BAB I PENDAHULUAN. dan komputerisasi memungkinkan perusahaan-perusahaan bereaksi lebih cepat

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi sistem bisnis mengubah cara manusia hidup dan bekerja ditambah dengan berkembang pesatnya teknologi yang ditopang oleh jaringan informasi dan komputerisasi memungkinkan perusahaan-perusahaan bereaksi lebih cepat terhadap pembaharuan dan perubahan-perubahan yang dikehendaki karena merupakan keharusan bagi setiap perusahaan untuk membangun keunggulan agar dapat meningkatkan daya saing. Adanya tahap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Asean Free Trade Area (AFTA) menyebabkan perdagangan menjadi bebas dan perusahaan nasional bukan hanya bersaing dengan sesama perusahaan nasional melainkan dengan perusahaan lain dari negara asean (asing). Proses pembuatan barang dan jasa memerlukan adanya transformasi sumber daya (input) menjadi barang dan jasa (output). Semakin efisien kita melakukan perubahan ini kita akan menjadi semakin produkstif dan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dihasilkan menjadi lebih tinggi, yang tentunya akan menguntungkan bagi perusahaan. Industri yang dituntut untuk berkembang tidak hanya pada industri manufaktur pada umumnya tetapi juga termasuk industri farmasi. Perkembangan 1

2 2 industri farmasi cukup baik 2 tahun terakhir dibandingkan tahun sebelumnya yang cenderung menurun. Perkembangan jumlah industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional dapat dilihat pada gambar Perkembangan Industri Farmasi Industri Farmasi Gambar 1.1 Jumlah Perusahaan Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional (KBLI 2009) (sumber: Badan Pusat Statistik, 2015) PT Kalbe Farma Tbk merupakan salah satu industri farmasi yang cukup besar dan secara peringkat selalu menjadi nomor 1 di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1.2.

3 3 Gambar 1.2 Ranking Perusahaan Farmasi Tahun Q2 (Sumber : Workshop UKWS, 2015) Peringkat nomor 1 tidak membuat PT Kalbe Farma TBk berhenti melakukan inovasi dan perbaikan. Peringkat tersebut dapat diraih dengan melakukan terobosan dan pembaruan pada area Research and Development. Terobosan dan pembaruan yang dilakukan di bagian RnD ialah seperti pembuatan produk baru dan efisiensi waktu serta harga produk. Efisiensi waktu pada bagian RnD salah satunya ialah saat proses pengembangan produk seperti mempercepat umur simpan produk (stabilita). Namun, ada kegiatan yang cukup memakan waktu saat proses pengembangan produk yaitu proses pemusnahan setelah produk setelah selesai proses pengembangan produk. Proses pemusnahan dilakukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan sampel RnD karena sampel masih dalam

4 4 kemasan asli (sesuai kemasan di pasaran) tetapi tanpa label lengkap. Sampel yang harus dimusnahkan ialah sampel yang sudah melewati waktu kadaluarsa serta sampel yang sudah selesai proses pengembangannya. Sampel yang paling menyulitkan saat proses pemusnahan ialah sampel retensi pilot karena bentuk kemasannya yang kaca dan produk sirup tidak dapat dibuang sembarangan. Data sampel retensi pilot kemasan botol di bagian RnD yang sudah kadaluarsa dan harus dimusnahkan digambarkan pada gambar 1.3. Gambar 1.3 Jumlah Produk Retensi Pilot Sediaan Botol ED di Tahun 2013 hingga 2016 (sumber : QCC PT Kalbe Farma Tbk, 2016) Proses pemusnahan dijadwalkan setiap bulan dan dilakukan oleh operator maksimal 6 orang secara manual, jika pada tahun 2015 saja jumlah sampel yang harus dimusnahkan 4662 pcs maka tiap bulan sampel yang harus dimusnahkan adalah 388 pcs maka setiap operator yang bertugas pemusnahan harus memusnahkan 65 pcs. Hal tersebut sangatlah menyulitkan dan memakan waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan adanya waktu yang tidak produktif.

5 5 Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan pada proses pemusnahan ini untuk menghilangkan waktu yang tidak produktif. Perbaikan dapat dilakukan dengan meneliti lebih dalam dan jelas hingga ke akar masalah sehingga tidak akan mengulang masalah yang sama di kemudian hari. Metode perbaikan yang berkembang saat ini ada beberapa yaitu seven tools, Sig sigma, Lean Manufacturing, Quality Control Circle dan lain sebagainya. Namun, di PT Kalbe Farma sendiri menerakan budaya inovasi dan perbaikan secara berkesinambungan dengan program Sugestion System (SS), Quality Control Circle (QCC), A3 Report (untuk golongan Manajer), untuk masalah pemusnahan botol ini terlalu kompleks untuk dilaksanakan dengan Sugestion System (SS) sehingga dipilih metode QCC. Menurut Wignjosoebroto (2003) Salah satu kegiatan dalam melakukan suatu perbaikan adalah dengan Quality Control Circle (QCC). QCC adalah kelompok kecil karyawan pelaksanaan, kadang kadang dipimpin oleh leader yang secara sukarela akan mencari jalan dan cara untuk memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya biaya produksi di tempat tempat manapun kelompok ini berada dalam sistem produksi (Bachtiar., et al, 2013). Maka diadakanlah suatu perbaikan dengan menerapkan sistem PDCA cycle yaitu dengan metode perbaikan Quality Control Circle (QCC). Maka dari latar belakang tersebut dapat dilakukan perbaikan pada proses pemusnahan sisa sampel retensi pilot RnD, sehingga penulis mengambil judul Meningkatkan Efektivitas Waktu Pemusnahan Produk Retensi Pilot Sediaan Botol dengan Metode Quality Control Circle di Laboratorium RnD PT Kalbe Farma Tbk.

6 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perumusan masalah dari efisiensi waktu pemusnahan sediaan botol produk retensi pilot sebagai berikut: a. Apa saja yang menjadi penyebab lamanya proses pemusnahan sampel retensi pilot sediaan botol di Lab RnD PT kalbe Farma Tbk? b. Apa saja langkah-langkah perbaikan dalam proses pemusnahan sampel retensi pilot sediaan botol di Lab RnD PT kalbe Farma Tbk? c. Berapa lamanya waktu yang dibutuhkan setelah perbaikan proses pemusnahan sampel retensi pilot sediaan botol di Lab RnD PT kalbe Farma Tbk? a. Apa manfaat lainnya dari perbaikan tersebuk ke aspek QCDSMP? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagi berikut: a. Mengetahui penyebab lamanya proses pemusnahan sampel retensi pilot sediaan botol di Lab RnD PT kalbe Farma Tbk. b. Mengetahui langkah-langkah perbaikan dalam proses pemusnahan sampel retensi pilot sediaan botol di Lab RnD PT kalbe Farma Tbk. c. Mengetahui lamanya waktu yang dibutuhkan setelah perbaikan proses pemusnahan sampel retensi pilot sediaan botol di Lab RnD PT kalbe Farma Tbk. d. Mendapatkan manfaat lainnya dari perbaikan tersebuk ke aspek QCDSMP.

7 Batasan Masalah Agar pembahasan dalam laporan tugas akhir yang dibuat dapat lebih fokus dan tidak ada penyimpangan ke bidang masalah lainnya,maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: a. Penelitian dilakukan di area Dept. RND PT Kalbe Farma. b. Produk yang dijadikan perbaikan ialah produk retensi pilot sediaan botol. c. Periode pengambilan data pada bulan Jan 2013 Jul d. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah 8 langkah improvement atau QCC Sistematika Penulisan Urairan yang jelas mengenai Tugas Akhir ini, digambarkan pada sistematik penulidas sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Meliputi latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan, perumusan masalah, pembatasan masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Meliputi landasan teori apa saja yang menjadi dasar pembuatan proposal tugas akhir ini yang akan menguraikan bahasan seperti pengertian produktivitas, QCC serta tahapan QCC. BAB III METODE PENELITIAN Meliputi rancangan apa saja yang akan dilakukan dalam penelitian ini mulai dari survei, pengambilan teori, pengambilan data lapangan hingga pengolahan data.

8 8 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Meliputi kupulan data-data yang didaiap dari perusahaan, untuk kemudian di kaji dengan melakukan perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan penelitian. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Meliputi analisis penulis yang dihasilkan dari perhitungan dan pengolahan data yang dilakukan sebelumnya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Meliputi kesimpulan akhir mengenai data-data yang diambil dan juga perhitungan yang dilakukan agar dapat memberikan saran-saran yang berguna untuk masa depan perusahaan.