BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT Astra Otoparts Tbk (Astra Otoparts) adalah perusahaan komponen otomotif terkemuka Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan suku cadang kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Sejarah Astra Otoparts bermula dari didirikannya PT Alfa Delta Motor pada tahun 1976, yang bergerak di perdagangan otomotif, perakitan mesin dan konstruksi. Setelah mengalami berbagai perubahan dan pergantian nama perusahaan, akhirnya pada tahun 1997 berganti nama menjadi PT Astra Otoparts dan pada tahun 1998 mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan kode transaksi: AUTO. Sejak saat itu PT Astra Otoparts menjadi perusahaan publik dengan nama PT Astra Otoparts Tbk. Di bidang manufaktur, Astra Otoparts memiliki 4 unit bisnis, 12 anak perusahaan konsolidasi, 20 entitas asosiasi dan ventura bersama, 1 penyertaan saham perusahaan, serta 10 cucu perusahaan yang aktif. Produk komponen Perseroan dan rangkaiannya (assemblies) didistribusikan secara langsung ke pasar OEM dan ke pasar REM di dalam dan luar negeri melalui unit bisnis perdagangan Astra Otoparts. Pabrikan otomotif terkemuka yang menjadi pelanggan Perseroan diantaranya adalah Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, Chevrolet, Hino, Honda, Hyundai, Kia, Mazda, Mercedes-Benz, Mitsubishi, 40

2 41 Perodua, dan Suzuki untuk kendaraan roda empat; dan Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS untuk kendaraan roda dua. ( Di bidang perdagangan, Astra Otoparts memiliki unit bisnis domestik, unit bisnis internasional, dan unit bisnis retail yang mendistribusikan komponen otomotif ke pasar suku cadang pengganti. Perseroan memiliki jaringan distribusi domestik yang luas, mencakup 50 main dealers, 24 kantor penjualan, dan toko suku cadang yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk Perseroan tidak hanya menguasai pasar dalam negeri tetapi juga telah merambah ke lebih dari 30 negara di Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika, Eropa, dan Amerika, serta memiliki kantor perwakilan di Dubai. ( Beberapa anak perusahaan merupakan perusahaan patungan dengan sejumlah produsen komponen terkemuka dari Jepang, Cina, Eropa dan Amerika, seperti Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akashi Kikai Seisakusho, Akebono Brake, Asano Gear, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Juoku Technology, Kayaba, Keihin Seimitsu Kogyo, Mahle, NHK Precision, Nippon Gasket, Nittan Valve, Pirelli, SunFun Chain, Toyoda Gosei, Toyota Industries, Visteon, dan AktiebolagetSKF. Suku cadang kendaraan bermotor produk Astra Otoparts diserap pasar segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer (OEM) dan segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM). Pelanggan Astra Otoparts di segmen OEM diantaranya adalah Toyota, Daihatsu,

3 42 Isuzu, UD Trucks, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Hino. Sedangkan di segmen REM, produk Astra Otoparts sudah didistribusikan ke seluruh pelosok Nusantara, melalui 70 jaringan distribusi (48 diler di area luar Jawa-Bali dan 22 kantor penjualan di area Jawa-Bali) dan toko suku cadang. Produk Astra Otoparts tidak hanya menguasai pasar dalam negeri tetapi juga telah merambah ke lebih dari 40 negara di Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika, Eropa, dan Amerika. Astra Otoparts memiliki dua kantor perwakilan masingmasing di Singapura dan Dubai. AOP memenuhi segala kebutuhan pelanggan dengan menyediakan inovasi, nilai tambah dan produk yang berorientasi pasar. Sebagai tambahan kepada pelanggan OEM, AOP juga menyediakan pelayanan kepada masyarakat luas lewat Shop&Drive jaringan retail modern. Target utama dari jaringan ini adalah untuk mendukung pengembangan bisnis otomotif dari PT. Astra Otoparts untuk memenuhi segala jenis kebutuhan otomotif yang ada di Indonesia. Selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2008 sampai 2013 Astra Otoparts telah membukukan kinerja keuangan yang solid, diantaranya ditandai dengan penjualan yang terus meningkat, walaupun kondisi ekonomi dan industri otomotif tidak selalu menggembirakan. Keuntungan bersih Astra Otoparts selama tiga tahun terakhir berada di atas 1 triliun rupiah mengindikasikan kinerja yang konsisten dan berkelanjutan. Dengan profil keuangan yang sehat dan portofolio bisnis yang beragam, Astra Otoparts akan terus bertumbuh menjadi pemasok komponen otomotif kelas dunia. (company profile, 2014).

4 43 PT Astra Otoparts Tbk didirikan berdasarkan akta notaris No. 50 tanggal 20 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Federal Adiwiraserasi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C HT TH.92 tanggal 11 Pebruari 1992 serta diumumkan dalam berita Negara No. 39 tambahan No tanggal 15 Mei Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 50 tanggal 11 Mei 2000 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, terutama mengenahi pengeluaran saham dan efek ekuitas. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Perundangan dengan surat keputusan No. C HT TH.2000 tanggal 13 Juni 2000 dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 26 Tambahan No. 118 tanggal 30 Maret Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor baik lokal maupun ekspor dan menjalankan usaha dalam bidang industri logam, suku cadang kendaraan bermotor dan industri plastik. Perusahaan memulai kegiatan komersianya pada tahun 1991 dan memiliki devisi perdagangan yang beroperasi di Singpura. Saat ini kegiatan pemasaran perusahaan meliputi dalam negeri dan luar negeri termasuk Asia dan Timar Tengah. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan tergabung dalam kelompok usaha Astra Grup. Pabrik perusahaan berlokasi di Jakarta dan Bogor dan kantor

5 44 pusatnya beralamat di jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta. Gambar 1 Struktur Perusahaan dalam Group Sumber : PT Astra Otoparts Tbk merupakan perusahaan Astra Motor IV dalam Astra Group bidang otomotif. Berikut visi dan misi dari PT Astra Otoparts Tbk : Visi Perusahaan Menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia sebagai mitra usaha pilihan utama di Indonesia dengan dukungan kemampuan engineering yang handal. Misi Perusahaan Mengembangkan industry komponen otomotif yang handal dan kompetitif, serta menjadi mitra strategis bagi para pemain industry otomotif di Indonesia dan regional serta menjadi warga usaha yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif kepada stakeholders.

6 45 B. Statistik Deskriptif Variabel penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Penelitian ini menggunakan financial performance sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independen yang digunakan good corporate governance meliputi kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan perusahaan. Sampel perusahaan yang digunakan pada penelitian yaitu PT Astra Otoparts Tbk selama delapan periode, yaitu dari tahun 2008 sampai tahun Dari sampel tersebut yang kemudian akan digunakan untuk memberikan gambaran umum dari variabel penelitian pada perusahaan PT Astra Otoparts Tbk. Gambaran umum dapat diperoleh dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil dari pengujian statistik deskriptif tersaji pada tabel berikut: Tabel 1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kin keuangan Y 8 3,2 25,0 14,750 7,3749 Kep Inst X1 8 80,0 95,6 89,538 7,9187 Kom Indep X2 8 30,0 40,0 33,700 3,2733 Kom Audit X ,50,535 Valid N (listwise) 8 Sumber : Output SPSS 20 Penjelasan masing-masing variabel sesuai hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4 adalah sebagai berikut:

7 46 1. Kinerja Keuangan Dalam penelitian ini kinerja keuangan yang digambarkan cash flow return on asset (CFROA) diukur dengan jumlah persentase dari Laba Sebelum Bunga dan Pajak setelah dikurangi depresiasi terhadap jumlah-jumlah aset yang dimiliki, formula cash flow return on asset (CFROA) adalah sebagai berikut : CFROA EBIT Dep Assets (Rumus 1) Keterangan : CFROA = Cash Flow Return on Assets EBIT = Laba Sebelum Bunga dan Pajak Dep = Depresiasi Assets = Total Aktiva CFROA pada tahun 2008 dihitung dengan hasil sebagai berikut : Ebit + Dep CFROA = Assets = = 0,19503= 19,5% CFROA pada tahun 2009 dihitung dengan hasil sebagai berikut : Ebit + Dep CFROA = Assets = = 0,20466= 20,5%

8 47 CFROA pada tahun 2010 dihitung dengan hasil sebagai berikut : Ebit + Dep CFROA = Assets = = 0,25006 = 25% CFROA pada tahun 2011 dihitung dengan hasil sebagai berikut : Ebit + Dep CFROA = Assets = = 0,18065 = 18% CFROA pada tahun 2012 dihitung dengan hasil sebagai berikut : Ebit + Dep CFROA = Assets = = 0,14286 = 14% CFROA pada tahun 2013 dihitung dengan hasil sebagai berikut : Ebit + Dep CFROA = Assets = = 0,09695 = 10%

9 48 CFROA pada tahun 2014 dihitung dengan hasil sebagai berikut : Ebit + Dep CFROA = Assets = = 0,07699 = 8% CFROA pada tahun 2015 dihitung dengan hasil sebagai berikut : Ebit + Dep CFROA = Assets = = 0,03154 = 3% Dari perhitungan diatas maka data yang diperoleh dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian untuk memperoleh nilai cash flow return on asset (CFROA) sebagai berikut : Tabel 2 Kinerja Keuangan Perusahaan ( Dinyatakan dalam jutaan Rupiah ) Tahun CFROA Ebit Dep Asset ,5% ,5% % % % % % % (Bersambung)

10 49 (Sambungan) Nilai tertinggi % Nilai terendah % Rata-rata % Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Dari data kinerja keuangan pada tabel 5 yang terjadi pada PT Astra Otoparts Tbk dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 nilai cash flow return on asset (CFROA) merupakan nilai tertinggi yaitu 25% dibandingkan tahun lainnya hal ini menunjukkan kemampuan aset perusahaa senilai (dalam jutaan rupiah) mampu menghasilkan laba operasi (dalam jutaan rupiah) dari laba sebelum pajak bunga & pajak (dalam jutaan rupiah) ditambah depresiasi (dalam jutaan rupiah). Grafik 1 Kinerja Keuangan Perusahaan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan grafik 1 tersebut diatas, tahun 2015 memiliki nilai terendah dari cash flow return on asset (CFROA) pada PT Astra Otoparts Tbk yaitu 3%, hal ini menunjukkan kemampuan aset perusahaan senilai (dalam

11 50 jutaan rupiah) menghasilkan laba operasi (dalam jutaan rupiah) dari laba sebelum bunga dan pajak (dalam jutaan rupiah) ditambah depresiasi (dalam jutaan rupiah). Nilai rata- rata cash flow return on asset (CFROA) pada PT Astra Otoparts Tbk yaitu 11%. Hal ini berarti selama 6 tahun dari tahun 2008 hingga 2013 merupakan kinerja keuangan dengan nilai cash flow return on asset (CFROA) diatas rata-rata, sedangakan 2 tahun dari 2014 hingga 2015 merupakan kinerja keuangan dibawah rata-rata. Dari data kinerja keuangan yang digambarkan dalam cash flow return on asset (CFROA) pada tabel 4 diatas menunjukkan bahwa setiap tahun PT Astra Otoparts Tbk selalu menambah aset perusahaan sehingga depresiasinya semakin besar namun laba sebelum bunga & pajak semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan aset PT Astra Otoparts Tbk dalam menghasilkan laba operasi mengalami peningkatan di tahun 2008 dan 2009, tetapi dari tahun 2010 hingga tahun 2015 mengalami penurunan laba operasi. 2. Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah proporsi kepemilikan saham yang dimiliki institusional yang diukur dalam persentase saham yang dimiliki oleh investor institusional dalam suatu perusahaan (Pohan, 2008). Kepemilikan institusional seperti kepemilikan saham oleh bank, dana pensiun, perusahaan asuransi, perseroan terbatas dan lembaga keuangan lainnya (Aini dan Cahyonowati, 2010). Dalam penelitian ini kepemilikan institusional diukur dengan jumlah persentase dari kepem\ilikan saham yang dimiliki oleh institusi

12 51 terhadap jumlah saham yang beredar, data diperoleh dari Catatan atas Laporan Keuangan di bagian Modal Saham. Tabel 3 Kepemilikan Institusional Perusahaan Tahun Kep. Inst (%) , , , , , Nilai Tertinggi 95,65 Nilai Terendah 80 Rata- rata 87,86 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Dari data kepemilikan institusional PT Astra Otoparts Tbk pada tabel 6 dapat dilihat bahwa pada tahun nilai kepemilikan institusional yang tertinggi terjadi pada tahun dengan nilai 95,65%, sedangkan pada tahun nilai kepemilikan institusional nilai terendah yaitu 80%. Nilai rata-rata kepemilikan intitusional pada PT Astra Otoparts Tbk yaitu sebesar 87,86%. Hal ini menunjukkan selama 5 tahun yaitu tahun 2008 hingga tahun 2012 memiliki kepemilikan institusional dengan nilai diatas rata-rata, sedangkan 3 tahun dari tahun 2013 hingga tahun 2015 memiliki nilai kepemilikan institusional dibawah rata-rata selama 8 tahun.

13 52 Grafik 2 Kepemilikan Institusional Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Dari grafik 2 menunjukkan kepemilikan institusional PT Astra Otoparts Tbk sebagian besar dimiliki oleh institusi dari saham yang beredar, hal ini menunjukkan tingkat pengendalian terhadap manajemen yang cukup tinggi sehingga menimbulkan pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic. 3. Komisaris Independen Pohan (2008) mendefenisikan komisaris independen adalah sebagai seorang yang tidak terafiliasi dalam segala hal dengan pemegang saham (pemilik institusional), tidak memiliki hubungan afiliasi dengan direksi atau dewan komisaris serta tidak menjabat sebagai direktur pada suatu perusahaan. Berdasarkan tentang Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat peraturan Bursa Efek Jakarta (BEI) Nomor Kep-305/BEJ/ mewajibkan

14 53 perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memilki komisaris independen sekurang-kurangnya 30% dari seluruh jajaran anggota dewan komisaris. Komisaris independen dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan persentase dari jumlah komisaris independen terhadap jumlah dewan komisaris perusahaan. Proporsi jumlah komisaris independen pada PT Astra Otoparts ditunjukkan tabel berikut ini : Tahun Tabel 4 Komisaris Independen Perusahaan Jumlah Komisaris Independen Jumlah Anggota Dewan Komisaris Proporsi Dewan Komisaris ,33% ,33% ,00% ,00% ,33% ,36% ,00% ,33% Nilai Tertinggi % Nilai Terendah % Rata-rata ,84% Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Pada tabel 7 Proporsi jumlah komisaris independen pada PT Astra Otoparts yang memiliki nilai tertinggi selama 8 tahun yaitu tahun 2011 dengan proporsi 40% dengan jumlah komisaris independen 4 orang dan jumlah anggota dewan komisaris 10 orang, hal ini menunjukkan jumlah pihak yang bertindak independen

15 54 untuk perusahaan semakin besar sehingga semakin sedikit pengaruh berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam PT Astra Otoparts Tbk. Grafik 3 Komisaris Independen Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Pada grafik 3 tersebut diatas menunjukkan proporsi jumlah komisaris independen pada PT Astra Otoparts Tbk memiliki nilai terendah selama 8 tahun adalah di tahun 2010 dan tahun 2014 yaitu 30% dengan jumlah komisaris independen 3 orang dan jumlah anggota dewan komisaris 10 orang. Yang berarti jumlah pihak yang bertindak independen untuk perusahaan sesuai dengan peraturan Bursa Efek Jakarta (BEI) Nomor Kep-305/BEJ/ yang mensyaratkan komisaris independen minimal 30% dari jumlah anggota dewan komisaris. Untuk nilai rata-rata proporsi komisaris independen pada PT Astra Otoparts Tbk adalah 33,84%, dengan rata-rata jumlah komisaris independen berjumlah 3 orang dan jumlah anggota dewan komisaris berjumlah 10 orang. Hal ini berarti

16 55 terdapat tahun dimana PT Astra Otoparts Tbk memiliki jumlah proporsi komisaris independen di atas rata-rata yaitu tahun 2011 dan tahun Dan 6 tahun memiliki nilai di bawah rata-rata yaitu tahun,2008, 2009, 2010, 2012, 2014, dan Dari tabel 7 mengenai proporsi jumlah komisaris independen selama 8 tahun, PT Astra Otopart Tbk tidak pernah dibawah yang disyaratkan oleh Bursa Efek Indonesia dengan minimal proporsi komisaris independen 30% dari jumlah anggota dewan komisaris. 4. Komite Audit Ikatan Komite Audit (IKAI) mendefinisikan komite audit adalah suatu komite yang bekerja secara profesional dan independen yang dibantu oleh dewan komisaris dan dengan demikian tugasnya adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas proses pelaporan keuangan, manajemen resiko, pelaksanaan audit, dan implementasi dari corporate governance di perusahaan-perusahaan. Tugas Komite Audit adalah memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi. Tata kelola perusahaan ( Corporate governance ) memiliki keterkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan memiliki komite audit paling sedikit 3 akan diberi kode 1 sedangkan jika perusahaan memiliki komite audit kurang dari 3 akan diberi kode 0.

17 56 Tabel 5 Komite Audit Perusahaan Tahun Komite Audit Rata-rata 0,67 Standar Deviasi 0,52 Sumber : Data Diolah Dari data komite audit pada tabel 8 dapat dilihat bahwa pada tahun perusahaan memiliki komite audit yang telah memenuhi Peraturan BAPEPAM Nomor Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (bagi perusahaan publik) dan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-103/MBU/2002 tentang Pembentukan Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik Negara (bagi BUMN), komite audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, diketuai oleh komisaris independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang independen. Pada tahun perusahaan tidak memenuhi peraturan BAPEPAM Nomor KEP-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (bagi perusahaan publik) dan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-103/MBU/2002 tentang Pembentukan Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik Negara (bagi BUMN).

18 57 C. Uji Asumsi dan Kualitas Instrumen Penelitian 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel dependen dan independen dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). Maka asumsi normalitas pada regresi linear adalah pada residual bukan variabelnya. Data yang baik dalam penelitian merupakan data yang berdistribusi normal. Uji normalitas data menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan data unstandardized hasil regresi linier. Dikatakan data terdistribusi normal jika nilai Asymp.sig > 0,05, adapun pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu : H0 : Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal Ha : Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tersebut tidak berdistribusi normal Hasil uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut: Tabel 6 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 8 Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean 0E-7 Std. Deviation 2, Absolute,268 Positive,268 Negative -,214 Kolmogorov-Smirnov Z,758 Asymp. Sig. (2-tailed),614 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil analisis dengan program SPSS 20, diolah oleh peneliti

19 58 Pada tabel 9 tersebut diatas menunjukkan nilai hasil uji normalitas diperoleh nilai aysmp.sig mempunyai nilai > 0,05 yaitu 0,614, maka semua data tersebut berdistribusi normal dan penelitian tidak mengandung masalah ketidaknormalan data. Maka dapat dinyatakan hipotesis nol tidak dapat ditolak (H0 diterima). Hal ini berarti model regresi dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diamati. 1. Uji Linieritas Uji linearitas digunakan untuk melihat spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Signifikansi Tabel ANOVA menunjukkan besarnya angka probabilitas atau signifikansi pada perhitungan ANOVA. Nilai yang tertera digunakan untuk uji kelayanan Model Analisis (dimana sejumlah variabel x mempengaruhi variabel y) dengan ketentuan angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model regresi harus < 0,05. Pengambilan keputusan dalam uji linieritas yaitu : H0 : Sig. hitung > Sig. Penelitian, model analisis dianggap tidak layak Ha : Sig. hitung < Sig. Penelitian, model analisis dianggap layak Hasil uji linearitas adalah sebgai berikut :

20 59 Tabel 7 Uji Linieritas ANOVA Table Sum of df Mean F Sig. Squares Square kin keuangan Y * Kep Inst X1 Between Groups (Combined) 298, ,153 9,049,022 Linearity 296, ,678 17,999,008 Deviation from Linearity 1, ,628,099,766 Within Groups 82, ,483 Total 380,720 7 Sumber: Hasil analisis dengan program SPSS 20, diolah oleh peneliti Berdasarkan tabel 10 dari hasil uji linearitas diperoleh nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,008 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti model analisis dianggap layak. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model yang baik adalah model yang tidak terjadi korelasi antar variabel independennya. Multikolinearitas adalah kondisi terdapatnya hubungan linier yang tinggi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi. Pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas dilakukan dengan dua cara yaitu : a. Nilai Tolerance H0 Ha : Jika nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang di uji. : Jika nilai tolerance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas terhada data yang di uji.

21 60 b. Nilai VIF (Variance Inflation Factor) H0 Ha : Jika nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang di uji. : Jika nilai VIF > 10,00 maka terjadi multikolinearitas terhadap data yang di uji. Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antar variabel independen, maka hasil dari uji multikolinieritas adalah sebegai berikut : Tabel 8 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) -13,222 24,587 -,538,619 1 Kep Inst X1,487,226,523 2,156,097,421 2,378 Kom Indep X2 -,362,358 -,161-1,009,370,978 1,022 Kom Audit X3-6,885 3,358 -,499-2,050,110,418 2,393 a. Dependent Variable: kin keuangan Y Sumber: Hasil analisis dengan program SPSS 20, diolah oleh peneliti Dari hasil uji multikolinearitas tabel 11 di atas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance masing-masing variabel > 0,10, sehingga keputusan H0 diterima dan Ha ditolak. Sementara itu, nilai VIF pada tabel uji multikolineritas tersebut diatas masing-masing variabel < 10,00, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa uji multikolineritas terpenuhi, dan menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi multikolineritas.

22 61 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dimana tidak boleh ada korelasi antara obeservasi dengan data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data times series. Hipotesis berikut yang akan diuji adalah : H0 Ha : Tidak ada autokorelasi : Ada autokorleasi Kriteria Uji Durbin-Watson menurut Gujarati (2006) yang digunakan untuk pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4 - du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Jika nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif. 3. Jika nilai DW lebih besar daripada (4 - dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Jika nilai DW terletak di antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) ada DW terletak antara (4 - du) dan (4 - dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Adapun hasil output uji durbin watson sebagai berikut:

23 62 Tabel 9 Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Test Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1,949 a,901,827 3,0698 1,822 a. Predictors: (Constant), Kom Audit X3, Kom Indep X2, Kep Inst X1 b. Dependent Variable: kin keuangan Y Sumber: Hasil analisis dengan program SPSS 20, diolah oleh peneliti Pada tabel 12 diatas menunjukkan nilai DW sebesar 1,822 dengan d tabel pada α=0,05 dan jumlah sampel (n) = 8, jumlah variabel bebas (k) = 3 maka diperoleh dl = 0,3674, du = 2,286, 4 du = 1,7134, 4 dl = 3,6326. Uji autokorelasi dengan durbin watson ini berada pada kriteria 4 (empat) dengan hasil nilai dl < DW <du yang artinya tidak dapat disimpulkan apakah H0 dan Ha di terima atau ditolak dengan Durbin Watson pada uji autokorelasi dalam penelitian ini. Dengan tidak menemukan kesimpulan yang pasti pada uji autokorelasi dengan Durbin Watson, maka peneliti pada model penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Runs. Uji Runs dilakukan untuk data yang didapatkan secara berurutan. Uji Runs bertujuan untuk melihat keacakan suatu populasi. Pengambilan keputusan pada Uji Runs adalah sebagai berikut : H0 Ha : Jika nilai probabilitas > 0,05, sampel bersifat random : Jika nilai probabilitas < 0,05 sampel tidak bersifat random Hasil pengujian menggukan uji runs adalah sebagai berikut :

24 63 Tabel 10 Hasil Uji Runs Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -,53360 Cases < Test Value 4 Cases >= Test Value 4 Total Cases 8 Number of Runs 5 Z,000 Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000 a. Median Sumber: Hasil analisis dengan program SPSS 20, diolah oleh peneliti Dari hasil Runs Test diatas dilihat dari nilai Asymp. Sig (2-tailed) yaitu 1,000 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut H0 diterima dan tidak terdapat autokorelasi. 5. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:175). Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah terjadi atau tidaknya kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain didalam model regresi. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot. Jika pada scatterplot titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola yang jelas,

25 64 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan grafik scatterplot adalah sebagai berikut : Grafik 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Output Analisis Data diolah dengan SPSS 20 Pada pola grafik 4 Scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka 0 atau di bagian bawah angka 0 dari sumbu vertikal atau sumbu Y. Selain itu penyebaran titik- titik data tidak membentuk pola. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini. 6. Hasil Analisis Regresi Berganda Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel Good Corporate Governance terhadap variabel Financial Performance kemudian membentuk model regresi dari persamaan struktural. Analisis regresi tersebut menghasilkan koefisien-koefisien regresi yang menunjukkan besar pengaruh dan arah hubungan sebab akibat antara variabel

26 65 bebas dengan variabel terikat. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel 14 berikut :

27 66 Tabel 11 Hasil Analisis Regresi GCG Terhadap CFROA Coefficients a Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) -13,222 24,587 -,538,619 1 Kep Inst X1,487,226,523 2,156,097,421 2,378 Kom Indep X2 -,362,358 -,161-1,009,370,978 1,022 Kom Audit X3-6,885 3,358 -,499-2,050,110,418 2,393 a. Dependent Variable: kin keuangan Y Sumber: Output Analisis Data diolah dengan SPSS 20 Berdasarkan tabel 14 hasil analisis regresi berganda diperoleh perhitungan program statistik SPSS 20, koefisien untuk Kepemilikan Institusional (X1) sebesar 0,487, Proposi Dewan Komisaris Independen (X2) sebesar -0,362, dan Komite Audit (X3) sebesar -6,885, sehingga diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: CFROA = 13,222. 0,487 KEI - 0,362 KOI 6,885 KAU Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien variabel bebas masing-masing adalah: 1. Nilai konstanta sebesar 13,222 menunjukkan jika variable independen pada regresi yaitu Kepemilikan Instusional, Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit bernilai nol, maka Financial Performance (Kinerja Keuangan) yang dimiliki perusahaan sampel adalah sebesar 13, Nilai koefisien regresi variabel Kepemilikan Instusional (X1) bernilai positif yaitu sebesar 0,487 dan nilai signifikan sebesar 0,097 artinya jika variabel Kepemilikan Institusional mengalami peningkatan sebesar 1 % sedangkan

28 67 Proposi Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit diasumsikan tetap, maka akan menyebabkan kenaikan Kinerja Keuangan (CFROA) sebesar 0,487. Nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa nilai Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan(CFROA). Hal ini menggambarkan ketika nilai Kepemilikan Instutisional naik, maka nilai Kinerja keuangan (CFROA) akan naik. c. Nilai koefisien regresi variabel Dewan Komisaris Independen (X2) sebesar -0,362, artinya jika variabel Dewan Komisaris Independen mengalami peningkatan sebesar 1 % sedangkan Kepemilikan Institusional dan Komite Audit diasumsikan tetap, maka akan menyebabkan penurunan Kinerja Keuangan (CFROA) sebesar 0,362. Nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa nilai Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif terhadap Kinerja keuangan (CFROA). Hal ini menggambarkan ketika nilai Proporsi Dewan Komisaris Independen naik, maka nilai Kinerja Keuangan (CFROA) akan turun. d. Nilai koefisien regresi variabel Komite Audit (X3) sebesar -6,885 artinya jika variabel Komite Audit mengalami peningkatan sebesar 1% sedangkan Kepemilikan Institusional dan Proposi Dewan Komisaris Independen diasumsikan tetap, maka akan menyebabkan penurunan Kinerja Keuangan (CFROA) sebesar 6,885. Nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa nilai Komite Audit berpengaruh negatif terhadap Kinerja Keuangan (CFROA). Hal ini menggambarkan ketika nilai Komite Audit naik, maka nilai Kinerja Keuangan (CFROA) akan turun.

29 68 A. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) dan uji signifikansi simultan (uji statistik F). Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Teknik analisis dalam uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version Uji Simultan (Uji F) Pengujian hipotesis yang dilakukan pada tahap ini adalah uji regresi dengan menggunakan uji statistik F atau Uji F (F test). Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersamaan dapat berpengaruh terhadap variabel dependen (goodness of fit model). Hasil pengujian secara simultan dengan uji F pada penelitian ini sebagai berikut: Tabel 12 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 343, ,341 12,133,018 b 1 Residual 37, ,424 Total 380,720 7 a. Dependent Variable: kin keuangan Y b. Predictors: (Constant), Kom Audit X3, Kom Indep X2, Kep Inst X1 Sumber: Output Analisis Data diolah dengan SPSS 20 Nilai F tabel ditentukan oleh:

30 69 F tabel = 5,79 diperoleh dari : (df1= k-1= 3-1= 2, α = 5%), k = jumlah variabel bebas (df2 n-k = 8-3 = 5, α = 5%), n = jumlah observasi Berdasarkan tabel 15 diperoleh nilai F hitung sebesar 12,133 > F Tabel sebesar 5,79 dengan taraf signifikansi sebesar 0,018 < α (0,05). Jadi H0 = tolak dan Ha = diterima, maka hipotesis yang menyatakan bahwa variabel Kepemilikan Instusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA), diterima. 2. Uji Parsial (Uji t) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pada Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen dan Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan (CFROA) secara parsial. Pengambilan keputusan didasarkan pada probabilitas signifikansi α 0,05. Untuk menentukan hasil uji t, maka pengambilan keputusan sebagai berikut : H0 : Jika t hitung < t tabel atau tingkat Signifikansi > α (0,05), kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA). Hi : Jika t hitung > t tabel atau tingkat signifikansi < α (0,05), kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit

31 70 mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA). Hasil pengujian Uji t pada penelitian ini sebagai berikut :

32 71 Tabel 13 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -13,222 24,587 -,538,619 1 Kep Inst X1,487,226,523 2,156,097 Kom Indep X2 -,362,358 -,161-1,009,370 Kom Audit X3-6,885 3,358 -,499-2,050,110 a. Dependent Variable: kin keuangan Y Sumber: Output Analisis Data diolah dengan SPSS 20 Nilai t tabel ditentukan oleh: t tabel = 2,015 diperoleh dari : (df2 n-k = 8-3 = 5, α = 5%) n = jumlah observasi k = jumlah variabel bebas 1. Kepemilikan Institusional Variabel Kepemilikan Institusional mempunyai t hitung 2,156 > t tabel 2,015. Hal ini berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA), diterima.

33 72 3. Komisaris Independen Variabel proporsi komisaris independen mempunyai t hitung sebesar -1,009 < t tabel 2,015 dengan nilai tingkat signifikansi sebesar 0,370 > 0,05. Hal ini berarti bahwa H0 diterima dan H2 ditolak, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa proporsi komisaris independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA), diterima. 4. Komite Audit Variabel Komite Audit mempunyai t hitung sebesar -2,050 < t tabel 2,015 dengan nilai tingkat signifikansi sebesar 0,110 > 0,05. Hal ini berarti bahwa H0 diterima dan H3 ditolak, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa komite audit tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA), diterima. 1. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) mencerminkan korelasi yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

34 73 Tabel 14 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,949 a,901,827 3,0698 a. Predictors: (Constant), Kom Audit X3, Kom Indep X2, Kep Inst X1 b. Dependent Variable: kin keuangan Y Sumber: Hasil analisis dengan program SPSS 20, diolah oleh peneliti Dari hasil pengujian SPSS 20 pada tabel 17 tersebut, menunjukkan bahwa besarnya kemampuan dari variabel Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan (CFROA), dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar 0,827 atau 82,7%. Hal Ini berarti variabel independen (Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit) mempengaruhi variabel dependen (kinerja keuangan (CFROA)) sebesar 82,7% dan selebihnya 17,3% dipengaruhi oleh faktor lainnya di luar variabel penelitian. B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, secara simultan, diperoleh bahwa nilai nilai F hitung sebesar 12,133 > F Tabel sebesar 5,79 dengan taraf signifikansi sebesar 0,018 < α (0,05). Jadi H0 ditolak dan H1 diterima, Hal ini menunjukkan bahwa Kepemilikan Instusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA) pada PT Astra Otoparts Tbk periode

35 74 Secara parsial, hubungan masing-masing variabel terhadap kinerja keuangan (CFROA) dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keungan (CFROA) Kepemilikan institusional adalah besarnya jumlah saham yang dimiliki institusi dari total saham yang beredar. Menurut S. Beiner et al. (2003) pemegang saham yang jumlahnya besar ( large shareholder ) menggunakan kekuatan suara mereka untuk memperbaiki posisi mereka sendiri pada pengeluaran pemegang saham lainnya. Semakin besar kepemilikan institusional, maka kinerja keuangan akan semakin menigkat sehingga hipotesisnya adalah Kepemilikan Institusional mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA). Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 20 pada tabel 16 dapat dilihat bahwa t hitung 2,156 > t tabel 2,015. Hal ini berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, kepemilikan institusional mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA). Jika dilihat dari pola hubungannya, maka pengaruhnya adalah positif. Artinya semakin tinggi kepemilikan saham oleh institusi, maka semakin tinggi kinerja keuangan. Hal ini sejalan dengan pandangan atau konsep bahwa konsep yang mengatakan kepemilikan institusional adalah pemilik sementara dan lebih memfokuskan pada laba jangka pendek (current earnings). Oleh karena investor institusional memiliki saham dalam jumlah yang besar, jika mereka melikuidasi sahamnya akan mempengaruhi nilai saham secara keseluruhan. Atas dasar prespektif inilah, diduga dalam rangka menghindari likuidasi investor manajer

36 75 akan melakukan tindakan manajemen laba yang pada akhirnya juga akan menurunkan kinerja mereka. Keberadaan pemilik institusional yang memiliki suara lebih besar cenderung untuk memperbaiki posisi dalam perusahaan tersebut dibandingnya dengan pemegang saham yang lainnya. 2. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Keungan (CFROA) Ukuran Dewan Komisaris adalah jumlah Dewan Komisaris yang bertugas mengatur mekanisme pengendalian intern tertinggi yang bertanggung jawab untuk memonitor tindakan manajemen puncak (Wahyudi, 2010 :15). Jumlah dewan yang besar akan menigkatkan permasalahan komunikasi dan koordinasi dalam melakukan pengendalian manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Semakin besar jumlah proporsi dewan komisaris independen, maka komunikasi dan koordinasi dengan dewan yang lain akan semakin sulit untuk pengendalian menghasilkan kinerja keuangan sehingga hipotesisnya adalah Proporsi Dewan Komisaris Independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA). Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 20 pada tabel 16 variabel proporsi komisaris independen mempunyai t hitung sebesar -1,009 < t tabel 2,015 dengan nilai tingkat signifikansi sebesar 0,370 > 0,05. Hal ini berarti bahwa H0 diterima dan H2 ditolak. Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa Proposi Dewan Komisaris Independen secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Kondisi ini juga ditegas dari hasil survey Asian Development Bank dalam

37 76 Boediono Gideon (2005) yang menyatakan bahwa kuatnya kendali pendiri perusahaan dan kepemilikan saham mayoritas menjadikan dewan komisaris tidak independen. Fungsi pengawasan yang seharusnya menjadi tanggungjawab anggota dewan menjadi tidak efektif. Keberadaan komisaris independen ini tidak dapat meningkatkan efektifitas monitoring yang dijalankan komisaris. Padahal menurut aturan bapepam, proposi komisaris independen terhadap total komisari adalah sebesar 30 persen dan menurut aturan PBI No.14 tahun 2006 menyatakan bahwa dewan komisaris terdiri komisaris dan komisaris independen, dimana setidaknya 50 persen dari jumlah anggota dewan komisaris adalah komisaris independen. Persoalan independensi juga muncul dalam hal penggajian dewan komisaris didasarkan pada prosentase gaji dewan komisaris. Kepemilikan saham yang terpusat dalam satu kelompok, dapat menjadi salah satu penyebab lemahnya posisi komisaris independen, karena pengangkatan posisi anggota komisaris independen diberikan sebagai rasa penghargaan semata maupun berdasarkan pada hubungan dekat. Bedasarkan fenomena tersebut, diduga menyebabkan komisaris independen tidak dapat memberikan konstribusi yang signifikan terhadap kinerja keuangan. Secara teoritis dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan atau outside director dapat mengurangi tindakan opotunis manajemen sehingga jika anggota dewan komisaris dari luar meningkatkan tindakan pengawasan akan berhubungan dengan makin rendahnya perilaku menyimpang yang dilakukan manajemen yang pada akhirnya meningkatkan kinerja (Cornett et al., 2006).

38 77 Proporsi dewan komisaris independen yang jumlahnya besar memungkinkan untuk terjadinya koordinasi yang kurang efektif dalam pengambilan keputusan dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Jensen dan Yermack, 1993 dalam Bugshan (2005:8) dengan meningkatnya jumlah dewan dan turunnya kemampuan dewan untuk mengendalikan manajemen, sehingga menimbulkan permasalahan agensi yang muncul dari pemisahan antara manajemen dan kontrol. Dengan demikian hasil penelitian ini sesuai dengan hasil yang dilakukan Kusumawati dan Riyanto (2005) juga menyatakan bahwa pengangkatan dewan komisaris independen oleh perusahaan mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja tapi tidak dimaksudkan untuk penegakan Good Coorporate Governance (GCC) di dalam perusahaan. 3. Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keungan (CFROA) Komite Audit yang bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendalian internal. Komite Audit meningkatkan integritas dan kredibilitas pelaporan keuangan melalui: (1) pengawasan atas proses pelaporan termasuk sistem pengendalian internal dan penggunaan prinsip akuntansi berterima umum, dan (2) mengawasi proses audit secara keseluruhan. jumlah komite audit yang lebih sedikit, pengendalian internal akan menjadi lebih baik, meningkatkan kewaspadaan atas kegiatan dan keputusan dewan yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Semakin sedikit jumlah komite audit, maka pengendalian internal akan lebih efektif atas kinerja keuangan dibandingkan jumlah komite audit dalam jumlah yang besar

39 78 sehingga hipotesisnya adalah Komite Audit tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA). Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 20 pada tabel 16, variabel Komite Audit mempunyai t hitung sebesar -2,050 < t tabel 2,015 dengan nilai tingkat signifikansi sebesar 0,110 > 0,05. Hal ini berarti bahwa H0 diterima dan H3 ditolak, komite audit tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA). Hasil penelitian ini menujukan bahwa komite audit belum efektif dalam mengurangi perilaku difungsional yang dilakukan oleh pihak manajemen. Komite audit yang berasal dari luar belum mampu melindungi kepentingan pemegang saham dari tindakan kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Hal ini berarti komite audit yang ada di perusahaan sebagai salah satu mekanisme good coorperate governance belum mampu mengurangi tindakan manipulasi laba oleh manajemen. Semakin sedikit jumlah komite audit dalam suatu perusahaan akan semakin efektif dalam pengawasan atas proses pelaporan termasuk sistem pengendalian internal dan penggunaan prinsip akuntansi berterima umum, serta mengawasi proses audit secara keseluruhan. Cukup dengan memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam bidang tugasnya, serta mampu berkomunikasi dengan baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Hamdani dan Isnawati (2015) menyatakan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Romano et al. (2012) menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara jumlah komite audit dengan kinerja keuangan perusahaan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan berkapitalisasi terbesar di BEI yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan, Selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh penggunaan derivatif keuangan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Nurlita NPM :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Objek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama tahun 2009 2013 yaitu sebanyak 65

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian ini adalah perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan, selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris independen, leverage,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Sektor perbankan dipilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) Sampel pengambilan data pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Objek Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh dari IDX dan IICG, diketahui bahwa perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014 dan mempublikasikan laporan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan dividen perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010. Peneliti mengambil sampel industri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan leverage terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Teknik

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Teknik BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014. Teknik pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, rasio solvabilitas dan opini auditor, maka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak mengalami delisting selama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN Nama : Dian Ayu Lestari NPM : 12212022 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Neltje F.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan digilib.uns.ac.id 38 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan komite audit terhadap luas pengungkapan CSR pada perbankan konvensional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan 54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Semua data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Sektor manufaktur dipilih karena

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN TOTAL ASET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. (BEI). Populasi penelitian berjumlah 14 perusahaan. Sampel penelitian yang

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. (BEI). Populasi penelitian berjumlah 14 perusahaan. Sampel penelitian yang BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor Food and Beverage dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 117.00 2.12.2176.37171 CR 117.22 5.77

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan yang terdaftar di BEI dan perusahaan yang terdaftar ke dalam kelompok perusahaan foods and baverages tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci