Deteksi Kadar ph Air Untuk Monitoring Kualitas Air Berbasiskan Sensor Nirkabel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Deteksi Kadar ph Air Untuk Monitoring Kualitas Air Berbasiskan Sensor Nirkabel"

Transkripsi

1 Deteksi Kadar ph Air Untuk Monitoring Kualitas Air Berbasiskan Sensor Nirkabel IB Mahadira Rizativa Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya Abstrak - Dengan berkembangnya jaringan sensor nirkabel (Wireless Sensor Network / WSN), aplikasi untuk jaringan sensor nirkabel juga semakin bervariasi. Hadirnya teknologi baru ini semakin mempermudah kita untuk melakukan pemantauan lingkungan (environment monitoring), terutama pemantauan kualitas air. Dengan mengaplikasikan jaringan sensor nirkabel pada air dengan ph tertentu, maka kita akan semakin mudah memahami parameter kualitas air, sehingga dapat dihasilkan suatu sistem yang dapat memantau serta mendeteksi kualitas air dan mengetahui bagaimana pencemarannya. Pada penelitian ini jaringan sensor nirkabel dirancang untuk dapat memantau dan mendeteksi terjadinya pencemaran air dengan cara membaca ph larutan. Pada tugas akhir ini, didesain dan diimplementasikan sistem Pengukuran kadar ph air pada Jaringan Sensor Nirkabel untuk mengetahui kualitas air dengan kadar ph tertentu. Sistem didesain sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan spesifikasi peralatan yang ada. Pengimplementasian ini dilakukan dengan memanfaatkan Analog to Digital Converter (ADC) yang terdapat pada sensorboard MDA300CA. Dengan sampling rate tertentu tegangan dari sensor ph akan diproses untuk kemudian ditransmisikan dari node sensor ke gateway untuk kemudian dihubungkan ke PC sebagai destination. Desain sistem diuji dengan memberi input berbagai macam ph larutan. Didapatkan bahwa nilai tegangan yang terukur berbanding terbalik dengan nilai ph air. Kata kunci : Wireless Sensor Network, ADC I. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi piranti elektronika yang seiring dengan perkembangan protokol komunikasi dan informasi yang ada sekarang telah membawa kita menuju suatu sensor (alat deteksi) generasi baru yang murah, akurat dan memiliki daya jangkau yang lebih luas. Kemajuan di bidang desain, material, dan perancangan konsep akan membawa dampak positif pada penurunan ukuran, berat, dan cost daripada sensor itu sendiri secara siginifikan sehingga didapat sensor dengan kemampuan yang jauh melebihi yang ada sekarang. Dengan begitu, teknologi deteksi (sensing) dan pengaturannya kini memiliki potensi untuk berkembang dengan pesat, tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga meliputi berbagai bidang aplikasi secara luas. Dengan kemampuan sensor yang ada sekarang dan Pencemaran lingkungan yang terjadi di belahan bumi manapun ini maka digunakan sensor untuk mencegah pencemaran yang lebih luas lagi.terutama pencemaran air. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup, kita membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. Oleh karena itu digunakanlah jaringan sensor nirkabel, untuk memantau dan mendeteksi potensi terjadinya pencemaran air terutama di bidang pertanian. Pada jaringan sensor nirkabel, suatu titik sensor direpresentasikan sebagai suatu node, dan dipasang secara berkelompok sehingga menjadi suatu cluster node dan diatur oleh suatu cluster head yang melakukan agregasi data dan mengirimkan suatu kesimpulan data ke Base Station. II. TEORI PENUNJANG 2.1 Definisi Kualitas Air Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang berkaitan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian, kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh : kualitas air untuk keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan minum. Penurunan kualitas air dapat disebabkan oleh Pencemaran air yang memberikan dampak bahaya dan menyebabkan kerusakan signifikan terhadap kehidupan organisme yang hidup didalam air, Kehidupan manusia, Banjir, erosi dan kekurangan sumber air. Terjadinya pencemaran air dapat dipicu oleh meningkatnya kandungan nutrien, sampah organik dan berbagai macam polutan seperti logam berat, toksin organik, dan minyak yang dibuang oleh pabrik. Kualitas air ditentukan oleh parameter fisika (bau, warna, Jumlah zat padat terlarut, kekeruhan, rasa dan suhu), kimia (Alumunium, Besi, kesadahan, ph, Seng, sulfat, Prooceding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 1

2 tembaga, mangan) dan biologi air(total bakteri E.Coli) yang mengacu pada standar tertentu seperti standar air minum, kesehatan, dan irigasi. Ada dua parameter utama yang diamati pada pengamatan kualitas air untuk irigasi, yaitu konduktivitas spesifik dan ph air. nilai ph menunjukkan apakah air memiliki kandungan padatan rendah atau tinggi. ph dari air murni adalah 7. Secara umum, air dengan nilai ph lebih rendah dari 7 dianggap asam dan nilai ph lebih dari 7 dianggap basa. Nilai ph normal untuk air permukaan biasanya antara 6,5 s/d 8,5 dan air tanah dari 6 s/d 8,5 serta ph air untuk irigasi antara 5 s/d 9. ph juga berkaitan dengan alkalinitas. Pada ph<5, alkalinitas dapat mencapai nol. Semakin tinggi nilai ph, semakin tinggi pula nilai alkalinitas dan semakin rendah kadar karbon dioksida bebas. Alkalinitas adalah ukuran kapasitas air untuk bertahan dari perubahan ph yang mungkin terjadi dan membuat air menjadi lebih asam. Ukuran dari alkalinitas dan ph air diperlukan untuk menilai ke-korosifan dari air. Secara umum, air dengan nilai ph rendah (<6,5) berupa asam, mengandung padatan rendah, dan korosif. Karena itu, air seperti ini mengandung ion logam seperti besi, mangan, tembaga, timbal, dan seng atau dengan kata lain logam beracun tingkatan tinggi. Ini dapat menyebabkan kerusakan dini pada pipa logam, dan memiliki masalah berhubungan dengan rasa yang asam atau rasa logam, noda pada baju, dan noda pada tempat cucian di dapur dan pembuangan. Yang lebih penting, ada suatu resiko kesehatan yang berhubungan dengan racun ini. apabila dikembangkan dalam hal jumlah atau dihubungkan satu sama lain menjadi sebuah jaringan, maka akan dapat melakukan fungsi pengawasan (monitoring) terhadap suatu keadaan fisik bumi secara kolektif. Pada awalnya aplikasi dari jaringan sensor nirkabel, seakan-akan hanyalah ada dalam imajinasi saja. Namun seiring banyaknya tantangan yang datang, dan perilaku alam yang tidak menentu menyebabkan teknologi ini berkembang melebar dan mendalam, mulai dari protokol jaringan yang dipakai, provisioning tenaga, sampai pada model pemrograman. Seperti dijelaskan diatas, jaringan sensor nirkabel tersusun dari banyak miniatur sensor, yang masing-masing individu memiliki kemampuan untuk merasakan dan berinteraksi dengan alam, memproses data yang telah dikumpulkan, serta dapat melakukan komunikasi secara vertikal (sesama sensor node), maupun secara horizontal (dengan base station) tanpa melalui kabel. Jaringan sensor nirkabel merupakan generasi baru dari sistem sensor (sensory system), walaupun masih terbatas pada kemampuan proses data dan terbatasnya pula bandwidth untuk melakukan komunikasi. Oleh karena itu masing-masing sensor dapat dikatakan sebagai sensor pintar. Beberapa jaringan sengaja didesain untuk dapat melakukan proses di jaringan (in-network processing), sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan ditempat (on the spot) atau setidaknya dapat melakukan konversi dan agregasi data, sebelum ditransmisikan ke bagian pusat pemantauan. Dan manfaat lain yaitu karena setiap sensor dapat saling berkomunikasi tanpa kabel, maka teknologi ini dapat dideploy ke area tak terjangkau dengan kerapatan tinggi bila diperlukan. Lalu kombinasi dari kemampuan memproses data, penyimpanan data (data storage) dan komunikasi secara nirkabel, juga memberikan nilai tambah bagi teknologi ini, karena data yang ditransmisikan dapat didistribusikan dengan algoritma yang cerdas, sehingga jaringan ini dapat melakukan pengaturan secara mandiri (self-organize). Gambar 2 Ilustrasi Sebuah Jaringan Sensor Nirkabel. Gambar 1 Skala ph air [16] 2.2 Jaringan Sensor Nirkabel Jaringan sensor nirkabel (Wireless Sensor Network) adalah suatu kelompok sensor pintar (smart sensors), dimana masing-masing titik sensornya memiliki kemampuan untuk merasakan (sensing), memproses dan berkomunikasi, tetapi III. PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Persiapan Hardware Gateway yang digunakan untuk melewatkan paket dari jaringan sensor kepada server adalah tipe MIB 600 dengan konektor ekspansi 51-pin untuk komunikasi jaringan sensor dan interface Ethernet Programming Board (EPRB) Prooceding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 2

3 untuk komunikasi server. Bentuk fisik dari gateway dapat dilihat pada Gambar 3(a). Sensor node yang digunakan adalah sensor dengan platform Micaz produksi Crossbow Technology yang bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dengan spesifikasi standar IEEE dengan sumber energi dua buah baterai AA dengan masing-masing memiliki tegangan 1,5 Volt. Daya pancar maksimum yang dapat dihasilkan adalah 0 dbm atau 1 mw. Sensorboard yang digunakan untuk mendeteksi ph air adalah MDA300CA, produksi Crossbow Technology yang dipasang pada Node (mote) Micaz. Sensorboard ini memiliki sensor internal yaitu sensor temperature dan humidity. Selain itu, karena memiliki port ekspansi untuk sensor eksternal, maka MDA300CA bisa diintegrasikan dengan sensor-sensor yang lain. Sensor ph yang digunakan adalah ph-207 dan dapat dihubungkan dengan pin ekspansi yang tersedia pada MDA300. PH-207 dapat mengukur ph, tegangan, dan suhu. (a) (c) Gambar 3. (a) Gateway (MIB 600), (b) Micaz Mote (MPR 2400), (c) Sensorboard (MTS420/400), dan (d) Sensor ph Perencanaan Software Pada penelitian Tugas Akhir ini menggunakan program bawaan dari Crossbow Technology, yaitu MoteWorks dan MoteView. MoteWorks merupakan suatu end-to-end platform yang digunakan agar dapat berkreasi dengan jaringan sensor nirkabel. Pada MoteWorks tersedia sekumpulan software yang berupa development tools untuk berbagai macam aplikasi Mote yang diinginkan, termasuk di dalamnya driver untuk sensor, pemrosesan dan pengkondisian sinyal sensor, serta pengambilalihan pesan. MoteWorks meliputi cross-compiler yang optimal untuk mote platform sasaran dan sebuah editor tingkat lanjut untuk aplikasi TinyOS. MoteWorks secara otomatis menginstall dan mengkonfigurasi tools tools yang ada untuk proses pemasangan yang cepat dan intensitas tinggi. MoteView merupakan suatu client user interface yang digunakan sehingga MoteWorks dapat mengirimkan semua solusi end-tto-end melewati semua segmen pada jaringan sensor nirkabel. MoteView menampilkan semua informasi yang dibutuhkan oleh perancang yang juga sebagai pengguna. Seluruh jaringan atau bahkan node node secara (b) (d) individual dapat ditampilkan dan dianalisa dalam suatu grafik diagram ataupun dalam format teks. MoteView memungkinkan untuk kita dapat melihat status suatu jaringan dan pembacaan sensor selama waktu tertentu secara historis. Selain itu juga end-users dapat mengoptimasi rancangan dan konfigurasi suatu jaringan, menganalisa informasi dari sensor secara interaktif, sehingga dapat mengambil tindakan yang benar. MoteView juga menyediakan suatu interface agar dapat mengkonfigurasi mote mote dalam jaringan nirkabel dari jauh. Tiap tiap node dapat diupdate secara individual menggunakan parameter konfigurasi yang telah disediakan. 3.3 Implementasi Sistem Dalam desain sistem transmisi ph, sensorboard MDA300CA yang telah terhubung dengan rangkaian sensor ph kemudian akan disatukan dengan mote melalui konektor 51-pin. Konfigurasi sensorboard dan mote ini membentuk suatu node sensor. Node sensor bertugas untuk melakukan sensing dan memberikan report tentang pembacaan analog to digital converter (ADC) ke base station (gateway) melalui kanal frekuensi radio (RF). Secara spesifik mote MPR2400 (MICAz) ini mengusung protokol nirkabel Zigbee yang merujuk pada standart IEEE dengan frekuensi kerja 2,4 GHz. Komunikasi nirkabel ini dapat berlangsung karena tertanamnya chip CC2420 buatan perusahaan Chipcon pada mote MPR2400 (MICAz). Chip ini mendukung data rate sampai dengan 250 kbps, selain itu juga memerlukan konsumsi arus yang rendah (RX:19,7 ma dan TX:17,4 ma). Setelah dikirimkan oleh sensor node dengan menggunakan protokol Zigbee, data diterima oleh base station (gateway). Kemudian, oleh base station data diteruskan ke komputer server melalui kabel Ethernet. Sekalipun komputer server yang digunakan pada tugas akhir ini sanggup untuk melakukan transfer data sampai 100 Mbps (Fast Ethernet), namun transfer data hanya dapat berlangsung dengan transfer rate maksimal 10 Mbps. Hal ini dikarenakan gateway MIB600 hanya mampu mendukung komunikasi Ethernet pada kecepatan 10 Mbps. Sistem diuji dengan mengukur berbagai macam larutan. Untuk sinyal penguji, dipilih larutan HCl+air, cuka+air, larutan ph 4, Larutan ph 7, NaOH+air, dan CaCO3+air. Pengujan sistem juga dilakukan pada konfigurasi singlehop. Untuk pengujian ini akan diukur tegangan yang terbaca dibandingkan dan pengaruh packetloss terhadap besarnya jarak antara node dan gateway Gambar 4 Skema Transmisi PH pada Jaringan Sensor Nirkabel Prooceding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 3

4 IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Pengukuran Berbagai Larutan Pengambilan data dilakukan di lingkungan kampus Teknik Elektro ITS. Dengan posisi sensor ph yang dicelupkan ke dalam larutan HCl+air, cuka+air, larutan ph 4, Larutan ph 7, NaOH+air, dan CaCO3+air.Data tegangan dan ph hasil pembacaa node digunakan untuk melihat perubahan tegangan yang terjadi pada node. Gambar 5 merupakan contoh hasil pengambilan data tegangan dan ph dari larutan HCl+air, cuka+air, larutan ph 4, Larutan ph 7, NaOH+air, dan CaCO3+air. Gambar 5 Analisa Data Pengukuran Berbagai Larutan Pada Gambar 5 jelas terlihat perbedaan hasil pembacaan tegangan dan ph dari tiap larutan yang diambil datanya. Sebagai contoh, pada larutan air+hcl menunjukkan tegangan yang lebih besar dibandingkan larutan lainnya dan menghasilkan nilai ph yang palingbesar, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tegangan yang dihasilkan maka makin asam larutannya. 4.2 Analisa Pengukuran air yang tecemar air yang diukur adalah air sungai yang sudah tercemar. Pertama ujung sensor ph dicelupkan ke dalam sungai bersama satu set sensor nirkabel yang telah di proteksi dengan box plastik agar sensor tidak terendam air, pengambilan data dilakukan selama 17 menit kemudian sensor ph dimasukkan ke larutan dengan ph 7 untuk mengamati perubahan yang terjadi. Untuk mendapatkan gambar hasil pembacaan, data yang diperoleh diolah terlebih dahulu. Setelah data diolah, kemudian dilakukan plot untuk mendapatkan gambar sinyal hasil pembacaan sensor. Sumbu vertikal menunjukkan waktu(s) yang terbaca dan sumbu horisontal menunjukkan tegangan (V) yang diterima. Hasil data yang sudah diolah dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Data Pengukuran air yang tecemar Prooceding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 4

5 Rencana Implentasi Pengukuran Sinyal ini adalah di daerah irigasi, node dan sensor diletakkan pada aliran air irigasi sedangkan server dan gateway dapat diletakkan pada jarak tertentu dari node dan sensor ph. Implementasi dapat ditunjukkan pada gambar 7. Gambar 7 Implementasi Pengukuran di Daerah Irigasi 4.5 Analisa Pengaruh Perubahan Jarak Terhadap Packetloss Data yang diambil sebanyak 6 sample, yaitu data pada jarak 5, 10, 15, 20, 25, 30 meter. Data ini digunakan untuk mengukur pengaruh jarak terhadap packet loss. Dalam percobaan ini digunakan kursi dengan tinggi 75 cm. Dari hasil pengukuran ini didapatkan bahwa Semakin jauh jarak antara node dengan sink semakin besar packet loss nya. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa yang telah dilakukan, beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah: 1. Jaringan sensor nirkabel sangat sesuai apabila digunakan untuk sistem pemantauan kualitas air, karena kemampuan persebarannya (deployment) yang sangat tinggi, dan dalam proses instalasinya tidak mempengaruhi struktur lingkungan yang dipantau. 2. Dalam memantau ph air, jaringan sensor nirkabel dirancang agar dapat membaca tegangan pada suatu larutan tertentu. Dan jaringan sensor nirkabel yang telah dilengkapi dengan sensor ph dapat melakukan hal itu dengan baik dengan sensitivitas pembacaan mencapai ± Sinyal analog yang mampu dibaca memiliki range tegangan 0 sampai 2,5 volt 4. Telah dilakukan pengukuran dengan melibatkan lebih dari satu port, dan didapatkan bahwa ada pengaruh antara port satu dengan port yang lainnya, namun hasil pengukuran tidak sampai menyimpang jauh. 5. Air sungai yang diukur memiliki nilai ph 8.06 sehingga air sungai ini masih bisa digunakan untuk irigasi. 6. Semakin jauh jarak antara node dengan sink semakin besar packet loss nya. 5.2 Saran Sistem jaringan sensor nirkabel yang sudah dibangun dalam penelitian ini diharapkan bisa digunakan untuk memantau ph air sebenarnya. Karena ditinjau dari hasil penelitian, masing-masing komponen sensor memiliki tingkat akurasi yang tinggi, dan kemampuan komunikasi dengan jangkauan yang luas. Sehingga di kedepannya penelitian ini tidak berhenti pada titik simulasi saja, tetapi dapat digunakan dalam skala yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA [1] Mackereth, F.J.H., Heron,J. and Talling, J.F Water Analysis. Fresh-water Biological Association, Cumbria, UK. 120p [2] Novotny, V. and Olem, H Water Quality, Prevention, identification, and Management of Diffuse Pollution. Van Nostrans Reinhold, New York. 1054p. [3] Haslam, S.M River Pollution and Ecological Perspective. John Wiley and Sons, Chichester, UK. 253 p. [4] Angel, H. and Wolseley, P The Family of Water Naturalist. Bloomsbury Books, London. 192 p. [5] Miller, G.T Living in The Environment. Seventh Edition. Wadsworth Publishing Company, California. 705 p. [6] Jeffries, M. and Mills, D Freshwater Ecology, Principles, and Applications. John Wiley and Sons, Chichester, UK.285 p. [7] IEEE , Spesification [8] Karl, Holger, Willig, Andreas, Protocols and Architectures for Wireless Sensor Networks, John Willey and Sons. [9] D. Culler, Overview of Sensor Networks [10] Karl, Holger, Willig, Andreas, Protocols and Architectures for Wireless Sensor Networks, John Willey and Sons. Prooceding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 5

6 [11] Crossbow Technology, 2007, MPR-MIB Series Users Manual Revision A. [12] Crossbow Technology, 2007, MTS-MDA Sensorboard Users Manual Revision C. [13] eration.php [14] Crossbow Technology, TinyOS Overview, /cd_seminar/presentations/day1- All/03_TinyOS_Overview.pdf. [15] Chessa, Stefano, 2006, MaD-WiSe Manual. Pisa, Italy RIWAYAT PENULIS IB Mahadira Rizativa, lahir di Klungkung Bali pada tanggal 5 Desember Pada tahun 2000, penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 8 Gianyar, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 3 Gianyar dan selesai pada tahun Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Umum di SMU Negeri 1 Semarapura hingga lulus pada tahun Dengan anugerah Allah, penulis dapat melanjutkan studi di PTN Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan mengambil Jurusan Teknik Elektro melalui jalur SPMB dan menamatkan studi S1 pada tahun Penulis mengambil Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia dan aktif dalam kegiatan Laboratorium Jaringan dan Laboratorim Multimedia. dan Laboratorim Multimedia. Penulis juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Elektro ITS. Prooceding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 6

SISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN BERBASIS WSN DENGAN LAJU SAMPLING YANG ADAPTIF

SISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN BERBASIS WSN DENGAN LAJU SAMPLING YANG ADAPTIF SISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN BERBASIS WSN DENGAN LAJU SAMPLING YANG ADAPTIF Marcho Senda Djisoko 2206100158 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya 60111 Abstrak

Lebih terperinci

Sistem Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel

Sistem Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Sistem Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Anandita Sulistya Priatama 2205100013 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya

Lebih terperinci

Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel

Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Angga Galuh Pradana 2204100005 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus

Lebih terperinci

II. TEORI PENUNJANG. Kata Kunci: Sensor, Wireless Sensor Network, Accelerometer, Shindo Scale I. PENDAHULUAN

II. TEORI PENUNJANG. Kata Kunci: Sensor, Wireless Sensor Network, Accelerometer, Shindo Scale I. PENDAHULUAN Sistem Deteksi Gempa Bumi Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Bagus Seto Wahyono 3 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya Abstrak- Jaringan Sensor Nirkabel (Wireless

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL

IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL Oleh : Angga Galuh Pradana 2204 100 005 Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA NIP : 1963 1109 1989 0310

Lebih terperinci

Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor

Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor M. Mufid Mas Udi 2205100010 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh ketinggian nodal sensor dan menganalisa Quality of Service (QoS) dari Jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Pengaruh pencemaran udara secara langsung dapat

Lebih terperinci

PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI. Abstrak

PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI. Abstrak PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI Agung Priyanto Program Studi S1 Teknik Informatika STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta agungpriyanto@hotmail.com

Lebih terperinci

Sistem Pemantauan Kesehatan Manusia Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Ratih Dwi Wulansari

Sistem Pemantauan Kesehatan Manusia Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Ratih Dwi Wulansari Sistem Pemantauan Kesehatan Manusia Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Ratih Dwi Wulansari - 2207100568 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya 60111 Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.

Lebih terperinci

DESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN ABSTRAK

DESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN ABSTRAK DESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN Evy Nur Amalina 1, Eko Setijadi 2, Suwadi 3 1 Program Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE Elba Lintang 1*, Firdaus 1*, Ida Nurcahyani 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring Sugondo Hadiyoso 1), Achmad Rizal 2), Suci Aulia 3), M. Sofie 4) 1,3 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom email:

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA JARINGAN ZIGBEE (802.15.4) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 rezafebrialdy@gmail.com, 2

Lebih terperinci

METODE SLEEP-WAKE YANG OPTIMAL UNTUK SENSOR NODE YANG MEMANEN ENERGI DARI LINGKUNGAN

METODE SLEEP-WAKE YANG OPTIMAL UNTUK SENSOR NODE YANG MEMANEN ENERGI DARI LINGKUNGAN METODE SLEEP-WAKE YANG OPTIMAL UNTUK SENSOR NODE YANG MEMANEN ENERGI DARI LINGKUNGAN Deddy Setiadi Hartono (1), Wirawan (2) Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Maret 2015 Juli 2015. 3.2.Alat dan Bahan Adapun alat

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK PROPAGASI BERDASARKAN RSSI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL. Triuli Novianti 1, Iwan Santosa 2

PEMODELAN KARAKTERISTIK PROPAGASI BERDASARKAN RSSI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL. Triuli Novianti 1, Iwan Santosa 2 PEMODELAN KARAKTERISTIK PROPAGASI BERDASARKAN RSSI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Triuli Novianti 1, Iwan Santosa 2 1 Program Studi D3 Teknik Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dewasa ini kebutuhan informasi yang semakin meningkat mengharuskan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Keterangan : Nodal Sensor Router Nodal Koordinator/Gateway Gambar 3.1. Konsep jaringan ZigBee Gambar 3.1. memperlihatkan konsep jaringan ZigBee yang terdiri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang JSN merupakan jaringan sistem pemantauan objek yang tersebar dalam cakupan area tertentu, dimana kondisi lingkungan tidak mendukung adanya transmisi data secara langsung

Lebih terperinci

DESAIN MANAJEMEN ENERGI PADA GEDUNG BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL

DESAIN MANAJEMEN ENERGI PADA GEDUNG BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL DESAIN MANAJEMEN ENERGI PADA GEDUNG BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL G. Erwin S.M 1, Wirawan 2 1,2 Lab. Komunikasi Multimedia, T. Elektro, FTI, ITS-Surabaya email : 1 godlieverwin@yahoo.com, 2 wirawan@ee.its.ac.id

Lebih terperinci

Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor

Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor Oleh : M. Mufid Mas Udi 2205100010 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan,DEA 196311901989031011 Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya 2010 Latar

Lebih terperinci

DESAIN MANAJEMEN ENERGI PADA GEDUNG BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL

DESAIN MANAJEMEN ENERGI PADA GEDUNG BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL DESAIN MANAJEMEN ENERGI PADA GEDUNG BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL G. Erwin S.M 1, Wirawan 2 1,2 Lab. Komunikasi Multimedia, T. Elektro, FTI, ITS-Surabaya 1 godlieverwin@yahoo.com, 2 wirawan@ee.its.ac.id

Lebih terperinci

Bab V Pengujian Sistem dan Evaluasi Unjuk Kerja

Bab V Pengujian Sistem dan Evaluasi Unjuk Kerja Bab V Pengujian Sistem dan Evaluasi Unjuk Kerja Setelah proses pengujian sub-sistem dilakukan dan dapat dikatakan bahwa tiaptiap modul / sub-sistem berjalan dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi wireless yang semakin pesat beberapa tahun belakangan ini menyebabkan mendorong berkembangnya perangkat-perangkat telekomunikasi yang berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pencemaran udara adalah rusaknya kualitas udara yang tercemar oleh zatzat polutan sehingga mengubah susunan udara yang bisa membahayakan manusia, hewan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA 4.1. ANALISA KERJA SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK Pada perancangan sistem wireless

Lebih terperinci

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Miftahur Rohman 1) dan Wirawan 2) Laboratorium Komunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Home Automation memberikan interoperabilitas timbal balik antara berbagai perangkat elektronik dan peralatan listrik serta antarmuka interaktif bagi orang untuk mengendalikan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL BERPROTOKOL ZIGBEE UNTUK MONITORING SUHU PADA RUANGAN SERVER

PEMBANGUNAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL BERPROTOKOL ZIGBEE UNTUK MONITORING SUHU PADA RUANGAN SERVER PEMBANGUNAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL BERPROTOKOL ZIGBEE UNTUK MONITORING SUHU PADA RUANGAN SERVER Cahya Perdana 5109 100 025 Dosen Pembimbing Tohari Ahmad, S.Kom., MIT., Ph.D. Ary Mazharuddin Shiddiqi,

Lebih terperinci

Implementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kadar CO2 Pada Ruangan

Implementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kadar CO2 Pada Ruangan Implementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kadar CO2 Pada Ruangan Aditya Kurniawan 1,*, Rendy Munadi 1, Ratna Mayasari 1 1 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME Nur Yanti Politeknik Negeri Balikpapan Kontak person: Nur Yanti email: nur.yanti@poltekba.ac.id Abstrak Sistem smart home saat

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung. 3.2

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Meqorry Yusfi, Wildian, Hedlyni Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS Sumartini Dana 1, Rochani 2, James Josias Mauta 3 Abstrak : Sistem komunikasi data saat ini bukan hanya secara fix cable

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT Muhammad Sa ad 2408100106 Dosen Pembimbing Ir. Syamsul Arifin, MT. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO Oleh : Tri Widayati ( 2210030018 ) Fandi Pramono ( 2210030026 ) Dosen Pembimbing : Slamet Budiprayitno, ST., MT NIP.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar

I. PENDAHULUAN. Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar nodal sensor yang bebas dan dapat melakukan komunikasi tanpa kabel. Setiap nodal memiliki

Lebih terperinci

Monitoring Lingkungan Berbasis Web Dengan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Tommy Aribowo Hamidjoyo

Monitoring Lingkungan Berbasis Web Dengan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Tommy Aribowo Hamidjoyo Monitoring Lingkungan Berbasis Web Dengan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Tommy Aribowo Hamidjoyo - 2207100540 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan kesatuan perangkat sensor untuk

I. PENDAHULUAN. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan kesatuan perangkat sensor untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perangkat elektronik sensor merupakan sebuah divais yang sering digunakan untuk mengetahui suatu keadaan fisik di lingkungan tempat sensor tersebut diposisikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Mukono (2006), Pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO Ryandika Afdila (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 34 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi saat ini kebutuhan manusia untuk informasi data semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini mengganti komunikasi suara yang

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JARINGAN SENSOR NIRKABEL PADA DESAIN MANAJEMEN ENERGI PADA GEDUNG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JARINGAN SENSOR NIRKABEL PADA DESAIN MANAJEMEN ENERGI PADA GEDUNG FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JARINGAN SENSOR NIRKABEL PADA DESAIN MANAJEMEN ENERGI PADA GEDUNG G. Erwin S.M 1, Wirawan 2 1,2 Lab. Komunikasi Multimedia, T. Elektro, FTI, ITS-Surabaya Kampus ITS Sukolilo

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

Kajian Implementasi Tinysec Untuk Keamanan Pada Jaringan Sensor Nirkabel

Kajian Implementasi Tinysec Untuk Keamanan Pada Jaringan Sensor Nirkabel Kajian Implementasi Tinysec Untuk Keamanan Pada Jaringan Sensor Nirkabel Nur Kholifah 1) Wirawan 2) 1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: eefha_2002@yahoo.com 2) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Data acquisition system atau DAS adalah teknik yang dilakukan pada sistem pengukuran yang mempunyai prinsip kerja mengukur/mengambil data, menyimpan sementara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PDAM memanfaatkan sungai sebagai sumber air baku. Pada kenyataannya air yang dihasilkan PDAM yang telah dikonsumsi oleh masyarakat selama ini masih menemukan beberapa

Lebih terperinci

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi saat ini telah menciptakan sistem yang secara garis besar digunakan untuk pemantauan suatu lingkungan yaitu dengan menggunakan Jaringan Sensor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termoelektrik merupakan material yang terbuat dari semikonduktor yang salah satu kegunaannya untuk keperluan pembangkit tenaga listrik. Material semikonduktor dapat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PH METER AIR DI UTILITIES REFINERY UNIT IV CILACAP PT PERTAMINA ( PERSERO )BERBASIS ARDUINO UNO R3

RANCANG BANGUN PH METER AIR DI UTILITIES REFINERY UNIT IV CILACAP PT PERTAMINA ( PERSERO )BERBASIS ARDUINO UNO R3 RANCANG BANGUN PH METER AIR DI UTILITIES REFINERY UNIT IV CILACAP PT PERTAMINA ( PERSERO )BERBASIS ARDUINO UNO R3 Nazar Ardiansyah*, M Taufiq T, Itmi Hidayat K Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD SKRIPSI Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh Rudy Santoso Lukito 1,Deddy Susilo 2,F. Dalu Setiaji 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi 3G 3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel

Lebih terperinci

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA NAMA : KELAS : SOAL PENCEMARAN AIR NO : Pilihlah salah satu jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian dan penyusunan laporan ini menggunakan beberapa metode antara lain: 1. Studi Literatur Mencari sumber terkait seperti jurnal atau paper,

Lebih terperinci

Kampus ITS, Surabaya

Kampus ITS, Surabaya Pemodelan Jaringan Sensor untuk Mengukur keadaan Lingkungan di PENS ITS Yenni Aniati, Tri Budi Santoso, Taufiqurrahman Laboratorium Digital signal Processing, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT G MENGGUNAKAN OPENWRT

ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT G MENGGUNAKAN OPENWRT ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT 802.11 G MENGGUNAKAN OPENWRT Dimas Lazuardi Adya Putra 1 Ahmad Subhan KH 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telemetri merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi pada perancang atau operator. Telemetri merujuk pada komunikasi

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, aktivitas manusia pun juga ikut semakin padat. Sering kali kepadatan tersebut membuat manusia terbengkalai dengan

Lebih terperinci

Rancangan Sistem Monitoring ph Berbasis Mikrokontroller Arduino dan Wifi Node ESP8266

Rancangan Sistem Monitoring ph Berbasis Mikrokontroller Arduino dan Wifi Node ESP8266 Rancangan Sistem Monitoring ph Berbasis Mikrokontroller Arduino dan Wifi Node ESP8266 Ergi Nurfachri1,a), Dewanto Kamas Utomo2,b), Rahman Syam1,c), Abdul Rajak3,d), Nina Siti Aminah1,e), dan Mitra Djamal1,3,f)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma

Lebih terperinci

Kata kunci : WSN, Non-Mobile, Mobile, Delay, PDR, Throughput

Kata kunci : WSN, Non-Mobile, Mobile, Delay, PDR, Throughput Evaluasi Kinerja Model Komunikasi Data Wireless Sensor Network Non-Mobile dan Mobile Terdistribusi Fixed Hafsah Nirwana ), Muh.Tola ), N Harun ), M.Bakri M ), Zahir Zainuddin ), Muh.Ahyar ) ) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Tj Tugas Akhir 1 3 SKS

Tj Tugas Akhir 1 3 SKS Departemen Teknik Komputer FTE Institut Teknologi Sepuluh Nopember Tj141501 Tugas Akhir 1 3 SKS Nama : Gafur Hasan Zam Bahari NRP : 2913 100 012 Bidang Studi : Telematika dan Jaringan Tugas Diberikan :

Lebih terperinci

Karakteristik Propagasi dalam Ruang berdasarkan Analisa RSSI pada Jaringan Sensor Nirkabel

Karakteristik Propagasi dalam Ruang berdasarkan Analisa RSSI pada Jaringan Sensor Nirkabel Karakteristik Propagasi dalam Ruang berdasarkan Analisa RSSI pada Jaringan Sensor Nirkabel Triuli Novianti 1) Wirawan 2) 1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: triuli81@yahoo.com 2) Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang Wireless sensor network (WSN) memiliki peranan yang amat penting dalam berbagai bidang kehidupan.wsn merupakan infrastruktur suatu jaringan yang terdiri dari sekumpulan node sensor

Lebih terperinci

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO Norma Hermawan 1), Muh. Farid Retistianto 2), Achmad Arifin 3) 1),3 ) Teknik Biomedik, Institut

Lebih terperinci

Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas

Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas Oleh Qomaruddin 1109201723 Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, MT Dr. Yono Hadi Pramono, M.Eng Laboratorium Instrumentasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem, yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak, dimana kedua bagian dari sistem ini saling menunjang dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE

PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE Michael Anthony (1), Soeharwinto (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem yang dibuat, mulai dari desain sistem secara keseluruhan, perancangan hardware dan software sampai pada implementasi sistemnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Monitoring dan Deteksi Lokasi Kebocoran Monitoring merupakan sebuah proses pengumpulan informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek apakah suatu program telah berjalan

Lebih terperinci

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia. NAMA : KELAS : NO : SOAL PENCEMARAN AIR Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia. 1. Perhatika pernyataan di bawah ini : i. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat beberapa tahun belakangan ini mendorong berkembangnya perangkat-perangkat telekomunikasi yang berbasis tanpa kabel.

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh, memasukan (data), kedalam sebuah media pemroses data. Menurut

2 TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh, memasukan (data), kedalam sebuah media pemroses data. Menurut 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuisisi Data Dalam kamus besar bahasa Indonesia, akuisisi merupakan suatu kegiatan memperoleh, memasukan (data), kedalam sebuah media pemroses data. Menurut F. Rizal Batubara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program Analog to Digital Convertion dengan Arduino Uno

Lebih terperinci

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis Firdaus, Sudarman, Sisdarmanto Adinandra Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

OPTIMASI LINTAS LAPISAN PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF DI DALAM GEDUNG

OPTIMASI LINTAS LAPISAN PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF DI DALAM GEDUNG 1/6 OPTIMASI LINTAS LAPISAN PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF DI DALAM GEDUNG Bayu Sampurna 2206 100 180 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin

Lebih terperinci

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 1-5 ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Anis Qustoniah 1), Dewi Mashitah 2) Abstrak ISDN (Integrated

Lebih terperinci

Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik

Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 2 (214), Hal. 5 9 ISSN : 27-824 Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik Pramushinta

Lebih terperinci

SISTEM NIRKABEL TERDISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN KUAT SINYAL WIFI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

SISTEM NIRKABEL TERDISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN KUAT SINYAL WIFI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL SISTEM NIRKABEL TERDISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN KUAT SINYAL WIFI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Cipto Prabowo,MT 1), Zurnawita, MT 2) 1) Teknik Komputer, Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang,

Lebih terperinci