BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang telah mereka peroleh sebelumnya. Joyce dkk (2009: 5)

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siswa memiliki kemampuan awal yang beragam dalam pembelajaran. Kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa tergantung pada pendidikan dan ketrampilan yang telah mereka peroleh sebelumnya. Joyce dkk (2009: 5) mengungkapkan bahwa pada dasarnya, pendidikan membangun gagasan secara terus-menerus. Pendidikan mempunyai kesinambungan antara suatu materi dan materi yang lainnya. Sehingga dalam sebuah mata pelajaran, materi yang dipelajari akan berkaitan dengan materi yang sebelumnya. Ketrampilan dan sikap yang dimiliki siswa pada materi yang akan dipelajari inilah yang disebut dengan kemampuan awal yang dimiliki siswa. Kemampuan awal siswa ini sangat penting diketahui sebelum materi pokok dalam pembelajaran diajarkan. Mohammad Syarif Sumantri (2015: 184) menguraikan bahwa kemampuan awal siswa penting untuk diketahui guru sebelum guru memulai kegiatan pembelajaran, karena dengan demikian guru dapat mengetahui : 1) apakah siswa telah mengetahui pengetahuan yang merupakan prasyarat (pre-requisite) untuk mengikuti pebelajaran, 2) sejauh mana siswa telah mengetahui materi apa yang disajikan.kemampuan awal siswa dapat diperoleh dari berbagai macam teknik seprti tes awal, interview, dokumen, tanya 1

2 2 jawab, observasi, dan lain sebagainya. Berdasarkan kemampuan awal siswa tersebut guru menghadapi tugas untuk menentukan apakah materi yang sekiranya harus diajarkan dalam suatu pembelajaran. Materi yang diajarkan kepada siswa ditentukan oleh kemampuan awal siswa. Guru memfokuskan materi yang disampaikan berdasarkan pada materi yang belum dikuasai oleh siswa. Apabila siswa mempunyai kemampuan yang lebih pada suatu pokok materi tertentu maka pembelajaran tidak terfokus kepada materi tersebut. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang pada dasarnya mempunyai materi yang saling berkaitan dan kemampuan awal siswanya lebih mudah untuk dianalisis. Matematika menurut Suwangsih dan Tiurlina (2006: 8) disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan, keterkaitan pola dari keseluruhan konsep-konsep tertentu atau model yang merupakan representasinya untuk membuat generalisasi. Pendapat Suwangsih dan Tiurlina mengenai matematika menunjukan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki keterkaitan antara satu materi dengan materi yang lainnya. Pembelajaran matematika merupakan ilmu yang mempunyai konsep saling berhubungan antara materi satu dengan materi yang lainnya. Cara pengukuran kemampuan awal siswa dapat diperoleh dari berbagai macam cara. Guru dapat mengukur kemampuan awal siswa yang sebenarbenarnya dengan cara yang tepat. Apabila kemampuan awal siswa dalam

3 3 pembelajaran matematika dapat terdeteksi dengan tepat, maka guru dalam melakukan proses pembelajaran matematika akan menyusun rancangan proses pembelajaran yang tepat untuk siswa. Adanya pengukuran kemampuan awal siswa, siswa mendapatkan gambaran materi yang akan dipelajarinya hari itu. Pengukuran kemampuan awal siswa dapat diukur dengan menggunakan tes awal, contohnya dengan menggunakan observasi, angket, dokumen-dokumen dan pre-test. Pre-test dapat dilakukan oleh guru sebelum materi yang ada dalam soal tersebut akan atau belum diberikan kepada siswa. Hasil observasi awal peneliti terhadap 5 (lima) SD di wilayah kecamatan Cilongok, pada kenyataannya tidak semua guru dapat menggali kemampuan awal siswa sebelum proses pembelajaran. Banyak guru hanya menggunakan perasaannya dalam menganalisis kemampuan awal siswa. Kebanyakan guru melakukan kegiatan apersepsi pada jam pelajaran pertama saja, namun untuk pembelajaran berikutnya beberapa guru langsung menyampaikan materi pelajaran. Guru telah mengetahui pentingnya menggali kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan, namun materi yang cukup banyak mengharuskan guru berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan materi pembelajaran sesuai dengan silabus yang telah ditentukan. Materi yang cukup banyak menjadikan guru harus mempercepat materi yang diberikan meskipun siswa belum sepenuhnya mengerti. Dipercepatnya penyampaian meteri tersebut menjadikan siswa belum

4 4 menguasai materi yang diajarkan dan berimbas pada meteri berikutnya yang saling berkaitan dengan materi yang diajarkan. Peneliti merasa perlu melakukan penelitian ini karena perlunya pengetahuan guru mengenai tingkat kemampuan awal siswa. Sejauh mana kemampuan awal yang dimiliki siswa akan berpengaruh pada kegiatan proses pembelajaran. Penelitian ini juga akan menjawab apa saja kendala yang biasanya dialami oleh guru dan strategi untuk menangani kendala tersebut agar guru lebih siap dalam melakukan proses pembelajaran. B. Fokus Penelitian Penelitian yang dilaksanakan akan terfokus kepada bagaimana guru menggali kemampuan awal siswa saat pembelajaran matematika yang dilaksanakan di Sekolah Dasar pada kegiatan awal pembelajaran. Selain dari sudut pandang guru, penelitian ini juga menganalisis kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa pada materi bangun ruang di kelas IV sekolah dasar. Matematika merupakan ilmu yang mempunyai konsep saling berhubungan antara materi satu dengan materi lain yang membuat siswa telah memiliki gambaran pengetahuan dan kemampuan awal. Dengan berbagai macam manfaat guru mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa, latar belakang masalah tersebut juga menjadi dasar dalam pelaksanaan penelitian pada kegiatan awal pembelajaran yang memunculkan pertanyaan penelitian, Bagaimana analisis

5 5 kemampuan awal siswa pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV sekolah dasar? C. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah dan fokus penelitian di atas, maka inti permasalahan yang harus ditemukan jawabannya adalah : 1. Bagaimana kemampuan awal yang dimiliki siswa pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana cara yang dilakukan guru untuk mengukur kemampuan awal siswa pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV Sekolah Dasar? 3. Apakah kendala yang dialami guru dalam menggali kemampuan awal pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV Sekolah Dasar? 4. Bagaimana penggunaan hasil kemampuan awal siswa pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV Sekolah Dasar? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV Sekolah Dasar. 2. Menganalisis cara yang dilakukan guru untuk menggali kemampuan awal siswa pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV Sekolah Dasar.

6 6 3. Menganalisis kendala yang dialami guru dalam menggali kemampuan awal pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV Sekolah Dasar. 4. Menganalisis penggunaan hasil kemampuan awal siswa pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV Sekolah Dasar. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik dari segi teoritis maupun segi praktis: 1. Manfaat Teoretis Secara umum hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak untuk memperoleh informasi dan menjadi referensi dalam kegiatan awal dalam pembelajaran khususnya mengenai kemampuan awal siswa pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas IV Sekolah Dasar. Serta sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain: a. Bagi peserta didik Peserta didik dapat memperoleh pembelajaran yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan awal yang dimiliki.

7 7 b. Bagi guru Memberikan informasi mengenai kegiatan awal dalam proses pembelajaran dan dapat memberikan pembelajaran yang tepat kepada siswa sesuai dengan kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa. c. Bagi peneliti Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan dan menambah pengalaman di lapangan terkait dengan kegiatan awal pembelajaran.