KETENTUAN UUD NRI TAHUN 1945 DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KETENTUAN UUD NRI TAHUN 1945 DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA"

Transkripsi

1 KETENTUAN UUD NRI TAHUN 1945 DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

2 KOMPTENSI INTI KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI INTI21 (SIKAP SOSIAL) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

3 KOMPETENSI DASAR 1.2. Menerima ketentuan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa Bersikap peduli terhadap penerapan ketentuan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan 3.2 Menelaah ketentuan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan. 4.2 Menyaji hasil telaah tentang ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan.

4 INDIKATOR : Mengidentifikasi wilayah negara kesatuan Republik Indonesia Membedakan kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia Menganalisis kemerdekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia Mengidentifikasi sistem pertahanan dan keamanan Republik Indonesia

5 TUJUAN PEMBELAJARAN 1 Menerima ketentuan UUD 1945 yang mengatur tentang wilayah,wn dan penduduk, agama dan kepercayaan,hankam, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME 2 Bersikap peduli terhadap penerapan ketentuan UUD 1945 yang mengatur tentang wilayah,wn dan penduduk, agama dan kepercayaan,hankam. 3 Menelaah ketentuan UUD 1945 yang mengatur tentang wilayah,wn dan penduduk, agama dan kepercayaan,hankam. 4 Menyajikan telaan tentang ketentuan UUD 1945 tentang wilayah,wn dan penduduk, agama dan kepercayaan,hankam

6 KARAKTER Religius Siswa menyadari dan bersyukur atas kebebasan beragamadan beribadah kepada Tuhan YME Semangat Kebangsaan Siswa mewujudkan pengabdiannya kepada tanah air dengan memberikan prestasi dalam dunia akademis Jujur Siswa melatih diri utnuk dapat dipercaya dalam perkataan dan tindakan sehingga generasi muda terlatih untuk menjadi peribadi yang baik dan unggul untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa

7 TATAP MUKA 1

8 PENDAHULUAN MOTIVASI Belajar dari Ir.H.Djuanda Kartwidjaja Ketahuilah, bahwa semua perbedaan itu akan dapat kita selesaikan dengan baik asal kita semua tetap mengutamakan keselamatan negara dan persatuan nasional diatas segala kepentingan (sumber : Buku Ir H. Djuanda, Prof. Awwaloedin Djamin)

9 Indikator Pencapaian Kompetensi 1 Membangun nilai-nilai menghargai dan kerja sama yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan. 2 Mengidentifikasi wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. 3 Menyajikan dan mengomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan.

10 MENGAMATI

11 KEGIATAN INTI PULAU RONDHE Indonesia adalah negara dengan wilayah yang sangat luas terbentang di daratan dan lautan. Indonesia sangat kaya akan keberagaman baik suku, budaya, bahasa maupun agama. Disamping luas Indonesia memiliki penduduk dengan jumlah besar. Wilayah dan penduduk merupakan bagian dari syarat-syarat beridirinya sebuah negara dan penting bagi keberlangsungan sebuah negara. Seluas apakah Indonesia? Di mana saja perbatasan wilayahnya? Bagaimana kedudukan WNI? Apakah ada kebebasan dalam dalam kehidupan mereka? Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam mempertahankan negara?

12 MENANYA NO PERTANYAAN 1 Bagaimana kondisi wilayah Indonesia di daratan, lauan dan udara?

13 A. WILAYAH NKRI 1. Memetakan Wilayah NKRI Suatu bagian muka bumi daerah tempat tinggal, tempat hidup dan sumber hidup warga negara suatu negara Wilayah NKRI Adalah kepulauan (archipelagic state) dalam deklarasi Djuanda. Deklarasi Djuanda (13 Des 1957) menyatakan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah nusantara dan laut bukan lagi sebagai pemisah, melainkan sebagai pemersatu. (diakui dalam konvensi hukum laut PBB 1982, Montego Bay Jamaika) Perundang-undangan ttg wilayah Indonesia : pasal 25 A UUD 1945, UU No.43 th 2008 ttg wilayah negara, UU no 6 th 2011 ttg keimigrasian, PP no 26 th 2008 ttg rencana tata ruang wilayah nasional.

14 2. Ruang Lingkup wilayah Negara Indonesia Wilayah negara meliputi : 1. Wilayah daratan 2. Wilayah perairan 3. Wilayah dasar laut dan tanah di bawahnya 4. Wilayah ruang angkasa a. Wilayah daratan Wilayah daratan suatu negara meliputi wilayah negara berdasarkan batas-batas yang diatur. Batas-batas meliputi : 1. Batas alam (sungai, danau, pegunungan, lembah) 2. Batas buatan (parit, tembok, kawat berduri, patok ) 3. Batas menurut perhitungan, berupa garis lintang dan garis bujur Luas daratan Indonesia : km2, terdiri dari 5 pulau besar dan pulau kecil dengan total berjumlah pulau Batas wilayah NKRI: 1. Batas wilayah sebelah utara : berbatasan dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya sebelah utara Kalimantan. 2. Batas wilayah sebelah barat : berbatasan langsung dengan samudra Hindia, 2 pulau penanda Ronde (aceh) dan Nicobar (India) 3. Batas wilayah sebelah timur : berbatasan langsung dengan Papua Nugini dan perairan samudra pasifik 4. Batas sebelah selatan : berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste, perairan Australia dan samudera Hindia.

15 b. Wilayah perairan Wilayah laut negara (laut teritorial) umumnya dihitung dari pantai ketika surut. Wilayah laut di luar batas laut teritorial dinamakan laut bebas atau perairan internasional (mare liberium) Luas wilayah laut Indonesia adalah ,9 km² (UNCLOS 1982) Ada 2 teori kepemilikan wilayah laut : 1. Res nullius, bahwa laut tidak ada yang memiliki, sehingga negara bebas menentukan batasnya sendiri. 2. Res communis, bahwa laut adalah milik bersama sehingga tidak boleh diambil atau dimiliki oleh suatu negara. Batas wilayah laut menurut Konvensi Hukum Laut : 1. Batas Laut Teritorial, adalah wilayah yang menjadi kedaulatan penuh suatu negara. Batas laut teritorial adalah 12 mil lau diukur dari pulau terluar. 2. Batas Zona bersebelahan, adalah wilayah di luar batas laut teritorial sejauh 12 mil atau 24 mil dari pantai. 3. Batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), adalah wilayah laut sejau 200 mil diukur dari pantai ke laut bebas (negara bebas menggali kekayaan, memsang pipa, menagkap ikan dsb) 4. Batas Landas Benua, merupakan wilayah daratan di dasar laut dari arah pantai ke tengah laut dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter, sepanjang 200 mil. Boleh mengeksplorasi dengan berbagi hasil bersama internasional

16 c. Wilayah Udara Wilayah udara berdasarkan UU no 43 tahun 2008, adalah mengikuti batas kedaulatan di darat dan di laut 2 teori kepemilikan wilayah udara : 1 teori air freedom, 2. teori air soverignty

17 TUGAS TABEL 2.2 Identifikasi negara yang berbatasan langsung dengan wilayah daratan dan lautan Indonesian Negara yang berbatasan dengan daratan Indonesia Negara yang berbatasan dengan lautan Indonesia

18 TABEL 2.3 Identifikasi permasalahan-permasalahn yang melibatkan Indonesia dengan Negara Lain yang berkaitan dengan masalah perbatasan No Permasalahan 1 Kasus pulau Sipadan dan Ligitan Negara Lain yang terlibat Malaysia Penyelesaian MI memutuskan pulau Sipadan dan Ligitan menjadi bagian wilayah Malaysia

19 KEKAYAAN INDONESIA DAN PENGELOLAANNYA Rayuan Pulau Kelapa Tanah air ku Indonesia Negeri elok amat ku cinta Tanah tumpah darahku yang mulya yang ku puja sepanjang masa Tanah air ku aman dan makmur Pulau kelapa nan amat subur Pulau melati pujaan bangsa sejak dulu kala Melambai-lambai, nyiur di pantai Berbisik-bisik, raja klana Memuja pulau nan indah permai Tanah air ku Indonesia

20 LALU,...SIAPA YANG BERHAK MENGELOLA KEKAYAAN INDONESIA? UUD 1945 pasal 33 ayat (2) dan (3) menjawab: 2) Cabang-cabang produksi yan penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara. 3) Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

21 BERDASARKAN UUD 1945, MAKA NEGARA MEMPUNYAI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SBB: a. Segala bentuk pemanfaatan (bumi dan air) serta hasil yang didapat (kekayaanalam), dipergunakan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. b. Melindungi dan menjamin segala hak-hak rakyat yang terdapat di dalam atau di atas bumi, air dan berbagai kekayaan alam tertentu yang dapat dihasilkan secara langsung atau dinikmati langsung oleh rakyat. c. Mencegah segala tindakan dari pihak mana pun yang akan menyebabkan rakyat tidak mempunyai kesempatan atau akan kehilangan haknya dalam menikmati kekayaan alam.

22 TATAP MUKA 2

23 PENDAHULUAN saya menyebut satu nama yang patut menjadi kenangkenangan buat selama-lamanya: Tjipto Mangunkusumo, yang meninggal kemaren pagi dalam usia 58 tahun. Sejarah hidupnya mudah diterangkan dengan beberapa kata saja: jujur, setia, ksatria, berjuang, berkorban, pembuangan, penyakitan (didalam Surat Bung Hatta) (sumber : Buku Ir H. Djuanda, Prof. Awwaloedin Djamin) MOTIVASI : Bung Hatta belajar dari Tjipto Mangunkusumo

24 INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI NO INDIKATOR 1. Membangun nilai-nilai menghargai dan kerja sama yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan. 2. Membandingkan kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia 3. Menyajikan dan mengomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan.

25 MATERI PEMBELAJARAN PERBEDAAN ANTARA KEDUDUKAN WARGA NEGARA DAN PENDUDUK INDONESIA Penduduk dan bukan penduduk Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu negara. Sedang yang bukan penduduk adalah orang yang berada di wilayah suatu negara dan tidak bertujuan tinggal atau menetap di wilayah tersebut Warga negara dan bukan warga negara Warga negara adalah orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu negara. Sedangkan bukan warga disebut juga WNA

26 TELAAH KETENTUAN PASAL 26 UUD RI 1945 Menurut pasal 26 UUD 1945 (1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. (2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. (3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang (UU No 12 th.2006)

27 ASAS KEWARGANEGARAAN INDONESIA Umumnya asas kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yakni : 1. Asas ius sanguinis, berdasarkan pertalian darah (law of blood), China 2. Asas ius soli, berdasarkan daerah tempat kelahiran. Contoh USA Perbedaan penentuan asas kewarganegaraan menimbulkan dua kemungkinan status kewargenegaraan ; 1. Apatride, adanya seorang penduduk tanpa kewarganegaraan 2. Bipatride, adanya seorang penduduk yang berkewarganegaraan ganda. Solusi lazim yang diberlakukan oleh pemerintahan suatu negara : 1. Stelsel aktif, seseorang melakukan tindakan hukum tertentu secara aktif menjadi warga negara (naturalisasi biasa) 2. Stelsel pasif, seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara tanpa melakukan tindakan hukum tertenu (naturalisasi istimewa) Hak opsi, yaitu hak memilih suatu status kewarganegaraan Hak repudiasi, yaitu hak menolak suatu status kewarganegaraan

28 Status WNI Berdasarkan UU No 12 tahun 2006 setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang- undangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum Undang- Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia; anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui; anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya; anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan; anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia

29 ASAS KEWARGANEGAAN INDONESIA BERDASARKAN UU NO 12 TH Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat dilahirkan. 2. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur undangundang. 3. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang. 4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undangundang.

30 HAL YANG MENYEBABKAN KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, apabila yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin., bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu oleh presiden Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan hanya dapat dijabat oleh WNI Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan.

31 Tugas kelompok Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Jumlah penduduk/tahun Prosentase kenaikan jumlah penduduk Faktor pendorong terjadinya jumlah penduduk Keterkaitan jumlah penduduk dengan(sdm) dengan pembangunan nasional Permasalah-permasalah kependudukan Solusi pemecahan masalah kependudukan

32 TATAP MUKA 3

33 PENDAHULUAN Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim. Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya (Pidato HUT Proklamasi, 1964).- Ir. Soekarno MOTIVASI : Bung Karno

34 INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI/ subject indicators code NO INDIKATOR Membangun nilai-nilai menghargai dan kerja sama yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan. (built apreciate values of work together about rules of indonesia country which take a district, citizens and demography, religioius and beliefs, defends and national security. Menganalisis kemerdekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia. Analyzing religous and bleievs freedom in Indonesia Menyajikan dan mengomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan,serta pertahanan dan keamanan. Serve and communicate the analyzis abaout Indonesia s constitutions 1945 to regulate a district, citizens and demograprhy, religious and beleifs, defens and national scurity.

35 MENGAMATI

36 MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian kemerdekaan beragama dan kepercayaan Ia bermakna bahwa setiap manusia bebas memilih, melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan kepercayaannya, tanpa adanya paksaan oleh siapapun.

37 UUD 1945 Pasal 28 E ayat (1) dan (2) memberikan jaminan, bahwa : (1). Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali. (2). Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. UUD 1945 Pasal 29 ayat 2: (2) negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.

38 Oleh karena itu, untuk mewujudkan ketentuan tersebut, diperlukan hal-hal sebagai berikut : 1. Adanya pengakuan yang sama oleh pemerintah terhadap agamaagama yang dipeluk oleh warga negara. 2. Tiap pemeluk agama mempunyai kewajiban, hak dan kedudukan yang sama dalam negara dan pemerintahan 3. Adanya kebebasan yang otonom bagi setiap penganut agama dengan agamanya itu, apabila terjadi perubahan agama, yang bersangkutan mempunyai kebebasan untuk menetapkan dan menentukan agama yang ia kehendaki. 4. Adanya kebebasan yang otonom bagi tiap golongan umat beragama serta perlindungan hukum dalam pelaksanaan kegiatan peribadatan dan kegiatan keagamaan lainnya yang berhubungan dengan eksistensi agama masingmasing.

39 2. Membangun kerukuan Umat Beragama Kerukunan umat beragama merupakan sikap mental umat beragama untuk mewujudkan kehidupan yang serasi. Kerukunan umat beragama dimaksudkan agar terbina dan terpelihara hubungan baik dalam pergaulan antara warga baik yang seagama, berlainan agama maupun dengan pemerintah Kerukunan antar umat seagama berarti adanya kesepahaman dan kesatuan untuk melakukan amalan dan ajaran agama yang dipeluk dengan menghormati adanya perbedaan Kerukunan antar umat beragama adalah cara atau sarana untuk mempersatukan dan mempererat hubungan antara orang-orang yang tidak seagama dalam proses pergaulan pergaulan di masyarakat

40 TATAP MUKA 4

41 MOTIVASI : Panglima Besar jenderal Soedirman

42 INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI NO INDIKATOR 1. Membangun nilai-nilai menghargai dan kerja sama yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan. 2. Mengidentifikasi sistem pertahanan dan keamanan negara RI 3. Menyajikan dan mengomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan,serta pertahanan dan keamanan.

43 MENGAMATI

44 MATERI PEMBELAJARAN 1. Substansi pertahanan dan keamanan NRI Wilayah indonesia yang luas membutuhkan sistem pertahanan dan keamanan untuk menjaga stabilitas nasional Salah satu alat negara yang dapat menjaga pertahanan dan keamanan adalah TNI yang diaur dlam UU Nomor 34 Tahun 2004

45 UUD 1945 mengatur pertahanan dan keamanan NRI Pasal 30 ayat (1) sampai ayat (5) 1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara. 2. Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung 3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kesatuan negara 4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum" Pasal 30 ayat 5 UUD Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dalam undang-undang"

46 Sistem pertahanan keamanan NRI UUD tqhun 1945 memberikan gambaran bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan dengan menggunakan sishankamrata (sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta) Ciri sishankamrata adalag sbb : 1. KERAKYATAN, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan untuk kepentingan seluruh rakyat. 2. KESEMESTAAN, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan 3. KEWILAYAHAN, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksnakan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI, sesaui kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

47 2. Kesadaran bela negara dalam konteks sistem pertahanan dan keamanan negara Ancaman selalu mengintai negara kita Masa perang lebih lama dari masa damai Bela negara adalah kesadaran dan kesediaan membela negara dan tanah air dari setiap ancaman dan agresi bangsa lain. Wujud bela negara tidak saja kesiapan berperang, tetapi juga bisa dilakukan dengan cara lain seperti : mengamankan lingkungan, membantu korban bencana, mencegah perkelahian, meningkatkan hasil pertanian, cinta produksi dalam negeri, melestarikan budaya indonesia, mengikuti kegiatan pramuka dll.

48 Blog :mmsalman.wordpress.com

BAB. Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

BAB. Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara BAB 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Pada hari ini sampai beberapa pertemuan ke depan, kalian akan diajak untuk mempelajari materi pembelajaran pada Bab Dua. Kalian

Lebih terperinci

SMA. A. Menjelajah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 1. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

SMA. A. Menjelajah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 1. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) KEWARGANEGARAAN (PKN) TELAAH KETENTUAN KONSTITUSIONAL A. Menjelajah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 1. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERKAITAN KI - KD DENGAN IPK DAN MATERI PEMBELAJARAN

ANALISIS KETERKAITAN KI - KD DENGAN IPK DAN MATERI PEMBELAJARAN No. Dokumen : F/751/WKS1/P/3 No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 ANALISIS KETERKAITAN KI - KD DENGAN IPK DAN MATERI PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Pendidikan

Lebih terperinci

KELAS: X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KELAS: X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 20. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) KELAS: X KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) 1. Menghayati

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin NEGARA = State (Inggris), Staat (Belanda),Etat (Perancis) Organisasi tertinggi

Lebih terperinci

KASUS KASUS KEWARGANEGARAAN

KASUS KASUS KEWARGANEGARAAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: KASUS KASUS KEWARGANEGARAAN by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Kasus Kasus Kewarganegaraan Warga Negara Setiap negara memiliki warga

Lebih terperinci

KUNCI SOAL ULANGAN HARIAN II TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

KUNCI SOAL ULANGAN HARIAN II TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/14 No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMA NEGERI 1 GODEAN Jalan Sidokarto 5, Godean, Sleman, Yogyakarta,

Lebih terperinci

KEWARGANEGRAAN WARGA NEGARA AMYARDI, SH, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi S1 Manajemen.

KEWARGANEGRAAN WARGA NEGARA AMYARDI, SH, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi S1 Manajemen. KEWARGANEGRAAN Modul ke: WARGA NEGARA Fakultas Ekonomi & Bisnis AMYARDI, SH, SE, MM Program Studi S1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Warga Negara Dalam resume dinyatakan bahwa Dalam UUD 1945 pasal 26 dinyatakan

Lebih terperinci

44. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

44. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK 44. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)

SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB) SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati

Lebih terperinci

(Negara dan Kedaulatan)

(Negara dan Kedaulatan) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Materi Kuliah HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA (Negara dan Kedaulatan) Modul 10 Oleh : Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, SH/08124446335 77 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah proses

Lebih terperinci

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak dan Kewajiban Warga Negara KEWARGANEGARAAN Modul ke: Hak dan Kewajiban Warga Negara by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id DESKRIPSI MODUL 6 KEWARGANEGARAAN HAK DAN KEWAJIBANWARGA NEGARA : Pada

Lebih terperinci

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN WARGA NEGARA, PENDUDUK, DAN BUKAN PENDUDUK

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN WARGA NEGARA, PENDUDUK, DAN BUKAN PENDUDUK WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN WARGA NEGARA, PENDUDUK, DAN BUKAN PENDUDUK 1 WARGA NEGARA Warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, yaitu hubungan hak

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Modul ke: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Fakultas 06Teknik Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU A. PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN Hak adalah kekuasaan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk melakukan

Lebih terperinci

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman KELAS : X Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

pasal-pasal yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan

pasal-pasal yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan MODUL PPKn pasal-pasal yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan Untuk SMA/SMK/MA/MAK Sederajat Mengacu pada Program Kurikulum 2013

Lebih terperinci

Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara BAB 2 Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Mulai hari ini sampai beberapa pertemuan ke depan, kalian akan diajak untuk mempelajari materi pembelajaran pada bab dua. Hal ini

Lebih terperinci

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD)

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi : 5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan. Kompetensi Dasar : 5.1. Mendeskripsikan kedudukan warga negara

Lebih terperinci

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-59 - - 60 - MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN KEDUA

Lebih terperinci

2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK/MAK Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN No. Dokumen : F/751/WKS1/P/4 No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti :

Lebih terperinci

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu :

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu : Hak dan Kewajiban Warga Negara Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu : Kewarganegaraan g dalam arti Yuridis Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : a. bahwa negara

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK A. SD/MI KELAS: I STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1. Menerima

Lebih terperinci

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas

Lebih terperinci

Alokasi Waktu. Sumber Belajar

Alokasi Waktu. Sumber Belajar Satuan Pendidikan : SMK/MAK Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas : XII (dua belas) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2

Lebih terperinci

WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN DASAR HUKUM Pasal 26 UUD 1945 UU no 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan KEWARGANEGARAAN Keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA ( WNI )

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA ( WNI ) MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA ( WNI ) Disusun Oleh DHANI RATIKA 133184006 PENDIDIKAN FISIKA FISIKA 2013 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA BAB

Lebih terperinci

UKBM PPKN-1.2/2.2/3.2/4.2/1/2

UKBM PPKN-1.2/2.2/3.2/4.2/1/2 UKBM PPKN-1.2/2.2/3.2/4.2/1/2 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR () 1. Identitas a. Nama

Lebih terperinci

ASSALAMUALAIKUM WR WB

ASSALAMUALAIKUM WR WB ASSALAMUALAIKUM WR WB TUGAS AKHIR SEMESTER II SISWA KELAS X-1 SUBJECT: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) GURU PEMBIMBING : SUDARMADI, S.PD SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2011/2012 PRESENTASI PKN

Lebih terperinci

HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI NEGARA ORGANISASI KEKUASAAN UNSUR NEGARA WILAYAH PEMERINTAH YANG BERDAULAT RAKYAT PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN ISTILAH-ISTILAH WARGA NEGARA Warga suatu

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Bendera negara yaitu

Lebih terperinci

46. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK

46. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK 46. KOMPETENSI INTI DAN SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

II. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

II. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN II. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI. 2 Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS. Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Hak dan Kewajiban

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Bendera negara yaitu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

KEDUDUKAN WARGA NEGARA & PERWAGA- NEGARAAN DI INDONESIA

KEDUDUKAN WARGA NEGARA & PERWAGA- NEGARAAN DI INDONESIA EDITOR Rakyat Dalam Suatu Negara Penduduk Bukan Penduduk Warga Negara Bukan WN KEDUDUKAN WARGA NEGARA & PERWAGA- NEGARAAN DI INDONESIA Asas Kewarganegaraan Penduduk dan Warga Negara Indonesia Undang-Undang

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

ANALISIS PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL . Dokumen : F/1/WKS1/P/6. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 ANALISIS KRITERIA MINIMAL Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Pendidikan Kearganegaraan Kelas/ Program : X/ IPS &

Lebih terperinci

Civic Education. Pendidikan Kewarganegaraan

Civic Education. Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education Pendidikan Kewarganegaraan Defenisi Kewarganegaraan: Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih

Lebih terperinci

Modul ke: KEWARGANEGARAAN. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro

Modul ke: KEWARGANEGARAAN. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro Modul ke: 06 Bethriza Fakultas Teknik KEWARGANEGARAAN Hak dan Kewajiban Warga Negara Hanum ST., MT Program Studi Teknik Elektro 5 HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; 1. MENJELASKAN

Lebih terperinci

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak dan Kewajiban Warga Negara Modul ke: Hak dan Kewajiban Warga Negara Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Pengertian Warga Negara Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) Warga Negara didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Alokasi Waktu. Sumber Belajar

Alokasi Waktu. Sumber Belajar Satuan Pendidikan : SMK/MAK Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas : XI (sebelas) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: Hak Dan Kewajiban Warga Negara Pada Modul ini kita akan mempelajari pengertian, asas kewarganegaraan, serta unsur kewarganegaraan, juga permasalahan dalam memperoleh status warga negara hak serta

Lebih terperinci

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA MENURUT UUD 1945 Disusun Oleh : Nama : Ahmad Indra Fatuki NPM : 10210390 Kelas : 2EA13 Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma HAK DAN

Lebih terperinci

Mata Kuliah Kewarganegaraan HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

Mata Kuliah Kewarganegaraan HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Panti Rahayu, SH, MH Program Studi MANAJEMEN http://www.mercubuana.ac.id Warga negara: anggota atau bangsa

Lebih terperinci

2008, No hukum dan kejelasan kepada warga negara mengenai wilayah negara; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

2008, No hukum dan kejelasan kepada warga negara mengenai wilayah negara; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.177, 2008 WILAYAH NEGARA. NUSANTARA. Kedaulatan. Ruang Lingkup. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai

Lebih terperinci

12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA

12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA 12. KOMPETENSI INTI DAN EKONOMI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa warga negara merupakan

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KELOMPOK 2: 1. Hendri Salim (13) 2. Novilia Anggie (25) 3. Tjandra Setiawan (28) SMA XAVERIUS BANDAR LAMPUNG 2015/2016 Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi Warga Negara

Lebih terperinci

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA TUGAS MAKALAH WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Disusun oleh: Nama : Niko Arwenda NPM : 1C114899 Kelas : 1KA25 Dosen

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Modul ke: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Mengetahui lebih banyak hak dan kewajiban sebagai warga negara Fakultas FAKULTAS RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi http://www.mercubuana.ac.id DEFINISI Pengertian

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: ANTROPOLOGI (PEMINATAN BAHASA)

SILABUS MATA PELAJARAN: ANTROPOLOGI (PEMINATAN BAHASA) SILABUS MATA PELAJARAN: ANTROPOLOGI (PEMINATAN BAHASA) Satuan Pendidikan : SMA Kelas /Semester : X/1 2 Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA. 1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa asli dan orang-orang bangsa lain

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA. 1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa asli dan orang-orang bangsa lain BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA A. PENGERTIAN DAN ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN. Defenisi kewarganegaraan secara umum yaitu hak dimana manusia tinggal dan menetap di suatu kawasan

Lebih terperinci

4. Menentukan Himpunan Penyelesaian untuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

4. Menentukan Himpunan Penyelesaian untuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel BAHAN AJAR A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

WARGA NEGARA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

WARGA NEGARA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd WARGA NEGARA Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd WARGA NEGARA 1. Pengertian Warganegara 2. Penentuan Kewarganegaraan 3. Problema Kewarganegaraan 4. Hak dan Kewajiban Warganegara PENGERTIAN WARGA NEGARA

Lebih terperinci

HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI Isi Hukum Kewarganegaraan (UU No 12 Tahun 2006) Ꜿ Siapa yang termasuk warga negara (Pasal 2 s/d 7 UU No 12 Tahun 2006) Ꜿ Cara-cara memperoleh status kewarganegaraan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA I. UMUM Warga negara merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok suatu negara. Status

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak dan Kewajiban Warga Negara

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak dan Kewajiban Warga Negara Modul ke: 06 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak dan Kewajiban Warga Negara Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Rizky Dwi Pradana, M.Si Sub Bahasan 1. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara 2. Asas

Lebih terperinci

IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP

IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP 1. Pengertian rakyat, penduduk, warga negara, kewarganegaraan, dan pewarganegaraan - Rakyat adalah semua orang yang bertempat tinggal atau mendiami wilayah suatu negara yang tunduk terhadap peraturan dari

Lebih terperinci

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000) AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000) Perubahan kedua terhadap pasal-pasal UUD 1945 ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 2000. Perubahan tahap kedua ini ini dilakukan terhadap beberapa

Lebih terperinci

UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI

UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI PENDAHULUAN Pemerintah RI pada tanggal 1 Agustus 2006 telah mensahkan UU No. 12 tentang Kewarganegaraan RI. Dengan diundangkannya UU tersebut, UU kewarganegaraan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK :XII Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. I-2. Menghayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap warga Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, yang pokok adalah bahwa setiap orang haruslah terjamin

Lebih terperinci

UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI PENDAHULUAN Pemerinta h RI pada tanggal 1 Agustus 2006 telah mensahkan UU No.

UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI PENDAHULUAN Pemerinta h RI pada tanggal 1 Agustus 2006 telah mensahkan UU No. UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI PENDAHULUAN Pemerinta h RI pada tanggal 1 Agustus 2006 telah mensahkan UU No. 12 tentang Kewarganegaraan RI. Dengan diundangkannya UU tersebut, UU kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA BAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia. Bhinneka Tungga Ika mempunyai makna berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini diambil dari

Lebih terperinci

1. Penyelesaian persamaan linier tiga variabel dengan metode eliminasi

1. Penyelesaian persamaan linier tiga variabel dengan metode eliminasi Bahan ajar A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

Lebih terperinci

IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP

IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP Disusun oleh Tim MGMP PKN SMK MUH KLATEN Untuk kalangan sendiri 2017 1. Pengertian rakyat, penduduk, warga negara, kewarganegaraan, dan

Lebih terperinci

41. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

41. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK 41. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT Title? Author Riendra Primadina Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov 2010 14:10:06 GMT Author Comment Hafizhan Lutfan Ali Comments Jawaban nya...

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: 06Fakultas Matsani EKONOMI DAN BISNIS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak & Kewajiban Warganegara, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI PENGERTIAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah penduduk

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM LATIHAN SOAL BELA NEGARA Pilihlah jawaban yang benar. 1. Cinta tanah air merupakan perwujudan pengamalan Pancasila sila. A. Ketuhanan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 3-2002 lihat: UU 1-1988 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 51, 1982 (HANKAM. POLITIK. ABRI. Warga negara. Wawasan Nusantara. Penjelasan

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Modul ke: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN Fakultas Teknik Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 1 (satu) : Matematika : Umum : Komposisi

Lebih terperinci

KISI KISI PENILAIAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENILAIAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENILAIAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Nama Sekolah : MTsN 1 Kota Serang Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas / Kur : VII / K13 Semester : Genap Kompetensi Inti : 1.

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA I. UMUM Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016 KOMPETENSI INTI DAN GEOGRAFI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA ARAB KELAS X

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA ARAB KELAS X KOMPETENSI INTI DAN BAHASA ARAB KELAS X KELAS X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi

Lebih terperinci

No b. pemanfaatan bumi, air, dan udara serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; c. desentralis

No b. pemanfaatan bumi, air, dan udara serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; c. desentralis TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.4925 WILAYAH NEGARA. NUSANTARA. Kedaulatan. Ruang Lingkup. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177 ) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

P R E S I D E N REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

P R E S I D E N REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA P R E S I D E N REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN Pasal 19 s/d 37 Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan Yang dibina oleh Bapak Gatot Isnani Oleh Kelompok Ihwan Firdaus Ma rifatun Nadhiroh

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMAN 1 Karangnunggal Kelas/Semester : XI/2 Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Materi Pokok : Kasus-kasus pelkanggaran HAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. instansi vertikal yang melaksanakan tugas dekonsentrasi pusat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. instansi vertikal yang melaksanakan tugas dekonsentrasi pusat di Provinsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau adalah instansi vertikal yang melaksanakan tugas dekonsentrasi pusat di Provinsi Kepulauan Riau,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa negara Republik

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI (PEMINATAN ILMU BAHASA DAN BUDAYA)

SILABUS MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI (PEMINATAN ILMU BAHASA DAN BUDAYA) SILABUS MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI (PEMINATAN ILMU BAHASA DAN BUDAYA) Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati

Lebih terperinci

Wawasan Nusantara KELOMPOK 1 CIVIC EDUCATION

Wawasan Nusantara KELOMPOK 1 CIVIC EDUCATION Wawasan Nusantara KELOMPOK 1 CIVIC EDUCATION Pengertian Sedangkan wawasan mengandung arti: cara pandang. Namun dimaksudkan adalah cara pandang sec. pikiran (cara melihat, meanalisis dan memahami sesuatu

Lebih terperinci