BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan iklan ini adalah bagaimana memberikan brand awareness

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan iklan ini adalah bagaimana memberikan brand awareness"

Transkripsi

1 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan iklan ini adalah bagaimana memberikan brand awareness (pengetahuan merek) kepada target market, tentang produk permen Sugus, dengan mengangkat tema 90an, yang diharapkan bisa membantu terciptanya awareness di benak para target market tentang permen Sugus. Suatu TVC yang baik adalah yang bisa menyampaikan pesan dengan jelas kepada para khalayak, melalui cara dan bentuk apapun, perancang menilai, membuat TVC dengan menampilkan permainan-permainan tradisional adalah cara yang tepat yang dapat menarik minat para khalayak yang melihatnya. Agar suatu iklan dapat bisa diterima oleh khalayak, pembuat iklan harus bisa membuat iklan yang kreatif dan menarik, yang mudah dimengerti dan bisa membuat khalayak yang melihat iklan tersebut membicarakan tentang iklan tersebut, maka dari itu, perancang merencanakan TVC Sugus Still Alive. Adegan permainan-permainan tradisional yang diperankan oleh anak-anak diharapkan dapat menimbulkan feel attachment bagi khalayak yang melihat iklan ini. 44

2 Strategi Kreatif Perancangan Konsep Dasar Strategi kreatif yang perancang gunakan untuk iklan TVC ini adalah : (i) Menggunakan merek permen Sugus sebagai produk TVC Sugus merupakan salah satu merek permen terkenal di dunia termasuk di Indonesia pada masa jayanya, nama yang mudah di hapal dan karakteristik Sugus membuat Sugus sempat menjadi top of mind merek permen tidak hanya oleh anak-anak, tapi hingga orang dewasa. Semakin menurunnya pengetahuan khalayak terhadap salah satu merek terkenal di dunia membuat penulis tertarik untuk menciptakan suatu kegiatan promosi untuk setidaknya memberikan statement bahwa merek Sugus masih ada. (ii) Menampilkan Anak-anak Dalam iklan ini adegan per adegan nya akan ditampilkan oleh anak-anak, karena iklan ini juga ditujukan untuk target market Sugus yang bisa di kategorikan sebagai anak-anak. Dari anak-anak dan untuk anak-anak. Selain itu, dengan tampilnya anak-anak memeragakan adegan, diharapkan adanya suatu perasaan senang dan bahagia (feel attachment) yang timbul bagi setiap khalayak yang melihat iklan ini.

3 46 (iii) Mengangkat tema 90 an (Permainan Tradisional) Dalam adegan pada iklan, tema yang perancang angkat adalah beberapa permainan yang happening terjadi di era 90an sampai 2000an awal yang tentunya di gemari oleh anak-anak. Tema ini penulis angkat, karena adanya kesamaan antara era ini, dengan era kejayaan Sugus. Ya, berdasarkan sumber yang kita dapat, merek Sugus berada di masa kejayaan saat periode atau era sebelum dunia digital hadir, era 90 an. Selain tentunya menimbulkan pengetahuan akan merek Sugus, para target market nantinya juga akan mengetahui bahwa, pernah ada masa dimana kakak, saudara atau bahkan orang tua mereka mengalaminya, sebelum memasuki era digital sekarang. (iv) Menggunakan Dasar Islam Al Azhar 8 Kembangan, Jakarta sebagai latar tempat. Pelaksanaan pembuatan iklan TVC ini bertempat di Dasar Islam Al Azhar 8 Kembangan, Jakarta. Perancang beranggapan, Dasar Islam Al Azhar 8 Kembangan, merupakan sekolah dengan fasilitas yang bagus untuk melakukan pembuatan iklan, sekolah ini belum lama dilakukan renovasi lapangan dan fasilitas lainnya yang di butuhkan penulis demi menyelesaikan pembuatan TVC. SD penulis pilih karena sesuai dengan khalayak sasaran permen Sugus yang menyasar anak seumuran sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama.

4 47 Dengan adanya kegiatan pembuatan iklan ini tidak hanya berdampak pada hasil daripada iklan TVC nanti, tapi juga bisa berdampak lebih terhadap permen Sugus. Karena akan timbulnya worth of mouth dari para siswa dan kemungkinan besar juga akan menyebarkan tentang Sugus ke media sosial yang mereka miliki. \ Alasan Pilihan TVC Pemilihan Iklan TVC Sugus Still Alive dengan konsep permainan tradisional perancang pilih karena dengan ini penulis yakin bisa mencapai tujuan yang perancang inginkan untuk produk permen Sugus, yaitu menimbulkan pengetahuan terhadap khalayak sasaran (target market) permen Sugus itu sendiri dengan cara memberikan pengetahuan bahwa permen Sugus itu telah ada sejak masa dimana para khalayak sasaran belum mengetahuinya. Karya akan dibuat semenarik mungkin bagi para khalayak sasaran Gambaran Isi Pesan dan media Promosi Isi pesan yang ingin perancang tampilkan pada iklan TVC ini jelas, perancang ingin menyampaikan pesan bahwa, terdapat merek permen bernama Sugus, dan Sugus pernah ada pada masa yang belum diketahui oleh para target market permen Sugus itu sendiri. Pesan tersebut hadir dalam judul iklan TVC ini yaitu Sugus Still Alive. Pesan ini

5 48 disampaikan dalam media promosi berupa iklan televisi, yang dimana iklan televisi ini juga bisa ditampilkan di berbagai sosial media. Penggunaan adegan permainan-permainan yang terkenal di sekitaran tahun 90 an akhir hingga 2000 an awal diharapkan membantu khalayak dalam memberikan informasi mengenai produk permen Sugus Marketing Brief & Creative Brief Marketing Brief (i) Latar Belakang Merek Sugus adalah merek permen berjenis permen kunyah (chewy candy) yang dibuat oleh Perusahaan Wrigley. Merek permen Sugus telah lama berada di pasar Indonesia, sempat menjadi market leader di kategori permen, namun semenjak mereka tidak lagi melakukan kegiatan promosi, merek permen Sugus semakin tenggelam diantara merek permen lain yang bermunculan maupun yang telah ada. i. Product Knowledge Dengan bentuknya yang menyerupai persegi, permen Sugus mempunyai beberapa rasa buah, diantaranya rasa lemon, jeruk, nanas, dan raspberry. Sugus dikenal sebagai permen yang manis dan enak. Kemasan Sugus bermacam warna sesuai dengan warna rasa buah nya masing-masing.

6 49 ii. Diferensiasi Sugus merupakan merek permen pertama yang memiliki varian rasa buah-buahan. Ini juga yang menjadi trademark Sugus, yaitu permen manis dengan rasa buah-buahan. Sugus mempunyai ciri khas tersendiri dari segi packaging. iii. Target Audience Permen Sugus mempunyai segmentasi pada anak-anak sekolah menengah pertama dan sekolah dasar dengan kebiasaan mengkonsumsi permen sebagai makanan ringan nya. Anak-anak menyukai rasa manis dan enak, menyukai warna cerah berwarnawarni, sesuai dengan ciri khas merek permen Sugus. iv. SWOT Analyze a. Strenght i. Sugus merupakan merek yang sudah lama berada di pasar permen. ii. iii. Nama Sugus juga mudah diingat dan dikenal. Sempat menjadi market leader b. Weakness i. Cukup lama tidak melakukan kegiatan promosi ii. iii. Tidak lagi di produksi di Indonesia Merek Sugus belum tentu diketahui oleh target marketnya sekarang

7 50 c. Opportunity i. Kebutuhan akan permen tidak hanya oleh anak kecil dan anak sekolah, namun juga mahasiswa dan pekerja yang terkadang membutuhkan permen selama melakukan kegiatan ii. Permen merupakan pengganti rokok bagi perokok yang sudah berhenti d. Threat i. Banyaknya merek permen sejenis yang disukai konsumen ii. Permen merupakan produk low involment, tidak ada komitmen dalam memutuskan pembelian permen bagi para konsumen v. Kompetitor a. Mintz Permen Mintz merupakan market leader kategori permen chewy candy saat ini di Indonesia, diproduksi oleh PT. Orang Tua. b. Mentos Permen Mentos merupakan pesaing lama permen merek Sugus, sampai saat ini, keberadaan permen mentos masih lebih baik dibandingkan Sugus.

8 Creative Brief (i) Situation Analyze Sugus adalah merek permen berjenis permen kunyah (chewy candy) yang dibuat oleh Perusahaan Wrigley. Merek Sugus di akuisisi oleh Wrigley dari Kraft Foods Group pada tahun Di Indonesia, permen Sugus telah ada semenjak tahun 1980 an dan sempat menjadi salah satu merek permen dengan penjualan tertinggi pada era 90 hingga awal 2000 an. Sugus mengalami kemunduran semenjak akhir periode 2000an dan seakan menghilang semenjak tahun 2010 ke atas. merek Permen Sugus tidak lagi melakukan kegiatan promosi semenjak terakhir kali pada tahun 2009, karena memang Sugus bukan lagi menjadi produk andalan dari PT. Wrigley Indonesia. permen Sugus sudah tidak di produksi lagi di Indonesia. Permen Sugus diproduksi oleh Rudia Industries, perusahaan asal Thailand, dan di impor oleh PT. Wrigley Indonesia. Keharusan untuk mengimpor produk iitulah yang membuat tidak adanya alokasi dana untuk melakukan promosi, Permen Sugus sekarang ini hanya memfokuskan kepada pendistribusian produk. Saat ini, permen Sugus hanya terdapat di minimarket atau waralaba, tidak lagi terdapat di warung-warung atau pedagang kecil.

9 52 (ii) Problems and Solutions Permasalahan yang terjadi terhadap merek permen Sugus adalah, mengenai target market mereka sendiri, yaitu anak-anak seumuran Menengah Pertama (SMP) yang Sugus sendiri tidak mengetahui apakah target market mereka mengetahui tentang merek permen Sugus. Perancang menciptakan iklan dengan tujuan memberikan pengetahuan tentang merek permen Sugus terhadap target market permen Sugus. Perancang menggunakan iklan TVC, Penulis memilih iklan TV Commercial (TVC) karena iklan melalui media ini bisa menimbulkan awareness suatu produk Iklan melalui TV memiliki kemampuan memperlihatkan pesan dengan gambar, suara dan gerak sehingga memudahkan khalayak untuk menerima pesan. Perancang menggunakan konsep permainan tradisional, yang menurut perancang bisa membantu menciptakan ketertarikan para target market permen Sugus yang merupakan anak-anak seumuran Dasar sampai Menengah Pertama. Konsep tersebut perancang angkat, dengan alasan bahwa, masa kejayaan permen Sugus dengan tema 90an berada pada tahun-tahun dan periode yang sama, hal ini diharapkan bisa lebih meningkatkan pengetahuan akan merek permen Sugus bahwa permen Sugus sudah ada semenjak zaman kakak, saudara, om, tante atau bahkan orangtua dari khalayak sasaran permen Sugus

10 53 yang sekarang ini. Judul Sugus Still Alive pun di angkat berdasarkan latar belakang diatas, disamping perancang ingin memberikan informasi serta pengetahuan tentang merek Sugus, perancang juga ingin menyampaikan bahwa permen Sugus bukan permen baru, permen Sugus sempat menjadi permen kesukaan anak-anak beberapa tahun yang lalu. (iii) Target Audience a. Usia : anak-anak (usia 7-15 tahun) b. Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan c. Status Sosial : A D (kelas atas sampai bawah) d. Pendidikan : Dasar & Menengah Pertama Target audience iklan TVC Sugus Still Alive merupakan anak-anak seumuran anak-anak kelas Dasar (SD) sampai Menengah Pertama (SMP) dan dengan kelas social dari A sampai D, karena permen merupakan produk low involment, tidak perlu ada pemikiran yang lama untuk membelinya. Anak-anak tidak akan berfikir yang mana permen yang pantas dimakan oleh mereka atau tidak. (iv) Positioning Penulis ingin menyampaikan bahwa merek permen Sugus telah lama ada dan masih ada sampai sekarang kepada target

11 54 market Sugus sekarang yang belum mengetahui tentang merek Sugus dalam TVC berjudul Sugus Still Alive. (v) Key Message Pesan yang ingin penulis sampaikan dalam iklan TVC Sugus Still Alive adalah memberitahu kepada anak-anak (target market) bahwa terdapat merek permen yang telah lama ada di Indonesia dan disukai oleh anak-anak seumuran mereka, bersamaan juga dengan adanya permainan-permainan tradisional yang pernah berjaya pada masa bahkan sebelum mereka (target market) belum lahir. (vi) Promise Dengan ditampilkannya iklan TVC ini diharapkan adanya perubahan signifikan terhadap pengetahuan target market permen Sugus terhadap merek permen Sugus. Sehingga Sugus bisa mengevaluasi efek dari iklan ini untuk kemudian merancang kembali strategi promosi mereka untuk menjadikan merek Sugus kembali dikenal dan disukai oleh para anak-anak (khalayak sasaran). (vii) Big Idea / Theme Ide yang penulis angkat dalam TVC ini adalah tema 90 an dengan permainan-permainan tradisionalnya. Tema 90an erat kaitannya dengan permen Sugus, karena permen Sugus berada pada masa jayanya, bersamaan dengan adanya permainan

12 55 tradisional serta kartun anime yang dahulu digemari oleh anakanak. Tema 90an diharapkan membantu target market dalam mengetahui merek permen Sugus. (viii) Tone and Manner Bentuk iklan TVC Sugus Still Alive adalah bergaya ceria, dinamis, berwarna namun sederhana dan berlatar 90an. Sesuai dengan merek permen Sugus yang berwarna, manis dan enak namun berada pada masa jaya sebelum era modern. (ix) Mandatory Logo Sugus, tagline Sugus Still Alive 3.4 Analisa Spesifikasi Program Gambaran Rancangan Bentuk TVC (i) Format Program : Format program yang dipilih untuk karya ini adalah iklan komersial dengan konten utama dalam iklan tersebut adalah berupa adegan permainan-permainan tradisional dengan tema 90an. Dimana dalam iklan. Sugus Still Alive mempunyai pesan utama yaitu untuk menimbulkan awareness dan berusaha masuk kedalam pikiran dari para target market dengan subjek yang menjadi pesan utama yaitu produk permen Sugus itu sendiri.

13

14 57 v. Target Audience : a. Usia : anak-anak (usia 7-15 tahun) b. Jenis kelamin: Laki-laki dan Perempuan c. Status Sosial: A D (kelas atas - bawah) 3.5 Big Idea Ide besar dalam perancangan ini adalah perancang ingin menciptakan brand awareness permen Sugus dengan cara reminding terhadap merek Sugus, perancang membawa tema 90 an di awal iklan kemudian ada sedikit peralihan kepada era modern pada akhir iklan. Konsep permainan tradisional perancang gunakan sebagai ide utama karena jenis ini masih sedikit digunakan dalam pembuatan iklan televisi. Konsep permainan tradisional memberikan suatu hiburan tersendiri, karena permainan tradisional sudah jarang di mainkan oleh anak-anak sekarang, akan menciptakan perasaan rindu bagi yang melihatnya Tema Tema 90an penulis gunakan dalam memenuhi adegan dalam iklan, berupa adanya permainan-permainan tradisional yang digemari anak-anak pada tahun 90an sampai 2000 an awal Sinopsis Suatu pagi, disebuah Dasar (SD) di Jakarta, bel istirahat berbunyi, para murid berhamburan keluar kelas mengikuti tuntunan

15 58 kebahagiaan mereka melepas penat beberapa jam menerima materi pelajaran. Dilapangan tempat sekolah mereka, terdapat beberapa anak sedang memainkan permainan-permainan tradisional. Beberapa permainan tradisional yang dimainkan adalah engklek, laying-layang dan galaksin. Permainan ini bisa jadi dimainkan juga oleh anak-anak sekolah tersebut, akan tetapi tidak sedikit pula yang bahkan belum mengetahui permainanpermainan yang pernah berjaya namun tenggelam ditelan zaman. Setelah semua selesai dipertunjukkan, beberapa talent membentangkan banner bertajuk Sugus Still Alive dan meneriakkannya Storyline Frame Tempat Audio Adegan / Cerita Durasi Frame 01 Latar Intro Jingle / Pengambilan gambar latar sekolah 1.5 sec Frame 02 Block layer Opening Latar berwarna oranye gelap dengan tulisan berwarna putih Pernah ada masa indah bagi kalian 2 sec Frame 03 Fade In. Close Up Bel Suara bel istirahat sekolah Bel sekolah yang merupakan penanda bahwa jika berbunyi adalah waktunya istirahat, pulang, atau masuk kelas, berbunyi. 1 sec Frame 04 Tangga ambience / Anak-anak yang setelah 1.5 sec

16 59 Normal crowded mendengar bel istirahat berbunyi, Shot & bergegas turun dari tangga dan berlarian kelapangan. Latar berwarna oranye gelap Frame 05 Block layer dengan tulisan berwarna putih Apakah kamu tau ini? 2 sec Frame Medium Shot. Medium Lapangan Talent mulai memerankan drama, beberapa talent memerankan permainan galaksin 3.5 sec Close Up. Close Up. Frame 08 Close Up. Point Of View Lapangan ambience / crowded & Ekspresi anak-anak sekolah yang terlihat antusias dan gembira melihat permainan yang diperagakan oleh talent 1.5 sec Frame 09 Close Up Lapangan 2 talent menerbangkan layangan 2 sec Frame 10 Medium Lapangan Beberapa talent memainkan permainan congklak 1.5 sec

17 60 Close Up Frame 11 Block layer Latar berwarna oranye gelap dengan tulisan berwarna putih Atau, kamu tau yang ini? 2 sec Frame Long Shot. Zoom. Lapangan Beberapa talent memainkan permainan engklek 3.5 sec Medium Close Up Frame 14 Medium Close Up Lapangan Beberapa talent memainkan permainan lompat karet, terlihat anak-anak yang menonton permainan tersebut. 1.5 sec Anak-anak sekolah yang terlihat 3 sec Frmae Medium Close Up Lapangan antusias dan gembira melihat adegan yang diperagakan oleh talent. Beberapa anak terlihat membuka sesuatu dari sakunya, permen Sugus. Frame Lapangan Satu talent berlari menuju tiang 3.5 sec

18 benteng musuh dan berhasil Follow. & melewati beberapa musuhnya Medium Suara talent sebelum melakukan benteng Close Up Benteng! Latar berwarna oranye gelap 2 sec Frame 19 Block layer dengan tulisan berwarna putih Masa indah itu masih ada, begitu juga dengan permen sugus, karena Frame 20 Medium Long Lapangan Beberapa talent bersiap membentangkan banner 1.5 sec Shoot Frame 21 Medium Close Up Lapangan Beberapa talent bergegas bersiap membentangkan banner 1.5 sec Frame 22 Long Shoot Lapangan & Suara ramai Banner Terbentang,. Talent dan anak sekolah berteriak SUGUS STILL ALIVE! 1.5 sec Frame 23 Fade IN Closing Logo SUGUS 1.5 sec

19

20 Time Table Tahap Pra Produksi Brainstroming, Marketing Brief, Creative Brief Konsep Perancangan, Penentuan Tema, Pemilihan Tempat, Scripting, Planning, Big Idea Pemilihan tempat, Penentuan penampil dalam iklan, DoP,kru, technical Meeting Januari - Maret 2015 Tahap Produksi Eksekusi Shooting Iklan April 2015 Tahap Pasca Produksi Proses Pengeditan Mei Biaya Produksi Biaya Copywriter Barang / Jasa Ide Cerita & Skenario (Script) Percetakkan / Printed Jumlah 10 kali cetak Media Pendukung : Banner 1 banner 8 x 5 Poster T-Shirt Jumlah 50 poster 24 T-Shirt Harga Rp Rp Rp Rp Rp Rp

21 Biaya Produksi Keseluruhan Barang / Jasa Jumlah Harga Total Harga Peralatan Congklak 2 Rp Rp Layang-layang 5 Rp Rp Kamera 3 Rp (sewa) Rp Drone 1 Rp Rp Lighting 2 Rp (sewa) Rp Kostum Talent Rp Rp Peralatan Lain Rp Jumlah Rp Penggunaan Jasa Penampil Drama (Talent) 25 orang Rp Rp Direct of Photographer 2 orang Rp Rp Crew 10 orang Rp Rp Editor 1 orang Rp Rp Designer 1 orang Rp Rp Jumlah Rp Perizinan / keamanan Keamanan lokasi shooting Rp Produk Sugus Permen Sugus 100 pack Rp Rp Jumlah Rp Total Biaya Rp

22

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki daya tarik tinggi tidak hanya kepada anak anak, karena daya tarik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki daya tarik tinggi tidak hanya kepada anak anak, karena daya tarik yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permen merupakan produk pangan yang disukai oleh semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik dari kalangan bawah hingga atas. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES. Still Alive, yaitu tahap Pra Produksi, Produksi, dan Paska Produksi.

BAB IV ANALISIS PROSES. Still Alive, yaitu tahap Pra Produksi, Produksi, dan Paska Produksi. BAB IV ANALISIS PROSES 4.1 Tahapan Produksi Terdapat 3 tahapan utama dalam proses pembuatan iklan televisi Sugus Still Alive, yaitu tahap Pra Produksi, Produksi, dan Paska Produksi. 4.1.1 Pra Produksi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. alat-alat elektronik dibandingkan bermain bersama teman-temannya dilapangan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. alat-alat elektronik dibandingkan bermain bersama teman-temannya dilapangan 27 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Iklan ini dibuat berdasarkan pada fenomena perubahan pola permainan anakanak pada masa sekarang ini yang lebih sering terlihat bermain

Lebih terperinci

BAB III. Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III. Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Tujuan Komunikasi Video animasi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) ini bertujuan untuk melakukan perubahan pada pola permainan anak-anak pada masa sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi yang pada umumnya berbahan dasar gula, air, dan sirup fruktosa. 1 Dikutip

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi yang pada umumnya berbahan dasar gula, air, dan sirup fruktosa. 1 Dikutip BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permen adalah sejenis gula gula (confectionary) adalah makanan berkalori tinggi yang pada umumnya berbahan dasar gula, air, dan sirup fruktosa. 1 Dikutip juga dari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL..... i HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS MATERI.. iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.....

Lebih terperinci

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari segi visual berkualitas? Herman Effendy (Jurkam) : Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Film dokumenter ini menceritakan mengenai kehidupan masyarakat suku Baduy yang dimana terdapat problematika sosial budaya dalam konteks kepercayaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari 3.1 Metodologi BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari informasi lebih mendalam tentang eksistensi Ludruk sebagai seni tradisional.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL..... i HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.....iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI i ii iii v ix xii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Perancangan 2 1.4 Manfaat Perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Menumbuhkan rasa bangga terhadap bulutangkis Indonesia Menciptakan mindset bahwa audience bisa menjadi seperti atlet-atlet berprestasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah cara penyampaian pesan kepada seseorang yangbisa berupa informasi berbentuk bahasa ataupun lewat simbol- simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN 46 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Film dokumenter Lipsync in My Life ini pada dasarnya bertujuan untuk memberikan informasi tentang potret kehidupan kehidupan seorang waria yang berprofesi

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Budaya Lokal Betawi Ondel-ondel Sejarah Ondel-ondel Bentuk Ondel-ondel Ornamen pada ondel-ondel dan pakaiannya. Data Ondel-ondel Boneka besar Topeng Rambut (kembang

Lebih terperinci

Threat Opportunity Weakness Strength

Threat Opportunity Weakness Strength Analisis Kondisi Pasar. Tren Ekonomi, Industri, Sosial, Politik, Regulasi, Lingkungan. Analisis Kondisi persaingan. Strategi & gerak langkah kompetitor. Kecenderungan Needs, Wants, Expectations dari Konsumen.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi susu di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2012, konsumsi susu di Indonesia masih didominasi oleh susu bubuk, namun bila

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar 1 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini jumlah media massa sudah semakin banyak sehingga diperlukan suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar dapat menyampaikan pesan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi Adab Berpakaian Sumber : Youtube Selama ini animasi 2D berbasis bitmap dengan konten adab - adab Islami yang beredar memiliki alur cerita yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi semakin membuat gaya hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan semakin maju, khususnya

Lebih terperinci

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY)

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) BIRO IKLAN BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) Dapat diartikan sebagai suatu perusahaan jasa yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia. BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Teoritis 3.1.1 Pengertian Desain Grafis & Multimedia. Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, membuat, mencipta, menyusun, dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kreatif iklan Mie Sedaap versi Lie Detector telah dijabarkan pada bab sebelumnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kreatif iklan Mie Sedaap versi Lie Detector telah dijabarkan pada bab sebelumnya 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pembahasan mengenai tujuan peneilitian ini yaitu mengetahui strategi kreatif iklan Mie Sedaap versi Lie Detector telah dijabarkan pada bab sebelumnya berdasarkan

Lebih terperinci

#" Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi

# Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi !" BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Massa mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa puluh tahun terakhir ini, hal ini disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Mata Kuliah - Advertising Project Management- Eksekusi Konsep Kreatif Periklanan (1) Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Tujuan penulisan

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB I

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET 48 BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET UP Fingerboard Contest sangatlah penting, sebagai pembenahan dari rancangan media

Lebih terperinci

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : 1 Perancangan desain komunikasi visual sebagai media promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : Amelia Pitra Rizki Khoirunnisa NIM. C.0702002 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam pengerjaan proyek tugas akhir ini, penulis mendapatkan data melalui: 1. Tinjauan pustaka/referensi. 2. Wawancara dengan pemilik dan konsumen Mochi Mochi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading),

BAB I PENDAHULUAN. (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu strategi promosi yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi suatu produk atau jasa adalah iklan. Periklanan merupakan usaha untuk memasarkan dan

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Contoh Cuplikan Film Pirates Of The Caribbean Gambar 2.2 Struktur Format Acara Televisi... 45

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Contoh Cuplikan Film Pirates Of The Caribbean Gambar 2.2 Struktur Format Acara Televisi... 45 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Contoh Cuplikan Film Pirates Of The Caribbean.. 43 Gambar 2.2 Struktur Format Acara Televisi....... 45 Gambar 2.3 Urutan Kerja Dalam Pra Produksi...... 52 Gambar 2.4 Urutan Kerja

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Modul ke: ACCOUNT MANAGEMENT Proses Produksi Iklan pada Media Tradisional dan Media Baru SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PENULISAN PR EKSTERNAL

PENULISAN PR EKSTERNAL Modul ke: PENULISAN PR EKSTERNAL TEKNIK PENULISAN DISPLAY IKLAN DAN IKLAN PUBLIC RELATIONS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.IKom Program Studi Public Relations Pengembangan Strategi kreatif 1. Pendekatan

Lebih terperinci

Teknik Pengolahan Audio

Teknik Pengolahan Audio Teknik Pengolahan Audio Pengajar Yulyanto,S.Kom Alamat Email zoelazhard@gmail.com Disarikan Dari Berbagai Sumber, Terutama Dari Diktat Struktur Data Informatika ITB Karangan Dr. Inggriani Liem Halaman

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN GRAFIS

PROSES PERANCANGAN GRAFIS BAB A - 2 PROSES PERANCANGAN GRAFIS PROSES PERANCANGAN SECARA UMUM Secara umum proses perancangan grafis mulai dari konsep sampai produksi adalah sebagai berikut: Diagram tersebut kadang bisa juga diaplikasikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Uraian ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu pesat khususnya dalam media yakni, media cetak, media online ataupun media elektronik.

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Cuplikan Program Acara Televisi: Asli Enak Gambar 1.2 Cuplikan Program Acara Televisi: Benu Buloe..

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Cuplikan Program Acara Televisi: Asli Enak Gambar 1.2 Cuplikan Program Acara Televisi: Benu Buloe.. DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Cuplikan Program Acara Televisi: Asli Enak.. 17 Gambar 1.2 Cuplikan Program Acara Televisi: Benu Buloe.. 18 Gambar 2.1 Contoh Cuplikan Film Pirates Of The Caribbean.. 43 Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penyedap makanan sangatlah di gemari oleh kalangan ibu-ibu yang gemar memasak dan menjadikan penyedap sebagai tambahan untuk memberikan cita rasa dan aroma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, sebab banyak perusahaan-perusahaan yang mulai memilih menggunakan iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang dihasilkannya. Jenis susu

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi o Menciptakan buku kumpulan ilmu pengetahuan umum yang memiliki layout dan ilustrasi yang menarik. Dengan lebih banyak memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Djarum Super MLD 4.1.1 Profil PT. Djarum PT. Djarum adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia. Perusahaan ini mengolah dan menghasilkan jenis

Lebih terperinci

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset Pertemuan 2 A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset Aspek penting yang harus dilakukan dalam menyusun suatu rencana strategi adalah Riset. Mengapa riset? Mengetahui peta pasar Memantau persaingan Melihat posisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan merokok ini sudah menjadi kegiatan umum dan meluas dikalangan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM PEMBELAJARAN KESENIAN LUDRUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII TERBIT NURCAHYA BASUKI

PERANCANGAN FILM PEMBELAJARAN KESENIAN LUDRUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII TERBIT NURCAHYA BASUKI PERANCANGAN FILM PEMBELAJARAN KESENIAN LUDRUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII TERBIT NURCAHYA BASUKI 3406100064 FENOMENA Kesenian Ludruk merupakan kesenian tradisonal dengan perkembangan terburuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun sedang berkembang pesat. Perkembangan motorik anak usia 7-9 tahun sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logo adalah identitas yang sangat penting yang wajib diperlukan untuk sebuah perusahaan, karena bertujuan untuk memberikan identitas yang jelas, selain itu juga logo

Lebih terperinci

Produksi Iklan Audio _ Visual

Produksi Iklan Audio _ Visual Modul ke: Produksi Iklan Audio _ Visual Membuat Storyline Perancangan Produksi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id STORYLINE

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan tentang pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan Film Pendek Tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 61 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Teknis Produksi Media Utama Pada perancangan iklan layanan masyarakat ini media utama dalam penyebaran pesan yaitu media elektronik yang berupa televisi. Semua media

Lebih terperinci

STRATEGI PESAN IKLAN CREATIVE WRITING

STRATEGI PESAN IKLAN CREATIVE WRITING STRATEGI PESAN IKLAN CREATIVE WRITING Strategi Iklan (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005) Memegang peranan penting dalam penentuan keberhasilan iklan. Dasar membangun brand Menjaga agar periklanan dan elemen

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. resmi dimulai pada pertengahan Agustus nama perusahaan itu

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. resmi dimulai pada pertengahan Agustus nama perusahaan itu 37 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Gambaran Perusahaan Chopinjava adalah sebuah perusahaan pakaian yang menggabungkan warisan budaya Indonesia dan fashion modern. Secara resmi dimulai

Lebih terperinci

REDESAIN VIDEO PROFILE BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA (BALITBU TROPIKA) KABUPATEN SOLOK JURNAL

REDESAIN VIDEO PROFILE BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA (BALITBU TROPIKA) KABUPATEN SOLOK JURNAL REDESAIN VIDEO PROFILE BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA (BALITBU TROPIKA) KABUPATEN SOLOK JURNAL Oleh : MUHAMMAD ILHAM 1201217/2012 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat

Lebih terperinci

27 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Di harapkan dengan film documenter Bisnis Ilegal 2x1 ini akan membuka mata masyarakat tentang realita yang sebenarnya terjadi di seluk beluk pemakaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan usaha dalam hal menjual produk semakin terlihat dari masa ke masa, seperti yang kita lihat akhir-akhir ini. Terlebih lagi di era industri yang semakin maju

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Apa yang akan dibuat oleh penulis disini adalah sesuatu yang berhubungan dengan sebuah promosi bersifat komersial. Sebuah video promosi sebuah universitas di

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Logo INDO COMMUNITIES

Gambar 5.1 Logo INDO COMMUNITIES BAB 5 PASCA PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR 5.1. Editing dan Mixing Setelah selesai melakukan berbagai proses tahapan produksi, tim produksi mulai melakukan tahapan pasca produksi. Kegiatan pada pasca produksi

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi adalah siasat yang direncanakan dengan sebaik mungkin sehingga dalam sebuah pembuatan sesuatu akan berjalan dengan baik

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. dan memiliki kedalaman kosep yang cukup jelas dan data-data tersebut

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. dan memiliki kedalaman kosep yang cukup jelas dan data-data tersebut BAB IV KONSEP PERANCANGAN Data yang telah dikumpulkan mengenai judul seminar yaitu Corporate Identity Lauw Bakery telah memadai dalam kelengkapan data dan memiliki kedalaman kosep yang cukup jelas dan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan iklan layanan masyarakat melalui iklan ambient media Lawan Asap Dengan Membeli Yang Baik yaitu untuk melawan bencana asap dengan mengubah prilaku

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengamatan terhadap penerimaan pesan iklan televisi pada khalayak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengamatan terhadap penerimaan pesan iklan televisi pada khalayak - 162 - BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Pengamatan terhadap penerimaan pesan iklan televisi pada khalayak merupakan bagian dari reception analysis, yang merupakan studi media massa untuk menggali

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN RE-BRANDING DAN PROMOSI MOGAMOGA SEBAGAI WADAH INDUSTRI KREATIF KRIYA ANAK MUDA. Oleh Aloysius Gerry Hutama NRP

ABSTRAK PERANCANGAN RE-BRANDING DAN PROMOSI MOGAMOGA SEBAGAI WADAH INDUSTRI KREATIF KRIYA ANAK MUDA. Oleh Aloysius Gerry Hutama NRP ABSTRAK PERANCANGAN RE-BRANDING DAN PROMOSI MOGAMOGA SEBAGAI WADAH INDUSTRI KREATIF KRIYA ANAK MUDA Oleh Aloysius Gerry Hutama NRP 1064115 Dipercaya oleh masyarakat dunia bahwa setelah era informasi akan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi edukasi KOK BISA Sumber : Youtube Animasi yang digunakan sebagai media edukasi ini pernah dibuat oleh kanal Youtube asal Indonesia yang bernama

Lebih terperinci

PENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE. Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW

PENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE. Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW PENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW Abstrak PT. Sinar Sosro merupakan sebuah perusahaan minuman teh siap minum dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Iklan dikenal berperan sebagai salah satu sarana komunikasi untuk mengomunikasikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas melalui berbagai jenis media.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri barang maupun jasa mampu bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan baik produk atau jasa memiliki tujuan untuk terus hidup dan berkembang dari tahun ke tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa: 92 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu bahwa: 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan iklan es krim Magnum

Lebih terperinci

Commercial / Advertising Photography

Commercial / Advertising Photography Commercial / Advertising Photography F O T O G R A F I Fotografi berkembang sebagai dunia teknologi tersendiri dan teknologi fotografi telah mengubah wajah dunia menjadi dunia gambar. Melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual menurut Cenadi mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES. Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari

BAB IV ANALISIS PROSES. Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari 71 BAB IV ANALISIS PROSES 4.1. Tahapan Produksi Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari mengumpulkan data data mengenai kondisi dan jumlah sekolah yang akan dilakukan perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kulit cantik dan sehat saat ini benar-benar merupakan kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan rasa percaya diri yang

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI KREATIF. Gambar 4.1. Warna yang digunakan

BAB 4 STRATEGI KREATIF. Gambar 4.1. Warna yang digunakan BAB 4 STRATEGI KREATIF Potensi industri Indonesia yang besar saat ini namun belum didukung oleh kualitas daya saing yang merata, sehingga memunculkan sebuah ide perancangan media audio visual yang mengulas

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide Desain Bakmi DKI merupakan sebuah perusahaan makanan yang sedang berkembang, Bakmi DKI berdiri pertama kali pada tanggal 5 Mei 2002 dikawasan

Lebih terperinci