BAB 1 PENDAHULUAN. Seni tari Seni musik Seni drama Seni lukis Seni patung Seni Seni lainnya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Seni tari Seni musik Seni drama Seni lukis Seni patung Seni Seni lainnya"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni pada mulanya adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi, dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu melahirkan kreasi-kreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa adanya seni tidak ada yang dapat dirasakan begitu indah. Bahkan dapat diketahui bahwa Tuhan menciptakan dunia dan segala isinya dengan seni dan penuh dengan keindahan. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada di dunia ini. Semua diciptakan dengan seni, sampai kepada ciptaannya yang paling megah dan penuh dengan seni, yaitu manusia. Setiap manusia adalah seniman, disadari atau tidak. Karena manusia adalah suatu karya seni Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga dapat dikatakan bahwa dimanapun manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan penuh dengan seni yang selalu akan melakukan dan membutuhkan seni dengan cara-cara dan kebudayaannya masing-masing. Seni lukis merupakan salah satu bidang seni yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, namun bila dibandingkan dengan bidang seni lain, seni lukis masih tertinggal. Hal ini dapat dilihat pada tabel persentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang yang menonton dan melakukan kesenian menurut jenis keseniannya di Kota Medan. Persentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang menonton kesenian selama tiga bulan terakhir menurut jenis kesenian, Seni tari Seni musik Seni drama Seni lukis Seni patung Seni Seni lainnya kerajinan 29,9 80,5 10, ,4 1,7 2,7 Tabel 1. Presentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang menonton kesenian menurut n jenis kesenian Sumber: BPS tahun 2009 Persentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melakukan kesenian selama tiga bulan terakhir menurut jenis kesenian, AGUS MUSTIKA 1

2 Seni tari Seni musik Seni drama Seni lukis Seni patung Seni Seni lainnya kerajinan 39,2 54,1 5,3 5,9 1,1 7,9 5,1 Tabel 2. Presentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melakukan menurut jenis kesenian Sumber: BPS tahun 2009 Kebutuhan akan sebuah galeri seni lukis terbukti dari adanya isu yang terdapat di Kota Medan seperti: - Pada surat kabar Antar Sumut tanggal 16 Juni 2009 Mengatakan bahwa Medan tidak punya galeri lukis yang layak, hal ini dikatakan oleh salah satu seniman yang bergabung dalam Indonesian Art Forum. Menurutnya, tidak adanya galeri lukisan yang layak tersebut terjadi karena masyarakat dan pemerintah daerah kurang memperhatikan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengembangkan kesenian lukis. Galeri lukisan yang layak menurut seniman Kota Medan adalah sebuah tempat yang dapat menampung karya-karya seni lukis dan dapat dikunjungi oleh masyarakat serta mencintai seni lukis dan melaksanakan pameran kesenian secara periodik setiap bulan. Karena menurut para seniman untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap seni lukis adalah dengan memamerkan hasil karya seniman kota Medan secara Periodik. Perkataan seniman ini ditanggapi oleh kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Nurlisa Ginting mengatakan bahwa pihak pemerintah sampai saat ini belum dapat memfasilitasi galeri yang dimaksud oleh para seniman. 1 - Surat kabar Waspada, Senin 03 agustus 2009 Dikatakan bahwa Seniman Lukis minta pemko Medan fasilitasi galeri. Para seniman Medan yang bergabung dalam Indonesian Art Forum meminta kepada Pemko Medan untuk memberikan sebuah galeri lukis yang layak bagi para seniman lukis di Kota Medan. Presiden dari Indonesia Art Forum juga mengatakan bahwa sejak beberapa tahun terakhir tidak ada galeri lukisan yang layak sehingga masyarakat kurang memperhatikan kebutuhan mengembangkan kesenian lukis di Kota Medan. Ia juga mengatakan bahwa Kota Medan masih tertinggal jauh di bidang seni dibandingakan dengan Pulau Jawa, seperti Yogjakarta dan Bandung. Salah satu 1 AGUS MUSTIKA 2

3 penyebabnya karena tidak adanya fasilitas untuk menampung karya seni lukisan. Dalam surat kabar ini juga dikatakan bahwa masyarakat Medan cenderung menyukai lukisan yang berkonsep realis dibandingkan dengan konsep lukisan abstrak. Alasannya karena lukisan yang berkonsep realis lebih mudah ditemui di kehidupan sehari-hari dan lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam. Hal ini terbukti dari banyaknya lukisan realis yang dibeli masyarakat pada pameran yang dilaksanakan oleh seniman di Kota Medan. 2 Keberadaan Galeri Seni Lukis Medan ini disebabkan karena galeri yang ada di Kota Medan tidak layak yang hanya menggunakan ruang-ruang yang ada, tidak memiliki standart sebagai sebuah wadah/ galeri seni lukis yang representatif. Berikut adalah tabel yang menunjukkan wadah/ galeri seni lukis yang ada di Kota Medan. No Nama Galeri Alamat 1 Galeri seni payung teduh Jl. Sei Bengei, no 1, Medan 2 Galeri lindi Jl. T. Cik Ditiro, Medan 3 Galeri simpassri Jl. Sudirman, Medan 4 TO2 Fine Art Gallery Grand Palladium Mall, Medan 5 Julie Art and Painting Gallery Jl. Gajah mada, Medan 6 Galeri Tondi Jl. Keladi buntu, Medan 7 A1 Galeri Uniland building 8 Sanggar Rowo Kompleks Mesjid PTPN 2, Tj. Morawa 9 Taman Sri Binjai Jl. Danau Tempe Km 18, no. 109 A, Binjai 10 Galeri Seni Rupa UNIMED Kampus UNIMED 11 Galeri Seni Rajawali Jl. Rajawali, Medan 13 Taman budaya Sumatera Utara Jl. Perintis kemerdekaan, no. 33, Medan 14 PRSU Jl. Gatot Subroto Km 7, Medan Tabel 3. Daftar galeri yang ada di Kota Medan Galeri-galeri yang disebutkan pada tabel 3 di atas memamerkan karya-karyanya dan menerima murid untuk belajar melukis pada ruang yang seadanya (memanfaatkan ruangan atau rumah tinggal). Terkadang para seniman mengadakan pameran lukisannya di tempat lain seperti mall dan hotel-hotel. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas yang 2 AGUS MUSTIKA 3

4 memadai untuk menampung kegiatan-kegiatan pameran lukisan tersebut. Berikut adalah tabel yang menunjukkan beberapa pameran yang telah dilakukan pada tahun Tahun Kegiatan Alamat 2007 Benny Art & Painting mengadakan pameran bersama 2007 Untuk memeperingati HUT ke-70 lembaga Kantor berita nasional (LKBN), ANTARA mengadakan pameran tunggal Pameran yang dilakukan anak jalanan bertajuk coretan merdeka 2008 Pameran yang diselenggarakan oleh perkumpulan seniman anti narkoba (SIAN) Medan Urban Arts Festival Pameran bersama Renjaya Siahaan 2009 Pameran yang dilakukan oleh TO2 fine art gallery Pameran yang bertajuk sanggar dunia lukis Pameran konservasi bangunan tua pada ulang tahun ke -419 kota medan pameran yang diselenggarakan oleh galeri simpassri dengan memamerkan 152 lukisan untuk menyambut bulan Rahmadan Pameran yang diselenggarakan oleh sekolah tinggi bahasa asing (STBA) dengan memamerkan 120 lukisan dan kaligrafi Pameran bertajuk bagasi ringan Hotel Tiara, Medan (lantai 2 balai convention hall) Hotel Inna Dhrama Deli (14 agustus 2007) Galeri Tondi, Jl. Keladi buntu (1 desember 2007) Lapangan benteng (23 agustus 2008) Galeri simpassri (01 maret 2008) Galeri TO2 fine art gallery, grand palladium mall TO2 fine art gallery, grand palladium mall (02 juli 2009) Taman Budaya Medan (27 maret 2009) Cambridge city square mall Galeri simpassri (04 agustus 2009) Kampus STBA, JL. Yos Sudarso, Glugur, Medan (06 februari 2009) TO2 Fine Art Gallery, grand palladium mall Pameran bersama Renjaya Siahaan Aura of spirit, Jl. S. Parman, Medan 2010 Pameran yang diselengarakan mahasiswa UNIMED dengan memamerkan karya 50 seniman Pameran yang bertajuk kembang dan burung dan Malaysia Pameran lukisan seniman Yoesfrizal Pameran lukisan bertajuk carnaval enterprenuer Kampus UNIMED (25 Mei 2010) Kedai Ho the Tiam, Jl. Mongonsidi no. 32, Medan (16 january 2010) Galeri lindi, Jl. T. Cik ditiro, Medan (16 april 2010) Pendopo USU (24 april 2010) Pameran dengan tajuk pesona sumatera Taman budaya medan (03 AGUS MUSTIKA 4

5 utara Mei 2010) Pameran lukisan yang diadakan setahuan sekali Pameran tunggal Erland Sibuea Pameran lukisan tentang lembah Bakkara Pameran bersama Renjaya Siahaan Pameran tunggal seni lukis PENJAGA, Renjaya Siahaan Taman budaya medan (09 Mei 2010) Galeri lindi Galeri seni payung teduh Gedung GMKI Medan Pendopo USU (24-26 Mei 2010) 2011 Pameran dengan tajuk Mengeruak 2011 Galeri seni payung teduh Tabel 4. Daftar pameran yang diselenggarakan sejak tahun GALERI SENI LUKIS MEDAN Dapat dilihat dari pameran-pameran lukisan yang telah diselenggarakan di Kota Medan, dapat dikatakan bahwa masyarakat Medan memiliki bakat di bidang seni lukis. Tetapi hal ini terhambat karena tidak adanya sebuah wadah yang dapat menampung kegiatan seni lukis secara layak (standart) di Kota Medan. Untuk itu diperlukan sebuah galeri seni lukis yang benar-benar memenuhi standart sebuah galeri yang dapat menampung kegiatan-kegiatan seni lukis yang ada dan sebagai icon seni lukis di Medan Maksud dan Tujuan Proyek Maksud dan tujuan dilaksanakan studi kasus Galeri Seni Lukis Medan ini adalah: Sebagai icon / pusat perkembangan seni lukis di kota Medan Sebagai tempat untuk memamerkan seni lukis di Medan, Memberikan wadah bagi seniman lukis di kota Medan untuk berkumpul dan memamerkan karyanya, Mengenalkan seni lukis kepada golongan masyarakat khusus dan pencinta seni lukis (tempat mempelajari seni lukis) Memberikan alternatif tempat rekreasi edukatif non-formal pada masyarakat Medan. AGUS MUSTIKA 5

6 1.3. Masalah Perancangan Masalah perancangan yang dihadapi pada kasus ini diantaranya adalah: Bagaimana mewujudkan desain bangunan sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi, menerapkan prinsip-prinsip tema yang digunakan agar sesuai dengan kebutuhan dan prinsip-prinsip estetika dalam teori arsitektur, Merencanakan sistem sirkulasi Pemilihan site proyek agar sesuai dengan peruntukkan fungsi bangunan berdasarkan peraturan yang ada Pendekatan Pendekatan-pendekatan dalam penyelesaian masalah pada perancangan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya: Pemahaman terhadap kasus proyek yaitu galeri seni lukis yang mencakup pemahaman tentang kebutuhan dan kelayakan akan lokasi, pola aktifitas yang terjadi di dalamnya dan kebutuhan akan ruang-ruang dan bentuknya, Berbagai studi banding kasus dan tema, Wawancara dengan seniman dan masyarakat pencinta seni lukis Pemahaman tentang tema dan penerapanya ke dalam perancangan proyek Galeri Seni lukis Medan, Data lokasi terpilih Lingkup Batasan Pada kasus proyek ini memiliki batasan dalam fungsi bangunan yaitu sebagai tempat untuk memamerkan dan memajang objek koleksi. Wadah ini juga berfungsi sebagai tempat bagi masyarakat untuk mengenal (mempelajari) dan menikmati hasil karya lukis seniman. Dimana objek koleksi yang dipamerkan pada ruang pamer tetap adalah karya pelukis terkenal Indonesia seperti: Raden Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, pelukis kota Medan sendiri. Sedangkan pada ruang pamer temporer, objek koleksi yang dipamerkan adalah hasil karya seniman lukis Medan. AGUS MUSTIKA 6

7 Lingkup batasan untuk seni lukis dalam kasus ini adalah kegiatan melukis yang dilakukan di atas kanvas (canvas painting), kaca (glass painting), kayu dan kain (craft painting). Adapun lukisan yang dilukis di media kanvas, kayu, kain, serta kaca adalah lukisan portrait, pemandangan alam ataupun sesuai kehendak senimannya sendiri. Aliran lukisannya pun bebas sesuai selera, tetapi aliran yang banyak diterapkan adalah lukisan dengan aliran realisme. Hal ini disebabkan karena masyarakat Kota Medan cenderung menyukai lukisan yang beraliran realisme. Karena lukisan beraliran realisme lebih mudah untuk dipahami. Lingkup batasan proyek yang menjadi batasan dalam perancangan proyek ini adalah: Fokus perancangan, hal ini dikaitkan dengan aspek fisik dan non-fisik perancangan yang menyangkut pengguna, kebutuhan ruang, sirkulasi, perancangan tapak, massa bangunan, struktur, serta potensi lokasi, Dalam perancangan Galeri Seni Lukis Medan ini tema yang digunakan adalah Arsitektur Realisme, oleh sebab itu pembahasan yang dilakukan berhubungan dengan tema yang digunakan, Pemilihan site dan peraturan yang berlaku disekitar site, Secara umum harus dapat memadukan perancangan edukatif non-formal dan rekreatif Secara khusus, Galeri yang dirancang akan memiliki fungsi sebagai tempat belajar melukis dan tempat untuk melihat dan memamerkan karya seni lukis di Medan Asumsi-Asumsi Proyek pada judul ini bersifat fiktif, maka asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mendukung proses perencanaan antara lain: - Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta dan sumber dana berasal dari pihak swasta - Kegiatan pendidikan seni lukis semakin meningkat dengan kerjasama segala pihak - Kesadaran masyarakat terhadap seni lukis semakin meningkat. AGUS MUSTIKA 7

8 - Masyarakat pencinta seni lukis berasal dari semua lapisan ekonomi Kerangka Berpikir Latar Belakang - manusia butuh seni - medan butuh galeri seni lukis yang reprsentatif - medan punya bibit - galeri di medan kurang layak hanya memanfaatkan ruang yang ada (tidak standart) Judul Perancangan Galeri Seni Lukis Medan Tema Perancangan Arstektur Realisme Maksud dan Tujuan Sebagai icon / pusat perkembangan seni lukis di kota Medan Sebagai tempat untuk memamerkan seni lukis di Medan, Memberikan wadah bagi seniman lukis di kota Medan untuk berkumpul dan memamerkan karyanya, Mengenalkan seni lukis kepada golongan masyarakat khusus dan pencinta seni lukis (tempat mempelajari seni lukis) Memberikan alternatif tempat rekreasi edukatif nonformal pada masyarakat Medan. Perumusan Masalah Bagaimana mewujudkan desain bangunan sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi, menerapkan prinsip-prinsip tema yang digunakan agar sesuai dengan kebutuhan dan prinsip-prinsip estetika dalam teori arsitektur, Merencanakan sistem sirkulasi Pemilihan site proyek agar sesuai dengam peruntukkan fungsi bangunan berdasarkan peraturan yang ada. Data Perencanaan - Studi literature - Studi banding - Survey lapangan -wawancara Desain akhir Analisa Tapak (Analisa Fisik) View, sirkulasi, orientasi, dll Analisa Fungsional Pengguna, Alur Kegiatan, dll Programming Program ruang dalam dan luar, hubungan antar-ruang Konsep Perancangan Konsep ruang dalam, luar, massa, tema, struktur, dan utilitas Umpan Balik Gambar 1: Diagram kerangka berpikir merancang Sumber: olah data primer AGUS MUSTIKA 8

9 1.8. Sistematika Laporan BAB 1 PENDAHULUAN Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah dan batasan, pendekatan, asumsi, kerangka berpikir, dan sistematika laporan BAB 2 DESKRIPSI PROYEK Berisi tentang deskripsi proyek, tinjauan lokasi proyek, serta studi banding proyek sejenis, tinjauan umum, pengertian secara umum, secara khusus, serta faktor pendukung proyek secara umum. BAB 3 ELABORASI TEMA Berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi, dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema sejenis. BAB 4 ANALISA PERANCANGAN Berisi tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan. BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Berisi tentang konsep penerapan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. BAB 6 HASIL PERANCANGAN Berisi tentang gambar-gambar hasil perancangan. DAFTAR PUSTAKA Berisi tentang daftar pustaka yang digunakan sebagai literature selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek. AGUS MUSTIKA 9

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni pada mulanya adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi, dan universal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dari sekian banyak provinsi di Indonesia yang memiliki budaya yang kental. Banyak kebudayaan yang tertinggal

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Ditinjau dari kegiatan komersil, kota Medan memperlihatkan peningkatan di bidang hiburan musik khususnya. Hal ini terlihat pada statistic social budaya, presentase

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I1 Latar Belakang Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif,

Lebih terperinci

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini penyebaran dan pertukaran informasi maupun hal-hal baru beserta masalah-masalah yang sifatnya universal terhadap kepentingan manusia selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kanvas juga

BAB I PENDAHULUAN. Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kanvas juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni lukis merupakan cabang seni rupa yang terdiri dari unsur-unsur pokok berupa bidang, garis, bentuk dan warna yang berwujud karya dua dimensi. Di dalam seni lukis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Art Development Center di Banda Aceh sudah menjadi hal yang penting untuk dibahas. Terutama saat Tsunami membumihanguskan berbagai fasilitas yang ada, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009 BB I PENDHULUN 1.1. LTR BELKNG, sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreativ, maka seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Telkomsel merupakan operator GSM terbesar di Indonesia dengan pimpinan area 1 yang terletak di kota medan sampai saat ini belum memiliki gedung kantor milik sendiri.

Lebih terperinci

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kuliner semakin lama semakin berkembang. Banyaknya media cetak, media elektronik yang menyajikan informasi kuliner semakin lama semakin berkembang

Lebih terperinci

MEDAN ART GALLERY DEDI KHANDRA

MEDAN ART GALLERY DEDI KHANDRA MEDAN ART GALLERY PAINTING AND SCULP TURE ( EXPRESIONISME ) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2009 / 2010 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur Oleh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini musik di Indonesia sangat berkembang, dan juga sangat banyak sumber daya manusia Indonesia yang berbakat dalam musik baik itu dalam olah tarik suara, menabuh drum,

Lebih terperinci

GALERY SENI LUKIS DI BSD

GALERY SENI LUKIS DI BSD BAB I l.1 LATAR BELAKANG seni adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat kreatif, emosional indivisual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks

Lebih terperinci

Galeri Seni Lukis Yogyakarta

Galeri Seni Lukis Yogyakarta Galeri Seni Lukis Yogyakarta Representasi Seni Lukis Ekspresionisme BAB.I.PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Mayoritas penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari

Lebih terperinci

SANGGAR SENI LUKIS MEDAN (ARSITEKTUR KUBISME)

SANGGAR SENI LUKIS MEDAN (ARSITEKTUR KUBISME) SANGGAR SENI LUKIS MEDAN (ARSITEKTUR KUBISME) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh : SYAHRIL

Lebih terperinci

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Melihat perkembangan seni akhir-akhir ini dapat kita ambil benang merah bahwa Yogyakarta merupakan barometer seni budaya di Indonesia. Berbagai ragam

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1 Latar Belakang. Bab I PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki potensi wisata alam yang melimpah. Terletak di garis khatulistiwa dengan iklim tropis yang mendapat sinar matahari yang

Lebih terperinci

PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA

PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Rr.Ratri Cipto Hening

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan masyarakat informasi yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan

Lebih terperinci

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN BAB I LATAR BELAKANG Indonesia terletak pada koordinat 6 0 LU 11 0 08LS dan 95 0 BB 141 0 45 BT serta terletak diantara benua Asia dan benua Australia, yang mana di lalui garis khatulistiwa yang kaya akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta adalah kota yang sedang mengalami perkembangan pada sektor perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun dimana-mana. Akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti keahlian, namun pada perkembangannya seni juga dapat diartikan sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Pada negara yang sedang berkembang, salah satunya adalah negara Indonesia, kehidupan masyarakat akan mengalami perkembangan ke arah struktur dan sistem masyarakat yang

Lebih terperinci

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur Oleh : WYDIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Medan, ibukota Sumatera Utara adalah kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa. Medan saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Medan merupakan kota terbesar yang berada di luar Pulau Jawa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Medan merupakan kota terbesar yang berada di luar Pulau Jawa. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Medan merupakan kota terbesar yang berada di luar Pulau Jawa. Berdasarkan situs resmi pemerintah Kota Medan pada tahun 2014, Kota Medan memiliki jumlah penduduk ±2,9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia - dan merupakan kota terbesar di luar Pulau Jawa. Kota Medan pastinya sangat membutuhkan berbagai fasilitas

Lebih terperinci

GALERI SENI LUKIS MEDAN LAPORAN PERANCANGAN TKA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010/2011

GALERI SENI LUKIS MEDAN LAPORAN PERANCANGAN TKA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010/2011 ( ) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010/2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh : 07 0406 028 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang adalah sebuah perihal atau peristiwa yang menjadi sebab, alasan, awal, sejarah untuk melahirkan suatu perihal dan peristiwa yang baru di masa mendatang. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, informasi menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat modern. Informasi bisa didapatkan dari berbagai macam bahan atau sumber, salah satunya adalah buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang dilakukan manusia karena olahraga merupakan bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang

Lebih terperinci

BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA

BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Dalam sejarah kehidupan manusia seni atau karya seni sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. kebutuhan akan seni

Lebih terperinci

menciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada

menciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Sejak awal perkembangan seni, Yogyakarta adalah merupakan pusat seni budaya Indonesia, dengan berbagai

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Industri pariwisata dan kreatifitas merupakan salah satu industri yang memiliki potesial tinggi untuk dikembangkan pada masa sekarang. Menurut Alvin Toffler dalam

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 9 BAB II ISU KAWASAN TERPADU HAMDAN 2.1. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalan perencanaan perancangan Kawasan Terpadu Hamdan, Medan Maimun Sumatera Utara ini adalah: 1. Bagaimana merancang suatu

Lebih terperinci

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dimana sebagian besar dari seluruh luas Indonesia adalah berupa perairan. Karena itu indonesia memiliki potensi laut yang besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Banda Aceh merupakan salah satu kota yang dilanda bencana alam Tsunami pada Desember Tahun 2004. Pasca bencana Tsunami, kota Banda Aceh kembali di bangun oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi mirip dengan museum dan memiliki kegiatan utama yang sama yaitu kegiatan pameran. Galeri memiliki fungsi

Lebih terperinci

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki berbagai ragam budaya yang dilatarbelakangi suku-suku dari daerah setempat. Ragam budaya tersebut memiliki ciri khas masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kwala Bekala pada awalnya merupakan wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kemudian, sesuai peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan Daerah

Lebih terperinci

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep

Lebih terperinci

Akademi Kuliner Medan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Akademi Kuliner Medan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner saat ini semakin lama semakin berkembang. Informasi yang didapatkan tentang kuliner juga didukung oleh banyaknya media yang membahas tentang

Lebih terperinci

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan

Lebih terperinci

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Musik sudah menjadi salah satu bagian umum di dalam kehidupan masyarakat. Kita sering menjumpai musik ketika kita berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Seiring dengan perkembangan jaman, terjadi pergeseran budaya, semua serba canggih, praktis, tersaji dengan cepat mungkin, seiring itu juga timbul masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesenjangan dalam pembangunan, penyediaan infrastruktur, pola persebaran penduduk, dan investasi antar kota sebagai kota industry, wisata, jasa/perdagangan,

Lebih terperinci

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah Kawasan Wisata Bunga Kota Bandung 1.2. LATAR BELAKANG Tanaman dapat memberikan keindahan, kenyamanan, dan berbagai fungsi lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara baru untuk kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Bandara Kuala Namu ini dimaksudkan untuk mengganti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan salah satu lembaga kebudayaan berupa museum khusus dan pusat kegiatan seni rupa, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bandar Udara Internasional Kuala Namu merupakan sebuah bandar udara Internasional yang terletak di kawasan Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara ini menggantikan

Lebih terperinci

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Melihat perkembangan seni akhir - akhir ini kita bisa melihat bahwa Yogyakarta merupakan barometer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan ujung tombak bagi kemajuan perekonomian negara. Pariwisata juga bertanggung jawab untuk membawa citra bangsa ke dunia Internasional. Semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik merupakan suatu seni yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Melalui Musik bisa menjadi salah satu sarana untuk mengekspresikan perasaan yang kita rasakan,dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Kasus Proyek Perkembangan globalisasi telah memberikan dampak kesegala bidang, tidak terkecuali pengembangan potensi pariwisata suatu kawasan maupun kota. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Kota pada masa sekarang ini semakin tidak memperhatikan sisi-sisi kemanusiaan dan hubungan sosial dengan masyarakat sekitar,dengan semakin terbukanya lahan

Lebih terperinci

PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA

PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Mochamad Iqbal Amirdha

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER

Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER I.1. Latar Belakang Anak-anak adalah anugerah dan titipan Tuhan Yang Maha Esa yang paling berharga. Anak yang sehat jasmani rohani merupakan idaman setiap keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLANETARIUM SEMARANG Bentara Alam Gumilang / L2B LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. PLANETARIUM SEMARANG Bentara Alam Gumilang / L2B LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Semarang memiliki cukup banyak fasilitas pendidikan. Dari taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Animasi (anime) merupakan sebuah produk entertaintment, media, bahkan industri yang sangat pesat perkembangannya seiring dengan perkembangan teknologi. Penggunaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam teori Maslow dijelaskan mengenai lima kebutuhan manusia, kelima kebutuhan ini adalah: 1. Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara BAB 1

Universitas Sumatera Utara BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Pemuda sebagai salah satu faktor pendukung untuk keberhasilan suatu konsep perancangan kawasan kurang mendapatkan tempat untuk mengekspresikan diri dalam hal-hal positif.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3 Tujuan dan Sasaran...3 1.3.1 Tujuan...3 1.3.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan budaya dan teknologi semakin lama semakin berkembang, perkembangan ini juga diikuti oleh perkembangan di dalam dunia kuliner. Dunia kuliner merupakan hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lokasi Solo baru adalah daerah bagian selatan dan sebelah utara kota Surakarta jawa tengah untuk daerah ini bertepatan dengan kabupaten Sukoharjo daerah ini dulunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara historis, seni lukisan sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia

Lebih terperinci

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan BAB III GALERI SENI LUKIS DI YOGYAKARTA 3.1. Pengertian Ada beberapa pengertian Galeri Seni (Art Gallery) yang antara lain : a. Menurut Amri Yahya.10 Galeri Seni adalah suatu tempat pemajangan benda-benda

Lebih terperinci

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : AFIF WIDODOAJI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industri penting dan terbesar di dunia, banyak negara mulai menyadari pentingnya sektor pariwisata ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era modern ini setiap wilayah sedang mengembangkan potensi budaya dan kesenian yang warisankan oleh genersi sebelumnya. Seni sendiri terbagi dalam bebepa jenis antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011. BAB I PENDAHULUAN AQUARIUM BIOTA LAUT I.1. Latar Belakang Hampir 97,5% luas permukaan bumi merupakan lautan,dan sisanya adalah perairan air tawar. Sekitar 2/3 berwujud es di kutub dan 1/3 sisanya berupa

Lebih terperinci

Pusat Kreativitas Seni Arsitektur Ekspresionisme Beatrice

Pusat Kreativitas Seni Arsitektur Ekspresionisme Beatrice BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265.10 km 2 ). Dilihat dari data BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2011,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bandara kualanamu adalah sebuah Bandar udara internasional yang melayani kota medan dan sekitarnya. Bandara ini terletak 39 km dari kota medan. Bandara ini adalah bandara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 % PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 % wilayahnya merupakan perairan laut dengan garis pantai sepanjang

Lebih terperinci

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I. BAB I. GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. Pendahuluan BATU PUTIH. GALERI SENI UKIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Kelayakan Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta secara geografis berada di pesisir pantai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kelayakan Proyek Dewasa ini perkembangan dunia pariwisata di Indonesia semakin meningkat, dimana negara indonesia sendiri telah banyak melakukan promosi ke

Lebih terperinci

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75 2.1.4. Persyaratan Museum 12 2.1.5. Standar Fasilitas Museum Internasional 13 2.1.6. Kajian Teoritis 15 2.1.7. Literatur Museum 26 2.2. Potensi Museum Sonobudoyo Terkait Pariwisata di Yogyakarta 27 2.3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Zaman sekarang ini, media elektronik merupakan salah satu pemberi informasi tercepat, namun walaupun media elektronik dapat cukup memberi informasi yang menjanjikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan dan pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan perdagangan merupakan unsur utama dalam perkembangan kota Pematangsiantar. Keadaan ini juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Gambar 1.1. Diagram Kebutuhan Maslow

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Gambar 1.1. Diagram Kebutuhan Maslow BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Ketika kita mendengar kata atau istilah Seni Rupa, hal pertama yang terniang di benak kita adalah aktifitas menggambar. Padahal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Globalisasi sering diterjemahkan sebagai gambaran dunia yang lebih seragam dan terstandar melalui teknologi, komersialisasi, dan sinkronisasi budaya yang dipengaruhi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Medan merupakan salah satu kawasan strategis yang terletak di Negara Indonesia dimana wilayah penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Proyek Kebutuhan akan sarana hiburan pada saat ini terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan kota tersebut. Selain itu pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kekayaan Indonesia akan flora dan faunanya membawa indonesia kepada sederet rekor dan catatan kekayaan di dunia. Tanahnya yang subur dan iklim yang menunjang, memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK dan TARI KONTEMPORER di. SURAKARTA dengan PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO

BAB I PENDAHULUAN. GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK dan TARI KONTEMPORER di. SURAKARTA dengan PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK dan TARI KONTEMPORER di SURAKARTA dengan PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER B. PEMAHAMAN Gedung pertunjukkan merupakan sebuah bangunan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian judul Pusat : merupakan Pokok Pangkal atau yang menjadi pumpunan(berbagai, urus hal,dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990) Seni : Keahlian membuat karya yang bermutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan berekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia

Lebih terperinci

MEDAN WAX SCULPTURE MUSEUM LAPORAN PERANCANGAN TKA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010/2011

MEDAN WAX SCULPTURE MUSEUM LAPORAN PERANCANGAN TKA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010/2011 MEDAN WAX SCULPTURE MUSEUM ( ARSITEKTUR METAFORA ) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010/2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Lebih terperinci

Galeri Arsitektur Jawa Tengah OUTPUT INPUT

Galeri Arsitektur Jawa Tengah OUTPUT INPUT 1.7 Alur Pikir Perencanaan dan Perancangan Arsitektur GAJT INPUT FENOMENA Munculnya gaya arsitektur baru yang berkembang saat ini, membuat gaya arsitektur lama semakin tertinggal dan penerapannya di Indonesia

Lebih terperinci