BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
|
|
- Siska Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap perancangan aplikasi Chat Facebook API Menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm). Adapun masalah yang terdapat pada sistem yang telah lama Sering terjadi pembajakan pesan dikarenakan kurangnya sistem keamanan pengiriman pesan pada aplikasi chat facebook API, kemungkinan besar akan merugikan bahkan membahayakan orang yang mengirim pesan atau menerima pesan, maupun organisasinya. Informasi yang terkandung di dalamnya pun bisa saja berubah sehingga menyebabkan salah penafsiran oleh penerima pesan. Selain itu data yang dibajak tersebut akan memiliki kemungkinan rusak bahkan hilang yang akan menimbulkan kerugian material yang besar dan tidak adanya sistem keamanan data pada aplikasi chat facebook API dengan menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm) hal ini dibuktikan dengan seringnya kerusakan data saat akan mengirim pesan pada aplikasi chat facebook API Perancangan aplikasi Chat Facebook API Menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm) memberikan informasi mengenai Chat Facebook API Menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm) yang dapat digunakan oleh pengguna. Berikut merupakan tahapan dalam pembuatan perancangan aplikasi Chat Facebook API Menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm). 1. Studi pustaka mengenai perancangan aplikasi Menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm), Java dan netbeans. 2. Mengumpulkan data mengenai Chat Facebook API untuk menyesuaikan aplikasi.
2 3. Menganalisa data dan merancang aplikasi. III.1.1. Evaluasi Sistem Yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan saat ini masih terdapat beberapa kekurangan yang terdapat pada sistem yang telah ada sebelumnya, berikut adalah kekurangan pada sistem yang telah berjalan : 1. Sering terjadi pembajakan pesan dikarenakan kurangnya sistem keamanan pengiriman pesan pada aplikasi chat facebook API, kemungkinan besar akan merugikan bahkan membahayakan orang yang mengirim pesan atau menerima pesan, maupun organisasinya. Informasi yang terkandung di dalamnya pun bisa saja berubah sehingga menyebabkan salah penafsiran oleh penerima pesan. Selain itu data yang dibajak tersebut akan memiliki kemungkinan rusak bahkan hilang yang akan menimbulkan kerugian material yang besar. 2. Tidak adanya sistem keamanan data pada aplikasi chat facebook API dengan menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm) hal ini dibuktikan dengan seringnya kerusakan data saat akan mengirim pesan pada aplikasi chat facebook API. III.1.2. Strategi Pemecahan Masalah Strategi dalam melakukan pemecahan masalah yang sedang dianalisa oleh penulis mengenai perancangan aplikasi Chat Facebook API Menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm) adalah sebagai berikut : 1. Merancang sebuah aplikasi chat dengan memanfaatkan sistem keamanan data yang dapat menjaga kerahasiaan dan keamanan pengiriman data pada aplikasi chat facebook API. 2. Merancang dan membangun sebuah aplikasi chat facebook API dengan menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm).
3 3. Membangun sistem keamanan tambahan pada aplikasi chat facebook API yang telah ada. III.1.3. Analisa Kebutuhan NonFungsional Kebutuhan NonFungsional yang dibutuhkan dalam mengakses sistem adalah sebagai berikut : 1. PC atau Notebook Core 2 2. Java 3. Netbeans III.2. Penerapan Kriptografi TEA Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, cryptodan graphia. Cryptoberarti secret(rahasia) dan graphia berarti writing(tulisan). Menurut terminologinya, kriptografi adalah ilmu dan seni untuk mejaga keamanan peasn ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat lain. Menurut Yusuf Kurniawan (2004) Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana suatu pesan atau dokumen kita aman, tidak bisa di baca oleh pihak yang tidak berhak. Menurut Rinaldi Munir (2006) Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa Yunani: cryptos artinya secret (rahasia), sedangkan graphein artinya writing (tulisan rahasia). Ada beberapa definis Kriptografi yang telah dikemukakan di dalam berbagai literatur. Definisi yang dipakai di dalam buku-buku yang lama (sebelum tahun 1980-an) menyatakan bahwa Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan pesan dengan cara menyandikan ke dalam bentuk yang tidak dapat dimengerti lagi maknanya. Definsi ini mungkin cocok pada masa lalu dimana kriptografi digunakan untuk keamanan komunikasi penting seperti dikomunikasi dikalangan militer,
4 diplomat, dan mata-mata. Namun saat ini kriptografi lebih dari sekedar privacy, tetapi juga untuk tujuan data integrity, authentication, non-repudiation (Mukti Qamal ; 2014 : 14) Tiny Encryption Algorithm (TEA) merupakan suatu algoritma sandi yang diciptakan oleh David J. Wheeler dan Roger M. Needham dari Cambridge University tahun Algoritma ini merupakan algoritma penyandian block cipher yang dirancang untuk penggunaan memori yang seminimal mungkin dengan kecepatan proses yang maksimal. Sistem penyandian TEA menggunakan proses feistel network dengan menambahkan fungsi matematik berupa penambahan dan pengurangan sebagai operator pembalik selain XOR. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan sifat non-linearitas. Pergeseran dua arah (ke kiri dan ke kanan) menyebabkan semua bit kunci dan data bercampur secara berulang ulang (Mukti Qamal ; 2014 : 22). TEA memproses 64-bit input sekali waktu dan menghasilkan 64- bit output. TEA menyimpan 64-bit input kedalam L 0 dan R 0 masing masing 32-bit, sedangkan 128-bit kunci disimpan kedalam k[0], k[1], k[2], dan k[3] yang masing masing berisi 32-bit. Diharapkan teknik ini cukup dapat mencegah penggunaan teknik exshautive search secara efektif. Hasil outputnya akan disimpan dalam L 16 dan R 16. Bilangan delta konstan yang digunakan adalah 9E3779B9, dimana bilangan delta berasal dari golden number, digunakan delta = ( 5-1)2 31. Suatu bilangan delta ganda yang berbeda digunakan dalam setiap roundnya sehingga tidak ada bit dari perkalian yang tidak berubah secara teratur. Berbeda dengan struktur feistel yang semula hanya mengoperasikan satu sisi yaitu sisi sebelah kanan dengan sebuah fungsi F, pada algoritma TEA kedua sisi dioperasikan dengan sebuah fungsi yang sama.
5 Untuk melakukan enkripsi, Proses diawali dengan input-bit teks sebanyak 64-bit, kemudian 64-bit teks tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu sisi kiri (L 0 ) sebanyak 32-bit dan sisi kanan (R 0 ) sebanyak 32-bit. Setiap bagian teks akan dioperasikan sendiri-sendiri. R 0 (Z) akan digeser kekiri sebanyak empat (4) kali dan ditambahkan dengan kunci k[0], sementara itu Z ditambah dengan sum (delta) yang merupakan konstanta. Hasil penambahan ini di-xor-kan dengan penambahan sebelumnya. Langkah selanjutnya di-xor-kan dengan hasil penambahan antara Z yang digeser kekanan sebanyak lima (5) kali dengan kunci k[1]. Hasil tersebut kemudian ditambahkan dengan L 0 (Y) yang akan menjadi R 1. Sisi sebelah kiri akan mengalami proses yang sama dengan sisi sebelah kanan. L 0 (Y) akan digeser kekiri sebanyak empat (4) kali lalu ditambahkan dengan kunci k[2], sementara itu, Y ditambah dengan sum (delta). Hasil penambahan ini di-xor-kan dengan penambahan sebelumnya. Langkah selanjutnya di-xor-kan dengan hasil penambahan antara Y yang digeser ke kanan sebanyak lima (5) kali dengan unci k[3]. Hasil tersebut kemudian ditambahkan dengan R 0 (Z) yang akan menjadi L 1. (Mukti Qamal ; 2014 : 21-22). III.2.1. Pengujian Perhitungan Algoritma FB ID Fikri = FB ID Harry = password = = Tea.encrypt('Halo',password); Plaintext: Halo Long(64Bit) = K1 + K2<<8 + K3<<16 + K4<<24 Long(64Bit) = << << <<24 = Plaintext: Long(64Bit) = K1 + K2<<8 + K3<<16 + K4<<24 Long(64Bit) = <<8 + 48<< <<24 = Plaintext: Long(64Bit) = K1 + K2<<8 + K3<<16 + K4<<24
6 Long(64Bit) = <<8 + 53<< <<24 = Plaintext: Long(64Bit) = K1 + K2<<8 + K3<<16 + K4<<24 Long(64Bit) = <<8 + 52<< <<24 = Plaintext: Long(64Bit) = K1 + K2<<8 + K3<<16 + K4<<24 Long(64Bit) = <<8 + 56<<16 + NaN<<24 = n = 2 z = 0 y = v[0] = delta = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 2 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = 0 mx = ( 0 >>> 5 ^ 0 << 2) + ( 0 >>> 3 ^ 0 << 4) ^ ( ^ 0 ) + ( ^ 0 ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 0 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 2 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx=
7 z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 1 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 3 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 1 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] =
8 mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 3 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 2 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 0
9 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 2 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 0 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = =
10 Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 3 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 1 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 3 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx=
11 z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 1 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 0 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 2 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] =
12 mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 0 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 2 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 1 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = =
13 y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 3 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 1 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 3 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx=
14 z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 2 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 0 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 2 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] =
15 mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 0 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 3 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 1
16 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 3 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 1 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = =
17 Sum = sum + delta = e = sum >>> 2 & 3 = >>> 2 & 3 = 0 y = v[ 1 mod n] = v[ 1 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 0 ] + mx = = y = v[ 2 mod n] = v[ 0 ] = mx = ( >>> 5 ^ << 2) + ( >>> 3 ^ << 4) ^ ( ^ ) + ( ^ ) mx= z = v[ 1 ] + mx = = Encoding TEA v = [ , ] Output akhir untuk kata "Halo" diencode kedalam Base64 = "Bv9s0K2/bvg=" Di Facebook:!@#$%TEA***Bv9s0K2/bvg= III.3. Perancangan Desain sistem pada penelitian ini dibagi menjadi dua desain, yaitu desain sistem secara global untuk penggambaran model sistem secara garis besar dan desain sistem secara detail untuk membantu dalam pembuatan sistem. III.3.1. Desain Sistem Aplikasi Chat Facebook API Menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm) menyajikan informasi data Chat Facebook API Menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm) yang dapat digunakan oleh pengguna facebook. III.3.2. Desain Sistem Secara Global Desain sistem secara global menggunakan bahasa pemodelan UML yang terdiri dari Usecase Diagram, Acitvity Diagram dan Sequence Diagram.
18 III Usecase Diagram Dalam penyusunan suatu program diperlukan suatu model data yang berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan di bangun. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode UML yang dalam metode itu penulis menerapkan diagram Use Case. Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar III.1. berikut : Rancang Bangun Aplikasi Chat Facebook API Dengan Menggunakan Kriptografi TEA (Tiny Encryption Algorithm) Form Pertemanan include Login Aplikasi extend Form Tentang include Pengguna include Messanger extend extend Deskripsi Enkripsi Pengguna 2 Gambar III.1. Use Case Diagram Aplikasi Chat Facebook API III Acitvity Diagram Bisnis proses yang telah digambarkan pada use case diagram dijabarkan dengan Acitvity diagram : 1. Activity Diagram Login Aktivitas login yang dilakukan oleh user dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut :
19 Form Login pengguna Sistem Click Login penggunaistrasi Form Login Mengisi Username dan password Click Login Validasi username dan password berhasil gagal Halaman pengguna Pesan error Phase Gambar III.2. Activity Diagram Login 2. Activity Diagram Daftar Pertemanan Aktivitas yang dilakukan oleh Admin pada pengolahan daftar pertemanan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, yang ditunjukkan pada gambar III.3 berikut :
20 Form Daftar Pertemanan Pengguna Sistem Form Daftar Pertemanan Daftar Pertemanan Klik Load More Data Refresh Phase Gambar III.3. Activity Diagram Daftar Pertemanan 3. Activity Diagram Tentang Aktivitas yang dilakukan oleh Admin pada pengolahan tentang dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, yang ditunjukkan pada gambar III.4 berikut :
21 Tentang Aplikasi Admin Sistem Click Form Menu Pilih Tentang Aplikasi Menampilkan Tentang Aplikasi Phase Gambar III.4. Activity Diagram Tentang 3. Activity Diagram Messanger Aktivitas yang dilakukan oleh Admin pada pengolahan daftar messanger dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, yang ditunjukkan pada gambar III.5 berikut :
22 Form Messanger Pengguna Sistem Form Messanger Tampilan Pesan Klik enkripsi pesan Data terenkripsi Phase Gambar III.5. Activity Diagram Daftar Messanger III Sequence Diagram Sequence Diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/message. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/event untuk menghasilkan
23 output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram. Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case. Sequence Diagram juga dapat merubah atribut atau method pada class yang telah dibentuk oleh class diagram, bahkan menciptakan sebuah class baru. Sequence Diagram memodelkan aliran logika dalam sebuah sistem dalam cara yang visual. 1. Sequence Diagram Login Serangkaian kinerja sistem login yang dilakukan oleh user dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut :
24 Form Login pengguna Form Login Proses Form pengguna Form login Validasi nama dan password () Click login () Invalid () Login sukses () Click reset () Gambar III.6. Sequence Diagram Login 2. Sequence Diagram Daftar Pertemanan Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh Admin pada pengolahan daftar pertemanan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, yang ditunjukkan pada gambar III.7 berikut :
25 Form pertemanan Pengguna Main Form Proses Form pertemanan Tampilkan Fom () Menu () click form pertemanan () Click load () Keluar form () Gambar III.7. Sequence Diagram Daftar Pertemanan 3. Sequence Diagram Tentang Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh Admin pada pengolahan tentang dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, yang ditunjukkan pada gambar III.8 berikut :
26 Form tentang Pengguna Main Form Proses Form tentang Tampilkan Fom () Menu () click form tentang () Informasi () Keluar form () Gambar III.8. Sequence Diagram Tentang 3. Sequence Diagram Messanger Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh Admin pada pengolahan daftar messanger dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, yang ditunjukkan pada gambar III.9 berikut :
27 Form messanger Pengguna Main Form Proses Form messanger Tampilkan Fom () Menu () click form messanger () Enkripsi () Keluar form () Gambar III.9. Sequence Diagram Daftar Messanger III.3.3. Desain Sistem Secara Detail Tahap perancangan berikutnya yaitu desain sistem secara detail yang meliputi desain sistem. 1. Tampilan Form Login Tampilan sistem login yang dilakukan oleh user dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut :
28 Facebook TEA Masukkan Masukkan Password : Masuk Reset Gambar III.10. Tampilan Form Login 2. Tampilan Form Daftar Pertemanan Tampilan sistem yang dilakukan oleh Admin pada pengolahan daftar pertemanan dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, yang ditunjukkan pada gambar III.11 berikut : Facebook TEA Messanger Daftar Teman Daftar Teman Tentang Load More Gambar III.11. Tampilan Form Daftar Pertemanan
29 3. Tampilan Form Tentang Tampilan sistem yang dilakukan oleh Admin pada pengolahan tentang dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, yang ditunjukkan pada gambar III.12 berikut : Facebook TEA Messanger Daftar Teman Tentang Tentang Aplikasi Gambar III.12. Tampilan Form Tentang 4. Tampilan Form Messanger Tampilan sistem yang dilakukan oleh Admin pada pengolahan daftar messanger dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, yang ditunjukkan pada gambar III.13 berikut : Facebook TEA Messanger Messanger Daftar Teman Tentang Arsip Percakapan Chat View Enkripsi Pesan
30 Gambar III.13. Tampilan Form Daftar Messanger
BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1 Analisis Permasalahan Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Adapun tujuan yang dilakukannmya analisis
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap perancangan aplikasi game rat runner. Adapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perangkat lunak aplikasi (software application) adalah suatu subkelas perangkat lunak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perangkat lunak aplikasi (software application) adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa pada sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem aplikasi Android pada E-News, dikarenakan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA TWOFISH DAN TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) PADA DATA SUARA
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA TWOFISH DAN TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) PADA DATA SUARA Andi Hendra Jurusan Matematika MIPA Universitas Tadulako Abstrak Selain dokumen yang berupa teks, komunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Aplikasi Program aplikasi adalah program siap pakai atau program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Aplikasi juga
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem Aplikasi Media Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap perancangan aplikasi kamera stop motion.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Support Center Resmi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap perancang aplikasi terhadap file gambar menggunakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem Keamanan Data SMS Dengan Menggunakan Kriptografi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan (message).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kriptografi Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan (message). Kata cryptography berasal dari kata Yunani yaitu kryptos yang artinya tersembunyi
Lebih terperinciANALISA DAN IMPLEMENTASI PROSES KRIPTOGRAFI ENCRYPTION-DECRYPTION DENGAN ALGORITMA TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) ABSTRAK
ANALISA DAN IMPLEMENTASI PROSES KRIPTOGRAFI ENCRYPTION-DECRYPTION DENGAN ALGORITMA TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) Oleh : Nur Faqih 1, Muhajir Sulthon 2, Septiantika Mellyana 3 ABSTRAK Keamanan data merupakan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah SMS memungkinkan pengguna handphone untuk mengirim pesan singkat kepada pengguna handphone yang lain dengan cepat dan hanya menggunakan biaya yang
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Penggunaan komputer untuk mengelola informasi sudah dipakai di kalangan dunia bisnis, pelajar dan lain sebagainya. Informasi yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN UJI COBA
BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi saat ini, masyarakat umum tidak bisa lepas dari penggunaan alat transportasi pribadi guna membantu
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah SMS merupakan suatu layanan yang memungkinkan pengguna telepon genggam untuk mengirim pesan singkat kepada pengguna telepon genggam lainnya dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Kebutuhan manusia akan perangkat informasi dan komunikasi seakan menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan. Dengan banyaknya aplikasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa pada sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem aplikasi Android SMS Gateway pengaduan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan pada Politeknik Ganesha dalam pengumpulan data pengguna Smartphone hanya berdasarkan informasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis tata letak les bahasa inggris
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Kebutuhan manusia akan perangkat informasi dan komunikasi seakan menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan. Dengan banyaknya aplikasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar penentuan kelayakan pembiayaan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA TEA DAN FUNGSI HASH MD4 UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA
TECHSI ~ Jurnal Penelitian Teknik Informatika Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh Keamanan data merupakan salah satu aspek terpenting dalam teknologi informasi. Nurdin IMPLEMENTASI ALGORITMA TEA
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang saat ini, masyarakat tidak bisa lepas dari kebutuhan jasa layanan suatu bank. Mengingat hal
Lebih terperinciBab 3. Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan
Lebih terperinci21
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah salah satu bagian inti dari penelitian ini. Sebelum perancangan dilakukan, proses analisa harus sudah selesai dilakukan terlebih
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Handphone merupakan salah satu bentuk teknologi yang perkembangannya cukup tinggi dan merupakan suatu media elektronik yang memegang peranan sangat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Bimbingan Belajar merupakan hal yang penting bagi setiap masyarakat yang ingin mengetahui
Lebih terperinciBab 3 Metode Perancangan
Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Pemetaan Daerah Daerah Lokasi Aman Banjir Dikota Medan Berbasis Web, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Data yang disimpan dalam database perlu dilindungi dari akses yang tidak diizinkan, kerusakan/perubahan yang merugikan, serta timbulnya inkonsistensi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi yang didapat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Pencarian Rute Terdekat Lokasi Departement Store
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Berdasarkan analisis masalah, maka perangkat lunak sistem data mining varian produk elektronik sound system untuk Pengguna ketepatan pemilihan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa pada sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis menentukan jalur terpendek pemadam kebakaran,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Penjualan Makanan cepat saji KFC, Pizza Hut, dan McDonald s merupakan hal yang penting
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Rekreasi Waterboom di Kota Medan.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Kantor SAR Banda Aceh adalah kesulitan dalam mengolah dan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan tahap melakukannya penjelasan sistem kedalam bentuk yang lebih sederhana untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap diagnosis penyakit Ovarium Dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil dari perancangan yang telah dirancang oleh penulis dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini. IV.1.1. Tampilan Awal Tampilan ini adalah tampilan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Pengamanan E-Mail Menggunakan Metode AES (Advanced Encryption Standard) yang meliputi analisa sistem dan desain sistem. III.1.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pembahasan yang akan diuraikan dalam sub bab ini meliputi gambaran hasil rancangan yang menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA DOKUMEN TEKS ABSTRAK
IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA DOKUMEN TEKS Ana Kurniawati 1, Muhammad Dwiky Darmawan 2 1) Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Akromegali Dengan Metode
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem aplikasi penentuan pajak
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah penelitian yang dilakukan oleh kursus pengemudi mobil, diperoleh data-data yang dibutuhkan untuk membuat sistem informasi geografis.
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN Perancangan Proses Kriptanalisis
BAB IV PERANCANGAN 4.1. Perancangan Proses Kriptanalisis Proses kriptanalisis adalah proses untuk memecahkan cipher. Pada kasus sistem kriptografi monoalphabetik tentang username dan password akan dijelaskan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan Perancangan Aplikasi Keamanan Data Dengan Metode End Of File (EOF) dan Algoritma
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Kebutuhan manusia akan perangkat informasi dan komunikasi seakan menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan. Dengan banyaknya aplikasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
31 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), belum memiliki sebuah sistem informasi yang terprogram, belum adanya aplikasi khusus yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang berjalan pada sistem
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Tahapan analisis dan perancangan ini bertujuan menganalisa kebutuhan pengembangan aplikasi media pembelajaran enkripsi dengan algoritma Triple DES.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap sistem yang yang ada saat ini, secara umum banyak pengguna fasilitas email yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Keamanan Database Menggunakan Metode elgamal yang meliputi analisa sistem dan desain sistem. III.1. Analisis Masalah Adapun
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Berdasarkan hasil analisa penulis mengidentifikasi masalah muncul ketika suatu file citra menjadi aset yang sangat berharga yang tidak boleh dilihat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Handphone merupakan salah satu teknologi yang sangat diminati masyarakat dalam membantu pekerjaan, pendidikan yang memberikan informasi secara
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1.Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Standar Mutu Jagung
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Email sudah digunakan orang sejak awal terbentuknya internet dan merupakan salah satu fasilitas yang ada pada saat itu. Tak jarang orang menyimpan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Kualitas Ekspor
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis toko hewan di kota Medan berbasis web.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Perkemangan game dari skala kecil maupun besar sangat bervariasi yang dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa memandang umur, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem ng berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah ng ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan. Analisis
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai analisis sistem dan perancangan yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi integrasi antara Kriptografi menggunakan algoritma RSA dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan.
BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisis Masalah Pada tahap analisis ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan pada sistem yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pengolahan Pembayaran
Lebih terperinciSimulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi
JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 20-27 20 Simulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi petty cash pada PT. ZC Industries (Swagelok Medan) menggunakan metode tidak tetap yang meliputi analisa sistem yang
Lebih terperinci