BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif"

Transkripsi

1 37 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan nilai-nilai variabelvariabel yang diteliti. Penelitian asosiatif di sini lebih kepada analisis hubungan kausal dimana variabel independen (variabel bebas) mempengaruhi variabel dependen (variabel bergantung). Desain dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Metode Unit Analisis Penelitian Penelitian T-1 Asosiatif Survey Individu: penumpang KM KELUD T-2 Asosiatif Survey Individu: penumpang KM KELUD T-3 Asosiatif Survey Individu: penumpang KM KELUD T-4 Asosiatif Survey Individu: penumpang KM KELUD T-5 Asosiatif Survey Individu: penumpang KM KELUD T-6 Asosiatif Survey Individu: penumpang KM KELUD T-7 Asosiatif Survey Individu: penumpang KM KELUD T-8 Asosiatif Survey Individu: penumpang KM KELUD Time Horizon Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional 1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas penumpang PT Pelayaran Nasional Indonesia. (T 1) 2. Untuk menganalisis pengaruh peranan harga terhadap loyalitas penumpang pada PT Pelayaran Nasional Indonesia. (T 2) 36

2 38 3. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap citra perusahaan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia. (T 3) 4. Untuk menganalisis pengaruh peranan harga terhadap citra perusahaan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia. (T 4) 5. Untuk menganalisis pengaruh loyalitas penumpang terhadap citra perusahaan pada produk jasa PT Pelayaran Nasional Indonesia. (T 5) 6. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan jasa dan peranan harga terhadap citra perusahaan melalui variabel loyalitas penumpang sebagai variabel intervening pada produk jasa PT Pelayaran Nasional Indonesia. (T 6) 7. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan jasa dan peranan harga secara simultan terhadap loyalitas penumpang pada produk jasa PT Pelayaran Nasional Indonesia. (T-7) 8. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan jasa, peranan harga dan loyalitas penumpang secara simultan terhadap citra perusahaan pada produk jasa PT Pelayaran Nasional Indonesia. (T-8)

3 Operasionalisasi Variabel Penelitian Ada empat variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel kualitas pelayanan,peranan harga, loyalitas penumpang, dan citra perusahaan. Pada Tabel 3.2 berikut akan diuraikan dimensi dan indikator dari masing-masing variabel, beserta instrumen pengukuran, skala, dan model pengukuran dari keempat variabel tersebut. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran dan Skala Pelayanan Kehandalan sesuai janji (Reliability) Pelayanan sesuai harapan Kualitas Pelayanan (X1) Daya Tanggap ( Responsiveness ) Kepastian (Assurance) Empati Kecepatan menanggapi keluhan Kesigapan karyawan Kemampuan dalam mengetahui produk Efektivitas Komunikasi Kritik dan Saran Skala ordinary (likert) yang ditransformasikan menjadi skala interval (Empaty) Kepedulian terhadap Pelanggan Berwujud Kenyamanan ruangan (Tangible) Kebersihan ruangan

4 40 Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran dan Skala Harga yang ditawarkan Harga jarang mengalami perubahan Peranan Harga (X2) Hasil Penjualan Strategi Harga Tiket KM. Kelud yang terjual Harga yang Kompetitif Skala ordinary (likert) yang ditransformasikan menjadi skala interval Segmen Pasar Sasaran Pemasaran Produk Melakukan Pembelian Secara Teratur Menggunakan kembali jasa pelayaran Loyalitas Penumpang (Y) Membeli Diluar Lini Produk/Jasa Merekomendasikan Jasa Menggunakan produk Jasa dalam jangka Waktu lama Menyarankan orang lain untuk menggunakan jasa Skala ordinary (likert) yang ditransformasikan menjadi skala interval Kekebalan pada tarikan pesaing Menghiraukan promosi yang dilakukan pesaing Kepuasaan Pembelian Orientasi Terhadap Rekomendasi Kepada Manfaat Pihak Lain Harga Tiket Hal yang ditonjolkan Murah Kualitas pelayanan Citra Perusahaan (Z) Kemampuan Perusahaan Terbaik Keinginan akan merek Keyakinan berbeda dari Pelayaran lain Logo mudah diingat Skala ordinary (likert) yang ditransformasikan menjadi skala interval Mudah dimengerti Keputusan pembelian Tiket elektronik Sarana Kemudahan dalam mendapatkan tiket

5 Jenis dan Sumber Data Penelitian Berdasarkan sumbernya data terdiri dari data primer dan data sekunder, data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui wawancara, kuisioner, atau observasi. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain baik diperoleh melalui studi kepustakaan atau melalui website. Merurut sifatnya data terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka-angka, dan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka angka. Sedangkan menurut sumbernya data terdiri dari data internal dan data eksternal, data internal adalah data yang didapat dari dalam organisasi dan data eksternal adalah data yang didapat dari luar organisasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan sumber data berasal dari data primer maupun sekunder, seperti dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3 Data dan Sumber Data Penelitian Variabel Jenis Data Sumber Data Kualitas Pelayanan Peranan Harga Loyalitas Penumpang Citra Perusahaan Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif Data primer dari kuesioner yang disebarkan ke penumpang kapal kelud untuk rute Jakarta-Batam-Medan Data primer dari kuesioner yang disebarkan ke penumpang kapal kelud untuk rute Jakarta-Batam-Medan Data primer dari kuesioner yang disebarkan ke penumpang kapal kelud untuk rute Jakarta-Batam-Medan Data primer dari kuesioner yang disebarkan ke penumpang kapal kelud untuk rute Jakarta-Batam-Medan 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan pada kapal penumpang KM Kelud yang merupakan salah satu armada pelayaran PT PELNI untuk rute Jakarta-Batam-Tanjung Balai-Medan, yang dilakukan pada tanggal 3 juni 2011 melalui penelitian langsung dimana peneliti ikut dalam pelayaran dari Jakarta menuju Medan.

6 42 Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu: 1. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain (Umar, 2008, p51). Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan Capt. J.Y. Adrianus Alwie selaku Nakoda KM Kelud 2. Kuesioner Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2008, p49). Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebarkan kepada penumpang kapal kelud untuk rute Jakarta-Batam-Tanjung Balai-Medan sebagai responden, dibuat dalam bentuk pernyataan dalam skala likert. 3. Riset kepustakaan (Liblary research) Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai landasan teori. Penulis melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel di internet. 3.5 Populasi Dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek atau individu yang akan diteliti, memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap. Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih melalui cara tertentu yang mewakili karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap mewakili populasi. (Arifin, 2008, p69)

7 43 Populasi dalam penelitian ini merupakan penumpang kapal kelud untuk rute Jakarta- Batam-Tanjung Balai-Medan yang berjumlah 1809 orang, yang terdiri dari 32 orang penumpang kelas 1, 46 orang penumpang kelas II, dan 1731 orang penumpang kelas ekonomi Sampel Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel berupa teknik random sampling. random sampling adalah sebuah teknik pengambilan sampel dengan metode pengambilan sampel secara acak, penggunaan metode ini dimaksudkan agar sampel yang didapat bisa mewakili karakteristik dalam populasi secara merata sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan untuk keseluruhan populasi. Penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Taro Yamane (Riduwan dan Kuncoro, 2011, p49) untuk menghitung ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini. N n = 2 N.d + 1 Dimana : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d 2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah minimal sampel sebagai berikut : 1809 n = (0.1) + 1 Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak = 95 responden. Berdasarkan penelitian yang dilakukan jumlah sampel secara keseluruhan sebanyak 95 orang yang terdiri dari 10 orang penumpang kelas 1, 25 orang penumpang kelas II, dan 60 orang penumpang kelas ekonomi.

8 Sekala Likert Sekala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, p 12) sekala likert memiliki kemudahan dalam penggunaanya dan sangat praktis sehingga cukup popular. Dalam sekala ini responden diminta untuk memberikan respon terhadap pertanyaan dan diberikan pilihan dalam 5 sekala bobot yang terdiri dari: Tabel 3.4 Sekala Likert Pernyataan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat sertuju Skor Jawaban Metode Analisis Setelah data dikumpulkan, maka uji validitas-reliabilitas, lalu dilakukan uji normalitas terhadap data yang ada. Setelah data dipastikan normal, valid, dan reliabel, maka dilakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis seperti dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini. Tabel 3.5 Metode Analisis Data Tujuan Metode Analisis Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis T-1 Asosiatif Path Analysis T-2 Asosiatif Path Analysis T-3 Asosiatif Path Analysis T-4 Asosiatif Path Analysis T-5 Asosiatif Path Analysis T-6 Asosiatif Path Analysis T-7 Asosiatif Path Analysis T-8 Asosiatif Path Analysis

9 Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument menurut Riduwan (2004, p ) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur yang digunakan rumus: r hitung = n(σ(σi.yi) (ΣΣXi).(ΣY) { n.σ }{. n.σ (Σ } Xi (Σ Xi) Yi Yi) Dimana: r hitung X i Y i n = Koefisien korelasi = Jumlah skor item = Jumlah skor total = Jumlah responden Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : t hitung = r n 2 1 r 2 Dimana: t = Nilai t hitung r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan : Jika r hitung > r table berarti valid, sebaliknya Jika r hitung < r table berarti tidak valid

10 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Uji reliabilitas instrument dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut: Langkah 1: Menghitung Varians skor tiap-tiap item dengan rumus: Dimana: S i 2 Σ X i (ΣX i ) 2 N = Varians skor tiap-tiap item = Jumlah kuadrat item Xi = Jumlah item S i dikudratkan = Jumlah responden Langkah 2: Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus: Σ S i = S 1 + S 2 + S 3. S n Dimana: Σ S i S 1 + S 2 + S 3. S n = Jumlah Varians semua item = Varians item ke- 1,2,3.n Langkah 3: Menghiting Varians total dengan rumus: Dimana: S t = Varians total

11 47 ΣX t 2 = Jumlah kuadrat X total (Σ X t ) 2 = Jumlah X total dikuadratkan Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus: Dimana: r11 Σ Si St K = Nilai Reliabilitas = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total = Jumlah item Kemudian diuji dengan uji reliabilitas instrument dilakukan dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu: Harga r xy atau r b ini baru menunjukkan reabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut r awal-akhir. Untuk mencari reabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman Brown yakni: Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r) untuk alpha 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n-2). Kemudian membuat keputusan membandingkan r 11 dengan r tabel. Adapun kaidah keputusan: Jika r 11 > r tabel berarti reliabel dan r 11 < r tabel berarti tidak reliabel.

12 Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran. Uji normalitas dapat hitung dengan bantuan program SPSS 13.0, yaitu dengan langkah: 1. Pilih menu Analyze - Descriptive Statistiks Explore. 2. Masukkan variabel yang akan diuji sebarannya ke dalam kotak Dependent List. Setelah itu kita klik tombol Plots, akan muncul dialog box kedua seperti gambar 3.1 di bawah ini. 3. Dalam dialog ini kita memilih opsi Normality plots with tests, kemudian klik Continue dan OK. Sumber : SPSS 13.0 for Windows Gambar 3.1 Dialog Box dalam Uji Normalitas Untuk menganalisis hasil output tersebut, maka yang perlu diperhatikan adalah (Santoso, 2001, p87):

13 49 1. Output Deskriptif: jika ratio Skewness dan Kurtosis tidak melebihi angka 2, maka dapat dikatakan distribusi data adalah normal. 2. Output Tests of Normality: Dimana hasil Sig. > dari 0,05, maka dikatakan normal. 3. Grafik Normal Q-Q Plots: terdapat garis lurus dari kiri ke kanan atas. Garis ini berasal dari nilai Z. Jika suatu distribusi data normal, maka data akan tersebar di sekeliling garis. 4. Grafik Detrended normal Q-Q Plots: dimana grafik ini menggambarkan selisih antara titik-titik dengan garis diagonal pada grafik sebelumnya. Jika data yang kita miliki mengikuti distribusi normal dengan sempurna, maka semua titik akan jatuh pada garis 0,0. 5. Output boxplot: bloxplot adalah kotak yang berwarna merah dengan garis horizontal di kotak tersebut. Jika garis hitam terletak persis ditengah boxplot, maka distribusi data adalah normal Transformasi Data Ordinal Menjadi Data Interval Jika data yang dikumpulkan memiliki skala ukur ordinal, maka data tersebut harus diubah (transformasi) menjadi data interval. Mentransformasi data ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya adalah data berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana menggunakan MSI (Method of Successive Interval). (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p30) Langkah-langkah transformasi data ordinal menjadi interval adalah sebagai berikut: 1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan. 2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi. 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

14 50 4. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi berurutan per kolom skor. 5. Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel Distribusi Normal Baku (Riduwan dan Kuncoro 2007, p35), hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh. 6. Menentukan densitas, tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel Koordinat Kurva Normal Baku (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p36). 7. Menentukan scale value (skala nilai) dengan menggunakan rumus: NS = (Density at Lower Limit) - (Area Below Upper limit) (Density at Upper Limit) (Area Below Lower Limit) 8. Tentukan nilai transformasi (skala akhir) dengan rumus: Y = NS + [ 1 + ( ) ] Analisis Korelasi (Pearson Corelation) Berdasarkan Sugiarto (2000, p269), koefisien korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui tingkat (derajat) keeratan hubungan linier antara dua atau lebih variabel yang minimal berskala ukur interval. Bila variabel yang terlibat hanya dua, maka analisis korelasinya disebut korelasi sederhana. Bila variabel yang terlibat lebih dari dua, disebut analisis korelasi berganda. Teknik korelasi Pearson Product Moment (PPM) termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu, misalnya data dipilih secara random, datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p61). Berdasarkan Supranto Jilid 2 (2001, p201), koefisien korelasi Pearson dapat dihitung sebagai berikut:

15 51 Korelasi Pearson dilambangkan (r) dengan ketentuan r -1 dan r +1. Bila nilai r = -1, maka korelasinya negatif sempurna, sebaliknya, bila nilai r = +1, maka korelasinya positif sempurna. Sedangkan apabila nilai r = 0, maka artinya tidak ada korelasi. Arti harga r akan diperlihatkan pada Tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Arti Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup kuat 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat rendah Sumber: Riduwan dan Kuncoro, 2007, p62 Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus Koefisien Determinan sebagai berikut: KP = r 2 x 100% Dimana KP adalah nilai koefisien determinasi, dan r adalah nilai koefisien korelasi (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p62) Uji Asumsi Klasik 1. Uji Autokrelasi Tujuan dari uji autokorelasi ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, di mana kesalahan (error) variabel dari periode tertentu (periode analisis) berkorelasi dengan kesalahan (error) variabel dari periode sebelumnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat autokorelasi. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji DurbinWatson (uji DW) dengan melihat

16 52 koefisien korelasi DW test. Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk uji autokorelasi ini adalah Yamin (2009, p 59): Tabel 3.7 Pengambilan Keputusan untuk Uji Autokorelasi Kriteria Ho Keputusan 0< DW<dl Ditolak Ada autokorelasi positif dl <DW<du Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan 4-dl < DW <4 Ditolak Ada autokorelasi negatif 4-du < DW < 4-dl Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan du < DW < 4-du Diterima Tidak ada autokorelasi 2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas menunjukkan bahwa antara variabel independen mempunyai hubungan langsung (berkorelasi). Dalam menentukan ada tidaknya multikolinearitas ditentukan dengan nilai variance inflation faktor (VIF). Adapun dasar pengambilan keputusan untuk uji multikolinearitas ini adalah sebagai berikut Dwi Pristono (2009 p,61): 1. Jika VIF lebih besar (>) dari 10, maka terdapat multikolinearitas. 2. Jika VIF lebih kecil (<) dari 10, maka tidak terdapat multikolinearitas. 3. Uji Heterokedastisitas Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji asumsi tidak adanya gejala heteroskedastisitas pada variabel penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

17 53 melihat diagram scarterplot antara residual yang distandarkan dengan hasil prediksi variabel dependen dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut Yamin (2009 p, 94): Dasar Pengambilan Keputusan : 1. Jika sebaran data menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu, maka model regresi dalam penelitian tidak memiliki masalah heteroskedastisitas. 2. Jika sebaran data membentuk sebuah pola tertentu, maka model regresi dalam penelitian memiliki masalah heteroskedastisitas Analisis Regresi Berganda Analaisis regresi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara variabel dependen (Y) dengan beberapa variabel independen (X) hubungan matemetis digunakan sebagai satu model regresi yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi output dari variabel dependen (Y) berdasarkan perubahan nilai pada variabel independen (X). Menurut Prof. Dr. Sugiono (2003, p250) analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor predictor dimanipulasi. Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan jika jumlah variabel independennya minimal dua. Persamaan regresi untuk tiga predictor adaah Yamin (2009 p,82): Y= b o + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b n X n + e Dimana: b o b1,b2,b3,.bn X1,X2,X3,.Xk Y = Intersep = Koefisien regresi = Variabel independen = Variabel dependen

18 Path Analysis Path analysis basically examines the direction of relationships through the postulation of some theoretical relationship between variabels and then a test to see if the direction of these relationships is substantiated by the data (Salkind, 2009, p326). Berdasarkan Wicaksono (2006, p152), analisis jalur (path analysis) merupakan alat analisis yang digunakan untuk menelusuri pengaruh (baik langsung maupun tidak langsung) variabel bebas (independen) terhadap variabel tergantung (dependen). Sedangkan berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2007, p2), model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar-variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Riduwan dan Kuncoro (2007, p3) menjelaskan Jadi model path analyisis digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, dengan melakukan analisis yang menjelaskan sebab akibat dengan melakukan pemeriksaan terhadap: 1. Apakah variabel eksogen (X 1, X 2,.X k ) berpengaruh terhadap variabel endogen (Y). 2. Berapa besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, secara simultan dari eksogen (X 1, X 2,.X k ) berpengaruh terhadap variabel endogen (Y) Asumsi-asumsi Path Analysis Asumsi-asumsi dalam path analysis berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2007, p2-3): 1. Hubungan antar-variabel adalah bersifat linier, adaptif, dan bersifat normal 2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik 3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio 4. Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel

19 55 5. Observed variabels diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliabel), artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung 6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teoriteori dan konsep-konsep yang relevan, artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti Model dan Persamaan Struktural Path Analysis Model struktural yaitu bila setiap variabel endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel eksogen (X). Diagram jalur berikut menunjukkan struktur hubungan kausal antar variabel. Kategori seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam Path Analysis dilihat dari nilai koefisien beta akan diuraikan pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.8 Kategori Pengaruh Variabel dalam Path Analysis Nilai Koefisien Beta Kategori Pengaruh 0,05 0,09 Lemah 0,10 0,29 Sedang >0,30 Kuat Sumber: Riduwan dan Sunarto, Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2008,p51), perumusan Hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka pemikiran. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah penelitian, yang biasanya disusun dalam bentuk pernyataan. Untuk dapat diuji, suatu Hipotesis haruslah dunyatakan secara kuantitatif. Pengujian hipotesis statistik adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu

20 56 apakah suatu keputusan untuk menolak atau tidak menolak (dapat menerima) hipotesis yang sedang diuji. X1 r X1 Z r X1 Y r X1 x2 Y r Y Z Z r X2 Y X2 r X2 Z Variabel : Gambar 3.2. Struktur Hubungan X1, X2, Y dan Z X1 = Kualitas Pelayanan X2 = PerananHarga Y = Loyalitas Penumpang Z = Citra Perusahaan X1 p X1 Z p X1 Y p X1 x2 Y p Y Z Z p X2 Y X2 p X2 Z Gambar 3.3. Struktur Pengaruh X1, X2, Y dan Z

21 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Setelah semua data selesai diolah, maka diperoleh gambaran tentang penilaian, Hasil kuesioner mengenai implementasi kualitas pelayanan jasa yang diterapkan PT Pelayaran Nasional Indonesia, peranan harga tiket KM Kelud, loyalitas penumpang KM Kelud untuk rute Jakarta-Batam-Tanjung Balai-Medan, citra perusahaan pada produk jasa PT Pelayaran Nasional Indonesia itu sendiri. Hal ini dapat menjadi sebuah deskripsi bagi PT Pelayaran Nasional Indonesia mengenai sampai di mana posisi produk dan citra perusahaan mereka di mata customer (penumpang). Selanjutnya, analisa data hasil kuesioner digunakan untuk menggambarkan bagaimana hubungan dan pengaruh implementasi kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas penumpang PT Pelayaran Nasional Indonesia, serta implikasinya terhadap citra perusahaan. Dengan adanya gambaran tersebut, maka dapat dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi mengenai efektivitas implementasi kualitas pelayanan yang telah dilakukan perusahaan selama ini dalam mengarahkan loyalitas penumpang PT Pelayaran Nasional Indonesia dan meningkatkan brand image.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian asosiatif / hubungan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat asosiatif. Penelitian asosiatif / hubungan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif, dimana penelitian deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan nilai-nilai variabel yang

Lebih terperinci

Bab III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini. metode yang digunakan adalah asosiatif. Dengan

Bab III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini. metode yang digunakan adalah asosiatif. Dengan Bab III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Dalam penelitian ini. metode yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat di ketahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Masri S dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008,P.208) penelitian survei

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiono (2005, pp3-4), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Desain kausal adalah tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan BAB 3 METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Menurut Masri S. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya

one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kausalitas. Dengan penelitian kausalitas ini selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dan deskriptif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat Asosiatif. Menurut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi penelitian

Bab III. Metodologi penelitian Bab III Metodologi penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian merupakan penelitian Asosiatif, yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih. Dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Yang Digunakan Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut Sugiyono (008 : ), yaitu : Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti. Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di lakukan di Museum Sri Baduga Bandung Jl. BKR No. 185 Bandung 40243 Jawa Barat, Indonesia. B. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2009)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian asosiatif / hubungan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 60 BAB 3 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Deskriptif yang dimaksud adalah mendefinisikan berbagai kriteria dan variabel yang diteliti. Menurut Thomas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini merupakan Basic Researh karena hasil dari penelitian ini berfungsi sebagai pengembangan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian 46 BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis dan Metode Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Survey Individu Pengguna Online Ticketing T-2 Asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan BAB III METODE PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan Cross

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian asosiatif/ hubungan adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai pengaruh Service Quality terhadap Customer Loyalty dengan Brand Trust sebagai mediator, menggunakan penelitian asosiatif. Time Horizon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Menurut Sekaran (2006, p.155-163), jenis penelitian dibagi menjadi 4 macam yaitu penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, pengujian hipotesis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe desain penelitian yang digunakan bersifat penelitian deskriptif - asosiatif. Penelitian deskriptif (Descriptive design) adalah

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Dimana objek penelitian tersebut merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2010, hlm. 38) menyatakan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitiannya, jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian Asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah kompetensi yang meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah kompetensi yang meliputi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah kompetensi yang meliputi kompetensi berprestasi dan bertindak ( ), kompetensi melayani ( ) dan kompetensi mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan mengenai jenis, metode, unit analisis dan time horizon yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk studi, digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. (Churchill dan Lacobucci005, p74) Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur penghitungan berupa software SPSS 20.0. Selanjutnya, peneliti akan menggunakan jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang dipergunakan adalah metode kausal. Menurut Umar (2005, p105), Desain Kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 17 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Riset atau penelitian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. (Indriantoro dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun. 37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Usia (X 1 ), adalah usia responden dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian dilakukan dan diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota Gorontalo selama bulan April 01 hingga bulan Juni 01 3..Jenis

Lebih terperinci

Cross-sectional, di mana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu. Dalam hal ini,

Cross-sectional, di mana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu. Dalam hal ini, 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan tingkat ketergantungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini meneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini meneliti 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sugiyono (2011:3) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini meneliti

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain riset merupakan rencana dasar yang membimbing pengumpulan data dan tahapan analisis dari proyek riset. Desain riset merupakan kerangka kerja yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey dengan menggunakan metode penelitian survey eksplanatori (eksplanatory survey).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Kuncoro (2003), penelitian deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan BRI Cabang Majalaya dengan jumlah populasi 196 orang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni tujuan penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan penelitian kuantitatif. Menurut Kountur (2007) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan partisipasi anggota terhadap perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Padamukti Garut. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah variabel penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah preferensi konsumen, sedangkan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan Achmadi (2007

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel (X) Kualitas Pelayanan dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit bermasalah pada Koperasi Pasar di Kota Bandung, banyak faktor yang mempengaruhi kredit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel - variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Yang Digunakan Penulis menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel yang digunakan. Unit analisis yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh strategi celebrity endorser dari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh strategi celebrity endorser dari BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh strategi celebrity endorser dari produsen apparel ternama asal Amerika yaitu Nike terhadap keputusan pembelian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah salah satu terminal di Merak-Banten yakni PT. X. Penelitian ini akan dilakukan di Departemen Operasional yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, 51 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Pengawasan (X 1 ), yaitu persepsi karyawan pelaksana terhadap pengawasan yang dilakukan

Lebih terperinci