DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Transkripsi

1 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR KEP-10/PB/2008 TENTANG STANDAR ACUAN PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja, serta guna mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, perlu disusun suatu pedoman atau standar acuan mengenai pengelolaan perangkat keras dan perangkat lunak; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Standar Acuan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG STANDAR ACUAN PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK. PERTAMA : Standar Acuan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini merupakan pedoman untuk pengelolaan perangkat keras dan perangkat lunak di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. KEDUA : Setiap unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang terkait dengan pengelolaan perangkat keras dan perangkat lunak dalam rangka pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak yang baru agar menyesuaikan dengan Standar Acuan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. KETIGA : Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku sampai dengan 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan.

2 Salinan Kt3putusan Direktur Jehderal.Per'bendaharaan kepada: ihi disampaikan 1. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan 2. Inspektur Jenderal Departemen Keuangan 3. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan 4. Para Direktur di lingkungan Kantor P\.Isat Ditjen Perbendaharaan ' 5. Para Kepala KantorWilayah Ditjen Perbendaharaan 6. Para Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Ditjen Perbendaharaan 7. Para Kepala KPPN Ditetapkan di Jakarta tanggal 16 JanUa~OO8 ORAL, ~

3 LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR KEP-10./PB/2008 TENTANG STANDAR ACUAN PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK STANDAR ACUAN PERANGKAT KERAS DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

4 STANDAR ACUAN PERANGKAT KERAS I. Pendahuluan Teknologi informasi khususnya perangkat keras, saat ini berkembang sedemikian cepatnya. Hal ini terjadi karena adanya tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi terhadap pemanfaatan teknologi komputer. Saat ini lebih dari 200 unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan menggunakan lebih dari Personal Computer (PC) dengan berbagai merek dan spesifikasi yang beragam, di samping itu pada beberapa unit kerja masih terdapat PC keluaran tahun 2002 ke bawah. Keberagaman spesifikasi ini dapat berimplikasi pada sulitnya perawatan dan pengembangan teknologi sistem informasi, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Printer sebagai alat yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung kerja dan kinerja unit organisasi juga harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pencetakan. Pemilihan printer harus berdasar pada prinsip mudah pemakaian, mudah perawatan, mudah perolehan suku cadang dan pendukungnya (ribbon/tinta/toner), serta fungsinya. Kebutuhan akan adanya carbon copy mengakibatkan printer dot-matriks masih digunakan dikarenakan masih ada beberapa aplikasi yang pencetakannya bergantung pada printer jenis ini seperti aplikasi gaji, aplikasi SP2D, dan sebagainya. Pemakaian monitor tabung atau Cathode Ray Tube (CRT) yang saat ini digunakan cenderung mempersempit meja kerja yang ada. Lahirnya monitor berbasis Liquid Crystal Display (LCD) dengan harga yang semakin terjangkau dapat meningkatkan efisiensi ruang kerja bagi para pengguna komputer dalam mendukung kerjanya. Dilihat dari dimensi luas, sebuah monitor CRT membutuhkan ruang setidaknya 50 cm x 60 cm sementara LCD membutuhkan 35 cm x 10 cm. Selain efisiensi dimensi/ruang, LCD dapat menghemat beban/daya listrik. Monitor CRT membutuhkan sumber daya listrik V,50/60Hz, 2.5 A, sedangkan LCD hanya membutuhkan sumber daya listrik V, 50/60Hz, 1,5 A. Dari segi kenyamanan dan keamanan, LCD juga lebih unggul dibanding dengan monitor CRT, karena memiliki tingkat radiasi yang rendah, sehingga memberikan rasa nyaman bagi pengguna. Proyektor merupakan media visual presentasi yang sangat dibutuhkan terutama pada saat pemaparan informasi untuk audience seperti rapat, pelatihan, dan sosialisasi sehingga fungsinya dirasakan sangat vital dalam mendukung kegiatan tersebut. Mobilitas yang tinggi terhadap tingkat pekerjaan juga merupakan tuntutan yang harus diatasi. Notebook merupakan solusi untuk tuntutan pekerjaan tersebut. Selain tingkat efisiensi ukuran, juga tingkat kemampuan tidak kalah dengan PC desktop. Harga yang masih terjangkau merupakan alasan utama yang membuat notebook banyak digunakan pada setiap instansi. Keberagaman dan pengadaan yang tidak hanya dilakukan oleh satu unit kerja berakibat pada tidak seragamnya perangkat yang dimiliki sehingga dapat berimplikasi pada sulitnya pengelolaan dan pemberdayaan sesuai fungsinya sehingga diperlukan adanya standardisasi acuan perangkat keras di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 1

5 II. Tujuan Dengan adanya standardisasi acuan perangkat keras maka diharapkan adanya keseragaman perangkat keras yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan, sehingga mempermudah proses perawatan maupun pengembangan perangkat keras baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sesuai dengan teknologi informasi yang berkembang pesat dan kebutuhan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja yang sudah bergantung pada pemanfaatan teknologi informasi, tanpa mengabaikan faktor efisiensi waktu maupun biaya. III. Ruang Lingkup Standardisasi perangkat keras ini berfungsi sebagai pedoman/acuan dalam kegiatan pengadaan perangkat keras di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Diharapkan dengan penerapan standardisasi perangkat keras ini, akan tercipta suatu sistem yang terintegrasi dengan kompabilitas yang tinggi, guna mempermudah pengembangan sistem informasi yang terintegrasi dan berkesinambungan pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Standardisasi perangkat keras ini diterapkan pada komputer yang akan diadakan setelah berlakunya standar acuan ini. Sedangkan untuk komputer yang sudah ada sebelum adanya standardisasi perangkat keras ini, selama masih layak, tetap dapat digunakan sebagaimana mestinya. Untuk kantor-kantor di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, diharapkan dapat menyesuaikan perangkat keras secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan standar yang ada. Untuk mengimbangi perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat, maka standardisasi ini diharapkan dapat diperbarui maksimal tiga tahun sejak diberlakukannya standardisasi perangkat keras ini. IV. Spesifikasi Umum Faktor utama yang harus diperhatikan: 1. Kompatibilitas yang tinggi baik terhadap perangkat pendukung maupun pada sistem operasi komputer; 2. Mudah digunakan (user friendly); 3. Andal dan ekonomis; 4. Dapat dan mudah ditingkatkan kemampuannya/di-upgrade; 5. Layanan purna jual/service/suku cadang yang baik dan dapat menjangkau seluruh kota di Indonesia. V. Spesifikasi Teknik Berdasarkan pertimbangan kebutuhan pemakaian dan perkembangan teknologi informasi, berikut ini adalah standar minimal untuk diterapkan pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 1. Personal Computer (PC) PC adalah mesin elektronik yang cepat dapat menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memorinya (stored program) dan menghasilkan output informasi. 2

6 Standar minimal untuk sebuah personal komputer adalah sebagai berikut: Processor 64 Bit Dual CPU Speed 1,8 GHz Seperti Intel Core 2 Duo, AMD Athlon 64 X2. Expansion Slot PCI Express, PCI. RAM 512 MB DDR-2 PC-5300 Network Connection 10/100/1000 Mbps Video Type Integrated Graphic 128 MB Hard Drive 80 GB SATA, 7200 RPM Optical Drive DVD RW Keyboard Type PS 2/USB 101 Standard Keyboard Mouse PS 2/USB Optical Mouse Interfaces Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio Chassis Desktop/Mini Tower ATX 2. Komputer Server Komputer server adalah komputer yang bertugas sebagai pelayan jaringan yang mengatur lalu lintas data dalam jaringan dan menyediakan resource yang dapat digunakan oleh komputer lain yang terhubung dalam jaringannya. Standar minimal untuk kebutuhan sebuah komputer server adalah sebagai berikut: Processor Type 64 Bit Quad-Core 1,86 GHz, 8M L2 Cache, 1066 MHz FSB. Standard Memory 4 GB ECC DDR2 SDRAM PC-5300 Video Type Integrated 8-Bit DAC VGA Output Storage SCSI min 146 Gb X 3 (support RAID 0,1, 1+0, and RAID 5) Hot-plug 10K Rpm Video Type Graphic Display 16 MB Optical Drive DVD RW Interface Provided USB, HMC, 2x SPC Slot Provided PCI express, PCI Networking Integrated TWO Gigabit Ethernet (10/100/1000 System Fans/Coolers Manageable Cooling Fans Chassis Form Factor 5U Rackmount Chassis 3. Notebook Notebook adalah mobile computer yang berukuran relatif kecil dan ringan, tergantung ukuran, bahan, dan spesifikasi notebook tersebut. Standar minimal untuk kebutuhan sebuah notebook adalah sebagai berikut: Processor 64 Bit Dual CPU Speed 1,7 GHz Mobile Technology Support L2 Cache. Contoh: Intel Core 2 Duo, AMD Turion 64 X2 Standard Memory 512 MB DDR2 SDRAM PC-5300 Video Type Integrated Graphic 128 MB (share) Display Size 12 WXGA TFT Display Resolution 1024 X 768 Networking Integrated 10/100/1000 Mbps Ethernet, WLAN, WiFi B/G, Wireless Blue Tooth Hard Drive 120 GB Serial SATA 5400 RPM Optical Drive DVD RW Modem Integrated Wireless Network IEEE a, IEEE b, IEEE g protocol Input Device Type Touch Pad Slot Provide 1x PCMCIA type I/II 3

7 Interface Provided Battery Type USB 2.0, VGA, LAN, Audio Rechargeable Lithium-ion Battery Up to 2 6 Hrs (5200mAh) 4. Monitor Monitor merupakan suatu alat yang digunakan untuk menampilkan informasi dengan menggunakan teknologi video. Standar minimal untuk kebutuhan sebuah monitor adalah sebagai berikut: Display Type LCD Screen Size 14" Resolution 1024 x 768 Contrast Ratio 450:1 Respond Time 16 ms Brightness 250 cd/m² Pixel Pitch mm Display Technology Active Matrix TFT Input Connector D-Sub Rated Voltage AC 120/230 V ( 50/60 Hz ) Dimensions: mm x mm x mm Weight (monitor only) 5.40 lb (2.45 kg ) 5. Printer Dot Matrix Printer Dot Matrix adalah alat yang digunakan untuk mencetak karakter atau gambar ke suatu media (seperti kertas) dengan menggunakan dot atau titik. Standar minimal untuk kebutuhan sebuah printer dot matrix adalah sebagai berikut: Specifications 136 Columns, 24 Pin Impact Dot Matrix, 480 Cps Printing Methode Copy Capability Original+4 Copies, Pixel Rosulution Max 2 Million Lines Print Speed Black High speed Draft 480 cps (10 cpi), Draft 360 cps (10 cpi) Mountly Usage Volume 1000 Pages Interface Standard Bi-directional Parallel Interface OS Compability Microsoft Windows Ink Catridge Black Ribbon Memory Standard 8MB Dimension x x inch Power consumption Approx. 52 Watts 6. Printer Laser Printer laser adalah alat pencetak karakter atau gambar ke suatu media (seperti kertas) dengan menggunakan laser. Standar minimal untuk kebutuhan sebuah printer laser adalah sebagai berikut: Printing Methode Laser Effective Print Resolution 1200 x 1200 dpi Print Speed Black 19 ppm PC Connectivity USB, Paralel OS Compatibility Windows 2000, Windows Server 2003, XP, Windows Vista, Linux Processor 266 MHz Memory Standard 8MB Media Type Paper, Envelopes, Transparancies, Label, Postcard Compatible Media Size A4, Letter, Legal, Excecuitve, PostCard, Envelope Power consumption Max 300 Watts 4

8 7. Network printer Network printer adalah alat untuk pencetak karakter atau gambar ke suatu media (seperti kertas) dengan menggunakan jaringan. Standar minimal untuk kebutuhan sebuah network printer adalah sebagai berikut: Printing Methode Laser Max. Media Size A4 Max. Resolusion 1200 Effective Print Resolution 1200 x 1200 dpi Print Speed Black Up to 45 ppm PC Connectivity USB OS Compatibility Windows 2000, Windows Server 2003, Windows XP, Windows Vista, Linux Processor 460 MHz Memory Standard 48MB internal memory Media Type Paper, Envelopes, Transparancies, Label, Postcard Compatible Media Size A4, Letter, Legal, Excecuitve, PostCard, Envelope Power consumption Max 300 Watts 8. Proyektor. Proyektor adalah sebuah alat untuk menampilkan gambar di sebuah layar proyeksi atau permukaan serupa. Standar minimal untuk kebutuhan sebuah proyektor adalah sebagai berikut: Native Resolution 1024 x 768 (XGA) Brightness 2200 ANSI Lumens Contrast Ratio 2000:1 Aspect Ratio 4:3 (Native) and 16:9 Projection Lens Zoom lens with manual focus and manual zoom adjustment Zoom Ratio 1.1:1 Image Size Diagonal: meters to 6.3 meters (2' 10" to 20' 8") Lamp Type 200W SHP/2000 Hour User Replaceable Input Connectivity Computer (VESA); Video (S-Video 4-pin mini DIN and Composite RCA); (Stereo RCA) Output Monitor Out (VESA); Audio (3.5mm) Max. Distance 10 meters Min. Distance 1.5 meters Power Supply 100 to 240 VAC at 50 to 60Hz Power Consumption 250 Watts Typ 300 Watts Max 9. Scanner Scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca sebuah dokumen/gambar yang tercetak pada sebuah kertas, dengan cara melewatkan pendeteksi image pada kertas tersebut (scan). Standar minimal untuk kebutuhan sebuah scanner adalah sebagai berikut: Scanner Type Colour flatbed scanner Scan Speed Colour: 6.4 msec/line (600 dpi) Grayscale, B&W : 3.1 msec/line (600 dpi) Bit Depth 48 bit Doc Size A4/Letter Interface USB 2.0 5

9 10. UPS (Uninteruptible Power System) UPS adalah suatu alat yang berfungsi sebagai buffer antara satu daya dengan peralatan elektronik yang kita gunakan seperti komputer, printer, modem, dan sebagainya. Bila suplai daya terputus, maka UPS akan segera bekerja dalam waktu sesingkat mungkin sehingga peralatan elektronik yang kita miliki tidak mengalami kerusakan. Dalam hal ini UPS berfungsi sebagai suplai daya baru (backup dari suplai daya utama). Standar minimal untuk kebutuhan sebuah UPS adalah sebagai berikut: Input Power Voltage V Outpot Power Voltage 230 V Output Power Capacity By request (disesuaikan dengan kebutuhan) Back Up Time Half Load 18 minutes Back Up Time Full Load 5 Minutes Batery Type Features Interface Maintenance Free (Lead Accid Batery) Automatic Self Test, Automatic Voltage Regulation (AVR), Hot Swap Batteries, Intelligent Battery Management, Line-interactive, Load Meter, Network- Grade Line Conditioning, Overload Indicator, Replace Batt Indicator, Sine-wave Output, Status Indicator LED's, User Replaceable Batteries, DB-9 RS-232, RJ-45 T Base T Ethernet for Web Telnet Management. 6

10 LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR KEP-10/PB/2008 TENTANG STANDAR ACUAN PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK STANDAR ACUAN PERANGKAT LUNAK DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

11 STANDAR ACUAN PERANGKAT LUNAK I. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi khususnya perangkat keras yang demikian cepat, membutuhkan perangkat lunak yang dapat mendukung dan menunjang perangkat tersebut. Perangkat keras yang mutakhir, tanpa didukung oleh perangkat lunak yang sesuai tidak akan menghasilkan output seperti yang diharapkan, karena perangkat lunak merupakan pendukung utama untuk berjalannya suatu perangkat keras. Perangkat lunak yang dimaksud pada standar acuan perangkat lunak di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan ini adalah semua jenis perangkat lunak sebagaimana termasuk dalam definisi umum kecuali perangkat lunak berupa aplikasi intern yang dibuat untuk menunjang tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Definisi umum perangkat lunak adalah suatu bagian/elemen pada suatu sistem komputer yang bersifat non-fisik, dapat berwujud suatu modul, perintah, prosedur, pengendali, pendukung, dan aktivitas-aktivitas pengolahan instruksi pada komputer. Perangkat lunak merupakan pendukung utama agar suatu perangkat keras dapat bekerja sesuai fungsinya. Secara umum fungsi utama dari perangkat lunak adalah: 1. menjalankan perangkat keras komputer; 2. mengkontrol perangkat keras komputer; 3. mengendalikan perangkat keras komputer; 4. menjadi penerjemah bahasa komunikasi antara user dengan perangkat keras; 5. melakukan aktivitas bersama-sama dengan perangkat keras untuk menjalankan perintah user. Dipandang dari sisi organisasi, khususnya Direktorat Jenderal Perbendaharaan, maka perangkat lunak merupakan salah satu unsur pendukung dari suatu sistem komputer yang berfungsi membantu, mempercepat, dan mempermudah dalam pengolahan data sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan. Perangkat lunak harus sejalan/sesuai kebutuhan di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Pemilihan perangkat lunak yang tepat merupakan salah satu kunci utama dalam proses awal keberhasilan pengolahan data secara elektronik, sehingga hasil akhir/output dari pengolahan data tersebut merupakan informasi yang berkualitas (tepat, cepat, dan akurat), sesuai dengan yang diharapkan. Melalui informasi yang berkualitas akan didapatkan kesimpulan yang tepat untuk melahirkan kebijakan strategis bagi pimpinan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan perangkat lunak yang tepat guna menunjang kegiatan organisasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yaitu: 1. Relevance (sesuai kebutuhan); 2. Efficiency (efisiensi dari perangkat lunak); 3. Timeliness (ketepatan waktu untuk menghasilkan informasi); 4. Accessibility (kemudahan akses); 5. Flexibility (keluwesan sistem); 1

12 6. Accuracy (akurasi/ketepatan nilai dari informasi); 7. Reliability (keandalan dari perangkat lunak); 8. Security (keamanan dari perangkat lunak); 9. Economy (nilai ekonomis dari perangkat lunak); 10. Simplicity (kemudahan sistem digunakan). II. III. Tujuan Standardisasi perangkat lunak dilakukan untuk: 1. meningkatkan kinerja; 2. meningkatkan efisiensi biaya dan waktu operasi; 3. memudahkan administrasi dan pengawasan penggunaan perangkat lunak; 4. memudahkan perawatan dan pengembangan perangkat lunak sesuai tuntutan dan kebutuhan pengguna; 5. memiliki kompatibilitas perangkat lunak terhadap perangkat keras. Spesifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak secara umum dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok berdasarkan pada fungsi dan kegunaannya, yaitu: 1. Sistem Operasi (Operating System), merupakan perangkat lunak yang berfungsi melakukan operasi seluruh aktivitas komputer dan melakukan kontrol terhadap seluruh perangkat pendukung agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan pertimbangan berbagai aspek teknis, sumber daya manusia, maupun kondisi perangkat keras yang sudah dimiliki, dan rencana strategis ke depan, maka kriteria sistem operasi yang ideal untuk Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah: a. Sistem operasi untuk komputer server: 1) Legal/berlisensi; 2) Andal; 3) Banyak digunakan instansi pemerintah/perusahaan; 4) Didukung oleh modus grafik (Graphical User Interface/GUI); 5) Dapat dilakukan update/perawatan sistem secara berkala (online); 6) Ketersediaan referensi/literatur dalam bentuk soft copy maupun hard copy; 7) Kebutuhan akan resources baik memory maupun space yang minimal dengan performa yang optimal; 8) Tersedia utilitas program pendukung yang memadai (back up, restore, dan recovery); 9) Dapat terhubung dengan jaringan Gigabyte Ethernet; 10) Tingkat keamanan yang baik; 11) Dapat berjalan pada processor 64 bit; 12) Mampu/mendukung protokol TCP/IP; 13) Mendukung remote management. 2

13 b. Sistem operasi komputer client: 1) Legal/berlisensi; 2) Andal; 3) Mudah dipelajari, dimengerti, dan dioperasikan; 4) Banyak digunakan; 5) Kemudahan proses instalasi dan pemeliharaan; 6) Kemudahan memperoleh update sistem secara berkala (online); 7) Kemudahan memperoleh referensi/literatur dalam bentuk soft copy maupun hard copy; 8) Kebutuhan akan resources baik memory maupun space yang minimal dengan performa yang optimal; 9) Utility program pendukung yang memadai; 10) Dapat terhubung dengan jaringan dan berjalan dengan baik; 11) Mampu/mendukung protokol TCP/IP. 2. Perangkat Lunak Bahasa Pemrograman Merupakan perangkat lunak yang bertugas mengkonversikan arsitektur dan algoritma yang dirancang manusia ke dalam format yang dapat dijalankan komputer. Dengan bahasa pemrograman, pembuatan prosedur/routine/program menjadi lebih mudah dan dapat menghasilkan program aplikasi/output sesuai dengan kebutuhan dalam waktu cepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan bahasa pemrograman yang ideal: a. Object Oriented; b. Syntaks program yang mudah/dapat dimengerti; c. Mampu mengolah data dalam volume yang besar; d. Tipe data dan strukturnya bersifat universal; e. Mendukung bahasa pemrograman generasi terakhir; f. Mendukung/dapat berjalan dengan bahasa SQL; g. Mendukung Relational Database Management Sistem; h. Memiliki fasilitas manipulasi data dari dan ke berbagai sumber data. 3. Basis Data (Database Engine), merupakan perangkat lunak yang berguna untuk pembuatan, penyimpanan, pengolahan, perawatan, dan back up basis data. Kriteria Basis Data (Database Engine): a. Tingkat keamanan tinggi; b. Kecepatan dalam mengakses data; c. Mampu mendukung kapasitas penyimpanan data yang besar; d. Memiliki fasilitas/fitur Relation Database Management System; e. Skalabilitas yang tinggi; f. Tersedia dukungan teknis dari pemilik teknologi/vendor; g. Dapat diakses lebih dari satu pengguna dalam waktu yang bersamaan (multi-user); h. Mendukung protokol TCP/IP; i. Fasilitas back up dan restore yang memadai; j. Kompatibilitas dengan perangkat keras yang sudah dimiliki; k. Kompatibilitas dengan perangkat lunak pemrograman dari vendor yang berbeda; 3

14 l. Multi processing, yaitu dapat melakukan beberapa proses pengolahan data dalam waktu yang bersamaan; m. Mendukung fasilitas back up otomatis (clustering); n. Memiliki tools monitoring pengolahan database; o. Memiliki fasilitas database tuning (optimalisasi performa database); p. Memiliki fasilitas remote akses. 4. Aplikasi Perkantoran (Office Suites), adalah perangkat lunak yang digunakan untuk keperluan sehari-hari perkantoran, antara lain untuk naskah/dokumen berbentuk teks, spread sheet, naskah presentasi, chart/selebaran/brosur/leaflet. Kriteria yang harus dipenuhi untuk aplikasi perkantoran adalah: a. Legal/berlisensi; b. Andal; c. Mudah dipelajari, dimengerti, dan digunakan; d. Dapat berjalan pada sistem operasi berbasis Windows; e. Dapat berjalan baik pada processor minimal 32 Bit; f. Kemudahan dalam proses instalasi dan pemeliharaan; g. Kemudahan memperoleh update system secara berkala (online); h. Kemudahan memperoleh referensi/literature dalam bentuk soft copy maupun hard copy; i. Kemudahan akan resources baik memory maupun space yang minimal dengan performa yang optimal; j. Dapat berjalan pada komputer dengan spesifikasi teknis tidak terlalu tinggi (spesifikasi standar); k. Menghasilkan volume file yang efisien. 5. Program Penunjang (Utilities), merupakan program khusus yang berfungsi sebagai perangkat pembantu dalam kegiatan operasional komputer yang memiliki berbagai macam jenis/fungsi, antara lain: a. Program Utility Perawatan Komputer berfungsi untuk back up/restore, recovery, defragmentasi, kompresi, cloning, manajemen registry, dan manajemen harddisk. Kriteria yang harus dipenuhi: 1) Legal/berlisensi; 2) Andal; 3) Mudah dipelajari, dimengerti, dan digunakan; 4) Dapat berjalan pada sistem operasi berbasis Windows; 5) Dapat berjalan baik pada processor minimal 32 Bit; 6) Kemudahan dalam proses instalasi dan pemeliharaan; 7) Kemudahan memperoleh update system secara berkala (online); 8) Kemudahan memperoleh referensi/literatur dalam bentuk soft copy maupun hard copy; 9) Kemudahan akan resources baik memory maupun space yang minimal dengan performa yang optimal; 10) Dapat berjalan pada komputer dengan spesifikasi teknis tidak terlalu tinggi (spesifikasi standar). 4

15 b. Program Utility untuk Manajemen Surat Elektronik pada Client. Program ini berfungsi mempermudah/mempercepat proses pengelolaan/ manajemen surat elektronik (filtering, monitoring, mengirim, menerima, dan menghapus). Kriteria yang harus dipenuhi: 1) Legal/berlisensi; 2) Andal; 3) Mudah dipelajari, dimengerti, dan digunakan; 4) Dapat berjalan pada sistem operasi berbasis Windows; 5) Dapat berjalan baik pada processor minimal 32 Bit; 6) Kemudahan dalam proses instalasi dan pemeliharaan; 7) Kemudahan memperoleh update system secara berkala (online); 8) Kemudahan akan resources baik memory maupun space yang minimal dengan performa yang optimal; 9) Kemudahan memperoleh referensi/literature dalam bentuk soft copy maupun hard copy; 10) Kemampuan fleksibel dalam penyaringan surat yang tidak diinginkan (penyaringan spam, junk mail, dan lain-lain); 11) Kemampuan back up yang optimal; 12) Dapat berintegrasi dengan anti virus yang tersedia. c. Program Utility Anti Virus. Utility ini berfungsi sebagai penangkal/anti virus terhadap memory/file-file yang berada di komputer yang dapat tertular melalui jaringan, media disket, surat elektronik, dan lain-lain. Selain sebagai penangkal/anti virus, juga berfungsi sebagai media untuk membersihkan memory/file yang terkena virus, mengkarantina file yang terkena virus. Kriteria anti virus: 1) Legal/berlisensi; 2) Andal; 3) Mudah dipelajari, dimengerti, dan digunakan; 4) Mampu memproteksi komputer mulai dari tingkat workstation sampai tingkat server berbasis Windows; 5) Memiliki database/virus library yang besar baik lokal maupun global; 6) Dapat membersihkan virus dengan resiko kerusakan file yang terinfeksi seminimal mungkin; 7) Dukungan vendor terhadap update/penanganan virus jenis baru/periode update virus definition cepat dan berkala; 8) Dapat berjalan baik pada processor minimal 32 Bit; 9) Kemudahan memperoleh referensi/literature dalam bentuk soft copy maupun hard copy; 10) Dapat digunakan tanpa harus instalasi program; 11) Dapat dijalankan secara remote; 12) Dapat di update melalui local manajement server; 13) Tidak menyebabkan konflik pada aplikasi yang ada. 5