PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUNGKUSAN BUAH DAN PRODUKSI MANGGA DILUAR MUSIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUNGKUSAN BUAH DAN PRODUKSI MANGGA DILUAR MUSIM"

Transkripsi

1 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUNGKUSAN BUAH DAN PRODUKSI MANGGA DILUAR MUSIM Syarif Husen 1, Erny Ishartati 2 dan Sukardi 3 1,2,3 Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Jalan Raya Tlogomas No Malang, (0341) ) syarif.husenhasan.@gmail.com, Abstrak Potensi produksi dan prospek ekonomis mangga di kabupaten Situbondo ditandai dengan tingginya permintaan mangga yang berkualitas untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, sehingga mangga ditetapkan sebagai komoditas buah unggulan, namun demikian peluang tersebut belum dapat tercapai karena sebagian besar produktivitas buah/pohon masih rendah( dibawah 60 kg/pohon) serta mutu buah juga masih rendah, hal ini diakibatkan belum diterapkannya teknologi budidaya yang baik dan benar. Sebagian besar produksi masih bersumber dari kebun produksi tradisional atau masyarakat yang sama belum mengenal dan menerapkan teknologi budidaya yang baik dan benar serta inovatif. Melihat potensi dan peluang usaha produksi mangga berkualitas, Tim FPP- UMM bekerjasam Dinas Pertanian Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo serta musyawarah dengan para kelompok tani, maka ditetapkan kelompok Tani Adil Dan Pasti jaya II sebaga rintisan awal kelompok tani binaan, Permasalahan yang dihadapi mitra adalah : (1)Produktivitas tanaman rendah dan harga pada saat panen raya sangat murah,(2) Kualitas mangga yang dihasilkan masih rendah,(3) Petani belum menerapkan manajemen dalam pra dan pasca panen untuk meningkatkan kualitas buah mangga. Hasil penerapan penggunaan zat pengatur tumbuh paklobutrazol menunjukkan pembungaan yang lebih awal dan serentak yaitu dua bulan lebih awal dibandingkan dengan tanpa pemberian paklobutrazol. Petani mau dan mampu menggunakan teknologi pembungkusan buah untuk meningkatkan kualitas buah, terutama pada kenampakan atau daya tarik buah. Dari berbagai jenis bahan pembungkus petani lebih memilih jenis pembungkus kain tangerine, karena mudah aplikasinya dan kualitas huah hasil pembungkusan lebih baik. Kata kunci: Mangga, Paklobutrazol, Pembungkusan Buah 1. PENDAHULUAN Mangga merupakan tanaman buah yang memberikan sumbangan terbesar ketiga terhadap produksi buah nasional yaitu 9,56% dan propinsi Jawa Timur merupakan penghasil buah mangga terbesar di Indonesia yaitu ton atau 57,82% terhadap total produksi buah mangga nasional (Puslitbang Hortikultura,2012). Kabupaten Situbondo merupakan salah satu sentra produksi utama Mangga Indonesia. Secara geografis wilayah Kabupaten Situbondo berada pada ketinggian tempat antara m dpl dengan jenis tanah Aluvial, Latosol dan Andosol. Menurut Schmidt Ferguson, Kabupaten Situbondo mempunyai tipe iklim E dan F dengan bulan basah 3-4 bulan dan bulan kering 8-9 bulan, curah hujan rata-rata mm/tahun. Kelompok Tani Adil dan Pasti jaya merupakan kelompok tani yang spesifik bertanam mangga, Pertanaman mereka dibudidayakan pada lahan kering tegalan, pekarangan dan tegal yang ditumpangsarikan dengan tanaman pangan serta sedikit yang monokultur dengan luas lahan pada umumnya masing-masing petani 0,50-1,00 hektar, namun total luas dari kedua mitra 11 hektar dan 22 hektar. Varietas yang dibudidayakan Gadung 21 dan Arumanis 143, kisaran produksi masih rendah yaitu kg/ pohon dengan kualitas yang masih rendah,karena aspek produksi budidaya mangga belum diterapkan dengan benar, periode panen bulan September- November, pemasaran hasil panen umumnya dilakukan bebas melalui tebasan dan sedikit yang kemitraan dengan pedagang pengumpul sehingga keuntungan yang didapat petani belum optimal,apalagi waktu panen raya dengan produksi melimpah harga mangga mejadi sangat murah ditingkat petani ( hanya mencapai Rp Rp.3.000/kg). Penanganan pra panen dan pasca panen mangga belum dilakukan dengan 636 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

2 baik, walaupun untuk menghemat biaya produksi kelompok tani memiliki sarana dan prasarana yang bisa digunakan secara bergantian yaitu gudang, alat panen,timbangan duduk, keranjang panen dan hand sprayer. Manajeman budidaya mangga yang dilakukan kelompok tani Adil dan Pasti Jaya II masih dilakukan secara sederhana dengan azas kekeluargaan dan musyawarah, jumlah anggota 22 sampai 25 orang dengan tingkat pendidikan yang masih rendah/sd-smp, Susunan pengurus kelompok tani terdiri dari : ketua, sekretaris dan bendahara serta dibentuk tiga seksi yaitu seksi sarana/prasarana, seksi panen/ pasca panen dan seksi permodalan. Pertemuan untuk koordinasi dlakukan secara tentatif dan rutin melalui pengajian Yasinan setiap malam jumat,kendati telah ada kepengurusan namun dalam implementasi penerapan aspek budidaya mangga mulai pra panen sampai pasca panen untuk meningkatkan produksi dan mutu buah belum dilakukan dengan baik dan benar,sehingga untuk meningkatkan pendapatan dan mengembangkan usahanya diperlulan pengenalan dan pembinaan teknologi budidaya yang inovatif melalui kemitraan dan pendampingan. Dari prioritas permasalahan yang telah disepakati bersama antara Tim FPP-UMM dengan kedua mitra, maka solusi yang dilakukan selama kegiatan deseminasi penerapan teknologi ini adalah : 1)Pengenalan dan penerapan teknologi produksi buah di luar musim, 2) Pengenalan dan penerapan teknologi pembungkusan buah pra panen ( fruit bagging ) dan 3) Penyusunan standar prosedur oprasional (SPO) peningkatan kualitas buah pra dan pasca panen. 2. METODE Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah ini dilakukan secara parsitipatif, tutorial, pendampingan, pelatihan dan demplot dilokasi Kelompok Mitra. Dalam pelaksanaan kegiatan kedua mitra berpartisipasi aktif dalam bentuk : menyediakan lahan untuk demplot,sanggup memelihara tanaman selama kegiatan berlangsung dan aktif dalam memenuhi jadual pertemuan yang telah disusun bersama.adapun prosedur kerja untuk solusi yang ditawarkan sebagai berikut : 1. Teknologi Produksi Buah Mangga Di Luar Musim ( Off-Season) meliputi kegiatan ( Pemilihan Kebun dan Tanaman Mangga, Pemupukan, Penyiraman,Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Paklobutrazol, dan Pengendalian organism pengganggu tanaman (OPT). 2. Metode Peningkatan Kualitas Buah Mangga dengan Teknik Pembungkusan Buah (Fruit Bagging) dengan kegiatan (,Persiapan Membuat Pembungkus,Penjarangan Buah,Pengendalian OPT,Pembungkusan Buah Pra Panen,Panen,Sortasi,Grading dan Pengepakan Mangga Berkualitas. 3. Melakukan Kegiatan Pendampingan, Monitoring dan Evaluasi untuk Keberhasilan dan Keberlanjutan Program. Pelaksanaan iptek bagi masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode parsitipatif, tutorial, pendampingan, pelatihan dan demplot dilokasi Kelompok Mitra. Pada setiap tahap kegiatan dilakukan evaluasi dengan rancangan sebagai berikut : 1. Evaluasi terhadap partisipasi aktif dan peningkatan ketrampilan mitra dalam menerapkan Teknologi Produksi Buah Mangga Di Luar Musim (Off-Season) mulai tahap awal sampai akhir yaitu :Pemilihan kebun/tanaman, pemangkasan produktif, pemupukan, penyiraman, aplikasi zpt Paklobutrazol, melindungi buah dimusi hujan dan pengndalian organism penggangu tanaman (OPT) 2. Evaluasi kemampun dan ketrampilan petani dalam penerapan metode pembungkusan buah hingga panen yang meliputi : Persiapan membuat pembungkus, penjarangan buah, pengendalian OPT, Pembungkusan buah pra panen, panen, sortasi, grading dan pengepakan. 3. Evaluasi terhadap produk mangga yang berkualitas. 4. Evaluasi sikap dan hasil praktek, dilakukan selama kegiatan dan sampai pada akhir kegiatan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Peningkatan Pengetahuan Mitra Tentang Budidaya Tanaman Mangga Penyuluhan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan ketrampilan petanian tentang budidaya mangga arumanis yang sesuai dengan standar operasinal prosedur, Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

3 sehingga sebelum pelaksanaan aplikasi pembuahan mangga diluar musim, petani telah memahami apa yang akan dilakukan dilapang, kegiatan ini disertai dengan tinjauan kelapang untuk melihat dan memilih lokasi yang akan dikerjakan. 3.2 Aplikasi Teknologi Produksi Buah Mangga di Luar Musim Kegiatan ini dilakukan dengan para kelompok tani dengan metode tutorial, diskusi dan peragaan. Petani sangat antusias dalam melakukan aplikasi penggunaan zat pengatur tumbuh untuk mempercepat pembungaaan atau memproduksi buah diluar musim, khususnya para pengurus kelompok tani,namun kendala yang dihadapi adalah kurangnya air untuk penyiraman pasca aplikasi, untuk mengatasi masalah ini, petani bergotong royong mengadakan air dengan membawa jirigen untuk disiramkan disekitar tanaman mangga. Hasil aplikasi menunjukkan bahwa tanaman yang diperlakukan dengan zat pengatur tumbuh berbunga lebih awal dan pembungaan bisa serentak. Rata umur berbunga 1-2 bulan setelah pemberian Paklobutrazol yaitu pada periode bulan Mei dan Juni. Kondisi ini sesuai dengan pendapat, bahwa Paklobutral dapat digunakan untuk mengatur musim berbunga dan berbuah mangga Arumanis, 1 minggu lebih awal dan meningkatkan ranting berbunga 8-10% tetapi belum mampu meningkatkan ranting berbuah. Pada mangga Gadung Pakobutrazol mampu merangsang pembungaan dan pembuahan dua kali musim, induksi pembungaan 2 bulan lebih awal dari musim berbunga pada umumnya. Dengan Aplikasi 3750 ppm lewat tanah dapat meningkatkan hasil buah 59% dibanding tanpa pakobutrazol pada tanaman mangga umur 15 tahun. Aplikasi paklobutrazol ataupun kombinasi dengan CEPA atau KNO3 pada bulam November- Desember pada mangga Arumanis umur 17 tahun dapat merangsang pembungaan sampai 2 periode berbunga, meskipun pada pembungaan periode 1 gagal menjadi buah karena hujan. Sekitar 1 bulan setelah bunga rontok terjadi pembungaan periode 2 yang berhasil menjadi buah. Dengan pemberian pakobutrazol dapat mempercepat pembungaan sekitas 3 bulan lebih awal dibanding tanpa pakobutrazol dan meningkatkan banyaknya ranting berbunga maupun hasil buah. Hasil buah tertinggi diperoleh dari dari kombinasi pakobutrazol 5000 ppm + CEPA KNO3 1% dengan peningkatan 32 % disbanding tanpa paklobutrazol [3]. 3.3 Metode Peningkatan Kualitas Buah Mangga dengan Teknik Pembungkusan Buah Pembungkusan dapat dilakukan 1 hari setelah tanaman disemprot pestisida yang bertujuan untuk, Untuk meningkatkan kualitas penampilan buah. Melindungi buah dari benturan, sengatan sinar matahari dan gesekan antar buah, melindungi buah dari serangan hama dan penyakit (penggerek buah, kumbang buah dan lalat buah, melindungi buah dari kerusakan dan gesekan pada saat panen serta melindungi permukaaan kulit buah dari getah. Pembungkusan buah dilakukan setelah penjarangan buah selesai dilakukan. Pembungkusan buah dilakukan pada saat buah berukuran sebesar telur ayam. Kertas pembungkus sebaiknya diberi tanda dengan pewarna, untuk membedakan umur buah, sehingga memudahkan saat panen, kemudian bagian atas kantong diikat dengan tali yang telah terpasang pada kantong pembungkus pada tangkai buah, pada bagian bawah pembungkus diberi sedikit saluran udara. Aktivitas saat pembungkusan buah oleh kelompok tani disajikan pada gambar 1 dibawah ini. Gambar 1. Persiapan Pembungkusan Buah di Sanggar Tani dan di Kebun Mangga 638 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

4 Gambar 2. Penerapan Teknik Pembungkusan di Kebun Pembungkusan dilakukan secata bertahap dimulai pada periode bulan juni sampai dengan juli, petani sangat antusias dengan teknologi pembungkusan buah ini, terutama yang menggunakan kain tangerine karena sangat mudah aplikasinya, periode panen setelah pembungkusan buah pada bulan September sampai dengan bulan Oktober, pada saat ini harga cukup tinggi yaitu Rp /kg, karena panen lebih awal, disamping itu penampilan buah juga lebih menarik, tidak ada serangan lalat buah dan rata-rata ukuran buah masuk gread A yaitu dengan ukuran lebih dari 450 gr.buah. Aktivitas awal panen disajikan pada gambar 3. Gambar 3. Saat Panen dan Kenampakan Buah yang Dibungkus Kertas dengan Kain Tangerin. Hasil analisi kualitas buah secara kimia dilakukan dengan melihat parameter kandungan vitamin C, total padatan terlarut, total asam, kandungan klorofil dan tingkat warna buah yang disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis Kualitas Mangga Arumanis dari Berbagai Jenis Bahan Pembungkus JENIS Vit C TAT PEMBUNGKUS (mg/g) (%) O BRIX KLOROFIL L a +/- b Kertas Coklat Kertas Putih Kain Tangerin Tidak dibungkus Keterangan : L = tingkat kecerahan a+ = tingkat kemerahan a- = tingkat kehijauan Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

5 b+ = tingkat kekuningan Dari tabel 1. Dapat dilihat bahwa jenis pembungkus tidak mempengaruhi kadar vitamin C pada mangga yang dipanen dan siap dikonsumsi, yaitu berkisa ,48%, namun total asam tertinggi pada pembungkus kertas warna coklat, begitu pula pada kandungan kklorofil warna coklat menunjukkan kandungan yang terendah, sehingga memili tingkat kecerahan yang tinggi, brix menunjukkkan kandungan sukrosa atau tingkat kemanisan, tanpa pembungkusan masih menunjukkan brix yang tertinggi yaitu 17. Cita rasa buah-buahan dipengaruhi oleh tektur dan konsintensi buah, senyawa kimia yang dikandungnya seperti rasa asam disebakan oleh asam-asam organik, rasa manis ditimbulkan oleh adanya senyawa karbohidrat sederhanan misalnya glukosa dan fruktosa. Sedangkan rasa pahit disebakan oleh senyawa-senyawa alkaloid. Aroma buah ditimbulkan oleh berbagai ester yang bersifat mudah menguap. Namun demikian perubahan cita rasa untuk buah-buahan kadang jarang terlihat dengan jelas dan nyata. Bau dan rasa yang khas dari buah yang telah matang disebabkan oleh adanya campuran yang komplek dari senyawa yang mudah menguap, beberapa diantaranya terdapat dalam jumlah kecil yang hanya dapat dideteksi dengan gas kromatografi. Aroma dan Flavour yang khas pada buah mangga disebabkan oleh minyak atsiri. Kebanyakan penyusun aroma dari buah mangga dapat dikelompokkan manjadi hidrokarbon, alkohol, ester, lakton dan senyawa lain. Warna merupakan salah satu petunjuk kualitas bagian luar pada buah karena dapat dilihat secara visual. Pada saat konsumen membeli buah, konsumen hanya mungkin untuk mengevaluasi petunjuk kualitas bagian luar saja dan apabila warna dari sebuah komoditas buah tidak menarik atau tidak seperti seharusnya maka konsumen akan segan untuk mempertimbangkan rasa dan aromanya. Namun, warna yang hanya dilihat secara visual bersifat subjektif. Oleh karena itu diperlukan instrument agar diperoleh hasil warna yang objektif.. Menyatakan proses perubahan warna hasil tanaman merupakan proses yang berlangsung ke arah masaknya hasil tanaman tersebut, yang mana selama proses itu terjadi pembongkaran klorofil. Berkaitan dengan pembongkaran tersebut maka timbulah warna-warna lainnya yang menunjukkan tingkat masaknya hasil tanaman (buah) antara lain warna kuning, merah jambu, merah tua. Pengukuran warna buah dapat dilihat dari tingkat kecerahan (nilai L), tingkat kehijauan (nilai a), tingkat kemerahan (a+) dan tingkat kekuningan (nilai b). Nilai L menyatakan tingkat kecerahan suatu bahan dan merupakan cahaya pantul yang menghasilkan warna akromatik putih, abu-abu, dan hitam. Parameter L mempunyai nilai dari 0 (hitam) sampai 100 (putih), Perubahan warna dapat dijadikan petunjuk untuk melihat tingkat kematangan buah, tanda pertama kematangan umumnya ditandai dengan hilangnya warna hijau. Nilai a yang menunjukkan nilai negatif menyatakan warna buah pada tingkat kehijauan sedangkan nilai positif menunjukkan warna buah semakin merah. Peningkatan kualitas buah melalui pembungkusan utamanya dalam meningkatkan daya taraik warna kulit buah telah berhasil pada Apel, leci dan Anggur, namun pada mangga masih merupakan masalah. 4. KESIMPULAN Dari hasil kegiatan samapi tahap ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penggunaan zat pengatur tumbuh paklobutrazol pada tanaman mangga milik kelompok tani menunjukkan pembungaan yang lebih awal dan serentak dua bulan lebih awal dibandingkan dengan tanpa pemberian paklobutrazol yaitu pada perode bulan Mei dan Juni dan umur panen yang lebih awal yaitu periode September sampai dengan Oktober sedang panen raya mangga terjadi pada bulan November. 2. Petani mau dan mampu menggunakan teknologi pembungkusan buah untuk meningkatkan kualitas buah, terutama pada kenampakan atau daya tarik buah. Dari berbagai jenis bahan pembungkus petani lebih memilih jenis pembungkus kain tangerine, karena mudah aplikasinya dan kualitas huah hasil pembungkusan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonymous Statistik Hortikultura Tahun Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian. Jakarta hal. 640 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

6 [2] Liszt,R.E The Mango,Botany,Production and Uses. 2 nd Edition.CAB International.Wallingford,UK. [3] Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.Kementrian Pertanian Republik Indonesia [4] Anonymous Pengembangan Buah-buahan Unggulan Indonesia Tahun Laporan Utama Riset Unggulan Strategis Nasional. Kantor Menteri Riset dan Teknologi RI & PKBT Institut Pertanian Bogor. 153 hal. [5] Purnomo, S., Rebin, dan A. R. Effendy Persilangan mangga varietas Arumanis 143 x klon merah CKG. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 12 hal. [6] Karsinah, S. Purnomo, Rebin, Sukartini, dan L. Sadwiyanti Pewarisan warna merah buah mangga klon Cukurgondang pada Arumanis 143. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 15 hal. [7] Anwaruddinsyah, J., Rebin, Sukartini, dan L. Sadwiyanti Pewarisan warna merah buah mangga klon CKG pada AR 143. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. [8] Husen, S., A.N. Sugiharto, dan Karsinah Seleksi dini dan karakterisasi hibrid hasil persilangan mangga Arumanis 143 x klon merah Cukurgondang dengan teknik Simple Sequence Repeat (SSR) guna mendapatkan mangga kualitas ekspor. Laporan Hasil Penelitian KKP3T. Universitas Muhammadiyah Malang. 48 hal. [9] Estrada.C,G,2007. Effect of Fruit Bagging on Sanitation and Pigmentation of Six Mango Cultivar, VII International Mango Symposium.ISHS Acta Horticulturae 645. [10] Hofman,P.J;L.G Smith;D.C.Joyce;G.I Jhonson and G.F Meiburg,1997. Bagging of Mango (mangifera indica.cv.keitt ) Fruit Influences Fruit Quality and Mineral Composition,Postharvest Biology and Technology, 12(1). [11] Lyn,G.; D.I.Joyce,..G.I Johnson and G.F.Meiburg,1997. Bagging of Mango(Mangifera indica cv.keitt) Fruit Influence Quality and Mineral Composition,Postharvest Biology and Technology.12(1): [12] Bo Yu,C.H, Qun Shu ang L.Zeng, Effects of Fruit Bagging on Coloring ang Related Physiology, and Qualities of Red Chinese Sand Pears During Fruit Maturation. Scientia Horticulturae.121(2) [13] Sasaki,K and N.Utsunomiya,2002. Coloration of Irwin Mango Frut Affected by Cut-Off Film Under Plastic House Conditions, The Japanes Society for Horticultural Science.1(3): [14] Jenkins GI., JM.Chistie, F. geeta and J.A Jackson Plant responses to UV ang Blue Light: Biochemical ang genetic approaches.plant Sci.112: Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

PENGARUH PEMBUNGKUSAN PADA KANDUNGAN PIGMEN KULIT BUAH MANGGA HIBRIDA HASIL SILANGAN ARUMANIS DENGAN LIAR ( Cg-48xCg 299/1)

PENGARUH PEMBUNGKUSAN PADA KANDUNGAN PIGMEN KULIT BUAH MANGGA HIBRIDA HASIL SILANGAN ARUMANIS DENGAN LIAR ( Cg-48xCg 299/1) PENGARUH PEMBUNGKUSAN PADA KANDUNGAN PIGMEN KULIT BUAH MANGGA HIBRIDA HASIL SILANGAN ARUMANIS DENGAN LIAR ( Cg-48xCg 299/1) Syarif Husen¹,Choirul Anwar¹,Rebin²,Karsinah² ¹Fakultas Pertanian dan Peternakan

Lebih terperinci

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Hingga saat ini varietas unggul mangga di Indonesia yang telah dilepas sebanyak 32 varietas. Dari 32 varietas unggul tersebut, 14 varietas berasal dari

Lebih terperinci

Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang

Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang No. 6 - Agustus 2010 Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika telah melepas enam varietas unggul mangga merah untuk buah segar. Varietas unggul mangga

Lebih terperinci

MANGGA HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ARUMANIS- 143 DENGAN KLON MANGGA MERAH

MANGGA HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ARUMANIS- 143 DENGAN KLON MANGGA MERAH MANGGA HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ARUMANIS- 143 DENGAN KLON MANGGA MERAH Salah satu varietas mangga Indonesia yang memenuhi kebutuhan pasar untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor ialah Arumanis-143.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilakukan di kebun budidaya Ds. Junrejo, Kec. Junrejo,

III. METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilakukan di kebun budidaya Ds. Junrejo, Kec. Junrejo, III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di kebun budidaya Ds. Junrejo, Kec. Junrejo, Batu, Malang. Ds. Junrejo, Kec. Junrejo berada pada ketinggian 800 m dpl, memiliki suhu

Lebih terperinci

Induksi Pembungaan, Kompatibilitas dan Karakterisasi Semai Hibrida Persilangan Antar-Kultivar Mangga (Mangifera indica L.)

Induksi Pembungaan, Kompatibilitas dan Karakterisasi Semai Hibrida Persilangan Antar-Kultivar Mangga (Mangifera indica L.) Jurnal Akta Agrosia Edisi Khusus No. 1 hlm 77-85, 2007 ISSN 1410-3354 Induksi Pembungaan, Kompatibilitas dan Karakterisasi Semai Hibrida Persilangan Antar-Kultivar Mangga (Mangifera indica L.) Flowers

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah dari famili caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Tanaman pepaya banyak ditanam baik di daerah

Lebih terperinci

AGRIBISNIS PANEN TANAMAN BUAH GEDONG GINCU DI LUAR MUSIM. Oleh : Medi Humaedi

AGRIBISNIS PANEN TANAMAN BUAH GEDONG GINCU DI LUAR MUSIM. Oleh : Medi Humaedi AGRIBISNIS PANEN TANAMAN BUAH GEDONG GINCU DI LUAR MUSIM Oleh : Medi Humaedi BAB I 1.1. 1.2. 1.3. DAFTAR ISI PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan. Rumusan Masalah.. 1 1 2 3 BAB II 2.1. 2.2. TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

KAJIAN PRA PANEN JERUK SIAM (Citrus suhuiensis Tan) UNTUK EKSPOR

KAJIAN PRA PANEN JERUK SIAM (Citrus suhuiensis Tan) UNTUK EKSPOR Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 KAJIAN PRA PANEN JERUK SIAM (Citrus suhuiensis Tan) UNTUK EKSPOR Retna Qomariah, Agus Hasbianto, Susi Lesmayati, dan Hikmah Hasan Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman buah- buahan

BAB I PENDAHULUAN. Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman buah- buahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman buah- buahan yang sangat prospektif untuk dikembangkan di Indonesia, karena tanaman ini mampu beradaptasi dengan

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik Agri Gardina 45 merupakan mangga hibrid yang terdaftar sebagai varietas unggul baru melalui SK Mentan No: 125/Kpts /SR.120/D.2.7/3/2014. Mangga ini dihasilkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan-I Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan-I Tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai sumber bahan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara agraris memiliki hasil pertanian yang sangat berlimpah. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang memiliki posisi penting di Indonesia. Data Product

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti

TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang memiliki arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari penggunaannya

Lebih terperinci

I. GAMBARAN UMUM SL PHT

I. GAMBARAN UMUM SL PHT HASIL MONITORING PUG PADA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2012 SL PHT PADA KELOMPOK TANI BUNGA MEKAR KABUPATEN BANDUNG BARAT DAN KELOMPOK TANI PASIR KELIKI KABUPATEN SUMEDANG I. GAMBARAN UMUM SL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, dikembangkan teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial Intelligence atau Kecerdasan

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN MANGGA

BUDIDAYA TANAMAN MANGGA BUDIDAYA TANAMAN MANGGA (Mangifera indica) Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ReGrI Tanaman mangga (Mangifera indica L.) berasal dari India, Srilanka, dan Pakistan. Mangga

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA BUDIDAYA TANAMAN DURIAN Dosen Pengampu: Rohlan Rogomulyo Dhea Yolanda Maya Septavia S. Aura Dhamira Disusun Oleh: Marina Nurmalitasari Umi Hani Retno

Lebih terperinci

KAJI TERAP TEKNOLOGI PENINGKATAN MUTU BUAH MANGGA SEGAR

KAJI TERAP TEKNOLOGI PENINGKATAN MUTU BUAH MANGGA SEGAR KAJI TERAP TEKNOLOGI PENINGKATAN MUTU BUAH MANGGA SEGAR Suhardi, Gunawan, Bonimin dan Jumadi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Produk buah mangga segar di Jawa Timur dirasa masih

Lebih terperinci

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF 1 M. Syarif, 2 Wiwaha Anas Sumadja dan 1 H. Nasution 1 (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 (Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam iptek hortikultura Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam Buah pepaya telah menjadi buah trend setter sejak beredarnya beberapa varietas

Lebih terperinci

Teknik Perbanyakan Jambu Air Citra Melalui Stek Cabang

Teknik Perbanyakan Jambu Air Citra Melalui Stek Cabang Teknik Perbanyakan Jambu Air Citra Melalui Stek Cabang Buah jambu air Citra terkenal di Indonesia, karena mempunyai cita-rasa yang sangat manis dan renyah, ukuran buah cukup besar (200 250 g/ buah), dan

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005 PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN Malang, 13 Desember 2005 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN

Lebih terperinci

Mangga Garifta Andalan Ekspor Masa Depan

Mangga Garifta Andalan Ekspor Masa Depan Mangga Garifta Andalan Ekspor Masa Depan Rebin, Karsinah dan Muryati Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Jln. Solok-Aripan Km 8, PO Box 5 Solok, Sumatera Barat E-mail : rebin_linggo2@yahoo.com Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Setyowati dan Fanny Widadie Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta watikchrisan@yahoo.com

Lebih terperinci

PERUBAHAN FISIK DAN KIMIA BUAH MANGGA HIBRIDA (F 1 -AL 1 ) PADA JENIS DAN WAKTU PEMBUNGKUSAN

PERUBAHAN FISIK DAN KIMIA BUAH MANGGA HIBRIDA (F 1 -AL 1 ) PADA JENIS DAN WAKTU PEMBUNGKUSAN PERUBAHAN FISIK DAN KIMIA BUAH MANGGA HIBRIDA (F 1 -AL 1 ) PADA JENIS DAN WAKTU PEMBUNGKUSAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian Jurusan Ilmu dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) III

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) III BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha budidaya mangga merupakan salah satu dari lima rencana pengembangan Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) III Cirebon, adapun WKPP ini merupakan

Lebih terperinci

Sumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta.

Sumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta. PANEN BAWANG PUTIH Tujuan : Setelah berlatih peserta terampil dalam menentukan umur panen untuk benih bawang putih serta ciri-ciri tanaman bawang putih siap untuk dipanen 1. Siapkan tanaman bawang putih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber vitamin, mineral, penyegar, pemenuhan kebutuhan akan serat dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sumber vitamin, mineral, penyegar, pemenuhan kebutuhan akan serat dan kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Tanaman Durian

Teknik Budidaya Tanaman Durian Teknik Budidaya Tanaman Durian Pengantar Tanaman durian merupakan tanaman yang buahnya sangat diminatai terutama orang indonesia. Tanaman ini awalnya merupakan tanaman liar yang hidup di Malaysia, Sumatera

Lebih terperinci

VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI

VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI 6.1. Keragaan Usahatani Jambu biji Usahatani jambu biji di Desa Cimanggis merupakan usaha yang dapat dikatakan masih baru. Hal ini dilihat dari pengalaman bertani jambu

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Tanaman salak yang digunakan pada penelitian ini adalah salak pondoh yang ditanam di Desa Tapansari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

Tahun Bawang

Tahun Bawang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan melalui usaha agribisnis, mengingat potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat (Sugiarti, 2003).

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengemasan Buah Nanas Pada penelitian ini dilakukan simulasi transportasi yang setara dengan jarak tempuh dari pengumpul besar ke pasar. Sebelum dilakukan simulasi transportasi,

Lebih terperinci

Status Pengembangan Mangga Garifta di Kabupaten Pasuruan

Status Pengembangan Mangga Garifta di Kabupaten Pasuruan iptek hortikultura Status Pengembangan Mangga Garifta di Kabupaten Pasuruan Saat ini, varietas mangga Indonesia yang memenuhi kebutuhan pasar untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor ialah Arumanis143

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak tahun 1968. Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai usaha di bidang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura KERAGAAN VARIETAS KEDELAI DI KABUPATEN LAMONGAN Eli Korlina dan Sugiono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Jl. Raya Karangploso Km. 4 Malang E-mail korlinae@yahoo.co.id ABSTRAK Kedelai merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG Resmayeti Purba dan Zuraida Yursak Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik 2009

I PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik 2009 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat strategis dalam pembangunan perekonomian negara Indonesia. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar penduduk Indonesia yaitu sekitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan kondisi alam yang subur untuk pertanian. Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar dalam segi sumberdaya dan kualitas, sehingga dapat menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan pendapatan negara. Saat ini

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK Margarettha, Hasriati Nasution, dan Muhammad. Syarif Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi Abstrak Masyarakat kota

Lebih terperinci

PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN

PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga ( Mangifera indica L. ) adalah salah satu komoditas hortikultura yang mudah rusak dan tidak

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 7 PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS Nafi Ananda Utama Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017 Pengantar Manggis merupakan salah satu komoditas buah tropika eksotik yang mempunyai

Lebih terperinci

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Aspek pasar merupakan aspek yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Aspek pasar antara lain mengkaji potensi pasar baik dari sisi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Buah mangga yang digunakan untuk bahan penelitian langsung diambil dari salah satu sentra produksi mangga, yaitu di daerah Indramayu, Kecamatan Jatibarang.

Lebih terperinci

Paprika dengan nama latin Capsicum Annuum var Grossum ini termasuk. Pertanian, 2003). Adapun jenis-jenis paprika ada banyak, antara lain wonder bell,

Paprika dengan nama latin Capsicum Annuum var Grossum ini termasuk. Pertanian, 2003). Adapun jenis-jenis paprika ada banyak, antara lain wonder bell, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paprika dengan nama latin Capsicum Annuum var Grossum ini termasuk ke dalam jenis hortikultura sayuran yang merupakan salah satu komoditas utama ekspor hortikultura Indonesia

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keras (jawa: pelok) dan enak di makan. Di dalam daging buah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keras (jawa: pelok) dan enak di makan. Di dalam daging buah tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah mangga banyak dikenal dan disukai orang dimana-mana. Mangga termasuk buah tempurung, pada bagian yang paling luar terdapat kulit, kemudian di lanjutkan daging buah

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK 1 Sufianto, 2 Wiyono dan 3 Sri Mursiani Arifah Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas 264, Malang 65144, Jawa Timur Abstrak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sampai saat ini masih memegang peranan penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 18 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman herbal atau tanaman obat sekarang ini sudah diterima masyarakat sebagai obat alternatif dan pemelihara kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kakao (Theobroma cacao. l) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kakao (Theobroma cacao. l) merupakan salah satu komoditas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kakao (Theobroma cacao. l) merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan Indonesia yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai Potensi Pengembangan Produksi Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)di Kecamatan Cilimus Kabupaten. Maka sebagai bab akhir pada tulisan

Lebih terperinci

Bibit Sehat... Kebun Kopi Selamat

Bibit Sehat... Kebun Kopi Selamat PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jalan Raya Dringu Nomor 81 Telp. (0335) 420517 PROBOLINGGO 67271 Bibit Sehat... Kebun Kopi Selamat Oleh : Ika Ratmawati, SP POPT Perkebunan Pendahuluan Kabupaten Probolinggo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah budidaya jambu biji. Jambu biji jenis getas merah (Psidium guajava Linn) merupakan jenis jambu

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di Indonesia memungkinkan berbagai jenis buah-buahan tumbuh dan berkembang. Namun sayangnya, masih banyak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) TINJAUAN PUSTAKA Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk buah eksotik yang digemari oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang

Lebih terperinci

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO RuangTani.Com Cengkeh adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh

Lebih terperinci

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh 45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (1990) menyatakan

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (1990) menyatakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang penting di Indonesia. Sektor ini memegang peranan penting dalam perekonomian, seperti kontribusi terhadap peningkatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG Oleh : Sugeng Prayogo BP3KK Srengat Penen dan Pasca Panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditi tanaman I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang telah lama dibudidayakan petani, bahkan pada lokasi yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah satu sayuran yang

Lebih terperinci

Dairi merupakan salah satu daerah

Dairi merupakan salah satu daerah Produksi Kopi Sidikalang di Sumatera Utara Novie Pranata Erdiansyah 1), Djoko Soemarno 1), dan Surip Mawardi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118. Kopi Sidikalang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian mempunyai peranan penting pada negara berkembang seperti di Indonesia. Kontribusi sektor pertanian saat ini sangat berpengaruh untuk pembangunan negara. Hal

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini berlangsung di kebun manggis daerah Cicantayan Kabupaten Sukabumi dengan ketinggian 500 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Area penanaman manggis

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK Mono Rahardjo dan Otih Rostiana PENDAHULUAN Kegunaan utama rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) adalah sebagai bahan baku obat, karena dapat merangsang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka. Penelitian, (6) Hipotesis, dan (7) Tempat Penelitian.

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka. Penelitian, (6) Hipotesis, dan (7) Tempat Penelitian. 12 I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis, dan

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT Mono Rahardjo dan Otih Rostiana PENDAHULUAN Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai bahan baku obat juga

Lebih terperinci

POSITIONING JAMBU AIR CAMPLONG : SEBUAH KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN

POSITIONING JAMBU AIR CAMPLONG : SEBUAH KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN ISSN: 087-8 POSITIONING JAMBU AIR CAMPLONG : SEBUAH KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN Kustiawati Ningsih Program Studi Agribisnis, Universitas Islam Madura ABSTRAK Positioning (penetapan posisi) merupakan tindakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kontribusi besar dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Dalam beberapa

I. PENDAHULUAN. kontribusi besar dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Dalam beberapa I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, PDB komoditi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor pertanian Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor pertanian Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian. Ekspor negara Indonesia banyak dihasilkan dari sektor pertanian, salah satunya hortikultura

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015 di kebun salak Tapansari, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Salak yang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG RAJA SERE. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG RAJA SERE. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PEMANFAATAN BONGGOL PISANG RAJA SERE (Musa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN CUKA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam hutan. Hasil hutan dapat berupa hasil hutan kayu dan hasil hutan non kayu. Hasil hutan kayu sudah

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Teks tidak dalam format asli. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 60, 2009 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4997)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu getas merah merupakan buah-buahan tropis yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN APEL (Malus sylvestris Mill.) DI PT KUSUMA AGROWISATA, BATU-MALANG JAWA TIMUR BAITURROHMAH A

PENGELOLAAN PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN APEL (Malus sylvestris Mill.) DI PT KUSUMA AGROWISATA, BATU-MALANG JAWA TIMUR BAITURROHMAH A PENGELOLAAN PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN APEL (Malus sylvestris Mill.) DI PT KUSUMA AGROWISATA, BATU-MALANG JAWA TIMUR BAITURROHMAH A24051966 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

Teknologi Perbanyakan Benih Mangga melalui Sambung Pucuk

Teknologi Perbanyakan Benih Mangga melalui Sambung Pucuk Teknologi Perbanyakan Benih Mangga melalui Sambung Pucuk Berkebun buah-buahan yang perlu diperhatikan adalah mutu dan ketersediaan akan benih/ bibit tanaman. Pelaku usahatani/ pekebun bisa menyiapkan pembibitan

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor II. TINJAUAN PUSTAKA A. TALAS Talas Bogor (Colocasia esculenta (L.) Schott) termasuk famili dari Araceae yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis, subtropis, dan sedang. Beberapa kultivarnya dapat beradaptasi

Lebih terperinci

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN Rosita Galib dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Abstrak.

Lebih terperinci

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara BAWANG MERAH Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bawang merah tumbuh optimal di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-400

Lebih terperinci