Banjarmasin terdapat satu ruangan BK dan ruangan BK ini tercampur dengan ruangan dewan guru, didalam ruang BK terdapat rak-rak tempat menyimpan data-data yang terkait dengan siswa, juga terdapat 1 set kursi tamu, 1 meja. Dukungan dari Pihak Sekolah. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan [ 90 ] Jurnal: Guidance and Counseling, Volume 1 Issue 2, ISSN X

6 mengenai dukungan dari pihak sekolah untuk kegiatan bimbingan konseling, khususnya bimbingan pribadi perlu diperhatikan lagi karena minim prasarana, terlihat dari ruang BK yang masih bercampur dengan ruang dewan guru. Ridhatul Hafidzah, Pelaksanaan Bimbingan... D. Simpulan Berdasarkan paparan data, temuan dan pembahasan hasil penelitian dan análisis tentang pelaksanaan layanan bimbingan pribadi di MAN 3 Banjarmasin, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pelaksanaan bimbingan pribadi di MAN 3 Banjarmasin meliputi beberapa tahapan-tahapan, yaitu sebagai berikut: 1) Perencanaan, melakukan perencanaan pertemuan dengan wali kelas dan orangtua siswa dengan tujuan memperoleh informasi mengenai peserta didik. 2) Pelaksanaan, dilakukan setelah adanya pertemuan dengan wali kelas dan orangtua siswa. Meliputi: a) Penerimaan yang ramah terhadap peserta didik, b) Membahas masalah, c) Menyelenggarakan pemecahan masalah, d) Melakukan penilaian Dengan tujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh peserta didik, sehingga guru BK dapat membantu mencarikan jalan keluar bersamasama. Evaluasi, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan bimbingan pribadi yang diberikan sudah cukup baik atau tidak, apakah sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik yang mendapatkan layanan/belum. Dalam hal ini guru BK melihat bagaimana tingkah laku, sikap dan perkembangan siswanya. Apakah ada perubahan kearah yang lebih baik, dan apakah sudah efektif metode yang diberikan terhadap peserta didik. Dan dari evaluasi tersebut akan tergambar bagaimana hasil akhir setelah layanan bimbingan pribadi dilakukan/diberikan kepada peserta didik. Hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan bimbingan pribadi di MAN 3 Banjarmasin. Antara lain: 1) Pendidikan, pengalaman dan keahlian. Apabila pelaksanaan bimbingan konseling khususnya dalam hal layanan bimbingan pribadi tidak dilakukan oleh orang yang tidak ahli dalam bidangnya, tidak berpengalaman, dan juga tidak pada bidangnya maka ditakutkan hasil yang akan dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. 2) Sarana dan prasarana. Tersedianya sarana dan prasarana juga mempengaruhi jalannya pelaksanaan bimbingan pribadi, termasuk didalammya yaitu ruang BK untuk tempat konsultasi, meja-kursi, dan lain sebagainya. 3) Dukungan dari pihak sekolah. Dengan adanya dukungan penuh dari pihak sekolah maka akan tercapai juga hasil yang optimal dalam pelaksanaan bimbingan pribadi, akan tetapi apabila sebaliknya maka di khawatirkan tidak akan mencapai hasil yang optimal. Jurnal: Guidance and Counseling, Volume 1 Issue 2, ISSN X [ 91 ]

7 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta. Djumhur, Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance & Counseling), Bandung: Ilmu. Faqih, Ainur Rahim, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UUI Press. Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo. Langgulung, Hasan, Manusia dan pendidikan, Jakarta: al-husana. Mahmud, Attia Hana, Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan, Jakarta: Bulan Bintang. Setiadi-Iman Arif, Dinamika Kepribadian Gangguan dan Terapinya, Bandung: Refika Aditama. Sujanto Agus, Lubis Halem, Hadi Taufik, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Bumi Aksara. Sukardi, Ketut, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan, Surabaya: Usaha Nasional. Sukardi, Dewa Ketut, 2000 Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian, Jakarta: RajaGrafindo Persada. Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), RajaGrafindo Persada. Jakarta: Willis, Sofyan S, Konseling Individual Teori dan Praktek, Bandung: Alfabeta. Winkel, Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Yogyakarta: Media Abadi. Winkel W. S, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, Jakarta: Gramedia. Yusuf Syamsu, dan Juantika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya. [ 92 ] Jurnal: Guidance and Counseling, Volume 1 Issue 2, ISSN X

PEMANFAATAN BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 BANJARMASIN

PEMANFAATAN BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 BANJARMASIN PEMANFAATAN BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 BANJARMASIN Oleh: Sri Mujinah Abstrak Pemanfaatan bimbingan dan konseling oleh siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri

Lebih terperinci

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MEMBANTU MENGATASI MASALAH HUBUNGAN SOSIAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANJARMASIN SELATAN KOTA BANJARMASIN

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MEMBANTU MENGATASI MASALAH HUBUNGAN SOSIAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANJARMASIN SELATAN KOTA BANJARMASIN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MEMBANTU MENGATASI MASALAH HUBUNGAN SOSIAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANJARMASIN SELATAN KOTA BANJARMASIN Oleh: Ikta Yarliani Abstrak Bentuk-bentuk masalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masalah pada siswa dengan pemilihan materi yang berkaitan dengan masalah

BAB V PENUTUP. masalah pada siswa dengan pemilihan materi yang berkaitan dengan masalah BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Upaya guru Bimbingan dan Konseling dalam meningkatkan kemampuan penyesuaian

Lebih terperinci

KINERJA KONSELOR TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMAN 3 BANJARMASIN

KINERJA KONSELOR TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMAN 3 BANJARMASIN KINERJA KONSELOR TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMAN 3 BANJARMASIN Oleh: Siti Aminah Abstrak Siti Aminah, Kinerja Konselor... Kinerja Konselor di MAN 3 Banjarmasin meliputi: penyusunan program bimbingan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adz Dzaki Hamdani Bahran, Psikoterapi Dan Konseling Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Adz Dzaki Hamdani Bahran, Psikoterapi Dan Konseling Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001 DAFTAR PUSTAKA Adz Dzaki Hamdani Bahran, Psikoterapi Dan Konseling Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001 Afianti tina, peningkatan kepercayaan diri melalui kelompok,jurnal psikologi no 6, 1998 Arifin.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL 0 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL LAURA SUKMAWATI NPM: 11060152 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Lebih terperinci

Oleh: Juni Prasetiyono. Abstrak

Oleh: Juni Prasetiyono. Abstrak UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGUBAH PERSEPSI NEGATIF SISWA TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAH ALIYAH NEGERI BUNTOK KABUPATEN BARITO SELATAN Oleh: Juni Prasetiyono Abstrak Dalam memasuki

Lebih terperinci

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 35-39 35 UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI DALAM KELAS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BERUNTUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat. Pendidikan tidak pernah dapat dideskripsikan secara gamblang hanya dengan mencatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam menjalani pengalaman pembelajaran di sekolah, dengan demikian

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS 1. Nama Lengkap : Noor Jannah 2. Tempat / Tgl. Lahir : Tumbang Lahung, 19 Oktober 1993 3. Agama : Islam 4. Kebangsaan : Indonesia 5. Status Perkawinan : Belum Kawin 6. Alamat : Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yakni penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN. PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Zulbaida * Fitria Kasih ** Ahmad Zaini ** * Mahasiswa program studi BK STKIP

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. hasil penyajian data yang sudah penulis paparkan. a. memberikan motivasi. yang bersangkutan. e. Mengetahui hasil.

BAB V PENUTUP. hasil penyajian data yang sudah penulis paparkan. a. memberikan motivasi. yang bersangkutan. e. Mengetahui hasil. BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian bahwa upaya guru Bimbingan dan Konseling dalam meningkatkan potensi belajar siswa di MAN 2 Model Banjarmasin belum terlaksana dengan sepenuhnya, hal

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. No Bab / Halaman Terjemah

DAFTAR TERJEMAH. No Bab / Halaman Terjemah DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi dan Ahmadi Rohani HM, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1991 Abu Ahmadi dan Widodo Suproyono,Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001 Daryanto,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan Konseling di SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Mayoritas siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pendukung utama bagi tercapainya negara yang berkualias adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pendukung utama bagi tercapainya negara yang berkualias adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen utama dalam membangun suatu negara yang berkualitas. Pendukung utama bagi tercapainya negara yang berkualias adalah pendidikan

Lebih terperinci

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan

Lebih terperinci

dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi permainan ular tangga 1) Penggunaan strategi permainan ular tangga pada mata pelajaran

dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi permainan ular tangga 1) Penggunaan strategi permainan ular tangga pada mata pelajaran 25 dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi permainan ular tangga pada pembelajaran Matematika siswa kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Sullamut Taufiq Banjarmasin. C. Data dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendatangi secara langsung lokasi penelitian yaitu Madrasah Aliyah Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendatangi secara langsung lokasi penelitian yaitu Madrasah Aliyah Negeri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field research) yang dilakukan dilaakukan dalam pengumpulan data langsung ke lokasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni pendekatan yang lebih menekankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal maupun informal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang lebih menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang akan dilakukan dengan mengambil lokasi di MI Al-Ihsan Kabupaten Banjar. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan esensial dalam kehidupan manusia, karena pendidikan, manusia dapat di bedakan dengan makhluk lain yang menempati alam ini. Kenyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research) dengan mengambil lokasi penelitian di MAN 2 Model Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan mengambil lokasi penelitian di SMK Bina Banua Banjarmasin. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar untuk memajukan dan mengembangkan potensi intelektual, emosional, dan spiritual. Tinggi rendahnya perkembangan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS 1. Nama Lengkap Nor Atini 2. Tempat / Tanggal Lahir Banua Asam, 01 September 1992 3. Agama Islam 4. Kebangsaan Indonesia 5. Status Perkawinan Sudah Kawin 6. Alamat Jl. Brigjen H.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dari, untuk, dan oleh manusia, berisi hal-hal yang menyangkut perkembangan dan kehidupan manusia serta diselenggarakan dalam hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berkenaan dengan perubahan tingkah laku yang diharapkan baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan tingkah laku manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan terjun langsung ke lapangan dan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persiapan untuk kehidupan yang baik dikemudian hari, oleh karena itu banyak orang tua

BAB I PENDAHULUAN. persiapan untuk kehidupan yang baik dikemudian hari, oleh karena itu banyak orang tua BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karena itu manusia sangat memerlukan orang lain untuk berinteraksi dalam memenuhi kebutuhannya. Sekolah dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul dari rumusan masalah maka jenils penelitian yang di lakukan adalah penelitian lapangan (Field Research) yang di kembangkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah* Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 8 MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah* ABSTRAK Pokok persoalan dalam penelitian adalah 1) Apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu metode untuk menemukan secara spesifik dan realitas.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta. Dari hasil analisis menunjukkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta. Dari hasil analisis menunjukkan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan dapat mempengaruhi pemahaman materi bimbingan belajar pada siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitaian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Yang dilakukan dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN Oleh : SYUKRI MARZUKI NPM: 11060269 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam ruang lingkup pendidikan, tujuan proses pembelajaran diharapkan mampu memperoleh hasil yang optimal. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun suatu bangsa, pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif yaitu peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang bersifat deskriptif. Penelitian ini memusatkan perhatian pada fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research, yaitu penelitian yang di lakukan secara intensif, terinci dan mendalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). 1 Penelitian lapangan akan memuat semua data yang diperoleh,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, EMPLIKASI DAN SARAN. layanan bimbingan sebesar 33,2%, sedangkan sisanya sebesar 76,8% ditentukan

BAB V KESIMPULAN, EMPLIKASI DAN SARAN. layanan bimbingan sebesar 33,2%, sedangkan sisanya sebesar 76,8% ditentukan 65 BAB V KESIMPULAN, EMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara layanan bimbingan

Lebih terperinci

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KEBERADAAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL CICI FITRIA NPM: 10060152 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang di lakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik), dan mengembangkan kemampuan yang meliputi masalah akademik

BAB I PENDAHULUAN. didik), dan mengembangkan kemampuan yang meliputi masalah akademik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan konseling merupakan bagian terpadu dari proses pendidikan yang memiliki peranan dalam meningkatkan sumber daya manusia, potensi, bakat, minat, kepribadian,

Lebih terperinci

DESKIPSI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTS NEGERI GORONTALO. Irma Amir, Maryam Rahim, Meiske Puluhulawa ABSTRAK

DESKIPSI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTS NEGERI GORONTALO. Irma Amir, Maryam Rahim, Meiske Puluhulawa ABSTRAK DESKIPSI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTS NEGERI GORONTALO Irma Amir, Maryam Rahim, Meiske Puluhulawa ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan layanan bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar dan merupakan tujuan pertumbuhan. Dengan demikian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar dan merupakan tujuan pertumbuhan. Dengan demikian, tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arif Hadipranata, 2000, Peran psikologi di Indonesia,Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM,, hlm 75. 2

BAB I PENDAHULUAN. Arif Hadipranata, 2000, Peran psikologi di Indonesia,Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM,, hlm 75. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang penting bagi setiap individu.tanpa adanya kepercayaan diri maka banyak menimbulkan masalah pada diri individu.dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa, berbudi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan belajar di rumah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan belajar di rumah BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi individu. Secara filosofis dan historis pendidikan menggambarkan suatu proses yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang penelitiannya dilakukan secara intensif terinci dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

