BAB 3 INTI PENELITIAN. PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 INTI PENELITIAN. PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki"

Transkripsi

1 BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Sejarah PT. Pertamina (Persero) PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang - Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Merger ini dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Soeharto. Merger itu datang dari Prof. Sumantri Brodjonegoro, menteri Pertambangan dan Gas ketika itu. Kepada Soeharto ia mengatakan, saya berkesimpulan jalan terbaik adalah menggabungkan keduanya (PN Permina dan PN Pertamin menjadi Pertamina), daripada yang satu bergerak dibidang produksi dan yang lain dibidang pemasaran dalam negeri. Dengan jalan ini kita bisa memusatkan tenaga, modal, dan sumber daya yang terbatas. Kekurangan tenaga kerja merupakan faktor yang penting. Saya mempertimbangkan pentingnya persaingan, namun hal tersebut tidak meniadakan pertimbangan lain. Pertamina juga menjadi salah satu pemimpin dalam teknologi migas dunia. Di tahun 1974, Pertamina dan Atlantic Richfield Company dan Fluor Corporation dari 35

2 36 Amerika Serikat membangun pabrik Liquid Petroleum Gas (LPG) dilepas pantai pulau Jawa. Pabrik yang berkapasitas barrel per hari ini memisahkan propane dan butana gas alam yang dihasilkan oleh lapangan minyak ardjuna, yang terletak pada area kira-kira 90 mil dari sebelah timur laut Jakarta. Tidak hanya modern, tetapi merupakan pabrik pertama didunia yang dilengkapi dengan seluruh fasilitas pemisahan, penyimpanan, dan pengapalan LPG. Melalui UU No. 8 tahun 1971, Pertamina malah dijadikan satu-satunya badan usaha yang diatur secara khusus melalui suatu Undang-Undang. UU ini ibarat pedang maha sakti dalam oprasional sehari-hari Pertamina. Pertamina menjadi satu-satunya institusi atau semacam perusahaan yang mempunyai kuasa penuh dalam tataran strategis maupun teknis oprasional pada industri migas di Indonesia. Menurut Undang-Undang ini, Pertamina bukanlah institusi pemerintah dan juga bukan merupakan persero. Pertamina adalah kepanjangan tangan pemerintah dalam pengelolaan migas. Pertamina tidak dibagi atas saham-saham sebagaimana layaknya sebuah persero, melainkan sebagai sebuah lembaga yang manajemennya diatur dan diawasi oleh dewan komisaris Pertamina yang terdiri dari lima orang menteri. Singkat kata Pertamina adalah segalanya dalam industri migas Indonesia. PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C HT pada tanggal 09 Oktober Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah

3 37 No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)" Sesuai akta pendiriannya, maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lai yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut. Adapun tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk: 1. Mengusahaan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan efisien. 2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunanya. 2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan. 3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.

4 38 4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomer 1,2, dan Visi, Misi dan Tata Nilai Visi Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Misi Menjalankan usaha inti minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat. Tata Nilai a) Clean (Bersih) Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik. b) Competitive (Kompetitif) Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja c) Confident (Percaya Diri) Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa d) Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan) Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

5 39 e) Commercial (Komersial) Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat. f) Capable (Berkemampuan) Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan. Tabel 3.1 Perubahan Nama PT Pertamina Tahun Desember 1957 Tahun 1961 Peristiwa PT PERMINA (Perusahaan Minyak Nasional) didirikan. Terdapat 3 perusahaan minyak dan gas milik negara: PN PERMINA (ex PT PERMINA), PN PERTAMIN, dan PN PERMIGAN. Tahun 1966 Tahun 1968 Tahun 1971 PN PERMIGAN dilikuidasi. PN PERMINA & PN PERTAMIN dilebur menjadi PERTAMINA Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1971 PN PERTAMINA berubah menjadi PERTAMINA (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) Tahun 2003 Berdasarkan UU MIGAS No. 22 Tahun 2001 PERTAMINA berubah menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) 10 Desember 2005 PERTAMINA dengan logo baru dan tagline Semangat Terbarukan Sumber: Data presentasi korporat PT. Pertamina

6 Major Campaign Semangat Terbarukan Internal Campaign: Sosialisasi dan aktivasi: a. POS Material: Name tag medal, entry gate sticker, banner, mouse pad, poster, t- shirt, jinglet. b. Lomba foto 24 jam bersama Pertamina. c. Lomba menulis. Eksternal Campaign: Sosialisasi dan aktivasi: a. POS Material: Print Ads, Billboard, TVC. b. Digital: Lomba Foto Cinta Lingkungan, Lomba Cinta Pertamina, Lomba desain kaos. c. TV Program Sejarah Logo Gambar 3.1 Transformasi Logo PT Pertamina (Persero)

7 41 Tidak banyak masyarakat yang tahu mengenai sejarah dari logo kuda laut kembar. Hal ini dimaklumi karena Pertamina didirikan dalam situasi darurat sehingga pencatatan sejarah logo saat itu dianggap tidak penting. Logo Kuda Laut Kembar tersebut gabungan dan pengembangan dari logo-logo PN Permina dan PN Pertamin, dua perusahaan yang menjadi embrio kelahiran Pertamina. Logo perusahaan sendiri baru muncul ketika PT. Permina berubah statusnya menjadi PN Permina tahun 1961 (berdasarkan PP No. 198 tahun 1961). Logo itu memiliki unsur-unsur yang kira-kira sama dengan logo kuda laut kembar yang sekarang kita kenal. Bedanya, tidak ada bingkai yang berbentuk simetris empat lengkung. Sedangkan logo PT Pertamina (tahun 1961 berbentuk PN berdasarkan PP No. 3 tahun 1961) adalah berbentuk bintang api segi lima warna merah didalam lingkaran berwarna putih. Penggabungan logo terjadi seiring dengan mergernya PN Permina dan PN Pertamin pada 20 Agustus Tanggal ini dianggap tanggal kelahiran resmi logo Kuda Laut Kembar yang memiliki sekaligus dua arti simbolik yaitu : 1. Kedaulatan bangsa Indonesia atas sumber daya alam mineral, minyak, dan gas bumi. Hal ini ditandai berdirinya perusahaan milik pribumi sejak tahuin 1945, 1957, 1960, 1961, 1968, dan 1971 yang merupakan tahun-tahun bersejarah dari perkembangan perusahan minyak bumi. 2. Harapan untuk menjadi perusahaan minyak yang lebih kuat, serta mengingat saat itu bisnis minyak di Indonesia sudah harus berhadapan dengan perusahan-perusahaan kaliber dunia yang bertempat di Indonesia maupun rekanan dari luar negeri, maka disatukannnya PN Permina dan PN Pertamin.

8 42 Pada tanggal 10 Desember 2005 sebagai bagian dari upaya persaingan bisnis, logo PT Pertamina (persero) kembali mengalami perubahan, yakni berupa huruf P yang merupakan representasi dari bentuk panah. Untuk penjelasannya sebagai berikut : 1. Elemen logo dengan bentuk P yang secara keseluruhan merupakan representasi dari bentuk panah, dimaksudkan sebagai Pertamina yang bergerak maju dan progresif. 2. Warna-warna yang berani menunjukan langkah besar yang diambil Pertamina dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis, dimana: a. Biru melambangkan : Handal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab. b. Hijau melambangkan : Sumber Daya Energi yang berwawasan lingkungan. c. Merah melambangkan : Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan. 3.2 Metode Pengumpulan Data Penelitian dalam skripsi ini merupakan jenis penelitian kualitatif studi kasus. Data Kualitatif dalam buku Prastowo (2010:13), dipahami sebagai data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung. Data dalam penelitian kualitatif bukanlah berdasarkan atas tabel angka-angka hasil pengukuran atau penilaian secara langsung yang mana dianalisis secara statistik. Data kualitatif adalah data yang berupa informasi kenyataan yang terjadi di lapangan. Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses penyelidikan yang mirip dengan pekerjaan detektif.

9 43 Sedangkan jenis penelitian studi kasus dalam buku Kriyantono (2010:65) adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam instrumen pengumpulan data. Karena itu, periset dapat menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi-dokumentasi, kuesioner (hasil survei), rekaman, bukti-bukti fisik dan lainnya. Lalu menurut Mulyana dalam buku Kriyantono (2010: 66) mengenai ciri-ciri dari penelitian studi kasus yakni: a. Partikularistik. Artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa, program atau fenomena tertentu. b. Deskriptif. Hasil akhir metode ini adalah deskripsi detail dari topik yang diteliti. c. Heuristik. Metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang sedang diteliti. Interprestasi baru, perspektif baru, makna baru merupakan tujuan dari studi kasus. d. Induktif. Studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori. Dengan dasar penjelasan di atas, dari buku Kriyantono mengenai jenis penelitian yang penulis pakai yakni jenis penelitian kualitatif studi kasus, maka penulis memiliki beberapa dokumentasi dan kuesioner (hasil survei) dari perusahaan sebagai bagian dari data sekunder penulis dalam program internalisasi brand. Dokumentasi berupa memorandum dan nota sosialisasi program di makassar tahun 2011, serta buku dari

10 44 program tersebut yaitu Corporate Brand Book dan Corporate Identity Guidelines. Selain itu, penulis juga memiliki data mengenai job description dari Corporate Secretary dan fungsi Brand Management yang bertujuan untuk menambah pengetahuan penulis guna keperluan analisis. Semua itu penulis lampirkan pada halaman lampiran. Penelitian kualitatif studi kasus yang berkaitan erat dengan proses, pemahaman, kompleksitas, dan interaksi maka metode pengumpulan data yang dipakai yaitu diantaranya melalui kegiatan wawancara mendalam, observasi lapangan dan data sekunder yang dilakukan oleh penulis kepada para narasumber yang berkaitan yakni beberapa pihak yang bersangkutan dengan PT Pertamina Pusat (Persero) Wawancara Mendalam Wawancara mendalam (intensive/depth interview) adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif. Selanjutnya, dibedakan antara responden (orangorang yang akan diwawancarai hanya sekali) dengan informan (orang yang ingin peneliti ketahui/pahami dan yang akan diwawancarai beberapa kali). Karena itu, wawancara mendalam disebut juga wawancara intensif (intensive-interview). (Ardianto, 2010:178). Wawancara juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui bagaimana persepsi responden tentang dunia secara nyata. Dalam melakukan kegiatan wawancara ini, penting untuk mencari beberapa informan atau narasumber yang memang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dan mempunyai pengetahuan mengenai informasi-informasi yang dibutuhkan utnuk keperluan penelitian. Kegiatan ini penulis

11 45 lakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis yakni strategi Branding, pemahaman internal branding dan kegiatan sosialisasi penunjangnya yang terkait dengan proses pemahaman internal branding perusahaan. Kegiatan wawancara yang dilakukan penulis yakni dengan melakukan pembicaraan informal dan dalam melakukan kegiatan tersebut penulis memilih beberapa pihak untuk diwawancara. Dalam hal pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik nonprobabilitas yakni sampling purposif (Purposive sampling), di mana teknik ini mencakup pengambilan data sampel atau narasumber yang diseleksi atas dasar kriteriakriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Pihak-pihak yang diwawancara diantaranya dari pihak Corporate Communication yaitu pada fungsi Brand Management yakni kepada Senior Analyst Brand Strategy Management, Media Internal yakni kepada Media Relations Officer dan Internal Communication yakni kepada Manager Internal Communication. Dan beberapa karyawan internal perusahaan dari fungsi lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan hasil tentang peningkatan pemahaman setelah sosialisasi mengenai internal branding. Alasan mengapa penulis memilih beberapa pihak tersebut di atas adalah karena: 1. Fungsi Brand Management kepada Senior Analyst Brand Strategy dipilih karena sebagai informan utama yang membuat strategi brand baik secara internal maupun eksternal dan sangat memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang kompleks mengenai kegiatan-kegiatan pencitraan perusahaan dan tujuantujuannya. Untuk hal ini yang wawancara meilputi kegiatan dan strategi apa yang

12 46 dipakai untuk menjalankan program sosialisasi untuk kepentingan internal branding. 2. Fungsi Internal Communication kepada Internal Relation Officer dipilih karena fungsi ini yang memiliki beberapa rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan internal perusahaan dan memungkinkan dalam programnya ada yang berkaitan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan. 3. Fungsi Media Pertamina kepada Media (Internal) Relations Officer dipilih karena penyebaran informasi atau yang disebut juga sebagai proses publikasi pada internal perusahaan dilakukan oleh fungsi ini. Termasuk pada penyebaran informasi mengenai segala macam bentuk brand perusahaan seperti misalnya tagline dan logo beserta makna terbaru perusahaan, dan sebagainya. Pada fungsi ini, terbagi atas dua media yaitu media tv dan media cetak yang disediakan dalam dua bentuk yakni media pertamina (mingguan) dan warta pertamina (bulanan). 4. Staff dari fungsi lainnya atau karyawan sebagai penerima manfaat dari sosialisasi dipilih karena mereka adalah informan yang merasakan dampak dari soaialisasi yang dibuat oleh pihak perusahaan. Dengan mewawancara mereka, penulis bisa terbantu untuk mengetahui apakah program sosialisasi untuk kepentingan internal branding sudah dapat meningkatkan pemahaman karyawan atau belum Observasi Lapangan Observasi merupakan suatu kegiatan yang di mana penulis langsung melakukan kegiatannya di tempat penelitian yang dituju dalam hal ini yaitu PT Pertamina Pusat.

13 47 Melalui kegiatan observasi ini, penulis akan mengamati dengan cara berinteraksi langsung serta menganalisis strategi-strateginya. Menurut Kriyantono dalam buku Ardianto (2010: 179), observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Selain dnegan membaca koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain, kegiatan observasi (lapangan, Pen.) merupakan salah satu kegiatan untuk memahami lingkungan. Kegiatan observasi berguna untuk mengetahui dan melihat langsung segala proses yang dilakukan oleh pihak-pihak public relations (corporate communications) PT Pertamina Pusat dalam meningkatkan pemahaman internal branding melalui strategistrateginya guna menciptakan loyalitas karyawan pada perusahaan sehingga pencitraan pada brand perusahaan semakin baik di dalam dan tentunya akan berpengaruh terhadap pencitraan brand serta pemasarannya keluar. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan rutin yang dilakukan oleh public relations (corporate communication) perusahaan. Selain itu, penulis juga melihat bagaimana komunikasi internal yang terjalin diperusahaan. Kedua pengamatan itu penulis lakukan guna untuk mengetahui bagaimana strategi-strategi untuk menjalankan sosialisasi agar terjadi pemahaman internal branding yang lebih baik pada perusahaan. Jenjang waktu yang dijalankan penulis selama pelaksanaan observasi guna untuk mencari informasi-informasi yang diperlukan untuk melakukan penelitian yakni 3 (tiga) bulan lamanya atau kurang lebih 63 hari dengan jam kerja senin sampai dengan jum at dari pukul 7 (tujuh) pagi sampai dengan 4 (empat) sore. Serta tanggal penulis melakukan observasi yaitu dari tanggal 1 Maret sampai dengan 31 Mei Penulis melakukan

14 48 observasi yang disertai kegiatan magang dibagian Brand Management yang di mana bagian tersebut berada di bawah naungan fungsi Corporate Communication Data Sekunder Data penelitian naturalistik diperoleh dari sumber bukan manusia, diantaranya dokumen dan bahan statistik. Dokumen terdiri atas tulisan pribadi, seperti buku harian, surat-surat, dan dokumen resmi (Ardianto, 2010: 185). Dengan menggunakan dokumen-dokumen yang telah ada, penulis mendapatkan tambahan informasi mengenai kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak public relations (corporate communication) PT Pertamina Pusat mengenai upaya dalam internal branding yakni melalui program sosialisasi di Makassar pada tahun 2011 lalu. Setelah itu penulis melakukan pengamatan lebih lanjut dengan menggunakan wawancara untuk mendapatkan pengetahuan apakah program tersebut berhasil membuat mereka (karyawan) paham pada brand perusahaan. Data kuantitatif yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif adalah data statistik yang biasanya dimiliki oleh setiap lembaga, perusahaan atau organisasi. Misalnya tiap sekolah mempunyai data statistik berkenaan dengan jumlah guru, murid, tenaga administratif, menurut jenis kelamin, latar belakang pendidikan, usia, dan sebagainya. Bila dianalisis, data ini dapat memberikan informasi deskriptif (Ardianto, 2010: 186) Pada penelitian ini Penulis mendapatkan data statistik mengenai hasil program sosialisasi dari upaya internalisasi brand yaitu berupa hasil dari pengisian kuesioner

15 49 mengenai pengetahuan dan pemahaman akan Corporate Brand Book dan Corporate Brand Guidelines Triangulasi Menurut Sugiyono dalam buku Prastowo (2010: 289) bahwa Teknik triangulasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Penulis menggunakan teknik triangulasi sumber yakni teknik pengumpulan data di mana peneliti menggunakan teknik yang sama untuk mendapatkan data dari bermacam-macam sumber data (Prastowo, 2010:293) Sumber data yang digunakan penulis yaitu berasal dari hasil wawancara, observasi dan data sekunder. Hal ini dilakukan untuk memperkuat hasil penelitian penulis akan program sosialisasi dalam upaya internalisasi brand di PT Pertamina Pusat (Persero). 3.3 Teknik Analisis Data Pada penelitian ini, teknik-teknik analisis data yang dipakai penulis adalah model Miles dan Huberman yang dimana terdapat tiga jenis kegiatan dalam analisis data yaitu: 1. Reduksi. Reduksi bukan sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir. Bahkan sebelum data secara actual belum dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagaimana diputuskan

16 50 oleh peneliti (sering tanpa kesadaran penuh). Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data (membuat rangkuman, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahanpemisahan, menulis memo-memo). 2. Model data (data display). Kita mendefinisakan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif. 3. Penarikan/Verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, polapola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisiproposisi. (Ardianto, 2010) 3.4 Permasalahan yang ada Permasalahan yang ada adalah bahwa PT Pertamina merupakan perusahaan besar yang tentu saja dikenal masyarakat Indonesia dan mereka tahu bagaimana eksistensinya di pasar minyak dan gas bumi. Kebutuhan akan segala macam bentuk bahan bakar, mulai dari gas dan minyak seperti bahan bakar bensin dan oli menjadi kebutuhan yang high demand. PT Pertamina dulu adalah perusahaan yang dapat melakukan regulasi pasar pada segmen bahan bakar minyak, dalam hal ini yaitu bensin. Di Indonesia hanya terdapat SPBU dari PT Pertamina saja, tidak ada saingan atau kompetitor. Lalu semenjak dikeluarkannya UU Nomor 22 tahun 2001 yang menerangkan bahwa Pertamina tak lagi menjadi satu-satunya lembaga yang mengenai perminyakan dan gas

17 51 di Indonesia. Dari kalimat yang terdapat dalam UU tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa PT Pertamina tidak lagi perusahaan yang mengelola bensin secara tunggal dan membawahi segala bentuk brand lain. Akan tetapi, kedudukan brand PT Pertamina disamakan dengan brand dari perusahaan lain. Semua bentuk perusahaan perminyakan yang berada di Indonesia dibawahi oleh BP Migas. Serta tak dapat dipungkiri bahwa dengan keluarnya UU tersebut, dirasa sebagai angin segar oleh para kompetitor PT Pertamina yaitu Shell, Petronas, Total, dan lain sebagaimya. Hal ini membuat PT Pertamina semakin mengembangkan dirinya untuk mampu bersaing dengan para kompetitor asing tersebut. Oleh karena itu, perusahaan sejenis BUMN seperti PT Pertamina agar tetap dapat bertahan harus mampu memperoleh loyalitas dari para pembeli atau masyarakatnya. Salah satu cara untuk meningkatkan dan mempertahankan loyalitas di luar atau di masyarakat, hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah pencitraan dari perusahaan itu sendiri di internal perusahaan. Hal-hal seperti internal branding misalnya yang seringkali luput dari perhatian para pejabat di PT Pertamina. Padahal hal ini sangat penting dilakukan untuk membangun identitas perusahaan dan jati diri perusahaan. Terlebih PT Pertamina mengalami pergantian tagline yaitu semangat terbarukan pada 20 Mei 2011 lalu. Hal ini perlu disosialisasikan kepada orang-orang di internal perusahaan sebagai anggota organisasi atau karyawan yang nantinya berhadapan langsung dengan pembeli, mereka dituntut untuk bersikap on brand karena mereka merupakan garda depan atau cerminan perusahaan yang dirasakan langsung oleh konsumen. Apabila karyawan perusahaan mengerti mengenai segala hal yang berkaitan

18 52 dengan perusahaan, maka kegiatan pemasaran dan pencitraan perusahaan akan lebih baik lagi. Oleh karena permasalahan-permasalahan seperti yang telah disebutkan di atas maka tentu dibutuhkan kerja keras bagi fungsi Brand Management sebagai bagian dari public relations atau yang disebut Corporate Communication di PT Pertamina Pusat (Persero) yang didukung dengan bantuan dari fungsi lainnya dalam meningkatkan pemahaman internal branding perusahaan pada karyawan melalui beberapa usaha sosialisasi yang diadakan perusahaan. 3.5 Alternatif pemecahan masalah Dari masalah yang telah diuraikan di atas, penulis merumuskan beberapa alternatif pemecahan masalah. Dimana alternatif pemecahan masalah tersebut diasumsikan penulis dapat menjadi solusi guna mengembangkan strategi branding dalam meningkatkan pemahaman akan internal branding melalui program sosialisasisosialisasi yang telah rutin dilakukan hingga saat ini. Adapun alternatif pemecahan masalah diantaranya adalah: 1. Public relations atau yang disebut sebagai corporate communication di PT Pertamina dapat memanfaatkan kegiatan dari media internal perusahaan untuk melancarkan program sosialisasi dalam hal publisitas. 2. Dari rangkaian kegiatan internal communication yang tersedia, akan lebih efektif apabila rangkaian kegiatan tersebut disinergikan dengan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh fungsi brand management.

19 53 3. Program sosialisasi tatap muka di Makassar tahun 2011 dalam upaya melakukan internalisasi brand melalui corporate brand book dan corporate identity guidelines ini memiliki kuesioner dengan pertanyaanpertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman internal branding pada pekerja setelah mengikuti program sosialisasi. Akan tetapi, data pertanyaan pada kuesioner tidak meminta pekerja untuk menjelaskan sedikit apa yang mereka pahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan makna dari segala bentuk brand Pertamina. Hal itu perlu dilakukan agar tujuan tercapai dan untuk mengetahui secara pasti bahwa program tersebut berjalan dan memperoleh hasil yang diharapkan atau tidak.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. PERTAMINA (PERSERO) PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 Profil PT. PERTAMINA Persero PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company) yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PT PERTAMINA ( PERSERO ) MARKETING OPERATION REGION V. dari minyak dan gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak

BAB III PROFIL PT PERTAMINA ( PERSERO ) MARKETING OPERATION REGION V. dari minyak dan gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak BAB III PROFIL PT PERTAMINA ( PERSERO ) MARKETING OPERATION REGION V A. Sejarah PT Pertamina ( Persero ) Sejarah PT Pertamina ( Persero ) dibagi menjadi beberapa sesi sebagai berikut: 1. Tahun 1957 Masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi dan komunikasi yang membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk bekerja lebih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bidang minyak dan gas yang terletak di Jl. Medan Merdeka Timur 1A,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bidang minyak dan gas yang terletak di Jl. Medan Merdeka Timur 1A, 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang minyak dan gas yang terletak di Jl. Medan Merdeka Timur 1A,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. PERTAMINA (PERSERO) dari tahun per tahun

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. PERTAMINA (PERSERO) dari tahun per tahun BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. PERTAMINA (PERSERO) dari tahun per tahun Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia minyak bumi memiliki peran yang penting dan strategis. Peran penting ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. 2.1 Profil Perusahaan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT.PERTAMINA pada tahun 1961

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT.PERTAMINA pada tahun 1961 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimililiki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV. penjelasan fase-fase yang telah dilalui oleh PT.Pertamina (Persero) :

BAB III DESKRIPSI INSTANSI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV. penjelasan fase-fase yang telah dilalui oleh PT.Pertamina (Persero) : BAB III DESKRIPSI INSTANSI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV A. Sejarah PT. Pertamina (Persero) PT.Pertamina (Persero) telah melewati beberapa fase perubahan, berikut ini adalah penjelasan fase-fase

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian 3.1.1 Sumber Data 3.1.1.1 Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT PERTAMINA (PERSERO) SURABAYA. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10

BAB II GAMBARAN UMUM PT PERTAMINA (PERSERO) SURABAYA. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 BAB II GAMBARAN UMUM PT PERTAMINA (PERSERO) SURABAYA 2.1 Latar Belakang PT PERTAMINA (PERSERO) 2.1.1 Sejarah Perusahaan PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT WORKSHOP. 2.1 Gambaran Umum PT. Pertamina (Persero) PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO)

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT WORKSHOP. 2.1 Gambaran Umum PT. Pertamina (Persero) PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT WORKSHOP 2.1 Gambaran Umum PT. Pertamina (Persero) PERTAMINA adalah Badan Usaha Milik Negara minyak dan perusahaan gas (National Oil Company), yang didirikan pada tanggal 10

Lebih terperinci

, Kementerian Perumahan Rakyat didirikan pada bulan Oktober. tahun Kementerian Perumahan Rakyat adalah unsur pelaksana

, Kementerian Perumahan Rakyat didirikan pada bulan Oktober. tahun Kementerian Perumahan Rakyat adalah unsur pelaksana BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Sejarah Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia Menurut buku Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014, Kementerian Perumahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang terletak di ANZ Tower, Jl. Jend. SudirmanKav 33A, Jakarta 10220. PT Bank ANZ

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero) 1.1.2 Lokasi Perusahaan Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta 10110

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Indragiri hulu Berdasarkan Undang-undang nomor 10 tahun 1948 dibentuk Kabupaten Indragiri hulu yang termasuk didalam provinsi Sumatra Tengah dan Diralisi dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian berjudul Strategi sosialisasi CIPI Core Values sebagai Budaya Organisasi kepada Karyawan PT Monica

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Latar Deskripsi Penelitian 3.1.1 Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN KUALITATIF Metode pengumpulan data atau penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang berkualitas dan valid dengan tujuan agar data tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di perusahaan yang bergerak dalam bidang media yaitu PT. Talkmen Media Inc (www.talkmen.com) yang terletak di jalan Pos Pengumben

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Deskripsi Latar, Satuan Kajian, Tahap-Tahap Riset

BAB 3 METODE PENELITIAN Deskripsi Latar, Satuan Kajian, Tahap-Tahap Riset BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Latar, Satuan Kajian, Tahap-Tahap Riset 3.1.1. Deskripsi Latar Hotel Shangri-La Jakarta adalah sebuah perusahaan keluarga yang berasal dari Malaysia, didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 49 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian mengenai kajian metodologi pada Strategi Media Relations PT. Televisi Transformasi Indonesia dalam Brand Positioning

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10Desember 1957 dengan nama PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian Kualitatif. Menurut Catherine Marshal dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, definisi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Pertamina Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan mengenai metode-metode ilmiah untuk melakukan suatu penelitian (Waluya, 2007:61). 3.1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, masyarakat mulai mengembangkan bidang usaha-nya bukan hanya di dunia nyata, namun juga di dunia maya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut kamus Oxford Advanced Leaner s Dictionary of Current English istilah research, yang berarti melakukan penyelidikan dalam aturan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah-masalah yang ditulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah-masalah yang ditulis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Riset Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah-masalah yang ditulis dalam mengetahui fungsi dan kegiatan Media Relations sebagai sarana publikasi oleh maka

Lebih terperinci

Bab III METODE PENELITIAN

Bab III METODE PENELITIAN Bab III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan observasi. Penelitian ini dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah produk kertas fotokopi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma, menurut Bogdan dan Biklen, adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Masalah yang ingin dijelaskan peneliti seperti yang tertulis di judul yaitu Peran Public Relations PT Suria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis saat ini berlangsung sangat begitu cepat. Sekedar mengikuti dan menyesuaikan diri hanya akan membuat kewalahan para pelaku bisnis. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya terdapat di seluruh aspek kehidupan, dapat berada di dalam suatu kelompok masyarakat, pada kehidupan sehari-hari dan pada sebuah organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya sekarang ini. Melalui komunikasi sejumlah individu mengadakan interaksi antara satu dengan

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Umum Pertamina PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut kamus Oxford Advanced Leaner s Dictionary of Current English istilah research, yang berarti melakukan penyelidikan dalam aturan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian adalah cara yang akan ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian atau rumusan masalah. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian ini dilakukan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tempat penelitian terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme. Aliran konstruktivisme menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206). tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Dengan semakin berkembangnya peran public relations di Indonesia, maka semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dalam laporan ini bersifat deskriptif. Melalui kerangka konseptual tertentu (landasan teori), periset melakukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Fungsi Technical Services Marketing Operation Region (MOR) V

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Fungsi Technical Services Marketing Operation Region (MOR) V BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Visi dan Misi Fungsi Technical Services Marketing Operation Region (MOR) V memiliki visi dan misi sebagai berikut: 2.1.1. Visi Menjadi partner lini bisnis Direktorat Pemasaran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Dalam bab ini akan dipaparkan tentang riwayat perusahaan dan profil perusahaan, visi dan misi dari perusahaan, dilanjutkan dengan susunan organisasi. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN

BAB 3 INTI PENELITIAN BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi InterMatrix Gambar 6 Struktur Organisasi PT InterMatrix Indonesia 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT InterMatrix Bina Indonesia didirikan pada tahun 1986 sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kekuatan dalam memproduksi barang atau jasa sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kekuatan dalam memproduksi barang atau jasa sesuai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebangkitan kapitalisme di tandai dengan ditemukanya mesin uap sebagai salah satu kekuatan dalam memproduksi barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan pasar. Terjadinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. kerja, dan 20 item angket kinerja.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. kerja, dan 20 item angket kinerja. 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan alat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar 3.1.1 Metode Kualitatif Metode penelitian yang penulis gunakan, yaitu metode kualitatif. Menurut Moleong, metodologi kualitatif bukan berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latarbelakang Masalah Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Banyak brand mengeluarkan produk yang sama tetapi pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis pelayanan jasa perhotelan. Semakin banyaknya para investor asing yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis pelayanan jasa perhotelan. Semakin banyaknya para investor asing yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini sangat pesat, begitu juga halnya dengan bisnis pelayanan jasa perhotelan. Semakin banyaknya para investor asing yang menanamkan modal,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian akan dilakukan pada perusahaan GadgetCiti.com yang merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan difokuskan pada bagian bauran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini menjelaskan proses penelitian atau design research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini menjelaskan proses penelitian atau design research yang BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini menjelaskan proses penelitian atau design research yang dilakukan oleh peneliti, mulai dari sifat penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. lebih dari 300 orang semenjak tahun pertama dibentuknya. Kaskus bercita-cita. nilai lebih dan daya saing terhadap situs lain

BAB III OBYEK PENELITIAN. lebih dari 300 orang semenjak tahun pertama dibentuknya. Kaskus bercita-cita. nilai lebih dan daya saing terhadap situs lain 36 BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Kaskus merupakan sebuah website yang dikelola oleh Andrew Darwis sebagai pendiri Kaskus, yang membangun forum komunitas sosial

Lebih terperinci

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi

BAB I PENDAHULUAN. seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan industri di Indonesia tidak ada habisnya, bahkan dapat dikatakan semakin ketat dan ramai. Perkembangan teknologi dan komunikasi membuat pasar bebas berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah PT. Pertamina EP Asset 1 Lirik Field

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah PT. Pertamina EP Asset 1 Lirik Field BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Pertamina EP Asset 1 Lirik Field PertaminaadalahBadan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerakdibidangpenambanganminyakdan gas bumi (migas) di Indonesia. Saatini,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi latar Restoran Rumpun Bambu adalah salah satu restaurant yang berada dibawah naungan PT. Nant Makmur Sejahtera. Perusahaan ini hanya memiliki satu bidang usaha khusus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi adalah suatu faktor penting yang mempengaruhi hasil penelitian. Lokasi dalam penelitian tentang kepercayaan masyarakat terhadap ritual sebagai syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata

BAB I PENDAHULUAN. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian post positivisme. Salim (2001:40) menjelaskan Postpositivisme sebagai berikut: Paradigma ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualiatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnmya melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Wimmer dan Dominick menyebut pendekatan sebagai paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. harus dilakukan oleh seorang peneliti. Langkah tepat yang dilakukan dalam

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. harus dilakukan oleh seorang peneliti. Langkah tepat yang dilakukan dalam BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu langkah-langkah yang tepat yang harus dilakukan oleh seorang peneliti. Langkah tepat yang dilakukan dalam penelitian disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Sesuai dengan judul, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Kriyantono (2010:56), riset kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Feed Back BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Produk Kerajinan kriya anyam bahan lidi memiliki beragam varian, produkproduk tersebut memiliki nilai fungsi dan estetis yang menarik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis pendekatan penelitian ini dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menjelaskan karakteristik obyek, manusia,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai strategi Public Relations ini dilakukan di PT CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yangberlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah (sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

sekolah secara keseluruhan selama satu tahun.

sekolah secara keseluruhan selama satu tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah SMA Kolese De Britto. SMA Kolese De Britto adalah sekolah yang menurut laporan harian kedaulatan rakyat 20 januari 2014 mendapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulango Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

Lebih terperinci

seperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan

seperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan 33 III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, seperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci