MAKALAH SIFAT FISIS ALIRAN DARAH MANUSIA. OLEH : Dwiria Wahyuni, S.Si

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH SIFAT FISIS ALIRAN DARAH MANUSIA. OLEH : Dwiria Wahyuni, S.Si"

Transkripsi

1 MAKALAH SIFAT FISIS ALIRAN DARAH MANUSIA OLEH : Dwiria Wahyuni, S.Si JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2010

2 HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Makalah :.Sifat Fisis Aliran Darah Manusia 2. Bidang Ilmu : Ilmu Fisika Pontianak, Februari 2010 Menyetujui, Ketua Jurusan Fisika, Ketua Peneliti, Muh. Ishak Jumarang, M.Si Dwiria Wahyuni, S.Si NIP NIP Mengetahui, Dekan FMIPA UNTAN Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA NIP

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berjudul Kajian Sifat Fisis Aliran Darah Manusia Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA selaku Dekan Fakultas MIPA Untan. 2. Bapak Muh. Ishak Jumarang, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika Fakultas MIPA Untan 3. Rekan dosen Jurusan Fisika Fakultas MIPA Untan dan pihak lain yang telah banyak membantu terselesaikannya makalah ini Demikianlah sedikit pengantar dari penulis, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Pontianak, Februari 2010 Penulis ii

4 DAFTAR ISI Halaman Pengesahan... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat... 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Aliran Darah sebagai Fluida Statis Massa Jenis Darah Tekanan Hidrostatis Fluida Sistem Peredaran Darah Manusia Aliran Darah sebagai Fluida Dinamis Persamaan Bernoulli Viskositas Fluida Hukum Poiseuille Kerja Jantung Tekanan Darah dan Pengukurannya Spigmomanometer Hipertensi dan Penyakit Radiovaskular BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA iii

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu keadaan dimana tubuh, jiwa, dan sosial dalam keadaan baik yang memungkinkan manusia untuk dapat melakukan aktivitas. Kesehatan merupakan hal yang harus selalu dipelihara. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya pencegahan gangguan kesehatan ataupun upaya penanggulangannya yang berupa pemeriksaan, pengobatan, atau perawatan kesehatan. Upaya pemeliharaan kesehatan dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan sehingga seseorang dapat bertindak berdasarkan pengetahuan, baik untuk kesehatan pribadinya dan orang lain. Darah merupakan cairan yang terdiri dari plasma (cairan bening) dan sel-sel darah (sel darah merah, sel darah putih dan sel pembeku darah). Di dalam tubuh manusia, darah mengalir ke seluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terus-menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi dengan baik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan sistem pembuluh darah (sistem kardiovaskular) sebagai alat pengalir atau distribusi (Wijaya, 2009). Menurut Cameron, dkk., (2006) darah dan oksigen yang dibawanya sedemikian penting bagi tubuh sehingga jantung adalah organ penting pertama yang terbentuk pada masa mudigah, dan delapan minggu 1

6 setelah konsepsi jantung mulai bekerja untuk mengedarkan darah ke jaringan janin. Pada tubuh manusia, darah, pembuluh darah, dan jantung membentuk sistem kardiovaskular. Fluida merupakan zat yang dapat mengalir. Fluida mengalir di bawah pengaruh tekanan gravitasi bumi yang bekerja terhadapnya. Darah dalam tubuh manusia termasuk dalam fluida. Jati dan Priyambodo (2008) menyatakan bahwa meskipun fluida berbeda dengan partikel yang merupakan zat yang tidak dapat mengalir, fluida juga memiliki sifat mekanika seperti halnya partikel, hanya saja untuk alasan praktis ditampilkan berbeda dengan mekanika partikel. Misalnya, besaran massa (pada mekanika partikel) diubah menjadi massa jenis (pada mekanika fluida), besaran gaya (pada mekanika partikel) yang ditampilkan tekanan (pada mekanika fluida). Massa jenis dan tekanan dipilih untuk menerangkan sifat mekanis dari fluida, sebab pengamat tidak mungkin meninjau massa setiap partikel (molekul) fluida atau gaya yang diderita setiap partikel penyusun fluida. Tekanan darah yang dikenal dalam keseharian merujuk pada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah dipompa ke seluruh organ tubuh manusia oleh jantung. Tekanan darah yang dimiliki manusia berbeda dalam setiap fase kehidupannya berdasarkan usia. Aktivitas fisik yang dilakukan oleh manusia juga memberikan pengaruh terhadap tekanan darahnya. Bila tekanan darah lebih rendah dari biasanya (dari tekanan darah normal) secara 2

7 berkelanjutan, maka pada orang itu dapat dikatakan mengalami masalah darah rendah, dan sebaliknya pada masalah darah tinggi. Tekanan darah tinggi, atau dalam dunia kedokteran dikenal sebagai hipertensi merupakan salah satu penyakit penyebab kematian. Menurut Widjaja (1994) hipertensi adalah penyebab paling lazim dari stroke. Akibat lainnya dari hipertensi adalah bahwa penderita beresiko terkena serangan jantung, kegagalan jantung, gagal ginjal, ataupun kebutaan. Sebagai salah satu jenis fluida yang memiliki sifat-sifat fisis sebagaimana jenis fluida lainnya, darah dapat dikaji pula secara fisika. Fisika fluida merupakan bagian dasar ilmu fisika yang penting, karena fluida merupakan bagian yang tak terpisahkan pada kehidupan makhluk di atas bumi. Demikian pula dengan aliran darah manusia yang memiliki sifat fisis dan juga berhubungan erat dengan kehidupan manusia karena menunjang kelangsungan hidup, merupakan hal yang menarik untuk dibahas secara fisika. 1.2 Perumusan Masalah Ilmu fisika sebagai cabang ilmu yang menjelaskan segala fenomena yang berlangsung di alam, memiliki keterkaitan dalam pemaparan mengenai aliran darah ini. Cabang ilmu fisika yang lebih khusus membahas mengenai aspek-aspek fisika yang berlangsung pada makhluk hidup adalah bidang biofisika. Oleh karena darah merupakan salah satu jenis zat alir (fluida), maka aliran darah pada tubuh manusia 3

8 dapat dikaji pula berdasarkan aspek fisisnya. Permasalahan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem peredaran darah dalam tubuh manusia dan apa saja komponen sistem radiovaskular? 2. Sifat dan hukum fisika fluida apa saja yang dimiliki oleh darah pada tubuh manusia? 3. Bagaimana kerja dan energi yang dilakukan jantung? 4. Bagaimana cara kerja alat ukur tekanan darah yang memanfaatkan sifat fisika fluida? 5. Bagaimana menjelaskan beberapa penyakit radiovaskular secara fisika? 1.3 Batasan Masalah Ruang lingkup dari makalah ini adalah mengenai aliran darah manusia yang ditinjau dengan ilmu fisika. Agar pembahasan makalah ini dapat terarah dan tidak menyimpang dari tujuannya, maka penulis membatasi permasalahannya sebagai berikut. 1. Cakupan ilmu fisika yang dibahas adalah bidang biofisika yang merupakan aplikasi dari hukum-hukum fisika dalam menganalisa sistem biologi. 2. Fenomena dan aspek-aspek fisika yang berlaku pada darah sebagai zat alir, dijabarkan berdasarkan hukum-hukum fisika fluida yang berlangsung dalam aliran darah pada tubuh manusia tanpa banyak menyinggung aspek biologi kesehatan. 4

9 1.4. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjabarkan sifat fisis dan fenomena fisis yang terjadi dalam aliran darah pada tubuh manusia yang memiliki sifat fluida dan padanya berlaku hukum-hukum fisika fluida baik sebagai fluida statis maupun fluida dinamis. 1.5 Manfaat Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami fenomena fisis dan hukum-hukum fisika yang terjadi dalam aliran darah pada tubuh manusia. Tulisan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang ingin mengetahui kajian fisis mengenai aliran darah dalam tubuh manusia. 5

10 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Aliran Darah sebagai Fluida Statis Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Keadaan bahan dapat digolongkan sebagai zat padat dan fluida. Fluida mencakup zat cair dan gas, karena dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Fluida tidak mempertahankan bentuknya. Menurut Gabriel (1996) pada zat cair, molekul-molekulnya terikat secara longgar namun tetap berdekatan, sedangkan pada zat gas, molekul-molekulnya dapat bergerak bebas dan saling bertumbukan. Sementara zat padat tidak dapat mengalir karena zat padat memiliki sifat untuk cenderung tegar dan mempertahankan bentuknya. Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan. Setiap hari fluida dihirup, atau diminum oleh manusia. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya, kapal laut mengapung di atasnya; demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup manusia juga bersirkulasi di dalam tubuh setiap saat (Lohat, 2009). Sebagai mahkluk yang berdiam di atas bumi, manusia memerlukan fluida dalam kehidupannya, baik fluida cair ataupun gas. Menurut Jati dan Priyambodo (2008) manusia hidup di dasar lautan udara yang merupakan atmosfir bumi. Atmosfir merupakan tekanan udara di 6

11 daerah udara terbuka di permukaan bumi. Tekanan atmosfir terbesar berada di permukaan laut, besarnya 1 atmosfer. Tinjauan fluida statis adalah ketika fluida tersebut sedang diam pada keadaan setimbang, dengan kata lain adalah keadaan saat fluida tidak sedang bergerak. Tekanan normal adalah tekanan oleh fluida pada seluruh permukaan yang memiliki kontak langsung dengan fluida, akibat dari sifatnya yang tidak mudah termampatkan. Pada fluida statis, tekanan normal bekerja dengan ke segala arah sama besar (isotropik). Darah merupakan fluida yang terdapat dalam semua makhluk hidup tingkat tinggi kecuali tumbuhan. Darah memiliki fungsi seperti mengirimkan oksigen dan zat-zat yang dibutuhkan ke jaringan tubuh, dan juga berfungsi dalam mengangkut hasil metabolisme Massa Jenis Darah Massa jenis fluida (ρ) didefinisikan sebagai perbandingan antara massa fluida (m) terhadap volumenya (V) yang dapat dituliskan dengan persamaan berikut (2.1) Hani dan Riwidikdo (2008) menyatakan bahwa kerapatan air dipengaruhi oleh temperatur. Semakin tinggi temperatur maka massa jenis air semakin kecil karena jarak antar partikelnya semakin besar sehingga untuk menampung sejumlah atom diperlukan volume yang besar. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah temperatur maka massa jenis air semakin besar karena jarak antar partikel semakin kecil 7

12 sehingga sejumlah atom cukup menempati volume yang kecil. Perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air dinamakan berat jenis. Walaupun umumnya zat padat dan cairan mengembang sedikit jika dipanaskan dan menyusut sedikit bila dipengaruhi pertambahan tekanan eksternal, perubahan dalam volume ini relatif kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa kerapatan zat padat dan cairan secara umum hampir tidak bergantung pada temperatur dan tekanan. Sebaliknya, kerapatan gas sangat bergantung pada tekanan dan temperatur sehingga keduanya harus dinyatakan bila memberikan kerapatan gas (Tipler, 2001). Massa jenis darah sebagaimana fluida homogen lainnya dapat bergantung pada faktor lingkungan yaitu suhu dan tekanan. Satuan Sistem Internasional untuk massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m 3 ), dan untuk satuan CGS, satuan massa jenis adalah gram per sentimeter kubik (gr/cm 3 ). Berikut disajikan massa jenis darah dan beberapa fluida lainnya. Tabel 2.1 Massa jenis beberapa fluida No Jenis Fluida Massa Jenis (kg/m 3 ) 1 Darah 1,06 x Air 1,00 x Air Laut 1,03 x Air raksa 13,6 x Bensin 0,68 x

13 2.1.2 Tekanan Hidrostatis Fluida Sebuah benda yang dicelupkan dalam fluida, akan menerima gaya oleh fluida yang tegak lurus permukaan benda itu pada setiap titik pada permukaannya. Jika benda tersebut cukup kecil, maka perbedaan kedalaman fluida dapat diabaikan, sehingga gaya oleh fluida sama di semua titik. Gaya (F) per satuan luas (A) dinamakan sebagai tekanan fluida (P). F P (2.2) A Besaran gaya per satuan luas sebanding dengan besar tekanan. Untuk suatu volume fluida yang sangat kecil pada kedalaman tertentu akan memberikan tekanan ke atas untuk mengimbangi berat fluida diatasnya. Berat fluida yang ada di atasnya sebanding dengan tekanan. Jika sebuah benda berada di bawah permukaan zat cair pada kedalaman h, maka tekanan yang diderita oleh benda adalah P gh (2.3) Pada tekanan atmosfir P 0, fluida pada kedalaman h akan mengalami tekanan P sebesar P P 0 gh (2.4) Menurut Tipler (2001) bahwa tekanan pada kedalaman h lebih besar daripada tekanan di bagian atas sejumlah ρgh berlaku untuk cairan dalam bejana apapun, tidak bergantung pada bentuk bejana. Dengan demikian, tekanan adalah sama di setiap titik pada kedalaman 9

14 yang sama. Konsep ini pertama kali diformulasikan oleh Blaise Pascal yang dikenal sebagai Prinsip Pascal dalam pernyataannya bahwa tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam bejana tertutup diteruskan tanpa berkurang ke tiap titik dalam fluida dan dinding bejana. Fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang sebuah pipa atau tabung. Jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya resultan (Wikipedia, 2009) Persamaan tekanan hidrostatis (Pers. 2.4) ini juga berlaku dalam aliran darah pada tubuh. Ketika jantung berkontraksi menyebabkan darah terpompa keluar jantung pada tekanan P 0, yang kemudian mengalir sepanjang pembuluh arteri. Darah akan mengalir ke otak yang memiliki ketinggian h relatif terhadap jantung. Massa jenis darah dituliskan sebagai ρ d. Percepatan gravitasi adalah g. Dengan demikian nilai dari ρ d gh adalah negatif. Tekanan hidrostatis darah (P h ) di otak dapat dituliskan sebagai berikut P h P 0 gh (2.5) Tekanan hidrostatis darah ketika di otak adalah tekanan hidrostatis oleh jantung yang terjadi di pembuluh arteri yang ada di otak. Arah tekanan hidrostatis ini sejajar dengan luas penampang pembuluh arteri otak. 10

15 2.2 Sistem Peredaran Darah Manusia Sistem peredaran darah manusia ada dua macam yaitu sirkulasi paru (sistem peredaran darah kecil) dan sirkulasi sistemis (sistem peredaran darah besar). Gambar 2.1 menunjukkan penampang melintang anatomi jantung. Pada sistem peredaran darah kecil, pada arteri pulmonalis memiliki tekanan rendah yaitu sekitar mmhg. Sirkulasi paru ini dimulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, pembuluh kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Gambar 2.1. Potongan Melintang Anatomi Jantung (Sumber: LIPI, 2010) Sirkulasi sistemis dimulai dari ventrikel kiri. Darah dipompa oleh otot jantung di ventrikel kiri dengan tekanan sekitar 125 mmhg ke aorta dan sistem arteri (arteri besar dan arteri kecil) yang bercabang- 11

16 cabang dan semakin mengecil (arteriol). Darah kemudian menjadi pembuluh sangat halus yaitu jaringan kapiler dan berada di sana selama beberapa detik. Pada keadaan ini, darah menyalurkan O 2 ke sel dan menyerap CO 2 dari sel. Setelah melewati jaringan kapiler, darah terkumpul di venula, dan secara bertahap bergabung menjadi vena besar. Darah kemudian masuk ke atrium kanan jantung melalui dua vena utama yaitu vena kava inferior dan vena kava superior. Darah yang tersimpan di atrium kanan akan kembali mengalir ke ventrike kanan dengan tekanan sebesar 5-6 mmhg, kemudian terjadi kontraksi, dan darah dipompa ke sistem kapiler paru melalui pembuluh arteri pulmonalis dengan tekanan sebesar 25 mmhg. Di paru-paru, darah memperoleh banyak O 2 dan sebagian CO 2 terdifusi ke udara di paru dan mengalir keluar melalui hembusan nafas. Darah yang mendapat O 2 tadi mengalir dari paru-paru ke atrium kiri melalui vena utama paru, dengan tekanan kontraksi atrium sekita 7-8 mmhg, darah mengalir ke ventrikel kiri. Dengan kontraksi ventrikel, darah kembali terpompa ke sirkulasi umum darah. Untuk menjalani satu siklus lengkap sistem peredaran darah ini, sel darah orang dewasa memerlukan waktu sekitar satu menit. 2.3 Aliran Darah sebagai Fluida Dinamis Pada fluida dinamis, fluida ditinjau ketika sedang bergerak. Pada bagian ini, fluida yang dibahas akan melibatkan beberapa besaran fisis fluida yaitu kecepatan, tekanan, kerapatan, dan suhu. 12

17 2.3.1 Persamaan Bernoulli Persamaan Bernoulli merupakan persamaan dasar dalam hidrodinamika untuk menjelaskan fenomena fisis yang berhubungan dengan aliran fluida. Persamaan ini menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan kecepatan fluida, tinggi permukaan fluida dan tekanannya. Gambar 2.2 Aplikasi Hukum Bernoulli pada Pipa (Sumber: Weisstein, 2007) Pada hukum Bernoulli, yang diturunkan dari hukum Newton mengenai teorema kerja-energi dan diaplikasikan pada fluida, digunakan untuk menjelaskan fenomena fisis gerakan zat alir melalui suatu penampang pipa. Menurut Gabriel (1996), Bernoulli menjelaskan fenomena fluida dengan meletakkan beberapa syarat terhadap fluida yang dikaji yaitu: fluida tidak viskos, mengalir secara stasioner dan merupakan aliran tunak (steady), serta fluida kontinu dan tidak termampatkan. Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut 13

18 2 P gh 1 v konstan (2.6) 2 dengan P adalah tekanan fluida terhadap pipa, dan v adalah kecepatan fluida mengalir. Batasan yang diletakkan oleh Bernoulli juga berlaku pada aliran darah. Persamaan itu bisa digunakan untuk menentukan tekanan maupun kecepatan darah mengalir dalam pembuluh, dengan pembuluh dianggap bersifat seperti pipa yang dilalui oleh fluida. Di dalam tubuh, pembuluh-pembuluh darah tidak selalu memiliki diameter sama. Gambar 2.3 Aliran fluida pada pipa berpenampang berbeda (Sumber: Lohat, 2009) Gambar 2.3 menunjukkan aliran fluida yang melewati dua penampang yang berbeda diameter. Pada darah yang mengalir seperti fluida dinamis, telah dijabarkan bahwa aliran fluida tidak kental, konstan, tak termampatkan, dan tunak. Dengan demikian dapat diketahui bahwa debit darah (Q) yang mengalir dengan kecepatan v dalam sistem peredaran darah manusia melewati pembuluh darah berpenampang A adalah konstan. Pada aliran darah berlangsung sifat kontinuitas fluida yang dapat dituliskan dalam persamaan berikut Q Av konstan (2.7) Persamaan 2.7 merupakan persamaan kontinuitas fluida. Pada aliran darah manusia dapat dimanfaatkan untuk mengetahui laju aliran 14

19 darah maupun besar penebalan dinding pembuluh darah manusia, misalnya pada seseorang yang mengalami arterioclorosis (penebalan dinding pembuluh darah) Viskositas Fluida Viskositas atau kekentalan fluida sebenarnya merupakan gaya gesek antar molekul penyusun suatu fluida Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Darah juga memiliki sifat viskositas ini. Darah yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir. Semakin kental maka gaya tarik yang dibutuhkan juga makin besar. Dalam hal ini, gaya tarik (F) berbanding lurus dengan koofisien kekentalan (η). Gaya tarik juga bergantung pada luas penmpang A, kecepatan darah mengalir v, dan jarak l. F A v l (2.8) Satuan SI untuk koofisien viskositas adalah Ns/m 2 = Pa.s. Satuan CGS yaitu dyne.s/cm 2 = poise (P). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipoise (cp). Tabel 2.2 Viskositas beberapa fluida (Tipler, 2001) Koefisien Viskositas Jenis Fluida Suhu ( C) (Pa.s) Air ,8 x ,0 x

20 ,65 x ,3 x 10-3 Darah (keseluruhan) 37 4,0 x 10-3 Plasma Darah 37 1,5 x 10-3 Ethyl alkohol 20 1,2 x 10-3 Oli mesin (SAE 10) x 10-3 Gliserin x 10-3 Udara 20 0,018 x 10-3 Hidrogen 0 0,009 x 10-3 Uap air 100 0,013 x 10-3 Wijaya (2009) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas darah adalah: 1. Volume hematokrit (volume sel darah merah): volume hematokrit yang meningkat akan diikuti viskositas darah yang meningkat. 2. Kadar protein plasma: bila kadarnya naik maka viskositas naik dan sebaliknya. 3. Suhu tubuh: bila suhu tubuh naik, viskositas turun. 4. Kecepatan aliran darah: bila kecepatan aliran darah turun maka viskositas naik. 5. Bila diameter pembuluh darah kurang dari 1,5 mm, maka viskositas darah turun. Hal ini dikenal sebagai Fahreus-Lindquist effect. Di dalam pembuluh darah kecil dimana darah mengalir lambat, maka kecepatan dan diameter bekerja saling berlawanan. 16

21 2.4 Hukum Poiseuille Persamaan Poiseuille, dikemukakan oleh Jean Louis Marie Poiseuille ( ), seorang ilmuwan prancis yang tertarik pada aspekaspek fisika dari peredaraan darah manusia. Poiseuille melakukan penelitian untuk melihat pengaruh perbedaan tekanan, luas penampang pembuluh terhadap laju darah. Keterangan : R = jari-jari pipa/tabung v 1 = laju aliran fluida yang berada di tengah/sumbu tabung v 2 = laju aliran fluida yang berjarak r 2 dari pinggir tabung v 3 = laju aliran fluida yang berjarak r 3 dari pinggir tabung v 4 = laju aliran fluida yang berjarak r 4 dari pinggir tabung r = jarak Gambar 2.4 Laju aliran Fluida (Sumber: Lohat, 2009) 17

22 Darah sebagai fluida riil mempunyai viskositas, sehingga ketika mengalir dalam pembuluh darah, laju setiap bagian darah berbeda-beda. Lapisan darah yang berada tengah-tengah bergerak lebih cepat, dan semakin lambat menuju dinding pembuluh, hingga tak bergerak pada bagian yang menempel dengan dinding pembuluh. Gambar 2.3 menunjukkan perbedaan laju aliran fluida pada pipa. Menurut Lohat (2009) agar laju aliran setiap bagian fluida sama, maka perlu ada perbedaan tekanan pada kedua ujung pipa atau tabung apapun yang dilalui fluida. Selain membantu suatu fluida riil mengalir dengan lancar, perbedaan tekanan juga bisa membuat fluida bisa mengalir pada pipa yang ketinggiannya berbeda. Persamaan laju aliran volume fluida dalam tabung dapat dinyatakan berikut ini (2.9) Keterangan : Berdasarkan Persamaan 2.9, tampak bahwa laju aliran volume fluida atau debit aliran (Q) sebanding dengan pangkat empat jari-jari 18

23 tabung (R 4 ), gradien tekanan (P 2 -P 1 /l) dan berbanding terbalik dengan viskositas (η). Jika jari-jari tabung ditambahkan (koofisien viskositas dan gradien tekanan tetap), maka debit fluida meningkat 16 kali. Pada jarum suntik juga digunakan persamaan ini. Debit fluida sebanding dengan jarijari tabung, maka jari-jari jarum suntik atau jari-jari pipa perlu diperhitungkan terhadapa gaya tekan ibu jari saat menyuntik. Persamaan Poiseuille juga menunjukkan jari-jari, berbanding terbalik dengan perbedaan tekanan antara kedua ujung pipa. Misalnya mula-mula darah mengalir dalam pembuluh darah yang mempunyai jarijari dalam sebesar r. Kalau terdapat penyempitan pembuluh darah, maka diperlukan perbedaan tekanan sebesar 16 kali untuk membuat darah mengalir seperti semula (Lohat, 2009). Saat penyempitan pembuluh darah terjadi, jantung akan bekerja lebih kuat. Dengan memaksa jantung bekerja lebih keras, akan memberikan resiko seseorang terkena penyakit stroke, dan penyakit radiovaskular lainnya. 2.5 Kerja Jantung Proses sirkulasi darah manusia terjadi dengan adanya kontraksi otot jantung. Selama proses berlangsung, jantung melakukan kerja sebesar W. Darah mengalir melalui sirkulasi sistemik dengan tekanan puncak sekitar 120 mmhg (16 kpa) dari tiap siklus jantung. Pada fase istirahat, tekanan biasanya adalah 80 mmhg (10,5 kpa). Karena melakukan kerja, jantung juga dikatakan mempunyai daya. Daya merupakan laju pemakaian 19

24 energi (ΔE/Δt) oleh jantung yang sebanding dengan volume darah yang dipompa tiap waktu (ΔV/Δt) pada tekanan konstan P. Daya = ΔE/Δt = P. ΔV/Δt (2.10) Jika tekanan rata-rata yang dimiliki adalah 100 mmhg (13kPa), maka kerja yang dilakukan oleh jantung (W) adalah sebesar 1,1 joule. Pada orang dewasa normal, volume darahnya adalah 80 ml, sehingga daya yang dimiliki oleh jantung tiap detiknya adalah 1,1 watt. Jantung sebagaimna mesin lainnya juga memiliki efisiensi. Menurut Cameron dkk (2006) efisiensi jantung biasanya kurang dari 10%. Saat bekerja berat, tekanan darah dapat meningkat sebesar 50%, volume darah meningkat 5 kali, sehingga energi yang dikeluarkan jantung meningkat sebanyak 7,5 kali lipat per menit. Gambar 2.5 menunjukkan alat deteksi bunyi jantung yaitu stetoskop. Gambar 2.5 Stetoskop (Sumber: Google, 2010) 2.6 Tekanan Darah dan Pengukurannya Tekanan darah secara fisika memiliki pengertian yang berbeda dengan tekanan hidrostatis darah. Tekanan hidrostatis darah adalah 20

25 tekanan hidrostatis oleh jantung yang terjadi di pembuluh arteri otak, yang berlangsung saat jantung berkontraksi sehingga darah terpompa keluar jantung dan mengalir ke otak. Tekanan hidrostatis darah memiliki arah yang sejajar dengan penampang pembuluh darah arteri. Sementara istilah tekanan darah yang digunakan dalam keseharian memiliki arah yang menekan pembuluh darah menjauhi sumbunya. Tekanan darah yang dimiliki manusia berbeda dalam setiap fase kehidupannya berdasarkan usia. Secara umum, orang dewasa memiliki tekanan darah yang jauh lebih tinggi daripada tekanan yang dimiliki bayi dan anak-anak. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari Spigmomanometer Besar tekanan darah diukur dengan spigmomanometer (Gambar 2.6). Tekanan yang terukur adalah tekanan yang diberikan oleh pembuluh darah dan berarah tegak lurus terhadap arah aliran darah. Prinsip kerja spigmomanometer bersesuaian dengan fenomena fisika fluida. Spigmomanometer terdiri atas manometer air raksa, pressure cuff, dan stetoskop. Pressure cuff dipasang pada lengan kemudian dipompa perlahan dengan tujuan aliran darah dapat dihentikan sementar. Aliran darah adalah aliran laminer. Pada keadaan ini air raksa pada manometer akan naik. Pada skala tertentu, pressure 21

26 cuff dibuka perlahan. Stetoskop diletakkan pada tangan daerah volar tepat diatas arteri brankhialis. Pada skala tertentu dimana air raksa turun setelah pressure cuff dilepas, aliran darah berubah menjadi aliran turbulen. Vibrasi aliran turbulen akan terdengar pada stetoskop yang dinyatakan sebagai tekanan sistolik, dan pada saat bunyi vibrasi menghilang adalah tekanan diastolik. Gambar 2.6 spigmomanometer (Sumber: Google, 2010) Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan prinsip kerja manometer tabung U yang terdiri dari dua kolom. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi dua jenis fluida untuk menentukan tekanan. Pada manometer berlaku hubungan P A (2.11) 1 h 1 2 h 2 Fluida pada kolom 1 dapat berupa cairan atau gas. Pada manometer air raksa, fluida pada kolom 1 berisi udara sehingga tekanan γ 1 h 1 dapat diabaikan karena berat udara cukup ringan sehingga P 2 hampir sama dengan P A. Dalam kasus alat pengukur tekanan darah, h 2 adalah tinggi air raksa dengan pembacaan pada kaca tabung dan γ 2 adalah berat spesifik dari raksa. 22

27 2.6.2 Hipertensi dan Penyakit Radiovaskular Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi saat volume darah meningkat atau saluran darah menyempit sehingga membuat jantung harus memompa lebih keras untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke setiap sel tubuh. Menurut Solomon (2008) tekanan darah tinggi merupakan salah satu lampu merah yang paling jelas dalam mengindikasikan adanya masalah dalam jantung dan pembuluh darah seseorang. Ketika seseorang didiagnosa menderita tekanan darah tinggi maka dia memiliki kemungkinan tujuh kali lipat menderita stroke, empat kali lipat mendapatkan serangan jantung dan lima kali lipat kemungkinan meninggal karena kegagalan jantung. Menurut Wijaya (2009) jenis tekanan darah dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Tekanan sistole yaitu tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung, merupakan tekanan yang dialami pembuluh darah saat jantung berdenyut atau memompakan darah keluar jantung. Pada orang dewasa normal tekanan sistole berkisar 120 mm Hg 2. Tekanan diastole yaitu tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung, suatu tekanan di dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat. Pada orang dewasa tekanan diastole berkisar 80 mm Hg 3. Tekanan nadi yaitu selisih antara tekanan sistole dan diastole. Tekanan darah diukur berdasarkan tekanannya terhadap dinding pembuluh darah (yang besarannya dinyatakan dalam mmhg). Angka 120/80 mmhg adalah tekanan darah yang normal yang terjadi waktu 23

28 jatung memompa (systole) dan beristrirahat (diastole). Jika tekanan darah melebihi tingkat normal, maka resiko kerusakan dapat terjadi pada organ vital seperti jantung,, ginjal, otak dan mata. Hal ini meningkatkan resiko kejadian yang bisa berakibat fatal seperti serangan jantung dan stroke. Secara biologis, sistem Renin merupakan sistem yang mengatur tekanan darah dalam tubuh. Dia berkerja dengan melepaskan protein, seperti angiotensin II (Ang II), yang dapat mempengaruhi volume darah dan kontraksi pembuluh darah. Sistem Renin diaktifkan oleh enzim Renin. Karena itu riset tentang hipertensi dan pengembangan obat-obatannya dari dulu sudah difokuskan pada pengontrolan berbagai titik dalam sistem Renin. (Docstoc, 2009) Menurut Surono (2000) seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan sistolik lebih besar dari 140 mmhg dan tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmhg, dan terjadi secara konsisten. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmhg. Hipertensi pada umumnya berkembang saat usia lanjut. Faktor sejarah keluarga yang memiliki hipertensi mempertinggi resiko, sama seperti merokok, dan kegemukan. Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara (Wikipedia, 2009): 1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya 2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung 24

29 dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah. 3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. Solomon (2008) menyatakan bahwa pada kasus serangan jantung, tidak terdapat cukup darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen untuk memberi makan sel-sel jantung. Akibatnya, beberapa sel jantung mati. Saat sel jantung yang mati cukup banyak, akan terjadi serangan jantung. Hal ini dapat terjadi secara tiba-tiba sebagai akibat gumpalan kolesterol atau kalsium ataupun fibrin pada arteri koroner atau sebuah embolus, yaitu gumpalan darah yang terlepas dari bagian tubuh yang lain dan menyumbat pembuluh koroner anda. Hal ini membuat aliran darah tidak lancar, karena terdapat plak. Berdasarkan hukum Poiseuille, saat terjadi penyempitan pembuluh darah maka jari-jari pembuluh darah akan mengecil sehingga meningkatkan tekanan darah. 25

30 Penyakit stroke dapt disebabkan oleh pembuluh darah otak yang pecah akibat tidak kuat menahan tekanan darah yang sangat tinggi (Kusminarto, 2007). Jika tekanan diastole jauh lebih besar daripada normal (> 90 mmhg) berarti pembuluh darah cenderung tertekan keluar, artinya pembuluh darah sudah tidak elastis dan rawan pecah (Jati dan Priyambudi, 2009). Pada stroke, jaringan-jaringan otak menjadi rusak karena kurangnya alirah darah akibat adanya gumpalan darah dalam pembuluh darah yang menyempit (artherosclerosis). Keadaan ini memaksa jantung untuk memompa lebih kuat. Pada kondisi penderita kolesterol tinggi namun memiliki tekanan darah normal mengakibatkan penurunan kerja organ tubuh. Saat tekanan darah normal, resiko terkena serangan stroke mungkin sangat kecil. Kondisi tubuh yang memiliki kolesterol tinggi cukup membahayakan kesehatan. Adanya kolesterol dalam pembuluh darah, akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Menurut hukum Poiseuille, penyempitan pembuluh darah menyebabkan jari-jari pembuluh (r) mengecil, namun tekanan P tidak berubah. Akibat dari keadaan ini debit darah (Q) akan menurun sehingga frekuensi detak jantung melemah berarti pemompaan darah berkurang. Kondisi ini merupakan keabnormalan jantung. Jika berlangsung dalam waktu lama, akan menurunkan kerja organ tubuh karena kurangnya pasokan nutrisi dan oksigen yang biasanya didapatkan dari darah. Keadaan ini akan mengakibatkan harus adanya pembatasan kegiatan atau aktivitas fisik yang berat, karena jika paru-paru dan jantung harus bekerja ekstra sedangkan pasokan oksigen tidak cukup 26

31 hingga mencapai kondisi minimum, maka sel-sel otak akan mengalami kerusakan. Gejala yang timbul mulai dari mata berkunang-kunang, yang jika keadaan ini terus berlangsung dapat mengakibatkan kematian. Jati dan Priyambudi (2009) menyatakan bahwa untuk menjaga kondisi setiap sel dalam tubuh tetap sehat diperlukan pasokan gizi dan oksigen yang dibawa oleh darah dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu debit aliran darah dijaga agar tetap. Tubuh kita secara alami akan melakukan hal itu. Hukum Poiseuille cukup menggambarkan keadaan aliran darah pada tubuh manusia. Kekentalan darah η dapat berubah terutama jika sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis secara berlebihan. Bila kekentalan darah besar maka tekanan darah akan meningkat. Jika kekentalan darah tidak berubah, demikian juga dengan panjang pembuluh darah l, atau jari-jari pembuluh darah tidak berubah, maka tekanan darah akan berada pada kondisi normal. 27

32 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari pemaparan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut: 1. Sistem peredaran darah manusia melibatkan tiga komponen radiovaskular yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung. 2. Sebagai fluida statis, darah memiliki tekanan hidrostatis yang juga dipengaruhi oleh massa jenis darah, dan sebagai fluida dinamis, darah berada dalam lingkup hukum Bernoulli dan Kontinuitas. 3. Debit aliran darah bergantung pada jari-jari (r) dan panjang pembuluh darah (l), kekentalan darah (η), dan tekanan darah (P), yang semuanya dikaji dengan menggunakan hukum Poiseuille. 4. Jantung melakukam kerja sebesar 1,1 joule saat memompa darah. 5. Spigmomanometer bekerja atas dasar tekanan oleh pembuluh darah dengan pengukuran tekanan memanfaatkan sifat aliran laminer dan turbulens fluida. 6. Penyakit hipertensi, jantung, dan stroke merupakan penyakit pada sistem radiovaskular yang dapat dijelaskan secara fisis oleh hukum Poiseuille. 3.2 Saran Pemaparan makalah ini merupakan kajian fisis dari aliran darah manusia yang merupakan bagian dari sistem biologi. Dari makalah ini dapat 28

33 didesain sebuah bentuk penelitian fisika terutama pemodelan fisis yang dapat memaparkan sistem fisis aliiran darah lebih lanjut. Kajian sistem lainnya yang berlangsung dalam tubuh, dapat dikembangkan melalui tulisan lain yang dikaji secara fisika, secara khusus dengan ilmu biofisika. 29

34 DAFTAR PUSTAKA Cameron, R.J., Skofronick, J.G., & Grant, R.M., Fisika Tubuh Manusia. (Terjemahan dr. Brahm U. Pendit). Jakarta: EGC. Docstoc, Tekanan Darah Tinggi Sistem Renin dan Penghambatan Renin. Diambil pada tanggal 10 Januari 2010, dari docstoc.com/docs/ /tekanan-darah-tinggi-sistem- Renin-dan-Penghambatan-Renin/ Gabriel, J.F, 1996, Fisika Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Google, 2010, Stethoscope Image. Diambil pada tanggal 10 Januari 2010, dari Google, 2010, Spygmomanometer Image. Diambil pada tanggal 10 Januari 2010, dari Hani, A.R., & Riwidikdo, H., 2008, Fisika Kesehatan, Yogyakarta: Mitra Cendekia Press. Jati, B.M.E., & Priyambodo, T.K., 2008, Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu-ilmu Eksakta dan Teknik, Yogyakarta: ANDI Kusminarto, 2007, Fisika: Penerapannya dalam Bidang Medis. Pidato Pengukuhan Guru Besar Fisika UGM. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 2009, Sistem Peredaran Darah. Diambil pada tanggal 10 Januari 2010, dari Lohat, A.S., Fluida Statis. Diambil pada tanggal 15 Januari 2010, dari Solomon, N., Tekanan Darah Tinggi, Penyakit Jantung, dan Stroke. Diambil pada tanggal 30 Januari 2010, dari com/tekanan-darah-tinggi-penyakit-jantung-dan-stroke/ Surono, 2000, Tak perlu takut hipertensi, Bonus Intisari Juli Tipler Fisika Untuk Sains dan Teknik. (Terjemahan Prasetio, L., dan Adi, R.W.). Jakarta: Erlangga. 30

35 Weisteinn, E.W., 2009, Bernoulli Principle. Diambil pada tanggal 10 Januari 2010, dari bimg74.gif) Widjaja, D., dr., Ph.D., 1994, Hipertensi dan Stroke. Cermin Dunia Kedokteran No. 95, Wijaya, A.M., dr., 2009, Sistem Sirkulasi Darah dalam Tubuh Manusia. Diambil pada tanggal 30 Januari 2010, dari ticle&id=50:sistem-sirkulasi-dalam-tubuh-manusia&catid=36: yang-perlu-anda-ketahui&itemid=28 Wikipedia, 2009, Fluida Statis. Diambil pada tanggal 15 Januari 2010, dari 31

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia Author : Chaidar Warianto Publish : 31-05-2011 21:35:25 Pendahuluan Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terusmenerus

Lebih terperinci

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas 6. FLUIDA 9/17/01 Padat Fase materi Cair Gas 1 1 Massa Jenis dan Gravitasi Khusus 9/17/01 m ρ Massa jenis, rho (kg/m 3 ) V Contoh (1): Berapa massa bola besi yang padat dengan radius 18 cm? Jawaban: m

Lebih terperinci

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia FLUIDA Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia FLUIDA Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai zat alir. Fasa zat cair dan gas termasuk ke

Lebih terperinci

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Beberapa topik tegangan permukaan Fenomena permukaan sangat mempengaruhi : Penetrasi melalui membran

Lebih terperinci

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Beberapa topik tegangan permukaan

Lebih terperinci

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis 1 BAB FLUIDA 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis Massa Jenis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk

Lebih terperinci

Zat Cair. Gas 12/14/2011

Zat Cair. Gas 12/14/2011 Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Dewi Baririet Baroroh Basic Science of Nursing 1 Free FIKES Powerpoint UMMTemplates

Lebih terperinci

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av Contoh Soal dan tentang Fluida Dinamis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Mencakup debit, persamaan kontinuitas, Hukum Bernoulli dan Toricelli dan gaya angkat pada sayap pesawat. Rumus Minimal Debit Q = V/t Q

Lebih terperinci

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI MASSA JENIS Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan massa dengan olum zat tersebut m V ρ = massa jenis zat (kg/m 3 ) m = massa

Lebih terperinci

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA Pengenalan Statika Fluida (Hidrostatik) Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam. Konsep Tekanan Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI FLUID STTIS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi fluida statis.. Memahami sifat-sifat fluida

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 11) Mekanika Zat Padat dan Fluida Keadaan Zat/Bahan Padat Cair Gas Plasma Kita akan membahas: Sifat mekanis zat padat dan fluida (diam dan bergerak) Kerapatan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Zat Padat dan Fluida Pertanyaan Apa itu fluida? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang

Lebih terperinci

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut! Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,

Lebih terperinci

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt ARTERI Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis Mempunyai dinding yang tebal Mempunyai jaringan yang elastis Katup hanya

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 SMA Kelas 10 A. Fluida Statis Fluida statis membahas tentang gaya dan tekanan pada zat alir yang tidak bergerak. Zat yang termasuk zat alir adalah zat cair dan gas. Setiap zat baik padat, cair maupun gas

Lebih terperinci

SISTEM CARDIOVASCULAR

SISTEM CARDIOVASCULAR SISTEM CARDIOVASCULAR Forewords Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti

Lebih terperinci

Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan (2.1) (2.2) (2.3)

Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan (2.1) (2.2) (2.3) FLUIDA STATIS 1. Tekanan Hidrostatis Tekanan (P) adalah gaya yang bekerja tiap satuan luas. Dalam Sistem Internasional (SI), satuan tekanan adalah N/m 2, yang disebut juga dengan pascal (Pa). Gaya F yang

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida MEKANIKA FLUIDA Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida, jelas bahwa bukan benda tegar, sebab jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Molekul-molekul

Lebih terperinci

Materi Fluida Statik Siklus 1.

Materi Fluida Statik Siklus 1. Materi Fluida Statik Siklus 1. Untuk pembelajaran besok, kita akan belajar tentang dua hal berikut ini : Hukum Utama Hidrostatis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat dimampatkan)

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA 13321070 4 Konsep Dasar Mekanika Fluida Fluida adalah zat yang berdeformasi terus menerus selama dipengaruhi oleh suatutegangan geser.mekanika fluida disiplin ilmu

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 11) Statika dan Dinamika Fluida Pertanyaan Apakah fluida itu? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang dapat mengalir 4. Sesuatu yang dapat berubah mengikuti bentuk

Lebih terperinci

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI STRUKTURISASI MATERI Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI STRUKTURISASI MATERI Fluida Statis Tekanan hidrostatik Zat Cair Gas Fluida Fluida statis Hukum Pascal Hukum Archimedes Tegangan Permukaan A. Tekanan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma

Fisika Umum (MA-301) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 4) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma Sifat Atomik Zat Molekul Atom Inti Atom Proton dan neutron Quarks: up, down, strange, charmed, bottom, and top Antimateri

Lebih terperinci

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN SKS : 3 HIROLIKA Oleh : Acep Hidayat,ST,MT. Jurusan Teknik Perencanaan Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana Jakarta 2011 MODUL 12 HUKUM KONTINUITAS

Lebih terperinci

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I TEKANAN FLUIDA DAN HUKUM PASCAL (FL 2 )

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I TEKANAN FLUIDA DAN HUKUM PASCAL (FL 2 ) LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I TEKANAN FLUIDA DAN HUKUM PASCAL (FL 2 ) OLEH SANDY RADJAH 1206061026 FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2014 A. Judul Percobaan : TEKANAN FLUIDA DAN HUKUM

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Organ Sistem Peredaran darah: darah, jantung, dan pembuluh. 1. Darah, tersusun atas: a. Sel-sel darah: 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) 3)

Lebih terperinci

1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta 1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id Pendahuluan Dalam bagian ini kita mengkhususkan diri pada materi

Lebih terperinci

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan ST MT Team Teaching: Ir. Chandra Hassan Dip.HE, M.Sc Pengantar Fluida Hidrolika Hidraulika merupakan satu topik

Lebih terperinci

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB FLUIDA A. 150 N. 1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan

Lebih terperinci

Tekanan. Mempelajari. Gaya tekan. Hidrostatis. contoh. contoh. Tekanan pada penyelam

Tekanan. Mempelajari. Gaya tekan. Hidrostatis. contoh. contoh. Tekanan pada penyelam Lampiran 2. Tahap strukturisasi bahan ajar 1. Peta Tekanan Mempelajari Tekanan darah Osmosis Difusi Transportasi Dipengaruhi oleh Aktivitas otot Aliran darah Menyebabkan Diukur dengan contoh Tensimeter

Lebih terperinci

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida :

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida : FLUIDA DINAMIS Dalam fluida dinamis, kita menganalisis fluida ketika fluida tersebut bergerak. Aliran fluida secara umum bisa kita bedakan menjadi dua macam, yakni aliran lurus alias laminar dan aliran

Lebih terperinci

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 8. FLUIDA Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Tegangan Permukaan Viskositas Fluida Mengalir Kontinuitas Persamaan Bernouli Materi Kuliah 1 Tegangan Permukaan Gaya tarik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Fluida Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul

Lebih terperinci

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut! Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,

Lebih terperinci

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id DINAMIKA FLUIDA nurhidayah@unja.ac.id nurhidayah.staff.unja.ac.id Fluida adalah zat alir, sehingga memiliki kemampuan untuk mengalir. Ada dua jenis aliran fluida : laminar dan turbulensi Aliran laminar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat

BAB II DASAR TEORI. Fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat BAB II DASAR TEORI II.1. Aliran Fluida Fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul dalam

Lebih terperinci

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Fluida Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Molekul-moleku1di dalam fluida mempunyai kebebasan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60 LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (MIKROSIRKULASI PADA KATAK) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2

MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2 MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2 Pendidikan S1 Pemintan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Program Studi Imu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

Bab II Pemodelan. Gambar 2.1: Pembuluh Darah. (Sumber:

Bab II Pemodelan. Gambar 2.1: Pembuluh Darah. (Sumber: Bab II Pemodelan Bab ini berisi tentang penyusunan model untuk menjelaskan proses penyebaran konsentrasi oksigen di jaringan. Penyusunan model ini meliputi tinjauan fisis pembuluh kapiler, pemodelan daerah

Lebih terperinci

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah Fluida adalah zat aliar, atau dengan kata lain zat yang dapat mengalir. Ilmu yang mempelajari tentang fluida adalah mekanika fluida. Fluida ada 2 macam : cairan dan gas. Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir

Lebih terperinci

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG MARIA ANGELINA SITORUS NPM.153112620120027 FAKULTAS BIOLOGI PROGRAM STUDI BIOMEDIK UNIVERSITAS NASIONAL

Lebih terperinci

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner Pengertian Kardiovaskuler Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di

Lebih terperinci

P E T A K O N S E P. Zat dan Wujudnya. Massa Jenis Zat Wujud Zat Partikel Zat. Perubahan Wujud Zat Susunan dan Gerak Partikel Zat

P E T A K O N S E P. Zat dan Wujudnya. Massa Jenis Zat Wujud Zat Partikel Zat. Perubahan Wujud Zat Susunan dan Gerak Partikel Zat Zat dan Wujudnya P E T A K O N S E P Zat dan Wujudnya Massa Jenis Zat Wujud Zat Partikel Zat Perubahan Wujud Zat Susunan dan Gerak Partikel Zat Gaya Tarik Antarpartikel Zat Pengertian Zat Zat adalah Sesuatu

Lebih terperinci

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) DEFINISI Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana

Lebih terperinci

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium.

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium. 6.5 Tekanan Apa kamu pernah mendengar orang terkena penyakit darah tinggi? Hal itu terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh darah. Kejadian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara besar tekanan

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida MEKANIKA FLUIDA Zat dibedakan dalam 3 keadaan dasar (fase), yaitu:. Fase padat, zat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar dikerjakan pada benda padat. 2. Fase

Lebih terperinci

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2 DINAMIKA FLUIDA FLUIDA DINAMIS SIFAT UMUM GAS IDEAL Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (STEADY ) dan tak tunak (non STEADY) Aliran fluida dapat termanpatkan (compressibel) dan tak termanfatkan

Lebih terperinci

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Nama :... Kelas :... FLUIDA Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Kompetensi dasar : 8.. Menganalisis

Lebih terperinci

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA. Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd.

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA. Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd. LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd. Widodo_setiyo@uny.ac.id KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai berikut.

Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai berikut. HUKUM BERNOULLI Persamaan dasar dalam hidrodinamika telah dapat dirintis dan dirumuskan oleh Bernoulli secara baik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan gejala fisis yang berhubungan dengan dengan

Lebih terperinci

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia Sistem Peredaran Darah Manusia Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu

Lebih terperinci

F L U I D A. Besaran MKS CGS W Newton Dyne. D n/m 3 dyne/cm 3 g m/det 2 cm/det 2

F L U I D A. Besaran MKS CGS W Newton Dyne. D n/m 3 dyne/cm 3 g m/det 2 cm/det 2 F L U I D A Pengertian Fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Antara zat cair dan gas dapat dibedakan : Zat

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5 1. Eritrosit adalah... SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5 Sel darah merah Sel darah putih Keping darah Protein Jawaban a Sudah jelas 2. Golongan

Lebih terperinci

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di

Lebih terperinci

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PADA FOTO THORAX STANDAR USIA DI BAWAH 60 TAHUN DAN DI ATAS 60 TAHUN PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI RS. PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI 2016 FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI 1 FLUIDA STATIS Fluida meliputi zat cair dan gas. Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak

Lebih terperinci

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK MODUL PRAKTIKUM NAMA PEMBIMBING NAMA MAHASISWA : MASSA JENIS DAN VISKOSITAS : RISPIANDI,ST.MT : SIFA FUZI ALLAWIYAH TANGGAL PRAKTEK : 25 September 2013 TANGGAL PENYERAHAN

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

Klasisifikasi Aliran:

Klasisifikasi Aliran: Klasisifikasi Aliran: 1) Aliran Invisid dan Viskos 2) Aliran kompresibel dan tak kompresible 3) Aliran laminer dan turbulen 4) Aliran steady dan unsteady 5) Aliran seragam dan tak seragam 6) Aliran satu,

Lebih terperinci

Bab VII Mekanika Fluida

Bab VII Mekanika Fluida Bab VII Mekanika Fluida Sumber : Internet.www.kemiki.com. Fluida bergerak dan mengalir akibat dari adanya perbedaan tekanan pada dua bagian yang berbeda. Sifat tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Definisi Hipertensi Menurut WHO menetapkan bahwa tekanan darah seseorang adalah tinggi bila tekanan sistolik (sewaktu bilik jantung mengerut) melewati batas lebih

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) Mata Pelajaran Materi Pokok : FISIKA : Fluida Statik NAMA KELOMPOK : ANGGOTA : 1.. 3. 4. 5. Kompetensi Dasar Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida

Lebih terperinci

FISIKA FLUIDA YUSRON SUGIARTO, STP, MP, MSc yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id. Didit kelas D: Arga kelas G:

FISIKA FLUIDA YUSRON SUGIARTO, STP, MP, MSc yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id. Didit kelas D: Arga kelas G: FISIKA FLUIDA YUSRON SUGIARTO, STP, MP, MSc yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id Didit kelas D: 08574577471 Arga kelas G: 085694788741 Fluida Mengalir MENU HARI INI Kontinuitas Persamaan Bernouli Viskositas

Lebih terperinci

Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas. Sehingga cairan mempuyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada

Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas. Sehingga cairan mempuyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Landasan Teori Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekul molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena jantung merupakan organ utama yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh. Jantung memompakan darah ke

Lebih terperinci

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK MATERI POKOK 1. Pengertian tegangan permukaan 2. Penyebab tegangan permukaan 3. Metode pengukuran tegangan permukaan 4. Menghitung tegangan permukaan 5. Tegangan di dalam sebuah gelembung 6. Tekanan di

Lebih terperinci

Fluida Statik & Dinamik

Fluida Statik & Dinamik Pendahuluan Fluida Statik & Dinamik Fluida didefinisikan sebagai zat yang dapat mengalir yaitu zat cair dan zat gas(termasuk gas yang terionisasi atau plasma) tetapi zat padat pada temperatur tertentu

Lebih terperinci

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST)

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST) 2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST) 2.1. PENGERTIAN DASAR Fluida Statis secara prinsip diartikan sebagai situasi dimana antar molekul tidak ada perbedaan kecepatan. Hal ini dapat terjadi dalam keadaan (1)

Lebih terperinci

B. FLUIDA DINAMIS. Fluida 149

B. FLUIDA DINAMIS. Fluida 149 B. FLUIDA DINAMIS Fluida dinamis adalah fluida yang mengalami perpindahan bagianbagiannya. Pokok-pokok bahasan yang berkaitan dengan fluida bergerak, antara lain, viskositas, persamaan kontinuitas, hukum

Lebih terperinci

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis contoh soal dan pembahasan fluida dinamis Rumus Minimal Debit Q = V/t Q = Av Keterangan : Q = debit (m 3 /s) V = volume (m 3 ) t = waktu (s) A = luas penampang (m 2 ) v = kecepatan aliran (m/s) 1 liter

Lebih terperinci

PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR

PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR PENGERTIAN Kinematika aliran mempelajari gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Macam Aliran 1. Invisid dan viskos 2. Kompresibel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Aliran Darah Yang Terjadi Pada Pembuluh Darah Tanpa Penyempitan Arteri Dan Dengan Penyempitan Arteri

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Aliran Darah Yang Terjadi Pada Pembuluh Darah Tanpa Penyempitan Arteri Dan Dengan Penyempitan Arteri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Darah merupakan komponen penting di dalam tubuh sebagai alat transportasi untuk metabolisme tubuh. Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular merupakan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS POLA PERUBAHAN VISKOSITAS MINYAK GORENG

ANALISIS POLA PERUBAHAN VISKOSITAS MINYAK GORENG ANALISIS POLA PERUBAHAN VISKOSITAS MINYAK GORENG Firdaus Jl. Kalibeber KM 3 Wonosobo, Jawa Tengah firdaus.1024@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai viskositas

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah

Lebih terperinci

FIsika FLUIDA DINAMIK

FIsika FLUIDA DINAMIK KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI FLUIDA DINAMIK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi fluida dinamik.. Memahami sifat-sifat fluida

Lebih terperinci

PENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR

PENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR PENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR A. Judul Percobaan : PENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR B. Prinsip Percobaan Mengalirkan cairan pipa ke dalam pipa kapiler dari Viskometer Oswald dengan mencatat waktunya. C. Tujuan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma Sifat Atomik Zat Molekul Atom Inti Atom dan elektron Proton dan neutron Quarks: up, down, strange, charmed, bottom, and top Antimateri

Lebih terperinci

HIDRODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN

HIDRODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinematika adalah tinjauan gerak partikel zat cair tanpa memperhatikan gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Kinematika mempelajari kecepatan disetiap titik dalam medan

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal Doc. Name: K13AR10FIS0601 Version : 2014-09 halaman 1 01. Seorang wanita bermassa 45 kg memakai sepatu hak tinggi dengan luas permukaan bawah hak

Lebih terperinci

MODUL- 9 Fluida Science Center U i n versit itas Brawijijaya

MODUL- 9 Fluida Science Center U i n versit itas Brawijijaya MODUL- 9 Fluida Science Center Universitas it Brawijaya Definisi i i Fluida adalah zat alir, yaitu zat yang dapat mengalir. Contoh : Udara dan zat cair. Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang diderita

Lebih terperinci

UJI COBA SOAL Keseimbangan Benda Tegar & Fluida

UJI COBA SOAL Keseimbangan Benda Tegar & Fluida 163 LAMPIRAN VII UJI COBA SOAL Keseimbangan Benda Tegar & Fluida Mata Pelajaran : Fisika Sekolah : Kelas / Semester : XI / II Hari/tanggal : Waktu : 2 x 45 menit Nama : 1. Benda tegar dapat mengalami keadaan

Lebih terperinci

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp FISIOLOGI PEMBULUH DARAH Kuntarti, SKp Overview Struktur & Fungsi Pembuluh Darah Menjamin keadekuatan suplay materi yg dibutuhkan jaringan tubuh, mendistribusikannya, & membuang zat sisa metabolisme Sebagai

Lebih terperinci

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio LEMBAR PENILAIAN 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Teknik Bentuk Instrumen Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian Tes Unjuk Kerja Uji Petik Kerja

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI :

STANDAR KOMPETENSI : STANDAR KOMPETENSI : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari KOMPETENSI DASAR Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan seharihari

Lebih terperinci

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. MODUL II VISKOSITAS Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang praktikum

Lebih terperinci

Melalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung

Melalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nomor : 6 Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Fluida Statis Alokasi Waktu : 9 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali A. Kompetensi Dasar 3.7. Menerapkan hukum-hukum

Lebih terperinci

1. Menjelaskan konsep hukum Pascal 2. Menemukan persamaan hukum Pascal 3. Merangkum dan menjelaskan aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari

1. Menjelaskan konsep hukum Pascal 2. Menemukan persamaan hukum Pascal 3. Merangkum dan menjelaskan aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari MATERI POKOK 1. Bunyi Hukum Pascal 2. Persamaan Hukum Pascal 3. Aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan konsep hukum Pascal 2. Menemukan persamaan hukum Pascal

Lebih terperinci

TEKANAN PADA ZAT CAIR

TEKANAN PADA ZAT CAIR TEKANAN PADA ZAT CAIR Berenang adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Ketika kamu mencoba untuk menyelam ke dasar kolam, semakin dalam kamu menyelam maka kamu akan merasa gaya yang menekan ke tubuhmu

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id MODUL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas seharihari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup

Lebih terperinci

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan ini adalah membuat kurva baku hubungan antara tinggi pelampung dalam rotameter cairan dengan laju alir air dan kurva baku hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat. World Health Organization (WHO) memperkirakan akan

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 BAB IV Darah Darah berfungsi sebagai : 1. Alat transport O 2 dari paruparu diangkut keseluruh tubuh. CO 2 diangkut dari seluruh tubuh ke paruparu. Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 Fisika Antiremed Kelas Fisika Fluida Dinamis - Latihan Soal Halaman 0. Perhatikan gambar penampang pipa berikut! Air mengalir dari pipa A ke B terus ke C. Perbandingan luas penampang A dengan penampang C adalah

Lebih terperinci