Lebih terperinci

SURVEI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA JALAN JAWA SURABAYA

SURVEI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA JALAN JAWA SURABAYA Helper, Vol 34 No 2 (2017) - 53 SURVEI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA JALAN JAWA SURABAYA Maghfirotul Lathifah Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang berkualitas meliputi kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dan yang sudah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dan yang sudah BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dan yang sudah diolah serta diuraikan pada Bab IV maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : Jenis-jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), data yang 34 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi: A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi metode cerita dalam pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi metode cerita dalam pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu metode untuk menemukan secara spesifik dan realitas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan masyarakat sekarang ini tidak mungkin dicapai tanpa adanya kehadiran sekolah sebagai organisasi yang menyelenggarakan proses pendidikan secara formal.

Lebih terperinci

KOMPETENSI KONSELOR DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR KEPADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KOMPETENSI KONSELOR DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR KEPADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOMPETENSI KONSELOR DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR KEPADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Andika Ari Saputra 1), Agus Saputra 2), Indah Permatasari 3) Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, secara fitrah manusia telah dibekali potensi untuk tumbuh dan berkembang serta mempunyai kecenderungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah lapangan (field research) penulis menggunakan jenis penelitian campuran (mixed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan berkaitan erat dengan hakekat makna dan fungsi pendidikan dalam keseluruhan aspek kehidupan. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan. Dalam hal ini yang diproritaskan adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan. Dalam hal ini yang diproritaskan adalah pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah menggalangkan berbagai usaha membangun manusia Indonesia seutuhnya dan hal ini ditempuh dengan secara bertahap dengan berbagai macam kegiatan. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang berilmu. Hal ini dapat diartikan bahwa selama kita hidup ilmu itu harus dicari, ilmu tidak datang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang penelitiannya dilakukan secara intensif terinci

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan mengambil lokasi penelitian di MIN Tamban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dalam bentuk penelitian deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai. keseimbangan jasmaniah dan rohani menuju kedewasaan, disinilah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai. keseimbangan jasmaniah dan rohani menuju kedewasaan, disinilah untuk BAB I PENDAHULUAN A...Latar Belakang Masalah Pendidikan diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai keseimbangan jasmaniah dan rohani menuju kedewasaan, disinilah untuk mencapai manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan unsur dari berbagai bidang dalam kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya ada tiga ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah suatu hal yang sangat mendasar bagi suatu bangsa karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( field research), yaitu meneliti tentang kasus penerapan model pembelajaran outdoor activities

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar. 1 Yang dimaksud upaya di sini adalah upaya yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan atau field research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan atau field research. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan atau field research. Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal sebagai tempat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal sebagai tempat belajar siswa. Sekolah juga merupakan tempat untuk menentukan masa depan siswa, kerena di Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni, pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang pendidikan telah mengawali masuknya konseling untuk pertama kalinya ke Indonesia. Adaptasi konseling dengan ilmu pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan karakter dan akhlak generasi muda sangatlah urgent, karena maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak generasi

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS. 1. Nama Lengkap : Asih Nor Zahidah. 2. Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin, 22 September 1993

RIWAYAT HIDUP PENULIS. 1. Nama Lengkap : Asih Nor Zahidah. 2. Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin, 22 September 1993 RIWAYAT HIDUP PENULIS 1. Nama Lengkap : Asih Nor Zahidah 2. Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin, 22 September 1993 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Agama : Islam 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Status

Lebih terperinci

UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR

UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR Dessy Artika, Tati Fauziah, Adnan. Dessyartika16@yahoo.com ABSTRAK Dalam konteks

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA 92 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) BAGI PENYANDANG TUNARUNGU DI SMALB-B KARYA MULIA SURABAYA A. Bagaimana proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu dalam mengenyam pendidikan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu dalam mengenyam pendidikan tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah Aliyah merupakan suatu lembaga pendidikan persiapan untuk menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu kuliah atau menjadi mahasiswa. Untuk itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS 1. Nama Lengkap Hartati 2. Tempat / Tanggal Lahir Sungai Gampa, 27 Juni 1993 3. Agama Islam 4. Kebangsaan Indonesia 5. Status Perkawinan Belum Kawin 6. Alamat Kab.Batola Kec.Rantau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak didik. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak didik. Untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Tujuan dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal dari anak didik. Dengan demikian setiap proses pendidikan harus diarahkan pada tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci