BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen yang dikutip dari buku

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen yang dikutip dari buku"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI UMUM DEFINISI KOMUNIKASI Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen yang dikutip dari buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto, 2004:6) komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransimisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. Menurut Richard West dan Lynn H. Turner dalam bukunya Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, komunikasi adalah proses sosial dimana individu individu menggunakan simbol simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka (West, Turner, 2007:5) Menurut penulis berdasarkan pengertian komunikasi seperti yang dikemukakan para ahli Sarah Trenholm dan Artur Jensen serta Richard West dan Lynn H. Turner, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seorang pemberi pesan kepada seorang penerima pesan melewati sebuah media yang memudahkan isi pesan sampai kepada penerima pesan. Sehingga yang dimaksudkan disini adalah isi pesan juga dapat berubah simbol simbol yang nantinya akan disalurkan melewati sebuah media atau media massa yang memudahkan pemberi pesan dalam memberikannya kepada penerima pesan baik secara individu maupun terhadap massa. Seperti yang kita ketahui komunikasi memiliki beberapa unsur penting yang saling terkait di dalamnya menurut model komunikasi Lasswell yang dikutip dari buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto, 2004:17) antara lain : 9

2 10 1. Pemberi pesan, merupakan pihak yang memberikan informasi kepada penerima pesan baik melalui media maupun secara langsung. 2. Isi pesan, merupakan informasi yang akan disampaikan kepada penerima pesan. 3. Media, merupakan wadah dimana dapat menyalurkan informasi yang disampaikan dari pemberi pesan kepada penerima pesan. 4. Penerima pesan, merupakan pihak yang menerima informasi baik secara langsung maupun lewat media. 5. Efek atau akibat, merupakan hasil dari informasi yang diterima penerima pesan berupa perubahan sikap atau tanggapan. Gambar 2.1 Model Laswell Model Lasswell Model komunikasi beserta komponen komunikasi yang dikutip dari buku Komunikasi Profesional Perangkat pengembangan diri (Hubeis, Kartika, Dhewi, 2012:6-7) terdiri atas beberapa hal yaitu : 1. Lingkungan fisik, sosial psikologis, waktu. Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi, masing masing memengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain.

3 11 2. Sumber dan penerima, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber sekaligus penerima. 3. Enkoding dan Dekoding. Enkoding merupakan proses menyerap isyarat isyarat pada komunikasi non verbal yang menjalankan fungsi penerima, sedangkan dekoding merupakan proses pemecahan sandi atau proses membawa kemasan pesan. Seperti penjelasan yang ada mengenai model komunikasi, penulis mengartikan komunikasi memiliki unsur penting yaitu pemberi pesan memiliki isi pesan yang akan diinformasikan melalui sebuah media, ditujukan terhadap penerima pesan kemudian penerima pesan memberikan pesan balik terhadap pemberi pesan. Dalam proses komunikasi setiap unsur tersebut memiliki peranan masing masing yang tentunya, apabila masih ada yang kurang proses komunikasi akan mengalami gangguan BENTUK KOMUNIKASI Bentuk komunikasi menurut Onong Uchjana Effendi yang dikutip dari buku Komunika Majalah Ilmiah Komunikasi (Atiyah, 2007:36) membagi bentuk komunikasi menjadi empat bagian, yaitu : 1. Komunikasi personal (Personal Communication) Komunikasi personal terdiri dari komunikasi intrapersonal (Intrapersonal Communication) dan komunikasi antarpersonal (Interpersonal Communication).

4 12 2. Komunikasi Kelompok (Group Communication) Komunikasi kelompok terdiri dari komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication), yaitu ceramah (Lecture), diskusi panel (Panel Discussion), simposium (Symposium), forum, seminar, curahsaran (Brainstorming), dan komunikasi kelompok besar (Large Group Communication). 3. Komunikasi massa (Mass Communication) Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa seperti pers, televisi, radio, dan film. 4. Komunikasi media (Media Communication) Komunikasi media dapat dilakukan melalui surat, telepon, pamphlet, poster, spanduk. Menurut Richard West dan Lynn H. Turner pada buku Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi (West, Turner, 2007:34-41) bentuk komunikasi terbagi atas : 1. Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri. 2. Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang merujuk pada secara langsung antara dua orang. 3. Komunikasi Kelompok Kecil adalah komunikasi yang terdiri atas beberapa orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 4. Komunikasi Organisasi adalah komunikasi yang terjadi di dalam dan di antara lingkungan yang besar dan luas. 5. Komunikasi publik adalah komunikasi yang dilakukan satu orang kepada banyak orang berupa informasi yang disebarkan. 6. Komunikasi Massa adalah komunikasi yang memberikan informasi dalam jumlah besar melalui sebuah media massa.

5 13 Menurut penulis bentuk komunikasi yang dikemukakan Onong Uchjana Effendy serta Richard West dan Lynn H. Turner memiliki banyak kesamaan yang menyatakan komunikasi memiliki berbagai bentuk komunikasi yang pada awalnya dapat peneliti bahas mengenai komunikasi berasal dari sebuah komunikasi secara interpersonal dan intrapersonal yaitu komunikasi dengan diri sendiri maupun mencakup dua orang, kemudian dilanjutkan dengan komunikasi kelompok baik secara kecil maupun kelompok besar yang mencakup komunikasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan bersama dalam jumlah tertentu. Kemudian komunikasi massa yang biasa dimengerti sebagai komunikasi terhadap satu orang pemberi pesan yang memberikan informasinya melalui media massa yang membantu menyebarkan isi informasi kepada massa yang melihat maupun mendengarkan informasi tersebut dari berbagai media seperti radio, televisi, Koran, majalah, internet DEFINISI KOMUNIKASI MASSA Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca.(nurudin, 2007:3-4). Komunikasi massa adalah proses penciptaan makna bersama antara media massa dan khalayaknya (Baran, 2008:7) Menurut penulis dari penjelasan mengenai komunikasi massa dapat diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan dalam cakupan pemberi pesan memberikan informasinya melalui media massa, dimana media massa seperti radio, televisi, Koran, majalah, maupun internet sebagai media yang menyampaikan informasi ke khalayak.

