Suasana pameran Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia di Taman Ismail Marzuki pada 1975 Foto koleksi Hyphen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Suasana pameran Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia di Taman Ismail Marzuki pada 1975 Foto koleksi Hyphen"

Transkripsi

1 Jim Supangkat, Ken Dedes (1975) Foto koleksi: Hyphen Suasana pameran Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia di Taman Ismail Marzuki pada 1975 Foto koleksi Hyphen

2 Lukisan Srihadi, Alam Jakarta, dalam pameran tunggalnya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 1978 Foto: Tempo / S. Prinka

3 Karya instalasi Hardi, Coca-Cola Persahabatan, dalam pameran tunggalnya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 1979 Foto: Tempo / S. Prinka

4 Suasana pameran Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia pada 1979 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Foto koleksi Hyphen

5 Raden Saleh Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) Cat minyak di atas kanvas, 112 x 179 cm Sumber: Katalog 17 71: Goresan Juang Kemerdekaan (Istana Kepresidenan RI, Kementerian Sekretariat Negara RI, Sekretariat Presiden, 2016)

6 Sudjana Kerton Keluarga Bermotor atau Hari Minggu Bermotor (1978) Cat minyak di atas kanvas, 145 x 93 cm Foto dokumentasi: Indonesian Visual Art Archive / Yayasan Seni Cemeti

7 Minta Makan, karya Priyanto S. di Pameran Keramik Humor oleh Lembaga Humor Indonesia di Galeri Baru Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 1986 Foto: Tempo / Bambang Bujono

8 Walter Spies Bayang-bayang Sapi (1939) Sumber: John Stowell, Walter Spies: A Life in Art (Afterhours Book, 2012) Bertapa di Candi Tebing Bali Abad Kesebelas (1930) Cat minyak pada hardbroad, 65 x 80 cm Sumber: Katalog Senandung Ibu Pertiwi (Istana Kepresidenan RI, Kementerian Sekretariat Negara RI, Sekretariat Presiden, 2017)

9 Heri Dono The Last Sarimin (2008) Cat akrilik di atas kanvas 150 x 200 cm Tarzan Today (2008) Cat akrilik di atas kanvas 180 x 212 cm Foto dokumentasi: Indonesian Visual Art Archive / Edwin's Gallery Donosaurus Going to the City (2006) Cat akrilik di atas kanvas 345 x 224 cm

10 Komik Put On karya Kho Wan Gie di majalah Pantjawarna, Tahun V, No. 58, Djuli 1953, hlm. 37 Gambar koleksi Hikmat Darmawan

11 Hendra Gunawan Pengantin Revolusi (1955) Cat minyak di atas kanvas, 223 x 294 cm Foto dokumentasi: Indonesian Visual Art Archive / Aminudin T.H. Siregar

12 S. Sudjojono Di Depan Kelambu Terbuka (1939), 66 x 89 cm Sumber: Katalog 17 71: Goresan Juang Kemerdekaan (Istana Kepresidenan RI, Kementerian Sekretariat Negara RI, Sekretariat Presiden, 2016)

13 Salah satu karya pelukis Widayat dalam pamerannya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Foto: Tempo / Ali Said

14 Dede Eri Supria Kaum Urban (1985) Mendorong Beban (1985) Sumber: katalog pameran tunggal Dede Eri Supria pada 29 Juli 5 Agustus 1985 di Taman Ismail Marzuki

15 S. Sudjojono Tjap Go Meh (1940) Cat minyak di atas kanvas, 73 x 51 cm Foto koleksi Galeri Nasional Indonesia

16 Djoko Pekik Kawulo Gonjang-ganjing (1989) Cat minyak di atas kanvas 220 x 135 cm Foto dokumentasi Indonesian Visual Art Archive Tayuban (1990) Cat minyak di atas kanvas 150 x 150 cm Foto dokumentasi Indonesian Visual Art Archive / Edwin s Gallery

17 Semsar Siahaan Penggalian Kembali (1993) Tonny Haryanto Keluarga Berisik (1993) Sumber: Tempo, 1 Januari 1994

18 Nashar Renungan Malam (1978) Cat minyak di atas kanvas 137 x 137 cm Koleksi Galeri Nasional Indonesia

19 Taring Padi Semua Bersaudara ( ) Cukil kayu Foto dokumentasi Indonesian Visual Art Archive

20 Harry Wahyu Indonesia Molek (2002) Offset plate expose, media campuran di atas offset plate Sumber: Kompas, 5 Juli 2002

21 Agung Kurniawan The Shoes Diary: Adidas Tragedy Series (2008) Dokumentasi foto Indonesian Visual Art Archive

22 Penggusuran karya Misbach Tamrin dalam pameran kelompok Sanggar Bumi Tarung di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 2008 Foto: Tempo / Novi Kartika

23 Serasa di Pantai karya Abdi Setiawan dalam pameran Spirit Interaksi di Erasmus Huis, 2009 Foto: Tempo / Nickmatul Huda

24 Darkroom karya F.X. Harsono dalam pameran tunggalnya, The Erased Time, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 2009 Foto: Tempo / Arnold Simanjuntak

25 Ceremonial of Having Meals with Upside Down Yellow Rice Cone, karya Ponimin dalam Jakarta Contemporary Ceramic Biennale I di Pasar Seni Ancol, Jakarta, 2010 Foto: Tempo / Jacky Rachmansyah

26 Suasana pameran tunggal fotografi Kemal Jufri, Aftermath Indonesia in the Midst of Catastrophes, di Galeri Komunitas Salihara, Jakarta, Foto: Tempo / Dwianto Wibowo

27 S. Sudjojono ( ) Sumber: Aminudin T.H. Siregar, Sang Ahli Gambar: Sketsa, Gambar, dan Pemikiran S. Sudjojono (Jakarta: S. Sudjojono Center & Galeri Canna, 2010)

28 Affandi Tower of the sun, EXPO 70, Osaka 1970 Cat minyak di atas kanvas 96 x 129,5 cm Roller Coaster, EXPO 70, Osaka, 1970 Cat akrilik di atas kanvas 97 x 130,5 cm Sumber: Affandi volume III, ed. Sardjana Sumichan (Bina Lestari Budaya Foundation dan Singapore Art Museum, 2007)

29 Satyagraha Ikarus (1995) Pensil di atas kertas 59 x 41,5 cm Trubus Sudarsono Nocturno (1965) Cat minyak di atas kanvas 72 x 99 cm Sumber: Perjalanan Seni Lukis Indonesia: Koleksi Bentara Budaya, ed. Enin Supriyanto dan J.B. Kristanto (Jakarta: Bentara Budaya, Juli 2004).

Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia, 17 71: Goresan Juang Kemerdekaan Senin, 25 Juli 2016

Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia, 17 71: Goresan Juang Kemerdekaan Senin, 25 Juli 2016 Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia, 17 71: Goresan Juang Kemerdekaan Senin, 25 Juli 2016 Untuk pertama kalinya Istana Kepresidenan akan menampilkan karya-karya seni terbaik

Lebih terperinci

Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan: Pencegahan, Restorasi dan Perawatannya

Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan: Pencegahan, Restorasi dan Perawatannya e-warta YAD/Budaya/6 Februari-8 Maret 2015 Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan: Pencegahan, Restorasi dan Perawatannya Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan Sebagai pengembangan dari salah satu

Lebih terperinci

Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris

Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris 1 Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris 2 M. Agus Burhan Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris

Lebih terperinci

DIMENSI ESTETIK SENI RUPA RUANG PUBLIK DI YOGYAKARTA RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SENI DI INDONESIA DAFTAR ISI

DIMENSI ESTETIK SENI RUPA RUANG PUBLIK DI YOGYAKARTA RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SENI DI INDONESIA DAFTAR ISI vi DIMENSI ESTETIK SENI RUPA RUANG PUBLIK DI YOGYAKARTA RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SENI DI INDONESIA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR

Lebih terperinci

TINJAUAN SEJARAH SENI RUPA MODERN INDONESIA

TINJAUAN SEJARAH SENI RUPA MODERN INDONESIA TINJAUAN SEJARAH SENI RUPA MODERN INDONESIA Drs. Hery Santosa, M. Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M. Ds. PEMBABAKAN SENI RUPA MODERN INDONESIA 1. Masa Perintisan (1817-1880) 2. Masa Indonesia Jelita ( Indie Mooi

Lebih terperinci

SELASAR SENI RUPA KONTEMPORER DI SURAKARTA (Penekanan Desain Arsitektur Morphosis)

SELASAR SENI RUPA KONTEMPORER DI SURAKARTA (Penekanan Desain Arsitektur Morphosis) LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SELASAR SENI RUPA KONTEMPORER DI SURAKARTA (Penekanan Desain Arsitektur Morphosis) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Gambar2.1 Logo Perusahaan 1.1 Data Perusahaan 1.1.1 Identitas Perusahaan Akademi Samali adalah komunitas independen berbasis jaringan yang sedang mengembangkan komik sebagai

Lebih terperinci

: RISTIYANTO CAHYO WIBOWO. : TEGAL KOPEN RT 19/RW 29 NO.822 BAHAN DAN MEDIA : POTONGAN POTONGAN MAJALAH, DRAWING PEN, PEN COLOUR DI ATAS KERTAS.

: RISTIYANTO CAHYO WIBOWO. : TEGAL KOPEN RT 19/RW 29 NO.822 BAHAN DAN MEDIA : POTONGAN POTONGAN MAJALAH, DRAWING PEN, PEN COLOUR DI ATAS KERTAS. NAMA : RISTIYANTO CAHYO WIBOWO. TEMPAT & TANGGAL LAHIR : YOGYAKARTA,.15 JULI 1984. ALAMAT : TEGAL KOPEN RT 19/RW 29 NO.822 NO. HP : 081 802 686 916 BANGUNTAPAN BANTUL JUDUL UKURAN TEKNIK FORMAT : SAUDARI

Lebih terperinci

2004 Gairah Malam, Le Centre Culturel Français de Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia

2004 Gairah Malam, Le Centre Culturel Français de Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia Abdi Setiawan is a sculptor born in December 29, 1971 in Sicincin, Pariaman, West Sumatra,. He lives and works in Yogyakarta,. Abdi s work is installation-based, and features life-size wood sculptures

Lebih terperinci

CURICULUM VITAE Iswandi. S. Pd PENDIDIKAN FORMAL AKTIVITAS KESENIAN Ritme Baru Dimensi Dua Pekan Seni Mahasiswa Nasional IV

CURICULUM VITAE Iswandi. S. Pd PENDIDIKAN FORMAL AKTIVITAS KESENIAN Ritme Baru Dimensi Dua Pekan Seni Mahasiswa Nasional IV CURICULUM VITAE NAMA : Iswandi. S. Pd Tempat tanggal lahir : 100 Janjang, Canduang/13 Mei 1976 Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jl. Angkasa Puri. II No. 43. Tunggul Hitam Padang. Kode pos : 25176 Hp

Lebih terperinci

BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA

BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Dalam sejarah kehidupan manusia seni atau karya seni sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. kebutuhan akan seni

Lebih terperinci

Sejarah umum seni lukis

Sejarah umum seni lukis Sejarah umum seni lukis Zaman prasejarah Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kanvas juga

BAB I PENDAHULUAN. Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kanvas juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni lukis merupakan cabang seni rupa yang terdiri dari unsur-unsur pokok berupa bidang, garis, bentuk dan warna yang berwujud karya dua dimensi. Di dalam seni lukis

Lebih terperinci

UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2017

UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2017 UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2017 Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pameran Besar Seni Rupa (PBSR) yang diselenggarakan oleh Direktorat

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Poster Jejak Rupa Pameran Lukisan Bali PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn SEBAGAI MEDIA PROMOSI PAMERAN JEJAK RUPA LUKISAN BALI Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan informasi bagi civitas akademik dan masyarakat umum. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan informasi bagi civitas akademik dan masyarakat umum. Informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, maka berkembang pula kebutuhan informasi bagi civitas akademik dan masyarakat umum. Informasi menjadi

Lebih terperinci

PENUTUP. Dasar membuka kemungkinan-kemungkinan untuk diolah dengan pendekatan kreatif

PENUTUP. Dasar membuka kemungkinan-kemungkinan untuk diolah dengan pendekatan kreatif 87 PENUTUP Materi gambar maupun ilustrasi yang terdapat pada buku pelajaran Sekolah Dasar membuka kemungkinan-kemungkinan untuk diolah dengan pendekatan kreatif sebagai penciptaan karya seni lukis. Bahan

Lebih terperinci

gambar, lukisan, tabel, atau foto yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu media komunikasi visual

gambar, lukisan, tabel, atau foto yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu media komunikasi visual IllustrAsi gambar, lukisan, tabel, atau foto yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu media komunikasi visual sarana pendukung cerita dan sebagai pengisi ruang kosong FUNGSI 1. Menarik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan 33 BAB III METODE PENCIPTAAN Setiap orang pasti mempunyai kegelisahan terhadap suatu persoalan yang ada didalam dirinya ataupun dilingkungan sekitar, sehingga menumbuhkan gagasan untuk keluar dari kegelisahan

Lebih terperinci

Wisata Budaya Lewat Lukisan Bersejarah Rabu, 02 Agustus 2017

Wisata Budaya Lewat Lukisan Bersejarah Rabu, 02 Agustus 2017 Wisata Budaya Lewat Lukisan Bersejarah Rabu, 02 Agustus 2017 Sekretariat Negara Republik Indonesia Pada tahun 1954, maestro seni lukis Indonesia, Basoeki Abdullah berkeinginan melukis Nyai Roro Kidul,

Lebih terperinci

GALERI: PENDUKUNG, PENYEBAR, JUGA PASAR

GALERI: PENDUKUNG, PENYEBAR, JUGA PASAR Bambang Bujono# Galeri # halaman 1 GALERI: PENDUKUNG, PENYEBAR, JUGA PASAR Oleh: Bambang Bujono PEMANDANGAN ini umum terlihat di sejumlah galeri seni rupa di Ubud, Bali. Di sebuah ruangan tergantung karya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

LAMPIRAN. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta LAMPIRAN 86 1. Curriculum Vitae Nama : Alexander Nawangseto M. Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 7 Juli 1975 Pendidikan Terakhir : Fakultas Seni Rupa, Seni Murni Grafis, ISI Yogyakarta AKTIFITAS BERKESENIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

B I O D A T A CURRICULUM VITAE TRI BAKDO S.

B I O D A T A CURRICULUM VITAE TRI BAKDO S. B I O D A T A CURRICULUM Nama : TRI BAKDO SULISTIONO Tempat / Tanggal Lahir : Salatiga, 19 Mei 1964 Pendidikan Terakhir : Seni Rupa Universitas Taman Siswa Yogyakarta Alamat : Jl. Garuda I/46 Dracik Kampus

Lebih terperinci

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok Ni Made Dristianti Megarini 3407100128 Potensi perkembangan kreatifitas dan seni Lombok sangat pesat dan

Lebih terperinci

SENI RUPA DI ISTANA. sebuah pengalaman mengelola koleksi negara. Oleh Mikke Susanto

SENI RUPA DI ISTANA. sebuah pengalaman mengelola koleksi negara. Oleh Mikke Susanto SENI RUPA DI ISTANA sebuah pengalaman mengelola koleksi negara Oleh Mikke Susanto Riwayat Koleksi Istana Kepresidenan RI Bung Karno mulai mengoleksi lukisan Bung Karno tinggal di Pegangsaan Timur dan memajang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak hanya dapat dinikmati melalui indra penglihatan saja. Namun indra lainnya juga dapat berperan dalam melakukan apresiasi terhadap karya seni.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara Indonesia, Kota Bandung khususnya, kondisi seni rupa sudah berkembang pesat di mana segala ungkapan artistik terwujudkan dalam berbagai media yang tidak

Lebih terperinci

Kado: Keriangan, Kejutan dan Refleksi Diri

Kado: Keriangan, Kejutan dan Refleksi Diri Enin Kado Nadi - halaman 1 Kado: Keriangan, Kejutan dan Refleksi Diri Ini memang ajakan untuk memikirkan soal kado dan ulang tahun. Sekarang ini sudah jamak kalau ulang tahun ditandai dengan keramaian

Lebih terperinci

sebagai ungkapan bagi degupan-degupan dalam diri para murid15.

sebagai ungkapan bagi degupan-degupan dalam diri para murid15. BAB III SENI RUPA Dl YOGYAKARTA 3.1 Perkembangan Seni di Indonesia Perkembangan seni di Indonesia mulai menuju kemajuan sejak jaman Kolonial Belanda (V.O.C). Pelukis berpendidikan Barat pertama yang tampil

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seni tari Seni musik Seni drama Seni lukis Seni patung Seni Seni lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Seni tari Seni musik Seni drama Seni lukis Seni patung Seni Seni lainnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni pada mulanya adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi, dan universal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tema merupakan suatu hal yang menjadikan isi dalam karya seni. Dalam sebuah karya seni tema dihasilkan dari pengolahan obyek baik dari alam nyata maupun dari

Lebih terperinci

Indonesia Bahasa Indonesia

Indonesia Bahasa Indonesia Indonesia Bahasa Indonesia Kategori Kategori Pelukis Profesional terbuka bagi para pelukis berpengalaman yang telah memiliki portofolio karya seni. Seniman pada kategori Profesional diharuskan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan pemberontakan artistik terhadap standar umum seni di akhir abad ke 19 di Perancis. Daripada melukis

Lebih terperinci

"ELUAS BENTANG. Pengantar Kuratorial Asikin Hasan. 9 sedikit sekali. Semua semata-mata tersebab oleh populasi perupa di pelbagai provinsi memang tidak

ELUAS BENTANG. Pengantar Kuratorial Asikin Hasan. 9 sedikit sekali. Semua semata-mata tersebab oleh populasi perupa di pelbagai provinsi memang tidak Pengantar Kuratorial Asikin Hasan "ELUAS BENTANG Kuratorial pameran ini kiranya menba menyoal perihal persoalan mendasar dari!ungsi seni rupa selain sebagai ekspresi pribadi, yakni sebagai memiliki!ungsi

Lebih terperinci

Seni Lukis Modern Indonesia

Seni Lukis Modern Indonesia M. Agus Burhan SEni lukis modern indonesia: dari pusat ke pinggiran Seni Lukis Modern Indonesia Dari Pusat ke Pinggiran BP ISI Yogyakarta 2011 1 SEni lukis modern indonesia: dari pusat ke pinggiran 2 Seni

Lebih terperinci

Gambar 1. GUSTAVE COURBET. Anak Pemecah Batu. (1849). Kapur. Gambar 2. GUSTAVE COURBET. Pemecah Batu. (Detail) (1849). Cat Minyak di atas Kanvas.

Gambar 1. GUSTAVE COURBET. Anak Pemecah Batu. (1849). Kapur. Gambar 2. GUSTAVE COURBET. Pemecah Batu. (Detail) (1849). Cat Minyak di atas Kanvas. Apakah lukisan itu? Apa perbedaan lukisan dengan gambar? Perhatikan contoh gambar yang dibuat oleh pelukis Perancis Gustave Courbet (Gambar 1). Gambar itu merupakan sketsa untuk lukisan pada Gambar 2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 41 BAB III METODE PENCIPTAAN Hari ini perkembangan pengetahuan dan pemikiran umat manusia dipengaruhi oleh teknologi yang mampu mempengaruhi semua aspek, terutama terhadap perkembangan seni rupa saat ini.

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang

Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang Home 21 Desember 2009 English CARI BERITA TEMPOinteraktif Majalah Tempo English Edition Koran Tempo PDAT Photostock U-Mag Ruang Baca Blog itempo Jurnalisme Publik Infografis Video Audio Opini Catatan Pinggir

Lebih terperinci

Indonesia. Bahasa Indonesia

Indonesia. Bahasa Indonesia Indonesia Bahasa Indonesia Kategori Kategori Pelukis Profesional terbuka bagi para pelukis berpengalaman yang memiliki portofolio karya yang mapan. Setidaknya mereka sudah pernah mengikuti pameran, entah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Keluarga dalam Penciptaan Seni Lukis untuk memenuhi Tugas Akhir penciptaan

BAB V PENUTUP. Keluarga dalam Penciptaan Seni Lukis untuk memenuhi Tugas Akhir penciptaan BAB V PENUTUP Berdasarkan uraian yang telah disajikan jelaslah bahwa seorang seniman dalam membuat karya seni tidak terlepas dari pengaruh pengalaman pribadi, perasaan batin atau kebutuhan spiritual. Ada

Lebih terperinci

B. Jumlah Peserta Pameran Guru yang diikutkan dalam kegiatan pameran secara keseluruhan akan

B. Jumlah Peserta Pameran Guru yang diikutkan dalam kegiatan pameran secara keseluruhan akan KETENTUAN PENDAFTARAN DAN KEPESERTAAN PAMERAN SENI RUPA GURU SE-JABODETABEK DI MUSEUM BASOEKI ABDULLAH DALAM RANGKA PERINGATAN KE 59 HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2 MEI 2017 I. Bentuk Kegiatan & Tema A. Pameran

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Wijaya Kusuma PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn PAMERAN PAMERAN SENI RUPA Exchange Program ISI Art Exhibition (Okinawa Prefectural University

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan budaya yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Seni dan

Lebih terperinci

PUSAT SENI RUPA KONTEMPORER NYOMAN GUNARSA DI YOGYAKARTA

PUSAT SENI RUPA KONTEMPORER NYOMAN GUNARSA DI YOGYAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT SENI RUPA KONTEMPORER NYOMAN GUNARSA DI YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses keadaan berada atau berlangsung. Manusia modern menganggap waktu adalah hal yang berharga, setiap aktifitas

Lebih terperinci

Semangat Menyebar Melalui Pertemanan

Semangat Menyebar Melalui Pertemanan 1 Semangat Menyebar Melalui Pertemanan FX Harsono* Menghadirkan kembali karya-karya Seni Rupa Baru bukan berarti hanya sekedar mengumpulkan karya dan menghadirkan kembali, akan tetapi karya-karya dihadirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul 1.1.1. Pengertian Galeri Pengertian dari kata Galeri berdasarkan KBBI ga le ri /n ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni dsb. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA Oleh : Theresiana Ani Larasati Objek wisata budaya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ketika datang di Yogyakarta adalah Museum Affandi. Museum ini mengingatkan kita pada kegigihan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH : SENI LUKIS I. Semester I Judul Praktek Jam Pertemuan

SILABUS MATA KULIAH : SENI LUKIS I. Semester I Judul Praktek Jam Pertemuan KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA Alamat : Karangmalang, Yogyakarta 55281 (0274) 550843, 548207 Fax. (0274) 548207 http:

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Hal menarik dari foto-foto sepeda motor modifikasi yang dijadikan objek still life ini

BAB V PENUTUP. Hal menarik dari foto-foto sepeda motor modifikasi yang dijadikan objek still life ini BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Detail sepeda motor modifikasi adalah bentuk proses kreatif dalam melihat gejala tren yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Kota Yogyakarta. Tradisi fotografi tidak hanya

Lebih terperinci

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan BAB III GALERI SENI LUKIS DI YOGYAKARTA 3.1. Pengertian Ada beberapa pengertian Galeri Seni (Art Gallery) yang antara lain : a. Menurut Amri Yahya.10 Galeri Seni adalah suatu tempat pemajangan benda-benda

Lebih terperinci

Berbagai Catatan atas Tesis S-2 Grace Samboh PEMETAAN RUANG SENI RUPA YANG MENYATAKAN-DIRI KONTEMPORER DI BALI

Berbagai Catatan atas Tesis S-2 Grace Samboh PEMETAAN RUANG SENI RUPA YANG MENYATAKAN-DIRI KONTEMPORER DI BALI Berbagai Catatan atas Tesis S-2 Grace Samboh PEMETAAN RUANG SENI RUPA YANG MENYATAKAN-DIRI KONTEMPORER DI BALI Oleh Mikke Susanto Tesis ini merupakan sebuah penelitian yang mengungkapkan wacana dan isu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Kuda adalah hewan yang sangat berguna dalam keseharian sebagian besar manusia, baik itu tenaga, daging bahkan susunya, sejak dahulu memang kuda sudah diandalkan

Lebih terperinci

begitu jelas atau berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh

begitu jelas atau berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh BAB II SENI LUKIS DAN E^EWEMBANGANNYA 2.1. Pengertian dan Batasan 2.1.1. Pengertian Seni Walaupun seni telah tua usianya, setua umur manusia tetapi pengertian orang terhadap kata seni biasanya tidak begitu

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pameran merupakan acara yang sudah lumrah di kota Yogyakarta, sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pameran merupakan acara yang sudah lumrah di kota Yogyakarta, sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pameran merupakan acara yang sudah lumrah di kota Yogyakarta, sebuah acara atau kegiatan yang ditujukan utuk memamerkan sesuatu. Secara umum pameran adalah sebuah

Lebih terperinci

Mengelola Arsip Digital Seni Visual

Mengelola Arsip Digital Seni Visual Mengelola Arsip Digital Seni Visual Indonesian Visual Art Archive (IVAA) merupakan transformasi dari Yayasan Seni Cemeti (YSC) yang didirikan tahun 1995 oleh beberapa perupa, manajer seni, wartawan, dan

Lebih terperinci

GALERI SENI RUPA MODERN

GALERI SENI RUPA MODERN BAB II GALERI SENI RUPA MODERN 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Pengertian Seni Rupa Modern Menurut budayawan Umar Kayam, Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas oleh obyek tertentu ataupun corak

Lebih terperinci

2015 KAJIAN VISUAL KERAMIK GEOMETRIS KARYA NATAS SETIABUDHI

2015 KAJIAN VISUAL KERAMIK GEOMETRIS KARYA NATAS SETIABUDHI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia tidak akan terlepas dari budaya. Keragaman budaya sebagai warisan Nusantara agar masyarakat untuk tetap melestarikan dan menjaga eksistensinya baik

Lebih terperinci

menciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada

menciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Sejak awal perkembangan seni, Yogyakarta adalah merupakan pusat seni budaya Indonesia, dengan berbagai

Lebih terperinci

Notulen diskusi Pameran Tali Ikat, tema Posisi Seni serat Dalam Perkembangan Seni Rupa Kotemporer. 05 September 2002, Taman Budaya Yogyakarta.

Notulen diskusi Pameran Tali Ikat, tema Posisi Seni serat Dalam Perkembangan Seni Rupa Kotemporer. 05 September 2002, Taman Budaya Yogyakarta. Notulen diskusi Pameran Tali Ikat, tema Posisi Seni serat Dalam Perkembangan Seni Rupa Kotemporer. 05 September 2002, Taman Budaya Yogyakarta. Peserta : Hangai Manabu ( jepang ), Dwight Marica (Belanda

Lebih terperinci

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A.J Suhardjo, (2005). Pendidikan Seni Dari Konsep Sampai Program, Malang: Balai Kajian Seni dan Disain Universitas Malang.

DAFTAR PUSTAKA. A.J Suhardjo, (2005). Pendidikan Seni Dari Konsep Sampai Program, Malang: Balai Kajian Seni dan Disain Universitas Malang. DAFTAR PUSTAKA A.J Suhardjo, (2005). Pendidikan Seni Dari Konsep Sampai Program, Malang: Balai Kajian Seni dan Disain Universitas Malang. Arifin, Djauhari. (1985), Sejarah Seni Rupa, Bandung: CV Rosda

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR GALERI SENI RUPA KONTEMPORER BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR GALERI SENI RUPA KONTEMPORER BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Hidup manusia tidak terlepas dari kegiatan seni. Misalnya dalam berpakaian, orang secara tidak langsung akan membuat suatu karya seni yaitu dengan memadu padankan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENCIPTAAN

BAB III. METODE PENCIPTAAN 34 BAB III. METODE PENCIPTAAN Seni merupakan media yang tepat dalam menyampaikan apa yang hendak kita ungkapkan, entah itu perasaan jiwa, isu sosial, juga termasuk kritik sosial. Khususnya seni lukis realis,

Lebih terperinci

Gerakan Seni Rupa Baru dalam Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia.

Gerakan Seni Rupa Baru dalam Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia. 1 Gerakan Seni Rupa Baru dalam Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia. Oleh: M. Agus Burhan 1. Pengantar Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB) Indonesia adalah suatu fenomena gerakan estetika yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

SENI LUKIS KELOMPOK BYAR IMAJINASI SEBUAH USAHA PENCARIAN JATI DIRI

SENI LUKIS KELOMPOK BYAR IMAJINASI SEBUAH USAHA PENCARIAN JATI DIRI SENI LUKIS KELOMPOK BYAR IMAJINASI SEBUAH USAHA PENCARIAN JATI DIRI Oleh: Singgih Adhi Prasetyo email : singgihadhi@yahoo.co.id Abstrak Sebagian besar kelompok seni di Semarang memiliki umur yang pendek

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SEJARAH YANG TERSIMPAN DALAM MUSEUM FATAHILLAH

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SEJARAH YANG TERSIMPAN DALAM MUSEUM FATAHILLAH PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SEJARAH YANG TERSIMPAN DALAM MUSEUM FATAHILLAH Hermanto Universitas Bina Nusantara, Jln. H.Sulaiman No.63, 085218435957, breakztherules@yahoo.com ABSTRAK Untung

Lebih terperinci

Pusat Seni dan Arsitektur Kontemporerm di Bandung

Pusat Seni dan Arsitektur Kontemporerm di Bandung LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Pusat Seni dan Arsitektur Kontemporerm di Bandung Penekanan Desain Arsitektur Morphosis Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X BAB III METODE PENCIPTAAN A. Visualisasi Karya Karya lukis ini sebanyak 4 karya. Karya pertama berukuran 125 cm X 140 cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X 50 cm,

Lebih terperinci

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keinginan seseorang untuk bercerita tentang suatu pengalaman ekspresi diri, peristiwa yang aktual, nostalgia, menjadikan foto sebagai media yang akurat untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

Galeri Seni Lukis Yogyakarta

Galeri Seni Lukis Yogyakarta Galeri Seni Lukis Yogyakarta Representasi Seni Lukis Ekspresionisme BAB.I.PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Mayoritas penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kartika Affandi, semoga anak-anak ini menjadi seniman hebat di masa mendatang

BAB I PENDAHULUAN. Kartika Affandi, semoga anak-anak ini menjadi seniman hebat di masa mendatang BAB I PENDAHULUAN Kartika Affandi, semoga anak-anak ini menjadi seniman hebat di masa mendatang 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu

Lebih terperinci

KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn.

KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn. KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn. SENI SEBAGAI KEINDAHAN Seni: segala keindahan yang diciptakan manusia Balinesse Beauty Kakak dan Adik, 1978 BASUKI ABDULLAH ALIRAN

Lebih terperinci

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Melihat perkembangan seni akhir - akhir ini kita bisa melihat bahwa Yogyakarta merupakan barometer

Lebih terperinci

1.1.1 KONDISI TEMPAT WISATA DI SURAKARTA

1.1.1 KONDISI TEMPAT WISATA DI SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Surakarta atau sering disebut dengan nama kota Solo adalah suatu kota yang saat ini sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas kota dengan berbagai strategi. Dan

Lebih terperinci

Yenny Yanuar Ernawaty 'Oesolved in Imagination' Oil diatas Kanvas 70 x 80cm

Yenny Yanuar Ernawaty 'Oesolved in Imagination' Oil diatas Kanvas 70 x 80cm Yenny Yanuar Ernawaty 'Oesolved in Imagination' Oil diatas Kanvas 70 x 80cm Pameran bersama Dua Puluh Lima Pelukis Wan ita Nuansa Indonesia I di TIM 1987 1987 Pameran bersama Nuansa Indonesia II di Taman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL TRYOUT UJIAN SEKOLAH. Hari/Tanggal : Waktu :

LEMBARAN SOAL TRYOUT UJIAN SEKOLAH. Hari/Tanggal : Waktu : J A Y A R A Y A PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 78 JAKARTA Jalan Bhakti IV/1 Komp. Pajak Kemanggisan Telp. 5327115/5482914 Jakarta Barat LEMBARAN SOAL TRYOUT

Lebih terperinci

PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA

PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Rr.Ratri Cipto Hening

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah semuanya dijelaskan mengenai konsep perwujudan yang. Melekat pada Pakaian sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Lukis adalah

BAB V PENUTUP. Setelah semuanya dijelaskan mengenai konsep perwujudan yang. Melekat pada Pakaian sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Lukis adalah BAB V PENUTUP Setelah semuanya dijelaskan mengenai konsep perwujudan yang telahdibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Nilai yang Melekat pada Pakaian sebagai Inspirasi Penciptaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri

Lebih terperinci

"Ziarah" Sekerat Pizza

Ziarah Sekerat Pizza Gatra No 41 Tahun X, 28 Agustus 2004, Hal. 16-17 "Ziarah" Sekerat Pizza Ajeng Ritzki Pitasari Setelah merantau lima tahun di luar negeri, Semsar kembali ke Indonesia. Karya-karyanya dipamerkan di Galeri

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011

Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011 Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA LOMBA CIPTA SENI PELAJAR TINGKAT NASIONAL,

Lebih terperinci

UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2016 Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2016 Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2016 Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pameran Besar Seni Rupa (PBSR) yang diselenggarakan oleh Direktorat

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) KONDISI REALITAS SOSIAL DALAM METAFORA CYBORG PADA PENCIPTAAN LUKISAN

RINGKASAN LAPORAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) KONDISI REALITAS SOSIAL DALAM METAFORA CYBORG PADA PENCIPTAAN LUKISAN RINGKASAN LAPORAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) KONDISI REALITAS SOSIAL DALAM METAFORA CYBORG PADA PENCIPTAAN LUKISAN Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Seni Rupa Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Seni Rupa Lampiran III Dokumen Kurikulum 203-208 Program Studi : Rupa Lampiran III Fakultas : Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman

Lebih terperinci

HIERARKI SISTEM TANDA STUDI KASUS MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK MARKING SYSTEM HIERARCHY CASE STUDY FINE ART AND CERAMIC MUSEUM

HIERARKI SISTEM TANDA STUDI KASUS MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK MARKING SYSTEM HIERARCHY CASE STUDY FINE ART AND CERAMIC MUSEUM HIERARKI SISTEM TANDA STUDI KASUS MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK Wulandari Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Indraprasta PGRI Jl. Nangka 58 Tanjung Barat, Jakarta

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS DI SEBALIK GAMBAR *) Membaca Pameran-pameran Lukisan di Yogyakarta Oleh : Dr. G. Budi Subanar **)

SPIRITUALITAS DI SEBALIK GAMBAR *) Membaca Pameran-pameran Lukisan di Yogyakarta Oleh : Dr. G. Budi Subanar **) SPIRITUALITAS DI SEBALIK GAMBAR *) Membaca Pameran-pameran Lukisan di Yogyakarta Oleh : Dr. G. Budi Subanar **) 1. Pengantar Salah satu dunia karya seni yang cukup memberi warna di kota Yogyakarta datang

Lebih terperinci

Gigih Wiyono. Helmi Syahputra

Gigih Wiyono. Helmi Syahputra Gigih Wiyono Gigih Wiyono dilahirkan di Sukoharjo, 30 Agustus 1967. Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta angkatan terbaru, 2004. Sebelum menjadi mahasiswa STSI

Lebih terperinci

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Tokoh pahlawan atau superhero Indonesia sepertinya sudah lama sekali hilang di dunia perfilman dan media lainnya di tanah air. Tidak bisa dipungkiri, hal

Lebih terperinci

PROPOSAL KARYA. PAMERAN SENI RUPA NUSANTARA 2009 MENILIK AKAR Galeri Nasional Indonesia Mei Nama : Sonny Hendrawan

PROPOSAL KARYA. PAMERAN SENI RUPA NUSANTARA 2009 MENILIK AKAR Galeri Nasional Indonesia Mei Nama : Sonny Hendrawan PROPOSAL KARYA PAMERAN SENI RUPA NUSANTARA 2009 MENILIK AKAR Galeri Nasional Indonesia 19 31 Mei 2009 Nama : Sonny Hendrawan DATA KARYA A. Foto Karya Judul : I m Hero Ukuran : 140 Cm X 100 Cm Media : Oil,

Lebih terperinci