Kuliah Kepemimpinan. BAHAN SD UTS. Kuliah sd UAS
|
|
- Siska Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kuliah Kepemimpinan BAHAN SD UTS 1. Leadership 2. Self Principle Leadership 3. Leadership Communication 4. Skill Communication 5. Public Speaking Kuliah sd UAS 1. Team Building 2. Strategic Planning 3. SWOT Analisis 4. Situational Leadership 5. Leadership Simulation
2 Pengembangan dan Kasus 1. Basic Leadership Understand 2. Roler ( Peran ) 3. Type of Leadership 4. From high to low 5. Situational Leadership 6. Leading and managing 7. Coaching Model and technicue 8. Counseling
3 Kuliah Kepemimpinan No Ujian/Tugas Point Nilai 1 UTS 20% 2 Tugas UTS : Resume Kepemimpinan Tokoh Nasional 20% 3 UAS 40% 4 Tugas UAS : Program Pengembangan Kepemimpinan Diri 20%
4 Tugas UTS : Resume Kepemimpinan Tokoh Nasional 1. Terkenal 2. Bagus dan Bisa di contoh aspek kepemimpinanya 3. Karakter sama ( Minimal jens kelamin sama ) ini mah Gue banget 4. Di Print : 3 sd 5 Halaman 5. Bisa di kasih Fotonya tokoh 6. Apsek yang di tulis : aspek kepemimpinan dari tokoh ini yang bisa di ambil pelajaran
5 Konsep Dasar Kepemimpinan Pengertian Kepemimpinan proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktifitas yang harus dilakukan
6 KEPEMIMPINAN Bakat = 10 % Kumpulan keterampilan = 90 % Dapat dipelajari Dapat ditingkatkan Dapat diperbaiki
7 KEPEMIMPINAN Meliputi aspek-aspek : - Respek - Pengalaman - Integritas Kekuatan Emosional - Keterampilan bawahan - Disiplin dan Konsistensi - V I s I - Momentum
8 TEORI KEPEMIMPINAN PEMIMPIN YANG BAIK TIMBUL TEORI GENETIS (PEMIMPIN DILAHIRKAN) TEORI SOSIAL (PEMIMPIN DI BINA) TEORI EKOLOGIS (PEMIMPIN DILAHIRKAN + DI BINA)
9 Bagaimana Kepepimpinan berkembang Ber Organisasi ( Intra/Ekstra ) BersosialisasiMelatih Interaksi Berlatih Memimpin Orang Menulis Latihan Berbicara di depan orangbanyak Teater
10 Mas Junni
11 KOMUNIKASI Komunikasi adalah bagian penting dari mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Kemampuan berkomunikasi menunjukan kemampuan mengirimkan pesan dengan jelas, manusiawi dan efisien, dan menerima pesan-pesan secara akurat. D.B.Curtis,1992.
12 IDE Saluran Pesan PERSEPSI Anda Noise Peserta Umpan balik
13 Fungsi Komunikasi Mencapai pengertian satu sama lain Membina kepercayaan Mengkoordinir tindakan Merencanakan strategi Melakukan pembagian pekerjaan Berbagi rasa
14 NON VERBAL SEGALANYA BERBICARA Tindakan berbicara Lebih Lantang dari pada Perkataan
15 POWER COMMUNICATION KOGNITIF AFEKTIF KONATIF
16 Power Komunikasi Kita 1. Kognitif : Apa yang di Ceritakan 2. Afektif : Menariknya Diri saya 3. Konatif : Ngajak Apa?
17 Latihan-latihan Berbicara di Depan Umum 1. Membuka suasana: Icebreaking, ucapan trim s 2. Latihan Gerak tubuh 3. Mimik muka 4. Intonasi Suara 5. Artikulasi kalimat 6. Menyegarkan suasana 7. Bentuk-bentuk penegasan 8. Berikan pesan terakhir 9. Mencari umpan balik (sampaikah IDE anda?) 10. Penutupan: 17 Meminta sesuatu untuk
18 Ceritakan Tentang Diri Anda Dalam Waktu 1 Menit kepada Teman Anda GANTIAN
19 ide ALUR KOMUNIKASI Pengalaman masa lalu Pesan Persepsi MEMORI BARU TUJUAN noise TINDAKAN Skill Komunikasi Saluran MEDIA umpan balik 19 INDERA
20 Power ANOUNCHING E NTHUSIASTIC M PH ANAGE YOUR EMOTION- ENVIRONMENT A TI C LANNING BEFORE ACTING EAR WITH YOUR DEEP FEELING CTIVATE YOUR AUDIENCE ELLING STORIES MPRESSIVE ONFIDENT-CHOOSE YOUR WORDS
21 A I D A ATTENTION INTEREST DESIRE ACTION : kon aktif Beda Pembual dgn PENJUAL
22 CARA MENGATASI GROGI ORGANISASIKAN BAHAN VISUALISASIKAN LATIHAN BERSIKAP RELAKS KUASAI AUIDIEN BERNAFAS DALAM-DALAM FOKUS RELAKSASI
23 PENYEBAB Hal baru Situasi rendah Kesadaran Perbedaan Pengalaman baru - TERAPI Persiapan bahan (IQ) Latihan (skill) Cari pengalaman (jam terbang) Anggaplah wajar (emosi) Kegiatan fisik (gerak, nafas) - 23
24 TEKNIK MENDAPATKAN PERHATIAN 1. MULAILAH DENGAN KEJUTAN 2. KONTAK MATA BAHASA TUBUH 3. BAHASA 4. SUARA
25 MANAJEMEN AUDIENCE Stamina Turun, setelah pembukaan di kembalikan dengan : DIALOG HUMOR SITUASIONAL AIDA dll
26 ALAT PERAGA/MEDIA MENGUKUHKAN PESAN MERANGSANG MINAT ILUSTRASI YANG SULIT LAPTOP FC CD MATERI INTERAKTIF
27 Persiapan 1. Memilih topik dan tujuan 2. Analisa khalayak 3. Penelitian topik 4. Perumusan topik dan identifikasi masalah-masalah pokok 5. Dukunglah gagasan pokoknya 6. Organisasikan bahan 7. Penyusunan kalimat 8. Kesimpulan 27
28 Power Leadership Communictions 1. ANTUSIAS, menampilkan semangat hidup diri 2. BERWIBAWA, menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu 3. POSITIF, melihat peluang dalam setiap saat 4. SUPEL, mudah menjalin hubungan dengan peserta 5. HUMORIS, berhati lapang, tetap mengikuti irama 6. LUWES, menemukan banyak cara 7. FASIH, berkomunikasi dengan jelas, fasih dan benar 8. TULUS, memiliki niat dan motivasi positif 9. INTERAKTIF, hubungan pembicara peserta hidup 10. MEMOTIVASI, mengairahkan pendengar, membangun harapan ANDAPUN DAPAT, mulai berlatihlah 28
29 Bahan Public Speaking
30 Pornografi Menghancurkan mudah depresi, mudah tersinggung, menarik diri, lebih mengarah pada seks dalam berbahasa dan mengisolasi diri. Menurut Mark B Kastleman, psikolog khusus penanganan bagi korban pornografi: Menyebakan kerusakan otak permanen: Visual Crack Cocain/Erototoksin) 5 bagian otak bisa rusak : Orbito frontal midfrontal, Insula hippocampus temporal, Nucleus accumbers patumen, Cingalute dan Cerebellum. Sumber: KPAI
31 pornografi akan menyuburkan seks bebas alias perzinaan. Perzinaan pastinya mendatangkan resiko kehamilan di luar nikah. Karena kehamilan itu tidak dikehendaki, maka jalan pintasnya adalah diaborsi. Akibatnya asus aborsi akan makin banyak. Menurut data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di tahun 2010, diperkirakan setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,4 juta. Parahnya, 800 ribu di antaranya terjadi di kalangan remaja (tribunnews.com, 1/12/2010).
32 pornografi menyebabkan maraknya penyakit kelamin. Porografi memicu makin maraknya pelacuran dan seks bebas. Akibatnya penyakit kelamin pun merebak, sebab penularannya mayoritas melalui pelacuran dan seks bebas itu. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendapatkan temuan bahwa ribuan remaja di Jakarta menderita penyakit kelamin. Angka penderita penyakit kelamin di Jakarta berjumlah orang, dengan rincian orang berjenis kelamin perempuan dan sisanya laki-laki. Dari total jumlah penderita tersebut, di antaranya masih berusia antara 14 dan 24 tahun (vivanews.com, 26/4). Sementara jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia mencapai 130 ribu orang pada tahun 2010 (antaranews.com, 15/11/2010). Angka sebenarnya diperkirakan lebih besar lagi sebab angka itu diyakini hanya sebagai puncak gunung es
33 pornografi menyuburkan perilaku seks bebas yang bisa menyebabkan makin banyaknya kelahiran anak di luar nikah. Sementara perilaku sek bebas khususnya di kalangan mereka yang sudah menikah bisa mengancam keharmonisan suami-istri, kekacauan nasab, makin banyak keluarga yang hancur dengan segala akibatnya, merusak tatanan kehidupan keluarga dan menghancurkan institusi keluarga yang pada akhirnya akan makin memperbesar masalah sosial di tengah masyarakat.
34 Ada 4 hormon yang yang dirusak cara kerjanya. Hormon ini jika bekerja secara normal. Akan menguntungkan kita. Nah pornografi membuat ke 4 hormon ini keluar secara berlebihan dan terus menerus.
35 Kecanduan pornografi adalah kecanduan yang paling sulit untuk diobati, karena kecanduan ini menyerang 'jantung' kemanusiaan. Hal ini karena seksualitas merupakan pendorong utama dari kepentingan manusia. "Pornografi adalah racun yang sempurna," ujar Gordon S. Bruin M.A., L.P.C, pendiri dan presiden InnerGold Counseling Services Inc., seperti dilansir dari HubPages, Senin (14/6/2010).
36
37
PRESENTASI ILMIAH. Oleh: Suci Sundusiah, M.Pd. Rika Widawati, S.S., M.Pd. Disampaikan dalam mata kuliah bahasa Indonesia
PRESENTASI ILMIAH Oleh: Suci Sundusiah, M.Pd. Rika Widawati, S.S., M.Pd. Disampaikan dalam mata kuliah bahasa Indonesia Demam Panggung PENYEBAB Hal baru Situasi rendah Kesadaran Perbedaan Pengalaman
Lebih terperinciWA : T G : FB : Junni Sehati
www.dikdayasehati.com WA : 08156-887-997 T : @junnijundi G : junniad@gmail.com FB : Junni Sehati Silabus Kombis Bahan dan Tugas Download di www.dikdayasehati.com 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pengantar
Lebih terperinciPERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH
PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai presentasi ilmiah. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 18.1. Menjelaskan presentasi ilmiah 18.2. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Lazimnya masa remaja dimulai saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir
Lebih terperincipublic speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2
public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 Public Speaking Keahlian berbicara di depan umum (public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 2007). World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan individu untuk mencapai dewasa. Selama masa remaja ini individu mengalami proses dalam kematangan mental, emosional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan informasi yang masuk tidak terbendung. Remaja cenderung dapat mengakses informasi dengan mudah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku seks bebas merupakan perilaku seksual yang dilakukan tanpa batas baik tingkah laku seksnya sendiri maupun dengan siapa seks itu dilakukan tanpa melalui
Lebih terperinciTEKNIK PRESENTASI YANG BAIK
TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Seni Berbicara Kemampuan menggabungkan: Penguasaan Pesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia adalah tempat bagi kurang lebih satu juta penduduk yang heterogen. Berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang-orang
Lebih terperinciINTERPERSONAL AND LIFE SKILL
1. Mata Kuliah (MK) 4. Pertemuan Ke- 1 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep komunikasi dan media penyebaran pesan 6. Materi Pokok 1. Kontrak kuliah 2. Pengenalan konsep komunikasi 7. Pengalaman Mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Otak manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Otak manusia mengedalikan semua fungsi tubuh jika otak sehat maka akan mendorong kesehatan tubuh serta akan menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. Kasus kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang sangat. kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian,
BAB I PENDAHULAN A. Latar belakang Kasus kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang sangat memprihatinkan. Dalam rentang waktu kurang dari satu tahun terakhir, kenakalan remaja yang diberitakan dalam
Lebih terperinciSILABUS INTERPERSONAL AND LIFE SKILL
SILABUS INTERPERSONAL AND LIFE SKILL Program Studi : Teknologi Informasi Nama Dosen Mata Kuliah (MK) : Interpersonal and Life Skill 1. Dr. IKG Darma Putra, S.Kom, MT Kode MK : TI Semester : 3 SKS : 3 (3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk. maupun jasa yang disampaikan menggunakan media yang ditujukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah tindakan menginformasikan, memberitahukan ataupun pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk maupun jasa yang disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi dimana pada masa itu remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sedang mencari jati diri, emosi labil serta butuh pengarahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bereproduksi. Masa ini berkisar antara usia 12/13 hingga 21 tahun, dimana 13-14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa dimana remaja mulai mengalami kematangan seksual, kesuburan, dan kemampuan untuk bereproduksi. Masa
Lebih terperinciSTIKOM, Surabaya 20 November /25/2013 Jemmy Lesmana - STIKOM 1
STIKOM, Surabaya 20 November 2013 11/25/2013 - STIKOM 1 Komunikasi dalam keseharian Tidak ada yang dapat dilakukan tanpa komunikasi Semua orang membutuhkan komunikasi - Untuk memahami diri sendiri - Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Di seluruh dunia, lebih dari 1,8 miliar. penduduknya berusia tahun dan 90% diantaranya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di seluruh dunia, lebih dari 1,8 miliar penduduknya berusia 10-24 tahun dan 90% diantaranya tinggal di negara berkembang (PBB, 2013). Hasil Sensus Penduduk tahun 2010
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA TAMAN KANAK-KANAK KOTA A DISUSUN OLEH: MARYANI.M SEMESTER 4 PROGRAM STUDI S1 PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA TAMAN KANAK-KANAK KOTA A DISUSUN OLEH: MARYANI.M SEMESTER 4 PROGRAM STUDI S1 PAUD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2012 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan dan perkembangan yang cepat baik fisik, mental, dan psikososial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak faktor yang menyebabkan adanya kehamilan diluar nikah, dari tindak kriminal dan kenakalan remaja. Tindak kriminalsemakin meningkat jumlahnya, terutama pada kasus
Lebih terperinciIndonesia sebagai salah satu peserta ICPD, melaksanakan program KRR. Faktanya,
1 MENGUAK KONSPIRASI DI BALIK PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR) REMAJA: HATI-HATI TERJEBAK SEKS BEBAS* 1 Oleh dr. Arti Rosaria Dewi (Dosen Fakultas Kedokteran UNPAD) ABSTRAK Remaja merupakan asset
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Ketiga subjek merupakan pasangan yang menikah remaja. Subjek 1 menikah pada usia 19 tahun dan 18 tahun. Subjek 2 dan 3 menikah di usia 21 tahun dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari 33 menjadi 29 aborsi per wanita berusia tahun. Di Asia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tingkat aborsi tahunan di Asia berkurang antara tahun 1995 dan 2003 dari 33 menjadi 29 aborsi per 1.000 wanita berusia 15 44 tahun. Di Asia Timur, tingkat
Lebih terperinciBAB І PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB І PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja memiliki peran yang cukup besar dalam menentukan proposi remaja yang diindikasikan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk (Indrawanti, 2002). Menurut WHO (1995)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat usia remaja terjadi peningkatan hormon-hormon seksual. Peristiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Remaja adalah fase kehidupan manusia yang spesifik. Pada saat usia remaja terjadi peningkatan hormon-hormon seksual. Peristiwa ini berdampak pada fisik dan jiwa
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang berada pada masa yang potensial, baik dilihat dari segi kognitif, emosi maupun fisik. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pergaulan bebas dikalangan remaja dijelaskan oleh Rini Fauziah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pergaulan bebas dikalangan remaja dijelaskan oleh Rini Fauziah (http://rinifauziah.blogspot.com) yaitu salah satu kebutuhan hidup dari manusia, sebab manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memperhatikan adalah mengarah kepada dan mempersiapkan diri untuk melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu perbuatan. 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUIAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Remaja menjadi salah satu bagian yang sangat penting terhadap
BAB I PENDAHULUIAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku seksual yang tidak sehat khususnya dikalangan remaja cenderung meningkat. Remaja menjadi salah satu bagian yang sangat penting terhadap penyalahgunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar
2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promiskuitas merupakan aktifitas seksual yang dilakukan dengan banyak atau lebih dari satu pasangan yang telah dikenal ataupun baru dikenal. Dampak perilaku promiskuitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja ditandai dengan perubahan-perubahan fisik pubertas dan emosional yang kompleks,
Lebih terperinciDASAR-DASAR KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
DASAR-DASAR KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1 TUJUAN dan KEGIATAN TUJUAN: Menerapkan dasar-dasar komunikasi dan keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran KEGIATAN: Berbagi pengalaman Penyajian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestarian dan kemurnian bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia berkualitas untuk mewujudkan bangsa yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan generasi harapan bangsa, untuk itu perlu disiapkan sumber daya manusia berkualitas untuk mewujudkan bangsa yang berkualitas di masa yang akan datang.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian tentang penerapan
305 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian tentang penerapan Model PSA dalam meningkatkan keterampilan berbicara. Selain itu, disajikan pula saran dari hasil penelitian ini.
Lebih terperinciFitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.
Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Masalah perilaku seks pra nikah di kalangan remaja pada saat ini merupakan masalah yang sifatnya sudah nasional, remaja Indonesia pada saat sekarang ini mengalami
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. a. Kurangnya perhatian orang tau terhadap anak. yang bergaul secara bebas karena tidak ada yang melarang-larang mereka
67 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian tentang Faktor dan Dampak Maraknya Fenomena Hamil di Luar Nikah pada Masyarakat Desa wonokromo Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen ini menunjukan bahwa: 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Perilaku seksual dapat diwujudkan dalam
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN
RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH SEMESTER KODE SKS PRODI DOSEN : PSIKOLOGI TEATER : V : MKK058 : 3 SKS : SENI TEATER : NUNUK NUR SHOKIYAH, M.Si KOMPETENSI : Mahasiswa mampu mengetahui, mamahami dan menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Menurut Robby Susatyo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkecuali setiap individu akan mengalami masa peralihan ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah masa peralihan, yang bukan hanya dalam arti psikologis, tetapi juga fisiknya. Peralihan dari anak ke dewasa ini meliputi semua aspek perkembangan
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketergantungan sosial-ekonomi secara total ke arah ketergantungan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja usia (13-21 tahun) sebagai masa ketika perubahan fisik, mental, dan sosial-ekonomi terjadi. Secara fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder
Lebih terperinciTUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar PAU-PPAI-UT 1
PUSAT 1 PUSAT TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar 2 PAU-PPAI-UT 1 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Menjelaskan hakikat komunikasi PUSAT 2. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya tingkat kekerasan seksual terhadap anak di Kota Bekasi pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya tingkat kekerasan seksual terhadap anak di Kota Bekasi pada tahun 2016 membuat keprihatinan bagi seluruh masyarakat Bekasi. Catatan pada Badan Pemberdayaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Keberhasilan adalah hasil serangkaian keputusan kecil yang memuncak dalam sebuah tujuan besar dalam sebuah tujuan besar atau pencapaian. keberhasilan adalah lebih
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan) NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan yang terjadi pada remaja melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dimana remaja menjadi labil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini budaya barat telah banyak yang masuk ke negara kita dan budaya barat ini sangat tidak sesuai dengan budaya negara kita yang kental dengan budaya timur
Lebih terperinci70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)
70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) Media komunikasi bisa menggunakan media cetak, audio visual atau pun internet. Menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pancaindra menurun, dan pengapuran pada tulang rawan (Maramis, 2016).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia lanjut adalah suatu proses yang alami yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Lansia ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan kehidupan seksual. Gelaja-gelaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa yang disertai dengan perubahan. Remaja akan mengalami berbagai perubahan dalam diri mereka antara lain
Lebih terperinciKOMUNIKASI : Memahami komunikasi & keahlian berkomunikasi
KOMUNIKASI : Memahami komunikasi & keahlian berkomunikasi PENGERTIAN KOMUNIKASI Adalah proses pengiriman ide atau pikiran, dari satu orang kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cinta dan seksual merupakan salah satu permasalahan yang terpenting yang dialami oleh remaja saat ini. Perasaan bersalah, depresi, marah pada gadis yang mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju masa dewasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mengalami proses perkembangan secara bertahap, dan salah satu periode perkembangan yang harus dijalani manusia adalah masa remaja. Masa remaja merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan kehidupan tingkat tinggi sehingga menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja. Kelompok usia remaja menurut WHO (World Health Organization) adalah kelompok umur tahun (Sarwono, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode SMA adalah periode dimana seseorang masih menginjak masa remaja. Kelompok usia remaja menurut WHO (World Health Organization) adalah kelompok umur 10 20 tahun
Lebih terperinciPerkuliahan I dan II Public Speaking
Modul ke: 01 02 Fakultas Ilmu Komunikasi Perkuliahan I dan II Public Speaking Komunikasi Efektif Rizki Ayu Budipratiwi., S.Sos. Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan 1. Pengertian Komunikasi 2.
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN
5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5.1. Kesimpulan Bab ini berusaha menjawab permasalahan penelitian yang telah disebutkan di bab pendahuluan yaitu melihat gambaran faktor-faktor yang mendukung pemulihan pada
Lebih terperinciRiska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA MAHASISWA TINGKAT I TAHUN AJARAN 2013-2014 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti
Lebih terperinciASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif. Indikator Penilaian
ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif Indikator Penilaian 1 PENGETAHUAN: mengingat, menghafal dan menyebutkan Rentang Kriteria a > 80% mampu menyebutkan
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST
KOMUNIKASI EFEKTIF By : Lastry. P, SST Pengertian Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yg terlibat dalam komunikasi. Tujuan : memberi kemudahan dalam memahami
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN MEDURI 01 MARGOMULYO BOJONEGORO 2009/2010
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN MEDURI 0 MARGOMULYO BOJONEGORO 2009/200 DISUSUN OLEH EVY TRIANA DEWI S NIM X70867 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia menurut catatan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, dalam kurun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia menurut catatan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, dalam kurun waktu 13 tahun terakhir, kasus kekerasan terhadap perempuan berjumlah 400.939. Tercatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu. berapa sering untuk memiliki keturunan (Kusmiran, 2012 : 94).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan system dan fungsi, serta proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Asertif. jujur, terbuka, penuh percaya diri, dan teguh pendiriannya (Davis, 1981).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Asertif 1. Pengertian Perilaku asertif adalah perilaku yang mengarah langsung kepada tujuan, jujur, terbuka, penuh percaya diri, dan teguh pendiriannya (Davis, 1981).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan remaja pada zaman sekarang berbeda dengan zaman pada tahun 90 an. Dimulai tahun 2000 hingga saat ini remaja dalam berperilaku sosial berbeda dalam mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengakomodasi kesehatan seksual, setiap negara diharuskan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sama yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai pertualangan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual. Pola karakteristik pesatnya tumbuh kembang ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai adanya proses perubahan pada aspek fisik maupun psikologis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak menuju dewasa, yang ditandai adanya proses perubahan pada aspek fisik maupun psikologis (Hurlock, 1988:261).
Lebih terperinciKomunikasi dan Etika Profesi
Modul ke: Komunikasi dan Etika Profesi Pengertian dan Perspektif Komunikasi Fakultas FASILKOM Ariyani Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi Sistem Informasi Kontrak Perkuliahan E-learning Pertemuan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KLASIKAL
SMK MUHAMMADIYAH 1 SENTOLO RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KLASIKAL Tugas Perkembangan 3 : Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat Sekolah : SMK Muhammadiyah 1 Sentolo Kelas/Semester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Hasil Presentase Pernikahan Dini di Pedesaan dan Perkotaan. Angka Pernikahan di Indonesia BKKBN (2012)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka pernikahan dini di Indonesia terus meningkat setiap tahunya. Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN (2012), menyatakan bahwa angka pernikahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan
Lebih terperinciSEMINAR BAHAYA PORNOGRAFI
SEMINAR BAHAYA PORNOGRAFI [A. Ernest Nugroho, SMA ST. CAROLUS SURABAYA] - Berita Umum Seminar ini bertujuan Ibu/Bapak guru memahami apa itu pornografi, memahami dampak dari bahaya Pornografi kepada para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus). Kasus HIV dan AIDS pertama kali
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Komunikasi Teraupetik Menurut Stuart (1998), mengatakan komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dengan klien dalam memperbaiki
Lebih terperinciHartono Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY
Hartono Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY Dari Kolonel sampai Prajurit Seorang kolonel kepada Perwira Pelaksana Besok malam kira-kira pukul delapan malam Komet Halley akan kelihatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seks bebas adalah hubungan seksual terhadap lawan jenis maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seks bebas adalah hubungan seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis tanpa ikatan dengan berganti-ganti pasangan (Sarwono, 2008). Menurut Irawati dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa dalam perkembangan hidup manusia. WHO
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa dalam perkembangan hidup manusia. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolescence) di mulai sejak usia 10 tahun sampai 19 tahun. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Semakin maju peradaban manusia, maka masalah-masalah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat muslim semakin kompleks. Semakin maju peradaban manusia, maka masalah-masalah yang dihadapi ataupun ditanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa remajanya dengan hal-hal yang bermanfaat. Akan tetapi banyak remaja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja sebagai calon generasi penerus mempunyai jiwa yang bergejolak, semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi dan dapat memanfatkan masa remajanya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecepatan arus informasi dan semakin majunya teknologi sekarang ini yang dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Jelia Karlina Rachmawati, 2014
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlanjur jauh sehingga anak mencari sumber-sumber lain yang tidak akurat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya remaja putra dan putri memasuki usia remaja tanpa pengetahuan yang memadai tentang seks. Hal ini disebabkan orang tua masih tabu membicarakan seks
Lebih terperinciGANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI
GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI Gangguan dan rintangan komunikasi adalah intervensi dan hambatan yang membuat proses komunikasi tidak dapat berlangsung efektif sebagaimana harapan komunikator dan penerima.
Lebih terperinciPentingnya Sex Education Bagi Remaja
Pentingnya Sex Education Bagi Remaja Oleh: Diana Septi Purnama, M.Pd dianaseptipurnama@uny.ac.id WWW.UNY.AC.ID Pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini merupakan era globalisasi dimana sering terjadi perdagangan manusia, budaya luar dengan mudahnya masuk dan diadopsi oleh masyarakat sehingga memunculkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti yang tercantum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Hubungannya itu antara lain berupa menyampaikan isi pikiran dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai mahluk sosial memerlukan hubungan dan kerja sama dengan manusia lain. Hubungannya itu antara lain berupa menyampaikan isi pikiran dan perasaan, menyampaikan
Lebih terperinciBahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?
Bahasa Indonesia Modul ke: Berbicara Untuk Keperluan Akademik Fakultas Psikologi Koko Rustamaji, SE, MM. Program Studi Program Studi? www.mercubuana.ac.id Pengertian Berbicara Berbicara adalah kemampuan
Lebih terperinci