ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PADA PT. AGUNG AUTOMALL CABANG BATAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PADA PT. AGUNG AUTOMALL CABANG BATAM"

Transkripsi

1 ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PADA PT. AGUNG AUTOMALL CABANG BATAM TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh : GIANA PERMATA SARI PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI BATAM 2014

2 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Giana Permata Sari NIM : Tanda Tangan : Tanggal : 17 Juli 2014

3

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan penulis dapat menyelesaikan tugas akhir. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Batam. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tugas akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah S.W.T karena atas Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Kedua Orang tua penulis yaitu mama dan papa yang telah memberikan doa, semangat dan dorongan baik moral maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 3. Ibuk Nanik L selaku dosen pembimbing penulis, terimakasih buk telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam pembuatan tugas akhir ini. 4. Bapak Aulia M selaku Branch Manager PT Agung Automall Sekupang. 5. Ibuk Yenni Delwita selaku Administration Head dan juga pembimbing penulis di perusahaan. 6. Seluruh staff PT Agung Automall atas kerjasama yang baik kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 7. Mas Teguh Ahmad Andik calon masa depan penulis yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis.

5 8. Dek Dwi Septyani Sam yang udah au bantuin penulis dalam pekerjaan, makasih ya dek, udah kakak masukin ni namanya dek hehehe. 9. Ceska dan abang tersayang yang selalu memberikan semangat dan juga doa kepada penulis. 10. Geng Kombet : dek Isra Yenni Agusti (Isrok) dan kak Bettysem Sinaga (Kak bets) yang selalu mengingatkan dan membantu memberikan semangat dan saran kepada penulis. Dengan kerendahan hati, penulis menghargai segala kritikan dan saran yang dapat bermanfaat bagi penulis dimasa yang akan datang. Batam, 17 Juli 2014 Giana Permata Sari NIM:

6 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Politeknik Batam, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Giana Permata Sari NIM : Program Studi : Akuntansi Jenis karya : Tugas akhir/skripsi/karya Ilmiah demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Politeknik Batam Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PADA PT. AGUNG AUTOMALL CABANG BATAM Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Politeknik Batam berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Batam Pada tanggal : 17 Juli 2014 Yang menyatakan (Giana Permata Sari)

7 ABSTRAK Nama : Giana Permata Sari Program Study: Judul : Analisis rasio profitabilitas pada PT Agung Automall Cab Batam Penelitian ini mengambil judul Analisis Rasio Profitabilitas pada PT Agung Automall Cabang Batam, dengan obyek penelitian perusahaan yang bergerak di bidang penjualan kendaraan bermotor. Metode penelitian menggunakan metode deksriptif dengan data sekunder perusahaan atas laporan keuangan selama kurun waktu Instrument diuji dengan menggunakan analisis profitabilitas dan analisis common size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi laporan keuangan perusahaan pada tahun 2010 komposisi asset lancer sebagian besar adalah berupa persediaan (50% dari total aktiva). Terdapat indikasi bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam melakukan penjualan barang dagangannya. Sementara dari sisi laporan laba rugi secara absolute dan relative terjadi peningkatan laba dari tahun ke tahun dengan prosentase sebesar 13,36% pada tahun Kata kunci : Rasio Profitabilitas, Common Size

8 ABSTRACT Name : Giana Permata Sari Study Program: Accounting Judul : Analisis rasio profitabilitas pada PT Agung Automall Cab Batam This study took the title of Profitability Ratio Analysis in PT Agung Automall Branch Batam, with the object of research company engaged in the sale of motor vehicles. The research method used descriptive method with secondary data on the company's financial statements during the period Instrument was tested using profitability analysis and common size analysis. The results showed that the position of the company's financial statements in 2010 the composition of assets lancer mostly in the form of inventory (50% of total assets). There are indications that companies have difficulty in selling his wares. Meanwhile, from the income statement as an absolute and relative earnings increased from year to year with a percentage of 13.36% in Keyword : Profitability Ratio, Common Size

9 DAFTAR ISI Kata Pengantar BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 5 BAB II Tinjauan Pustaka Laporan Keuangan Analisis Common Size Analisis Rasio Keuangan Analisis Du Pont Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi rasio profitabilitas 12 BAB III Metode Penelitian dan Gambaran Umum Perusahaan Metodologi Penelitian Objek dan data penelitian Teknik pengumpulan data Teknik analisis data Gambaran Umum Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Produk Perusahaan dan Volume Penjualan Struktur PT Agung Automall Cabang Batam Deskripsi Tugas BAB VI Pembahasan Analisis Rasio Profitabilitas Analisis Common Size Perhitungan Common Size Gross Profit Margin Operating Profit Margin Net Profit Margin Return On Investment Return On Equity Faktor internal dan eksternal rasio profitabilitas pada PT Agung Automall Cabang Batam BAB V Penutup Kesimpulan Saran Lampiran

10 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Data Income Statement Tabel 4.2 Data Balance Sheet Tabel 4.3 Perhitungan Gross Profit Margin Tabel 4.4 Perhitungan Operating Profit Margin Tabel 4.5 Perhitungan Net Profit Margin Tabel 4.6 Perhitungan Return On Investment Tabel 4.7 Perhitungan Return On Equity... 42

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2006) Gambar 4.2 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2007) Gambar 4.3 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2008) Gambar 4.4 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2009) Gambar 4.5 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2010) Gambar 4.6 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2011) Gambar 4.7 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2012) Gambar 4.8 Grafik Gross Profit Margin Gambar 4.9 Grafik Operating Profit Margin Gambar 4.10 Grafik Net Profit Margin Gambar 4.11 Grafik Return On Investment Gambar 4.12 Grafik Return On Equity... 43

12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yaitu suatu badan usaha yang memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan (profit), dengan profit tersebut guna mempertahankan kelanjutan usahanya. Memperoleh keuntungan (profit) tersebut agar dapat memenangkan persaingan bisnis yang ada. Itulah sebabnya suatu perusahaan harus memiliki kinerja yang baik. Profit menunjukan kinerja manajemen yang baik, memperoleh keuntungan (profit) merupakan faktor penting dalam berhasil tidaknya suatu manajemen. Menurut PSAK I (2012) laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalanganpengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Komponen laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode, laporan laba rugi selama periode, laporan perubahan ekuitas selama periode, laporan arus kas selama periode dan catatan atas laporan keuangan yang berisikan tentang ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain. Berdasarkan informasi dari laporan keuangan tersebut dapat dilakukan analisis laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerja manajemen yang di masa 1

13 2 lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Dalam menganalisis laporan keuangan diperlukan sistem analisis keuangan, yaitu rasio keuangan. Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas yang merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi. Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola utangnya dalam rangka memperoleh keuntungan dan juga untuk melunasi kembali utangnya. Rasio aktivitas yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya (Harahap, 2011) dan rasio profitabilitas yaitu untuk menunjukan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas digunakan untuk menilai seberapa efisien pengelola perusahaan untuk dapat mencari laba (profit) untuk setiap penjualannya. Rasio priofitabilitas merupakan ukuran yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam melakukan peningkatan penjualan dan menekan biaya-biaya yang terjadi. Adapun rasio untuk menghitung profitabilitas yaitu laba kotor atas penjualan (gross profit margin) digunakan untuk mengetahui laba kotor perusahaan dari setiap penjualan, operating profit margin yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, laba bersih atas penjualan (net profit margin) yaitu untuk menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan, return on asset (ROA=ROI) yaitu untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap aset yang digunakan dan return on equity (ROE) yaitu

14 3 untuk menunjukkan kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat pengembalian pada pemegang saham. PT Agung Automall Cabang Batam adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang otomotif, yang merupakan salah satu Autorized main dealer Toyota yang dipercaya untuk memasarkan produk keluaran Jepang. PT Agung Automall Cabang Batam memiliki peningkatan penjualan dari tahun ke tahunnya, ini dikarenakan pemberlakuan daerah kawasan bebas Batam, Bintan dan Karimun, dimana mempengaruhi minat konsumen untuk memiliki kendaraan. Selain itu demi meningkatkan penjualan PT Agung Automall Cabang Batam ini, perusahaan juga memberikan kemudahan pada proses kredit kepemilikan kendaraan, yaitu dengan uang muka 10% dari total harga. Hingga saat ini kondisi profitabilitas perusahaan menunjukkan kondisi yang stabil, dilihat dari laporan keuangan perusahaan pada tahun 2012 menunjukkan profit sebesar Rp ,- dan pada tahun 2013 dengan profit sebesar Rp ,- (Sumber : Income Statement PT Agung Automall tahun 2012 dan 2013). Dari penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai analisa keuangan berdasarkan rasio profitabilitas. Penulis tertarik menganalisis rasio profitabilitas, karena dengan persaingan yang semakin meningkat membuat penulis ingin mengetahui bagaimana manajemen tetap mempertahankan kinerja yang baik berdasarkan laporan keuangan.

15 4 Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyusun tugas akhir yang berjudul ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PADA PT AGUNG AUTOMALL CABANG BATAM Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: a) Bagaimana tingkat rasio profitabilitas PT Agung Automall Cabang Batam untuk periode b) Faktor eksternal dan internal apakah yang mempengaruhi rasio profitabilitas pada PT Agung Automall Cabang Batam untuk Periode Batasan Masalah Data yang penulis ambil yaitu laporan keuangan PT Agung Automall Cabang Batam selama periode tahun 2006 sampai dengan tahun Tujuan Penelitian Adpun tujuan penelitian dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Mengetahui tingkat rasio profitabilitas pada laporan keuangan PT Agung Automall Cabang Batam untuk periode b) Mengetahui faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi rasio profitabilitas pada PT Agung Automall Cabang Batam untuk Periode

16 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Bagi Penulis, untuk dapat memahami lebih dalam ilmu tentang rasio profitabilitas pada perusahaan. b) Bagi Perusahaan, sebagai perbandingan perusahaan untuk melihat perubahan/trend profitabilitas perusahaan dari tahun ke tahun dan sebagai penunjang perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. c) Bagi pembaca, sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang akan membahas masalah yang sama Sistematika Penulisan berikut : Adapun sistematikan penulisan tugas akhir ini dapat dijelaskan sebagai BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan pengertian laporan keuangan, rasio common size, jenis rasio keuangan dan Du Pont.

17 6 BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang meliputi objek penelitian, teknik pengumpulan data, metode analisis data dan gambaran umum perusahaan. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan dan menggambarkan secara menyeluruh perhitungan rasio profitabilitas. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari seluruh penelitian yang telah dilakukan penulis

18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Dalam melakukan analisis yang sangat dibutuhkan bagi analis adalah laporan keuangan. Menurut PSAK (2012) laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pengambil keputusan diperusahaan. Dari laporan keuangan dapat dilihat apa yang telah dilakukan manajemen keuangan dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan juga dapat mengambarkan posisi keuangan, hasil usaha perusahaan dan kas perusahaan dalam periode tertentu. Dalam sebuah laporan keuangan lengkap terdiri dari : 1. Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode yaitu menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Neraca menunjukkan posisi harta, utang dan modal pada waktur tertentu. 2. Laporan laba rugi menyajikan hasil usaha pendapatan, beban, laba atau rugi pada periode tertentu. 3. Laporan arus kas memberikan informasi tentang arus kas keluar masuk untuk kegiatan operasional, pendanaan dan investasi selama waktu tertentu. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang 7

19 8 bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya (PSAK I, 2012). Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya, dan ini merupakan unsur laporan keuangan. Dalam laporan keuangan unsur-unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah asset, liabilitas dan ekuitas. Penyajian barbagai unsur dalam neraca dan laporan laba rugi memerlukan proses subklasifikasi Analisis Common Size Menurut Hanafi dan Halim analisis common size disusun dengan cara menghitung tiap rekening dalam laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan rugi-laba) atau dari total aktiva (untuk neraca). Metode ini digunakan untuk memudahkan pembacaan data keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari trendstrend tertentu). Analisis common size disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Dalam laporan common size seluruh akun dinyatakan dalam persentase dan tidak ditunjukkan jumlah moneternya. Dalam laporan common size (laporan yang berukuran sama) adalah karena total jumlah akun-akun dalam kelompok yang bersangkutan adalah 100%.

20 9 Prosedur dalam analisis common size disebut sebagai analisis vertical karena melakukan evaluasi akun dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas). Analisis laporan keuangan common size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Laporan laba rugi common size dapat memberikan perspektif yang lebih baik untuk mengevaluasi upaya pemangkasan biaya. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan yang terkait dengan laba. Sebelum pajak bukan penjualan, laporan keuangan common size juga berguna untuk perbandingan antar perusahaan karena laporan keuangan perusahaan yang berbeda dibuat dalam format common size Analisis Rasio Keuangan Analisis laporan keuangan berarti mengurai pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Harahap,2011). Kegiatan analisis laporan keuangan berfungsi untuk mengonversikan data yang berasal dari laporan keuangan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam dan lebih tajam dengan teknik tertentu. Salah satu teknik yang dilakukan adalah menggunakan alat rasio keuangan. Rasio keuangan terdiri dari :

21 10 1. Rasio likuiditas Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi. 2. Rasio solvabilitas Yang merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola utangnya dalam rangka memperoleh keuntungan dan juga untuk melunasi kembali utangnya. 3. Rasio aktivitas Yaitu menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. 4. Rasio profitabilitas Yaitu rasio yang menunjukan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan (profit). Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Perhitungan rasio profitabilitas sebagai berikut : a) Gross profit margin atau margin keuntungan kotor berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Gross profit margin dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, sebaliknya apabila harga pokok penjualan menurun maka gross profit meningkat. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biayanya.

22 11 Gross profit margin = harga pokok penjualan penjualan b) Operating Profit margin dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak yang di hasilkan disetiap penjualan. Operating profit margin = (penjualan HPP - biaya) penjualan c) Net profit margin menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualannya. Yaitu rasio ini mengukur laba setelah pajak terhadap penjualan. Net profit margin = Laba setelah pajak penjualan d) Return on investment (ROI) menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Rasio ini memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk mendapatkan keuntungan (profit) Return on investment = Laba setelah pajak 2.4 Aset (rata-rata)

23 12 e) Return on Equity (ROE) untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap modal dari pemilik. Return on equity = Laba setelah pajak Modal 2.4. Analisis Du Pont Du Pont dalam analisis keuangan telah dikenal luas dalam pengukuran tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profit). Analisis Du Pont ini menghubungkan tiga macam rasio sekaligus yaitu ROA (Return On Asset), profit margin dan perputaran aktiva. Analisis Du Pont dapat dikembangkan lagi dengan memasukkan unsur penggunaan financial laverage (Hanafi dan Halim,2007) Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi rasio profitabilitas Faktor Internal dan Eksternal rasio profitabilitas pada PT Agung Automall Cabang Batam Faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan terbagi 2(dua), yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan merupakan faktor-faktor yang berada dalam kendali pihak manajemen perusahaan. Faktor eksternal merupakan faktor yang berada diluar kendali pihak manajemen perusahaan.

24 13 Menurut Hardjosoemanto dalam saptuniningrum (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan adalah : a. Faktor internal 1. Manajemen personalia, yaitu yang berkaitan dengan sumber daya manusia agar dapat didayagunakan seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Manajemen pemasaran, yaitu yang berkaitan dengan program-program yang ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan. 3. Manajemen keuangan, yaitu yang berkaitan dengan perencanaan, mencari dan memanfaatkan dana untuk memaksimumkan efisiensi perusahaan. b. Faktor eksternal 1. Kondisi perekonomian, yaitu kondisi yang mempengaruhi kebijakan pemerintas, keadaan dan stabilitas politik, ekonomi, social dan lain-lain. 2. Kondisi industri, yaitu kondisi yang meliputi tingkat persaingan, jumlah perusahaan dan lain-lain.

25 BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN PERUSAHAAN 3.1. Metode Penelitian Objek dan data penelitian Objek penelitian adalah perusahaan PT Agung Atomall Cabang Batam. Adapun data penelitian yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang berisi laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan Teknik pengumpulan data Adapun teknik pengumpulan data ini dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut: 1. Metode dokumentasi yang merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian (Suhartono,1997) yaitu dengan mencatat dan mengumpulkan data penting terutama neraca dan laporan laba rugi perusahaan. 2. Metode observasi dengan mengamati laporan atau dokumen penting, yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan sebagai sampel diambil dari tahun Metode wawancara yaitu dengan mewawancarai salah satu karyawan PT Agung Automall Cabang Batam bagian administrasi. 14

26 Teknik analisis data Metode analisis data yang digunakan agar dapat diinterprestasikan dan mudah dipahami adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono,2010). Penulis akan menjelaskan bagaimana perhitungan rasio profitabilitas dari tahun dengan menggunakan analisis trend Gambaran Umum Perusahaan Pada tahun 1972, PT Agung Concern mulai dibuka sebagai distributor Toyota saat Toyota memutuskan untuk membuka pabrik mobil di Indonesia. PT Toyota Astra Motor menunjuk PT Agung Concern untuk memiliki kekuasaan sepenuhnya dalam menjual unit Toyota di daerah Bali, Riau, Jambi, Bengkulu dan memiliki penjualan eksklusif untuk Landcruiser di Jawa Timur. PT Agung Concern yang dikhususkan untuk menjual unit Toyota berubah nama menjadi PT Agung Automall pada tahun Saat ini PT Agung Automall mempunyai 17 cabang utama, yaitu : 4 di area Bali, 4 di area Riau, 3 di area muaro bungo, 2 di area Jambi, 3 di area Kepri, dan 1 di area Bengkulu. Selain itu juga mempunyai 10 kantor cabang pembantu, yaitu : 5 di area Riau, 3 di area Bali dan 2 di area Jambi. Perusahaan ini memiliki karyawan yang berkualitas lebih dari 5000 orang di area penjualan dan layanan purna jual (Bengkel). Pelayanan terhadap pelanggan dan kemempuan manajemen yang profesional menjadi focus perusahaanyang mendasar selama bertahun tahun PT Agung Automall berdiri. Hal ini yang

27 16 membentuk PT Agung Automall menjadi organisasi marketing yang kuat. Kualitas dari layanan purna jual (Bengkel) yang mempunyai tujuan untuk menjadikan pelanggan loyal dapat terlihat jelas dari laporan unit penjualan yang mengesankan Visi dan Misi Perusahaan PT Agung Concern terlahir dari idealisme para pendiri yang ingin memberikan kontribusi bagi pembangunan di Indonesia. Untuk itu, misi dan visi PT Agung Concern adalah sebagai berikut: a. Misi PT Agung Concern didirikan untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan masyarakat sekitarnya dengan sumber daya manusianya yang profesional. Nilai tambah dapat diperoleh dengan mengupayakan keuntungan di atas para pesaing dalam bidang yang sama dan memberikan manfaat yang sama pada semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). b. Visi Dalam jangka panjang PT Agung Concern akan menjadi yang terbaik dan pemimpin dalam bidang usahanya melalui pelayanan prima pada pelanggan dan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) Produk Perusahaan dan Volume Penjualan PT Agung Automall Cabang Batam adalah salah satu Autorized main dealer yang dipercayakan untuk memasarkan produk Jepang, yaitu Toyota. Toyota terdiri dari berbagai macam jenis, yaitu Avanza, Innova, Rush, Yaris,

28 17 Corolla, NAV1, Camry, Vios, Etios, Agya, Fortuner, Hiace, Dyna dan Hilux. Peminat produk Jepang ini sangat mengagumkan, dengan kualitas dan pelayanan perusahaan terhadap kendaraan pelanggan dapat dilihat dengan adanya Purna Jual (Bengkel) yang selalu memperhatikan kendaraan pelanggan. Peningkatan disetiap tahunnya terlihat pada income statement perusahaan. Pada tahun 2011 laba perusahaan sebesar Rp. 55,671,422,424, mengalami penurunan pada tahun 2012 dengan laba perusahaan Rp. 53,463,901,289,- dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan dengan laba Rp. 54,279,980,296,-. Dengan adanya peningkatan membuat PT Agung Automall di daerah Kep. Riau membuka 2 Cabang lagi yaitu di Tanjung Pinang dan di Sekupang Batam.

29 Struktur PT Agung Automall Cabang Batam 18

30 Deskripsi Tugas Dengan adanya struktur organisasi, maka tugas dari masing-masing bagian yang saling terkait dapat dilakukan sesuai dengan apa yang diinginkan baik pimpinan maupun bawahan, sehingga adanya keselarasan kerja, agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Tugas dan wewenang masing-masing bagian adalah sebagai berikut: a. Branch Manager (BM) 1. Memimpin perusahaan cabang 2. Bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan guna kemajuan perusahaan yang diemban. 3. Melaporkan setiap aktivitas dan masalah yang terjadi ke perusahaan pusat. b. Supervisor Sales (Spv. Sales) 1. Memiliki kewajiban untuk membimbing dan mengawasi target dari keseluruhan salesman yang berada di bawah tanggung jawabnya. 2. Mengevaluasi kinerja salesman dalam pencapain target c. Administration Head (ADH) 1. Bertanggung jawab atas keseluruhan administrasi perusahaan. 2. Membuat dan menyimpan arsip-arsip yang dilakukan perusahaan 3. Membuat laporan tahunan untuk dipertanggung jawabkan kepada pimpinan.

31 20 d. Tenaga Pelaksana Akuntansi (TPA) e. Bagian ini bertugas membukukan segala transakasi dan kejadian keuangan dengan sistem yang baik dan menyusuk ikhtisar R/L, neraca dan lain-lain serta analisa-analisa keuangan yang berguna bagi perusahaan. f. Tenaga Adminstrasi Penjualan (TAP) Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan masalah administrasi penjualan.

32 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Analisis Rasio Profitabilitas Analisis laporan keuangan digunakan untuk dapat melihat kondisi keuangan perusahaan masa lalu, masa sekarang dan akan datang. Analisis yang umum digunakan dalam menganalisi laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dan mengukur kinerja perusahaan. Dalam menganalisis rasio data yang dibutuhkan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laba rugi. Pada penelitian ini penulis melakukan analisis terhadap rasio profitabilitas untuk mengetahui keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan (profit). Data yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Income Statement Tahun Penjualan HPP Laba Operasi Laba/Rugi (Penjualan-HPP- Biaya) Sumber : PT Agung Automall Cabang Batam (data olahan) 21

33 22 Penjualan merupakan penambahan jumlah aktiva sebagai hasil operasi perusahaan. Dengan adanya penjualan berarti sebuah usaha masih berjalan dan layak untuk dipertahankan dengan memperhatikan jumlah penjualan, yang akan diketahui apakah suatu usaha mendapatkan laba atau rugi. Harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual, atau bisa dikatakan penghitungan harga pokok penjualan merupakan perbandingan antara seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang yang dijual. Penjualan adalah salah satu informasi yang digunakan manajer untuk tujuan lainnya. Selain itu, harga pokok penjualan juga memungkinkan bagi manajer untuk mengelola operasi secara efektif dan efisien, serta merupakan faktor paling penting dalam pembuatan laporan keuangan. Laba operasi merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas yang termasuk rencana perusahaan kecuali ada perubahan-perubahan besar dalam perekonomiannya, dapat diharapkan akan dicapai setiap tahun. Oleh karenanya, angka ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk hidup dan mencapai laba yang pantas sebagai jasa pada pemilik modal. Laba/rugi merupakan suatu hasil yang didapatkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Apabila pendapatan/penjualan yang didapatkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan maka kemungkinan perusahaan mendapatkan laba, begitu juga apabila sebaliknya maka dapat dipastikan perusahaan akan mengalami kerugian.

34 23 Tabel 4.2 Data Balance Sheet Tahun Asset Modal Sumber : PT Agung Automall Cabang Batam (data olahan) Asset merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Asset perusahaan diperoleh dari hasil kegiatan di masa lampau dan bermanfaat untuk kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham) dan laba yang ditahan. Modal sangat berperan penting dalam suatu perusahaan yang digunakan untuk aktivitas perusahaan GPM OPM NPM ROI ROE 2006 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2006) Pada gambar 4.1 dapat dilihat perusahaan memperoleh ROE yang sangat baik, dimana berarti perusahaan mampu mengembalikan modal kepada pemilik

35 24 perusahaan. Tahun 2006 ini perusahaan tidak mendapatkan persentasi yang tinggi untuk ROI, karena kurangnya investasi yang masuk pada perusahaan. Perusahaan juga menahan sedikit laba untuk dapat dikembalikan pada tahun yang akan datang GPM OPM NPM ROI ROE Gambar 4.2 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2007) 2007 Pada gambar 4.2 perusahaan memperoleh ROE jauh dari tahun sebelumnya, namun perusahaan melakukan penahanan laba untuk dikembalikan pada pengembalian tahun berikutnya. Pada tahun 2007 perusahaan mengalami peningkatan laba dari pemakaian aktiva perusahaan GPM OPM NPM ROI ROE Gambar 4.3 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2008)

36 25 Pada gambar 4.3 dapat dilihat perusahaan mengalami peningkatan pada ROI yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba dari aktiva yang perusahaan gunakan. Pengembalian modal kepada pemilik perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, perusahaan juga menahan laba untuk dapat dikembalikan pada pengembalian modal perusahaan berikutnya GPM OPM NPM ROI ROE Gambar 4.4 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2009) Pada gambar 4.4 dapat dilihat perusahaan mengalami peningkatan pada ROI yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba dari aktiva yang perusahaan gunakan. Pengembalian modal kepada pemilik perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, perusahaan juga menahan laba untuk dapat dikembalikan pada pengembalian modal perusahaan berikutnya GPM OPM NPM ROI ROE 2010 Gambar 4.5 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2010)

37 26 Pada gambar 4.5 dapat dilihat perusahaan mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada ROI yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba dari aktiva yang perusahaan gunakan. Pengembalian modal kepada pemilik perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, perusahaan juga menahan laba untuk dapat dikembalikan pada pengembalian modal perusahaan berikutnya GPM OPM NPM ROI ROE 2011 Gambar 4.6 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2011) Pada gambar 4.6 dapat dilihat perusahaan mengalami peningkatan pada ROI yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba dari aktiva yang perusahaan gunakan. Pengembalian modal kepada pemilik perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, perusahaan juga menahan laba untuk dapat dikembalikan pada pengembalian modal perusahaan berikutnya GPM OPM NPM ROI ROE ` Gambar 4.7 Grafik Perbandingan ke 5 Rasio (2012)

38 27 Pada gambar 4.7 dapat dilihat perusahaan memperoleh ROI jauh dari tahun sebelumnya, dikarenakan laba yang diperoleh dari aktiva yang digunakan menurun. Pada ROE perusahaan tetap mampu mengembalikan modal kepada pemilik perusahaan Analisis Common Size Laporan common size merupakan suatu bentuk laporan yang menunjukkan item-item di dalamnya yang dinyatakan dengan persentase dan juga dalam mata uang. Dalam laporan rugi laba, persentasenya didasarkan pada total penjualan dan dalam neraca persentasenya didasarkan atas total aktiva. Menurut Simamora (2000:521) bahwa analisis vertical (vertical analysis) merupakan sebuah teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menunjukkan setiap pos dalam laporan keuangan dari segi persentase dan jumlah rupiah. Pada saat analisis vertical dipakai untuk perbandingan laporan keuangan dari beberapa periode, trend atau perubahan hubungan diantara pos-pos lebih mudah diidentifikasi. Laporan keuangan yang hanya dinyatakan dalam persentase saja disebut laporan ukuran bersama (common size statement). Sedangkan Sawir (2001:46) menyatakan analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam Neraca dengan suatu jumlah tertentu dari Neraca atau proporsi dari unsur-unsur tertentu laporan laba rugi dengan jumlah tertentu dari laporan laba rugi.

39 28 Dengan demikian bahwa common size financial statement adalah teknik analisis yang menggunakan penyederhanaan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Analisis ini dilakukan dengan menghitung proporsi pos-pos dalam Neraca dengan suatu jumlah tertentu dari Neraca atau proporsi dari unsur-unsur tertentu laporan laba rugi dengan jumlah tertentu dari laporan laba rugi. Analisis common size mampu membandingkan semua nilai yang ada pada laporan keuangan sesuai dengan apa yang ingin diperbandingkan oleh investor karena analisis common size tidak terbatas pada suatu rumus melainkan menghitung dari perbandingan persentase data. Nilai suatu perusahaan akan berubah sepanjang waktu, variasi seperti ini dapat mempersulit suatu analisis keuangan. Dengan merancang common size financial statement hal ini dapat lebih dipermudah karena menggunakan nilai standar finansial. Menilai kinerja perusahaan dengan membandingkannya dari waktu ke waktu atau membandingkannya dengan perusahaan pesaingnya yang bergerak pada bidang yang sejenis Perhitungan Common Size Adapun hasil dari perhitungan neraca common size dapat dilihat pada lampiran 1, dengan keterangan sebagai berikut: 1. Bahwa pos-pos neraca dikategorikan menjadi dua, yaitu Aktiva dan Passiva. Masing-masing kategori ini (total aktiva dan total passive) dinyatakan sebesar 100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk

40 29 pada masing-masing kategori dinyatakan dalam persentase atas dasar total aktiva atau passive (kategori). Jadi pos kas yang 31 Desember 2006 bersaldo sebesar Rp. ( ) bila dinyatakan dalam persentase per komponen adalah sebagai berikut: Saldo Kas / Total Aktiva X 100% Rp. ( ) / x 100% = 0,67% 2. Sedangkan laba rugi comparative common size per 31 desember dapat dilihat pada lampiran 2, dengan keterangan sebagai berikut: Bahwa pos-pos dalam perhitungan laba rugi dinyatakan dalam persentase per komponen atas dasar total penghasilan (total penghasilan dinyatakan sebesar 100%). Jadi pos harga pokok penjualan 2006 yang bersaldo sebesar Rp , bila dinyatakan dalam persentase per komponen menjadi: Saldo Harga Pokok Penjualan / Total Penghasilan x 100% Rp / x 100% = 88,23% Dari hasil neraca yang disusun dalam persentase per komponen tersebut, tampak bahwa selama enam tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva (misalnya kas) maupun passive (misalnya hutang). Sementara dari perhitungan laba rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp.1,00 penjualan kepada

41 30 harga pokok penjualan misalnya mengalami penurunan, meskipun distribusi untuk biaya lainnya secara total mengalami kenaikan. Dari hasil perhitungan laporan posisi keuangan perusahaan pada tahun 2010 komposisi aset lancar sebagian besar adalah berupa persediaan (50% dari total aktiva), hal tersebut mengindikasikan adanya kemungkinan kesulitan perusahaan Agung Automall dalam melakukan penjualan barang dagangannya. Sementara dari sisi laporan laba rugi secara absolute maupun relative terjadi peningkatan laba dari tahun ke tahun dengan prosentase sebesar 13,36% pada tahun Gross Profit Margin (GPM) Rasio ini digunakan untuk menggambarkan keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Rasio ini dapat dikatakan mengukur efisiensi pengendalian harga pokok dan biayanya. Perhitungan gross profit margin adalah sebagai berikut : Gross profit margin = harga pokok penjualan..2.1 penjualan

42 31 Tabel 4.3 Perhitungan Gross Profit Margin Gross Profit Margin Harga Pokok GPM Penjualan Tahun Penjualan (Desimal) GPM (%) (a) (b) (c = a/b ) (c x 100%) ,079,539,611 79,426,843, % ,414,779, ,788,589, % ,856,031, ,016,481, % ,416,643, ,926,584, % ,555,093, ,399,469, % ,255,008, ,651,469, % ,646,019, ,444,608, % (Sumber:Data Olahan) Dari perhitungan gross profit margin di atas, pada tahun 2006 menunjukkan angka sebesar 88,2%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,882. Pada tahun 2007 gross profit margin menunjukkan angka sebesar 89,2%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba kotor Rp 0,892. Tahun 2008 gross profit margin menunjukkan angka sebesar 88,3%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba kotor Rp 0,883. Tahun 2009 gross profit margin menunjukkan angka sebesar 82,9%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba kotor Rp 0,829. Tahun 2010 gross profit margin menunjukkan angka sebesar 80,5%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba kotor Rp 0,805. Tahun 2011 gross profit margin menunjukkan angka sama dengan tahun 2010 yaitu 80,4%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,804. Demikian pula pada tahun 2012 gross profit margin menunjukkan angka sebesar 83,7%, yang juga berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba kotor Rp 0,837.

43 32 Gambar 4.8 Grafik Gross Profit Margin Sumber : PT Agung Automall Cabang Batam (data olahan) Dari gambar 4.8 pada tahun 2006 perusahaan mampu memperoleh Gross Profit Margin sebesar 88,2% dan pada tahun 2007 sebesar 89,2% itu artinya perusahaan mengalami peningkatan gross profit margin 1%, yaitu dikarenakan adanya peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan yang terjadi dari tahun 2006 ke tahun 2007 adalah sebesar 1,80%, meningkatnya penjualan diiringi dengan kenaikan harga pokok penjualan yang lebih besar daripada persentasi kenaikan penjualan dari tahun 2006 ke tahun 2007 sebesar 1,82%. Tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan 1% walaupun dalam perhitungan penjualan terjadi peningkatan sebesar 127% tetapi peningkatan diiringi dengan kenaikan harga pokok penjualan yang tidak jauh beda dengan persentase kenaikan penjualan yaitu sebesar 125%. Tahun 2008 ke tahun 2009 perusahaan mengalami penurunan sebesar 5%, terlihat penjualan pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan 98% dan diiringi dengan menurunnya harga pokok penjualan sebesar 92%. Dapat dilihatnya terjadi penurunan minat pelanggan terhadap kendaraan.

44 33 Tahun 2009 ke tahun 2010 perusahaan mengalami penurunan lagi sebesar 3%, walaupun dalam perhitungan terlihat peningkatan penjualan yang sangat signifikan yaitu 218%, namun pada harga pokok penjualan juga mengalami peningkatan sebesar 212%. Tahun 2010 dan tahun 2011 perusahaan mampu mempertahankan gross profit marginnya yaitu sebesar 80,5% dan 80,4%. Pada tahun 2012 perusahaan mampu meningkatkan gross profit margin sebesar 83,7% dengan adanya peningkatan penjualan sebesar 126% diiringi dengan kenaikan harga pokok penjualan sebesar 130% Operating Profit Margin (OPM) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan di setiap penjualan. Perhitungan operating profit margin adalah sebagai berikut : Operating profit margin = (penjualan harga pokok penjualan - biaya)..2.2 penjualan Tabel 4.4 Perhitungan Operating Profit Margin Operating Profit Margin Penjualan Bersih OPM Penjualan Tahun - HPP - Biaya (Desimal) OPM (%) (a) (b) (c = a/b ) (c x 100%) ,181,002,872 79,426,843, % ,396,815, ,788,589, % ,639,077, ,016,481, % ,238,411, ,926,584, % ,903,506, ,399,469, % ,653,259, ,651,469, % ,437,550, ,444,608, % (Sumber:Data Olahan)

45 34 Dari perhitungan operating profit margin di atas, pada tahun 2006 menunjukkan angka sebesar 4,0%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba operasional sebesar Rp 0,40. Pada tahun 2007 operating profit margin menunjukkan angka sebesar 3,8%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba operasional Rp 0,038. Tahun 2008 operating profit margin menunjukkan angka sebesar 4,8%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba operasional Rp 0,048. Tahun 2009 operating profit margin menunjukkan angka sebesar 9,7%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba operasional Rp 0,097. Tahun 2010 operating profit margin menunjukkan angka sebesar 14,3%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba operasional Rp 0,143. Tahun 2011 operating profit margin menunjukkan 12,7%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba operasional sebesar Rp 0,127. Demikian pula pada tahun 2012 operating profit margin menunjukkan angka sebesar 9,7%, yang juga berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba operasional Rp 0,097.

46 35 Gambar 4.9 Grafik Operating Profit Margin Sumber : PT Agung Automall Cabang Batam (data olahan) Dari gambar 4.9 pada tahun 2006 perusahaan mampu memperoleh operating profit margin sebesar 4,0% dan pada tahun 2007 sebesar 3,8%, terjadi penurunan sebesar 0,2% yang disebabkan oleh meningkatnya biaya penjualan. Pada tahun 2008 operating profit margin perusahaan adalah sebesar 4,8% mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 1,0% dikarenakan meningkatnya penjualan dan biaya penjualan yang dikeluarkan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2009 operating profit margin perusahaan sebesar 9,7% peningkatan yang sangat signifikan terjadi dari tahun sebelumnya, peningkatan ini terjadi karena penurunan harga pokok penjualan diiringi dengan peningkatan penjualan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 peningkatan juga terjadi sebesar 3,6% dari tahun sebelumnya, peningkatan ini terjadi karena meningkatnya minat pelanggan untuk memiliki kendaraan yang membuat penjualan kendaraan meningkat.

47 36 Pada tahun 2011 operating profit margin perusahaan sebesar 12,7%, pada tahun ini perusahaan mengalami penurunan yang disebabkan oleh meningkatnya biaya penjualan walaupun diiringi dengan meningkatnya penjualan. Pada tahun 2012 operating profit margin perusahaan sebesar 9,7% yaitu mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, penurunan ini terjadi karena harga pokok penjualan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, walaupun pendapat juga mengalami peningkatan Net Profit Margin (NPM) Rasio ini menggambarkan laba bersih setelah pajak yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan. Perhitungan net profit margin adalah sebagai berikut : Net profit margin = Laba setelah pajak penjualan Tabel 4.5 Perhitungan Net Profit Margin Net Profit Margin Laba Setelah NPM Penjualan Pajak (Desimal) Tahun (a) (b) (c = a/b ) NPM (%) (c x 100%) ,173,153,419 79,426,843, % ,460,171, ,788,589, % ,684,950, ,016,481, % ,482,145, ,926,584, % ,924,120, ,399,469, % ,671,422, ,651,469, % ,463,901, ,444,608, % (Sumber:Data Olahan)

48 37 Dari perhitungan net profit margin diatas, pada tahun 2006 menunjukkan angka sebesar 4,0%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,040. Pada tahun 2007 net profit margin menunjukkan angka sebesar 3,8%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba bersih Rp 0,038. Tahun 2008 net profit margin menunjukkan angka sebesar 4,8%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba bersih Rp 0,048. Tahun 2009 net profit margin menunjukkan angka sebesar 9,8%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba bersih Rp 0,098. Tahun 2010 net profit margin menunjukkan angka sebesar 13,4%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba bersih Rp 0,134. Tahun 2011 net profit margin menunjukkan angka 12,7%, yang berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,127. Demikian pula pada tahun 2012 net profit margin menunjukkan angka sebesar 9,7%, yang juga berarti setiap penjualan Rp 1,00 mampu menghasilkan laba bersih Rp 0,097.

49 38 Gambar 4.10 Grafik Net Profit Margin Sumber : PT Agung Automall Cabang Batam (data olahan) Pada tahun 2006 net profit margin perusahaan menunjukkan angka 4,0% dan tahun 2007 menunjukkan angka 3,8%, terjadinya penurunan sebesar 0,2% yang dikarenakan oleh pada tahun tersebut persentase biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan lebih besar daripada persentase pendapatan yang diperoleh khususnya biaya harga pokok produksi dan biaya operasional perusahaan pada tahun sebelumnya. Tahun 2008 net profit margin perusahaan menunjukkan angka 4,8%, terjadinya peningkatan sebesar 1,0% dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan penjualan walaupun biaya harga pokok penjualan juga mengalami peningkatan tetapi persentasi penjualan lebih besar daripada persentasi biaya harga pokok penjualan. Tahun 2009 net profit margin perusahaan menunjukkan angka 9,8% peningkatan yang sangat signifikan terjadi pada laba perusahaan dari tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan menurunnya biaya harga pokok penjualan yang

50 39 sangat signifikan. Tahun 2010 net profit margin menunjukkan angka 13,4%, terjadinya peningkatan sebesar 3,6% dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh penjualan mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan diiringi dengan biaya yang juga meningkatan namun tidak lebih signifikan daripada meningkatnya penjualan. Tahun 2011 net profit margin perusahaan menunjukkan angka 12,7% adanya penurunan sebesar 0,7%, dikarenakan oleh meningkatnya penjualan juga diiringi dengan meningkatnya biaya harga pokok penjualan dan biaya operasional perusahaan. Pada tahun 2012 net profit margin juga mengalami penurunan sebesar 3% dari tahun sebelumnya, hal ini terjadi dikarenakan oleh meningkatnya biaya dari tahun sebelumnya walaupun penjualan juga mengalami peningkatan, terutama biaya operasi dikarenakan perusahaan melakukan pembangunan cabang baru Return On Investment (ROI) Rasio ini digunakan untuk menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Perhitungan return on investment adalah sebagai berikut : Return on investment = Laba setelah pajak. 2.4 Aset (rata-rata)

51 40 Tabel 4.6 Perhitungan Return On Investment Return On Investment Laba Setelah Tahun Pajak Aset (Rata-Rata) ROI (Desimal) ROI (%) (a) (b) (c = a/b ) (c x 100%) ,173,153,419 10,804,423, % ,460,171,926 15,081,627, % ,684,950,352 16,043,732, % ,482,145,993 21,202,347, % ,924,120,131 22,010,635, % ,671,422,424 36,568,026, % ,463,901,289 50,241,577, % (Sumber:Data Olahan) Dari perhitungan return on investment diatas, pada tahun 2006 menunjukkan angka sebesar 29,3%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari rata-rata asset yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,293. Pada tahun 2007 return on investment menunjukkan angka sebesar 36,2%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari rata-rata asset yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan laba setelah pajak Rp 0,362. Tahun 2008 return on investment menunjukkan angka sebesar 54,1%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari rata-rata asset yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan laba setelah pajak Rp 0,541. Tahun 2009 return on investment menunjukkan angka sebesar 82,5%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari rata-rata asset yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan laba setelah pajak Rp 0,825. Tahun 2010 return on investment menunjukkan angka sebesar 235,9%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari rata-rata asset yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan laba setelah pajak Rp 2,359. Tahun 2011 return on investment menunjukkan angka 152,2%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari rata-rata asset yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 1,522.

52 41 Demikian pula pada tahun 2012 return on investment menunjukkan angka sebesar 106,4%, yang juga berarti setiap Rp 1,00 dari rata-rata asset yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan laba setelah pajak Rp 1,064. Gambar 4.11 Grafik Return On Investment Sumber : PT Agung Automall Cabang Batam (data olahan) Pada tahun 2006 return on investment menunjukkan angka 29,4% mengalami peningkatan pada tahun 2007 sebesar 6,8% dan pada tahun 2008 juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 17,9%. Peningkatan juga terjadi pada tahun 2009 dan 2010 yaitu sebesar 82,5% dan 235,9%, peningkatan yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2010 yang dikarenakan meningkatnya laba perusahaan diiringi dengan meningkatnya jumlah aktiva perusahaan. Laba pada tahun 2010 disebabkan oleh penjualan mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan diiringi dengan biaya yang juga meningkatan namun tidak lebih signifikan daripada meningkatnya penjualan. Tahun 2011 return on investment menunjukkan angka 152,2%, terjadinya penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 83,7%, hal ini desebabkan oleh

53 42 meningkatnya penjualan juga diiringi dengan meningkatnya biaya harga pokok penjualan dan biaya operasional perusahaan, namun jumlah aktiva juga mengalami peningkatan. Tahun 2012 return on investment menunjukkan angka 106,4%, adanya penurunan angka return on investment yang terjadi dari tahun sebelumnya yang dikarenakan meningkatnya jumlah aktiva. Meningkatnya jumlah aktiva dikarenakan oleh meningkatnya biaya operasi yaitu perusahaan melakukan pembangunan cabang baru Return On Equity (ROE) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap modal dari pemilik. Perhitungan return on equity adalah sebagai berikut : Return on equity = Laba setelah pajak.2.5 Modal Tabel 4.7 Perhitungan Return On Equity Return On Equity Laba Setelah ROE Modal Tahun Pajak (Desimal) ROE (%) (a) (b) (c = a/b ) (c x 100%) ,173,153,419 4,942,400, % ,460,171,926 10,269,366, % ,684,950,352 18,748,139, % ,482,145,993 37,066,111, % ,924,120,131 88,760,177, % ,671,422, ,035,379, % ,463,901, ,671,207, % (Sumber:Data Olahan)

54 43 Dari perhitungan return on equity diatas, pada tahun 2006 menunjukkan angka sebesar 36,9%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari modal mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,369. Pada tahun 2007 return on equity menunjukkan angka sebesar 68,9%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari modal mampu menghasilkan laba setelah pajak Rp 0,689. Tahun 2008 return on equity menunjukkan angka sebesar 394,1%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari modal mampu menghasilkan laba setelah pajak Rp 3,941. Tahun 2009 return on equity menunjukkan angka sebesar 556,6%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari modal mampu menghasilkan laba setelah pajak Rp 5,566. Tahun 2010 return on equity menunjukkan angka sebesar 681,7%, yang berarti setiap Rp 1,00 modal mampu menghasilkan laba setelah pajak Rp 6,817. Tahun 2011 return on equity menunjukkan angka sebesar 613,9%, yang berarti setiap Rp 1,00 dari modal mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 6,139. Demikian pula pada tahun 2012 return on equity menunjukkan angka sebesar 368,7%, yang juga berarti setiap Rp 1,00 dari modal mampu menghasilkan laba setelah pajak Rp 3,687. Gambar 4.12 Grafik Return On Equity Sumber : PT Agung Automall Cabang Batam (data olahan)

55 44 Pada tahun 2006 return on equity perusahaan menunjukkan angka 64.2% dan pada tahun 2007 dengan angka 53.2%, return on equity mengalami penurunan sebesar 11%, hal ini dikarenakan persentase biaya dikeluarkan lebih besar daripada persentase penjualan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 return on equity perusahaan berada di angka 46.3%, pada tahun ini return on equity juga mengalami penurunan sebesar 7%, hal ini disebabkan oleh biaya-biaya yang terjadi dari setiap penjualan. Pada tahun 2009 return on equity menunjukkan angka 47.2%, pada tahun ini return on equity mengalami peningkatan sebesar 0.9%, peningkatan ini terjadi meningkatnya laba perusahaan, yang mempengaruhi laba ditahan sehingga jumlah ekuitas mengalami penurunan. Pada tahun 2010 return on equity juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan, return on equity pada tahun ini sebesar 58.5%, return on equity mengalami peningkatan sebesar 11.3%, hal ini dikarenakan mampunya perusahaan meningkatkan laba dan mengurangi laba ditahan perusahaan. Tahun 2011 return on equity perusahaan menunjukkan angka sebesar 36.9%, pada tahun ini return on equity mengalami penurunan sebesar 21.6%, penurunan yang sangat signifikan ini terjadi dikarenakan bertambahnya laba ditahan perusahaan dibanding dengan tahun lalu, yang mempengaruhi equity perusahaan. Pada tahun 2012 return on equity perusahaan berada pada angka 29.8%, pada tahun ini juga mengalami penurunan, yang disebabkan oleh meningkatnya biaya dari tahun sebelumnya walaupun penjualan juga mengalami

56 45 peningkatan, terutama biaya operasi dikarenakan perusahaan melakukan pembangunan cabang baru. 4.2 Faktor Internal dan Eksternal rasio profitabilitas pada PT Agung Automall Cabang Batam Faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan pada PT Agung Automall Cabang Batam terbagi 2(dua), yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan merupakan faktor-faktor yang berada dalam kendali pihak manajemen perusahaan. Faktor eksternal merupakan faktor yang berada diluar kendali pihak manajemen perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan rasio profitabilitas. Adapun faktor yang mempengaruhi rasio profitabilitas pada PT Agung Automall Cabang Batam adalah sebagai berikut : a. Faktor internal 1. Manajemen personalia yaitu dengan mempekerjakan karyawan yang berkualitas. Untuk menemukan karyawan yang berkualitas dilakukan psikotest ketika penerimaan karyawan baru dan memberikan pelatihan/training untuk semua bagian yang ada dalam perusahaan, baik bagian penjualan maupun manajemen. 2. Dalam service yaitu dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, seperti free jasa, free maintenance, dan lain-lain.

57 46 3. Dalam manajemen pemasaran yaitu dengan memberikan merchandise, seperti discount, mengadakan pameran sebagai upaya untuk memperkenalkan produk kepada pelanggan dan menarik minat pelanggan terhadap produk yang perusahaan pasarkan. b. Faktor eksternal 1. Kondisi perekonomian yang dapat mempengaruhi penjualan, seperti inflasi dan tingkat suku bunga. 2. Kondisi perekonomian yang dapat mempengaruhi harga pokok penjualan adalah naiknya valuta asing (nulai tukar rupiah terhadap mata uang asing) terutama mata uang Jepang ( ), karena produk yang dipasarkan adalah produk Jepang, naiknya harga bahan baku kendaraan dan harga bahan bakar minyak. 3. Banyaknya perusahaan-perusahaan di bidang yang sama sebagai pesaing dalam penjualan. 4. Pembebasan pajak PPN (FTZ) juga mempengaruhi meningkatnya penjualan karena harga yang didapat pelanggan jauh dari harga yang sebelum adanya pembebasan PPN (FTZ).

58 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan rasio profitabilitas dan pembahasan pada bab VI, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil pembahasan ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tingkat rasio profitabilitas PT Agung Automall a) Gross profit margin PT Agung Automall Cabang Batam mengalami kenaikan pada tahun sebesar 1% dari 88,2% (2006) menjadi 89,2% (2007) b) Operating profit margin PT Agung Automall Cabang Batam mengalami kenaikan pada tahun 2009 sebesar 9,7% menjadi 13,3% pada tahun 2010, sementara mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya. c) Net profit margin PT Agung Automall Cabang Batam juga mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebesar 9,8% menjadi 13,4% pada tahun 2010, dan mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya. d) Return on investment PT Agung Automall Cabang Batam mengalami peningkatan yang sangat fantastis pada tahun 2009 dari 82,5% menjadi 235% atau naik sebesar 135% dari tahun sebelumnya. e) Return on equity PT Agung Automall Cabang Batam mengalami penurunan dari tahun 2006 sebesar 64,2% menjadi 53,2% dan mengalami fluktuasi pada tahun-tahun berikutnya. 47

59 48 2. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi rasio profitabilitas a) Faktor internal yang dapat mempengaruhi rasio profitabilitas yaitu manajemen personalia, manajemen service/jasa dan manajemen pemasaran. b) Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi rasio profitabilitas yaitu kondisi perekonomian dan kondisi industri Saran Dari hasil penelitian rasio profitabillitas pada PT Agung Automall Cabang Batam, saran untuk perusahaan yang dapat penulis sampaikan adalah dari perhitungan gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, return on investment dan return on equity terlihat perusahaan mampu untuk mempertahankan laba perusahaan setiap tahunnya. Dari hasil penelitian ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan laba perusahaan dan lebih mengontrol biaya penjualan dan biaya operasi perusahaan.

60 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Rabu, 11 June 2014 Jam : 10:24:18 Hal : 1 BALANCE SHEETS Periode : Desember 2006 AKTIVA Code Description Amount Code Description PASSIVA Amount 11 HARTA LANCAR 21 HUTANG JANGKA PENDEK 1101 KAS (72,788,800) 2102 HUTANG USAHA 960,231, BANK 804, UANG MUKA DITERIMA 544,730, PIUTANG USAHA 4,514,481, HUTANG PAJAK 5,079, PERSEDIAAN 4,399,980, BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 323,217, BIAYA DIBAYAR DIMUKA 13,915, SUB TOTAL HARTA LANCAR 8,856,392, AKTIVA TETAP SUB TOTAL HUTANG JANGKA PENDEK 1,833,258, HUTANG JANGKA PANJANG PENYISIHAN UANG JASA & PESANGON 373,239, TANAH 760,000, GEDUNG & BANGUNAN 1,926,867,799 SUB TOTAL HUTANG JANGKA PANJANG 373,239, KENDARAAN BERMOTOR 494,956, PERALATAN & PERLENGKAPAN 447,191, R/K PUSAT - CABANG 1305 INVENTARIS KANTOR 389,284, R/K PUSAT - CABANG 3,655,524, FURNITURE & FIXTURE 153,402, AKUMULASI PENYUSUTAN AKTIVA (2,223,672,383) SUB TOTAL R/K PUSAT - CABANG 3,655,524, SUB TOTAL AKTIVA TETAP 1,948,030, LABA DITAHAN LABA ( RUGI ) DITAHAN 1,769,247,353 LABA ( RUGI ) TAHUN BERJALAN 2,652,615,891 LABA ( RUGI ) BULAN BERJALAN 520,537, SUB TOTAL LABA DITAHAN 4,942,400, TOTAL ASSETS 10,804,423,135 TOTAL LIABILITIES & EQUITY 10,804,423,135 ================ ================

61 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Rabu, 11 June 2014 Jam : 12:02:23 Hal : 1 BALANCE SHEETS Periode : Desember 2007 AKTIVA Code Description Amount Code Description PASSIVA Amount 11 HARTA LANCAR 21 HUTANG JANGKA PENDEK 1101 KAS 2,875, HUTANG USAHA 4,547,178, BANK 122,435, UANG MUKA DITERIMA 1,503,937, PIUTANG USAHA 11,841,236, HUTANG PAJAK 10,082, PERSEDIAAN 1,132,338, BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 597,552, BIAYA DIBAYAR DIMUKA 43,005, SUB TOTAL HARTA LANCAR 13,141,890, AKTIVA TETAP SUB TOTAL HUTANG JANGKA PENDEK 6,658,751, HUTANG JANGKA PANJANG PENYISIHAN UANG JASA & PESANGON 492,746, TANAH 760,000, GEDUNG & BANGUNAN 1,926,867,799 SUB TOTAL HUTANG JANGKA PANJANG 492,746, KENDARAAN BERMOTOR 431,961, PERALATAN & PERLENGKAPAN 558,355, R/K PUSAT - CABANG 1305 INVENTARIS KANTOR 452,447, R/K PUSAT - CABANG (2,339,236,392) 1306 FURNITURE & FIXTURE 162,300, AKUMULASI PENYUSUTAN AKTIVA (2,352,196,205) SUB TOTAL R/K PUSAT - CABANG (2,339,236,392) SUB TOTAL AKTIVA TETAP 1,939,736, LABA DITAHAN LABA ( RUGI ) DITAHAN 4,809,194,167 LABA ( RUGI ) TAHUN BERJALAN 4,800,925,384 LABA ( RUGI ) BULAN BERJALAN 659,246, SUB TOTAL LABA DITAHAN 10,269,366, TOTAL ASSETS 15,081,627,657 TOTAL LIABILITIES & EQUITY 15,081,627,657 ================ ================

62 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Rabu, 11 June 2014 Jam : 12:06:14 Hal : 1 BALANCE SHEETS Periode : Desember 2008 AKTIVA Code Description Amount Code Description PASSIVA Amount 11 HARTA LANCAR 21 HUTANG JANGKA PENDEK 1101 KAS 147,630, HUTANG USAHA 8,757,629, BANK 659,783, UANG MUKA DITERIMA 3,054,992, PIUTANG USAHA 9,543,164, TITIPAN YANG DITERIMA 3,053, PERSEDIAAN 3,754,108, HUTANG PAJAK 228,562, BIAYA DIBAYAR DIMUKA 35,941, BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 1,122,181, SUB TOTAL HARTA LANCAR 14,140,628,907 SUB TOTAL HUTANG JANGKA PENDEK 13,166,419, AKTIVA TETAP 22 HUTANG JANGKA PANJANG 1301 TANAH 760,000, PENYISIHAN UANG JASA & PESANGON 673,769, GEDUNG & BANGUNAN 1,926,867, KENDARAAN BERMOTOR 334,717,209 SUB TOTAL HUTANG JANGKA PANJANG 673,769, PERALATAN & PERLENGKAPAN 678,981, INVENTARIS KANTOR 502,999, R/K PUSAT - CABANG 1306 FURNITURE & FIXTURE 171,129, R/K PUSAT - CABANG (16,544,594,997) 1309 AKUMULASI PENYUSUTAN AKTIVA (2,471,591,568) SUB TOTAL AKTIVA TETAP 1,903,104, SUB TOTAL R/K PUSAT - CABANG (16,544,594,997) 39 LABA DITAHAN LABA ( RUGI ) DITAHAN 10,063,189,085 LABA ( RUGI ) TAHUN BERJALAN 8,319,884,962 LABA ( RUGI ) BULAN BERJALAN 365,065, SUB TOTAL LABA DITAHAN 18,748,139, TOTAL ASSETS 16,043,732,966 TOTAL LIABILITIES & EQUITY 16,043,732,966 ================ ================

63 PT. AGUNG AUTOMALL - BTM BALANCE SHEETS!"# $ %&' ' $ %&' "# ' 11 HARTA LANCAR 21 HUTANG JANGKA PENDEK ()( *!+,* (-((-.+ (/(/( *+,0* "!12"0 (()( - "*!+,* (((-!"!"+3+, "!12"0 -)( ) 121 "+ -()()(- ) *!+, (/(--."3 ".32 "0* (-( /."33+,0"2* ".32 ((( *.!5!62!6+$2 (-(/)() *.!5!6*!+,+, 1+ 1 )(/(-(/ 13 AKTIVA TETAP 22 HUTANG JANGKA PANJANG!+ )(( 1+3""+*+,71+,5+ /(---(-,1 *+,7.+,*++ ((/)() !52 )(-( *.!5!6*!+,+, ++, /(---( ! , + )-(/()) "+#1+!2" +!52 )(()- 23 R/K PUSAT - CABANG *2+"!*217"8!*21 )(( 29 *!4$.+, :)(((; *0*6"1+3**!+!"# :(-(//(; *.!5!6!"#!1! *.!5!629 *!4$.+, :)(((; ()//(-)(/ 39 LABA DITAHAN 6.:2*,"; "!+ 6.:2*,";!* :2*,";.* *.!5!66. "!+ /(-(( (-/(( ()()( TOTAL ASSETS /(--(( !5!66"."6"!"171<*"!3 ((-)()- ================ ================

64 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM BALANCE SHEETS!" # $%& & # $%&!" & 11 HARTA LANCAR 21 HUTANG JANGKA PENDEK '((') * +,* )'('-'.+ ''-( ( *+,/*! 01!/ 2'-'2' 2!* +,* ''-')-2 )!!+3+,! 01!/ '2'( 010!+ )'''( * +, 2(')2'-(.!3!.31!/* 2'-' -.!33+,/!1*!.31 '-')' * #1 '-('22'(( *. 5 6* +,+,0+ 0 ''))') 13 AKTIVA TETAP 22 HUTANG JANGKA PANJANG + )'' 0+3!!+*+,70+,5+ ''(')(,0 *+,7.+,*++ '(-'-)' /5 51 '2' *. 5 6* +,+,++, ''(')( ,+ '('( (!+"0+ 1!+ 51 '-)-') 23 R/K PUSAT - CABANG ) *1+! *107!8 *10 '(2' 19* 4#.+, :-''-'--; */*6!0+3** +!" :')2'('2; *. 5 6!" * * 4#.+, :-''-'--; '-('' 39 LABA DITAHAN 6.:1*,!;! + 6.:1*,!; * :1*,!;.* * ! + (''2'( ('-')'2 -('2)' '-)')'() TOTAL ASSETS !.!6!!070<*! 3 '')('-(- ================ ================

65 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Rabu, 11-June-2014 Jam:10:24:18 Hal : 1 INCOME STATEMENT Periode :Desember 2006 PDB 42 No Perkiraan Nama Perkiraan Periode Previous (Year-To-Date) Current Month Year-to-Date PENDAPATAN TRADING PENDAPATAN AAM - KBM 63,464,902, ,058,815, ,523,718, PENDAPATAN AAM - SERVICE 3,704,804, ,756, ,084,561, PENDAPATAN AAM - PART 1,606,397, ,166, ,818,564, PENDAPATAN BERSIH 68,776,105, ,650,738,160 79,426,843,547 HPT 52 HARGA POKOK TRADING HARGA POKOK AAM - KBM 57,087,351, ,804,387, ,891,739, HARGA POKOK AAM - SERVICE 2,373,713, ,151, ,607,864, HARGA POKOK AAM - PART 1,394,959, ,975, ,579,935, Sub Total HARGA POKOK TRADING 60,856,025, ,223,514,464 70,079,539,611 HARGA POKOK PENJUALAN 60,856,025,147 9,223,514,464 70,079,539,611 LABA KOTOR 7,920,080,240 1,427,223,696 9,347,303,936 BPT 62 BIAYA PENJUALAN TRADING BIAYA PENJUALAN AAM - KBM 3,039,495, ,401, ,668,897, BIAYA PENJUALAN AAM - SERVICE 907,493, ,320, ,031,813, BIAYA PENJUALAN AAM - PART 74,567, ,831, ,398, Sub Total BIAYA PENJUALAN TRADING 4,021,556, ,553,564 4,781,110,364 BAU 68 BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM BIAYA SDM 275,872, ,774, ,647, BIAYA KANTOR DAN UMUM 602,095, ,043, ,138, BIAYA PEMELIHARAAN 132,994, ,068, ,062, BIAYA PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 227,515, ,826, ,341, Sub Total BIAYA ADMINISTRASI dan UMUM 1,238,478, ,712,629 1,385,190,700 TOTAL BIAYA OPERASI 5,260,034, ,266,193 6,166,301,064 LABA OPERASI 2,660,045, ,957,503 3,181,002,872 PLL 71 PENDAPATAN LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN 1,625, , ,800, Sub Total PENDAPATAN LAIN-LAIN 1,625, ,058 1,800,048 TOTAL PENDAPATAN LAIN-LAIN 1,625, ,058 1,800,048 BLL 72 BIAYA LAIN-LAIN BIAYA LAIN-LAIN 9,055, , ,649, Sub Total BIAYA LAIN-LAIN 9,055, ,033 9,649,501

66 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Rabu, 11-June-2014 Jam:10:24:18 Hal : 2 INCOME STATEMENT Periode :Desember 2006 No Perkiraan Nama Perkiraan Periode Previous (Year-To-Date) Current Month Year-to-Date PLB 81 POS LUAR BIASA TOTAL POS LUAR BIASA 0.00 TPJ 91 TAKSIRAN PAJAK TOTAL PAJAK 0.00 TOTAL BIAYA LAIN-LAIN 9,055, ,033 9,649,501 LABA / RUGI : 2,652,615, ,537,528 3,173,153,419

67 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Rabu, 11-June-2014 Jam:12:02:23 Hal : 1 INCOME STATEMENT Periode :Desember 2007 PDB 42 No Perkiraan Nama Perkiraan Periode Previous (Year-To-Date) Current Month Year-to-Date PENDAPATAN TRADING PENDAPATAN AAM - KBM 113,519,674, ,384,165, ,903,839, PENDAPATAN AAM - SERVICE 4,714,848, ,797, ,146,645, PENDAPATAN AAM - PART 2,455,636, ,467, ,738,103, PENDAPATAN BERSIH 120,690,159, ,098,430, ,788,589,502 HPT 52 HARGA POKOK TRADING HARGA POKOK AAM - KBM 102,831,170, ,091,846, ,923,016, HARGA POKOK AAM - SERVICE 2,833,210, ,678, ,116,889, HARGA POKOK AAM - PART 2,130,886, ,986, ,374,873, Sub Total HARGA POKOK TRADING 107,795,268, ,619,511, ,414,779,257 HARGA POKOK PENJUALAN 107,795,268,247 19,619,511, ,414,779,257 LABA KOTOR 12,894,891,221 2,478,919,024 15,373,810,245 BPT 62 BIAYA PENJUALAN TRADING BIAYA PENJUALAN AAM - KBM 5,683,742, ,382,465, ,066,207, BIAYA PENJUALAN AAM - SERVICE 1,113,891, ,651, ,413,543, BIAYA PENJUALAN AAM - PART 88,388, ,507, ,895, Sub Total BIAYA PENJUALAN TRADING 6,886,021, ,691,624,537 8,577,646,084 BAU 68 BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM BIAYA SDM 252,304, ,954, ,259, BIAYA KANTOR DAN UMUM 628,967, ,130, ,098, BIAYA PEMELIHARAAN 139,461, ,716, ,177, BIAYA PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 183,192, ,620, ,813, Sub Total BIAYA ADMINISTRASI dan UMUM 1,203,926, ,421,340 1,399,348,174 TOTAL BIAYA OPERASI 8,089,948,381 1,887,045,877 9,976,994,258 LABA OPERASI 4,804,942, ,873,147 5,396,815,987 PLL 71 PENDAPATAN LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN 2,446, ,146, ,593, Sub Total PENDAPATAN LAIN-LAIN 2,446, ,146,775 71,593,336 TOTAL PENDAPATAN LAIN-LAIN 2,446,561 69,146,775 71,593,336 BLL 72 BIAYA LAIN-LAIN BIAYA LAIN-LAIN 6,464, ,773, ,237, Sub Total BIAYA LAIN-LAIN 6,464, ,773,380 8,237,397

68 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Rabu, 11-June-2014 Jam:12:02:23 Hal : 2 INCOME STATEMENT Periode :Desember 2007 No Perkiraan Nama Perkiraan Periode Previous (Year-To-Date) Current Month Year-to-Date PLB 81 POS LUAR BIASA TOTAL POS LUAR BIASA 0.00 TPJ 91 TAKSIRAN PAJAK TOTAL PAJAK 0.00 TOTAL BIAYA LAIN-LAIN 6,464,017 1,773,380 8,237,397 LABA / RUGI : 4,800,925, ,246,542 5,460,171,926

69 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Rabu, 11-June-2014 Jam:12:02:23 Hal : 1 INCOME STATEMENT Periode :Desember 2008 PDB 42 No Perkiraan Nama Perkiraan Periode Previous (Year-To-Date) Current Month Year-to-Date PENDAPATAN TRADING PENDAPATAN AAM - KBM 141,894,502, ,723,898, ,618,401, PENDAPATAN AAM - SERVICE 6,096,089, ,269, ,814,359, PENDAPATAN AAM - PART 5,168,075, ,645, ,583,720, PENDAPATAN BERSIH 153,158,667, ,857,814, ,016,481,649 HPT 52 HARGA POKOK TRADING HARGA POKOK AAM - KBM 127,635,747, ,703,180, ,338,927, HARGA POKOK AAM - SERVICE 3,313,941, ,891, ,693,832, HARGA POKOK AAM - PART 4,464,341, ,929, ,823,271, Sub Total HARGA POKOK TRADING 135,414,029, ,442,001, ,856,031,311 HARGA POKOK PENJUALAN 135,414,029,778 24,442,001, ,856,031,311 LABA KOTOR 17,744,637,794 3,415,812,544 21,160,450,338 BPT 62 BIAYA PENJUALAN TRADING BIAYA PENJUALAN AAM - KBM 6,339,531, ,632,785, ,972,317, BIAYA PENJUALAN AAM - SERVICE 1,441,124, ,222, ,198,346, BIAYA PENJUALAN AAM - PART 178,884, ,136, ,021, Sub Total BIAYA PENJUALAN TRADING 7,959,540, ,465,144,333 10,424,685,292 BAU 68 BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM BIAYA SDM 299,173, ,004, ,177, BIAYA KANTOR DAN UMUM 865,251, ,224, ,020,476, BIAYA PEMELIHARAAN 149,048, ,345, ,393, BIAYA PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 196,426, ,212, ,639, Sub Total BIAYA ADMINISTRASI dan UMUM 1,509,899, ,788,107 2,096,687,309 TOTAL BIAYA OPERASI 9,469,440,161 3,051,932,440 12,521,372,601 LABA OPERASI 8,275,197, ,880,104 8,639,077,737 PLL 71 PENDAPATAN LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN 56,633, ,231, ,864, Sub Total PENDAPATAN LAIN-LAIN 56,633, ,231,286 58,864,372 TOTAL PENDAPATAN LAIN-LAIN 56,633,086 2,231,286 58,864,372 BLL 72 BIAYA LAIN-LAIN BIAYA LAIN-LAIN 11,945, ,046, ,991, Sub Total BIAYA LAIN-LAIN 11,945, ,046,000 12,991,757

70 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Rabu, 11-June-2014 Jam:12:02:23 Hal : 2 INCOME STATEMENT Periode :Desember 2008 No Perkiraan Nama Perkiraan Periode Previous (Year-To-Date) Current Month Year-to-Date PLB 81 POS LUAR BIASA TOTAL POS LUAR BIASA 0.00 TPJ 91 TAKSIRAN PAJAK TOTAL PAJAK 0.00 TOTAL BIAYA LAIN-LAIN 11,945,757 1,046,000 12,991,757 LABA / RUGI : 8,319,884, ,065,390 8,684,950,352

71 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Senin, 01-February-2010 Jam:13:07:56 Hal : 1 INCOME STATEMENT Periode :Desember 2009 PDB 42 No Perkiraan Nama Perkiraan Periode Previous (Year-To-Date) Current Month Year-to-Date PENDAPATAN TRADING PENDAPATAN AAM - KBM PENDAPATAN AAM - SERVICE PENDAPATAN AAM - PART PENDAPATAN BERSIH HPT 52 HARGA POKOK TRADING HARGA POKOK AAM - KBM HARGA POKOK AAM - SERVICE HARGA POKOK AAM - PART Sub Total HARGA POKOK TRADING HARGA POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BPT 62 BIAYA PENJUALAN TRADING BIAYA PENJUALAN AAM - KBM BIAYA PENJUALAN AAM - SERVICE BIAYA PENJUALAN AAM - PART Sub Total BIAYA PENJUALAN TRADING BAU 68 BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM BIAYA SDM BIAYA KANTOR DAN UMUM BIAYA PEMELIHARAAN BIAYA PENYUSUTAN DAN AMORTISASI Sub Total BIAYA ADMINISTRASI dan UMUM TOTAL BIAYA OPERASI LABA OPERASI PLL 71 PENDAPATAN LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN Sub Total PENDAPATAN LAIN-LAIN TOTAL PENDAPATAN LAIN-LAIN BLL 72 BIAYA LAIN-LAIN BIAYA LAIN-LAIN Sub Total BIAYA LAIN-LAIN

72 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Senin, 01-February-2010 Jam:13:07:56 Hal : 2 INCOME STATEMENT Periode :Desember 2009 No Perkiraan Nama Perkiraan Periode Previous (Year-To-Date) Current Month Year-to-Date PLB 81 POS LUAR BIASA TOTAL POS LUAR BIASA 0 TPJ 91 TAKSIRAN PAJAK TOTAL PAJAK 0 TOTAL BIAYA LAIN-LAIN LABA / RUGI :

73 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Senin, 07-February-2011 Jam:12:29:23 Hal : 1 INCOME STATEMENT Periode :Desember 2010 PDB 42 No Perkiraan Nama Perkiraan Periode Previous (Year-To-Date) Current Month Year-to-Date PENDAPATAN TRADING PENDAPATAN AAM - KBM PENDAPATAN AAM - SERVICE PENDAPATAN AAM - PART PENDAPATAN BERSIH HPT 52 HARGA POKOK TRADING HARGA POKOK AAM - KBM HARGA POKOK AAM - SERVICE HARGA POKOK AAM - PART Sub Total HARGA POKOK TRADING HARGA POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BPT 62 BIAYA PENJUALAN TRADING BIAYA PENJUALAN AAM - KBM BIAYA PENJUALAN AAM - SERVICE BIAYA PENJUALAN AAM - PART Sub Total BIAYA PENJUALAN TRADING BAU 68 BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM BIAYA SDM BIAYA KANTOR DAN UMUM BIAYA PEMELIHARAAN BIAYA PENYUSUTAN DAN AMORTISASI Sub Total BIAYA ADMINISTRASI dan UMUM TOTAL BIAYA OPERASI LABA OPERASI PLL 71 PENDAPATAN LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN Sub Total PENDAPATAN LAIN-LAIN TOTAL PENDAPATAN LAIN-LAIN BLL 72 BIAYA LAIN-LAIN BIAYA LAIN-LAIN Sub Total BIAYA LAIN-LAIN

74 PT. AGUNG AUTOMALL - BATAM Senin, 07-February-2011 Jam:12:29:23 Hal : 2 INCOME STATEMENT Periode :Desember 2010 No Perkiraan Nama Perkiraan Periode Previous (Year-To-Date) Current Month Year-to-Date PLB 81 POS LUAR BIASA TOTAL POS LUAR BIASA 0 TPJ 91 TAKSIRAN PAJAK TOTAL PAJAK 0 TOTAL BIAYA LAIN-LAIN LABA / RUGI :

75

76 No.B V0 HAL. 1/9 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Berdirinya PT Agung Automall Pada tahun 1972, PT Agung Concern mulai dibuka sebagai distributor Toyota saat Toyota memutuskan untuk membuka pabrik mobil di Indonesia. PT Toyota Astra Motor menunjuk PT Agung Concern untuk memiliki kekuasaan sepenuhnya dalam menjual unit Toyota di daerah Bali, Riau, Jambi, Bengkulu dan memiliki penjualan eksklusif untuk Landcruiser di Jawa Timur. PT Agung Concern yang dikhususkan untuk menjual unit Toyota berubah nama menjadi PT Agung Automall pada tahun Saat ini PT Agung Automall mempunyai 17 cabang utama, yaitu : 4 di area Bali, 4 di area Riau, 3 di area muaro bungo, 2 di area Jambi, 3 di area Kepri, dan 1 di area Bengkulu. Selain itu juga mempunyai 10 kantor cabang pembantu, yaitu : 5 di area Riau, 3 di area Bali dan 2 di area Jambi. Perusahaan ini memiliki karyawan yang berkualitas lebih dari 5000 orang di area penjualan dan layanan purna jual (Bengkel). Pelayanan terhadap pelanggan dan kemempuan manajemen yang profesional menjadi focus perusahaanyang mendasar selama bertahun tahun PT Agung Automall berdiri. Hal ini yang membentuk PT Agung Automall menjadi organisasi marketing yang kuat.

77 No.B V0 HAL. 2/9 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Kualitas dari layanan purna jual (Bengkel) yang mempunyai tujuan untuk menjadikan pelanggan loyal dapat terlihat jelas dari laporan unit penjualan yang mengesankan. 1.2 Visi dan Misi Perusahaan PT Agung Concern terlahir dari idealism para pendiri yang ingin memberikan kontribusi bagi pembangunan di Indonesia. Untuk itu, misi dan visi PT Agung Concern adalah sebagai berikut: a. Misi PT Agung Concern didirikan untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan masyarakat sekitarnya dengan sumber daya manusianya yang profesional. Nilai tambah dapat diperoleh dengan mengupayakan keuntungan di atas para pesaing dalam bidang yang sama dan memberikan manfaat yang sama pada semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). b. Visi Dalam jangka panjang PT Agung Concern akan menjadi yang terbaik dan pemimpin dalam bidang usahanya melalui pelayanan prima pada pelanggan dan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders).

78 No.B V0 HAL. 3/9 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang 1.3 Struktur Organisasi PT Agung Automall Regional Manager Branch Manager Customer Relation Coordinator Part Opr Head Workshop Dept Head Sales Section Head ADM Dept Head Sales Part Service Adviso r Works hop Suppo rt Spv Pjs Sales Sales Spv Sales Spv Spv Accou nting Person al Admin Part AD M Contro ller W/S Trainn ing & TWC Sales man Sales Count er Sales man Sales Count er Sales man Sales Count er TPA Gener al Affair Forem an Group App Kasir Outsor cing Mekan ik Petuga s MRS Collect or Driver Forem an Group Teknis i PDS Unit Adm/ TAP Mekan ik Gudan g Part Forem an Group Tool Keepe r Mekan ik ADM Servic e Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sumber: PT Agung Automall

79 No.B V0 HAL. 4/9 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang 1.4 Produk PT Agung Automall PT. Agung Automall Cabang Batam adalah salah satu Autorized main dealer yang dipercayakan untuk memasarkan produk Jepang, yaitu Toyota. Toyota terdiri dari berbagai macam jenis, yaitu Avanza, Innova, Rush, Yaris, Corolla, NAV1, Camry, Vios, Etios, Agya, Fortuner, Hiace, Dyna dan Hilux. Peminat produk Jepang ini sangat mengagumkan, dengan kualitas dan pelayanan perusahaan terhadap kendaraan pelanggan dapat dilihat dengan adanya Purna Jual (Bengkel) yang selalu memperhatikan kendaraan pelanggan.

80 No.B V0 HAL. 5/9 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang BAB II DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG INDUSTRI 2.1 Deskripsi Kerja Lokasi Unit Kerja Penulis melakukan magang di PT Agung Automall Cab Sekupang selama 3 (tiga) bulan, yaitu dimulai dari tanggal 17 Februari 2014 sampai dengan 16 Mei 2014 yang beralamat di R.E Martadinata Tanjung Pinggir Sekupang Batam sekaligus tempat penulis bekerja. Selama bekerja di PT Agung Automall penulis ditempatkan di bagian Administrasi dengan jabatan sebagai Kasir Rincian Tugas Selama magang di PT Agung Automall, penulis melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Menerima Pembayaran Pembelian Kendaraan oleh Customer b. Membuat Kwitansi atau Tanda Terima Pembayaran Pembelian Kendaraan c. Menyetorkan Kas ke Bank d. Membayarkan Kewajiban Perusahaan yang sudah jatuh tempo Target yang Diharapkan Selama magang di PT Agung Automal, penulis diharapkan mencapai target yang diharapkan perusahaan sebagai berikut:

81 No.B V0 HAL. 6/9 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang a. Dana yang masuk segera dilaporkan ke bagian pembukuan agar dapat segera dibukukan. b. Setelah dibukukan segera menyiapkan kas untuk di setor ke bank dan memastikan tidak adanya kas di perusahaan. c. Mengecek Kewajiban yang sudah jatuh tempo agar tidak terlambat. 2.2 Deskripsi Alat dan Produk Perangkat Lunak atau Perangkat Keras yang Digunakan Media dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan magang di PT Agung Automall adalah sebagai berikut: a. Komputer Digunakan untuk membuat kwitansi atau tanda terima pembayaran. b. Printer Digunakan untuk mencetak kwitansi sesuai dengan transaksi. c. Telepon Digunakan untuk memperlancar kegiatan operasional kantor. d. Mesin Fotocopy Digunakan untuk memfotocopy data yang dibutuhkan sebagai kelengkapan penagihan pembayaran ke leasing. e. Alat Tulis Kantor ( pulpen, pensil, tipex, penggaris, penghapus, dll)

82 No.B V0 HAL. 7/9 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Digunakan untuk keperluan menulis, menggaris dan menghapus sesuai dengan kegiatan operasional yang berlangsung. f. Stamp Digunakan untuk dokumen resmi yang dikeluarkan perusahaan sesuai transaksi perusahaan. g. Pembolong Kertas Digunakan untuk membolongi kertas ataupun dokumen yang sudah siap diproses untuk kemudian diarsip dalam file perusahaan Data dan Dokumen yang Diolah atau Dihasilkan Dokumen dan data yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan magang adalah sebagai berikut: a. Kwitansi Kwitansi berisikan tanggal, nama customer, alamat customer, jumlah pembayaran customer, jenis kendaraan yang dipesan dan bentuk pembayaran yang dilakukan customer, seperti: Cash, Cheque atau Transfer. b. BUM (Bukti Uang Masuk) BUM (Bukti Uang Masuk) berisikan nama customer yang melakukan pembayaran, jenis pembayaran yang dilakukan, jumlah pembayaran yang dilakukan dan jurnal masuknya uang ke kas hasil dari transaksi yang terjadi.

83 No.B V0 HAL. 8/9 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Flowchart Sistem Pembayaran Kendaraan di PT Agung Automall Mulai Transaksi Kwitansi BUM Otorisasi Selesai Gambar 2.1 Flowchart Sistem Pembayaran Sumber: Diolah

84 No.B V0 HAL. 9/9 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pengamatan penulis yang telah melakukan magang industri selama 3 (tiga) bulan di PT Agung Automall, penulis memperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Bagian Administrasi adalah tempat dimana segala sesuatu yang berkaitan dengan pembayaran, penagihan dan pembayaran kewajiban secara rasional yang berhubungan dengan pengeluaran dan penerimaan kas masuk maupun kas keluar. b. Struktur organisasi yang terdapat di PT Agung Automall sudah terstruktur dengan sangat baik. c. Peraturan, hak, wewenang dan kewajiban para staff sudah sesuai dengan apa yang didapatkan dan diberikan. 3.2 Saran Saran yang dapat penulis kemukakan selama menjalani proses magang industri diantaranya adalah penulis berharap dengan adanya magang industri dapat lebih mempererat hubungan kerja sama yang baik antara pihak Politeknik Negeri Batam dengan pihak PT Agung Automall.

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Fahmi (2013:2) menyatakan bahwa: Laporan Keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Nama : A. Yaumil Mahsyar H NPM : 20213003 Kelas : 3EB12 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

Analisa laporan keuangan berguna untuk :

Analisa laporan keuangan berguna untuk : Perlu diketahui bahwa untuk menganalisis laporan keuangan agar lebih baik, data disajikan untuk minimal 3 tahun terakhir sehingga diperoleh data pertumbuhan untuk 2 tahun terakhir. Semakin banyak data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Keuangan Kinerja adalah aktivitas yang berkaitan dengan unsur yang terlibat dalam suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan suatu peroses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjaua Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

Analisis Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT LMG Periode Tahun

Analisis Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT LMG Periode Tahun Analisis Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT LMG Periode Tahun 2014-2016 (Profitability Analysis To Measure Financial Performance at PT LMG Period 2014-2016) Dian Mustika Sari 1)*, Arif

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Oleh : Febriani Asmorowati Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang email

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Nama : Stephanie Octaviani Npm : 21209655 Jurusan : S1 - Akuntansi Latar Belakang Masalah Sebagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE Andi Marlinah*) Abstract : This study aims to analyze the financial performance PT. Amanah Finance in terms of profitability

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa tahun belakangan ini, kinerja perekonomian Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. Ada beberapa indikator ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN DAN COMMON SIZE PADA PT XYZ UNTUK PERIODE

PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN DAN COMMON SIZE PADA PT XYZ UNTUK PERIODE PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN DAN COMMON SIZE PADA PT XYZ UNTUK PERIODE 2014-2016 Fadhia Ariani I.S.D. 1, Endang Asliana, S.E., M.Sc. 2, Arif Makhsun, S.E., M.S.Ak. 3 1 mahasiswa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Setiap badan usaha diwajibkan untuk membuat laporan keuangan dari hasil kegiatan usahanya selama periode tertentu. Laporan keuangan

Lebih terperinci

PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK

PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK Meryna Dwi Cahyaningtyas, Kusni Hidayati, Nova Retnowati Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuaan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2000), kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Analisis Laporan Keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelahaan atas laporan keuangan perusahaan dengan mendasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk Nama Npm : 22209237 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Jonathan Lingga Saputra : Bertilia Lina Kusrina, SE., MM. LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Financial statements analysis, accounting analysis, and financial statements. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Financial statements analysis, accounting analysis, and financial statements. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study is to analyze financial statements of PT. Timah Tbk. relates to making an investment decisions. Financial statements analysis is important to provides information about

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan bisnis selalu di hadapkan berbagai persoalan yang memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap permasalahan akan berdampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang kondisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang kondisi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk Disusun oleh Nama : AdhiPrasetyo NPM : 06320005872 Kelas/Nomer Absen : 2D Adm. Perpajakan / 03 DEPARTEMEN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu David Lianto (2013) yang mengkaji tentang Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian kinerja keuangan Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan. Kinerja yang baik menunjukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investor atau

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU Ibnu Sutomo Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi yang berkembang pesat, tingkat persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai macam bidang usaha dan ukurannya. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

Analisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN A. ANALISIS KEUANGAN (FINANCIAL ANALYSISI) Analisis Keuangan adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan

Lebih terperinci

STRATEGI PENDANAAN MELALUI SEKURITISASI PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PT. ABC FINANCE TESIS

STRATEGI PENDANAAN MELALUI SEKURITISASI PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PT. ABC FINANCE TESIS UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI PENDANAAN MELALUI SEKURITISASI PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PT. ABC FINANCE TESIS AGUNG YUDIVIANTHO 0806432101 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA BAB 2 TINJAUN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Undang-undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dan untuk menunjang pengetahuan yang seluas luasnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dan untuk menunjang pengetahuan yang seluas luasnya bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT XYZ adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa informasi untuk masyarakat luas, guna mempertinggi kelancaran informasi kepada masyarakat dan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan

Lebih terperinci