BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG
|
|
- Budi Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial anak dimaksudkan sebagai perkembangan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Dalam periode prasekolah anak dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tatanan, yaitu keluarga, sekolah dan teman sebaya. Memasuki dunia prasekolah anak mulai bergaul dengan lingkungan yang lebih luas dari lingkungan keluarganya, baik itu di lingkungan sekolahnya, maupun lingkungan dekat dengan tempat tinggalnya. Dan hal ini anak akan mengenali kondisi lingkungan baik lingkunag keluarga, tempat bermain dan lingkungaan masyarakat. Dalam fase ini anak akan selalu mengingat apa yang terjadi dalam dirinya, dengan kata lain memori anak sangat kuat. Adapun relevansi kurikulum TK dengan perkembangan sosial anak adalah bahwa TK sebagai jembatan bergaul merupakan tempat yang memberikan peluang kepada anak untuk belajar memperluas pergaulan sosialnya, dan mentaati peraturan. TK dipandang mempunyai kontribusi positif bagi perkembangan sosial anak, karena hal: a) Suasana TK yang memang diciptakan senyaman mungkin dan menyenangkan bagi siswa. b) Tata tertib masih longgar, tidak terlalu mengikat kebebasan anak. c) Anak masih bekesempatan untuk bergerak dan bermain. Selain itu hasil penelitian yang telah dilakukan, di sana terlihat jelas bahwa secara keseluruhan tingkat perkembangan sosial anak di TK Al Hidayah Ngaliyan semarang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan mengikuti program kegiatan TK terjadi peningkatan dalam perkembangan sosial anak. Anak yang semula sangat pendiam, secara bertahap lebih terbuka 69
2 70 pada orang lain dan mulai bersosialisasi dengan temannya. Perkembangan sosial anak juga terlihat dari beberapa aspek yang menunjukkan hasil perkembangan sosial anak yang sangat baik. Aspek perkembangan tersebut diantaranya adalah keterampilan berteman anak yang menunjukkan bahwa mayoritas anak, baik kelompok A2 maupun B3 mempunyai keterampilan yang cukup baik, yaitu pada item pertanyaan anak bermain dengan anak lain. Tapi pada item pertanyaan apakah anak suka menggoda atau mempermainkan anak lain, terjadi penurunan. Dalam hal ini tingkat keusilan anak kelompok B3 menunjukkan angka yang lebih tinggi dari pada kelompok A2. hal ini disebabkan karena telah lamanya mereka saling mengenal, sehingga membuat anak tidak canggung dengan temannya termasuk saling menggoda dan mempermainkan anak lain. Hasil lain yang menunjukkan perkembangan sosial anak adalah keterampilan berkomunikasi yang menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang sangat baik pada kelompok A dan pada kelompok B3 angka menunjukkan terjadi peningkatan dari kelompok A2. Faktor yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan yang sangat menunjang untuk itu. Program kegiatan belajar yang ada disusun sedemikian rupa untuk menciptakan interaksi antar siswa yang memungkinkan anak untuk saling berkomunikasi. Selain itu faktor lingkungan, baik sekolah maupun tempat tinggal anak yang notabene daerah perkotaan turut mempengaruhi keterampilan berkomunikasi. Disamping itu juga aspek kepedulian sosial anak yang menunjukkan hasil yang cukup baik, yaitu bahwa pada diri anak telah tumbuh rasa peduli antar sesamanya, seperti halnya mau berbagi mainan. Hal ini lebih disebabkan karena peran guru yang berusaha menanamkan pembiasaan saling berbagi dan bekerja sama, karena pada dasarnya mereka hidup bersama-sama di kelas dan sekolah yang sama, bermain dan belajar bersama. Dan juga disebabkan karena karena kesadaran murid sendiri yang sadar akan pentingnya sebuah kebersamaan dalam berteman. Hal ini terbukti dengan kepedulian anak dengan sesama teman dengan cara berbagi mainan dengan teman yang lainnya.
3 71 B. Analisis kurikulum TK relevansinya dengan perkembangan moral anak Adapun relevansi kurikulum Taman Kanak-Kanak dengan perkembangan moral anak di lihat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum merupakan salah satu sarana atau faktor pembentukan moral anak. Materi-materi yang diajarkan kepada anak sudah cukup memberikan acuan atau arahan pada guru memberikan contoh atau teladan yang baik, dalam berperilaku atau bertutur sapa, menanamkan kedisiplinan kpada anak dalam berbagai aspek kehidupan seperti memelihara kebersihan atau kesehatan dan tata krama atau budi pekerti luhur, mengembangkan wawasan tentang nilainilai moral kepada anak, baik melalui pemberian informasi atau melalui cerita seperti tentang riwayat orang-orang yang baik, dunia binatang yang mengisahkan tentang nilai-nilai kejujuran, kedermawanan, kesetiaan dan kerajinan. Selain itu juga dari materi kurikulum tersebut dengan guru memberikan arahan-arahan yang tepat mengenai adab atau cara seorang anak dalam bergaul dengan orang diksekitarnya, terlihat bahwa perilaku moral anak sedikit banyak sudah dipengaruhi oleh nilai-nilai agama yang telah diajarkan oleh guru kelas dan guru agama. Disamping itu juga perkembangan moral anak dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa anak dalam beberapa aspek sudah menunjukkan hal-hal yang baik. Diantaranya yaitu: mengenai sopan santun anak pada guru, orang tua dan etika berbicara pada teman yang menunjukkan angka yang sangat menggembirakan, karena mayoritas anak menunjukkan sikap sopan santun terhadap guru dan tidak berbicara kasar pada teman. Hasil ini dipengaruhi oleh peran guru yang selalu mengajarkan pada anak tentang etika dan sopan santun terhadap siapa saja, baik kepada orang tua, kepada guru maupun kepada orang lain termasuk pada teman. Disamping itu juga perkembangan moral anak dapat terlihat pada etika ketika seorang anak bertemu dengan guru dengan mengucapkan salam, dengan mengucapkan terimakasih bila memperoleh sesuatu dan maminta maaf bila anak melakukan kesalahan.
4 72 C. Analisis kurikulum TK Relevansinya dengan perkembangan intelektual Dalam perkembangan intelektual ini, materi-materi kurikulum taman kanak-kanak yang diberikan pada anak usia ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan intelektual anak. Karena dengan adanya materi inilah maka seorang guru dapat memberikan arahan atau memberikan materi pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia prasekolah (TK). Kurikulum yang rinciannya terangkum dalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak merupakan seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka menyiapkan dan meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak yang berupa pembentukan kemampuan dasar kognitif atau intelektual anak yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Pada aspek perkembangan intelektual ini dapat terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dengan adanya kurikulum tersebut, intelektual anak dapat terbentuk dengan baik. Hal ini dilihat dari kemampuan matematika anak yang menunjukkan adanya kemampuan berhitung yang cukup baik untuk kelompok A2 dan sangat baik untuk kelompok B3. Hal ini disebabkan karena pada kelompok B3 sudah mengikuti pelajaran yang lama dibandingkan dengan kelompok A2, sehingga tingkat kemampuan anak dalam berhitungpun sudah mengalami perkembangan yang cukup baik. Sebagai buktinya yaitu anak mampu mengurutkan bilangan. Disamping itu anak mampu berhitung. Perkembangan intelektual anak juga terlihat pada kemampuan bahasa anak yang menunjukkan bahwa pada kelompok A2 tingkat kemampuan anak dalam bahasa sudah menunjukkan angka yang baik dan pada kelompok B3 menunjukkan hasil yang sangat baik. Faktor yang paling mempengaruhi dalam perkembangan ini adalah karena peran guru kelas yang memberikan pelajaran tentang bahasa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak mulai paham dan mengerti tentang bahasa tersebut. Dan juga pemberian pelajaran yang bervariasi sehingga menarik minat siswa terhadap pelajaran yang diberikan. Di samping peran guru juga didukung kemampuan dasar atau potensi peserta
5 73 didik karena pada dasarnya anak mempunyai kemampuan dasar yang harus dikembangkan. Kemampuan bahasa ditandai dengan kemapuan anak dalam mengulang kata-kata yang diajarkan oleh guru, bercerita, menirukan macammacam suara binatang dan menyusun kosakata. Hal lain yang menunjukkan perkembangan intelektual anak daoat terlihat pada kemampuan mengingat anak yang menunjukkan angka yang cukup baik untuk kelompok A2 dan sangat baik untuk kelompok B3. Dilihat dari angka hasil penelitian, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang sangat baik pada perkembangan intelektual anak karena daya ingat anak semakin menguat karena faktor kebiasaan siswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru, teman maupun orang lain. Kemampuan intelektual dapat dilihat dari dari adanya kemampuan berimajinasi, mengembangkan kreatifitas serta keberanian dalam berbicara dan menunjukkan diri. D. Analisis kurikulum TK Relevansinya dengan perkembangan spiritual anak. Dari hasi observasi dan wawancara yang berkaitan dengan kurikulum yang digunakan di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang, atau yang lebih dikenal dengan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak (PKB-TK), yang meliputi program pembentukan prilaku dan program pengembangan kemampuan dasar, dengan adanya bidang pengembangan Pendidikan Agama Islam, anak dibekali dengan nilai-nilai moral dan agama yang sangat berguna untuk menunjang pembentukan kepribadian. Sedangkan yang lebih khusus, program-program yang ada di TK Al Hidayah mempunyai tujuan untuk membantu anak dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Sedangkan jika ditinjau dari perspektif pendidikan Islam, sebagai TK Islam, TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang memasukkan PAI sebagai salah satu bidang pengembangan dalam PKB TK. Bidang-bidang pengembangan tersebut yang secara garis besar meliputi akidah, ibadah, akhlak dan Alqur an, merupakan pendidikan agama yang penting ditanamkan sejak dini, karena dengan menanamkan nilai-nilai agama sejak dini, akan membantu
6 74 terbentuknya sikap dan kepribadian serta moral yang baik pada diri anak kelak pada masa dewasa. Pendidikan keimanan merupakan hal yang paling esensial untuk diberikan, karena iman merupakan dasar keberagamaan seseorang. Anak terlahir bersama fitrahnya, yaitu kecenderungan untuk mengakui mempercayai adanya Tuhan. Penanaman akidah sejak dini akan membentuk dasar keimanan yang kuat dan mewarnai kehidupan anak hingga dewasa. Usia prasekolah adalah usia penumbuhan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan ajaran agama, melalui permainan maupun perlakuan orang-orang disekitarnya. Pendidikan akhlak merupakan prioritas kedua setelah pendidikan keimanan, karena dengan akhlak yang baik akan menjadi hiasan seseorang sehingga mengangkat harkat dan martabatnya sebagai manusia, yang membedakannya dengan makhluk Tuhan yang lain. Masa yang paling utama dalam menanamkan dasar-dasar pendidikan akhlak adalah masa prasekolah. usia prasekolah merupakan saat-saat yang paling tepat untuk menanamkan akhlak serta membina emosi, afektif dan kognitif. Karena pada usia prasekolah merupakan masa kritis, di mana seorang anak sangat peka dengan keadaan sekitarnya. Artinya apa yang didengar, dilihat dan dialaminya pada masa ini akan terekam dalam benaknya hingga besarnya nanti. Oleh karena itu, pada fase ini sangat perlu diperhatikan pendidikan akhlaknya, agar pada masa baligh sudah berprilaku sosial di lingkungan yang lebih luas dari lingkungan keluarganya. Ibadah merupakan aspek penting dalam Islam, karena pelaksanaan ibadah merupakan perwujudan keimanan seseorang terhadap penciptanya. Pendidikan ibadah sangat perlu diberikan sejak dini, untuk memperkenalkan anak pada tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Allah. Latihan-latihan ibadah seperti sholat, puasa, beramal shadaqah dan lain-lain, sangat efektif untuk dibiasakan sejak dini. Dengan pendidikan ibadah sejak usia dini akan lebih mengakar pada jiwa anak, sehingga ketika masa balighnya datang, yaitu masa di mana seseorang sudah menjadi mukallaf, pelaksanaan ibadah sudah bukan merupakan hal yang baru dan sulit bagi anak.
7 75 Dilihat dari analisis hasil penelitian pada aspek perkembangan sosial, aspek perkembangan moral, aspek perkembangan intelektual dan aspek perkembangan spiritual dapat disimpulkan bahwa aspek perkembangan psikis anak di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang sudah menunjukkan perkembangan psikis yang cukup baik. Tapi dalam hal ini perkembangan psikis antara anak TK pada kelompok A dengan anak TK kelompok B memiliki perkembangan psikis yang berbeda. Di mana pada kelompok B perkembangan psikis anak lebih baik dari pada kelompok A. Hal ini lebih disebabkan pada kelompok B usai anak lebih tinggi dari pada kelompok A disamping itu juga disebabkan karena kelompok B lebih dulu menerima materi Program Kegiatan Belajar TK terlebih dahulu dibandingkan dengan kelompok A, sehingga tingkat kemampuan dan kematangan anak pada kelompok B sudah terlebih dahulu terbentuk. Relevansinya kurikulum dalam proses perkembangan psikis anak dapat dilihat dari aspek sosial, spiritual, intelektual dan moral. Dalam kurikulum itu terdapat materi-materi yang diorientasikan untuk masingmasing aspek itu. Sehingga dalam perkembangan anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman dalam hidupnya. Penyusunan kurikulum dilakukan sesuai dengan tingkat kebutuhan anak. Dalam pelaksaan pembelajaran yang disesuaikan kurikulum peran guru sangat besar namun anak didikpun juga memiliki keinginan untuk maju sesuai dengan fitrahnya. Karena pada dasarnya guru sifatanya hanya mengantarkan perkembangan anak didiknya bukan mencetak ataupun menciptakan. Jadi pengaruh kurikulum terhadap perkembangan anak sangat terlihat.
8 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Muatan kurikulum Taman Kanak-Kanak di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang yang meliputi program kegiatan belajar, pendekatan dan metode yang digunakan sudah sesuai dengan konsep pendidikan anak usia dini yang bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Selain itu juga program-program kegiatan belajar yang dipilih sudah sesuai dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, yaitu mengakomodir 6 standar kompetensi yang telah ditetapkan untuk dimiliki anak setelah mengikuti pelajaran. Keenam standar kompetensi tersebut yaitu: 1). Menunjukkan pemahaman positif tentang diri sendiri dan percaya diri. 2). Menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan alam sekitarnya. 3). Menunjukkan kemampuan berfikir runtut. 4). Berkomunikasi secara efektif. 5). Tebiasa hidup sehat. 6). Menunjukkan kemampuan fisik. 2. Perkembangan mental anak di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang sudah berjalan dengan baik, yang dalam hal ini tidak terlepas dari aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan psikis itu sendiri, di antaranya adalah aspek sosial, aspek moral, aspek intelektual dan aspek spiritual. Perkembangan psikis anak antara kelompok A dan kelompok B berbeda karena pada kelompok B dalam menerima meteri program kegiatan belajar siswa lebih dahulu diterima dibandingkan dengan kelompok A, sehingga menyebabkan tingkat pengetahuan, kematangan dan pengalaman siswa lebih dahulu terbentuk dibandingkan dengan kelompok A. Perkembangan anak baik moral, mental, fisik maupun psikis sangat ditentukan oleh materi 76
9 77 yang diterima dalam proses belajar baik belajar secara formal maupun non formal. Berbagai unsur dalam perkembangan psikis anak sudah terpenuhi dalam proses pendidikan di TK Alhidayah sehingga hasil yang dicapai sangat maksimal. Perkembangan psikis anak sangat maksimal hal ini dapat dilihat dari ketarampilan anak didik dalam berbagai aspek. 3. Kurikulum Taman Kanak-Kanak sebagai program kegiatan belajar, yang rinciannya terangkum dalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak (GBPKB TK) salah satu penentu dalam pembentukan perkembangan mental anak di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang. Karena tanpa adanya kurikulum yang digunakan sebagai acuan program kegiatan belajar TK yang dalam hal ini TK Al Hidayah menggunakan kurikulum yang terintegrasi, maka perkembangan psikis anak di TK Al Hidayah Ngaliyan Semarang tidak mungkin berjalan dengan lancar. Perkembangan psikis anak seiring sejalan dengan penyusunan program kegiatan belajar. Perkembangan anak didik sangat dipengaruhi oleh proses pendidikan baik formal maupun non formal. Untuk pendidikan formal kurikulum dengan segala perangkatnya yang sangat berpengaruh terhadap proses perkembangan anak. B. Saran-saran 1. Dalam menyelenggarakan pendidikan prasekolah (TK) hendaknya tidak hanya mengedepankan sisi rasionalitas saja, namun juga sisi emosional dan spiritual. Sehingga setelah mengikuti program Taman Kanak-Kanak, anak mempunyai bekal kesiapan yang cukup dan seimbang antara jasmani dan rohaninya untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut. 2. Dalam penyelenggaraan pendidikan prasekolah (TK) hendaknya tetap mempertahankan prinsip bermain sambil belajar. Sehingga anak tidak merasa kehilangan masa kecilnya yang merupakan masa bermain. Dengan prinsip bermain sambil belajar, anak memperoleh pengetahuan baru dan belajar banyak hal yang berguna bagi aspek-aspek perkembangannya tanpa merasa terbebani.
10 78 C. Penutup Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat, taufik dan hidayah-nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis sadar bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak, demi perbaikan dan penyempurnaannya. Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT, mudah-mudahan karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
BAB I PENDAHULUAN. yang paling awal atau pra sekolah. Pendidikan anak usia dini merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling awal atau pra sekolah. Pendidikan anak usia dini merupakan lembaga yang di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar Pembangunan PAUD 2011 2025 menyatakan : bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa
26 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting dalam perkembangan manusia. Pada fase inilah seorang pendidik dapat menanamkan prinsip-prinsip yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman selalu berubah setiap waktu, keadaan tidak pernah menetap pada suatu titik, tetapi selalu berubah.kehidupan manusia yang juga selalu berubah dari tradisional menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum memasuki pendidikan dasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang tua dan guru sudah barang tentu ingin membina anaknya agar menjadi orang yang baik, mempunyai kepribadian yang kuat, mental sehat dan akhlak yang terpuji.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sepanjang perjalanan hidup manusia tidak akan terlepas dari apa yang disebut pendidikan dan sebuah proses belajar. Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dijelaskan dalam Undang Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah karunia yang diberikan oleh Allah SWT yang tiada ternilai harganya, dimana anak dibekali dengan berbagai potensi yang dapat dikembangkan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini menjadi Fundamen terpenuhinya sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan ini mengantarkan anak siap mengikuti pendidikan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses tiada henti sejak manusia dilahirkan hingga akhir hayat. Bahkan banyak pendapat mengatakan bahwa pendidikan sudah dimulai sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan yang bermula dari seluruh negara di dunia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan early childhood
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berusia nol tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Semua orang dari kalangan mana pun akan membenarkan pernyataan ini. Berbekal pendidikan yang memadai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG
BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG Pendidikan adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia, sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan saat ini menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari arus globalisasi, sehingga berbagai upaya dilakukan agar peserta didik kelak mampu mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor kunci yang memegang peranan terbesar dalam kemajuan suatu bangsa dan peradaban. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini yang berlangsung (0 6) tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan kemampuan untuk menghadapi setiap perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dianugerahkan oleh Allah menjadi anak yang benar-benar berakhlak mulia. Semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan sosial yang sering terjadi di masyarakat membuktikan adanya penurunan moralitas, kualitas sikap serta tidak tercapainya penanaman karakter yang berbudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mana merupakan wujud cinta kasih sayang kedua orang tua. Orang tua harus membantu merangsang anak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN
PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN Nanik Iis* Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Aisyiyah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Sekolah mempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan yang religius pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu masa anak awal dan masa anak akhir. Periode masa anak awal berlangsung
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2
PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: LILIS SUHARYANI A.520085055
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Kaitannya dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam hal ini, anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Kaitannya dengan dunia pendidikan, pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapakan SDM yang berkualitas untuk masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat.di mana pengalaman-pengalaman yang didapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia 0-6 Tahun merupakan usia yang sangat menentukan pembentukan karakter dan kecerdasan seorang anak.anak pada usia dini berada pada proses perkembangan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar,
Lebih terperinciMENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK
Artikel MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK Oleh : Drs. Mardiya Banyaknya anak yang cenderung nakal, tidak sopan, suka berkata kasar, tidak disiplin, tidak mau bekerjasama dengan teman, malas
Lebih terperinciUPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO
UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO Hasnah 1 ABSTRAK Masalah pada penelitian ini adalah : apakah dengan menggunakan penerapan pembiasaan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI MORAL MELALUI METODE BERCERITA DI RAUDHATUL ATHFAL RAUDHATUL ISLAH MARGOSARI PAGELARAN UTARA PRINGSEWU
PENANAMAN NILAI MORAL MELALUI METODE BERCERITA DI RAUDHATUL ATHFAL RAUDHATUL ISLAH MARGOSARI PAGELARAN UTARA PRINGSEWU Trisnawati, Ilmi muyasaroh Prodi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Jl. Wisma Rini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara. Semua negara membutuhkan pendidikan berkualitas untuk mendukung kemajuan bangsa, termasuk Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia anak-anak terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4 yang rumusannya sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama sebagai dasar pijakan umat manusia memiliki peran yang sangat besar dalam proses kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup manusia baik dalam hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses terencana untuk menyiapkan anak didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses terencana untuk menyiapkan anak didik agar menjadi warga negara yang baik. Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks penelitian Pendidikan merupakan wahana untuk membentuk manusia yang berkualitas, sebagaimana dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 3, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi dan tujuan pendidikan nasional Indonesia sesuai pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai agama moral merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh kedua orang tua dan pendidik. Anak merupakan cikal bakal generasi penerus dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moral dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat penting. Nilai-nilai moral sangat diperlukan bagi manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Bahkan pakar atau orang-oang bijak yang berpendapat bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah peradaban akan menurun apabila terjadi demoralisasi pada masyarakatnya. Bahkan pakar atau orang-oang bijak yang berpendapat bahwa faktor moral (akhlak)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Manajemen pembelajaran adalah sebuah proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pembelajaran sehingga akan didapatkan sistem pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya mendidik anak, sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa perkembangannya. Undang-undang Nomor 20
Lebih terperinciPERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI
PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI Sulwianti 1 ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode emas atau yang lebih dikenal dengan golden age adalah masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode emas atau yang lebih dikenal dengan golden age adalah masa dimana otak anak mengalami perkembangan paling cepat sepanjang sejarah kehidupannya. Periode ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan manusia seutuhnya bertujuan agar individu dapat mengekspresikan dan mengaktualisasi diri dengan mengembangkan secara optimal dimensi-dimensi kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan pengetahuan, potensi, akal dan perkembangan diri manuisa, baik itu melalui jalur pendidikan formal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum. Definisi pendidikan secara luas (hidup) adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cahny Sudiarni, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan pun dan dimana pun ia berada. Pendidikan sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk dalam hal pendidikan. Orangtua berharap anaknya bisa mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain dan berinteraksi dengan orang lain dalam hidupnya. Guna memenuhi kebutuhan tersebut individu dalam berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari bantuan dan mengadakan interaksi sosial.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makluk sosial yang mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan sosial dengan orang lain. Selain sebagai makhluk individu yang memenuhi kebutuhannya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT
BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT Pada bab ini, peneliti akan menganalisis kegiatan bimbingan agama Islam anak karyawan PT. Pismatex di desa Sapugarut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan juga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Permasalahan moral banyak dibicarakan pada akhir abad 20 dan abad 21 ini. Dari hasil mengamati dan membaca fenomena yang akhir-akhir ini terjadi banyak peristiwa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kegiatan amaliah dan diniah penting untuk diterapkan di sekolah sebagai wujud pembiasaan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam, terlebih untuk anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, pendidikan mampu melakukan proses pengubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun, dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini tidak menutup kemungkinan anak akan dengan mudah mendapat informasi dari luar melalui media apapun. Hal yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai segi kehidupan. Kenyataan menunjukkan bahwa pemakaian bahasa. dalam suatu pembelajaran di lembaga pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, manusia tidak pernah terlepas dari pemakaian bahasa. Manusia sebagai makhluk sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moral merupakan suatu peraturan yang sangat penting ditegakkan pada suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta pelindung bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini, akan diuraikan simpulan dan saran berdasarkan hasil analisis temuan dan pembahasan dalam penelitian yang diuraikan berdasarkan fokus pertanyaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari
BAB V PEMBAHASAN Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari temuan sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara pola-pola yang ada dalam teori sebelumnya dan
Lebih terperinciPenanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini Oleh: Lia Yuliana, M.Pd*) Pendahuluan Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari ruang lingkup yagn kecil yaitu keluarga, sampai yang terluas yaitu dunia. Idealnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Manusia diharapkan dapat hidup bermasyarakat secara positif dalam hal berfikir, bersikap dan berprilaku kepada siapapun tanpa terkecuali melihat perbedaan.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH Pendahuluan Pada hakikatnya, anak manusia, ketika dilahirkan telah dibekali dengan bermacam-macam potensi yakni kemungkinan-kemungkinan untuk berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini tumbuh dan berkembang lebih pesat dan fundamental pada awalawal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini tumbuh dan berkembang lebih pesat dan fundamental pada awalawal tahun kehidupannya. Kualitas perkembangan anak dimasa depannya sangat ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilakukan di Negara Indonesia dilakukan secara menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CV.Pustaka Setia. Bandung, hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki beberapa makna teoritis dan makna praktis, yaitu Pendidikan berarti mengajarkan segala hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bab II Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidkan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia 6 tahun. Secara alamiah perkembangan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia yang berfalsafah Pancasila, memiliki tujuan pendidikan nasional pada khususnya dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu proses dalam rangka perubahan pada pembentukan sikap, dimana kepribadian dan keterampilan manusia menghadapi masa depan yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merpakan hal yang sangat mendasar bagi kehidupan mansia, salah satunya adalah pendidikan anak usia dini. PAUD merupakan pendidikan pertama dan utama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain, hal ini dikarenakan setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi
99 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi
Lebih terperinci