Struktur dan Mekanisme Saluran Pencernaan. Roykedona Lisa Triksi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Struktur dan Mekanisme Saluran Pencernaan. Roykedona Lisa Triksi"

Transkripsi

1 Struktur dan Mekanisme Saluran Pencernaan Roykedona Lisa Triksi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Pendahuluan Kita manusia sebagai makhluk hidup tentu memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Makanan, minuman, dan obat-obatan merupakan sumber energi dan sumber bahan baku untuk membangun tubuh. Sebelu dapat digunakan tubuh, makanan dicerna dalam sistem pencernaan. Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan yang dimakan masuk lewat mulut kemudian masuk kedalam gaster melewati esofagus lalu dibawa melalui usus halus sampe ke usus besar dan kemudian dikeluarkan lewat anus. Sesuai dengan skenario, seorang laki-laki memiliki tekanan darah tinggi hingga akhirnya terkena stroke dan mengalami dysphagia. Dengan terjadinya dysphagia maka terjadi gangguan dari salah satu organ atau mekanisme pencernaan yang tentu akan mempengaruhi sistem pencernaan secara keseluruhan. Maka dari itu penulis akan mencoba membahas struktur organ pencernaan mulai dari mulut sampai ke anus dan juga akan dibahas mengenai mekanisme kerja sistem pencernaan. Struktur Makro dan Mikro Organ Pencernaan Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, yaitu tuba muskular panjang yang merentang dari mulut (cavum oris) sampai anus, dan organ-organ aksesoris seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas. Saluran pencernaan yang terletak dibawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal. 1 Organ-organ yang akan dibahas adalah mulut, esofagus, gaster, hepar & pankreas, usus halus (duodenum, jejunum, ileum), kolon dan rektum. Alamat korespondensi: Roykedona Lisa Triksi ( ) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat Telp Fax bloody_silver@live.com 1

2 I. Cavum Oris gambar 1. Cavum oris Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri atas rongga mulut. 2 Selain itu terdapat rima oris yaitu rongga diantara dua bibir. Rima oris disusun atas bibir labium superior dan inferior, kedua labium ini digerakan oleh Mm. orbicularis oris. Sedangkan pipi bagian dalam dapat digereakan oleh m. buccinators. Lalu terdapat lubang besar di selaput pipi bagian dalam setinggi molar kedua atas yang merupakan muara dari kelenjar parotis yang disebut papilla salaivaria buccalis. Mulut digunakan untuk mengunyah makanan, maka dari itu untuk menggerakan mulut dibutuhkan otot-otot pengunyah sebagai berikut: a. M. masseter. Otot ini terletak vertikal dari maxilla sampai ke mandibula. Pars superficialis digunakan untuk kontraksi mulut serta elevasi dan menarik mandibula ke depan (protruda). Sedangkan pars profunda untuk retruda. b. M. temporalis. Otot ini terletak di bagian temporal. Pars anterior untuk mengangkat mandibula. Sedangkan pars posterior untuk retrusi. c. M. pterygoideus lateralis/externus yang berarah horizontal. Berguna untuk membuka mulut. Sedangkan yang medialis/internus terdapat di 2

3 bagian dalam mandibula dan searah dengan m. masseter, digunakan untuk menutup mulut. Keempat otot ini dipersarafi oleh cabang dari n. trigeminus. Sedangkan secara mikroskopis, Labium oris dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: a. Area kutanea. Merupakan struktur kulit tipis dengan adnexa kulit yang biasa terdapat. b. Area merah bibir (intermedia). Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk. Epitelnya berwarna jernih karena mengandung butir-butir eleidin dan banyak terdapat kapiler darah. c. Area oral mukosa. Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk dan memiliki area propia yang agak kompak. Pada tunika sub mukosa terdapat kelenjar labialis yang bersifat seromukus, dan dibawah sub mukosa terdapat otot lurik (m. orbikularis oris). i. Gigi Selain itu, didalam rongga mulut pun terdapat organ-organ aksesoris seperti gigi-geligi. Gigi secara makro terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri atas mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang. Mahkota gigi dilapisi yang berwarna putih. Gigi dipersarafi oleh Nn. Alveolares superiores & inferiores. Perdarahan gigi dilakukan oleh Rr. Alveolaris Aa. Maxillaris externus dan A. infraorbitalis, A. palatini major serta A. buccalis. Secara mikro dentin membentuk bagian terbesar dari gigi. Dentin berasal dari mesoderm dan dibentuk oleh odontoblas. Lalu gigi berasal dari ektoderm, mirip bahan terkeras pada tubuh. dibentuk oleh ameoblas dan tidak mengandung kolagen, kaya enamelin yaitu protein yang kaya prolin. ii. Lidah Selain gigi, organ aksesoris lainnya adalah lidah (lingua). Lidah direkatkan pada dasar mulut oleh frenulum lingua. Lidah berfungsi untuk menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan dan dalam produksi wicara. 3 Secara makro lidah terutama terdiri dari otot-otot ekstrinsik dan intrinsik. Otot-otot ekstrinsik untuk menggerakkan lidah sebagai satu kesatuan sedangkan otot-otot intrisik untuk merubah bentuk lidah. 3

4 Otot-otot ekstrinsik terdiri dari M. genioglossus untuk menjulurkan lidah, M. Hyoglossus untuk menarik lidah ke bawah, M. Styloglossus untuk mengangkat lidah ke arah postero-cranial dan M. palatoglossus untuk memperkecil isthmus faucium. Sedangkan otot-otot intrinsik terdiri dari M. vertikalis, M. longitudinalis superior, M. longitudinalis inferior, dan M. transversalis. Perdarahan lidah adalah lewat a. lingualis cabang dari a. carotis externa. Persarafan lidah dibagi menjadi dua yaitu, motorik untuk semua otot ekstrinsik dan intrinsik yang dipersarafi oleh N. hypoglossus (XII) kecuali M. palatoglossus yang dipersarafi N. glossopharyngeus (IX). Sedangkan yang sensorik yaitu di bagian 2/3 anterior lidah yang sensibel oleh N. lingualis dan bagian pengecap oleh chorda tympani. Sedangkan bagian 1/3 posterior yang sensibel oleh N. IX & X serta yang pengecap oleh N. IX. Gambar 2. Mikroskopis lidah Sedangkan secara mikroskopis, lidah memiliki epitel selapis gepeng bertanduk dan tidak bertanduk. Papilla linguae di 2/3 bagian anterior lidah dan terdiri dari papilla filiformis, papilla fungiformis dan papilla circumvallata. Papilla filiformis dan fungiformis merupakan proyeksi jaringan ikat yang ditutup oleh epitel. 1/3 posterior bagian dorsal lidah bebas dari papilla lidah, disinilah terdapat tonsilla linguae. Papilla filiformis merupakan papil terbanyak yang tersebar diseluruh permukaan dorsal 2/3 anterior lidah bentuknya runcing dan tidak terdapat taste buds. Epitelnya berlapis gepeng bertanduk. Sedangkan papilla fungiformis tersebar diantara 4

5 iii. papilla filiformis. Memiliki epitel berlapis gepeng tidak/sedikit bertanduk. Memiliki taste buds dan papilla sekunder, permukaannya lebih lebar dari dasarnya. Lalu ada papilla circumvallata yang memiliki epitel berlapis gepeng tidak bertanduk dan bentuknya menyerupai papilla fungiformis. Glandula Salivarius Gambar 3. Glandula saliva Kelenjar saliva mensekresikan saliva kedalam rongga oral. Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus. 1 Terdapat tiga pasang kelenjar saliva pada manusia, yaitu: a. Kelenjar parotid. Merupakan kelenjar saliva terbesar yang terletak agak ke bawah dan di depan telinga dan membuka melalui duktus parotid. b. Kelenjar submaxillaris (submandibular). Kurang lebih sebesar kacang kenari dan terletak di permukaan dalam mandibula serta membuka melalui duktus Wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua. c. Kelenjar sublingua. Terletak di dasar mulut dan membuka melalui duktus sublingua kecil menuju ke dasar mulut. II. Faring dan Esofagus 5

6 Faring atau tekak terletak dibelakang hidung, mulut dan laring (tenggorokan). Faring berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai di ketinggian vertebra cervikal keenam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan esofagus. 4 Pada faring terdapat otot-otot melingkar yaitu, M. levator veli palatini, M. konstriktor faringeus superior, media dan inferior. Sedangkan otot-otot membujur yaitu, M. palatofaringeus, M. stylofaringeus, dan M. salpingofaringeus. Untuk perdarahannya oleh A. thyroidea superior dan A. faringea ascendens, sedangkan persarafannya oleh plexus venosus faringeus dan plexus faringeus (N. IX + N. X). Dinding faring tersusun atas tiga lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan fibrosa dan lapisan berotot. Mukosa faring tidak memiliki muskularis mukosa dan di dalam lamina propria terdapat lapis fibrosa padat tebal kaya serat elastin yang duduk di atas otot faringeal dibawahnya, yang terdiri atas serat-serat longitudinal dalam dan oblik luar atau longitudinal bergaris melintang. Lapis fibroelastis menyatu dengan jaringan ikat interstisial dari otot, menyusupkan juluran-juluran di antara berkas serat otot. 5 Esofagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju gaster, bentuknya seperti silinder yang berongga. Perjalanan esofagus berawal sebagai struktur cervikal setinggi kartilago krikoid pada C6 di leher. Di dalam toraks, esofagus melewati mediastinum superior di atas dan mediastinum inferior di bawah. Setelah miring sedikit ke kiri di daerah leher esofagus kembali ke garis tengah di toraks setinggi T5. Dari situ esofagus terus turun ke arah bawah dan depan sampai ke pintu esofageal di diafragma T10. 6 Gambar 4. esofagus 6

7 Batas-batas esofagus adalah sebagai berikut. Pada pars cervikalis di anterior terdapat trakea dan gl. Tiroidea. Di posterior terdapat vertebra cervikalis dan f. prevertebralis. Di kanan kirinya terdapat A. carotis communis dan n. recurrens sedangkan di kirinya terdapat A. subclavia + duktus torasikus. Pada pars torakalis di anterior terdapat trakea, bronkus kiri, perikardium, atrium kiri, diafragma. Di posterior terdapat vertebra torakalis, duktus torakikus, v. azigos dan aorta ascendens. Di kiri terdapat arcus aorta,n. reccurens kiri, a. subclavia kiri, duktus torasikus dan pleura. Di kanan terdapat pleura dan v. azigos. Persarafan simpatis esofagus berasal dari cabangcabang N. vagus dan N. recurrens. Sedangkan parasimpatis di bawah hilus pulmonis, nn. Vagi membentuk plexus pada dinding esofagus, yang kiri ke sisi danterior dan yang kanan ke posterior Struktur mikroskopis esofagus terdiri dari empat lapisan yaitu, lapisan mukosa dalam berupa epitel gepeng berlapis. Kemudian lapisan submukosa dilanjutkan dua lapisan otot, lapisan luar otot longitudinal dan lapisan dalam otot sirkular. 2/3 bagian atas adalah otot lurik, sedangkan bagian sepertiga bagian bawahnya berupa otot polos. Lapisan jaringan areolar di luar. 6 III. Gaster Gaster adalah kelanjutan dari esofagus, berbentuk seperti kantung. Gaster dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding gaster disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun gaster, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong. Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura, curvatura major dan curvatura minor; dan dua dinding, paries anterior dan paries posterior. Gaster relatif terfiksasi pada kedua ujungnya, tetapi di antara ujung-ujung tersebut gaster sangat mudah bergerak. Gaster cenderung terletak tinggi dan tranversum pada orang pendek dan gemuk (gaster steer-horn) dan memanjang vertikal pada orang yang tinggi dan kurus (gaster berbentuk huruf J). Bentuk gaster sangat berbeda-beda pada orang yang sama dan tergantung pada isi, posisi tubuh, dan fase pernapasan. 7 7

8 Gambar 5. gaster Sedangkan untuk perdarahan gaster, arteri berasal dari cabang truncus coeliacus. Arteria gastrica sinistra berasal dari truncus coeliacus. Arteria gastrica dextra bersal dari arteria hepatica communis. Arteria gastricae breves bersal dari arteriaa lienalis. Arteria gastroomentalis sinistra berasal dari arteria splenica. Arteria gastroomentalis dextra berasal dari arteria gastroduodenalis. Vena mengalirkan dari ke dalam sirkulasi portal. Vena gastrica sinistra dan dextra bermuara langsung ke vena portae hepatis. Vena gastrica breves dan vena gastroomentalis sinistra bermuara ke dalam vena lienalis. Vena gastroomentalis dextra bermuara ke dalam vena mesenterica superior. Persarafan termasuk serabut-serabut simpatis yang berasal dari plexus coeliacus dan serabut-serabut parasimpatis dari nervus vagus dextra dan sinistra. 3 Untuk struktur mikroskopisnya gaster terdiri atas empat lapisan: a. Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa. b. Lapisan berotot yang terdiri atas tiga lapis, (a) serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot usofagus, (b) serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentuk otot sfinkter; dan berada di bawah lapisan pertama, dan (c) serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor (lengkung kecil). c. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan saluran limfe. d. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan atau rugue, yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi 8

9 makanan. Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe. Semua sel-sel itu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi saluran-saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar lambung tubuler yang bercabang-cabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi oleh epithelium silinder. Epithelium ini bersambung dengan permukaan mukosa dari lambung. Epithelium dari bagian kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-beda di beberapa daerah lambung. 4 IV. Hepar Hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai banyak fungsi. Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah diaphragma. Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra, dan hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium, dan cor. Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma sinistra. Permukaan atas hepar yang cembung melengkung di bawah kubah diaphragma. Facies visceralis, atau posteroinferior, membentuk cetakan visera yang letaknya berdekatan sehingga bentuknya menjadi tidak beraturan. Permukaan ini berhubungan dengan pars abdominalis oesophagus, gaster, duodenum, flexura coli dextra, ren dextra dan glandula suprarenalis dextra, serta vesica biliaris. 7 Seluruh hepar dikelilingi oleh capsulafibrosa, tetapi hanya sebagian ditutupi oleh peritoneum. Hepar tersusun atas lobuli hepatis. Vena centralis pada masing-masing lobulus bermuara ke vena hepaticae. Di dalam ruangan di antara lobulus-lobulus terdapat cananis hepatis yang berisi cabang-cabang arteria hepatica, vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus (trias hepatis). Darah arteria dan vena berjalan di antara sel-sel hepar melalui sinusoid dan dialirkan ke vena centralis. 7 Perdarahan hepar adalah arteria hepatica propria, cabang truncus coeliacus, berakhir dengan bercabang menjadi ramus dexter dan sinister yang masuk ke dalam porta hepatis. Vena portae hepatis bercabang dua menjadi dua cabang terminal yaitu ramus dexter dan sinister yang masuk porta hepatis di belakang arteri. Vena hepaticae (tiga buah atau lebih) muncul dari pars posterior hepatis dan bermuara ke dalam vena cava inferior. 7 9

10 Gambar 6. Hepar primata Pada hati primata atau manusia, septa jaringan ikat di antara lobuli hati tidak sejelas septa jaringan ikat pada hati babi. Akibatnya, sinusoid hati lobulus satu dapat berhubungan langsung dengan sinusoid lobulus lain. Selain perbedaan ini, daerah porta tetap mengandung cabang-cabang vena porta, arteria hepatika, dan duktus biliaris. 8 Di pusat setiap lobulus hati, terdapat vena sentral. Sinusoid hati terlihat di antara lempeng-lempeng sel hati yang memancar dari vena sentral ke arah tepi lobulus hati. Banyak cabang pembuluh interlobular dan duktus biliaris terlihat di daerah porta lobulus hati. 8 V. Vesica Biliaris Vesica biliaris (kantung empedu) adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan bawah (facies visceralis) hepar. Vesica biliaris dibagi menjadi fundus, corpus, dan collum. Fundus vesicae biliaris berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah margo inferior hepar, penonjolan ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilago costalis IX dextra. Corpus vesicae biliaris terletak dan berhubungan dengan facies visceralis hepar dan arahnya ke atas, belakang, dan kiri. Collum vesicae biliaris melanjutkan diri sebagai ductus cysticus, yang berbelok ke dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan ductus hepaticus communis untuk membentuk ductus choledochus. 7 Perdarahan vesica biliaris adalah arteria cystica, cabang arteria hepatica dextra. Vena cystica mengalirkan darah langsung ke vena porta. Sejumlah arteriae dan vena kecil juga berjalan di antara hepar dan vesica biliaris. Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk plexus coeliacus. Vesica biliaris berkontraksi sebagai respons terhadap hormon kolesistokinin yang dihasilkan oleh tunica mucosa duodenum karena masuknya makanan berlemak dari gaster. 7 10

11 Dinding kantung empedu terdiri atas mukosa, lapisan fibromuskular, lapisan jaringan ikat perimuskular, dan serosa pada semua permukaannya kecuali hepatik dengan adventisia yang melekatkannya pada hepar. Epitel pelapis adalah epitel selapis silindris tinggi dengan sitoplasma terpulas pucat dan inti di basal. Lamina propria mengandung jaringan ikat longgar dan beberapa jaringan limfoid difus. 8 Serat otot polos di dalam lapisan fibromuskular berbaur dengan lapisan-lapisan jaringan ikat longgar yang kaya serat elastin. Berbeda dengan organ lain yang mempunyai serosa atau adventisia menutupi lapisan muskular, kandung empedu memiliki lapisan lebar yang terdiri dari jaringan ikat longgar perimuskular yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limf, dan saraf; serosa adalah lapisan terluar dan menutupi semua bangunan ini. 8 Pankreas Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin kelenjar menghasilkan sekret yang mengandung enzim-enzim yang dapat menghidrolisis protein, lemak, dan karbohidrat. Pankreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum. Pankreas menyilang planum transpyloricum. Pankreas dapat dibagi dalam caput, collum, corpus, dan cauda. 7 Pankreas memiliki unsur eksokrin maupun endokrin yang menempati sebagian besar kelenjar. Pankreas eksokrin yang merupakan bagian terbesar dari kelenjar, terdiri atas asini serosa yang berhimpitan, tersusun dalam banyak lobulus kecil. Lobuli dikelilingi septa intradan interlobular, dengan pembuluh darah, duktus, saraf, dan kadang-kadang badan Pacini. Di dalam massa asini serosa, terdapat pulau Langerhans yang terisolasi. Pulau ini adalah bagian endokrin pankreas dan merupakan ciri khas pankreas. 8 Sebuah asinus pankreas terdiri atas sel-sel zimogen penghasil-protein berbentuk piramid mengelilingi sebuah lumen sentral yang kecil. Duktus ekskretorius meluas ke dalam setiap asinus dan tampak sebagai sel sentroasinar yang terpulas pucat di dalam lumennya. Produk sekresi asini dikeluarkan melalui duktus interkalaris (intralobular) yang sempit. Duktus ini memiliki lumen kecil dengan epitel kuboid rendah. Sel sentroasinar berlanjut sebagai epitel duktus interkalaris. Duktus interkalaris kemudian berlanjut sebagai duktus interlobular yang terdapat di dalam septa jaringan ikat yang terdapajsdi antara lobuli. Duktus interlobular dilapisi epitel selapis kuboid yang makin tinggi dan menjadi berlapis pada duktus yang lebih besar. 8 Duodenum 11

12 Duodenum merupakan saluran berbentuk huruf C dengan panjang sekitar 25 cm yang merupakan organ penghubung gaster dengan jejunum. Dudoneum melengkung di sekitar caput pancreatis. Satu inci (2,5 cm) pertama duodenum menyerupai gaster, yang permukaan anterior dan posteriornya diliputi oleh peritoneum dan mempunyai omentum minus yang melekat pada pinggir atasnya dan omentum majus yang melekat pada pinggir bawahnya. Bursa omentalis terletak di belakang segmen yang pendek ini. Sisa duodenum yang lain terletak retroperitoneal, hanya sebagian saja yang diliputi oleh peritoneum. 7 Duodenum terletak pada regio epigástrica dan umbilicalis dan untuk tujuan deskripsi dibagi menjadi empat bagian: 7 Pars Superior Duodenum panjangnya 5 cm, mulai dari pylorus dan berjalan ke atas dan belakang pada sisi kanan vertebra lumbalis l. Jadi bagian ini terletak pada planum transpyloricum. Pars Descendens Duodenum, bagian kedua duodenum panjangnya 8 cm dan berjalan vertikal ke bawah di depan hilum renale dextra, di sebelah kanan vertebrae lumbales II dan III. Kira-kira pertengahan arah ke bawah, pada margo medialis, ductus choledochus dan ductus pancreaticus menembus dinding duodenum. Kedua ductus ini bergabung untuk membentuk ampula hepatopancreatica yang akan bermuara pada papilla duodeni major. Ductus pancreaticus acessorius, bila ada, muara ke dalam duodenum sedikit lebih tinggi, yaitu pada papilla duodeni minor. Pars Horizontalis Duodenum panjangnya 8 cm dan berjalan horizontal ke kiri pada planum subcostale, berjalan di depan columna vertebralis dan mengikuti pinggir bawah caput pancreatis. Pars Ascendens Duodenum panjangnya 5 cm dan berjalan ke atas dan ke kiri ke flexura duodenojejunalis. Flexura ini difiksasi oleh lipatan peritoneum, ligamentum Treitz, yang melekat pada crus dextrum diaphragma. Setengah bagian atas duodenum diperdarahi oleh arteria pancreaticoduodenalis superior, cabang arteria gastroduodenalis. Setengah bagian bawah diperdarahi oleh arteria pancreaticoduodenalis inferior, cabang arteria mesenterica superior. Vena pancreaticoduodenalis superior bermuara ke vena portae hepatik, vena pancreaticoduodenalis inferior bermuara ke vena mesenterica superior. Saraf-saraf berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (vagus) dari plexus coeliacus dan plexus mesentericus superior. 7 Dinding duodenum terdiri atas empat lapisan: mukosa dengan epitel pelapisnya, lamina propria, dan mukosa muskularis; jaringan ikat submukosa di bawahnya dengan 12

13 kelenjar duodenal (Brunner) mukosa; kedua lapisan otot polos muskularis eksterna; dan serosa (peritoneum viseral). Lapisan-lapisan ini menyatu dengan lapisan yang serupa pada gaster, usus halus, dan usus besar. 8 Usus halus ditandai banyak tonjolan mirip jari yang disebut vili; epitel pelapis berupa selapis sel silindris dengan mikrovili yang membentuk striated borders; sel-sel goblet yang terpulas pucat; dan kelenjar intestinal tubular pendek (kripti Lieberkuhn) di dalam lamina propria. Kelenjar duodenal di dalam submukosa menjadi ciri duodenum bagian awal. Kelenjar ini tidak terdapat pada bagian lain usus halus maupun usus besar. 8 Lamina propria mengandung kelenjar intestinal; kelenjar ini bermuara ke dalam ruang antarvili. Lamina propria juga mengandung serat-serat jaringan ikat halus dengan sel retikulum, jaringan limfoid difus, dan/atau limfonoduli. Di duodenum, hampir seluruh submukosanya diisi oleh kelenjar duodenal tubular yang sangat bercabang. 8 Pada potongan melintang sediaan duodenum biasa, muskularis eksterna terdiri atas lapisan sirkular dalam dan lapisan longitudinal luar otot polos. Juga tampak sarang sel-sel ganglion parasimpatis pleksus saraf mienterikus (Auerbach) di dalam jaringan ikat di antara kedua lapisan otot muskularis eksterna. Serosa (peritoneum viseral) mengandung sel-sel jaringan ikat, pembuluh darah, dan sel-sel lemak) serosa adalah lapisan terluar duodenum. 8 Jejunum dan Ileum Jejunum dan ileum panjangnya 6 meter, dua per lima bagian atas merupakan jejunum. Masing- masing bagian mempunyai gambaran yang berbeda, tetapi dapat perubahan yang bertahap dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Jejunum dimulai pada duodenojejunalis dan ileum berakhir pada junctura ileocaecalis. 7 Gambar 7. Perdarahan jejunum-ileum 13

14 Pembuluh arteri yang mendarahi jejunum dan ileum berasal dari cabang-cabang arteria mesenterica superior. Cabang-cabang intestinal berasal dari sisi kiri arteria dan berjalan di dalam mesenterium untuk mencapai usus. Pembuluh-pembuluh ini beranastomis satu dengan yang lain untuk membentuk serangkaian arcade. Bagian paling bawah ileum diperdarahi juga oleh arteria ileocolica. Vena sesuai dengan cabang-cabang arteria mesenterica superior dan mengalirkan darahnya ke dalam vena mesenterica superior. Saraf-saraf berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (nervus vagus) plexus mesentericus superior. 7 Perbedaan antara jejunum dan ileum pada orang yang masih hidup: 7 Lengkung-lengkung jejunum terletak pada bagian atas cavitas peritonealis di bawah sisi kiri mesocolon transversum; ileum terletak pada bagian bawah cavitas peritonealis dan di dalam pelvis. Jejunum lebih lebar, berdinding lebih tebal, dan lebih merah dibandingkan ileum. Dinding jejunum terasa lebih tebal; karena lipatan yang lebih permanen pada tunica mucosa, plicae circulares lebih besar, lebih banyak, dan tersusun lebih rapat pada jejunum; sedangkan pada bagian atas ileum plica circulares lebih kecil dan lebih jarang; dan di bagian bawah ileum tidak ada plicae circulares. Mesenterium jejunum melekat pada dinding posterior abdomen di atas dan kiri aorta, sedangkan mesenterium ileum melekat di bawah dan kanan aorta. Pembuluh darah mesenterium jejunum hanya membentuk satu atau dua arcade dengan cabang- cabang panjang dan jarang yang berjalan ke dinding intestinum tenue. Ileum menerima banyak pembuluh darah pendek yang berasal dari tiga atau empat atau lebih arcade. 1. Pada ujung mesenterium jejunum, lemak disimpan dekat radix dan jarang ditemukan di dekat dinding jejunum. Pada ujung mesenterium ileum, lemak disimpan di seluruh bagian sehingga lemak ditemukan mulai dari radix sampai dinding ileum. 2. Kelompok jaringan limfoid (lempeng Peyer) terdapat pada tunica mucosa ileum bagian bawah sepanjang pinggir antimesenterica. Pada orang hidup, lempeng Peyer dapat dilihat dari luar pada dinding ileum. Jejunum dan ileum serupa dengan duodenum bagian atas. Perkecualiannya adalah tidak ada kelenjar duodenal (Brunner) yang hanya terbatas pada bagian atas duodenum. Vili memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi pada bagian-bagian usus halus berbeda, namun 14

15 hal ini tidak selalu jelas pada sediaan histologik. Di bagian akhir ileum, terdapat kumpulan limfonoduli (plak Peyer) dengan interval tertentu. 8 Tampilan dan distribusi mukosa muskularis, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa adalah khas untuk usus halus. Sel-sel ganglion parasimpatis pleksus mienterikus terlihat di dalam jaringan ikat di antara lapisan otot polos sirkular (dalam) dan longitudinal (luar) muskularis eksterna. Sel-sel ganglion pleksus submukosus juga terdapat di usus halus. 8 VI. Intestinum Crassum Intestinum crassum terbentang dari ileum sampai anus, Intestinum crassum terbagi menjadi caecum, appendix vermiformis, colon ascendens, colon transversum, colon descendens, dan colon sigmoideum. Caecum adalah bagian intestinum crassum yang terletak di perbatasan ileum dan intestinum crassum. Caecum merupakan kantong buntu yang terletak pada fossa iliaca dextra. Panjang caecum sekitar 6 cm dan seluruhnya diliputi oleh peritoneum. Caecum mudah bergerak, walaupun tidak mempunyai mesenterium. Adanya lipatan peritoneum di sekitar caecum membentuk recessus ileocaecalis superior, recessus ileocaecalis inferior, dan recessus retrocaecalis. 7 Pars terminalis ileum masuk ke intestinum crassum pada tempat pertemuan caecum dengan colon ascendens. Lubangnya mempunyai dua katup yang membentuk sesuatu yang dinamakan papilla ilealis. Appendix vermiformis berhubungan dengan rongga caecum melalui lubang yang terletak di bawah dan belakang ostium ileale. 7 Perdarahan caecum adalah arteria caecalis anterior dan arteria caecalis posterior membentuk arteria ileocolica, sebuah cabang arteria mesenterica superior. Venae mengikuti arteriae yang sesuai dan mengalirkan darahnya ke vena mesenterica superior. Saraf-saraf berasal dari cabang-cabang saraf simpatis dan parasimpatls (nervus vagus) membentuk plexus mesentericus superior. 7 15

16 Gambar 8. Caecum dan appendix vermiformis. Appendix vermiformis adalah organ sempit, berbentuk tabung yang mempunyai otot dan mengandung banyak jaringan limfoid. Panjang appendix vermiformis bervariasi dari 8-13 cm. Dasarnya melekat pada permukaan posteromedial caecum, sekitar 2,5 cm di bawah junctura ileocaecalis. Appendix vermiformis terletak di regio iliaca dextra, dan pangkal diproyeksikan ke dinding anterior abdomen pada titik sepertiga bawah garis yang menghubungkan spina iliaca anterior superior dan umbilicus (titik McBurney). 7 Perdarahan appendix vermiformis adalah arteria appendicularis yang merupakan cabang arteria caecalis posterior. Saraf-saraf berasal dari cabang-cabang saraf simpatis dan parasimpatis (nervus vagus) dari plexus mesentericus superior. Serabut saraf aferen yang menghantarkan rasa nyeri visceral dari appendix vermiformis berjalan bersama saraf simpatis dan masuk ke medulla spinalis setinggi vertebra thoracica X. 7 Panjang colon ascendens sekitar 13 cm dan terletak di kuadran kanan bawah. Colon ascendens membentang ke atas dari caecum sampai permukaan inferior lobus hepatis dexter, lalu colon ascendens membelok ke kiri, membentuk flexura coli dextra, dan melanjutkan diri sebagai colon transversum. Peritoneum meliputi bagian depan dan samping colon ascendens dan menghubungkan colon ascendens dengan dinding posterior abdomen. 7 Perdarahan colon ascendens adalah arteria ileocolica dan arteria colica dextra yang merupakan cabang arteria mesenterica superior. Venae mengikuti arteriae yang sesuai dan bermuara ke vena mesenterica superior. Saraf berasal dari cabang saraf simpatis dan parasimpatis (nervus vagus) dari plexus mesentericus superior. 7 Colon transversum memiliki panjang sekitar 38 cm dan berjalan menyilang abdomen, menempati regio umbilicalis. Colon transversum mulai dari flexura coli dextra di bawah lobus hepatis dexter dan tergantung ke bawah oleh mesocolon transversum dari pancreas. Kemudian colon transversum berjalan ke atas sampai flexura coli sinistra di bawah lien. 7 Mesocolon transversum, menggantungkan colon transversum dari facies anterior pancreas. Mesocolon transversum dilekatkan pada pinggir superior colon transversum, dan lapisan posterior omentum majus dilekatkan pada pinggir inferior. 16

17 Dua per tiga bagian proksimal colon transversum diperdarahi oleh arteria colica media, cabang arteria mesenterica superior. Sepertiga bagian distal diperdarahi oleh arteria colica sinistra, cabang arteria mesenterica inferior. Venae mengikuti arteriae yang sesuai dan bermuara ke vena mesenterica superior dan vena mesenterica inferior. Dua pertiga proksimal colon transversum dipersarafi oleh saraf simpatis dan nervus vagus melalui plexus mesentericus superior; sepertiga distal dipersarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis nervi splanchnici pelvici melalui plexus mesentericus inferior. 7 Panjang colon descendens sekitar 25 cm dan terletak di kuadran kiri atas dan bawah. Colon ini berjalan ke bawah dari flexura coli sinistra sampai pinggir pelvis, di sini colon transversum melanjutkan diri menjadi colon sigmoideum. 7 Perdarahan colon descendens adalah arteria colica sinistra dan arteriae sigmoideae merupakan cabang arteria mesenterica inferior. Vena mengikuti arteri yang sesuai dan bermuara ke vena mesenterica inferior. Saraf simpatis dan parasimpatis nervi splanichnici pelvici melalui plexusu mesenterocus inferior. 7 Gambar 9. Mikroskopis kolon Keempat lapisan dindingnya adalah mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa. Lapisan-lapisan ini berlanjut dengan lapisan yang terdapat di usus halus. Sediaan ini menampakkan sebuah lipatan temporer mukosa dan submukosa. Tak ada vili pada kolon. Mukosanya berlekuk-lekuk oleh kelenjar intestinal tubular panjang (kripti Lieberkuhn) yang 17

18 menerobos lamina propria sampai muskularis mukosa. Epitel pelapis kolon adalah selapis silindris, dengan sedikit mikrovili dan banyak sel goblet. Epitel ini berlanjut ke dalam kelenjar intestinal tempat terdapatnya banyak sel goblet. Beberapa kelenjar intestinal terlihat terpotong memanjang, melintang, atau oblik. Lamina propria, seperti pada usus halus, mengandung banyak jaringan limfoid difus. Sebuah limfonodus terlihat di lamina propria bagian dalam. Limfonodus yang lebih besar dapat menembus mukosa muskularis, masuk ke dalam submukosa. 8 Tampilan dan distribusi mukosa muskularis, submukosa, dan serosa sesuai untuk saluran cerna. Lapisan memanjang muskularis eksterna disusun berupa untaian serat otot polos yang disebut taenia koli. Ganglia parasimpatis pleksus mienterikus terlihat di antara lapisan otot muskularis eksterna. Serosa menutupi kolon transversum dan kolon sigmoid; tetapi kolon asendens dan desendens letaknya retroperitoneal dan lapisan luar permukaan posteriornya adalah adventisia. 8 VII. Rectum dan Anus Rectum memiliki panjang cm dan merupakan lanjutan colon sigmoideum. Setinggi vertebrae sacralis 3 taenia colon sigmoideum berupa menjadi lapisan otot polos longitudinal dan appendices epiploicae menghilang. Lengkung pada rectum pada bidang sagital ialah flexura sacralis yang sesuai dengan lengkung os sacrum dan flexura perinealis yang cembung ke depan sesuai dengan os coccygeus. Bagian rectum berdasarkan bentuknya ialah pars ampularis recti yang melebar dan pars analis recti yang menyempit. Tunika muskularis dari rectum disusun oleh m. sphincter ani internus yang merupakan otot polos dan m. sphincter ani externus yang merupakan otot lurik/ Pada tunika mukosa terdapat 3 lipatan melintang yang disebut dengan plica transversalis recti Kohlrausch. Rectum didarahi a. rectalis superior, a. rectalis media dan a. rectalis inferior. Sementara sistem venanya oleh v. rectalis superior, v. rectalis media dan v. rectalis inferior. Pembuluh getah bening pada rectum bagian proximal ialah melalui nnll. para rectal kemudian menuju nnll. mensenterica inferior. Sedangkan, untuk rectum bagian distal getah bening dialirkan ke nnll. sacralis. 3 Persarafannya terbagi atas saraf simpatis dan parasimpatis. Persarafan simpatis melalui nn. splanchnicus lumbales dan plexus hypogastricus, sedangkan saraf simpatis melalui nervus spinalis sacralis 2-4. Rectum akan berakhir sebagai lubang tempat akhir untuk defekasi yang disebut dengan anus. Rektum memiliki lapisan mukosa yang berlipat secara longitudinal dan berakhir kirakira dua setengah inchi dari orrificium anal. Epitelnya tersusun selapis torajs dan memiliki 18

19 cryptus. Pertemuan antara rektum dan anus disebut dengan linea pectinata. Anus terbagi dalam 3 segmen yaitu zona collumnaris, zona intermedia dan zona cutanea. Pada tunika submukosa mengandung banyak pembuluh darah, serat saraf dan badan vater Paccini. Pembuluh vena disini membentuk plexus hemmoroid. Tunika muskularis mukosa pada anus membentuk m. dilatator ani internus. Sedangkan tunika muskularis sirkular pada anus membentuk m. sphcinter ani Internus. Diluar dari lapisan otot ini terdapat lapisan otot lurik yang membentuk m. sphincter ani externus. 9 Mekanisme Pencernaan Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Dimana dalam proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses dasar, yaitu motilitas, sekresi, digesti, dan absorpsi. 1. Motilitas Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan, otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami distensi (peregangan). Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu: - Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat tapi sebaliknya di usus halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat lambat. - Gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan pada usus. Yang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan otot polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat-serat di lapisan luar 19

20 yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, aktivitas kontraktil lapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur. 2. Sekresi Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin. Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sekresi ini memerlukan ATP, baik untuk transport aktif bahan-bahan ke dalam sel maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh Retikulum Endoplasma. Sekresi tersebut dikeluarkan ke lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai. 3.Digesti Digesti merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi satuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi didalam sistem pencernaan. Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan menambahkan H2O di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan memutuskan ikatan-ikatan yang menyatukan subunit-subunit. Karbohidrat atau polisakarida menjadi monosakarida, lemak yang pada umumnya adalah trigliserida dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak, sedangkan protein diubah menajdi asam-asam amino Absorbsi Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat diabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Absorpsi sebagian besar terjadi di usus halus. Berikut akan dijelaskan juga mekanisme pencernaan sesuai dengan organ tempat mekanisme itu terjadi. I. Mulut Langit-langit (palatum), yang membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkan mulut dari saluran hidung. Keberadaan struktur ini juga memungkinkan bernapas dan mengunyah atau menghisap berlangsung secara bersamaan. Di belakang tenggorokan menggantung pada palatum suatu tonjolan, uvula, yang berperan penting dalam menutup saluran hidung sewaktu menelan. 10 Lidah, yang membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara volunter. Gerakan lidah penting dalam menuntun makanan di dalam mulut sewaktu mengunyah dan menelan serta berperan penting dalam berbicara. Selain itu, kuncup kecap terletak di lidah. Faring adalah rongga di belakang tenggorokan. Bagian ini berfungsi sebagai 20

21 saluran bersama untuk sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Susunan ini mengharuskan adanya mekanisme untuk menuntun makanan dan udara menuju saluran yang benar setelah melewati faring. 10 Langkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau mengunyah, motilitas mulut yang melibatkan pengirisan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan oleh gigi. Fungsi mengunyah adalah untuk menggiling dan memecahkan makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil sehingga makanan mudah ditelan dan untuk meningkatkan luas permukaan makanan yang akan terkena enzim, untuk mencampur makanan dengan liur, dan untuk merangsang kuncup kecap. Yang terakhir tidak saja menghasilkan rasa nikmat kecap yang subyektif tetapi juga, melalui mekanisme feedforward, secara refleks meningkatkan sekresi liur, lambung, pankreas, dan empedu untuk persiapan bagi kedatangan makanan. 10 Liur (saliva), sekresi yang berkaitan dengan mulut, terutama dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar liur utama yang terletak di luar rongga mulut dan mengeluarkan liur melalui duktus pendek ke dalam mulut. Liur mengandung 99,5% H 2 O dan 0,5% elektrolit dan protein. Konsentrasi NaCl (garam) liur hanya sepertujuh dari konsentrasinya di plasma, yang penting dalam mempersepsikan rasa asin. Demikian juga, diskriminasi rasa man tingkatkan oleh tidak adanya glukosa di liur. Protein yang terpenting adalah amilase, mukus, dan lisozim. Proteinprotein ini berperan dalam fungsi saliva sebagai berikut: 10 Liur memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase liur, suatu enzim yang menguraikan polisakarida menjadi maltosa, suatu disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel makanan sehingga partikel-partikel tersebut menyatu, serta menghasilkan pelumasan oleh adanya mukus yang kental dan licin. Liur memiliki sifat antibakteri melalui efek rangkap pertama, dengan lisozim, suatu enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu dengan merusak dinding sel; dan kedua, dengan membilas bahan mungkin berfungsi sebagai sumber makanan untuk bakteri. Liur berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga mulut dan gigi bersih. Aliran liur yang konstan membantu membilas residu makanan, partikel asing, dan sel epitel tua yang terlepas dari mukosa mulut. Liur kaya akan dapar bikarbonat, yang menetralkan asam dalam makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga karies dentis dapat dicegah. 21

22 Sekresi basal liur yang terus-menerus tanpa rangsangan yang jelas ditimbulkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah oleh ujung-ujung saraf simpatis yang berakhir di kelenjar liur. Sekresi basal ini penting untuk menjaga mulut dan tenggorokan selalu basah. Selain sekresi terus-menerus tingkat rendah ini, sekresi liur dapat ditingkatkan oleh dua jenis refleks liur, refleks liur sederhana dan terkondisi. Sekresi liur adalah satu-satunya sekresi pencernaan yang seluruhnya berada di bawah kontrol saraf. Semua sekresi pencernaan lainnya diatur oleh refleks sistem saraf dan hormon. Pencernaan di mulut melibatkan hidrolisis polisakarida menjadi disakarida oleh amilase. Namun, sebagian besar pencernaan oleh enzim ini dilakukan di korpus lambung setelah massa makanan dan liur tertelan. Asam menginaktifkan amilase, tetapi di bagian tengah makanan, di mana asam lambung belum sampai, enzim liur ini terus berfungsi selama beberapa jam. 10 Tidak terjadi penyerapan makanan di mulut. Yang penting, sebagian obat dapat diserap oleh mukosa oral, contoh utamanya adalah nitrogliserin, obat vasodilator yang kadang digunakan oleh pasien jantung untuk menghilangkan serangan angina yang berkaitan dengan iskemia miokardium. 10 II. Faring dan Esofagus Motilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan. Menelan sebenarnya adalah keseluruhan proses memindahkan makanan dari mulut melalui esofagus hingga ke lambung. 10 Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan di faring yang kemudian mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan kemudian secara refleks mengaktifkan serangkaian otot yang terlibat dalam proses menelan. Menelan dibagi menjadi tiga tahap yaitu: a. Fase Oral. Makanan yang dikunyah oleh mulut (bolus) didorong ke belakang mengenai dinding posterior faring oleh gerakan volunter lidah. b. Fase Faringeal. Uvula terelevasi sehingga menutup rongga hidung, laring terelevasi kemudian kontraksi otot-otot laring menyebabkan pita suara merapat erat satu sama lain, sehingga pintu masuk glotis tertutup dan mencegah makanan masuk trakea. Kemudian bolus melewati epiglotis menuju faring bagian bawah dan memasuki esofagus. c. Fase Esofageal. Terjadi gelombang peristaltik pada esofagus mendorong bolus menuju sfingter esofagus bagian distal, kemudian menuju lambung. Peristaltik mengacu pada 22

23 kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang bergerak secara progresif ke depan dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di depan kontraksi. Dengan demikian pendorongan makanan melalui esopagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi.9 Makanan dapat didorong ke lambung bahkan dalam posisi kepala di bawah. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5 9 detik untuk mencapai ujung bawah esopagus. Kemajuan gelombang tersebut dikontrol oleh pusat menelan melalui persyarafan vagus. Sekresi esofagus seluruhnya bersifat protektif dan berupa mukus, mukus disekresikan di sepanjang saluran pencernaan. Dengan menghasilkan lubrikasi untuk lewatnya makanan, mukus esofagus memperkecil kemungkinan rusaknya esofagus oleh bagian-bagian makanan yang tajam, mukus juga melindungi dinding esofagus dari asam dan enzim getah lambung apabila terjadi refluks lambung. III. Gaster Terbagi menjadi beberapa bagian yaitu fundus adalah bagian lambung yang terletak di atas lubang esofagus, korpus yaitu bagian tengah atau utama lambung, lambung bagian bawah yaitu antrum, bagian akhir lambung adalah sfingter pilorus, yang berfungsi sebagai sawar antara lambung dan bagian atas usus halus, duodenum. Motilistas dilambung dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu: 10 a. Empty Stomach Contractility. Kotraksi pada lambung menuju bagian distal dari saluran pencernaan. Diperlukan waktu 90 menit untuk mencapai usus besar. Berfungsi sebagai housekeeping, menyapu sisa-sisa makanan dan bakteri keluar dari traktus GI ke usus besar b. Pengisian Lambung. Volume lambung jika kosong sekitar 50 ml, tetapi organ ini dapat mengembang hingga kapasitasnya mencapai sekitar 1 liter ketika makan. Akomodasi perubahan volume ini dapat menyebabkan ketegangan pada dinding lambung dan meningkatkan tekanan intralambung, tapi hal ini tidak akan terjadi karena adanya faktor plastisitas otot polos lambung dan relaksasi resesif lambung pada saat terisi. c. Pencampuran Lambung. Volume telah menyentuh 1 L, tekanan dalam lambung akan meingkat. Ketika Kontraksi peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung, seperti asam dan enzim pencernaan, dan menghasilkan kimus. Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong kimus ke depan ke arah sfingter pilorus. Apabila kimus terdorong oleh kontraksi peristaltik yang kuat akan melewati sfingter pilorus dan terdorong ke duodenum tetapi hanya sebagian kecil 23

24 saja. Sebelum lebih banyak kimus dapat diperas keluar, gelombang peristaltik sudah mencapai sfingter pilorus menyebabkan sfingter berkontraksi lebih kuat, menutup dan menghambat aliran kimus ke dalam duodenum. Sebagian besar kimus antrum yang terdorong ke depan tapi tidak masuk ke duodenum berhenti secara tiba-tiba pada sfingter yang tertutup dan bertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk didorong ke depan dan bertolak kembali pada saat gelombang peristaltik yang baru datang. Gerakan maju mundur tersebut disebut retropulsi, menyebabkan kimus bercampur secara merata di antrum. Motilitas gastric dibawah kontrol saraf dan ini distimulasi oleh distensi lambung. d. Pengosongan Lambung. Kontraksi peristaltik antrum, selain menyebabkan pencampuran lambung juga menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. Jumlah kimus yang masuk ke duodenum pada setiap gelombang peristaltik sebelum sfingter pilorus tertutup tergantung pada kekuatan peristaltik. Intensitas peristaltik antrum sangat bervariasi tergantung dari pengaruh berbagai sinyal dari lambung dan duodenum. Mukosa lambung mempunyai dua tipe kelenjar tubular yang penting, yaitu kelenjar Oksintik (disebut juga kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik menyekresi asam hidroklorida, pepsinogen, faktor intrinsik, dan mukus. Kelenjar pilorik terutama menyekresi mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar pilorik juga menyekresi hormon gastrin. Sel-sel parietal secara aktif mengeluarhan HCl ke dalam lumen kantung lambung, hal ini menyebabkan ph lumen turun sampai 2. Pepsinogen merupakan enzim inaktif yang disintesa oleh aparatus golgi dan retikulum endoplasma kemudian disimpan di sitoplasma dalam vesikel sekretorik yang dikenal dengan granula zimogen. Pepsinogen mengalami penguraian oleh HCl menjadi enzim bentuk aktif yaitu pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengaktifkan kembali pepsinogen (proses otokatalitik) dan sintesa protein dengan memecah ikatan asam amino menjadi peptida.sekresi mukus berfungsi sebagai sawar protektif dari cedera terhadap mukosa lambung karena sifat lubrikalis dan alkalisnya dengan menetralisasi HCl yang terdapat di dekat mukosa lambung. Hormon gastrin disekresikan oleh sel-sel gastrin (sel-sel G) yang terletak di daerah kelenjar pilorus lambung, gastrin merangsang peningkatan sekresi getah lambung yang bersifat asam, dan mendorong pertumbuhan mukosa lambung dan usus halus, sehingga keduanya dapat mempertahankan kemampuan sekresi mereka

25 IV. Usus Halus Terbagi menjadi tiga segmen yaitu duodenum, jejenum dan ilieum. Pada usus halus ini terjadi sebagian besar pencernaan dan penyerapan. Motilitas pada usus halus adalah segmentasi, metode motilitas utama usus halus yaitu proses mencampur dan mendorong secara perlahan kimus dengan cara kontraksi bentuk cincin otot polos sirkuler di sepanjang usus halus, diantara segmen yang berkontraksi terdapat daerah yang berisi kimus. Cincincincin kontraktil timbul setiap beberapa sentimeter, membagi usus halus menjadi segmensegmen seperti rantai sosis. Segmen-segmen yang berkontraksi, setelah jeda singkat, melemas dan kontraksi kontraksi berbentuk cincin kemudian muncul di daerah yang semula melemas. Perjalanan isi usus biasanya memerlukan waktu 3-5 jam untuk melintasi seluruh panjang usus halus, sehingga tersedia cukup waktu untuk berlangsungnya proses pencernaan dan penyerapan. Sekresi usus halus, kelenjar brunner di duodenum mensekresikan mukus alkalis kental yang membantu melindungi mukosa duodenum dari asam lambung. Rangsang vagus meningkatkan sekresi kelenjar brunner tetapi mungkin tidak menimbulkan efek pada kelenjar usus. Selain itu, juga terdapat sekresi HCO3- dalam jumlah yang cukup banyak yang independen terhadap kelenjar brunner. Setiap hari kelenjar eksokrin yang terletak di mukosa usus halus mengeluarkan 1,5 liter larutan garam dan mukus cair (succus entericus). 10 Pencernaan di dalam lumen usus halus dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas dan sekresi empedu. Enzim pankreas meyebabkan lemak direduksi menjadi satuan-satuan monogliserida dan asam lemak bebas yang dapat diserap, protein diuraikan menjadi fragmen peptida kecil dan beberapa asam amino, dan karbohidrat direduksi menjadi disakarida dan beberapa monosakarida. Dengan demikian proses pencernaan lemak selesai dalam lumen usus halus tapi pencernaan protein dan karbohidrat belum. Dari permukaan luminal sel-sel epitel usus halus terbentuk tonjolan-tonjolan seperti rambut yang disebut Brush Border, yang mengandung tiga kategori enzim, yaitu : Enterikinase, mengaktifkan enzim pankreas tripsinogen; disakaridase (sukrose, maltase dan laktase), yang menyelesaikan pencernaan karbohidrat dengan menghidrolisis disakarida yang tersisa menjadi monosakarida penyusunnya; aminopeptidase, yang menghidrolisis peptida menjadi komponen asam aminonya, sehingga pencernaan protein selesai. 10 Beberapa pencernaan yang terjadi di usus halus: a) Penyerapan Garam dan Air. 25

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung. Anak Agung K Tri K

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung. Anak Agung K Tri K Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung Anak Agung K Tri K 111 0211 075 ANATOMI LAMBUNG (GASTER) Bentuk : seperti huruf J Letak : terletak miring dari regio hipochondrium kiri cavum abdominis mengarah

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus SISTEM PENCERNAAN MAKANAN SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus 5. Intestinum minor : Duodenum Jejenum Iliem 6. Intestinum mayor : Seikum Kolon

Lebih terperinci

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan EMBRIOLOGI ESOFAGUS Rongga mulut, faring, dan esophagus berasal dari foregut embrionik. Ketika mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, sebuah divertikulum respiratorium (tunas paru) Nampak di dinding ventral

Lebih terperinci

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia Setiap manusia memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sari makanan dapat diangkut oleh darah dalam bentuk molekul-molekul yang kecil dan sederhana. Oleh

Lebih terperinci

by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis

by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 2 : ORGAN PENCERNAAN by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Page 1 Istilah Pencernaan Ingesti : pergerakan makanan Digesti Absorpsi : penyederhanaan bentuk makanan : penyerapan

Lebih terperinci

PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN

PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN FUNGSI PRIMER SALURAN PENCERNAAN Menyediakan suplay terus menerus pada tubuh akan air, elektrolit dan zat gizi, tetapi sebelum zat-zat ini diperoleh, makanan

Lebih terperinci

Anatomi makroskopik dan mikroskopik hepar

Anatomi makroskopik dan mikroskopik hepar Anatomi makroskopik dan mikroskopik hepar 1. Anatomi makroskopik hepar Hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai banyak fungsi. Tiga fungsi dasar hepar: a. membentuk dan mensekresikan

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok SISTEM PENCERNAAN Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok PENDAHULUAN Sistem pencernaan bertanggung jawab untuk menghancurkan dan menyerap makanan dan minuman Melibatkan banyak organ secara mekanik hingga kimia

Lebih terperinci

SET 13 TUBUH MANUSIA 2 (SISTEM PENCERNAAN) Karbohidrat - Beras - Gandum - Jagung - Sagu. Lemak - Keju - Mentega - Minyak Kelapa

SET 13 TUBUH MANUSIA 2 (SISTEM PENCERNAAN) Karbohidrat - Beras - Gandum - Jagung - Sagu. Lemak - Keju - Mentega - Minyak Kelapa 13 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 13 TUBUH MANUSIA 2 (SISTEM PENCERNAAN) A. ZAT MAKANAN Karbohidrat - Beras - Gandum - Jagung - Sagu Bergerak / Zat Tenaga Lemak - Keju

Lebih terperinci

Organ Pencernaan Pada Manusia Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan.

Organ Pencernaan Pada Manusia Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Organ Pencernaan Pada Manusia Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan

Lebih terperinci

Usus Halus dan Struktur yang Berkaitan

Usus Halus dan Struktur yang Berkaitan Usus Halus dan Struktur yang Berkaitan Terbentang dari sfinkter pilorus sampai katup ileosekal. Ada tiga bagian: duodenum, jejunum dan ileum. Saluran empedu umum bersatu dengan saluran pankreas membentuk

Lebih terperinci

ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS TRACTUS DIGESTIVUS CAVUM ORIS PHARYNX OESOPHAGUS VENTRICULUS/GASTER INTESTINUM TENUE INTESTINUM CRASSUM KELENJAR PENCERNAAN KELENJAR PADA DINDING TRACTUS

Lebih terperinci

PENCERNAAN MAKANAN. Sistem Pencernaan Mamalia :

PENCERNAAN MAKANAN. Sistem Pencernaan Mamalia : Sistem Pencernaan Mamalia : PENCERNAAN MAKANAN * Terdiri atas saluran pencernaan dan berbagai kelenjar aksesoris yang mengekskresikan getah pencernaan ke dalam saluran melalui duktus (saluran) Peristalsis,

Lebih terperinci

SYSTEMA DIGESTORIUM (Sistem pencernaan) Struktur dan Fungsi Umum Ontogeni a. Tractus Digestivus (Saluran pencernaan)

SYSTEMA DIGESTORIUM (Sistem pencernaan) Struktur dan Fungsi Umum Ontogeni a. Tractus Digestivus (Saluran pencernaan) SYSTEMA DIGESTORIUM (Sistem pencernaan) Struktur dan Fungsi Umum Sistem pencernaan secara umum dapat digambarkan sebagai suatu struktur memanjang, berkelok-kelok yang diawali oleh suatu lubang, disebut

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Manusia

Sistem Pencernaan Manusia Sistem Pencernaan Manusia Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas beberapa organ yang berawal dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Pada sistem pencernaan manusia terdiri

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan. Dr. Hernadi Hermanus

Sistem Pencernaan. Dr. Hernadi Hermanus Sistem Pencernaan Dr. Hernadi Hermanus Pencernaan Seluruh proses yang membebaskan nutrien dari makanan, memecahnya menjadi komponen komponen kimia oleh aksi enzim dan diabsorbsi oleh tubuh. Proses pencernaan

Lebih terperinci

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia SISTEM PENCERNAAN Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima

Lebih terperinci

Rongga Mulut. rongga-mulut

Rongga Mulut. rongga-mulut Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus 3. Lambung 4. Usus Halus 5. Usus Besar 6. Rektum 7. Anus. Rongga Mulut rongga-mulut

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan

Bab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan Bab 3 Sistem Pencernaan Sumber: Dok. Penerbit Gambar 3.1 Orang sedang makan Peta Konsep Pernahkah kamu berpikir dari manakah energi yang kamu peroleh untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti berolahraga

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem Pencernaan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

Proses pencernaan di dalam Rongga mulut Saliva gl.salivarius Proses mengunyah memecah makanan dengan menaikkan kelarutannya, memperluas daerah permuka

Proses pencernaan di dalam Rongga mulut Saliva gl.salivarius Proses mengunyah memecah makanan dengan menaikkan kelarutannya, memperluas daerah permuka PENCERNAAN DAN ABSORBSI PENCERNAAN Perubahan kimiawi bahan makanan lebih sederhana Karbohidrat Monosakarida Protein Asam amino Lemak Asam lemak, monoasilgliserol, gliserol Enzim hidrolase pencernaan, proses

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Fisik Anjing Lokal Hewan yang digunakan adalah anjing lokal berjumlah 2 ekor berjenis kelamin betina dengan umur 6 bulan. Pemilihan anjing betina bukan suatu perlakuan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.1 1. Bila mengunyah nasi tawar lama lama akan terasa manis sebab dalam air liur terdapat enzim Renin Ptialin Pepsin Tripsin Kunci

Lebih terperinci

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA A. MAKANAN DAN FUNGSINYA BAGI MANUSIA Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia, diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Salah satu ciri mahluk hidup adalah membutuhkan makan (nutrisi). Tahukah kamu, apa yang

Lebih terperinci

Modul Cerna Penuntun praktikum - Histologi sistem pencernaan. Praktikum 1: esofagus lambung usus kecil. Jeanne Adiwinata Pawitan

Modul Cerna Penuntun praktikum - Histologi sistem pencernaan. Praktikum 1: esofagus lambung usus kecil. Jeanne Adiwinata Pawitan Modul Cerna Penuntun praktikum - Histologi sistem pencernaan Jeanne Adiwinata Pawitan Syarat: pengenalan Histologi 4 jaringan dasar Pada praktikum Modul Cerna kita akan mempelajari gambaran histologi sistem

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA. Oleh. Sabila Nur Amalina. Abstrak

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA. Oleh. Sabila Nur Amalina. Abstrak Jurnal volume 1, mei 2013 SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Oleh Sabila Nur Amalina Abstrak Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan makanan pada manusia

Lebih terperinci

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan

Lebih terperinci

PROSES PENCERNAAN SECARA MEKANIK DAN KIMIAWI

PROSES PENCERNAAN SECARA MEKANIK DAN KIMIAWI 1. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia PROSES PENCERNAAN SECARA MEKANIK DAN KIMIAWI Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Landak Jawa (H. javanica) yang dipelihara dalam kandang individual dan diberi pakan beberapa jenis sayuran dan buah.

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Landak Jawa (H. javanica) yang dipelihara dalam kandang individual dan diberi pakan beberapa jenis sayuran dan buah. 3 TINJAUAN PUSTAKA Landak Jawa (Hystrix javanica) Landak termasuk ke dalam ordo Rodensia, famili Hystricidae, genus Hystrix. Genus ini memiliki tiga spesies yang tersebar di Indonesia yaitu, H. javanica,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Animasi II.1.1. Sejarah Animasi Sejak jaman purbakala manusia sudah memiliki bakat dalam membuat sebuah gambar, ini dibuktikan berdasarkan banyaknya ditemukan gambar-gambar

Lebih terperinci

FISIOLOGI PENCERNAAN. Dr. Katrin Roosita, MSi.

FISIOLOGI PENCERNAAN. Dr. Katrin Roosita, MSi. FISIOLOGI PENCERNAAN Dr. Katrin Roosita, MSi. ORGAN-ORGAN SISTEM PENCERNAAN Organ sistem pencernaan: 1. Traktus gastro intestinal, berupa pipa, memanjang dari mulut sampai anus pencernaan.exe 2. Organ

Lebih terperinci

FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN. R Bayu Kusumah N

FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN. R Bayu Kusumah N FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN R Bayu Kusumah N Fungsi Saluran Cerna Secara umum berfungsi : Jalan makanan Timbun makanan Cerna makanan Absorbsi zat makanan Ekskresi sisa makan Pergerakan saluran cerna Histologi

Lebih terperinci

PENGATURAN FUNGSI TRAKTUS GASTROINTESTINAL

PENGATURAN FUNGSI TRAKTUS GASTROINTESTINAL PENGATURAN FUNGSI TRAKTUS GASTROINTESTINAL MAKALAH Disusun oleh : R. RIZKY SUGANDA P. D100.531 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2011 DAFTAR ISI Daftar Isi i Daftar Gambar Ii BAB I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANATOMI LIDAH MANUSIA. Oleh : Kelas 1A

ANATOMI LIDAH MANUSIA. Oleh : Kelas 1A ANATOMI LIDAH MANUSIA Oleh : Kelas 1A Putu Diah Sandi Dewi I Made Dwi Tresna Saputra Annisa Pratiwi Ketut Yuni Handayani (P07120216029) (P07120216030) (P07120216031) (P07120216032) KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

Portal Hypertension. Penyebab

Portal Hypertension. Penyebab Portal Hypertension Portal hypertension adalah peningkatan tekanan darah pada sistem pembuluh darah yang disebut sistem vena porta. Vena yang berasal dari lambung, usus, limpa, dan pankreas bergabung menjadi

Lebih terperinci

BAB I ORGANISASI ORGAN

BAB I ORGANISASI ORGAN BAB I ORGANISASI ORGAN Dalam bab ini akan dibahas struktur histologis dan fungsi dari parenkima dan stroma, organisasi organ tubuler, organisasi organ padat dan membran sebagai organ simplek. Semua organ

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

[1] <ANATOMI SISTEM PENCERNAAN>

[1] <ANATOMI SISTEM PENCERNAAN> 16 Desember 2009 dr. Dirwan Suryo Soularto Sebelumnya, aq minta maaf lagi y, coz!. Lagi2 aq kbagian ngedit kul yg slidenya pake B.inggris. Jadinya aq ngartiinnya pun, dengan bahasa Inggris yg pas2an. Hehehe,,

Lebih terperinci

GASTRO INTESTINAL TRACT

GASTRO INTESTINAL TRACT GASTRO INTESTINAL TRACT Definisi : Kumpilan organ yang berfungsi untuk mencernakan makanan Terdiri atas: Mulut Faring Oesofagus Lambung/ventriculus/gaster Intestinum Tenue Intestinum Crassum Anus MULUT

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf Jaringan Tubuh 1. Jaringan Epitel 2. Jaringan Otot 3. Jaringan ikat/penghubung 4. Jaringan Saraf Jaringan Epitel Tersusun atas lapisan-lapisan sel yang menutup permukaan saluran pencernaan, saluran pada

Lebih terperinci

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. Kompetensi Dasar 1. Struktur dan fungsi umum jaringan epitel 2. Klasifikasi jaringan epitel (epitel penutup dan epitel

Lebih terperinci

Pencernaan Mekanik dan Pencernaan Kimiawi

Pencernaan Mekanik dan Pencernaan Kimiawi Pencernaan Mekanik dan Pencernaan Kimiawi Proses pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi

Lebih terperinci

Pencernaan dan Penyerapan Makanan

Pencernaan dan Penyerapan Makanan Pencernaan dan Penyerapan Makanan Makanan (KH, Lipid, Protein, Mineral, Vitamin dan Air) energi Makanan diubah molekul2 kecil masuk ke dalam sel Rx kimia energi Proses penguraian bahan makanan menjadi

Lebih terperinci

PENGOLAHAN MAKANAN OLEH TUBUH. Dyah Umiyarni Purnamasari,SKM,MSi Jurusan KESMAS FKIK Unsoed

PENGOLAHAN MAKANAN OLEH TUBUH. Dyah Umiyarni Purnamasari,SKM,MSi Jurusan KESMAS FKIK Unsoed PENGOLAHAN MAKANAN OLEH TUBUH Dyah Umiyarni Purnamasari,SKM,MSi Jurusan KESMAS FKIK Unsoed URUTAN PROSES YANG DIALAMI OLEH MAKANAN Bahan makanan Pencernaan Penyerapan Metabolisme PENGGUNAAN (UTILISASI)

Lebih terperinci

FISIOLOGI PENCERNAAN. Pendahuluan. pencernaan. Sistem pencernaan Menguraikan makanan menjadi molekul-molekul. 4 Proses pencernaan dasar Motilitas

FISIOLOGI PENCERNAAN. Pendahuluan. pencernaan. Sistem pencernaan Menguraikan makanan menjadi molekul-molekul. 4 Proses pencernaan dasar Motilitas FISIOLOGI PENCERNAAN EFY AFIFAH, M. Kes Pendahuluan Nurse care individu yg sakit pelayanan yg tepat perlu memahami struktur dan fungsi tubuh Setiap organ tubuh berperan berperan dlm mempertahankan kesehatan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA BAB VIII SISTEM ORGAN DAN SISTEM EKSKRESI Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan vertebrata ada 4,yaitu: 1. Jaringan epitel 2. Jaringan ikat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Organ-organ sistem pencernaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Organ-organ sistem pencernaan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu SMA 1 Kuningan IPA-Biologi XI / dua Organ-organ sistem pencernaan 4 X 45 menit (2

Lebih terperinci

Sekresi Getah Pencerna. Kurnia Eka Wijayanti

Sekresi Getah Pencerna. Kurnia Eka Wijayanti Sekresi Getah Pencerna Kurnia Eka Wijayanti Sekresi cairan intestinum sehari-hari VOL SEKRESI (ml) Ph SALIVA 1000-1500 6.0-7.0 GASTRIC SECR. 1500 1.0-3,5 PANCREATIC SECR. 1000 8-8.3 EMPEDU 1000 7,8 SMALL

Lebih terperinci

PENGERTIAN ILMU GIZI

PENGERTIAN ILMU GIZI ILMU GIZI PENGERTIAN ILMU GIZI suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktorfaktor yang mempengaruhinya mempelajari proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada pria membentuk sebuah kantong tertutup sedangkan pada wanita berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada pria membentuk sebuah kantong tertutup sedangkan pada wanita berhubungan BAB I PENDAHULUAN Peritoneum merupakan membran serosa pada tubuh yang terbesar dan paling kompleks, dimana pada pria membentuk sebuah kantong tertutup sedangkan pada wanita berhubungan dengan rongga ekstraperitoneal

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Manusia

Sistem Pencernaan Manusia Sistem Pencernaan Manusia Manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Makanan yang masuk ke dalam tubuh harus melalui serangkaian proses pencernaan agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Proses

Lebih terperinci

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk nutrisi untuk mendapatkan akses ke sistem

Lebih terperinci

D aftar Isi. Memperoleh wawasan baru bersama PROMETHEUS...v Mengapa PROMETHEUS?...vii Terima kasih... ix

D aftar Isi. Memperoleh wawasan baru bersama PROMETHEUS...v Mengapa PROMETHEUS?...vii Terima kasih... ix D aftar Isi Memperoleh wawasan baru bersama PROMETHEUS...v Mengapa PROMETHEUS?...vii Terima kasih... ix Struktur dan perkembangan sistem organ pada embrio 1 Rongga tubuh 1.1 Definisi, tinjauan, dan evolusi

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

Nyeri Ulu Hati. Skenario 1

Nyeri Ulu Hati. Skenario 1 Skenario 1 Nyeri Ulu Hati Seorang wanita berusia 21 tahun, datang ke dokter Puskesmas dengan keluhan nyeri ulu hati dan mual sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan akan bertambah bila penderita terlambat makan

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat

Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu

Lebih terperinci

SISTEM LIMFOID. Organ Linfoid : Limfonodus, Limpa, dan Timus

SISTEM LIMFOID. Organ Linfoid : Limfonodus, Limpa, dan Timus SISTEM LIMFOID Sistem limfoid mengumpulkan kelebihan cairan interstisial ke dalam kapiler limfe, mengangkut lemak yang diserap dari usus halus, dan berespons secara imunologis terhadap benda asing yang

Lebih terperinci

Kebutuhan terhadap jumlah makanan yang dikonsumsi, jenis makanan yang dikonsumsi dan gizi makanan yang cukup harus sangat diperhatikan.

Kebutuhan terhadap jumlah makanan yang dikonsumsi, jenis makanan yang dikonsumsi dan gizi makanan yang cukup harus sangat diperhatikan. Struktur dan Mekanisme Sistem Pencernaan Manusia Tesa Iswa Rahman 102012179 / E2 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Koresponden: tesarahman@gmail.com Pendahuluan Pencernaan merupakan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16 1. Proses pencernaan pada mulut menggunakan gigi disebut pencernaan Biasa Mekanik Kimiawi Mekanik dan kimiawi Kunci Jawaban : D Proses

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RONGGA MULUT. Struktur gigi:

SISTEM PENCERNAAN BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RONGGA MULUT. Struktur gigi: A. PENDAHULUAN Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Proses pencernaan terjadi dalam dua cara: 1) Pencernaan fisik/mekanik/ingesti, yaitu pencernaan makanan

Lebih terperinci

EMBRIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

EMBRIOLOGI SISTEM PENCERNAAN E. Tujuan Pembelajaran (LO) Mahasiswa dapat menjelaskan: 1. Embriologi Sistem Pencernaan 2. Anatomi Sistem Pencernaan 3. Histologi Sistem Pencernaan 4. Kelainan Kongenital Sistem Pencernaan F. Pembahasan

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Pada Hewan

Sistem Pencernaan Pada Hewan Sistem Pencernaan Pada Hewan Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan

Lebih terperinci

b. Badan pankreas Merupakan bagian utama dan letaknya di belakang lambung dan vertebra lumbalis pertama. c. Ekor pankreas Merupakan bagian yang

b. Badan pankreas Merupakan bagian utama dan letaknya di belakang lambung dan vertebra lumbalis pertama. c. Ekor pankreas Merupakan bagian yang PANKREAS Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm Pankreas terdiri dari: a. Kepala pankreas Merupakan bagian yang paling lebar, terletak disebelah kanan

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci

Kelenjar berkembang dari permukaan epitel dengan cara tumbuh ke dalam jaringan ikat di bawahnya (kelenjar eksokrin)

Kelenjar berkembang dari permukaan epitel dengan cara tumbuh ke dalam jaringan ikat di bawahnya (kelenjar eksokrin) JARINGAN EPITEL Jaringan epitel tersusun oleh sel-sel bersisi dan bersudut banyak (poligonal) Memiliki sedikit atau tanpa substansi interseluler Dapat berupa membran ataupun kelenjar Membran dibentuk oleh

Lebih terperinci

Bab 8. SISTEM PENCERNAAN

Bab 8. SISTEM PENCERNAAN Bab 8. SISTEM PENCERNAAN PROSES PENCERNAAN Pencernaan fisik Pencernaan kemis Pencernaan biologis Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi: 1. Organisme Autotrof, organisme

Lebih terperinci

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING Ginjal dilihat dari depan BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter,

Lebih terperinci

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat mandibula berfungsi. Sendi ini dibentuk oleh kondilus mandibula

Lebih terperinci

1. Jelaskan apa perbedaan pencernaan intraseluler dan ekstraseluler! Pencernaan Intraseluler Partikel makanan ditelan secara endositosis langsung ke

1. Jelaskan apa perbedaan pencernaan intraseluler dan ekstraseluler! Pencernaan Intraseluler Partikel makanan ditelan secara endositosis langsung ke 1. Jelaskan apa perbedaan pencernaan intraseluler dan ekstraseluler! Pencernaan Intraseluler Partikel makanan ditelan secara endositosis langsung ke dalam sel, dan mengalami pencernaan intraseluler oleh

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc ?? ENERGI PENDAHULUAN MAKANAN Protein Lemak Polisakarida Vitamin Mineral Asam-asam amino Asam lemak + gliserol Monosakarida (gula) Vitamin Mineral AKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA PENDAHULUAN DESKRIPSI SINGKAT : Bab ini membicarakan tentang sistema respiratoria yang melibatkan organ-organ seperti hidung, pharynx, larynx, trachea, bronchus, bronchiale,

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Makanan

Sistem Pencernaan Makanan Sistem Pencernaan Makanan Sistem pencernaan tersusun atas saluran pencernaan dan kelenjar kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan berperan sebagai alat untuk menerima, mengunyah, menghantarkan, menyimpan,

Lebih terperinci

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari Fungsi Pertukaran gas O2 dengan CO2 Mengambil O2 dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan mentranspor CO2 yang dihasilkan

Lebih terperinci

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari

Lebih terperinci

Pergerakan makanan dalam esofagus menuju lambung disebabkan oleh adanya gerakan peristaltik akibat kontraksi dua lapisan otot pada tunika muskularis

Pergerakan makanan dalam esofagus menuju lambung disebabkan oleh adanya gerakan peristaltik akibat kontraksi dua lapisan otot pada tunika muskularis 29 PEMBAHASAN Esofagus musang luak pada awalnya berjalan di sebelah dorsal trakhea, kemudian di pertengahan daerah leher (pars cervical) berbelok ke sisi kiri trakhea. Selanjutnya, di daerah thoraks (pars

Lebih terperinci

Food & Digestive System

Food & Digestive System Food & Digestive System By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FTP - UB 2013 Food Food is any substance

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD Disusun oleh : Cristin Dita Irawati/ 111134027/ PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Standar Kompetensi Makhluk Hidup dan Proses kehidupan 1. Mengidentifikasi fungsi

Lebih terperinci

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung)

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung) INDERA PENCIUMAN Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan

Lebih terperinci

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i HISTOLOGI URINARIA dr. Kartika Ratna Pertiwi 132319831 SISTEM URINARIA Sistem urinaria terdiri atas - Sepasang ginjal, - Sepasang ureter - Kandung kemih - Uretra Terdapat pula - Sepasang arteri renalis

Lebih terperinci

M.Biomed. Kelompok keilmuan DKKD

M.Biomed. Kelompok keilmuan DKKD SISTEM PERKEMIHAN By: Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed Kelompok keilmuan DKKD TUJUAN PEMBELAJARAN Mhs memahami struktur makroskopik sistem perkemihan (Ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra) dan struktur

Lebih terperinci

ALAT PERNAFASAN DIBAGI MENJADI 2, YAITU:

ALAT PERNAFASAN DIBAGI MENJADI 2, YAITU: RESPIRATORY SYSTEM histology ALAT PERNAFASAN DIBAGI MENJADI 2, YAITU: Pars Conductoria: Memasukkan udara dari luar menuju komponen yang dapat meneruskan O 2 menuju aliran darah, dan juga sebaliknya. Pars

Lebih terperinci

11/29/2013 PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU

11/29/2013 PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU BEBERAPA KESAN TIMBUL DARI LUAR YANG MENCAKUP PENGLIHATAN, PENDENGARAN,

Lebih terperinci

2. Sumsum Ginjal (Medula)

2. Sumsum Ginjal (Medula) 1. GINJAL Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen. Bentuknya seperti biji

Lebih terperinci

MAKANAN & SISTEM PENCERNAAN PENDAHULUAN

MAKANAN & SISTEM PENCERNAAN PENDAHULUAN MAKANAN & SISTEM PENCERNAAN Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN MAKANAN AKTIVITAS TUBUH Protein Lemak Polisakarida Vitamin Mineral ENERGI SEL

Lebih terperinci

Struktur Intestinum Tenue, Appendix pada Kuadran Kanan Bawah

Struktur Intestinum Tenue, Appendix pada Kuadran Kanan Bawah Struktur Intestinum Tenue, Appendix pada Kuadran Kanan Bawah Asriana Timang 102014081 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara nomor 6, Jakarta Barat Email: asriana.timang31@gmail.com

Lebih terperinci

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. Kata pengantar Saat akan makan, pertama-tama yang kamu lakukan melihat makananmu. Setelah itu, kamu akan mencium aromanya kemudian mencicipinya. Setelah makanan berada di mulut, kamu akan mengunyah makanan

Lebih terperinci

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN 3. PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa pakan merupakan sumber energi dan materi bagi ikan. Di dalam proses pemanfaatannya, pakan akan mengalami beberapa

Lebih terperinci

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki : Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai

Lebih terperinci

TERDIRI DARI REN VESICA URINARIA URETHRA

TERDIRI DARI REN VESICA URINARIA URETHRA TERDIRI DARI REN URETER VESICA URINARIA URETHRA REN / GINJAL Letak : posterior cavum abdomen lateral columna vertebralis retroperitoneal setinggi ka : V Th XII V L III (hepar) ki : V Th XI V L II sumbunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam, sebagai negara kepulauan dan memiliki dua per tiga wilayah yang merupakan perairan. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

BAB 2 SALIVA. Saliva merupakan salah satu dari cairan di rongga mulut yang diproduksi

BAB 2 SALIVA. Saliva merupakan salah satu dari cairan di rongga mulut yang diproduksi BAB 2 SALIVA 2.1 DEFINISI Saliva merupakan salah satu dari cairan di rongga mulut yang diproduksi dan diekskresikan oleh kelenjar saliva dan dialirkan ke dalam rongga mulut melalui suatu saluran. Saliva

Lebih terperinci

SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran)

SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran) SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran) Fungsi Umum Sistem peredaran berfungsi untuk mengangkut udara pernafasan (O 2 dan CO 2 ), makanan yang telah diserap dan usus halus menuju bagian tubuh yang memerlukan,

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Referat

Lembar Persetujuan Referat Lembar Persetujuan Referat Referat dibawah ini : Judul : Trauma Tumpul Abdomen Penyusun : Ahmad Fauzi, S.ked NIM : 030.08.011 Universitas : Fakultas Kedokteran Trisakti Telah diterima dan disetujui sebagai

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest. 1. Perhatikan gambar sistem pencernaan berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Enzim pepsin dihasilkan oleh bagian yang benromor... 1 2 3 4 Kunci Jawaban : B Enzim

Lebih terperinci