DOKUMEN USULAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DOKUMEN USULAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI"

Transkripsi

1 DOKUMEN USULAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Sekretariat: Kementerian Riset dan Teknologi Lat. 5 Gedung II BPP Teknologi Jl. MH Thamrin 8, Jakarta 10340

2 BAGIAN SATU INFORMASI DASAR Nama Lembaga Kementerian Riset dan Teknologi Alamat Lembaga Gedung II BPPT, Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat Tim Reformasi Birokrasi Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Riset dan Teknologi terdiri dari: Tim Pengarah, dan Tim Pelaksana yang terdiri dari: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Anggota serta Tim Sekretariat. Tim Pelaksana terdiri dari 8 Pokja, yaitu : (1). Manajemen Perubahan; (2). Penataan Peraturan Perundang-undangan; (3). Penataan dan Penguatan Organisasi, (4) Penataan Tatalaksana, (5) Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, (6) Penguatan Pengawasan, (7) Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan (8). Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi nomor 232/M/Kp/VII/2011 tentang Perubahan Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Riset dan Teknologi. TIM PENGARAH TUGAS : 1. Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi; 2. Menetapkan apa yang harus dicapai baik dalam kualitas hasil, ketepatan waktu dan anggaran; 3. Memastikan keberhasilan pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang telah ditetapkan baik dari kualitas hasil, ketepatan waktu dan anggaran, melalui proses monitoring dan evaluasi berkala. 4. Tugas lain yang dapat menunjang pelaksanaan Reformasi Birokrasi [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 1

3 SUSUNAN TIM Ketua Drs. Suharna Surapranata, MT Menteri Negara Riset dan Teknologi Anggota Prof. Dr. Benyamin Lakitan, M.Sc Deputi Bidang Kelembagaan Iptek Prof. Dr. Freddy Permana Zen Deputi Bidang Sumber Daya Iptek Prof. Dr. Ir. Syamsa Ardisasmita Deputi Bidang Jaringan Iptek Dr. Teguh Raharjo Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek Dr. Idwan Suhardi Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek Dr. Mulyanto Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 2

4 TIM PELAKSANA TUGAS: 1. Melaksanakan arahan Tim Pengarah dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi. 2. Menyusun Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi pada Kementerian Riset dan Teknologi; 3. Menjadi agen perubahan Reformasi Birokrasi pada Kementerian Riset dan Teknologi. 4. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan Reformasi Birokrasi sebagaimana dituangkan pada Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian Riset dan Teknologi; 5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara internal terhadap pelaksanaan RB di Kementerian dan Teknologi SUSUNAN TIM Ketua Dr. Mulyanto Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi Wakil Ketua Ir. Hari Purwanto, MSc, DIC Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan Sekretaris Mujianto Kepala Biro Umum [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 3

5 Wakil Sekretaris Dr. Eng. Hotmatua Daulay, M. Eng. B.Eng Asisten Deputi Jaringan Iptek Pusat dan Daerah Anggota Dr. Ir. Anny Sulaswatty, M.Eng Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Marsudi, SE Inspektur Ir. Farid A Binaruno, M.Eng Tenaga Ahli Kementerian Bidang Perencana farid@ristek.go.id Dadit Herdikiagung, SH, M.Soc.Sc Asisten Deputi Legislasi IPTEK dadit@ristek.go.id Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng Asisten Deputi Investasi IPTEK apuji@ristek.go.id Ir. Ahmad Dading Gunadi, MA Asisten Deputi Relevansi Program Riset IPTEK dading@ristek.go.id [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 4

6 Drs. Edie Prihantoro, M.Sc Asisten Deputi Iptek Industri Besar Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono, M. Sc Kepala Biro Perencanaan Djaswadin, SH, M.Si Kepala Bagian Hukum Ir. Nasrudin Irawan, M.Env.Stud. Kepala Bagian SDM & Organisasi Juhartono, M.Eng Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan Dr. Drs. Yohan, M.Si Kepala Bidang Program, Asdep Kompetensi Kelembagaan Drs. Endang Wahyudi Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi Dr. Ir. Hendro Wicaksono, M.Sc.Eng Kepala Bidang Riptek Industri Manufaktur, Asdep Produktivitas Riset Iptek Industri [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 5

7 Dadan Nugraha, S.Si, MT Kepala Sub Bidang Perancangan, Bid. Perancangan dan Pemberdayaan Ardiani Damaryanti, S.P., M.S.E., M.Pub.Pol Kepala Sub Bidang Analisis, Bidang Perkembangan Kebijakan Strategis Irmawati, SKM, M.Epid Kepala Sub Bidang Badan Usaha dan Lembaga Penunjang, Bidang Analisis Totok Suhartanto, SE Kepala Sub Bagian Pengembangan Pegawai Disamping itu, terdapat Tim Sekretariat sejumlah 9 orang, yang tugasnya membantu/memberikan dukungan teknis kesekretariatan bagi Tim Pengarah dan Tim Pelaksana [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 6

8 BAGIAN DUA RENCANA UMUM PELAKSANAAN PROGRAM DAN REFORMASI BIROKRASI I. LATAR BELAKANG Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) memiliki peran yang sangat penting bagi suatu bangsa dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menjawab berbagai permasalahan pembangunan lainnya. Dalam hal peningkatan pertumbuhan ekonomi, tingkat penguasaan Iptek mutlak diperlukan bagi suatu bangsa agar bangsa tersebut memiliki daya saing dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia menyadari sepenuhnya pentingnya penguasaan Iptek ini bagi upaya membangun daya saing bangsa untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan mewujudkan kesejahteraan bangsa dalam arti luas. Semangat ini tertuang secara jelas dalam konstitusi Negara yang tercantum dalam perubahan keempat UUD 1945 Pasal 31(5) dengan menyatakan bahwa Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Pernyataan ini secara jelas mengukuhkan Iptek sebagai engine of tomorrow yang memiliki peran penting bagi pencapaian kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Namun demikian, disadari pula sepenuhnya bahwa pembangunan Iptek yang dilaksanakan harus sedemikian rupa sehingga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini hanya akan terjadi jika produk-produk Iptek yang dihasilkan bisa didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau dapat menjadi solusi bagi permasalahan nyata yang dihadapi pemerintah maupun masyarakat. Oleh karena itu, Program Kementerian Riset dan Teknologi dirancang untuk meningkatkan peran dan kemampuan Kementerian dalam mendorong dan menghela pembangunan Iptek nasional yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan riil masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 7

9 peradaban. Hal ini akan dapat dicapai apabila telah terwujud sebuah sistem yang memungkinkan terjadinya proses inovasi secara menyeluruh. Sistem dimaksud tidak hanya memperkuat proses pengembangan Iptek, tetapi juga harus dapat menjembatani dan mengarahkan agar hasil-hasil pengembangan Iptek ini dapat termanfaatkan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya. Oleh karena itu, program pembangunan Iptek pada tahun diarahkan untuk mewujudkan sebuah Sistem Inovasi Nasional (SINas) yang berbasiskan kepada Sistem Nasional Iptek (Sisnas Iptek). Lebih lanjut, seiring dengan tantangan global dan lokal yang mendasari semangat pembangunan Iptek di Indonesia sebagaimana yang dijelaskan diatas, serta terkait dengan visi Kementerian Riset dan Teknologi yaitu mewujudkan Iptek untuk kesejahteraan dan kemajuan peradaban, maka Kementerian Riset dan Teknologi merumuskan pula strategi internal yang terjabarkan dalam visi Kementerian guna mengakselerasi capaian visi yang telah ditetapkan. Misi Kementerian Riset dan Teknologi tahun adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan Iptek sebagai basis dalam membangun daya saing, kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan internasional, serta mencapai kemajuan peradaban bangsa. 2. Memperkuat daya dukung Iptek untuk mempercepat pencapaian tujuan negara, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa; serta turut serta menjaga ketertiban dunia. Tugas dan Fungsi Kementerian Riset dan Teknologi Guna mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Kementerian Riset dan Teknologi senantiasa menjalankan roda organisasi sesuai kedudukan, tugas dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara. Berdasarkan Peraturan Presiden tersebut, Kementerian Riset dan Teknologi mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang riset dan teknologi dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara. Dalam melaksanakan tersebut, Kementerian Riset dan Teknologi menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang riset dan teknologi; b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang riset dan teknologi; [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 8

10 c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Riset dan Teknologi; dan d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi Satu hal penting yang menjadi kata kunci pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lembaga-lembaga publik adalah implementasi tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan lembaga tersebut. Kementerian Riset dan Teknologi menyadari sepenuhnya bahwa aspek tata kelola kepemerintahan yang baik merupakan landasan awal bagi kesuksesan tercapainya visi dan misi organisasi. Namun harus diakui pula, tantangan yang dihadapi organisasi sangatlah berat seiring dengan perkembangan lokal dan global yang menuntut organisasi harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan-perubahan dan trend baru yang terjadi. Secara umum area yang akan menjadi fokus perubahan dilingkungan Kementerian Riset dan Teknologi mencakup perubahan pada pola pikir, perubahan pada sistem dan perubahan pada budaya organisasi. Gambar. 1. Fokus Area Perubahan Ristek [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 9

11 Perubahan merupakan pergeseran organisasi dari keadaan sekarang menuju keadaan yang diinginkan. Dalam organisasi, perubahan tersebut meliputi pola pikir, budaya kerja dan sistem (struktur). Pola pikir (mind set) pegawai Ristek belum sepenuhnya mendukung organisasi yang efisien, efektif, produktif dan professional. Selain itu pegawai belum benarbenar memiliki pola pikir yang melayani masyarakat, belum menghasilkan kinerja yang baik dan belum berorientasi pada hasil (outcome). Budaya kerja (culture set), budaya kerja organisasi saat ini belum berorientasi keluar, minim pemberdayaan, cenderung lambat dalam pengambilan keputusan, masih bersifat tertutup dan belum berintegrasi. Perubahan sistem (System set), belum berfungsinya sistem informasi kinerja secara optimal, mangharuskan sistem beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, baik internal lmaupun eksternal. Perubahan sebagaimana yang diinginkan dalam reformasi birokrasi bukanlah proses yang sederhana. Perubahan berpeluang memunculkan resistensi pada individu didalam organisasi. Transparansi proses, komunikasi dan keterlibatan semua pihak dalam proses perubahan akan dapat mengurangi resistensi. Selanjutnya proses reformasi birokrasi yang dilaksanakan Kementerian Riset dan Teknologi, sepenuhnya mengacu kepada peraturan-peraturan yang mendasari sebagai berikut: 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Paratur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 20 Tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi Kondisi Birokrasi Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi Cikal bakal pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi telah mulai dilaksanakan pada tahun Yang menjadi landasan awal perubahan dan reformasi pada saat itu adalah terbitnya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi. Di masa tersebut, reformasi diawali dengan dilaksanakannya restrukturisasi organisasi Kementerian Riset dan Teknologi pada akhir Desember 2009 yang dimaksudkan untuk membentuk sebuah struktur organisasi yang ramping, kaya fungsi serta mampu beradaptasi secara cepat dengan perubahan yang terjadi. [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 10

12 Selanjutnya, berbagai upaya telah ditempuh sebagai awal langkah reformasi. Upaya-upaya yang telah ditempuh ini akan dijelaskan sebagaimana berikut dengan mengacu pada delapan area perubahan yang disyaratkan sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Di bidang manajemen perubahan, reformasi dilaksanakan untuk mewujudkan terbangunnya kesamaan persepsi, komitmen konsistesi serta keterlibatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi pada seluruh tingkatan pegawai di Kementerian Riset dan Teknologi. Langkah awal yang telah ditempuh adalah dibuatnya komitmen pelaksanaan reformasi birokrasi yang dijabarkan ke dalam SK Menegristek 207/M/Kp/VII/2010 tanggal 28 Juli 2010 yang telah dirubah dengan SK Menegristek nomor 232/M/Kp/VII/2011 tanggal 20 Juli 2011 tentang Perubahan Tim Reformasi Birokrasi Kemenristek. Disamping itu, di tingkat operasional, komitmen ini ditindaklanjuti dengan ditetapkan PMO Manajemen Perubahan melalui SK Ketua Tim Pelaksana RB Nomor 01/RB/KP/VII/2011 tanggal 21 Juli 2011 tentang Pembentukan Tim Program Management Office (PMO) Manajemen Perubahan Kementerian Riset dan Teknologi. Lebih lanjut, telah dilaksanakan Launching Reformasi Birokrasi Ristek tanggal 28 Oktober 2010 yang dihadiri oleh seluruh pegawai Ristek dan perwakilan dari LPNK dan BKN. Acara launching ini merupakan tonggak awal kesatuan komitmen seluruh pegawai di Kementerian Riset dan Teknologi untuk mewujudkan organisasi yang akuntabel, transparan dan handal. Launching reformasi birokrasi ini kemudian ditindaklanjuti dengan dilaksanakannya Dialog Terbuka RB di Kementerian Ristek pada tanggal 18 Mei 2011 dan di Puspiptek Serpong pada tanggal 1 Juni 2011 yang dihadiri oleh seluruh pegawai Kementerian Riset dan Teknologi. Pada acara ini, dilakukan diskusi interaktif antara pegawai dengan tim reformasi birokrasi. Selanjutnya, dalam upaya perubahan budaya kerja salah satunya melalui pelaksanaan absensi sidik jari (finger prints) mulai pertengahan tahun Diluar capaian-capaian tersebut, masih banyak kendala yang harus segera ditangani sebagai bagian dari reformasi birokrasi yang akan dilaksanakan. Beberapa kendala tersebut antara lain masih adanya resistensi terhadap perubahan di banyak kalangan yang menyebabkan reformasi tidak dapat berjalan dengan cepat sertã belum adanya kesamaan persepsi diantara seluruh pegawai tentang semangat reformasi birokrasi. Untuk butir kedua, salah satu penyebabnya ditengarai adalah masih kurangnya sosialisasi yang dilaksanakan serta belum ditetapkannya strategi sosialisasi yang mampu memberikan motivasi bagi pegawai untuk turut aktif dalam proses perubahan. [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 11

13 Di bidang penataan peraturan perundang-undangan, saat ini telah tersedia peta permasalahan peraturan perundangan yang diterbitkan Ristek dan LPNK Ristek. Peta tersebut salah satunya mengisyaratkan adanya ketidak-sinkronan peraturan perundangan yang diterbitkan Ristek dan LPNK Ristek dengan UU Keuangan Negara dan UU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan penguatan SINas. Dengan demikian, tantangan yang masih dihadapi adalah perlunya upaya harmonisasi beberapa peraturan (seperti UU 18/2002 dgn UU17/2003 dan UU 25/2008 ; PP 20 dgn PP 23, dan PP 35 PP dgn PP Perpajakan) yang belum sinkron. Di bidang penataan organisasi, sebagaimana yang telah dikemukakan di awal, telah dilaksanakan restrukturisasi organisasi yang dituangkan melalui Permen nomor 03/M/PER/VI/2010 tentang Organisasi dan Tatalaksana. Disamping itu, Kementerian Riset dan Teknologi juga telah memiliki organisasi yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan kepegawaian dan diklat, sesuai Permen nomor 03/M/PER/VI/2010 tentang Organisasi dan Tatalaksana. Namun demikian, terkait penataan organisasi, permasalahan yang masih dihadapi antara lain meliputi belum optimalnya fungsi unit kerja, khususnya pada level eselon III dan IV. [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 12

14 Gambar 2. Struktur Organisasi Kementerian Riset dan Teknologi [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 13

15 Di bidang penataan tatalaksana, telah disusun SOP mulai level eselon I sampai dengan eselon IV. Sementara untuk pemanfaatan e-government di lingkungan Kementerian Riset, telah diaplikasikan Sistem Manajemen Persuratan (SMP), Sistem Manajemen Arsip (SMA), Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Sistem Informasi Keuangan (SIsKa), CPNS Online, dan Sistem Pemantauan K egiatan dan Anggaran - UKMP3. Namun demikian, diluar capaian di bidang penataan tatalaksana tersebut, masih terdapat 2 permasalahan yang akan segera ditindaklanjuti, yaitu permasalahan internal berupa business process dalam organisasi yang belum efisien dari sisi waktu (surat, arsip, dst) dan permasalahan external berupa adanya tuntutan agar segala proses yang bersinggungan dgn publik dilakukan secara transparan disertai ketersediaan mekanisme feedback. Di bidang penataan sistem manajemen SDM aparatur Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu komponen terpenting di Kementerian Riset dan Teknologi yang berperan penting dalam mendukung keberhasilan kinerja. Saat ini, komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi adalah sebagai berikut: Tabel.1 Komposisi SDM Ristek berdasarkan Pendidikan Pendidikan PNS S3 S2 S1 D4 D3 D1 SLTA SLTP SD JML Jumlah (Org) % 4,5 13,2 30,2 0,2 2,5 0,2 35,4 7,4 6,3 100 [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 14

16 Gambar 3. Komposisi SDM Ristek Berdasarkan Tingkat Pendidikan 100.0% 90.0% 80.0% 70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0% 35.4% 30.2% 13.2% 7.4% 4.5% 6.3% 0.2% 2.5% 0.2% S3 S2 S1 D4 D3 D1 SLTA SLTP SD Pencapaian dibidang SDM salah satunya telah mulai dilakukan penataan system rekrutmen pegawai. Untuk pelaksanaannya, telah disusun Pedoman pengadaan CPNS, Sistem penerimaan CPNS Online, serta uji minat dan bakat sebagai persyaratan wawancara. Disamping itu, Kementerian Ristek juga telah memiliki uraian jabatan structural, Standar kompetensi jabatan secara umum, Penerapan Sistem Penilaian Kinerja melalui penandatanganan Kontrak Kinerja bagi Pejabat Eselon I dan II serta Sistem aplikasi online dgn BKN (NCSIS). Namun demikian, untuk mewujudkan SDM Ristek yang kompeten dan handal, masih terdapat beberapa area yang perlu mendapat pehatian serta membutuhkan penanganan segera, seperti: analisis jabatan belum disusun berdasarkan fungsi dan kompetensi sesungguhnya yang dipersyaratkan, analisis jabatan dan evaluasi jabatan belum digunakan sebagai informasi dalam menentukan formasi kebutuhan pegawai, Tupoksi belum dipahami secara utuh karena belum ada job description, belum tersedianya profil kompetensi jabatan, belum tersedianya sistem penilaian kinerja pegawai, sistem database yang belum sempurna/handal serta belum adanya identifikasi kebutuhan Diklat yang diperlukan bagi pegawai disamping sistem seleksi untuk mengikuti Diklat Teknis. [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 15

17 Di bidang pelayanan publik, Kementerian Riset dan Teknologi telah melakukan assessment awal serta memiliki Hasil Evaluasi untuk Standard Pelayanan Minimal PP Iptek sebagai BLU. Namun demikian, secara umum Kualitas pelayanan publik masih belum dapat dikatakan optimal. Di bidang penguatan akuntabilitas kinerja, telah dilakukan upaya awal dengan ditetapkannya SK. No. 03/M/KP/I/2010 mengenai Rencana Strategis Kementerian Ristek. Disamping itu, dalam mengembangkan system manajemen kinerja organisasi, Kementerian Riset dan Teknologi telah menerapkan Sistem Pemantauan dan Pengendalian Program (UKMP3) yang ditetapkan melalui SK Menristek no 208/M/KP/VII/2010 ttg Tim Unit Kerja Menteri untuk Pemantauan dan Pengendalian Program. Disamping itu, menyadari pentingnya penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU), maka telah pula ditetapkan SK. No. 03/M/KP/I/2010 ttg Rencana Strategis Kementerian Ristek. Telah ditetapkan SK. No.241F/M/KP/IX/2010 ttg Penetapan IKU. [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 16

18 II. TUJUAN Secara umum, tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi adalah dihasilkannya produktivitas yang tinggi dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diemban disertai integritas yang tinggi aparatur pelaksananya. Dalam bentuk sederhana, bahasa tujuan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar. 4. Target Perubahan Reformasi Birokrasi Ristek Disamping tujuan umum, terdapat tujuan khusus yang ingin dicapai, yaitu terciptanya perubahan-perubahan di 8 (delapan) area reformasi yang meliputi: 1. Manajemen Perubahan: tujuan yang ingin dicapai adalah terbangunnya kesamaan persepsi, komitmen konsistensi serta keterlibatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi pada seluruh tingkatan pegawai di Kementerian Riset dan Teknologi. 2. Penataan peraturan perundangan-undangan: tujuan yang ingin dicapai adalah tercapainya peraturan perundang-undangan yang harmonis dan sinkron disertai pelaksanaan yang efektif dan efisien. [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 17

19 3. Penataan dan penguatan organisasi: tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi serta terhindarkannya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan reformasi birokrasi Penyempurnaan kinerja organisasi dan tata kerja Kementerian Riset dan Teknologi yang telah mengalami reorganisasi pada tahun 2010 yang lalu dan kini menghasilkan organisasi yang cerdas, ramping, kaya fungsi dengan semangat menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan antara satu unit dengan unit lainnya. Penyempurnaan kinerja organisasi dan tata kerja ini ditujukan untuk melahirkan budaya organisasi dan budaya kerja yang berorientasi pada peningkatan kinerja yang semakin membaik dalam perumusan kebijakan di bidang Iptek guna menciptakan hasil yang lebih berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan tanggungjawab yang diembannya 4. Penataan tatalaksana: tujuan yang ingin dicapai adalah terselenggaranya transparansi dan akuntabilitas proses penyelenggaraan pemerintah. Disarming itu perlu juga dipastikan terbangunnya sistem tata laksana yang efektif, efisien, dan transparan melalui penyempurnaan dan peningkatan peran ketatalaksanaan dengan melakukan penataan prosedur standar kerja yang implementatif guna mendukung kinerja lembaga dalam mengelola aktivitas sumber daya yang dimiliki baik sumber daya manusia (SDM), asset (intangible dan tangible) dan perangkat pendukung lainnya melalui proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi serta pelaporan sebagai upaya untuk melaksanakan pelayanan secara prima 5. Penataan sistem manajemen aparatur: tujuan yang ingin dicapai adalah terciptanya SDM aparatur yang memiliki kompetensi dan berkinerja tinggi. Melalui peningkatan kompetensi SDM ini diharapkan diperoleh SDM yang memiliki profesionalisme kerja dengan mengacu pada standar kompetensi minimal dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas (kejujuran, kesetiaan, komitmen) serta mengembangkan budaya kerja, nilai-nilai kerja dan perilaku positif 6. Penguatan pengawasan: tujuan yang ingin dicapai adalah tercapainya tujuan organisasi secara efisien dan efektif serta taat pada peraturan serta berjalannya pengelolaan keuangan negara yang andal dan terpercaya Penguatan pengawasan internal guna mewujudkan peningkatan kinerja lembaga dan peningkatan kepatuhan kode etik dan disiplin kerja bagi pegawai Kementerian Riset dan Teknologi. 7. Penguatan akuntabilitas kinerja: tujuan yang ingin dicapai adalah berjalannya sistem akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif. 8. Peningkatan kualitas pelayanan publik: tujuan yang ingin dicapai adalah terselenggaranya pelayanan publik yang lebih cepat, lebih aman,lebih baik dan lebih terjangkau [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 18

20 III. SASARAN Sasaran umum Reformasi Birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi adalah terjadinya perubahan pola pikir (mind set) dan budaya kerja (culture set) serta sistem manajemen pemerintahan. Adapun sasaran secara khusus adalah perubahan kelembagaan (organisasi) menuju organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing), perubahan budaya organisasi untuk mewujudkan birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi, perubahan ketatalaksanaan untuk mewujudkan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan hasil yang ingin dicapai berupa regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif. Adapun di bidang SDM aparatur, hasil yang ingin dicapai adalah terciptanya SDM yang berintegritas, kompeten, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera Sasaran dan keluaran yang dihasilkan dari masing-masing area Reformasi Birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi adalah sebagai berikut: 1. Perubahan Kelembagaan (Organisasi) Guna mewujudkan organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing), dilakukan evaluasi tupoksi untuk penajaman fungsi agar terciptanya organisasi dan tata kerja Kementerian Riset dan Teknologi yang lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas pemerintah dan pembangunan di bidang Iptek dengan memperhatikan tatakelola organisasi secara fungsional dengan mengedepankan tugas, fungsi dan kewenangan, serta struktur organisasi yang cerdas, ramping, dan kaya fungsi Evaluasi tupoksi organisasi Penajaman fungsi organisasi Sosialisasi fungsi Organisasi yang efektif dan efisien 2. Perundang-undangan Identifikasi Peraturan Perundangan Yang Tidak Harmonis Harmonisasi dan Sinkronisasi (PP 20 dan PP 35) Deregulasi Peraturan RUU SiNas [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 19

21 3. Tatalaksana Tersusun dan terlaksanakannya perangkat sistem, prosedur standar kerja yang jelas, tegas, transparan dan terukur dan sesuai dengan prinsip pemerintahan yang baik dan melakukan prinsip-prinsip e-gov dalam penyelenggaran pemerintahan. Dengan demikian akan tercapai peningkatan kinerja lembaga yang berkualitas, akuntabel, dan taat azas, yang ditunjukkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja dengan kategori Baik dan Laporan Keuangan dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), serta produk kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat dan sesuai prinsip prinsip Good Governance Elektronisasi/ Digitalisasi dokumen penyelenggaraa n pemerintahan Publishing data dan informasi tentang Kementerian Ristek Pemanfaatan, perawatan dan pengembangan Pengembangan aplikasi dan basis data 4. SDM Aparatur Tersusunnya kebijakan pembinaan SDM Kementerian Riset dan Teknologi dimulai dari tahap perencanaan, pengembangan karir (promosi, mutasi, rotasi, penugasan di luar unit kerja/lembaga, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi sampai purna tugas) dalam satu alur karir yang jelas, transparan, bebas dari KKN sehingga menghasilkan PNS dengan profesionalisme yang tinggi dan dapat dipercaya (akuntabel). Dalam hal ini perlu didukung oleh perangkat Assesment Centre, penegakan disiplin aparatur Kementerian Riset dan Teknologi dalam penetapan reward and punishment menuju pada remunerasi dan sistem informasi kepegawaian terpadu Penguatan unit kerja yang menangani pembinaan SDM Ristek Kajian Pembentukan Assesment Centre Pembentukan Assesment Centre Penguatan Assesment Centre 5. Pengawasan Terjadinya peningkatan ketaatan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi serta meningkatkan peran aparat pengawasan intern pemerintah dalam melakukan penguatan sistem pengendalian itern, quality assurance [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 20

22 dan konsultasi atas pelayanan kepemerintahan sehingga menghasilkan kinerja organisasi yang excellent Membangun SPIP Menerapkan SPIP dan Peningkatan Peran APIP Menerapkan SPIP dan Peningkatan Peran APIP APIP sebagai quality assurance dalam program prioritas 6. Akuntabilitas Tersusunnya indikator kinerja utama yang digunakan untuk menilai dan menentukan kinerja unit kerja di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi dalam dalam mengemban tugas, fungsi dan kewenangannya serta tersedianya sistem akuntabilitas kinerja yang digunakan dalam memantau dan mengevaluasi capaian kinerja unit kerja Model UKM P3 Model UKM P3 berbasis elektronik Lakip berkategori baik Lakip berkategori baik 7. Pelayanan Publik Puspiptek dan PP Iptek sebagai wahana litbang dan peragaan iptek Penyusunan SPM di Puspiptek dan PP Iptek Implementasi Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pelayanan -Peningkatan peran stakeholder dalam pelayanan 8. Mind Set dan Culture Set Aparatur Terciptanya budaya kerja yang menjunjung tinggi profesionalitas, pelayanan publik dan nilai-nilai moralitas yang tersirat dalam kode etika Pegawai Negeri Sipil. [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 21

23 IV. AGENDA DAN PRIORITAS Secara umum, cetak biru pelaksanaaan reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi digambarkan sebagai berikut: Gambar. 5. Blue Print Pelaksanaan RB Ristek Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi akan diwali dari aspek organisasi melalui kegiatan peninjauan kembali tupoksi lembaga. Kementerian Riset dan Teknologi telah melakukan restrukturisasi organisasi pada pertengahan tahun 2010 yang lalu. Untuk itu, yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan monitoring dan evaluasi untuk menilai kinerja struktur baru tersebut. Gambaran nyata kondisi organisasi hasil penilaian itu kemudian menjadi salah satu dasar dalam penajaman tugas pokok dan fungsi organisasi selanjutnya. Terkait dengan redefinisi visi dan misi organisasi, telah dilakukan review terhadap visi, misi hingga renstra lembaga pada tahun Proses restrukturisasi organisasi yang dilakukan pada pertengahan tahun 2010 dilakukan dengan pula mempertimbangkan berbagai aspek dan hasil evaluasi terhadap visi dan misi lembaga, yang pada akhirnya diharapkan menghasilkan struktur organisasi yang lebih sesuai dengan tuntutan kondisi terkini. Selanjutnya, menyangkut penataan SDM aparatur, kegiatan analisa jabatan yang diikuti kegiatan evaluasi jabatan sudah dilakukan. Pada tahun 2011 ini dilakukan ulang menggunakan pedoman Factor Evaluation System (FES) sebagai dasar dalam pemeringkatan jabatan (Job Grading). Sedangkan dalam aspek Tatalaksana sejak tahun 2007 telah dilakukan penyusunan proses bisnis utama. [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 22

24 Capaian di ketiga aspek tersebut diatas diharapkan pada akhirnya bermuara dan menjadi ujung tombak dalam pencapaian profil tahun 2014, yaitu pada upaya penguatan aspek pengawasan, akuntabilitas kinerja serta peningkatan pelayanan publik melalui raihan opini WTP, nilai LAKIP serta kualitas pelayanan. Penguatan aspek pengawasan adalah dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Disamping itu, melalui program penguatan akuntabilitas kinerja, Kementerian Ristek telah menetapkan target capaian nilai baik dari semula CC. Upaya pencapaian ini dilakukan diantaranya melalui elektronisasi sistem LAKIP yang terintegrasi ke semua unit kerja. Lebih lanjut, upaya perbaikan akan dilakukan pada aspek pelayanan publik yaitu melalui pembenahan dan peningkatan pelayanan yang oleh unit kerja terkait. Berdasarkan cetak biru tersebut serta dengan mengacu pada uraian rinci tentang program dan kegiatan reformasi birokrasi sebagaimana yang telah disampaikan pada bagian terdahulu, maka ditetapkan prioritas program dan kegiatan dalam reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi adalah sebagai berikut: 1. Penyelarasan fungsi-fungsi eksisting melalui penataan proses bisnis pada setiap unit kerja guna menghindari adanya tumpang tindih tupoksi antar unit kerja, sesuai dengan Permen.PAN & RB Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process). Restrukturisasi yang telah dilakukan didasari pada semangat menciptakan struktur yang ramping dan kaya fungsi. Guna mewujudkan hal ini, penajaman fungsi dan tugas pokok menjadi agenda utama dalam reformasi birokrasi. Kegiatan ini menjadi prioritas utama karena berdasarkan cetak biru reformasi birokrasi yang ditetapkan di Kementerian Ristek, aspek ini akan menjadi prime mover (penggerak utama) dengan kata lain, keberhasilan di program lain akan sangat dipengaruhi oleh kondisi awal di aspek ini. 2. Penataan SDM Aparatur. Agenda reformasi di area ini diarahkan utamanya untuk mewujudkan peningkatan disiplin pegawai, pengembangan kompetensi dan Penyempurnaan sistem E-recruitment (audit sistem E- recruitment). Sebagai salah satu dari empat komponen utama agenda reformasi birokrasi yang dilaksanakan di Kementerian Riset Dan Teknologi, penataan/reformasi di bidang sumber daya manusia memegang peranan yang penting mengingat SDM adalah aktor utama yang melaksanakan reformasi birokrasi sekaligus menjadi obyek reformasi birokrasi. Disamping menetapkan prioritas program, hal penting lainnya dari penyusunan roadmap ini adalah bagaimana sejumlah program dan kegiatan yang telah direncanakan saling berkaitan satu sama lain dan dalam milestone tertentu secara bersama mampu mendukung perubahan yang akan dituju. Dari sini terlihat bahwa pelaksanaan satu program/kegiatan tidak dapat terlepas dari program/kegiatan lain. Untuk itu sangat penting dalam proposal ini disampaikan penjelasan bagaimana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan saling berkaitan satu sama lain. Integrasi antar program dan kegiatan Reformasi Birokrasi di Kementerian Riset dan teknologi dapat dilihat pada gambar di bawah ini. [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 23

25 Gambar. 6. Integrasi antar program dan kegiatan Reformasi Birokrasi Berbagai langkah reformasi birokrasi yang mencakup program, kegiatan hingga tahapan sebagaimana dijelaskan dalam bagian terdahulu yang dilakukan di Kementerian Riset dan Teknologi merupakan program yang melembaga, berkesinambungan, dan diharapkan bergulir terus tanpa kehilangan momentum reformasi. Untuk itu, guna mendukung program tersebut, Pimpinan Kementerian Riset dan Teknologi telah sepakat untuk memegang komitmen yang kuat agar program reformasi ini dapat bergulir sehingga akan dilahirkan birokrasi yang efisien dan profesional. V. TENAGA PELAKSANA Kegiatan Reformasi Birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Riset dan Teknologi yang dibentuk melalui Surat Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 207/M/Kp/VII/2010 tanggal 28 Juli 2010 yang telah dirubah dengan SK Menegristek nomor 232/M/Kp/VII/2011. Pengorganisasian Tim Reformasi Birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi mengacu pada Peraturan Menpan nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi. Dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan dan sasaran reformasi birokrasi, maka pengelolaan dan pelaksanaan program reformasi birokrasi disesuaikan dengan peran dan fungsi aparatur masing-masing anggota tim. Berikut adalah tenaga pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian Riset dan Teknologi serta tanggungjawab program yang diemban: [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 24

26 Nama / Jabatan Dr. Mulyanto Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi Ir. Hari Purwanto, Msc, DIC Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Kemananan Mujianto Kepala Biro Umum Jabatan Dlm Tim Tanggungjawab Pelaksanaan Program RB Ketua mulyanto63@ristek.go.id Manajemen Perubahan Wakil Ketua harip@ristek.go.id Penataan dan Penguatan Organisasi Sekretaris muji@ristek.go.id Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur Dr. Eng. Hotmatua Daulay, M. Eng. B.Eng Asisten Deputi Jaringan Iptek Pusat dan Daerah Wakil Sekretaris hdaulay@ristek.go.id Manajemen Perubahan Dr. Ir. Anny Sulaswatty, M.Eng Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Marsudi, SE Inspektur Ir. Farid A Binaruno, M.Eng Tenaga Ahli Kementerian Bidang Perencana Dadit Herdikiagung, SH, M.Soc.Sc Asisten Deputi Legislasi IPTEK Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng Asisten Deputi Investasi IPTEK Ir. Ahmad Dading Gunadi, MA Asisten Deputi Relevansi Program Riset IPTEK Drs. Edie Prihantoro, M.Sc Asisten Deputi Iptek Industri Besar Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono, M. Sc Kepala Biro Perencanaan Djaswadin, SH, M.Si Kepala Bagian Hukum Ir. Nasrudin Irawan, M.Env.Stud. Kepala Bagian SDM & Organisasi Juhartono, M.Eng Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan Anggota anny-s@ristek.go.id Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Anggota marsudi@ristek.go.id Penguatan Pengawasan Anggota farid@ristek.go.id Quick Wins Anggota dadit@ristek.go.id Penataan Peraturan Perundangundangan Anggota apuji@ristek.go.id Penataan Tatalaksana Anggota dading@ristek.go.id Penataan dan Penguatan Organisasi Anggota edie_pri@ristek.go.id Penataan Peraturan Perundangundangan Anggota didik@ristek.go.id Penguatan Akuntabilitas Kinerja Anggota wadin@ristek.go.id Penataan Peraturan Perundangundangan Anggota nasrudin@ristek.go.id Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur Anggota juhartono@ristek.go.id Penataan Tatalaksana [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 25

27 Nama / Jabatan Jabatan Dlm Tim Tanggungjawab Pelaksanaan Program RB Dr. Drs. Yohan, M.Si Kepala Bidang Program, Asdep Kompetensi Kelembagaan Drs. Endang Wahyudi Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi Dr. Ir. Hendro Wicaksono, M.Sc.Eng Kepala Bidang Riptek Industri Manufaktur, Asdep Produktivitas Riset Iptek Industri Dadan Nugraha, S.Si, MT Kepala Sub Bidang Perancangan, Bid. Perancangan dan Pemberdayaan Ardiani Damaryanti, S.P., M.S.E., M.Pub.Pol Kepala Sub Bidang Analisis, Bidang Perkembangan Kebijakan Strategis, Asdep Relevansi Kebijakan Riset Iptek Irmawati, SKM, M.Epid Kepala Sub Bidang Badan Usaha dan Lembaga Penunjang, Bidang Analisis, Asdep Kompetensi Kelembagaan Totok Suhartanto, SE Kepala Sub Bagian Pengembangan Pegawai, Bagian SDMO, Biro Umum Anggota ytiara@ristek.go.id Penataan dan Penguatan Organisasi Anggota endwahyu@ristek.go.id Penguatan Akuntabilitas Kinerja Anggota hendro@ristek.go.id Penguatan Pengawasan Anggota dadan_n@ristek.go.id Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Anggota ardiani@ristek.go.id Quick Wins Anggota irmawati@ristek.go.id Quick Wins Anggota totok@ristek.go.id Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Riset dan Teknologi sebagaimana dimaksud diatas, merupakan Tim Inti dalam merumuskan grand design dan menyusun rencana dan program pelaksanaan reformasi birokrasi. Namun dalam prakteknya, implementasi reformasi birokrasi akan melibatkan tim manajemen perubahan serta staf di semua unit kerja di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi. VI. ANGGARAN Perkiraan alokasi kebutuhan anggaran yang berkaitan dengan tunjangan kinerja dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. kebutuhan anggaran untuk pembiayaan tunjangan kinerja jabatan struktural dari eselon I sampai dengan eselon IV yang berjumlah 238 pejabat, untuk 1 tahun anggaran diperlukan sebesar Rp ,- [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 26

28 2. kebutuhan anggaran untuk pembiayaan tunjangan kinerja jabatan fungsional dari eselon I yang berjumlah 576 pemangku, untuk 1 tahun anggaran diperlukan sebesar Rp ,- 3. sehingga total anggaran yang dibutuhkan untuk tunjangan kinerja adalah sebesar Rp ,- Melihat perkembangan RB Ristek hingga saat ini, diperkirakan capaiannya adalah sebesar 70%, sehingga kebutuhan anggaran tunjangan kinerja pada tahun 2011 adalah sebesar Rp ,- (70% x Rp ,-) akan diperoleh dari optimalisasi DIPA 2011 Kementerian Riset dan Teknologi: 1. penghematan anggaran 10% sebesar Rp ,- 2. penghematan belanja jasa profesi sebesar Rp ,- 3. penghematan belanja perjalanan dinas sebesar Rp ,- Selanjutnya apabila anggaran tunjangan kinerja dibebankan pada tahun 2012, maka kebutuhan tersebut telah diusulkan dalam alokasi pagu anggaran 2012 Kementerian Riset dan Teknologi. Agenda reformasi birokrasi Kementerian Riset dan Teknologi mencakup kedalam 8 area/bidang perubahan, yakni Manajemen Perubahan, Penataan Peraturan Perundang-undangan, Penataan Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Dengan demikian garis besar rencana anggaran Reformasi Birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 tersusun bagi terlaksananya Reformasi Birokrasi pada ke 8 bidang tersebut. Perkiraan besarnya anggaran setiap tahun untuk ke 8 bidang tersebut adalah ditunjukan oleh Tabel Rancangan Anggaran Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Riset dan Teknologi berikut: Tabel. 2 Rancangan Anggaran Pelaksanaan RB Ristek PROGRAM Jumlah MANAJEMEN PERUBAHAN 900,000, ,000, ,000, ,000,000 1,650,000,000 PENATAAN PERATURAN - 50,000,000 50,000, ,000,000 PERUNDANG-UNDANGAN PENATAAN PENGUATAN 50,000, ,000,000 ORGANISASI PENATAAN TATALAKSANA 50,000, ,000,000 PENATAAN SISTEM 100,000, ,000, ,000,000-1,150,000,000 MANAJEMEN SDM APARATUR PENGUATAAN 100,000, ,000, ,000,000 PENGAWASAN PENGUATAN 300,000, ,000, ,000, ,000,000 AKUNTABILITAS KINERJA PENINGKATAN KUALITAS 50,000, ,000,000 [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 27

29 PROGRAM Jumlah PELAYANAN PUBLIK MONITORING, EVALUASI - 225,000,000 50,000, ,000, ,000,000 DAN PELAPORAN QUICK WINS - 150,000, ,000,000 Jumlah 1,550,000,000 1,725,000,000 1,050,000, ,000,000 4,950,000,000 [ Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 28

30 ROADMAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Sekretariat: Kementerian Riset dan Teknologi Lat. 5 Gedung II BPP Teknologi Jl. MH Thamrin 8, Jakarta 10340

31 ROADMAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI A. Ringkasan Eksekutif Tuntutan perubahan yang dihadapi Kementerian Riset dan Teknologi sejalan dengan semakin besarnya tantangan dan semakin cepatnya perubahan eksternal khususnya yang berkaitan dengan pengembangan kebijakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) telah memaksa Kementerian Riset dan Teknologi untuk segera menjalankan reformasi birokrasi di lembaganya. Upaya mengantisipasi berbagai tantangan internal dan eksternal ini dilakukan dengan melakukan pembenahan di tiga area utama, yaitu tata organisasi, tatalaksana serta sumberdaya manusia (SDM). Dengan dikeluarkannya Permenpan nomor: PER/04/M.PAN/4/2009 tentang Pedoman Pengajuan Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi, langkah reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi semakin tertata. Dengan mengacu pada panduan yang dikeluarkan tersebut, ditetapkan tujuan reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi adalah dihasilkannya produktivitas dan integritas yang tinggi disertai tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh segenap aparatur pelaksana. Sementara sasarannya terbagi kedalam delapan area perubahan yang menjadi focus dalam reformasi birokrasi. Delapan area perubahan yang dimaksud meliputi organisasi, tatalaksana, peraturan perundang-undangan, sumberdaya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik dan mindset serta culture-set aparatur. Sejak tahun 2010 Kementerian Riset dan Teknologi telah mulai melaksanakan agenda-agenda reformasi birokrasi. Walaupun belum menyeluruh dan tertata dengan sangat baik, perubahan-perubahan telah dilaksanakan di delapan area perubahan sebagaimana tersebut diatas. Di bidang organisasi, pada tahun 2010 telah dilakukan restrukturisasi yang menjadikan struktur lembaga menjadi lebih kaya fungsi dan sesuai dengan tantangan perkembangan Iptek terkini. Kini, diperlukan strategi dan upaya sistematis agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat berjalan secara optimal. Dalam hal tatalaksana, Kementerian Riset dan Teknologi masih harus melakukan banyak pembenahan di area proses bisnis hingga [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 1

32 dapat mewujudkan kinerja organisasi yang lebih efisien dan efektif. Namun demikian, berbagai SOP telah disusun dan menjadi pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Berkaitan dengan aspek pengelolaan sumberdaya manusia (SDM), telah dilakukan berbagai upaya guna menciptakan aparatur Negara yang kompeten, kredibel dan bebas KKN, yang salah satunya diwujudkan dengan pelaksanaan rekrutmen yang transparan dengan memanfaatkan teknolgi informasi. Kedepannya, pembenahan akan terus dilakukan, salah satunya adalah menciptakan system baru dalam reward dan punishment. Sementara di bidang pengawasan, SPIP telah diterapkan, namun masih diperlukan upaya penguatan unit kerja pengawasan dan sistem yang menyertainya. Mengacu pada kondisi birokrasi terkini sebagaimana tersebut diatas, Kementerian Riset dan Teknologi memiliki gagasan untuk melaksanakan reformasi birokrasi dengan mempertimbangkan aspek efesiensi, efektivitas, akuntabilitas sesuai kemampuan, serta sejumlah permasalahan yang dihadapi. Reformasi yang dilaksanakan di delapan area perubahan dijabarkan dalam dokumen usulan dan Roadmap. Area perubahan selanjutnya disebut sebagai program. Setiap program terdiri dari beberapa kegiatan. Secara total, dalam delapan program terdapat 27 kegiatan. Roadmap juga akan menyajikan detil setiap kegiatan yang menyangkut rencana dan waktu pelaksanaan,kriteria keberhasilan, anggaran serta tenaga pelaksana dan penanggungjawab kegiatan. Secara umum, masing-masing delapan area perubahan memiliki tujuan spesifik. Program Manajemen Perubahan bertujuan membangun kesamaan persepsi, komitmen konsistensi serta keterlibatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi pada seluruh tingkatan pegawai di Kementerian Riset dan Teknologi. Program Penataan peraturan perundangan-undangan bertujuan mewujudkan peraturan perundang-undangan yang harmonis dan sinkron disertai pelaksanaan yang efektif dan efisien. Program Penataan dan penguatan organisasi: bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi serta terhindarkannya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan reformasi birokrasi. Program Penataan tatalaksana bertujuan mewujudkan transparansi dan akuntabilitas proses penyelenggaraan pemerintah. Program Penataan sistem manajemen aparatur bertujuan menciptakan SDM aparatur yang memiliki kompetensi dan berkinerja tinggi. Program Penguatan pengawasan diarahkan untuk tercapainya tujuan organisasi secara efisien dan efektif serta taat pada peraturan serta berjalannya pengelolaan keuangan negara yang andal dan terpercaya. Program Penguatan akuntabilitas kinerja bertujuan untuk mewujudkan berjalannya sistem akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif. Program Peningkatan kualitas pelayanan publik bertujuan mewujudkan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih aman,lebih baik dan lebih terjangkau. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 2

33 Garis besar rencana anggaran Reformasi Birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 tersusun bagi terlaksananya Reformasi Birokrasi pada kedelapan area perubahan. Perkiraan total besarnya anggaran hingga tahun 2014 untuk kedelapan area perubahan tersebut adalah sebesar Rp ,- (empat miliar sembilan ratus lima puluh juta rupiah). Sementara dari segi waktu pelaksanaan, keseluruhan tahapan kerja dalam delapan program reformasi birokrasi dilaksanakan dalam kurun waktu 2010 hingga Pelaksanaan tahapan kerja Berbagai langkah reformasi sebagaimana dijelaskan dalam roadmap ini yang dilakukan di Kementerian Riset dan Teknologi merupakan program yang melembaga, berkesinambungan, dan diharapkan bergulir terus tanpa kehilangan momentum reformasi. Untuk itu, guna mendukung program tersebut, Pimpinan Kementerian Riset dan Teknologi telah sepakat untuk memegang komitmen yang kuat agar program reformasi ini dapat bergulir sehingga akan dilahirkan birokrasi yang efisien dan professional. B. Pendahuluan Sebagaimana sebagian besar lembaga publik di Indonesia, tak terkecuali Kementerian Riset dan Teknologi, saat ini dihadapkan pada isu penting dalam administrasi publik berupa hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi, karena birokrasi dianggap korup dan tidak sehat. Salah satu bukti hilangnya kepercayaan ini adalah rendahnya kontribusi Iptek secara agregat terhadap perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan rendahnya tingkat pemanfaatkan hasilhasil teknologi di industri maupun masyarakat luas secara umum. Kondisi Birokrasi yang kurang sehat ini salah satunya dapat dilihat dari struktur organisasi yang cenderung besar (gemuk). Disamping itu, beberapa kondisi lain juga dapat teridentifikasi, diantaranya: profesionalisme aparatur masih rendah, segi penganggaran yang cukup menyedot dana besar, sistem pelayanan kepada publik belum optimal, biaya mahal dan memakan waktu lama, pelaksanaan pengadaan barang masih dilakukan secara manual dan tidak transparan, serta perencanaan penganggaran masih belum teritegrasi. Secara lebih spesifik, permasalahan yang dihadapi Kementerian Riset dan Teknologi terkait tatakelola kepemerintahan guna mewujudkan misinya sebagai lembaga pembuat kebijakan Iptek di Indonesia digolongkan kedalam empat area utama, yaitu permasalahan di aspek organisasi, tatalaksana, sumberdaya manusia dan aspek pengawasan. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 3

34 Di bidang organisasi, Kementerian Riset dan Teknologi masih dihadapkan pada tantangan untuk menciptakan organisasi yang ramping, sarat fungsi dan setiap unit kerjanya dapat bersinergi dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pada tahun 2010 yang lalu, telah dilakukan restrukturisasi yang menjadikan struktur lembaga menjadi lebih kaya fungsi dan sesuai dengan tantangan perkembangan Iptek terkini. Namun demikian, hingga kini pelaksanaan tugas pokok dan fungsi belum dapat berjalan secara optimal. Masih diperlukan upaya terstruktur guna mewujudkan penajaman fungsi dan tugas pokok. Dalam hal tatalaksana, Kementerian Riset dan Teknologi masih harus melakukan banyak pembenahan di area proses bisnis hingga dapat mewujudkan kinerja organisasi yang lebih efisien dan efektif. Pembenahan proses bisnis ini juga harus ditunjang oleh kelengkapan Standard Operational Procedure yang lengkap guna menjamin keakuratan proses bisnis yang dilakukan. Dalam hal pengelolaan sumberdaya manusia (SDM), masih banyak upaya-upaya yang harus dilakukan guna menciptakan aparatur Negara yang kompeten, kredibel dan bebas KKN. Pembenahan akan dilakukan di semua lini, mulai dari rekruitmen, pengelolaan pegawai sebagai asset organisasi, hingga menciptakan system baru dalam reward dan punishment. Sementara itu, di bidang pengawasan, diperlukan penguatan unit kerja pengawasan disertai system yang menyertainya. Mengacu pada serangkaian permasalahan yang telah dikemukakan tersebut, Kementerian Riset dan Teknologi memiliki gagasan untuk melaksanakan reformasi birokrasi dengan mempertimbangkan aspek efesiensi, efektivitas, akuntabilitas sesuai kemampuan, dan sejumlah permasalahan yang dihadapi. Implementasi reformasi birokrasi merupakan langkah sistematis untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan secara lebih baik menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Implementasi reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi diarahkan kepada penyelesaian berbagai permasalahan yang berkaitan dengan lemahnya birokrasi dari beberapa aspek meliputi manajemen sumber daya aparatur, struktur organisasi dengan mempertajam fungsi unit-unit kerja yang ada, sistem pelayanan publik, sistem pengawasan, akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan lembaga yang masih bersifat konvensional dan manual. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 4

35 C. Konsolidasi Rencana Aksi Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi C.1. PENCAPAIAN Cikal bakal pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi telah mulai dilaksanakan pada tahun Yang menjadi landasan awal perubahan dan reformasi pada saat itu adalah terbitnya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi. Di masa tersebut, reformasi diawali dengan dilaksanakannya restrukturisasi organisasi Kementerian Riset dan Teknologi pada akhir Desember 2009 yang dimaksudkan untuk membentuk sebuah struktur organisasi yang ramping, kaya fungsi serta mampu beradaptasi secara cepat dengan perubahan yang terjadi. Selanjutnya, berbagai upaya telah ditempuh sebagai awal langkah reformasi. Upaya-upaya yang telah ditempuh ini akan dijelaskan sebagaimana berikut dengan mengacu pada delapan area perubahan yang disyaratkan sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Di bidang manajemen perubahan, reformasi dilaksanakan untuk mewujudkan terbangunnya kesamaan persepsi, komitmen konsistesi serta keterlibatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi pada seluruh tingkatan pegawai di Kementerian Riset dan Teknologi. Langkah awal yang telah ditempuh adalah dibuatnya komitmen pelaksanaan reformasi birokrasi yang dijabarkan ke dalam SK Menegristek 207/M/Kp/VII/2010 tanggal 28 Juli 2010 yang telah dirubah dengan SK Menegristek nomor 232/M/Kp/VII/2011 tanggal 20 Juli 2011 tentang Perubahan Tim Reformasi Birokrasi Kemenristek. Disamping itu, di tingkat operasional, komitmen ini ditindaklanjuti dengan ditetapkan PMO Manajemen Perubahan melalui SK Ketua Tim Pelaksana RB Nomor 01/RB/KP/VII/2011 tanggal 21 Juli 2011 tentang Pembentukan Tim Program Managemen Office (PMO) Manajemen Perubahan Kementerian Riset dan Teknologi Lebih lanjut, telah dilaksanakan Launching Reformasi Birokrasi Ristek tanggal 28 Oktober 2010 yang dihadiri oleh seluruh pegawai Ristek dan perwakilan dari LPNK dan BKN. Acara launching ini merupakan tonggak awal kesatuan komitmen seluruh pegawai di Kementerian Riset dan Teknologi untuk mewujudkan organisasi yang akuntabel, transparan dan handal. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 5

36 Launching reformasi birokrasi ini kemudian ditindaklanjuti dengan dilaksanakannya Dialog Terbuka RB di Kementerian Ristek pada tanggal 18 Mei 2011 dan di Puspiptek Serpong pada tanggal 1 Juni 2011 yang dihadiri oleh seluruh pegawai Kementerian Riset dan Teknologi. Pada acara ini, dilakukan diskusi interaktif antara pegawai dengan tim reformasi birokrasi. Diluar capaian-capaian tersebut, masih banyak kendala yang harus segera ditangani sebagai bagian dari reformasi birokrasi yang akan dilaksanakan. Beberapa kendala tersebut antara lain masih adanya resistensi terhadap perubahan di banyak kalangan yang menyebabkan reformasi tidak dapat berjalan dengan cepat sertã belum adanya kesamaan persepsi diantara seluruh pegawai tentang semangat reformasi birokrasi. Untuk butir kedua, salah satu penyebabnya ditengarai adalah masih kurangnya sosialisasi yang dilaksanakan serta belum ditetapkannya strategi sosialisasi yang mampu memberikan motivasi bagi pegawai untuk turut aktif dalam proses perubahan. Di bidang penataan peraturan perundang-undangan, saat ini telah tersedia peta permasalahan peraturan perundangan yang diterbitkan oleh Kementerian Ristek. Peta tersebut salah satunya mengisyaratkan adanya ketidaksinkronan peraturan perundangan yang diterbitkan oleh Kementerian Ristek dengan UU Keuangan Negara dan UU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan penguatan SINas. Dengan demikian, tantangan yang masih dihadapi adalah diperlukannya upaya harmonisasi beberapa peraturan (seperti UU 18/2002 dgn UU17/2003 dan UU 25/2008; PP 20 dgn PP 23, dan PP 35 PP dgn PP Perpajakan) yang belum sinkron. Di bidang penataan organisasi, sebagaimana yang telah dikemukakan di awal, telah dilaksanakan restrukturisasi organisasi yang dituangkan melalui Permen nomor 03/M/PER/VI/2010 tentang Organisasi dan Tatalaksana. Disamping itu, Kementerian Riset dan Teknologi juga telah memiliki organisasi yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan kepegawaian dan diklat sesuai Permen nomor 03/M/PER/VI/2010 tentang Organisasi dan Tatalaksana. Namun demikian, terkait penataan organisasi, permasalahan yang masih dihadapi antara lain belum optimalnya fungsi unit kerja, khususnya pada level eselon III dan IV. Di bidang penataan tatalaksana, telah disusun SOP struktural untuk eselon I sampai dengan eselon IV. Sementara untuk pemanfaatan e-government di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi, telah diaplikasikan Sistem Manajemen Persuratan (SMP), Sistem Manajemen Arsip (SMA), Layanan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 6

37 Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Sistem Informasi Keuangan (SIsKa), CPNS Online, dan Sistem Pemantauan Kegiatan dan Anggaran - UKMP3. Namun demikian, diluar capaian di bidang penataan tatalaksana tersebut, masih terdapat dua permasalahan yang akan segera ditindaklanjuti, yaitu permasalahan internal berupa business process dalam organisasi yang belum efisien dari sisi waktu (persuratan, pengarsipan) dan permasalahan external berupa adanya tuntutan agar segala proses yang bersinggungan dengan publik dilakukan secara transparan disertai ketersediaan mekanisme feedback. Di bidang penataan sistem manajemen SDM aparatur, salah satunya telah mulai dilakukan penataan system rekrutmen pegawai. Untuk pelaksanaannya, telah disusun Pedoman pengadaan CPNS, Sistem penerimaan CPNS Online, serta uji minat dan bakat sebagai persyaratan wawancara. Disamping itu, Kementerian Ristek juga telah memiliki uraian jabatan structural, Standar kompetensi jabatan secara umum, Penerapan Sistem Penilaian Kinerja melalui penandatanganan Kontrak Kinerja bagi Pejabat Eselon I dan II serta Sistem aplikasi online dgn BKN (NCSIS). Akan tetapi, untuk mewujudkan SDM Ristek yang kompeten dan handal, masih terdapat beberapa area yang perlu mendapat perhatian serius serta membutuhkan penanganan segera, seperti: analisis jabatan yang belum disusun berdasarkan fungsi dan kompetensi sesungguhnya yang dipersyaratkan, analisis jabatan dan evaluasi jabatan belum digunakan sebagai informasi dalam menentukan formasi kebutuhan pegawai, tupoksi (tugas pokok dan fungsi) belum dipahami secara utuh karena belum ada job description, belum tersedianya profil kompetensi jabatan, belum tersedianya sistem penilaian kinerja pegawai, sistem database yang belum sempurna/handal serta belum adanya identifikasi kebutuhan Diklat yang diperlukan bagi pegawai disamping sistem seleksi untuk mengikuti Diklat Teknis. Di bidang pelayanan publik, Kementerian Riset dan Teknologi telah melakukan assessment awal serta memiliki Hasil Evaluasi untuk Standard Pelayanan Minimal (SPM) PP Iptek sebagai BLU. Namun demikian, secara umum Kualitas pelayanan publik masih belum dapat dikatakan optimal. Salah satunya adalah belum lengkapnya SPM untuk unit kerja lain yang juga bertanggungjawab terhadap pelayanan publik, seperti Puspiptek dan unit kerja yang bertanggung jawab dalam tupoksi pelaksanaan kegiatan riset oleh seluruh stakeholder. Di bidang penguatan akuntabilitas kinerja, telah dilakukan upaya awal dalam menjabarkan visi-misi lembaga dengan ditetapkannya SK. No. 03/M/KP/I/2010 mengenai Rencana Strategis Kementerian Ristek. Disamping itu, dalam mengembangkan system manajemen kinerja organisasi, Kementerian Riset dan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 7

38 Teknologi telah menerapkan Sistem Pemantauan dan Pengendalian Program (UKMP3) yang ditetapkan melalui SK Menristek no 208/M/KP/VII/2010 tentang Tim Unit Kerja Menteri untuk Pemantauan dan Pengendalian Program. Disamping itu, menyadari pentingnya penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU), maka telah pula ditetapkan SK. No. 03/M/KP/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Ristek dan SK. No.241F/M/KP/IX/2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Diluar beberapa pencapaian terkait penguatan akuntabilitas kinerja tersebut, permasalahan yang masih tersisa antara lain belum terukurnya seluruh kinerja organisasi yang salah satunya ditandai dengan belum adanya system yang mampu mengantisipasi pengukuran secara menyeluruh kinerja di semua lini. Dengan mengacu pada sejumlah permasalahan sebagaimana dikemukakan diatas, maka program Reformasi Birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi diarahkan pada berbagai area perubahan melalui rencana tindak yang dibahas secara detil pada bagian berikut ini. C.2. Rencana, Kriteria Keberhasilan, Waktu Pelaksanaan & Tahapan Kerja, Penanggungjawab dan Anggaran di Delapan Program Reformasi Bagian berikut ini akan menjelaskan secara rinci tentang rencana (program dan kegiatan), kriteria keberhasilan, jadwal kerja, waktu pelaksanaan & tahapan kerja, penanggungjawab dan rencana anggaran terkait rencana aksi yang ditetapkan di delapan area perubahan. 1. MANAJEMEN PERUBAHAN Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk mengubah secara sistematis dan konsisten sistem dan mekanisme kerja organisasi, pola pikir dan budaya kerja individu serta unit kerja di Kementerian Riset dan Teknologi hingga menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran reformasi birokrasi. Secara umum, target, kegiatan serta indikator kinerja dari program Manajemen Perubahan disampaikan dalam tabel sebagai berikut. NO OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 1. Pembentukan tim manajemen perubahan Ristek yang terdiri dari para Terbentuknya tim manajemen perubahan Kementerian/ Penyusunan (pembentukan) Tim Revisi Tim Oktober 2010 Juni 2011 SK Menteri Draft SK Menteri Terbangunnya kesamaan persepsi, komitmen konsistesi serta keterlibatan dalam pelaksanaan program [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 8

39 NO KRITERIA OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KEBERHASILAN OUTCOMES agen perubahan Lembaga dan kegiatan reformasi birokrasi pada seluruh Penyusunan Tugastugas Tim Juni 2011 Draft SK Menteri tingkatan pegawai pada Kementerian/Lembaga Pembentukan Tim Juni 2011 SK Menteri Sosialisasi Tim Juli 2011 Pemahaman Tim Kerja Tim sudah melaksanakan tugas Oktober sekarang Laporan kemajuan Tim Kerja 2. Penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi Ristek termasuk rencana implementasinya Tersedianya dokumen strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi Kementerian/Lembaga Pemetaan terhadap pemangku kepentingan dan melakukan asesmen atas pengaruh perubahan masingmasing pemangku kepentingan Oktober 2010 Juni 2011 Dokumen Identifikasi terhadap pemangku kepentingan dan pengaruh perubahan masing-masing pemangku kepentingan Asesmen kesiapan perubahan, termasuk didalamnya identifikasi terhadap penolakan perubahan Mei dan Juni 2011 Dokumen Analisis kesiapan perubahan Asesmen terhadap tingkat partisipasi/ dukungan para pemangku kepentingan dan kebutuhan akan komunikasi untuk manajemen perubahan termasuk mengidentifikasi-kan penolakan terhadap perubahan Juni 2011 Dokumen Analisis tingkat partisipasi dan bentuk komunikasi pemangku kepentingan Asesmen terhadap organisasi, termasuk struktur, peran (roles), dan tanggungjawabnya 2010 Dokumen Kajian Organisasi Asesmen terhadap kemampuan/ kapabilitas dan skills organisasi untuk melaksanakan perubahan 2011 Dokumen Kajian Kemampuan dan Keahlian Organisasi Penyusunan strategi manajemen perubahan, rencana dan aktivitas manajemen perubahan Juni 2011 Dokumen Strategi Manajemen Perubahan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 9

40 NO OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES Penyusunan strategi dan rencana komunikasi Juni 2011 Dokumen Strategi Komunikasi 3. Sosialisasi dan Internalisasi Perubahan Terselenggaranya sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi Melakukan sosialisasi manajemen Oktober 2010 Peningkatan kesadaran pegawai akan pentingnya perubahan Mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas manajemen perubahan, termasuk tetap melakukan asesmen secara berkelanjutan terhadap pengarah perubahan pada masing-masing kelompok pemangku 2011, 2012, 2013, 2014 Mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas komunikasi agar para pemangku kepentingan secara aktif terlibat, merasa memiliki proses perubahan dan mendorong perilaku dan pola pikir baru yang diharapkan dari proses perubahan serta mengurangi penolakan terhadap perubahan 2011, 2012, 2013, 2014 Mengimplementasikan struktur organisasi yang baru, termasuk peran dan tanggungjawabnya yang baru untuk mendukung Juni 2010 SK Menegristek tentang Pengangkatan Pejabat Mengimplementasikan strategi dan rencana dan aktivitas pelatihan untuk membekali para staf menjalani periode transisi dengan baik dan mengurangi penolakan September 2011 [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 10

41 NO OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES Mengintegrasikan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi dengan program dan kegiatan reformasi birokrasi sesuai roadmap reformasi birokrasi September 2011 Memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui asistensi dan fasilitasi yang diperlukan untuk membentuk keterampilan, nilai-nilai, perilaku dan pola pikir baru (termasuk budaya kerja atau budaya organisasi yang baru) yang diharapkan September 2011 Mengimplementasikan manfaat yang telah dirumuskan agar perubahan dapat dirasakan secara positif oleh pemangku kepentingan Program Manajemen Perubahan memiliki 3 kegiatan yaitu: Pembentukan tim manajemen perubahan Ristek yang terdiri dari para agen perubahan, Penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi Ristek termasuk rencana implementasinya serta Sosialisasi dan Internalisasi Perubahan Kegiatan pembentukan tim manajemen perubahan Ristek yang terdiri dari para agen perubahan memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Penyusunan Tim, akan dilakukan pada bulan Juni 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa dihasilkannya Draft SK Menteri. Penyusunan Tugas-tugas Tim, akan dilakukan pada bulan Juni 2011 dengan kriteria keberhasilan dihasilkannya Draft SK Menteri Pembentukan Tim akan dilakukan pada bulan Juni 2011 dengan kriteria keberhasilan dihasilkannya SK Menteri Sosialisasi Tim akan dilakukan pada bulan Juni 2011 dengan kriteria keberhasilan diperolehnya pemahaman Tim Kerja tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing personil. Selanjutnya, Tim akan mulai melaksanakan tugas pada bulan Agustus 2011 dan terus berlangsung hingga sepanjang tahun Kriteria keberhasilan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 11

42 tahapan ini adalah tersusunnya Laporan kemajuan Tim Kerja dengan rencana anggaran yang dibutuhkan pada tahun 2012 sebesar Rp ,- Untuk kegiatan pembentukan tim secara keseluruhan, penanggung jawab pelaksanaan kegiatan adalah Kepala Biro Umum 1.2. Kegiatan Penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi Ristek (termasuk rencana implementasinya), dengan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan Kepala Biro Perencanaan memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Pemetaan terhadap pemangku kepentingan dan melakukan asesmen atas pengaruh perubahan masing-masing pemangku kepentingan, akan dilakukan pada bulan Juni 2011 dengan kriteria keberhasilan dihasilkannya Dokumen Identifikasi terhadap pemangku kepentingan dan pengaruh perubahan masing-masing pemangku kepentingan. Kegiatan ini membutuhkan anggaran sebesar Rp ,- Asesmen kesiapan perubahan, termasuk didalamnya identifikasi terhadap penolakan perubahan. Tahapan ini dijadwalkan selesai dilakukan pada tahun 2011 dengan kriteria keberhasilan dihasilkannya Dokumen Analisis kesiapan perubahan. Anggaran yang dibutuhkan pada tahapan ini adalah sebesar Rp ,- Asesmen terhadap tingkat partisipasi/ dukungan para pemangku kepentingan dan kebutuhan akan komunikasi untuk manajemen perubahan termasuk mengidentifikasikan penolakan terhadap perubahan. Dijadwalkan akan terselesaikan pada tahun Kriteria keberhasilannya adalah dihasilkannya Dokumen Analisis tingkat partisipasi dan bentuk komunikasi pemangku kepentingan. Asesmen terhadap organisasi, termasuk struktur, peran (roles), dan tanggungjawabnya. Akan diselesaikan di tahun 2011 dengan kriteria keberhasilan dihasilkannya Dokumen Kajian Organisasi Asesmen terhadap kemampuan/ kapabilitas dan skills organisasi untuk melaksanakan perubahan, akan dilaksanakan pada tahun Kriteria keberhasilannya adalah dihasilkannya Dokumen Kajian Kemampuan dan Keahlian Organisasi. Penyusunan strategi manajemen perubahan, rencana dan aktivitas manajemen perubahan. Akan diselesaikan pada tahun 2011 dengan target dihasilkannya Dokumen Strategi Manajemen Perubahan. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Umum [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 12

43 1.3. Kegiatan Sosialisasi dan Internalisasi Perubahan memiliki tahapan sebagai berikut: Melakukan sosialisasi manajemen. Tahapan ini telah dilaksanakan pada tahun 2010 yang lalu Mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas manajemen perubahan, termasuk tetap melakukan asesmen secara berkelanjutan terhadap pengarah perubahan pada masing-masing kelompok pemangku. Tahapan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan pada tahun 2011, 2012, 2013 dan Mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas komunikasi agar para pemangku kepentingan secara aktif terlibat, merasa memiliki proses perubahan dan mendorong perilaku dan pola pikir baru yang diharapkan dari proses perubahan serta mengurangi penolakan terhadap perubahan. Tahapan akan dilakukan berkelanjutan mulai tahun 2011 hingga Mengimplementasikan struktur organisasi yang baru, termasuk peran dan tanggungjawabnya yang baru untuk mendukung. Tahapan ini telah dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2010 yang lalu. Dihasilkan SK Menegristek tentang Pengangkatan Pejabat. Mengimplementasikan strategi dan rencana dan aktivitas pelatihan untuk membekali para staf menjalani periode transisi dengan baik dan mengurangi penolakan. Tahapan ini akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2011 dengan anggaran sebesar Rp ,- Mengintegrasikan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi dengan program dan kegiatan reformasi birokrasi sesuai roadmap reformasi birokrasi. Tahapan ini mulai dilaksanakan pada Agustus Memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui asistensi dan fasilitasi yang diperlukan untuk membentuk keterampilan, nilai-nilai, perilaku dan pola pikir baru (termasuk budaya kerja atau budaya organisasi yang baru) yang diharapkan. Tahapan ini akan mulai dilaksanakana pada September 2011 dengan anggaran sebesar Rp ,- Mengimplementasikan manfaat yang telah dirumuskan agar perubahan dapat dirasakan secara positif oleh pemangku kepentingan. Penanggungjawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Umum. Dengan mengacu pada rencana pelaksanaan kegiatan tersebut diatas, diharapkan akan tercipta perubahan di beberapa area penting sebagaimana yang digambarkan dalam matriks area perubahan sebagai berikut: [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 13

44 NO. TUJUAN SASARAN KRITERIA KEBERHASILAN KONDISI SAAT INI GAP STRATEGI OBJEK YANG AKAN DIRUBAH 1 Manajemen Perubahan Perubahan mindset pegawai dan culture set organisasi Terbangunnya kesamaan persepsi, komitmen, konsistensi serta keterlibatan seluruh pegawai dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi Terciptanya critical mass diantara seluruh pegawai sehingga diperoleh kesamaan persepsi tentang reformasi yang harus dilaksanakan serta munculnya komitmen yang kuat disertai keterlibatan seluruh pegawai dalam pelaksanaan seluruh program Reformasi Birokrasi Belum ada kesamaan persepsi dan komitmen dari pegawai dalam pelaksanaan program RB Perlu dibangun critical mass dari seluruh pegawai tentang kesamaan persepsi dan komitmen ttg pelaksanaan RB 1. Menciptakan agen-agen perubahan yang akan mengawal proses reformasi melalui pembentukan tim manajemen perubahan 2. Menyusun strategi manajemen dan komunikasi perubahan 3. Melakukan sosialisasi dan internalisasi perubahan Kesadaran dan komitmen pegawai tentang arti penting reformasi birokrasi Secara umum, di akhir tahun 2014, outcome yang diharapkan dapat dicapai melalui kegiatan ini adalah timbulnya kesadaran dan komitmen pegawai tentang arti penting reformasi birokrasi yang dilanjutkan dengan upaya aktif mereka dalam mendukung dan terlibat secara langsung dalam proses reformasi. Hal ini merupakan kunci penting terjadinya internalisasi nilai-nilai perubahan dalam kerangka reformasi birokrasi. Keseluruhan kegiatan dalam program manajemen perubahan akan dilaksanakan dalam kerangka waktu sebagaimana tercantum dalam matriks berikut ini. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 14

45 2. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Ristek. Secara umum, target, kegiatan serta indikator kinerja dari program Penataan Peraturan Perundang-undangan disampaikan dalam tabel berikut ini. NO OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 1 Penataan Berbagai Peraturan Perundang- Undangan Yang Dikeluarkan / Diterbitkan Oleh K/L Teridentifikasinya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh Kementerian/ Lembaga Melakukan identifikasi peraturan perundangan yang dikeluarkan/diterbitkan Maret 2011 Identifikasi jenis peraturan perundangan yang dikeluarkan Tercapainya peraturan perundang-undangan yang harmonis dan sinkron dan pelaksanaannya yang efektif dan efisien Tersedianya peta peraturan perundangan-undangan yang tidak harmonis atau tidak sinkron di lingkungan Kementerian/Lembaga masing-masing serta lainnya Menyusun peta peraturan perundangan-undangan yang tidak harmonis atau tidak sinkron di lingkungan Ristek serta lainnya Mei 2011 Identifikasi peraturan perundangan yang tidak harmonis dan tidak sinkron [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 15

46 NO OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES Terlaksananya regulasi dan deregulasi peraturan perundangan Menyusun rencana regulasi dan deregulasi peraturan perundangundangan dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi Agustus 2011 Desember 2012 Rencana Aksi Regulasi dan Deregulasi Melakukan regulasi dan deregulasi peraturan perundangundangan dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi Agustus 2012 Peraturan perundangan hasil Regulasi dan Deregulasi Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah: Penataan Berbagai Peraturan Perundang-Undangan yang Dikeluarkan oleh Kementerian Ristek. Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi: Melakukan identifikasi peraturan perundangan yang dikeluarkan/diterbitkan. Tahapan ini telah diselesaikan pada bulan Maret Menyusun peta peraturan perundangan-undangan yang tidak harmonis atau tidak sinkron di lingkungan Ristek serta lainnya. Tahapan ini telah selesai pada bulan Mei 2011 Menyusun rencana regulasi dan deregulasi peraturan perundangundangan dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi. Tahapan ini dilaksanakan pada bulan Agustus Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Asisten Deputi Legislasi Iptek Kementerian Riset dan Teknologi Keseluruhan tahapan kerja ini akan mulai dilaksanakan pada bulan Agustus Kriteria keberhasilan yang digunakan untuk mengukur capaian di akhir tahun kegiatan adalah dihasilkannya Peraturan perundangan hasil regulasi dan deregulasi. Pelaksanaan kegiatan membutuhkan anggaran sebesar Rp ,- Penanggungjawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Asisten Deputi Legislasi Iptek. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 16

47 Area perubahan di program ini dijelaskan sebagaimana tercantum dalam matriks sebagai berikut: NO. TUJUAN SASARAN KRITERIA KEBERHASILAN KONDISI SAAT INI GAP STRATEGI OBJEK YANG AKAN DIRUBAH 1. Penataan Peraturan Perundangan Tercapai-nya peraturan perundangundangan yang harmonis dan sinkron dibarengi pelaksanaannya yang efektif dan efisien 1. Menurunnya peraturan perundangan yang tumpang tindih dan/ atau disharmonis 2. Meningkat-nya efektivitas pelaksanaan peraturan perundang-an yang ada 1. Harmonisnya peraturan perundangan ttg iptek dengan peraturan perundangan lainnya 2. Terimplementasik annya peraturan perundangan yang dikeluarkan 1. Masih terdapat peraturan perundangan yang tumpang tindih dengan peraturan perundangan lainnya 2. Tersedia peta perundangan yang tumpang tindih 1. Belum adanya pemahaman dan ketaatan oleh stakeholder ttg perundangan yang dikeluarkan 2. Belum adanya harmonisasi peraturan yang diterbitkan dengan peraturan perundangan lainnya 1. Peninjauan kembali peraturan perundangan yang dikeluarkan 2. Upaya penyelarasan peraturan yang dikeluarkan dengan peraturan perundangan lainnya (regulasi dan deregulasi) 3. Sosialisasi peraturan perundangan hasil penyelarasan 1. Peraturan perundangan yang disharmonis 2. Metode sosialisasi peraturan perundangan Di akhir tahun kedua atau paling lambat di akhir tahun ketiga pelaksanaan RB, diharapkan semakin sedikit peraturan perundangan yang disharmonis. Disamping itu, diharapkan pula telah terjadi sosialisasi secara luas tentang peraturan perundangan yang dikeluarkan khususnya kepada stakeholder yang berkaitan langsung dengan tupoksi Kementerian Riset dan Teknologi. Keseluruhan kegiatan dalam program penataan peraturan perundang-undangan akan dilaksanakan dalam kerangka waktu sebagaimana tercantum dalam matriks berikut ini. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 17

48 3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas Kementerian Ristek secara proporsional sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas sehingga menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing). Secara umum, target, kegiatan serta indikator kinerja dari program Penataan dan Penguatan Organisasi disampaikan dalam tabel berikut ini. NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 1 Restrukturisasi/ penataan tugas dan fungsi unit kerja pada kementerian/ lembaga Tersedianya peta tugas dan fungsi unit kerja pada kementerian/ Lembaga yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) Melakukan identifikasi tugas pokok dan fungsi unit organisasi Menyusun peta tugas pokok dan fungsi unit kerja yang saling tumpang tindih Februari 2010 Februari 2010 Identifikasi tugas pokok dan fungsi unit organisasi Identifikasi tupoksi unit kerja yang saling tumpang tindih Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian.Lembaga dan terhindarkannya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan reformasi birokrasi Menyusun rencana restrukturisasi untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang efektif dan efisien serta right sizing Maret 2010 Rencana Aksi Restrukturisasi Organisasi (Draft Struktur Organisasi dan Tata Kerja) Melakukan restrukturisasi sesuai dengan rencana restrukturisasi Juni 2010 SK Menegristek tentang Organisasi dan Tata Kerja KRT Melakukan evaluasi tupoksi untuk penajaman fungsi Januari - Juni Penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Terbentuknya unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, kepegawaian dan diklat yang mampu mendukung tercapainya tujuan dan sasaran reformasi birokrasi Melakukan identifikasi berbagai aspek yang perlu diperkuat pada unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Mei 2011 Identifikasi penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Menyusun rencana penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, Agustus 2011 Rencana Aksi Penguatan penguatan unit kerja yang menangani fungsi [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 18

49 NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL pelayanan publik, kepegawaian dan diklat KRITERIA KEBERHASILAN organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat OUTCOMES Melaksanakan penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat September 2011 Pembentukan assessment center Berdasarkan matriks diatas, maka Program Penataan dan Penguatan Organisasi akan memiliki 2 (dua) kegiatan pokok yang akan dilaksanakan, yaitu: Restrukturisasi/penataan tugas dan fungsi unit kerja pada kementerian/ lembaga, dan Penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Restrukturisasi/penataan tugas dan fungsi unit kerja Kementerian Riset dan Teknologi telah melaksanakan reorganisasi lembaga pada tahun 2010 ditandai dengan dikeluarkannya Permen nomor 03/M/PER/VI/2010 tentang Organisasi dan Tatalaksana yang baru. Untuk itu, agenda reformasi ke depan akan difokuskan pada kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi seluruh unit kerja yang baru, mengingat saat ini masalah yang banyak dihadapi adalah adanya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi khususnya di level eselon III dan IV. Evaluasi direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari-Juni Penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat. Saat ini Kementerian Riset dan Teknologi telah memiliki unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan kepegawaian dan diklat sesuai Permen nomor 03/M/PER/VI/2010 tentang Organisasi dan Tatalaksana. Untuk itu agenda reformasi mendatang akan difokuskan pada upaya penguatan unit kerja dan penajaman fungsi tiap unit kerja. Kegiatan penguatan unit kerja ini memiliki 4 (empat) tahapan kerja yang terdiri dari: Melakukan identifikasi berbagai aspek yang perlu diperkuat pada unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Menyusun rencana penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Melaksanakan penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Kegiatannya sendiri akan mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 dengan target awal dihasilkannya kajian pengembangan Assessment Center. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 19

50 NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 1 Restrukturisasi/ penataan tugas dan fungsi unit kerja pada kementerian/ lembaga Tersedianya peta tugas dan fungsi unit kerja pada kementerian/ Lembaga yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) Melakukan identifikasi tugas pokok dan fungsi unit organisasi Menyusun peta tugas pokok dan fungsi unit kerja yang saling tumpang tindih Februari 2010 Februari 2010 Identifikasi tugas pokok dan fungsi unit organisasi Identifikasi tupoksi unit kerja yang saling tumpang tindih Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian.Lembaga dan terhindarkannya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan reformasi birokrasi Menyusun rencana restrukturisasi untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang efektif dan efisien serta right sizing Maret 2010 Rencana Aksi Restrukturisasi Organisasi (Draft Struktur Organisasi dan Tata Kerja) Melakukan restrukturisasi sesuai dengan rencana restrukturisasi Juni 2010 SK Menegristek tentang Organisasi dan Tata Kerja KRT Melakukan evaluasi tupoksi untuk penajaman fungsi Januari - Juni Penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Terbentuknya unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, kepegawaian dan diklat yang mampu mendukung tercapainya tujuan dan sasaran reformasi birokrasi Melakukan identifikasi berbagai aspek yang perlu diperkuat pada unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Mei 2011 Identifikasi penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Menyusun rencana penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Agustus 2011 Rencana Aksi Penguatan penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Melaksanakan penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat September 2011 Pembentukan assessment center [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 20

51 Keseluruhan kegiatan dalam program penataan penataan dan penguatan organisasi akan dilaksanakan dalam kerangka waktu sebagaimana tercantum dalam matriks berikut ini. 4. PENATAAN TATALAKSANA Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur. Secara umum, target, kegiatan serta indikator kinerja dari program Penataan Tatalaksana disampaikan dalam tabel sebagai berikut. NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 1 Penyusunan SOP Penyelenggaraan tugas dan fungsi Tersedianya dokumen SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi yang disahkan Melakukan identifikasi berbagai proses penyelenggaraan pemerintahan Menyusun peta proses penyelenggaraan pemerintahan Melakukan analisa business process Agustus 2010 Agustus 2010 September 2010 Identifikasi proses penyelenggaraan pemerintahan Peta proses penyelenggaraan pemerintahan Analisa business process Terselenggaranya transparansi, akuntabilitas, proses penyelenggaraan pemerintah yang didukung oleh business process yang efektif dan efisien Melakukan identifikasi berbagai proses penyelenggaraan pemerintahan yang akan dibakukan dalam business process dan standard operating procedure September 2010 Draft business process dan standard operating procedure Menyusun business process dan standard operating procedure Oktober 2010 Draft SK Menteri tentang BP dan SOP Melaksanakan business process dan standard operating Agustus 2011 SK Menteri tentang BP dan SOP [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 21

52 NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL procedure KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 2 Pembangunan atau Pengembangan e- government Tersedianya e- government pada masing-masing Kementerian /Lembaga Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan e-government Mei 2010 Rencana Aksi e- government Elektronisasi berbagai dokumen penyelenggaraan pemerintahan Februari 2011 Menggunakan intranet untuk distribusi dokumen elektronik, korespondensi internal antar unit kerja (jabatan), file management, data base pegawai, manajemen kinerja, , dll Tersedia: 1. Milist antar LPNK; Rapim; dan Pegawai. 2. Sistem Manajemen Arsip 3. Sistem Manajemen Persuratan 4. UKMP3 5. Sumur Pengetahuan 6. Sistem Manajemen/Dat abase Pegawai yang menggunakan fasilitas intranet Menerapkan portal yang mampu: memberikan berbagai informasi kepada pengguna; melaksanakan e-procurement; memberikan links kepada portal yang lain; pencarian informasi; help desk; dll Tersedia : 1. LPSE 2. CPNS Online 3. Link terkait 4. Kolom Search engine 5. Contact Us Reformasi di Penataan Tatalaksana difokuskan pada 2 kegiatan utama, yaitu Penyusunan Standard Operation Procedure (SOP) Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi di Kementerian Riset dan Teknologi serta Pembangunan atau Pengembangan e-government. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 22

53 4.1. Tahapan dalam kegiatan Penyusunan Standard Operation Procedure (SOP) Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi. Saat ini, proses bisnis beserta SOP terkait tugas pokok dan fungsi di Kementerian Riset dan Teknologi telah tersusun. Dengan demikian, untuk melengkapi capaian ini, maka rencana kerja program penataan tatalaksana adalah melaksanakan tahapan kerja terakhir yaitu melaksanakan/mengimplementasikan proses bisnis beserta SOP yang telah ditetapkan. Implementasi secara penuh proses bisnis dan SOP ini akan mulai dilaksanakan pada bulan Agustus Kriteria keberhasilan yang digunakan adalah dikeluarkannya SK Menteri tentang Proses Bisnis dan Standard Operating Procedures di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran sebesar Rp ,- Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan adalah Kepala Biro Perencanaan Untuk kegiatan Pengembangan e-government, tahapan-tahapan kerja yang akan dilaksanakan sebagai berikut: Menggunakan intranet untuk distribusi dokumen elektronik, korespondensi internal antar unit kerja (jabatan), file management, data base pegawai, manajemen kinerja, , dll akan dilakukan pada bulan Oktober 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa tersedianya: Milist antar LPNK; Rapim; dan Pegawai, Sistem Manajemen Arsip, Sistem Manajemen Persuratan, UKMP3, Sumur Pengetahuan, Sistem Manajemen/ Database Pegawai yang menggunakan fasilitas intranet. Kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Menerapkan portal yang mampu: memberikan berbagai informasi kepada pengguna; melaksanakan e-procurement; memberikan links kepada portal yang lain; pencarian informasi; help desk; dll, telah selesai dilakukan pada bulan Juli 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa tersedianya LPSE, CPNS Online, Link terkait, Kolom Search engine, dan Contact Us. Kegiatan ini tidak memerlukan anggaran. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Hukum dan Humas. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 23

54 Area perubahan di program ini dijelaskan sebagaimana tercantum dalam matriks sebagai berikut: NO. TUJUAN SASARAN KRITERIA KEBERHASILAN KONDISI SAAT INI GAP STRATEGI OBJEK YANG AKAN DIRUBAH 1. Penataan Tatalaksana Terselenggara nya transparansi, akuntabilitas, proses penyelenggara an pemerintah yang didukung oleh business process yang efektif dan efisien 1. Tersusunnya sejumlah SOP yang terkait dengan proses bisnis dan pelayanan public di Kementerian Riset dan teknologi 1. Tersedianya SOP penyelenggaraa n bisnis proses yang telah disahkan 1. Belum semua kegiatan bisnis proses memiliki SOP. 2. SOP yang sudah tersusun belum sepenuhnya dilaksanakan 1. Masih diperlukan upaya untuk melengkapi SOP semua bisnis proses 2. Diperlukan upayaupaya agar implementasi SOP optimal 1. Melakukan identifikasi berbagai proses penyelenggaraan pemerintahan 2. Menyusun peta proses penyelenggaraan pemerintahan 3. Melakukan analisa business process Seluruh aktivitas didasarkan pada bisnis proses yang pelaksanaannya didsarkan pada SOP 4. Melakukan identifikasi berbagai proses penyelenggaraan pemerintahan yang akan dibakukan dalam business process dan standard operating procedure 5. Menetapkan Proses Bisnis dan menyusun SOP 6. Melaksanakan proses bisnis dan SOP 2. Pengembangan e-government 2. Meningkatnya pemanfaatan e- government dalam bisnis proses 3. Beberapa proses bisnis sudah didukung oleh perangkat e- government. Ditargetkan seluruh proses bisnis yang memungkinkan memanfaatkan e-gov akan didukung oleh e-gov 3. Masih diperlukan pengembangan e-gov lebih lanjut sehingga dapat menyentuh semua proses bisnis yang ada 7. Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan e- government 8. Elektronisasi berbagai dokumen penyelenggaraan pemerintahan 9. Menggunakan intranet untuk distribusi dokumen elektronik, korespondensi internal antar unit kerja (jabatan), file management, data base pegawai, [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 24

55 NO. TUJUAN SASARAN KRITERIA KEBERHASILAN KONDISI SAAT INI GAP STRATEGI manajemen kinerja, , dll OBJEK YANG AKAN DIRUBAH 10. Menerapkan portal yang mampu: memberikan berbagai informasi kepada pengguna; melaksanakan e- procurement; memberikan links kepada portal yang lain; pencarian informasi; help desk; dll Berdasarkan tabel diatas, dalam jangka menengah (2 tahun) diharapkan akan terjadi peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh pegawai untuk mentaati proses bisnis yang telah ditetapkan disertai pelaksanaan SOP-SOP nya. Keseluruhan kegiatan dalam program penataan Penataan Tatalaksana akan dilaksanakan dalam kerangka waktu sebagaimana tercantum dalam matriks berikut ini. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 25

56 5. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur Kementerian Ristek yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi, transparan, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan. Secara umum, target, kegiatan serta indikator kinerja dari program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur adalah sebagaimana yang tercantum dalam tabel sebagai berikut. NO 1 Penataan sistem rekrutmen pegawai OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL Terbangunnya sistem rekrutmen yang terbuka, transparansi, akuntabel dan berbasis kompetensi 2 Analisis jabatan Tersedianya uraian jabatan dan informasi faktor jabatan 3 Evaluasi jabatan Tersedianya peringkat jabatan dan pemberian tunjangan kinerja Melakukan identifikasi berbagai permasalahan rekrutmen pegawai Melakukan need assessment pegawai sesuai kebutuhan kompetensi Menyusun rencana perubahan sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, akuntabel dan berbasis kompetensi untuk menjaring caloncalon pegawai yang berkualitas Menerapkan sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, akuntabel dan berbasis kompetensi untuk menjaring calon-calon pegawai yang berkualitas Menyusun rencana pelaksanaan analisis jabatan Melaksanakan analisis jabatan November 2010 April 2012 Mei 2012 Agustus 2012 Agustus 2010 September 2010 KRITERIA KEBERHASILAN Identifikasi permasalahan rekrutmen pegawai Formasi pegawai sesuai kompetensi Draft Permen tentang Sistem Rekrutmen Pegawai Permen tentang Sistem Rekrutmen Pegawai Rencana Aksi Analisis Jabatan Hasil Analisis Jabatan Menetapkan hasil analisis jabatan Januari 2011 Dokumen Hasil Analisis Jabatan Menerapkan hasil analisis jabatan Februari 2011 Menyusun rencana pelaksanaan informasi faktor jabatan Melaksanakan informasi faktor jabatan Menetapkan hasil informasi faktor jabatan Menerapkan informasi faktor jabatan Menyusun rencana pelaksanaan evaluasi jabatan Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011 Juli 2011 Juni 2011 Rencana Aksi Pelaksanaan Informasi faktor jabatan Hasil Informasi faktor jabatan Dokumen Hasil Analisis Informasi faktor jabatan Rencana Aksi Pelaksanaan Evaluasi Jabatan OUTCOMES Diperolehnya para pegawai baru maupun yang sedang berkarir yang memiliki tingkat kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan Meningkatnya pemahaman dan penerapan atas uraian jabatan yang mengandung tugas, tanggung jawab dan hasil kerja yang harus diemban pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 26

57 NO 4 Penyusunan standar kompetensi jabatan 5 Asesmen individu berdasarkan kompetensi 6 Penerapan sistem penilaian kinerja individu OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL Tersedianya dokumen standar kompetensi jabatan Tersedianya peta profil kompetensi individu Tersedianya indikator kinerja individu yang terukur KRITERIA KEBERHASILAN Melaksanakan evaluasi jabatan Juli 2011 Hasil Evaluasi Jabatan Merumuskan job grading Juli 2011 Rumusan Job Grading Memvalidasi hasil job grading dengan Kementerian PAN & RB, dan BKN Agustus 2011 Berita Acara Validasi Hasil Job Grading Penetapan tunjangan kinerja Agustus 2011 Draft Perpres tentang Penetapan Tunjangan Kinerja KRT Penerapan pemberian tunjangan kinerja Januari 2012 Perpres tentang Penetapan Tunjangan Kinerja KRT Pembentukan Assessment Center April 2012 Terbentuknya Assessment Center Membuat rencana penyusunan standar kompetensi jabatan Ristek Melaksanakan penyusunan standar kompetensi jabatan Menetapkan standar kompetensi jabatan Menerapkan standar kompetensi jabatan Membuat rencana untuk melakukan asesmen terhadap seluruh pegawai Melaksanakan asesmen terhadap seluruh pegawai Membuat rencana untuk menerapkan sistem penilaian kinerja individu Menyusun instrumen penilaian kinerja individu yang terukur dan mencerminkan pencapaian kinerja Menerapkan instrumen penilaian kinerja individu yang terukur dan mencerminkan pencapaian kinerja dalam pelaksanaan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Mei 2012 Juni 2012 Desember 2012 Juni 2013 Juli 2013 September 2013 Agustus 2011 November 2011 Januari 2012 Rencana Aksi Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan KRT Draft SK Menteri tentang Standar Kompetensi Jabatan SK Menteri tentang Standar Kompetensi Jabatan SK Menteri tentang Penempatan Pegawai Rencana Aksi asesmen pegawai Peta profil kompetensi individu Rencana Aksi Sistem Penilaian Kinerja Individu SK Menteri tentang Penilaian Kinerja Individu Kontrak Kinerja Individu OUTCOMES Terwujudnya profil kompetensi untuk masing-masing jabatan di dalam organisasi dan tersedianya informasi secara komprehensif dan akurat profil kompetensi individu Terwujudnya sistem pengukuran kinerja individu yang objektif, transparan dan akuntabel 7 Pembangunan/ Pengembangan database pegawai Tersedianya data pegawai yang mutakhir dan akurat Membuat rencana untuk membangun/ mengembangkan database pegawai Melaksanakan pembangunan/ pengembangan database pegawai Menerapkan database pegawai November 2010 Januari 2011 September 2011 Rencana Aksi Pengembangan Database Pegawai Pengembangan SIMPEG SIMPEG Berjalannya sistem informasi pegawai yang akurat, transparan dan akuntabel 8 Pengembangan Terbangunnya Membuat rencana pengembangan Juni 2012 Rencana Aksi Berjalannya sistem [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 27

58 NO pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL sistem dan proses pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik sistem diklat berbasis kompetensi untuk pegawai terutama dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan public Melaksanakan pengembangan sistem diklat berbasis kompetensi untuk pegawai terutama dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan public Juni 2013 KRITERIA KEBERHASILAN Pengembangan Sistem Diklat Berbasis Kompetensi Pengembangan Sistem Diklat Berbasis Kompetensi OUTCOMES pendidikan dan pelatihan pegawai yang mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai dan kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan Menerapkan sistem diklat berbasis kompetensi untuk pegawai terutama dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan public Agustus 2013 SK Menteri tentang Sistem Diklat Berbasis Kompetensi Di dalam Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur terdapat 8 kegiatan, yang meliputi: Penataan Sistem Rekrutmen Pegawai, Analisis Jabatan, Evaluasi Jabatan, Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan, Assesment Individu Berdasarkan Kompetensi, Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu, Pembangunan/Pengembangan Database Pegawai, Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berbasis Kompetensi Kegiatan Penataan sistem rekrutmen pegawai dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut : Melakukan need assessment pegawai sesuai kebutuhan kompetensi, akan dilakukan pada bulan April 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa formasi pegawai sesuai kompetensi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran sebesar Menyusun rencana perubahan sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, akuntabel dan berbasis kompetensi untuk menjaring caloncalon pegawai yang berkualitas, akan dilakukan pada bulan Mei 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa Draft Permen tentang Sistem Rekrutmen Pegawai. Kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Menerapkan sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, akuntabel dan berbasis kompetensi untuk menjaring calon-calon pegawai yang berkualitas, akan dilakukan pada bulan Agustus 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa Permen tentang Sistem Rekrutmen Pegawai. Kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Umum [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 28

59 5.2. Rencana kegiatan Analisis jabatan memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Menetapkan hasil informasi faktor jabatan akan dilakukan pada bulan Juli 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa Dokumen Hasil Analisis Informasi faktor jabatan. Kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Penerapan informasi faktor jabatan akan mulai dilakukan pada bulan Juli 2011 kriteria keberhasilan berupa kesesuaian kompetensi pegawai dengan tupoksi yang melekat pada jabatan. Kegiatan ini tidak memerlukan anggaran. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Umum Rencana kegiatan Evaluasi jabatan memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Melaksanakan evaluasi jabatan akan dilakukan pada bulan Juli 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa Hasil Evaluasi Jabatan. Kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Merumuskan job grading akan dilakukan pada bulan Juli 2011 kriteria keberhasilan berupa Rumusan Job Grading Kegiatan ini tidak memerlukan anggaran. Memvalidasi hasil job grading dengan Kementerian PAN & RB, dan BKN akan dilakukan pada bulan Agustus 2011 kriteria keberhasilan berupa Berita Acara Validasi Hasil Job Grading Kegiatan ini tidak memerlukan anggaran. Penetapan tunjangan kinerja akan dilakukan pada bulan Agustus 2011 kriteria keberhasilan berupa Draft Perpres tentang Penetapan Tunjangan Kinerja KRT Kegiatan ini tidak memerlukan anggaran. Penerapan pemberian tunjangan kinerja akan dilakukan pada bulan Januari 2012 kriteria keberhasilan berupa Perpres tentang Penetapan Tunjangan Kinerja KRT Kegiatan ini memerlukan anggaran sebesar Rp. 40,5 M Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Umum. 1. Rencana kegiatan Penyusunan standar kompetensi jabatan memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Pembentukan Assessment Center akan dilakukan pada bulan April 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa Terbentuknya Assessment Center. Kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran Rp Membuat rencana penyusunan standar kompetensi jabatan Ristek akan dilakukan pada bulan Mei 2012 kriteria keberhasilan berupa Rencana Aksi Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan KRT. Kegiatan ini tidak memerlukan anggaran. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 29

60 Melaksanakan penyusunan standar kompetensi jabatan akan dilakukan pada bulan Juni 2012 kriteria keberhasilan berupa Draft SK Menteri tentang Standar Kompetensi Jabatan. Kegiatan ini memerlukan anggaran Rp Menetapkan standar kompetensi jabatan akan dilakukan pada bulan Desember 2012 kriteria keberhasilan berupa SK Menteri tentang Standar Kompetensi Jabatan. Kegiatan ini tidak memerlukan anggaran. Menerapkan standar kompetensi jabatan akan dilakukan pada bulan Juni 2013 kriteria keberhasilan berupa SK Menteri tentang Penempatan Pegawai. Kegiatan ini tidak memerlukan anggaran. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Umum. 2. Rencana kegiatan Asesmen individu berdasarkan kompetensi memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana untuk melakukan asesmen terhadap seluruh pegawai akan dilakukan pada bulan Juli 2013 dengan kriteria keberhasilan berupa Rencana Aksi asesmen pegawai. Kegiatan ini membutuhkan anggaran Rp Melaksanakan asesmen terhadap seluruh pegawai akan dilakukan pada bulan September 2013 kriteria keberhasilan berupa Peta profil kompetensi individu Kegiatan ini memerlukan anggaran sebesar Rp Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Umum. 3. Penerapan sistem penilaian kinerja individu memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana untuk menerapkan sistem penilaian kinerja individu, akan dilakukan pada bulan Agustus 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa Rencana Aksi Sistem Penilaian Kinerja Individu. Pelaksanaan kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Menyusun instrumen penilaian kinerja individu yang terukur dan mencerminkan pencapaian kinerja, akan dilakukan pada bulan November 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa Draft SK Menteri tentang Penilaian Kinerja Individu. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2012 sebesar Rp Menerapkan instrumen penilaian kinerja individu yang terukur dan mencerminkan pencapaian kinerja dalam pelaksanaan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, akan dilakukan pada bulan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 30

61 Januari 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa Kontrak Kinerja Individu. Pelaksanaan kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Umum. 4. Pembangunan/ Pengembangan database pegawai. tahapan kerja yang akan dilakukan menerapkan database pegawai, yang akan dilakukan pada bulan September 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa SIMPEG. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Umum. 5. Pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana pengembangan sistem diklat berbasis kompetensi untuk pegawai terutama dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik, akan dilakukan pada bulan Juni 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa Rencana Aksi Pengembangan Sistem Diklat Berbasis Kompetensi. Pelaksanaan kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Melaksanakan pengembangan sistem diklat berbasis kompetensi untuk pegawai terutama dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik, akan dilakukan pada bulan Juni 2013 dengan kriteria keberhasilan berupa Pengembangan Sistem Diklat Berbasis Kompetensi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2012 sebesar Rp Menerapkan sistem diklat berbasis kompetensi untuk pegawai terutama dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik, akan dilakukan pada bulan Agustus 2013 dengan kriteria keberhasilan berupa SK Menteri tentang Sistem Diklat Berbasis Kompetensi. Pelaksanaan kegiatan ini pada tahun 2013 membutuhkan anggaran sebesar Rp ,- Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Umum Area perubahan yang diharapkan tercipta melalui pelaksanaan program ini dapat dirangkum melalui tabel sebagai berikut: NO. TUJUAN SASARAN KRITERIA KEBERHASILAN KONDISI SAAT INI GAP STRATEGI OBJEK YANG AKAN DIRUBAH 1. Penataan sistem rekrutmen pegawai Diperolehnya para pegawai baru maupun yang sedang Belum pernah dilakukan pemetaan kompetensi jabatan bagi Ada indikasi, belum terjadi secara penuh the right man on the right place 1. Penataan sistem pengusulan kebutuhan pegawai Peraturan dibidang kepegawaian [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 31

62 NO. TUJUAN berkarir yang memiliki tingkat kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan SASARAN KRITERIA KEBERHASILAN KONDISI SAAT INI pemangku jabatan GAP STRATEGI 2. Melakukan need assessment kepada pemangku jabatan OBJEK YANG AKAN DIRUBAH 2. Analisis dan Evaluasi Jabatan Meningkatnya pemahaman dan penerapan atas uraian jabatan yang mengandung tugas, tanggung jawab dan hasil kerja yang harus diemban pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Telah tersedia uraian jabatan sampai dengan level terendah Telah dilakukan evaluasi jabatan dan telah diperoleh peringkat jabatan Kurangnya pemahaman akan uraian jabatan 1. Sosialisasi dan internalisasi uraian jabatan Mindset pegawai tentang tugas dan fungsi jabatan 3. Penyusunan standar kompetensi jabatan dan asesmen individu berdasarkan kompetensi Terwujudnya profil kompetensi untuk masingmasing jabatan di dalam organisasi dan tersedianya informasi secara komprehensif dan akurat profil kompetensi individu 1. Belum tersedia standar kompetensi jabatan secara spesifik untuk setiap jabatan 2. Belum dilakukan asesmen individu berdasarkan kompetensi Pembentukan assessment centre - 4. Penerapan sistem penilaian kinerja individu Terwujudnya sistem pengukuran kinerja individu yang objektif, transparan dan akuntabel 5. Pembangunan/ pengembangan database pegawai Berjalannya sistem informasi pegawai yang akurat, transparan dan akuntabel Tersedianya sistem informasi kepegawaian yang handal, yang mampu memberikan informasi secara menyeluruh bagi seluruh pegawai Tersedianya sistem informasi kepegawaian yang handal, yang mampu memberikan informasi secara menyeluruh bagi seluruh pegawai Tersedia sistem informasi pegawai, namun belum dapat dimanfaatkan secara optimal, karena Belum optimalnya pemanfaatan sistem informasi kepegawaian yang ada, Belum terintegrasinya sistem informasi kepegawaian Ristek dgn BKN Meneruskan proses input data Melakukan verifikasi data Pengembangan pendidikan Berjalannya sistem Kesesuaian antara kompetensi [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 32

63 NO. dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi TUJUAN pendidikan dan pelatihan pegawai yang mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai dan kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan SASARAN pegawai dengan kompetensi yang dipersyaratkan jabatan KRITERIA KEBERHASILAN KONDISI SAAT INI GAP STRATEGI OBJEK YANG AKAN DIRUBAH Keseluruhan kegiatan dalam program penataan Penataan Sistem Manajemen SDM akan dilaksanakan dalam kerangka waktu sebagaimana tercantum dalam matriks berikut ini. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 33

64 6. PENGUATAN PENGAWASAN Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Secara umum, target, kegiatan serta indikator kinerja dari program Penguatan Pengawasan adalah sebagaimana yang tercantum dalam tabel sebagai berikut. NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 1 Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terjadinya peningkatan ketaatan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi, yang ditandaidengan berkurangnya jumlah dan jenis temuan serta meningkatnya tindak lanjut Membuat rencana penerapan SPIP September 2011 Rencana Aksi Penerapan SPIP Membangun SPIP Desember 2011 Draft SK Menteri tentang SPIP Menerapkan SPIP Januari 2012 SK Menteri tentang SPIP 1. Tercapainya tujuan organisasi secara efisien dan efektif serta taat pada peraturan 2. Berjalannya pengelolaan keuangan negara yang andal dan terpercaya 2 Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan consulting APIP yang lebih berperan dalam melakukan penguatan sistem pengendalian itern, quality assurance dan konsultasi atas pelayanan kepemerintahan, yang ditandai dengan Laporan Keuangan yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Membuat rencana peningkatan peran APIP sebagai Quality Assurance dan consulting Membangun peningkatan peran APIP sebagai Quality Assurance dan consulting Menerapkan peran APIP sebagai Quality Assurance dan consulting Januari 2012 Mei 2012 Juli 2012 Rencana Aksi Peningkatan Peran APIP Draft SK Menteri tentang APIP SK Menteri tentang APIP [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 34

65 Program penguatan pengawasan memiliki 2 (dua) kegiatan yaitu Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), dan Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan consulting Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana penerapan SPIP, akan dilakukan pada bulan September 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa Rencana Aksi Penerapan SPIP. Pelaksanaan kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Membangun SPIP, akan dilakukan pada bulan Desember 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa Draft SK Menteri tentang SPIP Menerapkan SPIP akan dilakukan pada bulan Januari 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa SK Menteri tentang SPIP Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan ini adalah Inspektur Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan consulting memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana peningkatan peran APIP sebagai Quality Assurance dan consulting, akan dilakukan pada bulan Januari 2012 dengan kriteria keberhasilan tersusunnya Rencana Aksi Peningkatan Peran APIP. Membangun peningkatan peran APIP sebagai Quality Assurance dan consulting akan dilakukan pada bulan Mei 2012 dengan kriteria keberhasilan tersusunnya Draft SK Menteri tentang APIP. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2012 sebesar Rp Menerapkan peran APIP sebagai Quality Assurance dan consulting akan dilakukan pada bulan Juli 2012 dengan kriteria keberhasilan SK Menteri tentang APIP. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Inspektur Area perubahan yang diharapkan tercipta melalui pelaksanaan program pengutan pengawasan ini dapat dirangkum melalui tabel sebagai berikut: [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 35

66 NO. TUJUAN SASARAN KRITERIA KEBERHASILAN KONDISI SAAT INI GAP STRATEGI OBJEK YANG AKAN DIRUBAH 1. Penguatan Pengawasan Tercapainya tujuan organisasi secara efisien dan efektif serta taat pada peraturan Meningkatkan penyelenggaraan kepemerintahan di lingkungan Kementerian Ristek yang bersih dan bebas KKN 1. Menurunnya jumlah temuan 2. Meningkatnya tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pengawasan 1. Masih ditemukan adanya pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku 2. Belum terbangunnya sistem pengendalian internal yang memadai SPIP belum sepenuhnya dipahami dan diimplementasikan di seluruh unit kerja 1. Membuat rencana penerapan SPIP 2. Membangun SPIP 3. Menerapkan SPIP Peningkatan komitmen pimpinan dan seluruh pegwai dalam pencapaian tujuan organisasi Berjalannya pengelolaan keuangan negara yang andal dan terpercaya Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan 3. Peningkatan kualitas pelaporan keuangan Laporan keuangan sudah mendapat opini WTP Masih terdapat beberapa penyimpangan 4. Membuat rencana peningkatan peran APIP sebagai Quality Assurance dan consulting Peningkatan kinerja dan akuntabilitas satuan kerja 5. Membangun peningkatan peran APIP sebagai Quality Assurance dan consulting 6. Menerapkan peran APIP sebagai Quality Assurance dan consulting Agenda kerja rinci setiap tahapan pelaksanaan program Program Penguatan Pengawasan adalah sebagaimana tercantum dalam matriks terlampir. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 36

67 7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kementerian Ristek. Secara umum, target, kegiatan serta indikator kinerja dari program Penguatan Akuntabilitas Kinerja adalah sebagaimana yang tercantum dalam tabel sebagai berikut. NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 1 Penguatan akuntabilitas kinerja Terjadinya peningkatan kualitas laporan akuntabilitas kinerja Membuat rencana penguatan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Oktober 2010 Rencana Aksi Penguatan SAKIP Berjalannya sistem akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif Membangun penguatan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Januari 2011 SK Menteri tentang SAKIP Menerapkan penguatan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah April : Kategori Cukup Baik : Kategori Baik 2 Pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi Terbangunnya sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang terukur Membuat rencana pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi September 2010 Rencana Aksi UKMP3 Mengembangkan sistem manajemen kinerja organisasi Oktober 2010 SK Menteri tentang UKMP3 Menerapkan sistem manajemen kinerja organisasi Januari Hasil evaluasi UKP 4 3 Penyusunan indikator Kinerja Utama (IKU) Tersusunnya Indikator Kinerja Utama (IKU) Mengidentifikasi indikatorindikator kunci keberhasilan April 2011 Identifikasi indikatorindikator kunci keberhasilan Menyusun indikator-indikator kinerja utama Juni 2011 Draft SK Menteri tentang Revisi IKU Menetapkan IKU Agustus 2011 SK Menteri tentang Revisi IKU [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 37

68 Program penguatan akuntabilitas kinerja memiliki 3 kegiatan utama, yang meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja, Pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi, dan Penyusunan indikator Kinerja Utama (IKU) Kegiatan penguatan akuntabilitas kinerja memiliki satu tahapan kerja: melakukan evaluasi penguatan sistem akuntabilitas kinerja Kementerian, yang akan dilakukan pada bulan September 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa laporan hasil evaluasi penguatan sistem akuntabilitas kinerja Kementerian Riset dan Teknologi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2012 sebesar Rp Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan ini adalah Kepala Biro Perencanaan Kegiatan pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi akan melaksanakan tahapan: evaluasi pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi, yang akan dilakukan pada bulan September 2012 dengan kriteria keberhasilan laporan hasil evaluasi pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2012 sebesar Rp Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan ini adalah Kepala Biro Perencanaan Penyusunan indikator Kinerja Utama (IKU) akan melaksanakan tahapan kegiatan: Area perubahan yang diharapkan tercipta melalui pelaksanaan program ini dapat dirangkum melalui tabel sebagai berikut: NO. TUJUAN SASARAN KRITERIA KEBERHASILAN KONDISI SAAT INI GAP STRATEGI OBJEK YANG AKAN DIRUBAH Penguatan Akuntablitas Kinerja Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja lembaga 1. Terbentuknya sistem pelaporan kinerja yang terintegrasi, handal, efektif dan efisien 2. Terbentuknya system pengukuran kinerja yang 1. Kualitas pelaporan akuntabilitas yang lebih baik 2. Dihasilkannya system pengukuran kinerja LAKIP belum menggambarkan kinerja organisasi yang sesungguhnya Belum ada sistem pengukuran kinerja Perlu dikembangkan sistem dan mekanisme pelaporan kinerja yang lebih integrative 1. Membangun penguatan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah 2. Menerapkan penguatan sistem akuntabilitas kinerja instansi Terukurnya kinerja organisasi dengan alat ukur yang dapat dipertanggungjawab kan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 38

69 NO. TUJUAN SASARAN komprehensif dan mampu memberikan respon perbaikan berkelanjutan KRITERIA KEBERHASILAN KONDISI SAAT INI GAP STRATEGI pemerintah 3. Menerapkan sistem manajemen kinerja organisasi OBJEK YANG AKAN DIRUBAH Agenda kerja rinci setiap tahapan pelaksanaan program Program Akuntabilitas Kinerja adalah sebagaimana tercantum dalam matriks terlampir. 8. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk meningkatkan pelayanan publik pada Kementerian Ristek sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Secara umum, target, kegiatan serta indikator kinerja dari program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah sebagaimana yang tercantum dalam tabel sebagai berikut. NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 1 Penerapan standar pelayanan pada unit kerja Pemberian izin Penelitian Asing, PPIptek dan Puspiptek Terimplementasinya penggunaan standar pelayanan dalam pelayanan publik Membuat rencana menyusun standar pelayanan pada unit kerja Mei 2011 Rencana Aksi Standar Pelayanan Terselenggaranya pelayanan publik yang lebih cepat, lebih aman,lebih baik dan lebih terjangkau [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 39

70 NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES Menyusun standar pelayanan pada unit kerja September 2011 Draft SK Menteri tentang Standar Pelayanan Menetapkan standar pelayanan pada unit kerja Desember 2011 SK Menteri tentang Standar Pelayanan Menerapkan standar pelayanan pada unit kerja Januari 2012 Tingkat Kepuasan Publik 2 Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik Terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik Membuat rencana kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan public dan survey kepuasan publik Mei 2012 Rencana Aksi Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat Menetapkan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan public Juli 2012 SK Menteri tentang Kerja sama Pemerintah dan Masyarakat Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik memiliki 2 kegiatan utama, yaitu Penerapan Standar Pelayanan pada Unit Kerja yang terkait langsung dengan pelayanan publik dan Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik 8.1. Penerapan standar pelayanan pada unit kerja yang terkait langsung dengan pelayanan publik (PPIptek dan Puspiptek), memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana menyusun standar pelayanan pada unit kerja, akan dilakukan pada bulan Mei 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa Rencana Aksi Standar Pelayanan. Pelaksanaan kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Menyusun standar pelayanan pada unit kerja, akan dilakukan pada bulan September 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa Draft SK Menteri tentang Standar Pelayanan. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2011 sebesar Rp Menetapkan standar pelayanan pada unit kerja akan dilakukan pada bulan Desember 2011 dengan kriteria keberhasilan berupa SK Menteri tentang Standar Pelayanan Pelaksanaan kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran Menerapkan standar pelayanan pada unit kerja akan dilakukan pada bulan Januari 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa Tingkat Kepuasan Publik. Pelaksanaan kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 40

71 8.2. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Hukum dan Humas Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik, memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik, akan dilakukan pada bulan Mei 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa Rencana Aksi Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat. Pelaksanaan kegiatan ini tidak membutuhkan anggaran. Menetapkan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik, akan dilakukan pada bulan Juli 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa SK Menteri tentang Kerja sama Pemerintah dan Masyarakat. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Hukum dan Humas. Area perubahan yang diharapkan tercipta melalui pelaksanaan program ini dapat dirangkum melalui tabel sebagai berikut: NO. 1 Peningkatan Pelayanan Publik TUJUAN SASARAN KRITERIA KEBERHASILAN Meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat 1. Diterapkannya standar pelayanan pada unit kerja pelayanan publik 1. Terimplementasi kannya penggunaan standar pelayanan dalam pelayanan publik KONDISI SAAT INI 1. PP Iptek sudah memiliki standar pelayanan. 2. Puspiptek belum memiliki standar pelayanan GAP STRATEGI OBJEK YANG AKAN DIRUBAH 1. Perlu optimalisasi penggunaan standar pelayanan unit kerja di PP Iptek 2. Perlu penyusunan standar pelayanan belum 1. Membuat rencana menyusun standar pelayanan pada unit kerja 2. Menyusun standar pelayanan pada unit kerja 3. Menetapkan standar pelayanan pada unit kerja 4. Menerapkan standar pelayanan pada unit kerja 1. Semua unit pelayanan publik memiliki Standar Pelayanan Minimum. 2. Kualitas pelayanan meningkat (lebih efektif dan efisien) 2. Partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik 2. Terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik 3. Partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik masih rendah 5. Membuat rencana kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan public, melaksanakan survey kepuasan public. 6. Menetapkan kerjasama [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 41

72 pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik Keseluruhan kegiatan dalam program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik akan dilaksanakan dalam kerangka waktu sebagaimana tercantum dalam matriks berikut ini 9. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk menjamin agar pelaksanaan reformasi birokrasi dijalankan sesuai dengan ketentuan dan target yang ditetapkan dalam roadmap. Secara umum, tujuan, target, kegiatan serta indikator kinerja dari program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan adalah sebagaimana yang tercantum dalam tabel sebagai berikut. NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 1 Monitoring Tersedianya laporan monitoring Membuat rencana monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi internal Maret 2012 Rencana Aksi Monitoring RB Membuat rancangan/design monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi internal Mei 2012 Rancangan Monitoring RB [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 42

73 NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES Menerapkan rancangan/design monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi internal September 2012 SK Menteri tentang Tim Monitoring RB Menyusun laporan monitoring Oktober 2012 Laporan Monitoring RB Melakukan upaya perbaikan berkelanjutan November 2012 Rekomendasi perbaikan Kegiatan RB 2 Evaluasi (dilakukan setiap tahun sekali) Tersedianya laporan evaluasi tahunan Membuat rencana evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi internal November 2012 Rencana Aksi Evaluasi RB Membuat rancangan/design evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi internal Desember 2012 Rancangan Evaluasi RB Menerapkan rancangan/design evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi internal Desember 2012 SK Menteri tentang Tim Evaluasi RB Menyusun laporan evaluasi Januari 2013 Laporan Evaluasi RB Melakukan upaya perbaikan berkelanjutan Februari 2013 Rekomendasi perbaikan Program RB 3 Evaluasi menyeluruh (dilakukan pada semester kedua 2014) Tersedianya laporan evaluasi lima tahunan Membuat rencana evaluasi menyeluruh pelaksanaan reformasi birokrasi internal Maret 2014 Rencana Aksi Evaluasi 5 tahunan RB Membuat rancangan/design evaluasi menyeluruh pelaksanaan reformasi birokrasi internal Mei 2014 Rancangan Evaluasi 5 tahunan RB Menerapkan rancangan/design evaluasi menyeluruh pelaksanaan reformasi birokrasi internal Agustus 2014 SK Menteri tentang Tim Evaluasi 5 tahunan RB Laporan evaluasi menyeluruh Agustus 2014 Laporan Evaluasi 5 tahunan RB Melakukan upaya perbaikan berkelanjutan Desember 2014 Rekomendasi perbaikan program RB [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 43

74 Program monitoring, evaluasi dan pelaporan memiliki 3 kegiatan utama yaitu monitoring, evaluasi dan evaluasi menyeluruh Rencana kegiatan monitoring memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi internal, akan dilakukan pada bulan Maret 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa rencana aksi monitoring reformasi birokrasi. Membuat rancangan/design monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi internal, akan dilakukan pada bulan Mei 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa rancangan monitoring reformasi birokrasi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2012 sebesar Rp Menerapkan rancangan/design monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi internal, akan dilakukan pada bulan September 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa SK Menteri tentang tim monitoring reformasi birokrasi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2012 sebesar Rp Menyusun laporan monitoring, akan dilakukan pada bulan Oktober 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa laporan monitoring reformasi birokrasi. Melakukan upaya perbaikan berkelanjutan, akan dilakukan pada bulan November 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa rekomendasi perbaikan Kegiatan reformasi birokrasi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2012 sebesar Rp Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Perencanaan Rencana kegiatan evaluasi memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi internal, akan dilakukan pada bulan November 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa rencana aksi evaluasi reformasi birokrasi. Membuat rancangan/design evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi internal, akan dilakukan pada bulan Desember 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa rancangan evaluasi reformasi birokrasi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2012 sebesar Rp Menerapkan rancangan/design evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi internal, akan dilakukan pada bulan Desember 2012 dengan kriteria keberhasilan berupa SK Menteri tentang tim evalusi [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 44

75 reformasi birokrasi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2012 sebesar Rp Menyusun laporan evaluasi, akan dilakukan pada bulan Januari 2013 dengan kriteria keberhasilan berupa laporan evaluasi reformasi birokrasi. Melakukan upaya perbaikan berkelanjutan, akan dilakukan pada bulan Februari 2013 dengan kriteria keberhasilan berupa rekomendasi perbaikan program reformasi birokrasi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Perencanaan Rencana kegiatan evaluasi menyeluruh memiliki tahapan kerja sebagai berikut: Membuat rencana evaluasi menyeluruh pelaksanaan reformasi birokrasi internal, akan dilakukan pada bulan Maret 2014 dengan kriteria keberhasilan berupa rencana aksi evaluasi 5 tahunan reformasi birokrasi. Membuat rancangan/design evaluasi menyeluruh pelaksanaan reformasi birokrasi internal, akan dilakukan pada bulan Mei 2014 dengan kriteria keberhasilan berupa rancangan evaluasi 5 tahunan reformasi birokrasi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp Menerapkan rancangan/design evaluasi menyeluruh pelaksanaan reformasi birokrasi internal, akan dilakukan pada bulan Agustus 2014 dengan kriteria keberhasilan berupa SK Menteri tentang tim evalusi 5 tahunan reformasi birokrasi. Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp Menyusun laporan evaluasi menyeluruh, akan dilakukan pada bulan Agustus 2014 dengan kriteria keberhasilan berupa laporan evaluasi 5 tahunan reformasi birokrasi. Melakukan upaya perbaikan berkelanjutan, akan dilakukan pada bulan Desember 2014 dengan kriteria keberhasilan berupa rekomendasi perbaikan program reformasi birokrasi Kegiatan ini membutuhkan anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan diatas adalah Kepala Biro Perencanaan. Agenda kerja rinci setiap tahapan pelaksanaan program Program Monitoring dan Evaluasi adalah sebagaimana tercantum dalam matriks terlampir. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 45

76 10. Penanggung Jawab Program dan Kegiatan Setiap program dan kegiatan reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi memiliki minimal satu orang penanggungjawab. Satu orang penanggungjawab bertanggungjawab penuh terhadap seluruh tahapan kerja dalam satu program/kegiatan. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 46

77 Tabel berikut memberikan informasi tentang penanggungjawab masing-masing program dan kegiatan. No. A. MANAJEMEN PERUBAHAN 1. Pembentukan tim manajemen perubahan Ristek yang terdiri dari para agen perubahan OUTPUT Terbentuknya tim manajemen perubahan Kementerian Riset dan Teknologi TAHAPAN KERJA Penyusunan (pembentukan) Tim RB Revisi Tim RB Penyusunan Tugas-tugas Tim Pembentukan Tim Manajemen Perubahan Sosialisasi Tim PENANGGUNG JAWAB Kepala Biro Umum Tim sudah melaksanakan tugas 2. Penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi Tersedianya dokumen strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi Kementerian Riset dan Teknologi Pemetaan terhadap pemangku kepentingan dan melakukan asesmen atas pengaruh perubahan masing-masing Kepala Perencanaan Biro Ristek termasuk pemangku kepentingan rencana Asesmen kesiapan implementasinya perubahan,termasuk didalamnya identifikasi terhadap penolakan perubahan Asesmen terhadap tingkat partisipasi/ dukungan para pemangku kepentingan dan kebutuhan akan komunikasi untuk manajemen perubahan termasuk mengidentifikasikan penolakan terhadap perubahan Asesmen terhadap organisasi, termasuk struktur, peran (roles), dan tanggungjawabnya Asesmen terhadap kemampuan/ kapabilitas dan skills organisasi untuk melaksanakan perubahan Penyusunan strategi manajemen [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 47

78 No. 3. Sosialisasi dan Internalisasi Perubahan OUTPUT Terselenggaranya sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi TAHAPAN KERJA PENANGGUNG JAWAB perubahan, rencana dan aktivitas manajemen perubahan Penyusunan strategi dan rencana komunikasi Melakukan sosialisasi manajemen Kepala Biro Mengimplementasikan strategi, Hukum dan Humas rencana dan aktivitas manajemen perubahan, termasuk tetap melakukan asesmen secara berkelanjutan terhadap pengarah perubahan pada masing-masing kelompok pemangku Mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas komunikasi agar para pemangku kepentingan secara aktif terlibat, merasa memiliki proses perubahan dan mendorong perilaku dan pola pikir baru yang diharapkan dari proses perubahan serta mengurangi penolakan terhadap perubahan Mengimplementasikan struktur organisasi yang baru, termasuk peran dan tanggungjawabnya yang baru untuk mendukung Mengimplementasikan strategi dan rencana dan aktivitas pelatihan untuk membekali para staf menjalani periode transisi dengan baik dan mengurangi penolakan Mengintegrasikan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi dengan program dan kegiatan reformasi birokrasi sesuai roadmap reformasi birokrasi [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 48

79 No. OUTPUT TAHAPAN KERJA Memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui asistensi dan fasilitasi yang diperlukan untuk membentuk keterampilan, nilainilai, perilaku dan pola pikir baru (termasuk budaya kerja atau budaya organisasi yang baru) yang diharapkan Mengimplementasikan manfaat yang telah dirumuskan agar perubahan dapat dirasakan secara positif oleh pemangku kepentingan B. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENANGGUNG JAWAB 1 Penataan Berbagai Teridentifikasinya Melakukan identifikasi peraturan Asdep Legislasi peraturan Peraturan Perundang- perundang- perundangan yang Undangan Yang undangan yang dikeluarkan/diterbitkan Dikeluarkan / dikeluarkan/diterbitkan Menyusun peta peraturan Diterbitkan Oleh oleh Kementerian Riset perundangan-undangan yang Kementerian Riset dan dan Teknologi tidak harmonis atau tidak sinkron Teknologi di lingkungan Ristek serta lainnya Tersedianya peta peraturan perundanganundangan yang tidak harmonis atau tidak sinkron di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi Terlaksananya regulasi dan deregulasi peraturan Menyusun rencana regulasi dan deregulasi peraturan perundangundangan dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi Melakukan regulasi dan deregulasi peraturan perundangundangan dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi perundangan 1 Restrukturisasi/ Tersedianya peta tugas Melakukan identifikasi tugas Kepala Biro Umum penataan tugas dan dan fungsi unit kerja pada pokok dan fungsi unit organisasi fungsi unit kerja pada Kementerian Riset dan Menyusun peta tugas pokok dan Kementerian Riset dan Teknologi yang tepat fungsi unit kerja yang saling Teknologi fungsi dan tepat ukuran tumpang tindih [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 49

80 No. OUTPUT (right sizing) 2 Penguatan unit kerja Terbentuknya unit kerja yang menangani yang menangani fungsi fungsi organisasi, organisasi, tatalaksana, tatalaksana, kepegawaian dan diklat pelayanan publik, yang mampu mendukung kepegawaian dan tercapainya tujuan dan diklat sasaran reformasi birokrasi C. PENATAAN TATALAKSANA 1 Penyusunan SOP Tersedianya dokumen Penyelenggaraan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi tugas dan fungsi yang disahkan TAHAPAN KERJA Menyusun rencana restrukturisasi untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang efektif dan efisien serta right sizing Melakukan restrukturisasi sesuai dengan rencana restrukturisasi Melakukan evaluasi tupoksi untuk penajaman fungsi Melakukan identifikasi berbagai aspek yang perlu diperkuat pada unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Menyusun rencana penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Melaksanakan penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat Melakukan identifikasi berbagai proses penyelenggaraan pemerintahan Menyusun peta proses penyelenggaraan pemerintahan Melakukan analisa business process PENANGGUNG JAWAB Kepala Biro Umum Kepala Biro Perencanaan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 50

81 No. OUTPUT TAHAPAN KERJA PENANGGUNG JAWAB Melakukan identifikasi berbagai proses penyelenggaraan pemerintahan yang akan dibakukan dalam business process dan standard operating procedure Menyusun business process dan standard operating procedure Melaksanakan business process dan standard operating procedure 2 Pembangunan atau Tersedianya e- Menyusun rencana pembangunan Pengembangan e- government pada dan pengembangan e- government Kementerian Riset dan Teknologi government Elektronisasi berbagai dokumen penyelenggaraan pemerintahan Menggunakan intranet untuk distribusi dokumen elektronik, korespondensi internal antar unit kerja (jabatan), file management, data base pegawai, manajemen kinerja, , dll Menerapkan portal yang mampu: memberikan berbagai informasi kepada pengguna; melaksanakan e-procurement; memberikan links kepada portal yang lain; pencarian informasi; help desk; dll D. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR 1 Penataan sistem Terbangunnya sistem Melakukan identifikasi berbagai rekrutmen pegawai rekrutmen yang terbuka, permasalahan rekrutmen pegawai transparansi, akuntabel Melakukan need assessment dan berbasis kompetensi pegawai sesuai kebutuhan kompetensi Menyusun rencana perubahan sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, akuntabel dan berbasis kompetensi untuk Kepala Biro Hukum dan Humas Kepala Biro Umum [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 51

82 No. OUTPUT 2 Analisis jabatan Tersedianya uraian jabatan dan informasi faktor jabatan 3 Evaluasi jabatan Tersedianya peringkat jabatan dan pemberian tunjangan kinerja 4 Penyusunan standar Tersedianya dokumen kompetensi jabatan standar kompetensi jabatan TAHAPAN KERJA menjaring calon-calon pegawai yang berkualitas Menerapkan sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, akuntabel dan berbasis kompetensi untuk menjaring calon-calon pegawai yang berkualitas Menyusun rencana pelaksanaan analisis jabatan Melaksanakan analisis jabatan Menetapkan hasil analisis jabatan Menerapkan hasil analisis jabatan Menyusun rencana pelaksanaan informasi faktor jabatan Melaksanakan informasi faktor jabatan Menetapkan hasil informasi faktor jabatan Menerapkan informasi faktor jabatan Menyusun rencana pelaksanaan evaluasi jabatan Melaksanakan evaluasi jabatan Merumuskan job grading Memvalidasi hasil job grading dengan Kementerian PAN & RB, dan BKN Penetapan tunjangan kinerja Penerapan pemberian tunjangan kinerja Pembentukan Assessment Center Membuat rencana penyusunan standar kompetensi jabatan Ristek Melaksanakan penyusunan standar kompetensi jabatan PENANGGUNG JAWAB Kepala Biro Umum Kepala Biro Umum Kepala Biro Umum [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 52

83 No. OUTPUT TAHAPAN KERJA PENANGGUNG JAWAB Menetapkan standar kompetensi jabatan Menerapkan standar kompetensi jabatan 5 Asesmen individu Tersedianya peta profil Membuat rencana untuk Kepala Biro Umum berdasarkan kompetensi individu melakukan asesmen terhadap kompetensi seluruh pegawai Melaksanakan asesmen terhadap seluruh pegawai 6 Penerapan sistem Tersedianya indikator Membuat rencana untuk Kepala Biro Umum penilaian kinerja kinerja individu yang menerapkan sistem penilaian individu terukur kinerja individu Menyusun instrumen penilaian kinerja individu yang terukur dan mencerminkan pencapaian kinerja Menerapkan instrumen penilaian kinerja individu yang terukur dan mencerminkan pencapaian kinerja dalam pelaksanaan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi 7 Pembangunan/ Tersedianya data Membuat rencana untuk Kepala Biro Pengembangan pegawai yang mutakhir membangun/ mengembangkan Hukum dan Humas database pegawai dan akurat database pegawai Melaksanakan pembangunan/ pengembangan database pegawai Menerapkan database pegawai 8 Pengembangan Terbangunnya sistem dan Membuat rencana pengembangan Kepala Biro Umum pendidikan dan proses pendidikan dan sistem diklat berbasis kompetensi pelatihan pegawai pelatihan pegawai untuk pegawai terutama dalam berbasis kompetensi berbasis kompetensi pengelolaan kebijakan dan dalam pengelolaan pelayanan public kebijakan dan pelayanan Melaksanakan pengembangan publik sistem diklat berbasis kompetensi untuk pegawai terutama dalam pengelolaan kebijakan dan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 53

84 No. OUTPUT E PENGUATAN PENGAWASAN 1 Penerapan Sistem Terjadinya peningkatan Pengendalian Intern ketaatan, efisiensi dan Pemerintah (SPIP) efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi TAHAPAN KERJA pelayanan public Menerapkan sistem diklat berbasis kompetensi untuk pegawai terutama dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan public Membuat rencana penerapan SPIP Membangun SPIP Menerapkan SPIP PENANGGUNG Inspektur JAWAB 2 Peningkatan Peran APIP yang lebih berperan Membuat rencana peningkatan Aparat Pengawasan dalam melakukan peran APIP sebagai Quality Intern Pemerintah penguatan sistem Assurance dan consulting (APIP) sebagai Quality pengendalian itern, Membangun peningkatan peran Assurance dan quality assurance dan APIP sebagai Quality Assurance consulting konsultasi atas pelayanan dan consulting kepemerintahan Menerapkan peran APIP sebagai Quality Assurance dan consulting F. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA 1 Penguatan Terjadinya peningkatan Membuat rencana penguatan Kepala Biro akuntabilitas kinerja kualitas laporan sistem akuntabilitas kinerja Perencanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Membangun penguatan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Menerapkan penguatan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah 2 Pengembangan sistem Terbangunnya sistem Membuat rencana pengembangan Kepala Biro manajemen kinerja yang mampu mendorong sistem manajemen kinerja Perencanaan organisasi tercapainya kinerja organisasi organisasi yang terukur Mengembangkan sistem manajemen kinerja organisasi Menerapkan sistem manajemen kinerja organisasi [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 54

85 No. OUTPUT TAHAPAN KERJA PENANGGUNG JAWAB 3 Penyusunan indikator Tersusunnya Indikator Mengidentifikasi indikator- Kepala Biro Kinerja Utama (IKU) Kinerja Utama (IKU) indikator kunci keberhasilan Perencanaan Menyusun indikator-indikator kinerja utama Menetapkan IKU G. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 1 Penerapan standar pelayanan pada unit kerja Pemberian izin Penelitian Asing, PP Iptek dan Puspiptek 2 Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik Terimplementasinya penggunaan standar pelayanan dalam pelayanan publik Terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik H. MONITORING DAN EVALUASI 1 Monitoring Tersedianya laporan monitoring Membuat rencana menyusun standar pelayanan pada unit kerja Menyusun standar pelayanan pada unit kerja Menetapkan standar pelayanan pada unit kerja Menerapkan standar pelayanan pada unit kerja Membuat rencana kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan melakukan survey kepuasan publik Menetapkan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik Membuat rencana monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi internal Membuat rancangan/design monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi internal Menerapkan rancangan/design monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi internal Menyusun laporan monitoring Melakukan upaya perbaikan berkelanjutan Kepala Biro Hukum dan Humas Kepala Biro Hukum dan Humas Kepala Biro Perencanaan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 55

86 No. OUTPUT 2 Evaluasi (dilakukan setiap tahun sekali) 3 Evaluasi menyeluruh (dilakukan pada semester kedua 2014) I. QUICK WINS Tersedianya laporan evaluasi tahunan Tersedianya laporan evaluasi lima tahunan 1 Quick Wins Terlaksananya Quick Wins TAHAPAN KERJA PENANGGUNG JAWAB Membuat rencana evaluasi Kepala Biro pelaksanaan reformasi birokrasi Perencanaan internal Membuat rancangan/design evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi internal Menerapkan rancangan/design evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi internal Menyusun laporan evaluasi Melakukan upaya perbaikan berkelanjutan Membuat rencana evaluasi Kepala Biro menyeluruh pelaksanaan Perencanaan reformasi birokrasi internal Membuat rancangan/design evaluasi menyeluruh pelaksanaan reformasi birokrasi internal Menerapkan rancangan/design evaluasi menyeluruh pelaksanaan reformasi birokrasi internal Laporan evaluasi menyeluruh Melakukan upaya perbaikan berkelanjutan Merumuskan Quick Wins Kepala Biro Menetapkan Quick Wins Perencanaan Melakukan persiapan pelaksanaan Quick Wins Melaksanakan Quick Wins Melakukan monitoring pelaksanaan Quick Wins Melakukan evaluasi pelaksanaan Quick Wins Melakukan perbaikan atas pelaksanaan Quick Wins Menyatukan Quick Wins dalam [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 56

87 No. OUTPUT TAHAPAN KERJA PENANGGUNG JAWAB manajemen 11. Optimalisasi Anggaran Keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi tentunya terkait dengan sumber pendanaan khususnya untuk pemberian tunjangan kinerja. Kementerian Riset dan Teknologi dalam menyiapkan pelaksanaan reformasi birokrasi melakukan upaya efisiensi dan optimalisasi anggaran dengan mempertimbangkan keberlanjutan output kegiatan. Dasar Pertimbangan efisiensi dan optimalisasi tersebut adalah sebagai berikut: Pada tahun 2011, mengingat pelaksanaan DIPA Kementerian telah berjalan, maka kebijakan optimalisasi diperoleh dari kebijakan pemerintah untuk penghematan 10 % dan dari efisiensi pelaksanaan kegiatan; No JENIS BELANJA URAIAN ALOKASI 2011 SEBELUM SESUDAH 1 51 Belanja Pegawai 27,394,284,000 27,394,284,000 Remunerasi - 17,000,000, Belanja Barang 307,037,332, ,037,332, Belanja Modal 340,950,998, ,950,998,000 TOTAL 675,382,614, ,382,614,000 [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 57

88 Pada tahun 2012, kebijakan optimalisasi diprioritaskan pada 5 (lima) jenis belanja barang meliputi: Honor terkait dengan output kegiatan, Belanja barang non operasional lainnya, Belanja jasa profesi, Belanja jasa lainnya, Belanja perjalanan lainnya. No MAK URAIAN ALOKASI 2012 SEBELUM SESUDAH 1 51 Belanja Pegawai 35,209,804,000 35,209,804,000 Remunerasi - 50,000,000, Belanja Barang 90,058,175,000 90,058,175, Honor terkait output kegiatan 8,841,850,000 7,841,850, Belanja barang non operasional lainnya 124,627,881,000 86,627,881, Belanja jasa profesi 45,063,040,000 40,063,040, Belanja jasa lainnya 20,689,352,000 18,689,352, Belanja perjalanan lainnya 30,071,285,000 26,071,285, Belanja Modal 317,704,643, ,704,643,000 TOTAL 672,266,030, ,266,030,000 Terkait kebijakan optimalisasi yang diprioritaskan pada 5 (lima) jenis belanja barang, pertimbangan yang digunakan mencakup antara lain: Untuk honor terkait dengan output kegiatan diarahkan karena unsurunsur yang ada didalamnya merupakan unsur yang mencerminkan fungsi; Untuk barang non operasional lainnya, pada tahun 2012 sudah tidak ada kegiatan yang bersifat cash program dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya fisik yang akan dihibahkan pada pihak ketiga telah dikurangi; Untuk belanja jasa profesi, dilakukan pengetatan pembayaran jasa dan diberikan kepada yang benar-benar memiliki keahlian atau kompetensi di bidangnya; Untuk belanja jasa lainnya, diarahkan untuk peningkatan sumberdaya internal; Untuk belanja perjalanan lainnya, dioptimalkan melalui pembentukan pola koordinasi dan penjadwalan per lokasi kegiatan yang dikoordinir oleh Asdep Jaringan Pusat dan Daerah. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 58

89 Upaya efisiensi dan optimalisasi, pada tahu 2011 diperoleh sekitar 3 (tiga) persen, sedangkan proyeksi untuk tahun 2012 adalah sekitar 7 persen. Diharapkan pada tahun 2013, Kementerian dapat melakukan efisiensi dan optimalisasi sebesar 8,5 persen dan pada akhir RPJMN sebesar 10 persen. Proyeksi optimalisasi diatas, mengacu pada trend pengalokasian anggaran Kementerian yang sebagian besar (50 persen) digunakan untuk program sistem insentif sebagai salah satu instrumen kebijakan untuk menstimulasi kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia. 12. Quick Wins Program Percepatan (Quick Wins) di Kementerian Riset dan Teknologi merupakan program yang mengawali proses reformasi birokrasi dan diharapkan dalam waktu yang singkat dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada Kementerian Ristek. Hasil akhir dari Program Quick Wins adalah perbaikan business process produk utama (core business) di Kementerian Ristek. Mengacu pada pedoman pelaksanan Reformasi Birokrasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Program Quick Wins, harus memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) memiliki daya ungkit (key leverage) yang potensial untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat; (2) berkaitan dengan produk utama (core business) kepada institusi yang bersangkutan; serta (3) bersentuhan langsung dengan kepentingan publik. Untuk menentukan program yang akan dilaksanakan, Kementerian Ristek telah mengidentifikasi area-area yang paling kritikal, terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas pokok dan kewenangan Ristek. Hasil identifikasi area penting bagi implementasi reformasi birokrasi dilakukan melalui aspek tiga bidang sasaran reformasi birokrasi, yang terdiri dari bidang: kelembagaan; tatalaksana; dan sumberdaya manusia; serta aspek tugas pokok dan kewenangan Kementerian Ristek. Berdasakan area kritikal yang teridentifikasi, maka area yang diusulkan menjadi program Quick Win adalah Peningkatan Efektivitas Riset secara sinergi antara para pelaku riset di Indonesia. Tujuan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 59

90 Secara umum hasil akhir dari Program Quick Wins adalah membangun kembali kepercayaan masyarakat (public trust building) kepada Kementerian Riset dan Teknologi melalui perbaikan kelembagaan, ketatalaksanaan atau business process serta perbaikan sistem pengembangan sumber daya manusia. Secara khusus Program Quick Wins Kementerian Ristek bertujuan untuk: 1. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat (khususnya stakeholder Ristek) dalam pelaksanaan kegiatan riset dan litbang hingga tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan kegiatan riset. 2. Meningkatkan profesionalitas SDM aparatur di Ristek dalam menjalankan tupoksinya memberikan pelayanan kepada stakeholder, khususnya yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan riset dan litbangyasa sehingga kegiatan riset nasional dapat terlaksana secara baik dan professional. 3. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menyediakan dan memperkuat sistem data base yang berkaitan dengan aspek kelitbangan, khususnya data tentang riset-riset yang telah dilakukan di Indonesia 4. Membuka akses informasi yang lebih baik bagi stakeholder dan masyarakat terutama yang berkaitan kinerja Kementerian Ristek, terutama dalam kaitannya pembuatan kebijakan di bidang Iptek dan pelaksanaan riset. Rencana Penerapan Quick Win di Kementerian Ristek Untuk memastikan bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan dapat mencapai tujuan dan sasaran dari program Quick Wins maupun Reformasi Birokrasi di Kementerian Ristek, Program Quick Wins akan dilaksanakan dengan menggunakan strategi pelaksanaan program secara bertahap yang terdiri dari: Tahap awal, diantaranya adalah pengembangan system basis data terintegrasi yang memuat seluruh penelitian yang telah dilaksanakan di Indonesia. Selain pengembangan basis data, dilakukan juga advokasi kebijakan kepada stakeholder utama yaitu universitas dan badan litbang untuk bersama-sama dengan Ristek melakukan interoperabilitas basis data sehingga didapatkan data penelitian berskala nasional yang dapat digunakan dan diakses oleh pihak manapun. Tahapan ini telah mulai dilaksanakan pada tahun Tahap berikutnya, direncanakan mulai dilaksanakan pada Januari 2012 adalah implementasi dan internalisasi basis data secara nasional di lingkungan universitas dan badan litbang. Internalisasi basis data ini merupakan salah satu bentuk pelayanan publik Kementerian Ristek kepada stakeholder utamanya. Dengan terinternalisasikannya basis data [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 60

91 ini, maka pelaku riset akan memiliki data dan informasi yang komprehensif tentang status terkini penelitian di berbagai bidang. Namun demikian, bentuk pelayanan publik tidak hanya terbatas pada termanfaatkannya basis data ini, melainkan lebih jauh pada upaya Ristek untuk menjaga efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan Riset. Untuk mewujudkannya, tidak hanya tergantung kualitas aspek perumusan kebijakan yang dilakukan, tetapi juga tergantung pada infrastruktur perundangan yang mendukung serta SDM yang kompeten dan professional dalam merumuskan kebijakan dan melaksanakan aspek pelayanan publik. Di tahun 2012 juga akan dilaksanakan evaluasi terhadap implementasi tools kebijakan dan internalisasi basis data yang telah dilakukan di tahun 2011 untuk memastikan kualitas kebijakan dan pelayanan publik yang telah ditetapkan. Disamping itu, akan ditetapkan pula tools kebijakan lainnya berupa sinergi program riset melalui pembiayaan riset kepada konsorsium-konsorsium riset yang telah terbentuk. Dengan demikian, Quick Win yang ditetapkan secara nyata adalah bagian utama dari peran, tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi yang bergerak di bidang perumusan kebijakan di bidang Iptek dan aspek koordinasinya. Quick Win yang ditetapkan juga diyakini akan membawa perubahan besar khususnya dalam menajamkan focus kegiatan riset yang pada akhirnya akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan riset di Indonesia. Saat ini disinyalir banyak terjadi tumpang tindih (duplikasi) pelaksanaan riset yang telah menyebabkan pemborosan anggaran riset secara nasional. Quick Win yang ditetapkan diyakini akan menjadi terobosan besar dalam mengurangi pemborosan pembiayaan riset, meniadakan plagiarisme dalam penelitian serta melaksanakan riset yang lebih jelas hasil akhirnya secara ekonomis. Selain itu, dalam kurun waktu satu tahun, Quick Win yang ditetapkan akan mendatangkan manfaat perbaikan yang antara lain lebih efisiennya pendanaan nasional terhadap riset-riset yang dilakukan di Indonesia. Tahapan pelaksanaan Quick Win di Kementerian Riset dan Teknologi adalah sebagaimana tercantum dalam tablel di bawah ini. NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES 1 Quick Wins Terlaksananya Quick Wins Merumuskan Quick Wins April 2011 Dokumen Rumusan Quick Wins Menetapkan Quick Wins Mei 2011 SK Menteri tentang Quick Wins [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 61

92 NO. OUTPUT TAHAPAN KERJA JADWAL KRITERIA KEBERHASILAN OUTCOMES Melakukan persiapan pelaksanaan Quick Wins Agustus 2011 Rencana Aksi Pelaksanaan Quick Wins Melaksanakan Quick Wins Februari 2012 Laporan Pelaksanaan Quick Wins Melakukan monitoring pelaksanaan Quick Wins September 2012 Laporan Monitoring Pelaksanaan Quick Wins Melakukan evaluasi pelaksanaan Quick Wins Oktober 2012 Laporan Evaluasi Pelaksanaan Quick Wins Melakukan perbaikan atas pelaksanaan Quick Wins November 2012 Revisi Rencana Aksi Pelaksanaan Quick Wins Menyatukan Quick Wins dalam manajemen Desember 2012 Dokumen integrasi Quick Wins dalam Program RB D. Prioritas Program dan Kegiatan Secara umum, cetak biru pelaksanaaan reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi digambarkan sebagai berikut: [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 62

93 Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi akan diwali dari aspek organisasi melalui kegiatan peninjauan kembali tupoksi lembaga. Kementerian Riset dan Teknologi telah melakukan restrukturisasi organisasi pada pertengahan tahun 2010 yang lalu. Untuk itu, yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan monitoring dan evaluasi untuk menilai kinerja struktur baru tersebut. Gambaran nyata kondisi organisasi hasil penilaian itu kemudian menjadi salah satu dasar dalam penajaman tugas pokok dan fungsi organisasi selanjutnya. Terkait dengan redefinisi visi dan misi organisasi, telah dilakukan review terhadap visi, misi hingga renstra lembaga pada tahun Proses restrukturisasi organisasi yang dilakukan pada pertengahan tahun 2010 dilakukan dengan pula mempertimbangkan berbagai aspek dan hasil evaluasi terhadap visi dan misi lembaga, yang pada akhirnya diharapkan menghasilkan struktur organisasi yang lebih sesuai dengan tuntutan kondisi terkini. Selanjutnya, menyangkut penataan SDM aparatur, kegiatan analisa jabatan yang diikuti kegiatan evaluasi jabatan sudah dilakukan. Pada tahun 2011 ini dilakukan ulang menggunakan pedoman Factor Evaluation System (FES) sebagai dasar dalam pemeringkatan jabatan (Job Grading). Sedangkan dalam aspek Tatalaksana sejak tahun 2007 telah dilakukan penyusunan proses bisnis utama. Capaian di ketiga aspek tersebut diatas diharapkan pada akhirnya bermuara dan menjadi ujung tombak dalam pencapaian profil Kementerian Ristek tahun 2014, yaitu pada upaya penguatan aspek pengawasan, akuntabilitas kinerja serta peningkatan pelayanan publik melalui raihan opini WTP, nilai LAKIP serta kualitas pelayanan. Penguatan aspek pengawasan adalah dalam rangka mempertahankan [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 63

94 dan meningkatkan kualitas raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Disamping itu, melalui program penguatan akuntabilitas kinerja, Kementerian Ristek telah menetapkan target capaian nilai baik dari semula CC. Upaya pencapaian ini dilakukan diantaranya melalui elektronisasi sistem LAKIP yang terintegrasi ke semua unit kerja. Lebih lanjut, upaya perbaikan akan dilakukan pada aspek pelayanan publik yaitu melalui pembenahan dan peningkatan pelayanan yang oleh unit kerja terkait. Berdasarkan cetak biru tersebut serta dengan mengacu pada uraian rinci tentang program dan kegiatan reformasi birokrasi sebagaimana yang telah disampaikan pada bagian terdahulu, maka ditetapkan prioritas program dan kegiatan dalam reformasi birokrasi di Kementerian Riset dan Teknologi adalah sebagai berikut: 1. Penyelarasan fungsi-fungsi eksisting melalui penataan proses bisnis pada setiap unit kerja guna menghindari adanya tumpang tindih tupoksi antar unit kerja, sesuai dengan Permen.PAN & RB Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process). Restrukturisasi yang telah dilakukan didasari pada semangat menciptakan struktur yang ramping dan kaya fungsi. Guna mewujudkan hal ini, penajaman fungsi dan tugas pokok menjadi agenda utama dalam reformasi birokrasi. Kegiatan ini menjadi prioritas utama karena berdasarkan cetak biru reformasi birokrasi yang ditetapkan di Kementerian Ristek, aspek ini akan menjadi prime mover (penggerak utama) dengan kata lain, keberhasilan di program lain akan sangat dipengaruhi oleh kondisi awal di aspek ini. 2. Penataan SDM Aparatur. Agenda reformasi di area ini diarahkan utamanya untuk mewujudkan peningkatan disiplin pegawai, pengembangan kompetensi dan Penyempurnaan sistem E-recruitment (audit sistem E-recruitment). Sebagai salah satu dari empat komponen utama agenda reformasi birokrasi yang dilaksanakan di Kementerian Riset Dan Teknologi, penataan/reformasi di bidang sumber daya manusia memegang peranan yang penting mengingat SDM adalah aktor utama yang melaksanakan reformasi birokrasi sekaligus menjadi obyek reformasi birokrasi. Disamping menetapkan prioritas program, hal penting lainnya dari penyusunan roadmap ini adalah bagaimana sejumlah program dan kegiatan yang telah direncanakan saling berkaitan satu sama lain dan dalam milestone tertentu secara bersama mampu mendukung perubahan yang akan dituju. Dari sini terlihat bahwa pelaksanaan satu program/kegiatan tidak dapat terlepas dari program/kegiatan lain. Untuk itu sangat penting dalam proposal ini disampaikan penjelasan bagaimana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan saling berkaitan satu sama lain. Integrasi antar program dan kegiatan Reformasi Birokrasi di Kementerian Riset dan teknologi dapat dilihat pada gambar di bawah ini. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 64

95 Berbagai langkah reformasi birokrasi yang mencakup program, kegiatan hingga tahapan sebagaimana dijelaskan dalam bagian terdahulu yang dilakukan di Kementerian Riset dan Teknologi merupakan program yang melembaga, berkesinambungan, dan diharapkan bergulir terus tanpa kehilangan momentum reformasi. Untuk itu, guna mendukung program tersebut, Pimpinan Kementerian Riset dan Teknologi telah sepakat untuk memegang komitmen yang kuat agar program reformasi ini dapat bergulir sehingga akan dilahirkan birokrasi yang efisien dan profesional. [ Roadmap Reformasi Birokrasi - Ristek] Halaman 65

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207/M/Kp/VII/2010 TENTANG TIM REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL Jl.HR Rasuna Said Kav C-19 Kuningan Jakarta Selatan 12920 DKI Jakarta www.ombudsman.go.id 1 ROADMAP SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN

Lebih terperinci

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam RINGKASAN EKSEKUTIF Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu unsur kementerian/ lembaga yang memiliki tugas

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 233/M/KP/VII/2011

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 233/M/KP/VII/2011 REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 233/M/KP/VII/2011 TENTANG PEMBENTUKAN TIM EVALUASI JOB GRADING KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan 1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Program, Kegiatan, dan hasil yang Diharapkan pada Tingkatan Mikro 3. Format Road Map 4. Langkah langkah Penyusunan Road Map 2 1 Road Map Road Map merupakan rencana

Lebih terperinci

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan AREA PERUBAHAN Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) didasarkan pada kondisi dan kebutuhan Kemenko PMK dalam mewujudkan agenda

Lebih terperinci

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI Agenda Prioritas mempunyai agenda prioritas yang dibagi 3 (tiga) fase yang masing-masing berlangsung selama 12 (dua belas) bulan. Untuk menjamin tercapainya

Lebih terperinci

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI A. Pendahuluan Salah satu area perubahan dalam reformasi birokrasi yang wajib dilaksanakan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah adalah penataan tata

Lebih terperinci

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses

Lebih terperinci

Menetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan

Menetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Anggaran dan Penanggungjawab No PROGRAM/ KEGIATAN Output Tahapan Kerja Output Tahapan Kerja Kriteria Keberhasilan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA buku 1 PEDOMAN pengajuan dokumen usulan reformasi birokrasi kementerian/lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 7 tahun 2011 kementerian pendayagunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA 1 Undang-undang Republik Indonesia No. 17 / 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJM Tahun 2005 2025).

Lebih terperinci

MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN

MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Ang garan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan

Lebih terperinci

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana OUTLINE GRAND DESIGN DAN ROAD MAP REFORMASI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS ASESMEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1 Kata Pengantar Reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada hakikatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 A. Latar Belakang RPJMD Kota Tangerag tahun 2014-2018 adalah merupakan tahapan ke- III dalam rangka mewujudkan Visi Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan

Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan Disajikan di Universitas Diponegoro, Semarang 8 November 2011 Bagian Ketatalaksanaan Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan Nasional 2011 20/07/2017

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG REFORMASI BIROKRASI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DALAM MELAKSANAKAN KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASINYA 2013-2014 Oleh: Dr. Drs. H. Maisondra, S.H, M.H, M.Pd,

Lebih terperinci

Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi. Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB

Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi. Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Mataram, 10 12 April 2012 Pokok Bahasan 1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Format Road Map 3. Langkah-langkah

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA buku 2 PEDOMAN PEnilaian dokumen usulan dan road map pelaksanaan reformasi birokrasi kementerian/ lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 8 tahun 2011

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO Disampaikan dalam Training Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Internal Itjen Kemenristekdikti Bogor 29 April 2016

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Keberadaan BKN secara yuridis formal termuat di dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.

Lebih terperinci

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi KONDISI UMUM SEBELUM REFORMASI BIROKRASI 2 MASIH DIWARNAI DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 17 A. Rincian Pelaksanaan Kegiatan BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN Rincian pelaksanaan kegiatankegiatan reformasi birokrasi pada tahun 2011 meliputi penanggung jawab, time frame per bulan, output /hasil yang

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.753, 2015 KEMEN-ESDM. Reformasi Birokrasi. Unit Pengelola. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG UNIT PENGELOLA

Lebih terperinci

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN OKTOBER 2012 1. Krisis ekonomi Tahun 1997 berkembang menjadi krisis multidimensi.

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) PEMBEKALAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) WISNU SARDJONO SOENARSO KEPALA

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 1 REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 2 REFORMASI BIROKRASI PENGERTIAN Upaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur SASARAN DAN TARGET

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT Nomor: W9-A1/93/OT.01.3/I/2015 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT TAHUN 2015-2019 KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi Ir. Deddy S. Bratakusumah, BE., MURP., M.Sc, PhD. DEPUTI BIDANG TATALAKSANA deddys@menpan.go.id

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1430, 2016 KEMEN-DPDTT. Road Map RB 2015-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.04.1.24.11.12.7154 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

SOSIALISASI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN AGAMA

SOSIALISASI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN AGAMA SOSIALISASI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT Hotel Takashimaya, Lembang Bandung Barat, 24 s.d. 26 September 2010 Kelembagaan Ketatalaksanaan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

-34- Tim pelaksana program reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet pada tahun 2011 ini adalah sebagai berikut:

-34- Tim pelaksana program reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet pada tahun 2011 ini adalah sebagai berikut: -34- A. Organisasi Pelaksana Tim pelaksana program reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet pada tahun 2011 ini adalah sebagai berikut: Ketua : Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Sekretaris

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi

Laporan Kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi Laporan Kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi 2011-2012 Reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 02.1/M-DAG/PER/1/2012 Tentang

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III.1. Identifikasi Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD Aspek Kajian Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Biro Organisasi terdapat beberapa

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PETA JALAN REFORMASI BIROKRASI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan PANDUAN Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Disusun oleh Tim Pengembang Lembaga (TPL) LPMP/ BDK Klaster II BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI BADAN INTELIJEN NEGARA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI BADAN INTELIJEN NEGARA BAB I PENDAHULUAN LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI BADAN INTELIJEN NEGARA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Reformasi Birokrasi bermakna suatu perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan, serta

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI Lampiran II Peraturan Menpan dan RB No. 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan Publik Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja 8 Area Perubahan Bersih dari KKN Pelayanan

Lebih terperinci

- 7 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintahan telah menetapkan Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 26 /SM/Kp/XI/2011 TENTANG

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 26 /SM/Kp/XI/2011 TENTANG KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 /SM/Kp/XI/2011 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN NASKAH PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI

Lebih terperinci

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN 3.1 Arah Strategi dan kebijakan Nasional Arah strategi dan kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Melanjutkan pembangunan mencapai

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP

ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP Jeffrey Erlan Muler, SH Asisten

Lebih terperinci

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.1.1 Visi Untuk mencapai terselenggaranya manajemen pemerintahan yang efisien dan efektif menuju terwujudnya kepemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR

RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR integeritas, profesional, akuntabel RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2013 Created by aba subagja 1. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Pangkalpinang, April 2014 POLA PIKIR MANAJEMEN SDM APARATUR DASAR HUKUM UU No. 5 Tahun

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Februari 2016 1 PERMASALAHAN BIROKRASI Mengapa Harus

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci