Sistem Pemantauan Kesehatan Manusia Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Ratih Dwi Wulansari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Pemantauan Kesehatan Manusia Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Ratih Dwi Wulansari"

Transkripsi

1 Sistem Pemantauan Kesehatan Manusia Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Ratih Dwi Wulansari Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya Abstrak Jaringan Sensor Nirkabel (Wireless Sensor Network) telah banyak diaplikasikan untuk sensing dan monitoring. Salah satu aplikasi sensing adalah di bidang kesehatan, yaitu untuk pemantauan kesehatan terutama jantung. Pemantauan kesehatan jantung manusia merupakan hal yang penting untuk peningkatkan keselamatan bagi orang yang bekerja, orang-orang yang tinggal di pedesaan, terutama orang yang berusia lanjut. Untuk melakukan pemantauan kesehatan jantung manusia, perlu diketahui karakteristik dari aktifitas yang dilakukan oleh manusia, karakteristik kesehatan organ tubuh terutama jantung pada orang sehat dan orang yang sakit, serta rancangan sistem pemantauan kesehatan manusia. Pada tugas akhir ini akan dirancang dan diimplementasikan sistem yang dapat melakukan pemantauan kesehatan jantung manusia menggunakan jaringan sensor yang dihubungkan dengan suatu interface ke PC (personal computer) shingga dapat berfungsi seperti ECG (electrocardiogram). Pemantauan kesehatan manusia dilakukan dengan menempelkan elektrode pada segitiga enthoven tubuh. Dari hasil getaran yang ditimbulkan oleh getaran jantung dapat diidentifikasi apakah orang tersebut mempunyai jantung yang sehat atau sedang sakit. Dengan demikian peforma dari sistem ini diukur dari tingkat akurasi dalam identifikasi kesehatan yang telah dilakukan. Sehingga diharapkan dengan tingkat akurasi yang tinggi sistem ini dapat diimplementasikan dan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan manusia di masa depan. Kata Kunci : wireless sensor network, electrocardiograph, elektrode, Identifikasi 1. PENDAHULUAN Upaya di bidang kesehatan untuk terus meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap pengguna layanan kesehatan terus berkembang.salah satu upaya yang saat ini sedang dikembangkan adalah telehealth atau e-health, yaitu pelayanan kesehatan jarak jauh. Secara umum konsep e- health meliputi 5 bagian, yaitu pengambilan data medis dari tubuh pasien, transmisi medis penyimpanan data, analisa medis dan penanganan medis. Dengan adanya teknologi informani yang sekarang memungkinkan seluruh proses tersebut tidak harus dilakukan secara langsung (bertenu). Pada skala yang paling sederhana telehealth ini bersifat lokal atau hanya menjangkau area tertentu. Komunikasi data medis dalam e-health adalah server dengan perangkat peralatan monitoring yang terpasang pada tubuh pasien. Secara umum data medis yang ditrannsmisikan meliputi 2 jenis, yaitu data yang bersifat kontinyu antara lain suara detak jantung dan sinyal detak jantung. Sedangkan data yang bersifat diskrit adalah tekanan darah, suhu tubuh, kadar O2 dan CO2 serta data-data lain yang diperlukan.[1] Perkembangan teknologi piranti elektronika yang seiring dengan perkembangan protokol komunikasi dan informasi berkembang dengan pesat sehingga dibuat suatu sensor yang generasi baru yang murah, akurat dan memiliki daya jangkauan yang lebih luas. Dengan begitu, teknologi deteksi (sensing) dan pengaturannya kini memiliki potensi untuk berkembang dengan pesat, tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga meliputi berbagai bidang secara luas. Perkembangan teknologi deteksi diwujudkan dalam sebuah bentuk jaringan sensor yang menggunakan komunikasi sebagai media transmisi datanya yang disebut dengan jaringan sensor. Secara umum jaringan sensor yang sudah berkembang ini dapat diaplikasikan pada beberapa aspek. Misalnya saja pada bidang teknik, pemantauan lingkungan, dan pertanian, pada bidang teknik sipil juga banyak digunakan untuk monitoring struktur dan penanggulangan bencana. Bahkan pada bidang kesehatan juga banyak digunakan. Misalnya saja untuk monitoring kesehatan manusia serta untuk deteksi penyebaran bahan kimia beracun.[2] Seiring dengan kemajuan dalam teknologi jaringan Sensor yang dihubungkan dengan suatu interface dan PC (personal computer), serta semakin berkembangnya e-health sehingga memungkinkan digunakan untuk memantau kesehatan manusia yang jauh dari lokasi. Pemantauan kesehatan manusia dapat memberikan informasi yang berharga tentang tingkat kesehatan seseorang setiap hari. Wireless sensor dapat digunakan untuk memantau kesehatan sehari-hari seperti kesehatan jantung. Pemantauan kesehatan manusia merupakan hal yang penting untuk peningkatkan keselamatan bagi semua orang, baik pekerja atau lanjut usia, terutama pada daerah pedesaan dimana belum terdapat alat untuk deteksi kesehatan jantung (elektrokardiogram). 2. TEORI PENUNJANG 2.1 Jaringan Sensor Teknologi yang terus berkembang sampai hari ini membawa kita untuk melihat masa depan dari sekumpulan piranti yang memiliki konsumsi daya rendah, dengan integrasi sensor di dalamnya yang berjalan secara terprogram pada lingkungan fisik secara bersama-sama pada jaringan. Sensor dapat didefinisikan sebagai piranti yang menerina dan merespon sinyal atau stimulus [2]. Konvergensi dari internet, komunikasi, dan teknologi informasi, membawa perkembangan ke dalam dunia sensor dan aktuator. Dengan integrasi ketiga hal di atas yang diaplikasikan pada sensor akan membawa manfaat yang 1

2 besar bagi umat manusia. Manfaat ini bukan hanya dapat dirasakan oleh dunia teknologi dan ilmu pengetahuan, tetapi juga kepada aplikasi pada bidang yang lebih luas yang berhubungan dengan infrastruktur keamanan, linkungan, energi, pangan, proses produksi, dan juga peningkatan kualitas hidup. Selain itu, untuk mengurangi cost dan meningkatkan efisiensi pada dunia industri dan bisnis, jaringan sensor diharapkan dapat memberi manfaat bagi umat manusia, diantaranya untuk pengendalian panas dan cahaya, pengawasan kesehatan, diagnosa kesehatan pribadi, serta pemonitor kegiatan anak-anak. Sebuah jaringan sensor adalah sebuah infrastruktur yang terdiri dari elemen sensing (pengukuran), komputasi, dan elemen komunikasi yang memberikan kemampuan kepada administrator untuk melakukan instrumentasi, observasi, dan reaksi terhadap kejadian dan fenomena yang terjadi pada suatu lingkungan yang spesifik. Administrator dapat berasal dari berbagai kalangan seperti sipil, pemerintah, sipil, dan juga kalangan industri. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa dunia secara fisik (bumi), sebuah sistem biologi, atau sebuah lingkungan kerja teknologi informasi[2]. Secara umum, ilustrasi mengenai Jaringan Sensor Nirkabel, komponen-komponen yang terdapat di dalamnya (node sensor dan sink) dapat dilihat pada gambar 1. Pada gambar tersebut juga dapat dilihat kemampuan jaringan sensor untuk berintregasi dengan jaringan internet melalui base station, sehingga monitoring dapat dilakukan di mana saja. 2.2 Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel Implementasi Jaringan Sensor Nirkabel dibagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Ada beberapa perusahaan yang telah mengembangkan perangkat keras jaringan sensor, antara lain: Intel, Crossbow, Dust Network, Millinneal Net, Arched Rock, Ember, dan lain-lain. Perangkat keras yang dipergunakan pada pengerjaan tugas akhir ini merupakan produk dari perusahaan Crossbow. Perangkat keras yang diproduksi oleh Crossbow ini dikembangkan oleh University of California Berkeley. Terdapat tiga jenis piranti yang dipergunakan yaitu sensorboard, mote, dan gateway. Secara fisik, sensorboard, mote, dan gateway dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 1. Ilustrasi Jaringan Sensor Nirkabel Adapun penjelasan tentang masing-masing piranti pada gambar 2 adalah sebagai berikut : Sensorboard merupakan piranti yang menjalankan fungsi sensing. Setiap sensorboard memiliki kemampuan sensing yang beragam yang nantinya akan digunakan untuk aplikasi yang spesifik. Pada tugas akhir ini dipergunakan sensorboard MDA300 yang memiliki port input analog eksternal 12-bit. (a) Gambar 2. Hardware WSN (a) Sensorboard, (b) Mote, (c) Gateway[3] Mote merupakan unit yang berfungsi sebagai unit pemancar dan penerima gelombang radio (transceiver). Pada tugas akhir ini dipergunakan mote jenis MPR2400 atau yang sering disebut MICAz. Gateway merupakan perangkat yang menghubungkan jaringan sensor dengan jaringan luar. Gateway yang diproduksi oleh Crossbow juga berfungsi untuk memprogram mote untuk melakukan fungsi tertentu. Pada tugas akhir ini digunakan gateway MIB600 atau yang sering disebut ethernet programmer. Mengenai perangkat lunak, implementasi yang telah ada adalah TinyOS. TinyOS merupakan sistem operasi opensource yang didesain khusus untuk jaringan sensor, yang responsif terhadap input sensor dan berorientasi pada event. TinyOS memiliki arsitektur berbasis komponen yang mendukung adanya inovasi dan implementasi jaringan sensor dengan meminimalisasi ukuran kode yang dibutuhkan sebagaimana karakteristik jaringan sensor yang memiliki sedikit memori, sedikit daya, dan proses yang terbatas. TinyOS didesain untuk menghasilkan sistem yang hemat energi sehinggga memaksimalkan penggunaan baterai yang terbatas. Prinsip kerja yang digunakan adalah hurry up and sleep, artinya proses dilakukan secara cepat dan segera menuju kondisi sleep yaitu kondisi dimana sedang menunggu kejadian atau event. Dalam kondisi sleep, semua komponen baik hardware maupun software mati (tidak sepenuhnya mati) sampai ada event yang terjadi kembali. 2.3 Elektrokardiograph Elektrokardiograph Merupakan komponen elektronika sebagai sensor pendeteksi detak jantung yang mampu mendeteksi sinyal pada frequensi 0.01 s/d 250 Hz. Kemampuan sensor ini untuk mendeteksi sinyal yang sangat kecil, sehingga digunakan untuk mendeteksi segala hal yang terjadi berkaitan dengan kinerja jantung. Sinyal yang dikeluarkan oleh elektrokardiograf ini berupa sinyal analog sebesar 0,5 mv s/d 4 mv. Adapun bentuk fisiknya dapat dilihat pada gambar 3.[4] (c) (b) 2

3 Gambar 3. Elektrode, kabel lead dan pengolah sinyal elektrokadiogram Pengolah Sinyal Sinyal analog yang dihasilkan oleh elektrokardiogram merupakan sinyal yang masih interferensi oleh sinyal lain yang ada di dalam tubuh. Untuk itu perlu pemisahan sinyal manjadi dua bagian yaitu pertama Penguat sinyal alat (Amplifier Instrumentasi Sinyal) dan Filter (low pass filter beserta band reject filter). Dari hasil olah sinyal tersebut akan diambil sinyal detak jantungnya saja. Sinyal yang masih lemah ini kemudian di kuatkan dengan Amplifier Instrumentasi dan akan ditentukan scalingnya. Setelah sinyal diproses di pengolahan sinyal dan dibuat level scaling maka data dimasukkan ke ADC (Analog to digital convertion), dapat juga dengan memanfaatkan ADC Internal dalam mikrokontroller ATMega Teori Jantung Jantung terdiri dari dua bagian pemompaan, secara fisik tersusun paralel tetapi sirkulasi lewatnya darah dipompa secara urutan seri. Setengah bagian jantung sebelah kanan dinamakan jantung bagian kanan yang memompa darah dari arah balik dari sistem. Sirkulasi darah yang melalui paruparu dinamakan sirkulasi pulmonari yang mensupplai oksigen dan nutrisi ke sel badan. Hal ini dikenal dengan sirkulasi sistem. Warna ungu menjelaskan sinyal P. Warna kuning merah menjelaskan sinal Q. Warna biru menjelaskan sinyal R. Warna hijau menjelaskan sinyal S. Warna hitam menjelaskan segment ST (gelombang tubggu setelah repolarisasi dan digunakan untuk diagnosa Myocardial Infarction). Warna oranye menjelaskan gelombang sinyal T (dari repolarisasi ventricle juga untuk analisa Myocardial Infarction). Warna biru tua menjelaskan gelombang U yang jarang terjadi Sistem sadapan / lead Penempatan elektroda pada tubuh yang berkombinasi pada tubuh manusia yang biasanya ada 5 atau 3 seperti pada gambar 5. Elektroda sendiri bermacam macam bentuknya. Tiap elektroda diberi warna untk membedakan letak dan mempercepat pemasangan pada pasien. Kemudian ECG memilih pasangan lead dari elektroda yang terpasang. Macam Lead ada 3 yaitu: - Lead I : Lengan Kiri (LA) dan lengan kanan (LA) - Lead II : Kaki kiri (LL) dan tangan kanan (LA) - Lead III : Kaki kiri (LL) dan Lengan kiri (LA) Tiga Lead tersebut diatas di sebut bipolar yang terkenal dengan nana postulasi Einthoven dengan 3 dasar limb lead. Bipolar karena selalu ada positif dan negatif. Sebenarnya teori Einthoven adalah berupa vector einthoven dari lead I, lead II dan lead III seperti pada gambar (a) Gambar 4. (a) Sinyal QRS karena gerakan dari dalam ventrikel dan Bundle Branch Jantung (b) Sinyal ECG satu periode dengan warna yang beda Komponen sinyal jantung Komponen sinyal jantung yang lebih lengkap akan kita bahas lagi dari awal dengan beberapa warna supaya bisa dimengertidan difahami. Sinyal jantung yang lengkap dapat dilihat pada gambar 4(a). Sedangkan sinyal jantung dengan warna dapat dilihat pada gambar 7(b). Penjelasan tentang warna-warna sinyal jantung: Warna kuning adalah terjadinya fasa isoelectric atau sinyal datar. (b) Gambar 5. Tempat elektroda pada lengan dan kaki Gambar 6. Segitiga Einthoven dan lead 3

4 3. DESAIN DAN IMPLEMENTASI Sinyal jantung merupakan sinyal analog yang sangat lemah, oleh karena itu sinyal jantung yang akan dihubungkan ke pin ekspansi analog pada sensorboard MDA300CA terlebih dahulu akan diberi penguatan dan difilter. Input single-ended analog yang tersedia ada tujuh channel (A0- A6). Pada channel ini terdapat level tegangan minimum yang dapat terbaca melalui channel ini yaitu 0,6 mv. Artinya jika ada tegangan melewati channel ini yang nilainya kurang dari 0,6 mv maka ADC pada MDA300CA akan membacanya sebagai 0 V. Untuk dapat menghubungkan electrocardiograph ke node sensor (dalam hal ini melalui sensorboard MDA300CA), maka sinyal harus dikondisikan sesuai dengan spesifikasi MDA300CA. Gambar 5 menunjukkan skema interfacing antara electrocardiograph dengan sensorboard MDA300CA. Dalam desain sistem terlihat pada gambar 7, sensorboard MDA300CA yang telah terhubung dengan rangkaian electrocardiograph kemudian akan disatukan dengan mote melalui konektor 51-pin. Konfigurasi sensorboard dan mote ini membentuk suatu node sensor. Node sensor bertugas untuk melakukan sensing dan memberikan report tentang pembacaan analog to digital converter (ADC) ke base station (gateway) melalui kanal frekuensi radio (RF). Secara spesifik mote MPR2400 (MICAz) ini mengusung protokol Zigbee yang merujuk pada standart IEEE dengan frekuensi kerja 2,4 GHz. Komunikasi ini dapat berlangsung karena tertanamnya chip CC2420 buatan perusahaan Chipcon pada mote MPR2400 (MICAz). Chip ini mendukung data rate sampai dengan 250 kbps, selain itu juga memerlukan konsumsi arus yang rendah.[3] Setelah persiapan dan konfigurasi selesai dilakukan, maka tahap berikutnya yang dilakukan adalah implementasi sistem. Imlementasi yang dilakukan berdasarkan pada desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sistem diuji dengan memasukkan berbagai macam sinyal. Untuk sinyal penguji, dipilih sinyal analog yang berasal dari sinyal jantung dan sinyal digital yang berasal dari pengolahan sinyal jantung dengan mikrokontroler, juga dari baterai. Metodologi penelitian dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 7. Interfacing electrocardiograph ke Sensor Gambar 8. Skema Sistem Pengukuran sinyal jantung Gambar 9. Metodologi Penelitian 4. ANALISA DATA Setelah pengambilan data dilakukan, maka langkah berikutnya yang dilakukan adalah analisa data. 4.1 Validasi Pembacaan Sensor Kita menguji apakah hasil pembacaan sensor valid. Sebagai contoh, kita akan mempergunakan sinyal DC sebagai sinyal uji. Hasil pembacaan sensor akan dibandingkan dengan pembacaan dari voltmeter. Pada pembacaan sinyal DC, tegangan yang dimasukkan ke MDA300CA adalah 1,5 volt. Dan pada pembacaan voltmeter, tegangan DC menunjukkan nilai 1,486 volt. Pada 4

5 data yang diperoleh, nilai pembacaan sensor berkisar antara 1,4819 sampai 1,4838 volt. 4.2 Pengukuran Sinyal Pada pengujian sinyal analog jantung yang berasal dari output electrocardiograph tidak ditransmisikan dengan sensor, tetapi hasil output dari elektrocardiograph dilihat dengan osciloscope sebagai pembanding dengan sinyal sinyal jantung yang ditransmisikan dengan sensor. Pengujian dilakukan pada laki laki dengan umur 23 tahun. Didapat periode sinyal jantung 120 permenit. Hasil pengukuran sinyal jantung analog pria menggunakan osciloscope dapat dilihat pada gambar 10. Sedangkan pengujian pada perempuan dengan umur 23 tahun didapat periode sinyal jantung 100 permenit. Pembacaan sinyal analog jantung pada perempuan dapat dilihat pada gambar 11. Pada pembacaan sinyal digital jantung, sinyal analog jantung yang berasal dari output electrocardiograph tidak ditransmisikan dengan sensor, ataupun langsung dilihat dengan osciloscope. Hasil output dari electrocardiograph yang merupakan sinyal analog terlebih dahulu diubah menjadi digital menggunakan mikrokontroler. Output dari mikrokontroler inilah yang akan menjadi input dari osciloscope. Pengujian dilakukan pada 2 orang, yang pertama adalah laki laki dengan umur 23 tahun. Didapat periode sinyal jantung 120 permenit yang kedua adalah perempuan dengan umur 23 tahun. Didapat periode sinyal jantung 100 permenit. Perbedaan periode yang didapat bukan karena adanya kesalahan pada alat, tetapi disebabkan karena kondisi jantung yang berbeda pada setiap orang. Gambar sinyal digital jantung pada laki-laki dapat dilihat pada gambar 12. Sedangkan gambar sinyal digital jantung pada perempuan dapat dilihat pada gambar 13. dikarenakan pengubahan sinyal jantung menjadi digital oleh mikrokontroler mengalami pengolahan lebih lanjut dengan memberi batasan-batasan terhadap sinyal yang masuk. Jadi secara keseluruhan sinyal lebih mirip dengan sinyal referensi. Selanjutnya pengujian dilakukan dengan mentransmisikan sinyal sinyal jantung tersebut menggunakan sensor. Pengujian pertama dilakukan pada sinyal analog jantung 2 pasien yang sama seperti pengujian sebelumnya. Pada pengukuran sinyal analog jantung yang ditransmisikan dengan sensor didapatkan bahwa nilai tegangan maksimum adalah 2,5 volt dan nilai tegangan minimum adalah 0,05 volt. Gambar 12.Pembacaan Sinyal digitaljantung laki-laki dengan osciloscope Pada pembacaan sinyal jantung setelah ditransmisikan dengan sensor sinyal yang didapat tidak berbeda jauh dengan sebelumnya. Hanya saja terjadi delay yang menyebabkan bentuk sinyal agak tumpul pada puncak pertama. Hal ini dikarenakan adanya proses sampling dan kuantisasi sebelum pengiriman. Gambar 10. Pembacaan Sinyal analog jantung laki-laki dengan osciloscope Gambar 13. Pembacaan Sinyal digital jantung perempuan dengan osciloscope Pengujian kedua dilakukan pada sinyal analog jantung 2 pasien yang sama seperti pengujian sebelumnya. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 14 dan 15. Gambar 11. Pembacaan Sinyal analog jantung perempuan dengan osciloscope Dapat kita lihat bahwa pembacaan sinyal digital jantung lebih bagus dibanding dengan sinyal analog. Hal ini Gambar 14. Pembacaan Sinyal analog jantung laki-laki dengan sensor 5

6 5. PENUTUP Gambar 15. Pembacaan Sinyal analog jantung perempuan dengan sensor Pada pembacaan Sinyal digital jantung yang ditransmisikan dengan sensor, dapat kita lihat bahwa pembacaan sinyal digital jantung mengalami delay yang disebabkan kesalahan kuantisasi dan sampling. Namun secara umum kita masih dapat melihat dan menyimpulkan bahwa sinyal tersebut adalah sinyal jantung. Gambar 16 dan gambar 17 menunjukan plot hasil pengukuran sinyal digital jantung. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil setelah penelitian adalah sebagai berikut: 1. Telah dilakukan desain dan implemetasi sistem pemantauan kesehatan manusia pada jaringan sensor dengan didapatkan frekuensi sampling maksimum adalah 150 Hz 2. Koneksi antara kulit dan elektrode dapat menjadi masalah. 3. Telah dilakukan pengukuran dengan melibatkan sinyal jantung analog dan digital pada beberapa orang, dan didapatkan bahwa ada pengaruh antara mote dan gateway pada saat transmisi yang menyebabkan terjadinya delay, namun hasil pengukuran tidak sampai menyimpang jauh tetapi hal inimenjadikan sistem kurang akurat. 4. Adanya delay dikarenakan adanya proses sampling dan kuantisasi data yang akan ditransmisikan 5. Kabel antara elektrode dan ecg dapat menimbulkan banyak noise jika yang digunakan bukan kabel biomedik (kabel khusus ecg) DAFTAR PUSTAKA Gambar 16. Pembacaan Sinyal digital jantung laki-laki dengan sensor Pada pembacaan sinyal-sinyal diatas, terdapat perbedaan periode antara sinyal yang dibangkitkan dengan sinyal yang terukur. Hal ini terjadi karena adanya delay sinyal antara sinyal yang dibangkitkan dengan sinyal yang terbaca oleh sensor. Gambar 17. Pembacaan Sinyal digital jantung perempuan dengan sensor 1. Dr. sofyan djalil, SH. MA. MALD, teknologi informasi untuk kesehatan sebagai komunikasi informasi efektif bagi daerah, 5a82ae1a6d1a6413da0fa17116cd51.pdf, januari, K. Sohraby, D. Minoli, T. Znati, Wireless Sensor Network: Technology, Protocol, and Applications, Wiley-interscience, pdf/micaz_datasheet.pdf 4. Greg,S., blueecgele, 7 Oktober W. Mark Saltzman, BIOMEDICAL ENGINEERING: Bridging Medicine and Technology, Cambridge University, 2009 BIOGRAFI Ratih Dwi Wulansari, lahir di Surabaya, 4 november 1986, merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Memulai pendidikan formal di SD Hang Tuah XII Surabaya, meneruskan pendidikan di SLTP Negeri 2 Surabaya dan SMA Negeri 1 Surabaya. Lulus SMU tahun 2004 dan melanjutkan studi di jurusan D3 Teknik Elektro ITS Surabaya, kemudian melanjutkan studi sarjana di Teknik Elektro ITS Surabaya melalui program lintas jalur. Penulis mengambil bidang studi telekomunikasi. 6

SISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN BERBASIS WSN DENGAN LAJU SAMPLING YANG ADAPTIF

SISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN BERBASIS WSN DENGAN LAJU SAMPLING YANG ADAPTIF SISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN BERBASIS WSN DENGAN LAJU SAMPLING YANG ADAPTIF Marcho Senda Djisoko 2206100158 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya 60111 Abstrak

Lebih terperinci

Sistem Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel

Sistem Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Sistem Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Anandita Sulistya Priatama 2205100013 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya

Lebih terperinci

Monitoring Lingkungan Berbasis Web Dengan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Tommy Aribowo Hamidjoyo

Monitoring Lingkungan Berbasis Web Dengan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Tommy Aribowo Hamidjoyo Monitoring Lingkungan Berbasis Web Dengan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel Tommy Aribowo Hamidjoyo - 2207100540 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya

Lebih terperinci

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO Norma Hermawan 1), Muh. Farid Retistianto 2), Achmad Arifin 3) 1),3 ) Teknik Biomedik, Institut

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT. Disusun Oleh: Kevin Yogaswara (2207 030 006) Meitantia Weni S B (2207 030 055) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT. PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Sinyal ECG. ECG Signal 1

Sinyal ECG. ECG Signal 1 Sinyal ECG ECG Signal 1 Gambar 1. Struktur Jantung. RA = right atrium, RV = right ventricle; LA = left atrium, dan LV = left ventricle. ECG Signal 2 Deoxygenated blood Upper body Oxygenated blood Right

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC

PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC Miftakh Dali Suryana 1, Ir. Ratna Adil, MT 2, Paulus Susetyo Wardhana 2 Jurusan Elektronika, Politeknik

Lebih terperinci

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY Sugondo Hadiyoso 1, Ratna Mayasari 2 1 Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat mempermudah manusia dalam mencapai kebutuhan hidup. Hal tersebut telah merambah segala bidang termasuk dalam bidang kedokteran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan sebuah organ tubuh yang terdiri dari sekumpulan otot.

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan sebuah organ tubuh yang terdiri dari sekumpulan otot. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung merupakan sebuah organ tubuh yang terdiri dari sekumpulan otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beragam. Mulai dari demam berdarah sampai penyakit pernapasan akut akibat virus flu burung yang terjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth Gambar 4. 1 Rangkaian keseluruhan EMG dilengkapi bluetooth Perancangan EMG dilengkapi bluetooth dengan tampilan personal computer

Lebih terperinci

Multipoint to Point EKG Monitoring Berbasis ZigBee

Multipoint to Point EKG Monitoring Berbasis ZigBee Multipoint to Point EKG Monitoring Berbasis ZigBee Sugondo Hadiyoso Fakultas Ilmu Terapan Telkom University Bandung, Indonesia sgo@ittelkom.ac.id Suci Aulia Fakultas Ilmu Terapan Telkom University Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi saat ini kebutuhan manusia untuk informasi data semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini mengganti komunikasi suara yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2) 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

WIRELESS LAN ELECTROCARDIOGRAPH (ECG)

WIRELESS LAN ELECTROCARDIOGRAPH (ECG) WIRELESS LAN ELECTROCARDIOGRAPH (ECG) Achmad Rizal dan Jondri Biomedical Signal Processing & Instrumentation Research Group (BioSPIN) Fakultas Elektro & Komunikasi, Institut Teknologi Telkom, Bandung Computational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa langkah untuk membuat alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan alat pendeteksi frekuensi detak

Lebih terperinci

II. TEORI PENUNJANG. Kata Kunci: Sensor, Wireless Sensor Network, Accelerometer, Shindo Scale I. PENDAHULUAN

II. TEORI PENUNJANG. Kata Kunci: Sensor, Wireless Sensor Network, Accelerometer, Shindo Scale I. PENDAHULUAN Sistem Deteksi Gempa Bumi Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Bagus Seto Wahyono 3 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya Abstrak- Jaringan Sensor Nirkabel (Wireless

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya instrument medis yang digunakan oleh para medis sangat sederhana, dan dengan berkembangnya dunia kedokteran dan perangkat elektronik diketahui bahwa

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data nirkabel Adi Tomi 2206100721 TE 091399 Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS LATAR BELAKANG Pengukuran kadar keasaman (ph) dan suhu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat beberapa tahun belakangan ini mendorong berkembangnya perangkat-perangkat telekomunikasi yang berbasis tanpa kabel.

Lebih terperinci

PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI. Abstrak

PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI. Abstrak PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI Agung Priyanto Program Studi S1 Teknik Informatika STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta agungpriyanto@hotmail.com

Lebih terperinci

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER 52150802 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 KONSEP AKUISISI DATA DAN KONVERSI PENGERTIAN Akuisisi data adalah pengukuran sinyal elektrik dari transduser dan peralatan

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE Elba Lintang 1*, Firdaus 1*, Ida Nurcahyani 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA 4.1. ANALISA KERJA SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK Pada perancangan sistem wireless

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

Deteksi Kadar ph Air Untuk Monitoring Kualitas Air Berbasiskan Sensor Nirkabel

Deteksi Kadar ph Air Untuk Monitoring Kualitas Air Berbasiskan Sensor Nirkabel Deteksi Kadar ph Air Untuk Monitoring Kualitas Air Berbasiskan Sensor Nirkabel IB Mahadira Rizativa - 2206100182 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya 60111

Lebih terperinci

Implementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kadar CO2 Pada Ruangan

Implementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kadar CO2 Pada Ruangan Implementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kadar CO2 Pada Ruangan Aditya Kurniawan 1,*, Rendy Munadi 1, Ratna Mayasari 1 1 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung

I. PENDAHULUAN. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh. Jika terjadi gangguan pada jantung

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, 3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung

Jurusan Teknik Elektro, 3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung PKMT-2-19-1 DESAIN DAN REALISASI ALAT ELEKTROKARDIOGRAF BERBASIS MIKROPROSESSOR 8-BIT BESERTA SISTEM DATABASE DAN MONITORINGNYA YANG BERBASIS ONLINE UNTUK MEMBANTU PASIEN JANTUNG Ahmad Sutanto 1, R Saputra

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh ketinggian nodal sensor dan menganalisa Quality of Service (QoS) dari Jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung (cardiac) adalah organ di dalam tubuh manusia yang mempunyai fungsi untuk memompa dan mengedarkan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan

Lebih terperinci

ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi

ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16 Fajar Ahmad Fauzi Prodi D3 Teknik Elektromedik, Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kampus Politeknik UMY, Jln. Hos.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada bulan Februari 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termometer atau yang sudah kita kenal sebagai alat pengukur dan pendeteksi suhu merupakan sebuah alat yang sudah biasa digunakan sebagai alat acuan untuk menentukan

Lebih terperinci

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Miftahur Rohman 1) dan Wirawan 2) Laboratorium Komunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun pembuatan modem akustik untuk komunikasi bawah air memang sudah banyak dikembangkan di universitas-universitas di Indonesia dan

Lebih terperinci

Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel

Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Angga Galuh Pradana 2204100005 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat dari otot. Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang berperan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEOI Simulator ECG adalah sinyal tiruan aktifitas jantung yang banyak digunakan baik oleh tenaga medis maupun teknisi lainya yang berkaitan dengan penggunaan alat perekam aktifitas listrik

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Elektrokardiogram (EKG) Portable Menggunakan Arduino

Desain dan Implementasi Elektrokardiogram (EKG) Portable Menggunakan Arduino ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Desain dan Implementasi Elektrokardiogram (EKG) Portable Menggunakan Arduino Rudi Uswarman Teknik Elektro Intitut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan Jl.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL

IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL Oleh : Angga Galuh Pradana 2204 100 005 Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA NIP : 1963 1109 1989 0310

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell

Lebih terperinci

PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN

PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN Pengontrolan Lampu Lalu Lintas Berbasis Web (Gunawan Rudi Cahyono dan Nurmahaludin) PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN Gunawan Rudi Cahyono (1) dan Nurmahaludin (1) (1)

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ARITMIA MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Andri Iswanto

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ARITMIA MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Andri Iswanto TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ARITMIA MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK Andri Iswanto 2208 100 531 Dosen Pembimbing : Dr. Tri Arief Sardjono ST.,MT. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena jantung merupakan organ utama yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh. Jantung memompakan darah ke

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jantung merupakan salah satu rongga organ berotot yang memompa darah ke pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri bagian dada diantara

Lebih terperinci

PENGUKURAN JANGKAUAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL MULTIHOP PADA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN

PENGUKURAN JANGKAUAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL MULTIHOP PADA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN PENGUKURAN JANGKAUAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL MULTIHOP PADA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN Faqih Rofii, Fachrudin Hunaini, Devinta R.A. Hadi Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang faqih@widyagama.ac.id,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

Sistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung

Sistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung Sistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung Eko Agus Suprayitno Bidang Keahlian Teknik Elektronika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 60111 Surabaya, Indonesia Email:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 34 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dewasa ini kebutuhan informasi yang semakin meningkat mengharuskan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR

Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR Fitra Setiawan #1, Ratna Adil #2 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN LOGIC ANALYZER MENGGUNAKAN ATMEGA16 BERBANTUAN PC

RANCANG BANGUN LOGIC ANALYZER MENGGUNAKAN ATMEGA16 BERBANTUAN PC RANCANG BANGUN LOGIC ANALYZER MENGGUNAKAN ATMEGA16 BERBANTUAN PC Intan Permata Sari, Samsul Hidayat dan Heriyanto Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang Email: ips2990@yahoo.co.id ABSTRAK: Seiring berkembangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak dibutuhkan. Besaran fisik yang senantiasa mempengaruhi objek penelitian diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

DESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN ABSTRAK

DESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN ABSTRAK DESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN Evy Nur Amalina 1, Eko Setijadi 2, Suwadi 3 1 Program Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA

ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA Disusun oleh : Nama : Ferdian Cahyo Dwiputro dan Erma Triawati Ch, ST., MT NPM : 16409952 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal baik sinyal analog maupun sinyal digital sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat

Lebih terperinci

METODE SLEEP-WAKE YANG OPTIMAL UNTUK SENSOR NODE YANG MEMANEN ENERGI DARI LINGKUNGAN

METODE SLEEP-WAKE YANG OPTIMAL UNTUK SENSOR NODE YANG MEMANEN ENERGI DARI LINGKUNGAN METODE SLEEP-WAKE YANG OPTIMAL UNTUK SENSOR NODE YANG MEMANEN ENERGI DARI LINGKUNGAN Deddy Setiadi Hartono (1), Wirawan (2) Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Home Automation memberikan interoperabilitas timbal balik antara berbagai perangkat elektronik dan peralatan listrik serta antarmuka interaktif bagi orang untuk mengendalikan

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan rumah sakit saat ini sebagai pusat pelayanan kesehatan sudah berkembang sangat pesat, terutama di kota-kota besar. Perkembangan rumah sakit ini belum diiringi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

SIMULATOR ECG BERBASIS PC SEBAGAI ALAT BANTU AJAR PENGOLAHAN SINYAL BIOMEDIS

SIMULATOR ECG BERBASIS PC SEBAGAI ALAT BANTU AJAR PENGOLAHAN SINYAL BIOMEDIS SIMULATOR ECG BERBASIS PC SEBAGAI ALAT BANTU AJAR PENGOLAHAN SINYAL BIOMEDIS Achmad Rizal 1, Ibnu Yudha Setiadi 2,Rita Magdalena 3, Vera Suryani 4 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro STT Telkom 4 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memompa darah ke seluruh tubuh. Banyak masyarakat awam yang belum

BAB I PENDAHULUAN. memompa darah ke seluruh tubuh. Banyak masyarakat awam yang belum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung adalah organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Banyak masyarakat awam yang belum mengetahui fungsi jantung, mereka

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI 1.1. Spesifikasi Sistem 1.1.1. ECG1 Memiliki 3 Channel lead Monitor Output untuk display output di oscilloscope Menggunakan baterai 9V sebagai power Pengaturan gain dalam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI 470 860 MHZ Anthony (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Desain dan Realisasi Perangkat Elektrokardiograf Berbasis PC Menggunakan Sound Card

Desain dan Realisasi Perangkat Elektrokardiograf Berbasis PC Menggunakan Sound Card Desain dan Realisasi Perangkat Elektrokardiograf Berbasis PC Menggunakan Sound Card Ibnu Yudha Setiadi 1, Achmad Rizal 2, Rita Magdalena 3 Jurusan Teknik Elektro STT Telkom Jalan Telekomunikasi 1, Dayeuh

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT Muhammad Sa ad 2408100106 Dosen Pembimbing Ir. Syamsul Arifin, MT. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0

Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0 Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0 Suroso Andrianto dan Laela Sakinah Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama Tangerang, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan kesatuan perangkat sensor untuk

I. PENDAHULUAN. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan kesatuan perangkat sensor untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perangkat elektronik sensor merupakan sebuah divais yang sering digunakan untuk mengetahui suatu keadaan fisik di lingkungan tempat sensor tersebut diposisikan.

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang dan tujuan pembuatan proyek akhir. Materi yang dibahas adalah latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, serta metodologi

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM ALAT PENGUKURAN DETAK JANTUNG PORTABLE BERBASIS SENSOR PHOTOPLETISIMOGRAF. Sulaiman 1, Sosiawati Teke 2

DESAIN SISTEM ALAT PENGUKURAN DETAK JANTUNG PORTABLE BERBASIS SENSOR PHOTOPLETISIMOGRAF. Sulaiman 1, Sosiawati Teke 2 DESAIN SISTEM ALAT PENGUKURAN DETAK JANTUNG PORTABLE BERBASIS SENSOR PHOTOPLETISIMOGRAF Sulaiman, Sosiawati Teke 2 Teknik Elektromedik Stikes Mandala Waluya Kendari Email: suleman.baharuddin@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adaptive Noise Cancellation merupakan salah satu aplikasi filter adaptif yang digunakan untuk meredam noise pada sinyal. Aplikasi filter ini menggunakan algoritma Least

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Dipolma 3 Oleh : DEDDI

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari

Lebih terperinci

Pcndahuluan. Bab I Latar Belakang Masalah

Pcndahuluan. Bab I Latar Belakang Masalah Bab I Pcndahuluan Bagian pendahuluan ini akan memuat beberapa pokok bahasan yaitu mengenai latar belakang masalah, tujuan dari kegiatan penelitian serta manfaat yang ingin dicapai dengan merealisasikan

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elektrokardiogram (EKG) merupakan sinyal fisiologis yang dihasilkan oleh aktifitas kelistrikan jantung. Sinyal ini direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, terutama bidang elektronika dan komputer yang diterapkan pada bidang medis. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Digital Signal Processing Pada masa sekarang ini, pengolahan sinyal secara digital yang merupakan alternatif dalam pengolahan sinyal analog telah diterapkan begitu luas. Dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis Firdaus, Sudarman, Sisdarmanto Adinandra Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROTOKOL USB PADA PENGONTROL MIKRO ATMEGA8 UNTUK AKUISISI DATA SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM Disusun Oleh : Innocentio Aloysius Loe ( )

IMPLEMENTASI PROTOKOL USB PADA PENGONTROL MIKRO ATMEGA8 UNTUK AKUISISI DATA SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM Disusun Oleh : Innocentio Aloysius Loe ( ) IMPLEMENTASI PROTOKOL USB PADA PENGONTROL MIKRO ATMEGA8 UNTUK AKUISISI DATA SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM Disusun Oleh : Innocentio Aloysius Loe (0922045) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci