BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Sejarah Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Sejarah Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 4. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan lembaga pemerintah yang bergerak dibidang informasi publik. Pada tahun 1945 sampai 1999 lembaga Negara ini bernama Departemen Penerangan 1. Pada masa pemerintahan Gusdur, Departemen Penerangan dilikuidasi dan selanjutkan dibentuk Badan Informasi dan Komunikasi Nasional (BIKN). Tak lama setelah itu BIKN berganti nama menjadi LIN (Lembaga Informasi Nasional). Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, lembaga Negara ini berganti nama menjadi Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) yaitu pada tahun 2001 sampai tahun Pada tahun 2004, ketika Pemerintahan Republik Indonesia dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kemkominfo berganti nama menjadi Departemen Komunikasi dan Informatika. Berdasarkan Undang-undang No. 39/2008 yang dipertegas dengan Peraturan Presiden No. 47/2009 pergantian nama Departemen menjadi Kementerian ini sebagai pengaplikasian dari UU No. 39/2008 karena didalam UU tersebut tidak disebutkan Departemen tetapi Kementerian. 1 Sejarah Kementerian Komunikasi dan Informatika diunduh pada tanggal 25 November 2014 Pukul

2 50 Ketika pemerintahan membentuk suatu institusi pasti memiliki tujuan tertentu. Setiap institusi pemerintahan memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Berikut ini diuraikan tugas dan beberapa fungsi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Tugas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yaitu menyelenggarakan urusan dibidang komunikasi dan informatika di pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara. Sedangkan fungsi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yaitu 2 : 1. Sebagai lembaga pemerintahan yang merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika. 2. Mengelola barang milik dan/atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika. 3. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika. 4. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Komunikasi dan Informatika di daerah. 5. Melaksanakan kegiatan teknis yang berskala nasional. 2 Tugas dan Fungsi keminfo Diunduh pada tanggal 10 januari 2015 Pukul 11.55

3 Filosofi Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Gambar 4. 1 Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika Berikut ini merupakan filosofi Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika 3 berdasarkan KEPMENKOMINFO No. 144/KEP/M.KOMINFO/4/2007 mengenai penetapan logo Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai berikut: 1. Bentuk dasar mengandung unsur-unsur sebagai berikut: a. Bentuk logo terbentuk dari susunan 3 (tiga) huruf C yang merupakan singkatan dari Commucation, Content, dan Computer yang merupakan bidang utama tugas Kementerian Komunikasi dan Informatika. b. Bentuk geometris yang membentuk tiga bidang yang bersumber dari satu titik pusat memutar, menyebar/melebar yang memiliki arti bahwa Kominfo memiliki tugas untuk meningkatkan akses komunikasi yang 3 Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika diunduh pada tanggal 10 Januari 2015 Pukul 11.10

4 52 berkualitas, merata, dan terjangkau serta menggamparkan kegiatan penyiaran. Bentuk ini pun menyiratkan kesan Berkembang 2. Warna Logo Kominfo memiliki kombinasi warna biru yang mengartikan Lugas, Kokoh, Teknologis, Dinamis, Optimis, dan Professional. Aksen warna biru muda menambah kesan estetis yang menyiratkan pengertian Perlindungan terhadap kepentingan publik. 3. Secara Tipography logo ini memiliki karakter Lugas, Berwibaawa, dan Modern Visi & Misi Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki visi yaitu terwujudnya Indonesia informatif menuju masyarakat sejahtera melalui pembangunan Kominfo berkelanjutan, yang merakyat dan ramah lingkungan, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berikut ini beberapa misi yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi dan Informaika Republik Indonesia, yaitu: 1. Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan karakteristik komunikasi lancar dan informasi benar menuju terbentuknya Indonesia informatif dalam kerangka NKRI.

5 53 2. Mewujudkan birokrasi layanan komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi. 3. Mendorong peningkatan tayangan dan informasi edukatif untuk mendukung pembangunan karakter bangsa. 4. Mengembangkan sistem Kominfo yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan. 5. Memperjuangkan kepentingan nasional Kominfo dalam sistem pasar global.

6 Struktur Organisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat PUSAT INFORMASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT SUB BAGIAN TATA USAHA BIDANG PELAYANAN INFORMASI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT SUB BIDANG MEDIA BARU SUB BIDANG PUBLIKASI SUB BIDANG MEDIA KONVENSIONAL SUB BIDANG ANALISIS BERITA DAN PENGELOLAAN OPINI PUBLIK SUB BIDANG DOKUMENTASI DAN PERPUSTAKAAN SUB BIDANG HUBUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL Sumber bagan: Berdasarkan file sejarah Kementerian Kominfo yang dilihat oleh peneliti pada tanggal 6 Agustus 15.

7 55 Berikut ini detail tugas dan tanggungjawab masing-masing bagian berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 17 Tahun 2010 mengenai organisasi dan tata kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika: 1. Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan informasi dan urusan hubungan masyarakat, promosi, dan publikasi kepada publik baik langsung maupun melalui media. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 725, Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program dibidang pelayanan informasi dan hubungan masyarakat. b. Pelaksanaan tugas di bidang pelayanan informasi dan hubungan masyarakat. c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan informasi dan hubungan masyarakat, dan d. Pelaksanaan administrasi pusat. 2. Bidang Pelayanan Informasi Bidang Pelayanan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan informasi dan promosi. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 728, Bidang Pelayanan Informasi menyelenggarakan fungsi:

8 56 a. Penyiapan dan pelaksanaan layanan informasi kepada publik melalui media baru. b. Penyiapan dan pelaksanaan layanan informasi kepada publik melalui media konvensional, dan c. Pelaksanaan kegiatan dokumentasi dan pengelolaan perpustakaan. Bidang pelayanan informasi terdiri atas: a) Sub Bidang Media Baru Sub bidang media baru mempunyai tugas melakukan penyiapan, penyajian dan pelayanan informasi melalui media online dan call center. b) Sub Bidang Media Konvensional Sub bidang media konvensional mempunyai tugas melakukan penyiapan, penyajian dan pelayanan informasi melalui media tercetak, media elektronik dan media langsung. c) Sub Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan Sub bidang dokumentasi dan perpustakaan mempunyai tugas melakukan kegiatan dokumentasi dan pengelolaan perpustakaan kementerian. 3. Bidang Hubungan Masyarakat Bidang hubungan masyarakat mempunyai tugas melaksanakan urusan hubungan masyarakat, penyiapan komunikasi berbagai kebijakan kementerian dan hasil pelaksanaannya kepada publik melalui media massa. Dalam

9 57 melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 732, Bidang Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan urusan publikasi dan komunikasi antara pimpinan dan media massa. b. Pelaksanaan analisis berita dan pengelolaan opini publik, serta penyiapan dan penyelenggaraan liputan pers, jumpa pers, wawancara dan kunjungan pers. c. Pelaksanaan hubungan internal dan eksternal. d. Pelaksanaan penyiapan dan pemantauan opini publik serta penyusunan perkembangan opini publik tentang kementerian, dan e. Pelaksanaan komunikasi internal dan eksternal kementerian. Bidang Hubungan Masyarakat terdiri dari: a) Sub Bidang Publikasi Sub bidang publikasi mempunyai tugas melakukan urusan publikasi serta pemeliharaan jaringan komunikasi kementerian dengan media massa. b) Sub Bidang Analisis Berita dan Pengelolaan Opini Publik Sub bidang analisis berita dan pengelolaan opini publik mempunyai tugas melakukan analisis berita dan pengelolaan opini publik, pemantauan opini publik dan perkembangan opini publik tentang kementerian. c) Sub Bidang Hubungan Internal dan Eksternal

10 58 Sub bidang hubungan internal dan eksternal mempunyai tugas melakukan urusan hubungan komunikasi internal dan eksternal. 4. Sub Bagian Tata Usaha Sub bagian tata usaha memiliki tugas melakukan penyusunan rencana, program, dan anggaran, urusan tata usaha dan rumah tangga, serta pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas pusat Hasil Penelitian Pada bab ini peneliti akan memaparkan data-data hasil penelitian mengenai siaran pers yang diterbitkan pada website Kementerian Kominfo periode Januari 2014 Desember Uraian ini menggambarkan hasil analisa terhadap siaran pers yang telah dilakukan oleh peneliti, berikut ini pemaparannya: Tabel 4. 1 Judul Siaran Pers Judul Jumlah % Judul menggambarkan isi pesan siaran pers 41 59% Judul memberi informasi mengenai layanan masyarakat 19 28% Judul memberi informasi mengenai pendidikan 7 10% Judul memberi informasi mengenai sosial 2 3% Jumlah % Sumber: Berdasarkan lembar coding Judul Siaran Pers Berdasarkan tabel 4. 1 menunjukkan bahwa judul siaran pers yang diterbitkan pada website Kementerian Kominfo periode Januari 2014 Desember 2014

11 59 menggunakan judul yang dapat menggambarkan isi pesan siaran pers sebanyak 59%, lalu judul yang memberikan informasi mengenai layanan masyarakat sebanyak 28%, kemudian judul yang memberi informasi mengenai pendidikan sebesar yaitu 10% dan judul yang memberikan informasi mengenai sosial yaitu sebesar 3%. Tabel 4. 2 Isi Berita Siaran Pers Isi Berita Jumlah % Isi Pesan mengandung ide atau gagasan 12 17% Struktur pesan tersusun dengan baik 11 16% Format pesan mencakup 5W+1H 24 35% Sifat bersifat informatif, edukatif, eksplanatif sesuai dengan tujuan 10 14% Bahasa pesan yang digunakan sederhana, formal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku 12 17% Jumlah % Sumber: Berdasarkan lembar coding Isi Berita Siaran Pers Berdasarkan tabel 4. 2 menunjukkan bahwa isi berita pada siaran pers yang diterbitkan pada website Kementerian Kominfo periode Januari 2014 Desember 2014 format pesan yang mencakup 5W+1H terdapat 35%. Lalu isi berita pada siaran pers menggunakan bahasa pesan yang sederhana, formal, dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dengan persentasi sebanyak 17%, posisi jumlah persentasi mengenai bahasa pesan yang digunakan sederhana, formal, dan sesuai dengan kaidah yang berlaku sama dengan isi pesan siaran pers yang mengandung ide atau gagasan. Kemudian, isi berita pada siaran pers bersifat informatif, edukatif, eksplanatif sesuai

12 60 dengan tujuan sebanyak 14%. Kemudian struktur pesan yang tersusun dengan baik sebanyak 16%. Tabel 4. 3 Format Siaran Pers Format Siaran Pers Jumlah % Bagian atas naskah berisi tanggal disiarkannya siaran pers 28 41% Konten siaran pers terdiri dari lead, dan tubuh/body berita 11 16% Info bagian lembaga pada akhir naskah 12 17% Pada bagian akhir naskah terdapat info lembaga dan Contact Person yang dapat dihubungi 18 26% Jumlah % Sumber: Berdasarkan lembar coding Format Siaran Pers Berdasarkan tabel 4. 3 menunjukkan bahwa format isi siaran pers pada siaran pers yang diterbitkan pada website Kementerian Kominfo periode Januari 2014 Desember 2014 bagian naskah yang berisi tanggal disiarkannya siaran pers sebanyak 41%. Lalu terdapat 26% siaran pers yang pada bagian akhir naskahnya terdapat info lembaga dan contact person yang dapat dihubungi. Kemudian terdapat 17% siaran pers yang memiliki lembaga pada akhir naskah dan 16% konten siaran pers yang terdiri dari lead dan tubuh/body berita.

13 61 Tabel 4. 4 Nilai Berita Nilai Berita Jumlah % Keluarbiassan 1 1% Kebaruan 7 10% Akibat 12 17% Aktual 16 23% Kedekatan 1 1% Informasi 28 41% Orang penting 2 3% Ketertarikan Manusia 1 1% Seks 1 1% Jumlah % Sumber: Berdasarkan lembar coding Nilai Berita Berdasarkan tabel 4. 4 menunjukkan bahwa nilai berita yang terkandung dalam siaran pers pada siaran pers yang diterbitkan pada website Kementerian Kominfo periode Januari 2014 Desember 2014, sebanyak 41% mengandung Informasi, 23% berupa nilai berita yang aktual, 17% nilai berita merupakan akibat dari suatu hal, 10% mengandung unsur kebaruan, dan 3% memberitakan mengenai orang penting, serta masing-masing 1% untuk nilai berita yang mengandung keluarbiasaan, kedekatan, ketertarikan manusia, dan seks.

14 62 Tabel 4. 5 Layout Website Layout Jumlah % Desain layout menarik pengunjung untuk membaca 10 14% Tampilan warna yang dipilih senada dengan isi siaran pers 45 65% Pemilihan foto sebagai data pendukung siaran pers sudah sesuai 14 20% Jumlah % Sumber: Berdasarkan lembar coding Layout Website Berdasarkan tabel 4. 5 menunjukkan bahwa konten website dalam siaran pers pada siaran pers yang diterbitkan pada website Kementerian Kominfo periode Januari 2014 Desember 2014, mengenai layout website terdapat 65% siaran pers yang memiliki tampilan warna yang senada dengan isi siaran pers, lalu terdapat 20% siaran pers yang pemilihan foto sebagai data pendukungnya sudah sesuai dengan isi siaran pers. Kemudian terdapat 14% siaran pers yang desain layoutnya dapat menarik perhatian pengunjung untuk membaca siaran pers tersebut. Tabel 4. 6 Waktu Tayang Siaran Pers Waktu Tayang Jumlah % Dalam satu bulan siaran pers diterbitkan 4 sampai 8 kali 16 23% Posting siaran pers dilakukan pada pukul 1 pagi - 12 siang 11 16% Posting siaran pers dilakukan pada pukul 1 siang - 12 malam 42 61% Jumlah % Sumber: Berdasarkan lembar coding Waktu Tayang Siaran Pers

15 63 Berdasarkan tabel 4. 6 menunjukkan bahwa waktu tayang siaran pers yang diterbitkan pada website Kementerian Kominfo periode Januari 2014 Desember 2014, terdapat 61% siaran pers yang diposting pada pukul 1 siang 12 malam dan terdapat 16% siaran pers yang diposting pada pukul 1 pagi 12 siang. Kemudian terdapat 23% siaran pers yang diterbitkan 4 (empat) sampai 8 (delapan) kali dalam satu bulan Pembahasan Berdasarkan dari tabel hasil penelitian, dalam siaran pers pada website Kementerian Komunikasi dan informatika periode Januari 2014 Desember 2015 terdapat 59% judul siaran pers yang menggambarkan isi siaran pers. Hal ini dapat memudahkan calon pembaca siaran pers yang mengunjungi website Kementerian Kominfo untuk menjadi tertarik untuk membaca siaran pers tersebut dan jika ada yang membutuhkan suatu informasi penting maka akan lebih mudah mendapatkannya dengan keyword judul siaran pers yang menggambarkan isi siaran pers. Seperti pada siaran pers nomor 2 dengan judul Siaran Pers tentang Uji Publik RPM Data Center bagi pembaca yang sedang memerlukan informasi mengenai pedoman pusat data dapat mendapatkan informasi secara cepat. Beda halnya dengan judul yang memberi informasi mengenai informasi sosial hanya ditemukan 3% siaran pers pada periode Januari 2014 Desember 2014, hal ini

16 64 dikarenakan informasi yang bersifat sosial ada yang disiarkan berdasarkan peristiwa yang terjadi dan ada juga yang berdasarkan rencana pemerintah. Seperti pesan sosial yang terdapat pada siaran pers nomor 24 mengenai Siaran Pers tentang Uji Publik RPM yang Mengatur Tata Cara Pemblokiran Konten Internet Negatif, menyadari konten negatif dari berbagai website masih mudah diakses maka Kementerian Keminfo menguji sehingga dapat mengetahui perbaikan apa yang harus diperbaiki dalam peraturan mengenai konten negatif ini sehingga kedepannya dapat tercipta internet yang sehat dan aman untuk semua kalangan usia di seluruh Indonesia. Mengenai isi berita didalam siaran pers yang terbit pada periode Januari 2014 Desember 2014 terdapat 35% format pesan siaran pers yang mencakup 5W+1H. Hal ini cukup baik karena siaran pers telah memenuhi kualitas berita yang harus mencakup kriteria umum penulisan yaitu 5W+1H. Sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Ismail Cawidu bahwa landasan utama Kementerian Kominfo menulis siaran pers yaitu berdasarkan unsur 5W+1H karena dengan adanya informasi yang lengkap mengenai apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi akan memenuhi dan memperjelas informasi yang dibutuhkan oleh pembaca. Seperti pada siaran pers nomor 55 yaitu Siaran Pers tentang Tata Cara Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Untuk Perangkat Telekomunikasi didalamnya telah terpaparkan dengan jelas mengenai unsur 5W+1H yaitu unsur apa sudah dijelaskan pada judul yaitu mengenai tata cara perhitungan tingkat komponen dalam negeri untuk perangkat telekomunikasi. Unsur siapa dijelaskan pada paragraf

17 65 kedua yaitu manufaktur atau pabrikan, kemudian unsur kapan dijelaskan pada awal paragraf yaitu pada 19 September Sama halnya dengan unsur kapan, unsur dimana pun dijelaskan pada awal paragraf yaitu di Jakarta. Selanjutnya unsur mengapa dijelaskan pada paragraf pertama yaitu dengan alasan karena untuk mendorong berkembangnya industri dan mendukung kebijakan penggunaan produk dalam negeri. Kemudian siaran pers ini dilengkapi dengan unsur bagaimana yang dijelaskan dengan kalimat Bagi masyarakat yang hendak menanggapi RPM dimaksud, dapat memberikan masukan/tanggapannya via dari tanggal 19 September 2014 s.d 26 September Kalimat ini juga menunjukkan ajakan Kementerian Kominfo kepada masyarakat untuk berbagi saran dan masukan mengenai rancangan peraturan menteri tersebut. Mengenai isi berita yang bersifat informatif, edukatif, dan eksplanatif terdapat 14% siaran pers yang terbit pada periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014, hal ini dikarenakan ada siaran pers yang dilengkapi dengan ketiga unsur tersebut, ada juga siaran pers yang hanya bersifat informatif, edukatif, atau eksplanatif saja. Sebagian besar siaran pers menginformasikan peristiwa apa yang baru saja terjadi dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Seperti dalam siaran pers nomor 30 kalimat yang bersifat informatif dijelaskan pada poin ke 3 (tiga) bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan verifikasi mengenai kategori-kategori atau chanel-

18 66 chanel yang didalamnya berisi video pornografi. Kemudian kalimat yang bersifat edukatif dijelaskan pada poin ke 4 (empat) isi pesan mengenai Undang-undang Republik Indonesia tentang Pornografi yaitu tertera pada Undang-undang nomor 44 tahun 2008 pada bab II tentang larangan dan pembatasan di pasal 4 (empat), lalu isi pesan yang bersifat eksplanatif dijelaskan pada poin ke 8 (delapan) yaitu alasan Kementerian Kominfo melarang dan membatasi situs pornografi yaitu untuk melindungi pengguna internet di Indonesia agar tidak dapat mengakses muatan negatif mengenai pornografi. Hasil penelitian mengenai format siaran pers, terdapat 41% siaran pers yang pada bagian atas naskahnya berisi tanggal disiarkannya siaran pers. Waktu penerbitan siaran pers amatlah sangat penting karena waktu tersebut menandakan peristiwa tersebut terjadi. Seperti dalam siaran pers nomor 19 setelah judul siaran pers terdapat tempat dan tanggal disiarkannya siaran pers, hal ini membantu para pembaca untuk mengetahui kapan siaran pers tersebut dibuat. Selanjutnya format siaran pers yang terbit pada periode Januari 2014 Desember 2014, terdapat 16% siaran pers yang kontennya terdiri dari lead dan tubuh berita. Kebanyakan siaran pers yang diterbitkan kalimat penutupnya tidak jelas, kalimat penutup digabungkan dengan tubuh atau body berita. Seperti dalam siaran pers nomor 48 tidak terdapat kalimat penutup dalam siaran pers tersebut, tubuh berita pun hanya dijelaskan oleh 2 (dua) poin saja, pada siaran pers tersebut hanya berisi

19 67 publikasi mengenai Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika terkait peluang usaha penyelenggaraan penyiaran multiplesking melaui sistem terestrial. Mengenai nilai berita pada siaran pers yang diterbitkan, terdapat 41% siaran pers yang memiliki nilai berita informasi dan 23% siaran pers yang memiliki nilai berita aktual, hasil perhitungan pada lembar koding ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat bahwa Kementerian Keminfo ingin menyebarluaskan informasi yang aktual, yaitu informasi terkini. Seperti dalam siaran pers nomor 32 nilai berita yang terkandung didalam siaran pers tersebut adalah berupa informasi mengenai pedoman evaluasi program penyediaan akses dan layanan telekomunikasi di wilayah pelayanan universal telekomunikasi. Informasi ini penting untuk diketahui oleh khalayak karena masyarakat yang belum bisa terjangkau akses dan layanan komunikasinya tidak dapat berkomunikasi jarak jauh sehingga dapat menghambat komunikasi yang akan dilakukan. Begitupula dengan siaran pers nomor 4 mengenai penyerahan bantuan mobil M-Pustika dari Menteri Kominfo Tifatul sembiring bagi sejumlah Pemda. Siaran pers ini mengandung nilai berita yang aktual yaitu berita yang baru saja terjadi peristiwanya, dengan adanya siaran pers ini khalayak jadi mengetahui bahwa upaya pemerintah dalam membangun titik-titik pusat layanan dan akses informasi kepada masyarakat sudah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah sehingga dengan adanya mobil M-Pustika ini diharapkan penyebaran informasi kepada

20 68 masyarakat dapat tersebarluaskan dengan cepat, akurat, mudah dan merata keseluruh tanah air. Terdapat empat indikator nilai berita yang memiliki bobot 1% dalam siaran pers yang diterbitkan pada periode Januari 2014 Desember 2014 yaitu nilai berita mengenai keluarbiasaan, kedekatan, ketertarikan manusia dan seks. Indikatorindikator tersebut lebih bersifat non formal jadi tidak banyak siaran pers yang diterbitkan Kementerian Kominfo yang memiliki nilai berita keluarbiasaan, kedekatan, ketertarikan manusia dan seks karena Kementerian Kominfo menerbitkan siaran pers yang bersifat format dengan nilai berita yang informatif dan actual. Layout website Kementerian Kominfo menampilkan 65% siaran pers yang tampilan warnanya senada dengan isi siaran pers. Seperti dalam siaran pers nomor 10 yaitu siaran pers mengenai siding ajudikasi dalam persengketaan informasi yang menempatkan Keminfo sebagai termohon mengenai data desa bordering program USO. Dalam siaran pers tersebut terdapat foto suasana rapat, foto ini mengenai suasana rapat, warna ruangan suasana rapat sudah sesuai dengan judul dan isi siaran pers yaitu suasana yang serius karena berada dalam situasi rapat. Pemilihan foto sebagai data pendukung siaran pers yang diterbitkan periode Januari 2014 Desember 2014 terdapat 20% siaran pers yang sudah sesuai pemilihan fotonya. Contohnya pada siaran pers nomor 9 mengenai instruksi Kementerian Kominfo dalam darurat layanan telekomunikasi akibat bencana alam, foto yang

21 69 dipilih sebagai data pendukung siaran pers tersebut yaitu situasi setelah bencana alam terjadi, keadaan yang porak poranda akibat terjadinya bencana alam banjir. Selain pemilihan foto yang tepat, Kementerian Kominfo juga harus memperhatikan judul serta foto yang dipilih agar dapat menarik minat pembaca karena dengan tampilan yang menarik pengunjung web yang sebelumnya tidak berniat untuk membaca siaran pers menjadi tertarik untuk membaca apa isi siaran pers tersebut. Seperti dalam siaran pers nomor 33 mengenai penertiban registrasi pelanggan, pemilihan foto simcard dapat menarik pengunjung website untuk membaca isi siaran pers tersebut. Selain tampilan gambar yang menarik, simcard merupakan salah satu komponen alat komunikasi yang penting bagi seluruh pengguna ponsel. Penggunaan foto simcard ini membuat pengunjung website bertanya-tanya mengenai apa yang diinformasikan dalam siaran pers ini. Setiap siaran pers yang diterbitkan oleh Kementerian Kominfo memiliki waktu tayang yang berbeda-beda. Dalam siaran pers yang diterbitkan pada periode Januari 2014 Desember 2014 terdapat 61% siaran pers yang ditayangkan pada jam 1 siang sampai pukul 12 malam dan terdapat 16% siaran pers yang diterbitkan pada range waktu pukul 1 malam hingga jam 12 siang serta terdapat 23% siaran pers yang dalam satu bulannya diterbitkan 4 sampai 8 kali. Waktu tayang ini tidak ditetapkan secara pasti misalnya dalam satu minggu harus ada 1 siaran pers yang diterbitkan, atau dalam satu bulan harus ada delapan atau sepuluh siaran pers. Waktu tayang siaran pers berdasarkan 2 (dua) hal yaitu berdasarkan kalendar event atau program-

22 70 program yang telah dibuat oleh Kementerian Kominfo. Program-program unggulan yang sudah dirancang oleh Kementerian Kominfo, sudah ditentukan juga kapan siaran pers mengenai program tersebut diupload di website Kementerian Kominfo. Hal yang kedua yaitu berdasarkan situasi, jika tiba-tiba ada permasalahan dimasyarakat maka sikap, tindakan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah akan disiarkan melalui siaran pers. Seperti dalam siaran pers nomor 16 mengenai himbauan pasca letusan gudung kelud, dalam siaran pers tersebut yaitu tanggal 14 Februari 2014 pukul 9 pagi Kementerian Keminfo mengeinformasikan terjadinya letusan gunung kelud pada tanggal 13 Februari 2014 pada tengah malam. Siaran pers ini ditayangkan berdasarkan situasi dan peristiwa yang terjadi yaitu peristiwa bencana alam. Beda halnya dengan siaran pers nomor 2 uji publik RPM data center, siaran pers ini ditayangkan memang sudah menjadi program dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam mengkaji sebuah penelitian terdapat dua pendekatan penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang mempunyai tugas untuk menetapkan dan melaksanan kebijakan moneter, menjaga dan mengatur kelancaran

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM DINAS. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN UMUM DINAS. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara BAB II TINJAUAN UMUM DINAS A. Sejarah Singkat Dinas Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara Menurut Peraturan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Komunikasi dan Informatika berada di bagian

Lebih terperinci

Lampiran : Pemberitahuan Penyelenggaraan Kegiatan e-aspirasi Kemenkes 2018 Nomor : IR.01.01/VIII/706/2018 Tanggal : 26 Februari 2018 KRITERIA LOMBA E-ASPIRASI WEBSITE DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat KEMKOMINFO RI 3.1.1 Sejarah KEMKOMINFO Sejak jatuhnya pemerintahan orde baru pada bulan Maret 1998 dan berdirinya Kabinet Reformasi dibawah Pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah dibutuhkan komunikasi antar organisasi lain, banyak cara yang dilakukan perusahaan maupun instansi pemerintah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUATAN, PENYEBARLUASAN, DAN PENGGUNAAN PRODUK PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011

- 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011 - 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011 TENTANG TATA KELOLA KONTEN SITUS DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUATAN, PENYEBARLUASAN, DAN PENGGUNAAN PRODUK PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.340, 2015 DJSN. Informasi Publik. Pelayanan. PERATURAN DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN DEWAN JAMINAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1104, 2012 KEJAKSAAN AGUNG. Pengelolaan Website. Standar Operasional Prosedur. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4) PERATURAN JAKSA AGUNG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu tahu berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan September 2013 Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan jurnalistik. Jurnalistik dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1161, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Alat dan Perangkat Penerima. TV Digital. Persyaratan Teknis.

BERITA NEGARA. No.1161, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Alat dan Perangkat Penerima. TV Digital. Persyaratan Teknis. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1161, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Alat dan Perangkat Penerima. TV Digital. Persyaratan Teknis. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KUALITAS PELAYANAN JASA TELEPONI DASAR PADA JARINGAN BERGERAK SELULER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Lampiran : 1 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 04 /Per/M/Kominfo/3/2010 Tanggal : 30 Maret 2010 INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1 Satuan Kerja : KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUATAN, PENYEBARLUASAN, DAN PENGGUNAAN PRODUK PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: /PER/M/KOMINFO/2/2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PELAPORAN ATAU PENGADUAN KONTEN INTERNET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1075, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jasa. Penyediaan. Konten. Seluler. Lokal. Tanpa Kabel. Mobilitas Terbatas. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM Objek dalam penelitian ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kementerian Komunikasi dan Informatika (sebelumnya bernama "Departemen Penerangan" (1945-1999),

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tent

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tent No. 1175, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Penyiaran Televisi. Digital. Multipleksing. Sistem Terestrial. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KUALITAS PELAYANAN UNTUK PENYELENGGARAAN JASA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KUALITAS PELAYANAN UNTUK PENYELENGGARAAN JASA RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KUALITAS PELAYANAN UNTUK PENYELENGGARAAN JASA PENYEDIAAN KONTEN PADA JARINGAN BERGERAK SELULER DAN JARINGAN TETAP

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.348, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengelolaan. Portal. Situs Kementerian Luar Negeri. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN PEMUTAKHIRAN WEBSITE DITJEN KSDAE SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KSDAE

PEMBAHASAN PEMUTAKHIRAN WEBSITE DITJEN KSDAE SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KSDAE PEMBAHASAN PEMUTAKHIRAN WEBSITE DITJEN KSDAE DASAR - UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; - UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; - Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2007 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat mulai mengandalkan segala sesuatu yang serba instan dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR. 19 TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR. 19 TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR. 19 TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://www.b2p2toot.litbang.kemkes.go.id Tanggal Captured 25 09 17 Captured Halaman Beranda Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2018 KEMENKUMHAM. Penyelenggaraan Sistem Elektronik. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

1 / /04/24 14:08

1 / /04/24 14:08 1 / 5 2011/04/24 14:08 TENTANG POSTEL>> REGULASI>> PERIZINAN>> INFORMASI TERKINI>> EMAIL KONTAK PENCARIAN BUKU TAMU>> LINK>> ENGLISH VERSION Anda Pengunjung Ke : 2 / 5 2011/04/24 14:08 I N F O R M A S

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Daerah Istimewa Yogyakarta

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016 Daerah Istimewa Yogyakarta Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta Jalan Aipda Tut Harsono No. 47,

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://www.kesjaor.kemkes.go.id/ Tanggal Captured 25 09 2017 Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan Prioritas sehingga Cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI YUDISIAL

Lebih terperinci

WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN. Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia

WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN. Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia Sekretariat Badan Litbang Pertanian Jln. Ragunan No. 29, Pasarminggu Jakarta Selatan Ringkasan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.370, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL. Keterbukaan Informasi Publik. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148/KA/VII/2010 TENTANG

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2012, No.770 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN TERHADAP PENJATUHAN SANKSI ADMINISTRATIF PENYELENGGARAAN PENYIARAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

Editorial. Perjalanan Lahirnya Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan. Musliichah, S.I.P., M.A.

Editorial. Perjalanan Lahirnya Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan. Musliichah, S.I.P., M.A. Editorial Perjalanan Lahirnya Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan Musliichah, S.I.P., M.A. Arsip UGM sebagai lembaga kearsipan perguruan tinggi pertama di Indonesia memiliki visi menjadi pusat pengembangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://www.pusat3.litbang.kemkes.go.id/ Tanggal Captured 25 09 17 Captured Halaman Beranda Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/ Tanggal Captured 25 09 17 Captured Halaman Beranda Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan

Lebih terperinci

Kegiatan Press Release

Kegiatan Press Release Kegiatan Press Release Definisi Press Release naskah berita atau informasi yang dibuat oleh praktisi humas (PR/Public Relations Officer) sebuah lembaga atau organisasi untuk dipublikasikan di media massa.

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://simp2p.kemkes.go.id/ Tanggal Captured 25 09 17 Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan Prioritas sehingga Cepat & Mudah

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan 1 BAB I Pendahuluan 1.1 latar belakang Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan manapun, yaitu untuk memberikan informasi yang penting menyangkut dengan publiknya.

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://penanggulangankrisis.kemkes.go.id/ Tanggal Captured 25 09 17 Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan Prioritas sehingga

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG KAMPANYE PEMILIHAN UMUM MELALUI PENGGUNAAN JASA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://bppsdmk.kemkes.go.id/web/ Tanggal Captured 25 09 17 Captured Halaman Beranda Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK -- 1 -- PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES Binfar.kemkes.go.id

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES Binfar.kemkes.go.id HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 Binfar.kemkes.go.id Tanggal Captured 25/09/2017 Captured Halaman Beranda Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan Prioritas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon Fax Email Website Slogan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1219, 2017 KEMEN-KOMINFO. Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta 43 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta Humas Pemerintah Kota merupakan organisasi bagian Pemerintah Kota Yogyakarta yang bertugas mengurusi hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk usaha 1.1.1 Sejarah perusahaan Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan berdirinya kabinet Reformasi dibawah pemerintahan Abdul Rahman Wahid mendorong

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI (KOMINFO) kementrian yang bergerak dalam bidang komunikasi dan informatika untuk

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.797, 2011 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Jaringan Telekomunikasi Berbasis Protokol Internet. Pengamanan.

BERITA NEGARA. No.797, 2011 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Jaringan Telekomunikasi Berbasis Protokol Internet. Pengamanan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.797, 2011 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Jaringan Telekomunikasi Berbasis Protokol Internet. Pengamanan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK

Lebih terperinci

Pemerintah Akan Berlakukan Peraturan Registrasi Kartu Prabayar Dengan Validasi Data Dukcapil

Pemerintah Akan Berlakukan Peraturan Registrasi Kartu Prabayar Dengan Validasi Data Dukcapil Siaran Pers Kemkominfo Tentang Pemerintah Akan Berlakukan Peraturan Registrasi Kartu Prabayar Den Siaran Pers No. 187/HM/KOMINFO/10/2017 Tanggal 11 Oktober 2017 Tentang Pemerintah Akan Berlakukan Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan BAB I PENDAHULUAN 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi 1.1.1 Sejarah Instansi Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan berdirinya kabinet Reformasi dibawah pemerintahan Abdul

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://kesga.kemkes.go.id/ Tanggal Captured 09 10 2017 Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan Prioritas sehingga Cepat & Mudah

Lebih terperinci

PORTAL WEB. memantau dan mengawasi pembuatan dan pengembangan portal web (website) di Unit Organisasi masing-masing.

PORTAL WEB. memantau dan mengawasi pembuatan dan pengembangan portal web (website) di Unit Organisasi masing-masing. LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah dari KEMKOMINFO Sejarah berdirinya Departemen Komunikasi dan Informatika RI ( DEPKOMINFO RI ) sebagai departemen baru, berdasarkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: 11/PER/M.KOMINFO/07/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PPID. Pembentukan PPID didasari oleh UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP, Pasal 13

PEMBENTUKAN PPID. Pembentukan PPID didasari oleh UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP, Pasal 13 PEMBENTUKAN PPID Pembentukan PPID didasari oleh UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP, Pasal 13 Untuk mewujudkan pelayanan yang cepat, tepat dan sederhana setiap Badan Publik menunjuk Pejabat Pengelola Informasi

Lebih terperinci

- 1 - REP PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - REP PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - SALINAN REP PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.939, 2013 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. Informasi Publik. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 www.puskeshaji.depkes.go.id Tanggal Captured 09 10 2017 Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan Prioritas sehingga Cepat &

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES Itjen.kemkes.go.id

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES Itjen.kemkes.go.id HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 Itjen.kemkes.go.id Tanggal Captured 25/09/2017 Captured Halaman Beranda Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan Prioritas sehingga

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id/ Tanggal Captured 25 09 17 Captured Halaman Beranda Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO) Kementerian Komunikasi dan Informatika sebelumnya bernama Departemen Penerangan (1945-1999),

Lebih terperinci

2 tentang Tata Cara Perhitungan Tarif Sewa Saluran Siaran Pada Penyelenggaraan Penyiaran Multipleksing; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 19

2 tentang Tata Cara Perhitungan Tarif Sewa Saluran Siaran Pada Penyelenggaraan Penyiaran Multipleksing; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 19 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1176, 2014 KEMENKOMINFO. Tarif Sewa. Saluran Siaran. Penyiaran Multipleksing. Perhitungan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang tidak

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang tidak 1 BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media. Tidak hanya itu, teknologi juga memungkinkan industri media untuk

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://www.litbang.kemkes.go.id/ Tanggal Captured 25 09 2017 Captured Halaman Beranda Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

Perubahan adalah Keniscayaan: LPP RRI Menjawab Perubahan Zaman

Perubahan adalah Keniscayaan: LPP RRI Menjawab Perubahan Zaman Perubahan adalah Keniscayaan: LPP RRI Menjawab Perubahan Zaman Oleh La Rane Hafied Gany Calon Anggota Dewan Pengawas LPP RRI 2015-2020 Perubahan adalah sebuah keniscayaan! Ini terjadi pada semua aspek

Lebih terperinci

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan Abstrak Seiring berjalannya waktu, kebutuhan masyarakat akan informasi semakin meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan cepat dan praktis. Kecil kemungkinan media

Lebih terperinci