PERANCANGAN INTERIOR KELOMPOK BERMAIN (KB) DAN TAMAN KANAK KANAK (TK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGAJARAN MONTESSORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN INTERIOR KELOMPOK BERMAIN (KB) DAN TAMAN KANAK KANAK (TK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGAJARAN MONTESSORI"

Transkripsi

1 PERANCANGAN INTERIOR KELOMPOK BERMAIN (KB) DAN TAMAN KANAK KANAK (TK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGAJARAN MONTESSORI Yulieny Hanna Pratiwi Binus University, Jl.K.H. Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta Barat, ABSTRACT Limitations of time parents to learn with their children and sensitivity to the importance of education, even from an early age, causing many school play group (KB) and kindergarten (TK) popping up. One of the character education that considers the importance of early childhood education is Maria Montessori, to find a method of teaching the children named the Montessori method. Montessori way of learning and provide an environment that is devoted to the children. Teaching mengikuiti development of each - each child, giving freedom while still emphasizing the responsibility for the work they do, can train the child's natural self-reliance and discipline. By designing the interior of birth and kindergarten, provide equipment including furniture that is sized according to the child and provide a learning environment with an atmosphere like at home (homey) is one way to provide comfort to the child to be comfortable in doing all activities in the school. (YHP) Keywords : PG and KG, Montessori Method, homey ABSTRAK Keterbatasan waktu orang tua untuk belajar bersama anaknya dan kepekaan terhadap pentingnya pendidikan, bahkan dari usia dini, menyebabkan banyaknya sekolah kelompok bermain (KB) dan taman kanak-kanak (TK) bermunculan. Salah satu tokoh pendidikan yang menganggap pentingnya pendidikan anak usia dini adalah Maria Montessori, dengan menemukan metode pengajaran terhadap anak yang diberi nama metode Montessori. Montessori memberikan cara belajar dan lingkungan yang dikhususkan untuk anak-anak. Pengajaran yang mengikuiti perkembangan dari masing masing anak, memberikan kebebasan namun tetap menekankan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang mereka lakukan, dapat melatih kemandirian dan kedisiplinan alami anak. Dengan mendesain interior KB dan TK, memberikan peralatan termasuk furniture yang berukuran sesuai dengan anak dan memberikan lingkungan belajar dengan suasana seperti di rumah (homey) merupakan salah satu cara memberikan kenyamanan terhadap anak agar nyaman dalam melakukan segala aktivitas di sekolah. (YHP) Kata Kunci : KB dan TK, Metode Montessori, homey

2 PENDAHULUAN Pada era modern ini, pendidikan sangat diutamakan oleh para orang tua.perempuan maupun laki laki sekarang ini memiliki kesetaraan dalam pendidikan. Semakin peka terhadap dunia pendidikan, para orang tuapun berbondong bondong menitipkan anak mereka ke sekolah yang sesuai dengan usia anaknya (tingkatan sekolah), dengan tujuan untuk mendidik anak mereka sesuai dengan perkembangan otaknya dan dapat bergaul dengan teman seusianya serta menimbulkan rasa keberanian untuk berhadapan dengan orang lain. Terlepas dari kata pentingnya pendidikan, keterbatasan waktu bagi ibu ibu pekerja untuk belajar bersama anak merekapun menjadi satu alasan utama mengapa mereka menitipkan anak anak mereka ke dalam Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak Kanak (TK). Sekarang ini, pendidikan di sekolah tidak hanya dimulai dari usia 5 tahun (usia TK). Di sekolah sekolah tertentu menyediakan fasilitas belajar anak dengan usia dimulai dari 2 sampai 2,5 tahun yang dapat belajar di dalam sekolah yang disebut dengan Kelompok Bermain (KB). Dilihat dari usianya yang terbilang masih sangat kecil, sistem pengajaran (metode) disetiap sekolah sangat penting. Di Indonesia, khususnya di Jakarta banyak terdapat preschool dengan metode pengajaran yang berbeda yang disediakan bagi anak usia dini, salah satunya adalah metode Montessori. Metode Montessori sangat unggul dalam melatih kemandirian, kedisiplinan dan kebebasan anak dalam beraktivitas serta memilih apa yang mereka inginkan. Metode Montessori terkenal dengan cara pengajarannya yang menggunakan alat bantu belajar (alat peraga), sehingga pelajaran yang diberikan kepada anak dapat mudah diterima, karena anak belajar dari apa yag mereka lakukan / kerjakan serta alat pembelajaran yang bertahap yang mudah dimengerti oleh anak. Selain itu belajar sesuai keinginan anak merupakan salah satu keunggulan metode Montessori ini, karena mengingat perkembangan anak diusia dini yang masih ingin bebas dalam memilih alat bantu belajar yang mereka inginkan. Selain metode pengajaran, elemen interior KB dan TK juga tidak kalah penting bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Interior yang disesuaikan dengan jiwa siswa dan siswi tingkat KB dan TK juga dapat mempengaruhi semangat belajardari para siswa dan siswinya. Interior yang dapat membuat anak fokus dalam belajar, serta membuat mereka (siswa dan siswi) nyaman di dalam kelas (seperti di rumah) dan furniture yang aman dan sesuai ukuran anak merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan pengelola KB dan TK agar mereka tertarik belajar di dalamnya. Dikarenakan adanya kekurangan kekurangan di dalam penyediaan fasilitas KB dan TK Montessori (furniture maupun ruang khusus), serta kurangnya perencenaan interior KB dan TK membuat kegiatan belajar mengajar, pertemuan antara orangtua dan guru, serta kegiatan kegiatan lainnya menjadi terganggu. Dengan adanya kekurangan tersebut, penulis ingin turut serta dalam memajukan pendidikan di Indonesia dalam hal interior sebuah KB dan TK dengan metode pengajaran Montessori, maka dari itu diusulkan perancangan interior KB dan TK yang dapat menambah ketertarikan dan kenyamanan masyarakat sekolah (siswa & siswi dan guru guru). Dengan upayah menghilangkan ketidaknyamanan dan memenuhi fasilitas yang dibutuhkan para pengajar dan murid murid KB dan TK, diharapkan perancangan yang diusulkan dapat membantu proses belajar mengajar KB dan TK tersebut.

3 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk memenuhi syarat dan mendapatkan informasi kepada objek yang bersangkutan (KB dan TK) adalah sebagai berikut : Wawancara Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah dan pengajar di sekolah KB dan TK tersebut. Wawancara dilakukan dengan membahas mengenai sejarah sekolah tersebut, sistem organisasi, kurikulum sekolah, metode yang digunakan, kegiatan keseharian anak di sekolah, fasilitas yang diberikan pihak sekolah, elemen interior, dan lain lain. Observasi Pada metode ini, penulis melakukan penelitian secara langsung ke beberapa sekolah KB dan TK. Dengan meneliti lingkungan sekolah dengan menggunakan indra (penglihatan, penciuman, peraba dan pendengaran), penulis memperoleh informasi yang lebih nyata mengenai sekolah KB dan TK. Penulis secara langsung mengikuti kegiatan belajar mengajar dibeberapa sekolah. Penulis juga mendapatkan beberapa foto dan brosur untuk melengkapi hasil penelitian. HASIL DAN BAHASAN Sekolah KB dan TK Montessori yang ada pada umumnya tidak memiliki kelengkapan fasilitas utama maupun pendukung yang utuh, selain itu kurang adanya perencanaan interior dengan menggunakan metode Montessori, dengan begitu perencanaan interior KB dan TK dengan menggunakan metode Montessori yang sesuai dengan kebutuhan siswa/i, guru, orangtua bahkan tamu sangat dibutuhkan sekali. Kelengkapan fasilitas utama maupun pendukung sangat membantu berjalannya kegiatan belajar mengajar.dengan memenuhi 5 area utama Montessori serta memberikan area belajar yang nyaman, natural, dan homey dapat membuat para siswa dan siswi nyaman berada di dalamnya.dengan memberikan fasilitas utama sekolah (ruang guru, UKS, ruang tunggu, ruang pertemuan orangtua dengan guru, aula, dan lain lain) masyarakat sekolah dapat beraktivitas sesuai dengan kebutuhannya. Penggunaan warna warna alami seperti coklat yang dipadu dengan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu akan memberikan kesan homey namun tetap cheerful. Penjabaran Konsep Konsep Design Konsep desain pada perancangan interior Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak Kanak (TK) dengan metode pengajaran Montessori ini adalah homey dan transparan.konsep desain ini dipilih mengingat para siswa dan siswi dari KB dan TK merupakan anak usia dini yang masih memiliki sifat manja dan belum mengerti akan peraturan yang ketat dan ingin bebas (seperti metode yang diajarkan pada KB dan TK tersebut). Dengan konsep homey ini, diharapkan para siswa dan siswi dapat senang dan nyaman datang ke sekolah (seperti rumahnya sendiri) dan tidak merasa berada didalam suatu ruangan yang menakutkan, yang akan menyebabkan anak takut akan sekolah. Sedangkan untuk transparan, pihak sekolah membebaskan para orang tua melihat perkembangan anak mereka melalui kegiatan yang ada di dalam kelas, serta fasilitas apa saja yang ada di dalam sekolah tanpa mengganggu kegiatan belajar dan mengajar yang terjadi di

4 sekolah, yang dapat dilihat dari satu area yaitu aula. Aula akan menjadi area terbuka untuk umum yang menyerupai lobby, terletak di tengah bangunan yang akan menjadi pusat (focal point) dari bangunan KB dan TK tersebut. Namun, apabila terdapat kegiatan sekolah atau event tertentu maka fungsi aula ini menjadi area pertemuan ataupun pertunjukkan untuk tamu undangan. Citra Ruang Ruang yang ceria, bebas, serta nyaman seperti di rumah dapat diwujudkan dengan suatuambiance dari sebuah interior yaitu homey namun cheerful. Cheerful merupakan sesuatu yang menyenangkan, gembira dan fullcolor (khususnya untuk kelas calistung). Penggabungan antara natural dengan cheerful diharapkan dapat membuat siswa dan siswi bersemangat dalam menjalani semua kegiatan didalam sekolah namun tanpa menghilangkan rasa nyaman layaknya dirumah mereka sendiri. Namun pada ruang kelas utama (kelas Montessori) ruang yang akan ditampilkan adalah ruangan yang natural, apa adanya, dan nyaman layaknya di rumah (homey tidak cheerful). Hal ini dikarenakan agar anak anak yang belajar didalamnya dapat memfokuskan pikiran mereka terhadap alat alat peraga (alat pembelajaran Montessori) yang membutuhkan konsentrasi yang cukup untuk mengoperasikannya. Style Melihat semakin banyaknya sekolah KB dan TK, khususnya di Jakarta, mencerminkan sudah berkembangnya pendidikan di Indonesia.Perkembangan ini diartikan bahwa semakin pesatnya perubahan jaman kearah yang lebih modern. Kemodernan ini yang akan diambil sebagai style pada perancangan interior KB dan TK ini, dengan tujuan untuk menciptakan anak didik/peserta didik yang dapat mengikuti perkembangan jaman pada era sekarang ini, serta style modern itu sendiri tidak menggunakan bentuk yang besar/bervolume besar, sehingga dapat menghasilkan ruangan yang luas dikarenakan bentuk furniture yang tidak minimalis dan tidak berat (tidak banyak ukiran). Bentuk dan Garis Siswa dan siswi KB dan TK masih belajar mengenal bentuk melalui benda benda ataupun elemen interior yang ada disekitarnya serta bentuk bentuk yang aman digunakan untuk para siswa dan siswinya. Bentuk bentuk geometris dipilih agar dapat membantu menambah wawasan anak terhadap bentuk dan garis, serta garis lengkung dan garis S yang memiliki arti gerakan lincah anak dan dengan penggunaan garis tersebut, dapat meminimalisir kecelakaan pada anak terhadap furniture yang digunakannya. Warna Warna warna yang akan digunakan merupakan warna warna yang akan mengangkat keceriaan dan semangat para siswa dan siswi itu sendiri. Warna warna yang dimaksud adalah warna-warna murni, seperti merah yang dapat memberikan motivasi, biru yang dapat menenangkan dan membuat fokus, kuning yang dapat meningkatkan konsentrasi, jingga yang dapat memupuk kepercayaan diri serta memberikan semangat, ungu yang dapat memicu kreativitas dan hijau yang dapat menenangkan sistem syaraf, warna warna tersebut akan

5 digunakan sebagai aksen dan dipadu dengan warna coklat dan turunannya, hal ini dikarenakan terlalu banyak perpaduan warna dan menggunakan warna warna tersebut berlebihan makan akan menyilaukan mata dan dapat membuat pusing apabila berada di dalam ruangan tersebut. Pemberian warna coklat berfungsi untuk memberikan rasa nyaman pada anak di dalam ruang kelas dan untuk menetralkan. Untuk kelas utama, kelas Montessori, menggunakan warna netral yaitu warna coklat dan turunannya (monokromatik coklat).hal ini dikarenakan oleh penggunaan alat peraga / alat pembelajaran Montessori yang membutuhkan konsentrasi yang cukup, sehingga tidak menggunakan warna warna yang mencolok dan bentuk yang beraneka ragam yang dapat membuyarkan konsentrasi anak dalam mengoperasikan alat peraga tersebut. Pencahayaan Sistem pencahayaan yang dipilih adalah sistem pencahayaan alami dengan menggunakan bukaan berupa jendela yang tidak dilapisi oleh sticker maupun gorden, serta menggunkan sistem pencahayaan buatan sebagai cahaya bantuan agar didalam kelas terpenuhi kebutuhan cahayanya dengan menggunakan lampu jenis fluorescent, dimana lampu jenis ini menghasilkan cahaya yang bersifat keras yang akan dilunakan dengan cahaya matahari yang dihasilkan dari jendela kelas. Penghawaan Penghawaan sangat diperlukan pada gedung KB dan TK, mengingat dengan penghawaan yang cukup para siswa dan siswi serta para guru dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Sistem penghawaan yang dipilih adalah sistem penghawaan alami, mengingat penghawaan alami dapat mengurangi pemakaian daya listrik dan menyelamatkan dunia dari pemanasan global.penggunaan penghawaan alami juga dapat memberikan pembelajaran terhadap anak untuk peduli terhadap lingkungan ataupun alam sedari mereka kecil. Namun iklim Jakarta yang terbilang panas, maka dibutuhkan penghawaan buatan berupa kipas angin dan exhaust. Konsep Material Pada umumnya material yang digunakan adalah material yang aman dari racun secara langsung. - Karpet Untuk material lantai digunakan karpet dibeberapa area sekolah, mengingat kegiatan/aktivitas anak lebih banyak terjadi di permukaan lantai. Penggunaa karpet dikarenakan karpet dapat meminimalisir kecelakaan tergelincirnya anak pada lantai dan dapat menjadi peredam suara yang baik. Namun pemilihan karpet harus diperhatikan karena penggunanya adalah anak usia dini yang rentan akan penyakit, maka karpet yang dipakai harus mengutamakan kesehatan pada anak. Pemilihan karpet yang terbuat dari bahan serat alami, seperti wol, katun, dan sebagainya sangat baik digunakan. Selain lebih ramah lingkungan, bahan-bahan tersebut lebih sehat karena bebas zat kimia. Karpet juga harus dijaga kebersihannya dengan cara dibersihkan secara berkala setiap harinya (sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar).

6 - Vinyl Selain karpet, penggunaan vinyl dengan motif kayu dipilih untuk memberi kesan natural sehingga anak akan merasa nyaman berada didalam kelas. Selain untuk memberi kesan natural, vinyl merupakan material yang sangat cocok untuk area bermain ataupun area kelas karena vinyl lebih empuk dibandingkan dengan ceramic tile, sehingga aman untuk anak. - Kayu Untuk memberi kesan natural yang dapat membuat anak nyaman dan merasa berada dirumahnya sendiri, dinding dan ceiling diberi aksen kayu, dimana kayu dan warna kayu (coklat) dapat mempengaruhi psikologi manusia terutama anak menjadi lebih nyaman, memberikan kesan hangat, menyatu dengan alam dan tenang. - Rubber Untuk menjaga keamanan anak pada saat beraktivitas di dalam ruang bermain, dapat digunakan lantai dengan material rubber.hal ini dikarenakan rubber memiliki tekstur yang empuk, yang dapat menjaga keamanan anak pada saat terjadi kecelakaan ringan (terjatuh).dengan warna dan tekstur yang bervariasi, untuk mendukung kesan cherrful pada sekolah ini dapat menggunakan rubber yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu serta coklat untuk memberi kesan natural. Konsep Furniture Penggunaan furniture yang sesuai dengan ergonomi rata-rata tubuh anak usia dini (KB dan TK) diharapkan dapat memberikan kenyamanan yang dapat memperngaruhi proses belajarmengajar didalam kelas dan dapat mempengaruhi pertumbuhan bentuk tubuh anak. Furniture dengan sudut yang tumpul ataupun tidak bersudut (seperti lingkaran) sangat aman bagi anakanak usia dini yang masih belum peka terhadap bahaya dan masih butuh perhatian khusus orang dewasa. Material yang digunakan pada furniture adalah kayu pinus.pemilihan kayu dikarenakan untuk mendekatkan anak terhadap alam dan memberikan kesan rumah di dalam kelas, dimana pada umumnya sebagian furniture pada rumah menggunakan material dari kayu. Volume furniture dipilih yang tidak terlalu berat, sehingga anak dapat belajar mengenai kedisiplinan dengan cara merapihkan kursinya sendiri setelah dipakai dan kayu pinus merupakan salah satu jenis kayu yang memiliki berat jenis yang tergolong ringan sehingga cocok untuk anak. Penerapan Local Content Kejujuran dan keterbukaan yang menjadi ciri khas dari sifat orang Betawi yang merupakan suku asli Jakarta, dimana letak sekolah KB dan TK dengan metode Montessori itu terletak di daerah Jakarta Barat.Pemilihan local content ini bertujuan untuk mengembangkan kebudayan local dan untuk beradaptasi dengan warga asli sekitar sekolah. Kejujuran dari cara bicara orang Betawi yang apa adanya, yang tidak dibuat buat, tidak dilebih lebihkan ataupun dikurang kurangkan akan diaplikasikan kepada furniture KB dan TK tersebut. Material furniture asli yang tidak di tutup tutupi dengan finishing yang pekat, melainkan

7 dengan finishing yang akan menampilkan serat ataupun warna dari furniture sekolah dapat mencerninkan watak dari orang Betawi yang selalu jujur dan apa adanya. Seperti halnya orang asli Betawi yang memiliki watak keterbukaan, tidak menutup diri dengan kemajuan dan perkembangan budaya luar dan dapat bersosialisasi dengan tetangganya secara baik, sekolah inipun menjunjung keterbukaan mengenai perkembangan anak didiknya yang tidak menutup kemungkinan para orangtua untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai perkembangan anaknya. Kelas yang terbuka dengan hanya menggunakan sekat kecil untuk membedakan area pada kelas Montessori dapat mencerminkan keterbukaan yang akan mengajarkan anak untuk terbuka dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Suasana sekolah yang menyerupai suasana rumah akan membuat para siswa dan siswi merasa aman secara emosional dan mereka belajar dengan menggunakan indra indra mereka dalam proses belajar. Fasilitas yang lengkap dapat membantu mengembangkan daya pikir anak, imajinasi dan kreatifitas anak.selain itu, secara tidak langsung fasilitas fasilitas tersebut dapat membantu anak menemukan bakat, minat dan kemampuan anak sedari dini. Selain fasilitas yang lengkap perancangan interior KB dan TK sangat berpengaruh terhadap keinginan para siswa dan siswi untuk datang dan belajar didalam KB dan TK tersebut dan sangat berpengaruh terhadap kecerdasaan anak, karena anak belajar melalui apa yang mereka lihat dan mereka dengar. Elemen interior seperti lantai, dinding dan ceiling sangat berperan penting dalam proses belajar para siswa dan siswi dan penting untuk pengembangan daya kreatifitas dan imajinatif siswa dan siswi, maka dari itu permainan warna dan bentuk dalam elemen interior tersebut sangat dibutuhkan diarea area tertentu. Saran Dalam perancangan interior Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) seharusnya tidak hanya dapat menarik para orang tua untuk berbondong bondong mendaftarkan anak mereka ke sekolah tersebut, namun bagaimana perancangan interior tersebut dapat memberikan rasa nyaman, aman dan menyenangkan untuk para siswa dan siswinya. Memberikan fasilitas sekolah yang lengkap, seperti adanya UKS, ruang guru, dan lain lain. Ruang guru merupakan area terpenting bagi guru. Dengan adanya ruang guru, kebutuhan guru akan terpenuhi, para guru dapat meletakkan barang barang pribadinya disana dan yang terpenting adalah guru dapat lebih berkonsentrasi dalam mempelajari / mempersiapkan materi yang akan diajarkan. Dengan adanya fasilitas tersebut para guru akan merasa senang dan dipedulikan sehingga proses belajar-mengajar akan lebih baik. REFERENSI Ernst, Neuferst. (1992). Data Arsitek, Eisi Kedua. Jakarta: Erlangga Gutek. Gerald Lee. (2013). Metode Montessori. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

8 Hindarto, M. Probo. (2006). Warna untuk Desain Interior. Yogyakarta: Media Pressindo Julius, Panero dan Martin, Zelnik. (2003). Human Dimension and Interior Space. Jakarta: Erlangga Olds, Anita Rui.(1976).Child Care Design Guide. USA: McGraw-Hill Seldin, Tim.(2001). A Sense of Timeless Beauty Designing Facilities for Montessori Programs. Florida: The Montessori Foundation Press Soetjiningsih.(1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Kedokteran EGC Sudono, Anggani. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan (untuk Pendidikan Anak Usia Dini).Jakarta: Grasindo Suptandar, J.Pamudji. (1999).Desain Interior, Pengantar Merencana Interior untuk Mahasiswa Desain dan Arsitektur. Jakarta: Djambatan Yapri, Calysive. Nasir, M. Sofian., Dianto, Yan. (1995). Dasar Dasar Arsitektur. Bandung: M2S Bandung RIWAYAT PENULIS Yulieny Hanna Pratiwi lahir di kota Tangerang pada 29 Juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang desain interior pada tahun 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan Grouping 4.1.1 Analisa Zoning Zoning 1 Gambar 4.1. Zoning 1 Zona private memiliki view langsung melihat keluar. Tetapi terletak jauh dari zona public,

Lebih terperinci

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa awal anak-anak (early childhood) adalah tahap pekembangan yang merentang mulai dari masa bayi hingga usia enam tahun, yang di mana pada masa tersebut, otak anak

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

Estetika Visual Pada Ruang Penelitian Cilik Di Museum IPTEK

Estetika Visual Pada Ruang Penelitian Cilik Di Museum IPTEK JURNAL ILMIAH PENELITIAN MarKa, ISSN: 2580-8745 Estetika Visual Pada Ruang Penelitian Cilik Di Museum IPTEK Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Matana Abstrak Museum merupakan wujud berbagai

Lebih terperinci

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit

Lebih terperinci

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing ABSTRAK Desain interior merupakan bagian yang sangat penting dalam pembuatan bangunan tidak terkecuali juga

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN 1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring 151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA Ignatius Deo Grasianto ; Dra. Dona Saphiranti, MT. Program Studi Sarjana Desain Interior, Fakultas Seni Rupa

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK- KANAK DENGAN FASILITAS RUANG TERAPI WICARA

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK- KANAK DENGAN FASILITAS RUANG TERAPI WICARA PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK- KANAK DENGAN FASILITAS RUANG TERAPI WICARA Benny Pauli Junio Lois Citra Garden 3ext Blok B14/1, kalideres Jakarta Barat 11830, +687821954308, bennylois106@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

KAJIAN PENATAAN RUANG DALAM KELAS DI TAMAN KANAK KANAK ISLAM TUGASKU

KAJIAN PENATAAN RUANG DALAM KELAS DI TAMAN KANAK KANAK ISLAM TUGASKU KAJIAN PENATAAN RUANG DALAM KELAS DI TAMAN KANAK KANAK ISLAM TUGASKU STUDI KASUS : TK ISLAM TUGASKU JL. PULOMAS JAYA NO. 2 JAKARTA TIMUR Byantara Pradhana Indrabrata 4 TB 01 21310494 PENDAHULUAN Berdasarkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2013/2014 Oleh Dhyarga Oktavian

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil

Lebih terperinci

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Setelah melalui proses perancangan maka penulis pada bab ini akan menyimpulkan hasil perancangan yang telah penulis buat dan memberikan saran yang penulis harapkan dapat berguna

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Konsep Aktif Fashionable Berjiwa Muda Semangat Produktif Mapan Dewasa Merah Muda Organis Biru & Hijau Karakteristik Warna Bentuk Warna Wanita Urban Refresh TEA SPA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya terbaik guna mempersiapakan masa depan sang anak adalah mengenalkan pendidikan kepada anak di usia dini, karena pada masa usia dini anak mulai peka/sensitif untuk

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Mind Mapping Concept Diagram 4.1 Mind Mapping Concept Penggunaan konsep My Tootsie Bear berasal dari brand dengan tujuan dapat menyampaikan visi & misi melalui perancangan

Lebih terperinci

Penerapan Konsep Montessori pada Perancangan Interior Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Solo

Penerapan Konsep Montessori pada Perancangan Interior Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Solo Penerapan Konsep Montessori pada Perancangan Interior Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Solo Syafira Khairany Soediro 1 Ambar Mulyono 2 Ken Sunarko 3 Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain,

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

INTERIOR LAYANAN PERPUSTAKAAN ANAK (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur)

INTERIOR LAYANAN PERPUSTAKAAN ANAK (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur) INTERIOR LAYANAN PERPUSTAKAAN ANAK (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur) Dyah Aprilia 1, Rinawati P. Handajani 2, Triandi Laksmiwati 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dewasa ini kesadaran

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG

PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG Yosephine Brenda Mathovani Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530 (021) 53696969 brenda_mathovani@gmail.com

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG INTERIOR PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK PUTRA JAKARTA INTERIOR RE-DESIGN PUTRA SOCIAL ORPHANAGE IN JAKARTA

PERANCANGAN ULANG INTERIOR PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK PUTRA JAKARTA INTERIOR RE-DESIGN PUTRA SOCIAL ORPHANAGE IN JAKARTA ISSN : 2355-9349 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 1432 PERANCANGAN ULANG INTERIOR PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK PUTRA JAKARTA INTERIOR RE-DESIGN PUTRA SOCIAL ORPHANAGE IN JAKARTA

Lebih terperinci

PENGARUH WARNA RUANG KELAS TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK SANTA ANGELA BANDUNG

PENGARUH WARNA RUANG KELAS TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK SANTA ANGELA BANDUNG ISSN : 2355-9349 e-proceeding of Art & Design : Vol.3, No.3 December 2016 Page 1233 PENGARUH WARNA RUANG KELAS TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK SANTA ANGELA BANDUNG Yessi Dwipertiwi Sastradipura

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Masjid merupakan tempat peribadatan umat muslim yang dapat kita temukan di mana-mana di seluruh dunia. Masjid selain sebgai tempat peribadatan juga telah menjadi

Lebih terperinci

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA 2.6 Psikilogi Warna Pada Ruang Psikologi warna menurut Hideaki Chijawa dalam bukunya "Color Harmony" : a. Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran warna

Lebih terperinci

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA Di Ajeng Nur Prameswari Jl Raya Kapin 123D, Bekasi, (021)86905542, dhy.prameswari@gmail.com Yunida Sofiana, S.Sn, MDes Agus Iswahyudi, S.Sn PENDAHULUAN Janji-janji

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU 5.1 Konsep Tata Ruang, Bentuk dan Tampilan, dan Sirkulasi 5.1.1 Tata Ruang Tata ruang pada Pusat Informasi dan Pelayanan Terpadu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa di masa mendatang yang merupakan sumber dari pembangnan berkelanjutan dunia. Usia dini anak-anak merupakan tahap yang penting

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR LEGO DISCOVERY CENTRE

PERANCANGAN INTERIOR LEGO DISCOVERY CENTRE PERANCANGAN INTERIOR LEGO DISCOVERY CENTRE Ida Ayu Pratidhwani Padangratha Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kemanggisan / Palmerah Jakarta Barat 11530, +6221 534 5830/ +6221 530 0244, dayuprati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG 3.1 Tema Perancangan Tema Dalam Perancangan Interior Rumah Sakit Anak di Bandung ini adalah Wonderland (Tanah Impian). Konsep tema ini didasari oleh tinjauan

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 1270

ISSN : e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 1270 ISSN : 2355-9349 e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 1270 PERANCANGAN INTERIOR PANTI SOASIAL ASUHAN ANAK SARTIKA DI BANDUNG Rizka Syahara Program Studi Desain Interior, Universitas

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANG DALAM

PERANCANGAN RUANG DALAM UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 123 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba didasarkan pada pentingnya memberikan sebuah kenyamanan bagi pasien/residen supaya dapat mempercepat

Lebih terperinci

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi AUDITORIUM BENTUK WARNA MATERIAL Menggunakan sistem dinding panel berporiyang terdiri dari dua konfigurasi : 1. Konfigurasi penyerap (pori terbuka) 2. Konfigurasi pemantul (pori tertutup) Dan dapat di

Lebih terperinci

Desain Interior Instalasi Gawat Darurat (Igd) Dengan Konsep Modern

Desain Interior Instalasi Gawat Darurat (Igd) Dengan Konsep Modern JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 401 Desain Interior Instalasi Gawat Darurat (Igd) Dengan Konsep Modern Galuh Rizki Fakniawanti, Anggra Ayu Rucitra Departemen

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN

BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Konsep secara umum Konsep Bandung Art and Design College secara umum menggunakan pendekatan berdasarkan citra dan misi utama dari BADC ini. Citra

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN KHUSUS MUSLIMAH DI BANDUNG INTERIOR DESIGN BEAUTY AND HEALTH CENTER FOR MUSLIMAH IN BANDUNG

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN KHUSUS MUSLIMAH DI BANDUNG INTERIOR DESIGN BEAUTY AND HEALTH CENTER FOR MUSLIMAH IN BANDUNG PERANCANGAN INTERIOR PUSAT KECANTIKAN DAN KEBUGARAN KHUSUS MUSLIMAH DI BANDUNG Abstrak INTERIOR DESIGN BEAUTY AND HEALTH CENTER FOR MUSLIMAH IN BANDUNG Rizky Desiana Fauziah S1 Desain Interior, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Kesimpulan Hasil Analisa Kondisi Penerapan Healing Environment Hasil penelitian studi banding menyimpulkan bahwa rumah sakit-rumah sakit terkemuka di Jakarta

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LAPANGAN

BAB III TINJAUAN LAPANGAN BAB III TINJAUAN LAPANGAN A. BIANGLALA Daycare, Playgroup and Kindergaten 1. Sejarah Singkat Bianglala Kindergarten, Play Group, and Day Care adalah Lembaga Pendidikan Non Profit bagi anak usia dini yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 KONSEP PERANCANGAN Mengacu kepada sasaran fasilitas ini adalah remaja pengguna narkoba, maka diperlukan sebuah tempat dan susunan yang bersifat dapat membangkitkan semangat

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian (CP) CPL - PRODI S9 Menitikberatkan pola pembelajaran yang berimbang pada P3 konsep keilmuan dan praktek di lapangan. Proses Problem based learning dalam pembelajaran.

Lebih terperinci

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN 1 PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok yang diperlukan bagi setiap manusia dalam memperoleh ilmu dan wawasan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara psikologi perkembangan anak di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah lingkungan, dimana lingkungan tersebut bisa berupa lingkungan internal

Lebih terperinci

Re-Desain Interior Perpustakaan Pusat ITS Lantai 5 dengan Konsep Modern Minimalis BAB V KESIMPULAN

Re-Desain Interior Perpustakaan Pusat ITS Lantai 5 dengan Konsep Modern Minimalis BAB V KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN Pendidikan, pada dasarnya setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Namun secara formal, pendidikan baru dimulai saat usia anak mencapai usia 5 tahun dan mulai sekolah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan ini merupakan sebuah pengantar untuk menjabarkan hal-hal yang menjadi landasan penelitian seperti latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Deskripsi Proyek Judul : Pusat Pendidikan Anak Usia Dini Plus Tempat Penitipan Anak - Baby Class / Bayi (0-1 tahun) - Toddler Class/ Balita (2-3 tahun) -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Pengertian judul : CENTER OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION IN SOLO DENGAN PENEKANAN TEORI WARNA adalah sebagai berikut : Early - Awal - Dini - Muda - Sebelum waktunya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Via Oktavia, , Perancangan Interior fasilitas Pendidikan Anak Usia Dinii (Preschool) dengan Konsep Harmony of Crayon

ABSTRAK. Via Oktavia, , Perancangan Interior fasilitas Pendidikan Anak Usia Dinii (Preschool) dengan Konsep Harmony of Crayon ABSTRAK Via Oktavia, 0563062, Perancangan Interior fasilitas Pendidikan Anak Usia Dinii (Preschool) dengan Konsep Harmony of Crayon Masa kanak-kanak adalah masa penting yang menentukan perkembangan mental

Lebih terperinci

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam. A. Teori Perancangan Ruang Dalam. TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM Perancangan ruang dalam atau yang lebih populer disebut dengan desain interior adalah suatu proses menata sebuah ruang dalam baik dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP 42 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan desain interior pada suatu bangunan menjadi hal yang esensial untuk dapat melihat siapakah klien dan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Usia dini merupakan suatu masa keemasan (golden age) bagi setiap manusia. Hal ini dikarenakan, pada masa ini lah seseorang dapat membentuk perilaku dan kepribadiannya

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER

PERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER PERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER Dita Ramadhina Jl. Haurjaya 4/40 Bogor Jawa Barat 16162 021-8311305. dita.ramadhina@gmail.com ABSTRAK The decreasing of public

Lebih terperinci

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1 Deskripsi Umum Projek Tema yang dibahas dalam perancangan ini adalah Reborn, merupakan bagian dari kehidupan atau perjalanan yang tampak dari kacang hijau, pada saat itu kita

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA V.1 Konsep Dasar Perencanaan merupakan fasilitas pendidikan pra-sekolah yang menangani anak-anak usia

Lebih terperinci

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT Studi Antropometri salon TEMPAT DUDUK Terletak pada ruang tunggu area salon & spa. Gunanya untuk menunggu antrian atau sekedar menunggu teman/kerabat yang sedang ke salon HAIR TREATMENT Pada area ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK PERANCANGAN 1. Furniture Fleksibel Fleksibilitas merupakan sifat kelenturan yang dapat menyesuaikan diri

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Perancangan interior UB Sport Center bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya kontemporer dikemas dengan memperhatikan

Lebih terperinci