DAFTAR PUSTAKA. 1. Anthoillah, Anton. (2003). Asuransi & Manajemen Risiko, PT. 3. Djojosoedarso, Soeisno. (2003). Prinsip Prinsip Manajemen Resiko,

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA 1. Anthoillah, Anton. (2003). Asuransi & Manajemen Risiko, PT. Rajagrafindo, Jakarta. 2. Darmawi, Herman. (2004). Manajemen Asuransi. Bumi Aksara, Jakarta. 3. Djojosoedarso, Soeisno. (2003). Prinsip Prinsip Manajemen Resiko, Penerbit Pandu Salemba, Jakarta. 4. Ebert, Ronald J & Griffin, Ricky W. (2000). Busines Esssentials (terjemahan), Prentice Hall, New Jersey. 5. Kountur, Rommy. (2003). Metode Penelitian, Penerbit PPM, Jakarta. 6. Kussriyanto. (2000). Siasat Manajemen Keuangan, Penerbit Antar Kota, Jakarta. 7. Mehr & Cammack (terjemaham Hasyim). (2000). Dasar dasar Asuransi, Balai, Jakarta. 8. Mangkuprawira, Syafri. (2009). Bisnis Manjemen dan Sumber Daya Manusia, Penerbit IPB Press, Bogor. 9. Panduan Lengkap Perundangan Asuransi. (2010). Tim Redaksi Pustaka Yustisia (penyunting), Penerbit Pustaka Yustisia, Yogyakarta. 10. Peraturan Perundang undangan Asuransi Indonesia. (2007). Yudha Pandu (editor) Indonesia Legal Center Publishing, Jakarta. 11. PS, Djarwanto. (2000). Pokok Pokok Analisa laporan Keuangan, BPFE, Yogyakarta.

2 12. PB, Triton. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Oriza, Yogyakarta. 13. Riyanto, Bambang. (2000). Dasar dasar pembelajaran perusahaan, BPFE, Yogyakarta. 14. Salim, Abbas. (2003). Asuransi & Manajemen Risiko, PT. Rajagrafindo, Jakarta. 15. Sartono, Agus. (2002). Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi, BPFE, Yogyakarta. 16. Sevilla, Consuelo. G., et. Al. (2007). Research Methods. Rex Printing Company, Quzon City. 17. Sugiono. (2002). Statistik Untuk Penelitian, Penerbit CV. Alafbeta, Bandung. 18. Syamsuddin, Lukman. (2000). Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. 19. Tantri, Francis. (2009). Pengantar Bisnis, PT. RajaGrafindo, Jakarta. 20. Tunggal, Hadi Setia. (2006). Dasar dasar Asuransi, Harvarindo, Jakarta.

3 TABEL KUESIONER (A) PERSEPSI RESPONDEN TENTANG TINGKAT SOLVABILITAS No Pertanyaan / pernyataan SS S R TS STS 1 PT. Asuransi Allianz Utama Indonesia pada setiap saat wajib menjaga tingkat solvabilitas, terkait dengan kesehatan keuangan perusahaan asuransi 2 Tingkat solvabilitas termaksud adalah merupakan selisih antara kekayaan yang diperkenankan dengan jumlah kewajiban dan modal di setor sesuai persyaratan. 3 Perusahaan asuransi (PA) dan perusahaan reasuransi (PR) harus memiliki dan menerapkan retensi sendiri, dalam hal ini penetapan batas maksimum dari uang pertanggungan 4 Besarnya retensi didasarkan pada kemampuan keuangan dan tingkat risiko yang dihadapi, misalnya : - Batas retensi Rp. 10 Juta - Uang pertangungan Rp. 30 Juta di reasuransikan Rp. 20 Juta 5 Perusahaan asuransi kerugian (PAK) dan PR harus menjaga perimbangan

4 yang sehat antara jumlah premi netto dengan jumlah permi bruto 6 Perusahaan tersebut diatas juga harus menjaga perimbangan antara jumlah premi netto dengan modal sendiri 7 Investasi PA dan PR dilakukan pada jenis investasi yang aman dan menguntungkat, PA dan PR termaksud juga harus memiliki tingkat likuiditas yang sesuai dengan kewajiban yang harus dipenuhi 8 Setiap PA dan PR harus membentuk cadangan teknis asuransi sesuai dengan jenis asuransi yang diselenggarakan 9 Cadangan teknis bagi PAK terdiri dari cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan, dan cadangan klaim 10 Cadangan teknis bagi perusahaan suransi jiwa (PAJ) terdiri dari cadangan premi anuitas, cadangan atas premiyang belum merupakan pendapatan, serta cadangan klaim 11 Cadangan teknis untuk PAJ, harus menggunakan metode prospektif, dimana besarnya premi netto dengan

5 biaya tahun pertama yang diatmortisir sebesar 30 per 1000 dari uang pertanggungan 12 Untuk mewujudkan kesehatan keuangan perusahaan asuransi, maka perlu dilakukan penyempurnaan struktur permodalan dan tata kelola (governance) dari pada pelaku usaha perasuransian. 13 Terkait dengan kesehatan keuangan perusahaan asuransi, maka pendapatan yang berasal dari premi harus cukup digunakan untuk menutup kerugian dan biaya biaya. 14 Pada PA, premi dibukukan sebagai utang/liabilities, dalam bentuk cadangan teknis, terdiri dari : cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan serta cadangan klaim 15 Kesehatan keuangan perusahaan asuransi, antara lain akan tercermin dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi janjinya jika keadaan meminta

6 16 Terkait dengan kesehatan keuangan, maka PA dan PR wajib menyampaikan kepada MENKEU laporan perhitungan tingkat solvabilitas triwulan, paling lambat satu bulan setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan TABEL KUESIONER (B) PERSEPSI RESPONDEN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN No Pertanyaan / pernyataan SS S R TS STS 1 Kesehatan keuangan perusahaan asuransi berarti adanya jaminan stabilitas kondisi keuangan PA dan PR, yang antara lain dilakukan melalui penetapan tingkat solvabilitas 2 Dikaitkan dengan kesehatan keuangan PA dan PR maka diperlukan ketentuan mengenai pedoman perhitungan batas tingkat solvabilitas minimum (BTSM) 3 Retensi sendiri yang merupakan salah satu indikator kesehatan keuangan perusahaan (PAK, PAJ maupun PR) merupakan bagian pertanggungan yang merupakan beban/tanggung

7 jawab sendiri sesuai dengan tingkat kemampuan keuangan PA dan PR 4 Terkait dengan kesehatan keuangan perushaan asuransi, maka perhitungan tingkat premi harus didasarkan pada asumsi yang wajar dan praktek asuransi yang berlaku umum 5 Sehubungan dengan kesehatan keuangan perusahaan, penetapan tarif premi untuk PAK dihitung berdasarkan profil kerugian (5 tahun terakhir), biaya akuisisi, biaya adminstrasi,biaya umum 6 Adapun penetapan tarif premi untuk PAJ harus dilakukan, sekurangkurangnya dengan mempertimbangkan : premi murni (memperhitungkan tingkat bunga, tabel mortabilitas / tabel morbiditas) biaya akuisisi, biaya adminm 7 Terkait dengan kesehatan keuangan, investasi termaksud, antara kain berupa : deposito berjangka, sertifikat deposito bank, saham yang tercatat pada bursa efek, unit pernyertaan reksadana, pinjaman hipotek/polis 8 Batas tingkat solvabilitas (solvency margin) merupakan tolok ukur kesehatan keuangan dari PAR dan PR

8 9 Terkait dengan kesehatan keuangan cadangan teknis PAK atas premi yang belum merupakan pendapatan adala100% dari premi netto dengan masa pertanggungan < satu bulan 10 Disamping itu sebesat 40% dari premi netto dengan masa petanggungan > satu bulan 11 Adanya dukungan dari reasuransi diperlukan ketika penutupan asuransi, jumlah uanga pertanggungannya melebihi retensi sendiri 12 Jumlah premi untuk penutupan langsung oleh PA harus lebih besar jumlahnya dari jumlah penutupan tidak langsung 13 Setiap perjanjuan reasuransi harus dibuat secara tertulis, tidak merupakan perjanjian yang menjanjikan keuntungan pasti bagi penanggung ulangnya (reasuransi) 14 Besarnya tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya sama besar dengan dana yang cukup untuk menatap resiko kerugian yang mungkin timbul akibat deviasi yang terjadi 15 Deviasi yang terjadi tersebut

9 dimaksudkan sebagai deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban 16 Setiap PA wajib memiliki dukungan reasuransi dengan perjanjian reasuransi otomatis

10 RINGKASAN KEUANGAN PT. Allianz Utama Indonesia Dalam 3 Tahun Terakhir Dalam Jutaan Rupiah LAPORAN LABA RUGI : Griss Written Premium Laba Sebelum Pajak Laba Setelah Pajak 905, , ,000 35,005 43,779 67,155 33,230 34,671 51,275 NERACA Jumlah Kekayaan 891, , ,219 Kekayaan Yang diinvestasikan 689, , ,935 Modal Disetor 20,000 20,000 20,000 Risk Based Capital (RBC) 148% 151% 161% Kurs 31 Des 2009 ; 1 US$ : IDR. 9,400.00