KESINPULAN DAN SARAN. ponen habitat utama yang terdiri dari daerah. hutan, daerah terbuka bertumbuhan rumput, sumber air

Transkripsi

1 I KESINPULAN DAN SARAN, Kesimpulan 1. Untuk melestarikan kehidupan banteng diperlukan kom- ponen habitat utama yang terdiri dari daerah ber- hutan, daerah terbuka bertumbuhan rumput, sumber air tawar dan sumber garam mineral. ~om~onen-kompon'en habitat ini merupakan satu kesatuan ekosistem yang tidak dapat terpisahkan 2. Hutan hujan tropika dataran rendah Cijungkulon kaya akan janis' tumbuhan dari berbagai stratum yang nie- liputi pohon, semak, anakan pohon dan turnbuhan bawah lainnya. Fungsi huten ini bagi kehidupan banteng adalah : untuk mendapatkan makanan tarnbahan, berlin- dung dari gangguan angin, hujan lebat, dan tempat bersembunyi dari serangsn satwe pemangsa ataupun gangguan manusia. Disarnping itu pula banteng meng- gunakan batang pohon sebbgai tempat untuk menggosok- gosokkan leher dan tanduknya 3. Pada saat ini tumbuhan jenis langkap (~ren~a obtusi- - folia) merupakan jenis palern yang mendominasi daerah penelitian Cijungkulon, dan jenis i m i menduduki stra- tum C. Di bawah tegekan langkap tidak dijumpai semak ataupun seedling kecuali permudaan dari jenis langkap- nya sendiri 4. Padang penggembalaan di dalam ekosistem hutan hujan tropika rnerupakan bagian dari ekosistem banteng.

2 Fungsi padang Venggembalaan bagi kehidupan banteng adalah : untuk menghasilkan rurnput sebaqai makanan utama, tempat untuk makan dan beristirahat, tempat untuk kawin, mengasuh dan membesarkan anaknya 5. Sebagai akibat kurangnya pengelolaan, maka padang penggembalaan Cijungkulon banyak tumbuh semak yang tidak disukai banteng yaitu : temblekan (Lantana camera), harendong (Melastoma malabathricum), kiri- nyu (~upatorium odoratum), dan lampeni (Ardisia humilis). Jenis rumput yang mendominasi padang penggernbalaan adalah dom-doman -- (Chrysopoqon acicula- tus), sekaligus merupakan jenis makanan utama bagi banteng Ci jungkulon 6. Sungai Cidaun dan Sungai Cijungkulon merupakan sum- ber air untuk keperluan minum banteng. Kedua Sungai ini berair terus menerus walaupun dalam musim kema- rau. Untuk memenuhi keperluan garam mineral, banteng juga memanfaatkan air laut dari pantai Selat Peucang 7. Nakanan banteng di daerah penelitian sangat beranekaragam yang meliputi 73 jenis terdiri dari rumput dan bukan rumput (semak, anakan pohon, herba dan buah) 8. Pertambahan berat badan banteng dari kg sampai dengan kg mengakibatkan pertambahan jumlah hijauan yang dimakan dari 4.09 kg sarnpai dengan kg bahan kering per hari. Antara kondisi berat badan

3 17 8 (x) dengan tingkat konsumsinya (Y) diperoleh hubungan persamaan regrasi linier, Y = X 9. Terdapat perbedaan daya cerna makanan dari setiap banteng yang diteliti. Kisaran daya cerna tersebut adalah $ % 10. Kandungan gizi dari hijauan makanan banteng yang diteliti terdiri dari : lemak 1.44 %, serat kasar , protein 9.10 %,, BETN %, dan abu Jumlah protein intake untuk banteng setengah dewasa adalah gr/ekor/hari dan banteng dewasa gr/ekor. hari 12. Jumla kebutuhan minimum protein menurut kalkulasi kandungan nitrogen dalam urine dijumlahkan dengan kandungan nitrogen dalam feces adalah gr/ekorfhari banteng setengah dewasa dan gr/ekor/hari ban teng dewasa 13. Populasi banteng Cijungkulon dari 1979, 1980, 1981 dan 1982 ada 38, 47, 43, dan 47 ekor. Banteng yang setiap hari diketemukan di padang penggembalaan Ci- jungkuloh dari jam '' berkisar entara ekor, dan yang berada di hutan setiap harinya ber- kisar antara ekor. Jika malarn hari semua ban- teng berada di dalam hutan 14. Nenurut perbedaan jumlah, komposisi umur, komposisi kelamin, dan wilay ah pergerakanny a, terdapat tiga

4 sub populasi banteng ( A = 21 ekor, B = 22 ekor, dan C = 4 ekor) 15. Perbandingan antara jumlah banteng muda, setengah dewasa, dan dewasa adalah 1 : 4 : 9. Perbandingan komposisi kelamin banteng jantan (dewasa) dengan betina (dewasa) adalah 1 : Faktor penyebab kematian banteng Ci jungkulon saat ini adalah mati karena tua, penyakit, dan pemangsaan oleh macan tutu1 (bagi ~edet) 17. Terdapat perbedaan antara nilai daya tampung yang dihitung berdasarkan kalkulasi hijauan yang ditelan, kelkulasi protein intake, dan kalkulasi kebutuhan protein minimum, yaitu masing-masing 57 ekor banteng dewasa, 31 ekor banteng dewasa, dan 66 ekor banteng dewasa. Saran-Saran Usaha pelestarian banteng Cijungkulon harus mencakup pengelolaan terhadap padang penggembalaan dan usehausaha pengendalian populasi dalam kaitannya dengan daya dukung kawasannya. Teknik pengelolaan padang penggembalaan Cijungkulon yang disarankan adalah : a. Nembongkar semak dan tumbuhan pengganggu seperti lampeni (Ardisia humilis), temblekan (Lantana cemura),

5 harendong (Pleldstoma malabathricum), dan kirinyu 180 (Eu~atorium odoratum). Pernbongkaran tersebut dilaku- kan sampai akarnya b. Nelakukan pembakaran terhadap setengah dari luas padang penggembalaan setiap tahun pada akhir musim kernarau (~gustus/septernber), dengan terlebih dahulu di- buat petak-petak bakar. Luas setiap petak bakar yang disarankan adalah satu hektar. Untuk mencegah rnenja- larnya api ke tempat yang lebih luas perlu dibuatkan sekat bakar baik antara petak maupun pada daerah yang berbatasan dengan hutan. Lebar sekat bakar cukup an- tara meter. Untuk memperbaiki kondisi slruktur populusi banteng di Cijungkulon perlu dilakukan kegiatan pangalolaan de- ngan mempertimbangkan dua alternatif. Pertarna, jika lu- as padang penggembalaan tetap dipertahankan 5.9 ha, maka populasi banteng dewasa harus dilturenqi dori 30 okox banteng dewasa menjadi 24 ekor banteng dewasa. Kedua, jika ingin memperbaiki dayo dukung knwasari pads tingkat populasi yang ada sekarang maka padang penggembalaan yang ada harus diperluas sampai mencapai 7 ha. Disamping itu perlu dilakukan kegiatan dan pencegahan sebagai berikut : pengamanan a. Neningkatkan kegiatan penqamanan hutan dari segala macam gangguan manusia yang mungkin terjadi seperti

6 penebangan kayu, roten, ataupun bombu, db11 ~ernblruan satwa liar. Juga termasuk usaha mencegah ter jadinya penggembalaan ternak di hutan Taman Nasional, den mencegah kaluarnya satwa liar dari dalarn Taman Nssional b. flembatasi dan mengawasi pengunjung yen9 memasuki pedang penggernbalaan ataupun jalan setapak dd dalam hutan. Pengunjung harus dibagi menjadi rombongan kecil maksimal 6 orang dan selalu diikuti oleh petu- gas lapangan (guide). Rombongan lainnya menunggu di Pulau Peucang ataupun bergerak untuk meninjau tempat lain seperti Tanjung Layar, dan Pantai Cirarnea c. Pendekatan kepada masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional agar mereka mengerti dan membantu program pelestarian margasatwa di Taman Nasional d. Nenetapkan dan mengembangkan suatu daerah penyangga (Buffer Zone) Tarnan Nasional Ujung Kulon e. Pemeriksaan secara teratur terhadap kesehatan banteng, dengan melakukannya secara sampling untuk menduga kon- disi kegahatan populasi banteng. Kegiatan penelitian juga perlu untuk dikembangkan. Adapun penelitian-penelitian yang disarankan adalah : a. Penelitian tentang ekologi langkap (~renqa obtusifolia) b. Penelitian tentang kemampuan reproduksi banteng

7 182 c. Penelitian t entang kemungkinan pengembangan tanarnan campuran antara kacang-kacangan dengan rurnput di padang penggembalaan.