TIMUR TENGAH: PERKEMBANGAN TERKINI DAN POLUGRI
|
|
- Hartono Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TIMUR TENGAH: PERKEMBANGAN TERKINI DAN POLUGRI
2 NEGARA-NEGARA CAKUPAN DIREKTORAT TIMUR TENGAH 1. Aljazair 6. Kuwait 11. Mesir 16. Sudan 21. Israel 2. Arab Saudi 7. Lebanon 12. Oman 17. Suriah 3. Bahrain 8. Libya 13. Palestina 18. Tunisia 4. Eritrea 9. Maroko 14. Persatuan Emirat Arab 19. Yaman 5. Irak 10. Mauritania 15. Qatar 20. Yordania
3 POTENSI EKONOMI KAWASAN TIMUR TENGAH Pemasok utama energi dunia (6,53% cadangan minyak dunia) Foreign Exchange Reserves diperkirakan sebesar US$ 1 trilyun (World Bank, 2016) Sektor keuangan yang kuat Total penduduk mencapai 373 juta jiwa Net importers Tingginya konsumsi domestik Sovereign Wealth Fund mencapai US$ 2,3 trilyun pada 2015 (sumber investasi potensial)
4 POTENSI EKONOMI KAWASAN TIMUR TENGAH Infrastructure projects market Kebutuhan yang tinggi terhadap TKI skilled Pasar potensial produk industri strategis RI Negara Timur Tengah seperti Mesir, Sudan, merupakan destinasi investasi potensial Pasar outbound tourism potensial Maroko, Yordania, Mesir, Aljazair merupakan eskportir fosfat dunia
5 PROFIL SOVEREIGN WEALTH FUND NEGARA-NEGARA GCC Abu Dhabi Investment Authority SAMA Foreign Holdings (Arab Saudi) Kuwait Investment Authority (KIA) Qatar Investment Authority Oman Investment Fund : US$ 773 milyar : US$ 671,8 milyar : US$ 592 milyar : US$ 256 milyar : US$ 6 milyar Sumber: Sovereign Wealth Fund Institute
6 KECENDERUNGAN KEBIJAKAN EKONOMI NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH Diversifikasi sumber pendapatan negara Hub produk dunia, makanan halal dan jasa Pusat keuangan Syariah Pusat berbagai pameran berskala dunia Rail trails interconnected Development Food security investment oriented
7 TANTANGAN PEREKONOMIAN TIMUR TENGAH Ekstremisme, radikalisme dan terorisme Isu ketahanan pangan Keterbatasan SDM Turunnya harga minyak dunia
8 PAMERAN BERSKALA DUNIA DI TIMUR TENGAH Gulfood, Dubai Trade The Big 5 (pameran konstruksi di Dubai setiap November) Annual Investment Meeting (pameran investasi di Dubai setiap April) Halal Food Exhibition (pameran produk halal di Saudi dan PEA) Dubai Global Village di Dubai setiap Oktober-April World Future Energy Summit di Abu Dhabi setiap Januari
9 PILAR POLUGRI INDONESIA DI TIMUR TENGAH Peaceful (Perlindungan WNI, diplomasi energi, pencegahan ekstremisme) Prosperous (pasar non tradisional, sumber FDI alternatif, wilayah operasi BUMN/ swasta RI) Democratic (home grown value, HAM dan good governance) Bebas senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya Dukungan atas Palestina (dukungan kemerdekaan, capacity building, menggalang dukungan internasional atas Palestina, tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel) Penyelesaian konflik secara damai terutama dalam kerangka Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
10 Modalitas Kerjasama Bilateral RI-Timur Tengah Kedekatan hubungan secara historis, agama, dan budaya dengan kawasan Timur Tengah Indonesia memiliki hubungan diplomatik dengan 21 negara (cakupan Direktorat Timur Tengah): Aljazair Maroko Sudan Arab Saudi Mesir Suriah Bahrain Mauritania Yaman Eritrea Persatuan Emirat Arab Yordania Irak Palestina Oman Kuwait Qatar Tunisia Lebanon Libya Israel
11 MEKANISME BILATERAL DAN REGIONAL BILATERAL Bilateral Consultation (antar-kemlu), Joint Commission Meeting (SKB, lintas K/L) Joint Working Group (JWG, untuk isu-isu khusus) REGIONAL Comprehensive Strategic Dialogue RI-GCC
12 Timur Tengah sebagai pasar non tradisional Timur Tengah sebagai hub produk Indonesia ke negara kawasan Afrika dan Eropa (GCC-Europe Reduction Tariff) Didominasi produk non migas (makanan, bahan konstruksi, otomotif, palm oil) Belum terdapat mekanisme kerja sama peningkatan daya saing seperti FTA dan PTA
13 Yaman , , , , ,5-5, , ,2-35,92 PERDAGANGAN RI-TIMUR TENGAH Negara/Total Perdagangan Trend(%) Jan-Mar Perub.(%) 2017/2016 Aljazair , , , , ,3-3, , ,0-3,48 Arab Saudi , , , , ,6-13, , ,1 27,57 Bahrain , , , , ,1-5, , ,0 436,49 Eritrea 5.073, , , ,4 311,3-48,90 60,9 90,9 49,09 Irak , , , , ,6 24, , ,2 75,23 Kuwait , , , , ,7-32, , ,5-49,66 Lebanon , , , , ,0 1, , ,7-12,74 Libya , , , , ,6-51, , ,9-84,47 Maroko , , , , ,9-9, , ,9-21,26 Mauritania , , , , ,4-4, , ,4 36,53 Mesir , , , , ,4 5, , ,3 19,96 Oman , , , , ,2-13, , ,1 61,09 Palestina 1.001,9 553, , , ,7 35,71 586,4 625,8 6,72 Persatuan Emirat Arab , , , , ,6-2, , ,7 39,90 Qatar , , , , ,2-17, , ,0-8,47 Sudan , , , , ,0-3, , ,6-3,69 Suriah , , , , ,8-14, , ,8 80,70 Tunisia , , , , ,4-15, , ,0 41,84
14 Potensi Pasar Produk Halal Pasar Tujuan Produk Makanan dan Minuman Indonesia ke Negara OKI
15 Potensi Pasar Produk Halal
16 FDI NEGARA TIMUR TENGAH Sektor pariwisata (villa, hotel) Sektor energi (PLTA, PLTU) Industri alutsista (perkapalan, pesawat) Sektor perbankan (QNB, Dubai National Bank) Sektor telekomunikasi (Ooreedoo Indosat) Sektor transportasi (laut dan udara)
17 Sumber: BKPM, dalam US$ juta
18 TOTAL INVESTASI INDONESIA- TIMUR TENGAH Investment Realization/ Country Investment (US$ Million) Project Investment (US$ Million) Project Arab Saudi 30, ,90 44 UAE 19, ,00 80 Yaman 7,12 8 0,80 9 Mesir 1,36 6 1,20 12 Irak 0,70 8 2,70 13 Sudan 0,70 5 0,60 4 Lebanon 0,56 6 0,70 13 Yordania 0,23 6 1,60 22 Suriah 0,02 6 0,30 7 Qatar 0,00 2 0,00 1 Bahrain 0,00 1 0,80 3 Aljazair 0,00 5 0,40 3 TOTAL 60, ,00 211
19 Sumber: BPS, diolah oleh Kementerian Pariwisata No. Negara Arab Saudi Bahrain Kuwait Mesir UEA Yaman Qatar n.a Timur Tengah
20 Qatar PERKEMBANGAN WISATAWAN TIMUR TENGAH KEBANGSAAN Arab Saudi Bahrain Kuwait Mesir Uni Emirat Arab Yaman
21 No. Negara Jumlah WNI Rincian Komposisi Keterangan 1. Arab Saudi orang Data KBRI Riyadh (Maret 2016) dan KJRI Jeddah (Juli 2016) 2. Aljazair 243 orang Data KBRI Alger as per Desember Bahrain orang Data KBRI Manama as per Januari Irak 890 orang Data KBRI Baghdad Januari Kuwait orang 587 orang bekerja di Data KBRI Kuwait as pemerintahan, orang per Maret 2017 bekerja di sektor formal, orang PLRT, 8 orang pelajar/mahasiswa dan 8 orang Sponsor Diri Sendiri 6. Lebanon orang Data KBRI Beirut as per Januari Libya 285 orang Staf KBRI, mahasiswa, BMI formal, BMI informal Data KBRI Tripoli as per Agustus 2016
22 No. Negara Jumlah WNI Rincian Komposisi Keterangan 8. Maroko 244 orang Data KBRI Rabat as per Desember Mauritania 3 orang Data KBRI Rabat 10. Mesir orang Data KBRI Kairo as per Desember Oman orang 95% bekerja pada sektor domestik/pembantu rumah tangga. Data KBRI Muscat as per Januari Palestina 20 orang Data KBRI Amman as per April PEA orang Data KBRI Abu Dhabi as per September Qatar orang per Agutus 2015 jumlah WNI diperkirakan sebanyak , yang terdiri dari TKI; tenaga ahli dan sanak keluarga; 22 mahasiswa serta 57 orang staf kbri beserta keluarganya. 15. Sudan 1990 orang Termasuk 647 pelajar/mahasiswa, 970 personil Indonesia dalam misi UNAMID, 38 TKI formal dan 261 TKI informal Data KBRI Doha as per Juni 2017 Data KBRI Khartoum as per Juni 2016
23 No. Negara Jumlah WNI Rincian Komposisi Keterangan 16. Suriah Perkiraan antara orang Data KBRI Damascus as per Agustus Tunisia 168 orang Data KBRI Tunis as per Oktober Yaman 650 orang. Pemerintah telah evakuasi sekitar WNI dari Yaman sejak tahun 2014 hingga Desember Sebagian besar adalah mahasiswa di kota Tarim dan Mukalla, Hadhramaut Data KBRI Sana a as per Februari Yordania orang Data KBRI Amman per Februari 2017
24 Kementerian Perdagangan menargetkan peningkatan ekspor rata-rata di atas 10% per tahun khususnya mulai tahun Angka ini merupakan revisi dari target 300% hingga tahun 2019 sebagaimana ditetapkan sebelumnya. Pemerintah RI menargetkan target investasi baik PMA dan PMDN sebesar RP trilyun atau US$ 249 milyar hingga tahun Pada tahun 2016, BKPM menetapkan target PMA sebesar Rp. 386,4 trilyun atau naik 12,6% dari tahun 2015.
25 Pemerintah RI telah menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hingga 20 juta orang pada tahun Pada tahun 2016, kunjungan wisatawan mancanegara ditargetkan mencapai 12 juta orang dibandingkan 10 juta orang pada tahun 2015.
26 Perdagangan Belum terdapat struktur mekanisme kerja sama peningkatan perdagangan (PTA/FTA). Pengakuan atas produk berlogo Halal Indonesia. Infrastruktur pelabuhan di negara selain GCC yang kurang memadai. Hilangnya daya saing penerbangan Indonesia ke Timur Tengah (strategi tidak efektif; adanya indikasi praktek subsidi biaya bahan bakar oleh maskapai asing pesaing). Investasi Kekhawatiran kepastian Hukum di Indonesia dampak dari ketimpangan produk hukum di Indonesia (Otoritas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah). Kecenderungan investor negara Timur Tengah memilih di sektor brown field dari pada green field.
27 Perdagangan Meningkatkan pangsa pasar produk Indonesia Pengakuan Produk Halal Indonesia melalui MRA (secara bilateral) PTA / FTA untuk meningkatkan daya saing. Meningkatkan Partisipasi Stakeholders di Indonesia pada event perdagangan Internasional. Investasi Inbound Investment / FDI (Agriculture, infrastructure, Military, Energy) Kerja Sama Energi baru (pasokan energi) dan Renewable Energy Meningkatkan pangsa pasar TKI Formal (Qatar-World Cup 2022; Dubai-World Expo 2020) Partisipasi Stakeholders Indonesia pada event investasi (AIM, dll) Pariwisata Familiarization Trip: Operator (Maskapai, Travel Agent); Media Promosi Pariwisata (Pasca diterbitkan Perpres No. 69 / 2015 Tentang Bebas Visa Kunjungan) Partisipasi Stakeholders Indonesia pada event pariwisata (Dubai Global Village, Oktober April)
28 STRUKTUR DAN BUDAYA KORPORASI Aturan umum yang berlaku adalah jam kerja di Timur Tengah pukul , sedangkan instansi Pemerintah pukul atau Hari kerja adalah Minggu-Kamis dan Jumat-Sabtu hari libur. Dianjurkan untuk membuat perjanjian (business appointments) terlebih dahulu, namun kadangkadang juga tidak diperlukan.
29 STRUKTUR DAN BUDAYA KORPORASI Ketika membuat pertemuan bisnis, penting untuk mempertimbangkan dampak dari hari libur resmi dan tidak resmi pada setiap kegiatan bisnis. Tepat waktu dipandang sebagai gestur yang positif sehingga seyogyanya selalu hadir tepat waktu pada setiap pertemuan bisnis.
30 STRUKTUR DAN BUDAYA KORPORASI Perusahaan swasta di Timur Tengah selalu menggunakan struktur yang sangat berjenjang sehingga kekuasaan terpusat dan perbedaan kekuasaan yang tajam senantiasa membuat pemisahan yang jelas antara peran senioritas terhadap staf. Model penjenjangan struktural yang tajam mengakibatkan setiap keputusan atau kebijakan organisasi selalu dibuat oleh kekuasaan perorangan terpusat atau kadang-kadang melalui keputusan anggota Direksi.
31 STRUKTUR DAN BUDAYA KORPORASI Kesabaran yang tinggi dalam membangun kepercayaan, hubungan kerja yang baik dan lingkungan kerja yang saling menghormati dengan mitra usaha di Timur Tengah selalu menjadi bagian penting dalam budaya korporasi di Timur Tengah. Senantiasa menyampaikan salam kepada rekan bisnis merupakan salah satu hal penting dalam membangun hubungan kerja.
32 STRUKTUR DAN BUDAYA KORPORASI Dalam menyampaikan salam, sangat dianjurkan untuk berjabat tangan pada setiap datang dan pulang secara gentle dan firm dengan menggunakan tangan kanan. Sangat tidak dianjurkan untuk berjabat tangan dengan rekan bisnis wanita kecuali apabila yang bersangkutan mengawalinya.
33 STRUKTUR DAN BUDAYA KORPORASI Sangat dianjurkan untuk menyebut rekan bisnis Irak dengan lengkap dan seperti nama belakang dan gelarnya. Bertukar kartu nama sangat dianjurkan pada pertemuan pertama. Agar dipastikan kartu nama dibuat dalam bahasa Inggris dan Arab
34 SYUKRAN و ش ك ر ا ج ز ي ل ع ل ی ح س ن ا ه ت م ام ك م ف ر ص ۃ ا خ ر ی,. للا ا ن ش اء ا ل ی الل ق اء ف ی!
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : AGUSTUS 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : AGUSTUS 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Jatuhnya harga minyak, yang melebihi setengah dari puncak harga sebelumnya, belum menghantam
Lebih terperinciKeterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011
Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERDANA MENTERI PERANCIS, Y.M. FRANÃ
Lebih terperinciTenaga Kerja Indonesia (TKI) Calon TKI
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Calon TKI adalah
Lebih terperinciPENGUATAN PERANAN TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI
PENGUATAN PERANAN TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI TATANG BUDIE UTAMA RAZAK DIREKTUR PERLINDUNGAN WNI DAN BHI KEMENTERIAN LUAR NEGERI
Lebih terperinciSEJAK 2011, BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REKOMENDASIKAN MORATORIUM PENGIRIMAN TENAGA KERJA INDONESIA KE TIMUR TENGAH
SEJAK 2011, BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REKOMENDASIKAN MORATORIUM PENGIRIMAN TENAGA KERJA INDONESIA KE TIMUR TENGAH Kompas.com Kepala Biro Humas dan Kerja sama Internasional Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Lebih terperinciBAB II DINAMIKA KELEMBAGAAN LIGA ARAB. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai organisasi regional Liga
BAB II DINAMIKA KELEMBAGAAN LIGA ARAB Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai organisasi regional Liga Arab yang memiliki gerakan yang dinamis dalam dunia perpolitikan kawasan Arab. Dinamika pergerakannya
Lebih terperinciPeluang Kerjasama Perdagangan dan Investasi Pertanian Indonesia Timur Tengah.
14 Bab VI I.Analisis Kebijakan Perdagangan Internasional Peluang Kerjasama Perdagangan dan Investasi Pertanian Indonesia Timur Tengah. Pendahuluan Sektor pertanian mempunyai peranan signifikan dalam perekonomian
Lebih terperinciTARIKH dan KEBUDAYAAN ISLAM. Kompetensi Dasar: 1.Menjelaskan perkembangan islam di dunia 2.Menampilkan contoh perkembangan islam di dunia
TARIKH dan KEBUDAYAAN ISLAM Standar Kompetensi: Memahami perkembangan islam di dunia Kompetensi Dasar: 1.Menjelaskan perkembangan islam di dunia 2.Menampilkan contoh perkembangan islam di dunia Tadarus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Evaluasi perbandingan penerapan..., Budi Setiawan, Program 1 Pascasarjana, Universitas 2008 Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu perusahaan yang menjalankan fungsi intermediasi atas dana yang diterima dari nasabah. Jika sebuah bank mengalami kegagalan, dampak yang
Lebih terperinciBAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-
166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA
REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015
PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015 J.S. George Lantu Direktur Kerjasama Fungsional ASEAN/ Plt. Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Jakarta, 20 September 2016 KOMUNITAS ASEAN 2025 Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergerakan wisatawan muslim ke berbagai dunia, perlu adanya sebuah konsep baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2015, pada tahun 2014 pasar wisatawan muslim bernilai $ 145 juta, dengan 108 juta wisatawan yang mewakili 10%
Lebih terperinciKEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015
KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015 Yang Mulia Duta Besar Turki; Yth. Menteri Perdagangan atau yang mewakili;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama pasca krisis ekonomi global tahun 2008 yang melanda dunia, perekonomian dunia mengalami berbagai penurunan ekspor non migas. Beberapa negara di dunia membatasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Laju pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) Saudi Arabia selama kuartal kedua tahun 2015
Lebih terperinciAntar Kerja Antar Negara (AKAN)
Antar Kerja Antar Negara (AKAN) Antar kerja antar Negara (AKAN) juga tidak kalah penting untuk dianalisis mengingat kontribusi pekerja kategori ini yang umumnya dikenal dengan TKI terhadap perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk
114 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk perekonomian bagi masyarakat Indonesia. Salah satu sektor agroindustri yang cendrung berkembang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi
Lebih terperinciPeranan Perwakilan RI di Luar Negeri Dalam Mendukung Promosi Tourism, Trade, and Investment (TTI)
Peranan Perwakilan RI di Luar Negeri Dalam Mendukung Promosi Tourism, Trade, and Investment (TTI) Duta Besar Nur Syahrir Rahardjo Wakil Ketua Harian Pokja Penguatan Diplomasi Ekonomi Bidang Pariwisata
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE
BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three
Lebih terperinciDenpasar, Juli 2012
Denpasar, 12-14 Juli 2012 1. Latar Belakang 2. Tujuan dan Sasaran 3. Perkembangan Kegiatan 4. Hasil Yang Diharapkan LATAR BELAKANG MP3EI antara lain menetapkan bahwa koridor ekonomi Bali Nusa Tenggara
Lebih terperinciBAB II KELANGKAAN AIR DI REGIONAL ARAB. Jika dalam beberapa dekade terakhir regional Arab banyak dikenal sebagai
BAB II KELANGKAAN AIR DI REGIONAL ARAB Jika dalam beberapa dekade terakhir regional Arab banyak dikenal sebagai kawasan yang seringkali mengalami masalah perebutan sumber daya minyak, kini regional Arab
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ruang lingkup kegiatan ekonominya. Globalisasi menuntut akan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah mendorong negara-negara di dunia untuk memperluas ruang lingkup kegiatan ekonominya. Globalisasi menuntut akan adanya keterbukaan, baik keterbukaan
Lebih terperinciLAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013
LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan
Lebih terperinciTantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015
Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015 Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 segera dimulai. Tinggal setahun lagi bagi MEA mempersiapkan hal ini. I Wayan Dipta, Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK,
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010
KEMENTERIAN PERDAGANGAN KINERJA Periode: MARET 21 Jakarta, Mei 21 1 Neraca Perdagangan Indonesia Kondisi perdagangan Indonesia semakin menguat setelah mengalami kontraksi di tahun 29. Selama Triwulan I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industry terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Sektor pariwisata akan menjadi pendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dunia. Sedangkan total aset perbankan Syariah di dunia mencapai 1,72
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan persaingan Bank Syariah Global 2013-2014, enam negara Islam mengalami pertumbuhan pasar perbankan secara signifikan. Enam negara tersebut adalah Qatar,
Lebih terperinciV. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi
131 V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA 5.1. Migrasi Internal Migrasi merupakan salah satu faktor dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Desember 2014, neraca perdagangan Thailand
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015 VISI: "Terwujudnya diplomasi total, melalui peningkatan peran KBRI Rabat sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia di Maroko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang didirikan pada tahun 1963 sebagai proyek percontohan dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Islam telah ada sejak awal tahun 1960-an. Bank Islam pertama yang didirikan pada tahun 1963 sebagai proyek percontohan dalam bentuk bank tabungan pedesaan
Lebih terperinciPeluang dan Tantangan Dalam Pengembangan Pariwisata Halal Provinsi Nusa Tenggara Barat 2017/2018 DASAR/PEDOMAN
Peluang dan Tantangan Dalam Pengembangan Pariwisata Halal Provinsi Nusa Tenggara Barat 2017/2018 H. Lalu. Moh. Faozal., S.Sos., M.Si Kepala Dinas Pariwisata Privinsi NTB DASAR/PEDOMAN 1. UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu ukuran penting dalam menilai keberhasilan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciAnalisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011
Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Nomor. 30/AN/B.AN/2010 0 Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi
Lebih terperinciKeterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010
Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, 09-11-2010 Selasa, 09 November 2010 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN
Lebih terperinciINSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI
MENUJU KEDAULATAN ENERGI DR. A. SONNY KERAF KOMISI VII DPR RI SEMINAR RENEWABLE ENERGY & SUSTAINABLE DEVELOPMENT IN INDONESIA : PAST EXPERIENCE FUTURE CHALLENGES JAKARTA, 19-20 JANUARI 2009 OUTLINE PRESENTASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM 3 BATAM, 8 DESEMBER 2011 VISI TATANAN PERADABAN Pendorong kesejahteraan: OPTIMALISASI DAN PENGEMBANGAN BANDAR INTERNASIONAL. Sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciJURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA
UPAYA JEPANG DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TENGGARA RESUME SKRIPSI Marsianaa Marnitta Saga 151040008 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciKAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT
KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT I. Perumusan Masalah Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang optimal membutuhkan sebuah pemahaman yang luas dimana pengelolaan SDA harus memperhatikan aspek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi menimbulkan persaingan antarbangsa yang semakin. tajam terutama dalam bidang ekonomi serta bidang i1mu pengetahuan dan
--, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menimbulkan persaingan antarbangsa yang semakin tajam terutama dalam bidang ekonomi serta bidang i1mu pengetahuan dan teknologi. Negara yang unggul dalam
Lebih terperinciBagaimana Kebijakan dan Ketahanan Energi dalam Islam? Oleh: Deby Mardiansah
Bagaimana Kebijakan dan Ketahanan Energi dalam Islam? Oleh: Deby Mardiansah Pandangan Tentang Energi Fakta Kebutuhan Energi di Dunia Sumber Daya Energi di Indonesia Kebijakan Energi dalam Islam Pandangan
Lebih terperinciMenteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015
Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015 Yth. : Para Pimpinan Redaksi dan hadirin yang hormati;
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Peraturan Presiden No 32 Tahun 2011 tentang MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) merupakan sebuah langkah besar permerintah dalam mencapai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan
Lebih terperinciEKOSISTEM BISNIS WISATA HALAL DAN PENINGKATAN DAYA SAING WISATA INDONESIA
EKOSISTEM BISNIS WISATA HALAL DAN PENINGKATAN DAYA SAING WISATA INDONESIA Oleh: Lucky Nugroho (Praktisi Perbankan Syariah dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana-Jakarta) Kejadian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - SAUDI ARABIA BULAN : SEPTEMBER 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - SAUDI ARABIA BULAN : SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Harga minyak per barel menurun drastis dari US$ 110 bulan Juni 2014, dan dibawah US$
Lebih terperinciKebijakan Pembangunan Pertanian Serta Peluang Kerjasama Perdagangan dan Investasi.
Analisis Kebijakan 5 Kebijakan Pembangunan Pertanian Serta Peluang Kerjasama Perdagangan dan Investasi. Pendahuluan Sektor pertanian mempunyai peranan signifikan dalam perekonomian Indonesia, yaitu: (1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di
Lebih terperinciPotret Sistem Internasional & Pembentukan Negara di Timur Tengah. Muhammad Qobidl `Ainul Arif, M.A. #Sesi 2, 24 Februari 2015
Potret Sistem Internasional & Pembentukan Negara di Timur Tengah Muhammad Qobidl `Ainul Arif, M.A. #Sesi 2, 24 Februari 2015 Membedah Timur Tengah dalam Perspektif Strukturalisme Struktur hirarkis sistem
Lebih terperinciPembangunan Infrastruktur peranan sektor swasta
Pembangunan Infrastruktur peranan sektor swasta Jalan Trisakti Trisakti 1: Berdaulat dalam politik Mengedepankan identitas Indonesia sebagai negara kepulauan dalam pelaksanaan diplomasi dan membangun kerjasama
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA SEMINAR NASIONAL: THORIUM SEBAGAI SUMBER DAYA REVOLUSI INDUSTRI JAKARTA, 24 MEI 2016
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA SEMINAR NASIONAL: THORIUM SEBAGAI SUMBER DAYA REVOLUSI INDUSTRI JAKARTA, 24 MEI 2016 Kepada Yang Terhormat: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri
Lebih terperinci2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA
2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 2015 Copyright @2015 PT. INDO ANALISIS Hak Cipta dilindungi Undang-undang DAFTAR ISI I.
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 54/10/73/Th. X, 3 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Tahun 28 Perekonomian Indonesia tahun 28 tumbuh 6,6%(yoy), mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun 27 (6,28%). Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi didorong
Lebih terperinciPROGRAM EKONOMI PDI PERJUANGAN Oleh : Muhammad Islam
PROGRAM EKONOMI PDI PERJUANGAN 2015-2019 Oleh : Muhammad Islam Outline. 1. Latar Belakang Platform Ekonomi PDI Perjuangan 1.GROUP BOSOWA 2. Beberapa Isu Strategis 3. Program-program PDI Perjuangan BERDAULAT
Lebih terperinciPERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL
PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ASEP GINANJAR PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1. Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pembangunan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.
100 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Rusia adalah salah satu negara produksi energi paling utama di dunia, dan negara paling penting bagi tujuan-tujuan pengamanan suplai energi Eropa. Eropa juga merupakan
Lebih terperinciRANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM
111 VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM Rancangan strategi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna merupakan langkah terakhir setelah dilakukan beberapa langkah analisis, seperti analisis internal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan dengan kedua daerah
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PRESIDEN, Dalam rangka keterpaduan pembangunan kebudayaan dan pariwisata, dengan ini menginstruksikan : Kepada
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu
Lebih terperinciSIARAN PERS Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta Phone/Fax:
DEPARTEMEN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Phone/Fax: 021-385-8213 www.depdag.go.id Menteri Perdagangan RI Pimpin
Lebih terperinciPPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017
PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 Pada 2016, penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 258,7 juta jiwa dan sekitar 85 persen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kali lebih tinggi dari pada pertumbuhan ekonomi dunia. Sementara itu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posisi pariwisata sebagai pilar penting perekonomian terus ditingkatkan di seluruh dunia dengan pertumbuhannya saat ini mencapai angka 5% atau duatiga kali lebih tinggi
Lebih terperinciBoks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model
Boks 1 Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model I. Latar Belakang Perkembangan ekonomi Riau selama beberapa kurun waktu terakhir telah mengalami transformasi.
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012
1 TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012 I. PENDAHULUAN Pengembangan sektor agribisnis sebagai salah
Lebih terperinciKebijakan Fiskal untuk Mendukung Akselerasi Sektor Industri yang Berdaya Saing
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kebijakan Fiskal untuk Mendukung Akselerasi Sektor Industri yang Berdaya Saing Andin Hadiyanto Kementerian Keuangan RI Tantangan Utama Sektor Industri Indonesia
Lebih terperinciPERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)
PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **) I. PENDAHULUAN Membangun ekonomi Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peranan Pemerintah,
Lebih terperinciV. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS
V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS 93 5.1. Perkembangan Umum MIHAS Pada bab ini dijelaskan perkembangan bisnis halal yang ditampilkan pada pameran bisnis halal Malaysia International Halal Showcase
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014
No. 048/08/63/Th XVIII, 5Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II- tumbuh sebesar 12,95% dibanding triwulan sebelumnya (q to q) dan apabila
Lebih terperinciLAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan
LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan 1. Peningkatan peran Memperkuat postur Meningkatkan hubungan pengaruh Indonesia diplomasi
Lebih terperinciPERSIAPAN RPJMN TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PEMERATAAN
PERSIAPAN RPJMN 2015-2019 TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PEMERATAAN Direktorat Penanggulangan Kemiskinan 29 Januari 2014 TINGKAT KEMISKINAN 2004-2014 45 40 35 30 36.15 35.10 39.30 37.17
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya
BAB V KESIMPULAN Keamanan energi erat hubungannya dengan kelangkaan energi yang saat ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya industrialisasi dan kepentingan militer. Kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri Indonesia bertumpu kepada minyak bumi dan gas sebagai komoditi ekspor utama penghasil
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA MATERI MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V DI MI AN NUR DEYANGAN KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciSATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA
RINGKASAN EKSEKUTIF SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 4 INVESTASI UNI EROPA PENDORONG PERDAGANGAN INDONESIA
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014 Bismillahirrohmanirrahim Yth. Ketua Umum INAplas Yth. Para pembicara
Lebih terperinciCAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016
Policy Dialogue Series (PDS) OUTLOOK PERDAGANGAN INDONESIA 2016 CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 BP2KP Kementerian Perdagangan, Kamis INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 19/04/73/Th. X, 1 April PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciTabel 1. Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) melalui Pintu Masuk Makassar menurut Kebangsaan
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 23/05/73/Th. X, 2 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciDAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 26/05/72/Th. XVIII, 04 Mei 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Maret 2015, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017
Invest in remarkable indonesia indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in Invest
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Konsep keuangan berbasis syariah islam (Islamic Finance) dewasa ini telah tumbuh secara pesat, diterima secara universal dan diadopsi tidak hanya oleh
Lebih terperinciINDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER
IATMI 520 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 5 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 1618 November 5. INDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER Ir. Oetomo Tri Winarno,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.61/11/16/Th.XVIII, 01 November PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciBANK SYARIAH MEMBANGUN INDUSTRI HALAL. Imam Teguh Saptono President Director
BANK SYARIAH MEMBANGUN INDUSTRI HALAL Imam Teguh Saptono President Director Malang, 6 September 2016 1 Highlight Perbankan Syariah 2 Bank Syariah berupaya memperbesar marketshare Pertumbuhan Bank Syariah
Lebih terperinciMenanti Kerjasama Pariwisata Indonesia - Maroko (18/S) Oleh : I Made Rumadi Putra Senin, 02 Mei :12
KOPI, Indonesia, salah satu Negara demokrasi yang berada di wilayah asia tenggara, bagian timur dari benua asia. Sedangkan Maroko adalah Negara kerajaan yang berada di wilayah afrika utara atau bagian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 42/08/73/Th. X, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang terjadi secara terus menerus dan bersifat dinamis. Sasaran pembangunan yang dilakukan oleh negara sedang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan
Lebih terperinci