ANALISIS REKRUTMEN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Claritsa S. Marentek*, Chreisye F. K. Mandagi*, Febi K.
|
|
- Hendra Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS REKRUTMEN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Claritsa S. Marentek*, Chreisye F. K. Mandagi*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Perencanaan kebutuhan tenaga k esehatan merupakan hal penting dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Tenaga kesehatan berperan sebagai perencana pembangunan kesehatan sehingga tanpa tersedianya tenaga dalam jumlah dan jenis yang sesuai, maka pembangunan kesehatan tidak akan dapat berjalan secara optimal. Kebutuhan akan tenaga kesehatan menjadi faktor pendorong dilakukannya rekrutmen tenaga kesehatan. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rekrutmen tenaga kesehatan di Dinas Kabupaten Minahasa Selatan. Data melalui wawancara terhadap 3 informan kunci yaitu Kepala Bidang Perencanaan Dinas Kesehatan, Kepala sub Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Minahasa Selatan, dan Kepala Puskesmas Amurang Timur. Peneliti melakukan wawancara mendalam dan observasi dokumen. Hasil Penelitian ini yaitu proses perencanaan tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan dibuat berdasarkan Permenkes RI Nomor 33 tahun 2015 tentang pedoman penyusunan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan, dan pada Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas yaitu standar untuk ketenagaan di setiap puskesmas. Kebutuhan akan tenaga kesehatan yaitu 102 tenaga, diutamakan pada dokter gigi dan pranata laboratorium. Kesimpulan penelitian ini ialah perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan dibuat belum sesuai dengan kebutuhan akan tenaga kesehatan dan belum memenuhi standar ketenagaan yang dibuat untuk kebutuhan tenaga akan setiap puskesmas. Kata Kunci : Rekrutmen Tenaga Kesehatan, Perencanaan, Jenis dan Jumlah. ABSTRACT A health workforce planning needs important in achieving the goal of health development. Health professionals serve as health planners so that without the availability of labor in the number and types so suit, then the health development will not be able to run optimally. Workforce needs be the driving factor for the recruitment of health personnel. This research method is qualitative research. This study aimed to analyze the recruitment of health workers in offices South Minahasa district. Three data through interviews with key informants, namely the Head of Planning Department of Health, Head of the Health Departemen Personnel Subpart, and the Head of the Health Center East Amurang. Researchers conducted in-depth interviews and observations documents. The results of this research that the planning process of health workers in South Minahasa District Officescreated by Permenkes No. 33 of 2015 guidelines for the need for human resources, and the Manister Regulation No. 75 of 2014 on Health Center, which is the standard for the workforce in each health center. Workforce needs of 102 personnel, and preferably in power dentist and laboratory institution. This conclusions of study is that health workforce planning needs be made not in accordace with the workforce needs and yet meet the standards of workforce tailored to the needs of each health center will power. Keywords: Recruitment of health personnel, planning, the tyoe and number.
2 PENDAHULUAN Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang proiaktif secara sosial dan ekonomis (Depkes RI, 2015). Rekrutmen merupakan jumlah dan kategori pegawai yang diperlukan yang ditetapkan dalam perncanaan pegawai atau pengelolaan SDM secara formal. Rekrutmen disusun melalui perncanaan rekrutmen yang terperinci. Persyaratan jabatan disajikan dalam bentuk tuntutan permintaan yang ditunjukan bagi pegawai yang disebabkan oleh adanya lamaran pekerjaan baru, ekspansi terhadap area atau wilayah kerja yang baru atau kebutuhan penggantian pegawai (Armstrong, 2009). Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.971/ MENKES/ PER/XI/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan yaitu ruang lingkup yang meliputi kualifikasi standar kompetensi pejabat struktural di Rumah Sakit, Puskesmas dan UPT/UPTD yaitu Pelaksanaan untuk pengangkatan pegawai dalam suatu jabatan struktural kesehatan dilakukan setelah memenuhi persyaratan kualifikasi serta standar kompetensi jabatan melalui proses rekrutmen dan seleksi sesuai peraturan perundang-undangan. Dan Standar Kompetensi yang dimaksud yaitu meliputi: integritas, kepemimpinanan, perencanaan, penganggaran, pengorganisasian, kerjasama dan fleksibel. Kemenkes RI No. HK / MENKES / 52/ 2015 tentang Rencana Strategis Kementian Kesehatan Tahun yaitu Jumlah Sumber Daya Manusia kesehatan pada tahun 2012 sebanyak orang dan meningkat menjadi orang pada tahun Dari seluruh Sumber daya manusia kesehatan yang ada, sekitar 40% bekerja di Puskesmas. Jumlah tenaga kesehatan sudah cukup banyak tetapi persebarannya tidak merata. Selain itu, Sumber daya manusia kesehatan yang bekerja di Puskesmas tersebut, komposisi jenis tenaganya pun masih sangat tidak berimbang. Jumlah tenaga kerja kesehatan berdasarkan unit kerja Puskesmas di Kabupaten Minahasa Selatan yaitu 17 Puskesmas dengan 5 rawat inap dan 12 non rawat inap dengan estimasi kepadatan penduduk jiwa per Km 2. Untuk jumlah tenaga kesehatan berdasarkan jenis tenaga ada 64 tenaga dokter, 126 tenaga perawat, 116 tenaga bidan, 14 nutrisionis, 8 tenaga Kesehatan Masyarakat, 22 perawat gigi,
3 8 tenaga kefarmasian dan 23 tenaga Kesehatan Lingkungan. Seluruhnya berjumlah 382 orang tenaga kerja kesehatan. Hal ini akan berpengaruh pada kinerja pelaksanaan program Dinas Kesehatan apabila hanya beberapa puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan yang sesuai kebutuhan (Profil Dinkes, 2015). Dengan adanya standar kompetensi yang telah dibuat menjadi acuan untuk dilakukan penelitian ini, dimana untuk pengetahui perencanaan yang dilakukan khususnya di Dinas Kesehatan kabupaten Minahasa Selatan dimana Kebutuhan akan tenaga kesehatan menjadi faktor pendorong dilakukannya rekrutmen tenaga kesehatan. Jumlah dan komposisi tenaga kesehatan yang ada di Dinas Kesehehatan Kabupaten Minahasa Selatan pada tahun 2015 merupakan hasil rekrutmen tenaga kesehatan yang dilakukan. Bagaimana proses rekrutmen tenaga Kesehatan dilaksanakan dan Apakah rekrutmen ini merupakan hasil perencanaan yang dilakukan akan menjadi fokus dalam penelitian ini. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2016 di Kantor Dinas Kesehatan, Kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Minahasa Selatan (BKDD) serta Puskesmas Amurang Timur diwilayah kerja Dinas Kesehatan di Kabupaten Minahasa Selatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dokumen di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan, di Badan Kepegawaian dan Diklat daerah, serta di Puskesmas Amurang Timur didapatkan hasil dokumen masih ada dokumen yang kurang namun sebagian besar data ada dan tergolong Cukup Baik. Penilaian masing-masing dokumen untuk setiap informan diberi skor sebagai berikut: Nilai 2 : Ada dan lengkap dokumen Nilai 1 : Ada dokumen tapi tidak lengkap Nilai 0 : Tidak ada dokumen Kemudian didapat total nilai dan dikelompokkan sebagai berikut: Total Nilai 2,5 3 = Baik Total Nilai 1 2,5 = Cukup Baik Total Nilai 0 1 = Kurang Lengkap Hasil reduksi : Di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah serta di Puskesmas Amurang Timur memperoleh total nilai 1. Dari beberapa kriteria observasi tersebut didapat hasil dari masingmasing tempat observasi dokumen, data sebagian besar ada dan lengkap
4 walaupun masih ada data yang tidak lengkap, artinya observasi dokumen tergolong cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian pada jumlah dan jenis tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan dengan tenaga kesehatan yang diusulkan untuk direkrut tahun 2016 ini berjumlah 102 tenaga dan jumlah ini juga tercantum dalam Rencana Kebutuhan tenaga kesehatan dbuat oleh Dinas Kabupaten Minahasa Selatan. Untuk jumlah tenaga kesehatan yang ada masih memerluhkan tenaga Kesehatan terutama Dokter Gigi dan tenaga pranata Laboratorium, karena di wilayah kerja Puskesmas yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan hanya memiliki 1tenaga dokter gigi dan tidak adanya tenaga pranata laboratorium. 1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Rencana merupakan landasan bagi setiap aktivitas organisasi. Perencanaan sumber daya manusia guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat dan menjadi fokus ialah langkah-langkah tertentu yang dapat diambil oleh manajemen untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat dan rencana tersebut dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan (Siagian, 2014) Dalam perencanaan kepegawaian di Dinas Kesehatan menjadi tugas kepala sub-bagian kepegawaian. Setiap tahun kepada subbagian kepegawaian membuat perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang nantinya akan menjadi usulan penerimaan pegawai di lingkup wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan. Perencanaan kepegawaian yang dibuat hanya oleh kepala sub-bagian kepegawaian berbeda dengan prinsip pembuatan rencana yang harus melibatkan banyak pihak. Proses perencanaan sumber daya manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan melalui hasil wawancara mendalam yaitu denagan melihat data ketersedian tenaga dari laporan data setiap puskesmas dan dilakukan analisa jabatan untuk melihat ketersediaan tenaga kesehatan apakah telah memenuhi kebutuhan, kelebihan ataupun kekuranagan. Dan selanjutnya dibuat rencana kebutuhan tenaga kesehtan yang nantinya akan di ajukkan ke Badan kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD). Pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 tahun 2015 tentang Penyusunan Perencanaan Sumber Daya manusia Kesehatan (SDMK), yaitu perencanaan SDMK tingkat kabupaten/kota belum
5 menggambarkan perencanaan SDMK untuk setiap instisusi kesehatan di wilayahnya. Pedoman tersebut bertujuan sebagai acuan dalam menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDMK di tingkat pemerintah daerah kabupaten/kota. Sasaran dari pedoman ini adalah para pemangku kepentingan yang mempunyai tanggung jawab dan kewenangan dalam manajemen SDMK tingkat pemerintah daerah kabupaten/kota dan perencana kebutuhan SDMK di institusi kesehatan milik pemerintah maupun swasta. 2. Rekrutmen Rekrutmen yaitu dengan membuka kesempatan kerja sehingga pelamar datang langsung dan dilakukan perekrutan dan seleksi untuk pelamar dalam memenuhi kebutuhan tenaga dimana dilakukan kegiatan untuk menarik sejumlah pelamar agar tertarik dan melamar ke perusahaan sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan dan kebutuhan (Sunyoto,2015). Analisis jabatan dan desain pekerjaan dilakukan untuk menyediakan informasi sebelum diadakan rekrutmen dan dibuat penyediaan yang akurat. Analisis jabatan merupakan prosedur dalam tuntutan keterampilan dan menetapkan tugas dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan dipekerjakan untuk jabatan tersebut atau yang dibutuhkan. Analisis menghasilkan informasi tentang tuntutan jabatan yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan spesifikasi jabatan dan uraian jabatan (Rachmawati,2008). Pengusulan formasi pegawai dalam prosesnya adalah usulan dari instansi melalui analisis kebutuhan internal diajukan kepada Badan Kepegawaian Nasional (BKN) untuk disetujui. Namun sekarang bini wewenang persetujuan itu tidak hanya terletak pada BKN namun juga harus mendapat persetujuan Kantor Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN). Kecenderungan sekarang yang terjadi usulan yang di ajukan ke BKN tidak Mengalami kendala persetujuan, namun setelah melalui prosen di MENPAN prosesnya lebih ketat dan biasanya yang disetujui adalah berdasarkan kuota yang sudah ada, tidak berdasarkan kebutuhan instansi yang mengusulkan untuk dilakukannya perengkrutan (Thoha, 2005). 3. Analisis Kebutuhan Tenaga Kesehatan Tenaga Kesehatan menurut undang-undang Tenaga Kesehatan No.36 Tahun 2014 yaitu setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
6 kewenangan dalam kesehatan. melakukan upaya Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan melalui Kepala subbagian Kepegawaian, perengkrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Umum 2014 pengangkatan 2015 Jumlah Tenaga kesehatn yang terekrut yaitu 5 tenaga dokter, 4 Tenaga Penyuluh Kesehatan Masyarakat, 4 Perawat, 1 Bidan, 1 tenaga Kefarmasian, dan 10 tenaga Dokter Ptt Khusus. Di Dinas kabupaten Minahasa selatan terdapat rencana kebutuhan yang telah disusun yang nantinya untuk Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah, dimana dalam rencana Kebutuhan tersebut telah tercantum jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut: No Jenis Tenaga Jumlah Tenaga Tahun 2015 Jumlah Kebutuhan Tahun Dokter Umum 63 orang 6 orang 2 Dokter Gigi 1 orang 16 orang 3 Bidan 116 orang 5 orang 4 Perawat 126 orang 12 orang 5 Perawat Gigi 22 orang 14 orang 6 Teknis Kefarmasian/apoteker 8 orang 10 orang 7 Kesehatan Masyarakat 8 orang 12 orang 8 Nutrisionis 14 orang 10 orang 9 10 Pranata Laboratorium Kesehatan Lingkungan 0 orang 23 orang 17 orang 0 orang Jumlah 382 orang 102 orang Sumber: Kepala Subbagian Kepegawaian Dinkes MINSEL,2016 Jumlah kebutuhan tenaga kesehatan yang dilakukan di sesuaikan dengan standar Ketenagaan Permenkes 75 Tahun 2014, yaitu dengan melihat ketersedian jumlah tenaga yang ada di setiap puskesmas apakah sudah sesuai atau tidak dengan standar yang telah dibuat. Tenaga kesehatan sangat diperukan dan termasuk dengan tenaga Dokter, dimana tenaga dokter pada tahun 2010 telah tersedia dokter umum, dokter gigi. Dengan memperhatikan standard ketenagaan Puskesmas yang berlaku, maka pada tahun 2010 masih terdapat kekurangan tenaga kesehatan di Puskesmas, sejumlah 149 dokter umum, dokter gigi. Dan hal itu pun masih terjadi saat ini dimana masih kekurangan tenaga dokter hal ini bukan karena tenaga dokter yang tidak ada namun karena tidak meratanya penempatan jumlah dokter di setiap wilayah. Hal tersebut terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan, melalui analisis penelitian yang dilakukan di Dinas Kabupaten Minahasa Selatan,
7 masih terdapat kekurangan jumlah tenaga dokter umum yaitu 6 orang dan 16 dokter gigi dan jumlah saat ini untuk dokter umum yaitu 64 dan 1 dokter gigi saja. Melihat kurangnya tenaga dokter terleh dokter gigi tentu akan sangat berpengaru terhadap masyarakat karena hanya dengan 1 dokter gigi di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan yang dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 tercatat sebesar jiwa akan menurunkan kualitas pelayanan kesehatan dan tidak maksimalnya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Tanaga Pranata Laboratorium adalah suatu jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk melakulan pengelolaan laboratorium (wikipedia). Pada penelitian yang dilakukan di Dinas Kabupaten Minahasa Selatan, dalam wawancara mendalam dengan kepalabid kepegawaian dan nakes dikatakan bahwa dibutuhkannya tenaga Pranata Laboratorium karena di wilayah kerja Puskesmaa yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan tidak memiliki tenaga Pranata Laboratorium. Dan dalam perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di Dinas Kabupaten Minahasa Selatan dibutuhkan tenaga pranata laboratorium dan di usulkan ke BKDD. KESIMPULAN 1. Proses perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan mengacu dari Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 33 tahun 2015 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) dan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan dibuat dalam Rencana Kebutuhan (Renbut) Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan ke BKDD untuk proses rekrutmen. Pada hasil penelitian dilakukan obeservasi dokumen yang cukup baik dimana adanya dokumen atau data-data namun masih ada data yang tidak lengkap Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan sudah dilakukan dan dibuat berdasarkan pedoman penyusunan perencanaan kebutuhan SDM. 2. Tenaga Kesehatan yang diusulkan untuk direkrut tahun 2016 ini berjumlah 102 tenaga dan jumlah ini juga tercantum dalam Rencana Kebutuhan tenaga kesehatan dbuat oleh Dinas Kabupaten Minahasa Selatan. Untuk jumlah tenaga
8 kesehatan yang ada masih memerluhkan tenaga Kesehatan terutama Dokter Gigi dan tenaga pranata Laboratoriu. Jumlah tenaga kesehatan yang masih kurang, dapat dikatakan untuk perencanaan dalam perengkrutan yang dibuat belum sesuai dengan kebutuhan akan tenaga kesehatan dan belum memenuhi standar ketenagaan yang dibuat untuk kebutuhan tenaga akan setiap puskesmas. SARAN 1. Mengingat pentingnya perencanaan di bidang kesehatan dibutuhkan oleh suatu daerah maka diperluhkan tenaga perencana yang handal dan pelatihan terhadap tenaga perencana perlu untuk dilaksanakan secara berkala terhadap tenaga perencanaan. serta pemerataan tenaga kesehatan di setiap wilayah kerja puskesmas. 2. Dalam melakukan perengkrutan tenaga kesehatan, untuk dapat melihat keadaan dari masyarakat dan lebih mengutamakan preventif dan promotif karena dalam wilayah kerja puskesmas lebih mengarah ke kesehatan masyarakat. Begitupun dengan tenaga kesehatan masyarakat. 3. BKDD harus lebih memperhatikan permintaan untuk perengkrutan tenaga khususnya di bidang kesehatan agae jumlah dan jenis tenaga yang ada bisa terpenuhi sesuai kebutuhan dalam pelayanan kepada masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Anonimous.2015.Kemenkes RI No. HK / MENKES / 52/ 2015 tentang Rencana Strategis Kementian Kesehatan Tahun Anonimous Departemen Kesehatan RI, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, Tahun , Jakarta. Anonimous Pemenkes RI Nomor 33 tahun 2015 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Metode Perencanaan Kebutuhan SDMK. Anonimous Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas. Anonimus Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun Tentang Tenaga Kesehatan. Anonimous Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan, 2015
9 Anonimous Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan. Hasibuan, H. M Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara: Jakarta. Benhard R.L, dkk Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kabupaten Minahasa. Priansa, J Donni Perencanaan dan Pengembangan SDM. Alfabeta,cv: Bandung. Rachmawati, I. K Manajemen Sumber Daya Manusia. C.V Andi Offset: Yogyakarta. Thoha, M Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia. Prenadamedia Group:Jakarta.
2016, No diselenggarakan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b
No.1030, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Dokter. Dokter Gigi. Bidan. PTT Kemkes. Guru Garis Depan Kemendikbud. Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Kemtan. Menjadi CASN.
Lebih terperinciIMLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN WAJIB DI PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Inka Ines Soputan*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K.F.
IMLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN WAJIB DI PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Inka Ines Soputan*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K.F.Mandagi* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu Kota Amurang. Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai topografi wilayah
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Putu Rivan Gregourian Budiarta 1), Chreisye K. F. Mandagi 1),
Lebih terperinciPENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013 1. LANDASAN HUKUM LANDASAN HUKUM Undang-undang No. 17 Tahun 2007
Lebih terperinciPenerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM
Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM Pokok Bahasan Ruang Lingkup SDM Kesehatan Manajemen SDM Kesehatan Isu-isu dalam
Lebih terperinciANALISIS PROSES MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR
ANALISIS PROSES MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR Analysis of Human Resource Management Process in Stella Maris Hospital Makassar Indah Purnamasari, Irwandy Kapalawi Bagian
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciyang sangat stategis dalam fasilitas pelayanan kesehatan (Abdelhak, 2010). Oleh sebab itu pekerja dan manajer dalam bidang kesehatan perlu memahami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketersediaan tenaga kesehatan yang bermutu dalam jumlah yang memadai sangat penting bagi pembangunan kesehatan di daerah untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.705, 2015 KEMENKES. Kebutuhan SDM Kesehatan. Perencanaan. Penyusunan. Pedoman. Pencabutan PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciPERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Disampaikan dalam Pertemuan Koordinasi Nasional Pengembangan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciSUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN Peningkatan Kualifikasi SDM Kesehatan POKOPK BAHASAN 1) KETENAGAAN DI BANTEN DAN TANTANGAN SDM KESEHATAN KEDEPAN 2) PERAN DAN TANGGUNG
Lebih terperinciGAMBARAN REKRUTMEN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN NABIRE Nerce Ice Pigome*, Grace D. Kandou*, Franckie R.R Maramis*
GAMBARAN REKRUTMEN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN NABIRE Nerce Ice Pigome*, Grace D. Kandou*, Franckie R.R Maramis* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Tenaga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA THE RELATIONSHIP BETWEEN WORK MOTIVATION WITH THE PERFORMANCE OF HEALTH WORKERS IN
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kabupaten Minahasa. Human Resource Requirements Planning in Health Center Minahasa District
ARTIKEL PENELITIAN Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kabupaten Minahasa Human Resource Requirements Planning in Health Center Minahasa District Benhard R. L. Paruntu 1) A. J. M. Rattu
Lebih terperinciUPAYA PEMENUHAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI TENAGA KESEHATANDI FASYANKES MELALUI PERENCANAAN
UPAYA PEMENUHAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI TENAGA KESEHATANDI FASYANKES MELALUI PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDMK Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK Batam, 16 Oktober 2012 SUPPLY SIDE
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN SAM MEDIKO LEGAL Disampaikan pada Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Operasional Program (RAKORPOP) 30 November 2015 PERATURAN PER UU DASAR PERTIMBANGAN ROADMAP
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2015 TESIS.
ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2015 TESIS Oleh : GINA ALECIA NO BP : 1121219046 Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1653, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Fungsional Umum. Jabatan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL UMUM
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, ASISTEN APOTEKER, PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN, EPIDEMIOLOG KESEHATAN, ENTOMOLOG KESEHATAN, SANITARIAN, ADMINISTRATOR
Lebih terperinciPenyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan OUTLINE Pendahuluan Program Yang Dikembangkan Pendidikan Formal setelah RPL Peta
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciMENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/M/PER/XII/2011 TENTANG SUSUNAN DAN TATA KERJA JABATAN FUNGSIONAL KEMENTERIAN
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN DALAM PENEMPATAN TENAGA DOKTER DAN DOKTER GIGI
ANALISIS KEBIJAKAN DALAM PENEMPATAN TENAGA DOKTER DAN DOKTER GIGI Turniani Laksmiarti, 1 Tety RachmawatP ABSTRACT Background: The need estimate for the doctors at 2007-2010 is 70.782 person and dentist
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 971/MENKES/PER/XI/2009 TENTANG STANDAR KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 971/MENKES/PER/XI/2009 TENTANG STANDAR KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengangkatan
Lebih terperinci* Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
KEPATUHAN RUMAH SAKIT UMUM GMIM BETHESDA TOMOHON DALAM PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN SESUAI STANDAR KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT Daud Alexander Kiroyan*, Erwin Kristanto**, Max Tulung** * Program Studi
Lebih terperincib. Tantangan Eksternal 1) Kelembagaan : Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum optimal karena masih ada anggapan bahwa
E. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 1. Peluang dan Tantangan Eksternal a. Peluang Eksternal 1) Kelembagaan : Adanya perubahan regulasi otonomi daerah memungkinkan untuk mengevaluasi kelembagaan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara
Lebih terperinciWORKSHOP ANALISA JABATAN DAN ANALISA BEBAN KERJA TINGKAT KABUPATEN
WORKSHOP ANALISA JABATAN DAN ANALISA BEBAN KERJA TINGKAT KABUPATEN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciHASIL KAJIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN SELF ASSESSMENT TIM NUSANTARA SEHAT BATCH 1 DAN 2
HASIL KAJIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN SELF ASSESSMENT TIM NUSANTARA SEHAT BATCH 1 DAN 2 Oleh: Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK LATAR BELAKANG Kekurangan Tenaga Kesehatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1877, 2014 KEMENKES. Jabatan Fungsional. Pembinaan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci : SDM, Latar Belakang Pendidikan, Keterampilan Kerja, Penempatan.
ANALISIS PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KOTA MANADO TAHUN 2014 Suryaningsih Ilahude*, Christian R. Tilaar*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA NOMOR 61 TAHUN 2014 NOMOR 68 TAHUN 2014 NOMOR 08/SKB/MENPAN-RB/10/2014 TENTANG
PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR : 26 TAHUN 2011
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR : 26 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL UNTUK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN DAN JABATAN FUNGSIONAL NONKESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
Lebih terperinciINTISARI EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN PENYIMPANAN OBAT DI UPT INSTALASI FARMASI KABUPATEN BANJAR
INTISARI EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN PENYIMPANAN OBAT DI UPT INSTALASI FARMASI KABUPATEN BANJAR Afriatul Husna¹; M.Maulidie Alfiannor Saputera² ; Achmad Sarbini³ Obat adalah Salah satu faktor yang penting
Lebih terperinciNomor : B/ 1110/M.PAN/6/2005 Jakarta, 9 Juni 2005 Sifat : Amat segera Perihal : Kebijakan Umum Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2005.
Nomor : B/ 1110/M.PAN/6/2005 Jakarta, 9 Juni 2005 Sifat : Amat segera Perihal : Kebijakan Umum Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2005. Kepada Yth. 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;
Lebih terperinciANALISIS JABATAN PEGAWAI DI BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG. Oleh : Murni Septiyanti, Herbasuki N, Nina Widowati*)
1 ANALISIS JABATAN PEGAWAI DI BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG Oleh : Murni Septiyanti, Herbasuki N, Nina Widowati*) Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciANALISIS PROSES PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO Try Putra. I. Tampongangoy*, Grace D. Kandou*, Febi K. Kolibu*
ANALISIS PROSES PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO Try Putra. I. Tampongangoy*, Grace D. Kandou*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Pelayanan
Lebih terperinci*Mahasiswa Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi *Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
EVALUASI PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2014 DI RUMAH SAKIT UMUM GMIM PANCARAN KASIH KOTA MANADO Henkie Simanjuntak*, Erwin Kristanto*, Effendi P. Sitanggang* *Mahasiswa
Lebih terperinciPENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN OKTOBER 2012 1. Krisis ekonomi Tahun 1997 berkembang menjadi krisis multidimensi.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.418, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Formasi. Jabatan Fungsional. Assessor SDM Aparatur. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciUUD 1945 Ps: 28 H ayat 1
PUSAT PEMBERDAYAAN PROFESI & TENAGA KESEHATAN LUAR NEGERI BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENKES RI Bandung, 15 Nov 2010 UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1 SETIAP ORANG BERHAK HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT
Lebih terperinci2 b. bahwa ketersediaan dan persebaran tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah, pada saat ini belum merata baik da
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1577, 2014 PERATURAN BERSAMA. Tenaga Kesehatan. Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pemda. Pemerataan. Perencanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 dalam Kemenkes (2015) adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.341, 2016 KEUANGAN. Tunjangan Jabatan. Fungsional. Radiografer. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target program kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program,
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tetapi belum diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam Peraturan Pemerintah in
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 121) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA
Lebih terperinciIndonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?
Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya? Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena dengan tubuh yang sehat atau fungsi tubuh manusia berjalan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.339, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. Tunjangan Jabatan. Fungsional. Teknisi Elektromedis. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN JABATAN
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN PADA DINAS KESEHATAN Menimbang Mengingat
Lebih terperinciRapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Barat Batam, 4-7 Maret 2015
Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Barat Batam, 4-7 Maret 2015 NO ISU/ MASALAH SOLUSI RENCANA AKSI 2015 A PERENCANAAN 1 Kurangnya nakes dari segi jumlah, jenis, persebaran, dan kompetensi Penyusunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
Lebih terperinciBUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATU BARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO Clara Rosalia Nibong*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K. F.
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO Clara Rosalia Nibong*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K. F. Mandagi* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1862, 2015 KEMENKES. Tenaga Kesehatan. Penugasana Khusus. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 071 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) REKRUITMEN DAN EVALUASI
Lebih terperinciKata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS KAUDITAN KECAMATAN KAUDITAN KABUPATEN MINAHASA UTARA Minerva Indagelia Sundah*, Jootje M. L. Umboh*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciDokumen perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK ) kabupaten Polewali Mandar. Tahun
Dokumen perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK ) kabupaten Polewali Mandar Tahun 2011-2012 Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2011 1 DAFTAR ISI BAB i PENDAHULUAN 1 - LATAR BELAKANG...
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-K TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS KESEHATAN
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-K TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS KESEHATAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 91, 2007 KEPEGAWAIAN. BKN. PUSAT. DAERAH. HONORER. Pengangkatan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran
Lebih terperinciQANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH
SALINAN QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH
Lebih terperinciKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN JAKARTA, APRIL 2018
KEMENTERIAN SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA JAKARTA, APRIL 2018 KEMENTERIAN Apa itu Informasi Kesehatan? Apa itu SDM Kesehatan? Apa itu Informasi SDM Kesehatan? Apa
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Peme
No. 165, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perhitungan Formasi. Analisis Beban Kerja. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN ANALISIS
Lebih terperinci2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
No.16, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Pelayanan Kesehatan. Di Fasilitas Kawasan Terpencil. Sangat Terpencil. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM (TEAM BASED) DALAM MENDUKUNG PROGRAM NUSANTARA SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLATAR BELAKANG KESEHATAN ADALAH HAK ASASI MANUSIA DAN INVESTASI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN BANGSA VISI KEMENTERIAN KESEHATAN
LATAR BELAKANG KESEHATAN ADALAH HAK ASASI MANUSIA DAN INVESTASI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN BANGSA VISI KEMENTERIAN KESEHATAN MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN SALAH SATU STRATEGI PEMBANGUNAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
KONSEP/DRAFT (II) RAPAT TGL 22 DES 2016 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KARIER LULUSAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017
1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI PENGOBATAN PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciREKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI
7 REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI Andrizul dan Yoserizal FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Employee Recruitment and Placement. This study
Lebih terperinciEvaluasi kepatuhan RSU GMIM Bethesda Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
Evaluasi kepatuhan RSU GMIM Bethesda Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 1 Endah Tuladhani, 2 Erwin G. Kristanto, 3 Jantje Pongoh 1 Program studi Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciKeyword: Appointment of Honorary workers, Candidates for Civil Servants, Era of Local Autonomy
PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI ERA OTONOMI DAERAH (Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Batu) Agustinus Didik, Siswidiyanto, Stefanus Pani Rengu Jurusan Ilmu Admisitrasi
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil sebagai salah satu unsur Aparatur Negara mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil sebagai salah satu unsur Aparatur Negara mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintahan dan
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya
Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PENDELEGASIAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS DI BIDANG KEPEGAWAIAN DARI WALIKOTA KEPADA WAKIL WALIKOTA DAN PEJABAT DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK. Kepegawaian. Penempatan. Pemindahan. Pola. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG POLA PENEMPATAN DAN PEMINDAHAN
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (BKPP) 1. Sejarah singkat Sesuai dengan Qanun* kota Langsa no.4 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Penataan Susunan
Lebih terperinciJABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA PERATURAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinciGUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 334 TAHUN 2014 TENTANG
I SALINAN I GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 334 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berpikir atau bertindak dalam pembangunan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciJURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA KEBUTUHAN DAN PERENCANAAN TENAGA KESEHATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA
JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA VOLUME 04 No. 01 Maret 2015 Halaman 37-42 Jurnal Kebijakan Indonesia Artikel Penelitian KEBUTUHAN DAN PERENCANAAN TENAGA KESEHATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA HEALTH
Lebih terperinciLAMPIRAN SURAT EDARAN HK.01.01/1/ OO!OZ.8 /2017 TENT ANG KETENTUAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2017
LAMPIRAN SURAT EDARAN HK.01.01/1/ OO!OZ.8 /2017 TENT ANG KETENTUAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2017 A. UMUM Untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta mengantisipasi
Lebih terperinciKEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, HARDIJANTO LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 26 TAHUN 2004 TANGGAL : 6 MEI 2004 KETENTUAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 26 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 97 TAHUN 2000 TENTANG FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM ALOKASI FORMASI ASN. Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E. M. Eng. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM ALOKASI FORMASI ASN Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E. M. Eng. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA & REFORMASI
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENT ANG
WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 31 A TAHUN 2013 TENTANG PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BERASAL
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016
PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016 A. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas II. Data Khusus 1. Apakah bapak ada
Lebih terperinciOleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Disajikan Pada Semiloka Revisi PP38/2007 Tentang Pembagian Urusan Hotel Saphir Yogyakarta,
Lebih terperinciDinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang
Lebih terperinci