BAB I PENDAHULUAN BAB II

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN BAB II"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bila membahas perpartaian di Australia tidak terlepas dari dua partai besar, yaitu Partai Buruh dan Partai Liberal. Pembahasan dalam makalah akan dijelaskan Partai Liberal yang didirikan tahun 1944 sebagai bentuk penentang dan penanding Partai Buruh yang mendukung kaum buruh dan mengabaikan usaha kapitalis rendah. Sesuai dengan nama Partai, yaitu Liberal mengutamakan dan menjamin kebebasan dalam setiap individu dan memberikan tanggung jawab setiap individu untuk menghormati hak-hak individu lainnya. Partai Liberal mendukung hukum dan peradilan yang independen untuk memastikan pemerintah tetap dalam hukum dan semua warga Australia dilakukan sama dan tidak memihak. Partai Liberal percaya dengan adanya kebebasan, keterbukaan, jujur, dan nilai-nilai demokrasi pada lembagalembaga publik, Partai Liberal akan dihormati dan dipercaya untuk memimpin dalam pemerintahan di Australia. Partai Liberal sudah membuktikan eksistensinya dalam pemilihan umum dengan terpilihnya lima belas kali, hingga saat ini Partai Liberal yang memiliki kewenangan untuk memimpin pemerintahan sebagai Tony Abbott menjadi Perdana Menteri Australia. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah terbentuknya Partai Liberal Australia? 2. Sejauh mana tanggung jawab divisi dalam struktur Partai Liberal Australia? 3. Sejauh mana relevansi pencapaian Perdana Menteri Partai Liberal Australia? 4. Bagaimana tujuan Partai Liberal membentuk negara Australia menjadi lebih baik? C. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui serta memahami dasar pembentukan Partai Liberal di Australia, kontribusi yang telah diberikan Partai Liberal Australia terhadap negara serta tujuan yang ingin dicapai oleh Partai Liberal Australia di masa yang akan datang. BAB II

2 PEMBAHASAN A. SEJARAH PARTAI LIBERAL AUSTRALIA Partai Liberal Australia didirikan pada tahun 1944 di Canberra sebagai hasil dari perundingan yang diadakan di daerah Canberra yang dipimpin oleh Robert Menzies selaku pimpinan dari pihak oposisipada saat itu, yaitu United Australia party. Seperti yang kita ketahui bahwa oposisi yang dimaksud adalah oposisi dari pemerintahan yang dikuasai oleh partai buruh saat itu. Jadi secara tidak langsung pembentukan partai liberal ini memiliki motivasi sebagai oposisi atau tandingan dari partai buruh. Robert menzies sendiri sebenarnya merupakan perdana menteri Australia periode , dan ia berkeyakinan bahwa partaipartai non-buruh harus bersatu untuk menyajikan pemerintahan alternatif yang memiliki kekuatan dalam masyarakat Australia 1. Dalam pertemuan tersebut terdapat 80 peserta yang berasal dari 18 partai politik serta organisasi yang bersifat non-buruh, yang 11 diantaranya merupakan pserta wanita. Partaipartai politik non-buruh tersebut memiliki pandangan atau visi dan misi yang bersebrangan dengan pandangan yang dianut oleh partai buruh 2. Para peserta konferensi ini meyakini bahwa Australia harus memiliki kebebasan pada setiap pribadi yang lebih besar, serta memiliki pilihan alternatif dari kebijakan yang bersifat sosialis yang terdapat dalam setiap program yang diinisiasi oleh partai buruh. Adapun pembahasan yang menjadi fokus inti pertemuan tersebuat adalah perundingan untuk menentukan nama partai, penysusnan struktur dasar dari partai yang akan dibangaun tersebut, serta kesepakatan untuk melaksanakan pertmuan tambahan untuk pembahasan lebih lanjut di Albury 3. Robert Menzies yang menjadi pimpinan konferensi memiliki visi untuk melakukan suatu perubahab di Australia pada saat itu dengan tujuan untuk meyakinkan kapasitasnya dalam memimpin kepada para peserta konferensi. Pada pertemuan tersebut ada kepercayaan bahwa saat itu merupakan sudah waktunya bagi Australia untuk memberikan perhatian pada kekuatan politik baru yang menekankan pada kebebasan setiap individu yang tercermin 1 diakses pada 21 Oktober diakses pada 21 Oktober Ibid. 2

