BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pulp dan kertas masih menjadi sektor bisnis yang menarik. Setiap

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pulp dan kertas masih menjadi sektor bisnis yang menarik. Setiap perusahaan di Indonesia membutuhkan kertas dan perusahaan percetakan untuk mendukung kegiatannya. Dokumentasi laporan tahunan, anggaran, naskah ujian, uang kertas, dan buku tahunan masih diperlukan bagi setiap perusahaan. Perkembangan indsutri pulp dan kertas menurut Badan Pusat Statistik atau BPS (2016) dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Laju Pertumbuhan Kumulatif PDB Industri Pulp dan Kertas Sumber: data BPS diolah Gambar 1.1 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan industri pulp dan kertas di Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami pasang surut. Laju pertumbuhan pada tahun 2010 sebesar 0.82%, pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 12.41%, pada tahun 2012 mengalami penurunan secara tajam 1

2 sebesar %, pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 18.62%, dan pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan sebesar 14.81%. Menurut Pulpwatchindonesia.com (2015) dan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia atau APKI (2016) terdapat 62 pelaku di industri pulp dan kertas. PT Pura Barutama merupakan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam pelaku industri pulp dan kertas. Perusahaan ini beralamat di jalan Kresna Jati Wetan kabupaten Kudus provinsi Jawa Tengah. Perusahaan ini berada di bawah naungan Pura Group yang mana merupakan perusahaan percetakan terbesar se Asia Tenggara (Puragroup.com). Karakteristik bisnis perusahaan ini adalah bisnis untuk bisnis (B2B), sehingga perusahaan ini tidak menjual ke pelanggan akhir. Perusahaan ini sudah sejak lama bermitra dengan Perusahaan Percetakan Uang Negara Republik Indonesia (Peruri) dan pemerintah dalam mencetak uang, buku, majalah, giro, wesel, dll. Perusahaan ini juga mengikuti tender pengadaan naskah ujian nasional tingkat pendidikan dasar menengah. Dari 62 pelaku industri pulp dan kertas di Indonesia, PT Pura Barutama adalah salah satu perusahaan yang mendapat kesempatan mencetak naskah ujian nasional (UN). UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015). Kementrian Pendidikan Dasar Menengah dan Kebudayaan (Kemdikbud) merupakan institusi yang bertanggung jawab untuk menyusun kurikulum pendidikan dasar menengah, membuat soal dan kunci jawaban UN. Meskipun UN sudah tidak menjadi syarat kelulusan yang mutlak bagi siswa tingkat dasar menengah, tetapi UN masih 2

3 dilakukan dan wajib diikuti oleh seluruh siswa di tingkat dasar menengah. Penyusunan soal dan pencetakan UN menjadi hal penting dalam usaha menyelenggarakan pendidikan dasar menengah. Proses bisnis pengiriman naskah UN tersebut dimulai dengan berkumpulnya kendaraan-kendaraan atau truk kotak yang telah berisi naskah UN di kantor PT Pura Barutama di jalan Kresna Jati Wetan Kudus Jawa Tengah sesuai jadwal tiap provinsi. Setiap kendaraan didampingi oleh seorang supir, seorang asisten supir, dan seorang petugas keamanan dari awal keberangkatan di pabrik ke lokasi tujuan dan kembali lagi ke pabrik. Pengiriman naskah UN tersebut menggunakan penyedia jasa logistik yaitu PT POS Indonesia (Persero). Kendaraan yang digunakan beserta rute pengiriman menjadi tanggung jawab PT POS Indonesia (Persero). PT Pura Barutama hanya bertanggung jawab mencetak naskah UN secara penuh untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke provinsi Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Peran manajemen transportasi dan distribusi sangat diperlukan dalam pengadaan naskah UN tersebut. Permasalahan rute kendaraan dengan kendaraan heterogen (HFVRP) merupakan permasalahan dalam lingkup manajemen transportasi dihadapi oleh PT Pura Barutama jika melakukan pengiriman naskah dengan kendaraan perusahaan. Jadwal dan rute pengiriman, jenis, jumlah, dan kapasitas kendaraan, waktu tempuh, dan biaya pengiriman menjadi faktor penting dalam menjalankan manajemen transportasi. Model HFVRP ini dapat diselesaikan 3

4 dengan pendekatan klaster-pertama rute-kedua yang mana mengelompokkan pelanggan ke dalam kelompok tertentu dan kemudian merancang rute pengiriman berdasarkan kelompok tersebut (Toth dan Vigo, 2002). Tujuan HFVRP adalah meminimalkan jumlah kendaraan, biaya pengiriman, dan jarak tempuh dengan jumlah kendaraan yang terbatas (Tailard, 1996). Transportasi menurut Myerson (2012) juga memiliki kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah dan menimbulkan risiko barang rusak dan keterlambatan pengiriman. Peran pengelolaan transportasi menjadi sangat penting bagi setiap pelaku bisnis khususnya manufaktur. Studi pada PT Pura Barutama menjadi menarik diteliti karena perusahaan ini adalah salah satu pemenang tender naskah UN, perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan percetakan offset dan pengemasan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan cakupan ekspornya ke Afrika, Timur Tengah, Oseania, Asia, Amerika, dan Eropa (Puragroup.com, 2016; detikfinance, 2008), penelitian mengenai pengiriman naskah UN belum pernah diteliti, dan persaingan di industri pulp dan kertas yang tinggi. Setelah menjelaskan latar belakang penelitian maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan dengan rumusan masalah. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah PT Pura Barutama belum memiliki pembagian wilayah distribusi dan rute pengiriman naskah UN yang dikirim menggunakan kendaraan milik perusahaan dan dikirim langsung ke masing-masing Dinas Pendidikan tingkat kabupaten. Permasalahan ini diperoleh dari hasil 4

5 wawancara dengan manajer urusan umum (GA) dan manajer kendaraan PT Pura Barutama yang dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2. Rumusan permasalahan ini tidak terlepas dari perhitungan klaster, jadwal pengiriman, jarak tempuh antar lokasi, waktu tempuh, biaya pengiriman. Rumusan masalah ini dapat diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian. 1.3 Pertanyaan Penelitian Penelitian ini memiliki tiga pertanyaan penelitian yang diperoleh dari rumusan masalah, yaitu: a) Bagaimana pembagian wilayah distribusi dan rute pengiriman naskah dalam penelitian ini? b) Bagaimana perbandingan jarak tempuh kunjungan antara peta google dengan formula haversine? c) Berapa waktu tempuh keseluruhan rute dalam penelitian ini? d) Berapa keseluruhan biaya pengiriman dalam penelitian ini? Keempat pertanyaan penelitian ini sangat penting untuk mengarahkan penelitian ini sehingga perlu jawaban yang dirumuskan dalam tujuan penelitian yang juga terdapat empat tujuan untuk menjawab penelitian ini. 5

6 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tiga tujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu: a) Merancang pembagian wilayah distribusi dan rute pengiriman naskah UN ke masing-masing dinas pendidikan tingkat kabupaten. b) Membandingkan hasil perhitungan jarak antar lokasi antara peta google dengan formula haversine. c) Menghitung waktu tempuh keseluruhan rute pengiriman dalam penelitian ini. d) Menghitung biaya pengiriman dalam penelitian ini. Suatu penelitian harus dapat memberikan manfaat baik bagi akademisi dan praktisi 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat, antara lain: a) Manfaat penelitian bagi praktisi adalah merancang pembagian wilayah distribusi dan rute pengiriman bagi PT Pura Barutama yang memiliki model permasalahan rute kendaraan dalam pengiriman naskah UN SMP dan SMA. Penelitian ini nantinya dapat digunakan bagi praktisi yang memiliki permasalahan yang sama dengan PT Pura Barutama. b) Manfaat penelitian bagi akademisi adalah penggunaan modifikasi algoritma k- means yang mempertimbangkan kapasitas kendaraan dan permintaan naskah, koordinat lokasi (x dan y) untuk proses klaster dan penggunaan metode eksak cabang dan batas untuk penentuan jadwal dan rute kendaraan. Lingkup penelitian dalam penelitian ini dibahas pada bagian selanjutnya. 6

7 1.6 Lingkup Penelitian Aspek lokasi penelitian adalah PT Pura Barutama. Teori utama yang menjadi fokus adalah transportasi, HFVRP, pendekatan klaster-pertama rute-kedua, algoritma k-means, dan algoritma cabang dan batas. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metoda penelitian deskriptif kuantitatif yang mana menggunakan pengolahan angka secara matematika yang bertujuan menjelaskan dan menyelesaikan suatu permasalahan. Asumsi terhadap penelitian ini adalah: a) Data yang didapat dan digunakan dalam penelitian adalah data permintaan naskah UN SMP-SMA tahun Hal ini dikarenakan data tersebut merupakan data yang sesuai dengan kondisi terbaru. b) Lingkup penelitian adalah wilayah Jawa Tengah dan DIY yang mana menurut data internal perusahaan, kedua wilayah tersebut menurut data internal perusahaan merupakan penyumbang 41% dari total permintaan naskah UN SMA dan 51% dari total permintaan naskah UN SMP. Selain itu, pengiriman naskah UN ini hanya menggunakan kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan. Pengelolaan pengiriman naskah UN ini termasuk dalam lingkup manajemen transportasi. Setiap penelitian membutuhkan sistematika penulisan agar menghasilkan penelitian yang fokus, terarah, dan sistematis. 7

8 1.7 Sistematika Penelitian Penelitian ini memiliki lima bab sistematika penelitian. Bab 1 berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penulisan penelitian tentang penelitian di PT Pura Barutama. Bab 2 berisi tentang landasan teori dan kajian penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pendekatan klaster-pertama rute-kedua, algoritma k-means, model HFVRP, algoritma cabang dan batas. Bab 3 berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari desain penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian yang digunakan, metode analisis data. Bab 4 berisi tentang deskripsi data yang digunakan untuk penelitian ini dan pembahasan yang juga berasal dari analisis data tersebut sehingga nantinya dihasilkan simpulan dan saran yang berguna bagi akademisi dan praktisi. Bab 5 berisi tentang simpulan dari penelitian ini, implikasi terhadap perusahaan maupun teori yang ada, keterbatasan dalam penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya. 8