BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angsana didirikan sejak tahun 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angsana didirikan sejak tahun 2010"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Lokasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angsana didirikan sejak tahun 2010 berlokasi di desa Panca Karsa I Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato. Luas ukuran lokasi 15 x 25m 2 dengan ukuran bangunan 7 x 9 m 2 memiliki 1 ruang kelas dan di tambah 1 ruang dewan guru dengan ukuran 2 x 3m 2. Adapun tempat kegiatan pembelajaran PAUD Angsana dilakukan di gedung milik sendiri. 2. Tujuan dan Sasaran Program Model program yang dikembangkan di PAUD (Kelompok Bermain) mempunyai tujuan sebagai berikut : a). Tujuan Umum Memberikan pelayanan pendidikan kepada anak usia dini baik aspek kesehatan gizi sehingga kelangsungan hidup anak sejalan dengan baik serta meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta kesadaran orang tua dan masyarakat akan pentingnya anak usia dini. b). Tujuan Khusus 1. Berkembangnya berbagai potensi anak sejak usia dini 2. Anak memiliki kreatifitas 37

2 3. Anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan siap memasuki pendidikan dasar (SD) 4. Sebagai sarana penentuan moral serta keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dari hasil identifikasi yang telah dilaksanakan pada PAUD Angsana Desa Panca Karsa I Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato yang berasal dari beberapa orang tua anak usia dini yang kurang mampu dan tempat/lokasi belajar PAUD jauh dari tempat tinggal orang tua dengan jumlah anak usia 0-6 sebanyak 23 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.1 Keadaan Anak Pada PAUD Angsana NO Usia Laki-Laki Perempuan Jumlah tahun tahun tahun 9 orang 14orang 23 Jumlah (Sumber data: Administrasi PAUD Angsana) PAUD Angsana memiliki tiga orang tenaga pendidik dengan latar pendidikan SMA sederajat namun sementara melanjutkan studi ke jenjang S1, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.2 Data Keadaan Pendidik PAUD Angsana No Nama L/P Tempat/tgl Lahir Pendidikan Terakhir Tugas 1. Herna Fian P Kendari, SMA Penyelenggara 2. Fitriyani P Panca Karsa I, SMA Pendidik 3. Ari Damayanti P Panca Karsa I, SMA Pendidik (Sumber data: Administrasi PAUD Angsana) Yang menjadi objek utama dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak di PAUD Angsana Desa Panca Karsa I. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

3 Tabel 4.3 Data orang tua sebagai sumber utama penelitian No Herna Fian Ari Damayanti Fitriyani Warti Eni Islamiati Ismiati Sumiatun Eniyati Nama Pendidikan Terakhir Pekerjaan SMA SMA SMA SMA SMA SMP SD SD Pengelola PAUD Pendidik PAUD Pendidik PAUD bu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Aktivitas pembelajaran di PAUD Angsana sebanyak 12 jam dalam seminggu yang dikemas dalam 4 kali pertemuan. 3. Proses Kegiatan Dan Jadwal Pembelajaran Proses kegiatan Pembelajaran yang dilakukan terdiri dari 2 tahapan yaitu; (1) Tahap perencanaan dengan mengadakan identifikasi jumlah anak usia dini, membentuk tim penyelenggaraan dan pengembangan model, menyusun desain dan skenario pembelajaran, menyiapkan komponen pelaksana kelompok sasaran, sasaran belajar, program dan pendanaan. (2) Tahap Pelaksanaan dengan pelaksanaa kegiatan dimulai pada bulan Agustus 2010, pengelompokan anak sesuai dengan tingkat usia, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan evaluasi dan monitoring, melakukan penilaian akhir hasil pengembangan, melakukan analisis dan revisi model. b. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Penyelenggaraan PAUD Angsana Desa Panca Karsa I Kecamatan Taluditi Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

4 ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Penyelenggaraan meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Penyelenggaraan adalah suatu upaya anggota organisasi dimana kelima proses tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Penyelenggaraan pendidikan berfungsi sebagai acuan bagi sekolah dalam mengukur, mengevaluasi dan merevisi kegiatan-kegiatan yang dianggap perlu. Selain itu untuk meningkatkan dan memaksimalkan program penyelenggaraan. 1. Perencanaan Dalam Penyelenggaraan PAUD Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Kegiatan awal dalam melaksanakan suatu kegiatan diperlukan suatu perencanaan. Perencanaan merupakan suatu proses penentuan dan penyusunan rencana dan program yang dilakukan secara terpadu dan secara sistematis. Kegiatan awal dalam melaksanakan suatu kegiatan awal dalam melaksanakan suatu kegiatan diperlukan penetapan suatu rencana. Perencanaan merupakan suatu proses penentuan dan penyusunan program yang dilakukan secara terpadu dan sistematis. Pendidikan anak usia dini perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak, baik orang tua, lingkungan maupun pemerintah. Karena masa kanak-kanak sangat

5 berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak, menumbuhkan karakter, dan pertumbuhkan jasmani dan rohani anak. Merujuk pada peraturan pemerintah tentang Pendidikan Anak Usia Dini yang mengatur pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk mengembangkan potensi kecerdasan spritual, intelektual, sosial dan emosional anak perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua. Keberhasilan dunia pendidikan tidak hanya diserahkan sepenuhnya pada pihak sekolah, tetapi keterlibatan komponen lain sangat penting termasuk keterlibatan orang tua. Kurangnya peran orang tua terhadap pendidikan anakanaknya akan berdampak negatif pada prestasi belajar anak pada pendidikan jenjang formal/sekolah. Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan terpenting karena usia dini merupakan masa perkembangan bagi anak, yang seluruh potensinya berkembang pada usia dini. Masa usia dini merupakan masa peka bagi perkembangan anak, pentingnya pendidikan anak usia dini tidak terlepas dari peran orang tua yang memusatkan perhatiannya terhadap kebutuhan anak. Untuk mengetahui secara objektif peran orang tua dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini di Desa Panca karsa I, berikut ini penulis akan memaparkan hasil wawancara penulis dengan informan. Menurut Herna Fian sebagai penyelenggara PAUD Angsana menjelaskan bahwa: Pendirian PAUD telah dimusyawarahkan bersama orang tua setempat, dan mendapat respon positif dari orang tua, dari segi perencanaan orang tua telah banyak membantu termasuk mengibahkan tanah untuk bangunan, dana pembuatan gedung dibantu oleh PNPM mandiri Desa Panca Karsa I dan biaya penyelenggaraan pendidikan semua dari swadaya masyarakat. (W/HF/ /09.00/di sekolah)

6 Dari pernyataan informan di atas, membuktikan bahwa peranan orang tua terhadap pendidikan anak usia dini Angsana sangat besar, dan bukan sekedar antusias menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan tersebut, tetapi dari segi penyelenggaraan baik yang bersifat materi maupun nonmateri selalu dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap masa depan anaknya. bahwa: Menurut Herna Fian sebagai penyelenggara PAUD angsana menjelaskan Untuk mewujudkan suatu perencanaan agar berhasilan,pihak sekolah selalu bekerja sama dengan orang tua dan memberi pemahaman tentang pentingnya peran orang tua terhadap penyelenggaraan PAUD (W/HF/ /10.00) Agar dapat mengimbangi kepedulian orang tua penyelenggara PAUD Angsana di Desa Panca Karsa I, lebih lanjut ibu Herna Fian selaku penyelenggara PAUD mengatakan bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pihak sekolah diantaranya: 1. Melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran 2. Meningkatkan mutu tenaga pendidik 3. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan orang tua masyarakat 4. Melakukan studi banding ke PAUD lain yang lebih maju dalam penyelenggaraan aktivitas pendidikan. 5. Menjalin kerja sama dengan instansi-instansi terkait. Berikut adalah kutipan hasil wawancara peneliti dengan Herna Fian selaku pengelola PAUD Angsana ketika ditanyakan Langkah apa yang dilakukan oleh pengelola dalam perencanaan PAUD?, diperoleh jawaban seperti :

7 Dalam mempersiapkan perencanaan program PAUD Angsana di Desa Panca Karsa 1 terlebih dahulu pengelola harus mengadakan sosialisasi kepada orang tua khususnya mereka yang mempunyai anak usia dini untuk ikut dalam perencanaan PAUD agar orang tua lebih paham tentang pengertian PAUD. Selanjutnya mempersiapkan pendataan usia anak didik menentukan tempat pembelajaran dan menyiapkan administrasi pendidikan. (W/HF/S ). Dari data diatas dipahami bahwa keberhasilan PAUD tidak hanya diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah tetapi keterlibatan komponen lain pun sangat penting termasuk peran orang tua terhadap penyelenggaraan PAUD. Sangat menentukan bagi keberhasilan PAUD. Berikut adalah kutipan hasil wawancara peneliti dengan Herna Fian selaku pengelola PAUD Angsana ketika ditanyakan bagaimana upaya pengelola terhadap perencanaan PAUD Angsana? Diperoleh jawaban: Tanggapan saya terhadap perencanaan PAUD sudah sesuai dengan yang diharapkan sejak pendirian PAUD setelah perencanaan telah dimusyawarakan bersama orang tua setempat dan mendapat respon positif dari orang tua dari segi perencanaan orang tua telah banyak membantu termasuk mengibahkan tanah untuk bangunan, dana pembuatan gedung dibantu oleh PNPM mandiri. (W/HF/S ). Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa peran orang tua terhadap penyelenggaraan PAUD angsana sangat mendukung tidak sekedar ditunjukan pada keinginan untuk mendirikan bangunannya atau antusias menyekolahkan ananya di PAUD tersebut tetapi dari segi penyelenggaraan yang bersifat materi ataupun inmateri selalu dilakukan sebagai bentuk wujud kepedulian orang tua terhadap masa depan pendidikan anak-anaknya. Berikut adalah kutipan hasil wawancara peneliti dengan Warti selaku orang tua ketika ditanyakan apakah orang tua ikut dilibatkan dalam perencanaan penyelenggaraan PAUD? Diperoleh jawaban:

8 Ya, kerana saya sebagai orang tua diundang dalam rapat acara sosialisasi PAUD dan pengelola memberikan pemahaman tentang PAUD kepada orang tua dan dari situlah saya berminat agar didirikannya PAUD di desa Panca Karsa 1. (W/W/S ). Dari penjelasan di atas menunjukan antusias orang tua terhadap penyelenggaraan PAUD agar pendirian PAUD mendapatkan respon dari pengelola. 2. Pengorganisasian Dalam Penyelenggaraan PAUD Pengorganisasian merupakan lanjutan dari kegiatan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan pengorganisasian dilakukan untuk menyusun dan merancang kegiatan yang direncanakan berjalan dengan baik. Dalam mengorganisasian penyelenggaraan PAUD telah menetapkan prinsipprinsip dasar organisasi hal ini dapat dilihat dari perencanaan program, pelaksanaan sampai pada pertanggung jawaban pelaksanaan program. Secara organisasi struktur penyelenggaraan PAUD Angsana desa Panca Karsa 1 telah langkah mencakup berbagai bidang kegiatan. Kegiatan pengorganisasian dilakukan untuk merancang dan menyusun kegiatan yang telah direncanakan agar dapat berjalan dengan baik. Terdapat tugas penyelenggara PAUD Angsana dalam kaitannya dengan menyukseskan pendidikan yaitu formal, informal, dan nonformal Berikut adalah kutipan hasil wawancara peneliti dengan Fitriyani selaku pendidik ketika ditanyakan Apakah pengorganisasian penyelenggaraan PAUD sudah berjalan sesuai dengan tupoksinya? Diperoleh jawaban:

9 Menurut saya pengorganisasian PAUD belum berjalan sesuai dengan tupoksi sebab semua tugas yang ada di PAUD dilaksanakan oleh pengelola kami sebagai pendidik hanya sebatas mengajar saja.. (W/F/S ). Dari penjelasan di atas bahwa belum ada kerjasama antara pengelola dengan pendidik serta kurangnya komunikasi antara pengelola dengan pendidik karena pengelola tidak melakukan kunjungan ke sekolah setiap hari, hanya dalam waktu tertentu saja pengelola hadir di sekolah. Lebih lanjut peneliti menanyakan kepada Herna Fian selaku Pengelola PAUD Angsana ketika ditanyakan apakah pengelola menunjuk salah satu orang tua peserta didik untuk diangkat sebagai pengurus komite sekolah? diperoleh jawaban : Sebenarnya pengelola sudah mengupayakan orang tua untuk dijadikan pengurus komite namun sampai saat ini orang tua belum ada yang bersedia karena mereka enggan terlibat langsung tetapi mereka sangat mendukung dalam penyelenggaraan PAUD.. (W/HF/S ). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini di PAUD Angsna pengurus komite di sekolah belum terbentuk karena orang tua peserta didik tidak ada yang bersedia untuk dijadikan pengurus komite dikarenakan mereka enggan terlibat langsung tetapi mereka sangat mendukung dalam penyelenggaraan PAUD. 3. Penggerakan Dalam Penyelenggaraan PAUD Penggerakan merupakan kegiatan yang sangat penting. Karena dengan penggerakan sekelompok masyarakat yang menjadi sasaran diharapkan dapat memanfaatkan PAUD semaksimal mungkin. Oleh karena itu, penyelenggaraan PAUD hendaknya berupaya untuk dapat menggerakkan masyarakat, khususnya

10 orang tua peserta didik yang berada di sekitar PAUD agar dapat memanfaatkan PAUD sebagai tempat belajar anak-anak mereka. Menurut ibu Eni Islamiati selaku orang tua menjelaskan bahwa anak yang sekolah di PAUD selalu mendapat perhatian yang baik dari para pendidik, hanya saja fasilitas yang ada di PAUD kurang memadai. (W/EI/J ) Begitu juga dari pihak sekolah, pada dasarnya pihak sekolah tidak menetapkan jadwal kunjungan ke rumah orang tua tetapi dalam waktu-waktu tertentu saja. Dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua bukan sekedar aktivitas sekunder komplementer bagi orang tua, melainkan urgensi pendidikan berdasarkan tuntutan kepentingan akan keterlibatan semua unsur dalam dunia pendidikan. Melalui komunikasi ini akan tercipta situasi yang kondusif dalam meningkatkan prestasi belajar anak, khususnya di PAUD Angsana. Manfaat komunikasi antara pendidik dan orang tua menjadikan peningkatan pada kemampuan belajar dan perkembangan anak. Seperti penuturan ibu Warti sebagai berikut: Setelah kami berusaha semaksimal mungkin melakukan komunikasi dengan pendidik, peningkatan kemampuan belajar, kepribadian putra-putri kami semakin terbentuk. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil perkembangan anak kami setiap semesternya. (W/W/J ) Hambatan yang dialami dalam komunikasi antara orang tua dan pendidik di PAUD Angsana, menurut salah seorang informan ibu Fatma Ahmad menyatakan Komunikasi yaitu masalah waktu dan jarak tempat tinggal orang tua dengan rumah pendidik atau sekolah. Masalah waktu, orang tua yang memiliki kesibukan biasanya jarang berada dirumah, ketika orang tua memiliki waktu terkadang di hari libur sekolah, sedangkan untuk berkunjung ke rumah para pendidik terkadang tidak dapat bertemu karena

11 pendidik pada hari libur biasanya tidak di rumah apalagi pendidik PAUD semuanya masih sementara melanjutkan studi. Sehingga komunikasi menjadi kurang maksimal. (W/FA/J ). Berdasarkan penuturan informan di atas, dapat diketahui bahwa masalah ketersediaan waktu, terutama dari orang tua dapat di upayakan melalui penentuan jadwal berkala atau pemberitahuan awal tentang kunjungan ke rumah pendidik atau sebaliknya. Berikut adalah kutipan hasil wawancara penulis dengan Ari Damayanti selaku pendidik ketika ditanyakan Bagaimana partisipasi terhadap penggerakan PAUD? diperoleh jawaban : Peran orang tua terhadap penggerakan PAUD masih kurang aktif sebab sesuai pengamatan saya masih ada orang tua yang belum menyekolahkan anaknya di PAUD hal ini disebabkan karena adanya faktor pendidikan orang tua masih rendah, dan belum memahami arti penting pendidikan PAUD (W/AD/J ) Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua terhadap penggerakan masih kurang aktif hal ini disebabkan karena belum adanya pemahaman dalam diri orang tua sehingga sangat sulit untuk memotivasi orang tua dalam penggerakan penyelenggaraan PAUD. 4. Pengawasan Secara umum pengawasan dikatkan dengan upaya untuk mengendalikan, membina dan penelusuran sebagai upaya pengendalian mutu dalam arti luas. Mulai pengawasan yang efektif ada organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan baik.

12 Pengawasan ialah fungsi administrator untuk memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai yang dikehendaki. Mengawasi ialah proses yang mana administrasi melihat apakah yang terjadi itu sudah sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi, jika tidak maka penyesuaian yang perlu dibuatnya. Pengawasan dilakukan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi suatu program. Berikut ini peneliti akan memaparkan hasil wawancara dengan informan menurut sumiatun (orang tua murid) menjelaskan bahwa: Sepulang sekolah orang tua selalu mengulas pembelajaran terhadap anaknya, yang telah didapat disekolah (W/S/S ) Pengawasan yang perlu dilakukan pada PAUD diantaranya: penerapan disiplin kerapian dalam berpakaian, cuci tangan sebelum dan sesudah makan, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Seperti yang dikemukakan oleh ibu Ismiati bahwa: Anak yang sekolah di PAUD selalu mendapatkan pengawasan dari para pendidik, diantaranya anak selalu diminta berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan memberi salam ketika datang dan mau pulang. (W/I/S ). Berikut adalah kutipan hasil wawancara peneliti dengan Fitriyani selaku pendidik ketika ditanyakan: Bagaimana pengawasan pendidik terhadap penyelengaraan PAUD? diperoleh infomasi: Pengawasan pendidik terhadap hasil pembelajaran PAUD lebih efektif diantaranya apabila diadakan lomba kami mengikutsertakan PAUD dan memberi motivasi kegiatan agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan berhasil. (W/F/J ) Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulan bahwa pengawasan pendidik penyelenggaraan PAUD lebih efektif dengan memberi motivasi kepada PAUD dalam melaksanakan kegiatan itu berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

13 Lebih lanjut dikemukakan oleh Sumiatun selaku orang tua ketika ditanyakan: Apakah menurut orang tua pengawasan yang dilaksanakan dalam kegiatan PAUD sudah berjalan dengan efektif? diperoleh jawaban seperti: Partisipasi orang tua dalam kegiatan PAUD seperti kegiatan lomba yang diadakan oleh penyelenggaraan PAUD ikut mendukung dalam pelaksanaan PAUD. (W/S/S ) Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan penyelenggaraan PAUD dalam melaksanakan kegiatan sudah berjalan dengan efektif hal ini dapat dilihat dari dukungan orang tua dan pendidiknya dalam mensukseskan kegiatan tersebut. B. Pembahasan 1. Perencanaan Dalam Penyelenggaraan PAUD Pendirian PAUD Angsana terlebih dahulu telah dimusyawarahkan bersama orang tua setempat, dan mendapat respon positif dari orang tua. Peranan orang tua terhadap pendidikan anak usia dini Angsana sangat besar, dan bukan sekedar antusias menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan tersebut, tetapi dari segi penyelenggaraan baik yang bersifat materi maupun nonmateri selalu dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap masa depan anaknya. Untuk mewujudkan suatu perencanaan agar berhasilan,pihak sekolah selalu bekerja sama dengan orang tua dan memberi pemahaman tentang pentingnya peran orang tua terhadap penyelenggaraan PAUD. Dalam mempersiapkan perencanaan program PAUD Angsana di Desa Panca Karsa 1 terlebih dahulu pengelola harus mengadakan sosialisasi kepada

14 orang tua khususnya mereka yang mempunyai anak usia dini untuk ikut dalam perencanaan PAUD agar orang tua lebih paham tentang pengertian PAUD. Selanjutnya mempersiapkan pendataan usia anak didik menentukan tempat pembelajaran dan menyiapkan administrasi pendidikan. Keberhasilan PAUD tidak hanya diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah tetapi keterlibatan komponen lain pun sangat penting termasuk peran orang tua terhadap penyelenggaraan PAUD. Sangat menentukan bagi keberhasilan PAUD. Perencanaan PAUD sudah sesuai dengan yang diharapkan sejak pendirian PAUD setelah perencanaan telah dimusyawarakan bersama orang tua setempat dan mendapat respon positif dari orang tua dari segi perencanaan orang tua telah banyak membantu termasuk mengibahkan tanah untuk bangunan, dana pembuatan gedung dibantu oleh PNPM mandiri. 2. Pengorganisasian Dalam Penyelenggaraan PAUD Pengorganisasian PAUD belum berjalan sesuai dengan tupoksi sebab semua tugas yang ada di PAUD dilaksanakan oleh pengelola kami sebagai pendidik hanya sebatas mengajar saja serta belum ada kerjasama antara pengelola dengan pendidik serta kurangnya komunikasi antara pengelola dengan pendidik karena pengelola tidak melakukan kunjungan ke sekolah setiap hari, hanya dalam waktu tertentu saja pengelola hadir di sekolah. Begitupun hubungan pengelola dan orang tua belum begitu nampak dalam hal pengorganisasian dikarenakan orang tua belum siap untuk dijadikan pengurus komite di sekolah.

15 Struktur organisasi PAUD Angsana Pembina /Pengarah Kepala Cabang Dinas Pendidikan IBRAHIM AYUBA, S.Pd Pembina /Pengarah Kepala Desa ZAINURI MUSTAPA Penanggung Jawab Edukatif Penilik PAUD-NI Drs. MOHAMAD S. HALID Pengelola HERNA FIAN Sekretaris HERDA Bendahara FATMAWATI Pendidik ARI DAMAYANTI Tenaga Medis Pendidik FITRIYANI Peserta Didik Orangtua a. Kepala Cabang Dinas Pendidikan 1. Membina kebelangsungan penyelenggaraan PAUD 2. Memberikan arahan kepada penilik, penyelenggara dan pendidik PAUD 3. Melakukan pertemuan sekurang-kurangnya sebulan sekali 4. Memonitoring pelaksanaan kegiatan PAUD 5. Membimbing/mengarahkan tenaga kependidikanuntuk meningkatkan mutu kemajuan profesionalnya sehubungan pelaksanaan progra, b. Kepala Desa 1. Membantu memfasilitasi, memecahkan masalah/hambatan dalam pelaksanaan program 2. Membina keberlangsungan PAUD

16 3. Melakukan pertemuan sekurang-kurangnya sebulan sekali untuk mendengarkan dan menindaklanjuti laporan penyelenggaraan PAUD 4. Memantau pelaksanaan PAUD c. Penilik PAUD-NI 1. Memonitor kemajuan lembaga termasuk memberikan informasi bila ada sarana/media yang baru dari direktorat PAUD 2. Memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan PAUD 3. Membimbing di bidang administrasilembaga khusus dalam hal pelaporan 4. Membantu memecahkan masalah bila ada masalah yang dihadapi pengelola PAUD d. Penyelenggara 1. Menyusun rencana PAUD 2. menentukan lokasi PAUD 3. melakukan sosialisasi manfaat PAUD 4. menyiapkan paket ape (keranjang PAUD) 5. membina kegiatan PAUD 6. mengajukan proposal pembentukan paud dalam hal memerlukan bantuan dana dari pemerintah 7. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban, penggunaan dana bantuan kepada instansi pemberi dana dengan tembusan kepada kepala dinas pendidikan kab/kota e. Sekretaris 1. Mengelola administrasi PAUD yang terdiri dari - formulir pendaftaran - buku induk anak - buku daftar inventaris - buku tamu 2. mengarsipkan dokumen 3. menyiapkan surat-surat 4. menyusun laporan

17 f. Bendahara 1. mengelola administrasi keuangan - buku iuran - buku kas PAUD 2. menghimpun iuran orang tua dan sumber lain 3. membukukan dan menyimpan buki pengeluaran 4. menyusun laporan keuangan g. Pendidik 1. menyiapkan administrasi kelompok - daftar hadir anak - rencana kegiatan anak - buku catatan perkembangan setiap anak - buku-buku panduan PAUD - kartu deteksi dini tumbuh kembang anak (DDTK) 2. Menyiapkan kegiatan anak sesuai rencana hari itu 3. menata kegiatan jurnal pagi dan main bebas sebelum kegiatan dimulai 4. menyambut kedatangan anak 5. mencata perkembangan anak h. Tenaga medis 1. melakukan layanan kesehatan langsung berkala misalnya : - pemeriksaan gigi - pemberian vitamin A - penimbangan - imunisasi dan penimbangan darurat 2. melakukan layanan gizi dalam rangka pemenuhan gizi yang seimbang bagi anak yaitu melalui pemberian makanan yang sehat dan bergizi tinggi dengan memperhatikan variasi makanan yang sehat I. Pengasuh 1. membantu tutor dan pendidik pendamping sesuai keperluan 2. melakukan perawatan kebersihan anak 3. nerawat kebersihan fasilitas yang digunakan anak

18 4. bersikap dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan psikologis anak J. Peserta didik 1. peserta didik di PAUD adalah anak usia dari 0-6 tahun yang tidak terlayani PAUD lainnya 2. dimungkinkan anak diatas usia PAUD, apabila dalam keadaan mendesak K. Orangtua 1. semua orangtua wajib berpartsisipasiktif dalam penyelenggaraan PAUD, termasuk menyampaikan berbagai usulan 2. Khusus orang tua kelompok anak usia 3-6 tahun wajib mengikuti kegiatan selama anak di PAUD untuk dilanjutkan di rumah 3. Setiap orang tua wajib mengikuti kegiatan pembinaan orang tua secara berkala sesuai sewaktu-waktu yang ditentukan. 3. Penggerakan Dalam Penyelenggaraan PAUD Penggerakan PAUD Angsana belum berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, karena peran orang tua terhadap penyelenggaraan PAUD kurang mendukung disebabkan adanya faktor pendidikan orang tua yang masih rendah dan belum mempunyai banyak wawasan serta belum memahami pentingnya Pendidkan Anak Usia Dini. 4. Pengawasan Dalam Penyelenggaraan PAUD Pengawasan penyelenggaraan PAUD Angsana sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada dari mutu pembelajaran sudah menunjukan hasil yang efektif. Pengawasan dilakukan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi suatu program.

19 Pengawasan yang perlu dilakukan pada PAUD diantaranya: penerapan disiplin kerapian dalam berpakaian, cuci tangan sebelum dan sesudah makan, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Seperti yang dikemukakan oleh pengawasan pendidik penyelenggaraan PAUD lebih efektif dengan memberi motivasi kepada PAUD dalam melaksanakan kegiatan itu berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pengawasan penyelenggaraan PAUD dalam melaksanakan kegiatan sudah berjalan dengan efektif hal ini dapat dilihat dari dukungan orang tua dan pendidiknya dalam mensukseskan kegiatan tersebut.

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU, Menimbang

Lebih terperinci

Taman Penitipan Anak. Pertemuan 8-11

Taman Penitipan Anak. Pertemuan 8-11 Taman Penitipan Anak Pertemuan 8-11 Dasar filsafah TPA Tempa (pemeliharaan kesehatan, peningkatan gizi, olahraga yang teratur) Asah (kondisi intelektual yang berkembang dan sehat) Asih (pendampingan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) hendaknya merupakan

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN LEMBAGA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan sebelum anak memasuki jenjang pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN 5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN No. Jabatan 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi setiap Negara. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-3 di dunia, memiliki

Lebih terperinci

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN 0AN KOMERING ULU SELATAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Manusia membutuhkan kerjasama antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pengalaman hidup setiap individu dalam berbagai lingkungan yang memiliki pengaruh positif untuk perkembangan individu sepanjang hayat. Sebagaimana

Lebih terperinci

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM, Menimbang : a. b. Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT MEMANFAATKAN WAKTU INTENSIF BELAJAR WAJIB DI KOTA KENDARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu usia 0-6 tahun yang mempunyai karakterikstik yang unik. Pada usia tersebut anak sedang menjalani pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010

LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010 LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Kebijakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN BAGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA), MADRASAH ALIYAH (MA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI/SWASTA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kompetensi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kompetensi kognitif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik melalui proses pembelajaran sehingga diharapkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP

OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP. 132 316 930 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA.

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana atau tradisional ke masyarakat yang modern sangat mempengaruhi kehidupan. Akibat dari berbagai

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1170, 2015 BNPP. Garda Batas RI. Pembinaan. Pedoman. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 09 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan sebelum memasuki pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan sebelum memasuki pendidikan selanjutnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan sebelum memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAM BELAJAR BAGI PELAJAR DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAM BELAJAR BAGI PELAJAR DI LINGKUNGAN MASYARAKAT BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAM BELAJAR BAGI PELAJAR DI LINGKUNGAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting bagi anak karena pendidikan pada masa tersebut merupakan landasan atau fondasi bagi anak untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS (UPTD PAUD DAN SD)

RENCANA KERJA UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS (UPTD PAUD DAN SD) RENCANA KERJA UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS (UPTD PAUD DAN SD) KECAMATAN CILEBAR KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Kita panjatkan puji syukur Alhamdulillah UPTD PAUD dan SD Kecamatan Cilebar telah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA TERNATE, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENGERTIAN Pertemuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berlokasi di Desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berlokasi di Desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian Secara objektif PAUD Menara Laut didirikan pada tahun 2008 berlokasi di Desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. RASIDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

KELOMPOK BERMAIN. Pertemuan 12-15

KELOMPOK BERMAIN. Pertemuan 12-15 KELOMPOK BERMAIN Pertemuan 12-15 Prinsip pendidikan KB Setiap anak unik. Anak tumbuh kembang dari kemampuan, kebutuhan, keinginan, pengalaman, dan latar belakang keluarga yang berbeda. Anak usia 2 6 tahun

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTAENG,

Lebih terperinci

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN, BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEGIATAN BINA KELUARGA BALITA DI BKB LAMAHU DESA LONUO KECAMATAN TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO.

DESKRIPSI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEGIATAN BINA KELUARGA BALITA DI BKB LAMAHU DESA LONUO KECAMATAN TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. DESKRIPSI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEGIATAN BINA KELUARGA BALITA DI BKB LAMAHU DESA LONUO KECAMATAN TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh Iyam Sinubu Ruslin W. Badu, Nunung Suryana Jamin Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI dan PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN PAUD dan PNF ) Komplek Ditjen Dikdasmen Kemendikbud, Gedung

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Sebagaimana yang telah dirumuskan bersama bahwa visi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA S A L I N A N BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI MALINAU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR 16 (ENAM BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,

Lebih terperinci

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA 1 SAMBUTAN Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan SDM seutuhnya dimana untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas harus dimulai sejak usia dini. Berbagai studi menunjukkan bahwa periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017 GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2004 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS ( UPT ) PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 27, 2014 Menimbang : G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN DENGAN

Lebih terperinci

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

TAHUN : 2006 NOMOR : 06 BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2006 NOMOR : 06 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 674 TAHUN 2006 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang

Lebih terperinci

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang saat ini tengah berlangsung, banyak sekali memunculkan masalah bagi manusia. Manusia dituntut untuk meningkatkan kualitas dirinya agar

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI III. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pendidik anak usia dini

Lebih terperinci

PEMBINAAN PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DENDA NAWANGSASIH. Ribahan 1

PEMBINAAN PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DENDA NAWANGSASIH. Ribahan 1 Ribahan PEMBINAAN PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DENDA NAWANGSASIH DI DESA KALIJAGA, KECAMATAN AIKMEL, LOMBOK TIMUR Ribahan 1 Abstrak: Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu perkembangan manusia menuju kedewasaan (KH. Dewantara dalam Djumali dkk, 2011: 2). Perkembangan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan

Lebih terperinci

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan dunia pendidikan. Pendidikan bukan hanya sebatas media menyalurkan ilmu dari pendidik kepada siswa,

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 31 TAHUN 2017 TENT ANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 31 TAHUN 2017 TENT ANG PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 31 TAHUN 2017 TENT ANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN DANA OPERASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOTA MOJOKERTO TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin : Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan pendidikan yang baik, yang mampu meningkatkan kualitas bangsa, mengembangkan karakter, memberikan keunggulan dan kemampuan berkreasi, semakin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulam dan saran berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pengelola dalam membangun Lembaga PAUD yang berkarakter. A. Kesimpulan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial, mengamalkan ilmu pendidikan dan

PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial, mengamalkan ilmu pendidikan dan BAB I 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial, mengamalkan ilmu pendidikan dan membantu pemerintah dalan mempersiapkan generasi penerus bangsa dalam hal ini khususnya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Juati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Juati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian manusia. Hal ini meliputi proses dalam mengenal jati diri, eksistensi untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci