Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan"

Transkripsi

1 Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan Asep Suryana 1, Acep Suherman 2 1 STIE PASIM Sukabumi asuryana43@yahoo.com 2 AMIK BSI Sukabumi acep.aps@bsi.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perputaran modal kerja PT BPR Supra Arta Persada Cabang Sukabumi, perkembangan kinerja perusahaan pada PT BPR Supra Arta Persada Cabang Sukabumi, dan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja terhadap kinerja perusahaan pada PT BPR Supra Arta Persada Cabang Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ex-post facto. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang didapat dari laporan keuangan dan non keuangan dari PT BPR Supra Arta Persada Cabang Sukabumi. Untuk menguji hipotesis digunakan regresi linear dan korelasi dengan menggunakan program SPSS 20.0 For Windows. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara perputaran modal kerja pada PT BPR Supra Arta Persada Cabang Sukabumi. Tingkat keeratan hubungan (korelasi) kedua variabel cukup kuat, yaitu r = 0,900 dengan nilai koefisien korelasi r > 0 artinya apabila perputaran modal kerja semakin meningkat maka kinerja perusahaan akan semakin meningkat, dan sebaliknya. Tingkat pengaruh yang dicapai adalah sebesar 86,68%, dan sisanya sebesar 13,32% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan melalui uji hipotesis yaitu dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t hitung = 4,432 dan nilai t tabel = 2,571. Berdasarkan nilai t hitung tersebut, maka nilai T hitung lebih besar dari T tabel H0 berada di daerah penolakan. Hasil analisis regresi linier sederhana bahwa Setiap peningkatan 1X (kali) perputaran modal kerja maka kinerja perusahaan akan naik sebesar 4,432%. Jadi dapat disimpulkan bahwa perputaran modal kerja memiliki pengaruh positif yang kuat terhadap kinerja perusahaan pada PT BPR Supra Arta Persada Cabang Sukabumi. Keywords : Perputaran Modal Kerja, Kinerja 1.PENDAHULUAN Latar Belakang Peran bank sangat penting dalam membant kelancaran operasional usaha kecil dan menengah, sehingga para pengusaha mengembangkan usahanya. Modal kerja pada suatu perusahaan akan selalu berputar selama perusahaan masih berjalan. Perputaran modal kerja dimulai pada saat kas diinvestasikan ke dalam komponen modal kerja dan sampai berubah menjadi kas kembali. Cepat lambatnya perputaran modal kerja akan mempengaruhi kelancaran operasi PT BPR Supra Artapersada Sukabumi dalam menghasilkan laba. Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan modal kerja digunakan secara efektif dalam menghasilkan laba, sebaliknya semakin lambat perputaran modal kerja menunjukkan kelebihan atau kekurangan pada modal kerja yang diperlukan. Berdasarkan Laporan keuangan dapat dijelaskan perkembangan kinerja perusahaan PT BPR Supra Artapersada Sukabumi melalui analisis Return On Investment Tabel 1. Kinerja perusahaan pada PT BPR Supra Artapersada Sukabumi Sukabumi (Milyard Rupiah) Tahun Laba Pajak Setelah Total Aktiva ROI (%) 4,53% 3,26% 2,96% 3,08% 1,83% Sumber : Laporan Laba Rugi BPR Supra Dari tabel 1.1 tersebut bahwa kinerja perusahaan PT BPR Supra Artapersada Sukabumi mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 1,27% dan pada tahun 2013 mengalami penurunan kembali sebesar 0,3% dan pada tahun 2013 terjadi kenaikan kembali sebesar 0,12% sedangkan pada tahun 2014 terjadi penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan teori yang dikemukakan sebelumnya bahwa kenaikan dan penurunan kinerja perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor perputaran modal kerja, karena kinerja perusahaan Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-42

2 di ukur dari laba yang diperoleh oleh perusahaan melalui analisis Return On Investment (ROI). Menurut Supriyono "Sistem Pengendalian Manajemen" (2000;471), menyatakan bahwa: "Return on Investmen adalah salah satu alat pengukur kinerja pusat investasi atau perusahaan dengan cara menentukan besanya rasio laba dengan investasinya." Martono, dkk (2002:76) menyatakan terdapat hubungan antara perputaran modal kerja dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, dan konsep yang mendasari manajemen perputaran modal kerja yang sehat adalah dua keputusan yang menyangkut persoalan dasar perusahaan, yaitu sebagai berikut : Pertama, Tingkat optimal dari investasi pada aktiva lancar. Kedua, Perpaduan yang sesuai antara pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang yang digunakan untuk mendukung investasi pada aktiva lancar. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT BPR Supra Artapersada Sukabumi Sukabumi. Kerangka Pemikiran Antara penjualan jasa dengan modal kerja terdapat hubungan yang erat. Apabila volume penjualan jasa naik, investasi dalam persediaan dan piutang juga meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja. Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Adapun pengertian modal kerja menurut Bambang Riyanto (2008:59) pengertiannya dibagi menjadi tiga konsep salah satunya ialah konsep kualitatif : pada konsep kualitatif ini pengertian modal kerja dikaitkan dengan besarnya jumlah utang lancar atau utang yang harus segera dibayar, dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi kewajiban financial yang harus segera dilakukan, dimana bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Jumingan (2006:132) mengemukakan pendapatnya mengenai perputaran modal kerja sebagai berikut: "Untuk menguji efisiensi penggunaan modal kerja, penganalisis dapat menggunakan perputaran modal kerja (working capital turnover), yakni rasio antara penjualan dengan modal kerja. Perputaran modal kerja ini menunjukkan jumlah rupiah penjualan neto yang diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja". Jadi dapat dijelaskan bahwa perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara penjualan dengan modal kerja yang digunakan untuk menilai keefektifan modal kerja suatu perusahaan dalam menghasilkan penerimaan atau penjualan. Menurut Riyanto (2008:164) tingkat perputaran modal kerja bruto atau aktiva lancar dapat diukur dengan menggunakan rasio tingkat perputaran modal kerja yang dirumuskan sebagai berikut : MMMMMMMMMM KKKKKKKKKK BBBBBBBBBBBB = AAAAAAAAAAAA LLLLLLLLLLLL HHHHHHHHHHHH LLLLLLLLLLLL PPPPPPPPPPPPPPPPPPPP MMMMMMMMMM KKKKKKKKKK = HHHHHHHHHH PPPPPPPPPPPPPPPPPP MMMMMMMMMM KKKKKKKKKK Pada umumnya para analisis menggunakan rasio keuangan untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Rasio-rasio ini dapat dapat dijelaskan yaitu: 1. Balance Sheet Ratios, yang termasuk dalam golongan ini adalah semua rasio yang datanya diambil dari neraca. 2. Income Statement Ratios, yang termasuk dalam golongan ini adalah semua rasio yang datanya berasal dari laporan laba rugi. Menurut Supriyono "Sistem Pengendalian Manajemen" (2000;471), menyatakan bahwa: "Return on Investmen adalah salah satu alat pengukur kinerja pusat investasi atau perusahaan dengan cara menentukan besanya rasio laba dengan investasinya." Dengan demikian rasio ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi, atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut. Modal kerja adalah invesatsi perusahaan dalam bentuk aktiva lancar. Modal kerja ini sangat penting untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Berapa kali modal kerja berputar dalam satu periode (umumnya satu tahun) disebut perputaran modal kerja. Martono, dkk (2002:76) menyatakan terdapat hubungan antara modal kerja dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, dan konsep yang mendasari manajemen modal kerja yang sehat adalah dua keputusan yang menyangkut persoalan dasar perusahaan, yaitu sebagai berikut : 1. Tingkat optimal dari investasi pada aktiva lancar. 2. Perpaduan yang sesuai antara pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang yang digunakan untuk mendukung investasi pada aktiva lancar. X Y Gambar 1.2 Paradigma Penelitian Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-43

3 Keterangan : X : Perputaran Modal Kerja Y : kinerja perusahaan Gambar diatas menunjukan bahwa perputaran modal kerja sebagai variabel independen yang merupakan salah satu indikator kinerja perusahaan sebagai variabel dependen. Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori yang penulis peroleh dan kerangka berfikir yang dikembangkan, maka penulis dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian ini : Terdapat Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan. Perputaran Modal Kerja Antara penjualan dengan modal kerja terdapat hubungan yang erat. Apabila volume penjualan naik, investasi dalam persediaan dan piutang juga meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja. Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Jumingan (2006:132) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: "Untuk menguji efisiensi penggunaan modal kerja, penganalisis dapat menggunakan perputaran modal kerja (working capital turnover), yakni rasio antara penjualan dengan modal kerja. Perputaran modal kerja ini menunjukkan jumlah rupiah penjualan neto yang diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja". Sedangkan Ardiyos (2003.:995) mengemukakan pengertian perputaran modal kerja (working capital turnover) sebagai berikut: "Penjualan dibagi dengan rata-rata modal kerja. Perbandingan ini menunjukkan efektivitas badan usaha dalam menggunakan modal kerja untuk memperoleh penerimaan". Jadi dapat dijelaskan bahwa perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara penjualan dengan modal kerja yang digunakan untuk menilai keefektifan modal kerja suatu perusahaan dalam menghasilkan penerimaan atau penjualan. Menurut Riyanto (2001:164) tingkat perputaran modal kerja bruto atau aktiva lancar dapat diukur dengan menggunakan rasio tingkat perputaran modal kerja yang dirumuskan sebagai berikut : Modal Kerja Neto = Aktiva Lancar Hutang Lancar PPPPPPPPPPPPPPPPPPPP MMMMMMMMMM KKKKKKKKaa = PPPPPPPPPPPPPPPPPP MMMMMMMMMM KKKKKKKKKK NNNNNNNN Rasio ini menunjukkan berapa kali modal kerja berputar dalam satu periode (biasanya satu tahun). Lamanya waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh modal kerja untuk setiap kali berputar disebut perputaran modal kerja. Periode perputaran modal kerja dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut : wwwwwwwwwwwwww cccccccccccccc tttttttttttttttt pppppppppppp = dddddddd wwwwwwwwwwwwww cccccccccccccc tttttttttttttttt Dari hubungan antara penjualan dengan modal kerja tersebut dapat diketahui juga apakah perusahaan bekerja dengan modal kerja yang tinggi atau bekerja dengan modal kerja rendah. Perputaran modal kerja yang tinggi diakibatkan rendahnya modal kerja yang ditanam dalam persediaan dan piutang, atau dapat juga menggambarkan tidak tersedianya modal kerja yang cukup dan adanya perputaran persediaan dan perputaran piutang yang tinggi. Jika perputaran persediaan dan perputaran piutang tinggi, berarti perusahaan tidak membutuhkan saldo persediaan dan saldo piutang yang besar, dengan demikian maka jumlah modal kerja pun tidak terlalu besar. Tidak cukupnya modal kerja mungkin disebabkan banyaknya utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo sebelum persediaan dan piutang dapat diubah menjadi uang kas. Perputaran modal kerja yang rendah dapat disebabkan karena besarnya modal kerja neto, rendahnya tingkat perputaran persediaan dan piutang atau tingginya saldo kas dan investasi modal kerja dalam bentuk surat-surat berharga. Pengertian Kinerja Perusahaan Kinerja Pengertian menurut kamus besar Indonesia adalah: "1. Sesuatu yang dicapai. 2. Prestasi yang diperlihatkan. 3. Kemampuan kerja." Sedangkan pengertian kinerja menurut Wehch dalam bukunya Anggaran yang diterjemahkan oleh Purwantiningsih adalah sebagai berikut: "Kinerja adalah suatu istilah yang menerangkan prentasi atau unjuk kerja suatu perusahaan atau organisasi dengan cara membandingkan hasil atau pendapatan sebenarnya yang dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan dan rencana anggaran yang telah ditentukan sebelumnya untuk jangka waktu tersebut." (2000;235) H. Moh. Pabundu Tika dalam bukunya Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan (2006:121) merumuskan pengertian kinerja adalah: Kinerja merupakan sebagai hasilhasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu Sedangkan pengertian kinerja menurut Payaman dalam bukunya Manajemen dan Evaluasi Kinerja (2005:1) adalah: Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-44

4 kinerja suatu perusahaan menunjukkan tingkat efisiensi dan tingkat produktivitas yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu. Hal ini mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Kinerja Perusahaan Penialain kinerja menurut Mulyadi (2001;415) dalam bukunya Akuntansi Manajemen adalah: "Penlaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawanya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya." Penilaian kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam buku Evaluasi Kinerja SDM (2005;10) adalah sebagai berikut: "Penilain kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi." Return On Investment (ROI) Analisis ROI dalam laporan keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh (komperhensif). Analisis ROI ini sudah merupakan analisis yang lazim digunakan oleh pemimpin perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan dan pengukuran kinerja perusahaan. Menurut Anthony & Govindarajan "Managemen Control System" (2003;288) menyatakan bahwa: "Return on Investment (ROI) is a ratio the numerator is income, as reported on the income statement the denominator is assests employed" Menurut Supriyono "Sistem Pengendalian Manajemen" (2000;471), menyatakan bahwa: "Return on Investmen adalah salah satu alat pengukur kinerja pusat investasi atau perusahaan dengan cara menentukan besanya rasio laba dengan investasinya." Menurut Wild, Subramanyam dan Halsey "Financial Statement Analysis" (2003;428), menyatakan bahwa: "ROI the relation between income and invested capital, referred to as return on investment capital or ROI, is probably the most widely recognized measure of company performance." Dengan demikian rasio ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi, atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut. Besanya ROI dipengaruhi oleh dua faktor: 1. Operating Asset Turnover Operating Asset Turnover merupakan rasio yang menghubungkan jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi dengan jumlah penjualan atau menunjukkan berapa kali operating asset digunakan dalam satu periode. Rasio ini menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Tingkat perputaran ini juga ditentukan oleh perputaran elemen aktiva itu sendiri. Dalam menganalisis dengan rasio ini sebaiknya diperbandingkan selama beberapa tahun sehingga diketahui trend dari penggunaan operating asset. Suatu trend angka rasio yang cenderung naik akan memberikan gambaran bahwa perusahaan semakin efisien dalam menggunakan aktivanya. 2. Profit Margin Profit Margin menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Profit margin bisa diinterprestaikan sebagai tingkay efisiensi perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya yang ada diperusahaan. Besanya ROI dapat diperhitungkan dengan mengalikan antara operating asset tunover dengan profit marginnya. Besanya ROI akan berubah jika ada perubahan profit margin atau asset tunover, baik masing-masing atau keduanya. Dengan demikian, pimpinan perusahaan dapat menggunakan salah satu atau keduanya dalam rangka memperbesar ROI. Usaha mempertinggi ROI dengan memperbesar prifit margin adalah usaha yang berkaitan dengan mempertinggi efisiensi disektor produksi, penjualan dan administrasi. Usaha untuk mempertinggi ROI dengan memperbesar asset tunover adalah kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai aktiva lancer maupun aktiva tetap. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan menurut Payaman dalam bukunya Manajemen dan Evaluasi Kinerja (2005:1) adalah: Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Pengertian Return On Investment menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen (2001:440) adalah : ROI adalah alat ukur untuk kinerja, umumnya digunakan dua ukuran yang menghubungkan laba yang diperoleh dengan investasi yang akan digunakan untuk menghasilkan laba Pengertian Return On Investment menurut Bambang Hariadi dalam bukunya Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-45

5 Akuntansi Manajemen (2002:189) adalah : ROI merupakan besaran yang menunjukkan tingkat pengendalian suatu investasi guna menghasilkan laba. 2.METODE PENELITIAN 1. Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk menguji hubungan antara (X) Perputaran Modal dengan Variabel Y (Kinerja Perusahaan) 2. Alalisis Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan variabel (X) perputaran modal kerja terhadap Variabel (Y) Kinerja Perusahaan. 3. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel (X) Perputaran Modal Kerja terhadap Variabel (Y) Kinerja Perusahaan. Metode Pengumpulan Data metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan bahan-bahan tertulis yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang diteliti termasuk data tertulis dari instansi yang ada hubunganya dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Lapangan Data yang digunakan oleh penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan diperoleh dari PT BPR Supra Artapersada Cabang Sukabumi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengukuran Perputaran Modal Kerja Perusahaan Dalam penelitian ini, modal kerja yang dimaksud adalah modal kerja kuantitatif, yaitu semua aktiva lancar perusahaan untuk tahun yang bersangkutan. Untuk mengetahui bagaimana perputaran modal kerja perusahaan, salah satu alat yang dipakai adalah laporan keuangan. Karena kondisi keuangan suatu perusahaan dilihat dari laporan keuangannya. Berikut ini adalah modal kerja bersih (Net Working Capital) PT BPR Supra Artapersada selama lima tahun, yaitu dari tahun Tabel 4.1. Modal kerja PT BPR Supra Artapersada Tahun Modal Kerja Rata-rata Sumber : Laporan Keuangan PT BPR Supra Artapersada Berikut ini adalah perhitungan perputaran modal kerja PT BPR Supra Artapersada. selama 5 tahun, dari tahun : Tabel 4.2 Perhitungan Perputaran Modal Kerja (Milyard Rp) Tahun Pendapatan Modal Kerja Perputaran Perputaran Naik/Turun Modal Kerja Modal Kerja % % ,24 23,58% ,21 20,85% -2,73% ,15 15,33% -5,52% ,15 15,08% -0,25% ,11 10,70% -4,38% Rata-rata ,17 Sumber : Laporan Keuangan PT BPR Supra Artapersada Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-46

6 Pengukuran Kinerja Perusahaan Berikut ini adalah perhitungan ROI PT BPR Supra Artapersada selama 5 tahun dari tahun Tabel 4.3. Perhitungan Return On Investment (ROI) (Milyard Rp) Tahun Laba Setelah Pajak Total Aktiva ROI (%) 4,53% 3,26% 2,96% 3,08% 1,83% Sumber : Laporan Keuangan PT BPR Supra Arta Persada PEMBAHASAN Pengukuran Perputaran Modal Kerja Berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa perputaran modal kerja PT BPR Supra Artapersada setiap tahunnya terus menurun disebabkan karena kurang efisiensinya pemanfaatan modal kerja secara baik. Berdasarkan tabel 4.2 bahwa pada tahun 2010 perputaran modal kerja perusahaan mencapai 0,24 kali dan merupakan perputaran yang cukup cepat selama 5 tahun, hal itu disebabkan karena jumlah kredit yang dikeluarkan cukup besar dan modal kerja yang digunakan untuk menghasilkan kredit tersebut cukup rendah dibandingkan dengan tahun-tahun yang lainnya. Pada tahun 2011 perputaran modal kerja perusahaan mencapai 0.21 kali yang berarti mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 sebelumnya, hal ini disebabkan karena pada tahun 2011 kredit yang di keluarkan perusahaan mengalami kenaikan, sedangkan modal kerja yang di gunakan meningkat. Tenyata pada tahun 2011 modal kerja yang meningkat disebabkan oleh piutang lainnya yang mengalami kemacetan. Pada tahun 2012 perputaran modal kerja perusahaan mengalami penurunan menjadi 0,15 kali turun sebesar 0,6 kali di bandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada pada posisi 0,21 kali yang disebabkan karena masih banyaknya piutang yang tidak tertagih. Pada tahun 2013 perputaran modal kerja perusahaan tidak berubah sama seperti tahun sebelumnya yaitu 0,15 kali disebabkan tagihan kredit macet yang tidak ada peningkatan dalam penagihannya. Pada tahun 2014 perputaran modal kerja perusahaan terjadi penurunan kembali menjadi 0,11 kali dibandingkan dengna tahun sebelumnya yaitu 0,15 kali disebabkan dengan modal kerja yang meningkat sedangkan kredit yang tidak berjalan dengan baik. Pengukuran Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan berdasarkan analisis ROI menunjukkan keadaan yang relatif baik, karena nilainya positif, artinya perusahaan tidak penah mengalami kerugian dalam kegiatan operasionalnya. Tetapi jika dilihat dari hasil analisa ROI menunjukkan nilai yang bervariasi dari tahun ketahun. Nilai ROI mengalami penurunan dan kenaikan walaupun tidak begitu signifikan. Tahun 2010 ROI perusahaan adalah 4,53% lebih baik dari tahun-tahun lainnya, ini berarti perusahaan telah berhasil mengefisienkan aktivanya. Karena semakin besar nilai ROI suatu perusahaan itu menandakan perusahaan telah memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dengan baik. Pada tahun 2011 ROI perusahaan adalah 3.26% dan mengalami penurunan dari tahun 2010 yang salah satu faktornya karena pada tahun ini laba bersih perusahaan setelah pajak cukup besar dibanding dengan tahun-tahun yang lainnya akan tetapi diikuti dengan kegiatan investasi yang tinggi. Pada tahun 2012 ROI perusahaan mengalami penurunan yaitu mencapai 2.96% dikarenakan penggunaan aktiva yang tidak maksimal sehingga dalam mendapatkan laba tidak maksimal dan mengakibatkan penurunan ROInya.. Pada tahun 2013 ROI perusahaan adalah 3,08 % tetap mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 2,96 yang salah satu faktornya peningkatan laba yang cukup signifikan yaitu dari memaksimalkan aktiva sehingga berpengaruh terhadap penngkatan laba. Pada tahun 2014 ROI perusahaan adalah 1.83% terjadi penurunan kembali dari tahun sebelumnya, akan tetapi terjadi peningkatan pada Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-47

7 aspek aktiva, penurunan. sedangkan pada laba terjadi Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan Analisis Regresi Persamaan regresi yang digunakan adalah persamaan regresi linier, yaitu Y = a + bx. merupakan kinerja perusahaan yaitu fungsi dari perputaran modal kerja atau x. konstanta a adalah tingkat kinerja perusahaan jika perusahaan tidak menggunakan perputaran modal kerja. Konstanta b adalah kecenderungan perubahan kinerja perusahaan akibat perubahan perputaran modal kerja. Model Tabel 4.4. Coefficients a Unstandardized Coefficients B Std. Error Standar dized Coeffic ients Beta t Sig. (Consta,136,700,194,859 nt) 1 Perputar an,175,040,931 4,432,021 Modal Kerja a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan mengetahui arah hubungan yang terjadi antara perputaran modal kerja terhadap kinerja perusahaan. Ukuran yang dipakai untuk menentukan kekuatan hubungan antara variabel X dan variabel Y tersebut dinamakan koefisien korelasi (r). Untuk mengukur kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada antara -1 dan +1. Untuk bentuk atau arah hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negatif (-). 1. Jika r bernilai positif, maka terdapat hubungan yang searah diantara variabel bebas dan variabel tidak bebas akan bertambah besar, jadi bersifat sama. 2. Jika r bernilai 0 (nol), maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas. 3. Jika r bernilai negatif, maka terdapat hubngan yang berlawanan arah antara variabel bebas dan variabel tidak bebas (jika variabel bebas bertambah besar maka variabel tidak bebas bertambah kecil). Jika nilai korelasi (r) bertambah besar, maka hal ini menunjukan hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas semakin kuat, demikian pula sebaiknya. Untuk melihat derajat keeratan antara variabel independen dan variabel dependen digunakan kriteria Champion (Bambang S.Soedibjo, 2005:126) Berdasarkan perhitungan diatas maka didapat persamaan regresi untuk perputaran modal kerja terhadap kinerja perusahaan adalah: Y = 0, ,175x Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara perputaran modal kerja dengan kinerja perusahaan adalah positif, sehingga bila perpuataran modal kerja meningkat maka kinerja perusahaan meningkat. Hal tersebut dilihat dari nilai konstanta b yang positif, yang menunjukkan bahwa apabila perputaran modal kerja 0 X (kali),- maka besanya kinerja perusahaan. Analisis Korelasi Korelasi adalah ukuran untuk menggambarkan derajat atau kuatnya hubungan antara variabel-variabel dalam hubungan linear. Analisis korelasi Spearman ini diperlukan untuk 0,136%, yang artinya apabila perputaran modal kerjanya 0 X (kali/tidak ada perputaran),- maka perusahaan akan mengalami kerugian sebesar. 0,136%. dan koefisien regresi x sebesar 0,175 menunjukkan bahwa setiap peningkatan perputaran modal kerja 1X (kali), maka akan meningkatkan kinerja perusahaan sebesar 0,175%,- (karena tanda positif). Spear man's rho Perputar an Modal Kerja Kinerja Perusah aan Tabel 4.5 Correlations Perputaran Modal Kerja Correlatio n Coefficien t Sig. (2- tailed) *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Kinerja Perusahaa n 1,000,900 *.,037 N 5 5 Correlatio n Coefficien,900 * 1,000 t Sig. (2- tailed),037. N 5 5 Berdasarkan perhitungan diatas dapat diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,900 dengan jumlah sampel 5. Hal ini menunjukan besanya perputaran modal kerja terhadap kinerja perusahaan memiliki korelasi yang sangat kuat. Artinya, setiap kenaikan jumlah modal kerja akan diikuti dengan kenaikan kinerja perusahaan. Demikian juga adanya Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-48

8 penurunan jumlah modal kerja akan diikuti dengan penurunan kinerja perusahaan. Pengujian Hipotesis Penetapan hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikasi sebesar 0,05 (a = 5%). Tingkat signifikasi ini dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili dalam pengujian kedua variabel tersebut dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Uji hipotesis dilihat dari hasil perhitungan analisis korelasi yang menyatakan hubungan keeratannya dengan menggunakan uji T (Sugiyono,2010;125). dimana: t = nilai t hitung r2 = koefisien determinasi (n-2) = derajat kebebasan Berikut ini adalah formulasi hipotesisnya : Ho : Tidak terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap kinerja perusahaan H1:Terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap kinerja perusahaan Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Berdasarkan perhitungan, nilai t hitung sebesar 4,432 dan berdasarkan tabel distribusi t, nilai t tabel sebesar 2,571 karena t hitung > t tabel yaitu, 4,432 > 2,571 maka rumus hipotesis statistik menunjukan H1 diterima yang berarti perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja perusahaan pada PT BPR Supra Artapersada. Maka Pengaruh Perputaran modal kerja tersebut adalah linear positif, yang berarti semakin besar perputaran modal kerja, maka semakin baik kinerja perusahaan. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan besanya pengaruh variabel X (Independent variable) terhadap variable Y (Dependent variable), sedangkan koefisien non determinasi untuk menentukan besanya pengaruh faktor- faktor lain terhadap Y. Hasil koefisien dinyatakan dalam persen koefisien determinasi. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi Rho Spearman, maka dapat ditentukan bahwa koefisien determinasi perputaran modal kerja terhadap kinerja perusahaan adalah: kd = r 2 x 100% kd = 0,900 2 x 100% kd = 81,00% dari nilai kd, diperoleh nilai R sebesar 0,900. Maka dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh positif perputaran modal kerja terhadap kinerja perusahaan yang terjadi dalam perusahaan adalah sebesar 81,00% dan sisanya sebesar 19,00% dipengaruhi oleh variabel lain terhadap kinerja perusahaan yang terjadi di dalam perusahaan. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan koefisien regresi dan koefisien korelasi pada bagian diatas menyatakan bahwa Ho ditolak, hal ini berarti bahwa perputaran modal kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab IV maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan perputaran modal kerja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dari tahun ketahun mengalami penurunan, hal ini diakibatkan oleh pendapatan yang fluktuatif tetapi disertai dengan penggunaan modal kerja yang semakin meningkat, karena piutang yang mengalami kemacetan. 2. Perkembangan Kinerja perusahaan dengan pendekatan rasio ROI (Return On Investment), dari tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami penurunan dan kenaikan dimana semakin kecil nilai ROI suatu perusahaan itu menandakan perusahaan tidak dapat memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dengan baik, dan disebabkan pula investasi pada aktiva tetap yang terlalu besar dan tidak sebanding dengan peningkatan pendapatan. 3. Dari analisis yang telah dilakukan penulis, maka hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa: Nilai Korelasi r = 0,900, artinya terdapat hubungan yang sangat kuat antara perputaran modal kerja dengan kinerja perusahaan. Nilai Koefisien Determinasi (KD) sebesar 0,8668 atau 86,68 %, artinya besarnya pengaruh antara perputaran modal kerja terhadap kinerja perusahaan 86,68 %. Dan dipengaruhi oleh variabel lainnya sebesar 13,32%. Nilai analisis regresi linier sederhana bahwa Setiap peningkatan 1X (kali) perputaran modal kerja maka kinerja perusahaan akan naik sebesar 0,175%. T hitung > T tabel yaitu 4,432 > 2,571 yang berarti bahwa perputran modal kerja berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Saran Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan beberapa saran, yang mudahmudahan dapat dijadikan masukan bagi perusahaan untuk langkah perbaikan selanjutnya. Adapun saran-saran yang dimaksudkan adalah sebagai berikut : Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-49

9 1. Agar pengelolaan modal kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sehingga perputaran modal kerja bisa semakin meningkat. 2. Perusahaan harus dapat mengelola aktiva terutama pada investasi aktiva tetap, sehingga peningkatan pendapatan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Dengan adanya pengaruh perputaran modal kerja yang cukup kuat terhadap kinerja perusahaan pada PT BPR Supra Artapersada Cabang Sukabumi, maka diharapkan agar perusahaan dapat mempertahankannya dengan lebih memfokuskan pada perputaran modal kerja dengan begitu kinerja PT BPR Supra Artapersada Cabang Sukabumi dalam meningkatkan laba dapat lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Bambang Riyanto Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ketujuh, BPFE-Yogyakarta : Yogyakarta Bambang S. Soedibjo, Pengantar Metode Penelitian, Edisi kedua, STIE-STMIK Pasim : Bandung Faisal, M. Abdullah, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Malang:UMM Press. Jumingan, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bina Aksara Mulyadi, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat & Rekayasa. Edisi 5. Salemba Empat, Jakarta. Munawir, Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Prabu, Anwar, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosda Karya. Riyanto, Bambang, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta. Sugiono Metode Penelitian Bisnis, Edisi kesembilan, Cv Afabeta : Bandung Sutrisno, dr., Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia, Yogyakarta. Supriyono, Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Syamsudin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-50

10 Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-51

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Albinatus Riki   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com

Lebih terperinci

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Tingkat Laba Bersih

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Tingkat Laba Bersih Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Tingkat Laba Bersih Neneng Yanti Andriani 1, Acep Suherman 2 1 STIE PASIM Sukabumi e-mail : andrianiyanti85@gmail.com 2 AMIK BSI Sukabumi e-mail : acep.aps@bsi.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK Yogi Sugiarto Maulana E-mail: 4091.sm@gmail.com Program Studi Administrasi Bisnis STISIP Bina

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING

PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING Oleh: Saparudin Dosen Tetap STIE Serelo Lahat ABSTRAK Koperasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012 ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : YULIANA PRASMAWATI

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG.

ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG. ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG Benazir Walida Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. Desi Puspitasari eccy_cakep@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Triyanto Prasetya   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Triyanto Prasetya Email: yantosetia7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Meliana email: melianazheng96@gmail.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Pada umumnya kinerja merupakan sebagai hasil yang telah dicapai atas segala aktivitas yang telah digunakan dalam mendayagunakan

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN CASH RATIO TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH CURRENT RATIO DAN CASH RATIO TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGARUH CURRENT RATIO DAN CASH RATIO TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Wihyahya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Kinerja keuangan

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. Merry Christiani Email: mei.limei000@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

PENGARUH SIKLUS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA (Studi Kasus PT Semen Gresik Tbk dan PT Holcim Indonesia Tbk)

PENGARUH SIKLUS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA (Studi Kasus PT Semen Gresik Tbk dan PT Holcim Indonesia Tbk) JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 1 No. 1, April 21 : 2-27 PENGARUH SIKLUS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA (Studi Kasus PT Semen Gresik Tbk dan PT Holcim Indonesia Tbk) Oleh * Nusa Muktiadji

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah analisis modal kerja pengaruhnya terhadap return on investment (ROI) pada

Lebih terperinci

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR Putu Yunita Febri Astuti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan tentu bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang dapat dipergunakan untuk kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN Dwi Hari Prayitno Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Tujuan Penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Perputaran Aktiva Tetap terhadap Return on Investment (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas 2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Agustina 1), Silvia 2) STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 agustina@mikroskil.ac.id,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DANA DALAM KAITAN PENCAPAIAN LABA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG AMPENAN TAHUN

ANALISIS PENGELOLAAN DANA DALAM KAITAN PENCAPAIAN LABA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG AMPENAN TAHUN ANALISIS PENGELOLAAN DANA DALAM KAITAN PENCAPAIAN LABA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG AMPENAN TAHUN 2004-2006 ABSTRAK I MADE MURJANA STIE AMM. Mataram Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu Tbk. Salah satu cara yang diterima untuk meneliti keadaan keuangan adalah dengan cara memperoleh Laporan Keuangan seperti neraca,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Munitasari Email : munzmunz.21@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN.

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN. ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN Fitriani Saragih ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resesi ekonomi yang melanda negara-negara di Asia, khususnya Indonesia telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan Deskripsi kinerja keuangan perusahaan PT. Bakrie Telecom Tbk. Digambarkan dengan rasio sebagai

Lebih terperinci

Antonius Kurpono Program Studi Keuangan STIE Widya Dharma

Antonius Kurpono   Program Studi Keuangan STIE Widya Dharma PENGARUH NET WORKING CAPITAL DAN CURRENT RATIO TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT BETONJAYA MANUNGGAL, Tbk. DI JAWA TIMUR Antonius Kurpono email: antonius_po@yahoo.com Program Studi Keuangan STIE Widya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Grace (2009) melakukan penelitian tentang analisis hubungan efektifitas aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas Pada PT. Hagabaya Sejati Palembang

Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas Pada PT. Hagabaya Sejati Palembang Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas Pada PT. Hagabaya Sejati Palembang Liliana Universitas Tridinanti Palembang Liliana.ishak@yahoo.com Abstract: The purpose of this

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Analisis Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR GARUT

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR GARUT PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR GARUT Cecep Hamzah Pansuri Fakultas Ekonomi Universitas Garut email: cecephamzah@uniga.ac.id Abstrak Penelitian ini berjudul: Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didalam melaksanakan kegiatannya mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didalam melaksanakan kegiatannya mempunyai tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didalam melaksanakan kegiatannya mempunyai tujuan yang telah ditetapkan dan ingin di capai untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana internal ataupun dari sumber dana eksternal perusahaan. Sumber dana internal perusahaan merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan diproksikan melalui dimensi profitabilitas perusahaan. komposisi utang perusahaan (Harmono, 2011: ).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan diproksikan melalui dimensi profitabilitas perusahaan. komposisi utang perusahaan (Harmono, 2011: ). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas Konsep profitabilitas ini dalam teori keuangan sering digunakan sebagai indikator kinerja fundamental perusahaan mewakili kinerja manajemen.

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL, Tbk. Vionita Selviana Limas vsl_selviana@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN

PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN 2003 2010 Erna Sudarmawanti 1 Email : ernacondrobirowo@gmail.com 1 STIE AMA Salatiga, Jalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE Andi Marlinah*) Abstract : This study aims to analyze the financial performance PT. Amanah Finance in terms of profitability

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN INDUSTRI BARANG KOMSUMSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap STUDI KASUS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN PT MANDOM INDONESIA TBK

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap STUDI KASUS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN PT MANDOM INDONESIA TBK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap STUDI KASUS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN PT MANDOM INDONESIA TBK R. Aditya M. Karnawiredja, Lukman Hidayat & Marwan Effendy Program Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Modal Kerja Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Housten (2006:131) mengatakan bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek-kas, sekuritas,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

Alex Bundiono Sanada STIE WIDYA DHARMA

Alex Bundiono Sanada STIE WIDYA DHARMA PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON EQUITY, RETURN ON INVESTMENT, DAN DEBT TO EQUITY RATIO PADA PT GEMILANG SURYA MOTORINDO DI PONTIANAK Alex Bundiono Sanada STIE WIDYA DHARMA Abstraksi

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta)

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) ANISA SHOFFIYANA NPM. 103403187 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam studi kasus ini dititik beratkan pada masalah arus kas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam studi kasus ini dititik beratkan pada masalah arus kas BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam studi kasus ini dititik beratkan pada masalah arus kas dan rasio cepat yang dilakukan pada koperasi Tirta Karya (PDAM) Kota

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT.MAYORA INDAH Tbk,PERIODE E-Journal. Dibuat Oleh : Rifka Khorrunisa FAKULTAS EKONOMI

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT.MAYORA INDAH Tbk,PERIODE E-Journal. Dibuat Oleh : Rifka Khorrunisa FAKULTAS EKONOMI PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT.MAYORA INDAH Tbk,PERIODE 2006-2015 E-Journal Dibuat Oleh : Rifka Khorrunisa 022111301 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR MEI 2017 PENGARUH MODAL

Lebih terperinci

ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN

ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN *) Yaumil Nikmat adalah guru Akuntansi pada SMK Negeri 1 Sabang Oleh : Yaumil Nikmat, M. Pd Email :

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aktiva Lancar sebagai variabel bebas ( independent

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA CV. BUSINESS ALI SOLOK

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA CV. BUSINESS ALI SOLOK ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA CV. BUSINESS ALI SOLOK Wahyu Indah Mursalini, SE.,MM ABSTRACT Rotation of working capital represent comparison between sale

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Modal Kerja Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Pengertian

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN Dwi Hari Prayitno Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Tujuan Penelitian yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan). Hampir seluruh perusahaan menggunakan harta-harta yang bersifat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan). Hampir seluruh perusahaan menggunakan harta-harta yang bersifat BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang dimiliki perusahaan dan digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (aktiva

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRINCESS DIARY ACC DI SAMARINDA

ANALISIS EFEKTIVITAS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRINCESS DIARY ACC DI SAMARINDA ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (1) : 104-114 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip.unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS EFEKTIVITAS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRINCESS DIARY

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian, sehingga dengan mengetahui penelitian terdahulu dapat memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perbandingan Hutang Jangka Panjang dan Modal Sendiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perbandingan Hutang Jangka Panjang dan Modal Sendiri 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perbandingan Hutang Jangka Panjang dan Modal Sendiri Struktur modal merupakan bagian dari struktur kekayaan yang terdiri dari perbandingan antara hutang jangka

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT AGRICON SENTRA AGRIBISNIS INDONESIA

PENGARUH PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT AGRICON SENTRA AGRIBISNIS INDONESIA PENGARUH PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT AGRICON SENTRA AGRIBISNIS INDONESIA Oleh : Ellyn Octavianty Dosen Tetap Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan ABSTRAK PT Agricon Sentra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja, perusahaan yang bergerak dibidang apapun baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan produksi

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS ABSTRAKSI Anyap kk.anyap@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Credit

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG ABSTRAKSI Nita albinus_tini@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA KOPERASI DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DAN MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS (Studi Penelitian Pada KPRI Universitas Brawijaya Malang 2010-2012) Antoni Susanto Topowijono

Lebih terperinci

Pengaruh Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Pengaruh Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Pengaruh Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Ony Widilestariningtyas (onywidi@gmail.com) 1) Novi Megawatie 2) Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2. Abstract

RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2. Abstract PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2 1 Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK DAN ENTITAS ANAK PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK DAN ENTITAS ANAK Claresta Nova Email: claresta_xiak@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Shela Stefanie 1, Drs. Edison Sagala, SE, MS 2, Alfonsius, SE, MSi 3 1 Alumni

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk Sandy Jaya STIE Widya Dharma Pontianak Email: sandy_jaya_liu@yahoo.com ABSTRACT PT Goodyear Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut pendapat Darsono (2010: 47), Kinerja Keuangan adalah hasil kegiatan perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu desain penelitian. MenurutNazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua

BAB III METODE PENELITIAN. suatu desain penelitian. MenurutNazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik, maka diperlukan suatu desain penelitian. MenurutNazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua proses

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN

MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN 2086-1974 RASIO PROFITABILITAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. KARYA LANCAR MANDIRI DINAMIKA CABANG KOTA KENDARI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 Email : tasianaa93@gmail.com ABSTRACT Latar belakang penelitian adalah menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri. Sumbangan sektor industri pengolahan (migas dan non-migas) memberikan kontribusi

Lebih terperinci