BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Wonogiri dengan mengambil beberapa kecematan yaitu : Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Bulukerto dan Kecamatan Pracimantoro. 2. Waktu NO Penelitian direncanakan pada bulan September sampai bulan November Adapun kegiatan penelitian ini meliputi tahap persiapan pelaksanaan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan perincian sebagai berikut: Rencana Kegiatan 1. Persiapan a. Observasi b. Identifikasi masalah c. Pengajuan judul d. Penyusunan proposal 2. Pelaksanaan a. Seminar proposal b. Pengumpulan data penelitian c. Penyusunan Laporan Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Tahun 2015/2016 Mei Juni Juli Agustus Sept Oktober Nov B. Metode Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang pembangunan olahraga, dimana substansi Sport Development Index sudah dituangkan dalam kebijakan pemerintah bidang keolahragaan, terutama terkait dengan standar pelayanan minimal keolahragaan sebagaimana tertuang dalam peraturan pemerintah RI Nomor 16 tahun 2007 pasal 92, yang memberikan penjelasan operasional tentang persyaratan standar pelayanan minimal keolahragaan yang meliputi : ruang terbuka untuk berolahraga, sumber daya manusia, partisipasi masyarakat dan tingkat kebugaran jasmani masyarakat. Oleh karena untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terkait pembangunan olahraga maka penelitian ini juga termasuk penelitian evaluatif atau penelitian evaluasi. 59

2 60 Evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang umumnya diperoleh melalui pengukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program. Evaluasi dilaksanakan untuk menguji obyek/ kegiatan dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan (Depdiknas, 2002). Evaluasi merupakan penilaian sistematik tentang operasi dan atau hasil sebuah program atau kebijakan, dibandingkan dengan serangkaian patokan tersurat atau tersirat, sebagai cara untuk berkontribusi bagi perbaikan program atau kebijakan. Evaluasi merupakan sebuah bentuk spesialisasi penelitian ilmu sosial, meskipun demikian, evaluasi memiliki tujuan fundamental untuk melakukan penilaian tentang kelebihan dan keunggulan program serta kebijakan.(tashakkori & Teddlie, 2010:443). Yang membedakan evaluasi dengan peneltian terapan lainnya adalah, bahwa evaluasi mengarah pada kesimpulan evaluatif, dan upaya untuk mencapainya membutuhkan pengidentifikasian patokan data dan performa serta integrasi keduanya. Dalam bidang evaluasi, harus memenuhi kebutuhan informasi pihak pihak yang menyepakati dan memerlukan evaluasi (para pemangku kepentingan). Menurut Tashakkori & Teddlie (2010:443) menyatakan bahwa Evaluasi mencakup tiga aktivitas utama : deskripsi, perbandingan dan prediksi. Yang menopang tiga aktivitas ini adalah tuntutan evaluasi untuk melakukan penelian tentang kelebihan dan keunggulan aspek yang dievaluasi. Tuntutan informasi yang berkualitas tinggi inilah yang mengharuskan evaluasi mengumpulkan data dalam bentuk kata kata (misalnya melalui ulasan dokumen atau wawancara) kemudian mengubah data tersebut secara statistik maupun data yang berbentuk angka (misalnya frekuensi, presentase) yang dipandang sebagai kualitas/besaran yang harus diubah secara konseptual (misalnya sebagian besar masyarakat Kabupaten Wonogiri melakukan olahraga seminggu tiga kali). Berdasarkan uraian di atas, metode penelitian yang tepat adalah menggunakan metode campuran antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam konteks evaluasi. Datta (1997a : 347) menyatakan bahwa rancangan metode campuran telah digunakan di dalam evaluasi selama lebih dari tiga dasawarsa untuk menjawab berbagai pertanyaan formatif, proses, deskriptif, dan implementatif. Hal tersebut untuk menghindari penimbunan metode ke dalam kategori kualitatif atau kuantitatif yang besar dan tanpa

3 makna namun berusaha menyatakan secara akurat tindakan yang dilakukan terhadap datanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method dimana langkah langkah penelitiannya menggabungkan dua bentuk penelitian sebelumnya yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif yang digunakan bersama sama dalam suatu kegiatan sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable, dan obyekif. Menurut Creswell (2010:5) menyatakan bahwa penelitian campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Adapun strategi strategi dalam melakukan penelitian campuran menurut Creswell (2010:22-23) adalah sebagai berikut : 1. Strategi metode campuran sekuensial/bertahap (sequential mixed methods) merupakan strategi bagi peneliti untuk menggabungkan data yang ditemukan dari satu metode dengan metode lainnya. Strategi ini dapat dilakukan dengan interview terlebih dahulu untuk mendapatkan data kualitatif, lalu diikuti dengan data kuantitatif. Strategi ini menurut Creswell (2010: ) dibagi menjadi tiga bagian yaitu : a. Strategi eksplanatoris sekuensial. Tahap pertama, dilakukan pengumpulan data dan analisis data dengan Kuantitatif, selanjutnya tahap kedua dilakukan pengumpulan data dan analisis data secara kualitatif yang dibangun berdasarkan data awal kuantitatif. Bobot atau prioritas yang digunakan pada data kuantitatif. b. Strategi eksploratoris sekuensial. Tahap pertama, dilakukan pengumpulan data dan analisis data dengan Kualitatif, selanjutnya tahap kedua dilakukan pengumpulan data dan analisis data secara kuantitatif yang dibangun berdasarkan data awal kualitatif. Bobot atau prioritas yang digunakan pada data kualitatif. Kelemahan metode ini yaitu memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang besar. c. Strategi transformatif sekuensial. Dilakukan dalam dua tahap, pertama metode kuantitatif dan tahap kedua metode kualitatif, begitu juga sebaliknya. Peranan perspektif teori dari peneliti akan menjadi landasan bagi keseluruhan proses /tahap penelitian. Perspektif teori ini bisa ditulis secara eksplisit atau implisit. Misalnya perspektif teori ilmu sosial (teori adopsi, teori leadership) atau teori advokasi/partisipatoris (gender, ras, kelas). Bobot dapat diberikan pada salah satu dari keduanya atau dibagikan sama rata pada masing masing tahap penelitian. 2. Strategi metode campuran konkuren/sewaktu waktu (concurrent mixed methods) merupakan penelitian yang menggabungkan data kuantitatif dan data kualitatif dalam satu waktu. Menurut Creswell (2010: ) metode ini dibagi menjadi tiga strategi yaitu : 61

4 a. Strategi trianggulasi konkuren. Dalam model ini peneliti menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama, baik dalam pengumpulan data maupun analisisnya, kemudian membandingkan data yang diperoleh untuk mengetahui perbedaan atau kombinasi. b. Strategi embedded konkuren. Merupakan metode penelitian yang mengkombinasikan penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara simultan (bersama-sama) dengan bobot yang berbeda. Pada model ini ada metode primer, untuk memperoleh data yang utama dan metode sekunder, untuk memperoleh data pendukung metode primer. Dalam kasus ini, penelitian kualitatif lebih dipandu oleh fakta-fakta yang diperoleh dilapangan untuk membangun hipotesis atau teori baru. c. Strategi transformatif konkuren. Metode ini merupakan gabungan antara modul triangulation dan embedded. Dua metode pengumpulan data dilakukan pada satu tahap/fase penelitian dan pada waktu yang sama dengan menggunakan teori perspektif tertentu. Bobot metode bisa sama dan bisa tidak. Penggabungan data dapat dilakukan dengan merging, connecting atau embedding (mencampur dengan bobot sama, menyambung dan mencampur dengan bobot tidak sama). 3. Prosedur metode campuran transformatif (transformative mixed methods) merupakan prosedur penelitian dimana peneliti menggunakan kacamata teoritis sebagai overaching yang didalamnya terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Perspektif inilah yang nantinya akan menjadi kerangka kerja untuk topik penelitian, teknik pengumpulan data dan hasil yang diharapkan dari penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan strategi embedded konkuren dimana tujuan penelitian metode campuran konkuren adalah untuk mendapatkan informasi tentang ruang terbuka, SDM, partisipasi masyarakat, dan kebugaran jasmani masyarakat Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah. Dalam penelitian ini tes dan lembar observasi untuk mendapatkan data kuantitatif dan pada waktu bersamaan akan dieksplorasi dengan menggunakan wawancara atau observasi kualitatif terhadap partisipan di lokasi penelitian. Alasan mengkombinasikan data kuantitatif dan data kualitatif ini adalah agar mendapatkan informasi yang lebih akurat dalam memahami masalah penelitian dengan mengonvergensi data kualitatif dan data kuantitatif. Penelitian campuran ini tidak hanya untuk menilai bahwa suatu program atau kebijakan sudah berjalan baik, kurang baik, atau tidak baik tetapi data yang diperoleh dari sampel dianalisis sesuai dengan rumus penentuan indeks untuk menentukan katagori sesuai indeks yang didapat kemudian diinterpretasikan. Sehingga hasil datanya berupa data kuantitatif atau kualitatif. Berdasarkan dari hasil penelitian mixed method berbasis evaluasi ini pengambil kebijakan dapat memperbaiki unsur unsur yang lemah dari kebijakan, yang tujuan 62

5 akhirnya adalah meningkatkan mutu dari implementasi kebijakan, sehingga sebuah lembaga dapat ditingkatkan mutu kinerjanya. 63 C. Populasi dan Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan cluster sampling. Stratifikasi diperlukan untuk menjawab kondisi daerah dan masyarakat yang ada di Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah yang sangat heterogen. Cluster sampling digunakan untuk mewakili luas wilayah yang akan dijadikan sampling sehingga akan terwakili, Menurut Mutohir dan Maksum (2011 : 60) cluster sampling diunakan untuk mengurangi biaya akibat tingkat penyebaran sampel yang meluas. Karakter dasar dari populasi yang akan digunakan adalah : 1) perbedaan tingkat kemajuan suatu wilayah, 2) Perbedaan gender, 3) Perbedaan usia yaitu : anak usia 7-12 tahun, remaja usia tahun dan dewasa usia tahun. Dikarenakan BPS tidak mengklasifikasikan daerah berdasarkan tingkat kemajuan, maka dengan mengacu tingkat kemajuan daerah tersebut, hal hal yang dipertimbangkan meliputi luas wilayah, kepadatan penduduk, pendapatan daerah, pendidikan dan juga kesehatan suatu wilayah. Selain karakteristik diatas yang dijadikan pertimbangan dalam pemilihan sampel adalah letak geografisnya dan kondisi iklimnya, mengingat Kabupaten Wonogiri merupakan Kabupaten terluas keempat di Propinsi Jawa Tengah dengan kondisi masyarakat yang heterogen. Sedangkan komponen cluster yang digunakan adalah kecamatan, desa/kelurahan yaitu terdiri dari 25 kecamatan, 43 kelurahan dan 251 desa di Kabupaten Wonogiri yang akan diambil 3 Kecamatan, masing masing kecamatan diambil 3 kelurahan/desa dimana setiap kelurahan diambil 30 orang dengan pembagian 15 laki laki dan 15 perempuan sehingga dalam satu kecamatan jumlah sample terdapat 90 orang sehingga dari 3 Kecamatan total seluruhnya yaitu 270 sampel. Berdasarkan uraian karakteristik pemilihan sampel di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah Kecamatan Wonogiri yang berada di tengah Kota Wonogiri, Kecamatan Bulukerto berada di wilayah timur dengan cuaca yang dingin dan Kecamatan Pracimantoro berada di wilayah selatan dengan cuaca yang panas. Berikut gambar skema area sampling :

6 64 Gambar 3.1 Skema Area Sampling (Agus Kristiyanto, 2012) D. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah informasi tentang ruang terbuka, SDM, partisipasi masyarakat, dan kebugaran jasmani masyarakat Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah. Menurut Mutohir dan Maksum (2007:62) data SDI menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari data partisipasi masyarakat, ruang terbuka, SDM dan kebugaran jasmani. Sedangkan data sekunder antara lain jumlah penduduk, luas wilayah, dan potensi keolahragaan. Menurut Sugiyono (2014:62) sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya dari orang lain atau dapat berwujud dokumen. Maka dari pernyataan di atas teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah : 1. Observasi, data yang akan dikumpulkan melalui observasi adalah data sekunder yaitu tentang luas wilayah, jumlah penduduk, dan potensi keolahragaan sebagai data kontrol, sedangkan data primer yaitu data tentang sumber daya manusia keolahragaan dan data tentang ruang terbuka. 2. Kuesioner, digunakan untuk menggali pertanyaan pada informan mengenai partisipasi masyarakat terhadap olahraga yang dilakukan setiap hari. Tujuan pokok penyusunan kuesioner adalah untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian. Melalui kuesioner, data yang diperoleh memiliki validitas dan realiblitas yang tinggi sehingga perumusan variabel kuesioner menjadi sangat penting.

7 65 3. Tes, data yang akan dikumpulkan melalui tes adalah tingkat kebugaran jasmani masyarakat, tes yang digunakan adalah Multi Stage Fitness (MFT) karena tes ini dianggap relevan untuk digunakan berbagai usia, seperti anak anak usia 7-12 tahun, remaja usia tahun, maupun dewasa usia tahun. 4. Interview/Wawancara, digunakan untuk menggali informasi dari para narasumber yang kredibel sebagai data penguat dari data yang diobservasi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber atau informan yaitu dari Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang terkait antara lain Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri (Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga dan bagian pembinaan prestasi olahraga), Kecamatan terkait yang dalam penelitian ini mengambil tiga kecamatan sebagai sempel penelitian yaitu Kecamatan Wonogiri, Kecamatan, Bulukerto dan Kecamatan Pracimantoro (Kepala kecamatan dan bidang olahraga), KONI Kabupaten Wonogiri (Ketua Umum KONI, Ketua bidang pembinaan prestasi, Ketua Bidang Sarana dan Prasarana), dan sumber data lain yang dianggap memungkinkan. 5. Dokumen, merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Menurut Sugiyono (2013:240) Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian saat menggumpulkan data sebagai hasil tentang pembangunan olahraga di Kabupaten Wonogiri. Dokumen tersebut antara lain tentang program kerja KONI Kabupaten Wonogiri, catatan prestasi olahraga Kabupaten Wonogiri, catatan olahraga unggulan Kabupaten Wonogiri, PERDA Kabupaten Wonogiri, Tabel statistik Kabupaten Wonogiri tentang Indeks Pembangunan Manusia, dan dokumen lain yang dapat memberikan informasi untuk data penelitian. Keempat teknik pengumpulan data yang digunakan mempunyai instrument masing masing. Penjelasan tentang instrument yang digunakan akan dipaparkan secara rinci pada bagian instrument pengumpulan data. E. Instrumen Pengumpulan Data Untuk mendapatan data tentang hasil pembangunan olahraga di Kabupaten Wonogiri, maka instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teknik pengumpulan datanya adalah :

8 1. Lembar observasi untuk mendapatkan data kontrol berupa luas wilayah, jumlah penduduk dan potensi keolahragaan dengan menggunakan lembar observasi. Lembar tersebut digunakan saat melakukan observasi di kecamatan yang menjadi sampel penelitian untuk menambah informasi data peneliti. Selain itu, wawancara yang dilakukan kepada informan juga dianggap kredibel untuk menggali informasi lebih dalam mengenai perkembangan olahraga di kecamatan tersebut dengan beberapa pertanyaan diantaranya : a. Olahraga apa yang paling diminati oleh masyarakat di kecamatan ini? b. Prestassi apa saja yang sudah dicapai oleh kecamatan ini dalam bidang olahraga? c. Adakah kegiatan olahraga rutin yang dilaksanakan untuk membangkitkan animo masyarakat dalam berolahraga? d. Bagaimana peran serta masyarakat dalam memajukan olahraga di kecamatan ini? e. Sejauh mana perhatian pemerintah kabupaten/kota terhadap perkembangan olahraga di kecamatan ini? f. Bagaimana sarana prasarana olahraga di kecamatan ini? g. Seberapa tinggi kesadaran masyarakat dalam menjaga sarana dan prasarana olahraga yang dimiliki? Jawaban jawaban dari pertanyaan tersebut akan menjadi tambahan informasi dari data yang diobservasi, sehingga data yang didapat memiliki validitas yang tinggi. Tabel 3.2 Lembar Observasi Data Kontrol 1. Nama kecamatan : 2. Jumlah penduduk total : 3. Jumlah penduduk usia : 7 tahun keatas 4. Olahraga yang paling : Jenis olahraga (pilih salah satu yang menonjol) menonjol/berprestasi di 1) Sepak bola, 2) Bolavoli, 3) Bulutangkis, 4) Atletik, kecamatan ini 5) Senam, 6) Basket, 7) Renang, 8) Beladiri, 9) Lain 5. Olahraga yang berpeluang dikembangkan di kecamatan ini 66 lain, sebutkan : Jenis olahraga (pilih salah satu yang menonjol) 1) Sepak bola, 2) Bolavoli, 3) Bulutangkis, 4) Atletik, 5) Senam, 6) Basket, 7) Renang, 8) Beladiri, 9) Lain lain, sebutkan Alasan untuk dikembangkan (pilih salah satu yang paling dominan) 1) dukungan alam, 2) animo masyarakat, 3) ketersediaan sarana/prasarana, 4) dukungan SDM, 5) lain lain, sebutkan.

9 2. Lembar observasi untuk memperoleh data luas ruang terbuka untuk berolahraga. Pada lembar observasi tercantum nama lapangan, jenis (indoor, outdoor), luas, dan status kepemilikan. Adapun lembar observasi yang digunakan seperti pada table berikut : Tabel 3.3 Lembar Observasi Data Ruang Terbuka No Nama Lapangan Jenis (indoor/outdor) Luas (m²) 67 Status kepemilikan (pemerintah/swasta) Luas total (m²) Selain data yang diperoleh dari lembar observasi mengenai ruang terbuka, peneliti melakukan wawancara kepada narasumber yang dianggap kredibel untuk menggali informasi lebih lanjut. Beberapa pertanyaan yang akan diajukan peneliti diantaranya : a. Bagaimana ketersediaan ruang terbuka olahraga di kecamatan ini? b. Bagaimana kondisi dan kelayakan ruang terbuka olahraga di kecamatan ini? c. Apakah ada upaya pemerintah setempat untuk memperluas atau membangun ruang terbuka olahraga yang baru? d. Apakah pemanfaatan ruang terbuka olahraga sudah sesuai dengan fungsinya? e. Seberapa banyak ruang terbuka yang sudah beralih fungsi? f. Mengapa ruang terbuka tersebut dialihfungsikan? g. Apakah ruang terbuka olahraga yang dimiliki pemerintah/swasta mudah diakses oleh masyarakat? Jawaban dari narasumber akan menambah informasi tentang ruang terbuka olahraga,sehingga data yang dikumpulkan tidak hanya sekedar data tertulis tetapi juga data hasil wawancara. 3. Lembar observasi untuk mendapatkan data tentang jumlah sumber daya manusia keolahragaan. 4. Angket atau kuesioner untuk mengungkap partisipasi masyarakat dalam berolahraga. Angket ini diberikan kepada masyarakat yang menjadi sampel penelitian untuk melaksanakan tes kebugaran jasmani terlebih dahulu sebelum mengisi angket yang diberikan oleh peneliti.

10 68 Tabel 3.4 Lembar Observasi SDM Keolahragaan Guru Penjas Jenis Profesi SD SMP SLTA Pelatih Olahraga Instruktur Olahraga Profesi lain (dosen olahraga, wasit/ juri, dll) Jumlah Jumlah Menurut Jenis Kelamin Jumlah Menurut Sertifikasi Non Laki laki Perempuan Sertifikasi Sertifikasi 5. Seperangkat Multi Stage Fitness Test (MFT) untuk mengetes data kebugaran jasmani masyarakat. Adapun prosedur tes MFT berdasarkan Australian Sports Commissions (1991) sebagai berikut : a. Perlengkapan 1) Pita cadence untuk lari bolak balik 2) Lintasan lari 3) Mesin pemutar kaset (Tape recorder) 4) Jarak yang bermarka 20 meter pada permukaan yang datar, rata dan tidak licin. 5) Stopwatch 6) Kerucut pembatas atau patok (4) 7) Formulir b. Prosedur pelaksanaan 1) Ceklah kecepatan mesin pemutar kaset dengan menggunakan periode kalibrasi satu menit dan sesuaikan jarak lari bilamana perlu (telah dijelaskan di dalam pita rekaman dan di dalam manual pitanya) 2) Ukurlah jarak 20 meter tersebut dan berilah tanda dengan pita dan pembatas jarak. 3) Jalankan pita candencenya. 4) Instruksikan kepada testi untuk lari kearah ujung/akhir yang berlawann dan sentuhkan satu kaki di belakang garis batas pada saat terdengar bunyi tuut. Apabila testi telah sampai sebelum bunyi tuut, testi harus bertumpu pada titik putar, menanti tanda bunyi, kemudian lari kearah garis yang berlawanan agar supaya dapat mencapai tepat pada saat tanda berikutnya berbunyi. 5) Pada akhir tiap menit interval waktu di antara dua bunyi tuut makin pendek, oleh karena itu, kecepatan lari makin bertambah cepat. 6) Testi harus dapat mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukan dan tidak terlambat. Tekankan kepada testi agar berputar dan lari kembali, bukannya lari membuat belokan melengkung, karena akan memakan lebih banyak waktu.

11 7) Tiap testi harus berlari selama mungkin sehingga testi tidak dapat lagi mengejar tanda bunyi tuut dari pita rekaman. Kriteria untuk menghentikan testi adalah apabila testi tertinggal tanda bunyi tuut dua kali lebih dari dua langkah di belakan garis ujung. c. Penilaian Catatlah level dan shuttle terakhir yang dapat dilakukan atau diselesaikan testi. Hasil dari penghitungan tersebut kemudian disesuaikan dengan tabel penilai VO2Max untuk menentukan norma atau kategori tingkat kebugaran peserta tes. Norma yan digunakan berpatokan pada norma kebugaran menurut Kenneth H.Cooper (Mutohir dan Maksum, 2007 : 183), sebagai berikut : Tabel 3.5 Norma Kebugaran Menurut Kenneth H.Cooper Jarak yang ditempuh (mil) Konsumsi oksigen (ml) Kategori kebugaran Kurang dari 1.0 mil 28.0 atau kurang Kurang sekali 1.0 s/d 1.24 mil 28.1 s/d 34 Kurang 1.25 s/d 1.49 mil 35 s/d 42 Sedang 1.50 s/d 1.74 mil 43 s/d 52 Baik 1.75 s/d 1.74 mil 52 atau lebih Baik sekali Instrumen data di atas akan diperkuat dengan hasil wawancara dari beberpa narasumber yang dapat dipercaya sebagai tambahan informasi. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data memiliki validitas yang tinggi karena alat ukur yang diunakan merupakan standar yang telah dipatenkan dalam Sport Development Index (SDI) yang tercantum dalam kuesioner versi SDI tahun 2007 SDI KK OR 2006 oleh Mutohir dan Maksum (2007 : ). 69 F. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data peneliti melakukannya selama berada di lapangan, bahwa dalam penelitian kualitatif dimungkinkan melakukan analisis data pada waktu peneliti berada di lapangan atau setelah kembali dari lapangan. Sementara itu menurut Bungin (2010:64) alur analisis yang dilakukan mengikuti model analisis interaktif. Analisis dalam penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu; (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap reduksi data, (3) tahap penyajian data, (4) tahap penarikan kesimpulan/verifikasi.

12 70 DATA COLECCTION DATA DISPLAY DATA REDUCTION CONCLUTION DRAWING & VERIFYING Gambar 3.2. Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif (Bungin, 2010:64) Dalam gambar tersebut terlihat adanya kegiatan yang saling terkait dan merupakan rangkaian yang tidak berdiri sendiri-sendiri. Penyajian data selain berasal dari hasil reduksi, perlu juga dilihat kembali dalam proses pengumpulan data untuk memastikan bahwa tidak ada data penting yang tercecer. Demikian pula dalam verifikasi ternyata ada kesimpulan yang masih meragukan dan belum disepakati kebenaran maknanya, maka kembali ke proses pengumpulan data. Tindakan memvalidasi data sangat penting dalam penarikan kesimpulan. Berikut penjelasan tiaptiap analisis data tersebut. 1. Tahap pengumpulan data Data dikumpulkan diawali dengan melakukan pengamatan di tempat penelitian. Selanjutnya dilakukan wawancara dengan informan. Sebagai tambahannya, peneliti mengambil data dokumentasi yang sesuai dengan objek penelitian. 2. Reduksi data Dari data yang begitu banyak dan kompleks serta masih campur aduk, maka perlu dilakukan reduksi data. Data yang direduksi adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil wawancara. Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. 3. Penyajian data Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan yang fungsinya menjelaskan, meringkas,

13 71 menyederhanakan data yang kompleks agar data menjadi mudah dipahami oleh pembaca, sehingga dapat dicerna dengan jelas apa yang sedang terjadi, selanjutnya baru dilakukan langkah analisis. 4. Penarikan kesimpulan Langkah ini dilakukan setelah penyajian data sesuai dengan tema masingmasing dengan menarik kesimpulan dan verifikasi yang tidak lepas dari data yang di analisis untuk mengambil tindakan. Tujuan Analisis Data kualitatif yaitu agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Prinsip pokok teknik analisis data kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna. Dalam perencanaan penelitian ini teknik analisis dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul meliputi keempat dimensi SDI, kemudian masing masing dimensi dihitung indeksnya. R Gambar 3.3 Unit analisis SDI (Agus Kristiyanto,2012) 1. Analisis dimensi ruang terbuka Angka ruang terbuka diukur berdasarkan rasio luas ruang terbuka yang ada dengan jumlah penduduk yang berusia 7 tahun ke atas. Angka standart ruang terbuka yang diadopsi oleh Komite Olympiade adalah 3,5m² per orang. Sehingga

14 nilai maksimum luas ruang terbuka adalah 3,5m² dan nilai minimumnya adalah 0m². Rumus yang digunakan untuk mendapatkan angka indeks ruang terbuka adalah : Nilai Aktual Nilai Minimum Indeks ruang terbuka = Nilai Maksimum Nilai Minimum (Agus Kristiyanto, 2012:46) Analisis sumber daya manusia (SDM) Indeks SDM diukur berdasarkan rasio jumlah SDM keolahragaan dengan jumlah penduduk yang berusia di atas 7 tahun. Nilai maksimum yang sudah ditentukan SDI adalah 2,08 dan nilai minimumnya 0,00. Untuk mendapatkan nilai indeks SDM menggunakan rumus sebagai berikut : Nilai Aktual Nilai Minimum Indeks SDM = Nilai Maksimum Nilai Minimum (Agus Kristiyanto, 2012:48) 3. Analisis dimensi partisipasi Angka partisipasi diukur berdasarkan rasio antara peserta kegiatan dengan jumlah populasi yang berusia 7 tahun ke atas saat penelitian dilakukan. Partisipasi olahraga masyarakat mengacu pada frekwensi aktivitas olahraga yang dilakukan minimal tiga kali setiap minggunya. Rumus untuk mendapatkan angka indeks partisipasi masyarakat adalah : Nilai Aktual Nilai Minimum Indeks partisipasi = Nilai Maksimum Nilai Minimum (Agus Kristiyanto, 2012:46) 4. Analisis dimensi kebugaran Peneliti akan memfokuskan pada tiga klasifikasi sampel yaitu anak anak usia 7 12 tahun, remaja usia tahun, dan dewasa usia tahun. Untuk menghitung indeks kebugaran secara keseluruhan terlebih dahulu peneliti menghitung kebugaran masing masing klasifikasi usia dengan mengunakan tes Multistage Fitness Tes (MFT). Nilai maksimum kebugaran adalah 40,5 dan nilai minimumnya 20,1. Langkah selanjutnya yaitu menghitung indeks kebugaran menggunakan rumus sebagiaberikut : Nilai Aktual Nilai Minimum Indeks kebugaran = Nilai Maksimum Nilai Minimum (Agus Kristiyanto, 2012:47)

15 Setelah mendapatkan nilai indeks dari masing masing usia kemudian menghitung indeks kebugaran secara keseluruhan menggunaan rumus sebagai berikut : Indeks kebugaran = IK. Anak anak + 2 x IK. Remaja + IK. Dewasa 4 (Agus Kristiyanto, 2012:47) Setelah semua nilai indeks dari keempat indikator pembangunan olahraga didapatkan maka tahap selanjutnya menghitunng indeks secara keseluruhan dengan menggunakann rumus : SDI= Indeks ruang terbuka + Indeks SDM + Indeks Partisipasi + Indeks Kebugaran 4 (Agus Kristiyanto, 2012:48) Setelah mendapatkan hasil dari indeks keseluruhan, kemudian menentukan tingkat indeks berdasarkan table norma sebagaimana table 3.6 Tabel 3.6 Norma SDI Angka Indeks Norma / Kategori 0,800 1,000 Tinggi 0,500 0,799 Menengah 0,000 0,499 Rendah (Agus Kristiyanto, 2012:48) Hasil dari data yang sudah dihitung selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan diagram yang ditambah dengan penjelasan secara naratif agar lebih mudah dipahami sebagai data yang bersifat kuantitatif. Sedangkan data kualitatif yang berupa hasil wawancara dari berbagai narasumber akan disajikan dalam bentuk teks berupa rangkaian pertanyaan disertai jawaban dari para narasumber. Tahap analisis data yang terakhir adalah penarikan kesimpulan serta verifikasiya. Penarikan kesimpulan berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti kemudian menjadi jelas. Kesimpulan yang dibuat dapat menjawab rumusan masalah yang diperkuat dengan berbagai data, sehingga dapat dijadikan kesimpulan yang dipaparkan adalah hasil dari sajian data berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang saling menguatkan satu sama lain. 73

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian di laksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat 2. Waktu. B.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian di laksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat 2. Waktu. B. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian di laksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat 2. Waktu Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Desember 2016 sampai awal Januari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 80 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian akan dilaksanakan di Kabupaten Bima dengan mengambil 3 Kecamatan dari 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bima yaitu: Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods Research

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods Research BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi (Mixed Methods Research) Penelitian kombinasi (mixed methods) merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian telah dilaksanakan di PPLPD Karate Komplek Gor Jatidiri Karangrejo Kecamatan Gajahmungkur dan kantor Dinpora Jl. Ki mangunsarkono

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan ditunjukan oleh gambar 3.1. Gambar tersebut menunjukkan fokus penelitian yang dikaji adalah yaitu analisis karakteristik

Lebih terperinci

RUANG TERBUKA DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI BAGIAN DARI PEMBANGUNAN OLAHRAGA KABUPATEN WONOGIRI

RUANG TERBUKA DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI BAGIAN DARI PEMBANGUNAN OLAHRAGA KABUPATEN WONOGIRI RUANG TERBUKA DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI BAGIAN DARI PEMBANGUNAN OLAHRAGA KABUPATEN WONOGIRI Desi Natalia 1), Sugiyanto 2), Kiyatno 3) 1) Pascasarjana Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Email:

Lebih terperinci

Partisipasi Masyarakat dan Tingkat Kebugaran Jasmani Bagian dari Pembangunan Olahraga Kabupaten Wonogiri

Partisipasi Masyarakat dan Tingkat Kebugaran Jasmani Bagian dari Pembangunan Olahraga Kabupaten Wonogiri Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 6. Nomor 2. Edisi Desember 2016. Artikel Penelitian http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki p-issn 2088-6802 e-issn 2442-6830 Partisipasi Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods. 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods. Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggabungkan antara penelitian kuantitaf dan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. menggabungkan antara penelitian kuantitaf dan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian gabungan yang menggabungkan antara penelitian kuantitaf dan kualitatif. Menurut Sugiyono (201 1: 38) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu: - SMP Negeri 8 Purwokerto - Kolam Renang Tirta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Ujicoba Instrumen Uji coba instrumen dilaksanakan pada minggu ke-4 Juli 2015 sampai dengan minggu ke-1 Agustus 2015. Uji dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Pada bab I telah dikemukakan bahwa masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah hubungan antara power tungkai, power lengan, dan kapasitas aerobik (VO2

Lebih terperinci

PENGKAJIAN SPORT DEVELOPMENT INDEX (SDI) KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PENGKAJIAN SPORT DEVELOPMENT INDEX (SDI) KABUPATEN GUNUNGKIDUL LAPORAN PENELITIAN PENGKAJIAN SPORT DEVELOPMENT INDEX (SDI) KABUPATEN GUNUNGKIDUL OLEH : JOKO PURWANTO, M.Pd. joko_pur@uny.ac.id FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2004 KATA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian campuran (mixed methods). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian campuran

Lebih terperinci

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian adalah suatu proses berurutan yang memberikan gambaran keseluruhan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengumpulan data, analisis serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods. Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturanaturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang

Lebih terperinci

NARASI BENTUK-BENTUK TES KEBUGARAN JASMANI BAGI KARYAWAN

NARASI BENTUK-BENTUK TES KEBUGARAN JASMANI BAGI KARYAWAN NARASI BENTUK-BENTUK TES KEBUGARAN JASMANI BAGI KARYAWAN DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN TES KEBUGARAN JASMANI KARYAWAN DINAS KESEHATAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh: Ahmad Nasrulloh, S.Or., M.Or. FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods design (penelitian campuran). Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan campuran (Mix Design). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian metode campuran merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran mengenai implementasi pembelajaran dan pemahaman konsep Materi dan Sifatnya pada guru IPA SMP peserta program BERMUTU di MGMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kombinasi atau lebih dikenal dengan mixed method, yaitu gabungan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2015, hlm. 2) mengatakan, Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6) BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena topik yang diangkat perlu eksplorasi secara mendalam tentang Sistem Pengendalian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dijelaskan pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 Jadwal kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dijelaskan pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 Jadwal kegiatan penelitian 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, Provinsi NTT. Pemilihan Kecamatan tersebut didasarkan pertimbangan bahwa merupakan pusat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode yang tepat, Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang yang beralamat di Jalan Kayuambon No.82

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru. BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. Menurut Moleong (2012), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena berdasarkan tinjauan awal peneliti, ternyata masalah yang sedang dihadapi lebih sesuai untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB 11 METODE PENELITIAN. yang memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti secara sistematis.

BAB 11 METODE PENELITIAN. yang memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti secara sistematis. BAB 11 METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan khususnya di kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Subang. Responden dijaring pada daerah yang digunakan sebagai sasaran Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MAN I Surakarta yang beralamat di Jl. Sumpah Pemuda 25 Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kombinasi antara metode kualitatif dan metode kuantitatif atau disebut juga dengan mixed methods. Metode kombinasi merupakan

Lebih terperinci

Research Methodology 7. Metode Penelitian. Sistematika BAB III Tugas Akhir I Program Studi Teknik Informatika S1 UDINUS

Research Methodology 7. Metode Penelitian. Sistematika BAB III Tugas Akhir I Program Studi Teknik Informatika S1 UDINUS Research Methodology 7. Metode Penelitian Sistematika BAB III Tugas Akhir I Program Studi Teknik Informatika S1 UDINUS 1 Metode Penelitian Berisi uraian tentang metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan 38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didahului dengan penelitian kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk mengetahui makna yang tersembunyi, memahami interaksi sosial, mengembangkan teori, memastikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian lapangan ( field research), yang bersifat analisis yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Merupakan jenis penelitian deskriptif, karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah sepak bola UNI Ciwastra Bandung pada bulan Januari 2015. B. Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk menggambarkan, merangkum berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realita sosial yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan angka-angka, akan tetapi berupa kata-kata atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Metodologi penelitian adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian digunakan adalah studi kasus dan penelitian lapangan. Tujuan studi kasus dan penelitian lapangan adalah mempelajari secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Wates yang berlokasi di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. SMA Negeri 2 Wates di pilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan secara rinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan secara rinci BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang dipergunakan adalah tipe penelitian deskriptif analisis, yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan secara rinci

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah secara kualitatif, Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi penelitian di SMA N 7 Surakart. Lokasi dari SMA N 7 Surakarta terletak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Perumahan Bulak Kapal Permai Bekasi Timur yang terletak di RW 014 Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif untuk dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan tempat dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kutosari yang terletak di tengah pusat Kota Kebumen, tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan sesuai dengan masalah yang diteliti tentang peranan Kepala Desa dalam meningkatkan kesadaran hukum wajib pajak untuk membayar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara cepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, Ed. IV, 2002, hlm. 13

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, Ed. IV, 2002, hlm. 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam menentukan Implementasi Kebijakan Pajak Galian Golongan C dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dengan menggunakan unsur pokok yang harus ditemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini karakter yang paling di tekankan adalah pada proses, maka jenis penelitian yang tepat adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. 1

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. 1 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Metode merupakan proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban, dengan kata lain metode berarti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang data-datanya diperoleh dari lapangan

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN

B A B III METODE PENELITIAN B A B III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, penggunaan metode merupakan suatu langkah yang harus ditempuh, agar hasil-hasil yang sudah terseleksi dapat terjawab secara valid dan obyektif, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif terlebih dahulu. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif terlebih dahulu. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai : 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif. Sebagai awalan dalam bahasan ini, diulas tentang definisi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat penelitian mengenai fenomena perempuan pengangkut garam di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak khususnya di pangkalan KUB

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini mencakup jenis dan metode penelitian, objek penelitian, data, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis data dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Negeri Jetis Sukoharjo Jalan Brigjen Katamso No. 88 Jetis Sukoharjo. Alasan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara bertindak menurut sistem aturan tertentu yang bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan Corbin (dalam Tresiana: 2013:14) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut : A. Jenis dan pendekatan penelitian 1. Jenis penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain dan Jenis Penelitian Proses penelitian dalam penulisan ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi rekreatif dalam meningkatkan minat kunjung di perpustakaan, oleh karena

Lebih terperinci

Bab III ini membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk. data, teknik dan pengumpulan data, serta analisis data.

Bab III ini membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk. data, teknik dan pengumpulan data, serta analisis data. BAB III METODE PENELITIAN Bab III ini membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk membuat metode dalam menjalankan penelitian. Bab ini diawali dengan penentuan lokasi penelitian, jenis dan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandasan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitiannya, penelitian ini berangkat dari suatu permasalahan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus pada perusahaan yang memberikan gambaran mengenai obyek

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus pada perusahaan yang memberikan gambaran mengenai obyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan landasan teori yang digunakan, adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus pada perusahaan

Lebih terperinci