3 dalam faham liberal yang lebih baik. Partai ini mencoba untuk merepresentasikan golongan masyarakat Australia yang seolah-oleh terlupakan keberadaannya karena publik yang terlalu berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan buruh di Australia. Setelah melalui perundingan yang panjang, konferensi tersebuat telah menghasilkan dan menentukan nama yang dipakai untuk partai tersebut, yaitu Partai Liberal Australia. Pada hakikatnya penggunaan nama partai liberal Australia sempat mengalami 3 kali pergantian, yaitu berubah nama menjadi partai nasionalis pada 1917, United Australia Party pada 1931, dan kembali menjadi Partai Liberal Australia pada Nama liberal sendiri sengaja digunakan untuk merujuk pada progres untuk menjamin kebebasan dan dan kesetaraan sosial pada abad ke 19. Adapun konferensi kedua yang diadakan di Albury yang diselenggarakanpada Desember 1944 membahas perancangan struktur partai, langkan untuk mengadopsi konstitusi federal yang sementara, dan penunjukan seorang eksekutif federal sementara. Selain tiga pembahasan tesebut, ada juga beberapa hal yang disepakati oleh para peserta konferensi, diantaranya adalah 4 : 1. Organisasi akan dibangun dengan sistem federal. 2. Setiap Organisasi negara akan berada dibawah control dari Dewan Negara. 3. Seorang Dewan Federal akan terdiri dari tujuh perwakilan. 4. Setiap cabang terdiri tidak kurang dari 25 anggota (kemudian dirubah menjadi 20) sebagai basis organisasi di masing-masing negara. 5. Bersama komite tetap kebijakan akan ditunjuk di setiap negara bagian dan dalam lingkup federal. 6. Partai akan membangun dan mengendalikan dana secara mandiri. Pada Mei 1945, keanggotaan partai liberal telah mencapai jumlah anggota, yang kebanyakan merupakan kaum kapitalis dan golongan kelas menengah di Australia yang merasa terlupakan seiring dengan berjalannya kebijakan yang berorientasi pada pergerakan buruh di Australia. Partai Liberal Australia sendiri pertama kali mengikuti pemilu pada tahun 1946, dan pada 1947 secara resmi untuk pertama kalinya memenangkan Pemerintah Negara di Australia Barat, Australia Selatan dan Victoria. Dan pada tahun 1949 kelompok Liberal, dalam koalisina dengan Partai Country, pertama kali terpilih untuk pemerintah pusat. Maka 4 diakses pada 21 Oktober

4 pada saat itu Sir Robert Menzies memimpin Australia sekaligus memimpin Partai Liberal selama 17 tahun, sebelum ia pensiun dari duni politik pada tahun Pasca perang di Australia, partai liberal Australia menjadi partai yang dinilai paling sukses dengan terpilihnya partai liberal Australia di pemerintahan pusat selama 23 tahun berturut turut pada , dan pada periode lain selama 7 tahun yaitu pada Dan pada 1996 masyarakat Australia kembal memilih Partai Liberal Australia untuk memegang pemerintahan ketika dalam masa koalisinya dengan Partai Nasional Australia dengan kemenangan yang telak. Setelah itu pada Partai leberal Australia juga kembali dipercaya untuk memegang pemerintahan pada 1998, 2001 & 2004.Pada masa terkini, yaitu pada 18 September 2013, Tonny Abbot dilantik sebagai Perdana Menteri ke 28 bagi Australia setelah memimpin oalisi dan menang telak atas pemerintahan Partai Buruh Rudd-Gillard- Rudd yang saat itu didiskreditkan akibat rekor hutang dan defisit di Australia. Tabel berikut merupakan daftar pemenangan Partai Liberal Australia dari waktu ke waktu di berbagai negara bagian : FEDERAL ; ; ; 2013 (dalam koalisi) VICTORIA ; (tidak dalam koalisi) ; ; ; 2010 (dalam koalisi) ; ; 2011 (dalam koalisi) NEW SOUTH WALES (national liberal party) ; QUEENSLAND (dalam koalisi) ; (liga negara liberal) ; ; AUSTRALIA (pertai liberal) SELATAN (dalam koalisi) TASMANIA NORTH TERITORY National Liberal Party terpilih sebagai partai mayoritas pada tahun ; ACT sejak 1989 (dalam koalisi) Desember Juni 1991 ; diakses pada 21 Oktober

5 2001 B. PENCAPAIAN PARTAI LIBERAL DALAM PEMERINTAHAN Berikut ini adalah tabel daftar para pemimpin sejak awal berdirinya Partai Liberal Australia hingga saat ini: 6 NAMA PERIODE JABATAN Robert Menzies Prime Minister Harold Holt Prime Minister John Gorton Prime Minister William McMahon Prime Minister Bill Snedden Leader of the Opposition Malcolm Fraser Prime Minister Andrew Peacock Leader of the Opposition John Howard Leader of the Opposition Andrew Peacock Leader of the Opposition John Hewson Leader of the Opposition Alexander Downer Leader of the Opposition John Howard Prime Minister Brendan Nelson Leader of the Opposition Malcom Turnbull Leader of the Opposition Tony Abbott 2009-Sekarang Prime Minister 1. Masa Pemerintahan Robert Menzies ( ) Dapat dikatakan bahwa Australia mengalami kemakmuran dan kemajuan ekonomi yang signifikan semasa pemerintahan Perdana Menteri terlama, yaitu Menzies. Era Perang Dunia II, Menzies yang notabene adalah pro-british menyadari bahwa Australia perlu menentukan 6 diakses 19 Oktober

6 arah hubungan diplomasi dan kebijakan luar negerinya. 7 Bagi Menzies, intervensi negara terhadap berbagai sektor ekonomi 8 adalah hal yang harus dilakukan jika ingin mempertahankan status sebagai 10 negara dengan perdagangan terbesar. 9 Di sektor kesehatan, pemerintahan Menzies menjamin keutamaan pensiunan dan masyarakat yang membutuhkan, seperti melalui pengobatan gratis. 2. Masa Pemerintahan Holt, Gorton, sampai McMahon ( ) Era ketiga Perdana Menteri Liberal ini pencapaiannya fokus kepada kebijakan luar negeri, komitmen terhadap etnis Aborigin (pemberian hibah untuk program suku Aborigin), serta keterlibatan dalam konservasi energi dan lingkungan (proyek konservasi air dan pembentukan badan penasehat energi dan lingkungan). 10 Selain itu, terdapat juga pencapaian di sektor keamanan dan militer, PM Holt meneruskan kebijakan Menzies tentang pengiriman tentara ke Vietnam sejak tahun , kemudian pembentukan National Security Division oleh McMahon tahun 2003, namun kontrasnya PM McMahon memilih untuk menarik kembali tentara yang dikirimkan ke Vietnam Masa Pemerintahan Malcolm Fraser ( ) Setelah terjadi peristiwa oil shock, kemarau panjang, ketidakseimbangan pasar dunia, dan pemborosan pemerintahan sebelumnya (Whitlam, Partai Labor) membuat Australia mengalami kesulitan perekonomian. PM Fraser memutuskan untuk menjalankan konsep free trade di Australia. 13 Beberapa anggota Partai Liberal menganggap bahwa pemerintahan Fraser adalah kegagalan karena belum berhasil melepaskan sepenuhnya agenda 7 Stewart Firth Australia in International Politics: An Introduction to Australian foreign policy, hlm Greg Barns What s Wrong With The Liberal Party, hlm diakses 19 Oktober diakses 19 Oktober Stewart Firth Australia in International Politics: An Introduction to Australian foreign policy, hlm Alan & Michael Making Australian Foreign Policy, hlm Greg Barns What s Wrong With The Liberal Party, hlm

7 Whitlam. 14 Disamping kegagalannya, Fraser dijuluki sebagai Perdana Menteri yang paling humanitarian, karena menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan hak asasi manusia, seperti Ombudsman, Human Rights Act, dan hak atas kepemilikan tanah Masa Pemerintahan John Howard ( ) Meskipun diwarisi situasi ekonomi yang buruk oleh kedua pemerintahan terdahulunya (Hawke dan Keating, dari Partai Buruh), pemerintahan Howard termasuk salah satu yang berhasil. Pembangunan ekonomi dengan menciptakan lebih dari 2 juta lapangan pekerjaan, dan penetapan Pajak Barang dan Jasa (GST). 16 Selain ekonomi, dalam bidang kemiliteran, Australia juga bersedia membantu Amerika Serikat dan Inggris dalam mengirim pasukan ke Afghanistan dan Iraq 17. Bersamaan dengan Amerika Serikat, Australia dibawah pemerintahan Howard juga tidak menandatangani Kyoto Protocol. 18 C. Struktur Partai Liberal Peran Partai Liberal dapat dijelaskan dan terbagi menjadi dua, yaitu Organisational Wing dan Parliamentary Wing. Selain itu terdapat divisi negara bagian, badan federal, dan komite yang membantu mengelola jalannya partai Liberal. 1. The Organisational Wing Divisi dari Partai Liberal yang pada dasarnya mendapat dukungan dari iuran keanggotaan, yaitu dari 8000 anggota di seluruh Australia. Divisi ini bertanggungjawab akan tujuan partai, penyeleksian kandidat Partai untuk pemilihan umum pemerintahan, mengelola tata cara kampanye sewaktu pemilu, dan menggalang dana. Federal Council adalah forum tertinggi dari Organisational Wing dalam memperdebatkan kebijakan federal Parliamentary Wing 14 Ibid, hlm Ibid diakses 19 Oktober Stewart Firth Australia in International Politics: An Introduction to Australian foreign policy, hlm Ibid, hlm

8 Divisi ini dibuat untuk perwakilan partai di parlemen negara bagian atau di federal, yang bertanggungjawab akan kebijakan, strategi, dan prioritas yang diatur dalam prinsipprinsip tujuan Partai Liberal. 20 Di setiap negara bagian terdapat divisi-divisi partai Liberal dan memiliki semacam markas besar untuk kepengurusan partai dan berhubungan langsung dengan Sekretariat Federal Nasional. Sekretariat adalah pusat kegiatan administrasi, penelitian partai dan program rencana kampanye. Selain divisi-divisi tersebut, Partai Liberal juga memiliki jaringan Komite yang bertugas mengelola pengembangan keorganisasioan partai dan memberi dukungan terhadap parlemen partai. Terakhir, Federal Eksekutif yang bertugas mengelola dan mengawasi hubungan partai. 21 D. PLATFORM LIBERAL PARTY OF AUSTRALIANS Partai Liberal berkeyakinan akan membawa nilai-nilai demokrasi, memberikan hak-hak individu, kebebasan, bagi semua kehidupan masyarakat luas untuk mengejar tujuan-tujuan mereka, memilliki kesempatan untuk mengembangkan bakat masing-masing dan bertanggung jawab setiap individu untuk menghormati dan toleransi terhadap individu lain sehingga memiliki batasan terhadap hak orang lain. Kebijakan Partai Liberal akan sedikit ikut campur tangan terhadap kebebasan individu sebagai konsisten mereka untuk menciptakan masyarakat yang adil dan terbuka untuk kepentingan umum. Maka kebijakan yang akan diupayakan Partai Liberal sebagai berikut: 1) Work And Prosperity For Australians diakses 19 Oktober Ibid. 21 Ibid. 22 Crosby, L., The Liberal Way Federal Platform. Barton ACT 2600: The Liberal Party of Australia Cnr Blackall & Macquarie Streets.p.13. 8

9 Partai Liberal menginginkan ekonomi Australia yang kompetitif merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kekayaan nasional Australia dengan cara menghasilkan dan menyediakan pekerjaan yang berkualitas, meningkatkan standar hidup dan perawatan yang tepat bagi mereka yang membutuhkan. Kebijakan ekonomi Partai Liberal akan menciptakan ekonomi yang mampu mengikuti perubahan perkembangan pasar dunia Partai Liberal australia memiliki strategi yang baik untuk work and prosperity for australians: a) Memberikan prioritas bagi ekonomi termasuk manajemen fiskal yang bertanggung jawab, inflasi yang rendah, suku bunga rendah, meningkatkan pekerjaan, investasi tinggi, dan hutang yang rendah b) Mendukung peran usaha kecil c) Mendorong pasar kompetitif dengan membatasi monopoli pasar dan melarang praktek perdagangan yang tidak adil, meningkatkan investasi bisnis dan ekspor, bergerak menuju perdagangan bebas pada kecepatan tingkat perubahan dalam konteks global. d) Memfasilitasi komunikasi dan infrastuktur transportasi. e) Memperkuat kualitas tinggi dan kompetitif secara internasional pada pendidikan dan sistem pelatihan, termasuk magang, melengkapi orang dengan keterampilan untuk mencari pekerjaan yang baik, menyediakan re-training dan re-skilling bagi mereka tidak memiliki pekerjaan. f) Meningkatkan inovasi dan pengembangan tekhnologi. g) Membuat Australia menarik bagi investasi global. 2)Creating Opportunities For Australians 23 Partai Liberal percaya semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka. Sistem pendidikan merupakan yang terpenting untuk mencapai keingingan tersebut. Partai Liberal berkomitmen untuk setiap masyarakat bebas seluas-luasnya memilih pendidikan, tidak hanya bagi orang yang kaya. Kebijakan Partai Liberal dalam bidang pendidikan akan memberikan orang keterampilan yang mereka butuhkan dalam bekerja. Dalam peluang tersebut, Partai Liberal akan berusaha: 23 Ibid,. p.15 9

10 a) Memastikan semua anak memiliki akses pendidikan yang terbaik, tidak melihat perbedaan dari segi jenis kelamin, ras, agama, latar belakang sosial,ekonomi, dan tempat tinggal. b) Menetapkan standar membaca dan menghitung. c) Meningkatkan kesadaran akan kebutuhan bagi orang dewasa untuk meningkatkan pendidikannya tinggi dan memberikan kesempatan untuk melakukannya. d) Menawarkan bantuan keuangan jika diperlukan untuk pendidikan mereka dipenuhi. e) Menentang diskriminasi dalam dunia pendidikan. f) Menyediakan kebutuhan dagi masyarakat khusus, seperti penyandang cacat, usia lanjut, dan masyarakat terpencil. g) Mendukung anak-anak yang berprestasi dan berbakat dengan membantu kebutuhan mereka. 3)Enhancing Security 24 Partai Liberal akan mengembangkan kebijakan yang mendorong keamanan dalam jangka panjang. Kebijakan Partai Liberal dalam keamanan setiap individu adalah dengan mendukung institusi dalam kesejahteraan setiap orang. Upaya yang dilakukan: a) Menyediakan bentuan keuangan kepada keluarga yang memerlukan. b) Membantu pengangguran, penyandang cacat dan sakit. c) Memberikan perhatian khusus pada kebutuhan anak-anak, remaja, dan dewasa d) Merawat veteran dan usia lanjut e) Membuat layanan kesehatan dan asuransi f) Memperkuat peningkatan hukum dan ketertiban di masyarakat. 4)Living In Australia 25 Dalam keragaman budaya di Australia sehinga kepentingan warga Australia bervariasi. Partai Liberal akan mempertahankan kualitas hidup masyarakat Australia: a) Setiap individu bebas memilih dan bebas berekspresi. b) Menghargai kebutuhan dan kepentingan yang beragam. c) Melindungi privasi pribadi setiap orang. d) Berkontribusi dalam LSM 24 Ibid,. p Ibid,. p

11 e) Komitmen terhadap konservasi lingkungan untuk melestarikan dan memelihara lingkungan untuk generasi yang akan datang. f) Melestarikan warisan budaya dan arsitektur Australia. 5)Australia And The World 26 Dalam hubungan Australia dengan negara-negara lain, seperti hubungan Australia-Asia Pasifik, Australia dengan negara-negara Persemakmuran dan Amerika, dan membangun hubungan dengan negara lain. Partai Liberal melakukan kebijakan: a) Ekonomi Australia akan mengembangkan kompetitif internasional untuk mendapat keuntungan perdagangan globalisasi dan menambah investasi. b) Mempertahankan kemampuan pertahanan nasional yang kuat c) Berpartisipasi dalam organisasi internasional termasuk Amerika dan negara-negara Persemakmuran. d) Menyediakan bantuan internasional dan bantuan. e) Meningkatkan keamanan dan stabilitas seluruh wilayah Australia. BAB III KESIMPULAN Partai Liberal Australia yang berdiri setelah melalui perundingan dalam konferensi yang dilakukan di Canberra dan Albury pada 1944, yang diinisiasikan oleh Robert Menzies selaku pimpinan kelompok oposisi pada saat itu. Partai Liberal Australia didirikan sebagai partai yang mangakomodir dan menyatukan berbagai partai dan organisasi politik yang ada di Australia. Sebelum menggunakan nama Partai Liberal Australia, partai ini menggunakan nama Partai nasionalis pada 1917, United Australia Party pada 1931, dan menjadi Partai Liberal Australia setelah berbagai perundingan atas berbagai masalah dan perbedaan atau perpecahan yang muncul saat itu. Dari segi struktur, secara garis besar Partai liberal Australia terbagi menjadi 2 bagian, yaitu parlianmentary wing dan organizatonal wing, dimana 26 Ibid,. p.21 11

12 masing masing memiliki fungsi dan peran yang berbeda dalam internal partai maupun jatah yang berbeda dalam struktur pemerintahan di Australia. Jika ditinjau dari alasan terbentuknya Partai Liberal Australia, dapat kita ketahui bahwa secara singkat Partai Liberal Australia didirikan untuk mengakomodir dan menyalurkan kepentingan dan aspirasi dari gologan elit dan golongan menengah yang idnggap terlupakan pada pemerintahan Partai Buruh yang hanya berorientasi pada kepentingan buruh dah kesejahteraanya. Pada dasarnya semua partai yang ada di Australia memiliki tujuan yang kurang lebih sama, yaitu untuk menciptakan kesejahteraan di Asutralia. Tapi masing-masing partai memiliki cara dan fokus tujuan yang berbeda. Dalam hal ini tidak seperti Partai buruh yang menekankan pada kesejahtaraan kaum pekerja, dan memenangkan pemilihan umum ketikda ada momen krisis yang mempengaruhi pola politik di Australia, Partai Liberal Australia, dapat memenangkan pemilihan umum lebih banyak dan Partai Buruh karena tidak bersifat momentum, selain itu sesuai dengan dasar asumsinya yaitu liberal, lebih menekankan pada jaminan hak dan kebebasan bagi setiap individu dalam segala hal selama tidak mengganggu hak atau kebebasan yang lain. Hal itu tercermin dalam pola kebijakannya yang mendukung kebebasan setiap individu. DAFTAR PUSTAKA Barns, Greg What s Wrong With The Liberal Party. UK: Cambridge. Brett, Judith Australian Liberals and the moral middle class. Crosby, L. The Liberal Way Federal Platform. Barton ACT 2600: The Liberal Party of Australia Cnr Blackall & Macquarie Streets. Firth, Stewart Australia in International Politics: An Introduction to Australian foreign policy. NSW: National Library of Australia. Gyngell, Allan & Michael Making Australian Foreign Policy. New York: Cambridge. 12

13 Our Structure. ( diakses pada 19 Oktober Our History. ( diakses pada Oktober Our Achievements. ( diakses pada 19 Oktober /history/formation.aspx, diakses pada 21 Oktober Tiernan, Anne Power wihout Responsibility. NSW: Cambridge. 13

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea, RESUME Australia adalah sebuah negara yang terdapat di belahan bumi bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi peneliti yang berjudul Peran New Zealand dalam Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, United States) Tahun 1951-.

Lebih terperinci

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang Bab V KESIMPULAN Dalam analisis politik perdagangan internasional, peran politik dalam negeri sering menjadi pendekatan tunggal untuk memahami motif suatu negara menjajaki perjanjian perdagangan. Jiro

Lebih terperinci

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Indonesia adalah negara tetangga yang penting bagi Australia. Sebagai

BAB V KESIMPULAN. Indonesia adalah negara tetangga yang penting bagi Australia. Sebagai BAB V KESIMPULAN Indonesia adalah negara tetangga yang penting bagi Australia. Sebagai negara kepulauan dengan jumlah populasi yang besar pula, Indonesia terletak di antara Samudra India dan Samudra Pasifik.

Lebih terperinci

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi

Lebih terperinci

Pengaruh Politik Domestik Terhadap Kebijakan Politik Luar Negeri Australia

Pengaruh Politik Domestik Terhadap Kebijakan Politik Luar Negeri Australia Ciptahadi Nugraha 10/296341/SP/23828 Pengaruh Politik Domestik Terhadap Kebijakan Politik Luar Negeri Australia Seperti yang kita ketahui, dalam politik pemerintahan Australia terdapat dua partai yang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia. BAB VI KESIMPULAN Malcolm Fraser dilahirkan 21 mei 1930, dari keluarga petani dan peternak domba yang kaya, kakeknya Sir Simon Fraser adalah salah seorang pertama-tama dipilih sebagai senator mewakili

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERDANA MENTERI MALCOLM FRASER. domba yang kaya, kakeknya Sir Simon Fraser adalah salah seorang pertama-tama

BAB II PROFIL PERDANA MENTERI MALCOLM FRASER. domba yang kaya, kakeknya Sir Simon Fraser adalah salah seorang pertama-tama BAB II PROFIL PERDANA MENTERI MALCOLM FRASER A. Latar Belakang Keluarga dan Kehidupan Malcolm Fraser dilahirkan 21 mei 1930, dari keluarga petani dan peternak domba yang kaya, kakeknya Sir Simon Fraser

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Chauvel, Richard H. Budaya dan Politik Australia, terj.oleh Harlinah, Sujinah,Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1992.

DAFTAR PUSTAKA. Chauvel, Richard H. Budaya dan Politik Australia, terj.oleh Harlinah, Sujinah,Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1992. DAFTAR PUSTAKA Buku: Chauvel, Richard H. Budaya dan Politik Australia, terj.oleh Harlinah, Sujinah,Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1992. Firth, Stewart. Australian in International Politics: Introduction

Lebih terperinci

PASAL I Nama dan Lokasi. PASAL II Tujuan

PASAL I Nama dan Lokasi. PASAL II Tujuan ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN SERTIFIKASI KONSULTAN LAKTASI INTERNASIONAL (INTERNATIONAL BOARD OF LACTATION CONSULTANT EXAMINERS) Disetujui 15 September 2017 Nama Perusahaan ini adalah: PASAL I Nama dan

Lebih terperinci

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1 KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA Mukadimah Negara-negara Pihak Kovenan ini, Menimbang, bahwa sesuai dengan prinsip-prinsip yang diumumkan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa,

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN AWAL KOLONI AUSTRALIA

PEMERINTAHAN AWAL KOLONI AUSTRALIA PEMERINTAHAN AWAL KOLONI AUSTRALIA TERBENTUKNYA FEDERASI AUSTRALIA MENGAPA PERLU FEDERASI? Terbentuknya koloni menyebabkan perbedaan pemerintahan dan tidak adanya koordinasi Dalam hal perdagangan, terdapat

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH DEFINISI Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau

Lebih terperinci

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK Sebagai para pemimpin partai politik, kami memiliki komitmen atas perkembangan demokratik yang bersemangat dan atas partai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam masa diadakan perluasan untuk menemukan daerah daerah baru, dan

I. PENDAHULUAN. Dalam masa diadakan perluasan untuk menemukan daerah daerah baru, dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam masa diadakan perluasan untuk menemukan daerah daerah baru, dan masalah timbul pada masa ini masalah yang cukup rumit misalnya; timbulnya gerakan gerakan

Lebih terperinci

KOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia

KOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia KOMISI B KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia Mukadimah Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi

Lebih terperinci

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler 2 Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler Pendahuluan Daimler mengakui tanggung jawab sosialnya dan ke-10 prinsip yang menjadi dasar dari gerakan Global Compact. Untuk mencapai tujuan bersama ini, Daimler

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tasmanian Wilderness oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Tasmanian

BAB 1 PENDAHULUAN. Tasmanian Wilderness oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Tasmanian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skripsi ini mendiskusikan tentang politisasi kawasan konservasi Tasmanian Wilderness oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Tasmanian Wilderness merupakan salah

Lebih terperinci

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA MUKADIMAH Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi masyarakat dalam segala proses perubahan membutuhkan pendekatan dan pentahapan yang

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

BAB IV PERTIMBANGAN INDONESIA DALAM MEMBERIKAN REFERENDUM TIMOR TIMUR BERDASARKAN FAKTOR EKSTERNAL

BAB IV PERTIMBANGAN INDONESIA DALAM MEMBERIKAN REFERENDUM TIMOR TIMUR BERDASARKAN FAKTOR EKSTERNAL BAB IV PERTIMBANGAN INDONESIA DALAM MEMBERIKAN REFERENDUM TIMOR TIMUR BERDASARKAN FAKTOR EKSTERNAL A. Keterlibatan Australia Dalam Referendum Timor Timur Meskipun Australia bukanlah pihak yang berkepentingan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. MENYEBUTKAN PENGERTIAN, MAKNA DAN MANFAAT

Lebih terperinci

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN UMUM: MEMPERKUAT SISTEM PRESIDENSIAL 1. Pilihan politik untuk kembali pada sistem pemerintahan

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009 Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, 8-12-09 Selasa, 08 Desember 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY DI GEDUNG MERDEKA,

Lebih terperinci

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Oleh Hardy Merriman Aksi tanpa kekerasan menjadi salah satu cara bagi masyarakat pada umumnya, untuk memperjuangkan hak, kebebasan, dan keadilan. Pilihan tanpa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap BAB V KESIMPULAN Pada Pemilihan di Yunani lalu, kampanye formal berlangsung pendek dan dimulai pada awal Januari, yang dilakukan segera setelah dua pihak berkuasa gagal memiliki kandidat untuk upacara

Lebih terperinci

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu

Lebih terperinci

Pernyataan Misi

Pernyataan Misi USDA Departemen Pertanian Amerika Serikat (Departemen Pertanian informal atau USDA) adalah departemen eksekutif federal Amerika Serikat yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan

Lebih terperinci

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia 101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Mengenai Pasar Modal Indonesia. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Mengenai Pasar Modal Indonesia. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Mengenai Pasar Modal Indonesia Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan sekuritas di Indonesia. Dahulu terdapat dua bursa efek di Indonesia, yaitu

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Aksesibilitas Pemilu

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Aksesibilitas Pemilu BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas

Lebih terperinci

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Komitmen Negara Republik

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

SISTEM PEMILU DI JERMAN

SISTEM PEMILU DI JERMAN SISTEM PEMILU DI JERMAN Jerman merupakan demokrasi parlementer berbentuk negara federasi. Organ konstitusi yang sangat dikenal masyarakat adalah Parlemen Federal, Bundestag. Anggotanya dipilih langsung

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pembahasan dari bab ini adalah kesimpulan dan saran yang merujuk pada jawaban-jawaban permasalahan penelitian yang telah dikaji. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan

Lebih terperinci

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL Resolusi disahkan oleh konsensus* dalam Sidang IPU ke-128 (Quito, 27 Maret 2013) Sidang ke-128 Inter-Parliamentary

Lebih terperinci

Sejarah AusAID di Indonesia

Sejarah AusAID di Indonesia Apakah AusAID Program bantuan pembangunan luar negeri Pemerintah Australia merupakan program yang dibiayai Pemerintah Federal untuk mengurangi tingkat kemiskinan di negaranegara berkembang. Program ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup:

BAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (untuk selanjutnya disebut dengan UUD 1945) secara tegas menyebutkan negara Indonesia adalah

Lebih terperinci

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Diskriminasi dan kesetaraan: 4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Mengidentifikasi kebijakan dan tindakan

Lebih terperinci

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH Daftar Isi BAB I KETENTUAN UMUM I-7 BAB II ASAS, SIFAT, DAN TUJUAN I-8 BAB III PEMBENTUKAN I-10 BAB

Lebih terperinci

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1 S T U D I K A S U S Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1 F R A N C I S I A S S E S E D A TIDAK ADA RINTANGAN HUKUM FORMAL YANG MENGHALANGI PEREMPUAN untuk ambil bagian dalam

Lebih terperinci

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda Nusa Dua Bali, 25 26 Maret 2013 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Pengantar Memahami Hak Ekosob. M. Dian Nafi PATTIRO-NZAID

Pengantar Memahami Hak Ekosob. M. Dian Nafi PATTIRO-NZAID Pengantar Memahami Hak Ekosob M. Dian Nafi PATTIRO-NZAID Manusia dan Perjuangan Pemajuan Hak Asasinya Semua manusia memperjuangkan hak hidup layak. Agama menginspirasi perjuangan manusia itu. Berbagai

Lebih terperinci

1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan, karena dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang sudah

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. pembuatan kebijakan serta pengaplikasiannya dari awal hingga akhir masa

BAB VI PENUTUP. pembuatan kebijakan serta pengaplikasiannya dari awal hingga akhir masa BAB VI PENUTUP Mengangkat kebijakan ekonomi Ronald Reagan dalam proses pemikiran pembuatan kebijakan serta pengaplikasiannya dari awal hingga akhir masa kepemimpinannya sebagai presiden. Reagan demikian

Lebih terperinci

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 2 R-165 Rekomendasi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan visualisasi dari apa yang ingin dicapai oleh Kota Sorong dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode

Lebih terperinci

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA A. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER Sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

internasional. Kanada juga mulai melihat kepentingannya dalam kacamata norma keamanan manusia. Setelah terlibat dalam invasi Amerika di Afghanistan

internasional. Kanada juga mulai melihat kepentingannya dalam kacamata norma keamanan manusia. Setelah terlibat dalam invasi Amerika di Afghanistan BAB V KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini, penulis akan menyimpulkan jawaban atas pertanyaan pertama yaitu mengapa Kanada menggunakan norma keamanan manusia terhadap Afghanistan, serta pertanyaan kedua yaitu

Lebih terperinci

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA UPAYA JEPANG DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TENGGARA RESUME SKRIPSI Marsianaa Marnitta Saga 151040008 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berturut-turut dari tahun 1949 hingga tahun Sebelum Perang Dunia hanya terjadi tujuh kali pergantian pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. berturut-turut dari tahun 1949 hingga tahun Sebelum Perang Dunia hanya terjadi tujuh kali pergantian pemerintahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Australia, resminya Persemakmuran Australia adalah sebuah Negara di belahan selatan yang terdiri dari daratan utama benua Australia, Pulau Tasmania, dan berbagai pulau

Lebih terperinci

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA A. Definisi Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran. Pelaksanaan sistem ekonomi suatu negara tercermin

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN TATANAN SOSIAL GLOBAL DAN EKONOMI BERORIENTASI PASAR. www.kas.de

SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN TATANAN SOSIAL GLOBAL DAN EKONOMI BERORIENTASI PASAR. www.kas.de SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN TATANAN SOSIAL GLOBAL DAN EKONOMI BERORIENTASI PASAR www.kas.de DAFTAR ISI 3 MUKADIMAH 3 KAIDAH- KAIDAH POKOK 1. Kerangka hukum...3 2. Kepemilikan properti dan lapangan kerja...3

Lebih terperinci

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global. BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya

Lebih terperinci

Komunitas Anging Mammiri

Komunitas Anging Mammiri Komunitas Anging Mammiri Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Version: 02/2011 (FINAL) Tanggal: 27Agustus 2011 ANGGARA DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA Komunitas Anging Mammiri Keluarga Besar Masyarakat

Lebih terperinci

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN 2009-2014 Atas berkat Rahmat Allah SWT, Para penandatangan piagam kerjasama telah sepakat untuk membentuk koalisi berbasis platform

Lebih terperinci

Memerangi Korupsi: Peran Sistem Keuangan Politik. Sebuah Presentasi pada Majelis Umum South East Asian Parliamentarians Against Corruption

Memerangi Korupsi: Peran Sistem Keuangan Politik. Sebuah Presentasi pada Majelis Umum South East Asian Parliamentarians Against Corruption Memerangi Korupsi: Peran Sistem Keuangan Politik Sebuah Presentasi pada Majelis Umum South East Asian Parliamentarians Against Corruption Andrew Ellis Direktur untuk Asia dan Pasifik Medan, Indonesia 24

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi kerakyatan, sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 33 UUD 1945, adalah sebuah sistem perekonomian yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecurigaan dan ketakutan adalah persepsi awal bangsa Australia terhadap Asia secara keseluruhan. Pada masa kolonialisme, Australia memandang negaranegara Eropa

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pertarungan wacana politik Kasus Bank Century di media massa (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian menunjukkan berbagai temuan penelitian yang

Lebih terperinci

PEDOMAN TENTANG PERANAN PARA JAKSA. Disahkan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kedelapan. Tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakukan terhadap

PEDOMAN TENTANG PERANAN PARA JAKSA. Disahkan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kedelapan. Tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakukan terhadap PEDOMAN TENTANG PERANAN PARA JAKSA Disahkan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa Kedelapan Tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakukan terhadap Pelaku Kejahatan Havana, Kuba, 27 Agustus sampai 7 September

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian

Lebih terperinci

sherila putri melinda

sherila putri melinda sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan

Lebih terperinci

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia Fakultas FAKULTAS RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi http://www.mercubuana.ac.id DEFINISI

Lebih terperinci

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) 29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

Protokol Kebebasan Berserikat

Protokol Kebebasan Berserikat SERANGKAIAN LAPORAN MEKANISME NON-YUDICIAL: LAPORAN KE 19 Protokol Kebebasan Berserikat Sebuah mekanisme pengaduan non-yudisial lokal bagi hak buruh di rantai produksi global Ringkasan eksekutif - Bahasa

Lebih terperinci

Bab 1. Hak-hak Pasal 1 Setiap orang berhak atas penghidupan, kemerdekaan dan keselamatan pribadinya.

Bab 1. Hak-hak Pasal 1 Setiap orang berhak atas penghidupan, kemerdekaan dan keselamatan pribadinya. 1 Region Amerika Deklarasi Amerika tentang Hak dan Tanggung jawab Manusia (1948) Deklarasi Amerika tentang Hak dan Tanggung jawab Manusia Diadopsi oleh Konferensi Internasional Negara-negara Amerika Ke-9

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul,

Lebih terperinci

Studi tentang Negara kesejahteraan

Studi tentang Negara kesejahteraan Studi tentang Negara kesejahteraan Oleh Asep Mulyana Studi tentang Negara Kesejahteraan (NK) tersebar dalam beberapa topik berikut: 1. Kajian klasik tentang batasan dan asal-usul NK; 2. Studi Titmuss dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia

Lebih terperinci

A. Sistem Ekonomi Kapitalis dan Penerapannya di United Kingdom

A. Sistem Ekonomi Kapitalis dan Penerapannya di United Kingdom BAB II PROFIL EKONOMI UNITED KINGDOM MASA PEMERINTAHAN TONY BLAIR Dalam Bab ini penulis terlebih dahulu membahas tentang profil ekonomi United Kingdom masa pemerintahan Tony Blair sebelum membahas seluk

Lebih terperinci

Demokrasi Sebagai Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia

Demokrasi Sebagai Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia Demokrasi Sebagai Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia Antonio Pradjasto Tanpa hak asasi berbagai lembaga demokrasi kehilangan substansi. Demokrasi menjadi sekedar prosedural. Jika kita melihat dengan sudut

Lebih terperinci

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Sistem pemerintahan negara Indonesia telah mengalami beberapa perubahan. Semuanya itu tidak terlepas dari sifat dan watak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang unik. Bali dipandang sebagai daerah yang multikultur dan multibudaya. Kota dari provinsi Bali adalah

Lebih terperinci

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M INTERMEDIATE HUMAN RIGHTS TRAINING BAGI DOSEN HUKUM DAN HAM Hotel Novotel Balikpapan, 6-8 November 2012 MAKALAH CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan Oleh: Antarini

Lebih terperinci

A. Pengertian Orde Lama

A. Pengertian Orde Lama A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode

Lebih terperinci

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat Kesimpulan Amerika Serikat saat ini adalah negara yang sedang mengalami kemunduran. Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat relatif; karena disaat kemampuan ekonomi dan

Lebih terperinci

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas

Lebih terperinci

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2 + Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2 + Revolusi Amerika Revolusi Amerika dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Amerika Merupakan perang kemerdekaan Amerika untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini penulis menyajikan kesimpulan berdasakan hasil penelitian yang penulis peroleh. Kesimpulan ini memaparkan beberapa pikiran pokok yang merupakan

Lebih terperinci

RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO

RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO Membangun kembali fundamental ekonomi yang sehat dan mantap demi meningkatkan pertumbuhan, memperluas pemerataan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dipercaya sebagai kunci utama dalam sistem informasi manajemen. Teknologi informasi ialah seperangkat alat yang sangat penting untuk bekerja

Lebih terperinci

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia Sekilas tentang Profil Nasional untuk Pekerjaan Layak Apa itu Pekerjaan Layak? Agenda Pekerjaan Layak, yang dikembangkan Organisasi (ILO) semakin luas diakui sebagai

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 Oleh: H. Paskah Suzetta Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (Rakorbangpus) untuk RKP 2010 Jakarta,

Lebih terperinci