Shandy Pieter Pelamonia Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Shandy Pieter Pelamonia Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN VCD PEMBELAJARAN PEMBALIKAN RENANG GAYA PUNGGUNG UNTUK PELATIH DAN ATLET PEMULA KLUB RENANG KABUPATEN MALANG Shandy Pieter Pelamonia Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRACT Reversal backstroke is a movements performed by a swimmer to turn around after most of his body touching the wall of the pool. Reversal will support the swimmers and the time taken to avoid disqualification of the race. Beside the swimmer must do the best reversal backstroke, do the instruction from the choach s or guidebook to best performance,it is good if there a media to the coach and swimmer as modelling via learning video in a Video Compact Disk (VCD). The researcher aim to develop the Reversal Backstroke Learning Video Compact Disk (VCD) that canasisst coaches in conveying the material reversal backstroke and the beginner swimmer easier tolearn reversal backstroke. The researcher modified Gall Borgdan s development model to a simple model. This result showed that this product can be used for swimming choaches and beginner swimmers in swimming club The Dictrict of Malang. The result from the professional is the advice and suggestion for this product. Keywords : The Development, Guide, Reversal Backstroke, Swimming Club s District of Malang PENDAHULUAN Renang merupakan olahraga yang mengutamakan kecepatan perenang. FINA (Federation International de Notation) Federasi Renang Internasional menyatakan gaya yang dipakai dalam perlombaan berenang ada 4 yaitu, gaya kupu-kupu (butterfly stroke), gaya punggung ( back crawl stroke), gaya dada ( breast stroke), dan gaya bebas ( free style). Federasi Renang Internasional tidak mengatur teknik yang digunakan dalam renang gaya bebas, walaupun demikian hampir semua perenang berenang dengan gaya krol ( front crawl), sehingga digunakan secara umum oleh perenang dalam nomer renang gaya bebas (FINA Hand Book, ). Dalam perlombaan renang semua nomor (kecuali 50 m ) setiap perenang harus melakukan pembalikan (Turn) menurut aturan yang sesuai, dimulai dari tarikan tangan sebelum menyentuh dinding, dan mengakhiri dengan tarikan tangan lengkap setelah berbalik. Dalam Kejuaraan Renang regional Jawa Timur banyak atlet renang pemula yang berasal dari Kabupaten Malang yang mengalami kesulitan dalam melakukan pembalikan, terutama gaya punggung, sehingga waktu yang di tempuh perenang tidak sesuai dengan harapan pelatih. Hal ini bisa terjadi karena 65

2 belum diajarkan pembalikan gaya fieltesting conducted in from 1 to 3 renang atau pelatih yang tidak school, using 6 to 12 subject. Interview, menguasai teknik pembelajaran observasional, and questionnaire data pembalikan renang. collected and analyzed. (5) Main Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan terhadap pelatih atlet pemula klub renang Kabupaten Malang, dari pengisian angket diketahui 100% dari (5 orang pelatih) menyatakan setuju jika product revision-revision of product as suggested by the preliminary field-test result. (6) Main field testing -conducted in 5 to 15 school with 30 to 100 subject. Quantitative data on subject precourse di klub renang di Kabupaten Malang and postcourse performance are dikembangkan VCD pembelajaran collected. Result are evaluated with pembalikan renang gaya punggung respect to couse objective and compared sebagai panduan untuk pelatih dan atlet with control group data, with dalam pembelajaran gaya punggung. appropriate. (7) Operational product Berdasarkan latar belakang di atas, revision-revision of product as penelitiakan mengadakan penelitian suggested by main field test result. (8) dengan judul Pengembangan VCD Operational field testing-conducted in Pembelajaran Pembalikan Renang Gaya Punggung untuk Pelatih dan Atlet 10 to 30 school involving 40 to 200 subject, Interview, observasional, and Pemula Klub Renang Kabupaten questionnaire data collected an Malang. analyzed. (9) Final product revision - revision product as suggested by METODE operational field test result. (10) Model pengembangan yang Desseminasion and implementasion report digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada model pengembangan ( on product profesional. Prosedur yang dikemukakan di research and development ) dari Borg dan atas tentu saja bukan merupakan Gall (1983:775), yang menetapkan langkah-langkah penelitian adanya langkah penelitian pengembangan yang harus diikuti pengembangan yang terdiri dari secara mutlak. Setiap pengembangan sepuluh langkah, yaitu (1) Research and tentu saja dapat memilih dan information collecting-includes review menentukan langkah-langkah yang of literature, class room observation, paling tepat bagi dirinya berdasarkan and preparation of report of state of the kondisi khusus yang dihadapinya art. (2) Planning-includes defining skill, stating, objective determining couse sequence, and small scale feasibility dalam proses pengembangan (Ardhana, 2002:9). Sebagaimana telah di uraikan di Model Pengembangan oleh Borg dan testing. (3) Develop premilinary from a Garl (1982:775), peneliti hanya product-includes preparation of menggunakan 7 langkah saja. Hal ini insructional materiasls, handbooks, and disesuaikan dengan karakteristik evalutional devices. (4) Preliminary produk yang akan diteliti. Adapun 66

3 langkah-langkah yang dimaksud subjek uji coba, instrument adalah: 1. Melakukan analisis kebutuhan (need assesment) dengan cara memberikan angket kepada klub renang yang ada di Kabupaten Malang. 2. Penyusunan rancangan produk awal (berupa draf pengembangan VCD pembelajaran renang gaya punggung untuk pelatih dan atlet pemula di klub renang Kabupaten Malang. 3. Mengembangkan rancangan produk awal VCD pembelajaran renang gaya punggung untuk pelatih atlet pemula di klub renang Kabupaten Malang. 4. Uji coba lapangan awal (kelompok kecil) yang dilakukan terhadap 9 atlet renang pemula dan 1 pelatih. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau kelayakan produk awal yang dikembangkan. 5. Revisi tahap I (sesuai evaluasi oleh para ahli dan saran-saran yang di dapat dari uji coba kelompok kecil) 6. Uji lapangan utama (kelompok besar) yang dilakukan kepada 27 atlet renang pemula dan 3 pelatih. 7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan utama (revisi produk berdasarkan saran-saran dari hasil uji coba kelompok besar). Uji coba produk ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai dasar untuk menetapkan tingkat kelayakan, kesesuaian dan daya tarik produk yang dihasilkan.dalam hal ini secara berurutan perlu dikemukakan desain uji coba, 67 pengumpulan data, dan teknik analisis data. Desain uji coba dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap pertama evaluasi ahli, tahap kedua uji coba (kelompok kecil), tahap ketiga uji lapangan (kelompok besar). a. Evaluasi Ahli Evaluasi ahli dilakukan oleh ahli pembelajaran, ahli renang, dan ahli media. Berikut ini adalah ahli di bidang masing-masing : 1) Dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan yang ahli dalam bidang pembelajaran. 2) Dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan yang ahli dalam bidang renang. b. Uji Coba (kelompok kecil) Uji coba (kelompok kecil) dilakukan kepada 9 atlet renang pemula dan 1 pelatih klub renang di Kabupaten Malang. c. Uji Lapangan (kelompok Besar) Uji coba (kelompok besar) dilakukan kepada 27 atlet renang pemula dan 3 pelatih klub renang di Kabupaten Malang. Subyek yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut. a. Subjek analisis kebutuhan penelitian dan pengembangan adalah 5 klub renang di Kabupaten Malang. b. Subjek evaluasi ahli, yang terdiri dari 1 orang ahli pembelajaran dan 1 orang ahli renang. c. Subjek uji coba (kelompok kecil) adalah 9 atlet renang pemula dan 1 pelatih di klub renang Kabupaten Malang. d. Subjek uji coba (kelompok besar) adalah 27 atlet renang pemula dan 3

4 pelatih di klub renang Kabupaten N : Number of case jumlah Malang. frekuensi/banyaknya individu. Jenis data yang diperoleh Untuk mempermudah merupakan kualitatif dan kuantitatif. kesimpulan terhadap hasil analisis Data kualitatif diperoleh dari tinjauan persentase tingkat kualitas produk para ahli berupa masukan, saran, dan evaluasi. Data kuantitatif diperoleh dari pengembangan, ditetapkan klasifikasi sebagaimana pada table 3.1. penelitian awal untuk mengetahui Table 3.1 Persentase Hasil Evaluasi kebutuhan produk yang akan Subyek Uji Coba dikembangkan, serta dari uji coba Persentase Keterangan Makna kelompokkecilsertaujilapangan % Baik Digunakan (kelompokbesar) yang 56-75% CukupBaik Digunakan diperolehdarisubyekujicoba % KurangBaik Diganti Teknik analisis data yang <40% Kurang Diganti digunakan dalam pengembangan VCD (sumber: Arikunto, 1998:246) pembelajaran pembalikan renang gaya Instrumen pengumpulan data punggung untuk pelatih atlet pemula di klub renang Kabupaten Malang, serta evaluasi para ahli untuk uji coba produk adalah teknik analisis kualitatif yang digunakan dalam pengembangan VCD pembelajaran pembalikan renang gaya punggung untuk pelatih atlet pemula di klub renang Kabupaten dan deskriptif berupa persentase: Malang ini menggunakan a. Analisis kualitatif digunakan untuk kuesioner/angket. Angket digunakan menganalisis hasil pengumpulan pada peserta uji coba kelompok kecil data dari tinjauan para ahli dan uji coba lapangan untuk menggunakan pendekatan kualitatif. mengumpulkan data berupa Data yang diperoleh dari para ahli berupa data kualitatif. saran/masukan, angket juga digunakan untukmemperoleh b. Analisis deskriptif berupa persentase saran/masukandariahli (ahli media, digunakan untuk menganalisis ahlipembelajaran, danahlirenang). pengumpulan data dari penelitian awal ( need assessment), uji coba HASIL PENGEMBANGAN kelompok kecil dan kelompok besar. Dalam pengolah data yang berupa deskriptif persentase menggunakan rumus. A. Analisis Data Hasil analisis data terdiri dari hasil evaluasi para ahli yang terdiri dari 1 orang renang, dan 1 orang ahli pembelajaran, hasil uji coba kelompok kecil dan hasil uji coba lapangan Keterangan: (kelompok besar). P : Angka persentase. 1. Hasil Analisis Data dari Tinjauan : Frekuensi yang sedang dicari Ahli persentasenya. 68

5 1. Berdasarkan hasil analisis data yang berupa hasil evaluasi dari seluruh menarik sehingga dapat digunakan tinjauan para ahli terhadap produk Persentase tayangan dan suara awal yang dikembangkan, berikut narator tentang sekilas pembalikan adalah hasil dari analisis suara. renang gaya punggung dapat Video tentang gaya punggung data yang diperoleh dari para ahli. dimengerti dengan jelas, diperoleh hasil 90%. Berdasarkan kesimpulan a. Hasil Analisis Ahli Renang Berikut ini adalah hasil tinjauan tersebut dapat disimpulkan bahwa atlet dan pelatih merasa tayangan ahli renang mengenai produk dan suara narator tentang sekilas pengembangan VCD pembelajaran pembalikan renang gaya punggung pembalikan renang gaya punggung dapat dimengerti dengan jelas yang telah dibuat: 2. Tiap gerakan diberi pengant Persentase tayangan dan suara b. Pembelajaran narator tentang tujuan pembalikan 3. Hasil uji tinjauan ahli pembelajaran renang gaya punggung dapat mengenai produk pengembangan dimengerti dengan jelas, diperoleh ditambah. hasil 87,5%. Berdasarkan 4. Pembukaan terlalu lama. kesimpulan tersebut dapat c. Hasil Analisis Ahli disimpulkan bahwa atlet dan panduan yang telah dibuat: pelatih merasa tayangan dan suara 1. Gerakan pembalikan renang gaya narator tentang tujuan pembalikan punggung diperlambat agar mudah renang gaya punggung dapat dipelajari. dimengerti dengan jelas 2. Suara narator harus jelas. Persentase tayangan dan suara 3. Durasi tayangan terlalu singkat. narator tentang pemanasan/ Stretching bagian kepala dapat d. Hasil Analisis Data Uji Kelompok dimengerti dengan jelas, diperoleh Kecil hasil 87,5%. Berdasarkan Berdasarkan hasil uji coba kesimpulan tersebut dapat kelompok kecil yang dilakukan pada 9 disimpulkan bahwa atlet dan atlet renang pemula dan 1 pelatih klub pelatih merasa tayangan dan suara renang Kabupaten Malang, berikut ini narator tentang pemanasan/ hasil analisis data uji kelompok kecil: Stretching bagian kepala dapat Persentase tayangan pembuka dimengerti dengan jelas dalam tayangan VCD pembelajaran Persentase tayangan dan suara ini menarik, diperoleh hasil 92,5%. narator tentang pemanasan/ Berdasarkan kesimpulan tersebut Stretching bagian lengan dan bahu dapat disimpulkan bahwa Atlet dan dapat dimengerti dengan jelas, pelatih merasa gambar (tayan gan) diperoleh hasil 95%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat 69

6 disimpulkan bahwa atlet dan hasil 87,5%. Berdasarkan pelatih merasa tayangan dan suara kesimpulan tersebut dapat narator tentang pemanasan/ disimpulkan bahwa atlet dan Stretching bagian lengan dan bahu pelatih merasa tayangan dan suara dapat dimengerti dengan jelas narator tentang kaki bebas (Baik). menggunakan papan dapat Persentase tayangan dan suara dimengerti dengan jelas narator tentang pemanasan/ Persentase tayangan dan suara Stretching bagian kaki dapat narator tentang kaki punggung dimengerti dengan jelas, diperoleh menggunakan papan dapat hasil 82,5%. Berdasarkan dimengerti dengan jelas, diperoleh kesimpulan tersebut dapat hasil 95%. Berdasarkan kesimpulan disimpulkan bahwa atlet dan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatih merasa tayangan dan suara atlet dan pelatih merasa tayangan narator tentang dan suara narator tentang kaki pemanasan/stretching bagian kaki punggung menggunakan papan dapat dimengerti dengan jelas dapat dimengerti dengan jelas Persentase tayangan dan suara Persentase tayangan dan suara narator tentang kalestenik dapat narator tentang roll di dalam kolam dimengerti dengan jelas, diperoleh dapat dimengerti dengan jelas, hasil 80%. Berdasarkan kesimpulan diperoleh hasil 87,5%. Berdasarkan tersebut dapat disimpulkan bahwa kesimpulan tersebut dapat atlet dan pelatih merasa tayangan disimpulkan bahwa atlet dan dan suara narator tentang pelatih merasa tayangan dan suara kalestenik dapat dimengerti dengan narator tentang roll di dalam kolam jelas dapat dimengerti dengan jelas Persentase tayangan dan suara narator tentang roll dari pinggir Persentase tayangan dan suara kolam dapat dimengerti dengan narator tentang roll menendang jelas, diperoleh hasil 85%. dinding kolam dapat dimengerti Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat disimpulkan bahwa atlet dan pelatih merasa tayangan dan suara dengan jelas, diperoleh hasil 92,5%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat disimpulkan bahwa atlet dan narator tentang roll dari pinggir pelatih merasa tayangan dan suara kolam dapat dimengerti dengan narator tentang roll menendang jelas dinding kolam dapat dimengerti Persentase tayangan dan suara dengan jelas narator tentang kaki bebas Persentase tayangan dan suara menggunakan papan dapat narator tentang berenang gaya dimengerti dengan jelas, diperoleh punggung 3 tarikan dapat 70

7 dimengerti dengan jelas, diperoleh hasil 90%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat disimpulkan bahwa atlet dan pelatih merasa tayangan tentang pembalikan renang gaya punggung, diperoleh hasil 90%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat disimpulkan bahwa atlet dan dan suara narator tentang pelatih merasa VCD pembelajaran berrenang gaya punggung 3 tarikan pembalikan renang gaya punggung dapat dimengerti dengan jelas menarik dan dapat membantu mempercepat proses pemahaman Persentase tayangan dan suara tentang pembalika renang gaya narator tentang berenang gaya punggung sehingga dapat punggung secara keseluruhan dapat dimengerti dengan jelas, diperoleh digunakan Berdasarkan persentase hasil 95%. Berdasarkan kesimpulan keseluruhan hasil analisis data uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok kecil VCD atlet dan pelatih merasa tayangan dan suara narator tentang berenang pembelajaranpembalikanrenanggayapu nggung diperoleh hasil rata-rata 87,03%, gaya punggung secara keseluruhan masuk dalam ketegori Baiksehingga dapat dimengerti dengan jelas dapat dilanjutkan ke uji kelompok besar. Persentase tayangan dan suara e. Hasil Analisis Data Uji Kelompok narator tentang pendinginan dapat dimengerti dengan jelas, diperoleh Besar Berdasarkan hasil uji coba hasil 80%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat disimpulkan bahwa atlet dan pelatih merasa tayangan kelompok kecil yang dilakukan pada 27 atlet renang pemula dan 3 pelatih klub renang Kabupaten Malang, berikut ini dan suara narator tentang hasil analisis data uji kelompok besar. pendinginan dapat dimengerti Persentase tayangan pembuka dengan jelas dalam tayangan VCD pembelajaran Persentase tayangan dan suara ini menarik, diperoleh hasil 89,16%. narator tentang penutup dapat Berdasarkan kesimpulan tersebut dimengerti dengan jelas, diperoleh dapat disimpulkan bahwa Atlet dan hasil 87,5%. Berdasarkan pelatih merasa gambar (tayangan) kesimpulan tersebut dapat menarik sehingga dapat digunakan disimpulkan bahwa atlet dan pelatih merasa tayangan dan suara Persentase tayangan dan suara narator tentang penutup dapat narator tentang sekilas pembalikan dimengerti dengan jelas renang gaya punggung dapat Persentase keseluruhan tentang dimengerti dengan jelas, diperoleh VCD pembelajaran pembalikan hasil 84,16%. Berdasarkan renang gaya punggung dapat kesimpulan tersebut dapat mempercepat proses pemahaman disimpulkan bahwa atlet dan 71

8 pelatih merasa tayangan dan suara pemanasan/stretching bagian kaki narator tentang sekilas pembalikan dapat dimengerti dengan jelas, renang gaya punggung dapat diperoleh hasil 80,83 %. dimengerti dengan jelas Berdasarkan kesimpulan tersebut Persentase tayangan dan suara dapat disimpulkan bahwa atlet dan narator tentang tujuan pembalikan pelatih merasa tayangan dan suara renang gaya punggung dapat narator tentang dimengerti dengan jelas, diperoleh pemanasan/stretching bagian kaki hasil 84,16%. Berdasarkan dapat dimengerti dengan jelas kesimpulan tersebut dapat disimpulkan bahwa atlet dan Persentase tayangan dan suara pelatih merasa tayangan dan suara narator tentang tujuan pembalikan narator tentang kalestenik dapat dimengerti dengan jelas, diperoleh renang gaya punggung dapat hasil 81,66%. Berdasarkan dimengerti dengan jelas kesimpulan tersebut dapat Persentase tayangan dan suara disimpulkan bahwa atlet dan narator tentang pelatih merasa tayangan dan suara pemanasan/stretching bagian kepala narator tentang kalestenik dapat dapat dimengerti dengan jelas, dimengerti dengan jelas diperoleh hasil 84,16%. Berdasarkan Persentase tayangan dan suara kesimpulan tersebut dapat narator tentang roll dari pinggir disimpulkan bahwa atlet dan kolam dapat dimengerti dengan pelatih merasa tayangan dan suara jelas, diperoleh hasil 85%. narator tentang Berdasarkan kesimpulan tersebut pemanasan/stretching bagian kepala dapat disimpulkan bahwa atlet dan dapat dimengerti dengan jelas pelatih merasa tayangan dan suara narator tentang roll dari pinggir Persentase tayangan dan suara kolam dapat dimengerti dengan narator tentang jelas pemanasan/stretching bagian lengan Persentase tayangan dan suara dan bahu dapat dimengerti dengan narator tentang kaki bebas jelas, diperoleh hasil 90%. menggunakan papan dapat Berdasarkan kesimpulan tersebut dimengerti dengan jelas, diperoleh dapat disimpulkan bahwa atlet dan hasil 83,33%. Berdasarkan pelatih merasa tayangan dan suara kesimpulan tersebut dapat narator tentang disimpulkan bahwa atlet dan pemanasan/stretching bagian lengan pelatih merasa tayangan dan suara dan bahu dapat dimengerti dengan narator tentang kaki bebas jelas (Baik). menggunakan papan dapat Persentase tayangan dan suara dimengerti dengan jelas narator tentang 72

9 Persentase tayangan dan suara punggung 3 tarikan dapat narator tentang kaki punggung dimengerti dengan jelas menggunakan papan dapat Persentase tayangan dan suara dimengerti dengan jelas, diperoleh narator tentang berenang gaya hasil 86,66%. Berdasarkan punggung secara keseluruhan dapat kesimpulan tersebut dapat dimengerti dengan jelas, diperoleh disimpulkan bahwa atlet dan hasil 87,5%. Berdasarkan pelatih merasa tayangan dan suara kesimpulan tersebut dapat narator tentang kaki punggung disimpulkan bahwa atlet dan menggunakan papan dapat pelatih merasa tayangan dan suara dimengerti dengan jelas narator tentang berenang gaya Persentase tayangan dan suara punggung secara keseluruhan dapat narator tentang roll di dalam kolam dimengerti dengan jelas dapat dimengerti dengan jelas, Persentase tayangan dan suara diperoleh hasil 87,5%. Berdasarkan narator tentang pendinginan dapat kesimpulan tersebut dapat dimengerti dengan jelas, diperoleh disimpulkan bahwa atlet dan hasil 84,16%. Berdasarkan pelatih merasa tayangan dan suara kesimpulan tersebut dapat narator tentang roll di dalam kolam disimpulkan bahwa atlet dan dapat dimengerti dengan jelas pelatih merasa tayangan dan suara narator tentang pendinginan dapat Persentase tayangan dan suara dimengerti dengan jelas narator tentang roll menendang Persentase tayangan dan suara dinding kolam dapat dimengerti narator tentang penutup dapat dengan jelas, diperoleh hasil dimengerti dengan jelas, diperoleh 86,66%. Berdasarkan kesimpulan hasil 82,5%. Berdasarkan tersebut dapat disimpulkan bahwa kesimpulan tersebut dapat atlet dan pelatih merasa tayangan disimpulkan bahwa atlet dan dan suara narator tentang roll pelatih merasa tayangan dan suara menendang dinding kolam dapat narator tentang penutup dapat dimengerti dengan jelas dimengerti dengan jelas Persentase tayangan dan suara Persentase keseluruhan tentang narator tentang berenang gaya VCD pembelajaran pembalikan punggung 3 tarikan dapat renang gaya punggung dapat dimengerti dengan jelas, diperoleh mempercepat proses pemahaman hasil 86,66%. Berdasarkan tentang pembalikan renang gaya kesimpulan tersebut dapat punggung, diperoleh hasil 85%. disimpulkan bahwa atlet dan Berdasarkan kesimpulan tersebut pelatih merasa tayangan dan suara narator tentang berrenang gaya dapat disimpulkan bahwa atlet dan pelatih merasa VCD pembelajaran pembalikan renang gaya punggung 73

10 menarik dan dapat membantu yang dapat dimengerti dengan mudah, mempercepat proses pemahaman (4) Dapat diputar ulang sesuai tentang pembalikan renang gaya kebutuhan, (5) Pengembangan vcd punggung sehingga dapat pembalikan renang gaya punggung digunakan Berdasarkan persentase dapat digandakan dengan mudah tanpa biaya hak cipta. keseluruhan hasil analisis data uji coba Pembuatan produk ini tidak kelompok kecil VCD pembelajaran lepas dari proses yang cukup panjang pembalikan renang gaya punggung sehingga memungkinkan adanya diperoleh hasil rata-rata 84,59%, masuk kesalahan dan kekurangan agar dalam ketegori Baik dan layak dijadikan pembuatan produk ini optimal, maka panduan di klub renang Kabupaten tidak lepas dari tinjauan ahli. Malang. Berdasarkan tinjauan para ahli terdapat revisi terhadap rancangan produk yang KAJIAN DAN SARAN telah dikembangkan ini, yaitu: (1) A. Kajian Produk yang Telah Direvisi Durasi yang terlalu singkat, (2) Produk pengembangan ini Pembukaan durasinya terlalu lama, (3) berisikan tentang pembalikan renang Tiap gerakan diberi pengantar suara, (4) gaya punggung beserta variabelnya Video tentang gaya punggung sebagai berikut: (1) Pengertian ditambah, (5) Suara narator harus jelas, pembalikan renang gaya punggung, (2) Tujuan melakukan pembalikan renang (6) Gerakan tentang pembalikan renang gaya punggung diperlambat. gaya punggung, (3) Pemanasan/Stretching, (4) Kalestenik, (5) B. Saran-saran Latihan roll dari atas tepi kolam, (6) Pada bagian ini dikemukakan Latihan kaki bebas menggunakan saran-saran oleh peneliti sehubungan papan, (7) Latihan kaki punggung dengan produk yang telah menggunakan papan, (8) Latihan roll di dikembangkan. Adapun saran-saran dalam kolam, (9) Latihan roll di dalam yang dikemukakan meliputi saran kolam menendang dinding, (10) Latihan pemanfaatan, saran diseminasi dan gaya punggung secara keseluruhan, (11) saran pengembangan selanjutnya. Serta cooling down. Kelebihan produk 1. Saran Pemanfaatan pengembangan pembalikan renang Produk yang telah gaya punggung ini antara lain: (1) dikembangkan ini adalah salah satu pengembangan pembalikan renang media audiovisual yang berupan gaya punggung di render dalam bentuk panduan pembalikan renang gaya DVD, (2) Atlet dan pelatih dapat punggung melalui video, yang dapat melihat cara melakukan pembalikan dijadikan salah satu rujukan oleh renang gaya punggung yang ada dalam pelatih dalam proses penyampaian video, (3) Berisi panduan latihan informasi tentang cara melakukan pembalikan renang gaya punggung pembalikan renang gaya punggung. 74

11 Dalam hal pemanfaatan produk ini variatif, lebih menarik, dan lebih harus memperhatikan situasi, kondisi bermanfaat. serta sarana dan prasarana yang ada. b. Hasil pengembangan ini hanya Produk yang ditujukan untuk sampai tersusun sebuah produk, atlet renang pemula dan pelatih klub belum sampai renang Kabupaten Malang ini pada tingkat efektivitas produk merupakan panduan melalui video yang dikembangkan, sehingga pada sehingga memungkinkan media ini penelitian yang selanjutnya perlu digunakan untuk atlet renang pemula dilanjutkan sampai pada efektivitas dan pelatih di luar Kabupaten Malang. produk yang dikembangkan. 2. Saran Desiminasi Sebagai upaya penyebarluasan produk yang telah dikembangkan ke sasaran yang lebih luas, saran-saran peneliti adalah sebagai berikut. a. Sebelum disebarluaskan produk ini dievaluasi kembali dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi sasaran yang hendak dituju. Sehingga VCD pembelajaran pembalikan gaya punggung ini lebih bermanfaat khususnya bagi atlet pemula dan pelatih yang ada di daerah lain. b. Sebelum disebarluaskan, sebaiknya produk yang telah dikembangkan ini disosialisasikan kepada pihakpihak yang terkait misalnya: (1) Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang, (2) Klub renang yang dapat memanfaatkan produk yang telah dikembangkan ini. 3. Saran pengembangan Lebih lanjut Dalam mengembangkan penelitian ini lebih lanjut, peneliti member saran sebagai berikut. a. VCD pembelajaran pembalikan renang gaya punggung yang dikembangkan ini diharapkan lebih dikembangkan lagi agar lebih 75 DAFTAR PUSTAKA Al Hakim, S Media Pembelajaran Berbasis Pembudayaan Nilai Pancasila. Malang: CV Asrori. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (1998). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Borg, W.R. dan Gall, M.D Educational Research: An Introduction. New York: Longman. Dimyati & Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dwiyogo, W.D Dimensi Teknologi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Wineka Media. Guzman, R. J.Tanpa Tahun. 91 Drills untuk Latihan Gaya. Terjemahan E.Budi S. Nasihin, Zezen Teknik Renang Gaya Punggung-Presentation Transcript, 10 Juni (online). ( 2010/06/teknik-renang-gaya-

12 punggung.htm), diakses 8 Akademik, Kemahasiswaan, November Perencanaan, Informasi, dan Thomas, D.G Renang Tingkat Kerjasama. Mahir Langkah-Langkah Menuju Zulfikar, Achmad Sejarah, Keberhasulan. Jakarta: PT Raja Pengertian, dan Gaya Renang. Juni Grafindo Persada (online). Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 ( tentangsistempendidikannasional. 2010/10/sejarah-pengertian-dangaya-renang.html), (online). ( diakses 8 November diakses 11 November UniversitasNegeri Malang Katalog. Malang: FakultasIlmuPendidikanUniversi tasnegeri Malang. Universitas Negeri Malang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang. Universitas Negeri Malang Katalog UM. Malang: Biro 76

13 Jurnal Buana Bastra Tahun 2, No. 2. Agustus 2015

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS X SEMESTER 1 DI SMK NEGERI 1 GROGOL SKRIPSI

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS X SEMESTER 1 DI SMK NEGERI 1 GROGOL SKRIPSI PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS X SEMESTER 1 DI SMK NEGERI 1 GROGOL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research 42 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulam data, prosedur penelitian dan pengembangan serta analisis instrumen. 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Gall and Borg (2003;569) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 2 Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi III. METODE PENGEMBANGAN Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah

METODE PENELITIAN. pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah III. METODE PENELITIAN Dalam metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa sub bab, yaitu pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan, metode pengembangan tahap

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 7 MALANG

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 7 MALANG ISSN: 2337-7674 Bravo s Jurnal PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 7 MALANG Ika Ahmad Arif Rohmawan Dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani masyarakat, serta ditujukan kepada pembentukan watak dan kepribadiaan,

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani masyarakat, serta ditujukan kepada pembentukan watak dan kepribadiaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari peningkatan kualitas hidup manusia adalah pembinaan dan pengembangan olahraga, dimana kualitas olahraga yang diarahkan menuju kepada kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang dapat membantu siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renang merupakan aktivitas olahraga di dalam air. Olahraga renang membuat tubuh semakin sehat karena hampir semua otot tubuh bergerak sewaktu berenang. Kegiatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN RENANG GAYA KUPU-KUPU MENGGUNAKAN ALAT BANTU HANDFIN DI KLUB OSCAR FAMILY CLUB KABUPATEN MALANG

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN RENANG GAYA KUPU-KUPU MENGGUNAKAN ALAT BANTU HANDFIN DI KLUB OSCAR FAMILY CLUB KABUPATEN MALANG PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN RENANG GAYA KUPU-KUPU MENGGUNAKAN ALAT BANTU HANDFIN DI KLUB OSCAR FAMILY CLUB KABUPATEN MALANG Nur Cholis Tatok Sugiarto Usman Wahyudi Universitas Negeri Malang Jl. Semarang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 1 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN Oleh: Rofiqul Fuadi Sholihin, Yoto dan Sunomo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banjir (Kasiyo, 1980:11). Lebih lanjut dijelaskan bahwa renang dilakukan sejak adanya

I. PENDAHULUAN. banjir (Kasiyo, 1980:11). Lebih lanjut dijelaskan bahwa renang dilakukan sejak adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renang merupakan suatu kegiatan yang telah dilakukan sejak jaman dahulu, pada waktu itu renang adalah sebagai alat untuk beladiri dalam menghadapi tantangan alam seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and 28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development), karena penelitian bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk bukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMAINAN UMPAN DAN PINDAH UNTUK PEMANASAN LATIHAN FUTSAL PADA TIM FUTSAL BOSTA DI KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERMAINAN UMPAN DAN PINDAH UNTUK PEMANASAN LATIHAN FUTSAL PADA TIM FUTSAL BOSTA DI KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI PENGEMBANGAN PERMAINAN UMPAN DAN PINDAH UNTUK PEMANASAN LATIHAN FUTSAL PADA TIM FUTSAL BOSTA DI KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Journal of Accounting and Business Education, 1 (1), September 2016 THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Nur

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING UNTUK SISWA SMP NEGERI SE-KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING UNTUK SISWA SMP NEGERI SE-KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING UNTUK SISWA SMP NEGERI SE-KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG Sri Purnami 1, I Nengah Sudjana 2 Universitas Negeri Malang sripurnami1952@gmail.com

Lebih terperinci

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SELOKA 3 (2) (2014) Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau penelitian dan pengembangan. Pendekatan ini merujuk kepada teori Borg & Gall dalam bukunya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KETRAMPILAN GERAK DASAR MENGGUNAKAN MEDIA CONE DAN BOLA WARNA-WARNI

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KETRAMPILAN GERAK DASAR MENGGUNAKAN MEDIA CONE DAN BOLA WARNA-WARNI PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KETRAMPILAN GERAK DASAR MENGGUNAKAN MEDIA CONE DAN BOLA WARNA-WARNI Baskoro Nugroho Putro STKIP PGRI Trenggalek Email: baskoro.np@gmail.com Jl. Supriyadi 22 KP 66319 Trenggalek

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MENGGUNAKAN MEDIA INTERAKTIF DI SMP NEGERI 6 KABUPATEN SITUBONDO

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MENGGUNAKAN MEDIA INTERAKTIF DI SMP NEGERI 6 KABUPATEN SITUBONDO PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MENGGUNAKAN MEDIA INTERAKTIF DI SMP NEGERI 6 KABUPATEN SITUBONDO Try Sevita Haryanto Wasis Djoko Dwiyogo Sulistyorini Universitas Negeri Malang Jl. Semarang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA Pengembangan Permainan Liberate...(Nanang Ariyanto) PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI CANGKRINGAN YOGYAKARTA THE DEVELOPMENT OF LIBERATE

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI KLUB RENANG SURYA AQUATIK KOTA KEDIRI

EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI KLUB RENANG SURYA AQUATIK KOTA KEDIRI EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI KLUB RENANG SURYA AQUATIK KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai peneliti adalah penelitian dan pengembangan atau Educational Research and Development ( R & D ). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN.

SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN. SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN Tara Ismarrangga 1, Sugiyanto 2, Agus Kristiyanto 3 1,2,3 (Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret) 24 PENDIDIKAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and 37 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and development atau penelitian pengembangan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH : KONTRIBUSI DORONGAN TANGAN DAN KAKI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA PADA MAHASISWA PUTRA KELAS F ANGKATAN 2014 JURUSAN PENJASKESREK UNP KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

I. PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG Pengembangan Media Pembelajaran... (Drajat Nugroho) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG MEDIA

Lebih terperinci

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.** Pengembangan Media CD Interaktif pada Materi Ajar Substansi Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X KPR di SMK Negeri 11 Malang The development

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Dan Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem informasi manajemen sekolah. Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NGIJON 2, SLEMAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NGIJON 2, SLEMAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NGIJON 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL DiajukankepadaFakultasIlmuPendidikan UniversitasNegeri

Lebih terperinci

Pengembangan Metode Pengenalan Dan Pemahaman Nilai Nada Musik Kepada Anak Usia Taman Kanak-Kanak

Pengembangan Metode Pengenalan Dan Pemahaman Nilai Nada Musik Kepada Anak Usia Taman Kanak-Kanak Pengembangan Metode Pengenalan Dan Pemahaman Nilai Nada Musik Kepada Anak Usia Taman Kanak-Kanak Suryadi Retno Tri Wulandari Wuri Astuti PG PAUD FIP Universitas Negeri Malang Abstrak: Berdasarkan analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN AKTIVITAS STRETCHING PASIF SECARA BERPASANGAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS X

PENGEMBANGAN AKTIVITAS STRETCHING PASIF SECARA BERPASANGAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS X PENGEMBANGAN AKTIVITAS STRETCHING PASIF SECARA BERPASANGAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS X Wahyu Tri Yuliyanto Heru Widijoto Sri Purnami Universitas Negeri Malang Jl. Semarang no. 5 Malang e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang kompleks.agar dapat melakukan renang dengan baik dibutuhkan kemampuan untuk mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan 81 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan Subjek Penelitian, Instrumen dan Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan Data. A. Metode Penelitian Tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan metode penelitian dalam penelitian pengembangan rruy7ini, akan

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan metode penelitian dalam penelitian pengembangan rruy7ini, akan 47 III. METODE PENELITIAN Berkaitan dengan metode penelitian dalam penelitian pengembangan rruy7ini, akan diuraiakan beberapa sub bab, yang meliputi pendekatan penelitian pengembangan, tempat dan waktu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas 29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang Metode Penelitian, Prosedur Penelitian, Subjek dan Lokasi Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data, A. Metode Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD multimedia interaktif sebagai media alternatif dalam pembelajaran bahasa Inggris

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI PERSATUAN SEPAKBOLA GARUDA MUDA KABUPATEN KEDIRI S K R I P S I

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI PERSATUAN SEPAKBOLA GARUDA MUDA KABUPATEN KEDIRI S K R I P S I PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI PERSATUAN SEPAKBOLA GARUDA MUDA KABUPATEN KEDIRI S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia olahraga mempunyai arti dan makna sangat penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam kehidupan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Volume 2, No 1, April 2015 (74-82) Tersedia Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK BELAJAR MEMBACA AL-QURAN METODE QIRA ATI DI TPQ RAUDLOTUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renang merupakan suatu kegiatan yang telah dilakukan sejak jaman dahulu, pada waktu itu renang adalah sebagai alat untuk beladiri dalam menghadapi tantangan alam seperti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan seseorang. Pembinaan dan pengembangan olahraga adalah satu bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan seseorang. Pembinaan dan pengembangan olahraga adalah satu bagian BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Pembinaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan model Borg and Gall melalui sepuluh tahapan yang

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 3 (10) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BULUTANGKIS MELALUI PERMAINAN LINTON BAGI

Lebih terperinci

Research and Development

Research and Development Research and Development Metode Penelitian dan pengembangan Edit your company slogan Contents Definisi Research and Development R & D dalam Penelitian R & D Sebagai Penghubung Metode dalam R & D Langkah-langkah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN

PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN Pengembangan Garis Lapangan (Adnan RIyanto) 1 PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN DEVELOPING A PORTABLE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerakan jalan, lari, lompat dan lain-lain. Berdasarkan sejarah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. gerakan jalan, lari, lompat dan lain-lain. Berdasarkan sejarah dikemukakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renang merupakan olahraga yang eksklusif, sehingga tidak semua orang dapat melakukan gerakan renang seperti kebanyakan orang melakukan gerakan jalan, lari, lompat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INSTA ACCOUNTING BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2016

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INSTA ACCOUNTING BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INSTA ACCOUNTING BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2016 SKRIPSI Oleh : DEWI SETIANI K7412052 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran sejarah. Model pembelajaran yang dikembangkan adalah pendekatan inkuiri. Efektifitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN KERETA AIR UNTUK PENGENALAN AIR BAGI PEMULA USIA 6-8 TAHUN DI KLUB RENANG AMARTA AQUATIC KOTA MALANG

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN KERETA AIR UNTUK PENGENALAN AIR BAGI PEMULA USIA 6-8 TAHUN DI KLUB RENANG AMARTA AQUATIC KOTA MALANG pissn: 2548-9879 eissn: 2599-2139 PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN KERETA AIR UNTUK PENGENALAN AIR BAGI PEMULA USIA 6-8 TAHUN DI KLUB RENANG AMARTA AQUATIC KOTA MALANG Mustaqim, Roesdiyanto Program Studi S1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bergantian dan saling membantu, yaitu pendekatan kualitatif (qualitative

BAB III METODE PENELITIAN. bergantian dan saling membantu, yaitu pendekatan kualitatif (qualitative 116 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan dua pendekatan secara bersama, bergantian dan saling membantu, yaitu pendekatan kualitatif (qualitative approach) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini akan memanfaatkan metode penelitian dan pengembangan (research and development). 3.1.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013 90 PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Syamsul Arifin Dosen JPOK FKIP Unlam Abstract:Basic shooting technique is

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017 1 TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017 LEVEL OF UNDERSTANDING OF SWIMMING ACTIVITY ON ELEVENTH GRADE STUDENTS IN SMAN 1 JOGONALAN KLATEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam 71 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam bidang studi matematika serta diarahkan pada peningkatan kemampuan berfikir siswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN GESTALT BAGI GURU BK SMP NEGERI KOTA YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN GESTALT BAGI GURU BK SMP NEGERI KOTA YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN GESTALT BAGI GURU BK SMP NEGERI KOTA YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (1983:772), Educational

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN PENJASKES PADA TINGKAT SMP. Apririsa Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN PENJASKES PADA TINGKAT SMP. Apririsa Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN PENJASKES PADA TINGKAT SMP Apririsa Universitas Negeri Malang apririsa18@gmail.com Abstrak: Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO INSTRUKSIONAL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN VIDEO INSTRUKSIONAL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN Pengembangan Video Instruksional... (Dwiky Novitasari) 133 PENGEMBANGAN VIDEO INSTRUKSIONAL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN DEVELOPMENT

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003), III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMAINAN TEMBAK JARING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MALANG. Amjad Elfarabi

PENGEMBANGAN PERMAINAN TEMBAK JARING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MALANG. Amjad Elfarabi PENGEMBANGAN PERMAINAN TEMBAK JARING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MALANG Amjad Elfarabi Dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON MULTILEVEL INTERACTIVE QUIZ FOR EXERCISING AL-QUR AN LETTER READING ON STUDENTS WITH HEARING IMPAIRMENT

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON MULTILEVEL INTERACTIVE QUIZ FOR EXERCISING AL-QUR AN LETTER READING ON STUDENTS WITH HEARING IMPAIRMENT THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON MULTILEVEL INTERACTIVE QUIZ FOR EXERCISING AL-QUR AN LETTER READING ON STUDENTS WITH HEARING IMPAIRMENT (Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Kuis Interaktif

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development atau penelitian dan pengembangan. Pengertian penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN MODEL LATIHAN RENANG GAYA DOLPHIN BAGI PEMULA

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN MODEL LATIHAN RENANG GAYA DOLPHIN BAGI PEMULA PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN MODEL LATIHAN RENANG GAYA DOLPHIN BAGI PEMULA Arief Darmawan 1, Citra Destiasari 2 Universitas Islam 45 Bekasi, Universitas Negeri Malang ari3fd@yahoo.com Abstrak Tujuan dari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL TEKNIK DASAR BOLA TANGAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL TEKNIK DASAR BOLA TANGAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Pengembangan Media Video. (Yoga Utama)1 PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL TEKNIK DASAR BOLA TANGAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MEDIA DEVELOPMENT VIDEO TUTORIAL OF HANDBALL FUNDAMENTAL FOR STUDENTS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang kompleks. Agar dapat melakukan renang dengan baik dibutuhkan kemampuan untuk mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-langkah Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SENAM BERBASIS PENCAK SILAT. Widiastuti Pendidikan Olahraga, Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

PENGEMBANGAN MODEL SENAM BERBASIS PENCAK SILAT. Widiastuti Pendidikan Olahraga, Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta JPD: Jurnal Pendidikan Dasar http://doi.org/10.21009/jpd DOI: doi.org/10.21009/jpd.082.05 PENGEMBANGAN MODEL SENAM BERBASIS PENCAK SILAT Pendidikan Olahraga, Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Wididilla41@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini diakui bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan hal terpenting untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa. Olahraga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata,

Lebih terperinci