BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu jenis aplikasi yang sangat terkenal dikalangan manajemen organisasi. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk membantu manajemen dalam manajemen dalam proses pengambilan keputusan (Mulyanto, 2009). Sistem pendukung keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer yang meningkatkan kualitas keputusan (Kenn dan Morton (1978) dalam Turban, dkk. (2005)), tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut (Turban, dkk., 2005) : a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur. b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk mengganti fungsi manajer. c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya. d. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah. e. Penigkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar bisa sangat mahal. 4

2 f. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. g. Berdaya saing. Manajemen pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan didasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomisasi produk, dan dukungan pelanggan. h. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. B. Metode Weighted Product (WP) Metode Weighted Product merupakan salah satu metode penentuan sebuah keputusan dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut, di dalam rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan (Yoon, (1989) dalam Kusumadewi, dkk., (2006)). Proses tersebut sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif A diberikan seperti pada persamaan 1 berikut. Keterangan...(1) S i X ij w j i j = Preferensi alternatif dianalogikan sebagai vektor S = Nilai variabel dari alternatif pada setiap atribut = Bobot kriteria atau sub kriteria = Nilai alternatif ( dimana i = 1, 2,...m) = Nilai kriteria ( dimana j = 1, 2,...n) 5

3 n = Banyaknya kriteria Dimana bobot awal diperbaiki terlebih dahulu dengan cara seperti pada persamaan 2 berikut. = sehingga = 1... (2) Keterangan : Nilai bobot dari setiap atribut j : Nilai kriteria (dimana i=1,2,...n) : Total nilai bobot dari setiap atribut Sedangkan = 1 serta adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif untuk atribut biaya. Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan seperti pada persamaan 3 berikut. ( )... (3) Keterangan V i : Preferensi alternatif dianalogika sebagai vector v : Nilai variabel dari alternatif pada setiap atribut : Bobot kriteria atau sub kriteria I j n : Nilai Alternatif (dimana i=1,2,...m) : Nilai Kriteria(dimana j=1,2,...n) : Banyaknya kriteria * : Banyaknya kriteria yang telah dinilai pada vector S 6

4 C. Promosi Jabatan Promosi jabatan adalah pemindahan pegawai atau karyawan dari satu jabatan kepada jabatan lain yang lebih tinggi serta diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Dan pada umumnya promosi yang diikuti dengan peningkatan income serta fasilitas yang lain (Siagian, 2009). a. Tujuan Promosi Jabatan Perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam menerapkan promosi untuk para karyawannya. Hasibuan (2005) menyatakan tujuan umum diberikannya promosi, yaitu : 1) Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi. 2) Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar. 3) Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin tinggi, dan memperbesar produktivitas kerja. 4) Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasinya promosi kepada karyawan dengan dsar pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur. 5) Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai. 7

5 6) Memberikan kesempatan kepada karyawanuntuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan. 7) Untuk menambah pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya. 8) Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya. 9) Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktivitas kerjanya juga meningkat. 10) Untuk mempermudah penarikan pelamar sebab dengan adanya kesempatan promosi merupakan daya pendorong serta perangsang bagi pelamar-pelamar untuk memasukkan lamarannya. 11) Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan setelah lulus dalam masa percobaannya. b. Persyaratan Promosi Jabatan Untuk melakukan promosi, sebuah perusahaan memiliki syaratsyarat tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan tersebut. Hasibuan (2005) menyatakan beberapa syarat umum yang biasanya digunakan dalam promosi jabatan, yaitu : 8

6 1) Kejujuran Karyawan harus jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut, harus sesuai kata dengan perbuatannya. Dia tidak menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan pribadinya. 2) Disiplin Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku, baik tertulis maupun kebiasaan. Disiplin karyawan sangat penting karena hanya dengan kedisplinan memungkinkan perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal. 3) Prestasi Kerja Karyawan itu mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dapat memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan baik 4) Kerja sama Karyawan dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan, baik horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian akan tercipta suasana kerja yang baik di antara semua karyawan. 9

7 5) Kecakapan Karyawan itu cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik. Dia bisa bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tanpa mendapat bimbingan yang terus-menerus dari atasannya 6) Loyalitas Karyawan harus loyal dalam membela perusahaan atau korps dari tindakan yang merugikan perusahaan atau korpsnya. Ini menunjukkan bahwa dia ikut berpartisipasi aktif terhadap perusahaan atau korpsnya. 7) Kepemimpinan Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya untuk bekerja sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran perusahaan. Dia harus menjadi panutan dan memperoleh personality authority yang tinggi dari para bawahannya. 8) Komunikatif Karyawan itu dapat berkomunikasi secara efektif dan mampu menerima atau mempersepsi informasi dari atasan maupun bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi. 9) Pendidikan Karyawan harus telah memliki ijazah dari pendidikan formal sesuai dengan spesifikasi jabatan. 10

8 D. Bahasa Pemrograman C# C# (tanda # dibaca Sharp ) merupakan bahasa pemrograman baru yang diciptakan Microsoft secara khusus sebagai salah satu bahasa baru, C# tidak berevolusi dari bahasa C# versi bukan teknologi.net. dengan demikian, C# dapat memaksimalkan kemampuannya tanpa khawatir dengan masalah kompabilitas dengan versi-versi sebelumnya (Hariyanto, 2008). Menurut Mayo (2010) Visual Studio 2010 adalah sebuah Integrated Development Environment (IDE), sebuah alat dalam satu aplikasi yang membantu menulis program. Tanpa Visual Studio, anda harus membuka text editor, menulis semua kode, dan harus menjalankan command line complier untuk menjalankan aplikasi. Permasalahan yang ditemui dengan text editor dan command line complier adalah akan kehilangan banyak produktivitas melalui proses manual. Dengan Visual Studio, banyak tugas-tugas yang dapat dibuat secara otomatis untuk mengembangkan aplikasi. E. SQL Server 2005 Menurut Djuandi (2006) Microsoft SQL Server 2005 adalah produk Microsoft yang paling fenomenal setelah sistem operasi Windows 2000 yang diluncurkan beberapa tahun yang lalu. Sebagai sentral dari fungsi pengelolaan data di dalam platform Microsoft. Versi terbaru SQL Server yang dirilis bulan Nopember 2005 ini adalah hasil penulisan ulang software secara masif (sekitar tiga juta dua baris kode C#). Hal tersebut 11

9 meliputi peningkatan dan penambahan fitur-fitur baru yang berlimpah, baik mesin database SQL Server itu sendiri yang merupakan inti dari software ini maupun sistem-sistem penunjangnya seperti Integration Services, Analytical Services, Reporting Services, Notification Services, dan Service Broker. F. Hotel Pandanaran Semarang Hotel Pandanaran Semarang adalah salah satu grup hotel di Indonesia yang merupakan unit bisnis Pandanaran Hotel yang didirikan pada tahun Hotel Pandanaran Semarang adalah hotel bintang 3 yang berlokasi di jantung kota Semarang tepatnya di Jalan Pandanaran Semarang Nomor 58 kota Semarang. Hotel ini memliki 5 tipe kamar dengan view jalan Pandanaran serta desain indah untuk kenyamanan pengunjung. Serta fasilitas lain seperti ruang pertemuan dengan suasana jawa, restoran, kolam renang outdoor yang berada di lantai 3 hotel, pusat kebugaran, spa & pijat, ballroom, dan pusat bisnis yang memberikan sentuhan pribadi yang baik. G. Hasil Penelitian Sejenis Penelitian sejenis yang telah dilakukan seelumnya adalah sebagai berikut : 1. Penelitian yang dilakukan Silalahi (2013) menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) pada sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan pada Gapeksindo Medan. Sistem yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 berbasis desktop. Masukan yang dibutuhkan dalam sistem pendukung keputusan tersebut 12

10 yaitu ujian tertulis, prestasi kerja, lama bekerja/tahun, dan kedisiplinan kerja. Keluaran yang dihasilkan merupakan karyawan yang laik dipromosikan. 2. Pratiwi, dkk. (2014) membangun sistem pendukung keputusan untuk penjurusan siswa sekolah menengah atas (SMA). Input yang dibutuhkan dalam sistem pendukung keputusan tersebut, yaitu nilai rata-rata buku laporan, nilai rata-rata ujian nasional, prioritas jurusan, prestasi non-akademik, dan nilai simulasi ujian. Metode yang digunakan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Output dari penilitian yang diharapkankan adalah berupa rekomendasi jurusan yang akan dipilih pengguna. 3. Yasa (2013) membangun sistem pendukung keputusan untuk menentukan karyawan yang laik dipromosikan di The Sayama Ubud Bali Hotel menggunakan bahasa pemrograman Embarcadero Delphi 2010, Input yang dibutuhkan dalam sistem pendukung keputusan yaitu, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, lama bekerja, kemampuan khusus, tanggung jawab, ketelitian, loyalitas, nilai absen, nilai IQ, dan nilai wawancara. Metode yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Weighted Product (WP). Output yang dihasilkan adalah berupa informasi nilai akhir berupa ranking karyawan. 4. Sistem pendukung keputusan penentuan rencana prioritas pembangunan daerah di provinsi Papua berdasarkan indikator Produk 13

11 Domestik Regional Bruto (PDRB) (Ismanto, 2015). Pembangunan sebagai kegiatan yang sedang berlangsung membutuhkan perencanaan mulai dari nol dan memiliki arah yang jelas. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode Weighted Product (WP) dan Technique of Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), kriteria yang digunakan adalah 1) pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, 2) pertambangan dan penggalian, 3) industri manufaktur, 4) listrik, gas dan air bersih, 5) bangunan, 6) perdagangan, hotel dan restoran, 7) transportasi dan komunikasi, 8) keuangan, real estate dan jasa perusahaan, dan 9) layanan. Hasil penelitian menunjukkan 6 kabupaten dari 29 kabupaten perlu mendapat perhatian khusus yaitu Mamberamo Tengah Kabupaten, Yalimo, Nduga, Intan Jaya, Mamberamo Raya dan Deiyai. 5. Sistem pendukung keputusan menggunakan metode Weighted Product (WP) dan Simple Additive Weighting (SAW) untuk pemilihan makanan (Adriyendi, 2015). Pemilihan makanan bertujuan menemukan solusi makanan lain dalam kasus kekurangan makanan. Pemilihan makanan dilakukan dengan diservikasi, diservikasi bertujuan menemukan pilihan makanan terbaik. Kriteria yang digunakan dalam penilitian ini adalah protein, lemak, karbohidrat, kadar gula, serat, energi, kalsium dan zat besi. Keluaran yang dihasilkan dari perhitungan SAW dan WP Gandum merupakan alternatif terbaik. 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Purwokerto menggunakan lima kriteria (LPM, 2014). Adapun kriteria. dilakukan satu tahun sekali pada akhir semester genap.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Purwokerto menggunakan lima kriteria (LPM, 2014). Adapun kriteria. dilakukan satu tahun sekali pada akhir semester genap. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penilaian kinerja karyawan Penilaian kinerja karyawan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto menggunakan lima kriteria (LPM, 2014). Adapun kriteria tersebut adalah sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan menajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Definisi Sistem Pendukung Keputusan menunjukkan Sistem Pendukung Keputusan sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung

Lebih terperinci

pamahaman terhadap dan menguji solusi yang layak.

pamahaman terhadap dan menguji solusi yang layak. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini. Adapun penelitian tersebut diterangkan di bawah ini :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini. Adapun penelitian tersebut diterangkan di bawah ini : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang akan dipergunakan sebagai referensi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekilas Tentang PT. Granesia Nama perusahaan tempat berlangsungnya kegiatan penelitian ini adalah PT. Granesia yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta nomor 147 Bandung. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan menajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu jenis aplikasi yang sangat terkenal dikalangan manajemen organisasi. Sistem pendukung keputusan dirancang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) Pada awal tahun 1970-an, Scot Morton pertama kali mengartikulasikan konsep penting DSS. Ia mendefinisikan DSS sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori mengenai Sistem Pendukung Keputusan, penelitan lain yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan, Simple Additve Weighting (SAW), dan Weighted

Lebih terperinci

Multi-Attribute Decision Making

Multi-Attribute Decision Making Materi Kuliah [05] SPK & Business Intelligence Multi-Attribute Decision Making Dr. Sri Kusumadewi Lizda Iswari Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH Gunawan 1, Ririn Prananingrum Kesuma 2, Ruwilin Restu Wigati 3 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Mikroskil Jl. Thamrin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan menajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan. masalah-masalah tidak terstruktur (Turban,dkk., 2005).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan. masalah-masalah tidak terstruktur (Turban,dkk., 2005). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep, dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu fungsi yang dapat diidentifikasi

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Indah Kumala Sari 1, Yohana Dewi Lulu W 2, Kartina Diah K 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi,.3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan Sistem Pendukung Keputusan, Weighted Product, Weighted Sum Product, Pengertian perguruan tinggi serta tujuan perguruan tinggi..1 Sistem

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memroses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) (Kusrini, 2007). Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) DSS adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT Asep Hendar Rustiawan 1, Dini Destiani 2, Andri Ikhwana 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu

Lebih terperinci

kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.

kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Sistem Penjurusan Sistem Penjurusan merupakan proses penyeleksian peserta didik dalam menentukan jurusan. Proses penjurusan ini peserta didik diberi kesempatan memilih jurusan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi Iwan Laengge, Hans F. Wowor, Muhamad D. Putro Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Definisi SPK menunjukkan SPK sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin pesat dan terutama dalam bidang IT. Sebuah SmartPhone sudah tidak lagi sebagai barang mewah seperti

Lebih terperinci

Rudi Hartoyo (0911870)

Rudi Hartoyo (0911870) PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENETUKAN STATUS KARYAWAN KONTRAK SALES PROMOTION GIRL MENJADI KARYAWAN TETAP DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Rudi Hartoyo (0911870) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Multi atributte decision making (madm)

Multi atributte decision making (madm) Multi atributte decision making (madm) Weighted Product, Topsis Weighted Product (wp) Metode WP menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan BAB II KAJIAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENGAN METODE TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENGAN METODE TOPSIS Janter Leonardo Sirait (0911547) Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI. Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang bersifat sistematis, artinya pendekatan yang berawal dan bermula dari hakikat suatu masalah,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) baik tingkat SMK/sederajat

PENDAHULUAN. melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) baik tingkat SMK/sederajat 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak lembaga pendidikan yang mewajibkan siswa/mahasiswanya melakukan kegiatan Praktek (PKL) baik tingkat SMK/sederajat maupun universitas sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS. MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS. Henry Wibowo S Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI BEASISWA PENDIDIKAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Oleh : Ita Yulianti 1, Imam Tahyudin 2, Nurfaizah 3 1,2,3) STMIK AMIKOM Purwokerto ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Peneliti Judul Penelitian Metode Bahasa Pemrograman. Weighted Product

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Peneliti Judul Penelitian Metode Bahasa Pemrograman. Weighted Product BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya Peneliti Judul Penelitian Metode Bahasa Pemrograman Fauziah Ayu Implementasi Weighted PHP (Hypertext Kusumaward

Lebih terperinci

Pertemuan 10 10/9/2016 1

Pertemuan 10 10/9/2016 1 Pertemuan 10 10/9/2016 1 Sub Pokok Bahasan Pengertian & Ruang Lingkup Mutasi Tujuan & Prinsip Mutasi Dasar & Metode Mutasi Sebab & Alasan Mutasi Pengertian & Tujuan Promosi Azas-Azas Promosi Dasar-Dasar

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan teknologi yang berkembang semakin pesat, perusahaan membutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung kebutuhan pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Objek Wisata Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH Febriana 1, Dedi Irawan 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu

Lebih terperinci

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan RANCANG BANGUN DECISION SUPPORT SYSTEM PEMILIHAN GURU TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMA BHAKTI PERTIWI KOTA TANGERANG) Taufik Hidayat, S.Kom., M.Kom 1, Fajar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL Rahmawan cibro ( 12110675) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Menurut Little (1970) dalam Turban, dkk. (2005) mendefinisikan DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna

Lebih terperinci

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LULUSAN MAHASISWA TERBAIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Aditya Hadi Wijaya

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS: ILC (Intensive Learning Center) Pringsewu) Eka Yulia Rosalin Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Terbaik Menggunakan FMADM Di Skadron Pendidikan 204 Pangkalan TNI AU Sulaiman Bandung

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Terbaik Menggunakan FMADM Di Skadron Pendidikan 204 Pangkalan TNI AU Sulaiman Bandung Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Terbaik Menggunakan FMADM Di Skadron Pendidikan 204 Pangkalan TNI AU Sulaiman Bandung Zaky Satrio Wijaya 10106463 Dosen Pembimbing Dosen Penguji I Dosen Penguji

Lebih terperinci

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERSEDIAAN ALAT TULIS KANTOR MENGGUNAKAN MULTIPLE ATRRIBUTE DECISION MAKING (Studi Kasus : Perguruan Jaya Pancur Batu) Rinaldi Alfriadi Manurung (0911558)

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 menetapkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Tri Sulisilowati STMIK Pringsewu Lampung Jl.Wisma Rini No.09 Pringsewu Lampung

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MENGGUNAKAN METODE TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Rakhmat Wijayanto 1), Hindayati Mustafidah 2), Aman Suyadi 3) 1) 2) Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia tidak terlepas dari pengertian Manajemen,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMK MA ARIF 01 KALIREJO LAM-TENG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMK MA ARIF 01 KALIREJO LAM-TENG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMK MA ARIF 01 KALIREJO LAM-TENG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Imam Aulia Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena itu diperlukan sumber

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM BANTUAN PERUMAHAN RAKYAT

PENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM BANTUAN PERUMAHAN RAKYAT PENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM BANTUAN PERUMAHAN RAKYAT Aris Rakhmadi 1*, Nana Suhendar 2 1,2 Prodi Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

9/22/2011. Bahan Kuliah : Topik Khusus

9/22/2011. Bahan Kuliah : Topik Khusus 9//0 Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan beberapa metode untuk menyelesaikan masalah dengan alternatifalternatif dalam jumlah yang relatif kecil. Bahan Kuliah : Topik Khusus Fokus Masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian Nuswantoro, membahas pemilihan pegawai

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat diraih dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara maksimal. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin mempengaruhi kebutuhan manusia dalam mendapatkan informasi dan hiburan secara audio dan visual salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan atau DSS (Desicion support System) pertama kali di perkenalkan pada awal tahun 1970an oleh Michael Scott Morton.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA TELADAN DI SDN 5 TUNGGUL PAWENANG. Beta Wulan Asmara 1, Dedi Irawan 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA TELADAN DI SDN 5 TUNGGUL PAWENANG. Beta Wulan Asmara 1, Dedi Irawan 2 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA TELADAN DI SDN 5 TUNGGUL PAWENANG Beta Wulan Asmara 1, Dedi Irawan 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI

APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI Artikel Skripsi APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi

Lebih terperinci

Bayu Erlangga 1, Elisabet Y.A 2

Bayu Erlangga 1, Elisabet Y.A 2 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KARYAWAN TERBAIK DI WISATA TALANG INDAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : KABUPATEN PRINGSEWU) Bayu Erlangga 1, Elisabet Y.A 2 Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. SMA Negeri 12 Surabaya merupakan lembaga pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. SMA Negeri 12 Surabaya merupakan lembaga pendidikan formal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMA Negeri 12 Surabaya merupakan lembaga pendidikan formal yang bertujuan untuk membentuk pengetahuan siswa tentang ilmu pengetahuan. Dalam pelaksanaannya, pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Keberadaan manusia merupakan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRINGSEWU) Andra Setiawan Jurusan Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

Kata kunci : Pengembangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi Dengan Metode SAW

Kata kunci : Pengembangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi Dengan Metode SAW Pengembangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Berprestasi Dengan Metode SAW (Studi Kasus di PT. HARRISON & GIL JAVA Semarang) Fajar Ari Setyanto ABSTRAK PT. HARRISON & GIL - JAVA Semarang

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

UJIAN TUGAS AKHIR SELEKSI SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE TOPSIS FUZZY MADM (STUDI KASUS PT. GIRI SEKAR KEDATON, GRESIK)

UJIAN TUGAS AKHIR SELEKSI SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE TOPSIS FUZZY MADM (STUDI KASUS PT. GIRI SEKAR KEDATON, GRESIK) OL UJIAN TUGAS AKHIR SELEKSI SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE TOPSIS FUZZY MADM (STUDI KASUS PT. GIRI SEKAR KEDATON, GRESIK) Oleh: Indira Kusuma Wardhani 1208100048 Pembimbing : Prof. DR. M. Isa Irawan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan yaitu sebuah sistem yang mampu memberi kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk

Lebih terperinci

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Widya Cipta Dharma

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Widya Cipta Dharma SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (TECHNIQUE FOR OTHERS REFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION) PADA PT. RIO UTAMA SAMARINDA BERBASIS INTRANET Amelia Yusnita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan [4] Sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Support System) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Erna Daniati Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Nusantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Promosi Jabatan Menurut Mangkuprawira (2003:168) Promosi Jabatan adalah Proses penugasan seorang karyawan ke posisi pekerjaan yang lebih tinggi. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan didistribusikan kepada para pemakai.

BAB II LANDASAN TEORI. dan didistribusikan kepada para pemakai. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Didalam bukunya, Abdul Kadir (2014) mendefinisikan arti sistem informasi menurut pendapat ahli. Menurut Haal didalam buku karangan Abdul Kadir (2014), definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Information Sources atau Second Opinion yang dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Information Sources atau Second Opinion yang dapat digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Sesuai dengan

Lebih terperinci

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING.

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING. PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING Apriansyah Putra 1, Dinna Yunika Hardiyanti 2 Jurusan Sistem Informasi,Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Metode SAW (Simple Additive Weighting) Metode SAW (Simple Additive Weighting) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman maka tingkat pendidikan pada masyarakat mengalami peningkatan. Oleh karena itu masyarakat memandang bahwa pendidikan pada tingkat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM Anis Yusrotun Nadhiroh Jurusan Teknik Informatika - STT Nurul Jadid Paiton ayusrotun@gmail.com ABSTRAK Sesuai dengan peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada dasarnya merupakan aparatur institusi atau abdi negara yang berfungsi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat (public

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN MOTOR BEBEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN MOTOR BEBEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN MOTOR BEBEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Lebih terperinci

Multi-Attribute Decision Making

Multi-Attribute Decision Making Multi-Attribute Decision Making Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah pengambilan keputusan dengan metode-metode pada model MADM. Mahasiswa dapat membedakan karakteristik permasalahan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUTA MAHASISWA GENERASI BERENCANA BKKBN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUTA MAHASISWA GENERASI BERENCANA BKKBN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUTA MAHASISWA GENERASI BERENCANA BKKBN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) Nurhayati Mursalin 1 dan Rezqiwati Ishak 2 1 mursalin.nurhayati@gmail.com, 2 rezqi.uig@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhitung berjumlah 128 karyawan. Bagian bagian yang ada di PDAM

BAB I PENDAHULUAN. terhitung berjumlah 128 karyawan. Bagian bagian yang ada di PDAM BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Karyawan PDAM Kabupaten Madiun mulai tanggal 1 Oktober 2013 terhitung berjumlah 128 karyawan. Bagian bagian yang ada di PDAM Kabupaten Madiun antara lain bagian umum,

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan (Studi Kasus : PT. Sepatu Mas Idaman) Benny, Lita Karlitasari, Sri Setyaningsih. E-mail : benny.acolyte@gmail.com Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil merupakan alat transportasi yang digunakan untuk berbagai aktifitas, misalnya dengan adanya mobil dapat membantu seseorang berpergian dengan jarak yang jauh,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilihan Dosen Berprestasi Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan

Lebih terperinci

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN) METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN) Alfa Saleh 1, Ria Eka Sari 2, Harris Kurniawan 3 STMIK Potensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA KAPAL PEMUDA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA KAPAL PEMUDA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA KAPAL PEMUDA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) Noprin Pakaya 1 dan Amiruddin 2 1 noprin.pakaya92@gmail.com, 2 amier.76@gmail.com 1,2

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS Indra Herman Firdaus 1, Gunawan Abdillah 2, Faiza Renaldi 3 Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penerima BOP Pendidikan Madrasah Dengan Metode Multi Criteria Decision Making (MCDM)

Sistem Pendukung Keputusan Penerima BOP Pendidikan Madrasah Dengan Metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) Sistem Pendukung Keputusan Penerima BOP Pendidikan Madrasah Dengan Metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) Akip Suhendar 1, Epa Novia 2 12 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya Jln.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian terkait dengan sistem pendukung keputusan untuk menetukan penerima beasiswa pernah dilakukan oleh Rina Hasanah (2013), Bagas Dista

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA PERGURUAN TINNGI NEGERI SINAR MAS DENGAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS: SMK NEGERI 1 GALANG)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA PERGURUAN TINNGI NEGERI SINAR MAS DENGAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS: SMK NEGERI 1 GALANG) Volume : IV, Nomor :, September 04 ISSN : 9-0X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA PERGURUAN TINNGI NEGERI SINAR MAS DENGAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS: SMK NEGERI GALANG) Helen Yenifer Silvia

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. penentuan kecocokan penanaman pohon. Proses tersebut seperti yang telah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. penentuan kecocokan penanaman pohon. Proses tersebut seperti yang telah BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan Hasil pengamatan yang dilakukan di Perum Perhutani KPH Banyumas Timur didapatkan kesimpulan bahwa kebutuhan yang harus terpenuhi supaya aplikasi yang nantinya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah suatu sistem informasi yang menggunakan model-model keputusan, basis data, dan pemikiran manajer sendiri,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka berikut beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukann oleh para penelti yang dapat digunakan sebagai acuan dan

Lebih terperinci