FRISKA IZZA AMALIA NRP Dosen Pembimbing: Sholiq, S.T, M.Kom, M.SA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FRISKA IZZA AMALIA NRP Dosen Pembimbing: Sholiq, S.T, M.Kom, M.SA"

Transkripsi

1 es TUGAS AKHIR KS PEMBUATAN KERTAS KERJA ESTIMASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) UNTUK PROYEK PERANGKAT LUNAK SKALA KECIL MENGGUNAKAN METODE CONSTRUCTIVE COST MODEL (COCOMO) II FRISKA IZZA AMALIA NRP Dosen Pembimbing: Sholiq, S.T, M.Kom, M.SA JURUSAN SISTEM INFORMASI Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017 i

2 TUGAS AKHIR KS THE CREATION OF OWNER ESTIMATED WORKSHEETS (HPS) FOR THE SMALL SCALE SOFTWARE USING CONSTRUCTIVE COST MODEL (COCOMO) II METHOD FRISKA IZZA AMALIA NRP Supervisor: Sholiq, S.T, M.Kom, M.SA DEPARTMENT OF INFORMATION SYSTEM Faculty of Information Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology Surabaya 2017 ii

3 TUGAS AKHIR KS PEMBUATAN KERTAS KERJA ESTIMASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) UNTUK PROYEK PERANGKAT LUNAK SKALA KECIL MENGGUNAKAN METODE CONSTRUCTIVE COST MODEL (COCOMO) II FRISKA IZZA AMALIA NRP Dosen Pembimbing: Sholiq, S.T, M.Kom, M.SA JURUSAN SISTEM INFORMASI Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017 i

4 FINAL PROJECT KS THE CREATION OF OWNER ESTIMATED WORKSHEETS (HPS) FOR THE SMALL SCALE SOFTWARE USING CONSTRUCTIVE COST MODEL (COCOMO) II METHOD FRISKA IZZA AMALIA NRP Supervisor: Sholiq, S.T, M.Kom, M.SA DEPARTMENT OF INFORMATION SYSTEM Faculty of Information Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology Surabaya 2017 ii

5 iii

6 iv

7 PEMBUATAN KERTAS KERJA ESTIMASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) UNTUK PROYEK PERANGKAT LUNAK SKALA KECIL MENGGUNAKAN METODE CONSTRUCTIVE COST MODEL (COCOMO) II Nama Mahasiswa : Friska Izza Amalia NRP : Jurusan : SISTEM INFORMASI FTIF-ITS Dosen Pembimbing : Sholiq, S.T, M.Kom, M.SA ABSTRAK Pembuatan perangkat lunak saat ini telah menjadi suatu hal yang penting. Desain perangkat lunak atau pengembangan dilakukan berdasarkan masa depan atau kondisi tertentu suatu perusahaan. Penting untuk memahami kondisi ini, untuk menghitung biaya dan durasi proyek perangkat lunak. Dalam rangka pengembangan suatu perangkat lunak skala kecil, sangatlah diperlukan bahwa menganalisis perkiraan biaya penting dilakukan. Perkiraan biaya yang kecil akan mengakibatkan perangkat lunak yang dihasilkan berkualitas rendah. Sebaliknya, perkiraan biaya yang terlalu besar juga akan mengakibatkan pemborosan sumberdaya. Melakukan estimasi biaya pengembangan perangkat lunak skala kecil terkadang belum lah sesuai dengan apa yang diharapkan. Kegagalan seringkali terjadi dikarenakan kesalahan dalam melakukan suatu estimasi biaya. Selain permasalahan mengenai estimasi, terkadang saat melakukan pengerjaan proyek perangkat lunak skala kecil belum membuat penyusunan dan penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) perangkat lunak dalam kegiatan proyek tersebut. Tidak hanya pada proyek pemerintahan saja yang membutuhkan v

8 penyusunan HPS, melainkan proyek perangkat lunak kecil tentu membutuhkan adanya penetapan dan penyusunan HPS tersebut Mengamati belum adanya metode yang tepat untuk melakukan estimasi biaya perangkat lunak skala kecil tersebut, maka untuk mencapai tujuan dilakukan sebuah penelitian dengan menggunakan metode Constructive Cost Model (COCOMO) II untuk menghasilkan nilai Harga Perkiraan Sendiri Pembuatan Perangkat Lunak Skala Kecil. Penelitian ini akan menguraikan hasil dalam usaha untuk menerapkan model estimasi biaya Constructive Cost Model (COCOMO) II guna mendukung manajemen proyek perangkat lunak skala kecil. Selain itu, dapat digunakan sebagai rujukan untuk menentukan besarnya anggaran dan sumber daya lain nya yang harus dialokasikan secara tepat untuk kesuksesan pengembangan perangkat lunak. Hasil dari penelitian ini akan dibuatkan dalam bentuk kertas kerja yang berisikan estimasi biaya yang tepat untuk proyek perangkat lunak yang dapat disebut juga dengan kertas kerja Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Kata kunci : Perangkat Lunak Skala Kecil, Harga Perkiraan Sendiri (HPS), Constructive Cost Model (COCOMO) II, Estimasi Biaya vi

9 THE CREATION OF OWNER ESTIMATED WORKSHEETS (HPS) FOR THE SMALL SCALE SOFTWARE USING CONSTRUCTIVE COST MODEL (COCOMO) II METHOD Name : Friska Izza Amalia NRP : Majority : SISTEM INFORMASI FTIF-ITS Supervisor : Sholiq, S.T, M.Kom, M.SA ABSTRACT The development of software is an important thing in this globalization era. The design or the development of software is based on the firm s future or certain condition. It s necessary to understand the firm s condition, to calculate the cost and the software project s duration. In order to develop a small-scale software, it s important to analyze the estimated cost of the project. A small estimated cost will result a low quality software. Otherwise, too large estimated cost will result in waste of resources. Estimating the cost of the software development sometimes hasn t been in accordance with what is expected. Failures often occur due to errors in making a cost estimation. Besides the issue of estimation, sometimes when undertaking a small-scale software projects, the firm s hasn t made preparation and determination of Owner Estimated Cost or called Harga Perkiraan Sendiri (HPS) for software. Not only in government projects that require the preparation of HPS, but a small-scale software also require the preparation of HPS as well. Because there s no right method to estimate the cost of a smallscale software, this study is using the Constructive Cost Model (COCOMO) II method to generate the value of HPS for small-scale software. This study will describe the result to implement the COCOMO II to support software project management. In addition, vii

10 this study can be used as a reference to determine the amount of budget and other resources that must be allocated appropriately for the successful development of the software. The final product of this study is a worksheet containing the appropriate cost estimation for software projects, which may refer as Owner Estimated Cost or called Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Keywords : Small Scale Software, Owner Estimated (HPS), Constructive Cost Model (COCOMO) II, Cost Estimation viii

11 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat melaksanakan dan menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Pembuatan Kertas Kerja Estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Untuk Proyek Perangkat Lunak Skala Kecil Menggunakan Metode Costructive Cost Model (COCOMO) II tepat pada waktunya. Kertas kerja dibuat dengan menggunakan metode Costructive Cost Model (COCOMO) II sehingga dapat menghasilkan nilai estimasi HPS yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan adanya kertas kerja tersebut, diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terkait, seperti PPK, dalam menyusun dan menetapkan HPS untuk proyek pengembangan perangkat lunak kepemerintahan. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, terdapat beberapa pihak yang telah memberikan dukungan kepada saya, baik dukungan moril maupun materiil. Untuk itu, saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tua saya, yang telah memberikan doa dan segala bentuk dukungannya. 2. Bapak Sholiq., S. T, M. Kom., M. SA., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah banyak membantu saya serta menyempatkan diri untuk memberikan saran, arahan dan motivasi untuk saya. 3. Bapak Munjamin Kholidi, selaku Pejabat Pembuat Komitmen yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk melakukan pengujian Tugas Akhir saja. 4. Bapak Aditya Tanjung, yang telah menyempatkan waktunya untuk membagi ilmunya dan membantu saya memberikan beberapa proyek perangkat lunak yang saya gunakan dalam Tugas Akhir saya. ix

12 5. Yeremia Aha, yang sudah membantu saya dalam merapihkan isi dari dokumen Tugas Akhir, dan juga selalu menyemangati setiap hari. 6. Teman Teman BARBIE (Orie yang sudah membantu saya dalam mengajari rumus Excel, Fitri yang sudah membantu saya dalam mengambil data, Aput yang sudah membantu merapihkan format dokumen Tugas Akhir, Dan Kikin yang sudah membantu menyemangati. 7. Teman Teman Hot Chili, yang telah menyempatkan waktunya dalam membantu tugas akhir saya. Untuk RR Khairunnisa yang sudah membantu validasi abstrak saya. 8. Teman Teman MAFIA, yang yang telah menyempatkan waktunya untuk selalu menyemangati saya setiap hari 9. Dan Pihak-pihak lain yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu, yang telah mendukung dan membantu kelancaran penelitian dan penyusunan buku Tugas Akhir ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sebagai penulis dan umumnya bagi pembaca. Surabaya, 20 Juni 2017 Friska Izza Amalia x

13 DAFTAR ISI ABSTRAK... v ABSTRACT... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR TABEL... xxii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Sistematika Penulisan... 6 BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Penelitian Sebelumnya Peta Index Penelitian Penjelasan mengenai Peta Index Dasar Teori Pengertian Perkiraan Biaya Proyek Perangkat Lunak Kategori Ukuran Biaya Pengembangan Perangkat Lunak Metode COCOMO II Function Points xi

14 1.2.6 Source Line Of Code (SLOC) Scale Drivers Nilai Faktor Usaha (Effort Multipliers) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun Harga Perkiraan Sendiri Kertas Kerja Acuan Standar Biaya BAB III METODE PENELITIAN Metode Pengerjaan Uraian Metodologi Studi Literatur Membuat Model Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Membuat Kertas Kerja Estimasi HPS Melakukan Uji Coba Kertas Kerja Verifikasi Dan Validasi Kertas Kerja Estimasi HPS Kesimpulan Dan Saran BAB IV PERANCANGAN Komponen Komponen HPS Rancangan Model Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rancangan Pengambilan Data Krtiteria Responden Website yang akan dilakukan penghitungan HPS Rancangan Kertas Kerja Estimasi HPS Perencanaan Pengujian xii

15 BAB V IMPLEMENTASI Pembuatan Kertas Kerja Estimasi HPS Sheet Pencarian nilai Function Point Sheet Perhitungan Source Line Of Codes (SLOC) Sheet Perhitungan nilai Usaha (PM/Person-Month) Sheet Perhitungan Distribusi Usaha Sheet Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Sheet Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Sheet Biaya Personil Sheet Biaya Non Personil Sheet Perhitungan Biaya Pajak (10%) BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Model Perkiraan Biaya Kertas Kerja Estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Hasil Perhitungan Estimasi Biaya Personil Hasil Perhitungan Biaya Non Pesrsonil Hasil Kertas Kerja Estimasi HPS Hasil Analisis Biaya Hasil Verifikasi Dan Validasi BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran Daftar Pustaka LAMPIRAN A xiii

16 A 1 Website E-SDM DPRKPCKTR Sheet Pencarian nilai Function Point Sheet Perhitungan Source Line Of Codes (SLOC) Sheet Perhitungan nilai Usaha (PM/Person-Month) Sheet Perhitungan Distribusi Usaha Sheet Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Sheet Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Sheet Biaya Personil Sheet Biaya Non Personil Sheet Perhitungan Biaya Pajak (10%) A 2 Website Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya Sheet Pencarian nilai Function Point Sheet Perhitungan Source Line Of Codes (SLOC) Sheet Perhitungan nilai Usaha (PM/Person-Month) Sheet Perhitungan Distribusi Usaha Sheet Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Sheet Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Sheet Biaya Personil Sheet Biaya Non Personil Sheet Perhitungan Biaya Pajak (10%) A 3 Website Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Sheet Pencarian nilai Function Point Sheet Perhitungan Source Line Of Codes (SLOC) xiv

17 Sheet Perhitungan nilai Usaha (PM/Person-Month) Sheet Perhitungan Distribusi Usaha Sheet Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Sheet Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Sheet Biaya Personil Sheet Biaya Non Personil Sheet Perhitungan Biaya Pajak (10%) A 4 Website intensitas bangunan Sheet Pencarian nilai Function Point Sheet Perhitungan Source Line Of Codes (SLOC) Sheet Perhitungan nilai Usaha (PM/Person-Month) Sheet Perhitungan Distribusi Usaha Sheet Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Sheet Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Sheet Biaya Personil Sheet Biaya Non Personil Sheet Perhitungan Biaya Pajak (10%) LAMPIRAN B B 1 Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya B 2 Website E-SDM DPRKPCKTR B 3 Website Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya B 4 Website Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) Tbk B 5 Website intensitas bangunan xv

18 LAMPIRAN C C 1 PENGUJIAN OLEH PPK Biodata Penulis... 1 xvi

19 DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Peta Index Penelitian Terkait Gambar 2. 2 Contoh Halaman Kertas Kerja (1) Gambar 3. 1 Metodologi Penelitian Gambar 4. 1 Tampilan Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya Gambar 4. 2 Tampilan Website E-SDM DPRKPCKTR Gambar 4. 3 Tampilan Website Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya Gambar 4. 4 Tampilan Website Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Gambar 4. 5 Tampilan Website Intensitas Bangunan Gambar 4. 6 Perancangan Perhitungan CFP Gambar 4. 7 Perancangan Perhitungan RCAF Gambar 4. 8 Perancangan Perhitungan Baris Kode Gambar 4. 9 Perancangan Perhitungan Faktor Penggerak Biaya 56 Gambar Nilai Bobot dari Faktor Penggerak Biaya Gambar Perancangan Kesimpulan Hasil Perhitungan COCOMO II Gambar Perancangan Perhitungan Pemberian Persentase Unit Pekerja Gambar Perancangan Perhitungan Nilai Usaha Tiap Pekerja Gambar Perancangan Perhitungan Index Pemberian Gaji Tiap Provinsi Gambar Perancangan Nilai Index Tiap Provinsi Gambar Gaji unit per jam dan per hari Gambar Perancangan Perhitungan Biaya Personil Gambar Perancangan Perhitungan Biaya Non Personil Gambar 5. 1 Perhitungan Crude Function Point Gambar 5. 2 Perhitungan Relative Complexity Adjustment Factor Gambar 5. 3 perhitungan Function Point xvii

20 Gambar 5. 4 Perhitungan Baris Kode Gambar 5. 5 Perhitungan 17 Faktor Penggerak Biaya Gambar 5. 6 Hasil Perhitungan Gambar 5. 7 Perhitungan Distribusi Usaha Gambar 5. 8 Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Gambar 5. 9 Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Gambar Bobot Index setiap Provinsi Gambar Perhitungan Biaya Personil Gambar Total Perhitungan Biaya Personil Gambar Perhitungan Biaya Non Personil Gambar 6. 1 Hasil Perhitungan Estimasi Biaya Personil Gambar 6. 2 Hasil Perhitungan Biaya Non Personil Gambar Lampiran A Perhitungan CFP Gambar Lampiran A Perhitungan RCAF Gambar Lampiran A Perhitungan Total Function Point Gambar Lampiran A Perhitungan Baris Kode Gambar La Gambar Lampiran A Perhitungan CFP Gambar Lampiran A Perhitungan RCAF Gambar Lampiran A Perhitungan Total Function Point- 4 - Gambar Lampiran A Perhitungan Baris Kode Gambar Lampiran A Perhitungan Faktor Penggerak Biaya Gambar Lampiran A Hasil Perhitungan Gambar Lampiran A Hasil Persentase Unit Gambar Lampiran A Hasil Pembagian Effort Gambar Lampiran A Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Gambar Lampiran A Bobot Index setiap Provinsi Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Personil Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Personil Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Non Personil mpiran A Perhitungan Faktor Penggerak Biaya xviii

21 Gambar Lampiran A Hasil Perhitungan Gambar Lampiran A Hasil Persentase Unit Gambar Lampiran A Hasil Pembagian Effort Gambar Lampiran A Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Gambar Lampiran A Bobot Index setiap Provinsi Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Personil Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Personil Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Non Personil Gambar Lampira A Perhitungan CFP Gambar Lampira A Perhitungan Relative Complexity Adjustment Factor Gambar Lampira A perhitungan Function Point Gambar Lampira A Perhitungan Baris Kode Gambar Lampira A Perhitungan 17 Faktor Penggerak Biaya Gambar Lampira A Hasil Perhitungan Gambar Lampira A Perhitungan Distribusi Usaha Gambar Lampira A Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Gambar Lampira A Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Gambar Lampira A Bobot Index setiap Provinsi Gambar Lampira A Perhitungan Biaya Personil Gambar Lampira A Total Perhitungan Biaya Personil Gambar Lampira A Perhitungan Biaya Non Personil Gambar Lampiran A Perhitungan Crude Function Point Gambar Lampiran A Perhitungan Relative Complexity Adjustment Factor Gambar Lampiran A perhitungan Function Point Gambar Lampiran A Perhitungan Baris Kode Gambar Lampiran A Perhitungan 17 Faktor Penggerak Biaya xix

22 Gambar Lampiran A Hasil Perhitungan Gambar Lampiran A Perhitungan Distribusi Usaha Gambar Lampiran A Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Gambar Lampiran A Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Gambar Lampiran A Bobot Index setiap Provinsi Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Personil Gambar Lampiran A Total Perhitungan Biaya Personil Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Non Personil Gambar Lampiran A Perhitungan Crude Function Point Gambar Lampiran A Perhitungan Relative Complexity Adjustment Factor Gambar Lampiran A perhitungan Function Point Gambar Lampiran A Perhitungan Baris Kode Gambar Lampiran A Perhitungan 17 Faktor Penggerak Biaya Gambar Lampiran A Hasil Perhitungan Gambar Lampiran A Perhitungan Distribusi Usaha Gambar Lampiran A Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Gambar Lampiran A Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Gambar Lampiran A Bobot Index setiap Provinsi Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Personil Gambar Lampiran A Total Perhitungan Biaya Personil Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Non Personil Gambar Lambiran B Hasil Kertas Kerja ULP Gambar Lampiran B Hasil Kertas Kerja E-SDM DPRKPCKTR xx

23 Gambar Lampiran B Hasil Kertas Kerja Dinas Lingkungan Hidup Gambar Lampiran B Hasil Kertas Kerja Manajemen SDM Gambar Lampiran B Hasil Kertas Kerja Intensitas Bangunan xxi

24 DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya... 9 Tabel 2. 2 Tipe Fungsi Pengguna Function Point Tabel 2. 3 Bobot kompleksitas Crude Function Points Tabel 2. 4 Perhitungan Bobot Kompleksitas Tabel Karakteristik Software Tabel 4. 1 Tabel Perancangan Verifikasi dan Validasi HPS Tabel 6. 1 Hasil Kertas Kerja Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya Tabel 6. 2 Hasil Kertas Kerja Website E-SDM DPRKPCKTR 79 Tabel 6. 3 Hasil Kertas Kerja Website Dinas Lingkungan Hidup Surabaya Tabel 6. 4 Hasil Kertas Kerja Website Manajemen SDM - PT Wijaya Karya Tabel 6. 5 Hasil Kertas Kerja Website Intensitas Bangunan Tabel 6. 6 Hasil Perhitungan Keseluruhan Proyek Perangkat Lunak Tabel 6. 7 Hasil Verifikasi dan Validasi xxii

25 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dijelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Tugas Akhir, dan Relevansi atau Manfaat Kegiatan Tugas Akhir 1.1. Latar Belakang Untuk meningkatkan keunggulan kompetitif maka sebuah organisasi perusahaan harus dapat menjalankan proses bisnisnya secara efisien. Salah satu cara untuk membuat agar proses bisnis berjalan efisien adalah dengan menerapkan berbagai perangkat lunak pendukung operasi bisnis [1]. Pembuatan perangkat lunak saat ini telah menjadi suatu hal yang penting. Desain perangkat lunak atau pengembangan dilakukan berdasarkan masa depan atau kondisi tertentu suatu perusahaan. Penting untuk memahami kondisi ini, untuk menghitung biaya dan durasi proyek perangkat lunak. Sebuah proyek dikatakan berhasil apabila proyek tersebut bisa diserahkan kepada klien dengan tepat waktu, sesuai dengan biaya dan kualitas yang diinginkan. Untuk mengetahui estimasi dari waktu pengerjaan dan estimasi biaya ada beberapa kendala yang mungkin akan terjadi, pada penelitian ini tentu peneliti harus bisa memahami karakteristik dari perangkat lunak. Dalam rangka melakukan estimasi biaya pengembangan perangkat lunak, tim TI biasanya melakukan nya dengan cara membandingkan ukuran (size) dan kompleksitas perangkat lunak. Apabila manajer proyek TI sudah cukup berpegalaman dalam pengembangan perangkat lunak serupa di masa lalu maka proses pembandingan dalam rangka mendapatkan estimasi biaya pengembangan perangkat lunak tersebut dapat dilakukan dengan relatif mudah. Lain halnya apabila manajer proyek TI belum banyak pengalaman maka penghitungan estimasi biaya pengembangan perangkat lunak tersebut akan cukup sulit 1

26 2 dilakukan.perhitungan perkiraan biaya [2]. Ada dua permasalahan yang biasa dihadapi saat melakukan estimasi biaya, yaitu overestimates dan under estimates. Over Estimates (estimasi berlebihan) akan menimbulkan penambahan alokasi sumberdaya dari yang dibutuhkan sehingga akan meningkatkan penanganan manajerial. Sedangkan Under Estimates (estimasi yang kurang) secara tidak langsung akan mengurangi kualitas produk karena untuk menekan biaya, maka perangkat lunak dibuat bisa saja tidak sesuai dengan standar. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa perkiraan biaya perangkat lunak harus dilakukan dengan hati-hati dan terukur dengan jelas, sehingga nantinya dapat dicapai keberhasilan proyek yang tepat waktu, sesuai budget dan terpenuhinya standar kualitas produk [2]. Selain permasalahan mengenai estimasi, terkadang saat melakukan pengerjaan proyek perangkat lunak skala kecil belum membuat penyusunan dan penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) perangkat lunak dalam kegiatan proyek tersebut. Perpres nomor 70 tahun 2012 yang merupakan perubahan kedua dari Perpres nomor 54 tahun 2010, mengatur segala hal mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah dalam 124 pasal yang mencakup prinsip-prinsip pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Governance). Salah satu proses dalam kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah adalah penetapan dan penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta diumumkan oleh Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan. HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia. HPS sendiri adalah perkiraan harga yang dikalkulasi secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Sesuai dengan yang termaktub dalam Pasal 66 Perpres nomor 70 tahun 2012 [3], salah satu data yang dapat dipertanggungjawabkan adalah harga pasar setempat yang merupakan harga barang/jasa dilokasi barang/ jasa diproduksi/ diserahkan/ dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya pengadaan barang/ jasa. Tidak hanya pada proyek pemerintahan saja yang membutuhkan penyusunan

27 HPS, melainkan proyek perangkat lunak kecil tentu membutuhkan adanya penetapan dan penyusunan HPS tersebut. Untuk mencapai tujuan dari berbagai permasalahan tersebut, akan dilakukan sebuah penelitian dengan menggunakan Constructive Cost Model (COCOMO) II untuk menghasilkan nilai HPS. Metode Constructive Cost Model (COCOMO) II dapat digunakan untuk menghasilkan nilai Harga Perkiraan Sendiri Pembuatan Perangkat Lunak Skala Kecil. Metode COCOMO II dipilih karena merupakan satu-satunya model parametrik empiris yang komprehensif. COCOMO II juga merupakan salah satu model algoritmik paling umum yang digunakan untuk mengatur anggaran dan jadwal sebagai dasar untuk perencanaan dan pengendalian. COCOMO II juga sesuai digunakan untuk proyek skala kecil maupun besar. Hal ini sesuai dengan topik yang diambil oleh saya dalam Tugas Akhir ini yaitu dengan melakukan peneltian perangkat lunak skala kecil. Penelitian ini memilik tujuan untuk mendapatkan hasil model perkiraan biaya yang dijadikan sebagai acuan penulis dalam membuat kertas kerja Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Penelitian ini dapat digunakan untuk perusahaan perangkat lunak /software house untuk melakukan perincian biaya. Hal ini dapat menguntungkan bagi perusahaan yang melakukan nya sebelum melakukan penawaran dari harga aplikasi. Dengan adanya rincian kertas kerja HPS perusahaan software house juga dapat menghasilkan perkiraan biaya yang baik. Pada akhirnya, justifikasi hasil analisis dengan metode COCOMO II dapat digunakan sebagai rujukan untuk menentukan besarnya anggaran dan sumber daya lain nya yang harus dialokasikan secara tepat untuk kesuksesan pengembangan perangkat lunak yang nantinya akan dibuatkan kertas kerja yang berisikan estimasi biaya yang tepat untuk proyek perangkat lunak yang dapat disebut juga dengan kertas kerja Harga Perkiraan Sendiri (HPS). 3

28 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, rumusan masalah yang dijadikan acuan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah: 1. Apakah penelitian ini menghasilkan model perkiraan biaya? 2. Apa hasil dari proses implementasi model kedalam lembar kertas kerja? 3. Apa hasil dari ujicoba kertas kerja degan menggunakan metode COCOMO II? 4. Apa hasil kesimpulan dan saran dari pembuatan kertas kerja? 1.3. Batasan Masalah Berikut adalah beberapa batasan masalah yang harus diperhatikan dalam pengerjaan tugas akhir ini: 1. Studi empiris dilakukan pada proyek pengembangan perangkat lunak dengan skala kecil, skala tersebut didapatkan dari pemaparan teori Dr. Barry Boehm. 2. Hasil dari skala perkiraan biaya proyek mengacu pada definisi Dr. John Flackett mengenai pembahasan How much does it cost to build a software application? 3. Lembar kerja berupa dokumen Ms. Excel dibuat dengan Ms. Excel 2016, sehingga untuk menjalankan lembar kerja tersebut dibutuhkan spesifikasi yang sama dengan Ms. Excel atau yang lebih baru agar fungsi-fungsi yang ada dapat berjalan dengan semestinya 1.4. Tujuan Tujuan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui model perkiraan biaya pembuatan perangkat lunak skala kecil

29 5 2. Untuk menghasilkan kertas kerja estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk proyek pengembangan perangkat lunak skala kecil Manfaat Adapun manfaat dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk digunakan sebagai rujukan untuk menentukan besarnya anggaran dan sumber daya lain nya yang harus dialokasikan secara tepat untuk kesuksesan pengembangan perangkat lunak 2. Mengetahui besarnya anggaran yang harus dialokasikan untuk pembuatan perangkat lunak skala kecil. 3. Metode perhitungan biaya yang digunakan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam perhitungan biaya perangkat lunak selanjutnya. 4. Dengan adanya kertas kerja estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk proyek pengembangan perangkat lunak skala kecil ini, manajer tim proyek TI dapat menggunakan estimasi HPS tersebut sebagai acuan agar penyusunan dan penetapan HPS menjadi lebih mudah sehingga dapat melaksanakan tugas pokok dan kewenangannya sendiri. Hal ini secara tidak langsung juga mengurangi potensi terjadinya penyimpangan penyusunan dan penetapan HPS.

30 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir dibagi menjadi lima bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi uraian latar belakang, rumusan masalah,batasan masalah, tujuan tugas akhir, manfaat tugas akhir, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan definisi dan penjelasan mengenai pustaka yang menjadi referensi dalam pengerjaan Tugas Akhir, meliputi definisi Proyek perangkat lunak, metode estimasi perangkat lunak, metode COCOMO, estimasi effort,dan beberapa studi literatur terkait. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian yaitu tahapantahapan yang dijalankan dalam pengerjaan Tugas Akhir. BAB IV PERANCANGAN Bab ini merupakan penyampaian rancangan penelitian, rancangan bagaimana penelitian dilakukan, subjek dan objek penelitian dan hal-hal lain yang berkaitan dengan perancangan penelitian tugas akhir. BAB V IMPLEMENTASI Bab ini menjelaskan tentang implementasi setiap tahap dan prosesproses di dalam metodologi pengerjaan tugas akhir, yang dapat berupa hasil, waktu pelaksanaan dan lampiran terkait yang memuat pencatatan tertentu terhadap kondisi pengimplementasi proses itu sendiri.

31 7 BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai hasil dan pembahasan yang didapatkan dari pengerjaan tugas akhir ini agar dapat menjawab rumusan masalah. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan permasalahan penelitian Tugas Akhir dan saran perbaikan yang dapat dikembangkan di masa mendatang.

32 8 Halaman ini sengaja dikosongkan.

33 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan tentang referensi-referensi yang berkaitan dengan Tugas Akhir, antara lain sebagai berikut Penelitian Sebelumnya Dalam penelitian ini, digunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai pedoman dan referensi dalam melaksanakan proses-proses dalam penelitian, seperti yang terdapat pada Tabel 1. Informasi yang disampaikan dalam tabel berikut berisi informasi penelitian sebelumnya, hasil penelitian, dan hubungan penelitian terhadap penelitian dalam rangka tugas akhir ini. Penelitian 1 Judul Penelitian Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya Analisis Perkiraan Biaya Pembuatan Enterprise Resource Planning Modul Pabrik Gula Di Perusahaan Perkebunan Dengan Metode COCOMO II Penulis Alifi Adia Pranatha [2] Tahun Penelitian 2012 Hasil Penelitian Dokumen Data Flow Diagram, Besar Effort (person-month), Total Biaya Objek Penelitian Enterprise Resource Planning Modul Pabrik Gula Di Perusahaan Perkebunan Metode - Pengumpulan Data Observasi proses bisnis dan arsitektur website manajemen lahan pada buku cetak biru dan Tata Kelola TI Perusahaan perkebunan, kuisioner, dokumen stadar gaji pekerja TI. 9

34 10 Keterkaitan dengan penelitian - Menggunakan perhitungann Effort menggunakan COCOMO - Perhitungan besar effort dan total biaya Hasil penelitian berupa perkiraan biaya dengan menggunakan metode yang sama, hanya saja objek dari penelitian berbeda Penelitian 2 Judul Penelitian Pembuatan kerangka kerja untuk estimasi harga perkiraan sendiri proyek pengembangan perangkat lunak kepemerintahan Penulis Emilia Yulisita [4] Tahun Penelitian 2015 Hasil Penelitian 1. Penelitian ini menghasilkan Kerangka Kerja Estimasi HPS yang berupa lembar kerja dan petunjuk penggunaan lembar kerja estimasi Harga Perkiraan Sendiri. Selain itu juga dihasilkan SOP Penggunaan Kerangka Kerja Estimasi HPS yang akan mendukung dihasilkannya estimasi nilai HPS yang mendekati nilai aktual serta penyusunan dan penetapannya tidak menyalahi Perpres nomor 70 tahun Kerangka Kerja Estimasi HPS dan SOP terkait diverifikasi dan divalidasi dengan menggunakan metode wawancara dan simulasi pada Perwakilan dari PPK ITS yang pernah membuat estimasi HPS jasa

35 11 konsultansi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa untuk menghasilkan estimasi nilai HPS dengan suatu metode tetap harus memperhatikan detail komponen penyusun HPS, penggunaan kalimat dan istilah dalam SOP yang tidak menyalahi Perpres nomor 70 tahun 2012 dan memperhatikan kemudahan penggunaan dari sisi pengguna. 3. Penghitungan estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dengan menggunakan pendekatan metode Use Case Point (UCP) menghasilkan nilai estimasi HPS secara keseluruhan proyek. Nilai estimasi secara keseluruhan proyek tidak terikat dengan lamanya penyelesaian proyek dan jumlah pekerja dalam proyek, melainkan menggambarkan biaya keseluruhan yang nantinya dibutuhkan untuk penyelesaian proyek tersebut. Selain itu, nilai distribusi usaha per aktivitas yang merupakan salah satu komponen yang dipakai untuk menghasilkan nilai biaya keseluruhan dapat digunakan untuk menentukan berapa lama waktu pengerjaan proyek dan

36 12 Objek Penelitian Metode Keterkaitan dengan penelitian Penelitian 3 Judul Penelitian Penulis Tahun Penelitian 2005 Hasil Penelitian jumlah pekerja dalam proyek hingga proyek dinyatakan selesai. Perangkat lunak kepemerintahan 1. Studi Literatur 2. Perhitungan Estimasi HPS 3. Pembuatan Lembar Kerja Estimasi HPS 4. Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) 5. Pengujian Verifikasi dan Validasi Kerangka Kerja Estimasi HPS Hasil dari penelitian berupa estimasi penghitungan harga perkiraan sendiri (HPS) Perangkat lunak untuk mengestimasi biaya pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan referensi cocomo ii 2000 Khakim Ghozali, Febriliyan Samopa, Nina Yuliastuti [5] 1. Hasil estimasi biaya perangkat lunak dengan menggunakan model COCOMO II 2000 dibandingkan dengan COCOMO II 1997 maupun COCOMO 1981 lebih akurat yaitu dengan tingkat kesalahan 3.53%. 2. Pengukuran dengan poin fungsi lebih mudah daripada SLOC karena tidak menghitung secara langsung tetapi menggunakan nilai konversi dan pembobotan.

37 13 3. Pembuatan struktur basisdata yang memasukkan faktor pengali maupun faktor skala sebagai record dan bukan field, menjadikan basisdata lebih fleksibel apabila ada penambahan faktor pengali maupun faktor skala tersebut Objek Penelitian Website sistem informasi yang mengotomatisasi mekanisme pada suatu Pemerintah Kabupaten di Jawa Timur. Metode Implementasi website ini meliputi implementasi antarmuka dan implementasi proses. Adapun beberapa implementasi proses yang adalah yaitu : 1. Proses penyimpanan sementara Proses pemasukan nilai baru terjadi pada parameter model, metode pembuatan, pengali jadwal, faktor skala, data modul, data maintenance. Penyimpanan sementara ini disebabkan karena banyak jenis nilai harus dimasukkan pada form yang berbeda dimana nilai-nilai tersebut akan dilakukan perhitungan. 2. Proses perhitungan Proses perhitungan disini meliputi perhitungan effort nominal, effort estimasi, produktivitas, biaya, biaya per instruksi, staf. Perhitungan ini meliputi baik tiap modul maupun total Keterkaitan dengan penelitian keseluruhan satu proyek. Penelitian 3 memiliki metode yang sama dengan penelitian ini, yaitu menggunakan metode COCOMO II.

38 14 Penelitian 4 Judul Penelitian Penulis Tujuan juga sama-sama untuk mengestimasi biaya Software Engineering Cost Estimation Using COCOMO II Model Hana Rashied Ismaeel, Abeer Salim Jamil [6] Tahun Penelitian 2007 Hasil Penelitian 1. Peneilitian ini menyimpulkan bahwa hubungan antara effort dan waktu adalah kemajuan dari hubungan kedua hal tersebut. Adanya penelitian ini membuktikan bawa semakin kita meningkatkan usaha, maka waktu yang dilakukan untuk pengerjaan proyek perangkat lunak juga semakin meningkat, berarti bahwa ketika upaya meningkatkan durasi akan meningkatdi sisi penulis. 2. COCOMO Model II digunakan untuk memperkirakan biaya, tenaga dan jadwal ketika merencanakan pengembangan perangkat lunak baru. 3. Upaya Persamaan digunakan untuk memperkirakan jumlah orang / bulan dan persamaan jadwal digunakan untuk ditentukan nomor dari bulan yang dibutuhkan untuk

39 mengembangkan perangkat lunak. 4. Tingkat usaha dan durasi yang meningkat dengan peningkatan ukuran proyek, cost driver dan scale driver, maka staf rata meningkat secara linear. 5. Model COCOMO II adalah panduan yang baik untuk memperkirakan persyaratan dan pemeliharaan perangkat lunak. Objek Penelitian Proyek perangkat lunak dengan menggunakan Bahasa C, dan OOP (menggunakan C++) Metode 1. Website Komposisi Model Cocok untuk proyek-proyek yang dibangun dengan alat pembangun GUI- modern. 2. Desain Awal Model Model ini digunakan untuk membuat perkiraan kasar dari biaya proyek dan durasi sebelum itu seluruh arsitektur tidak ditentukan. Menggunakan satu set kecil Drivers Biaya baru, dan persamaan estimasi baru. Untuk Desain Awal dan model Post Arsitektur: 3. The Post-Architecture Model Ini adalah model yang paling rinci dari COCOMO II. Hal ini digunakan setelah keseluruhan arsitektur proyek dikembangkan. Ini memiliki driver baru biaya, 15

40 16 Keterkaitan dengan penelitian Penelitian 5 Judul Penelitian Penulis aturan baris penghitungan baru, dan persamaan baru. 4. Metrik Estimasi Biaya 5. Function Points 6. Scale Drivers 7. Cost Driver 8. Project Cost 9. Kesimpulan dan saran Langkah-langkah yang ada pada jurnal ini menjelaskan mengenai proses dari COCOMO II, dapat dijadikan sebagai refrensi untuk metode (langkah-langkah ujicoba metode COCOMO II) A Comparative study of COCOMO II and Putnam models of Software Cost Estimation T.N.Sharma, Anil Bhardwaj, Anita Sharma [7] Tahun Penelitian 2011 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memberikan sebuah studi contoh dasar dua model biaya perangkat lunak estimasi (COCOMO II dan PUTNAM). Dengan studi kasus, teramati bahwa model Putnam sangat sensitif terhadap waktu pengembangan: mengurangi waktu pengembangan dapat meningkatkan person-month yang diperlukan untuk pengembangan sedangkan,cocomo II lebih realistis karena didasarkan pada fungsi poin dan poin obyek proyek. Objek Penelitian Call Manager in Android (panggilan perawatan dana rincian sms untuk client di Amerika Serikat)

41 17 Metode Keterkaitan dengan penelitian Putnam Model dan COCOMO II Langkah-langkah yang ada pada jurnal ini menjelaskan mengenai proses dari COCOMO II, dapat dijadikan sebagai refrensi untuk metode (langkahlangkah ujicoba metode COCOMO II)

42 Peta Index Penelitian Pada bagian ini akan menjelaskan mengenai perbandingan peneliti dengan penelitian sebelumnya, yang akan digambarkan dengan perbedaan penelian yang akan menjadi usulan Tugas Akhir, yang disajikan dalam gambar 1 sebagai berikut: Gambar 2. 1 Peta Index Penelitian Terkait

43 Penjelasan mengenai Peta Index Dibawah ini akan dijelaskan mengenai peta indeks yang sudah dibuat. Dari peta penelitian yang sudah dibuat akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Pada penelitian ini menggunakan metode penghitungan estimasi biaya perangkat lunak, yaitu Costructive Cost Model (COCOMO) II. Kelebihan dari model ini yaitu, mudah digunakan. Dalam bentuk excel maupun software COCOMO II lebih mudah digunakan, dan memunculkan nilai estimasi biaya yang dapat digunakan dalam waktu jangka panjang. 2. Pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak skala kecil. Penelitian ini akan membuktikan bahwa penghitungan estimasi biaya tidak hanya penting untuk proyek perangkat lunak yang skala besar, tetapi juga penting untuk perangkat lunak skala kecil. Perlu dipertimbangkan bahwa estimasi biaya dibutuhkan untuk berbagai proyek perangkat lunak. 3. Pada penelitian ini, Penelitian ini juga dilakukan untuk menganalisis estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dari perangkat lunak skala kecil,untuk mengetahui data-data apa yang nantinya akan digunakan untuk uji coba. Uji coba yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan metode COCOMO II. Hasil dari kertas kerja ini dapat membantu Software Development untuk mengetahui langkah-langkah melakukan estimasi biaya

44 Dasar Teori Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan untuk mendukung pengerjaan tugas akhir. Teori tersebut yaitu mengenai : Pengertian Perkiraan Biaya Estimasi biaya dan usaha proyek meruakan suatu kegiatan pengaturan sumber daya dalam mencapai tujuan dan sasaran dari proyek, sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan tahapan dan target yang dikehendaki. Dalam usaha estimasi sering menghadapi dua permasalahan yang biasa dihadapi saat melakukan estimasi biaya, yaitu over-estimates dan under estimates. Over Estimates (estimasi berlebihan) akan menimbulkan penambahan alokasi sumberdaya dari yang dibutuhkan sehingga akan meningkatkan penanganan manajerial. Sedangkan Under Estimates (estimasi yang kurang) secara tidak langsung akan mengurangi kualitas produk karena untuk menekan biaya, maka perangkat lunak dibuat bisa saja tidak sesuai dengan standar. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa perkiraan biaya perangkat lunak harus dilakukan dengan hati-hati dan terukur dengan jelas, sehingga nantinya dapat dicapai keberhasilan proyek yang tepat waktu, sesuai budget dan terpenuhinya standar kualitas produk. Boehm (1995) telah mengidentifikasi beberapa metode estimasi biaya dan usaha proyek pengembangan software sebagai berikut : Model algoritmik, analogi, pendapat pakar, Parkinson, Top-down, dan Bottom-up. Dalam penelitian ini akan dikembangkan metode estimasi parametrik berdasarkan karakteristik-karakteristik dari ukuran proyek software yaitu Function Point dan object point serta KLOC (Kilo Line of Code). Dalam penelitian ini akan digunakan metode COCOMO II yang merupakan pengembangan dari COCOMO 81. Metode ini dapat disesuaikan dengan data-data dan informasi pengembangan software dalam negeri, sehingga diharapkan dapat diperoleh parameter yang mempunyai tingkat validitas estimasi yang lebih tinggi[6].

45 Proyek Perangkat Lunak Proyek Perangkat Lunak adalah suatu kegiatan pengembangan perangkat lunak untuk mencapai tujuan tertentu dengan syarat syarat tertentu seperti dibatasi waktu yang jelas, melibatkan sumberdaya yang bervariatif dan interkorelasi antara satu sumber dengan sumber lainnya, tersedia dan jelas biaya atau modal terdapat unsur resiko (proyek, bisnis, sosial, politik, dan sebagainya). Tujuan dari perancangan perangkat lunak adalah untuk memperbaiki kualitas produk perangkat lunak, meningkatkan produktivitas, dan memuaskan teknisi perangkat lunak. Dalam pembangunan proyek prangkat lunak pastinya ada hal-hal yang menentukan apakah proyek akan berjalan dengan yang diharapkan sehingga menghasilkan kualitas yang baik. Bagian penting tersebut adalah Manajeman Proyek Perangkat Lunak. Definisi Manajemen Proyek Perangkat Lunak itu sendiri adalah aktifitas perancangan dan pengontrolan membuat prangkat lunak dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan. Manajemen Proyek Perangkat Lunak mengatur 4 hal penting, yaitu personel, produk, proses, dan proyek. Dari empat hal tersebut personel merupakan hal yang terpenting karena personel adalah aktor yang mengisi pembangunan perangkat lunak. Dengan adanya personel atau orang-orang yang berperan di dalamnya itu baik atau mempunyai kemampuan/skill bagus, maka produk yang dihasilkan, proses yang berjalan, dan proyek yang dikerjakan akan baik pula [8] Kategori Ukuran Biaya Pengembangan Perangkat Lunak Menurut Dr. John Flackett,untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas pengembangan perangkat lunak. Sebuah website perangkat lunak tidak akan bekerja sampai setiap fungsi telah dirancang, dibangun, diuji dan di masa depan, dipertahankan. Setiap pengambilan, menyimpan, dan menampilkan data harus dipikirkan. Setiap rumus dan

46 22 perhitungan harus tahu, diprogram dan hasil dari dua kali lipat diperiksa. Teknologi yang digunakan untuk memecahkan masalah harus dipilih, dibentuk dan diterapkan. Persyaratan harus diselidiki dan disusun, antarmuka pengguna perlu dirancang, dan uji kasus harus ditulis. Akhirnya sistem perangkat lunak yang dihasilkan harus dikerahkan dan dipelihara. Dr. John Flackett [9] juga memeritahu range dari biaya perangkat lunak, yaitu : 1. Low range: $10,000 - $25, Medium range: $25,000 - $100, Average range: $100,000 - $250, High range: $250,000 - $800, Unique range: $800,000 - $unlimited Metode COCOMO II Secara umum, refrensi COCOMO sebelum 1995 merujuk pada model original COCOMO yaitu COCOMO 81,kemudian setelah itu merujuk pada COCOMO II [10]. Versi pertama dari model COCOMO adalah COCOMO 81 yang terdiri dari 3 level model dimana level-level tersebut sesuai dengan analisa dari estimasi biaya secara terperinci. Level pertama (basic) menyediakan perkiraan awal secara kasar. Level kedua merupakan modifikasi dari level pertama dengan menggunakan faktor tambahan yaitu jumlah proyek dan proses multipliers. Level yang paling detail menyediakan perkiraan untuk fase yang berbeda dari proyek. COCOMO 81 mengasumsikan bahwa sebuah software yang dikembangkan mengacu kepada proses pengembangan Waterfall yang cenderung menggunakan standar pemrogramman seperti C atau FORTRAN [9]. Namun, banyak terjadi perubahan secara radikal pada proyek pengembangan perangkat lunak sejak versi awal yang diusulkan sehingga model prototipe dan incremental sekarang biasa digunakan untuk model proses [11]. Pada tahun 1981, Barry Boehm mendesain COCOMO untuk memberikan estimasi/perkiraan jumlah person-months untuk

47 23 mengembangkan suatu produk perangkat lunak. Referensi pada model ini dikenal dengan nama COCOMO 81. Model estimasi COCOMO telah digunakan oleh ribuan manajer proyek suatu proyek perangkat lunak, dan berdasar pada pengalaman dari ratusan proyek sebelumnya[11]. Secara umum, referensi COCOMO sebelum 1995 merujuk pada model original COCOMO yaitu COCOMO 81, kemudian setelah itu merujuk pada COCOMO II. COCOMO II adalah suatu usaha untuk memperbarui model estimasi biaya perangkat lunak COCOMO yang dipublikasikan dalam Software Engineering Economics oleh Dr. Barry Boehm pada tahun Usaha penelitian COCOMO dilakukan oleh Direktur Pusat Rekayasa Perangkat Lunak di University Of Southern California, Dr. Barry Boehm dan beberapa peneliti lainnya [12]. Metode COCOMO memiliki 3 jenis proyek yang dapat dilakukan untuk penelitian, yaitu sebagai berikut : Proyek Kecil - Tim memiliki anggota sedikit (2-3 orang) - Mudah dimodelkan - Memiliki penyelesaian tidak terlalu rumit - Perhitungan EFFORT = a * SIZE + b Proyek Besar - Semakin banyak tim yang dimiliki, semakin komplek proyek yang akan Dikerjakan - Perhitungan EFFORT = a * SIZE (Dimana a dan b adalah faktor penskalaan) Selain itu COCOMO memiliki 3 kriteria tipe proyek, yaitu organik, semi detached dan embedded dimana masing-masing kriteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Organik - Merupakan proyek rutinitas - Proyek yang dikerjakan mudah dipelajari - Tim work bekerja scara efisien

48 24 - Proyek yang dikerjakan memiliki sedikit hambatan - Umumnya sistem kecil 2. Semi-Detached - Pada pertengahan antara organic dan embedded - Memiliki sistem yang kompleks, tetapi proyek bukanlah sesuatu yang baru - Tim bisa terdiri dari tenaga yang berpengalaman dan belum berpengalaman 3. Embedded - Memiliki tingkat kesulitan lebih bila dibandingkan organik dan semi detached - Proyek yang dikerjakan cukup besar (software untuk kontrol nuklir, atau pesawat luar angkasa) - Tim sebagian besar terdiri dari tenaga yang berpengalaman - Proyek yang dikerjakan merupakan sesuatu yang baru - Biasanya memiliki hambatan yang cukup besar Dengan adanya perhitungan dengan menggunakan metode COCOMO II, hal ini dapat membantu peneliti dalam melihat kompleksitas model perangkat lunak yang dilakukan untuk penelitian. Kompleksitas perangkat lunak dapat dilihat dengan cara memahami beberapa hal sebagai berikut : 1. Komposisi Website Model Komposisi Website mendukung tahapan ini dan beberapa aktivitas pembuatan prototipe lain selanjutnya akan muncul dalam siklus hidup. 2. Early Design Model ini menggunakan Function Points untuk pengukuran, dan satu set dari lima penggerak biaya yang masih kasar.

49 25 3. Post Architecture Pada saat proyek siap untuk dikembangkan, proyek harus memiliki arsitektur siklus hidup yang memberikan informasi yang lebih akurat pada masukan-masukan penggerak biaya dan memungkinkan estimasi biaya untuk lebih akurat Function Points Function Point mengukur proyek perangkat lunak dengan mengkuatisasi kegunaan pemrosesan informasi yang berhubungan dengan tipe berkas, keluaran, masukan data, atau control eksternal. Salah satu penentuan tipe fungsi pengguna dapat menggunakan pendekatan berdasar pada data flow diagram dan entity-relationship diagram, dimana ER diagram ini merepresentasikan penggunaan database beserta table dan field atau atribut. Data ini digunakan untuk menentukan bobot kompleksitas berdasar aturan data element type, file type refrences dan record element type. Untuk penggunaan data flow diagram, dekomposisi data flow diagram terbatas pada level 0 sebagai acuan dalam mentukan tipe fungsi pengguna merujuk pada pendekatan contoh perhitungan sesuai aturan manual Function Point [13]. Lima tipe fungsi pengguna perlu untuk diidentifikasi terlebih dahulu. Pada Table 2 akan menjelaskan kelima tipe fungsi pengguna dalam estimasi berdasarkan Function Point. Tabel 2. 2 Tipe Fungsi Pengguna Function Point External Input (EI) External Output (EO) Jumlah tipe data atau masukan control pengguna unik yang memasuki batas luar dari system perangkat lunak yang sedang diukur dan menambah data dalam berkas internal logik Jumlah setiap tipe data atau keluaran control unik yang meninggalkan batas luar

50 26 Internal Logical File (ILF) External Interface Files (EIF) External Inquiry (EI) dari system perangkat lunak yang sedang diukur Jumlah setiap group logic utama dari data atau informasi control pengguna dalam system perangkat lunak sebagai tipe berkas internal logic. Meliputi setiap berkas logic yang dibuat, digunakan oleh system perangkat lunak. Berkas yang dilewatkan atau dibagikan diantara system perangkat lunak yang dihitung sebagai tipe berkas antarmuka eksternal dalam setiap system. Jumlah setiap kombinasi masukankeluaran, dimana masukan menyebabkan dan menimbulkan keluaran yang seketika, sebagai tipe inquiry eksternal Kemudian hitung nilai fungsi proyek/crude Function Points (CFP) yang mungkin pada setiap kategori dan kemudian setiap nilai perhitungan dikalikan dengan faktor kompleksitas yang ditunjukkan oleh table 3 bobot kompleksitas berikut berdasarkan kriteria dari setiap kategori [14]. Tabel 2. 3 Bobot kompleksitas Crude Function Points Tipe Fungsi Bobot Kompleksitas Low Average High External Input (EI) External Output (EO) Internal Logical File (ILF)

51 27 External Interface Files (EIF) External Inquiry (EI) Penentuan bobot kompleksitas didasarkan pada jumlah tipe elemen data tiap fungsi dan jumlah refrensi tipe file. Definisi dari masing masing penentu bobot kompleksitas Function Point adalah sebagai berikut : Data Element Type merupakan field yang tak berulang dan diidentifikasi user sebagai field yang unik. Record element type merupakan subgroup dari data elemen data yang berada didalam ILF atau EIF. File type refrence merupakan sebuah Eksternal interface file yang dibaca oleh fungsi transaksional. Fungsi transaksional mempresentasikan fungsionalitas yang disediakan untuk user untuk melakukan pemrosesan data meggunakan website. Cara yang paling mudah dalam mengidentifikasi jumlah File Type refrence adalah dengan mengidentifikasi jumlah internal logical files, jumlah keduanya selalu sama [13]. Berikut adalah table Perhitungan bobot kompleksitas UFP. Tabel 2. 4 Perhitungan Bobot Kompleksitas Untuk Internal Logical Files dan External Interfaces Files Data Element Record Element Type 1 Low Low Avg. 2-5 Low Avg. High 6+ Avg. High High Untuk External Output dan External Inquiry

52 28 Elemen Data File Type Refrence 0 atau 1 Low Low Avg. 2 3 Low Avg. High 4+ Avg. High High Untuk Internal Input Elemen Data 0 atau 1 Low Low Avg. 2 3 Low Avg. High 3+ Avg. High High Relative Complexity Adjustment Factor (RCAF) digunakan untuk menghitung bobot kompleksitas dari software berdasarkan 14 karakteristik. Penilaian Komplesitas memilik skala 0 s/d 5 0 = Tidak Pengaruh 1 = Insidental 2 = Moderat 3 = Rata-rata 4 = Signifikan 5 = Essential Berikut adalah 14 karakteristik Software untuk melakukan perhitungan FP [13] : Tabel 2. 5 Karakteristik Software No Karakteristik Bobot 1. Tingkat Kompleksitas Komunikasi Data [0/1/2/3/4/5] 2. Tingkat Kompleksitas Pemrosesan Terdistribusi [0/1/2/3/4/5]

53 3. Tingkat Kompleksitas Performance [0/1/2/3/4/5] 4. Tingkat Kompleksitas Konfigurasi [0/1/2/3/4/5] 5. Tingkat Frekuensi Penggunaan Software [0/1/2/3/4/5] 6. Tingkat Frekuensi Input Data [0/1/2/3/4/5] 7. Tingkat Kemudahan Penggunaan Bagi [0/1/2/3/4/5] User 8. Tingkat Frekuensi Update Data [0/1/2/3/4/5] 9. Tingkat Kompleksitas Processing Data [0/1/2/3/4/5] 10. Tingkat Kemungkinan Penggunaan [0/1/2/3/4/5] Kembali/Reusable Kode Program 11. Tingkat Kemudahaan dalam Instalasi [0/1/2/3/4/5] 12. Tingkat Kemudahaan Operasional [0/1/2/3/4/5] Software (backup, recovery, dan sebagainya) 13. Tingkat Software Dibuat untuk Multi [0/1/2/3/4/5] Organisasi/Perusahaan/Klien 14. Tingkat Kompleksitas dalam Mengikuti [0/1/2/3/4/5] Perubahaan/Fleksibel TOTAL? 29 Tabel Karakteristik diatas merupakan ketetapan atau konstanta yang dibuat oleh International Function Point User Group (IFPUG) Setelah selesai penghitungan RCAF, langkah terakhir dari metode ini adalah menghitung nilai Function Point itu sendiri. Menghitung Function Point Adalah proses melakukan perhitungan untuk mendapat nilai Function Point dari software yang akan dibangun Rumus FP : FP = CFP x ( x RCAF) *Angka 0.65 dan 0.01 adalah ketetepan atau konstanta yang dibuat oleh International Function Point User Group (IFPUG) Source Line Of Code (SLOC) COCOMO II menggunakan pernyataan logical source sebagai standar SLOC. Logical source disebut Logical Line Of Code (LLOC). LLOC adalah jumlah dari baris logik. Baris logik dapat

54 30 digolongkan sebagai Line Of Code bila mengandung tidak hanya komentar atau baris kosong. Jadi baris eksekusi dan baris deklarasi dihitung sebagai LLOC. Sedangkan baris komentar dan baris kosong tidak termasuk Line Of Code. Perintah pengkompilasi (#const, #if ) dihitung sebagai kode. Sedangkan kode yang dikeluarkan oleh perintah kondisional False dalam blok #if.. #then.. #elseif.. #else.. #end if tidak dihitung sebagai kode. Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa LLOC menghitung semua baris logik, kecuali : a. Baris komentar (LLOC ) b. Baris kosong (LLOW) c. Baris yang dikeluarkan oleh perintah pengkompilasi kondisional Scale Drivers Dalam COCOMO II scale drivers memiliki tingkat rating yang dapat dipilih berdasar pada aturan bahwa terdapat source yang signifikan dari variasi eksponensial pada usaha proyek atau variasi produktivitas. Setiap skala rating mempuyai rentang dari Very Low hingga Extra High. Setiap tingkat rating memiliki bobot yang disebut W, nilai spesifik dari bobot disebut faktor skala. Untuk mengetahui Scale factor, telah ada beberapa parameter pengukuran dengan disertai bobotnya. Namun, untuk pemberian skor terhadap masing-masing parameter tersebut membutuhkan penilaian obyektif yang didapatkan melalui kegiatan pengambilan data melalui survey terhadap beberapa responden atau partisipan dengan kriteria tertentu. Maka, dalam tahap ini nantinya akan disebar kuisioner untuk memberikan penilaian pada paramater dalam faktor eksponen sesuai dengan kaidah statistika serta penentuan respondennya yaitu dengan pendekatan mahasiswa yang telah memiliki kompetensi terhadap hal-hal yang akan dinilai tersebut. Perhitungan Faktor Eksponen menggunakan persamaan 1 sebagai berikut [15]. 5 E = B + 0,01 x j=1 SFj (1) B = 0,91 [16]

55 31 Faktor skala ada lima, yaitu Precedentedness (PREC), Development Flexibility (FLEX), Risk Resolution (RESL), Team Cohesion (TEAM), Project Maturity (PMAT) Nilai Faktor Usaha (Effort Multipliers) Berikut ini akan dijabarkan 17 EM yang digunakan dalam submodel Post Architecture COCOMO II untuk menentukan usaha nominal yang menggambarkan proyek perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Masing-masing EM dibagi ke dalam 6 kelas, mulai dari very low hinga extra high. 17 EM tersebut dikelompokkan ke dalam 4 kelompok yaitu : product, platform, personel, dan project [17]. Tabel 1 Faktor Biaya dan Pengelompokannya Kelompok Effort Multipliers Product RELY, DATA, CPLX, RUSE, DOCU Platform TIME,STOR,PVOL Personnel ACAP,PCAP,PCON,AEXP,PEXP,LTEX Project TOOL,SITE,SCED Sumber : Boehm, B., Clark, B., Horowitz, E., Westland, C., Madachy, R., and Selby, R., Cost Models for Future Life Cycle Processes: COCOMO II, Science Publisher, Amsterdam, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah merupakan penyempurnaan atas kebijakan mengenai hal tersebut sebelumnya, yaitu Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Perpres Nomor 35 Tahun Terdapat 124 pasal yang mengatur segala macam ketentuan dan praktik Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Governance) [3].

56 Harga Perkiraan Sendiri Harga Perkiraan Sendiri (HPS) merupakan perkiraan harga dalam pelaksanaan kegiatan Barang/Jasa yang ditetapkan dan disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Kelompok Kerja ULP/Pejabat pengadaan akan mengumukan nilai total HPS yang telah ditetapkan oleh PPK, karena nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia. Hal tersebut tercantum dalam Pasal 66 Perpres nomor 70 tahun 2012 [3],beserta dengan ketentuan-ketentuan lain terkait HPS, antara lain [18] : Penetapan HPS Penetapan HPS dilakukan sesuai dengan ketentuan berikut: 1. Paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran untuk pemilihan dengan pascakualifikasi; atau 2. Paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran ditambah dengan waktu lamanya proses prakualifikasi untuk pemilihan dengan prakualifikasi. Kegunaan HPS HPS memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya. 2. Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah: - untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya, kecuali Pelelangan yang menggunakan metode dua tahap dan Pelelangan Terbatas dimana peserta yang memasukkan penawaran harga kurang dari 3 (tiga); dan - untuk Pengadaan Jasa Konsultansi yang menggunakan metode Pagu Anggaran.

57 3. Dasar untuk menetapkan besaran nilai Jaminan Pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya lebih rendah dari 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS. Data Yang Digunakan Dalam HPS 33 Penyusunan HPS dikalkulasikan secara keahlian dan memerlukan data-data yang dapat dipertanggungjawabkan. Data-data tersebut antara lain: 1. Harga pasar setempat yaitu harga barang/ jasa dilokasi barang/ jasa diproduksi/ diserahkan/ dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya Pengadaan Barang/Jasa; 2. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS); 3. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan; 4. Daftar biaya/ tarif barang/ jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/ distributor tunggal; 5. Biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya; 6. Inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia; 7. Hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain; 8. Perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana (engineer s estimate); 9. Norma indeks; dan/atau 10. Informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan. Penyimpangan dalam Penyusunan dan Penetapan HPS Kegiatan pengadaan barang/jasa tentu tidak luput dari praktik penyimpangan yang dilakukan oleh beberapa oknum

58 34 terkait. Salah satu potensi penyimpangan pada pengadaan barang/jasa terdapat dalam proses penyusunan dan penetapan HPS [3], antara lain seperti: 1. HPS tidak ada; 2. Pengadaan dilakukan sebelum anggaran ditetapkan/tidak ada anggaran, sehingga tidak disusun HPS dan spesifikasi teknis dibuat oleh rekanan pelaksana; 3. HPS tidak disusun dan ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen; 4. Spesifikasi teknis dan harga barang/jasa dalam HPS mengarah pada merk/produk tertentu, dengan alasan spekulasi teknis yang dibuat adalah yang terbaik sehingga sulit untuk disubstitusi (hanya satu produsen yang bisa memenuhi spekulasi teknis saat memasukkan penawaran) dan membuat ukuran yang tidak biasa (misalnya panjang x lebar dalam spekulasi teknis hanya satu produsen yang bisa memenuhi syarat); 5. Gambaran nilai estimasi yang ditutup-tutupi atau sulit diperoleh, meskipun nilai total HPS tidak bersifat rahasia, namun hanya mitra kerja tertentu yang mudah memperoleh akses dokumen; 6. Penggelembungan (mark-up) dalam HPS; 7. Nilai kontrak tinggi karena nilai yang ditawarkan oleh calon pemenang mendekati HPS, harga dasar tidak standar dan HPS disusun atas masukan calon pemenang; 8. Harga dasar yang tidak standar dalam menyusun HPS; 9. Penentuan estimasi harga tidak sesuai aturan; 10. Sumber/referensi harga penyusunan HPS yang fiktif; 11. Penambahan item-item biaya yang tidak diperkenankan.

59 Kertas Kerja Kertas Kerja Akuntansi merupaan mata rantai yang menghubungkan catatatn denga laporan akuntan. Kertas kerja auditor akan menjadi suatu tempat untuk mendokumentasikan informasi yang didapat selama audit berlangsung, bahkan menjadi dokumen, bukti auditor dimasa yang akan datang. Juga kertas kerja mencakup perencanaan audit, pengujian sstem, prosedur pelaksaan audit, hingga tercipta sebuah laporan kertas kerja.tujuan menyusun kertas kerja dalam akuntansi adalah sebagai berikut [19]: Mempermudah dalam menyusun laporan keuangan Mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat menyusun jurnal penyesuaian Memeriksa ketetapan perhitungan yang dilakukan. Contoh dari pembuatan kertas kerja adalah sebagai berikut :

60 36 Gambar 2. 2 Contoh Halaman Kertas Kerja (1) Gambar diatas merupakan gambar dari penelitian penyusunan HPS yang dibuat pada suatu proyek pekerjaan pengadaan peralatan dan mesin pendukung laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Riau, Tahun 2015 untuk sumber dana RM-BOPTN Pada gambar 2 dicontohkan mengenai kertas kerja dari Harga Perkiraan Sendiri. Dan yang nantinya akan membedakan adalah proses dalam penghitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dimana pada proses ini peneliti akan melakukan penghitungan COCOMO II yang nantinya akan di jadikan bukti saat pembuatan kertas kerja.

61 Acuan Standar Biaya Standar biaya yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada buku Pedoman Standar Minimal (Remuneration/Billing Rate and Direct Cost For Consultancy Services) INKINDO Pedoman standar minimal INKINDO tahun 2016 ini dibuat dalam rangka memenuhi kebutuhan perusahaan Jasa Konsultasi Nasional untuk menyusun penawaran Harga (usulan biaya) serta dapat digunakan oleh pengguna jasa sebagai acuan dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Harga Perkiraan Sendiri untuk kegiatan jasa konsultasi. Berdasarkan peraturan presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pada pasal 66 Angka (5) Butir a disebutkan bahwa Harga Perkiraan Sendiri (HPS) digunakan sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya. Pada pasal 66 angka (7) butir a dan c disebutkan bahwa Penyusunan HPS dikalkuasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan meliputi Harga Pasar setempat menjelang dilaksanakannya Pengadaan Barang/Jasa, dan informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan. INKINDO sebagai salah satu Asosiasi terkait, membuat Pedoman Standar Minimal Tahun 2016 ini terdiri atas dua komponen pokok yaitu Biaya Langsung Personil (Remuneration / Billing Rate) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Cost) [20].

62 38 Halaman ini sengaja dikosongkan

63 BAB III METODE PENELITIAN Berikut merupakan rangkaian dari tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini 3.1 Metode Pengerjaan Metode pengerjaan pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar berikut. Gambar 3. 1 Metodologi Penelitian 39

64 Uraian Metodologi Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing tahap dalam metodologi penelitian tugas akhir Studi Literatur Dalam tahapan ini dilakukan studi literature dengan mengumpulkan beberapa teori, metode, ataupun model perkiraan biaya pada umumnya. Teori, metode, maupun model tersebut merupakan metode yang banyak digunakan dan menjadi acuan dalam kegiatan akademis, industry, maupun praktisi dalam memperkirakan biaya untuk proyek teknologi informasi pada umumnya. Selain memamhami studi mengenai perkiraan biaya, tahapan ini juga melipui proses pemahaman mengenai metode yang digunakan, yaitu Constructive Cost Model (COCOMO) II. Selain itu, pada tahapan ini dilakukan nya pemahaman mendalam mengenai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) menggali lebih jauh mengenai proses ini dan mencari pembuktian bawa HPS tidak hanya dibutuhkan dalam proyek pemerintahan, melainkan HPS juga dibutuhkan dalam proyek perangkat lunak skala kecil. Adapun sasaran dari studi literature ini adalah: - Untuk dapat melihat gambaran umum mengenai metode yang digunakan dalam memperkirakan biaya proyek teknologi informasi (dalam kasus ini digunakan perangkat lunak skala kecil). - Untuk dapat mengetahui bahwa HPS juga dapat dianggap penting untuk proyek perangkat lunak skala kecil, dan tidak hanya untuk proyek pemerintahan Membuat Model Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Pada tahapan ini dilakukan pembuatan model perkiraan biaya. Model ini di dapatkan dari salah satu komponen-komponen HPS. Komponen HPS tersebut, terdiri dari Biaya Personil, Biaya Non Personil, dan Pajak Pertambahan Nilai.

65 Membuat Kertas Kerja Estimasi HPS Setelah membuat model perkiraan biaya, dari data data yang sudah diambil, maka dibuatkan lah kertas kerja. Kertas kerja dibuat untuk mengetahui data-data apa yang nantinya akan digunakan untuk uji coba. Sebelum melakukan pembuatan kertas kerja dibutuhkan beberapa hal untuk dilakukan perhitungan, yatu sebagai berikut : 1. Harga pasar setempat (harga website) 2. Informasi biaya website yang dipublikasikan 3. Daftar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan 4. Biaya yang tercantum dalam kontrak sebelumnya Uji coba yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan metode COCOMO II. Peneliti melakukan percobaan penghitungan estimasi HPS dengan menggunakan beberapa proyek pengembangan perangkat lunak berkskala kecil yang telah ditentukan distribusi usaha pada tiap tahap pengembangan proyeknya. Nilai distribusi usaha tersebut didapat melalui penurunan dari metode COCOMO II. Kemudian nilai tersebut akan dikalikan dengan tarif tiap tahap pengembangan proyek saat ini untuk menghasilkan estimasi HPS Melakukan Uji Coba Kertas Kerja Tahapan uji coba dilakukan dengan melihat kertas kerja yang sudah dibuat. Dari hasil kertas kerja tersebut dilakukan proses ujicoba dengan menggunakan metode COCOMO II. Tahap penggunaan metode ini akan dijelaskan sebagai berikut : a. Mendapatkan nilai Function Point Untuk mendapatkan hasil Function Point maka dilakukan pembobotan dan skoring berdasarkan klasifikasi kegunaan pemrosesan informasi yang berhubungan dengan tipe,

66 42 berkas, keluaran, masukan data, atau control eksternal yang didapatkan dari analisa pada data flow diagram rancangan perangkat lunak skala kecil. Skoring dihitung berdasarkan parameter-parameter yang telah ditentukan. UFP yang telah diperoleh harus diubah kedalam SLOC supaya dapat disubtitusikan kedalam persamaan estimasi usaha. b. Mendapatkan Scale Factor Untuk mengetahui Scale Factor, telah ada beberapa parameter pengukuran disertai bobotnya. Namun untuk pemberian skor terhadap masing-masing parameter tersebut membutuhkan penilaian obyektif yang didapatkan melalui kegiatan pengambilan data melalui survey terhadap beberapa responden atau partisipan dengan kriteria tertentu. Maka, dalam tahap ini nantinya akan disebar kuisioner untuk memberikan penialian terhadap parameter dalam scale factor sesuai dengan kaidah statistika serta penentuan respondennya yaitu dengan pendekatan mahasiswa yang telah memiliki kompetensi terhadap hal-hal yang akan dinilai tersebut [15]. c. Effort Adjustment Multipliers Pendekatan yang dilakukan untuk melakukan penilaian dan pemberian bobot secara objektif terhadap parameter-parameter yang menyusun variable Effort Adjustment Multipliers seperti dengan pendekatan untuk mendapatkan nilai dari variable scale factor, yakni dengan menggunakan pengambilan data melalui survey [15] Verifikasi Dan Validasi Kertas Kerja Estimasi HPS Pada tahapan terakhir ini, peneliti akan melakukan pengujian verifikasi dan validasi pada komponen kerangka kerja estimasi HPS, yaitu lembar kertas kerja yang telah dibuat. Pengujian verifikasi dan validasi dilakukan dengan metode

67 43 wawancara pada pihak yang terlibat dengan proses penyusunan dan penetapan HPS. Apabila terdapat kekurangan pada kertas kerja yang disusun, pihak terkait akan memberikan rekomendasi perbaikan bagi penulis Kesimpulan Dan Saran Pada tahap akhir penelitian ini dilakukan penarikan kesimpulan yang menjawab tujuan dari penelitian ini. Selain itu juga diberikan saran bagi pengembang perangkat lunak skala kecil maupun untuk penelitian selanjutnya yang memiliki topik relevan dengan studi kasus ini.

68 44 Halaman ini sengaja dikosongkan

69 BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hal-hal yang terkait dengan perancangan penelitian Tugas Akhir, mulai dari rancangan penelitian hingga strategi pelaksanaan. 1.1 Komponen Komponen HPS Komponen tersebut yaitu sebagai berikut [21]: (1) Biaya Langsung Personil (Remuneration) Komponen pertama ini menggunakan gaji dasar (basic salary) sesuai dengan harga pasar pada masing-masing keahlian dan bidang jasa konsultansi. Komponen ini sudah mencakup biaya umum (overhead), biaya sosial (social charge), tunjangan penugasan, biaya kompensasi lain, serta keuntungan (profit). Keuntungan maksimal yang boleh diambil untuk jasa konsultansi adalah sebesar 10%. (2) Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost) Komponen kedua ini merupakan biaya-baya yang secara langsung dikeluarkan oleh pelaksana proyek dengan mempertimbangkan dan berdasarkan kewajaran harga pasar serta dapat dipertanggungjawabkan. Biaya Langsung Non Personil ini juga terdiri dari komponen, yaitu [22]: a) Reimbursable Penggantian biaya atas biaya sesunggguhnya yang dikeluarkan oleh pelaksana proyek untuk mendukung pelaksanaan proyek. Adapun kegiatan yang termasuk pada komponen ini adalah: - Dokumen perjalanan ke luar negeri - Tiket penerbangan - Kelebihan bagasi - Bagasi yang tidak dibawa sendiri - Biaya perjalanan darat - Biaya pembelian kebutuhan proyek 45

70 46 - Biaya instalasi telepon/internet b) Fixed Unit Rate Pengeluaran biaya sesungguhnya oleh pelaksana proyek pada setiap unsur pekerjaan dengan volume yang diperkirakan berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap. Adapun biaya yang dimaksud adalah seperti: - Sewa kendaraan dan O&M - Sewa kantor proyek - Sewa peralatan kantor - Sewa furniture kantor - Biaya operasional kantor proyek - Biaya ATK - Biaya konputer dan printer - Biaya komunikasi - Tunjangan harian - Tunjangan perumahan - Penempatan sementara - Tunjangan penempatan - Tunjangan tugas luar - Penginapan tugas luar - Cuti tahunan - Biaya pelaporan c) Lump Sum Pengeluaran biaya sesungguhnya oleh pelaksana proyek pada setiap unsur pekerjaan dengan batas waktu tertentu, jumlah dan harga yang pasti dan tetap, serta pembayaran dilakukan sekaligus. Adapun biaya yang dimaksud adalah seperti: - Pengumpulan data sekunder - Seminar, workshop, sosialiasai, training, desiminasi, loka karya, diskusi,

71 47 koordinasi antra instansi, Focus Group Discussion (FGD) - Survey - Biaya tes laboratorium Pada prinsipnya, komponen Biaya Langsung Non Personil tidak diperkenankan melebihi dari 40% total biaya, kecuali untuk pekerjaan pada kelompok jasa konsultansi yang bersifat khusus, seperti pekerjaan penilaian aset, survei untuk memetakan cadangan minyak bumi, pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran, penyelidikan tanah dan lain-lain. (3) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Pertambahan Nilai yang menjadi komponen terkahir ini adalah sebesar 10%. Dari keterangan komponen diatas nantinya akan dibuatkan model perkiraan biaya dalam bentuk diagram. Pada diagram tersebut akan dijelaskan langkah-langkah melakukan estimasi biaya menggunakan metode COCOMO II. 1.2 Rancangan Model Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Model Harga Perkiraan Sendiri (HPS) merupakan model yang dirancang untuk menghasilkan sebuah flow yang menunjukan hubungan dari model Constructive Cost Model (COCOMO) II. Untuk mendapatkan model tersebut, perlu dilakukan sedikit modifikasi pada proses penghitungan Constructive Cost Model (COCOMO) II. Karena, apabila model tersebut dilakukan dilakukan modifikasi, maka hanya akan menghasilkan salah sau nilai dari komponen HPS, yaitu biaya personil. Modifikasi dilakukan untuk mendapatkan nilai dari komponen Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yaitu biaya langusng personil, biaya langsung non personil, dan pajak pertambahan nilai.

72 48 Rancangan model HPS yang lakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahap 1 1. Melakukan modifikasi model perkiraan biaya dengan menggunakan metode Constructive Cost Model (COCOMO) II. 2. Mencari biaya yang dibutuhkan untuk penghitungan biaya perangkat lunak 3. Membuat Kertas Kerja HPS Berikut merupakan penjelasan dari rancangan dari pembuatan model perkiraan biaya, hingga mendapatkan hasil kertas kerja estimasi HPS : 1. Pada tahapan modifikasi model perkiraa biaya dilakukan beberapa inputan untuk mendapatkan biaya personil. Biaya personil didapatkan dengan cara melakukan penulisan kebutuhan perhitungan COCOMO II dan menggabungkan nya dengan pembagian effort untuk pekerja pengembangan perangkat lunak. Setelah mendapatkan nilai effort dari tiap pekerja maka akan mendapatkan beberapa perkiraan biaya dari effort yang sudah dibagikan untuk setiap unit yang ada 2. Langkah kedua merupakan wawancara untuk penggalian kebutuhan biaya selama proyek perangkat lunak sedang berjalan. Untuk rate gaji, narasumber tidak memberitahukan nilai nya, sehingga disini saya

73 49 membuat nilai gaji dengan melihat beberapa refrensi yang ada pada Buku Billling Rate INKINDO 2016, dan juga internet. 3. Kertas kerja didapatkan dengan cara menambahkan biaya non personil, dan juga biaya PPN (10%). Semua biaya digabungkan dan dijelaskan dalam 1halaman kertas kerja. 1.3 Rancangan Pengambilan Data Pada tahapan ini akan dijelaskan mengenai tipe pengambilan data penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan melihat 2 hal, yaitu kriteria dari responden, dan kriteria website yang akan dilakukan penghitungan HPS Krtiteria Responden Responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Responden yang memiliki sebuah perusahaan software. Dimana perusahaan tersebut telah membuat beberapa website dibagian kepemerintahan. Perusahaan yang digunakan peneliti adalah perusahaan Energeek. Energeek The E Goverment Solution merupakan perusahaan konsultasi dan jasa di bidang teknologi informasi yang terletak di Surabaya Jawa Timur. Energeek The E Goverment Solution/CV. Arfa Nusantara Teknologi berdiri resmi pada 11 maret Dengan didukung oleh profesional muda berbakat yang merupakan lulusan salah satu universitas terbaik di indonesia serta memiliki kompetensi tinggi dalam pengembangan produk berbasiskan teknologi informasi dengan metode pengembangan yang telah terstandar Website yang akan dilakukan penghitungan HPS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan mengenai jenis website yang akan dilakukan perhitungan HPS. Pada rancangan ini, peneliti melakukan perhitungan dengan menggunakan 5 website yang di dapatkan dari sebuah Software House yang ada di Surabaya. Berikut merupakan penjelasan sedikit mengenai website tersebut :

74 50 1. Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya Website Unit Layanan Pengadaan adalah sebuah website yang digunakan untuk mempermudah proses bagi pengguna dalam melakukan pengadaan suatu barang. Pada website pengadaan ini hampir semua tipe barang dapat dilakukan proses pengadaan baik berupa dokumen, benda fisik, surat, dll. Website Unit Layanan Pengadaan ini digunakan oleh Unit Layanan Pengadaan Kota Surabaya Gambar 4. 1 Tampilan Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya 2. Website E-SDM DPRKPCKTR Website E-SDM adalah sebuah website yang digunakan untuk melakukan pencatatan pegawai dan juga memberikan informasi terkait status jabatan dari seluruh pegawai yang bekerja di DPRKPCKTR. Website E-SDM ini digunakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang.

75 51 Gambar 4. 2 Tampilan Website E-SDM DPRKPCKTR 3. Website Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya Website Arsip DLH adalah sebuah website berbasis web yang digunakan untuk menyimpan segala jenis arsip yang berhubungan dengan tata kelola lingkungan hidup berbasis sistem. Website Arsip DLH digunakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya. Gambar 4. 3 Tampilan Website Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya

76 52 4. Website Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Website Manajemen SDM Wika adalah sebuah website yang digunakan untuk memanajemen data kepegawaian / SDM mulai dari data data pribadi pegawai, jabatan, pelatihan, proyek proyek hingga laporan dari proyek tersebut. Website Manajemen SDM ini termasuk website Web Apps. Website Manajemen SDM ini digunakan di PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Gambar 4. 4 Tampilan Website Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 5. Website intensitas bangunan Aplikasi Intensitas Bangunan adalah sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk pendataan lokasi, apakah layak untuk dibangun sebuah gedung baru lagi atau tidak, dikarenakan terjadi kepadatan bangunan di area tersebut yang dikelola oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang. Aplikasi Intensitas Bangunan ini digunakan di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang.

77 53 Gambar 4. 5 Tampilan Website Intensitas Bangunan 1.4 Rancangan Kertas Kerja Estimasi HPS Kertas Kerja Estimasi HPS yang akan dihasilkan merupakan pengembangan dari beberapa penelitian mengenai metode Constructive Cost Model (COCOMO) II. Penghitungan estimasi HPS dilakukan pada sheet Microsoft Excel untuk memastikan komponen-komponen yang telah dijabarkan pada bagian sebelumnya tidak luput untuk digunakan. Beberapa sheet digunakan untuk menghitung nilai-nilai tertentu dengan rumus dan menghubungkan sel dari sheet satu ke sheet lainnya untuk memudahkan penghitungan. Berikut adalah tampilan sheet yang digunakan untuk melakukan penghitungan estimasi HPS : 1. Perhitungan Biaya Personil Pada tahapan ini dilakukan proses perhitungan untuk mendapatkan biaya personil (komponen awal pada HPS). Untuk mendapatkan biaya personill, peneliti menggunakan metode COCOMO II. Untuk detail rancangan perhitungan excel pada COCOMO II adalah sebagai berikut : Function Point Pada langkah pertama pada proses COCOMO, yang harus dilakukan adalah mencari nilai Function Point. Untuk mendapatkan nilai Function Point, peneliti harus

78 54 mendapatkan nilai CFP dan nilai RCAF. Berikut tampilan sheets untuk CFP dan RCAF : Perhitungan CFP Perhitungan CFP dilakukan dengan cara melakukan penjumlahan dari hasil nilai 5 komponen CFP sesuai dengan tingkat kompleksitas nya. Setiap kompleksitas memiliki bobot tersendiri, yaitu seperti pada gambar berikut : Gambar 4. 6 Perancangan Perhitungan CFP Perhitungan RCAF Perhitungan RCAF dilakukan dengan cara memberikan bobot antara 0 5 terhadap 17 karakteristik (karakteristik didapatkan dari IFPUG). Total pemberian bobot selanjutnya dapat dilihat pada sheet berikut :

79 55 Gambar 4. 7 Perancangan Perhitungan RCAF Selanjutnya, setelah mendapatkan nilai masing-masing dari CFP dan RCAF. Peneliti memasukan Rumus sebagai berikut: Function Point = CFP X (0,65 + 0,01 X Total RCAF) Source Line Of Code Selanjutnya adalah perhitungan Baris Kode. Untuk melakukan perhitungan baris kode, peneliti harus melihat Bahasa pemogramman apa yang digunakan untuk melakukan pelaksanaan proyek. Selanjutnya peneliti memasukan estimasi SLOC tersebut.

80 56 Gambar 4. 8 Perancangan Perhitungan Baris Kode Estimasi Effort (Cost Driver) Perhitungan yang dilakukan selanjutnya yaitu dengan cara memasukan jenis level yang ada pada setiap website. Setiap level memiliki nilai masing-masing. Gambar 4. 9 Perancangan Perhitungan Faktor Penggerak Biaya

81 57 Gambar Nilai Bobot dari Faktor Penggerak Biaya Setelah memasukkan level, maka akan muncul estimasi usaha dengan satuan person-month. Setelah mendapatkan proses tersebut, langkah selanjutnya adalah memilih tipe dari proyek tersebut. Apakah proyek termasuk tipe organic, sedang, ataukah integritas. Gambar Perancangan Kesimpulan Hasil Perhitungan COCOMO II Effort Distribution Selanjutnya adalah, melakukan pendistribusian Effort, dengan cara memberikan persentase unit yang bekerja/berpengaruh terhadap website tersebut.

82 58 Gambar Perancangan Perhitungan Pemberian Persentase Unit Pekerja Effort Summary Effort Summary merupakan hasil dari pembagian usaha. Dikarenakan pada perhitungan di sheet pertama, yang didapatkan adalah total keseluruhan effort. Sehingga pada proses ini effort dibagi untuk masing masing tiap unit. Effort tiap unit didapatkan dari perkalian antara persentasi pada distribusi effort dengan nilai effort (man-days)

83 59 Gambar Perancangan Perhitungan Nilai Usaha Tiap Pekerja Rates Proses Rates merupakan proses untuk menuliskan biaya tiap unit dalam waktu per hour (jam). Gambar Perancangan Perhitungan Index Pemberian Gaji Tiap Provinsi

84 60 Gambar Perancangan Nilai Index Tiap Provinsi Cost Langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan untuk biaya perunit

85 61 Gambar Gaji unit per jam dan per hari Total Project Cost (Biaya Personil) Terakhir, akan didapatkan biaya total project cost. Dimana hasil tersebut yang nantinya akan dijadikan biaya personil. Perhitungan akan dilakukan seperti pada sheet dibawah : Gambar Perancangan Perhitungan Biaya Personil 2. Perhitungan Biaya Non Personil Pada proses ini dilakukan perhitungan biaya non personil yang meliputi 3 kategori, yaitu Reimbursable, Fixed Unit Rate, dan Lump Sum

86 62 Gambar Perancangan Perhitungan Biaya Non Personil 3. Perhitungan Biaya Pajak Perhitungan pajak dilakukan dengan cara menjumlahkan kedua Biaya (Biaya personil + Biaya non Personil) X 10%

87 Perencanaan Pengujian Pada bagian perencanaan pengujian ini, skenario pengujian dibuat untuk mencapai tujuan pengujian, yaitu untuk memverifikasi dan memvalidasi kertas kerja estimasi HPS. Verifikasi dan validasi akan dilakukan pada PPK sebagai representasi dari PPK proyek pengembangan perangkat lunak kepemerintahan. Untuk melakukan uji verifikasi dan validasi pada kertas kerja estimasi HPS, penulis membuat skenario seperti yang disajikan pada Tabel berikut : Tabel 4. 1 Tabel Perancangan Verifikasi dan Validasi HPS Tujuan Metode Sasaran Simulasi Memverifikasi dan memvalidasi kertas kerja estimasi HPS untuk mengecek kebenaran komponen yang digunakan dalam Kertas Kerja Estimasi HPS Simulasi Kertas Kerja dan Wawancara Perwakilan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1. Penulis menyampaikan kertas kerja estimasi HPS pada konsultan PPK pada pertemuan pertama. 2. Perwakilan PPK diminta untuk mencoba menggunakan kertas Kerja Estimasi HPS dan penulis meminta feedback. 3. Penulis melontarkan pertanyaan, antara lain apakah komponen HPS yang digunakan dalam kertas Kerja Estimasi HPS sudah lengkap dalam menghasilkan perhitungan estimasi HPS, apakah dokumentasi pada sudah cukup informatif, dan apakah ada sesuatu yang harus ditambahkan atau dikurangi.

88 64 4. Perwakilan PPK memberikan review dari pertanyaan penulis dan memberikan revisi (jika ada). 5. Penulis melakukan perbaikan pada kertas kerja estimasi HPS. 6. Penulis menunjukkan hasil revisi pada Perwakilan PPK. 7. Perwakilan PPK menyetujui kertas kerja estimasi HPS.

89 BAB V IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hal-hal yang terkait dengan pembuatan Kertas Kerja Estimasi Harga Perkiraan Sendiri pada Proyek perangkat lunak skala kecil. 5.1 Pembuatan Kertas Kerja Estimasi HPS Kertas Kerja Estimasi HPS merupakan hasil yang diperoleh dari Tugas Akhir ini.kertas kerja dibuat dengan Microsoft Excel untuk membuat tampilan Kertas Kerja Estimasi HPS (Owners Estimates Worksheet). Kertas Kerja yang disajikan dalam akan mempermudah penggunaan dalam melakukan estimasi, karena pengguna akan diarahkan untuk mengisi kelengkapan komponen estimasi HPS sesuai dengan pendekatan metode Consturctive Cost Model (COCOMO) II. Sejumlah sheet yang telah disebutkan pada bagian perancangan akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat tampilan Lembar Kerja Estimasi HPS. Beberapa sheet akan digunakan untuk menampilkan halaman-halaman yang berisi komponen penghitungan HPS dengan menggunakan pendekatan metode Consturctive Cost Model (COCOMO) II. Berikut adalah tampilan masing-masing sheet Kertas Kerja Estimasi HPS Sheet Pencarian nilai Function Point Untuk mendapatkan nilai Function Point, dibutuhkan peritungan CFP dan juga RCAF. Berikut perhitungan dari sheet CFP dan RCAF : Sheet Perhitungan CFP Sheet CFP terdiri dari 6 bagian yang harus diisikan. Yang harus isikan adalah nama feature, dan nilai dari setiap komponen yang ada. Untuk perhitungan pertama dilakukan perhitungan CFP pada Website Unit Layanan 65

90 66 Pengadaan Surabaya. Hasil perhitungan CFP adalah sebagai berikut: Gambar 5. 1 Perhitungan Crude Function Point Dengan penentuan nilai pada jumlah tiap baris yang ada pada gambar diatas memiliki rumus : =SUM(($D3*'FPUnits'!$C$3);($E3*'FPUnits'!$C$4);($F3*' FPUnits'!$C$5);($G3*'FPUnits'!$C$6);($H3*'FPUnits'!$C $7);($I3*'FPUnits'!$C$8);($J3*'FPUnits'!$C$9);($K3*'FP Units'!$C$10);($L3*'FPUnits'!$C$11);($M3*'FPUnits'!$C$ 12);($N3*'FPUnits'!$C$13);($O3*'FPUnits'!$C$14);($P3*' FPUnits'!$C$15);($Q3*'FPUnits'!$C$16);($R3*'FPUnits'!$ C$17)) Rumus diatas merupakan perhitungan dari setiap baris, untuk setiap level memiliki bobot yang berbeda. Sehingga jumlah dari keseluruhan CFP memiliki rumus : =SUM(S3:S12) total CFP ditentukan dari jumlah keseluruhan nilai yang ada pada table kuning (pada gambar) Sheet Perhitungan RCAF Setelah melakukan perhitungan CFP, langkah selanjutnya adalah melakukan pemberian bobot pada 17 komponen RCAF. Pemberian bobot memiliki range 0 5 dimana angka 0 memiliki arti sangat idak berpengaruh, dan nilai 5 memiliki arti sangat berpengaruh. Berikut merupakan hasil pemberian bobot terhadap Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Perhitungan dilakukan pada Excel sebagai berikut :

91 67 Gambar 5. 2 Perhitungan Relative Complexity Adjustment Factor Untuk perhitungan RCAF memiliki rumus : =SUM(C2:C15) yang merupakan jumlah dari keseluruhan bobot 14 karakteristik dari RCAF tersebut. Setelah mendapatkan nilai dari CFP dan RCAF, maka didapatkan nilai Function Point dengan perhitungan sebagai berikut : Gambar 5. 3 perhitungan Function Point =CFP!B15*((0,65+0,01)*rcaf!C16) Yang merupakan perjumlah dari total CFP dan dikalikan dengan 0,65 + 0,01 dan dikalikan dengan total RCAF seperti pada gambar 5.3.

92 Sheet Perhitungan Source Line Of Codes (SLOC) Sheet SLOC memiliki beberapa bagian yang harus diisikan. Yaitu features yang terdapat pada website, sheet language untuk memasukkan jenis Bahasa yang digunakan pada saat pembuatan website, sheet estimated SLOC digunakan untuk memasukan estimasi jumlah baris kode, dan selanjutnya adalah, jumlah perhitungan dari tipe Bahasa dan Baris kode. Selanjutnya jumlah perhitungan di gabungkan dan dibagikan 1000 untuk mendapatkan nilai KLOC. Pada peroses ini website yang dilakukan untuk melakukan perhitungan adalah website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Dengan melakukan perhitungan baris kode yang menunjukan 11 tampilan yang mewakili estimasi baris kode pada website ini. Untuk perhitugan baris kode dapat dilihat seperti gambar dibawah ini, dan hasil menunjukkan bahwa jumlah baris kode pada website Unit Layanan Pengadaan Surabaya memiliki jumlah 73,2381 Baris kode. Gambar 5. 4 Perhitungan Baris Kode Untuk perhitungan baris kode, setiap Bahasa memiliki rumus perhitungan sendiri. Untuk penggunaan Bahasa pemogramman pada Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya adalah HTML. Untuk mendapatkan jumlah estimasi SLOC, dibutuhkan estimasi jumlah baris disetiap feature yang ada. Kemudian tentukan Bahasa, dan

93 69 keluarlah jumlah baris. Untuk mendapatkan jumlah yang ada pada baris kuning, dibutuhkan rumus : =$E2/VLOOKUP($D2;Backfiring!$A$2:Backfiring!$ B$9;2;FALSE) yang merupakan perhitungan otomatis, yaitu untuk HTML memiliki nilai 0, dan dikalikan dengan estimasi baris yang sudah dihitung. Jumlah dari keseluruhan SLOC akan dibagi dengan 1000 untuk mendapatkan nilai KLOC Sheet Perhitungan nilai Usaha (PM/Person-Month) Untuk mendapatkan nilai PM (person-month) dibutuhkan pemberian bobot terhadap faktor pernggerak biaya (ada 17 faktor). Bobot diberikan untuk setiap factor dengan cara memberikan level di setiap faktor. Untuk level terdiri dari 0 5 level. Dengan level 0 memiliki arti tidak berpengaruh, sedangkan untuk level tertinggi 5 yaitu sangat berpengaruh. Berikut merupakan hasil pemberian bobot terhadap website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Gambar 5. 5 Perhitungan 17 Faktor Penggerak Biaya Kesimpulan perhitungan dari ketiga tahap diatas, yaitu dengan nilai Function Point 11646,36 nilai SLOC 73,2380, nilai Person-Month 3,47 dan nilai Man - Days sejumlah 69,4.

94 70 Gambar 5. 6 Hasil Perhitungan Sheet Perhitungan Distribusi Usaha Untuk perhitungan distribusi effort merupakan persentase dari setiap unit yang bekerja pada perusahaan. Persentase ditentukan oleh manager dari perusahaan sendiri. Manager yang menentukan bagaimana persentase kinerja dari setiap unit yang ada. Gambar 5. 7 Perhitungan Distribusi Usaha Sheet Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Selanjutnya adalah melakukan pembagian effort dari setiap unit. Untuk mendapatkan nilai effort dari setiap unit, dilakukan perkalian dari persentase yang sudah diberikan untuk tiap unit yang ada pada sheet sebelumnya, kemudian dengan nilai effort (man days).

95 71 Gambar 5. 8 Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Sheet Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Tahap selanjutnya adalah menentukan gaji dari setiap unit. Untuk pemberian gaji dapat diberikan sesuai dengan kinerja dari setiap unit. Dan pemberian gaji ditentukan oleh pemilik dari perusahaan software house tersebut. Untuk Index Provinsi dapat dipilih sesuai dengan tempat perusahaan Software House. Untuk peneliti menggunakan Index Jawa Timur. Gambar 5. 9 Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi

96 72 Berikut merupakan Bobot Index setiap Provinsi : Gambar Bobot Index setiap Provinsi Sheet Biaya Personil Langkah selanjutnya adalah menghitung cost unit. Cost unit didapatkan dengan cara mengkalikan biaya per jam dengan waktu jam kerja perhari. Untuk perusahaan software house ini, yaitu dibutuhkan 8 jam kerja. Sehingga biaya perjam dikalikan 8.

97 73 Gambar Perhitungan Biaya Personil Kemudian dari setiap unit akan dibagikan lagi per kategori (spesifik pekerjaan yang dikerjakan para pegawai), dan ditentukan setiap pegawai masuk kedalam unit mana, dan dilihat effort dari masing-masing unit yang ada. Kemudian dikalikan dengan gaji per hari, dan akan didapatkan biaya seperti gambar dibawah. (biaya ini bukan untuk gaji keseluruhan dalam 1 bulan, melainkan upah dari 1 website yang dikerjakan). Maka didapatkan lah total biaya personil Gambar Total Perhitungan Biaya Personil Sheet Biaya Non Personil Untuk mendapatkan biaya personil, perusahaan membutuhkan beberapa rincian biaya selama pengerjaan proyek perangkat lunak. Rincian tersebut memiliki ketentuan sendiri dari HPS, yaitu sebagai berikut :

98 74 Gambar Perhitungan Biaya Non Personil Sheet Perhitungan Biaya Pajak (10%) Hasil pajak didapatkan dengan menjumlahkan biaya personil + biaya non personil dan dikalikan dengan 10%

99 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hal-hal yang terkait dengan hasil dan pembahasan mengenai Kertas Kerja Estimasi HPS. 6.1 Hasil Model Perkiraan Biaya Berikut merupakan hasil dari model perkiraan biaya yang sudah dilakukan modifikasi. Perhitungan dengan menggunakan metode Constructive Cost Model (COCOMO) II untuk mendapatkan nilai biaya personil, perhitungan untuk mendapatkan biaya non personil, dan perhitungan untuk mendapatkan biaya Pajak (10%). 75

100 Kertas Kerja Estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Bagian ini berisi hasil dan pembahasan mengenai Kertas Kerja Estimasi HPS yang telah dibuat oleh penulis Hasil Perhitungan Estimasi Biaya Personil Dibawah ini merupakan hasil dari perhitungan biaya personil dari Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Gambar 6. 1 Hasil Perhitungan Estimasi Biaya Personil Dari hasil perhitungan estimasi biaya personil dari website Unit Layanan Pengadaan Surabaya dengan menggunakan metode Costructive Cost Model (COCOMO) II didapatkan total biaya personil adalah Rp Biaya yang tertera disini adalah biaya estimasi, sehingga hanya untuk memperkirakan total dari biaya personil dari 1 perangkat lunak Hasil Perhitungan Biaya Non Pesrsonil Dibawah ini merupakan hasil dari perhitungan biaya non personil dari Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya.

101 77 Gambar 6. 2 Hasil Perhitungan Biaya Non Personil Dari hasil perhitungan estimasi biaya non personil dari website Unit Layanan Pengadaan Surabaya dengan menggunakan metode Costructive Cost Model (COCOMO) II didapatkan total biaya adalah Rp ,00. Biaya yang tertera disini adalah biaya estimasi, jadi hanya untuk memperkirakan total dari biaya non personil dari 1 perangkat lunak Hasil Kertas Kerja Estimasi HPS Dari Hasil Perhitungan dengan menggunakan metode Constructive Cost Model (COCOMO) II untuk mendapatkan Biaya personil, dan perhitungan biaya non personil dengan menggunakan Excel Maka didapatkan ke 5 hasil kertas kerja estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Untuk

102 78 data perhitungan lengkap dari Kertas Kerja Estimasi HPS akan saya lampirkan. Berikut merupakan hasil akhir dari perhitungan ke 5 aplikasi yang sudah dilakukan perhitungan : 1. Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya Dari hasil perhitungan didapatkan total dari biaya proyek perangkat lunak pada Unit Layanan Pengadaan Surabaya adalah sebesar Rp ,85 hasil ini membuktikan bahwa memang website Unit Layanan Pengadaan Surabaya termasuk kedalam kategori proyek perangkat lunak skala kecil. Tabel 6. 1 Hasil Kertas Kerja Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya KERTAS KERJA HPS Nama Proyek/Nama Aplikasi : UNIT LAYANAN PENGADAAN SURABAYA Unit Pengusul : Energeek The E Goverment Solution/CV Sumber Dana : Dinas Surabaya Jumlah Biaya Personil Jumlah Biaya Non Personil Jumlah Biaya Pajak (10%) Total Biaya Proyek Rp ,78 Rp ,00 Rp ,08 Rp ,85 2. Website E-SDM DPRKPCKTR Dari hasil perhitungan didapatkan total dari biaya proyek perangkat lunak pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang. adalah sebesar Rp ,79. hasil ini membuktikan bahwa memang website Unit Layanan Pengadaan Surabaya termasuk kedalam kategori proyek perangkat lunak skala kecil.

103 Tabel 6. 2 Hasil Kertas Kerja Website E-SDM DPRKPCKTR 79 KERTAS KERJA HPS Nama Proyek/Nama Aplikasi : E-SDM DPRKPCKTR Unit Pengusul : Energeek The E Goverment Solution/CV Sumber Dana : Dinas Surabaya Jumlah Biaya Personil Jumlah Biaya Non Personil Jumlah Biaya Pajak (10%) Total Biaya Proyek Rp ,55 Rp ,00 Rp ,46 Rp ,01 3. Website Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya Dari hasil perhitungan didapatkan total dari biaya proyek perangkat lunak pada 1. Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya adalah sebesar Rp ,08 hasil ini membuktikan bahwa memang website Unit Layanan Pengadaan Surabaya termasuk kedalam kategori proyek perangkat lunak skala kecil. Tabel 6. 3 Hasil Kertas Kerja Website Dinas Lingkungan Hidup Surabaya KERTAS KERJA HPS Nama Proyek/Nama Aplikasi : Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya Unit Pengusul : Energeek The E Goverment Solution/CV Sumber Dana : Dinas Surabaya Jumlah Biaya Personil Jumlah Biaya Non Personil Jumlah Biaya Pajak (10%) Rp ,91 Rp ,00 Rp ,89

104 80 Total Biaya Proyek Rp ,80 4. Website Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) Dari hasil perhitungan didapatkan total dari biaya proyek perangkat lunak pada 1. Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) adalah sebesar Rp ,71. hasil ini membuktikan bahwa memang website Unit Layanan Pengadaan Surabaya termasuk kedalam kategori proyek perangkat lunak skala kecil. Tabel 6. 4 Hasil Kertas Kerja Website Manajemen SDM - PT Wijaya Karya KERTAS KERJA HPS Nama Proyek/Nama Aplikasi : Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) Unit Pengusul : Energeek The E Goverment Solution/CV Sumber Dana : Dinas Surabaya Jumlah Biaya Personil Jumlah Biaya Non Personil Jumlah Biaya Pajak (10%) Total Biaya Proyek Rp ,90 Rp ,00 Rp ,49 Rp ,38 5. Website intensitas bangunan Dari hasil perhitungan didapatkan total dari biaya proyek perangkat lunak pada Intensitas Bangunan adalah sebesar Rp ,84 hasil ini membuktikan bahwa memang website Unit Layanan Pengadaan Surabaya termasuk kedalam kategori proyek perangkat lunak skala kecil.

105 81 Tabel 6. 5 Hasil Kertas Kerja Website Intensitas Bangunan KERTAS KERJA HPS Nama Proyek/Nama Aplikasi : INTENSITAS BANGUNAN SURABAYA Unit Pengusul : Energeek The E Goverment Solution/CV Sumber Dana : Dinas Surabaya Jumlah Biaya Personil Jumlah Biaya Non Personil Jumlah Biaya Pajak (10%) Total Biaya Proyek Rp ,18 Rp ,00 Rp ,32 Rp ,49

106 Berikut merupakan hasil dari estimasi proyek perangkat lunak skala kecil pada Energeek The E Goverment Solution/CV pada bulan Januari Februari 2016 : Tabel 6. 6 Hasil Perhitungan Keseluruhan Proyek Perangkat Lunak NAMA PROYEK PERANGKAT LUNAK Jumlah Biaya Personil Jumlah Biaya Non Personil Jumlah PPN (10%) Total Biaya Proyek Actual Proyek Deviasi Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya Website E-SDM DPRKPCKTR Website Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya Website Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Website intensitas bangunan Rp Rp Rp Rp Rp ,00 Rp ,15 Rp Rp Rp Rp Rp ,00 Rp ,99 Rp Rp Rp Rp Rp ,00 Rp ,20 Rp Rp Rp Rp Rp ,00 Rp ,62 Rp Rp Rp Rp Rp ,00 Rp ,19 Total Proyek Bulan Januari Februari 2016 Rp

107 6.3 Hasil Analisis Biaya Dari hasil perhitungan keseluruhan 5 website yang dilakukan perhitungan didapatkan range total biaya proyek < 100juta, yang menunjukkan bahwa penelitian ini sudah sesuai dengan Batasan masalah dan sesuai dengan yang dijelaskan oleh Dr. John Flackett mengenai pembahasan How much does it cost to build a software application?. Namun,walaupun kategori biaya termasuk dengan proyek skala kecil, pembuatan kertas kerja dapat sangat bermanfaat untuk membantu software house dalam melakukan penawaran harga perangkat lunak tersebut. 6.4 Hasil Verifikasi Dan Validasi Berikut merupakan hasil dari pengujian Pejabat PPK yang pernah melakukan pembuatan HPS pada beberapa proyek kepemerintahan. Tabel 6. 7 Hasil Verifikasi dan Validasi Pertanyaan Apakah komponen HPS yang digunakan dalam Lembar Kerja Estimasi HPS sudah lengkap dalam menghasilkan perhitungan estimasi HPS? Jawaban Sudah cukup jelas dikarenakan sudah di rinci setiap komponen yang ada di HPS,dan perhitungan tersebut sudah di buat sheets khusus sedemikian rupa sehingga kalaupun ada kekurangan dapat dipastikan sangat kecil sekali seperti biaya non personil yang banyak yang belum/kurang, sehingga menyebabkan biaya HPS menjadi kecil 83

108 84 Pertanyaan Apakah ada sesuatu yang harus ditambahkan atau dikurangi? Jawaban Pastinya ada tapi sedikit sekali dikarenakan untuk masing masing daerah pasti akan berbeda situasinya contoh pembuatan HPS untuk desa terpencil pasti akan ada perubahan- perubahannya karena komponen diatas tidak mungkin sama dengan yang ada dikota contoh: Hotel, Pesawat, dll. Menurut Bapak, bagaimana kriteria HPS yang Baik agar dapat jelas digunakan pada saat memberitahu calon client kita Menurut Bapak, Saran untuk HPS ini bagaimana? Pembuatan HPS harus Detail dan Jelas setiap komponen sekecil apapun harus diperhitungkan dikarenakan HPS akan cacat apabila setelah diterapkan banyak yang berubah bahkan cenderung tidak pas atau tidak lengkap. untuk itu untuk menghindari hal hal tsb. Segala sesuatu yang diperlukan harus dicantumkan. Saran untuk HPS ini Nilai atau harga coba di evaluasi kembali untuk komponen sudah bagus. Dapat disimpulkan setelah dilakukan verifikasi dengan perwakilan pejabat PPK, bahwa hasil pengujian HPS ini dapat dikatakan valid, dikarenakan konten untuk komponen pada kertas kerja HPS yang telah dibuat oleh peneliti sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan Bagian II

109 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang diperoleh dari pengerjaan Tugas Akhir dan saran untuk pengembangan Kertas Kerja Estimasi HPS terkait pada proyek pengambangan perangkat lunak kepemerintahan selanjutnya. 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengerjaan Tugas Akhir, terdapat beberapa kesimpulan berikut: 1. Penelitian ini menghasilkan Model Perkiraan Biaya dari hasil masukkan Constructive Cost Model (COCOMO) II, untuk mendapatkan nilai biaya personil. Dan menghubungkan nya dengan komponen dari HPS. 2. Penelitian ini menghasilkan Kertas Kerja Estimasi Harga Perkiraan Sendiri Kerangka HPS dan petunjuk penggunaan Kertas kerja estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) 3. Kertas Kerja Estimasi Harga Perkiraan Sendiri diverifikasi dan divalidasi dengan menggunakan metode wawancara dan simulasi pada Perwakilan dari PPK Perusahaan di Jakarta yang pernah membuat estimasi HPS Management Office System Keuangan di Departement Keuangan Jakarta. Hasil pengujian menunjukkan bahwa untuk menghasilkan estimasi nilai HPS dengan suatu metode tetap harus memperhatikan detail komponen penyusun HPS. 4. Penghitungan estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dengan menggunakan pendekatan metode Constructive Cost Model (COCOMO) II menghasilkan nilai estimasi HPS dalam kategori biaya pesonil. Dan perhitungan keseluruhan tidak dilakukan secara manual, melainkan menggunakan Ms. Excel

110 Saran Berikut adalah saran yang dapat penulis sampaikan terkait dengan pengerjaan Tugas Akhir ini: 1. Kertas Kerja Estimasi HPS yang dihasilkan melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam menyusun dan menetapkan HPS. 2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan adanya estimasi nilai HPS yang dihasilkan dengan metode selain Constructive Cost Model (COCOMO) II. Misalnya dengan menggunakan metode Putnam model. 3. Penelitian ini juga dapat diteliti lebih lanjut dengan cara membuat aplikasi maupun website untuk pembuatan kertas kerja HPS, sehingga lebih memudahkan user dalam melakukan input data.

111 Daftar Pustaka [1] R. S. Ign. Widi Nugroho, "ANALISIS PENERAPAN MODEL ESTIMASI BIAYA COCOMO II UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI PT CPI : STUDI KASUS PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK FINANSIAL," Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II, [2] A. A. Pranatha, "Analisis Perkiraan Biaya Pembuatan Enterprise Resource Planning Modul Pabrik Gula Di Perusahaan Perkebunan Dengan Metode Cocomo II," [3] P. R. Indonesia, "Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan," Lembaran Negara Republik Indonesia, Jakarta, [4] E. Yulisita, "PEMBUATAN KERANGKA KERJA UNTUK ESTIMASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK KEPEMERINTAHAN," [5] F. S. N. Y. Khakim Ghozali, "PERANGKAT LUNAK UNTUK MENGESTIMASI BIAYA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN REFRENSI COCOMO II 2000," [6] A. S. J. Hana Rashied Ismaeel, "Software Engineering Cost Estimation Using COCOMO II Model," Mansour University College, Al-Nahrain University,

112 88 [7] A. B. A. S. T. N. Sharma, "A Comparative study of COCOMO II and Putnam models of Software Cost Estimation," International Journal of Scientific & Engineering Research, vol. 2, no. 11, [8] Next Generation Teacher's Project, "Manajemen Proyek Perangkat Lunak (MPPL)". [9] D. J. Flackett, "How much does it cost to build a software application?"," Linked.In, 22 November [Online]. Available: [Accessed 21 Februuary 2017]. [10] C. B. a. B. B. Sunita Devnani-Chulani, "Calibration Approach and Results of the COCOMO II Post- Architecture Model," Software Engineering, Proceedings of the 1998 International Conference, [11] I. Sommervile, "Software Cost Estimation," Software Engineering 7th Chapter, [12] B. Boehm, "Software Cost Estimation with COCOMO II," Prentice Hall, Upper Saddle River, [13] IFPUG, "IFPUG Function Point Practices 411th ed : International Function Point Users," Group Westerville, [14] B. B. a. B. M. S. Baik J., "Disaggregating and Calibrating CASE Tool Variable in COCOMO II," IEEE, vol. 29, no. 11, [15] A. B. J. J. a. N. J. Ochodek M., "Improving the reliability of transaction identification in use case," Information & Software technology S3, 2011.

113 [16] Centre of Software Engineering, "COCOMO II Model Definition Manual," California, Software Engineering Department of USC, [17] R. R. I. A. P. Eko Handoyo, "Estimasi Biaya Pembuatan Perangkat Lunak Menggunakan Metode Cocomo Ii Pada Sistem Informasi Pelaporan Kegiatan Pembangunan," Journal Tugas Akhir Fakultas Teknik Universitas Dipenogoro, [18] M. d. Siswanto, "Audit Pengadaan Barang Jasa - Mengenal Risiko Penyimpangan untuk Pencegahan," Jurnal pengadaan "Senarai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah", pp , [19] Y. Wahyudin, "Analisis Pengaruh Diskusi Verbal dala Review Kertas Kerja dan Motivasi Serta interaksinya terhadap kinerja auditor di Jawa Timur," Tesis S-2 Magister Sains Akutansi Program Studi Magister Sains Akutansi Universitas Dipenogoro, p. 7, Juni [20] D. P. Nasional, Pedoman Standar Minimal (Remuneration/Billing Rate and Direct Cost For Consultancy Services), Jakarta: INKINDO, [21] Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), "Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan Bagian II," in Modul Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Jakarta, LKPP, 2010, p. 26. [22] Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO), "Pedoman Standar MinimaBiaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil untuk Kegiatan Jasa Konsultansi," INKINDO, Jakarta, [23] W. Zhu and B. Lowther, "Cocomo Estimator," IEEE Software, vol. 10, no. 2, p. 115,

114 90 Halaman ini sengaja dikosongkan

115 LAMPIRAN A. PETUNJUK PENGGUNAAN KERTAS KERJA ESTIMASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) A- 1 -

116 A- 2 - A 1 Website E-SDM DPRKPCKTR Sheet Pencarian nilai Function Point Untuk mendapatkan nilai Function Point, dibutuhkan peritungan CFP dan juga RCAF. Berikut perhitungan dari sheet CFP dan RCAF : Sheet Perhitungan CFP Sheet CFP terdiri dari 6 bagian yang harus diisikan. Yang harus isikan adalah nama feature, dan nilai dari setiap komponen yang ada. Untuk perhitungan pertama dilakukan perhitungan CFP pada Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Hasil perhitungan CFP adalah sebagai berikut: Gambar Lampiran A Perhitungan CFP Dengan penentuan nilai pada jumlah tiap baris yang ada pada gambar diatas memiliki rumus : =SUM(($D3*'FPUnits'!$C$3);($E3*'FPUnits'!$C$4);($ F3*'FPUnits'!$C$5);($G3*'FPUnits'!$C$6);($H3*'FPU nits'!$c$7);($i3*'fpunits'!$c$8);($j3*'fpunits'!$c$9) ;($K3*'FPUnits'!$C$10);($L3*'FPUnits'!$C$11);($M3* 'FPUnits'!$C$12);($N3*'FPUnits'!$C$13);($O3*'FPUni

117 A- 3 - ts'!$c$14);($p3*'fpunits'!$c$15);($q3*'fpunits'!$c$ 16);($R3*'FPUnits'!$C$17)) Rumus diatas merupakan perhitungan dari setiap baris, untuk setiap level memiliki bobot yang berbeda. Sehingga jumlah dari keseluruhan CFP memiliki rumus : =SUM(S3:S12) total CFP ditentukan dari jumlah keseluruhan nilai yang ada pada table kuning (pada gambar lampiran A-1.1) Sheet Perhitungan RCAF Setelah melakukan perhitungan CFP, langkah selanjutnya adalah melakukan pemberian bobot pada 17 komponen RCAF. Pemberian bobot memiliki range 0 5 dimana angka 0 memiliki arti sangat tidak berpengaruh, dan nilai 5 memiliki arti sangat berpengaruh. Berikut merupakan hasil pemberian bobot terhadap Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Perhitungan dilakukan pada Excel sebagai berikut :

118 A- 4 - Gambar Lampiran A Perhitungan RCAF Untuk perhitungan RCAF memiliki rumus : =SUM(C2:C15) yang merupakan jumlah dari keseluruhan bobot 14 karakteristik dari RCAF tersebut. Setelah mendapatkan nilai dari CFP dan RCAF, maka didapatkan nilai Function Point dengan perhitungan sebagai berikut : Gambar Lampiran A Perhitungan Total Function Point =CFP!B15*((0,65+0,01)*rcaf!C16)

119 A- 5 - Yang merupakan perjumlah dari total CFP dan dikalikan dengan 0,65 + 0,01 dan dikalikan dengan total RCAF seperti pada gambar Sheet Perhitungan Source Line Of Codes (SLOC) Sheet SLOC memiliki beberapa bagian yang harus diisikan. Yaitu features yang terdapat pada website, sheet language untuk memasukkan jenis Bahasa yang digunakan pada saat pembuatan website, sheet estimated SLOC digunakan untuk memasukan estimasi jumlah baris kode, dan selanjutnya adalah, jumlah perhitungan dari tipe Bahasa dan Baris kode. Selanjutnya jumlah perhitungan di gabungkan dan dibagikan 1000 untuk mendapatkan nilai KLOC. Pada peroses ini website yang dilakukan untuk melakukan perhitungan adalah website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Dengan melakukan perhitungan baris kode yang menunjukan 11 tampilan yang mewakili estimasi baris kode pada website ini. Untuk perhitugan baris kode dapat dilihat seperti gambar dibawah ini, dan hasil menunjukkan bahwa jumlah baris kode pada website Unit Layanan Pengadaan Surabaya memiliki jumlah 73,2381 Baris kode.

120 A- 6 - Gambar Lampiran A Perhitungan Baris Kode Untuk perhitungan baris kode, setiap Bahasa memiliki rumus perhitungan sendiri. Untuk penggunaan Bahasa pemogramman pada Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya adalah HTML. Untuk mendapatkan jumlah estimasi SLOC, dibutuhkan estimasi jumlah baris disetiap feature yang ada. Kemudian tentukan Bahasa, dan keluarlah jumlah baris. Untuk mendapatkan jumlah yang ada pada baris kuning, dibutuhkan rumus : =$E2/VLOOKUP($D2;Backfiring!$A$2:Backfirin g!$b$9;2;false) yang merupakan perhitungan otomatis, yaitu untuk HTML memiliki nilai 0, dan dikalikan dengan estimasi baris yang sudah dihitung. Jumlah dari keseluruhan SLOC akan dibagi dengan 1000 untuk mendapatkan nilai KLOC. Sheet Perhitungan nilai Usaha (PM/Person-Month) Untuk mendapatkan nilai PM (person-month) dibutuhkan pemberian bobot terhadap faktor pernggerak biaya (ada 17 faktor). Bobot diberikan untuk setiap factor dengan cara memberikan level di setiap faktor. Untuk level terdiri dari 0 5 level. Dengan level 0 memiliki arti tidak berpengaruh, sedangkan untuk level tertinggi 5 yaitu sangat berpengaruh. Berikut merupakan hasil pemberian

121 A- 7 - bobot terhadap website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Gambar Lampiran A Perhitungan Faktor Penggerak Biaya Kesimpulan perhitungan dari ketiga tahap diatas, yaitu dengan nilai Function Point nilai SLOC 116,71428, nilai Person-Month 5,37 dan nilai Man / Days sejumlah 107,47. Gambar Lampiran A Hasil Perhitungan Sheet Perhitungan Distribusi Usaha Untuk perhitungan distribusi effort merupakan persentase dari setiap unit yang bekerja pada perusahaan. Persentase ditentukan oleh manager dari perusahaan sendiri. Manager yang menentukan bagaimana persentase kinerja dari setiap unit yang ada.

122 A- 8 - Gambar Lampiran A Hasil Persentase Unit Sheet Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Selanjutnya adalah melakukan pembagian effort dari setiap unit. Untuk mendapatkan nilai effort dari setiap unit, dilakukan perkalian dari persentase yang sudah diberikan untuk tiap unit yang ada pada sheet sebelumnya, kemudian dengan nilai effort (man days). Gambar Lampiran A Hasil Pembagian Effort

123 A- 9 - Sheet Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Tahap selanjutnya adalah menentukan gaji dari setiap unit. Untuk pemberian gaji dapat diberikan sesuai dengan kinerja dari setiap unit. Dan pemberian gaji ditentukan oleh pemilik dari perusahaan software house tersebut. Untuk Index Provinsi dapat dipilih sesuai dengan tempat perusahaan Software House. Untuk peneliti menggunakan Index Jawa Timur. Gambar Lampiran A Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi

124 A Berikut merupakan Bobot Index setiap Provinsi : Gambar Lampiran A Bobot Index setiap Provinsi Sheet Biaya Personil Langkah selanjutnya adalah menghitung cost unit. Cost unit didapatkan dengan cara mengkalikan biaya per jam dengan waktu jam kerja perhari. Untuk perusahaan software house ini, yaitu dibutuhkan 8 jam kerja. Sehingga biaya perjam dikalikan 8.

125 A Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Personil Kemudian dari setiap unit akan dibagikan lagi per kategori (spesifik pekerjaan yang dikerjakan para pegawai), dan ditentukan setiap pegawai masuk kedalam unit mana, dan dilihat effort dari masingmasing unit yang ada. Kemudian dikalikan dengan gaji per hari, dan akan didapatkan biaya seperti gambar dibawah. (biaya ini bukan untuk gaji keseluruhan dalam 1 bulan, melainkan upah dari 1 website yang dikerjakan). Maka didapatkan lah total biaya personil Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Personil

126 A Sheet Biaya Non Personil Untuk mendapatkan biaya personil, perusahaan membutuhkan beberapa rincian biaya selama pengerjaan proyek perangkat lunak. Rincian tersebut memiliki ketentuan sendiri dari HPS, yaitu sebagai berikut :

127 A Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Non Personil Sheet Perhitungan Biaya Pajak (10%) Hasil pajak didapatkan dengan menjumlahkan biaya personil + biaya non personil dan dikalikan dengan 10% A 2 Website Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya Sheet Pencarian nilai Function Point Untuk mendapatkan nilai Function Point, dibutuhkan peritungan CFP dan juga RCAF. Berikut perhitungan dari sheet CFP dan RCAF : Sheet Perhitungan CFP Sheet CFP terdiri dari 6 bagian yang harus diisikan. Yang harus isikan adalah nama feature, dan nilai dari setiap komponen yang ada. Untuk perhitungan pertama dilakukan perhitungan CFP pada Website Unit

128 A Layanan Pengadaan Surabaya. Hasil perhitungan CFP adalah sebagai berikut: Gambar Lampira A Perhitungan CFP Dengan penentuan nilai pada jumlah tiap baris yang ada pada gambar diatas memiliki rumus : =SUM(($D3*'FPUnits'!$C$3);($E3*'FPUnits'!$C$4);($ F3*'FPUnits'!$C$5);($G3*'FPUnits'!$C$6);($H3*'FPU nits'!$c$7);($i3*'fpunits'!$c$8);($j3*'fpunits'!$c$9) ;($K3*'FPUnits'!$C$10);($L3*'FPUnits'!$C$11);($M3* 'FPUnits'!$C$12);($N3*'FPUnits'!$C$13);($O3*'FPUni ts'!$c$14);($p3*'fpunits'!$c$15);($q3*'fpunits'!$c$ 16);($R3*'FPUnits'!$C$17)) Rumus diatas merupakan perhitungan dari setiap baris, untuk setiap level memiliki bobot yang berbeda. Sehingga jumlah dari keseluruhan CFP memiliki rumus : =SUM(S3:S12) total CFP ditentukan dari jumlah keseluruhan nilai yang ada pada table kuning (pada gambar lampiran A-2.1) Sheet Perhitungan RCAF Setelah melakukan perhitungan CFP, langkah selanjutnya adalah melakukan pemberian bobot pada 17 komponen RCAF. Pemberian bobot memiliki range 0 5 dimana angka 0 memiliki arti sangat idak berpengaruh, dan nilai 5 memiliki arti sangat berpengaruh. Berikut merupakan hasil pemberian bobot terhadap Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Perhitungan dilakukan pada Excel sebagai berikut :

129 A Gambar Lampira A Perhitungan Relative Complexity Adjustment Factor Untuk perhitungan RCAF memiliki rumus : =SUM(C2:C15) yang merupakan jumlah dari keseluruhan bobot 14 karakteristik dari RCAF tersebut. Setelah mendapatkan nilai dari CFP dan RCAF, maka didapatkan nilai Function Point dengan perhitungan sebagai berikut :

130 A Gambar Lampira A perhitungan Function Point =CFP!B15*((0,65+0,01)*rcaf!C16) Yang merupakan perjumlah dari total CFP dan dikalikan dengan 0,65 + 0,01 dan dikalikan dengan total RCAF seperti pada gambar Sheet Perhitungan Source Line Of Codes (SLOC) Sheet SLOC memiliki beberapa bagian yang harus diisikan. Yaitu features yang terdapat pada website, sheet language untuk memasukkan jenis Bahasa yang digunakan pada saat pembuatan website, sheet estimated SLOC digunakan untuk memasukan estimasi jumlah baris kode, dan selanjutnya adalah, jumlah perhitungan dari tipe Bahasa dan Baris kode. Selanjutnya jumlah perhitungan di gabungkan dan dibagikan 1000 untuk mendapatkan nilai KLOC. Pada peroses ini website yang dilakukan untuk melakukan perhitungan adalah website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Dengan melakukan perhitungan baris kode yang menunjukan 11 tampilan yang mewakili estimasi baris kode pada website ini. Untuk perhitugan baris kode dapat dilihat seperti gambar dibawah ini, dan hasil menunjukkan bahwa jumlah baris kode pada website Unit Layanan Pengadaan Surabaya memiliki jumlah 73,2381 Baris kode.

131 A Gambar Lampira A Perhitungan Baris Kode Untuk perhitungan baris kode, setiap Bahasa memiliki rumus perhitungan sendiri. Untuk penggunaan Bahasa pemogramman pada Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya adalah HTML. Untuk mendapatkan jumlah estimasi SLOC, dibutuhkan estimasi jumlah baris disetiap feature yang ada. Kemudian tentukan Bahasa, dan keluarlah jumlah baris. Untuk mendapatkan jumlah yang ada pada baris kuning, dibutuhkan rumus : =$E2/VLOOKUP($D2;Backfiring!$A$2:Backfirin g!$b$9;2;false) yang merupakan perhitungan otomatis, yaitu untuk HTML memiliki nilai 0, dan dikalikan dengan estimasi baris yang sudah dihitung. Jumlah dari keseluruhan SLOC akan dibagi dengan 1000 untuk mendapatkan nilai KLOC.

132 A Sheet Perhitungan nilai Usaha (PM/Person-Month) Untuk mendapatkan nilai PM (person-month) dibutuhkan pemberian bobot terhadap faktor pernggerak biaya (ada 17 faktor). Bobot diberikan untuk setiap factor dengan cara memberikan level di setiap faktor. Untuk level terdiri dari 0 5 level. Dengan level 0 memiliki arti tidak berpengaruh, sedangkan untuk level tertinggi 5 yaitu sangat berpengaruh. Berikut merupakan hasil pemberian bobot terhadap website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Gambar Lampira A Perhitungan 17 Faktor Penggerak Biaya Kesimpulan perhitungan dari ketiga tahap diatas, yaitu dengan nilai Function Point 11646,36 nilai SLOC 73,2380, nilai Person-Month 3,47 dan nilai Man / Days sejumlah 69,4. Gambar Lampira A Hasil Perhitungan

133 A Sheet Perhitungan Distribusi Usaha Untuk perhitungan distribusi effort merupakan persentase dari setiap unit yang bekerja pada perusahaan. Persentase ditentukan oleh manager dari perusahaan sendiri. Manager yang menentukan bagaimana persentase kinerja dari setiap unit yang ada. Gambar Lampira A Perhitungan Distribusi Usaha Sheet Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Selanjutnya adalah melakukan pembagian effort dari setiap unit. Untuk mendapatkan nilai effort dari setiap unit, dilakukan perkalian dari persentase yang sudah diberikan untuk tiap unit yang ada pada sheet sebelumnya, kemudian dengan nilai effort (man days).

134 A Gambar Lampira A Perhitungan Pembagian Usaha Per- Unit Sheet Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Tahap selanjutnya adalah menentukan gaji dari setiap unit. Untuk pemberian gaji dapat diberikan sesuai dengan kinerja dari setiap unit. Dan pemberian gaji ditentukan oleh pemilik dari perusahaan software house tersebut. Untuk Index Provinsi dapat dipilih sesuai dengan tempat perusahaan Software House. Untuk peneliti menggunakan Index Jawa Timur.

135 A Gambar Lampira A Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Berikut merupakan Bobot Index setiap Provinsi : Gambar Lampira A Bobot Index setiap Provinsi

136 A Sheet Biaya Personil Langkah selanjutnya adalah menghitung cost unit. Cost unit didapatkan dengan cara mengkalikan biaya per jam dengan waktu jam kerja perhari. Untuk perusahaan software house ini, yaitu dibutuhkan 8 jam kerja. Sehingga biaya perjam dikalikan 8. Gambar Lampira A Perhitungan Biaya Personil Kemudian dari setiap unit akan dibagikan lagi per kategori (spesifik pekerjaan yang dikerjakan para pegawai), dan ditentukan setiap pegawai masuk kedalam unit mana, dan dilihat effort dari masingmasing unit yang ada. Kemudian dikalikan dengan gaji per hari, dan akan didapatkan biaya seperti gambar dibawah. (biaya ini bukan untuk gaji keseluruhan dalam 1 bulan, melainkan upah dari 1 website yang dikerjakan). Maka didapatkan lah total biaya personil

137 A Gambar Lampira A Total Perhitungan Biaya Personil Sheet Biaya Non Personil Untuk mendapatkan biaya personil, perusahaan membutuhkan beberapa rincian biaya selama pengerjaan proyek perangkat lunak. Rincian tersebut memiliki ketentuan sendiri dari HPS, yaitu sebagai berikut :

138 A Gambar Lampira A Perhitungan Biaya Non Personil Sheet Perhitungan Biaya Pajak (10%) Hasil pajak didapatkan dengan menjumlahkan biaya personil + biaya non personil dan dikalikan dengan 10% A 3 Website Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Sheet Pencarian nilai Function Point Untuk mendapatkan nilai Function Point, dibutuhkan peritungan CFP dan juga RCAF. Berikut perhitungan dari sheet CFP dan RCAF : Sheet Perhitungan CFP Sheet CFP terdiri dari 6 bagian yang harus diisikan. Yang harus isikan adalah nama feature, dan nilai dari setiap komponen yang ada. Untuk perhitungan pertama dilakukan perhitungan CFP pada Website Unit

139 A Layanan Pengadaan Surabaya. Hasil perhitungan CFP adalah sebagai berikut: Gambar Lampiran A Perhitungan Crude Function Point Dengan penentuan nilai pada jumlah tiap baris yang ada pada gambar diatas memiliki rumus : =SUM(($D3*'FPUnits'!$C$3);($E3*'FPUnits'!$C$4);($ F3*'FPUnits'!$C$5);($G3*'FPUnits'!$C$6);($H3*'FPU nits'!$c$7);($i3*'fpunits'!$c$8);($j3*'fpunits'!$c$9) ;($K3*'FPUnits'!$C$10);($L3*'FPUnits'!$C$11);($M3* 'FPUnits'!$C$12);($N3*'FPUnits'!$C$13);($O3*'FPUni ts'!$c$14);($p3*'fpunits'!$c$15);($q3*'fpunits'!$c$ 16);($R3*'FPUnits'!$C$17)) Rumus diatas merupakan perhitungan dari setiap baris, untuk setiap level memiliki bobot yang berbeda. Sehingga jumlah dari keseluruhan CFP memiliki rumus : =SUM(S3:S12) total CFP ditentukan dari jumlah keseluruhan nilai yang ada pada table kuning (pada gambar) Sheet Perhitungan RCAF Setelah melakukan perhitungan CFP, langkah selanjutnya adalah melakukan pemberian bobot pada 17 komponen RCAF. Pemberian bobot memiliki range 0 5 dimana angka 0 memiliki arti sangat tidak berpengaruh, dan nilai 5 memiliki arti sangat berpengaruh. Berikut merupakan hasil pemberian bobot terhadap Website Unit Layanan Pengadaan

140 A Surabaya. Perhitungan dilakukan pada Excel sebagai berikut : Gambar Lampiran A Perhitungan Relative Complexity Adjustment Factor Untuk perhitungan RCAF memiliki rumus : =SUM(C2:C15) yang merupakan jumlah dari keseluruhan bobot 14 karakteristik dari RCAF tersebut. Setelah mendapatkan nilai dari CFP dan RCAF, maka didapatkan nilai Function Point dengan perhitungan sebagai berikut :

141 A Gambar Lampiran A perhitungan Function Point =CFP!B15*((0,65+0,01)*rcaf!C16) Yang merupakan perjumlah dari total CFP dan dikalikan dengan 0,65 + 0,01 dan dikalikan dengan total RCAF seperti pada gambar Sheet Perhitungan Source Line Of Codes (SLOC) Sheet SLOC memiliki beberapa bagian yang harus diisikan. Yaitu features yang terdapat pada website, sheet language untuk memasukkan jenis Bahasa yang digunakan pada saat pembuatan website, sheet estimated SLOC digunakan untuk memasukan estimasi jumlah baris kode, dan selanjutnya adalah, jumlah perhitungan dari tipe Bahasa dan Baris kode. Selanjutnya jumlah perhitungan di gabungkan dan dibagikan 1000 untuk mendapatkan nilai KLOC. Pada peroses ini website yang dilakukan untuk melakukan perhitungan adalah website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Dengan melakukan perhitungan baris kode yang menunjukan 11 tampilan yang mewakili estimasi baris kode pada website ini. Untuk perhitugan baris kode dapat dilihat seperti gambar dibawah ini, dan hasil menunjukkan bahwa jumlah baris kode pada website Unit Layanan Pengadaan Surabaya memiliki jumlah 73,2381 Baris kode.

142 A Gambar Lampiran A Perhitungan Baris Kode Untuk perhitungan baris kode, setiap Bahasa memiliki rumus perhitungan sendiri. Untuk penggunaan Bahasa pemogramman pada Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya adalah HTML. Untuk mendapatkan jumlah estimasi SLOC, dibutuhkan estimasi jumlah baris disetiap feature yang ada. Kemudian tentukan Bahasa, dan keluarlah jumlah baris. Untuk mendapatkan jumlah yang ada pada baris kuning, dibutuhkan rumus : =$E2/VLOOKUP($D2;Backfiring!$A$2:Backfirin g!$b$9;2;false) yang merupakan perhitungan otomatis, yaitu untuk HTML memiliki nilai 0, dan dikalikan dengan estimasi baris yang sudah dihitung. Jumlah dari keseluruhan SLOC akan dibagi dengan 1000 untuk mendapatkan nilai KLOC. Sheet Perhitungan nilai Usaha (PM/Person-Month) Untuk mendapatkan nilai PM (person-month) dibutuhkan pemberian bobot terhadap faktor pernggerak biaya (ada 17 faktor). Bobot diberikan untuk setiap factor dengan cara memberikan level di setiap faktor. Untuk level terdiri dari 0 5 level. Dengan level 0 memiliki arti tidak berpengaruh,

143 A sedangkan untuk level tertinggi 5 yaitu sangat berpengaruh. Berikut merupakan hasil pemberian bobot terhadap website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Gambar Lampiran A Perhitungan 17 Faktor Penggerak Biaya Kesimpulan perhitungan dari ketiga tahap diatas, yaitu dengan nilai Function Point 11646,36 nilai SLOC 73,2380, nilai Person-Month 3,47 dan nilai Man / Days sejumlah 69,4. Gambar Lampiran A Hasil Perhitungan Sheet Perhitungan Distribusi Usaha Untuk perhitungan distribusi effort merupakan persentase dari setiap unit yang bekerja pada perusahaan. Persentase ditentukan oleh manager dari perusahaan sendiri. Manager yang menentukan bagaimana persentase kinerja dari setiap unit yang ada.

144 A Gambar Lampiran A Perhitungan Distribusi Usaha Sheet Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Selanjutnya adalah melakukan pembagian effort dari setiap unit. Untuk mendapatkan nilai effort dari setiap unit, dilakukan perkalian dari persentase yang sudah diberikan untuk tiap unit yang ada pada sheet sebelumnya, kemudian dengan nilai effort (man days).

145 A Gambar Lampiran A Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Sheet Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Tahap selanjutnya adalah menentukan gaji dari setiap unit. Untuk pemberian gaji dapat diberikan sesuai dengan kinerja dari setiap unit. Dan pemberian gaji ditentukan oleh pemilik dari perusahaan software house tersebut. Untuk Index Provinsi dapat dipilih sesuai dengan tempat perusahaan Software House. Untuk peneliti menggunakan Index Jawa Timur.

146 A Gambar Lampiran A Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Berikut merupakan Bobot Index setiap Provinsi : Gambar Lampiran A Bobot Index setiap Provinsi

147 A Sheet Biaya Personil Langkah selanjutnya adalah menghitung cost unit. Cost unit didapatkan dengan cara mengkalikan biaya per jam dengan waktu jam kerja perhari. Untuk perusahaan software house ini, yaitu dibutuhkan 8 jam kerja. Sehingga biaya perjam dikalikan 8. Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Personil Kemudian dari setiap unit akan dibagikan lagi per kategori (spesifik pekerjaan yang dikerjakan para pegawai), dan ditentukan setiap pegawai masuk kedalam unit mana, dan dilihat effort dari masingmasing unit yang ada. Kemudian dikalikan dengan gaji per hari, dan akan didapatkan biaya seperti gambar dibawah. (biaya ini bukan untuk gaji keseluruhan dalam 1 bulan, melainkan upah dari 1 website yang dikerjakan). Maka didapatkan lah total biaya personil

148 A Gambar Lampiran A Total Perhitungan Biaya Personil Sheet Biaya Non Personil Untuk mendapatkan biaya personil, perusahaan membutuhkan beberapa rincian biaya selama pengerjaan proyek perangkat lunak. Rincian tersebut memiliki ketentuan sendiri dari HPS, yaitu sebagai berikut :

149 A Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Non Personil Sheet Perhitungan Biaya Pajak (10%) Hasil pajak didapatkan dengan menjumlahkan biaya personil + biaya non personil dan dikalikan dengan 10% A 4 Website intensitas bangunan Sheet Pencarian nilai Function Point Untuk mendapatkan nilai Function Point, dibutuhkan peritungan CFP dan juga RCAF. Berikut perhitungan dari sheet CFP dan RCAF : Sheet Perhitungan CFP Sheet CFP terdiri dari 6 bagian yang harus diisikan. Yang harus isikan adalah nama feature, dan nilai dari setiap komponen yang ada. Untuk perhitungan pertama dilakukan perhitungan CFP pada Website Unit

150 A Layanan Pengadaan Surabaya. Hasil perhitungan CFP adalah sebagai berikut: Gambar Lampiran A Perhitungan Crude Function Point Dengan penentuan nilai pada jumlah tiap baris yang ada pada gambar diatas memiliki rumus : =SUM(($D3*'FPUnits'!$C$3);($E3*'FPUnits'!$C$4);($ F3*'FPUnits'!$C$5);($G3*'FPUnits'!$C$6);($H3*'FPU nits'!$c$7);($i3*'fpunits'!$c$8);($j3*'fpunits'!$c$9) ;($K3*'FPUnits'!$C$10);($L3*'FPUnits'!$C$11);($M3* 'FPUnits'!$C$12);($N3*'FPUnits'!$C$13);($O3*'FPUni ts'!$c$14);($p3*'fpunits'!$c$15);($q3*'fpunits'!$c$ 16);($R3*'FPUnits'!$C$17)) Rumus diatas merupakan perhitungan dari setiap baris, untuk setiap level memiliki bobot yang berbeda. Sehingga jumlah dari keseluruhan CFP memiliki rumus : =SUM(S3:S12) total CFP ditentukan dari jumlah keseluruhan nilai yang ada pada table kuning (pada gambar) Sheet Perhitungan RCAF Setelah melakukan perhitungan CFP, langkah selanjutnya adalah melakukan pemberian bobot pada 17 komponen RCAF. Pemberian bobot memiliki range 0 5 dimana angka 0 memiliki arti sangat idak berpengaruh, dan nilai 5 memiliki arti sangat berpengaruh. Berikut merupakan hasil pemberian bobot terhadap Website Unit Layanan Pengadaan

151 A Surabaya. Perhitungan dilakukan pada Excel sebagai berikut : Gambar Lampiran A Perhitungan Relative Complexity Adjustment Factor Untuk perhitungan RCAF memiliki rumus : =SUM(C2:C15) yang merupakan jumlah dari keseluruhan bobot 14 karakteristik dari RCAF tersebut. Setelah mendapatkan nilai dari CFP dan RCAF, maka didapatkan nilai Function Point dengan perhitungan sebagai berikut :

152 A Gambar Lampiran A perhitungan Function Point =CFP!B15*((0,65+0,01)*rcaf!C16) Yang merupakan perjumlah dari total CFP dan dikalikan dengan 0,65 + 0,01 dan dikalikan dengan total RCAF seperti pada gambar Sheet Perhitungan Source Line Of Codes (SLOC) Sheet SLOC memiliki beberapa bagian yang harus diisikan. Yaitu features yang terdapat pada website, sheet language untuk memasukkan jenis Bahasa yang digunakan pada saat pembuatan website, sheet estimated SLOC digunakan untuk memasukan estimasi jumlah baris kode, dan selanjutnya adalah, jumlah perhitungan dari tipe Bahasa dan Baris kode. Selanjutnya jumlah perhitungan di gabungkan dan dibagikan 1000 untuk mendapatkan nilai KLOC. Pada peroses ini website yang dilakukan untuk melakukan perhitungan adalah website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Dengan melakukan perhitungan baris kode yang menunjukan 11 tampilan yang mewakili estimasi baris kode pada website ini. Untuk perhitugan baris kode dapat dilihat seperti gambar dibawah ini, dan hasil menunjukkan bahwa jumlah baris kode pada website Unit Layanan Pengadaan Surabaya memiliki jumlah 73,2381 Baris kode.

153 A Gambar Lampiran A Perhitungan Baris Kode Untuk perhitungan baris kode, setiap Bahasa memiliki rumus perhitungan sendiri. Untuk penggunaan Bahasa pemogramman pada Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya adalah HTML. Untuk mendapatkan jumlah estimasi SLOC, dibutuhkan estimasi jumlah baris disetiap feature yang ada. Kemudian tentukan Bahasa, dan keluarlah jumlah baris. Untuk mendapatkan jumlah yang ada pada baris kuning, dibutuhkan rumus : =$E2/VLOOKUP($D2;Backfiring!$A$2:Backfirin g!$b$9;2;false) yang merupakan perhitungan otomatis, yaitu untuk HTML memiliki nilai 0, dan dikalikan dengan estimasi baris yang sudah dihitung. Jumlah dari keseluruhan SLOC akan dibagi dengan 1000 untuk mendapatkan nilai KLOC. Sheet Perhitungan nilai Usaha (PM/Person-Month) Untuk mendapatkan nilai PM (person-month) dibutuhkan pemberian bobot terhadap faktor pernggerak biaya (ada 17 faktor). Bobot diberikan untuk setiap factor dengan cara memberikan level di setiap faktor. Untuk level terdiri dari 0 5 level.

154 A Dengan level 0 memiliki arti tidak berpengaruh, sedangkan untuk level tertinggi 5 yaitu sangat berpengaruh. Berikut merupakan hasil pemberian bobot terhadap website Unit Layanan Pengadaan Surabaya. Gambar Lampiran A Perhitungan 17 Faktor Penggerak Biaya Kesimpulan perhitungan dari ketiga tahap diatas, yaitu dengan nilai Function Point 11646,36 nilai SLOC 73,2380, nilai Person-Month 3,47 dan nilai Man / Days sejumlah 69,4. Gambar Lampiran A Hasil Perhitungan Sheet Perhitungan Distribusi Usaha Untuk perhitungan distribusi effort merupakan persentase dari setiap unit yang bekerja pada perusahaan. Persentase ditentukan oleh manager dari

155 A perusahaan sendiri. Manager yang menentukan bagaimana persentase kinerja dari setiap unit yang ada. Gambar Lampiran A Perhitungan Distribusi Usaha Sheet Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Selanjutnya adalah melakukan pembagian effort dari setiap unit. Untuk mendapatkan nilai effort dari setiap unit, dilakukan perkalian dari persentase yang sudah diberikan untuk tiap unit yang ada pada sheet sebelumnya, kemudian dengan nilai effort (man days).

156 A Gambar Lampiran A Perhitungan Pembagian Usaha Per-Unit Sheet Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Tahap selanjutnya adalah menentukan gaji dari setiap unit. Untuk pemberian gaji dapat diberikan sesuai dengan kinerja dari setiap unit. Dan pemberian gaji ditentukan oleh pemilik dari perusahaan software house tersebut. Untuk Index Provinsi dapat dipilih sesuai dengan tempat perusahaan Software House. Untuk peneliti menggunakan Index Jawa Timur.

157 A Gambar Lampiran A Perhitungan Gaji dengan Index Tiap Provinsi Berikut merupakan Bobot Index setiap Provinsi : Gambar Lampiran A Bobot Index setiap Provinsi

158 A Sheet Biaya Personil Langkah selanjutnya adalah menghitung cost unit. Cost unit didapatkan dengan cara mengkalikan biaya per jam dengan waktu jam kerja perhari. Untuk perusahaan software house ini, yaitu dibutuhkan 8 jam kerja. Sehingga biaya perjam dikalikan 8. Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Personil Kemudian dari setiap unit akan dibagikan lagi per kategori (spesifik pekerjaan yang dikerjakan para pegawai), dan ditentukan setiap pegawai masuk kedalam unit mana, dan dilihat effort dari masingmasing unit yang ada. Kemudian dikalikan dengan gaji per hari, dan akan didapatkan biaya seperti gambar dibawah. (biaya ini bukan untuk gaji keseluruhan dalam 1 bulan, melainkan upah dari 1 website yang dikerjakan). Maka didapatkan lah total biaya personil

159 A Gambar Lampiran A Total Perhitungan Biaya Personil Sheet Biaya Non Personil Untuk mendapatkan biaya personil, perusahaan membutuhkan beberapa rincian biaya selama pengerjaan proyek perangkat lunak. Rincian tersebut memiliki ketentuan sendiri dari HPS, yaitu sebagai berikut :

160 A Gambar Lampiran A Perhitungan Biaya Non Personil Sheet Perhitungan Biaya Pajak (10%) Hasil pajak didapatkan dengan menjumlahkan biaya personil + biaya non personil dan dikalikan denan 10

161 LAMPIRAN B. RINCIAN BIAYA HASIL AKHIR PERHITUNGAN KERTAS KERJA ESTIMASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS B- 1 -

162 B- 2 - B 1 Website Unit Layanan Pengadaan Surabaya

163 Gambar Lambiran B Hasil Kertas Kerja ULP B- 3 -

164 B- 4 - B 2 Website E-SDM DPRKPCKTR

165 Gambar Lampiran B Hasil Kertas Kerja E-SDM DPRKPCKTR B- 5 -

166 B- 6 - B 3 Website Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Surabaya

167 Gambar Lampiran B Hasil Kertas Kerja Dinas Lingkungan Hidup B- 7 -

168 B- 8 - B 4 Website Manajemen SDM PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

169 Gambar Lampiran B Hasil Kertas Kerja Manajemen SDM B- 9 -

170 B B 5 Website intensitas bangunan

171 Gambar Lampiran B Hasil Kertas Kerja Intensitas Bangunan B- 11 -

172 B Halaman ini sengaja dikosongkan

173 LAMPIRAN C. HASIL PENGUJIAN KERTAS KERJA ESTIMASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) C- 1 -

174 C- 2 - C 1 PENGUJIAN OLEH PPK Tanggal Wawancara : 09 Juni 2017 Nama Narasumber : Munjamin Kholidi Peran Narasumber : Perwakilan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pada PT. Intigarmindo Tujuan Wawancara : Verifikasi dan Validasi Kertas Kerja Estimasi HPS Tabel 2 Hasil Tabel Pengujian Jumat, 09 Juni 2017 Pertanyaan Apakah komponen HPS yang digunakan dalam Lembar Kerja Estimasi HPS sudah lengkap dalam menghasilkan perhitungan estimasi HPS? Jawaban Sudah cukup Jelas dikarenakan sudah di rinci setiap komponen yang ada di HPS. Dan perhitungan tersebut sudah di buat sheets khusus sedemikian rupa sehingga kalaupun ada kekurangan dapat dipastikan sangat kecil sekali seperti biaya non personil yang banyak yang belum/kurang, sehingga menyebabkan biaya HPS menjadi kecil

175 C- 3 - Pertanyaan Apakah ada sesuatu yang harus ditambahkan atau dikurangi? Jawaban Pastinya ada tapi sedikit sekali dikarenakan untuk masing masing daerah pasti akan berbeda situasinya contoh pembuatan HPS untuk Di Desa terpencil pasti akan ada perubahan- perubahannya karena komponen diatas tidak mungkin sama dengan yang ada dikota contoh: Hotel, Pesawat, dll. Menurut Bapak, bagaimana kriteria HPS yang Baik agar dapat jelas digunakan pada saat memberitahu calon client kita Menurut Bapak, Saran untuk HPS ini bagaimana? Pembuatan HPS harus Detail dan Jelas setiap kompoinen sekecil apapun harus diperhitungkan dikarenakan HPS akan cacat apabila setelah diterpkan banyak yang berubah bahkanb cenderung tidak pas atau tidak lengkap. untuk itu untuk menghindari hal hal tsb. Segala sesuatu yg diperlukan harus dicantumkan. Saran untuk HPS ini Nilai atau harga coba di evaluasi kembali untuk komponen sudah bagus.

176 C- 4 - Yang diperoleh oleh peneliti pada wawancara ini merupakan murni apa adanya dari hasil wawancara langsung dengan narasumber dan tanpa melanggar peraturan kerahasiaan data dan informasi penting institusi. Surabaya, 09 Juni 2017 Mengetahui, Narasumber (Munjamin Kholidi)

177 Biodata Penulis Penulis bernama lengkap Friska Izza Amalia, biasa disapa dengan Friska. Penulis dilahirkan di Tegal, 1 Desember 1995 dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Bani Saleh 5, SMPN 1 Bekasi, dan SMAN 1 Bekasi. Pada tahun 2013, penulis diterima di Jurusan Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan tercatat sebagai mahasiswi dengan NRP Selama masa perkuliahan, penulis aktif di bidang akademik dan organisasi. Di bidang akademik, penulis pernah menjadi asisten dosen pada mata kuliah Keterampilan Interpersonal. Di bidang non-akademik, penulis mengikuti organisasi mahasiswa, Kakak Pendamping 2014/2015, Koordinator Information System Expo 2016, dan beberapa kepanitian acara tingkat jurusan. Penulis juga pernah melaksanakan kerja praktik di PT. Angkasapura I (Persero) Surabaya selama 1,5 bulan pada tahun Untuk mendapatkan gelas Sarjana Komputer (S.Kom), penulis melakukan penelitian tugas akhir di Jurusan Sistem Informasi, penulis memilih bidang minat Manajemen Sistem Informasi dengan topik Analisis biaya pada proyek perangkat lunak. Jika ada pertanyaan mengenai tugas akhir ini, penulis dapat dihubungi melalui friskaiamjm@gmail.com, dan bisa hubungi

3.1 Analisis Sistem Identifikasi Masalah Prosedur menentukan HPS Analisis Kebutuhan

3.1 Analisis Sistem Identifikasi Masalah Prosedur menentukan HPS Analisis Kebutuhan 1 DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Batasan Masalah...

Lebih terperinci

Unadjusted Function Points - UFP

Unadjusted Function Points - UFP Perhitungan COCOMO bisa digunakan untuk mengetahui jenis proyek, menghitung Person Month (perbandingan antara waktu dan tenaga yang dibutuhkan), Durasi (waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek),

Lebih terperinci

Project Plan Cost Estimation. I Dewa Md. Adi Baskara Joni S.Kom., M.Kom

Project Plan Cost Estimation. I Dewa Md. Adi Baskara Joni S.Kom., M.Kom Project Plan Cost Estimation I Dewa Md. Adi Baskara Joni S.Kom., M.Kom Why? Hubungan antara konsep umum dengan teknik analisis ekonomi dalam Rekayasa Perangkat Lunak Teknik yang menyediakan bagian penting

Lebih terperinci

COCOMO. Constructive Cost Model

COCOMO. Constructive Cost Model COCOMO Constructive Cost Model Estimasi biaya dan waktu (1) Top down (analogi histori dan informasi): dari analisa bisnis sampai ke detail. Bottom up: dari estimasi masing-masing aktivitas proyek dikumpulkan

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PEMBUATAN MODUL ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNTUK DENGAN METODE USE CASE POINT

ESTIMASI BIAYA PEMBUATAN MODUL ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNTUK DENGAN METODE USE CASE POINT ESTIMASI BIAYA PEMBUATAN MODUL ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNTUK UNIT BISNIS PABRIK GULA DI PT. PERKEBUNAN XYZ DENGAN METODE USE CASE POINT IDENTITAS PENULIS TUGAS AKHIR NAMA : Grandys FrieskaPrassida

Lebih terperinci

TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA. Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak. helen.staff.gunadarma.ac.id

TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA. Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak. helen.staff.gunadarma.ac.id TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak Overview Produktivitas Pengukuran Perangkat Lunak Size-oriented Metrics Function-oriented Metrics Produktivitas Produktivitas pengembangan

Lebih terperinci

Estimasi Proyek Perangkat Lunak. Universitas Gunadarma

Estimasi Proyek Perangkat Lunak. Universitas Gunadarma Estimasi Proyek Perangkat Lunak Universitas Gunadarma Estimasi biaya dan usaha 1. Menunda estimasi sampai akhir proyek (100% akurat). 2. Berdasarkan estimasi pada proyek yang mirip sebelumnya. 3. Menggunakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK 5.1. OBSERVASI PADA ESTIMASI Kompleksitas merupakan pengukuran relatif yang dipengaruhi oleh kebiasaan dengan usaha yang sudah dilakukan pada masa sebelumnya. Ukuran

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIAYA PROYEK

MANAJEMEN BIAYA PROYEK MANAJEMEN BIAYA PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Biaya Biaya adalah sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik. Biaya umumnya diukur dalam satuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka perlu dibuat langkah-langkah penelitian. Langkah-langkah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. maka perlu dibuat langkah-langkah penelitian. Langkah-langkah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Analisis Penelitian Untuk memudahkan penelitian dan memperoleh hasil yang diharapkan, maka perlu dibuat langkah-langkah penelitian. Langkah-langkah penelitian pembuatan Estimasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI TUGAS AKHIR CF 1380 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI IKA PUTRI SEPTYANA NRP 5205 100 021 Dosen Pembimbing Ir. Khakim Ghozali JURUSAN SISTEM INFORMASI Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER

APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER Alvi Fajar Purnama Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer - Universitas Komputer Indonesia e-mail : Alvirey_1982@yahoo.com

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom Modul ke: 14 Fakultas FASILKOM Manajemen Proyek Sistem Informasi Proyek merupakan sebagai usaha sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk layanan, unik atau hasil. Tujuan proyek mendefinisikan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB

PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB D-7-1 PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB Silvia Rostianingsih e-mail : silvia@peter.petra.ac.id Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Surabaya Siwalankerto 121-131

Lebih terperinci

Implementasi Metode Function Points Untuk Mengestimasi Usaha Pada Proyek Pembangunan Aplikasi Layanan Publik

Implementasi Metode Function Points Untuk Mengestimasi Usaha Pada Proyek Pembangunan Aplikasi Layanan Publik 1 Implementasi Metode Function Points Untuk Mengestimasi Usaha Pada Proyek Pembangunan Aplikasi Layanan Publik Renny Sari Dewi Universitas Internasional Semen Indonesia; Jl Raya Veteran Gresik, +6231 3985482

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ESTIMASI USAHA DAN BIAYA PROYEK PENGEMBANGAN SOFTWARE BERBASIS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI ESTIMASI UKURAN PERANGKAT LUNAK DENGAN PENDEKATAN FUNCTION POINT ANALYSIS

PENGEMBANGAN APLIKASI ESTIMASI UKURAN PERANGKAT LUNAK DENGAN PENDEKATAN FUNCTION POINT ANALYSIS PENGEMBANGAN APLIKASI ESTIMASI UKURAN PERANGKAT LUNAK DENGAN PENDEKATAN FUNCTION POINT ANALYSIS (FPA) MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Mencapai

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI 1. Pendahuluan adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu bidang kajian dalam bidang teknologi informasi adalah rekayasa perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, terdapat konsep yang mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Dosen : Rinci Kembang Hapsari, S.Si., M.Kom

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Dosen : Rinci Kembang Hapsari, S.Si., M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Dosen : Rinci Kembang Hapsari, S.Si., M.Kom MANAJEMEN BIAYA PROYEK PERTEMUAN 8 BIAYA Biaya adalah sumber daya yang harus dikeluarkan untuk mencapai sasaran tertentu Sumberdaya:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN WAKTU DAN BIAYA DALAM MANAJEMEN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CPM

APLIKASI PENENTUAN WAKTU DAN BIAYA DALAM MANAJEMEN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CPM TUGAS AKHIR CI1599 APLIKASI PENENTUAN WAKTU DAN BIAYA DALAM MANAJEMEN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CPM SAID AHMAD SAUD NRP 5102 100 081 Dosen Pembimbing I Bilqis Amaliah, S.Kom, M.Kom Dosen Pembimbing II

Lebih terperinci

MN232 - Manajemen Proyek Piranti Lunak Pertemuan : ESTIMASI

MN232 - Manajemen Proyek Piranti Lunak Pertemuan : ESTIMASI Pokok Bahasan Sejarah estimasi. Proses estimasi. Ukuran estimasi. Estimasi usaha. Estimasi jadwal. Sulitnya estimasi usaha. Penghalusan estimasi. ESTIMASI Sejarah estimasi. Isu - Beberapa estimasi dilakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : penjualan, pembelian, peramalan, metode Brown s Double Exponential Smoothing, MAPE. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : penjualan, pembelian, peramalan, metode Brown s Double Exponential Smoothing, MAPE. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu masalah pada minimarket adalah seringnya terjadi persediaan barang yang berlebihan, atau kekurangan. Minimarket tersebut memerlukan sebuah sistem yang dapat menghitung jumlah penjualan

Lebih terperinci

BAB 5 PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

BAB 5 PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK Hal : 1 BAB 5 PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK Proses manajemen proyek perangkat lunak dimulai dengan kegiatan project planning (perencanaan proyek). Yang pertama dari aktifitas ini adalah estimation

Lebih terperinci

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proyek fisik seperti pembangunan jembatan atau pembangunan jalan, estimasi biaya dan usaha proyek dapat dilakukan dengan lebih realistis karena semua komponen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : proyek kontruksi, monitoring, aplikasi, kinerja biaya, kinerja waktu, riil, anggaran. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : proyek kontruksi, monitoring, aplikasi, kinerja biaya, kinerja waktu, riil, anggaran. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan hal penting untuk menunjang efektivitas kerja pada suatu proyek konstruksi. Monitoring kinerja proyek yang baik perlu didukung oleh bidang ilmu lain demi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Layanan TI, Service Design, Customer, Model Sullivan, Portofolio Aplikasi, SWOT.

ABSTRAK. Kata Kunci : Layanan TI, Service Design, Customer, Model Sullivan, Portofolio Aplikasi, SWOT. ABSTRAK Untuk mencapai tujuan bisnisnya, seringkali perusahaan-perusahaan menggunakan teknologi informasi sebagai bagian dalam menciptakan pelayanan yang berkualitas maupun dalam optimalisasi proses bisnisnya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xivv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xivv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xivv DAFTAR TABEL... xix DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier ABSTRAK. Teknologi dewasa ini perkembangannya sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat ini tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: material control, supplier, proyek, quality control, material, user. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: material control, supplier, proyek, quality control, material, user. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Material adalah salah satu hal yang utama dalam sebuah proyek. Oleh karena itu diperlukan adanya sistem yang mengatasi permasalahan kompleksitas data material dimulai dari proses pemesanan hingga

Lebih terperinci

PERKIRAAN BIAYA PEMBUATAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNIT BISNIS PABRIK GULA PADA PT. PERKEBUNAN XYZ DENGAN METODE FUNCTION POINT

PERKIRAAN BIAYA PEMBUATAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNIT BISNIS PABRIK GULA PADA PT. PERKEBUNAN XYZ DENGAN METODE FUNCTION POINT PERKIRAAN BIAYA PEMBUATAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNIT BISNIS PABRIK GULA PADA PT. PERKEBUNAN XYZ DENGAN METODE FUNCTION POINT Penyusun Tugas Akhir: Imania Daniari - 5208100079 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS (ANN) DALAM PREDIKSI DATA TIME SERIES PENJUALAN STUDI KASUS PT.

IMPLEMENTASI PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS (ANN) DALAM PREDIKSI DATA TIME SERIES PENJUALAN STUDI KASUS PT. TUGAS AKHIR CI1599 IMPLEMENTASI PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS (ANN) DALAM PREDIKSI DATA TIME SERIES PENJUALAN STUDI KASUS PT. VARIA USAHA BETON ATHUR ADHI BUWANA NRP 5102 109 044 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Aplikasi Perencanaan Biaya Pengembangan dan Implementasi Software Berbasis Activity-based Costing. Panca Rahardiyanto

Aplikasi Perencanaan Biaya Pengembangan dan Implementasi Software Berbasis Activity-based Costing. Panca Rahardiyanto Aplikasi Perencanaan Biaya Pengembangan dan Implementasi Software Berbasis Activity-based Costing Panca Rahardiyanto Latar Belakang Pengembangan software secara in-house atau out sourcing Perusahaan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 5 PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

BAB 5 PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK Rekayasa Perangkat Lunak B5 - YC Hal : 1 BAB 5 PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK Proses manajemen proyek perangkat lunak dimulai dengan kegiatan project planning (perencanaan proyek). Yang pertama dari

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman :. halaman Mata Kuliah : Manajemen Proyek

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Kata Kunci: Jaringan, Konstruksi, Pelaporan, Proyek, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Kata Kunci: Jaringan, Konstruksi, Pelaporan, Proyek, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan di Indonesia dan Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Jawa Bali 5 (UPK JJB 5) merupakan bisnis di bawah PT. PLN (Persero) yang dibentuk

Lebih terperinci

Systems Development Life Cycle (SDLC)

Systems Development Life Cycle (SDLC) Systems Development Life Cycle (SDLC) OPINI 28 September 2010 14:04 Dibaca: 3263 Komentar: 2 0 SDLC (Systems Development Life Cycle) dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan

Lebih terperinci

Analisa dan Aplikasi Estimasi Kompleksitas Perangkat Lunak Studi Kasus: Sistem Informasi Bisnis Web Store Kidnapped-Ally

Analisa dan Aplikasi Estimasi Kompleksitas Perangkat Lunak Studi Kasus: Sistem Informasi Bisnis Web Store Kidnapped-Ally Analisa dan Aplikasi Estimasi Kompleksitas Perangkat Lunak Studi Kasus: Sistem Informasi Bisnis Web Store Kidnapped-Ally Retno Siti Wulandari 41508110001 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PROJECT COST MANAGEMENT (MANAJEMEN BIAYA PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT COST MANAGEMENT (MANAJEMEN BIAYA PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT COST MANAGEMENT (MANAJEMEN BIAYA PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 PENGERTIAN BIAYA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER

PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER TUGAS AKHIR - ST 1325 PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER ADITYA HIDAYAT JATI NRP 1302100044 Dosen Pembimbing Dra. Kartika Fitriasari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan yaitu segi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan yaitu segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini, sudah sangat cepat dan maju. Salah satu adalah teknologi komputer, pada saat ini hampir segala bidang membutuhkan komputer

Lebih terperinci

Manajemen Biaya Proyek 5/13/2011 1

Manajemen Biaya Proyek 5/13/2011 1 Manajemen Biaya Proyek 5/13/2011 1 Definisi Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya Biaya pada umumnya diukur dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA BERBASIS WEB PADA PO.AGSA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA BERBASIS WEB PADA PO.AGSA LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA BERBASIS WEB PADA PO.AGSA FAJAR HERMAWAN NIM. 201253063 DOSEN PEMBIMBING Pratomo Setiaji, S.Kom, M.Kom Supriyono, S.Kom, M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

A. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak

A. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak A. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak Secara umum tujuan RPL tidak berbeda dengan bidang rekayasa yang lain. Bidang rekayasa akan selalu berusaha menghasilkan output yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PROYEK Proyek adalah suatu kegiatan mengkoordinasikan segala sesuatu dengan menggunakan perpaduan sumber daya

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PROYEK Proyek adalah suatu kegiatan mengkoordinasikan segala sesuatu dengan menggunakan perpaduan sumber daya MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PROYEK Proyek adalah suatu kegiatan mengkoordinasikan segala sesuatu dengan menggunakan perpaduan sumber daya manusia, teknik, administratif, keuangan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI...

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... v vi viii xiii xix xxiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang... 1 1.2Perumusan Masalah... 2

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA METODOLOGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Donni Prabowo @donnipra donnipra.com ANSI Pertemuan 5 Presentasi oleh Reviewer WATERFALL WATERFALL : Summary Classic Life Cycle atau model

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMESANAN LAPANGAN FUTSAL BERBASIS SOFTWARE AS A SERVICE (CLOUD COMPUTING)

SISTEM INFORMASI PEMESANAN LAPANGAN FUTSAL BERBASIS SOFTWARE AS A SERVICE (CLOUD COMPUTING) LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PEMESANAN LAPANGAN FUTSAL BERBASIS SOFTWARE AS A SERVICE (CLOUD COMPUTING) AHMAD BACHTIAR NIM. 201253064 DOSEN PEMBIMBING Andy Prasetyo Utomo, S.Kom, MT Nanik Susanti,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang aplikasi yang akan diuji berdasarkan teori Function Point sebagai acuan untuk melakukan estimasi kompleksitas dengan studi kasus aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran merupakan dasar dari setiap disiplin rekayasa dan berlaku juga dalam perekayasaan perangkat lunak. Untuk mengevaluasi performa suatu sistem atau proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 7

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 7 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xxi BAB I PENDAHULUAN.... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : data insinyur, data material, data excavator, data dump truck, data proyek. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : data insinyur, data material, data excavator, data dump truck, data proyek. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Data insinyur diperlukan untuk mengetahui siapa yang mengendalikan suatu proyek. Data material diperlukan untuk mengetahui jenis tanah apa yang terdapat dalam suatu proyek dan berapa koefisien

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS)

LAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS) LAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS) EDO CAHAYA PUTRA NIM. 201451033 DOSEN PEMBIMBING Ahmad Jazuli, S.Kom, M.Kom

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM REPORTING ONLINE PATROLI DAN LEAK SURVEY JARINGAN PIPA GAS BUMI. Muhammad Syaiful Mutaqin

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM REPORTING ONLINE PATROLI DAN LEAK SURVEY JARINGAN PIPA GAS BUMI. Muhammad Syaiful Mutaqin ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM REPORTING ONLINE PATROLI DAN LEAK SURVEY JARINGAN PIPA GAS BUMI Muhammad Syaiful Mutaqin 41811110050 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCUBUANA

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA

PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA Irvan Nurachman 5206100012 Pembimbing: Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom Apol Pribadi Subriadi, S.T, M.T Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xix DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... ix. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... ix. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 5 1.3 Batasan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA)

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA) TUGAS AKHIR - ST 1325 PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA) RENI FANDANSARI NRP 1307100521 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni R.,

Lebih terperinci

Munir, Dr. M.IT : Pengembangan Proyek Sistem 133

Munir, Dr. M.IT : Pengembangan Proyek Sistem 133 PENGEMBANGAN PROYEK SISTEM Pengembangan sistem masih bersifat labour intensive activity. Pengelolaan yang baik terhadap pengembangan suatu proyek sistem perlu dilakukan agar tidak terjadi kekacauan. Terdapat

Lebih terperinci

II.7.3 Stored Procedured II.7.4 Trigger II.8 C# II.9 Akuntansi II.9.1 Laba Rugi II.9.2 Average Method II.9.

II.7.3 Stored Procedured II.7.4 Trigger II.8 C# II.9 Akuntansi II.9.1 Laba Rugi II.9.2 Average Method II.9. Abstrak Pembuatan aplikasi yang mencakup proses pencatatan data hasil produksi, pencatatan karyawan, penggajian, proses pembelian, proses penjualan, pencatatan data pelanggan dan pemasok, dilakukan secara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi telah berkembang sangat cepat, hampir semua bidang telah memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu pekerjaan yang ada. Seperti salah satunya dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE AVERAGE DI DESA PEDAWANG

SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE AVERAGE DI DESA PEDAWANG LAPORAN SKRIPSI SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE AVERAGE DI DESA PEDAWANG ABDUL LATIF FAIZ NIM. 201251006 DOSEN PEMBIMBING Ahmad Jazuli, M.Kom Alif Catur Murti, M.Kom PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGUKURAN KUALITAS PADA PERANGKAT LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINES OF CODE (LOC) DAN FUNCTION POINT (FP)

IMPLEMENTASI PENGUKURAN KUALITAS PADA PERANGKAT LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINES OF CODE (LOC) DAN FUNCTION POINT (FP) IMPLEMENTASI PENGUKURAN KUALITAS PADA PERANGKAT LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINES OF CODE (LOC) DAN FUNCTION POINT (FP) SKRIPSI AULIA ARFAN 041401045 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak (software). Pada dasarnya bahwa untuk setiap pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak (software). Pada dasarnya bahwa untuk setiap pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2015 belanja TI (teknologi infomasi) di Indonesia telah meningkat menjadi Rp 176,3 T, naik 15,1% dari tahun 2014 (BMI research, 2015). Dan salah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS WEB PADA PT. KLARAS PUSAKA INTERNASIONAL

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS WEB PADA PT. KLARAS PUSAKA INTERNASIONAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS WEB PADA PT. KLARAS PUSAKA INTERNASIONAL TITO ANA SAFRIDA 41812120038 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah 3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah 3 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN vii viii x xiii xx xxii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Batasan Masalah

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN A. Tujuan Pengambangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi

Lebih terperinci

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5 DAFTAR ISI Halaman Judul... ii Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iii Pengesahan Dewan Penguji... iv Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... v Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan pengerjaan tugas akhir dapat berjalan secara terarah dan sistematis. Start. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan pengerjaan tugas akhir dapat berjalan secara terarah dan sistematis. Start. Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dalam tugas akhir diperlukan sebagai panduan agar tahapan pengerjaan tugas akhir dapat berjalan secara terarah dan sistematis. Tahapan-tahapan pengerjaan penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penyelidikan geoteknik diperlukan untuk menentukan stratifikasi (pelapisan) tanah dan karakteristik teknis tanah. Ada beberapa cara untuk melakukan pengujian tanah dilapangan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA TOKO CAT BERBASIS SOFTWARE AS A SERVICES CLOUD COMPUTING

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA TOKO CAT BERBASIS SOFTWARE AS A SERVICES CLOUD COMPUTING LAPORAN SKRIPSI SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA TOKO CAT BERBASIS SOFTWARE AS A SERVICES CLOUD COMPUTING Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING ORDER PADA PT. ABC BERBASIS WEB

SISTEM MONITORING ORDER PADA PT. ABC BERBASIS WEB SISTEM MONITORING ORDER PADA PT. ABC BERBASIS WEB PANDU FAEZAL SUSANTO 41511110054 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016 SISTEM MONITORING ORDER PADA

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT. KARTU SEMESTA INDONESIA MENGGUNAKAN FRAMEWORK XAF TUGAS AKHIR

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT. KARTU SEMESTA INDONESIA MENGGUNAKAN FRAMEWORK XAF TUGAS AKHIR PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT. KARTU SEMESTA INDONESIA MENGGUNAKAN FRAMEWORK XAF TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program

Lebih terperinci

ALIFI ADIA PRANATHA

ALIFI ADIA PRANATHA ALIFI ADIA PRANATHA 5208 100 037 JUDUL TUGAS AKHIR ANALISIS PERKIRAAN BIAYA PEMBUATAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) MODUL PABRIK GULA DI PERUSAHAAN PERKEBUNAN DENGAN METODE COCOMO II Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

SKRIPSI E-GOVERMENT PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA BERBASIS WEB DI DESA BABALAN KABUPATEN PATI. Oleh : ANANG SUSILO

SKRIPSI E-GOVERMENT PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA BERBASIS WEB DI DESA BABALAN KABUPATEN PATI. Oleh : ANANG SUSILO SKRIPSI E-GOVERMENT PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA BERBASIS WEB DI DESA BABALAN KABUPATEN PATI Oleh : ANANG SUSILO 2011-51-039 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2016

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIAYA PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MANAJEMEN BIAYA PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MANAJEMEN BIAYA PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan

Lebih terperinci

2. PERENCANAAN TUJUAN PERANGKAT LUNAK

2. PERENCANAAN TUJUAN PERANGKAT LUNAK 1 2. PERENCANAAN TUJUAN PERANGKAT LUNAK Topik meliputi : 1. Gambaran Umum 2. Kategori Ukuran Proyek 3. Tujuan Perencanaan Proyek 4. Scope Perangkat Lunak 5. Perencanaan Sumber Daya 6. Pengukuran Kualitas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 PERANCANGAN APLIKASI ESTIMASI USAHA UNTUK PROYEK SOFTWARE YANG BERORIENTASI OBJEK Muhsin Shodiq

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI. Disusun Oleh : Nama : Zulfa Ainun Nisa NIM : Program Studi : Sistem Informasi Fakultas : Teknik

LAPORAN SKRIPSI. Disusun Oleh : Nama : Zulfa Ainun Nisa NIM : Program Studi : Sistem Informasi Fakultas : Teknik LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PEMILIHAN DUTA WISATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATA KUDUS BERBASIS WEB (STUDI KASUS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KUDUS) Laporan ini disusun guna

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengelolaan, proyek, manajemen, resiko

ABSTRAK. Kata kunci: pengelolaan, proyek, manajemen, resiko ABSTRAK WIT merupakan instansi yang bergerak dalam bidang IT, khususnya dalam pembuatan software, aplikasi, web design & E-Commerce, Multimedia, Hardware dan Networking. Dalam memantau proyek-proyek yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi informasi yang semakin maju ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat menjadi sangat penting. Information Technology, Internet, dan Web sudah

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BIDANG KEUANGAN PADA CV SURYA MAS INDAH LESTARI PALEMBANG Dewi 2007260011

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS SOFTWARE AS A SERVICE (SAAS)

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS SOFTWARE AS A SERVICE (SAAS) LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS SOFTWARE AS A SERVICE (SAAS) Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1 Pada Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom Modul ke: 07 Manajemen Proyek Sistem Informasi Di dalam feasibility plan, estimasi global terhadap waktu proyek sudah didefinisikan. Namun permasalahannya adalah terkadang, dibutuhkan estimasi yang lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan penelitian maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan pengelolaan data pada saat ini sangatlah penting, dimana data akan berada pada media-media yang berlainan platform dan perlu dikelola ketika data memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Bhirawa Steel Surabaya adalah salah satu produsen baja tertua dan

BAB I PENDAHULUAN. PT Bhirawa Steel Surabaya adalah salah satu produsen baja tertua dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Bhirawa Steel Surabaya adalah salah satu produsen baja tertua dan termodern di Indonesia yang beralamat di Jl. Margomulyo no. 6 Surabaya. PT. Bhirawa Steel

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA PERANAN KONSULTAN PENGAWAS DENGAN MASALAH-MASALAH DOMINAN PADA PROYEK DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

KORELASI ANTARA PERANAN KONSULTAN PENGAWAS DENGAN MASALAH-MASALAH DOMINAN PADA PROYEK DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR KORELASI ANTARA PERANAN KONSULTAN PENGAWAS DENGAN MASALAH-MASALAH DOMINAN PADA PROYEK DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh: MHD.FIRZI AKBAR NIM : 1105141013 PROGRAM

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iv viii x xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Peran teknologi informasi saat ini merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu organisasi karena teknologi infromasi merupakan salah satu bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. estimasi biaya dan usaha proyek dapat dilakukan dengan lebih realistis karena semua

BAB 1 PENDAHULUAN. estimasi biaya dan usaha proyek dapat dilakukan dengan lebih realistis karena semua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proyek fisik seperti pembangunan jembatan atau pembangunan jalan, estimasi biaya dan usaha proyek dapat dilakukan dengan lebih realistis karena semua komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi sangat banyak membantu seperti dalam hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci