BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. 48

2 49 Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadiperusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk

3 50 meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada akhir tahun 2012, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60% saham BNI, sementara sisanya 40% dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik dan asing. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak: Bank BNI Syariah, BNI Multi Finance, BNI Securities dan BNI Life Insurance. Pada akhir tahun 2012, BNI memiliki total asset sebesar Rp333,3 triliun dan mempekerjakan lebih dari karyawan. Untuk melayani nasabahnya, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup outlet domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, unit ATM milik sendiri, EDC serta fasilitas Internet banking dan SMS banking. BNI selalu berusaha untuk menjadi bank pilihan yang menyediakan layanan prima dan solusi bernilai tambah kepada seluruh nasabah. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara. Sejak awal didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, sebagai Bank Pertama yang secara resmi dimiliki Negara RI, BNI merupakan pelopor terciptanya berbagai produk & layanan jasa perbankan. BNI terus memperluas perannya,

4 51 tidak hanya terbatas sebagai bank pembangunan, tetapi juga ikut melayani kebutuhan transaksi perbankan masyarakat umum dengan berbagi segmentasinya, mulai dari Bank Terapung, Bank Sarinah (bank khusus perempuan) sampai dengan Bank Bocah khusus untuk anak-anak. Seiring dengan pertambahan usianya yang memasuki 67 tahun, BNI tetap kokoh berdiri dan siap bersaing di industri perbankan yang semakin kompetitif. Dengan semangat Tak Henti Berkarya BNI akan terus berinovasi dan berkreasi, tidak hanya terbatas pada penciptaan produk & layanan perbankan, bahkan lebih dari itu BNI juga bertekad untuk menciptakan value pada setiap karyanya Visi Misi Perusahaan Visi Perusahaan Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja. 2 Misi Perusahaan Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice) Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi

5 52 Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik Filosofi Logo Identitas Baru BNI Dasar Pembuatan Desain Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol 46 dan kata BNI yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI. Huruf BNI dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik. Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo 3 Ibid

6 53 ini, angka 46 diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern. Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar. Logo 46 dan BNI mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern.

7 Struktur Organisasi Perusahaan 4 4

8 Struktur Organisasi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan (KMP) Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan Division Quality Assurence Investor Relations Corporate Communication GCG & Office Of The Board Employe Service Bagian Data Korporat Kelompok Corporate Branding Kelompok Komunikasi EKsternal Komunikasi Internal Kelompok Pemantauan GCG Kelompok Biro Direksi Penunjang Komisaris Human Capital Representattive Corporate Branding Hubungan Lembaga & Media Komunikasi Elektronik Komunikasi Pegawai & Riset Hukum & Pemantauan GCG Pemantauan MSOP Personal Assistant DIreksi Bagian Protokol Kesekretariatan & Kerumahtanggaan Visi dan Misi Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan (KMP) Visi KMP Meningkatkan good corporate reputation bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)

9 56 Misi KMP Menjadi Integrator Komunikasi yang efektif untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan Membina hubungan baik dan komunikasi yang intensif dengan stakeholders Mengelola komunikasi eksternal yang efektif dengan segenap stakeholders untuk meningkatkan citra positif reputasi BNI Mengelola komunikasi internal yang efektif untuk mencapai kondisi lingkungan kerja yang kondusif. Meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Meningkatkan kualitas layanan kesekretariatan. 4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian merupakan data-data hasil temuan peneliti dilapangan selama proses penelitian dilakukan. Data-data yang terkumpul dapat berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti dengan nara sumber kunci dan narasumber pembanding. Peneliti juga mendapatkan data dari hasil observasi, dengan terjun langsung untuk melakukan pengamatan di lapangan.

10 57 Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan beberapa orang nara sumber yang antara lain adalah Bapak Mahendra Djoko Prasetyo selaku Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bapak Orin Basuki Selaku Manager Hubungan Media dan Lembaga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Peneliti melakukan wawancara di Gedung BNI Kantor Pusat, lantai 24, Jakarta pada tanggal 19 Maret 2014 dan 3 April Peneliti juga melakukan wawancara dengan dua orang wartawan. Novi Simamora, wartawan Harian Bisnis Indonesia dan Fahmi, wartawan Harian Indonesia Finance Today. Wawancara ini dilakukan melalui surat elektronik atau . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan Strategi Public Relations dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan, dimana peneliti memfokuskan diri pada wartawan ekonomi dan perbankan. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan para nara sumber untuk mendapatkan data yang relevan secara kualitatif, sesuai metode penelitian yakni metode studi kasus dengan penjabaran secara deskriptif Media Relations Humas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Humas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki strategi dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan. Dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan BNI memiliki Kelompok Komunikasi Eksternal yang

11 58 bertugas untuk membina hubungan anatara perusahaan dengan publik eksternal perusahaan termasuk didalamnya menjalin hubungan dengan media. 1. By serving the media Strategi ini adalah strategi dengan memberikan pelayanan kepada media. Pada tataran ini, seorang Public Relations dituntut untuk memberikan pelayanan kepada media massa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh media massa. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Mahendra Djoko selaku Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, bahwa: Untuk mendapatkan kualitas relationship yang baik kita harus memahami betul secara detail apa yang menjadi kebutuhan rekan-rekan tersebut. Kita memahami latar belakang dari medianya. Teman-teman media di ekonomi perbankan otomatis isu-isu yang kita kembangkan mengenai isu-isu tentang perbankan. Paling utama kita memahami sekali apa yang menjadi kebutuhan mereka. 5 Lebih lanjut Bapak Mahendra menyatakan bahwa: Untuk mendapatkan kualitas relationship yang baik kita harus memahami betul secara detail apa yang menjadi kebutuhan rekan-rekan tersebut. Kita memahami latar belakang dari medianya. Teman-teman media di ekonomi perbankan otomatis isu-isu yang kita kembangkan mengenai isu-isu tentang perbankan. Paling utama kita memahami sekali apa yang menjadi kebutuhan mereka. 6 5 Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul WIB 6 Ibid

12 59 Lebih lanjut Bapak Orin Basuki selaku Manager Pengelola Hubungan Lembaga dan Media PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengungkapkan Tahapan-tahapan dalam melakukan strategi BNI dalam melakukan kegitan media relatation bahwa: a. Pengumpulan data: 1. Membangun databased media (nama lengkap, nomor telpon, alamat , alamat kantor medianya, unit peliputannya, hingga pada informasi pribadi, seperti agama yang dianut) 2. Pengelompokan media massa (memilah-milah media berdasarkan tiras dan readership) 3. Menentukan Kebutuhan placement iklan di media berdasarkan Pengelompokkan Media Massa b. Perencanaan Strategi Komunikasi Tahunan 1. Menentukan strategi Publikasi yang antara lain membagi periode 1 tahun ke dalam 4 bagian, dimana masing-masing bagian memiliki tema yang akan diusung oleh BNI sebagai tema utamanya. 2. Menentukan Program Khusus dengan Wartawan Lapangan dikaitkan dengan poin 1 di atas 3. Merumuskan Program Khusus untuk redaktur menengah dikaitkan dengan poin 1 di atas 4. Menentukan Program Khusus untuk pimpinan Redaksi media massa dikaitkan dengan poin 1 di atas 5. Menentukan kebutuhan dan penempatan materi publikasi di media massa dikaitkan dengan poin 1 di atas 6. Berkoordinasi dengan divisi-divisi terkait di BNI dalam mempersiapkan Silabus dan Materi Publikasi BNI dalam setahun ke depan c. Implementasi Strategi Komunikasi Tahunan a. Melakukan negosiasi dengan pihak media massa dalam menentukan placement materi iklan b. Mematangkan pelaksanaan event yang digelar dengan media massa c. Berdiskusi dan melaksanakan program-program yang terkait dengan wartawan, redaktur, dan pimpinan Dewan Redaksi dengan beberapa wartawan, redaktur, dan pimpinan Dewan Redaksi yang memiliki pengaruh di Peer Groups-nya dalam menyiapkan dan melaksanakan program-program menjaga hubungan dengan pelaku media massa

13 60 d. Memastikan divisi terkait (user) menyiapkan materi yang dibutuhkan untuk Media Kits pada saat pelaksanaan event. (Biasanya, KMP meminta divisi terkait untuk memberitahukan acara minimal 1 minggu sebelum dilaksanakan) d. Evaluasi. a. Melakukan survei kepada kalangan media tentang kinerja Humas BNI b. Menjadikan hasil survei tersebut sebagai salah satu pijakan dalam menentukan program hubungan media pada periode selanjutnya 7 Berdasarkan data tersebut menjelaskan bahwa dalam memenuhi kebutuhan rekan-rekan media atau dalam melakukan strategi media relations BNI melalui beberapa tahap tersebut diatas. Hal tersebut dilakukan agar pihak Humas BNI dapat memenuhi kebutuhan media sesuai dengan media tersebut. Dari sisi wartawan BNI juga sudah memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh wartawan. hal ini seseuai dengan pemaparan Fahmi, wartawan Indonesia Finance Today bahwa: Humas BNI udah cukup memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh media By establishing a reputations for reliability Strategi by estabilishing a reputations for reliability adalah strategi yang dilakukan oleh Public Relations sebagai upaya menegakan reputasi reputasi perusahaan supaya perusahaan tersebut tetap dapat dipercaya. Untuk membangun kepercayaan masyarakat, perusahaan atau organisasi tidak bisa hanya 7 Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul WIB 8 Hasil wawancara melalu dan telepon dengan Fahmi, Wartawan Indonesia Finnance Today.

14 61 mengandalkan promosi atau memasang iklan di media massa. Perusahaan atau organisasi harus melakukan kegiatan untuk membangun reputasi perusahaan supaya tetap dipercaya oleh masyarakat. Bapak Orin mengungkapkan bahwa: Strategi yang akan dibuat oleh Unit Humas BNI tidak akan memiliki arti apabila fungsi Public Relations yang dilakukan tidak melakukan kegiatan hubungan dengan media. Media Relations itu sendiri merupakan salah satu kegiatan PR yang berhubungan dengan media massa dalam hal publikasi BNI sebagai sebuah entitas bisnis yang menjadi bagian dari industri perbankan, yang menjadi bagian dari lingkungan hidup, dan juga sebagai bagian dari perusahaan milik negara (BUMN). Meski demikian, hubungan baik yang terbangun antara Humas BNI dengan media massa bukanlah tujuan utama. Tujuan utama dari kegiatan media relations ini adalah terciptanya kepercayaan dalam diri masyarakat (stakeholder) terhadap BNI. Kepercayaan masyarakat tersebut dibangun melalui pesanpesan yang disampaikan BNI melalui media massa. Jika kepercayaan masyarakat terhadap BNI kuat, maka bisnis BNI akan tangguh. Oleh karena itu, Humas BNI memiliki tugas berat, yaitu menjaga reputasi BNI. Reputasi ini tidak langsung berkorelasi dengan penciptaan laba perusahaan, namun Reputasi merupakan infrastruktur yang dibutuhkan oleh divisi-divisi bisnis di BNI untuk menghasilkan laba. 9 Bapak Orin juga menambahkan, bahwa: hal itu merupakan inti dari kenapa PR BNI ada. Otomatis teori ini kita lakukan. Bukan hanya menegakan reputasi tapi sebenarnya kita menjaga reputasi agar krisis reputasi tidak terjadi karena fungsi utama dari PR BNI disitu dan tuntutan dari manajemen pun itu. Bahwa reputasi perlu dijaga karena reputasi merupakan infrastruktur dari pelaksanaan bisnis BNI. Pekerjaan kita mungkin tidak langsung mempengaruhi bisnis, mempengaruhi laba, mempengaruhi kredit, tapi kita itu membangun infrastruktur dari teman-teman bisnis agar mereka melakukan pekerjaannya dengan lebih mudah. Karena bila reputasi itu jatuh BNI dianggap memiliki reputasi negatif betapa akan sulitnya teman-teman bisnis untuk mendekatkan produk-produk BNI ke masyarakat. Otomatis reputasi adalah infrastruktur disini dan kita membangun infrastrukturnya. Kita membangun imagenya, image itu 9 Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul WIB

15 62 harus kita topang sebaik mungkin agar BNI tidak memiliki image negatif sehingga membuat reputasi kita turun. 10 Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat diketahui bahwa tujuan utama melakukan kegiatan media relations adalah terciptanya kepercayaan dalam diri masyarakat (stakeholder) terhadap BNI. Hal ini dapat terlaksana apabila reputasi BNI baik di mata publik. Reputasi yang baik tidak semata-mata tercipta hanya melalui iklan atau promosi, tetapi reputasi yang baik bisa tercipta dari pemberitaan-pemberitaan positif yang beredar dimasyarakat. Pemberitaan positif akan menimbulkan image yang positif pula dimata masyarakat hal itu dapat membuat reputasi BNI tetap terjaga. 3. By supplying good copy Strategi by supplying good copy adalah strategi dengan memasok naskah informasi yang baik. Naskah informasi dapat dibuat dalam bentuk artikel yang berupa opini atau pendapat tentang suatu permasalahan. Naskah informasi yang baik bisa diberikan berdasarkan data-data yang sebenarnya. Naskah bisa disertai dengan pembuatan teks dan gambar atau foto yang baik, diharapkan bisa menjadi satu strategi untuk menarik perhatian media massa. Bapak Mahendra mengungkapkan bahwa: Kita bisa mengetahui apa yang menjadi target utama dari rekan-rekan media, misalnya target berita, mungkin juga target isu terkait performance BNI itu kan merupakan salah satu target mereka. Teman-teman media itu 10 Ibid

16 63 butuhnya berita, kita harus bisa mensuport apa yang mereka butuhkan mengenai berita. 11 Jadi, ketika BNI berhubungan dengan rekan-rekan media, BNI memperhatikan betul informasi-informasi yang akan diberikan untuk media. Pihak Humas BNI selalu memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh wartawan, baik itu dari release yang dikeluarkan atau teman-teman wartawan bisa menanyakan langsung informasi-informasi yang mereka butuhkan kepada pihak Humas BNI. Dalam hal ini Bapak Orin juga mengemukakan: Kita ingin menyampaikan BNI mau ke arah mana, itu semuanya dilakukan melalui press release. Kita mengeluarkan isu secara reguler, antara lain laporan keuangan yang dilakukan setiap 3 bulan sekali. Itu yang dominan karena itu reguler. Kemudian kita juga ingin memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang bisnis dan produk BNI yang salah satu alatnya melalui supplying good copy. Sehingga dalam waktu 5 bulan pada tahun 2014 sudah hampir 50 press release kita keluarkan. Saya pikir press release dengan pendekatan penulisan yang mendekati kebutuhan media itu sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan kita ke masyarakat. Kita menulis press release seperti kita menulis berita dan seperti wartawan menulis berita itu mampu memudahkan informasi yang kita berikan kepada masyarakat tersampaikan.strategi yang lebih dominan memang disitu. Dari pernyataan tersebut, dapat dilihat bahwa dengan memberikan naskah informasi yang baik adalah kunci tersampainya pesan-pesan yang diberikan oleh manajemen BNI kepada seluruh stakeholdernya. 11 Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul WIB

17 64 4. By cooperations in providing material Strategi yang keempat adalah strategi by cooperations in providing material. Strategi by cooperations in providing material adalah strategi yang dilakukan dengan kerja sama baik dalam menyediakan bahan informasi. Yang menjadi penekan dalam strategi ini adalah penghargaan yang tinggi dari seorang Public Relations kepada media massa, termasuk pekerja media. Maksudnya, seorang Public Relations dituntut untuk menghargai media massa serta pekerja media dengan menyediakan waktu yang tepat dan menghargai kedatangan mereka. Bapak Mahendra mengatakan bahwa: Peran wartawan bagi BNI tentunya sangat besar sekali. Ini sama saja dengan kebutuhan mutualisme, jadi teman-teman media membutuhkan informasi, membutuhkan berita, BNI pun juga mempunyai kebutuhan agar diberitakan. Jadi peran mereka sangat kuat, sangat besar perannya/kontribusinya terhadap pencitraan-pencitraan BNI. Setiap berita positif pasti akan mendapat respon positif juga dari publik. 12 Lebih lanjut Bapak Orin Basuki menyatakan bahwa: Bagi BNI, wartawan adalah medium atau perantara yang sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan kepada publik. Wartawan merupakan garda terdepan yang menentukan, apakah pesan BNI tersampaikan atau tidak kepada publik. Sekali wartawan menyimpulkan secara salah pada pesan-pesan atau data-data BNI, maka publik pun akan menangkap pesan yang salah juga. Ini sangat krusial, karena sebagai perusahaan Terbuka, BNI sangat sensitif terhadap isu-isu yang keliru, karena sangat memengaruhi harga saham BBNI Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul WIB 13 Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul WIB

18 65 Jadi dapat disimpulkan bahwa memang peran wartawan sangatlah penting bagi pemberitaan-pemberitaan BNI. Pihak Humas BNI sangat mengapresiasi peran wartawan dalam pemberitaan BNI yang terbentuk dikalangan masyarakat khususnya stakeholder BNI. Hal itu juga terlihat pada peneliti melakukan observasi langsung disanaa, pihak Public Relations BNI begitu terbuka dalam menyambut kedatangan rekan-rekan media. Public Relations BNI selalu meluangkan waktu untuk menemui dan menemani wartawan ketika melakukan peliputan. 5. By Providing verification facilities Selain keempat strategi diatas, seorang Public Relations juga harus memikirkan fasilitas yang harus disediakan bagi pekerja-pekerja media. Tujuannya adalah pekerja media massa nyaman dalam bekerja, yaitu ketika mereka melakukan liputan terhadap perusahaan tempat Public Relations itu berada. Strategi untuk menyediakan fasilitas yang memadai ini sering disebut dengan strategi by providing verification facilities. Cara yang digunakan untuk menerapkan strategi ini adalah dengan memberikan fasilitas kepada pekerja media dan wartawan apabila mereka membutuhkan ruangan untuk melakukan liputan di organisasi atau perusahaan tersebut. Fasilitas ini termasuk fasilitas internet yang dibutuhkan wartawan pada saat mereka meliput berita di perusahaan tersebut. Fasilitas yang diberikan oleh Humas BNI tidak hanya menyediakan fasilitas seperti press room yang dilengkapi oleh wi-fi tetapi juga BNI

19 66 memfasilitasi kegiatan-kegiatan untuk menjalin hubungan baik dengan wartawan. Seperti yand diungkapkan oleh Bapak Orin Basuki bahwa: BNI Memfasilitasi hobby para wartawan (biasanya olahraga ringan seperti futsal, menonton film yang sedang digandrungi). Sesekali melakukan kunjungan ke wilayah dalam bentuk Press Tour (biasanya dengan jumlah wartawan terbatas maksimal 5 orang, biasanya level redaktur). Menggelar media gathering yang dilakukan sebagai komposisi antara publikasi dan silaturahmi (biasanya dalam rombongan besar sekitar orang). 14 Fasilitas yang diberikan diharapkan dapat menjadi sarana terciptanya hubungan kekeluargaan dan pertemanan yang baik antara rekan-rekan wartawan dengan BNI. seperti yang belum lama ini dilaksanakan oleh BNI adalah gathering wartawan. Dalam acara gathering tersebut wartawan di ajak bermain dengan permainan monopoli. Akan tetapi, permainan monopoli yang dilakukan bukanlah seperti monopoli biasanya. Permainan monopoli sudah disesuaikan dengan produk-produk yang dimiliki oleh BNI. Acara ini selain bertujuan untuk menjalin keakraban juga bertujuan untuk mengedukasikan teman-teman wartwan akan pentingnya memiliki tabungan, asuransi, investasi, dan merencanakan keuangan sejak dini. Tentunya dalam acara tersebut BNI memberikan penjelasan tentang berbagai produk yang dimiliki BNI termasuk keunggulan produk tersebut. Dalam memberikan fasilitas-fasilitas untuk wartawan, Bapak Mahendra juga mengatakan bahwa: 14 Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul WIB

20 67 Menciptakan program-program kegiatan yang fungsinya untuk membina relationship jangka panjang. Contohnya kita rutin melakukan media gathering kita undang teman-teman, kita ajak pelatihan, kita kasih informasi-informasi baru, wawasan baru sehingga teman-teman media mendapatkan pengalaman-pengalaman baru dan informasi baru. Kita juga rutin melakukan kegiatan olahraga atau sport activities. Bebrapa teman-teman media punya beberapa kumpulan atau forum-forum kegiatan mulai dari, futsal, badminton, kemudian bowling aneka ragam. Ada juga yang mungkin hobinya menyanyi atau yang lain. Kita fasilitasi beberapa kegiatan mereka, kita buat berimbang kegiatannya sambil selain kita menciptakan suasana membina relationship kita juga harus memberikan informasi-informasi yang bagus juga. 15 Fahmi juga mengatakan bahwa: Fasilitas yang diberikan oleh BNI sudah cukup baik. Hanya beberapa waktu lalu karena press room BNI sedang di layout ulang saja. Fasilitas secara personal juga diberikan oleh pihak BNI, seperti ketika saya ingin mengajukan kredit prosesnya jadi lebih mudah karena dibantu oleh Humas BNI. Dari pemaparan data diatas, dapat disimpulkan bahwa BNI memperhatikan betul keberadaan teman-teman wartawan. Selain menjalin hubungan yang baik pihak Public Relations BNI juga memberikan fasilitas-fasilitas berupa penyaluran hobi wartawan. Hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan relationship jangka panjang. 6. By building personal relationship with the media Strategi keenam adalah Strategi keenam adalah by building personal relationship with the media. Strategi ini merupakan strategi yang dilakukan dengan membangun hubungan secara personal antara Public Relations dengan media massa (baik itu orang-orang yang ada di institusi media maupun dengan 15 Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul WIB

21 68 wartawan dan pekerja media lainnya). Hubungan personal yang baik antara Public Relations dengan pekerja media diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun keterbukaan dan saling menghormati antar profesi masing-masing. Bapak Mahendra mengungkapkan bahwa: Kalau kita mau menjalin hubungan dengan wartawan itu harus dengan pola hubungan pertemanan ada rasa persaudaraan. Jadi kita harus menciptakan suasana sekondusif mungkin bagaimana temanteman media itu merasa menjadi teman kita, menjadi saudara kita. Kita memahami betul apa yang menjadi kebutuhan mereka. Dalam menjalin persaudaraan kita juga harus memahami mereka secara personal. Itu yang paling penting. Kita bisa memahami kebutuhan mereka secara personal. Saya memberikan tips, berteman dengan wartawan itu tidak ketika kita sedang butuh, justru dalam kondisi yang sedang baik-baik saja malah disitulah kita harus membina relationship dibandingkan kita datang ketika kita butuh. 16 Bapak Orin Basuki juga mengatakan bahwa: BNI Menyampaikan ucapan selamat pada saat media berulang tahun, menyampaikan ucapan selamat kepada wartawan yang mendapatkan kegembiraan (misalnya menikah atau melahirkan) dan menyampaikan ucapan berbela sungkawa kepada wartawan yang mendapatkan kemalangan. 17 Novi Simamora juga menambahkan bahwa: humasnya cukup cepat berbaur dengan wartawan. Mas Ganang baik dan ganteng, Om Orin juga lucu Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul WIB 17 Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul WIB 18 Hasil Wawancara melalui dengan Mba Novi Simamora, Wartawan Harian Bisnis Indonesia.

22 69 Selain membangun hubungan sebagai partner kerja, pihak Public Relations BNI juga membangun hubungan kekeluargaan personal dengan wartawan. Memberikan perhatian yang sifatnya personal akan menjalin hubungan yang intim dengan rekan-rekan media. Hal ini menimbulkan rasa saling pengertian antara pihak BNI dan wartawan. Ketika sudah terjalin hubungan yang sangat dekat dengan wartawan, setiap ada bola liar (berita yang belum jelas kebenarannya) akan dikonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak Public Relations BNI. Sudah tepatnya kegiatan strategi yang dilakukan oleh Public Relations BNI dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan menghasilkan hasil yang signifikan dalam hal pemberitaan BNI. Bapak Orin Basuki memberikan data bahwa: a. Pemberitaan BNI & 4 kompetitor yang dimonitor dari daily media monitoring agency sepanjang tahun 2013 sebagai berikut: No Bank Jumlah Artikel % News Value PR Value (Rp Miliar) (Rp Miliar) 1 BNI ,98 36,93 110,79 2 BRI ,87 14,14 42,42 3 Mandiri ,97 12,28 36,83 4 BTN ,38 8,54 25,61 5 BCA 574 8,80 7,89 23,68 Total ,78 239,33 Sumber: PT Dot Sarana Komunikasi (Dot Solution) b. Total artikel terkait BNI dan bank-bank peers group yang dimuat di media massa sepanjang tahun 2013 mencapai artikel, dimana

23 70 pemberitaan BNI mencapai artikel atau 45,98% dari total artikel yang muncul. Dengan demikian, berdasarkan laporan PT Dot Sarana Komunikasi (Dot Solution) BNI masih mendominasi pemberitaan di industri perbankan Indonesia atau share of voice terbesar pemberitaan perbankan sepanjang periode Januari Desember 2013 adalah BNI. 19 Data tersebut diatas menjelaskan bahwa strategi yang dilakukan oleh BNI dalam melakukan pendekatan terhadap teman-teman wartawan sudahlah tepat. Penyajian informasi yang diberikan dapat dengan mudah didapat dan dimengerti oleh rekan-rekan media sehingga memudahkan wartawan dalam menulis berita. Hal tersebut tidak semata-mata terjadi karan kedekatan antara Public Relations BNI dengan wartawan tetapi hal ini terjadi karena isu-isu yang diberikan oleh BNI selalu menarik untuk diberitakan. Dalam melakukan kegiatan media relations pastinya ada kendala yang dihadapi oleh pihak BNI. Akan tetapi, kendala tersebut masih bisa diatasi. Seperti yang di jabarkan oleh Bapak Mahendra bahwa: Sebenarnya tidak ada kendala yang khusus, karena hubungan komunikasi saat ini yang berjalan sudah begitu baik. Hanya memang harus kita pahami, bahwa di mediapun juga ada rolling kepegawaian jadi liputan wartawanpun otomatis mereka akan dilakukan rolling. Sisi baiknya adalah wartawan dapat pemahaman wawasan baru tentang yang dapat diliput oleh mereka, Cuma tidak semua wartawan memiliki pemahaman standar tentang perbankan, kita membicarakan perbankan karena BNI bergerak di industry perbankan. Sometime, kita mesti sering melakukan edukasi kepada wartawan-wartawan baru yang melakukan liputan di lapangan, memberikan pemahamanpemahaman, istilah-istilah perbankan bahkan juga mungkin memberikan penjelasan lebih mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perbankan. Itu aja sih mungkin kendalanya. Jadi dijumpai, 19 Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul WIB

24 71 tapi masih terhitung minor ya, biasanya salah penulisan, kemudian salah mengartikan istilah bahkan terkadang salah menuliskan institusi. Seharusnya Bank Negara Indonesia ditulisnya Bank Nasional Indonesia. Itu terjadi karena kurangnya pemahaman yang sering terjadinya rolling dan harus lebih diberi penjelasan lagi. Ada kendala undangan itu kalau acara terlalu pagi kadang-kadang memang agak sulit untuk teman-teman media. Jadi kita harus mencari waktu liputan yang pas dengan jadwal mereka. 20 Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Orin yang mengatak bahwa: Kendala pada dasarnya tidak terjadi. Biasanya hanya terjadi salah faham (miss communication) antara pesan BNI dengan wartawan. Namun, ini hanya terjadi (itu pun sangat jarang) pada saat persiapan event. Misalnya jika event BNI berlangsung pada saat yang bersamaan dengan event di tempat lain, misalnya berbenturan dengan acara di BI. 21 Kendala yang dihadapi sebetulnya tidaklah begitu berarti. Karena BNI sudah memiliki pemetaan terhadap kebutuhan media dan bagaimana cara memperlakukan teman-teman media. 4.3 Pembahasan Didalam melakukan kegiatan media relations, Public Relations tentu akan berhubungan dengan salah seorang personil media massa seperti redaktur, penerbit, penulis tajuk rencana, kolumnis, para peniar berita, dan wartawan. Hubungan yang baik dengan para awak media massa sangatlah penting sekali. Namun diantara semua personil media massa tersebut, wartawan adalah personil yang paling dekat dengan kegiatan Public Relations. Karena ketika wartawan 20 Hasil Wawancara dengan Bapak Mahendra Djoko, Pemimpin Kelompok Komunikasi Eksternal BNI, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 19 Maret 2014 pukul WIB 21 Hasil Wawancara dengan Bapak Orin Basuki, Manager Hubungan Lembaga dan Media, Kantor Pusat BNI, Jakarta, 3 April 2014 pukul WIB

25 72 ingin mendapatkan informasi dari suatu organisasi atau lembaga, maka sumber yang paling berwenang terhadap informasi tersebut adalah Public Relations dari organisasi atau lembaga tersebut. Media relations yang dilakukan oleh Public Relations merupakan suatu sarana media komunikasi. Media komunikasi ini diperlukan karena menjadi saran yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan publik tersebut dapat terpelihara, maka segala kepentingan media massa terhadap organisasi harus direspon oleh organisasi tersebut. Tujuannya adalah untuk keberhasilan program. Dengan kata lain, media relations adalah alat untuk mempublikasikan organisasi melalui media massa. Pada bagian ini, peneliti akan membahas dan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara dengan narasumber dan berdasarkan data-data sekunder yang peneliti peroleh, untuk selanjutnya mengaitkannya dengan teoriteori komunikasi, Public Relations dan strategi dalam melakukan media relations. Sehingga dapat memberikan gambaran tentang strategi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan. Berdasarkan teori Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto memberikan rincian yang sangat jelas tentang strategi komunikasi Public Relations dengan Media. Strategi komunikasi Public Relations dengan Media tersebut adalah: 1. By serving the media Strategi ini adalah strategi dengan memberikan pelayanan kepada media. Pada tataran ini, seorang Public Relations dituntut untuk memberikan pelayanan kepada media massa, sesuai yang dibutuhkan oleh media massa tersebut.

26 2. By establishing a reputations for reliability Strategi by estabilishing a reputations for reliability adalah strategi yang dilakukan oleh Public Relations sebagai upaya menegakan reputasi reputasi perusahaan supaya perusahaan tersebut tetap dapat dipercaya. Untuk membangun kepercayaan masyarakat, perusahaan atau organisasi tidak bias hanya mengandalkan promosi atau memasang iklan di media massa. Perusahaan atau organisasi harus melakukan kegiatan untuk membangun reputasi perusahaan supaya tetap dipercaya oleh masyarakat. 3. By supplying good copy Strategi by supplying good copy adalah strategi dengan memasok naskah informasi yang baik. Naskah informasi dapat dibuat dalam bentuk artikel yang berupa opini atau pendapat tentang suatu permasalahan. Naskah informasi yang baik bisa diberikan berdasarkan data-data yang sebenarnya. Naskah bisa disertai dengan pembuatan teks dan gambar atau foto yang baik, diharapkan bisa menjadi satu strategi untuk menarik perhatian media massa. 4. By cooperations in providing material Strategi yang keempat adalah strategi by cooperations in providing material. Strategi by cooperations in providing material adalah strategi yang dilakukan dengan kerja sama baik dalam menyediakan bahan informasi. Yang menjadi penekan dalam strategi ini adalah penghargaan yang tinggi dari seorang Public Relations kepada media massa, termasuk pekerja media. Maksudnya, seorang Public Relations dituntut untuk menghargai media massa serta pekerja media dengan menyediakan waktu yang tepat dan menghargai kedatangan mereka. 5. By Providing verification facilities Selain keempat strategi diatas, seorang Public Relations juga harus memikirkan fasilitas yang harus disediakan bagi pekerja-pekerja media. Tujuannya adalah pekerja media massa nyaman dalam bekerja, yaitu ketika mereka melakukan liputan terhadap perusahaan tempat Public Relations itu berada. Strategi untuk menyediakan fasilitas yang memadai ini sering disebut dengan strategi by providing verification facilities. Cara yang digunakan untuk menerapkan strategi ini adalah dengan memberikan fasilitas kepada pekerja media dan wartawan apabila mereka membutuhkan ruangan untuk melakukan liputan di organisasi atau perusahaan tersebut. Fasilitas ini termasuk fasilitas internet yang dibutuhkan wartawan pada saat mereka meliput berita di perusahaan tersebut. 6. By building personal relationship with the media Strategi keenam adalah Strategi keenam adalah by building personal relationship with the media. Strategi ini merupakan strategi yang dilakukan dengan membangun hubungan secara personal antara Public Relations dengan media massa (baik itu orang-orang yang ada di institusi 73

27 74 media maupun dengan wartawan dan pekerja media lainnya). Hubungan personal yang baik antara Public Relations dengan pekerja media diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun keterbukaan dan saling menghormati antar profesi masing-masing. 22 Kegiatan media relations ini juga didukung oleh hubungan yang baik. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan yang bertujuan untuk membina relationship jangka panjang antara Humas BNI dengan wartawan. Outcome kualitas hubungan dimana untuk membangun hubungan dengan pelanggan, karyawan, atau marketplace. Dr. Linda Hon dan Dr. James Grunig menemukan bahwa outcome dari hubungan jangka panjang dalam organisasi dapat diukur dengan fokus kepada enam elemen atau komponen dari hubungan. Namun Tom Keller dalam bukunya Public Relations Online berpendapat bahwa untuk mengukur kualitas hubungan dalam media sosial cukup menggunakan empat komponen yang dijelaskan oleh Grunig yaitu Trust atau kepercayaan, Control Mutuality atau Kontrol Mutualitas, Commitment atau Komitmen, Satisfaction atau Kepuasan. 23 Hubungan yang terjalin antara Humas BNI dan wartawan sudahlah baik. Hal itu dikarenakan dengan adanya kepercayaan antara masing-masing pihak. Selain itu komitmen yang dijaga antara keduanya dalam memberikan informasi dan menyalurkan informasi tersebut kepada masyarakat. Hubungan yang adalah terjadinya simbiosis mutualisme diantara keduanya. Humas BNI mendapatkan 22 Rini Darmastuti. Media Relations Konsep, Strategi dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi hal K. D. Paine. Measure What Matters: Online tools for understanding customers, social media, engagment, and key relationship. New Jersey: John Wiley & sons, Inc.

28 75 keuntungan dengan pemberitaan dan wartawan mendapatkan berita yang mereka butuhkan. PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk sudah memberikan apa yang menjadi kebutuhan media. BNI melakukan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan media. karena tentu saja untuk menciptakan pemberitaan yang bagus kita harus memahami apa yang menjadi kebutuhan oleh media. Jika diteliti, hal ini dilakukan agar terjadinya kesepahaman antara pihak BNI dengan rekan-rekan media. Hal ini bisa dilakukan untuk memaksimalkan pemberitaan mengenai BNI, karena semakin kita mengerti apa yang menjadi kebutuhan wartawan khususnya dalam pemberitaan, maka akan menghindari terjadinya miss communication. Kebutuhan teman-teman media tentunya adalah sebuah berita yang bagus, mudah dimengerti dan berita dapat menimbulkan kepercayaan dimata rekan-rekan media, hal ini disadari betul oleh pihak BNI sehingga sampai saat ini BNI masih mampu memenuhi kebutuhan wartawan akan pemberitaan yang terkait oleh BNI. Humas BNI juga dituntut untuk mampu menciptakan reputasi yang baik terhadap perusahaan. Hal ini tidak semata-mata dilakukan dengan promosi atau memasang iklan, tetapi reputasi yang baik akan terbentuk jika pemberitaan yang beredar dimasyarakat juga baik. Selama melakukan kegiatan media relations pemberitaan BNI jauh dari berita negatif, meskipun ada tapi pemberitaan yang negatif dapat segera diatasi. Hal ini terjadi karena keterbukaan informasi dan hubungan baik yang terjalin

29 76 antara wartawan dengan BNI. Ketika ada pemberitaan yang negatif, dengan tanggap Humas BNI mengklarifikasi isu-isu tersebut sehingga tidak sampai membuat reputasi BNI jatuh. Pemberitaan untuk membangun reputasi juga bukan semata-mata pemberitaan yang bertujuan untuk melakukan pencitraan semata. Tetapi pemberitaan yang dimuat merupakan sesuatu hal yang benar-benar dilakukan BNI yang tidak hanya mencari keuntungan pribadi saja tetapi juga memikirkan kepentingan masyarakat luas. Pemberitaan tentang produk-produk BNI, kerja sama, kinerja hingga kegiatan corporate social responsibility dibutuhkan untuk menopang reputasi BNI. Strategi dengan memasok naskah informasi yang dilakukan oleh BNI sudah sangat baik. Hal ini terlihat dari pemberitaan yang dimuat di berbagai media dan dapat diukur melalui news value dan PR value yang dihasilkan dari pemberitaan-pemberitaan mengenai BNI. Media Monitoring PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk No Bank Jumlah Artikel % News Value (Rp Miliar) PR Value (Rp Miliar) 1 BNI ,98 36,93 110,79 2 BRI ,87 14,14 42,42 3 Mandiri ,97 12,28 36,83 4 BTN ,38 8,54 25,61 5 BCA 574 8,80 7,89 23,68 Total ,78 239,33 Sumber: PT Dot Sarana Komunikasi (Dot Solution)

30 77 Dari data diatas terlihat bagaimana pendistribusian yang dilakukan oleh BNI sangatlah berhasil untuk menciptakan pemberitaan di media-media. terlihat dari news dan PR value yang sangat signifikan. Hal tersebut dapat dilakukan tentunya jika Humas BNI dapat memberikan informasi berupa rilis yang dapat diterima dengan cepat dan mudah dimengerti oleh rekan-rekan media. Peran wartawan menjadi hal yang sangat diperhatikan. Bagaimana BNI dapat memberikan informasi terhadap wartawan dan menghargai pekerjaan wartawan. Seperti yang sudah diketahui bahwa pekerjaan wartawan adalah sebuah profesi yang dituntut untuk cepat dan tepat dalam memberikan informasi terhadap publik. Humas BNI tampaknya menyadari betul akan hal itu. BNI selalu membuka pintu kapan saja jika teman-teman media membutuhkan informasi mengenai BNI. Ketika mereka datang, untuk melakukan peliputan atau sekedar mampir untuk mengobrol tentang perkembangan pemberitaan BNI divisi Humas BNI selalu menjamu mereka dengan baik. Suasana yang terjadi bukan lagi antara wartawan dengan narasumber tetapi rasa pertemanan dan saling membutuhkan. Dalam urusan memberikan fasilitas peneliti melihat, Humas BNI menyadarai betul akan kebutuhan wartawan yang harus mendistribusikan beritanya secara cepat. Di dalam gedung BNI sendiri, terdapat ruang tunggu wartawan yang dilengkapi oleh fasilitas komputer dan wi-fi yang dapat digunakan oleh wartawan untuk membuat berita. Selain itu Humas BNI tidak hanya memfasilitasi teman-teman wartawan ketika sedang melakukan peliputan saja. Humas BNI memiliki sarana untuk

31 78 menjaga keakraban dengan para wartawan denga membuat agenda-agenda seperti, gathering wartawan, sport activities seperti, futsal, badminton, bowling, nonton bareng dan kegiatan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi hobi wartawan dan menjalin kedeketan secara personal dengan rekan media. Ketika melakukan gathering wartawan, selain untuk menjalin keakraban Humas BNI memberikan edukasi-edukasi baru terhadap produk-produk BNI, kinerja BNI dan isu lain yang terkait dengan BNI. Agenda ini juga menjadi salah satu sarana bertukar pikiran dan mengenal wartawan secara personal. Selain menganggap wartawan sebagai rekan kerja yang membantu Humas BNI dalam mempublikasikan pemberitaan, wartawan juga sudah dianggap sebagai keluarga oleh rekan-rekan Humas BNI. Humas BNI tidak hanya menghubungi mereka ketika sedang membutuhkan liputan, tetapi menjalin hubungan pertemanan dengan rekan-rekan medi diluar urusan pekerjaan. Hubungan personal dibangun dengan memperhatikan rekan-rekan media sebagai pribadi, bukan lagi sebagai pencari berita. Misalnya ketika ada teman wartawan yang ulang tahun atau menikah, perhatian dengan member ucapan selamat atau memberikan karangan bunga adalah hal yang biasa dilakukan oleh Humas BNI. Hal ini terbukti mampu menumbuhkan rasa kekeluargaan antara personal Humas BNI dengan wartawan.

COMPANY PROFILE BNI 46

COMPANY PROFILE BNI 46 COMPANY PROFILE BNI 46 Sejarah Singkat Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran UmumPerusahaan Profil Umum PT. Bank Negara Indonesia, (Persero)

BAB I PENDAHULUAN Gambaran UmumPerusahaan Profil Umum PT. Bank Negara Indonesia, (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran UmumPerusahaan 1.1.1 Profil Umum PT. Bank Negara Indonesia, (Persero) Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero) berdiri sejak tahun 1946, Bank BNI menjadi Bank pertama milik negara yang lahir setelah

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis Perbankan Indonesia begitu pesat. Hal ini ditandai dengan jumlah Bank yang semakin banyak dan fasilitas yang ditawarkan semakin variatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu di kenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank

Lebih terperinci

BAB II. PROFIL PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia(Persero)Tbk

BAB II. PROFIL PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia(Persero)Tbk BAB II PROFIL PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia(Persero)Tbk Sejak awal didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, sebagai Bank Pertama yang secara resmi dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun Visi dan Misi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk : Visi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Adapun Visi dan Misi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk : Visi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, berdiri sejak 1946, Bank Negara Indonesia merupakan Bank Pertama yang didirikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Bank BNI Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk yang bergerak dalam usaha perbankan yang berkantor pusat di jalan Margonda Raya Depok.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan zaman saat ini persaingan dalam organiasasi merupakan hal yang sudah tidak asing dibicarakan. Persaingan ini turut terjadi dalam bidang

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT. BANK NEGARA INDONESIA

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT. BANK NEGARA INDONESIA BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. BANK NEGARA INDONESIA Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sejarah berdirinya PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk atau lebih dikenal dengan Bank BNI 46 erat hubungannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Bank Negara Indonesia. PT. Bank Negara Indonesia (BNI) berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang bagus dipercaya dapat mempengaruhi nilai dan kepuasan nasabah sehingga

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang bagus dipercaya dapat mempengaruhi nilai dan kepuasan nasabah sehingga BAB I PENDAHULUAN Selama beberapa dekade terakhir, studi empiris mengenai kualitas layanan menjadi hal yang menarik dalam dunia industri terutama industri jasa. Kunci sukses meraih kemenangan dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat menuntut setiap organisasi perbankan untuk memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat, fleksibel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jasa mesin pembayaran yang disebut dengan ATM (Automatic teller

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jasa mesin pembayaran yang disebut dengan ATM (Automatic teller BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dengan adanya perbankan di era modern ini akan mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi. Pihak bank berusaha meningkatkan jasa pelayanan guna mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) merupakan bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama yang menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) 1 PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Pedoman Kebijakan Code of Conduct sebagaimana dimaksud pada lampiran Peraturan Direksi ini terdiri dari 5 (lima) bagian, yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang loyal/customer engagement. (CRM), dimana Customer Relationship Management (CRM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang loyal/customer engagement. (CRM), dimana Customer Relationship Management (CRM) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini, perusahaan tidak lagi berfokus pada Profit Oriented, melainkan berfokus pada Customer Oriented, dimana perusahaan berfokus pada semua keinginan

Lebih terperinci

II. PT. BANK GANESHA

II. PT. BANK GANESHA II. PT. BANK GANESHA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Ganesha adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Keuangan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Bank, yaitu sebagai

Lebih terperinci

Publik Eksternal. Pertemuan 8-9

Publik Eksternal. Pertemuan 8-9 Publik Eksternal Pertemuan 8-9 DEFINISI Publik Eksternal adalah public yang berada di luar organisasi/instansi/perusahaan yang harus diberikan penerangan/informasi untuk dapat membina hubungan baik KOMUNITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi kondisi perusahaan. keuangan perusahaan selama ini, antara lain : Metode Rasio Keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi kondisi perusahaan. keuangan perusahaan selama ini, antara lain : Metode Rasio Keuangan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan adalah sesuatu yang dicapai/prestasi yang diperlihatkan mengenai keadaan keuangan oleh organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi penting dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi di masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Public Relations (PR) telah jauh berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dari sebelumnya dianggap hanya berperan seperti pemadam kebakaran saat muncul krisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari September 2012 sampai

Lebih terperinci

: Communication Coordinator. WAKTU WAWANCARA : 23 Mei 2012, pukul Apakah fungsi dan tugas Public Relations menurut Mbak?

: Communication Coordinator. WAKTU WAWANCARA : 23 Mei 2012, pukul Apakah fungsi dan tugas Public Relations menurut Mbak? NARASUMBER JABATAN TEMPAT WAWANCARA : Novitri Lilaksari : Communication Coordinator : Hotel Sultan WAKTU WAWANCARA : 23 Mei 2012, pukul 17.00 1. Apakah fungsi dan tugas Public Relations menurut Mbak? PR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki peranan yang ampuh dalam menyebarkan informasi kepada khalayak. Membina hubungan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan bisnis khususnya di bidang jasa sangatlah ketat. Dengan berhasil atau sekedar bertahan, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Bank Mandiri Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia telah mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi BBD,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Bank Negara Indonesia Pada masa awal kemerdekaan, Belanda masih bertahan untuk tidak mengakui Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai tindakan ofensif terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan bisnis perbankan di Indonesia yang semakin tajam ini menuntut setiap bank agar mampu mempertahankan dan menjaga loyalitas nasabahnya. Banyak sekali

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara terhadap Public Relations Executive dan Director of Sales and Marketing Ketika penulis mengajukan pertanyaan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Bank BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 oleh Rm Margono Djojohadikoesomo. Perjalanan Bank BNI diawali pada tahun 1946 setahun setelah kemerdekaan Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki suatu sistem manajemen yang dikelola sedemikian rupa guna mencapai tujuan perusahaan tersebut. Suatu sistem manajemen di perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki visi utama masing-masing untuk dicapai, tidak terlepas dari apapun jenis perusahaan tersebut. Visi dapat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan dengan teori-teori yang menjadi acuan peneliti, dengan demikian dapat diperoleh beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur suatu individu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai dengan saat ini Bank Mandiri selalu berupaya menjadi Bank nomor 1 di Indonesia yang unggul

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 59 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh

Lebih terperinci

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) Bab I Pendahuluan A. Pengertian Umum Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediary institution yakni badan usaha yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. intermediary institution yakni badan usaha yang melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga intermediasi keuangan atau financial intermediary institution yakni badan usaha yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan saat ini berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan subsektor perbankan milik swasta yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya perekonomian Indonesia, sektor jasa memiliki potensi dan prospek yang cerah di masa depan. Banyak jenis jasa yang masih bisa digali dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya juga mengakibatkan hancurnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya juga mengakibatkan hancurnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada awal 1997 mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat hancur terhadap sistem perbankan nasional, yang akhirnya juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit nomor 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postpaaarbank, dengan tujuan mendidik masyarakat agar

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk PT. Bank Mandiri Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan. Berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat ini menyebabkan ketatnya persaingan yang terjadi pada semua elemen, tidak terkecuali antar institusi penyedia produk. Persaingan

Lebih terperinci

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2017 Page 0 PENDAHULUAN Mengingat komunikasi dengan pemegang saham dan komunitas pasar

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA 5. 1. Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga Kebebasan Pers secara subtansif tidak saja dijadikan indikator

Lebih terperinci

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI?

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA Public Relations 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? Ruang lingkup pekerjaan PR Yayasan Puteri Indonesia

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Artav Mobile Indonesia merupakan salah satu perusahaan distributor PT XL Axiata, Tbk yang berskala nasional di Indonesia. PT Artav Mobile Indonesia memiliki

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, setiap bank harus mampu membentuk kepercayaan di masyarakat, bahwa. produk dan pelayanan yang prima kepada setiap masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. ini, setiap bank harus mampu membentuk kepercayaan di masyarakat, bahwa. produk dan pelayanan yang prima kepada setiap masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia perbankan mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga menimbulkan persaingan yang kompetitif dan ketat dalam menarik perhatian nasabah.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter tahun 1997 yang lalu telah mengguncang hampir seluruh sendi perekonomian Indonesia. Padahal hingga Juli 1997 itu, hampir semua pihak setuju bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi menjadikan kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan beragam serta mendorong pola pikir masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih

Lebih terperinci

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya;

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya; KEPALA EKSEKUTIF PENGAWASAN PERBANKAN OTORITAS JASA KEUANGAN SEMINAR FORUM KOMUNIKASI DIREKTUR KEPATUHAN PERBANKAN PENERAPAN TATA KELOLA DAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN JAKARTA,

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

MEDIA RELATIONS. Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November. Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom.

MEDIA RELATIONS. Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November. Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom. Modul ke: MEDIA RELATIONS Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

baru agar selalu menjadi yang terdepan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Dalam pelaksanaan magang ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk menganalisa dunia kerja sebenarnya yang sesuai dengan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III APLIKASI STRATEGI MAINTENANCE DI BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA. A. Gambaran Umum Tentang BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa

BAB III APLIKASI STRATEGI MAINTENANCE DI BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA. A. Gambaran Umum Tentang BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa BAB III APLIKASI STRATEGI MAINTENANCE DI BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA A. Gambaran Umum Tentang BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa 1. Sejarah BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa Latar belakang berdirinya

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Pesan dari Pimpinan Indorama Ventures Public Company Limited ("Perusahaan") percaya bahwa tata kelola perusahaan adalah kunci untuk menciptakan kredibilitas bagi Perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting dalam masyarakat. Bank menjadi pilihan terbaik bagi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting dalam masyarakat. Bank menjadi pilihan terbaik bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya jaman, kebutuhan akan dunia perbankan menjadi semakin penting dalam masyarakat. Bank menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat dalam

Lebih terperinci

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci