ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI PERUSAHAN PERTAMBANGAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI PERUSAHAN PERTAMBANGAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI PERUSAHAN PERTAMBANGAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING Sonak Monaria Grace Rumondang, Ahmad Adri Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 9, Jakarta Barat 11480, , ABSTRACT The purpose of this study is to find empirical evidence of the factors that influence the Indonesian mining companies do auditor switching. The data used is mining company listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) The variables used in this study is the size of KAP (KAP), change in management (CEO) audit opinion (OPINION), public ownership (OWNERSHIP), change in audit committee (COMMITTEE) and auditor switching (SWITCH). By using logistic regression (logistic regression), this study tries to examine the effect of KAP size, change in management, audit opinion, public ownership and changes in audit committee to the auditor switching. Results of this study found that KAP size, change in management, audit opinion, public ownership and change in audit committee does not affec the auditor switching. (SMGR) Keywords: Auditor switching, KAP size, Changes in Management, Audit Opinion, Public Ownership, Changes in Audit Committee ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan pertambangan Indonesia melakukan auditor switching. Data yang digunakan adalah data perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Variabel penelitian yang digunakan adalah ukuran KAP (KAP), pergantian manajemen (CEO), opini audit (OPINI), public ownership (OWNERSHIP), pergantian komite audit (KOMITE) dan auditor switching (SWITCH). Dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression), penelitian ini mencoba untuk menguji pengaruh ukuran KAP, pergantian manajemen, opini audit, public ownership dan pergantian komite audit terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ukuran KAP, pergantian manajemen, opini audit, public ownership dan pergantian komite audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. (SMGR) Kata Kunci: auditor switching, Ukuran KAP, Pergantian Manajemen, Opini Audit, Public Ownership, Pergantian Komite Audit.

2 PENDAHULUAN Setelah beberapa skandal akuntansi selama tahun 1900-an, profesi auditor memperoleh banyak kritik karena kurangnya independensi dan tidak mampu untuk memberikan keyakinan kepada para investor dan kreditor (Imhoff, 2003 dalam Wallgren, L.H.& Olofsson, C., 2011). Karena kurangnya auditor independen, perdebatan tentang kewajiban rotasi kantor akuntan publik (KAP) muncul di seluruh dunia. Rotasi KAP akan menyebabkan skeptisisme yang lebih besar dan memberikan perspektif baru pada laporan keuangan perusahaan (Kwon et al dalam Wallgren, L.H.& Olofsson, C., 2011). Hal ini juga akan mengurangi kekhawatiran kantor akuntan publik kehilangan klien sebagai akibat dari perbedaan pendapat dengan manajemen. Namun, hal tersebut memiliki beberapa implikasi seperti biaya audit yang meningkat dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh auditor baru atas suatu perusahaan (Imhoff dalam Wallgren, L.H.& Olofsson, C., 2011). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, skandal korporasi seperti Enron dan WorldCom telah menimbulkan keprihatinan mengenai peran auditor. Kurangnya independensi auditor telah menjadi perhatian di seluruh dunia dan perdebatan tentang kewajiban rotasi KAP telah dibahas karena diyakini dapat meningkatkan keyakinan akan jasa yang diberikan auditor, serta meningkatkan kualitas audit (Arel et al; Lu dan Sivaramakrishnan; Chi; Kwon et al dalam Wallgren, L.H.& Olofsson, C., 2011). Perdebatan saat ini mengenai kewajiban rotasi KAP juga telah disorot karena regulator dan lembaga penting lainnya seperti International Federation of Accountants (IFAC) dan General Accounting Office (GAO) telah menyatakan bahwa hubungan jangka panjang antara KAP dan klien mereka dapat mengganggu independensi auditor dan objektivitas dalam audit (IFAC, GAO, Uni Eropa dalam Wallgren, L.H.& Olofsson, C., 2011). Selain itu, hubungan erat antara KAP dan klien juga telah menimbulkan keprihatinan mengingat bahwa hal itu dapat menyebabkan KAP memiliki keinginan untuk menyenangkan perusahaan dan bukan bersikap objektif kepada pihak ketiga (Arel et al, 2005). Perilaku seperti itu dapat mengakibatkan kegagalan dalam mendeteksi fraud. Sejak saat itu, regulasi untuk rotasi KAP bisa mencegah situasi seperti itu. Pihak manajemen suatu perusahaan berkepentingan untuk menyajikan laporan keuangan sebagai suatu gambaran prestasi kerja mereka. Akuntan publik sebagai pihak yang independen dianggap mampu menjembatani kepentingan manajemen dan pengelola perusahaan. Akuntan publik berperan memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Dari laporan keuangan yang dihasilkan, dapat diperoleh berbagai informasi dari suatu perusahaan yang dapat membantu pihak internal dan pihak eksternal dalam mengambil suatu keputusan. Laporan keuangan berpotensi dipengaruhi kepentingan pribadi, sementara pihak eksternal selaku pemakai laporan keuangan sangat berkepentingan untuk mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Auditor independen berperan untuk menjamin kualitas laporan keuangan yang disajikan oleh suatu entitas. Independensi merupakan kunci utama yang mutlak harus berada dalam diri seorang auditor dalam menilai kewajaran laporan keuangan. Secara umum, ada dua bentuk independensi auditor: independence in fact dan independence in appearance. Independence in fact berdasarkan sikap auditor dalam bertindak, dilihat dari kemampuan auditor untuk bersikap bebas, jujur, dan objektif dalam melakukan penugasan audit. Apakah dalam situasi sulit atau tertekan seorang auditor dapat tetap bersikap independen. Independence in appearance ditunjukkan melalui cara berpikir dan cara bertindak serta bagaimana seorang auditor menentukan sebuah keputusan. Bagaimana cara seorang auditor bersikap dan bagaimana etika seorang auditor tersebut. independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit (Arens, Elder dan Beasley, 2008). Maka timbul keraguan dari pengguna laporan keuangan tentang independensi auditor dalam menjalankan tugasnya. Selama ini Kantor Akuntan Publik diberi kebebasan untuk memberikan jasa non-audit kepada klien yang mereka audit. Pemberian jasa non-audit ini menambah besar jumlah dependensi secara finansial kantor akuntan kepada kliennya (Wijayanti, 2010). Jika auditor hanya memberikan jasa kepada klien satu hingga tiga kali, mungkin bayaran yang diberikan oleh klien terhadap penghasilan total auditor tidak akan material. Namun, jika pemberian jasa audit dilakukan dalam jangka panjang, apalagi jika ukuran perusahaan klien besar, maka kemungkinan auditor akan merasa kehilangan potensi penghasilan yang cukup signifikan seandainya mereka tidak bisa mempertahankan klien tersebut. Sehingga tidak heran jika sebagian kantor akuntan publik memiliki hubungan yang panjang dengan klien mereka. Undang-undang no. 5 tahun 2011 tentang akuntan publik merupakan ketentuan yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan akuntan publik. Untuk menjaga kepercayaan publik dalam fungsi audit dan untuk melindungi objektivitas auditor maka terdapat peraturan rotasi wajib auditor untuk mencegah terciptanya hubungan yang lebih dekat antara auditor dan klien yang dapat menghilangkan independensi

3 auditor. Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan pergantian kantor akuntan publik dan akuntan publik yang bersifat mandatory (wajib). Pemerintah telah mengatur kewajiban rotasi auditor dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang Jasa Akuntan Publik (perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002). Peraturan ini menyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut KAP) paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Perubahan yang dilakukan di antaranya adalah, pertama, pemberian jasa audit umum menjadi 6 (enam) tahun berturut-turut oleh kantor akuntan dan 3 (tiga) tahun berturut-turut oleh akuntan publik kepada satu klien yang sama (pasal 3 ayat 1). Kedua, akuntan publik dan kantor akuntan boleh menerima kembali penugasan setelah 1 (satu) tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien yang di atas (pasal 3 ayat 2 dan 3). Rotasi KAP bisa bersifat mandatory atau wajib karena peraturan yang mengharuskan namun bisa secara voluntary atau tidak wajib dan bukan karena peraturan yang telah ditetapkan melainkan karena ada halhal yang mempengaruhi klien sehingga harus melakukan rotasi audit dan rotasi KAP. Peraturan yang mewajibkan pergantian KAP dan akuntan publik di Indonesia serta perbedaan pendapat mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi auditor switching terutama jika auditor switching terjadi secara voluntary, hal ini menarik untuk diteliti. Beberapa peneliti telah menguji faktorfaktor yang mempengaruhi auditor switching dan memiliki hasil empiris yang berbeda-beda. HIPOTESIS Manajemen perusahaan akan mencari KAP yang berkualitas tinggi karena investor dan pemakai laporan keuangan cenderung mengandalkan reputasi auditor sebagai indikator kredibilitas laporan keuangan (Barton, 2005). Investor akan lebih cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan dari auditor yang bereputasi (Sinarwati,2010). Perusahaan akan lebih memilih KAP dengan kualitas yang lebih baik untuk meningkatkan laporan keuangan dan untuk meningkatkan reputasi perusahaan di mata pemakai laporan keuangan. KAP besar biasanya memiliki reputasi yang tinggi dalam lingkungan bisnis (Wijayanti, 2010). Berdasarkan pernyataan tersebut maka perusahaan yang telah menggunakan jasa KAP Big four memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk melakukan pergantian KAP. Ha 1 : Ukuran KAP akan berpengaruh positif terhadap auditor switching. Konflik keagenan yang terjadi antara pemilik perusahaan dengan manajemen seringkali membuat pemilik perusahaan mengambil keputusan untuk melakukan pergantian manajemen. Pergantian manajemen dalam perusahaan sering kali diikuti oleh perubahan kebijakan dalam perusahaan oleh perubahan kebijakan dalam perusahaan, termasuk dalam hal pemilihan KAP (Sinarwati, 2010). Jika manajemen yang baru berharap bahwa KAP yang baru lebih bisa diajak bekerjasama dan lebih bisa memberikan opini seperti yang diharapkan oleh manajemen, disertai dengan adanya preferensi tersendiri tentang auditor yang akan digunakannya, pergantian KAP dapat terjadi dalam perusahaan. Perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan akuntansinya (Nagy, 2005). Manajemen memerlukan auditor yang lebih berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan perusahaan yang cepat. Jika hal ini tidak terpenuhi, kemungkinan besar perusahaan akan mengganti auditornya. Ha 2 : Pergantian manajemen akan berpengaruh positif terhadap auditor switching. Opini audit adalah pendapat yang diberikan oleh auditor atas hasil evaluasi Laporan Keuangan suatu perusahaan. Menurut penelitian Chow dan Rice (1982): Qualified audit opinion berpengaruh terhadap kecenderungan pergantian auditor walaupun tidak terbukti bahwa perusahaan yang menerima qualified opinion akan menerima opini yang lebih baik setelah mereka melakukan pergantian auditor. Kawijaya dan Juniarti (2002) menyatakan bahwa: Opini qualified memang cenderung kurang disukai oleh klien. Shen dan Wang (2006) menyatakan: Manajer percaya bahwa opini-opini audit yang kurang baik akan mempengaruhi harga saham dan kapasitas pembiayaan sehingga opini qualified kemungkinan akan mempengaruhi keputusan perusahaan untuk mengakhiri kontrak dengan auditor. Dengan demikian dapat disimpulkan perusahaan yang mendapat opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion) atas laporan keuangannya cenderung akan mengganti KAP. Ha 3 : Opini Audit akan berpengaruh positif terhadap auditor switching.

4 Carey et al. dalam Sudarno dan Sulistiarni (2012) menyatakan: Proporsi kepemilikan saham non keluarga yang meningkat dapat menimbulkan permintaan monitoring dan audit yang berkualitas. Guedhami et al. dalam Sudarno dan Sulistiarni (2012) menyatakan: Kepemilikan saham menyebar mempunyai pengaruh penting untuk memperoleh laporan keuangan yang berkualitas tinggi yang diwujudkan dalam pemilihan auditor dari KAP. Sudarno dan Sulistiarni (2012) menyatakan: Kepemilikan saham oleh masyarakat berakibat timbulnya tuntutan dari masyarakat akan audit yang berkualitas, sehingga mendorong perusahaan untuk berganti auditor ke KAP yang berkualitas. Ha 4 : Kepemilikan saham oleh publik akan berpengaruh positif terhadap auditor switching. Siegel dalam Sudarno dan Sulistiarni (2012) menyatakan: Salah satu tujuan dari dibentuknya komite audit adalah merekomendasikan seleksi auditor eksternal untuk mengaudit perusahaan. Badan ini bertugas memilih dan menilai dan menilai kinerja perusahaan kantor akuntan publik. Komite audit tentu memiliki kriteria penilaian mengenai pilihan auditor eksternal yang menjadi favoritnya dan telah memenuhi standar dan kriteria yang ditentukan untuk mengaudit suatu perusahaan. Apabila terjadi pergantian anggota dalam komite audit, kemungkinan dapat berpengaruh terhadap hasil rekomendasi penunjukan KAP yang berbeda dari KAP sebelumnya (Sudarno dan Sulistiarni, 2012). Ha 5 : Pergantian komite audit akan berpengaruh positif terhadap auditor switching. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel. Data panel merupakan gabungan antara data cross-section dan time series. Data dalam penelitian ini disebut data panel karena menggunakan data beberapa perusahaan untuk beberapa periode, maka ada heterogenitas dalam unit-unit ini. Data didapat dari laporan keuangan auditan dan annual repot atau laporan tahunan perusahaan publik (pertambangan) tahun yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia di situs web resmi dari masing-masing perusahaan dengan cara mengunduh (download), dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Sejauh ini sampai tahun 2012 ada 32 perusahaan pertambangan yang terdaftar sebagai emiten di BEI. Namun, karena adanya ketidak-lengkapan data, maka objek penelitian yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini berjumlah 21 perusahaan selama 5 tahun penelitian sehingga terdapat 105 data observasi. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh variabel ukuran KAP, pergantian manajemen, opini audit, public ownership, pergantian komite audit terhadap auditor switching menggunakan bantuan program statistik SPSS 21.0 dengan menggunakan dua metode antara lain: 1. Analisis Statistik Deskriptif 2. Regresi Logistik a. Penilaian keseluruhan model b. Pengujian kelayakan model regresi c. Pengujian koefisien determinasi d. Matriks klasifikasi e. Pengujian hipotesis Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: SWITCHt = α + β1kap + β2ceo + β3opini + β4ownership + β5komite + Keterangan: SWITCH : Auditor switching α : Konstanta β1- β5 : Koefisien regresi KAP : Ukuran KAP CEO : Pergantian manajemen OPINI : Opini audit OWNERSHIP : Public ownership KOMITE : Pergantian komite audit ε : Error ε

5 HASIL DAN BAHASAN Statistik Deskriptif Dalam penelitian ini dilakukan analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan data sampel yang diperlihatkan dengan menggunakan frequency table karena seluruh variabel dalam penelitian ini merupakan variabel dummy. Tabel 1 Deskripsi Data Perusahaan yang Melakukan Auditor Switching SWITCH Frequency Percent Dummy Jika perusahaan klien mengganti auditornya, maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak mengganti auditornya, maka diberikan nilai 0. Berdasarkan tabel frekuensi, diperoleh 62 (59.0%) sampel perusahaan yang tidak melakukan auditor switching dan 43 (41.0%) sampel perusahaan yang melakukan auditor switching. Tabel 4.2 Deskripsi Data Ukuran KAP KAP Frequency Percent Dummy Jika sebuah perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika sebuah perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4 maka diberikan nilai 0. Berdasarkan tabel frekuensi yang dihasilkan, terdapat 50 (47.6%) sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP non Big 4 dan 55 (52.4%) sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4. Tabel 4.3 Deskripsi Data Pergantian Manajemen CEO Frequency Percent Dummy Jika terdapat pergantian direksi dalam perusahaan maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika tidak terdapat pergantian direksi dalam perusahaan, maka diberikan nilai 0. Berdasarkan taber frekuensi diperoleh 83 (79.0%) sampel perusahaan yang tidak melakukan pergantian direksi dalam perusahaan dan 22 (21.0%) sampel perusahaan yang melakukan pergantian direksi dalam perusahaan.

6 Tabel 4.4 Deskripsi Data Opini Audit OPINI Frequency Percent Dummy Jika perusahaan klien menerima opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified) maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified), maka diberikan nilai 0. Berdasarkan tabel frekuensi diperoleh 99 (94.3%) sampel perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified) dan 6 (5.7%) sampel perusahaan yang menerima opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified). Tabel 4.5 Deskripsi Data Kepemilikan Publik OWNERSHIP Frequency Percent Dummy Jika proporsi kepemilikan saham oleh publik pada suatu perusahaan lebih besar dibandingkan kepemilikan internal maka diberi nilai 1, Namun jika proporsi kepemilikan saham oleh publik pada suatu perusahaan tidak lebih besar dibandingkan kepemilikan internal diberi nilai 0. Berdasarkan tabel frekuensi diperoleh 91 (86.7%) sampel perusahaan yang proporsi kepemilikan saham oleh publik pada suatu perusahaan tidak lebih besar dibandingkan kepemilikan internal dan 14 (13.3%) sampel perusahaan yang proporsi kepemilikan saham oleh publik pada suatu perusahaan lebih besar dibandingkan kepemilikan internal. Tabel 4.6 Deskripsi Data Pergantian Komite Audit KOMITE Frequency Percent Dummy Jika terjadi pergantian keanggotaan dalam suatu komite audit, maka diberi nilai 1 dan jika tidak terjadi pergantian keanggotaan dalam suatu komite audit, maka diberi nilai 0. Berdasarkan tabel frekuensi diperoleh 61 (58.1%) sampel perusahaan yang tidak terjadi pergantian keanggotaan dalam suatu komite audit dan 44 (41.9%) sampel perusahaan yang terjadi pergantian keanggotaan dalam suatu komite audit.

7 Uji Hipotesis Berikut adalah hasil pengujian hipotesis menggunakan uji regresi logistik: Tabel 1 Hasil Pengujian Regresi Logistik Variabel Koefisien Sig. Pengaruh KAP Tidak Signifikan CEO Tidak Signifikan OPINI Tidak Signifikan OWNERSHIP Tidak Signifikan KOMITE Tidak Signifikan Constant *) Tingkat signifikansi : 0,05 (5%) KAP (Ukuran KAP), CEO (Pergantain Manajemen), OPINI (Opini Audit), OWNERSHIP (Kepemilikan Saham Oleh Publik), dan KOMITE (Perganitan Komite Audit). Berdasarkan hasil regresi, Variabel ukuran KAP menunjukkan koefisien regresi positif sebesar dengan tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%. Dengan tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%, maka dapat disimpulkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara ukuran KAP dengan auditor switching. Perusahaan akan mencari KAP yang kredibilitasnya tinggi untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan di mata pemakai laporan keuangan itu (Halim, 1997 dalam Damayanti dan Sudarma, 2008). Expertise KAP merupakan salah satu atribut dalam servis KAP besar (Mardiyah, 2002). Adanya faktor expertise itu akan menentukan perubahan auditor oleh perusahaan sehingga perusahaan lebih memilih KAP besar. KAP yang lebih besar (Big 4) biasanya dianggap lebih mampu mempertahankan tingkat independensi yang memadai daripada rekan-rekan mereka yang lebih kecil karena mereka biasanya menyediakan berbagai layanan untuk klien dalam jumlah yang besar, sehingga mengurangi ketergantungan mereka pada klien tertentu (Dopuch, 1984; Wilson dan Grimlund, 1990 dalam Nasser et al., 2006). Selain itu, KAP yang lebih besar umumnya dianggap sebagai penyedia kualitas audit yang tinggi dan menikmati reputasi tinggi dalam lingkungan bisnis dan karena itu akan berusaha untuk mempertahankan independensi mereka untuk menjaga image mereka (DeAngelo, 1981; Dopuch, 1984; Wilson dan Grimlund, 1990 dalam Nasser et al., 2006). Terlebih lagi, KAP yang lebih besar juga dianggap lebih independen daripada rekan-rekan mereka yang lebih kecil dalam menahan tekanan manajemen pada saat terjadi perselisihan ketika mereka biasanya memiliki lebih banyak klien dan mampu untuk menyerahkan sebagian dari klien mereka yang lebih sulit (Chow dan Rice, 1982). Setiap penggantian auditor akan menimbulkan biaya baru. Hal itu terjadi karena KAP yang baru tidak mempunyai pemahaman yang mendalam mengenai bisnis perusahaan sehingga proses audit dimulai dari awal lagi (Davis et al., 2007 dalam Divianto, 2011). Adanya faktor expertise KAP akan menentukan perubahan audit sehingga perusahaan akan lebih memilih KAP Big Four untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata pelaku pasar modal. Namun, dalam penelitian ini ternyata tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara ukuran KAP dengan pergantian auditor dalam perusahaan karena kemungkinan perusahaan sampel menganggap bahwa tingkat expertise KAP tidak ditentukan oleh klasifikasi Big Four atau Non Big Four akan tetapi kualitas audit dan independensi dari auditor KAP tersebut. Hal lain yang menyebabkan tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara ukuran KAP dengan pergantian auditor pada penelitian ini karena 47,6% dari perusahaan-perusahaan sampel menggunakan KAP skala kecil dan tidak banyak yang mengganti KAP-nya ke KAP dengan skala besar. Hal ini mungkin dapat disebabkan karena perusahaan sudah merasa nyaman dengan auditor yang dipakainya saat ini. Variabel pergantian manajemen menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar dengan tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%. Dengan tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%, maka dapat disimpulkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pergantian manajemen dengan auditor switching. Pergantian manajemen dalam penelitian ini tidak terbukti menyebabkan pergantian auditor karena pergantian manajemen merupakan perubahan yang terletak di dalam dan dikendalikan oleh organisasi yang meliputi perubahan dalam hal teknologi, visi misi perusahaan, restrukturisasi tenaga kerja, kerjasama dengan perusahaan lain, atau mengadakan program baru (Carpenter, 1999). Sedangkan keputusan untuk melakukan auditor switching merupakan perubahan yang terjadi di luar organisasi. Oleh

8 karena itu dalam penelitian ini pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap terjadinya auditor switching yang dilakukan oleh perusahaan. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa kebijakan dan pelaporan akuntansi KAP lama tetap dapat diselaraskan dengan kebijakan manajemen baru dengan cara melakukan negosiasi ulang antara kedua pihak. Variabel opini audit menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar dengan tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%. Dengan tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%, maka dapat disimpulkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara opini audit dengan auditor switching. Hasil pengujian yang tidak berhasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh opini audit terhadap pergantian auditor diduga disebabkan karena pada umumnya perusahaan yang dijadikan sampel telah mendapatkan opini audit unqualified (wajar tanpa pengecualian). Selain itu, perusahaan-perusahaan yang melakukan auditor switching dengan tujuan melakukan opinion shopping untuk mendapatkan opini yang lebih baik tidak memperoleh opini yang lebih baik pada tahun berikutnya (Lennox, 1996 dalam Juniarti, 2002). Bahkan Lennox menemukan bahwa perusahaan yang berpindah KAP cenderung menerima opini audit yang lebih buruk pada tahun berikutnya. Apabila sebuah perusahaan telah menggunakan jasa KAP Big Four, umumnya perusahaan tersebut tidak terlalu memiliki keleluasaan untuk melakukan auditor switching apabila penugasan KAP oleh manajemen dianggap tidak lagi sesuai. Karena pergantian kelas KAP dari Big Four ke KAP yang lebih kecil dikhawatirkan dapat menyebabkan adanya sentimen negatif dari pelaku pasar terhadap kualitas pelaporan keuangan dari perusahaan. Sebaliknya, pergantian kelas KAP ke Big Four dikhawatirkan dapat menyebabkan tidak adanya kemungkinan untuk mendapatkan opini audit unqualified (wajar tanpa pengecualian) karena pertimbangan kualitas audit yang lebih baik. Variabel public ownership menunjukkan koefisien regresi positif sebesar dengan tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%. Dengan tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%, maka dapat disimpulkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara public ownership dengan auditor switching. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham menyebar tidak lantas mendorong perusahaan untuk melakukan kebijakan dalam hal pergantian auditor ataupun pergantian KAP. Hal tersebut menunjukkan bahwa KAP yang mengaudit sebelumnya tetap akan dipertahankan perusahaan. Herusetya (2008) menyebutkan kepemilikan terkonsentrasi akan mendominasi pemegang saham minoritas, ini menunjukkan semakin tinggi pemegang saham oleh publik mendorong untuk membuat keputusan yang tidak merugikan semua pemegang saham. Perusahaan menganggap dengan seringnya melakukan pergantian KAP dapat menimbulkan anggapan negatif yang dapat menggaggu citra perusahaan. Variabel pergantian komite audit menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar dengan tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%. Dengan tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5%, maka dapat disimpulkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pergantian komite audit dengan auditor switching. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pergantian keanggotaan dalam komite audit di suatu perusahaan tidak lantas menyebabkan komite audit merekomendasikan pada perusahaan untuk melakukan pergantian KAP yang sebelumnya dengan KAP yang baru. Komite Audit bertugas memilih dan menilai kinerja perusahaan kantor akuntan publik (Siegel, 1996 dalam Susiana dan Arleen 2007). Komite audit tentu memiliki kriteria penilaian mengenai pilihan auditor eksternal yang menjadi favoritnya dan telah memenuhi standar dan kriteria yang ditentukan untuk mengaudit suatu perusahaan. Adanya pergantian keanggotaan komite audit tidak berpengaruh terhadap penunjukan KAP yang berbeda dari KAP sebelumnya, terlebih jika KAP yang mengaudit perusahaan sudah merupakan Big Four yang diyakini memiliki independensi dan kredibilitas yang tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang dicapai pada penelitian ini adalah ukuran KAP, pergantian manajemen, opini audit, public ownership dan pergantian komite audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Ukuran KAP tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pergantian auditor atau berpindah KAP. Dalam penelitian ini kemungkinan perusahaan sampel menganggap bahwa tingkat expertise KAP tidak ditentukan oleh klasifikasi Big Four atau Non Big Four akan tetapi kualitas audit dan independensi dari auditor KAP tersebut. Pergantian manajemen dalam perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pergantian auditor. Pergantian manajemen merupakan perubahan yang terletak di dalam dan dikendalikan oleh organisasi, sedangkan keputusan untuk melakukan auditor switching merupakan perubahan yang terjadi di luar organisasi. Ataupun apabila terjadi pergantian manajemen, kebijakan dan pelaporan akuntansi KAP lama tetap dapat diselaraskan dengan kebijakan manajemen baru dengan cara melakukan negosiasi ulang antara kedua pihak. Opini audit yang diberikan oleh auditor eksternal tidak

9 mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pergantian auditor. Pada penelitian ini, opini audit memberikan hasil yang tidak signifikan karena pada hasil statistik deskriptif data opini auditor diperoleh hasil bahwa sebagian besar perusahaan sampel memperoleh opini wajar tanpa pengecualian sehingga menyebabkan hasil penelitian menjadi tidak signifikan. Public ownership tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pergantian auditor. Hasil ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham yang menyebar tidak lantas mendorong perusahaan untuk melakukan kebijakan dalam hal pergantian auditor ataupun pergantian KAP. Pergantian komite audit dalam suatu perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan tersebut untuk melakukan pergantian auditor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pergantian keanggotaan dalam komite audit di suatu perusahaan tidak lantas menyebabkan komite audit merekomendasikan pada perusahaan untuk melakukan pergantian KAP yang sebelumnya dengan KAP yang baru. REFERENSI Adityawati, P. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Skripsi S1. Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Agoes S.,& Hoesada J. (2009). Bunga Rampai Auditing. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Andra, I.N. (2012). Faktor-Fakor yang Mempengaruhi Auditor Switching Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit di Indonesia. Skripsi S1. Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. Arens, Alvin A., Elder & Beasley (2012). Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi. Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Boynton, Johnson & Kell (2003). Modern Auditing. Edisi 7. Jakarta: Erlangga. Chadegani, A.A., Mohamed, Z.M., Jari, A. (2011). The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange International Conference on Sociality and Economics Development IPEDR, 10, 1-6. Divianto. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Dalam Melakukan Auditor Switch. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (JENIUS), 1 (2), Fontaine, R.& Letaifa, S.B. (2012). The Reasons Clients Change Audit Firms And The Client s Perceived Value Of The Audit Service: A Qualitative Study In Canada. Cahier De Recherche, Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Edisi 6. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Juniarti & Kawijaya, N. (2002). Faktor-Faktor yang Mendorong Perpindahan Auditor (Auditor Switch) Pada Perusahaan-Perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo. Jurnal Akuntansi & Keuangan, 4 (2), Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. (2008). diakses tanggal 29 Maret. Prastiwi, A. & Wilsya, F. (2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor: Studi Empiris Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Dinamika Akuntansi, 1 (1), pp Sudarno, Sulistiarni. (2012). Analisis Faktor-Faktor Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode ). Diponegoro Journal Of Accounting, 1 (2), Syahtiadi, F. (2012). Analisis Hubungan Auditor - Klien : Faktor-Faktor yang mempengaruhi Auditor Switching di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di BEI). Skripsi S1. Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. (2011). diakses tanggal 29 Maret. Wallgren, L.H.& Olofsson, C. (2011). Why do Swedish Limited Companies Switch Audit-Firm?. Master Thesis. School of Economics and Management, Lund University, Swedia. Widowati, A. (2012). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Auditor Switching Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi S1. Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok. Wijayani, E.D. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching. Skripsi S1. Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Wijayanti, M.P. (2010). Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching di Indonesia. Skripsi S1. Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

10 RIWAYAT PENULIS Sonak Monaria Grace Rumondang lahir di kota Jakarta pada 27 Juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi peminatan Auditing pada tahun 2013.

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011 tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011 tentang BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntan Publik Akuntan publik adalah seorang akuntan yang memberikan jasa pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011

Lebih terperinci

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021) ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modal (BAPEPAM). Dengan semakin banyaknya perusahaan go public, pemakainya (Susan dan Trisnawati, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Modal (BAPEPAM). Dengan semakin banyaknya perusahaan go public, pemakainya (Susan dan Trisnawati, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau yang sudah go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai Standar

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS DAN OPINI AUDIT TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan pribadi, sementara pihak ketiga, yaitu pihak eksternal selaku pemakai

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan pribadi, sementara pihak ketiga, yaitu pihak eksternal selaku pemakai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pihak manajemen berkepentingan untuk menyajikan laporan keuangan sebagai suatu gambaran prestasi kerja mereka. Laporan ini berpotensi dipengaruhi kepentingan pribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan memiliki peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu keharusan bagi sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik. Independensi auditor sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen kepada stakeholder terutama terhadap pemilik perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. manajemen kepada stakeholder terutama terhadap pemilik perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen kepada stakeholder terutama terhadap pemilik perusahaan. Dalam laporan keuangan memuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder. Para stakeholder tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Susan dan Trisnawati, 2011). Di dalam. mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Susan dan Trisnawati, 2011). Di dalam. mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan. Semakin banyak perusahaan publik, semakin banyak pula jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan tersebut. Informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA UNTUK MELAKUKAN PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2014) PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka kepada pihak-pihak yang membutuhkan. SFAC No 2

BAB I PENDAHULUAN. mereka kepada pihak-pihak yang membutuhkan. SFAC No 2 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian suatu usaha diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang nantinya dapat digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usaha tersebut dalam periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajemen sebagai pengelola perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajemen sebagai pengelola perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu manajemen

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3382

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3382 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3382 PENGARUH OPINI AUDIT, UKURAN KAP, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dengan dibentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun karena AEC mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang

PENDAHULUAN. Dengan dibentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun karena AEC mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan dibentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 ini, persaingan dunia usaha akan semakin ketat karena arus perdagangan barang dan jasa semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan diikuti dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan, sehingga nantinya perusahaan dapat bertumbuh dengan baik. Salah satu indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, eksternal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang menunjang majunya suatu perusahaan,salah satu alat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang menunjang majunya suatu perusahaan,salah satu alat yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis sebuah perusahaan pasti membutuhkan data atau informasi yang menunjang majunya suatu perusahaan,salah satu alat yang digunankan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan alasan penggunaan judul

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan alasan penggunaan judul BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan alasan penggunaan judul ini dalam penelitian serta penjabaran mengenai variabel-variabel yang digunakan. Kedua hal tersebut terangkum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor. perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor. perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keputusan pemerintah dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 tentang Jasa Akuntan Publik (pasal

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY. R. Meike Erika Dwiyanti, Arifin Sabeni 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY. R. Meike Erika Dwiyanti, Arifin Sabeni 1 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan go public bertanggung jawab untuk menerbitkan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan tahunan ini sebagai bentuk pertanggung-jawaban perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya dan tidak menyesatkan sehingga kebutuhan masing-masing pihak

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya dan tidak menyesatkan sehingga kebutuhan masing-masing pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menyajikan laporan keuangan setiap akhir periode akuntansi. Laporan keuangan diperlukan sebagai sarana untuk

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP (KANTOR AKUNTAN PUBLIK), OPINI AUDIT GOING CONCERN

PENGARUH UKURAN KAP (KANTOR AKUNTAN PUBLIK), OPINI AUDIT GOING CONCERN JURNAL PENGARUH UKURAN KAP (KANTOR AKUNTAN PUBLIK), OPINI AUDIT GOING CONCERN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PERIODE 2013-2015 Oleh: AFRIZAL YANUAR CAHYONO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan pada umumnya. Semakin banyak perusahaan publik, semakin banyak

Lebih terperinci

PENGARUH OPINI AUDIT, PERGANTIAN MANAJEMEN, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR

PENGARUH OPINI AUDIT, PERGANTIAN MANAJEMEN, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR PENGARUH OPINI AUDIT, PERGANTIAN MANAJEMEN, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching.

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching. Judul : Financial Distress Sebagai Pemoderasi Pengaruh Opini Audit dan Pertumbuhan Perusahaan Pada Auditor Switching. Nama : Ni Wayan Wulan Tisna NIM : 1306305028 ABSTRAK Auditor yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan klien, financial distress, pergantian manajemen, opini audit, dan peluang manipulasi income terhadap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pergantian dewan komisaris,

BAB V PENUTUP. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pergantian dewan komisaris, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pergantian dewan komisaris, ukuran perusahaan klien, financial distress, tingkat pertumbuhan perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur

BAB V PENUTUP. pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur 83 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti tentang pengaruh opini auditor, pergantian manajemen, ukuran KAP, persentase perubahan ROA, kesulitan keuangan dan pertumbuhan perusahaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjembatani benturan kepentingan antara pihak principal (pemegang saham)

BAB I PENDAHULUAN. menjembatani benturan kepentingan antara pihak principal (pemegang saham) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan publik mempunyai peranan penting bagi suatu perusahaan, terutama dalam mengaudit laporan keuangan yang di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor independen (Nabila, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor independen (Nabila, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk memperoleh informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 2 (2) (2013) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING Ekka Aprillia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2011-2014) Disusun Oleh: FREDY BIANTORO

Lebih terperinci

PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal. BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selaku pengelola atas sumber daya yang telah dipercayakan perusahaan. Maka

BAB I PENDAHULUAN. selaku pengelola atas sumber daya yang telah dipercayakan perusahaan. Maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerbitan laporan keuangan bagi perusahaan publik adalah hal yang wajib dilakukan perusahaan sebagai wujud tanggung jawab pihak manajemen perusahaan selaku pengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajer sebagai pengelola keuangan peruahaan. Untuk. opini audit yang berkualitas bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajer sebagai pengelola keuangan peruahaan. Untuk. opini audit yang berkualitas bagi masyarakat luas. BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut KAP). Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu keharusan bagi sebuah perusahaan, utamanya perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu keharusan bagi sebuah perusahaan, utamanya perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan memiliki peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu keharusan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gambaran atas kinerja mereka selama suatu periode waktu. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. gambaran atas kinerja mereka selama suatu periode waktu. Selain itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen perusahaan sebagai gambaran atas kinerja mereka selama suatu periode waktu. Selain itu penyampaian laporan keuangan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya perkembangan perusahaan publik berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya perkembangan perusahaan publik berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya perkembangan perusahaan publik berpengaruh terhadap perkembangan profesi akuntan publik. Kehidupan profesi akuntan publik di Indonesia saat ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus

BAB I PENDAHULUAN. Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus transaksi pasar modal kian meningkat karena bertambahnya jumlah investor yang menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan,

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang go public mempunyai kewajiban untuk melaporkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu alat tanggung jawab dari aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak internal dan

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak internal dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan pada

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani permasalahan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam. perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat.

BAB I. Pendahuluan. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam. perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat. BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sarana untuk memenuhi akuntabilitas yang dituntut oleh para pihak yang berkepentingan (stakeholders) guna menyediakan

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib menyampaikan laporan keuangan dan disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah di

Lebih terperinci

Bab 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Bab 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Bab 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Opini audit, financial distress, dan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan rotasi audit sukarela. Variabel yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Peraturan Pemerintah Indonesia Mengenai Rotasi Wajib Auditor. Keraguan mengenai independensi auditor menjadi isu yang banyak diperbincangkan kalangan profesi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI Oleh : Varadita Febriana Drs. H. Moch. Didik Ardiyanto, M.Si., Akt ABSTRACT An auditor should

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan publik pada umumnya.semakin banyak perusahaan publik semakin banyak

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi UNP Kediri FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN BERPINDAH KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan menggambarkan hasil kinerja sebuah perusahaan. Laporan. Auditor bertugas untuk melakukan tugas, fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan menggambarkan hasil kinerja sebuah perusahaan. Laporan. Auditor bertugas untuk melakukan tugas, fungsi dan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan menggambarkan hasil kinerja sebuah perusahaan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dan diaudit oleh auditor. Laporan keuangan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY Demmi Maqrizi Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat Demmimaqrizi@gmail.com Drs. Komar

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arens, Alvin A., Elder, Randal J. & Beasley, Mark S Auditing and Assurance

DAFTAR PUSTAKA. Arens, Alvin A., Elder, Randal J. & Beasley, Mark S Auditing and Assurance DAFTAR PUSTAKA Arens, Alvin A., Elder, Randal J. & Beasley, Mark S.2012. Auditing and Assurance Service: an Integrated Approach. 14 th edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Chow, C.W. dan S.J. Rice.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar sebagai perusahaan publik tahun 2010-2013. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu, saat ini maupun masa depan perusahaan. terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu, saat ini maupun masa depan perusahaan. terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah entitas yang terdiri dari berbagai kepentingan memerlukan pengelolaan yang baik dalam beroperasi dan penyampaian informasi. Informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan ini sangat berpotensi dipengaruhi kepentingan pribadi, sedangkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Laporan ini sangat berpotensi dipengaruhi kepentingan pribadi, sedangkan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pihak manajemen perusahan berkewajiban untun menyusun, menyajikan dan melaporkan laporan keuangan sebagai suatu gambaran prestasi kerja mereka. Laporan ini sangat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 18, No. 1, Juni 2016, Hlm. 94-102 http://www.tsm.ac.id/jba FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR ROBBY ADYTIA PUTRA dan ITA TRISNAWATI STIE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Astuti dan Ramantha (2014) Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh audit fee, opini going concern, financial distress,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN PERGANTIAN AUDITOR. (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN PERGANTIAN AUDITOR. (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN PERGANTIAN AUDITOR (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Stakeholder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Stakeholder BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholders Stakeholders merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDITOR SWITCHING

PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDITOR SWITCHING PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015) Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham yang berisi tentang informasi akuntansi yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham yang berisi tentang informasi akuntansi yang dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari laporan keuangan adalah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan atas sumberdaya yang telah dipercayakan oleh pemegang saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana dari pihak eksternal, dipihak lain pihak eksternal ingin

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana dari pihak eksternal, dipihak lain pihak eksternal ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan salah salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen kepada pemakai kepentingan laporan keuangan itu sendiri, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen kepada pemakai kepentingan laporan keuangan itu sendiri, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan dasar pertanggung jawaban kinerja pihak manajemen kepada pemakai kepentingan laporan keuangan itu sendiri, baik kepada pemegang saham, investor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saja bagi dunia bisnis tetapi juga masyarakat luas (Wibowo dan Hilda,2009).

BAB I PENDAHULUAN. saja bagi dunia bisnis tetapi juga masyarakat luas (Wibowo dan Hilda,2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntan publik adalah pihak independen yang mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham dengan pihak agen, yaitu manajemen sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan di suatu perusahaan pada dasarnya untuk mengetahui tingkat profitabilitas, tingkat risiko, dan tingkat kesehatan yang ada (Hanafi dan Halim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban manajemen kepada stakeholder, terutama kepada pemilik

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban manajemen kepada stakeholder, terutama kepada pemilik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah alat utama untuk menginformasikan keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode )

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode ) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-12 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan pada umumnya. Perusahaan menuntut untuk memperoleh jasa para akuntan publik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia didasarkan pada kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia didasarkan pada kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh financial distress, pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan dan opini audit pada pergantian auditor, studi pada perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bapepam). Namun semakin banyaknya Kantor Akuntan Publik ini juga. menimbulkan sebuah pilihan yang dilematis, karena Kantor Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. (Bapepam). Namun semakin banyaknya Kantor Akuntan Publik ini juga. menimbulkan sebuah pilihan yang dilematis, karena Kantor Akuntan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perusahaan terbuka atau yang sering disebut dengan istilah perusahaan go public semakin banyak. Akibatnya berpengaruh terhadap berkembangnya profesi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengaudit laporan keuangan yang di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengaudit laporan keuangan yang di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntan publik memiliki peran penting bagi suatu perusahaan, terutama dalam mengaudit laporan keuangan yang di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak sebagai sarana pengambilan keputusan baik untuk pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Agensi Teori keagenan menurut Jensen dan Meckling (1976) adalah teori yang menghubungkan antara agen (pengelola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR SWITCHING

ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR SWITCHING ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Lebih terperinci

KAP, UKURAN TERHADAP. tahun. Sofiyan Adiguna B BISNIS

KAP, UKURAN TERHADAP. tahun. Sofiyan Adiguna B BISNIS ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN KAP (Studi Empiris Perusahaan Mining dan Mining Services yang terdaftar di BEI tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Untuk memperoleh modal dari

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Untuk memperoleh modal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara perusahaan mendapatkan dana adalah melalui pasar modal. Seiring dengan banyaknya perusahaan yang membutuhkan dana tambahan modal dari pihak luar, sehingga

Lebih terperinci

Fachmy Syahtiadi Henny Medyawati Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRACT

Fachmy Syahtiadi Henny Medyawati Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRACT ANALISIS HUBUNGAN AUDITOR KLIEN : FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING DI INDONESIA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI) Fachmy Syahtiadi fasas_fs@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan membutuhkan jasa akuntan publik. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pemakai dalam pembuatan keputusan akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pemakai dalam pembuatan keputusan akuntansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan berisi mengenai informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu, yang menampilkan hasil kinerja dari perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangan karena kinerja manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri sehingga diperlukan pihak yang independen, dalam hal ini akuntan

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri sehingga diperlukan pihak yang independen, dalam hal ini akuntan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi yang akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi keuangan suatu entitas serta membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik adalah perseroan terbatas seperti yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik adalah perseroan terbatas seperti yang dimaksud BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan publik adalah perseroan terbatas seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kebijakan dalam rangka pengambilan keputusan. Laporan ini berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kebijakan dalam rangka pengambilan keputusan. Laporan ini berpotensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya memiliki bagian bagian yang fungsinya telah diatur dalam suatu kriteria atau standar yang telah disepakati.

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP PERGANTIAN KAP PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2013 1 Putu Diah Satriantini, 1 Ni Kadek Sinarwati,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (agency theory) Teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan agent. Jensen dan Meckling

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012) Naskah Publikasi Disusun dan Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk memperoleh informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan ekonomi

Lebih terperinci