TINGKAT KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA DI GAMPONG PANGO RAYA KECAMATAN ULEE KARENG BANDA ACEH
|
|
- Yanti Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINGKAT KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA DI GAMPONG PANGO RAYA KECAMATAN ULEE KARENG BANDA ACEH ADOLESCENTS EMOTIONAL INDEPENDENCE LEVEL AT GAMPONG PANGO RAYA ULEE KARENG SUB DISTRICT BANDA ACEH Nora Anggraini 1 ; T. Samsul Alam 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Bagian Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh noraanggraini30@yahoo.com; tsa_fkep_unsyiah@gmail.com ABSTRAK Di Indonesia, kemandirian sering dianggap sebagai pemberontakan dimana anak berusaha mendapatkan kebebasan seutuhnya. Remaja berusaha mandiri secara emosi, bagi remaja tuntutan untuk memperoleh kemandirian secara emosional merupakan dorongan internal dalam mencari jati diri, bebas dari perintah-perintah dan kontrol orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemandirian emosional remaja di Kareng Banda Aceh. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional study. Populasi berjumlah 285 remaja. Sampel berjumlah 75 remaja.teknik pengambilan sampel secara proporsional sampling. Teknik pengumpulan data adalah wawancara terpimpin. Alat pengumpulan data yaitu kuesioner Emotional Autonomy Scale (EAS) Steinberg & Silverberg yang terdiri dari 20 pernyataan. Uji analisa data yang dilakukan adalah univariat. Secara umum, hasil penelitian gambaran tingkat kemandirian emosional remaja di Kareng Banda Aceh berada pada kategori tinggi yaitu 54 remaja (72,0%), de-idealized kategori tinggi 48 remaja (64,0%), non-dependency kategori tinggi 51 remaja (68,0%), perceive parent as people kategori tinggi 66 remaja (88,0%) dan individuation kategori tinggi 74 remaja (98,7%). Oleh karena itu, diharapkan orang tua untuk melibatkan anak remajanya dalam pengambilan keputusan dirumah agar mereka dapat mengeluarkan pendapatnya sehingga perkembangan kemandirian emosional remaja akan meningkat hingga mencapai kemandirian seutuhnya. Kata Kunci : kemandirian emosional dan remaja ABSTRACT In Indonesia, the independence is often regarded as an issue in which a child tries to get complete freedom. Adolescents often try to be emotionally free and for some of them the effort of having emotional freedom is an internal suggestion in finding out their self-identity, being free from the commands and controls of their parents. This research aims at finding out the level of emotional independence of adolescents at Gampong Pango Raya Ulee Kareng sub district Banda Aceh. This is a descriptive study with cross sectional design. There were 285 adolescents as population and 75 of them were chosen as research sample by means of proportional sampling technique. The data collection technique used was guided-interview. The questionnaire proposed by Steinberg & Silverberg Emotional Autonomy Scale (EAS) consisting 20 questions was chosen as the research instrument. For the purpose of the data analysis, the researcher applied univariat. Generally, the results describe that the emotional independence level of the adolescents at Gampong Pango raya Ulee Kareng Banda Aceh is in high category with 54 adolescents (72.0%), de-idealized is in high category with 48 adolescents (64.0%), nondependency 51 is in high category with 51 adolescents (68.0%), perceive parents as people is in high category with 66 adolescents (88.0%) and individuation also in high category with 74 adolescents (98.7%). Therefore, it is highly suggested that the parents involve their adolescents in decision making at home so that they can express their opinion which probably will result in having their emotional independence improved and it will make them capable of achieving full independence. Keywords : Emotional Independence, and Adolescents 1
2 PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa dimana terjadinya transisi dari masa ketidakmatangan anak-anak menuju kematangan di masa dewasa. Suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu yang ditandai dengan kematangan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial untuk mempersiapkan diri menjadi dewasa (Wong, 2008). Remaja atau generasi muda berperan sebagai penerus cita-cita bangsa. Remaja dituntut untuk mengembangkan diri secara optimal serta mampu melakukan penguasaan ilmu pengetahuan agar kelak di masa mendatang mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan menjadi sumber daya manusia yang berguna bagi bangsa dan Negara (Anggraini, 2014). Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa yaitu menerima perubahan keadaan fisiknya, memahami peran sosial hingga mencapai kemandirian yang seutuhnya. Kemandirian dasar yang harus dicapai remaja merupakan kemandirian secara emosional (Ali & Asrori, 2011). Kemandirian emosional merupakan salah satu aspek dari kemandirian yang berkaitan dengan perubahan hubungan remaja dengan orangtua. Kemandirian emosional memiliki 4 aspek yaitu de-idealized, nondependency, perceive parents as people dan individuation (Steinberg, 2014). Di Indonesia, kemandirian sering dianggap sebagai pemberontakan dimana anak berusaha mendapatkan kebebasan seutuhnya. Remaja berusaha mandiri secara emosi, bagi remaja tuntutan untuk memperoleh kemandirian secara emosional merupakan dorongan internal dalam mencari jati diri, bebas dari perintah-perintah dan kontrol orang tua. Interaksi dengan orang tua yang paling berperan dalam pengasuhan anak remajanya dan dilanjutkan dengan sekolah dan lingkungan bermain sehingga mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan kemandirian emosional remaja (Kompasiana, 2011). Dari penelitian Mangkudilaga (2013) tentang studi komparatif mengenai kemandirian emosional pada siswa yang tinggal di asrama dan yang tinggal di rumah dengan orang tua, didapatkan hasil sebanyak 47% yang tinggal di asrama dan sebanyak 49% siswa di rumah dari 77 siswa dengan kategori rendah. Hal tersebut berarti bahwa sebagian dari responden sudah mampu untuk melepaskan ketergantungannya kepada orang tua, namun sebagian lainnya belum mampu. Sebanyak 54% yang tinggal di rumah masih melihat orang tua sebagai sosok yang paling tahu segalanya dan benar. Secara umum untuk mengetahui gambaran tingkat kemandirian emosional remaja di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh. Secara khusus untuk mengetahui gambaran de-idealized, perceive parents as people, non-dependency dan individuation remaja di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh. METODE Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan desain cross sectional study. Teknik pengumpulan data adalah wawancara terpimpin. Penelitian ini dilakukan di Kareng Banda Aceh pada Juni Populasi adalah seluruh remaja yang ada di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh tahun 2016 berjumlah 285 remaja. Sampel berjumlah 75 remaja. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik 2
3 proporsional sampling. Uji analisa data yang dilakukan adalah univariat. Alat pengumpulan data yaitu kuesioner Emotional Autonomy Scale (EAS) Steinberg & Silverberg yang terdiri dari 20 pernyataan (Beyers et al, 2005). Kuesioner ini telah di terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan proses back translation. Kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya dengan hasil semua pernyataan memiliki nilai korelasi 0,632 sehingga semua pernyataan dianggap valid dengan nilai alpha-cronbachnya sebesar 0,959 sehingga dapat dipercaya sebagai alat untuk mengukur kemandirian emosional remaja. HASIL Hasil gambaran tingkat kemandirian emosional remaja di Gampong Raya Kecamatan Ulee Kareng banda aceh yang meliputi de-idealized, non-dependecy, perceive parents as people dan individuation adalah sebagai berikut Tabel 1. Distribusi Frekuensi Gambaran Deidealized De-idealized f % Rendah 27 36,0 Tinggi 48 64,0 bahwa frekuensi gambaran de-idealized di Kareng Banda Aceh berada pada kategori tinggi, yaitu sebanyak 48 orang (64,0%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Gambaran Nondependency Nondependency f % Rendah 24 32,0 Tinggi 51 68,0 bahwa frekuensi gambaran non-dependency di Kareng Banda Aceh berada pada kategori tinggi, yaitu sebanyak 51 orang (68,0%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Gambaran Perceive Parents As People Perceive parents as f % people Rendah 9 12,0 Tinggi 66 88,0 bahwa frekuensi gambaran perceive parents as people di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh berada pada kategori tinggi, yaitu sebanyak 66 orang (88,0%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Gambaran Individuation Individuation f % Rendah 1 1,3 Tinggi 74 98,7 bahwa frekuensi gambaran individuation di Kareng Banda Aceh berada pada kategori tinggi sebanyak 74 orang (98,7%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat Kemandirian Emosional Remaja Kemandirian emosional f % Rendah 21 28,0 Tinggi 54 72,0 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa kemandirian emosional remaja di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh berada pada tingkat yang tinggi yaitu sebanyak 54 (72,0%). PEMBAHASAN Hasil penelitian dalam tabel 1. mengenai gambaran de-idealized di Gampong Pango 3
4 Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh memiliki kemampuan de-idealized yang tinggi. Menurut Steinberg, (2002) de-idealized merupakan kemampuan remaja untuk tidak menganggap orang tua sebagai sosok yang ideal dan sempurna dalam artian orang tuanya tidak selamanya benar dalam menentukan sikap dan kebijakan. Perilaku yang dapat dilihat ialah remaja memandang orang tua tidak selamanya tahu, benar, dan memiliki kekuasaan, sehingga pada saat menentukan sesuatu maka mereka tidak lagi bergantung kepada dukungan emosional orang tuanya. Remaja Gampong Pango Raya berusaha untuk memiliki pendapat dan memberanikan diri untuk mengungkapkannya kepada orang tua. Sebahagian masih memiliki pendapat yang sama dengan orang tua, namun mulai terlihat keinginan positif terhadap dirinya. Keinginan positif untuk masa depan, kelak ketika mereka menjadi orang tua, mereka akan menambahkan beberapa cara yang lebih mengikuti perkembangan zaman, contohnya dalam bidang pendidikan, remaja ingin kelak anakanak mereka dapat mengikuti les berbahasa inggris, musik dan lain-lain. Orang tua tidak pernah membuat kesalahan atau orang tua tidak pernah salah merupakan pemikiran anak yang sulit untuk dilecehkan, namun tidak saat beranjak mereka baranjak remaja.remaja mulai menyadari bahwa orang tua pernah melakukan kesalahan, namun remaja harus tetap berbicara dengan sopan santun dalam menegur orang tua. atas maka peneliti berpendapat bahwa sebagian besar remaja di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh tidak lagi memandang orang tua sebagai sosok yang paling berkuasa dalam mengatur seluruh kehidupan remaja, paling benar dan tidak pernah melakukan kesalahan. Perkembangan de-idealized pada remaja dilihat dari kemampuan memiliki pendapat atau keinginan untuk dirinya sendiri. Remaja secara perlahan menunjukkan kemampuan untuk menentukan pilihannya sendiri sesuai keinginan. Walaupun nantinya, pilihan ini juga akan didiskusikan bersama orang tua. Dukungan orang tua terhadap pilihan dan keputusan yang dipilih remaja dapat meningkatkan rasa percaya diri. Hasil penelitian pada tabel 2. mengenai gambaran non-dependency di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh di antaranya memiliki kemampuan nondependency yang tinggi. Menurut Steinberg, (2002) nondependency yakni suatu derajat dimana remaja tergantung kepada dirinya sendiri daripada kepadaorang tuanya untuk suatu bantuan. Remaja memiliki tingkat kemampuan untuk lebih bersandar pada kekuatan diri sendiri dari pada bergantung pada orang tua. Perilaku yang dapat dilihat ialah mampu menunda keinginan untuk segera menumpahkan perasaan kepada orang lain, mampu menunda keinginan untuk meminta dukungan emosional kepada orang tuaatau orang dewasa lain ketika menghadapi masalah. Remaja Gampong Pango Raya mengetahui bahwa mereka tidak harus melibatkan orang tua dalam segala hal. Tidak boleh merepotkan kan orang tua yang telah lelah bekerja ungkap remaja Gampong Pango Raya. Masalah kecil biasa mereka hadapi di lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah. Mereka menyelesaikannya secara sederhana sesuai kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Sesama remaja, mereka menjalin dan membina hubungan pertemanan, kemudian mereka saling memberikan dukungan. Mereka saling meminta dan berbagi saran tentang segala hal. atas maka peneliti berpendapat bahwa sebagian besar remaja di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh mampu menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang tua. Remaja bergantung pada kemampuan dan kekuatan diri sendiri daripada bergantung pada orang tua. Pencapaian non-dependency pada 4
5 remaja dilihat dari kemampuan untuk tidak meminta dukungan secara emosional pada orang tua ketika menghadapi masalah. Hasil penelitian pada tabel 3. mengenai gambaran perceive parents as people di Kareng Banda Aceh, diantaranya memiliki kemampuan perceive parents as people yang tinggi. Menurut Steinberg, (2002) perceive parents as people yakni kemampuan remaja dalam memandang orang tua sebagaimana orang lain pada umumnya. Remaja melihat orang tua sebagai individu selain sebagai orang tuanya dan berinteraksi dengan orang tua tidak hanya dalam hubungan orang tua-anak tetapi juga dalam hubungan antar individu. Remaja Gampong Pango Raya memahami bahwa orang tua mereka memiliki kehidupan sosial yang mengharuskan mereka bertindak secara berbeda di setiap keadaan. Orang tua melakukan hal berbeda ketika mereka bersama teman-temannya, begitu juga saat mereka bersama orang tuanya mereka. Remaja menyadari bahwa seseorang memiliki peran ganda dalam hidupnya. Seseorang bisa berperan sebagai anak bagi orang tuanya, sabahat bagi temannya, pasangan hidup orang lain juga sebagai orang tua. Remaja mengerti bahwa dengan ada nya peran dan tugas yang berbeda, perhatian dan waktu orang tua tidak sepenuhnya dihabiskan bersama mereka. Remaja mulai untuk menghabiskan waktu diluar rumah, membina hubungan sosial dengan teman dan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. atas maka peneliti berpendapat bahwa sebagian besar remaja di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh mampu memandang orang tua sebagai individu lainnya. Pencapaian perceive parents as people pada remaja dilihat dari kemampuan remaja memahami bahwa orang tua memiliki peran yang berbeda seperti peran sebagai anak untuk orang tuanya, sebagai teman untuk temantemannya dan lain-lain. Keadaan ini memberikan kesempatan remaja untuk bersosial di lingkungan tempat tinggal, mencari teman dan membangun hubungan lainnya. Hasil penelitian pada tabel 4 mengenai gambaran individuation di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh memiliki individuation yang tinggi. Menurut Steinberg, (2002) individuation yaitu kemandirian emosional pada remaja dimana mereka memiliki derajat individuasi dalam hubungan dengan orang tua. Individuasi berarti berperilaku lebih bertanggung jawab. Perilaku individuasi yang dapat dilihat ialah mampu melihat perbedaan antara pandangan orang tua dengan pandangannya sendiri tentang dirinya, menunjukkan perilaku yang lebih bertanggung jawab. Remaja merasa individuation dalam berhubungan dengan orangtua dimana ia merasa memiliki kehidupan pribadi yang tidak selalu diketahui oleh orang tua. Remaja Gampong Pango Raya memiliki pengharapan yang tinggi tentang kehidupan dan masa depan mereka. Mereka mencoba untuk lebih bertanggung jawab terhadap suatu keadaan. Mereka akan melakukan hal yang berbeda dari orang tua mereka ketika dewasa seperti keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang setinggi-tingginya, pergi liburan ke luar negeri, memiliki pekerjaan yang baik yang menghasilkan banyak uang dan lain-lain. Sebagai remaja, mereka juga memiliki kehidupan pribadi yang tidak boleh diketahui oleh orang lain termasuk orang tua. Ada beberapa hal yang dirahasiakan, ini merupakan kontrol kendali remaja terhadap kehidupannya. Remaja mulai malu menunjukkan kelemahan mereka di depan orang lain termasuk orang tua. Remaja mulai memilah antara hal apa yang boleh diketahui dan tidak boleh diketahui oleh orang lain. Mereka berharap orang tua mereka dapat memahami dan mengerti dirinya yang sesungguhnya. atas maka peneliti berpendapat bahwa 5
6 sebagaian besar remaja di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh memiliki kehidupan privasi yang tidak harus diketahui oleh orang tua seperti pengelolaan uang jajan atau hubungan asmara. Remaja harus berperilaku bertanggung jawab pada kehidupannya. Remaja telah memiliki rencana untuk kehidupannya dimasa depan, sehingga mereka memiliki tujuan hidup yang lebih baik, dapat menemukan jadi diri. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5. mengenai gambaran tingkat kemandirian emosional remaja di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh, diantaranya memiliki kemandirian emosional yang tinggi. Aspek emosional mengarah pada kemampuan remaja untuk mulai melepaskan diri secara emosi dengan orangtua dan mengalihkannya pada hubungan dengan teman sebaya. Tetapi bukan memutuskan hubungan dengan orangtua. Remaja yang mandiri secara emosional tidak membebankan pikiran orang tua meski dalam masalah. Remaja yang mandiri secara emosional tidak melihat orang tua mereka sebagai orang yang tahu atau menguasai segalanya. Remaja yang mandiri secara emosi dapat melihat serta berinteraksi dengan orang tua mereka sebagai orang-orang yang dapat mereka ajak untuk bertukar pikiran, harus mulai diberi kebebasan, kelonggaran dan kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri. Pada masa ini, tanggung jawab harus semakin ditingkatkan oleh remaja, yaitu mampu memikul sendiri juga menjadi masalah tersendiri bagi mereka. Karena tuntutan peningkatan tanggung jawab tidak hanya datang dari orang tua atau anggota keluarganya tapi juga dari anggota masyarakat sekitarnya. Jenis kelamin mempengaruhi kemandirian emosional seorang remaja antara anak laki-laki dan perempuan, dimana perbedaan ini mengunggulkan pria karena pria dituntut untuk berkepribadian maskulin, dominan, agresif dan aktif. Dibandingkan pada anak perempuan yang memiliki ciri kepribadian yang khas yaitu pola kepribadian yang feminis, pasif dan kepatuhan serta ketergantungan (Kandel & Lesser, dalam Santrock, 2007). atas maka peneliti berpendapat bahwa kemandirian emosional berkembang lebih awal pada setiap remaja yang menjadi dasar bagi perkembangan kemandirian lainnya. Dimana kemandirian emosional remaja di gampong pango raya berkembang dengan baik. Kemampuan remaja untuk tidak bergantung pada orang tua memberikan kesempatan untuk lebih bertanggung jawab dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Kemandirian emosional remaja yang tinggi dapat melatih diri menuju kedewasaan untuk persiapan menghadapi dunia luar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan secara umum bahwa gambaran tingkat kemandirian emosional remaja di Kareng Banda Aceh, berada pada kategori tinggi. Secara khusus, gambaran untuk setiap aspek kemandirian emosional yaitu deidealized, non-dependency, perceive parents as people dan individuation remaja di Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh berada pada kategori tinggi. Keadaan ini selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, pendidikan, gaya pengasuhan orang tua, intelegensi, urutan kelahiran, jenis kelamin dan lain-lain. Bagi para orang tua, diharapkan untuk melibatkan anak remajanya dalam pengambilan keputusan dirumah agar remaja dapat mengeluarkan pendapatnya sehingga perkembangan kemandirian emosional remaja akan meningkat hingga mencapai kemandirian seutuhnya. Bagi pihak institusi pendidikan atau sekolah, diharapkan mengadakan kegiatan dan memberikan tugas yang harus diselesaikan oleh remaja, sehingga mereka akan terbiasa dalam menyelesaikan masalah sekolah, dengan 6
7 adanya kebiasaan ini remaja akan terlatih menyelesaikan masalah sendiri dengan mandiri. (2008). Buku ajar keperawatan pediatric, Vol 1. Jakarta: EGC. REFERENSI Ali, M & Asrori, M. (2011). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Beyers, W., Goossens, L., Calster, B. V & Duriez, B. (2005). An alternative substantive factor structure of the emotional autonomy scale, European journal of psychological assessment; Vol. 21 (3): Belgium: Hogrefe & Huber Publishing. Anggraini, E. N. (2014). Hubungan antara kemandirian dengan penyesuaian diri pada mahasiswa baru yang merantau di kota malang. Program Studi Psikologi, Universitas Brawijaya Malang. Diperoleh pada 8 November Kompasiana. (2011). Boarding School : Tombak kesuksesan pendidikan berkarakter. Diperoleh pada 10 November Mangkudilaga, E. N. (2013). Studi komparatif mengenai kemandirian emosional pada siswa smp yang tinggal di asrama dan yang tinggal di rumah dengan orang tua. Jurnal.Diperoleh pada 10 November Santrock, J. W. (2003). Adolescence; Perkembangan remaja, Ed. 6.Jakarta : Erlangga. Steinberg, L. (2002). Adolescence.6th edition. New York: McGraw-Hill Companies, inc.. (2014). Adolescence.10th edition. New York: McGraw-Hill Companies, inc. Wong, D. L., Hockenberry. M., Wilson, D., Winkelstein, M,. & Schwartz, P. 7
STUDI KOMPARATIF MENGENAI KEMANDIRIAN EMOSIONAL PADA SISWA SMP YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN YANG TINGGAL DI RUMAH DENGAN ORANG TUA
STUDI KOMPARATIF MENGENAI KEMANDIRIAN EMOSIONAL PADA SISWA SMP YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN YANG TINGGAL DI RUMAH DENGAN ORANG TUA ERVINI NATASYA MANGKUDILAGA LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.PSI. 1
Lebih terperinciGAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.
GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA 12-15 TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.PSI 1 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK Kemandirian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang berarti pertumbuhan menuju kedewasaan. Dalam kehidupan seseorang, masa remaja merupakan
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH
PERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH PERCEPTION OF ADOLESCENTS ON FAMILY COMMUNICATION PATTERNS AND EMOTIONAL INTELLIGENCE IN BANDA ACEH Meilisa Andriani¹;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diasuh oleh orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan diasuh oleh orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya hingga waktu tertentu.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan
BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN REMAJA 1. Definisi Kemandirian Remaja Kemandirian remaja adalah usaha remaja untuk dapat menjelaskan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya sendiri setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bila arah pembangunan mulai memusatkan perhatian terhadap upaya peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di usia republik yang sudah melebihi setengah abad ini, sudah sepatutnya bila arah pembangunan mulai memusatkan perhatian terhadap upaya peningkatan kualitas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si
HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR DYAH NURUL HAPSARI Dr. Poeti Joefiani, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Pada dasarnya setiap individu memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya. Individu akan tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya dan ketergantungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bagi keberlanjutan pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara, sekaligus sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja adalah generasi muda yang memiliki peranan penting dan strategis bagi keberlanjutan pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara, sekaligus sebagai generasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia pendidikan, kini orangtua semakin memiliki banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk mendaftarkan
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL
FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciPENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA
PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Mulai dari sekolah regular,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan, kini orangtua semakin memiliki banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Mulai dari sekolah
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelititan ini dilakukan untuk mengetahui derajat kemandirian emosional pada siswi SMA yang tinggal di asrama X Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian maka rancangan penelitian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan di sektor ekonomi, sosial budaya, ilmu dan teknologi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era kompetitif ini, Indonesia adalah salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan pembangunan di sektor ekonomi, sosial budaya, ilmu dan teknologi.
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL FERA ARDANTI. Z NPM. 10060140 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG
ASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG Yuke Hasnabuana 1, Dian Ratna Sawitri 2 1,2 Fakultas Psikologi,Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 4 Kabupaten Bandung yang bertempat di Jl. Kopo Sayati No. 337 Margahayu Bandung 40228. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciPERBEDAAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA MAHASISWA PERANTAU UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH NI PUTU DIAZFORAWATI
PERBEDAAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA MAHASISWA PERANTAU UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH NI PUTU DIAZFORAWATI 802011036 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai Humor Style pada Comic Stand Up Comedy di Café X Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan kepada populasi yang berjumlah 30 comic Stand
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan perilaku seksual pada siswa SMP X di kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, dan
Lebih terperinciCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling Halaman 1-5 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA
Lebih terperinciKEMANDIRIAN PADA ANAK TENGAH DARI LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI HALAMAN SAMPUL DEPAN
KEMANDIRIAN PADA ANAK TENGAH DARI LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI HALAMAN SAMPUL DEPAN Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciDAFTAR ISI iv. KATA PENGANTAR..i BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah...10
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Suatu Studi Deskriptif Mengenai Motivasi Agresi Pada Pemain Game-Online Mafia Wars di Klan X. Penelitian ini hendak mengukur dan mendeskripsikan Motivasi Agresi yaitu kecenderungan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kemampuan college adjustment. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Sampel dalam penelitian
Lebih terperinciAbstrak. ii Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat Student Engagement pada mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan teknik stratified
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010 Arief Budiman, 2010; Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II : dr. Rimonta F. Gunanegara,
Lebih terperinciHUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA
ISSN : 2087 2879 HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Relationship Of Psychosocial Change With Quality Of Life In Gampong Lamceu Kuta Baro Subdistrict Aceh Besar Regency In 2012
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : Self-compassion, mahasiswa, keperawatan
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat self-compassion pada mahasiswa Akademi Keperawatan X semester 4 dan 6 program Diploma III di Bandung. Penelitian ini dilakukan kepada seluruh populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karakter manusia sebagai makhluk sosial. membutuhkan manusia lainnya untuk berinteraksi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan karakter manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk berinteraksi. Untuk berhubungan dengan orang lain dibutuhkan komunikasi yang
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI DERAJAT RESILIENCE PADA ANAK- ANAK DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM PASCA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI
ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF MENGENAI DERAJAT RESILIENCE PADA ANAK- ANAK DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM PASCA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI (Studi terhadap anak-anak di Panti Asuhan Muhammadiyah, Nanggroe Aceh Darussalam)
Lebih terperinciAbstrak. ii Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Setiap individu memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebetuhuan individu salah satunya ialah kebutuhan bermain. Kebutuhan ini dapat terpenuhi melalui humor. Masingmasing individu memiliki humor
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada orangtua yang mengalami kehilangan anak di komunitas Heaven is for Real di kota Bandung, dilihat dari komponen-komponen
Lebih terperinciHUBUNGAN KELEKATAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN REMAJA
JKKP : Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan http://doi.org/10.21009/jkkp DOI: doi.org/10.21009/jkkp.041.01 E-ISSN : 2597-4521 HUBUNGAN KELEKATAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN REMAJA Syifa Maulida
Lebih terperinciPERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER
PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER Tesi Hermaleni, Mudjiran, Afif Zamzami Universitas Negeri Padang e-mail: Tesi.hermaleni@gmail.com Abstract: The difference
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP PENGASUHAN DARI ORANG TUA DENGAN ANAK PENYANDANG RETARDASI MENTAL DI SLB-C KOTA BANDUNG
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP PENGASUHAN DARI ORANG TUA DENGAN ANAK PENYANDANG RETARDASI MENTAL DI SLB-C KOTA BANDUNG Gita Mutiara Shalimar, 2009, Pembimbing : Jan Peter T.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN 1. Defenisi Kemandirian Menurut Steinberg (2002) kemandirian adalah kemampuan individu untuk bertingkah laku secara seorang diri. Steinberg (2006) juga menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara berpikir remaja mengarah pada tercapainya integrasi dalam hubungan sosial (Piaget dalam Hurlock, 1980).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota pendidikan khususnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota pendidikan khususnya pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan begitu banyak perguruan tinggi seperti
Lebih terperinciB A B PENDAHULUAN. Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang
B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang nyaman dan bahagia, yaitu hidup dengan perlindungan dan kasih sayang dari kedua orang
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA REMAJA DI SMP WAHID HASYIM, MALANG
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA REMAJA DI SMP WAHID HASYIM, MALANG Dedes Supriadi 1), Atti Yudiernawati 2), Yanti Rosdiana 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN PERANAN GURU SEKOLAH DASAR DENGAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA (JURNAL) Oleh DEDI SUPARMAN ROCHMIYATI SUGIYANTO
HUBUNGAN PERANAN GURU SEKOLAH DASAR DENGAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA (JURNAL) Oleh DEDI SUPARMAN ROCHMIYATI SUGIYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2015 2 HALAMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, manusia akan mengalami perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan dalam wujud bayi kecil yang tidak berdaya dan belum memiliki pengetahuan apapun, sehingga sangat bergantung kepada orangtua. Seiring berjalannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan yang terjadi semakin ketat, individu dituntut untuk memiliki tingkat pendidikan yang memadai
Lebih terperinciAbstract. Universitas Kristen Maranatha
Abstract This research is an descriptive study about Self-Efficacy Belief Degree to graduate the SNMPTN of High School alumni that enroll intensive tutoring at X institute in Bandung. The purpose of this
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : self-esteem, power, significance, competence, virtue, make up. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Make up dapat mempengaruhi aspek psikologis seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran self-esteem pada mahasiswi yang menggunakan make up jurusan public relations di Universitas
Lebih terperinciKATEGORI BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI RUKOH BANDA ACEH
KATEGORI BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI RUKOH BANDA ACEH BULLYING CATEGORIES IN SCHOOL AGE CHILDREN IN MADRASAH STATE RUKOH BANDA ACEH Muslem 1 ; Hasmila S 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat Psychological Well-Being pada tunanetra dewasa awal di Panti Sosial Bina Netra X Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode
Lebih terperinciKEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN
KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat
Lebih terperinciGAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.
51 GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R. 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran body image dari anggota Hansamo Modern Dance di Komunitas BKC Kota Bandung. Teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Teori
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui informasi yang dapat menjelaskan mengenai gambaran kemandirian remaja bungsu SMA Negeri X di Bandung berdasarkan tiga aspek kemandirian Steinberg (2002),
Lebih terperinciABSTRACT. This research was conducted to determine the degree of self-compassion
ABSTRACT This research was conducted to determine the degree of self-compassion in nursing inpatient at Regional General Hospital "X" in the City "Y". The method which was used in this research is descriptive
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia terlahir dalam keadaan yang lemah, untuk memenuhi kebutuhannya tentu saja manusia membutuhkan orang lain untuk membantunya, artinya ia akan tergantung
Lebih terperinciKECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO. Siti Indatul Laili Akademi Keperawatan Bina Sehat PPNI Mojokerto
KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO Siti Indatul Laili Akademi Keperawatan Bina Sehat PPNI Mojokerto ABSTRACT Every adolescents is equipped with emotion to offset
Lebih terperinciDUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI REMAJA SMAN 5 BANDA ACEH PEER SUPPORT AND SELF-CONCEPT IN ADOLESCENTS AT SMAN 5 BANDA ACEH
DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI REMAJA SMAN 5 BANDA ACEH PEER SUPPORT AND SELF-CONCEPT IN ADOLESCENTS AT SMAN 5 BANDA ACEH Nur Azizah 1 ; Rachmalia 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Parent Involvement dan tipe Parent Involvement terhadap School Engagement pada siswa-siswi SMPN T Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA
HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA Dwini Aisha Royyana, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip
Lebih terperinciMeli Andani (1), Cut Nurmaliah (2), Safrida (3) Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala
Efektivitas Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Kelas VIII di SMP Negeri 18 Banda Aceh Effectiveness
Lebih terperinciPOLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN
POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN Dewi Sartika Panjaitan*, Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. usia 18 hingga 25 tahun (Santrock, 2010). Pada tahap perkembangan ini, individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang individu dapat dikatakan menginjak masa dewasa awal ketika mencapai usia 18 hingga 25 tahun (Santrock, 2010). Pada tahap perkembangan ini, individu mengalami
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui derajat self-efficacy belief pada siswa kelas XI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey dan pengambilan data melalui kuesioner.
Lebih terperinciPROFIL KEMANDIRIAN REMAJA (Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013)
PROFIL KEMANDIRIAN REMAJA (Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun Ajaran ) Annisa Sukma Hapsari 1 Dra. Atiek Sismiati S. 2 Herdi, M.Pd 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS RIMBA MRANGGEN DEMAK
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS RIMBA MRANGGEN DEMAK Deasy Pamungkas Sari*) Vivi Yosafianti Pohan**) Shobirun***) *) Alumni Program
Lebih terperinci2014 EFEKTIVITAS KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia terdapat berbagai macam jenis pendidikan, salahsatunya pendidikan di pondok pesantren. Secara legalitas dalam pendidikan Nasional, pendidikan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: regulasi diri fase forethought, pola hidup sehat, penyakit jantung koroner
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh modul pelatihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan regulasi diri fase forethought pada pasien jantung koroner RSUP Hasan Sadikin Bandung
Lebih terperinciHUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA Rini Roostyowati 1), Erlisa Candrawati 2), Wahidyanti Rahayu H 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Lebih terperinciPENINGKATAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIYAH MUHMMADIYAH SUNGAI PENUH
PENINGKATAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIYAH MUHMMADIYAH SUNGAI PENUH Isma Fitria 1, Fitria Kasih 2, Rici Kardo 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR
LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR Kuesioner Gaya Pengasuhan No. Item Spearman Diterima / Ditolak 1 0,304 Diterima 2 0,274 Ditolak 3 0,312 Diterima 4 0,398 Diterima 5 0,430 Diterima 6
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai Psychological Well-Being pada lansia di Panti Jompo X Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Lebih terperinciPERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT
PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT Edwina Renaganis Rosida 1, Tri Puji Astuti 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian psikologi perkembangan yang memfokuskan pada gaya pengasuhan authoritarian dengan kemandirian emosional remaja. Penelitian
Lebih terperinciPOLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN
POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN Susi Yanti*, Siti Zahara Nasution** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya dengan situasi orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan pergaulan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ilmiah didisain untuk menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis secara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. KEMATANGAN KARIR 1. Pengertian Kematangan Karir Crites (dalam Salami, 2008) menyatakan bahwa kematangan karir sebagai sejauh mana individu dapat menguasai tugas-tugas perkembangan
Lebih terperinciABSTRACT Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The study, entitled Effect of Attachment to God ( ATG ) on Forgiveness of Christian / Catholic s High School Students Bandung to their peers, aims to obtain an overview of the effect of ATG s
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI PERILAKU MEROKOK REMAJA DI JORONG RAMBAHAN NAGARI TANJUNG BETUNG KABUPATEN PASAMAN JURNAL
PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI PERILAKU MEROKOK REMAJA DI JORONG RAMBAHAN NAGARI TANJUNG BETUNG KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Pendidikan (Strata S1)
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG Ridlawati Romadlani*, Tri Nurhidayati**,Agustin Syamsianah** Prodi
Lebih terperinciSKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada siswa kelas XII yang mengambil jurusan IPA dan IPS di SMA X Bandung beserta dimensi-dimensi konsep diri serta kaitannya dengan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK
PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BATANG KARIANG KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG JURNAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BATANG KARIANG KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT
PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Novi Susana*) Fitria Kasih**) Nofrita**) *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciAbstrak. i Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Sikap Terhadap Aksi Bullying Pada Remaja Kelas XI di SMA X Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran sikap terhadap
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN Relationship of a Pattern of Foster Parents to the Level of Independence of the Son of Mental
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL Disusun Oleh: Eva Riyanti 12416241011 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU
Lebih terperinciAbstrak. iii Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan guna mengetahui gambaran mengenai derajat School Engagement pada siswa kelas X SMA X Bandung. Penentuan sampel menggunakan metode nonprobality dengan teknik convenience
Lebih terperinciKEMANDIRIAN REMAJA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA PADA SISWA SMP NEGERI 3 TERAS BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI
KEMANDIRIAN REMAJA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA PADA SISWA SMP NEGERI 3 TERAS BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara gaya pengasuhan enabling-constraining dan kemandirian emosional pada mahasiswa kost angkatan 2009 Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan dalam masa transisi itu remaja menjajaki alternatif dan mencoba berbagai pilihan sebagai
Lebih terperinciHUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinci