PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 7 TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 7 TAHUN 2016"

Transkripsi

1

2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pasal 13 ayat (2) dijelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) perlu ditetapkan agar kegiatan pembangunan di daerah dapat berjalan efektif, efisien dan tepat sasaran; b. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kuantan Singingi disusun sebagai landasan pedoman dalam menentukan arah kebijakan dan prioritas pembangunan secara bertahap dan berkelanjutan dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi yang maju dan sejahtera; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJM) Daerah Kabupaten Kuantan Singingi tahun Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat 6 menyatakan bahwa Pemerintah Daerah berhak menetapkan Peraturan Daerah dan Peraturan-Peraturan lain untuk melaksanakan Otonomi Daerah dan Tugas Pembantuan; 2. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,

3 Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 13 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3968); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4 10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

5 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833 ); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 25. Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Riau Tahun MEMUTUSKAN :

6 Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: (1). Daerah adalah Kabupaten Kuantan Singingi. (2). Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. (3). Bupati adalah Bupati Kuantan Singingi. (4). Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kuantan Singingi. (5). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selanjutnya disebut BAPPEDA adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membantu Kepala Daerah dalam perencanaan Pembangunan. (6). Sistem Perencanaan Pembangunan adalah kesatuan tatacara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara Negara dan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi. (7). Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun RPJP Daerah memuat visi, misi, arah pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional dan RPJP Provinsi Riau. (8). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan untuk periode 5tahun. RPJM daerah memuat arahkebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program SKPD,lintas SKPD program kewilayahan dan lintas wilayah disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.

7 (9). Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 tahun. RKPD memuat kebijakan keuangan daerah, program pembangunan daerah dijabarkan melalui rencana kerja SKPD yang bersifat indikatif. (10). Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kuantan Singingi adalah rencana struktur tata ruang Kabupaten yang mengatur struktur dan pola tata ruang Kabupaten Kuantan Singingi. (11). Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. (12). Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akandilaksanakan untuk mewujudkan visi. (13). Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan. (14). Arah kebijakan adalah pedoman dan gambaran dari pelaksanaan hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan bidang, urusan pemerintahan daerah yang dapat terukur. (15). Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. (16). Indikator pencapaian adalah alat ukur berupa statistik yang dapat menunjukan perbandingan, kecenderungan atau perkembangan. BAB II PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pasal 2 (1). Program pembangunan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi periode dilaksanakan sesuai dengan arahan RPJP Daerah Kabupaten Kuantan Singingi tahun (2). Rincian dari program pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 3 RPJP Daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 20 tahun ke depan, yaitu sejak tahun 2005 sampai tahun 2025 dalam bentuk visi, misi dan arah kebijakan pembangunan.

8 Pasal 4 RPJP Daerah Kabupaten Kuantan Singingi mengacu pada RPJP Nasional dan RPJP Daerah Provinsi Riau. Pasal 5 Sistematika RPJP Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 terdiri dari : BAB I : Pendahuluan BAB II : Gambaran Umum BAB III : Analisis Isu Strategis BAB IV : Perumusan Visi dan Misi BAB V BAB VI : Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang : Kaidah Pelaksanaan Pasal 6 (1). Dokumen RPJP Daerah tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian penting dari Peraturan Daerah ini. (2). RPJP Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM Daerah yang memuat visi, misi dan program Bupati. (3). RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya dijabarkan dalam RKPD. (4). RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan sebagai pedoman untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. BAB III PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 7 (1). Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaanrpjp Daerah. (2). Pengendalian dan evaluasi sebagaiman dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana pembangunan yang dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan pengawasan. (3). Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan diatur melalui Peraturan Bupati.

9 BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam lembaran Daerah Kabupaten Kuantan Singingi. Ditetapkan di Teluk Kuantan pada tanggal 20 Desember 2016 BUPATI KUANTAN SINGINGI Diundangkan di Teluk Kuantan pada tanggal 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI ttd H. MUHARMAN ttd H. MURSINI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN 2016 NOMOR NOMOR REGISTRASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU : 07

10 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN I. UMUM RPJP Daerah Kabupaten Kuantan Singingi adalah dokumen perencanaan pembangunan berjangka waktu 20 tahun, yang merumuskan visi, misi dan arah pembangunan daerah yang mencerminkan tujuan (citacita) pembangunan yang hendak dicapai oleh Kabupaten Kuantan Singingi dan strategi untuk mencapainya. RPJP Daerah Kabupaten Kuantan Singingi disusun dengan mengacu kepada RPJP Nasional dan Provinsi RIAU. Dalam pelaksanaannya, RPJPd dibagi menjadi 4 tahapan pembangunan, tiap tahapannya dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Pentahapan rencana pembangunan daerah disusun dalam masing-masing periode RPJMD sesuai dengan visi, misi dan program Bupati yang dipilih secara langsung oleh rakyat. RPJMD memuat strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program Bupati serta kerangka ekonomi yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh. RPJMD dijabarkan ke dalam rencana tahunan berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat prioritas pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro, serta program Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah. Sesuai dengan penjelasan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun , maka jangka waktu RPJPD mengikuti jangka waktu RPJPN, yaitu Tahun Namun, periodisasi RPJMD tidak dapat mengikuti periodisasi RPJM Nasional. Hal tersebut karena pemilihan Kepala Daerah (Presiden dan Bupati) tidak dilaksanakan secara bersamaan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Secara garis besar, Peraturan Daerah tentang RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari 4 Bab dan 8 Pasal.

11 II. PASAL DEMI PASAL PASAL 1 : Cukup Jelas PASAL 2 : Cukup Jelas PASAL 3 : Cukup Jelas PASAL 4 : RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi mengacu pada RPJPN dan Provinsi Riau agar tercipta keterkaitan antara setiap rencana pembangunan di tingkat daerah berdasarkan kewenangan otonomi yang dimiliki dalam lingkup platform pembangunan nasional. PASAL 5 : Cukup Jelas PASAL 6 : Cukup Jelas PASAL 7 : Cukup jelas Pengendalian dan evaluasi dilaksanakan oleh masing-masing pimpinan Dinas/Lembaga Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi terhadap pengimplementasian arah pembangunan yang ditetapkan dalam Kabupaten Kuantan SingingiTahun Bappeda Kabupaten Kuantan Singingi mengumpulkan dan menganalisis hasil pemantauan dan evaluasi dari masing-masing pimpinan Dinas/Lembaga tersebut.berdasarkan hasil evaluasi RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi, Bappeda menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) periode berikutnya. PASAL 8 : Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR

12 DAFTAR ISI BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI Hal PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dasar Hukum Hubungan Antar Dokumen RPJPD Dengan Dokumen 8 Rencana Pembangunan Daerah Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan Maksud dan Tujuan 9 GAMBARAN UMUM 2.1. Aspek Geografis dan Demografi Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek Pelayanan Publik Aspek Daya Saing Daerah 149 ANALISIS ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah Isu Strategis 164 VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Visi Misi 190 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI 5.1. Tujuan dan Sasaran Pokok Tahapan dan Prioritas Pembangunan 207 KAIDAH PELAKSANAAN 6.1. Transisi Kaidah Pelaksanaan Mekanisme Pengendalian dan Evaluasi 211 Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun i

13 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Ketinggian Tiap Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tingkat Kemiringan di Kabupaten Kuantan Singingi Geologi Berdasarkan Jenis di Kabupaten Kuantan Singingi Luas Jenis Air Berdasarkan Jenis di Kabupaten Kuantan Singingi (Ha) Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW Hasil Telaahan Pola Ruang Kabupaten Kuantan Singingi Rencana Fungsi Pusat Kegiatan Dalam Struktur Tata Ruang Kabupaten Kuantan Singingi Luas Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Kuantan Singingi SKL Bencana Alam Kabupaten Kuantan Singingi Data Sebaran Hotspot (Titik Api) di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Kuantan Singingi Periode 31 Desember Rasio Ketergantungan Tahun Kabupaten Kuantan Singingi 2.15 Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Perkembangan Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun ii

14 2.17 Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Distribusi Penduduk Menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Distribusi Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Kelahiran Penduduk Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Kematian Kasar Penduduk Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Angka Penduduk Datang Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Angka Penduduk Pindah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2011 s/d 2015 Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Kuantan Singingi 2.25 Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2010 s/d 2014ats Dasar Harga Belaku Kabupaten Kuantan Singingi 2.26 Perkembangan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2010 s/d 2014 Atas Dasar Harga Belaku (HA) dan Harga KJonstan (HK) Kabupaten Kuantan Singingi 2.27 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 Kabupaten Kuantan Singingi 2.28 Perkembangan PDRB provinsi/kabupaten/kota Tahun 2011 s.d 2015 atas Dasar Harga Konstan (HK) dan Harga Berlaku (HB) Kabupaten Kuantan Singingi 2.29 Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 2.30 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 2.31 Angka Melek Huruf Tahun 2015 Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi 2.32 Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun iii

15 2.33 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi Angka Harapan Hidup (AHH) Distribusi Penduduk Menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun Kabupaten Kuantan Singingi 2.37 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2015 Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi 2.38 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun Kabupaten Kuantan Singingi 2.39 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2015 Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi 2.40 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 2.41 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2015 Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi 2.42 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2011 s.d 2015 di Kabupaten Kuantan Singingi 2.43 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2015 Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 2.45 Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 2.46 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 2.47 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 2.48 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah Penduduk di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Jumlah Rumah Sakit menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Dokter Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 87 Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun iv

16 2.51 Jumlah Dokter Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Kuantan Singingi Jumlah Tenaga Medis Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Jumlah Tenaga Medis Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 2.54 Jumlah Tenaga Organik dan Medis di RSUD Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Data Kunjungan Pasien RSUD Teluk Kuantan Tahun Kabupaten Kuantan Singingi 2.56 Kondisi Bangunan RSUD Teluk Kuantan Tahun Jumlah Tempat Tidur Pasien RSUD Teluk Kuantan Tahun Panjang Jalan Kabupaten di kabupaten Kuantan Singingi Tahun Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Rasio Jaringan Irigasi di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Jumlah Pelanggan Air Bersih yang dikelola UPTD Cipta Karya 2.62 Rasio Tempat Ibadah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2014 s.d Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tahun 2015 di Kabupaten Kuantan Singingi 2.65 Rasio Bangunan ber-imb per Satuan Bangunan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Rasio Bangunan ber-imb per Satuan Bangunan Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Daftar Bantuan Rumah Layak huni Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2010 dan Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik Kabupaten Kuantan Singingi Jumlah Personil Polisi Pamog Praja di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Armada Kendaraan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuantan Singingi 2.71 Jumlah Panti Asuhan dan Anak Asuh Per Kecamatan Tingkat Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun v

17 2.72 Jumlah Lansia, Jompo, dan Anak Yatim per Kecamatan Tingkat Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Rasio Daya Serap Tenaga Kerja di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Jumlah KDRT di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Angka di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Perkembangan IPG, IPM dan Rasio IPG/IPM Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Tetangga Tahun Perkembangan Produksi Beras, Jagung dan Kedelai di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah izin lokasi di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Kondisi Batas Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi dan Perkembangan Penyelesaian 2.84 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi 2.85 Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Data Kerusakan Lahan Akibat Aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin Di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Data Luas Lahan Kritis di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Rasio Penduduk Ber-KTP di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah TP-PKK per Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Posyandu per Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah BUMDES di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Alokasi Dana UED-SP per Kecamatan di Kab. Kuantan Singingi Tahun Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga 2.94 Jumlah Cakupan KB Aktif di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun vi

18 2.95 Persentase Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Prasejahtera Terhadap Total Keluarga 2.96 Jumlah Penumpang Angkutan Umum di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bisdi Kabupaten Kuantan SingingiTahun 2011 s.d Website Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Data Koperasi, UKM, BPR/LKMdi Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Jumlah Investor PMDN/PMA di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Jumlah Investasi PMDN/PMA DI Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Rasio Daya Serap Tenaga Kerja di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011 s.d Jumlah Pemuda Pelopor, Pemuda Wirausaha dan kader di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Organisasi Kepemudaaan, olahraga dan Kepramukaan kader di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Kejuaraan/Kompetisi Olahraga yang Diikuti Daftar Buku Statistik Daerah Kabupaten Kuantan SingingiTahun Festival yang dilaksanakan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Daftar Nama-Nama Benda/Situs Cagar Budaya (BCB) di Kabupaten Kuantan Singingi tahun Daftar Buku Perpustakaan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah unit keramba, RTP dan produksi di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah RTP, Luas Kolam dan produksi di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Tempat-tempat pariwisata di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Produksi Komoditi Perkebunan di Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2010 s/d Banyaknya Petani Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan Dan Jenis Komoditas Di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Luas Tanam,Luas Panen dan produksi Palawija Tahun 2013 s/d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi Luas Panen Produktifitas dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun vii

19 2.117 Luas Panen Produktifitas dan ProduksiPadi Gogo di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Jumlah Ternak Yang Dipotong Dan Produksi Daging Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Angka Konsumsi Rumah Tangga Perkapita Tahun 2010 s.d 2014 Kabupaten Kuantan Singingi Angka Konsumsi RT Per Kapita menurut Kecamatan Tahun 2014 Kabupaten Kuantan Singingi Presentase konsumsi RT Non-Pangan Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi Luas Wilayah Produktif Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi Persentase luas Wilayah Produktif Tahun 2015 Menurut Kecamatan Kabupaten Kuantan Singingi Angka Kriminalitas Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi Rasio Lulusan S1/S2/S3 Kabupaten Kuantan Singingi Rasio Ketergantungan Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Kuantan Singingi Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi 3.1. Identifikasi RPJPD Daerah Lain (Kabupaten INHU, Pelalawan, Sijunjung, Kampar, Dharmasraya) 3.2. Identifikasi Isu-isu Strategis 4.1. Perumusan Visi 4.2. Sinkronisasi Misi Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kuantan Singingi dengan Misi Jangka Panjang Nasional dan Provinsi Riau 5.1. Misi, Tujuan dan Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang 5.2. Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun viii

20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai ketentuan pasal 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010, yang dimaksud dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah (provinsi dan kabupaten/kota) untuk periode 20 (dua puluh) tahun. Dokumen perencanaan daerah merupakan satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional yang disesuaikan dengan kewenangannya. Penyusunan RPJPD dilakukan melalui beberapa tahapan serta perumusannya berpedoman pada prinsip prinsip perencanaan pembangunan daerah, diantaranya: dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing, mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah serta dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Tahapan penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) diawali dengan persiapan penyusunan, rancangan awal, pelaksanaan musrenbang, perumusan rancangan akhir serta penetapan perda. Secara sistematis tahapan penyusunan RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi selengkapnya dapat dilihat pada gambar 1.1. Capaian keberhasilan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi hingga saat ini, berawal dari hasil rumusan perencanaan pembangunan yang telah dilakukan tahun tahun sebelumnya seperti tertuang dalam pola dasar pembangunan daerah maupun rencana strategis daerah. Keberhasilan tersebut ditunjukkan dalam indikator makro pembangunan seperti Indeks Pembangunan Manusia, Produk Domestik Regional Bruto, Laju Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

21 Pertumbuhan Ekonomi, yang mengalami peningkatan serta Laju Pertumbuhan Penduduk dan Laju Inflasi yang cenderung mengalami penurunan. Fakta menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan diiringi pula oleh meningkatnya jumlah penduduk yang cukup tinggi. Jumlah penduduk kabupaten Kuantan Singingi tahun 2001 mencapai jiwa menjadi jiwa pada tahun 2010 atau bertambah sebanyak Jiwa selama kurun waktu 10 tahun dengan pertumbuhan rata-rata per tahun mencapai Kondisi sebaliknya justru terjadi pada ketersediaan sumber daya alam yang semakin terbatas bahkan cenderung berkurang, seperti halnya ketersediaan lahan, alih fungsi lahan pertanian, perkebunan maupun hutan rakyat serta daya tampung lingkungan semakin menurun. Kondisi ini, berakibat pula pada eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran untuk memenuhi segala kebutuhan penduduk sehingga menimbulkan persaingan ekonomi yang berlebihan. Masih tingginya jumlah penduduk miskin,masih tingginya tingkat pengangguran, tingkat pendidikan yang belum memadai, belum meratanya pelayanan kesehatan serta keterbatasan kualitas dan kuantitas infrastruktur merupakan permasalahan yang masih akan dihadapi di masa mendatang. Secara geografis Kabupaten Kuantan Singingi merupakan salah satu kabupaten yang termasuk kawasan strategis karena berbatasan langsung dengan wilayah propinsi lain dan dilalui jalan nasional dan sungai dengan ukuran besar yaitu Sungai Kuantan yang hulunya dari Danau Singkarak Propinsi Sumbar. Kondisi yang demikian juga memberikan konsekuensi yang juga bisa menjadi kendala dan tantangan dalam proses pembangunan. Keberadaan Sungai Kuantan tidak hanya memberikan berbagai fungsi bagi masyarakat tetapi juga sebagai sumber kejadian bencana yang memerlukan penanganan yang holistik, terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan peran aktif semua pemangku kepentingan. Mencermati perkembangan yang terjadi saat ini serta masih banyaknya 2 Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

22 permasalahan yang dihadapi kabupaten Kuantan Singingi, diperlukan upaya upaya terencana, strategis dan berkesinambungan yang dituangkan ke dalam suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berdimensi jangka panjang dan berorientasi pada perwujudan kesejahteraan masyarakat. RPJPD ini selanjutnya dijadikan landasan bagi penyusunan tahapan pembangunan lima tahunan, yaitu periode ; ; ; dan serta menjadi arah bagi para calon kepala daerah dalam merumuskan visi misi 5 (lima) tahunan. RPJPD yang ditetapkan melalui peraturan daerah mengikat seluruh komponen masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, baik itu pemerintah daerah, dunia usaha maupun masyarakat umum lainnya. Kedudukan RPJPD yang penting dan strategis, menunjukkan bahwa keberadaannya sangat dibutuhkan bagi penyelenggara pemerintah daerah. Ketiadaan dokumen RPJPD akan menimbulkan ketidakjelasan terhadap arah dan sasaran pokok pembangunan di masa 20 tahun mendatang, sekaligus sulit untuk menjaga kesinambungan pembangunan dari setiap periode pemerintahan. Selain itu, untuk merumuskan tahapan rencana pembangunan lima tahunan maupun tahunan tidak ada landasan pijakannya. Substansi RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah selama 20 tahun ke depan. Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan yang dilaksanakan melalui beberapa misi dan dijabarkan melalui berbagai strategi serta arah kebijakan pembangunan. Perumusan dan penyusunan RPJD menggunakan pendekatan teknokratis, partisipatif, politis serta top-down dan bottom-up. Pendekatan teknokratis menitikberatkan kepada metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah, antara lain digunakan untuk: evaluasi kinerja pembangunan daerah periode yang lalu berdasar pengolahan data dan informasi, penelaahan dokumen RTRW,gambaran umum kondisi daerah, perumusan permasalahan pembangunan, Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

23 penelaahan RPJPN, RPJMD Provinsi serta RPJPD kabupaten/kota perbatasan, analisis isu-isu strategis pembangunan, perumusan visi, misi, dan arah kebijakan, pelaksanaan forum konsultasi publik serta penyelarasan visi, misi dan arah kebijakan RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi. Forum konsultasi publik merupakan salah satu bentuk partisipatif semua pemangku kepentingan. Perumusan visi, misi dan arah kebijakan merupakan bentuk penjabaran dari pendekatan politik, yang diperkuat melalui penyelarasan dalam forum musrenbang RPJPD dengan pendekatan top-downdan bottom up. Dalam upaya mengantisipasi arah pembangunan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, maka penyusunan RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun dilaksanakan melalui tata cara dan proses sebagai berikut: 1. Penyiapan Rancangan RPJPD Kabupaten guna memperoleh gambaran awal Visi, Misi dan Arah Pembangunan Daerah; 2. Musrenbang Jangka Panjang Daerah yang dilaksanakan guna memperoleh masukan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan (Stakeholders) terhadap Rancangan RPJPD Kabupaten; 3. Seluruh masukan dan komitmen hasil Musrenbang hasil Musrenbang Jangka Panjang Daerah menjadi masukan utama penyempurnaan Rancangan RPJPD Kabupaten hingga menjadi Rancangan Akhir RPJPD Kabupaten; 4. Penetapan Peraturan Daerah (Perda) tentang RPJPD Kabupaten, dibawah koordinasi Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi hokum; 5. Rancangan Akhir RPJPD Kabupaten beserta lampirannya disampaikan kepada DPRD sebagai inisiatif Pemerintah Daerah guna diproses lebih lanjut menjadi Peraturan Daerah tentang RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

24 Gambar 1.1. Bagan Alir Penyusunan RPJP Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Persiapan Penyusun RPJPD Penelaahan RPJPN, RPJPD Provinsi dan RPJPD kab/kota Pengolahan data dan informasi Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Lain Penelaahan RTRW Kab/ Kota dan RTRW kab/ kota daerahlainnya Analisis isu-isu Strategis pembangunan jangka panjang kabupaten KuantanSingingi Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Perumusan visi dan misi kabupatenkuantan Perumusan Sasasaran pokok dan arah kebijakan Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Penyelarasan visi, misi dan arah kebijakan RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi Masukan dari SKPD MUSRENBANG Rancangan Awal RPJPD pendahuluan; gambaran umum kondisi daerah; analisis isu-isu strategis; visi dan misi daerah; arah kebijakan. PERUMUSAN Penyiapan data dan kegiatan Perumusan hasil Musrenbang Kesepakatan Musrenbang RPJPD Pelaksanaan Musrenbang RPJPD Perumusan Rancangan Akhir RPJPD Pembahasan Rancangan Akhir RPJPD Penyampaian Rancangan Akhir RPJPDPenyampaian Rancangan Akhir RPJPD Konsultasi rancangan akhir RPJPD Rancangan Perda ttg RPJPD beserta Rancangan akhir RPJPD Penyampaian rancangan perda tentang RPJPD kepada DPRD Pembahasan rancangan perda tentang RPJPD bersama DPRD Persetujuan bersama perda tentang RPJPD oleh DPRD dan Kepala Daerah Penyempurnaan rancangan akhir RPJPD Penyampaian Perda Ttg RPJPD kepada PemProv Sumber : Permendagri No. 54 Tahun 2010, Lampiran II Rancangan Akhir RPJPD Pendahuluan Gambaran umum kondisi daerah Analisis isu-isu srategis, Visi dan misi pembangunan jangka panjang daerah Arah kebijakan jangka panjang daerah Perda tentang RPJPD RPJPD Pendahuluan Gambaran umum Kondisi daerah Analisis isu-isu srategis Visi dan misi Pembangunan jangka panjang daerah Arah kebijakan jangka panjangdaerah Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

25 1.2. Dasar Hukum Peraturan perundang-undangan yang dijadikan landasan dalam penyusunan RPJPD adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tk.I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang undang Nomor 53 Tahun 1999, tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Natuna, Kabupaten Karimun, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3902), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia. Nomor 4287); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

26 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4321); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700); 9. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara republik Indonesia tahun 2007 Nomor 66,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

27 Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Lampiran II, tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD); 18. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Provinsi Riau Tahun 2009 Nomor 9); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 23 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaen Kuantan Singingi (Lembaran Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2008 Nomor 23); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 15 Tahun 2010, tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 4 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Kuantan Singingi (Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 4 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 14) Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

28 21. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 3 Tahun 2013, tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun Tahun 2008 Tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kuantan Singingi (Lembaran Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2013 Nomor 51); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 6 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan di Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi (Lembaran Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2008 Nomor 6 ); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 7 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi Kelurahan di Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi (Lembaran Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 7 Nomor 7); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 01 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi (Lembaran Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2004 Nomor 04 ). 1.3 Hubungan Antar Dokumen RPJPD dengan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Lainnya RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi disusun dengan mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi Riau. Hal ini dilakukan melalui penyelarasan antara visi, misi, arah dan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah di Kabupaten Kuantan Singingi dengan dengan visi, misi, arah, tahapan dan prioritas pembangunan jangka panjang Provinsi Riau dan Nasional. Penyusunan RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi disusun dengan memperhatikan RTRW Nasional , RTRW Provinsi Riau, RTRW Kabupaten Kuantan Singingi, RPJPD dan RTRW kabupaten/kota lainnya. Dalam hal ini, proses memperhatikan dilaksanakan melalui penyelarasan antara arah dan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah serta pemanfaatan struktur serta pola ruang Kab/Kota yang terletak di sekitar Kabupaten Kuantan Singingi yaitu Kabupaten INHU, Pelalawan dan Kampar Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

29 Propinsi Riau dan Kabupaten Dharmasraya dan Sijunjung Propinsi Sumbar. Keterkaitan antara masing-masing dokumen dapat dijabarkan dimana RPJPD kabupaten Kuantan Singingi Tahun dengan RTRW Kabupaten Kuantan Singingi terutama terletak pada Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Jangka Panjang, dimana RPJPD Kabupaten bersifat Makro Sektoral dan RTRW mengintegrasikan dan mengalokasikan kegiatan pembangunan tersebut kedalam struktur dan pola pemanfaatan ruang melalui kebijakan pemanfaatan ruang secara terpadu. Selanjutnya RPJPD akan menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD 5 (lima) tahunan dan penjabarannya akan diawali dengan penyusunan draft Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sampai dengan Rancangan Akhir RKPD yang nantinya akan menjadi cikal bakal dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Penyusunan APBD Kabupaten Kuantan Singingi untuk setiap tahunnya. Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

30 Gambar 1.2 Kedudukan RPJP Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Terhadap Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Lainnya UU No. 17 Tahun 2007 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Panjang Nasional Perda Riau No.9Tahun 2009 tentang RPJPD Provinsi Riau Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah di Sekitar Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kuantan Singingi PP No. 26 Tahun 2008 Rencana Tata Ruang Nasional Tahun Perda Provinsi Riau No.10 Tahun 2004 Rencana Tata Ruang Provinsi Riau RTRW Kabupaten Kuantan Singingi Tahun RTRW Sekitar Kabupaten Kuantan Singingi 1.4. Sistematika Penulisan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kuantan Singingi disusun berdasarkan pada urutan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJPD Dengan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan 1.5. Maksud dan Tujuan BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3. Aspek Pelayanan Umum 2.4. Aspek Daya Saing Daerah BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Permasalahan Pembangunan Daerah 3.2. Isu Strategis Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

31 BAB IV BAB V BAB VI VISI DAN MISI DAERAH 4.1. Visi 4.2. Misi ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1. Tujuan dan Sasaran Pokok 5.2. Tahapan dan Prioritas Pembangunan KAIDAH PELAKSANAAN 6.1. Transisi 6.2. Kaidah Pelaksanaan 6.3. Mekanisme Pengendalian dan Evaluasi 1.5. Maksud dan Tujuan RPJP Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun sebagai dokumen perencanaan pembangunan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dimaksudkan untuk memberikan arahan sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pemerintah, masyarakat dan pihak swasta dalam mewujudkan citacita dan tujuan pembangunan daerah Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. RPJPD Kabupaten Kuantan Singingi disusun sebagai pedoman penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (RKPD). Tujuan penyusunan RPJP Daerah Kabupaten Kuantan Singingi adalah: 1. Menetapkan visi, misi, dan arah pembangunan Kabupaten Kuantan Singingi untuk 20 tahun mendatang dalam rangka peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi; 2. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan Pembangunan Nasional, Provinsi Riau dan Kabupaten Kuantan Singingi; 3. Mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional serta Millenium Development Goals (MDGs) yang berlaku untuk tahun 2000 s/d 2015 dan Suistainable Develompment Goals (SDGs) untuk tahun 2016 s/d Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

32 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Aspek Geografi dan Demografi Karakteristik Lokasi dan Wilayah Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Kuantan Singingi terletak pada posisi 0º00'-1º00' Lintang Selatan dan 101º02'-101º55' Bujur Timur dengan luas wilayah 7.656,03 km² dengan ketinggian berkisar meter diatas permukaan laut. Kabupaten Kuantan Singingi merupakan sebuah Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam, dengan Ibu Kota Teluk Kuantan. Jarak antara Teluk Kuantan dengan Pekanbaru sebagai Ibu kota Provinsi Riau Pekanbaru adalah 160 km. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kuantan Singingi adalah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Pelalawan Provinsi Riau. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi. Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Kuantan Singingi Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

33 Kabupaten Kuantan Singingi berada pada wilayah perbatasan 3 Provinsi, yaitu Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Barat. Secara administrasi Kabupaten Kuantan Singingi dibagi 15 kecamatan, 11 kelurahan dan 218 desa. Kecamatan dengan jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Kuantan Mudik, yaitu sebanyak 23 desa dan paling sedikit terdapat di Kecamatan Pucuk Rantau sebanyak 10 desa. Kecamatan dengan luas wilayah terluas adalah Kecamatan Singingi (1.953,66 km2), kemudian diikuti dengan Kecamatan Singingi Hilir (1.530,97 km2). Gambaran umum luas wilayah dan jumlah desa / kelurahan per kecamatan sebagaimana tabel berikut ini : Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016 No. Kecamatan Ibukota Luas Wilayah Desa/Kelurahan Desa Kelurahan 1 Kuantan Mudik Lubuk Jambi Hulu Kuantan Lbk Ambacang Gunung Toar Kampung baru Singingi Muara Lembu Singingi Hilir Kota Baru 1.530, Kuantan Tengah Teluk Kuantan 270, Benai Benai 124, Kuantan Hilir Baserah 148, Pangean Pangean 145, Logas Tanah Darat Perhentian Luas 380, Cerenti Cerenti 456, Inuman Inuman 450, Sentajo Raya Kampung Baru 145, Kuantan Hilir Seberang Koto Rajo 114, Pucuk Rantau Pangkalan 821, Total 7.656, Sumber: Kabupaten Kuantan Singingi Dalam Angka Topografi Secara morfologi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi dapat dibagi atas dataran rendah, perbukitan bergelombang, perbukitan tinggi, dan pegunungan dengan ketinggian berkisar meter dari permukaan laut (dpl). Total Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

34 1. Satuan Dataran Rendah Elevasi satuan ini bervariasi antara 0 50 meter dari permukaan laut. Berdasarkan gambar peta ketinggian dan kemiringan lereng dapat diketahui bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Kuantan Singingi bagian utara merupakan daerah dengan kemiringan yang datar (0-2%). 2. Satuan Perbukitan Bergelombang Satuan perbukitan bergelombang memiliki elevasi bervariasi antara 50 meter sampai 150 meter dari daerah sekitarnya. Penyebaran satuan ini terlihat sejajar dengan pegunungan Bukit Barisan dan pola struktur lipatan yang terbentuk. 1. Perbukitan Tinggi Perbukitan tinggi memiliki elevasi bervariasi antara 150 meter sampai 600 meter dari daerah sekitarnya. Kemiringan lereng bervariasi antara 2 15% sampai dengan 15-30%. Daerah dengan morfologi ini letaknya menyebar di beberapa bagian Kabupaten Kuantan Singingi. 2. Pegunungan Pegunungan memiliki elevasi lebih besar 600 meter dari daerah sekitarnya. Kemiringan lereng bervariasi dari 15 40% sampai dengan >40%. Penyebaran satuan yang merupakan bagian dari jajaran Pegunungan Bukit Barisan dapat ditemui di w i l aya h bagian barat Kabupaten Kuantan Singingi. Satuan ini tersusun atas batuan sedimen yang berumur pra Tersier dan batuan vulkanik. Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

35 Geologi Berdasarkan ketinggiannya Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari beberapa jenis ketinggian, sedangkan berdasarkan kemiringan tanah di Kabupaten Kuantan Singingi terbagi atas 0-2 %, 2-5 %, 5-15 %, dan >25-40 %. Data ketinggian dan kemiringan tanah secara umum sebagaimana ditampilkan dalam tabel berikut : Tabel 2.2 Ketinggian Tiap Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi No Kecamatan Ketinggian Mdpl (Ha) Benai 4, , Cerenti 8, , Gunung Toar , Hulu Kuantan - 13, , , Inuman 5, , Kuantan Hilir 1, , Kuantan Hilir Seberang 6, , Kuantan Mudik - 30, , , Kuantan Tengah 3, , , Logas Tanah Darat 9, , Pangean 6, , Pucuk Rantau 25, , , Sentajo Raya , Singingi , , , , , , , Singingi Hilir 21, , , , , , , , , , , , , , Sumber : Geologi Tata Lingkungan Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

36 Tabel 2.3 Tingkat Kemiringan di Kabupaten Kuantan Singingi No Kecamatan Kemiringan Lereng % (Ha) <40 1 Benai 7, , Cerenti 10, , , Gunung Toar 4, , Hulu Kuantan 5, , , Inuman 5, , Kuantan Hilir 6, , Kuantan Hilir Seberang 12, , Kuantan Mudik 15, , , Kuantan Tengah 23, , Logas T Darat 26, , , Pangean 9, , Pucuk Rantau 34, , , Sentajo Raya 23, , Singingi 25, , , , Singingi Hilir 48, , , , Total 25, , , , Sumber: Geologi Tata Lingkungan Secara struktur geologi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari patahan naik, patahan mendatar dan lipatan, tersusun dari kelompok batuan sediman, metamorfosis (malihan), batuan vulkanik dan intrusi serta endapan permukaan. Jenis tanah yang ada di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi pada umumnya didominasi oleh jenis tanah Alluvial dan Podsolik. Tanah alluvial ini merupakan jenis tanah yang terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur. Pembagian jenis tanah dilihat dari satuan lahan yang ditinjau dari jenis lapukan batuan yang membentuk morfologi adalah sebagai berikut: Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

37 Daerah aluvial sungai umumnya didominasi jenis tanah (Tropoqueps, Troposaprits, Tropohemist, dan Tropofibrits) Dataran vulkanik (tuff masam) didominasi oleh jenis tanah (Dystropepts, Kandiudults, Kanhapludults, dan Paleudults). Dataran sedimen masih didominasi oleh jenis tanah Kandiudults, Kanhapludults, dan Paleudults. Daerah perbukitan merupakan jenis campuran jenis tanah Tropoqueps dan jenis Kandiudults. Daerah pegunungan didominasi jenis tanah Dystropepts Disamping itu, Kabupaten Kuantan Singingi memiliki potensi sumberdaya mineral yang beragam yang dapat digali dan dimanfaatkan sebagai sumber PAD untuk pembangunan ekonomi, seperti Batubara, Emas, Sirtu, Kaolin, Bentonit, Bitumen Padat, Batu Gamping, dan Mangaan. Sebagian dari potensi sudah dieksploitasi, antara lain yaitu batu bara, emas, dan mangaan. Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

38 No Kecamatan Formasi Kasai Tabel 2.4 Geologi Berdasarkan Jenis di Kabupaten Kuantan Singingi Aluvium Formasi Palembang Formasi Leko Endapan Piroklastik Toba Formasi Kuantan Formasi Tahur Endapan Rawa 1 Benai , Cerenti , Gunung Toar , Hulu Kuantan , Inuman , Kuantan Hilir , Kuantan H Sebrang , Kuantan Mudik , Kuantan tengah , Logas T Darat , Pangean , Pucuk Rantau , Sentajo Raya , Singingi , Singingi Hilir , Sumber: Geologi Tata Lingkungan Andesit Basal Jumlah Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

39 Hidrologi Kondisi hidrologi perlu mendapat perhatian tersendiri dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri, rumah tangga, dan lain sebagainya. Potensi sumber air di Kabupaten Kuantan Singingi terbagi menjadi dua jenis, yaitu potensi air tanah dan potensi air permukaan. 1. Potensi Air Tanah Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi merupakan wilayah yang potensi air tanahnya langka. Air tanah banyak ditemukan pada endapan permukaan yang batuannya belum terkonsolidasi dengan baik, sedangkan wilayah Kabupaten Kuantan Singingi didominasi oleh susunan batuan malihan yang bersifat sangat masif. 2. Potensi Air Permukaan Potensi air permukaan daerah Kabupaten Kuantan Singingi umumnya berasal dari aliran sungai yang meliputi Sungai Kuantan, dan Sungai Singingi. Luas tangkapan air potensi aliran permukaan daerah Kabupaten Kuantan Singingi rata-rata adalah 9,98 l/dt/km2 (25,86 mm/bl) pada bulan kering dan 89,80 l/dt/m2 (232,74 mm/bl) pada bulan basah. Tabel 2.5 Luas Jenis Air Berdasarkan Jenis di Kabupaten Kuantan Singingi (Ha) No Kecamatan Akifer Produktifitas Tinggi Jenis Hidrologi (Ha) Akifar Daerah Air Tanah Produksifitas Langka Sedang Akifar Produksifitas Sedang,Penyebaran Setempat 1 Benai 791, , ,76 2 Cerenti 671, , , ,18 3 Gunung Toar 210, , ,55 997,73 4 Hulu Kuantan ,82 969, ,40 5 Inuman 41,58 459, , ,71 6 Kuantan Hilir , , ,01 7 Kuantan H. Seberang 899, , , ,76 8 Kuantan Mudik , , ,32 9 Kuantan Tengah 7.921, , ,42 490,76 10 Logas T Darat , ,23 81, ,68 11 Pangean 1.389, , , ,92 12 Pucuk Rantau ,42 984, ,35 13 Sentajo Raya , ,51 666,14 908,21 14 Singingi 6.289, , ,62-15 Singingi Hilir , , ,33 - Total , , , ,81 Sumber: Geologi Tata Lingkungan Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

40 Klimatologi Keberadaan Sungai Kuantan/Sungai Indragiri dan Sungai Singingi mempunyai peranan yang sangat penting terutama sebagai sarana pemanfaatan bagai masyarakat baik segi transportasi, sumber air irigasi, usaha perikanan dan memiliki potensi sumberdaya buatan untuk menghasilkan pasokan lisrik tenaga air. Disamping itu, Daerah aliran sungai (DAS) Sungai Kuantan meliputi 11 (sebelas) Kecamatan yaitu Kecamatan Hulu Kuantan, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Sentajo Raya, Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Kecamatan Inuman dan Kecamatan Cerenti. Kondisi daerah seperti ini menyebabkan Kabupaten Kuantan Singingi termasuk daerah rawan banjir. Untuk Daerah aliran sungai (DAS) Sungai Singingi mengaliri 2 (dua) kecamatan yaitu Singingi dan Singingi Hilir. Kabupaten Kuantan Singingi pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara maksimum di siang hari berkisar antara 32,6º C - 36,5º C dan suhu udara minimum di malam hari berkisar antara 19,2º C - 22,0º C. Pada tahun 2015, jumlah hari hujan berkisar dari 1 sampai 18 hari per bulan dengan rata-rata 9 hari per bulan. Jumlah hari hujan terendah terjadi pada bulan juli dan tertinggi pada bulan November. Untuk jumlah curah hujan berkisar dari 25,57 sampai 498,70 mm per bulan dengan rata-rata 191,10 mm per bulan. Selama kurun waktu lima tahun terakhir jumlah curah hujan di Kabupaten Kuantan Singingi cenderung fluktuatif. Pada tahun 2011 jumlah curah hujan berkisar dari 5 sampai 15 hari perbulan dengan rata-rata curah hujan berkisar 247,0 mm per bulan dan pada tahun 2012 menurun menjadi 185,02 mm per bulan. Keadaan ini walaupun bersifat fluktuatif juga akan memberi dampak pada peningkatan potensi banjir. terutama di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Perkembangan jumlah hari hujan dan curah hujan per tahun di Kabupaten Kuantan Singingi selama tahun disajikan dalam Tabel 2.6 Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

41 Tabel 2.6 Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun No Bulan HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH 1 Januari ,0 3 44, , ,87 2 Februari 8 212, , , , ,00 3 Maret 8 186, , , , ,11 4 April , , , , ,78 5 Mei , , , ,18 6 Juni 7 161,6 2 45, , ,54 7 Juli 6 116, , , ,29 8 Agustus 5 102, , , ,67 9 September 7 164, , , ,98 10 Oktober , , , ,57 11 November , , , ,70 12 Desember , , , ,50 Rata-rata , , , , ,10 Sumber: Kuantan Singingi Dalam Angka 2016 Keterangan : HH : Hujan Harian, CH : Curah Hujan Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

42 Penggunaan Lahan II. No Rencana Struktur Ruang Tabel 2.7 Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Lima tahun Lima tahun Lokasi ke-i (2015- ke-ii ( ) 2025) 2030) Lima tahun ke-iii (2026- Lima tahun ke-iv ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) I. Rencana pusat permukiman I.1 Permukiman Perkotaan a. Penyediaan fasilitas dan Infrastruktur kota b. Penataan kawasan permukiman perkotaan dalam rangka pengembangan kawasan permukiman perkotaan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan I.2 Permukiman Pedesaan a. Pengembangan ekonomi pertanian wilayah pedesaan melalui potensi agribisnis, agroindustri dan pariwisata b. Penyediaan infrastruktur permukiman pedesaan. Rencana Jaringan Transportasi PKW (Teluk Kuantan), dan PKLp (Lubuk Jambi, Muara Lembu dan Koto Baru), PPK dan PPL Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

43 No Rencana Struktur Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Lima tahun Lima tahun Lima tahun Lokasi ke-i (2015- ke-ii (2021- ke-iii ( ) 2025) 2030) Lima tahun ke-iv ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) II.1 Jaringan Jalan a. Perbaikan dan Pemeliharaah Ruas Jalan Kolektor Primer 1 (KP 1) b. Perbaikan dan Pemantapan Ruas Jalan Kolektor Primer 2 (KP 2) Ruas jalan; 1). Batas Kabupaten Kuantan Singingi (pebatasan Kab. Kampar) - Muara Lembu 2). Muara lembu - Teluk kuantan 3). Teluk Kuantan - Batas Prov. Sumatera Barat Ruas jalan; 1). Teluk Kuantan - Cerenti - Bts. Kab. Indragiri Hilir 2). Lubuk Jambi - Batas Kuantan Singingi (menuju simpang ibul / kab. Inhu) 3). Muara Lembu - Pangkalan Indarung 4). Pangkalan Indarung - Batas Sumatera Barat 5). Terminal Taluk Kuantan - Kari (Teluk Kuantan) Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

44 No Rencana Struktur Ruang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Lima tahun Lima tahun Lima tahun Lokasi ke-i (2015- ke-ii (2021- ke-iii ( ) 2025) 2030) 25 Lima tahun ke-iv ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) c. Perbaikan dan Peningkatan Ruas Jalan Lokal Primer Ruas Jalan ; 1. Inuman - Gunung Melintang 2. Sukamaju - Beringin Jaya 3. Air Mas - Petai Baru 4. Pasir Mas - Sungai Kuning 5. Simpang Muara Bahan - Beringin Jaya 6. Sungai Keranji - Simpang Sungai Keranji 7. Pulau Kulur - PT Cerenti Subur 8. Desa Petai - Rencana Pertambangan Batubara 9. Desa Lubuk Rawa - Simpang Cengar II 10. Perhentian luas - Teratak Rendah 11. Teratak Rendah Baserah 12. Baserah - Pulau Busuk 13. Pulau Busuk Inuman 14. Cerenti - Danau Lombok Kotorajo 15. Danau Lombok Kotoraja Siberakun 16. Siberakun - Koto Tuo 17. Koto Tuo Sawah 18. Sawah Seberang 19. Seberang - Teluk Kuantan 20. Koto Tuo Muarapetai 21. Muarapetai - Lubuk Ramo

45 No Rencana Struktur Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Lima tahun Lima tahun Lokasi ke-i (2015- ke-ii ( ) 2025) 2030) Lima tahun ke-iii (2026- Lima tahun ke-iv ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 22. Lubuk Ramo Pantai 23. Pantai Cengar 24. Cengar - Lubuk Jambi d. Perbaikan dan Peningkatan Ruas Jalan Sekunder e. Pengembangan akses jalan ke lokasi pariwisata strategis, meliputi : - Jalur Darat Perkotaan Teluk Kuantan. Obyek Wisata : Pacu Jalur dan Panorama Danau Masjid Kari (Kecamatan Kuantan Tengah), Perahu Baganduang Lubuk Jambi dan Air Terjun Gemuruh Kasang (Kec. Kuantan Mudik), dan Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban (Kec. Hulu Kuantan) - Jalur Sungai Sungai Kuantan menuju Desa Lubuk Ambacang di Kecamatan Hulu Kuantan (Air Terjun Tujuh Tingkat) II.2 Terminal a. Peningkatan Terminal Tipe B b. Peningkatan Terminal Tipe C c. pengembangan sub terminal d. Pengembangan angkutan wisata berupa perahu wisata Teluk Kuantan Lubuk Jambi, Muara Lembu, Cerenti, dan Baserah Koto baru, Perhentian Luas, dan Benai Sungai Kuantan - Menuju Desa Ambacang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

46 No Rencana Struktur Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Lima tahun Lima tahun Lima tahun Lokasi ke-i (2015- ke-ii (2021- ke-iii ( ) 2025) 2030) Lima tahun ke-iv ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) II.3 Jaringan Rel Kereta Api a. Pengembangan jaringan rel Kecamatan Singingi Hilir, kereta api jalur Pekanbaru Singingi, Kuantan Tengah (Teluk Muara Lembu - Teluk Kuantan), dan Kecamatan Kuantan - Muaro Bungo Kuantan Mudik (Jambi) b. Pengembangan jaringan rel kereta api jalur Teluk Kuantan Cerenti Air Molek (Koridor selatan) II.4 Bandar Udara Pengembangan sistem transportasi angkutan udara (Pengadaan Bandara Teluk Kuantan) Kecamatan Kuantan Tengah (Teluk Kuantan), Kecamatan Kuantan Hilir, dan Kecamatan Cerenti Logas Tanah Darat III. III.1 Rencana jaringan energi Pembangunan dan peningkatan kapasitas jaringan energi listrik a. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) b. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) c. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lubuk Ambacang d. Pengoptimalan Gardu Induk (GI) Taluk Kuantan Kec. Kuantan tengah, Kuantan Mudik. Hulu Kuantan. Gunung Toar, Benai, Pangean, Kuantan Hilir, Inuman, Cerenti, Singingi Hilir Di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Lubuk Ambacang Teluk Kuantan Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

47 No Rencana Struktur Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Lima tahun Lima tahun Lima tahun Lokasi ke-i (2015- ke-ii (2021- ke-iii ( ) 2025) 2030) Lima tahun ke-iv ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) III.2 Pengembangan energi Daerah Aliran Sungai di alternatif PLT Mikrohidro Kabupaten Kuantan Singingi IV. IV.1 Rencana jaringan telekomunikasi Peningkatan area wilayah a. menambah kapasitas pelayanan dan sambungan telepon (SST) peningkatan kualitas pelayanan Kabupaten Kuantan Singingi IV.2 Optimalisasi penyediaan fasilitas umum sistem informasi telekomunikasi b. Pengembangan sistem telepon tanpa kabel a. pemanfaatan menara BTS terpadu/bersama b. meningkatkan fasilitas telepon umum dan wartel Seluruh kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Seluruh kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Pusat-pusat pelayanan umum V. Rencana sistem jaringan sumber daya air V.1 Wilayah Sungai (WS) a. konservasi sumber daya air b. pendayagunaan sumber daya air c. pengendalian daya rusak air V.2 Irigasi / Pengairan a. Program sawah petak tersier b. Pembuatan embung di daerah potensial Sungai Kuantan yang termasuk dalam DAS bagian dari WS Indragiri Kecamatan Logas Tanah Darat Kecamatan Kuantan Mudik Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

48 No Rencana Struktur Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Lima tahun Lima tahun Lima tahun Lokasi ke-i (2015- ke-ii (2021- ke-iii ( ) 2025) 2030) Lima tahun ke-iv ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) V.3 Jaringan Air Baku a. Pemanfaatan Sungai Kuantan DAS Kuantan b. Pemanfaatan resapan air Kecamatan Kuantan Mudik c. Pengolahan Air Tanah Kabupaten Kuantan Singingi d. Penampungan air Hujan melalui Penangkapan air Hujan Kabupaten Kuantan Singingi V.4 Penyediaan Air Bersih a. pembangunan sumur umum b. Pemeliharaan dan penyediaan tangki air bersih umum c. peningkatan jangkauan layanan air bersih perpipaan d. pemeliharaan jaringan distribusi pelayanan air bersih VI. Jaringan Prasarana Lainnya VI.1 Persampahan (TPA) a. melanjutkan pembangunan TPA tahap II b. mengembangkan kegiatan pengolahan sampah berbasis masyarakat c. menciptakan industri pengolahan sampah Wilayah permukiman pedesaan dan perkotaan kawasan perkotaan di Kabupaten Kuantan Singingi Sentajo seluruh kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kuantan singingi Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

49 No Rencana Struktur Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Waktu pelaksanaan Lima tahun Lima tahun Lima tahun Lokasi ke-i (2015- ke-ii (2021- ke-iii ( ) 2025) 2030) Lima tahun ke-iv ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) d. melakukan pemeliharaan seluruh kecamatan di sarana prasarana Kabupaten Kuantan Singingi persampahan VI.2 Pengolahan Air Limbah a. Pengolahan Air Limbah Biologis b. pengolahan limbah rumah tangga secara teknis c. Pengolahan Limbah Industri dengan sistem administrasi dan manajemen prasarana pengolahan limbah VI.3 Jaringan Drainase a. Normalisasi atau perbaikan saluran drainase yang ada b. Penambahan atau pembangunan saluran drainase c. pengendalian penambangan batu dan pasir tiap kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi kawasan perkotaan Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi daerah genangan air di Kabupaten Kuantan Singingi kawasan perkotaan Kabupaten Kuantan Singingi daerah hulu sungai Kabupaten Kuantan Singingi VI.4 Jaringan Evakuasi Bencana a. sistem pengendalian banjir sekitar DAS Kuantan dan DAS Singingi b. sistem pengendalian Kuantan Mudik, Logas Tanah longsor Darat, Singingi, dan Singingi Hilir Sumber : Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

50 No Rencana Pola Ruang Tabel 2.8 Hasil Telaahan Pola Ruang Kabupaten Kuantan Singingi Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Lokasi Lima tahun ke- I ( ) Waktu pelaksanaan Lima tahun ke-ii ( ) Lima tahun ke- III ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) I. Rencana Kawasan Lindung I.1 Hutan Lindung (HL) a. Pemantapan hutan lindung yang telah ada b. pemulihan kawasan hutan lindung yang mengalami kerusakan c. pemantauan secara rutin untuk mencegah kebakaran hutan dan penebangan liar d. relokasi fungsi budidaya yang berada di hutan lindung dan mengembalikan fungsi lindung secara bertahap Hutan lindung Bukit Batabuh dan Bukit Sentajo, terletak di perbatasan wilayah Provinsi Sumatera Barat dengan luas keseluruhan ,09 Ha. Lima tahun ke-iv ( ) I.2 Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan di bawahnya a. Rehabilitas dan atau reboisasi kawasan lindung di luar hutan lindung yang mengalami kerusakan Kawasan hutan di luar hutan lindung yang memiliki fisigrafis seperti hutan lindung di Kabupaten Kuantan Singingi Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

51 No Rencana Pola Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Lokasi Lima tahun ke- I ( ) Waktu pelaksanaan Lima tahun ke-ii ( ) Lima tahun ke- III ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) b. Pemanfaatan kawasan untuk tanaman perkebunan dengan tidak mengurangi fungsi lindung. c. Penyelamatan dan pengolahan kawasan resapan air Kecamatan Kuantan Mudik Lima tahun ke-iv ( ) I.3 Kawasan Perlindungan Setempat 1. Sempadan Sungai a. Penetapan zona kawasan sempadan sungai b. Penyusunan rencana penyelamatan dan pengolahan kawasan sempadan c. Pelaksanaan penyelamatan dan pengolahan kawasan sempadan sungai 2. Kawasan Sekitar Danau a. Rencana pengolahan kawasan sekitar danau/waduk/embung b. Rencama Pembangunan waduk/embung sebagai resapan air 3. Kawasan Lindung Spiritual dan Kearifan Lokal Lainnya. a. Pemantapan kawasan Rimbo Larangan b. penyusunan peraturan zonasi di kawasan Rimbo Larangan 4. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten Kuantan Singingi DAS Kuantan dan DAS Singingi di Kabupaten Kuantan Singingi Kecamatan Logas Tanah Darat dan Kecamatan Singingi Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Kec. Kt. Tengah, Kec. Gunung Toar, Kec. Kt. Mudik, dan Kec. Hulu Kuantan. Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

52 No Rencana Pola Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Lokasi Lima tahun ke- I ( ) Waktu pelaksanaan Lima tahun ke-ii ( ) Lima tahun ke- III ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) a. Penetapan lokasi RTH Teluk Kuantan, Lubuk Jambi, Muara perkotaan Lembu, Koto Baru, Perhentian Luas, b. Penataan RTH di Perkotaan sesuai dengan fungsinya Benai, Baserah, dan Cerenti. c. Pemeliharaan RTH perkotaan I.4 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya a. Penetapan dan peningkatan zona kawasan Suaka Margasatwa b. Pemeliharaan fungsi hutan Suaka Margasatwa I.5 Kawasan Tanah Longsor a. Penataan ruang berbasis mitigasi bencana tanah longsor Bukit Rimbang dan Bukit Baling Pangkalan, margasari, dan pulau padang Lima tahun ke-iv ( ) I.6 Kawasan Rawan Banjir a. Persiapan sarana prasarana untuk mencegah banjir b. Penataan ruang mitigasi bencana banjir c. Penyelamatan dan pengolahan RTH Lubuk Jambi dan sepanjang DAS Kuantan DAS Kuantan dan DAS Singingi Kawasan perkotaan Kabupaten Kuantan Singingi II II.1 Perwujudan Kawasan Budidaya Kawasan Hutan Produksi Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

53 No Rencana Pola Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Lokasi Lima tahun ke- I ( ) Waktu pelaksanaan Lima tahun ke-ii ( ) Lima tahun ke- III ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) a. Pemanfaatan hutan secara Hutan Produksi Tetap : Tanjung Pauh dan maksimal sesuai dengan Peranap, Hutan Produksi Terbatas; Tesso fungsinya Nilo dan Batang Lipai Siabu b. Memanfaatkan hutan tanaman industri (HTI) Baserah, Cerenti, Tesso, dan Logas c. Pemanfaatan hutan Kabupaten Kuantan Singingi. berorientasi peningkatan kesejahteraan rakyat II.2 Pertanian a. Pengembangan pertanian tanaman pangan dengan dukungan irigasi yang optimal b. Program pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan c. penerapan system pengolahan pertanian yang berwawasan lingkungan seluruh kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Inuman, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Singingi, dan Kecamatan Logas Tanah Darat Lima tahun ke-iv ( ) Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

54 No Rencana Pola Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Lokasi Lima tahun ke- I ( ) Waktu pelaksanaan Lima tahun ke-ii ( ) Lima tahun ke- III ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) d. Pengendalian dan Kecamatan Benai, Kecamatan Kuantan pemanfaatan sektor pertanian Mudik, Kecamatana Hulu Kuantan, lahan basah, kering dan Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan hortikultura sebagai arahan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Hilir, pertanian berkelanjutan, dan Kecamatan Pangean. meliputi : - Pemanfaatan dan pengolahan lahan - Pola tanam dan pemeliharaan tanaman - Pengembangan komoditas unggulan Lima tahun ke-iv ( ) II.3 Perkebunan a. Pengembangan kawasan perkebunan dengan arahan agribisnis dan agroindustri. b. Pengembangan perkebunan besar dengan melibatkan masyarakat sebagai inti dalam pola PIR c. Peraturan pemanfaatan perkebunan berskala besar oleh pihak swasta terhadap perkebunan rakyat d. pengembangan komoditas unggulan hasil perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

55 No Rencana Pola Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Lokasi Lima tahun ke- I ( ) Waktu pelaksanaan Lima tahun ke-ii ( ) Lima tahun ke- III ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) e. Penetapan kawasan Kabupaten Kuantan Singingi perkebunan penghasil komoditi unggulan Lima tahun ke-iv ( ) II.4 Peternakan a. Pemantapan jenis ternak Seluruh Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi b. Pemeliharaan jenis ternak yang mempunyai komoditas unggulan II.5 II.6 Perikanan Pertambangan Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun a. Pemeliharaan dan peningkatan manajemen pengairan b. Pengembangan produksi sektor perikanan c. Pengembangan Kawasan minapolitan Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Kuantan Mudik, dan Kecamatan Benai Kecamatan Gunung Toar, dan Kecamatan Kuantan Tengah Desa Marsawa Kecamatan Benai a. Pengembangan potensi pertambangan, meliputi : - Pertambangan Emas Kecamatan Singing, Kecamatan Benai, Kecamatan Kuantan Tengah, dan Kecamatan Gunung Toar. - Pertambangan batubara Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Singingi, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Cerenti, Kecamatan Singingi Hilir, dan Kecamatan Logas Tanah Darat. 36

56 No Rencana Pola Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Lokasi Lima tahun ke- I ( ) Waktu pelaksanaan Lima tahun ke-ii ( ) Lima tahun ke- III ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) - Kaolin Kecamatan Kuantan Mudik, dan Kecamatan Singingi Hilir - Bentonit Kecamatan Singingi Hilir II.7 Industri - Batu gamping Kecamatan Kuantan Mudik - Pasir dan kerikil Kecamatan Singingi Hilir b. Pemanfaatan wilayah pertambangan berdasarkan - Wilayah Usaha Pertambangan (WUP) - Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) - Wilayah Pencadangan Negara (WPN) c. Penyusunan Pengendalian dan Pengaturan Usaha Pertambangan melalui studi manajemen potensi pengolahan pertambangan a. Pengembangan indusri kecil dan menegah melalui program UKM b. Arahan Industri Pengolahan untuk mendukung Pengembangan Agroindustri Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi Kecamatan Cerenti, Kecamatan Inuman, Kecamatan Pangean, Kecamatan Benai, Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Singingi, dan Kecamatan Singingi Hilir. Lima tahun ke-iv ( ) Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

57 No Rencana Pola Ruang Arah pemanfaatan Ruang/Indikasi Program Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Lokasi Lima tahun ke- I ( ) Waktu pelaksanaan Lima tahun ke-ii ( ) Lima tahun ke- III ( ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) c. Rencana Pengembangan Kecamatan Kuantan Tengah dan komoditas unggulan Industri Kecamatan Kuantan Mudik pengolahan perkebunan dan kehutanan d. Pengembangan industri Kabupaten Kuantan Singingi pengolahan yang memperhatikan prinsip ramah lingkungan dan non polutan II.8 Pariwisata a. Perencanaan Objek Wisata di setiap kawasan yang mempunyai potensi sebagai daerah wisata b. Penyusunan Rencana Induk kawasan wisata yang potensial. c. Pengembangan aksesbilitas jalur wisata daerah d. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana obyek wisata yang sudah dikembangkan e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian obyek wisata daerah Sumber : Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2015 Kawasan Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi Air Terjun Tujuh Tingkat, Perahu Baganduang, Pacu Jalur, Danau Masjid Kari, Pendulangan Emas, dan Tambang Batubara Jepang Kabupaten Kuantan Singingi Lima tahun ke-iv ( ) Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) KabupatenKuantanSingingiTahun

58 Tabel 2.9 Rencana Fungsi Pusat Kegiatan Dalam Struktur Tata Ruang Kabupaten Kuantan Singingi Pusat Kegiatan Kota Fungsi PKW Teluk Kuantan (Kuantan Tengah) 1. Pelayanan untuk mendukung pengembangan kegiatan sosial, ekonomi berskala regional 2. Pelayanan jaringan telekomunikasi dan energi yang mendukung pelayanan propinsi 3. Pelayanan jaringan transportasi untuk mewujudkan sistem antar kota 4. Pusat jasa pemerintahan berskala kabupaten beserta fasilitas pendukungnya. 5. Terminal agrobisnis dan agroindustri 6. Permukiman kota 7. Pusat industri pengolahan dan industri hasil perkebunan kelapa sawit, karet, kopi dan tembakau ramah lingkungan 8. Pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan 9. Pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan PKLp PPK Lubuk Jambi (Kuantan Mudik), Muara Lembu (Kecamatan Singingi) danperhentian Luas (Kecamatan Logas Tanah Darat) Koto Baru (Kecamatan Singingi Hilir), Benai (Kecamatan Benai), Baserah (Kecamatan Kuantan Hilir),Koto Sentajo (Kecamatan Sentajo Raya) dan Cerenti (Kecamatan Cerenti) 1. Pelayanan untuk mendukung pengembangan kegiatan sosial, ekonomi pada lingkup lokal 2. Pelayanan untuk satu atau beberapa kecamatan 3. Pusat pelayanan pemerintahan lokal yang meliputi pelayanan kegiatan sosial, perdagangan dan jasa. 10. Permukiman kota 11. Pusat pengolahan tanaman perkebunan (kelapa sawit) 12. Produsen tanaman perkebunan (karet, kelapa sawit, kakao) 1. Pelayanan untuk satu atau beberapa kecamatan 2. Pusat pelayanan pemerintahan lokal yang meliputi pelayanan kegiatan sosial, perdagangan dan jasa. 3. Pusat pengolahan tanaman perkebunan (karet dan kelapa sawit) 4. Produsen tanaman perkebunan (karet, kelapa sawit, kakao) PPL Lubuk Ambacang (Kecamatan Hulu Kuantan), Kampung Baru (Kecamatan Gunung Toar), Pangean (Kecamatan Pangean), perhentian Luas (Kecamatan Kuantan Hilir Sebrang), Pangkalan (Kecamatan Pucuk Rantau) dan Inuman (Kecamatan Inuman) 1. Pusat pelayanan pemerintahan lokal 2. Pelayanan untuk beberapa desa/ kelurahan 3. Produsen tanaman perkebunan (karet, kelapa sawit, kakao) Sumber: Laporan akhir penyelesaian RTRW Kabupaten Kuantan Singing Tahun 2015 Keterangan : PKW (Pusat Kegiatan Wilayah); PKLp (Pusat Kegiatan Lokal promosi) PPK (Pusat Pelayanan Kawasan); PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) 39

59 2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW, potensi pengembangan wilayah Kabupaten Kuantan Singingi antara lain sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan pariwisata. Sebahagian sektor ini merupakan penopang perekonomian masyarakat dan daerah. Sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam serta menyimpan berbagai potensi ekonomi, Kabupaten Kuantan Singingi menjanjikan banyak peluang pengembangan dimasa depan. Dengan dukungan letak geografis yang strategis, yaitu relatif tidak terlalu jauh dengan Ibu Kota Provinsi dan terletak pada daerah perbatasan 3 (tiga) provinsi yaitu Riau, Sumatera Barat dan Jambi serta ditunjang tersedianya infrastruktur yang memadai. Selain hal tersebut dengan dukungan kebijakan pemerintah yang positif, maka daerah ini merupakan lahan investasi yang layak diperhitungkan dalam era globalisasi dalam pengembangan sektor-sektor tersebut Sektor Perkebunan Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Kuantan Singingi yang menopang perekonomian masyarakat. Berbagai komoditas tanaman perkebunan yang telah dikembangkan seperti karet, kelapa sawit, kakao, kelapa dalam, kelapa hibrida dan aneka tanaman lain. Komoditi Karet dan Kelapa Sawit merupakan primadona di sektor ini. Di Kabupaten Kuantan Singingi komoditi karet sudah lama diusahakan oleh masyarakat dan ini merupakan sumber mata pencaharian sebahagian besar penduduk Kabupaten Kuantan Singingi, pada tahun 2015 total luas perkebunan rakyat ,98 hektar, dengan jumlah petani sebanyak orang. Jika dilihat luasan lahan perkebunan, maka ini akan menjadi daya tarik bagi investor untuk menanam investasinya di Kabupaten Kuantan Singingi Sektor Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi merupakan daerah yang memiliki sumber daya perikanan yang cukup besar dan beragam. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2015 luas area penangkapan tercatat sebesar 1.802,43 Ha area sungai, ,95 Ha area rawa dan 236,10 Ha area bendungan. Potensi lahan budidaya diperkiraan tidak kurang dari Ha sementara yang baru 40

60 dimanfaatkan lebih kurang 11,63% dari potensi tersebut yaitu 232,69 Ha. Berdasarkan data tersebut masih besar peluang untuk berusaha dibidang pembudidayaan ikan dalam kolam. Selama ini budidaya ikan dalam kolam hanya dilakukan oleh masyarakat untuk menunjang ekonomi keluarga dan dalam skala besar sampai saat ini belum ada perusahaan atau badan usaha yang memanfaatkan lahan lahan potensial tersebut. Usaha perikanan merupakan usaha yang cukup menjanjikan. Hal ini karena proses pemeliharaan, pemasaran relative tidak begitu sulit dan tidak memerlukan lahan yang luas, kemudian konsumsi ikan masyarakat dari hari ke hari semakin meningkat sehingga usaha perikanan ini mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan munculnya inovasi maka di Kabupaten Kuantan Singingi proses pengolahan ikan sudah mulai dikembangkan melalui kelompok tani perikanan, ikan tersebut diolah menjadi naget maupun bakso ikan yang pemasarannya sampai saat ini masih di dalam wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, selanjut pengelolaan ikan asap atau ikan salai dikelola oleh Rumah Tangga Perikanan seperti di Kecamatan Gunung Toar, Benai dan Kuantan Hilir Seberang dengan omset berkisar dari Rp sampai dengan Rp per bulan Sektor Peternakan Sektor peternakan tidak hanya meningkatkan populasi dan produksi ternak Jenis hewan ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat tetapi juga meningkatkan pendapatan peternak. Jenis ternak yang banyak diusahakan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi adalah sapi, kerbau, kambing, itik, dan lainnya. Yang menjadi unggulan disektor ini salah satunya adalah Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA). Kotoran ternak dapat dipergunakan sebagai sumber pupuk organik. Pemanfaatan kotoran dan urin sapi untuk dijadikan pupuk organik, satu liter urin sapi bisa untuk kebutuhan pupuk tanaman. Kelompok Tani Peternakan juga memanfaatkan lahan yang berada di sekitar pasar ternak, untuk ditanami tanaman semangka, jagung, kacang panjang, dan pepaya bangkok. Selain itu keberadaan Pasar ternak yang terletak di Desa Simpang Raya Kecamatan Singingi Hilir yang sudah berjalan kurang lebih 3 tahun menjadi potensi pendukung bagi usaha pengembangan ternak. Pasar ternak ini dikelola oleh Kelompok Tani Peternak dibawah binaan Dinas Peternakan Kabupaten Kuantan Singingi. Jual beli 41

61 ternak sapi dilakukan pada hari Rabu dengan pembeli yang datang dari dalam Kabupaten maupun di luar Kabupaten Kuantan Singingi. Aktivitas jual beli cukup membawa dampak positif bagi kelompok peternak maupun masyarakat yang ada di desa Simpang Raya, karena dengan adanya pasar ternak ini memberikan peluang kepada masyarakat untuk berjualan kebutuhan sehari hari dan berjualan makanan maupun minuman, dengan adanya aktivitas tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang berada di sekitar pasar ternak Sektor Pertanian Sektor Tanaman Pangan merupakan potensi Sumber Daya Alam yang terbarukan (renewable resoucer). Adapun hasil dari sektor ini merupakan kebutuhan dasar dalam pemenuhan kecukupan gizi masyarakat sehingga dapat mengetahui tingkat Ketahanan Pangan suatu Daerah. Dalam Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat terhadap beberapa komoditi Pertanian khususnya tanaman pangan beberapa program telah dilaksanakan dan terjadi peningkatan produksi yang menguntungkan petani, namun secara keseluruhan peningkatan produksi tersebut belum terpenuhinya ketersedian terhadap komoditi tertentu seperti padi atau beras. Luas Tanam Padi sawah tahun 2015 seluas ha, luas panen dengan produksi total ,64 Ton. Dengan demikian produktifitas rata-rata 4,52 Ton/Ha. Sedangkan Luas tanam dan panen padi gogo adalah 10 Ha dengan produksi 22,30 Ha. Dengan demikian produktifitas 2,23 Ton/Ha. Dalam Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat terhadap beberapa komoditi Pertanian khususnya tanaman pangan beberapa program telah dilaksanakan dan terjadi peningkatan produksi yang menguntungkan petani, namun secara keseluruhan peningkatan produksi tersebut belum terpenuhinya ketersedian terhadap komoditi. Untuk tanaman Palawija yang dikembangkan di Kabupaten Kuantan Singingi antara lain seperti komoditas jagung, kedelai, kacang tanah,kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Disamping sektor-sektor lain Kabupaten Kuantan Singingi juga mempunyai sumber daya mineral yang cukup besar dan beragam, seperti batu bara, emas, sirtu, kaolin, 42

62 bentonite, bitumen padat, batu gamping dan mangan. Ada beberapa yang sudah dieksploitasi seperti batu bara, emas dan mangan. Pengembangan potensi pertambangan meliputi : - Pertambangan emas dengan wilayah meliputi Kecamatan Singingi, Kecamatan Benai, Kecamatan Kuantan Tengah, dan Kecamatan Gunung Toar; - Pertambangan batubara dengan wilayah meliputi Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Singingi, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Cerenti, Kecamatan Singingi Hilir, dan Kecamatan Logas Tanah Darat; - Kaolin dengan wilayah meliputi Kecamatan Kuantan Mudik, dan Kecamatan Singingi Hilir; - Bentonit dengan wilayah Kecamatan Singingi Hilir; - Batu Gamping dengan wilayah Kecamatan Kuantan Mudik. Selain itu, Potensi yang dapat dikembangkan di Sungai Singingi adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Selain itu Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air/Irigasi dan Rawa, Program Pengelolaan Sumber Daya Air, Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera III pada Tahun 2015 telah melaksanakan Penyusunan Detail Desain Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang Kabupaten Kuantan Singingi. Pemanfaatan bendungan tersebut untuk pengembangan PLTA dapat menghasilkan output maksimum yang direncanakan adalah 3 x kw dengan total nilai investasi Rp ,- (Tiga Trilyun Tujuh Ratus Empat Puluh Delapan Milyar Empat Ratus Dua Belas Juta Rupiah) Sektor Lahan dan Hutan Pemanfaatan lahan dan hutan secara tradisional telah sejak lama diusahakan oleh masyarakat. Pemanfaatan lahan dan hutan secara tradisional umumnya berupa eksploitasi dari alam dan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Pada beberapa dekade terakhir, selain mengharapkan produksi alami, pemanfaatannya mengarah kepada pembudidayaan dan diusahakan dalam skala besar. Seperti di daerah tropis lainnya, hutan di Kabupaten Kuantan Singingi memiliki nilai ekonomis, sosial, lingkungan dan budaya bagi daerah dan masyarakat setempat. Sejalan dengan 43

63 perkembangan perekonomian dan pembangunan, maka kawasan hutan dan lahan di Kabupaten Kuantan Singingi mulai dikonversikan menjadi kawasan pemukiman, pertanian, perkebunan, pertambangan, perindustrian dan pariwisata. Namun seringkali pemanfaatan hutan dan lahan untuk berbagai kepentingan tersebut di atas menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan. Pemanfaatan hutan yang tidak bijaksana menyebabkan erosi, banjir rusaknya ekosistem hutan dan hilangnya keanekaragaman hayati dan meninggalkan lahan kritis Sektor Pariwisata Di bidang Pariwisata, Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai potensi yang besar. Potensi wisata tersebut berupa budaya ataupun keindahan alam. Dari potensi wisata tersebut, yang sangat prospektif dikembangkan adalah jenis obyek wisata alam dan wisata budaya dengan atraksi-atraksi budaya lainnya yang dapat dikembangkan diantaranya : a. Pacu Jalur Pacu Jalur merupakan potensi wisata yang digelar setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, pengertian dari pacu jalur itu sendiri adalah Pacu adalah bertanding dan jalur adalah perahu yang panjang dengan ukuran 25 meter 40 meter mempunyai muatan orang, pacu jalur termasuk dalam agenda kelander nasional dan pacu jalur merupakan budaya Kabupaten Kuantan Singingi yang sudah ada sejak dulu bahkan telah berumur ratusan tahun, pacu Jalur dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. b. Air Terjun Tujuh Tingkat Terletak di Kecamatan Hulu Kuantan 37 Km dari Teluk Kuantan. Ketika berada di Lubuk Jambi ibukota Kecamatan Kuantan Mudik (22 Km dari Teluk Kuantan) bus anda akan bergerak menuju arah Kiliran Jao dan selepas Kota Lubuk Jambi bertemu dengan persimpangan satu simpang ke kiri arah Kiliran Jao, disitulah tadi letaknya Air Terjun Batang Koban. Jika dari simpang selepas Lubuk Jambi, bus kita akan bergerak ke kanan terus sampai sejauh 11 Km akan sampai ke Kota Lubuk Ambacang Ibukota Kecamatan Hulu Kuantan. Dengan menaiki sampan bermesin (pompong) sejauh 4 Km anda akan melaluinya dengan kenyamanan arus sungai 44

64 kadangkala tenang dan sunyi kadangkala ribut dengan gelombang arung jeramnya dilengkapi dengan pemandangan alam dan bukit-bukit yang terjal dengan hutan lindungnya yang masih asli. Dalam perjalanan kita dapat menyaksikan binatang kera, berbagai jenis burung dan binatang lainnya seakan menyapa bagi pengunjungnya. Akhirnya sampailah ke lokasi Air Terjun Tujuh Tingkat Batang koban. Tujuh Tingkat maksudnya terdapat tujuh buah air terjun yang bertingkat, akhirnya sampai ke dasar sungai dan terus mengalir ke Sungai Kuantan yang mengairi sebagian besar daerah Kuantan Singingi. c. Air Terjun Guruh Gemurai Terletak sekitar 25 Km dari Teluk Kuantan. Nama Guruh Gemurai diambil dari bahasa daerah setempat, dimana Guruh berarti Gemuruh (bunyi air terjun dimaksud); sedangkan Gemurai adalah percikan air yang berserakan. Jadi air terjun Guruh Gemurai berarti air terjun yang bunyi percikannya (curahannya) bergemuruh. Anda berada di Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi yakni Teluk Kuantan dengan bus menuju arah Kiliran Jao Sumbar akan melalui Kota Lubuk Jambi, Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, namun sebelumnya yakni 3 Km sebelum Lubuk Jambi (19 Km) dari Teluk Kuantan, anda dapat menikmati keindahan Danau Kebun Nopi, tidak ada duanya di Kuantan Singingi. Anda berada di Lubuk Jambi Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik masih Kabupaten Kuantan Singingi, 3 Km arah Kiliran Jao Sumbar, anda memulai perjalanan yang mendaki sesekali melalui jalan yang berbelok-belok dengan panorama alam yang terkenal bagian dari Bukit Barisan, sampailah anda ditengahtengah pendakian yang berbukit-bukit dan lembah, disanalah terdapat air terjun Guruh Gemurai, tepatnya di desa Kasang. d. Ekowisata Bukit Rimbang Bukit Baling Berdasar Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 173/Kpts-II/1986 dan Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.149/V/1982, kawasan SMBRBB seluas ha ditetapkan sebagai suaka margasatwa. Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling terletak di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi. Keberadaan kawasan ini merupakan potensi yang dapat dikelola menjadi kawasan ekowisata sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi daerah dan masyarakat sekitarnya. Beberapa potensi yang dapat dikembangkan antara lain 45

65 sebagai wahana riset dan penelitian pengembangan dan pelestarian keanekaragaman hayati. Kawasan dengan luas hektar itu memiliki tingkat keanekaragaman ekosistem yang sangat tinggi. Di kawasan itu terdapat berbagai flora, termasuk Rafflesia Merah Putih yang tergolong langka. Selain itu, kawasan itu juga menjadi habitat lima kucing hutan, antara lain macan dahan, kucing emas, macan tutul, "marble cat", dan harimau Sumatera. Kawasan ini juga dapat dikembangkan menjadi tempat wisata adventure seperti arung jeram, jelajah alam dan lainnya. e. Danau Mesjid Koto Kari Terletak dalam kawasan wisata kenegerian Kari Kecamatan Kuantan Tengah Teluk Kuantan, berjarak kurang lebih 3 km dari ibukota Kabupaten Kuantan Singingi (Teluk Kuantan). Danau ini memiliki ukuran dengan panjang 800 meter dan lebar 200 meter dikelilingi oleh perkebunan karet milik masyarakat sekitar, disamping untuk tempat wisata danau ini juga berfungsi sebagai sumber air irigasi dan tempat mandi penduduk setempat. f. Danau Kebun Nopi Danau Kebun Nopi merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Desa Bukit Pedusunan Kecamatan Kuantan Mudik. Danau ini memiliki Panjang lebih Kurang 800 meter dan lebar lebih kurang 100 meter. g. Desa Wisata Terletak 3 Km dari Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi (Teluk Kuantan) dengan menggunakan bus menuju ke timur yakni arah ke Rengat ibukota Kabupaten Indragiri Hulu sejauh 3 Km sampailah di desa Koto Sentajo yang ditetapkan sebagai Desa Wisata. Di desa ini dapat kita saksikan peninggalan sejarah atau adat nenek moyang berupa rumah adat dengan bangunan asli dengan motif khusus. Masyarakat di desa tersebut masih kental dengan adat kebiasaan yang diterima dari nenek moyang leluhurnya. Walaupun kehidupan masyarakat sudah jauh meninggalkan kebiasaan lama itu, namun ada hal-hal tertentu yang tidak mau ditinggalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di belakang desa wisata ini masih terdapat hutan yang asli, yang sampai sekarang masih dilarang untuk merusaknya, dan ini telah ditetapkan sebagai hutan lindung seluas 5000 Ha. 46

66 h. Wisata Sejarah Potensi Wisata Sejarah di Kabupaten Kuantan Singingi cukup banyak akan tetapi belum ada yang dikembangkan. Potensi yang layak untuk dikembangkan diantaranya Tambang Batu Bara Peninggalan Jepang (Kecamatan Singingi Hilir), Rumah Adat Koto Benai (Kecamatan Benai), Rumah Adat Koto Rajo (Kecamatan Kuantan Hilir Seberang), dan rumah adat Koto Sentajo ( Kecamatan Sentajo Raya). i. Air Panas Alam Diseberang Sungai Pinang, Kecamatan Kuantan Mudik, 33 Km dari Teluk Kuantan. Dari Teluk Kuantan arah Kiliran Jao yakni 500 m sebelum sampai di Kota Lubuk Jambi, anda akan menjumpai simpang jalan ke arah kanan dan terus melanjutkan perjalanan 11 Km akan sampai ke satu tempat bersejarah yang konon sejak nenek moyang sudah dikunjungi beramai-ramai oleh masyarakat dalam dan luar Kuantan Singingi untuk berobat penyakit kulit, reumatik dan lain-lain. Itulah Air Panas Alam yang keluar dari perut bumi atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Dari persimpangan jalan anda melalui beberapa desa yakni Pulau Binjai, Pabaun, Saik dan sampailah ke lokasi dimaksud. j. Wisata Lain-lain Potensi wisata lain yang mendapat perhatian untuk dikembangkan adalah Kesenian Tradisional Daerah seperti Seni Tari, Randai, Rarak Godang Wilayah Rawan Bencana Fenomena banyaknya bencana banjir yang saat ini banyak terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi salah satu penyebabnya adalah ketidakseimbangan pengelolaan sumber daya air. Dalam konstelasi wilayah, pengelolaan sumberdaya air dapat dikelola dengan konsep penatagunaan lahan yang berkelanjutan dengan pendekatan kewilayahan sehingga tidak terjadi gangguan keseimbangan lingkungan baik di hulu maupun di hilir. Banjir yang terjadi bermula karena curah hujan yang tinggi dan tidak terserap langsung ke dalam tanah serta tidak terjadi penampungan air dalam situ/embung. Kelerengan tanah yang tidak memiliki tanaman tidak memiliki kekuatan 47

67 menahan air. Pada kondisi seperti ini, terjadi potensi banjir dan tanah longsor yang akan dapat mengakibatkan kerentanan dan gangguan kehidupan pada kegiatan penduduk. Potensi banjir diperkirakan terdapat pada daerah sepanjang Sungai Kuantan karena morfologinya relatif datar. Berdasarkan perhitungan siklus hidrologi di mana terjadi defisit air, maka memungkinkan terjadinya banjir musiman pada bulan-bulan basah terutama daerah hulu Sungai Kuantan sekitar daerah Lubuk Jambi. Dataran mempunyai pola aliran dendritik, Sungai Kuantan mengalir di bagian tengah. Dataran bagian selatan sungai bermuara di Sungai Kuantan di bagian utara mengalir ke Sungai Singingi, Sungai Teso, dan bermuara di Sungai Indragiri. Daerah sekitar Sungai Kuantan umumnya sekali setahun mengalami banjir dan lamanya banjir berkisar dari 1 sampai 2 minggu. Konsep pengelolaan sumber daya air, mengamanatkan pengelolaan potensi cadangan dan pemanfaatan air tanah secara regional/kewilayahan antara hulu dan hilir untuk mengatur kapasitas penyimpanan, pencadangan dan pemanfaatan air. Untuk 20 tahun ke depan, Kabupaten Kuantan Singingi sangat memerlukan upaya untuk mempertahankan tanaman penyerap air dan hutan, membangun situ/embung, membangun konstruksi perkuatan tebing dan membangun saluran kanal banjir. Upaya yang tidak kalah pentingnya adalah menciptakan habit/kebiasaan masyarakat kita untuk tidak membuang sampah secara sembarangan. Daerah rawan bencana banjir di Kabupaten Kuantan Singingi mayoritas adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) Kuantan. Luas kawasan rawan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Kuantan Singingi adalah ,06 Ha yang tersebar diseluruh wilayah kecamatan. Rincian data per kecamatan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.10 berikut ini : 48

68 Tabel 2.10 Luas Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Kuantan Singingi No Kecamatan Jenis Bencana Luas (Ha) 1 Benai Rawan Banjir 2.862,41 2 Cerenti Rawan Banjir 6.850,86 3 Gunung Toar Rawan Banjir 6.632,26 4 Hulu Kuantan Rawan Banjir 1.388,88 5 Inuman Rawan Banjir 4.069,68 6 Kuantan Hilir Rawan Banjir 2.296,23 7 Kuantan Hilir Seberang Rawan Banjir 1.667,31 8 Kuantan Mudik Rawan Banjir 3.138,33 9 Kuantan Tengah Rawan Banjir 6.517,11 10 Logas T Darat Rawan Longsor ,37 11 Pangean Rawan Banjir 4.582,49 12 Sentajo Raya Rawan Longsor 1.601,27 Rawan Banjir 1.799,06 13 Singingi Rawan Longsor 8.427,86 14 Singingi Hilir Rawan Longsor ,93 15 JUMLAH ,06 Sumber: Geologi Tata Lingkungan 49

69 Gambar 2. 2 Peta Rawan Bencana Alam di Kabupaten Kuantan Singingi 50

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN 2016-2021 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR ISI i

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BANDUNG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BANDUNG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 7 TANGGAL : 20 Juni 2011 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. RPJMD memuat visi, misi, dan program pembangunan dari Bupati

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2011 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 0 TAHUN 204 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 203-208 PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Batu tahun 2015 merupakan pemfokusan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Batu pada tahun 2015. Pemfokusan berpedoman

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2016 2021 DENGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN 1. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN i ii iii vi BAB I PENDAHULUAN I-1 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan I-3 1.3. Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 7 TAHUN 2016

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 7 TAHUN 2016 BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NATUNA TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016 Daftar Tabel Tabel 2.1 Luas Wialayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Jeneponto berdasarkan BPS... II-5 Tabel 2.3 Daerah Aliran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 31 TAHUN

PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 31 TAHUN PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, M enimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, 1 BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2005-2025 Menimbang : a. DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Kabupaten yang baru berusia 17 tahun, sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengisi pembangunan, dapat dilihat akses-akses masyarakat yang terpenuhi

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN -1- Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Tanggal : 09 Desember 2010 Nomor : 12 Tahun 2010 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2005 2025 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BREBES TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN TAHUN 2009-2029 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU SELATAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Nanga Bulik, 27 Mei 2013 BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

KATA PENGANTAR. Nanga Bulik, 27 Mei 2013 BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perkenan- Nya penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lamandau Tahun 2014 akhirnya dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 54 TAHUN 2008 TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2008 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :24 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab

Lebih terperinci

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016-2021 DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 7 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN GARUT TAHUN 2009-2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi, dan arah pembangunan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KOTA DUMAI TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KOTA

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 6 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses Perencanaan merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan, dimana hasil dari proses perencanaan ini dapat dijadikan sebagai penentu arah dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahapan

Lebih terperinci

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Jenis Kebencanaan dan Sebarannya... II-7 Tabel 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jeneponto Tahun 2008-2012...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN,

Lebih terperinci

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BIMA TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 21 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 21 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G Design by (BAPPEDA) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura, 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Cirebon

Pemerintah Kota Cirebon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Karimun 2011-2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 3 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2002 merupakan tahun awal lahirnya Kabupaten Gayo Lues sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tenggara sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 tahun

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya

Walikota Tasikmalaya - 1 - Walikota Tasikmalaya PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional, juga bermakna sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

G U B E R N U R J A M B I

G U B E R N U R J A M B I G U B E R N U R J A M B I PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci