Lampiran 1 Gambaran Umum SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang a. Sejarah berdirinya SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang Berdirinya SD Islam Taqwiyatul

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 Gambaran Umum SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang a. Sejarah berdirinya SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang Berdirinya SD Islam Taqwiyatul"

Transkripsi

1 Lampiran 1 Gambaran Umum SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang a. Sejarah berdirinya SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang Berdirinya SD Islam Taqwiyatul Wathon bermula dari prakarsa tokoh masyarakat baik itu RT, RW, takmir masjid, takmir mushola, dll atau dari kesadaran tokoh masyarakat yang beranggapan bahwa diperlukannya mendirikan sebuah sekolah yang memang belum ada di daerah tersebut. Dengan diadakannya musyawarah dari para tokoh, disepakatilah pendirian sebuah sekolah yang belum resmi dengan nama MI Tambak Lorok pada tahun 1967 dengan bangunan yang ala kadarnya. Karna masyarakat beranggapan jika disekolahkan di negeri jaraknya jauh sehingga masyarakat bayak yang menyekolahkan anakanaknya di sekolah tersebut. Lama kelamaan siswa yang masuk sangat banyak bahkan mencapai 1000 siswa, sehingga diperlukannya pembangunan gedung sekolah. Dengan berjalannya waktu didaftarkanlah sekolah tersebut ke dinas pendidikan oleh tokoh masyarakat yang bernama Drs. Suhaili sekaligus sebagai ketua yayasan dengan nama SD Islam SD Islam Taqwiyatul Wathon. Dengan kegigihan para pengurus komite, loyalitas dan kepedulian dewan guru terhadap SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang, sehingga sampai sekarang masing tetap eksis. Dari sarana dan prasarana pun semakin tahun semakin berkembang dan meningkat, meskipun dari jumlah siswa dibandingkan

2 dengan yang dulu lebih sedikit, dikarenakan memiliki pesaing yang lokasinya tidak jauh dari sekolah tersebut. 1 Profil SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang adalah sebagai berikut : 2 1) Nama Sekolah : SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang 2) Alamat : Jl. Tambak Mulyo. Rt. 03/XIII 3) Kelurahan/ Desa : Tanjung Mas 4) Kecamatan : Semarang Utara 5) Kota/ Kabupaten : Semarang 6) Provinsi : Jawa Tengah 7) Status Sekolah : Swasta 8) Tahun beroperasi : ) Kepemilikan Tanah : Yayasan 10) Luas Tanah : 3940 m² 11) Luas Bangunan : 504 m² 12) Kepala Sekolah : Drs. Sugiman b. Letak Geografis Berdasarkan letak Geografisnya SD Islam Taqwiyatul Wathon beralamatkan di jalan Tambak Mulyo, RT. 03/ XIII Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Lahan sebagai lokasi pendidikan seluas ± 3940 m², terdiri atas lahan untuk bangunan Sularto, Wawancara Wakil Kepala Sekolah, 18 Maret 2016, pukul: 2 Dokumentasi SD Islam Taqwiyatul Wathon

3 sekolah menempati areal seluas ± 504 m² dan gedung sekolah berlantai 2. SD Islam Taqwiyatul Wathon berada pada lingkungan masyarakat pesisir yang notabennya ekonomi yang di hasilkan dari nelayan dan pabrik. Lokasi SD Islam Taqwiyatul Wathon cukup strategis karena berada di dekat jalan raya dan tempatnya tidak jauh dari pemukiman masyarakat setempat, sehingga aksesnya pun mudah di jangkau dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan pribadi. 3 Demikianlah sekilas tentang sejarah dan letak geografi SD Islam Taqwiyatul Wathon. c. Visi dan Misi SD Islam Taqwiyatul Wathon Berdirinya sebuah lembaga pendidikan tidak akan terlepas dari apa yang disebut dengan Visi dan Misi sebagai pandangan dan cita-cita ideal serta arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga tersebut. Demikian juga SD Islam Taqwiyatul Wathon dalam tujuan dan arah pendidikannya telah menetapkan Visi dan Misinya : Visi SD Islam Taqwiyatul Wathon : Membentuk insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlaqul kharimah dan berprestasi. Misi SD Islam Taqwiyatul Wathon 1) Menanamkan keyakinan dan aqidah melalui pelajaran dan pengalaman beragama. 3 Dokumentasi SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang

4 2) Menanamkan pemahaman dan pelaksanaan berakhlaqul kharimah melalui integrasi mata pelajaran dan kebiasaan sekolah sebagai karakter bangsa. 3) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan serta mengembangkan pengetahuan di bidang iptek, bahasa, olah raga, seni, budaya dan ketrampilan sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa serta berprestasi. 4) Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan sekolah. 4 4 Dokumentasi SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang

5 Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA Dengan Orang Tua atau Wali Murid Siswa di SDI Taqwiyatul Wathon Semarang 1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pendidikan akhlak? 2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlak dalam keluarga bapak/ibu? 3. Pendidikan akhlak apa saja yang sudah diterapkan di keluarga ini kepada anak bapak/ibu? 4. Metode apakah yang bapak/ibu gunakan dalam pendidikan akhlak? 5. Apakah dalam pengimplementasian pendidikan akhlak anak, sudah terdapat atau terlihat dalam diri anak? 6. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kecerdasan spiritual? 7. Apakah menurut bapak/ibu pendidikan akhlak di dalam keluarga bisa membangun kecerdasan spiritual? 8. Bagaimana caranya bapak/ibu pendidikan akhlak untuk membentuk kecerdasan spiritual? 9. Apa saja upaya bapak/ibu lakukan dalam pendidikan akhlak untuk membentuk dan membangun kecerdasan spiritual? 10. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak bapak/ibu?

6 11. Bagaimana solusi yang bapak/ ibu lakukan untuk menyikapi penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak?

7 Lampiran 3 Hasil Wawancara Responden : Bp. Agus (Muhammad Rofiq) Hari/ Tanggal/ Waktu : 8 Maret 2016, pukul: Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pendidikan akhlak? Pendidikan yang mendidik anak untuk berperilaku baik. 2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlak dalam keluarga bapak/ibu? Pendidikan akhlak harus dilakukan sejak dini, karena masa kanak-kanak merupakan sebuah periode yang paling penting untuk memberikan pendidikan akhlak agar anak memiliki bekal dalam hidup selanjutnya. Pendidikan akhlak pada anak, dapat dilakukan dengan kebiasaan orang tua dalam pelaksanaan ibadah, misalnya seperti shalat, puasa, shodaqoh, mengajarkan bacaan-bacaan doa ketika memulai pekerjaan, perilaku anak kepada orang tua 3. Pendidikan akhlak apa saja yang sudah diterapkan di keluarga ini kepada anak bapak/ibu?

8 Sikap yang menonjol saat ini berkerja keras, kasih sayang, hormat kepada orang tua, religius. 4. Metode apakah yang bapak/ibu gunakan dalam pendidikan akhlak? metode teladan. Memberikan contoh kepada anak untuk selalu berbuat baik kepada siapapun yang ditemuinya. 5. Waktu yang tepat untuk bapak/ibu memberikan sebuah pendidikan akhlak? Di setiap saat, kapanpun dan dimanapun berada. 6. Apakah dalam pengimplementasian pendidikan akhlak anak, sudah terdapat atau terlihat dalam diri anak? Ada mbak, tetapi namanya anak sering kali lalai disaat sedang main sendiri dan kita sebagai orang tua wajib meningatkannya. 7. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kecerdasan spiritual? Kecerdasan untuk memberikan sebuah kenyakini pada diri anak dalam hal apapun. Kecerdasan yang sangat perlu ditanamkan kepada anak sejak dini. 8. Apakah menurut bapak/ibu pendidikan akhlak di dalam keluarga bisa membangun kecerdasan spiritual?

9 Bisa, karena disaat anak sudah memiliki pendidikan akhlak orang tua tinggal menanamkan kenyakinan pada dir disaat melakukan sesuatu. 9. Apa saja upaya bapak/ibu lakukan dalam pendidikan akhlak untuk membentuk dan membangun kecerdasan spiritual? Memberikan contok dan mengikut sertakan anak didalamnya. Baik itu dalam hal ibadah, berucap maupun berperilaku. 10. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak bapak/ibu? Untuk faktor penghambatnya: jiwa kekanak-kanakan yang sering muncul. Sehingga butuh kesabaran dan ketelatenan dalam mengikut sertakan dalam setiap kegiatan yang mendukung kecerdasan spiritual. 11. Bagaimana solusi yang bapak/ ibu lakukan untuk menyikapi penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak? Memberikan sebuah pengarahan kepada anak di setiap tingkah laku dan tutur katanya.

10 Hasil Wawancara Responden : Bapak Mursit (Mafatikhus Saadah) Hari/ Tanggal/ Waktu : Rabu, 9 Maret 2016, pukul: Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pendidikan akhlak? Pendidikan yang harus ditanamkan kepada diri anak sehingga anak dalam berperilaku atau berkata baik kepada semua orang mbak. 2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlak dalam keluarga bapak/ibu? Memberikan sebuah pengarahan agar berperilaku baik kepada semua orang salah satunya dalam berkomunikasi dengan orang yang lebih tua harus sopan santun, bertutur kata yang lembut, dengan nada yang rendah. 3. Pendidikan akhlak apa saja yang sudah diterapkan di keluarga ini kepada anak bapak/ibu? Untuk saat ini yang lebih menonjol sopan santun, menurut jika disuruh-suruh, berkata jujur, tanggung jawab. 4. Metode apakah yang bapak/ibu gunakan dalam pendidikan akhlak?

11 Teladan (contoh) karna mencontohkan dari sendiri lebih mengena ketimbang ucapan. Sebelum menjadi teladan, orang tua harus introspeksi diri untuk memperbaiki diri. Karena orang tua yang baik adalah orang tua yang bisa menjadikan teladan yang baik untuk anaknya. Dan membiasakan anak untuk selalu melakukan hal yang baik. 5. Waktu yang tepat untuk bapak/ibu memberikan sebuah pendidikan akhlak? Tidak terikat oleh waktu. Setiap hari saya sebagai orang tua berusaha untuk memberikan subuh contoh yang baik kepada anak. Dan selalu memantau setiap tingkah laku dan perkataan anak. 6. Apakah dalam pengimplementasian pendidikan akhlak anak, sudah terdapat atau terlihat dalam diri anak? Ya ada, tapi hanya beberapa. namanya anak ya seperti itu mbak. Jadi sebagai orang tua harus sering-sering dan jangan bosan untuk selalu mengingatkan, apa-apa yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan. 7. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kecerdasan spiritual? Kecerdasan spiritual adalah pendidikan hati/jiwa yang berlandaskan pada nurani (suara hati). Pembentukan

12 kecerdasan spiritual pada anak dimulai dari lingkungan keluarga. Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan dan bimbingan yang diberikan kepada anak ketika mereka masih kanak-kanak akan memiliki pengaruh yang kuat di dalam jiwa mereka, sebab masa tersebut memang merupakan masa persiapan dan pengarahan. 8. Apakah menurut bapak/ibu pendidikan akhlak di dalam keluarga bisa membangun kecerdasan spiritual? Ya sangat bisa tho mbak. Dengan alasan, bahwasanya Rasulullah di utus hanya untuk (إ ن م ا ب ع ث ت ل ت م م م ك ار م ا ل خ ال ق ( menyempurnakan akhlak umat manusia. jadi untuk mengarahkan anak untuk membentuk kecerdasan lebih mudah. 9. Apa saja upaya bapak/ibu lakukan dalam pendidikan akhlak untuk membentuk dan membangun kecerdasan spiritual? Memberikan sebuah motivasi dan gambaran. Contohnya pengamen atau pengemis. Di saat ada pengamen atau pengemis, sebagai anak yang baik tidak boleh menutup pintu apalagi menghindar. Sebaiknya dikasih, berapapun pemberian itu. Kita tidak mengetahui apakah pengamen atau pengemis itu mempunyai istri dan anak atau tidak. Jika mempunyai anak dan istri, mereka akan makan apa kalau pulang tidak membawa uang. Karena itulah

13 pekerjaan yang bisa mereka lakukan. Ibarat sawah adalah pengamen atau pengemisnya, sedangkan tanaman/tumbuhan itu adalah orang yang memberi. Dari gambaran tersebut secara tidak langsung anak diajak berfikir dan sebagai orang tua telah memberikan sebuah pelajaran tentang kedermawanan. Orang yang menanam kebaikan akan memanen (menerima) kebaikan juga. Sebaliknya, jika seseorang menanam keburukan, maka keburukanlah yang akan diterima. Itulah janji Allah Apa faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak bapak/ibu? Untuk faktor pendukungnya: memberikan sebuah tanggung jawab dan kepercayaan kepada anak. Disaat tanggung jawab dan kepercayaan itu bisa dilaksanakan dengan baik sebagai orang tua memberikan sebuah apresiasi dengan cara memberikan kata-kata manis kepada anak. Contohnya anak bapak pinter, ibu bangga dengan adek karena..., dll. Untuk faktor penghambatnya: lingkungan. Entah itu dari teman-temannya sendiri, atau timbul dari diri sendiri. 11. Bagaimana solusi yang bapak/ ibu lakukan untuk menyikapi penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak?

14 Kita sebagai orang tua harus selalu memantau tingkah laku anak. Di saat melakukan kesalahan, di situlah orang tua wajib menegur dan selalu mengingatkan. Dan tidak lepas dari kegiatan mendorong anak untuk selalu melakukan hal yang berbau kereligiusan. Setelah sekolah formal jam , sekolah diniyah jam , TPQ jam

15 Hasil Wawancara Responden : Bapak Shonhaji (Rif ana Mufidah) Hari/ Tanggal/ Waktu : Rabu, 18 Maret 2016, pukul: Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pendidikan akhlak? Pendidikan karakter (pendidikan anak tentang tata krama). 2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlak dalam keluarga bapak/ibu? Memberikan contoh dan pembiasaan yang baik dalam berperilaku maupun berbicara. Dimulai dari sikap orang tua dahulu kepada anak, dengan begitu anak mencontoh perilaku yang dicontohkan untuk diterapkan kepada dirinya. 3. Pendidikan akhlak apa saja yang sudah diterapkan di keluarga ini kepada anak bapak/ibu? Sikap yang menonjol saat ini patuh kepada perintah orang tua, sopan santun, tekun. 4. Metode apakah yang bapak/ibu gunakan dalam pendidikan akhlak?

16 Berawal dari orang tua yang harus bisa menjadi suri tauladan yang baik kepada anak dan metode yang lain adalah metode kisah/ cerita tentang kisah-kisah yang mengandung sebuah pembelajaran di dalamnya. Contoh kisah-kisah nabi, rasul, khulafaur Rasyidin dll. 5. Waktu yang tepat untuk bapak/ibu memberikan sebuah pendidikan akhlak? Pada setiap kesempatan berusaha untuk memberikan pendidikan akhlak kepada anak. 6. Apakah dalam pengimplementasian pendidikan akhlak anak, sudah terdapat atau terlihat dalam diri anak? Ada mbak, tetapi perlu ketelatenan dan kesabaran dalam mendidik anak. 7. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kecerdasan spiritual? Kecerdasan yang mengajarkan anak untuk selalu mencari ridho Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan. 8. Apakah menurut bapak/ibu pendidikan akhlak di dalam keluarga bisa membangun kecerdasan spiritual? Bisa, karena pendidikan akhlak adalah pendidikan yang utama yang harus ditanamkan kepada anak setelah pendidikan tauhid. Dengan begitu lebih mudah bagi orang

17 tua membentuk kecerdasan spiritual anak. Pembentukan kecerdasan spiritual pada anak sejak dini dalam lingkungan keluarga adalah hal yang sangat penting, sehingga diperlukan usaha yang harus dilaksanakan oleh keluarga, yaitu orang tua secara sungguh-sungguh dan dipenuhi dengan ketelatenan. 9. Apa saja upaya bapak/ibu lakukan dalam pendidikan akhlak untuk membentuk dan membangun kecerdasan spiritual? Mengajak anak disetiap kegiatan yang dilakukan orang tua. Terutama dalam pendidikan akhlak. 10. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak bapak/ibu? Untuk faktor penghambatnya: Sifat kekanak-kanakan yang masih terlalu manja. Sehingga butuh kesabaran dan ketelatenan dalam mengikut sertakan dalam setiap kegiatan yang mendukung kecerdasan spiritual. 11. Bagaimana solusi yang bapak/ ibu lakukan untuk menyikapi penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak?

18 Memberikan sebuah pengawasan kepada anak di setiap tindakan dan ucapannya agar terhindar dari sifat tercela. Dan memberikan pengetahuan jika anak bisa luput dari pengawasan orang tua tetapi tidak untuk pengawasan Allah. sebaik apapun dan sekecil apapun itu.

19 Hasil Wawancara Responden : Bp. Ali (Siti Zulaikhah) Hari/ Tanggal/ Waktu : 9 Maret 2016, pukul: Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pendidikan akhlak? Pendidikan karakter (pendidikan anak tentang tata krama). 13. Bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlak dalam keluarga bapak/ibu? Memberikan keteladanan dimulai dari orang tua itu sendiri, misalnya: pada waktu shalat, orang tua tidak hanya menyuruh anaknya untuk melakukan shalat tetapi mengajak dan ikut serta melakukan sholat. 14. Pendidikan akhlak apa saja yang sudah diterapkan di keluarga ini kepada anak bapak/ibu? Sikap yang menonjol saat ini jujur, kasih sayang, hormat kepada orang tua 15. Metode apakah yang bapak/ibu gunakan dalam pendidikan akhlak?

20 Berawal dari orang tua yang harus bisa menjadi suri tauladan yang baik kepada anak dan metode yang lain adalah. Memotivasi anak untuk selalu berbuat dan bertutur kata yang baik kepada siapapun yang ditemuinya. 16. Waktu yang tepat untuk bapak/ibu memberikan sebuah pendidikan akhlak? Di setiap saat, kapanpun dan dimanapun berada. 17. Apakah dalam pengimplementasian pendidikan akhlak anak, sudah terdapat atau terlihat dalam diri anak? Ada mbak, tetapi perlu ketelatenan dan kesabaran dalam mendidik anak. 18. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kecerdasan spiritual? Kecerdasan yang berpusat kepada Allah. Karna Allah dan hanya Allah. Karena Tanggung jawab orang tua dalam upaya pembentukan kecerdasan spiritual anak sehingga akan tercipta suatu kebiasaan ajaran agama dan tetap dalam dirinya tentang pemaknaan hakikat hidupnya adalah dengan pendidikan agama. Bagaimanakah orang tua sebagai pondasi utama dalam aktualisasi pendidikan agama mampu menanamkan ajaran agama adalah dengan membimbing mereka menuju aqidah yang benar.

21 19. Apakah menurut bapak/ibu pendidikan akhlak di dalam keluarga bisa membangun kecerdasan spiritual? Bisa, karena pendidikan akhlak adalah pendidikan yang utama yang harus ditanamkan kepada anak setelah pendidikan tauhid. Dengan begitu lebih mudah bagi orang tua membentuk kecerdasan spiritual anak. 20. Apa saja upaya bapak/ibu lakukan dalam pendidikan akhlak untuk membentuk dan membangun kecerdasan spiritual? Mengikut sertakan anak untuk melakukan hal yang baik di setiap kesempatan. Baik itu dalam hal ibadah, berucap maupun berperilaku. 21. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak bapak/ibu? Untuk faktor penghambatnya: disaat anak sedang asik bermain, sehingga anak enggan meninggalkan permainan itu. Sehingga butuh kesabaran dan ketelatenan dalam mengikut sertakan dalam setiap kegiatan yang mendukung kecerdasan spiritual. 22. Bagaimana solusi yang bapak/ ibu lakukan untuk menyikapi penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak

22 dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak? Memberikan sebuah pengarahan kepada anak di setiap tindakan agar tidak lupa dengan waktu disaat asik bermain.

23 Hasil Wawancara Responden : Bapak Sukron (Muhammad Ridwan) Hari/ Tanggal/ Waktu : Rabu, 9 Maret 2016, pukul: Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pendidikan akhlak? Pendidikan yang harus ditanamkan kepada diri anak sehingga anak dalam berperilaku atau berkata baik kepada semua orang mbak. 2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlak dalam keluarga bapak/ibu? Memberikan sebuah pengarahan agar berperilaku baik kepada semua orang salah satunya dalam berkomunikasi dengan orang yang lebih tua harus sopan santun, bertutur kata yang lembut, dengan nada yang rendah. 3. Pendidikan akhlak apa saja yang sudah diterapkan di keluarga ini kepada anak bapak/ibu? Untuk saat ini yang lebih menonjol sopan santun, menurut jika disuruh-suruh, berkata jujur, tanggung jawab. 4. Metode apakah yang bapak/ibu gunakan dalam pendidikan akhlak?

24 Teladan (contoh) karna mencontohkan dari sendiri lebih mengena ketimbang ucapan. Sebelum menjadi teladan, orang tua harus introspeksi diri untuk memperbaiki diri. Karena orang tua yang baik adalah orang tua yang bisa menjadikan teladan yang baik untuk anaknya. Dan membiasakan anak untuk selalu melakukan hal yang baik. 5. Waktu yang tepat untuk bapak/ibu memberikan sebuah pendidikan akhlak? Tidak terikat oleh waktu. Setiap hari saya sebagai orang tua berusaha untuk memberikan subuh contoh yang baik kepada anak. Dan selalu memantau setiap tingkah laku dan perkataan anak. 6. Apakah dalam pengimplementasian pendidikan akhlak anak, sudah terdapat atau terlihat dalam diri anak? Ya ada, tapi hanya beberapa. namanya anak ya seperti itu mbak. Jadi sebagai orang tua harus sering-sering dan jangan bosan untuk selalu mengingatkan, apa-apa yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan. 7. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kecerdasan spiritual? Kemampuan untuk memberikan sebuah makna ibadah di setiap kegiatannya.

25 8. Apakah menurut bapak/ibu pendidikan akhlak di dalam keluarga bisa membangun kecerdasan spiritual? Bisa, Karena pendidikan Akhlak adalah yang utama setelah pendidikan tauhid 9. Apa saja upaya bapak/ibu lakukan dalam pendidikan akhlak untuk membentuk dan membangun kecerdasan spiritual? Melalui pembiasaan dari kegiatan yang ada disaat dirumah. Contohnya bertutur kata yang bagus, berperilaku yang sopan dan masih banyak lagi. 10. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak bapak/ibu? Untuk faktor pendukungnya: memberikan sebuah tanggung jawab dan kepercayaan kepada anak atas apa yang dilakukan dan diperbuat. Untuk faktor penghambatnya: lingkungan. Entah itu dari teman-temannya sendiri, atau timbul dari diri sendiri. 11. Bagaimana solusi yang bapak/ ibu lakukan untuk menyikapi penghambat dalam mengimplementasikan pendidikan akhlak dalam keluarga untuk membentuk kecerdasan spiritual anak?

26 Kita sebagai orang tua harus selalu memantau tingkah laku anak. Di saat melakukan kesalahan, di situlah orang tua wajib menegur dan selalu mengingatkan.

27 Lampiran 4 PEDOMAN OBSERVASI NO ASPEK INDOKATOR YA TIDAK 1 Berprinsip kepada Allah 2 Memberikan makna Ibadah disetiap perilaku & kegiatannya 3 Tidak mudah Putus Asa 4 Tidak ada perasaan ingin dipuji a. Berkata jujur b. Disiplin c. Mendirikan Sholat lima waktu a. Sopan Santun b. Hormat c. Kasih Sayang a. Berkerja Keras b. Sabar c. Tanggung Jawab a. Rendah Hati b. Pemaaf c. Bijaksana 5 Tidak Pamrih a. Ikhlas b. Tolong Menolong

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Budi pekerti adalah perilaku nyata dalam kehidupan manusia. Pendidikan budi pekerti adalah penanaman nilai-nilai baik dan luhur kepada jiwa manusia, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak akan terbentuk secara efektif apabila ditanamkan sejak usia dini. Hal tersebut untuk membekali anak agar lebih matang menghadapi permasalahan kehidupan.

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN A. Paparan Data dan Laporan Penelitian di MAN 3 Tulungagung 1. Paparan Data a. Bagaimana metode guru aqidah akhlaq dalam meningkatkan akhlaq siswa di MAN 3 Tulungagung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. 66 diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Tetapi semuanya berbanding terbalik dengan pelaksanaan pendidikan agama yang

Lebih terperinci

MOTIVASI WALI MURID MEMASUKKAN ANAKNYA DI TPQ AL- ANWAR DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH, SEMARANG TAHUN 2013/2014

MOTIVASI WALI MURID MEMASUKKAN ANAKNYA DI TPQ AL- ANWAR DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH, SEMARANG TAHUN 2013/2014 MOTIVASI WALI MURID MEMASUKKAN ANAKNYA DI TPQ AL- ANWAR DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH, SEMARANG TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III

Lebih terperinci

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini LAMPIRAN-LAMPIRAN CURRICULUM VITAE Nama : Kusumaning Dwi Nuraini Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, tanggal Lahir : Cilacap, 16 Juli 1994 Alamat Asal : Jl.Raya Buntu Desa Pageralang RT 03 RW 03 Kecamatan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pembinaan Akhlak Siswa Melalui Keteladanan Guru (Studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa dan Guru

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Dari data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditemukan suatu

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI PROYONANGGAN 06 BATANG

BAB IV ANALISIS METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI PROYONANGGAN 06 BATANG 71 BAB IV ANALISIS METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI PROYONANGGAN 06 BATANG A. Proses Pendidikan Agama Islam dengan Metode Keteladanan Metode keteladanan dalam Pendidikan Agama

Lebih terperinci

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Proses Bimbingan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Persiapan Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada. Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir

BAB V PEMBAHASAN. A. Persiapan Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada. Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir BAB V PEMBAHASAN A. Persiapan Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung. Mengenai perencanaan atau persiapan guru dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam pengertian yang lebih luas dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan mendewasakan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2009), hlm Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2009), hlm Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa majunya pendidikan yang telah dicapai. Pendidikan memberi kontribusi yang besar bagi bangsa terkait dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa

BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak adalah implementasi dari iman dan segala bentuk perilaku. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam Al-Quran surat Luqman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN A. Analisis Moralitas Remaja Desa Kandangserang Pekalongan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap bimbingan beragama dalam

Lebih terperinci

HASIL OBSERVASI SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

HASIL OBSERVASI SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA Lampiran : HASIL OBSERVASI SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA 2016 No. Hal-hal Yang Diamati Tujuan Pengamatan 1 Profil Sekolah Untuk mengetahui ruang lingkup pada sekolah yang akan diteliti. Dengan kesuluruhan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (Mustari, 2014 : 35). Sedangkan menurut ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tua tentu saja menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tua tentu saja menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang tua tentu saja menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang berperilaku baik dan sukses di dalam menjalankan kehidupannya. Namun untuk mewujudkannya tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya, BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Pendidikan yaitu mengajarkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya, maupun terhadap ketajaman

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak dalam Perspektif Islam adalah amanah dari Allah SWT. Semua orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh, berilmu dan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBINAAN AKHLAK (Studi Kasus di MI MUHAMMADIYAH 3 Ngunut Babadan Ponorogo)

STRATEGI PEMBINAAN AKHLAK (Studi Kasus di MI MUHAMMADIYAH 3 Ngunut Babadan Ponorogo) STRATEGI PEMBINAAN AKHLAK (Studi Kasus di MI MUHAMMADIYAH 3 Ngunut Babadan Ponorogo) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kesadaran akan pentingnya internalisasi nilai-nilai agama pada anak sejak dini mulai meningkat. Kondisi ini disebabkan orangtua sangat menyadari bahwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI SUDARNO A510090214 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan. Kegiatan tersebut. diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib

BAB I. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan. Kegiatan tersebut. diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada semua satuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa-Siswi SD Negeri Salit Kajen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ETIKA HUBUNGAN GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 1 TIRTO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS ETIKA HUBUNGAN GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 1 TIRTO PEKALONGAN BAB IV ANALISIS ETIKA HUBUNGAN GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 1 TIRTO PEKALONGAN A. Analisis Etika Guru dalam Proses Belajar Mengajar Di SMP Negeri 1 Tirto Pekalongan Berdasarkan

Lebih terperinci

MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK

MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK Artikel MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK Oleh : Drs. Mardiya Banyaknya anak yang cenderung nakal, tidak sopan, suka berkata kasar, tidak disiplin, tidak mau bekerjasama dengan teman, malas

Lebih terperinci

BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM MEMOTIVASI BELAJAR ANAK DI DESA DUKUH WRINGIN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL

BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM MEMOTIVASI BELAJAR ANAK DI DESA DUKUH WRINGIN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM MEMOTIVASI BELAJAR ANAK DI DESA DUKUH WRINGIN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor pokok untuk mencapai sukses dalam segala bidang baik berupa studi, kerja, hobi, atau aktivitas apapun adalah minat. Minat yang besar akan mendorong

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Pada bab ini akan dibahas analisis dari hasil penelitian bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA 47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kehidupan manusia saat ini, pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya membimbing, mendidik, dan mengarahkan ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai makhluk tertinggi derajatnya daripada makhluk yang lainnya. Sebagai rujukan dalam menjaga fitrah manusia

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA

PEDOMAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA PEDOMAN OBSERVASI 1. Meninjau secara langsung lokasi penelitian, serta keadaan sekitar lokasi lingkungan sekolah 2. Mengamati tingkah laku atau akhlak di dalam kelas dan diluar kelas 3. Mengamati akhlak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang bernilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat 159 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasar pada hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembinaan

Lebih terperinci

kurikulum. Bahkan, ada yang mengatakan No teacher no education. Maksudnya, tanpa guru, tidak terjadi proses pendidikan. 3

kurikulum. Bahkan, ada yang mengatakan No teacher no education. Maksudnya, tanpa guru, tidak terjadi proses pendidikan. 3 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah tokoh yang paling utama dalam membimbing dan mengembangkan anak khususnya di sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Surakarta agar mencapai kedewasaan.

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA - 855 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI MI WALISONGO PEKAJANGAN Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo Pekajangan Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN A. Profil SD Muhammadiyah 8 Banjarmasin SD Muhammadiyah 8 Banjarmasin adalah salah satu sekolah swasta dengan akreditasi A. Sekolah ini memiliki NSS 104156002086. Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial diharapkan mampu memiliki sikap dan hubungan yang baik ketika hidup bersama dalam berbagai situasi dan kondisi apapun. Adanya interaksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH MIFTAHUSSSALAFIYAH LANJI PATEBON KENDAL

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH MIFTAHUSSSALAFIYAH LANJI PATEBON KENDAL BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH MIFTAHUSSSALAFIYAH LANJI PATEBON KENDAL Data-data yang telah diperoleh akan penulis analisa dalam Bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar bukan hanya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar bukan hanya karena ukuran wilayahnya yang luas dan kondisi kekayaan alamnya yang melimpah melainkan juga bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asri Budiningsih, Pembelajaran Moral, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013) hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Asri Budiningsih, Pembelajaran Moral, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013) hlm. 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kita ketahui bahwa negeri ini berada dalam krisis berbagai macam masalah yang tak kunjung usai seperti pelecehan seksual dan korupsi yang semakin parah dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak yang mandiri. Kemandirian yang diharapkan oleh orang tua untuk anaknya yaitu kemandirian

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum lokasi penelitian 1. Sejarah Singkat PSBR Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Budi Satria Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi 99 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial

Lebih terperinci

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS - 1914 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. anak pada keluarga akitivis islam di Kaliurang dapat ditarik kesimpulan. terhadap suatu kejadian yang menimpanya.

BAB V PENUTUP. anak pada keluarga akitivis islam di Kaliurang dapat ditarik kesimpulan. terhadap suatu kejadian yang menimpanya. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah di uraikan dari bab I sampai dengan bab IV tentang peranan orang tua dalam pengembangan kecerdasaan spiritual anak pada keluarga akitivis islam di

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan 105 BAB V PEMBAHASAN A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya Sebagaimana yang telah di konsepkan dalam penanaman pendidikan karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM Keinginan seorang guru untuk mendidik anak didiknya menjadi orang yang pintar, berbudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah ibadah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

PEMBINAAN SIKAP KEBERAGAMAAN MELALUI PROGRAM EKSTRAKURIKULER TPA BAGI SISWA KELAS X MM2 SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL

PEMBINAAN SIKAP KEBERAGAMAAN MELALUI PROGRAM EKSTRAKURIKULER TPA BAGI SISWA KELAS X MM2 SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL PEMBINAAN SIKAP KEBERAGAMAAN MELALUI PROGRAM EKSTRAKURIKULER TPA BAGI SISWA KELAS X MM2 SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh: ANGGI DWI LESTARI NPM: 20090720222 FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG 45 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG A. Analisis Materi Pendidikan Akhlak di MI Islamiyah Kluwih Kec. Bandar Kab. Batang Banyak pendapat pendidikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa kesimpulan sebagai 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara umum berarti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya pada taraf hidup yang lebih baik.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG BEBAS AKSARA AL QUR AN PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR KHUSUSNYA BAGI SISWA YANG BERAGAMA ISLAM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA - 1217 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian penting dalam mempertahankan keberlangsungan hidup agama Islam, tidak mungkin Islam dapat bertahan di tengah masyarakat bila tidak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN 74 BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Karakter Siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DI PEDESAAN (Studi Kasus pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Madinah Boja)

PELAKSANAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DI PEDESAAN (Studi Kasus pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Madinah Boja) PELAKSANAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DI PEDESAAN (Studi Kasus pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Madinah Boja) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.i)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, bahkan termuat dalam undang-undang pendidikan nasional, karena pendidikan agama mutlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan pendidikan, oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu bagian

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan pendidikan, oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu bagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa salah satunya ditandai oleh keberhasilan dan kemajuan dalam pelaksanaan pendidikan, oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu bagian yang

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM (STUDI KASUS DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013)

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM (STUDI KASUS DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013) KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM (STUDI KASUS DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

MOTIVASI SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI SMP NURIS JEMBER

MOTIVASI SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI SMP NURIS JEMBER MOTIVASI SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI SMP NURIS JEMBER SKRIPSI Oleh Rif an Lubis NIM. 084 111 261 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Guru

Pedoman Wawancara Guru Lampiran 1 Pedoman Wawancara Guru 1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang pembelajaran Al-Qur an siswa kelas IV di TPQ Miftahul Muslim Desa Jati Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek? 2. Bagaimana perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Bangsa yang berkarakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Bangsa yang berkarakter BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimilikinya. Bangsa dengan karakter yang kuat akan menjadi bangsa yang bermartabat dan disegani

Lebih terperinci

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت م ف ل ه ا

إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت م ف ل ه ا Majalah MATAN edisi 129, April 2017 Memanfaatkan Diri untuk Orang Lain Oleh: Ahmad Fatoni, Lc., M.Ag. Kaprodi PBA Universitas Muhammadiyah Malang إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan berdasarkan iman untuk mencintai Allah, takut kepadanya dan

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan berdasarkan iman untuk mencintai Allah, takut kepadanya dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat sekarang zaman sudah semakin tua dan semakin majunya teknologi yang memicu pada menipisnya nilai-nilai agama dan keimanan serta norma-norma dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor penting bagi kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Melalui pendidikan bangsa ini membebaskan masyarakat dari kebodohan dan keterpurukan serta dapat

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG Disusun Oleh : Mas udi NIM: 093111368 FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

Menjadi Guru Matematika Yang Hebat dan Berkah. Ide : Ir. Raden Ridwan Hasan Saputra, M.Si. Disampaikan : Drs. H. M. Arodhi

Menjadi Guru Matematika Yang Hebat dan Berkah. Ide : Ir. Raden Ridwan Hasan Saputra, M.Si. Disampaikan : Drs. H. M. Arodhi Menjadi Guru Matematika Yang Hebat dan Berkah Ide : Ir. Raden Ridwan Hasan Saputra, M.Si. Disampaikan : Drs. H. M. Arodhi SEMUA ILMU PENGETAHUAN BERSUMBER DARI ALLAH SWT ق ال وا س ب ح ان ك ال ع ل م ل

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG Pendidikan adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia, sejak

Lebih terperinci

Peranan Generasi Muda Muslim Indonesia Membangun Masyarakat Muslim Tangguh

Peranan Generasi Muda Muslim Indonesia Membangun Masyarakat Muslim Tangguh Peranan Generasi Muda Muslim Indonesia Membangun Masyarakat Muslim Tangguh MPI, 25 April 2010. Masjid Al Murosalah, Jl. Gegerkalong Hilir No.49 Divlat Telkom Bandung. Penceramah : Ust. Dr. Aam Amiruddin

Lebih terperinci