BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Lokasi dan Jadwal Penelitian Penetapan lokasi penelitian sangat penting dalam rangka mempertanggung jawabkan data yang diperoleh. Oleh karena itu lokasi penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu. Adapun lokasi penelitian ini adalah di Perumahan Gading Serpong Sektor 6 yang beralamat di jalan kelapa hybrida. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini penulis menentukan objek penelitian sebagai sumber data. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 10 Desember 2012 sampai data yang diperlukan terpenuhi Gambaran Singkat Oreo Biskuit Oreo adalah nama dagang dari sejenis biskuit yang diproduksi oleh Nabisco, pertama kali pada NABISCO adalah sebuah perusahaan hasil merger dari lebih dari 100 perusahaan pembuat kue di New York pada tahun Di Indonesia biskuit Oreo diproduksi oleh PT.Kraft Indonesia yang berlokasi dicikarang. PT. Kraft dinamakan sesuai nama pendirinya yaitu James Lewis Kraft. Merupakan perusahaan produsen makanan terbesar ke-2 didunia setelah Nestle. Kraft terdaftar di Bursa Saham New York. Pada tahun 1988,Altria Group (Ketika itu masih bernama Philip Morris) mengakuisisi Kraft senilai 12,9 miliar US dollar.pada tahun 2000,Altria Group mengakuisisi produsen biskuit Nabisco dan 22

2 mengabungkannya dengan Kraft, dimana Kraft kemudian menjadi Flagship. Saat ini Kraft telah menjadi perusahaan mandiri yang terpisah dari Altria Group, Setelah seluruh sahamnya pada Kraft dilepas ke publik. Pada bulan November 2007,Kraft mengumumkan bahwa perusahaan tersebut telah mengakuisisi divisi biskuit milik Danone diseluruh dunia yang kemudian menjadi Kraft sebagai produsen biskuit terbesar didunia.kraft berkantor pusat di Chicago.Pada bulan oktober 2012 nama perusahaan Kraft Foods berganti nama menjadi Mondelez International dan membentuk group perusahaan baru bernama Kraft Foods Group. Oreo terdiri dari dua wafer coklat dengan krim putih di tengahnya. Salah satu cara populer untuk memakan Oreo adalah dengan mencelupkannya ke dalam susu. Selain itu Oreo juga digunakan sebagai bahan baku untuk makanan lain, misalnya milkshake, oreo goreng, dan es Krim, Di Indonesia Oreo diproduksi oleh PT. Kraft Indonesia atau Kraft Foods Indonesia. Kemudian Pada tahun 1902, Nabisco menciptakan Barnum's Animal dan membuat mereka terkenal dengan menjual oreo dalam kotak kecil dirancang seperti sebuah kandang dengan tali terpasang (untuk digantung di pohon Natal). Pada tahun 1912, Nabisco punya ide baru untuk sebuah cookie - dua cokelat dengan krim mengisi di antara keduanya. Cookie Oreo pertama terlihat sangat mirip dengan kue Oreo hari ini, dengan hanya sedikit perbedaan dalam desain pada disk cokelat. Bentuk dan desain dari Oreo cookie tidak banyak berubah 23

3 sampai Nabisco mulai menjual berbagai versi cookie. Nabisco terus menciptakan variasi: Fudge covered Oreos introduced memperkenalkan Oreo Fudge tertutup Halloween Oreos introduced memperkenalkan Oreo Halloween Christmas Oreos introduced memperkenalkan Oreo Natal. Jadi, bagaimana Oreo mendapatkan namanya? Orang-orang di Nabisco tidak cukup yakin. Beberapa percaya bahwa nama oreo diambil dari kata Prancis untuk emas, "atau" (warna utama pada Oreo awal paket). disisi lain mengklaim nama oreo berasal dari bentuk bukit berbentuk tes version; sehingga penamaan oreo dalam bahasa Yunani untuk gunung, "Oreo." Yang lain percaya bahwa nama adalah kombinasi dari mengambil "kembali" dari "krim" dan meletakkannya di antara dua "o" dalam "coklat" - membuat "o-re-o." Dan yang lain percaya bahwa cookie itu bernama Oreo karena pendek dan mudah untuk diucapkan. Tidak peduli bagaimana nama itu diciptakan, lebih dari 362 milyar oreo cookies telah terjual sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1912, membuat Oreo menjadi kue yang berpenjualan terbaik dari abad ke Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan 24

4 penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan karena data dalam penelitian ini dinyatakan dalam angka-angka, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2006:15), data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Permasalahan asosiatif menurut Sugiyono (2001:38) adalah suatu pernyataan penelitian yang bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih, sedangkan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Pendekatan kuantitatif menurut Umar (2000:95) adalah : pendekatan yang didasarkan pada data yang dihitung untuk menghasilkan penafsiran yang kokoh. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sebab akibat atau kausal. Sugiyono (2006:30) menambahkan : Hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam hal ini akan dipelajari pengaruh penayangan iklan telvisi dengan minat beli konsumen. Jadi di sini ada variabel independen atau variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen atau variabel terikat (dipengaruhi). 3.3 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Sugiyono (2006:82) bahwa: hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis perlu dibuktikan kebenarannya lewat data-data dari penelitian lapangan, kemudian diuji dengan pengujian hipotesis. Pembuktian itu 25

5 hanya dapat dilakukan dengan menguji hipotesis yang dimaksud dengan data di lapangan (Burhan Bungin, 2005:75). Pengujian hipotesis akan menghasilkan kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini perumusan hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono (2006:86) Hipotesis asosiatif adalah suatu pertanyaan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau lebih. Dalam perumusan hipotesis biasanya terdiri dari dua jenis yaitu Hipotesis Nol dan Hipotesis Kerja. Berdasarkan kerangka teori dan rumusan masalah pokok penelitian, maka dapat disimpulkan suatu hipotesis statistik : Hipotesis Nol (Ho) : Tidak terdapat pengaruh penayangan iklan televisi terhadap minat beli konsumen biskuit Oreo. Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh penayangan iklan televisi terhadap minat beli konsumen biskuit Oreo. 3.4 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel adalah suatu faktor yang harus diidentifikasi dalam suatu penelitian. Variabel yang akan diteliti berkaitan dengan judul skripsi antara lain : a. Penayangan iklan televisi sebagai variabel independent atau bebas (X) b. Minat beli konsumen sebagai variabel dependent atau terikat (Y) Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel yang digunakan skala Likert. Menurut Umar (2000:109): Skala Likert adalah pengukuran dengan menghadapkan seorang responden pada sebuah pertanyaan dan kemudian diminta 26

6 untuk memberikan jawaban dalam lima tingkatan yang diberi skor satu sampai lima. Jenjang yang dibuat atau dipakai adalah 5 (1, 2, 3, 4 dan 5) untuk memberikan nilai berdasarkan skor/ bobot atas jawaban yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan yang berbeda, sebanyak 65 warga Perumahan Gading Serpong sektor 6 sebagai responden. Masing-masing nilai adalah sebagai berikut: Tabel 1. SKALA LIKERT Keterangan Nilai Sangat Setuju 5 Setuju 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Variabel adalah merupakan petunjuk tentang variabel yang akan diukur dan ruang lingkup dari analisis yang perlu didefinisikan. Variabel-variabel tersebut adalah: a. Penayangan Iklan (Variabel X) Iklan merupakan semua bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan,barang atau jasa oleh sponsor yang jelas (Kotler dan Keller, 2012 : 500). Indikator-Indikator sebagai berikut : a. Iklan yang menarik sehingga diingat oleh konsumen. 27

7 b. Konsumen mengerti penayangan iklan membutuhkan durasi yang pas c. Frekuensi penayangan yang sesuai d. Penayangan iklan yang sangat variatif e. Jam penayangan iklan yang tergantung dengan produk apa yang diiklankan f. Penayangan iklan untuk menimbulkan dorongan kepada konsumen untuk mencobanya. g. Penayangan iklan memerlukan humuris agar mudah diingat.. b. Minat Beli Konsumen (Variabel Y) Minat beli menurut American Marketing Assosiation adalah sebagai sebuah rencana untuk melakukan pembelian produk atau brand tertentu yang dibangun lewat serangkaian prodes pemilihan serta pengambilan keputusan. Menurut Ferdinand (2006), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut : a) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. d) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut 28

8 Minat beli terhadap produk Biskuit Oreo, yang diukur melalui indikator sebagai berikut : a. Kemudahan dalam mengingat nama produk. b. Kemudahan dalam memperoleh produk. c. Kenikmatan rasa produk d. Merupakan rekomendasi dari orang lain. 3.6 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam mendukung pembahasan masalah penulis menggunakan cara atau teknis pengumpulan data sebagai berikut: Field Research (Studi Lapangan) Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang sedang diperlukan bagi obyek penelitian secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan. Dalam riset lapangan yang digunakan, yaitu: Teknik Kuisioner Metode ini merupakan satu cara untuk mendapatkan data dengan jalan mengajukan pertanyaan tertutup secara tertulis dan dijawab dengan jawaban yang tersedia oleh responden. Kuisioner merupakan daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau mengenai suatu bidang. Menurut Sugiyono (2008:142) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan 29

9 cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 3.7 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan data kuantitatif, yang bersumber dari data primer dan data sekunder, yaitu: Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari Pengurus Perumahan Gading Serpong Sektor Populasi Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat, yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dicakup. Menurut Sugiyono (2006:55), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pada tempat penelitian yang telah ditetapkan, maka populasi dalam penelitian yaitu jumlah seluruh warga Perumahan Gading Serpong Sektor 6 adalah 215 orang. Oleh karena itu jumlah responden dalam penelitian ini adalah 215 sesuai dengan jumlah warga Perumahan Gading Serpong Sektor 6. Tetapi dikarenakan jumlah populasi yang terlalu besar yaitu lebih dari 100 orang. Maka jumlah 30

10 sampel yang akan diambil sebanyak 30% responden. Warga yang ada diperumahan gading serpong akan terpilih untuk berpartisipasi dalam pengambilan sample ini. Teknik ini merupakan teknik yang paling objektif, dibandingkan dengan teknik-teknik yang lain. Berdasarkan faktor pertimbangan dari pendapat Arikunto (2005:112) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai 5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Dalam penelitian ini diambil sebanyak 65 (30%x215) orang yang merupakan warga Perumahan Gading Serpong Sektor Metode Analisis Data Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable bebas (Penayangan iklan televisi) Metode Analisis Data Regresi Linear Terhadap variabel tidak bebas (minat beli konsumen) digunakan regresi linear dengan rumus Sugiyono (2008:270) : Y = a + bx Keterangan : Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Nilai konstanta nilai Y jika nilai X = 0 b = Nilai arah sebagai pembantu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y. X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 31

11 Untuk mencari : = y b x n = n xy x y n x ² ( x)² Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis yang digunakan dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi, dimana pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen (penayangan iklan televisi) berpengaruh terhadap variabel dependen (minat beli konsumen). Sebelum melakukan pengujian hipotersi terhadap koefisien regresi, atau perlu dilakukan langkah - langkah sebagai berikut : a. Perumusan Hipotesis Ho : β = 0, berarti penayangan iklan televisi (X) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen (Y). Ha : β 0, berarti penayangan iklan televisi (X) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen (Y). Menentukan nilai kristis pengujian dengan memperhatikan derajat kebebasan (degree of freedom) dan tingkat signifikan yang digunakan yaitu α = 5% (0,05). b. Menentukan nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut : h = β = ( ) ( )²/ 32

12 = Keterangan : b = Sb = β = Se = Perkiraan koefisien regresi Kesalahan standar koefisien regresi b Koefisien Regresi Kesalahan standar regresi c. Membuat keputusan terhadap hipotesis dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai (t table). Jika nilai t hitung lebih besar dari t table maka keputusannya adalah Ho ditolak dan jika t hitung lebih kecil dari t table maka keputusannya adalah Ho diterima. d. Penentuan daerah kritis Gambar 3.1. KURVA PENERIMAAN DAN PENOLAKAN HIPOTESIS Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho e. Membuat kesimpulan berdasarkan keputusan yang diperoleh sebelumnya. 33