6 14 Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:8-9). Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup karakteristik sebagai berikut : 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayah yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan di antara media tersebut. 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dalam komunikasi massa yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain. 3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh orang banyak. Karena itu, diartikan milik publik. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba. 5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper. Artinya, pesan pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok atau publik di mana yang

7 15 mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga rubrik, dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper. 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antarpersona. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda. Adapun karakteristik komunikasi massa dari buku Komunikasi Massa Suatu pengantar (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007:7-11) sebagai berikut : 1. Komunikator terlembaga, komunikasi massa itu melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. 2. Pesan bersifat umum, yang berarti komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. 3. Komunikannya Anonim dan Heterogen, yang berarti dalam komunikasi massa komunikator tidak mengenal komunikannya (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda. 4. Media massa menimbulkan keserempakan, yang berarti jumlah sasaran komunikan yang dicapai relative banyak dan tidak terbatas. Bahkan

8 16 komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. 5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan, yang berarti konteks komunikasi massa, komunikator tidak harus selalu kenal dengan komunikannya dan sebaliknya. Yang penting bagaimana komunikator menyusun pesan secara sistematis, baik, sesuai dengan jenis medianya, agar komunikannya bisa memahami isi pesan tersebut. 6. Komunikasi massa bersifat satu arah, yang berarti komunikasi massa memiliki satu kelemahan. Karena komunikasinya dilakukan mellalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung, sehingga tidak dapat melakukan kontak langsung antara komunikator dan komunikan. 7. Stimulasi alat indra terbatas, yang berarti pada komunikasi massa alat indra yang dipakai komunikan sangat terbatas sesuai dengan media massanya. 8. Umpan balik tertunda dan tidak langsung, yang berarti dalam komunikasi massa umpan balik tertunda dan tidak langsung dikarenakan komunikasi bersifat satu arah. Menurut penulis mengenai karakteristik komunikasi massa melalui pengertian pengertian yang ada seperti Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:8-9), serta komunikasi massa dari buku Komunikasi Massa Suatu pengantar (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007:7-11). Komunikasi massa memiliki karakteristik menggunakan media massa sebagai media untuk menyampaikan informasi terhadap khalayah dalam jumlah besar dan secara cepat, kemudian yang menjadi sasaran seorang komunikator

9 17 lewat komunikasi massa dan media masing masing yang digunakan merupakan komunikan yang heterogen. Komunikasi massa juga bersifat umum, artinya pesan pesan yang disampaikan komunikator terhadap komunikan bukan hanya untuk kelompok tertentu, melainkan terhadap khalayak umum. Komunikasi massa bersifat satu arah sehingga umpan balik yang diterima akan tertunda dan tidak langsung FUNGSI KOMUNIKASI MASSA Komunikasi memiliki berbagai fungsi terhadap masyarakat yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:66-90) antara lain : 1. Informasi, merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Dimana komunikasi massa memberikan informasi lewat media massa yang ada. Komponen komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita yang disajikan. 2. Hiburan, merupakan fungsi komunikasi massa berupa media elektronik merupakan posisi yang paling tinggi. Acara hiburan yang ditonton bersama seperti di televisi menjadi sarana hiburan sekaligus sebagai perekat keluarga. 3. Persuasi, menurut Josep A. Devito yang dikutip dari buku (Nurudin, 2007:72-73), fungsi persuasi dianggap sebagai fungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk seperti mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang. Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu, dan memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu. 4. Transmisi budaya, merupakan fungsi komunikasi massa dalam meningkatkan sosial, memperluas dasar norma bersama, serta pengalaman bersama.

10 18 5. Mendorong kohesi sosial, merupakan fungsi komunikasi massa yang dimaksudkan media massa mendorong masyarakat untuk bersatu melalui informasi komunikasi massa. 6. Pengawasan, merupakan fungsi komunikasi massa yang menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian kejadian yang ada di sekitar kita. Pengawasan terbagi menjadi dua yaitu pengawasan peringatan dan pengawasan instrumental. Pengawasan peringatan dapat berupa seperti peringatan mengenai bahaya dari musuh seperti wabah penyakit, sedangkan pengawasan instrumental seperti harga kebutuhan sehari hari. 7. Korelasi, merupakan fungsi yang menghubungkan bagian bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. 8. Pewarisan sosial, dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya. 9. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif. Komunikasi massa berperan memberikan informasi, tetapi informasi yang diungkapkan ternyata mempunyai motif motif terntentu untuk melawan kekuasaan. 10. Menggugat hubungan trikotomi. Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga pihak yang melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat. Tugas penting komunikasi massa untuk mengubah hubungan trikotomi yang tidak adil tersebut. Melalui media massa berita berita yang berbobot, mengungkap peristiwa yang mampu mengungkapkan pemerintah yang korup.

11 19 Fungsi komunikasi menurut Dominick yang dikutip dari buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007:14-17), terdiri atas : 1. Pengawasan, yang terbagi menjadi dua yaitu pengawasan peringatan dan pengawasan instrumental. Pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan mengenai sebuah ancaman, sedangkan pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari hari. 2. Penafsiran. Fungsi penafsiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasuk fakta dan data, tetapi juga ada memberikan penafsiran terhadap kejadian kejadian penting. 3. Pertalian. Fungsi komunikasi massa menggunakan media massa sebagai pemersatu anggota masyarakat yang beragam yang memiliki kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Penyebaran nilai nilai. Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. 5. Hiburan. Fungsi hiburan merupakan bagian dari media massa, melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan baik radio atau televisi khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya. Menurut penulis berdasarkan mengenai fungsi komunikasi massa yang menggunakan media massa sebagai wadah untuk menyalurkan informasi, fungsi fungsi yang media massa sangat berpengaruh kepada khalayak. Fungsi informasi sebagai pilar utama dimana informasi disampaikan komunikator melalui media massa. Fungsi hiburan juga merupakan salah satu fungsi yang sekarang ini menjadi fungsi utama dalam media massa, dikarenakan hiburan merupakan hal yang khalayak cari ketika sudah penat melakukan aktivitas. Kemudian fungsi sebagai pengawasan,

12 20 merupakan fungsi komunikasi massa yang menjadikan media massa sebagai pengawasan peringatan dan instrumental, disini fungsi yang sangat membantu masyarakat yang menerima informasinya untuk tetap siaga dan juga memberikan kemudahan mengenai informasi dalam kehidupan sehari hari PROSES KOMUNIKASI MASSA Proses komunikasi massa mengikuti formula Lasswell yang dikutip dari buku Komunikasi Massa Suatu pengantar (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007:29), dapat dipahami bahwa proses komunikasi massa terdapat lima unsur dalam proses komunikasi yaitu : 1. Siapa, merupakan komunikator yang akan memberikan informasi. 2. Berkata apa, merupakan isi pesan atau isi informasi yang akan disebarkan nantinya. 3. Melalui saluran apa, merupakan media massa apa yang digunakan untuk menyalurkan informasi yang akan disebarkan komunikator. 4. Kepada siapa, merupakan target sasaran atau penerima pesan yang akan nantinya menerima pesan setelah mendapat informasi melalui media massa yang sudah ditentukan. 5. Dengan efek apa, merupakan efek yang nantinya akan terjadi ketika penerima pesan menerima informasi tersebut.

13 TEORI KOMUNIKASI MASSA Komunikasi massa memiliki teori teori dimana teori teori ini digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial dan alasan semua itu terjadi. Teori teori komunikasi massa yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007: ) terdiri atas dari beberapa teori teori antara lain : 1. Teori jarum hipodermik, merupakan teori komunikasi massa yang mengirimkan pesan akan langsung mengenai sasarannya yakni penerima pesan atau komunikan. 2. Teori kultivasi, merupakan teori komunikasi massa yang lebih menekankan ke arah dampak yang diberikan kepada komunikan. Efek kultivasi memberikan kesan bahwa televisi mempunyai dampak yang sangat kuat pada diri individu. Bahkan, komunikan menganggap bahwa lingkungan di sekitarnya sama seperti yang tergambar dalam televisi. 3. Teori imperialisme budaya, merupakan teori komunikasi massa yang pada dasarnya manusia tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan bagaimana mereka berpikir, apa yang dirasakan dan bagaimana mereka hidup. Umumnya komunikan akan mengikuti apa yang ada di media massa, yang diketahui bahwa media massa mayoritas hampir dikuasai oleh kebudayaan barat pada awalnya. 4. Teori persamaan media. Teori ini mengibaratkan media sebagai manusia. Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi berhadapan langsung. 5. Teori spiral keheningan, merupakan teori yang menjawab mengapa orang orang dari kelompok minoritas sering merasa perlu untuk menyembunyikan pendapat dan pandangannya ketika berada dalam kelompok mayoritas.

14 22 6. Teori determinasi teknologi, merupakan teori komunikasi massa yang memiliki ide dasar perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. 7. Teori difusi inovasi, merupakan teori yang mengatakan komunikator yang mendapatkan pesan dari media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang orang. Dengan demikian inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi) melalui media massa akan kuat mempengaruhi massa untuk mengikutinya. 8. Teori kegunaan dan kepuasan, merupakan teori komunikasi massa dimana penerima pesan aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya. 9. Teori agenda setting, merupakan teori dimana media tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. 10. Teori media kritis, merupakan komunikasi massa yang menjadikan media massa secara terbuka menekankan perlunya evaluasi dan kritik pada setiap ketidakadilan yang ada di sekitarnya. 2.2 TEORI KHUSUS DEFINISI RADIO Radio merupakan sebuah media komunikasi, dimana pesan berupa suara yang dirubah menjadi sinyal suara, melalui gelombang elektromagnetik yang dibantu dari antenna pemancar sumber (a sender) kepada antena pemancar penerima (a receiver) (Wibowo, 2012:1). Seperti yang kita ketahui radio sudah ada sejak lama pada jaman dahulu. Sekarang ini radio tidak kalah oleh media massa lainnya seperti televisi, majalah,

15 23 koran, internet yang semakin berkembang pula. Namun radio masih bisa mengimbangi segala bentuk media massa yang makin berkembang. Teknologi dari radio pun juga semakin berkembang dan program yang dibuatpun memilik daya tarik tersendiri bagi pendengar yang mendengarkannya FUNGSI RADIO Fungsi radio selain sebagai hiburan dan sebagai sumber informasi, radio juga memiliki fungsi dalam mengembangkan kebudayaan manusia (Wibowo, 2012:29) antara lain : 1. Radio siaran sebagai bagian yang integral dalam kebudayaan manusia. Radio dikatakan sebagai medium sekunder dari proses komunikasi dalam perkembangan kebudayaan manusia. Perantara atau medium ini dari perspektif yang luas dapat dilihat sebagai perkembangan dari bentuk komunikasi manusia di masa lalu, untuk menyebarluaskan gagasan, melalui unsur bunyi atau suara. Di jaman yang semakin berkembang unsur seperti suara yang ada dikembangkan penyebarannya melalui teknologi media massa seperti radio sekarang ini. Radio mengalahkan surat kabar dalam medium penyiaran terutama dalam hal kecepatan menyampaikan informasinya. Perkembangan lebih jauh lagi, ketika radio juga menyiarkan musik, drama yang berupa hiburan dan iklan komersial ternyata memperoleh perhatian yang baik. Sehingga radio sekarang ini dikenal sebagai media massa dimana bisa memberikan informasi juga hiburan secara cepat menjadikan medium yang sangat berarti dalam perubahan kebudayaan manusia. 2. Fungsi radio siaran dalam mengembangkan kebudayaan manusia. Radio memiliki kemampuan menyampaikan informasi secara cepat mendorong

16 24 terjadinya penyebar luasan berbagai hal, termasuk pengetahuan. Radio merupakan media massa dimana memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam menyebar luaskan informasi. Sehingga dari kecepatan informasi yang diberikan kepada penerima pesan menjadikan radio cepat mengembangkan kebudayaan manusia sampai sekarang ini GAYA RADIO Gaya radio atau radio siaran yang diproduksi untuk konsumsi pendengaran, yakni untuk didengarkan melalui indera telinga. Oleh karena itu belum tentu hal yang disampaikan dapat menggambarkan peristiwa di lokasi (Olii, 2007:9). Menurut Onong Uchjana Effendy yang dikutip dari buku Berita dan Informasi Jurnalistik radio (Olii, 2007:10-11) menyebutkan faktor yang menimbulkan gaya radio antara lain : 1. Sifat radio siaran, penyiar perlu memperhatikan unsur auditori yang berarti pesan radio harus diikuti secara penuh dan tidak terpotong potong oleh pendengar. Kemudian mengandung gangguan berupa gangguan secara pendengaran akibat telinga salah menangkap isi siaran, ataupun karena gangguan teknis. 2. Sifat pendengar radio. Sifat pendengar juga perlu diperhatikan yang nantinya akan membentuk gaya radio itu sendiri tergantung dari target komunikannya. Sifat pendengar biasanya adalah heterogen dimana pendengar adalah massa yang tersebar di berbagai tempat dan memiliki perbedaan satu sama lain. Sifat berikutnya adalah pribadi, dimana isi pesan akan diterima dan dimengerti secara pribadi sesuai dengan situasi pendengar itu. Bersifat akitf dimana radio bertindak untuk sekedar

17 25 merangsang orang aktif mencari kejelasan, dan juga sifat yang selektif dimana pendengar akan memilih program radio yang disukainya atau dibutuhkannya JENIS PROGRAM RADIO Radio pada umumnya memiliki jenis program yang berbeda dalam setiap stasiun radio antara lain (Wibowo, 2012:59) : - Program siaran mata acara wicara radio, program ini biasa dilakukan oleh seorang penyiar atau penyaji untuk menjelaskan beberapa hal penting, pengumuman, pernyataan atau informasi tentang program acara. - Program Voxpop, artinya suara rakyat atau masyakarat. Program ini adalah merupakan serangkaian pendapat umum, orang per orang, yang dipilih secara spontan dari beberapa kalangan atau lingkungan. - Program wawancara radio adalah program tanya jawab yang disiarkan melalui radio. - Program berita adalah program siaran berupa uraian kejadian, fakta dan pernyataan atau kesaksian, yang memiliki nilai berita dan disiarkan melalui medium radio siaran, secara periodik. - Program reportase adalah program yang disiarkan dari tempat kejadian atau tempat peristiwa berlangsung. - Program hiburan musik di radio siaran dapat disajikan dalam dua kemungkinan. Berupa kajian dari musik yang sudah dikemas di dalam CD, kaset atau musik yang sudah dikemas di dalam komputer. Kemungkinan kedua adalah sajian program siaran musik secara langsung.

18 DEFINISI FORMAT RADIO SIARAN Radio memiliki beberapa format siaran yang biasanya terdiri atas : - Format radio siaran hiburan - Format radio siaran informasi dan berita - Format radio siaran pendidikan Radio siaran format dasar hiburan yang sering kali kita kenal dengan entertainment, programnya tersusun berdasar orientasi menghibur para pendengarnya. Format hiburan dapat bermacam macam seperti musik dan lagu, berbagai kesenian tradisi khususnya yang dapat didengar, berbagai sandiwara baik lokal maupun kontemporer, dan sebagainya. (Wibowo, 2012:121) Radio siaran berformat dasar informasi dan berita akan menyajikan berbagai program acara siaran yang sifatnya informasi dan berita, seperti repoertase, documenter radio, features radio, siaran radio, siaran berita, pernyataan, wawancara, pagelaran wicara, dan program interaktif yang lain. Radio siaran dengan format dasar pendidikan belum begitu tampil di Indonesia. Yang ada radio Universitas, namun dalam sajian program siarannya, tak jauh bedanya dengan radio berformat hiburan. (Wibowo, 2012: ) PENATAAN ACARA RADIO Radio merupakan media massa yang bersifat menghibur dan juga memberikan informasi secara cepat kepada masyarakat. Namun radio tanpa uang yang memadai, stasiun penyiaran radio tidak akan bisa mengudara. Jadi, permasalahannya adalah bagaimana membuat program menarik dan mendapatkan pendengar. Hal ini merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam konsep radio programming dan setara dengan pengembangan format (Prayudha, 2004:43)

19 27 Radio memiliki format dimana yang kita ketahui sekarang ini merupakan berupa urutan acara yang disusun secara rapi dan diperkirakan untuk menarik pendengar. Durasi setiap acara juga merupakan ujung tombak sebuah radio. Hal dikarenakan apabila durasi tersebut tidak sesuai dengan masyarakat, tentunya tidak akan dapat menarik minat mendengarkan pendengar. Persiapan materi juga dipengaruhi format acara. Pastikan terlebih dahulu positioning yang hendak dicapai. Positioning itu sendiri upaya agar pendengar yang akan kita raih sesuai dengan citra yang kita kehendaki (Prayudha, 2004:47) PROSES PRODUKSI RADIO Proses produksi di radio tidak jauh berbeda dengan media massa televisi. Dimulai dari pra produksi, produksi dan juga pasca produksi. Hanya saja perbedaannya adalah isi program di dalamnya, tata cara penyusunan serta alat alat yang dibutuhkan di radio tidak sebanyak media televisi. Radio memiliki isi program dimana program di dalamnya lebih bersifat informasi yang lebih terperinci. Suara suara yang unik dari sebuah stasiun penyiaran radio akan tercipta dari beberapa hal di antaranya (Prayudha, 2004:75) : 1. Kombinasi jenis musik yang memang diprogram sesuai rencana. 2. Gaya dan tatanan vokal yang diudarakan oleh para penyiar. 3. Teknik teknik yang digunakan dalam proses produksi iklan komersial serta pada iklan layanan masyarakat. 4. Efek suara yang digunakan untuk mengiringi siaran. 5. Sejumlah teknik perekaman khusus lainnya serta penggunaan metode metode produksi itu sendiri.

20 28 Seperti yang peneliti ketahui radio memiliki tahapan produksi dimana yang bisa dijelaskan antara lain : 1. Tahapan pra produksi, merupakan tahapan dimana seorang penyiar maupun dengan narasumber menyiapkan informasi atau ide ide yang nantinya akan disampaikan ketika tahapan produksi. Di tahapan ini juga merupakan tahapan dimana penyiar beserta kru yang bertugas mempersiapkan alat alat dan data yang dipergunakan nantinya sebelum melakukan siaran. 2. Tahapan produksi, merupakan tahapan dimana siaran dilakukan dengan segala hal yang sudah dipersiapkan sebelumnya. 3. Tahapan pasca produksi, merupakan tahapan dimana melakukan evaluasi dari produksi siaran yang tadi dilakukan, apakah masih ada kekurangan atau apa yang harus ditambahkan supaya lebih tepat sasaran untuk siaran selanjutnya DEFINISI LALU LINTAS Lalu lintas merupakan hal yang biasa ditemui masyarakat dimanapun, terutama di wilayah Jakarta yang termasuk kepadatan lalu lintasnya cukup tinggi. Wilayah wilayah di Jakarta merupakan wilayah yang paling banyak penduduknya dan kendaraannya, sehingga kemacetan di Jakarta jauh lebih padat daripada di daerah daerah lainnya. Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan di dalam Undang Undang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan 2009 (UU No. 22 tahun 2009:3).

21 RUANG LINGKUP LALU LINTAS Ruang Lingkup lalu lintas dalam prakteknya mencakup lima bagian penting sebagai berikut (Alamsyah, 2005:3-4) : 1. Studi karakteristik lalu lintas a. Faktor faktor kendaraan dan manusia b. Volume lalu lintas, kecepatan dan kerapatan c. Arus lalu lintas, kapasitas jalan dan persimpangan d. Pola perjalanan, faktor pertumbuhan dan asal tujuan lalu lintas e. Faktor faktor mengenai parkir dan terminal f. Pelayanan fasilitas dan pemakainya g. Analisis kecelakaan lalu lintas 2. Perencanaan transportasi yang meliputi a. Studi transportasi regional b. Perencanaan jangka panjang mengenai jaringan jalan, sistem transportasi umum, terminal dan parkir c. Perencanaan khusus pembangunan, peningkatan atau penyebaran kembali lalu lintas d. Studi tentang dampak lingkungan e. Penelitian faktor faktor sistem transportasi dan perilaku pemakai jalan pada suatu sistem lalu lintas. 3. Perencanaan geometrik jalan, penerapan rekayasa lalu lintas pada perencanaan geometrik jalan meliputi : a. Perencanaan jalan baru, dimana jumlah kendaraan yang direncanakan akan melaluinya serta kecepatan rencana, direncanakan pada nalisis rekayasa lalu lintas.

22 30 b. Perencanaan ulang jalan dan persimpangan lama untuk meningkatkan kapasitas dan keamanan. c. Perencanaan parkir dan terminal d. Penetapan standar standar untuk jalan raya 4. Operasi lalu lintas, operasi lalu lintas dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang dengan cara menerapkan alat alat kontrol lalu lintas agar sesuai dengan standar dan ketentuan lainnya. 5. Administrasi, untuk mencapai tujuan dari rekayasa lalu lintas dibutuhkan sejumlah administrasi DEFINISI AGENDA SETTING Agenda setting merupakan teori media (khususnya media berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Media massa selalu mengarahkan kita pada apa yang harus kita lakukan (Nurudin, 2007:195). Menurut Chaffe dan Berger yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:197), ada beberapa catatan yang perlu dikemukakan untuk memperjelas teori ini. 1. Teori itu mempunyai kekuatan penjelas untuk menerangkan mengapa orang sama sama menganggap penting suati isu. 2. Teori itu mempunyai kekuatan memprediksikan sebab memprediksi bahwa jika ada orang orang mengekspos pada satu media yang sama, mereka akan merasa isu yang sama tersebut penting.

23 31 3. Teori itu dapat dibuktikan salah jika orang orang tidak mengekspos media yang sama maka mereka tidak akan mempunyai kesamaan bahwa isu media itu penting. Menurut Severin dan Tankard Jr yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007: ) ada beberapa dimensi yang berkatian dengan teori agenda setting antara lain : 1. Agenda media terdiri dari dimensi dimensi berikut. a. Visibilitas, yakni jumlah dan tingkat menonjolnya berita. b. Tingkat menonjolnya bagi khalayak, yakni relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak. c. Valensi, yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara pemberitaan bagu suatu peristiwa. 2. Agenda khalayak, terdiri dari dimensi dimensi berikut. a. Keakraban, yakni derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu. b. Penonjolan pribadi, yakni relevansi kepentingan individu dengan ciri pribadi. c. Kesenangan, yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topic berita. 3. Agenda kebijakan terdiri dari dimensi dimensi berikut. a. Dukungan, yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu. b. Kemungkinan kegiatan, yakni kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan. c. Kebebasan bertindak, yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah.

24 DEFINISI PENGARUH Definisi dari pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu seperti orang atau benda, yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. (KBBI, edisi 4, 2008) DEFINISI MINAT Definisi dari minat ialah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda, dan orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, afektif, dan motorik dan merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan.(jahja, 2011:63) DEFINISI KOGNITIF Definisi Kognitif ialah merupakan istilah yang mengacu pada kesadaran dan pemikiran, serta tindakan spesifik mental tertentu seperti mengamati, memperhatikan, menafsirkan, mengingat, mempercayai dan mengantisipasi (Larsen, Buss, 2008:393). Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan (Nurudin, 2007: 194) DEFINISI AFEKTIF Definisi afektif merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional (Nurudin, 2007:194).

25 DEFINISI KONATIF Definisi konatif merupakan kebutuhan manusia yang berasal dari hirarkie kebutuhan Maslow yang terdiri atas fisiologis, rasa akan keamanan, rasa saling memiliki atau cinta, rasa akan harga diri, rasa akan aktualisasi diri. Sehingga konatif memiliki pengertian manusia terbentuk untuk memiliki motivasi karakter diri, serta rasa ingin mengetahui yang lebih dalam (Feist, 2009:280). 2.3 TINJAUAN PUSTAKA Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Wowor (2013) Vol 2, No 1 Jurnal Acta Diurna Busono, Hananto (2009) Vol 9, No 2 Jurnal Penelitian Pendidikan Bader, Simona (2012) Vol 7, No 10 (35 44) Jurnal Komunikasi Anonymous (2012) Vol 19, No 2 (42-43) Australian Nursing Journal Pengaruh Iklan Komersial di Radio Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Kelurahan Bahu Pengaruh Kebisingan Lalu Lintas Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran The impact of new media on the public. The Protests in Romania Impact Of Media Children Agar masyarakat dapat lebih selektif lagi dalam mendengarkan iklan di radio dan sebaiknya tahu memilahmilah apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan agar tidak berbelanja secara konsumtif. Agar dalam proses belajar tingkat kebisingan lalu lintas dapat mempengaruhi konstrasi siswa, sehingga lebih baik siswa dalam tingkat kebisingan yang lebih tinggi harus lebih fokus dalam belajar. Penelitian ini akan menyajikan bagaimana media massa mempengaruhi protes jalanan saat ini di kota-kota besar Rumania. Penelitian ini menjelaskan mengenai dampak atau pengaruh media terhadap anak anak terutama dalam hal secara mental.

26 34 Rajagopal (2011) Vol 39, ( ) International Journal of Retail & Distribution Management Impact of radio advertisements on buying behaviour of urban commuters Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak iklan radio komuter perkotaan terhadap perilaku pembelian di toko-toko ritel dan upaya untuk menentukan peran iklan radio penyebaran informasi tentang promosi penjualan. Dalam kelima jurnal di atas peneliti mengambil berbagai jurnal mengenai pengaruh mengenai media dan juga minat, dimana yang mendukung penelitian ini dikarenakan memiliki kesamaan dalam hal pembahasan yaitu mengenai pengaruh media dan juga minatnya. 2.4 KERANGKA PIKIR Informasi Lalu Lintas program AMKM Sonora (X) Minat Mendengarkan Radio (Y) 2.5 OPERASIONAL KONSEP VARIABEL DIMENSI INDIKATOR INFORMASI a. Isi Pesan 1. Informasi yang LALU LINTAS PROGRAM AMKM disampaikan berguna bagi pendengar di jalan. 2. Informasi yang up to date. SONORA 92.0 FM JAKARTA (X) b. Gaya Radio 1. Penyiar memiliki gaya berbicara yang jelas sehingga mudah dipahami.

27 35 c. Persiapan Materi dan Penguasaan oleh penyiar d. Durasi mengenai program AMKM secara keseluruhan e. Durasi mengenai program AMKM bagian lalu lintas dengan lagu. 2. Penyiar interaktif dalam memberikan informasi. 1. Materi lalu lintas disesuikan dengan situasi jalan Jakarta. 2. Penyiar mengetahui detail daerah lalu lintas yang sedang disiarkan. 1. Ketepatan waktu penayangan informasi lalu lintas. 2. Lamanya penayangan informasi lalu lintas 1. Musik menjadi hiburan di tengah kemacetan. 2. Penempatan lagu diputar setelah informasi lalu lintas disiarkan. VARIABEL DIMENSI SUB INDIKATOR DIMENSI MINAT PENDENGAR (Y) Kognitif Pengetahuan 1. Pendengar mengetahui situasi lalu lintas Jakarta setiap harinya. 2. Pendengar mengetahui media radio memiliki kecepatan penyampaian info lalu lintas dibanding media lainnya. Pengertian 1. Pendengar mengerti pentingnya media radio sebagai salah satu pemberi informasi 2. Pendengar mengerti bahwa radio bukan hanya sebagai pemberi informasi tetapi juga sebagai hiburan Pemahaman 1. Pendengar menjadi lebih paham informasi karena disiarkan secara langsung. 2. Pendengar mengerti isi info dalam bentuk audio, karena bahasa dan isi informasi yang singkat dan padat. Afektif Sikap 1. Pendengar mengatur radio saat di jalan.

28 2. Pendengar mendengarkan berita lalu lintas di radio. Konatif Tingkah Laku 1. Pendengar mengatur channel 92.0 FM sonora 2. Pendengar mendengarkan info lalu lintas di 92.0 FM sonora 36

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses penyampaian pesan dari pemberi pesan melalui media ataupun secara langsung kepada penerima pesan

Lebih terperinci

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai Makhluk Sosial persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli. Komunikasi massa adalah komunikasi yang terdiri dari media cetak dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi adalah bahasa yang paling sering kita dengar sehari-hari. Dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi adalah bahasa yang paling sering kita dengar sehari-hari. Dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI UMUM TEORI KOMUNIKASI Komunikasi adalah bahasa yang paling sering kita dengar sehari-hari. Dalam hidup kita sangat membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Tidak hanya

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN BROADCASTING SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI Apa sebenarnya komunikasi itu? Menurut pendapat Carl I Hovland yang mengetengahkan definisinya mengenai Science of Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Tiga konseptualisasi komunikasi 1. Komunikasi sebagai tindakah satu-arah Penyampaian pesan Co: Seseorang bercerita mengenai suatu masalah. Menurut Michael Burgoon

Lebih terperinci

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI Hambatan dalam kegiatan komunikasi Efektivitas proses komunikasi Beberapa Hambatan dalam Komunikasi Massa Hambatan Psikologis Hambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P Tipe-tipe komunikasi Puri Kusuma D.P a)komunikasi kesehatan b)komunikasi politik c) Komunikasi bisnis d)komunikasi keluarga e) dll Konteks-konteks komunikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic)

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) Oleh: Milzani Dinda Pradipta Wida 210000179 PENDAHULUAN Kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harold D. Lasswell menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan

Lebih terperinci

Komunikasi massa dan efek media terhadap individu

Komunikasi massa dan efek media terhadap individu Click to edit Master title style Komunikasi massa dan efek media terhadap individu Click to edit Master subtitle style *Rahmawati Z Komunikasi massa Sistem komunikasi massa Oleh komunikator professional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi massa yaitu komunikasi yang penyebarannya menggunakan media massa, dengan khalayak yang bersifat heterogen (meluas dan menyeluruh) dan isi pesan bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi Eko Hartanto

Sosiologi Komunikasi Eko Hartanto Sosiologi Komunikasi Eko Hartanto Masyarakat memiliki struktur dan lapisan (layer) yang bermacam-macam, ragam struktur dan lapisan masyarakat tergantung pada kompleksitas masyarakat itu sendiri. Semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menurut Onong Uchjana Effendy adalah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join :  Follow Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter 01 Komunikasi Massa Pada Perkembangan Teknologi Komunikasi massa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini atau bahkan sedari dulu, selalu bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana informasi yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi dari

Lebih terperinci

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Komunikasi massa Puri Kusuma D.Putriii 1. Apa yang Anda ketahui mengenai komunikasi massa? Sebutkan contohnya! 2.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, komunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang harus

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi

BAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan maka beberapa kesimpulan dapat dibuat. Pertama, hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa Pemkab Sragen, dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1.KOMUNIKASI Berikut ini beberapa pendapat menutut para ahli mengenai pengertian komunikasi diantaranya : menurut Barnlund komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyentuh ke setiap lini kehidupan seiring dengan perkembangan media massa sebagai salah satu sarana penyebaran informasi. Komunikasi melalui

Lebih terperinci

LINGKUP KOMUNIKASI. Tim Dosen Teori Komunikasi: 1. Drs. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Dra. Permasih, M.Pd. 3. Riche Cynthia, S.Pd, M.Si.

LINGKUP KOMUNIKASI. Tim Dosen Teori Komunikasi: 1. Drs. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Dra. Permasih, M.Pd. 3. Riche Cynthia, S.Pd, M.Si. LINGKUP KOMUNIKASI Tim Dosen Teori Komunikasi: 1. Drs. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Dra. Permasih, M.Pd. 3. Riche Cynthia, S.Pd, M.Si. Pengantar llmu Komunikasi merupakan llmu yang mempelajari, menelaah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan cara observasi, wawancara struktur maupun tidak berstruktur, dan dokumentasi. Obervasi yang dilakukan

Lebih terperinci

3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: 3 & 4 Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi Proses Komunikasi Dalam Masyarakat Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan terbesar sebagai media imajinasi. 1. dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan terbesar sebagai media imajinasi. 1. dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media auditif (hanya bisa di dengar). Cukup berada di rumah, di jalan atau dimana saja kita bisa mendengarkan radio, sebagai contoh misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi, baik berupa berita maupun hiburan masyarakat. Pers di

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi, baik berupa berita maupun hiburan masyarakat. Pers di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya radio dikenal sebagai media hiburan bukan media informasi dan pendidikan, namun sejak bergulirnya era reformasi radio semakin bebas menyajikan berita pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peranan media. Media massa menjadi sangat penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar umat manusia, baik secara perorangan, kelompok ataupun organisasi

Lebih terperinci

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 3 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Komunikasi Massa, Fungsi dan Peran Media Massa DESKRIPSI: Materi berupa uraian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai

Lebih terperinci

Baru sulit diperoleh, kecuali pada media bawah tanah (underground). Pada

Baru sulit diperoleh, kecuali pada media bawah tanah (underground). Pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan informasi dan komunikasi dari masa ke masa semakin maju dan berkembang semakin pesat, seiring peran media massa yang tidak hanya sebagai media

Lebih terperinci

Sifat Media Penyiaran

Sifat Media Penyiaran Sifat Media Penyiaran Persaingan di Era Digitalisasi Faktor kecepatan dan ketepatan dengan kualitas gambar tiga dimensi serta audio sekaliber teater sangat mempengaruhi sifat media siaran yang dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI Wenny Maya Arlena, MSi Jakarta, 2011 Tehnologi? n Bahasa Latin texere ; artinya membentuk atau menumbuhkan. n Everett M. Rogers : Tehnologi adalah satu bentuk tindakan yang bertujuan

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI Bahan ajar Pertemuan 7 & 8 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI A.BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI 1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Televisi sebagai media massa bukan hanya sekedar media penyampai pesan dari sumber pada komunikannya, tetapi lebih dari itu, televisi juga mempunyai aspek politis didalamnya

Lebih terperinci

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke:  Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi MEDIA RELATIONS Pokok Bahasan TV RELEASE Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations http://mercubuana.ac.id POKOK BAHASAN TV Release: Perbedaan Release

Lebih terperinci

SISTEM KOMUNIKASI MASSA

SISTEM KOMUNIKASI MASSA SISTEM KOMUNIKASI MASSA Secara sederhana komunikasi massa adalah, komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televisi dan film, terdapat empat tanda pokok dalam komunikasi masa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum dan Teori Khusus. 2.1.1 Definisi Komunikasi. Bila dilihat dari etimologis bahasanya, berasal

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum dan Teori Khusus. 2.1.1 Definisi Komunikasi. Bila dilihat dari etimologis bahasanya, berasal BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum dan Teori Khusus 2.1.1 Definisi Komunikasi Bila dilihat dari etimologis bahasanya, berasal dari bahasa Latin, comunis yang berarti membuat kebersamaan atau membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi sangat dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Informasi merupakan kebutuhan pokok bagi manusia karena informasi dapat dijadikan sebagai petunjuk kemajuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Radio dan Produksi Radio Untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam proses perancangan produksi berita ini maka dibutuhkanlah sebuah kajian teoritis. Pada stasiun radio, perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa dalam kehidupan kita sehari-hari banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh komunikasi. Apa yang kita ketahui, maknai, pahami, bahkan yang kita

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa Menurut Rakhmat (2004:189), komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI MASSA Feni Fasta, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, M.Ed Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Sejumlah upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Televisi adalah sebuah sistem yang besar dan kompleks, yang mempunyai peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi yang berasal

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut BAB I PENDAHULUAN Komunikasi atau communicare berarti membuat sama (to make common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

Komunikasi Massa, Untirta Press

Komunikasi Massa, Untirta Press Komunikasi Massa, oleh Isti Nursih Wahyuni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Buku ini diterbitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Menurut Effendy (2003:254) teori Stimulus-Organism-Responses (S-O-R), respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses menyampaikan informasi kepada orang lain. Proses komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : komunikasi langsung dan tidak langsung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Long Distance Relationship adalah suatu hubungan dimana para pasangan yang menjalaninya dipisahkan oleh jarak yang membuat mereka tidak dapat saling bertemu

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom Kecakapan Antar Personal Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom Deskripsi Perkuliahan Mata kuliah ini merupakan tinjauan tentang komunikasi atau interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal serta saling

Lebih terperinci

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING.

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING. Modul ke: Komunikasi Massa Pengantar Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id Proses Komunikasi Massa Proses Komunikasi Massa Dengan melihat formula

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia periklanan memang telah menjadi sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sekarang ini periklanan semakin berkembang dengan pesat dan dinamis, berkembang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci